bab i pendahuluan a. 1. pengadilan agama muara bulian. pa bulianversi 2011.pdf1948 dengan pusat...
TRANSCRIPT
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
1. Pengadilan Agama Muara Bulian.
Kabupaten Batang Hari dengan mottonya “Serentak Bak Regam” salah satu dari
10 kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi, yang usianya ternyata lebih tua dari provinsi
Jambi yan bersemboyan “Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah”, Propinsi Jambi
dibentuk pada tahun 1957 dengan Undang-undang Darurat Nomor 19 tahun 1957,
bersamaan dengan pembentukan Provinsi Dati I Riau.
Sedangkan Kabupaten Batang Hari dibentuk 1 Desember 1948 melalui Peraturan
Komisaris Pemerintah Pusat di Bukit Tinggi Nomor 81/Kom/U, tanggal 30 Nopember
1948 dengan Pusat Pemerintahannya di Kota Jambi, sekarang Kodya Jambi. Tahun
1963 kedudukan pusat pemerintahan daerah ini pindah ke Kenali Asam, 10 Km dari
kota Jambi, kemudian tahun 1979 berdasarkan PP. No 12 Tahun 1979 ibukota
kabupaten yang terkenal kaya akan hasil tambang ini pindah dari Kenali Asam Ke
Muara Bulian 64 KM dari Kota Jambi sampai saat ini.
Batang Hari yang ada sekarang mengalami dua kali pemekaran, awalnya
kabupaten yang berada di Sumatera Bagian Tengah ini berdasarkan UU No 7 Tahun
1965 dimekarkan menjadi dua daerah Tingkat II yaitu Kabupaten Batang Hari yang
saat itu ibukotanya Kenali Asam dan Kabupaten Tanjung Jabung beribukota Kuala
Tungkal.
Dalam perkembangannya, sejalan dengan era reformasi dan tuntutan Otonomi
Daerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54
Tahun 1999, kembali dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Batang Hari dengan
Ibukota Muara Bulian dan Muaro Jambi ibukotanya di Sengeti. Kabupaten Batang
Hari Terdiri dari 8 Kecamatan.
Seiring dengan pemekaran kabupaten Batang Hari tersebut, maka sesuai dengan
Kepres No. 62 tahun 2002 tanggal 28 Agustus 2002 wilayah hukum Pengadilan
Agama Muara Bulian yang dahulu mencakup Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten
Muaro Jambi dipecah menjadi dua
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 2
Data dan Keterangan Wilayah Hukum Pengadilan Agama Muara Bulian
1. Lokasi dan Luas Wilayah Pengadilan Agama Muara Bulian
a. Secara Astronomis kota Batang Hari terletak diantara :
1015’ - 2
02’ Lintang Selatan
102030’ - 104
030’ Bujur Timur
b. Secara Geografis (alam: laut, selat, samudra, sungai) atau secara
administratif (kewilayahan) Kota/Kabupaten Batang Hari berbatasan
sebagai berikut :
1) Sebelah Barat : dengan Kabupaten Tebo
2) Sebelah Utara : dengan Kabupaten Tebo dan Muaro Jambi
3) Sebelah Timur : dengan Kabupaten Muaro Jambi
4) Sebelah Selatan : dengan Prov. Sumsel, Kab.Sarolangun, Kab. Muaro
Jambi
c. Kota/Kab. Batang Hari meliputi areal seluas 5.809.430 KM2
2. Pembagian Wilayah Hukum
a. Wilayah Kota
1. Kecamatan Bajubang Seluas 552.920 KM2 dengan jumlah penduduk
31.227 orang
2. Kecamatan Batin XXIV seluas 898.130 KM2 dengan jumlah penduduk
21.467 orang
3. Kecamatan Pemayung seluas 1.038.490 KM2 dengan jumlah penduduk
27.543 orang
4. Kecamatan Mersam seluas 790.818 KM2 dengan jumlah penduduk
25.943 orang
5. Kecamatan Maro Sebo Ulu seluas 1.280.935 KM2
dengan jumlah
penduduk 26.032 orang
6. Kecamatan Maro Sebo Ilir seluas 303. 980 KM2 dengan jumlah
penduduk 12.376 orang
7. Kecamatan Muara Tembesi seluas 383.697 Km2 dengan jumlah
penduduk 23.353 orang
8. Kecamatan Muara Bulian seluas 555.860 KM2 49.994 orang
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 3
b. Tanah
Berdasarkan hasil pemetaan penggunaan tanah kecamatan diseluruh
kota/kabupaten Batang Hari dengan luas keseluruhan 5.809.430 KM2.
1) Kampung/perumahan = ha
2) Sawah/Tambak = 7. 850 ha
3) Tegalan/Ladang = 658 ha
Pengadilan Agama Muara bulian dibentuk berdasarkan Surat Keputusn meteri
Agama Republik Indonesia Nomor : 207 tahun1986 tanggal 22 juli 1986 atas
persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : B-
360/F/MENPAN/7/1986 dan berkedudukan di kota Muara Bulian.
Sedangkan pengangkatan pejabat struktural dengan Surat Keputusan menteri
Agama RI Nomor : Kep/E/Kp.07.6/1987 tanggal 7 Februari 1987 yang dilantik pada
tanggal 7 Maret 1987 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang serta
pengangkatan Ketua Pengadilan Agama Muara Bulian dengan Surat Keputusan
Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : B.II/3/4998/1987 tanggal 20 Mei 1987
yang dilantik pada Desember 1987 oleh ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang
sekaligus peresmian operasionalnya oleh Bupati Kepala Daerah Tk.II Batang Hari.
2. Kebijakan Umum.
Eksistensi Pengadilan Agama telah dimulai sejak Indonesia merdeka. Akan
tetapi fungsinya untuk mengadili perkara diantara orang-orang pribumi yang beragama
Islam. Peradilan Agama yang mandiri baru terbentuk pada Tahun 1970 yaitu dengan
dikeluarkannya Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 Tentang Ketentuan Kekuasaan
Kehakiman yang antara lain isinya menetapkan bahwa Pengadilan Agama adalah satu
lingkungan Badan Peradilan Negara disamping tiga Badan Peradilan lainnya
(Peradilan Umum, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara). Dengan
demikian Peradilan Agama telah berdiri sejajar dengan badan peradilan lainnya, begitu
pula perubahan lainnya yaitu dihapuskannya sistem “ Fiat Eksekusi “ oleh Peradilan
Umum atas putusan Peradilan Agama.
Pembaruan juga dilakukan dibidang Yuridiksi atau kewenangan mengadili
dimana didalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 4
disebutkan bahwa kewenangan Pengadilan Agama meliputi perceraian, penentuan
keabsahan anak, perwalian, penetapan asal-usul anak dan izin pernikahan.
Selanjutnya penyempurnaan terus dilakukan dengan ditambahkannya
kewenangan Pengadilan Agama yaitu mengadili perkara bidang perkawinan,
kewarisan, wasiat , hibah, wakaf dan zakat yang dituangkan dalam Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1989 sebagaiman telah diubah untuk kedua dengan Undang-undang
Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989
yang meliputi sembilan macam yaitu : perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, infaq,
shadaqah dan ekonomi syari’ah.
B. Tugas dan Fungsi.
Tugas.
Dalam melaksanakan tugas pokok maka Pengadilan Agama Muara Bulian telah
membuat Rencana Strategis (Renstra) yang telah dibagi 2 (Dua) bidang yaitu :
1.a. Bidang Yustisial.
a. Menyelesaikan sisa perkara Tahun 2011 dan menerima serta menyelesaikan
perkara Tahun 2012.
b. Pelaksanaan transparansi peradilan.
c. Penerapan teknologi informasi.
d. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan administrasi perkara.
e. Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat pencari keadilan.
f. Mengadakan sidang keliling dan menerima perkara prodeo untuk penduduk
muslim.
1.b. Bidang Non Yustisial.
a. Melaksanakan pembinaan internal secara periodik.
b. Meningkatkan kebersihan dan keindahan kantor.
c. Berpartisipasi dalam mengikutsertakan pegawai setiap pelatihan yang
dilaksanakan oleh Pengadilan Tingkat Banding maupun Mahkamah Agung dan
instansi terkait.
d. Merencanakan penggunaan DIPA Tahun 2012.
e. Membuat RKA-KL 2013.
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 5
1. Fungsi.
Dalam menjalankan fungsi maka Pengadilan Agama Muara Bulian memiliki
sumber daya manusia sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, berjumlah 24 orang
yang terdiri dari :
a. Menurut status kepegawaian :
1. Pegawai Negeri Sipil : 23 orang
2. Calon Pegawai Negeri Sipil : 1 orang
b. Menurut jenis kelamin :
1. Laki-laki : 12 orang
2. Perempuan : 12 orang
c. Menurut tingkat pendidikan :
1. SLTA : 3 orang
2. Sarjana Muda : 4 orang
3. Strata Satu ( S.1 ) : 14 orang
4. Strata Dua ( S.2 ) : 3 orang
d. Menurut tingkat usia :
1. Usia 21 – 29 tahun : 4 orang
2. Usia 30 – 49 tahun : 14 orang
3. Usia 50 – 60 tahun : 6 orang
e. Menurut pangkat dan golongan :
1. Golongan II : 3 orang
2. Golongan III : 17 orang
3. Golongan IV : 4 orang
C. Sistematika Penyajian.
Pada dasarnya laporan akuntabilitas kinerja ini untuk mengkomunikasikan pencapaian
kinerja Pengadilan Agama Muara Bulian dalam tahun anggaran 2011, dengan bentuk
sajian seperti berikut :
Bab I. Pendahuluan, menguraikan gambaran secara garis besar tentang Pengadilan
Agama Muara Bulian dan tentang LAKIP, yang berisikan antara lain ; a. Latar Belakang ;
b. Tugas dan Fungsi ; c. Sistematika Penyajian. Bab II. Perencanaan dan Perjanjian
Kinerja, menguraikan ; a. Rencana Startegis 2010-2014 yang berisikan 1. Visi dan Misi ;
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 6
2. Tujuan dan Sasaran Strategis ; 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok. b. Rencana
Kinerja Tahunan 2011 ; c. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2011.
Bab III. Akuntabilitas Kinerja, menguraikan ; a. Pengukuran Kinerja (Perbandingan
Antara Target dan Realisasi Kinerja) ; b. Analisis Akuntabilitas Kinerja (Diuraikan
pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil
pengukuran kinerja) ; Bab IV. Penutup, menguraikan ; a. Kesimpulan ; b. Saran ; Bab V.
Lampiran, menguraikan ; 1. Struktur Organisasi ; 2. Indikator Kinerja Utama ; 3. Rencana
Kinerja Tahun 2012 ; 4. Matriks Rencana Strategis 2010-2014 ; 5. SK Tim Penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 7
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2010-2014.
1. Visi dan Misi.
A. Visi.
Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita-ciata
dan citra yang diinginkan organisasi Pengadilan Agama Muara Bulian.
Visi Pengadilan Agama Muara Bulian adalah :
“ TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN YANG
AGUNG “.
B. Misi.
Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Muara Bulian menetapkan misi
yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Menjaga Kemandirian Badan Peradilan;
2. Memberikan Pelayanan Hukum yang Berkeadilan kepada Pencari Keadilan;
3. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Badan Peradilan;
4. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur Pengadilan yang
Profesional;
Upaya untuk mencapai visi dan misi yang agung tersebut jelaslah bukan suatu
pekerjaan mudah. Diperlukan suatu pemahaman yang mendalam atas
permasalahan yang dihadapi Pengadilan Agama Muara Bulian dan rencana serta
strategi yang tepat dan menyeluruh untuk menjawab permasalahan yang ada.
Tujuannya, agar dapat mendorong terwujudnya lembaga peradilan yang
bermartabat, berwibawa dan dihormati dan tegaknya supremasi hukum.
2. Tujuan dan Sasaran Strategis.
A. Tujuan.
Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi
yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (Satu) sampai 5 (Lima)
tahun. Tujuan strategis yang termuat didalam Rencana Strategis sebagai berikut :
1. Pencapaian keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi.
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan.
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 8
3. Publik percaya bahwa Mahkamah Agung dan badan peradilan dibawahnya.
Dapat memenuhi tujuannya.
Dengan diformulasikannya tujuan strategis, Pengadilan Agama Muara Bulian
akan dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi
dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu 1 sampai 5 tahun kedepan dan
memungkinkan untuk mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai
mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi. Adapun
isu strategis Pengadilan Agama Muara Bulian oleh publik adalah penuntasan
tunggakan perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama Muara Bulian,
sehingga tujuan strategis diharapkan dapat menjawab isu strategis tersebut.
Tujuan yang ditetapkan Pengadilan Agama Muara Bulian sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan dan kinerja Pengadilan agar lebih efektif dan
efisien.
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi peradilan.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengadilan.
B. Sasaran Strategis.
Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Muara Bulian Tahun Anggaran
2011 bertujuan untuk meningkatkan pembinaan aparatur peradilan dengan
menguraikan sasaran sebagai berikut :
1. Terwujudnya Profesionalisme Pelayanan aparatur yang netral, bersih dan
berwibawa.
2. Terwujudnya kualitas hubungan kerjasama antar instansi terkait.
3. Tersedianya sarana dan Prasarana sesuai dengan kebutuhan nyata organisasi.
4. Terwujudnya disiplin aparatur peradilan.
Adapun indikator sasaran dapat diuraikan sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Terjalinnya kerjasama.
Terpenuhinya Sarana dan Prasarana.
Meningkatkan disiplin aparatur.
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 9
C. Sasaran Strategis.
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai organisasi dalam waktu yang lebih pendek
dari pada tujuan. Sasaran yang ditetapkan dalam Renstra Pengadilan Agama
Muara Bulian adalah :
1. Internalisasi, Visi, Misi dan Nilai-nilai.
2. Melanjutkan penyelesaian agenda reformasi birokrasi.
3. Melanjutkan cita-cita moderisasi pengadilan.
4. Menyelesaikan tunggakan perkara.
5. Memperkuat sistem dan meningkatkan pengawasan.
6. Mengembangkan Undang-undang Contemp of court dalam rangka
penyelenggaraan kekuasaan kehakiman.
Keenam sasaran tersebut merupakan sasaran yang akan dicapai Pengadilan
Agama Muara Bulian dalam tahun 2010-2014. Untuk mewujudkan visi dan misi
serta sasaran strategis, maka Pengadilan Agama Muara Bulian mengusulkan
program sebagai berikut :
a. Program Penyelesaian perkara Pengadilan Agama Muara Bulian.
Salah satu isu yang selalu mengemuka di setiap rakerda adalah tumpukan
perkara. Pengadilan Agama Muara Bulian telah melakukan serangkaian
upaya untuk mengatasi penumpukan perkara, namun jumlah perkara baru
yang masuk setiap tahunnya selalu meningkat. Oleh karena itu dipandang
perlu untuk membuat program peningkatan penyelesaian perkara di
Pengadilan Agama Muara Bulian. Tingkat penyelesaian perkara di
Pengadilan Agama Muara Bulian tidak hanya disebabkan oleh faktor
kemampuan para hakim dalam memeriksa dan memutus perkara, namun juga
masalah minutasi dan informasi perkara merupakan bagian dari permasalahan
terkait dengan penyelesaian perkara ini. Hal ini tentunya akan sangat
merugikan bagi masyarakat pencari keadilan. Maka dari itu upaya
peningkatan dan pengefektifan penyelesaian perkara harus dilakukan.
Program ini sejalan dengan prioritas RPJMN dalam peningkatan
profesionalisme aparat penegak hukum.
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 10
b. Program Pendidikan dan Pelatihan.
Keberhasilan suatu lembaga dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya
terletak pada kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu peningkatan
kualitas dan kuantitas aparatur pengadilan sangat ditentukan dari bagaimana
lembaga tersebut mempersiapkan aparatnya dengan pendidikan dan pelatihan
yang memadai. Pada sisi yang lain, pengembangan kapasitas lembaga juga
sangat dipengaruhi oleh hasil penelitian yang memadai untuk meningkatkan
kemampuan dalam melayani masyarakat. Oleh karena itu peningkatan
kualitas pendidikan dan pelatihan aparatur pengadilan yang didukung dengan
hasil penelitian yang memadai diharapkan menghasilkan lembaga peradilan
yang kuat dan berwibawa. Hal ini sejalan dengan RPJMN yaitu dalam rangka
peningkatan profesionalisme aparat hukm serta peningkatan pelayanan dan
bantuan hukum kepada masyarakat.
c. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur
Pengadilan Agama Muara Bulian.
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dilakukan
agar sebuah lembaga dapat tetap berjalan sesuai dengan tugas dan fungsi
pokoknya. Melalui fungsi pengawasan ini diharapkan kekurangan yang
mungkin terjadi dalam pelaksanaan tugas tersebut dapat diatasi. Fungsi
pengawasan tidak dapat dilihat secara sempit yaitu dalam hal mengawasi
individu aparatur Pengadilan Agama Muara Bulian dalam melaksanakan
tugasnya. Namun pengawasan terhadap kesipan sarana dan prasarana yang
dapat mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya menjadi satu
bagian yang tidak terpisahkan. Oleh karena itu untuk fungsi pengawasan ini
harus dilakukan oleh seorang pengawas yang memiliki kapasitas, kapabilitas
dan integritas yang tinggi. Fungsi pengawasan yang berjalan dengan baik dan
didukung oleh aparatur pengawasan yang berintegritas dapat mewujudkan
prioritas di dalam RPJMN yaitu dalam hal penegakan hukum dan HAM serta
peningkatan profesionalisme aparat hukum.
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 11
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok.
3.a. Program Utama.
Dalam menjalankan Tugas Pokok dan fungsinya sesuai visi misi Pengadilan
Agama Muara Bulian ditentukan oleh Penyediaan Anggaran dari Tahun ke Tahun
melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pada Tahun Anggaran 2011
Satuan Kerja Pengadilan Agama Muara Bulian menerima anggaran Rp.
3.187.464.000,- (Tiga milyar seratus delapan puluh tujuh juta empat ratus enam
puluh empat ribu rupiah) yang didalamnya terdapat 3 (tiga) macam program yang
utama dengan pagu masing-masing sebagai berikut:
a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung. Rp. 1.670.464.000,-
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Mahkamah Agung Rp. 1.517.000.000,-
c. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Rp. 23.000.000,-
3.b. Kegiatan Pokok.
Dari Program yang utama sebagaiman tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Pengadilan Agama Muara Bulian Tahun Anggaran 2011 dalam
pelaksanaannya diuraikan dalam beberapa kegiatan pokok yang merupakan satu
kesatuan dari Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Kerja Pengadilan Agama Muara
Bulian yaitu :
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung (005.01.01)
Dari Program ini dengan Anggaran yang tersedia pada tahun 2011
dipergunakan untuk:
a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan.
b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung.
Dari Program ini dengan Anggaran yang tersedia pada tahun 2011
dipergunakan untuk :
a. Pengadaan Gedung Kantor Tahap I
b. Pengadaan Alat Pengolah Data
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 12
c. Pengadaan Air Conditioning
d. Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung
3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama.
Dari Program ini dengan Anggaran yang tersedia pada tahun 2011
dipergunakan untuk :
a. Penyediaan Bantuan Penyelesaian Perkara Prodeo.
b. Penyediaan Perkara Sidang Keliling.
B. Rencana Kinerja Tahunan 2011.
RENCANA KINERJA TAHUN 2011
PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
1 2 3 4 1. a. Peningkatan Penyelesaian perkara di
Pengadilan Agama Muara Bulian.
- Prosentase putusan perkara yang selesai dikirm
oleh Pengadilan Agama Muara Bulian.
- Prosentase dilaksanakannya sidang keliling /
zetting plane / hakim terbang.
- Prosentase perkara yang diputus Pengadilan
Agama Muara Bulian kurang dari 6 bulan
(sejak dimajelis).
- Prosentase putusan Pengadilan Agama Muara
Bulian yang tidak naik Banding.
100 %
100 %
100 %
100 %
2. Mewujudkan pelayanan dibidang hukum
secara lebih cepat, murah dan mampu
menjangkau seluruh lapisan masyarakat
pencari keadilan.
- Prosentase bantuan hukum untuk pencari
keadilan secara prodeo.
100 %
3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia
penyelenggaraan peradilan.
- Mengikut sertakan Diklat Peningkatan SDM :
- Diklat tenaga teknis Hakim.
- Diklat tenaga teknis Panitera.
- Diklat Prajabatan.
- Diklat Pimpinan.
100 %
4. Mewujudkan tindaklanjut temuan hasil
pemeriksaan.
- Prosentase temuan pemeriksaan yang
ditndaklanjuti.
100 %
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 13
5. Mewujudkan kebijakan dalam bidang
informasi peradilan.
- Mengoptimalkan teknologi yang tersedia di
Pengadilan Agama Muara Bulian.
- Prosentase kebijakan standar sarana dan
prasarana teknologi informasi.
- Prosentase SDM peradilan dalam peningkatan
pelayanan publik.
100 %
100 %
100 %
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 14
C. Perjanjian Kinerja ( Dokumen Penetapan Kinerja ) Tahun 2011.
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel
serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan dibawah ini :
N a m a : Baharuddin Djalil, SH
Jabatan : Panitera / Sekretaris Pengadilan Agama Muara Bulian
Selanjutnya disebut pihak pertama.
N a m a : Dra. Lisdar
Jabatan : Ketua Pengadilan Agama Muara Bulian
Selaku atasan langsung pihak pertama, selanjutnya disebut pihak Kedua.
Pihak pertama pada tahun 2012 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai
lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.
Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan
yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Muara Bulian, Februari 2012
Ketua Panitera / Sekretaris
Pengadilan Agama Muara Bulian Pengadilan Agama Muara Bulian
Dra Lisdar Baharuddin Djalil, SH
NIP. 195411101979032011 NIP. 195702281980031005
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 15
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja).
Pengukuran Kinerja terdiri dari Pengukuran Kinerja Kegiatan dan Pengukuran
Pencapaian Sasaran.
Pengukuran kinerja kegiatan yaitu mengukur tingkat capaian kinerja kegiatan
yang dimulai dengan menetapkan indikator kinerja kegiatan berdasarkan kelompok
inputs, outputs, outcomes, benefits dan impacts; menentukan satuan setiap kelompok
indikator; menetapkan rencana tingkat capaian (target), mengetahui realisasi indikator
kinerja kegiatan;menghitung rencana dan realisasi untuk mendapatkan prosentasenya.
Pada Tahun 2011 Satuan Kerja Pengadilan Agama Muara Bulian mempunyai 3
(tiga) Program Kegiatan dan semuanya sudah direalisasikan.
Berdasarkan Formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2011 maka dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Meningkatnya penyelenggaraan penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Muara
Bulian telah dilaksanakan dengan tingkat capaian sebesar 90 %.
b. Meningkatnya Sumber Daya Manusia Aparatur Pengadilan Agama Muara Bulian
telah dilaksanakan dengan tingkat capainnya sebesar 100 %.
c. Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Pengadilan Agama Muara
Bulian telah dilaksanakan dengan tingkat capainnya 100 %.
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja (Diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi
dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja).
Pengukuran Pencapaian Sasaran meliputi; menetapkan indikator
sasaran;menetapkan rencana tingkat capaian (target); mengetahui realisasi indikator
sasaran;menghitung rencana dan realisasi untuk mendapatkan prosentasenya. Pada Tahun
2011 Pengadilan Agama Muara Bulian menetapkan 3 (tiga) sasaran. Ketiga sasaran
tersebut telah direalisasikan dan memperoleh pencapaian rencana tingkat capaian (target)
sebesar 96,7 %.
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 16
Berdasarkan Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2011 maka dapat
dilaporkan sebagai berikut :
a. Meningkatnya penyelenggaraan penyelesaian perkara di Pengadilan Agama
Muara Bulian telah dilaksanakan dengan tingkat capaiannya sebesar 90 %.
b. Meningkatnya Sumber Daya Manusia Aparatur Pengadilan Agama Muara Bulian
telah dilaksanakan dengan tingkat capainya sebesar 100 %.
c. Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Pengadilan Agama Muara
Bulian telah dilaksanakan dengan tingkat capaiannya 100 %.
Analisis pencapaian kinerja pada dasarnya diarahkan untuk mengukur tingkat
keberhasilan visi yang telah ditetapkan dan dijabarkan dalam misi. Selanjutnya untuk
mewujudkan visi tersebut ditetapkan tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan
kegiatannya. Oleh karena itu maka analisis pencapaian kinerja selanjutnya secara rinci
dilaksanakan berdasarkan tingkat keberhasilan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan evaluasi kinerja yang diolah dari Formulir PKK dan PPS diperoleh
kesimpulan sementara bahwa pada Tahun 2011 semua Program dan Kegiatan telah
memberikan Kontribusi kepada Visi dan Misi Pengadilan Agama Muara Bulian. Namun
mengingat anggaran yang terbatas dan kurangnya sumberdaya manusia, maka kinerja
Pengadilan Agama Muara Bulian Tahun 2011 Optimal.
Usaha-usaha terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian visi dan misinya
menyusun perencanaan yang lebih matang dan terpadu mengalokasikan dana kepada
kegiatan yang sangat prioritas dengan pengalokasian dana merujuk kepada rencana hasil
yang akan didapat.Selanjutnya melalui peningkatan koordinasi dengan pihak-pihak
terkait dan peningkatan profesionalisme kerja terus menerus dilakukan. Dengan adanya
peningkatan kualitas SDM, sarana prasarana, dan dukungan dari semua pihak diharapkan
kinerja Pengadilan Agama Muara Bulian dapat meningkat.
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan.
LAKIP Pengadilan Agama Muara Bulian tahun 2011 ini merupakan pelaporan
suatu capaian kinerja (Performance Result) selama tahun 2011 sebagai tahun awal
Rencana Strategis (Strategic Plan) Pengadilan Agama Muara Bulian tahu 2010 – 2014
Pengadilan Agama Muara Bulian dibandingkan dengan rencana kerja (Performance Plan)
beberapa tahun dari core bussines (Ciri Khas) yang mengacu pada sebagai unsur pertama
dalam bidang teknis yudisial seluruh kegiatan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi
yang meliputi bentuk administrasi perkara yang diproses di Pengadilan Agama Muara
Bulian. Adapun unsur kemandirian maupun kinerja didasari, dengan peningkatan kinerja
akan berpengaruh pada kecepatan dan kualitas pelayanan peradilan khususnya di
Pengadilan Agama Muara Bulian oleh karenanya masalah sarana dan prasarana beserta
sumber daya manusia (sebagai User) adalah sangat tidak bisa dipisahkan maupun
diabaikan sehingga adanya kepuasan masyarakat pencari keadilan terhadap pelayanan
bidang hukum peradilan yang profesional, efektif, murah serta mandiri dan tidak bisa
adanya intervensi atau pengaruh dari lembaga lainnya sehingga akan terwujudnya good
governance.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dari Pengadilan
Agama Muara Bulian merupakan suatu perwujudan transparansi dan akuntabelnya dari
Pengadilan Agama Muara Bulian, karena pada dan Penetapan Kinerja Tahun 2012
sebagai pedoman yang digunakan dalam menyusun LAKIP 2012.
Pengadilan Agama Muara Bulian mempunyai tugas menyelenggarakan peradilan
pada tingkat pertama bertekad untuk secara bertahap dapat dirasakan adanya perbaikan
dan peningkatan kualitas pelayanan peradilan. Sangat disadari bahwa peningkatan kinerja
kualitas dapat memenuhi tuntutan masyarakat pencari keadilan terhadap adanya
pelayanan dibidang peradilan yang profesional, efektif, efisien dan bersih, namun
setidaknya peningkatan kinerja ini merupakan wujud nyata tindakan perbaikan yang telah
dilakukan oleh Pengadilan Agama Muara Bulian. Dengan menganalisa kinerja
Pengadilan Agama Muara Bulian tahun 2011 maka diharapkan adanya suatu langka nyata
untuk meningkatan kualitas kinerja Pengadilan Agama Muara Bulian sebagai institusi
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 18
Pengadilan Tingkat Pertama yang berwibawa, mandiri dan putusannya yang lebih
mencerminkan rasa keadilan.
Meningkatnya kualitas kinerja Pengadilan Agama Muara Bulian akan terlaksana
apabila unit-unit dan komponen pendukungnya saling mengisi, terencana, tersistimatis
dan terprogram secara kompreshensif.
Kiranya LAKIP tahun 2011 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan
sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan gunan peningkatan
kinerja. Bagi organisasi Pengadilan Agama Muara Bulian, LAKIP tahun 2011 ini
diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan penting dalam penyusunan dan
implementasi : Rencana Kerja (Operational Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan),
Rencana Anggaran (Financial Plan), dan Rencana Strategis (Strategic Plan) pada masa-
masa mendatang.
1. Sebagaimana telah dipaparkan pada uraian diatas, bahwa pelaksanaan program kerja
Pengadilam Agama Muara Bulian tahun 2011 secara umum telah dilaksanakan dengan
baik, namun demikian tentu saja masih terdapat kendala-kendala yang dapat
mengurangi kelancaran program tersebut.
2. Perlu adanya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan, diklat,
penataran dan lain-lain.
3. Meningkatkan profesionalisme pegawai dimulai dari sistem perekrutan yang terbuka
dan transparan sehingga menghasilkan aparat Pengadilan Agama yang terampil dan
profesional.
4. Telah melaksanakan pembinaan dan pengwasan terhadap seluruh personil Pengadilan
Agama Muara Bulian, baik dibidang administrasi umum, administrasi kepaniteraan
dan teknis yustisial.
2. Saran-saran.
1. Perlu peningkatan komitmen bersama untuk menerapkan Sistem Akuntabilitas Instansi
Pemerintah (SAKIP), sebagai instrument control yang obejektif dan transparan dalam
mengelola sarana prasaran serta keterampilan sumber daya manusia untuk
peningkatan penyelesaian perkara pada Pengadilan Agama Muara Bulian.
2. LAKIP sebagai akhir dari SAKIP dapat dioptimalisasi pemanfaatan LAKIP sebagai
alat evaluasi kinerja Pengadilan Agama Muara Bulian.
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 19
3. Adanya penghargaan dan sanksi dalam melakukan proses pemanfaatan LAKIP,
merupakan instrument objektif yang tidak berpihak.
4. Kelayakan LAKIP sebagai instrument punish and reward merupakan mata rantai yang
tidak terpisahkan dari kesempurnaan instrument lainnya (Renstra, Indikator Kinerja
Utama, Penetapan Kinerja dan Evaluasi LAKIP) yang harus optimal.
5. Keterbukaan didalam memberikan data untuk penyusunan LAKIP.