bab i pendahuluan a. latar belakangrepository.ub.ac.id/117373/3/10.bab_i.pdf · a. latar belakang...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan membuat dunia terasa semakin
sempit. Sempitnya dunia dikarenakan pola hubungan antar manusia jaraknya yang
tak terbatas. Berbagai cara pola hubungan manusia dilakukan untuk dapat
berkomunikasi baik melalui dunia maya maupun secara konpensional, seluruh
langkah berkomunikasi tidak lepas dari sarana yang dapat memberikan
kenyamanan, kecepatan, dan keselamatan. Persaingan teknologi dalam
mengembangkan sarana berhubungan tidak dapat diabaikan lagi, karena sudah
menjadikan tuntutan didalam pemenuhan kebutuhan manusia.
Mobilitas masyarakat yang sangat tinggi berpengaruh pada pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Dalam pemenuhannya masyarakat sangat menginginkan
kemudahan didalam semua aspek yang ada seperti aspek ekonomi, sosial, dan
budaya. Karena itu masyarakat melakukan berbagai upaya didalam peningkatan
kebutuhan dalam penggunaan komunikasi dan transportasi.
Seiring perkembangannya teknologi dimana komunikasi dan transportasi
bukanlah hal yang sulit untuk dijumpai atau digunakan. Banyaknya masyarakat
telah menggunakan teknologi dari komuikasi dan transportasi sehingga semakin
pesatnya di dalam menjalankan aktifitasnya. Komunikasi dan Transportasi yang
kian berkembang, dikarenakan oleh perkembangan jumlah dan mobilitas manusia.
Dampak dari kepadatan penduduk akan menyebabkan aktivitas penduduk semakin
2
banyak dan beragam. Percepatan aktivitas penduduk dikarenakan persaingan
untuk pemenuhan kelangsungan kehidupannya. Konsekwensi dari aktivitas
penduduk berdampak pada pemenuhan alat komunikasi dan transportasi.
Transportasi mempunyai peranan yang vital dan strategis untuk
memantapkan perwujudan pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. Salah satu alat transportasi adalah transportasi darat yang identik
dengan lalu lintas di jalan raya perlu senantiasa dikembangkan potensinya dan
ditingkatkan peranannya sebagai penghubung wilayah, penunjang, pendorong dan
penggerak pembangunan nasional demi kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian transportasi sangatlah dibutuhkan bukan hanya sebagai
sarana berkendara tetapi sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat. Karena
dengan adanya transportasi aktifitas kehidupan secara langsung dapat dijalankan.
Penggunaa transportasi yang paling banyak adalah pengguna kendaraan pribadi.
Dimana kendaraan sudah bukan hal yang susah di dapatkan untuk waktu
sekarang. Kendaran pribadi yang sekarang mudah didapat karna lebih murah,
praktis, dan efisien membuat bagi pengguna jalan lebih memilih menggunakan
kendaraan pribadi yaitu yang paling banyak diminati masyarakat adalah
kendaraan roda dua
Kendaraan roda dua banyak digunakan sebagai alat alternative yang paling
mudah didapatkan, sehingga pengguna kendaraan roda dua di jalan sangatlah
banyak. Dimana dengan banyaknya pengguna jalan yang ada sehingga fasilitas
didalam mendukung aktifitas transportasi haruslah dapat seimbang. Agar
masyarakat pengguna kendaraan di lalu lintas dapat disiplin didalam mengendara
3
dan mematuhi segala aturan di dalam berkendara.Tetapi yang dirasakan sekarang
berbeda jauh dimana dengan banyaknya pengguna kendaraan yang ada sehingga
fasilitas yang mendukung dalam lalu lintas menjadi sangat tidak seimbang. Yang
menyebabkan kemacetan di dalam berlalu lintas. Itu dikarenakan tingkat
masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi sudah sangat meningkat
jumlahnya dari pada penguna kendaraan umum sehingga menyebabkan
kemacetan.
Kemacetan berdampak pada keseimbangan pemenuhan kebutuhan
masyarakat didalam berkendara. Sehingga terkadang dalam berkendara lebih
banyak tidak menaatai semua rambu-rambu yang ada untuk dapat sampai pada
tempat tujuan yang diharapkan. Ketidakdisiplinan dapat menyebabkan terjadi
kecelakaan dalam berlalu lintas. Kecelakaan yang terjadi tidak hanya berdampak
pada kerugian materil pada saja tetapi juga pada keselamatan pengguna kendaraan
dan orang lain dapat menyebabkan luka-luka, cacat bahkan kematian.
Angka kecelakaan berbagai moda transportasi rata-rata 14 orang
meninggal setiap hari. Hampir 85 persen kecelakaan terjadi di jalan raya, sehingga
Jatim menempati posisi pertama dengan angka kecelakaan tertinggi di Indonesia.
Berdasarkan catatan Jasa Raharja setiap hari rata-rata ada 14,47 orang yang
meninggal dan 58,53 orang yang mengalami luka-luka berat. Jadi sejak 2007
hingga kini Jasa Raharja Jatim sudah mengeluarkan santunan sebesar Rp 1,037
triliun. Jatim penyumbang angka kecelakaan tertinggi, bahkan dibandingkan
Jakarta yang jumlah kendaraannya lebih banyak. (Kompas.com diakses tanggal 04
maret 2012)
4
Jalur Bojonegoro-Surabaya turut Kecamatan Balen menjadi salah satu
daerah rawan kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) di Kabupaten Bojonegoro.
“Sejak dahulu Kecamatan Balen memang rawan Laka, karena jalanya yang lurus
membuat pengguna jalan tidak ada yang mau mengalah,” kata Kapolsek Balen,
Akp Soesilo Teguh P.
Soesilo menjelaskan, kondisi lebih parah ketika bus memasuki proliman
ke arah timur. Para sopir bus umumnya asal serobot tanpa memperhatikan adanya
kendaraan dari arah berlawanan, meskipun jaraknya tidak memungkinkan lagi
untuk mendahului.
Seperti diberitakan blokBojonegoro.com, lalu dalam dalam waktu sekitar
satu jam, di Kecamatan Balen terjadi Laka Lantas sebanyak tiga kali di TKP
berbeda, yakni depan Koramil Balen, depan SPBU dan jembatan Gampeng Balen.
Terakhir, kecelakaan pada, kemarin di Desa Kabunan, Kecamatan Balen yang
menelan satu korban tewas. (blokBojonegoro.com diakses tanggal 10 Oktober
2013). Dimana jumlah yang tiap tahun semakin bertambah. Ini berdasarkan
sumber: Kompas.com dari data Jasa Raharja Jawa Timur. Hal ini dirasakan
sebagai sesuatu yang harus ditangani oleh pemerintah dalam memberikan
sosialisasi kepada masyarakat tentang ketidakdisiplinan didalam berkendara.
5
Data kecelakaan lalu lintas di Bojonegoro dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1 Data Jumlah Korban Kecelakan Di Bojonegoro Tahun 2012
No Bulan Meninggal
Dunia
Hidup Jiwa
1 Januari 50 262 312
2 Febuari 64 198 262
3 Maret 62 189 251
4 April 37 162 199
5 Mei 65 217 282
6 Juni 67 222 289
7 Juli 62 243 305
8 Agustus 41 195 236
9 September 62 258 320
10 Oktober 95 336 431
11 November 74 220 294
12 Desember 44 189 233
Jumlah 723 2691 3414
Sumber :Dokumen Kantor Perwakilian Jasa Raharja persero Bojonegoro 2012
Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa kecelakan yang
terjadi di Bojonegoro sebanyak 3414 kasus dari Januari 2012 hingga Desember
2012. Pada tabel diatas tampak korban kecelakaan di kabupaten Bojonegoro per
bulannya tidak kurang lebih dari 300 kejadian kecelakaan.
PT Jasa Raharja adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam perekonomian nasional negara
Kesatuan Republik Indonesia yang mempunyai peranan penting dalam
menyelenggarakan perekonomian nasioanal guna mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Salah satu perwuju dan dari pasal tersebut di atas adalah bahwa
negara melalui unit-unit usahanya yaitu BUMN melakukan kegiatan
menghasilkan barang dan atau jasa serta mengolah sumbersumber alam untuk
6
memenuhi kebutuhan masyarakat luas dengan disertai pengurusan dan
pengawasan secara profesional.
PT Jasa Raharja merupakan intansi pemerintah yang diatur berdasarkan
Undang-undang No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib
Kecelakaan Penumpang dan Undang-undang No. 34 Tahun 1964 tentang Dana
Kecelakaan Lalu Lintas Jalan telah membentuk Perusahaan Negara yang bergerak
dibidang perasuransian yaitu PT. Jasa Raharja (Persero). Tugas dan
tanggungjawabnya adalah melakukan pemupukan dana melalui iuran dan
sumbangan wajib untuk selanjutnya disalurkan kembali melaui santunan jasa
raharja kepada korban atau ahli waris korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Pengajuan santunan di PT. Jasa Raharja Bojonegoro data untuk santunan
kematian maupun luka-luka dari tiap bulan pada Tahun 2012 relatif tidak ada
penurunan. Dapat dilihat pada table berikut tentang pengajuan santunan di PT.
Jasa Raharja Bojonegoro
Tabel 2 Data Pengajuan Santunan Kantor Perwakilan Jasa Raharja
Bojonegoro Tahun 2012
No Bulan Meninggal
Dunia
Hidup Jiwa
1 Januari 56 197 253
2 Febuari 43 161 204
3 Maret 63 216 279
4 April 41 169 210
5 Mei 65 217 282
6 Juni 67 222 289
7 Juli 62 243 305
8 Agustus 41 195 236
9 September 62 258 320
10 Oktober 95 336 431
11 November 74 220 294
12 Desember 44 189 233
Jumlah 713 2623 3336 Sumber :Dokumen Kantor Perwakilian Jasa Raharja persero Bojonegoro 2012
7
Menurut tabel diatas ini dapat dilihat bahwa proses pengajuan asuransi
jasa raharja selama bulan Januari 2012 hingga Desember 2012 sebanyak 3336
kasus. Hal ini hampir sebanding dengan banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi
selama periode tersebut. Ini menandakan bahwa masyarakat telah memahami
pentingnya asuransi kecelakaan sehingga proses pengajuan dana santunan
asuransi berbanding lurus dengan jumlah kasus kecelakaan yang ada. Hal ini
didasarkan karena semakin mahalnya biaya kesehatan dan menurunnya kondisi
ekonomi masyarakat indonesia.
Dimana dalam pengajuan Santunan yang setiap bulannya meningkat dapat
dilihat pada tabel di bawah ini bahwa terjadi perbedaan dalam pengajuan santunan
dan penerima santunan seperti dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3 Data Penerima Santunan Kantor Perwakilan Jasa Raharja
Bojonegoro Tahun 2012
No Bulan Meninggal
Dunia
Hidup Jiwa
1 Januari 35 184 219
2 Febuari 43 133 176
3 Maret 39 132 171
4 April 27 111 138
5 Mei 44 158 202
6 Juni 35 135 170
7 Juli 42 156 198
8 Agustus 29 142 171
9 September 32 168 200
10 Oktober 56 213 269
11 November 49 156 205
12 Desember 24 125 149
Jumlah 455 1813 2268 Sumber :Dokumen Kantor Perwakilian Jasa Raharja persero Bojonegoro 2012
Jika dilihat dari tabel diatas penerima dana santunan dari kantor
perwakilan Jasa Raharja Bojonegoro sebanyak 2268 orang sangat kecil jumlahnya
8
jika disbanding dengan pemohon pengajuan asuransi sebanyak 3336 pemohon.
Dari data tersebut proses pengajuan yang disetujui untuk pencairan dana santuan
hanya mencapai 40%. (Dokumen Kantor Perwakilan Jasa Raharja Bojonegoro).
Menurut Tugas pokok PT. Jasa Raharja (Persero) adalah menghimpun dan
memupuk dana masyarakat melalaui iuran dan sumbangan wajib, untuk
selanjutnya menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang berwujud santunan
jasa raharja, terhadap korban kecelakaan lalu lintas. PT. Jasa Raharja (Persero)
dalam melaksanakan kegiatannya berdasar atas Iuran wajib yang dijamin oleh
Undang- undang No. 34 Tahun 1964 tentang Dana kecelakaan Lalu Lintas Jalan.
Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1965 tentang Ketentuan-Ketentuan
Pelaksanaan Dana Kecelakaan Lalu Lintas. harusnya yang dapat semuanya
dengan ketentunan yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku, sedangkan
kenyataannya 40% korban yang berhak atas santunan. Namun demikian jaminan
tersebut belumlah cukup memberikan jaminan perlindungan bagi korban
kecelakan untuk mengurangi beban penderitaan korban dan keluarganya
Dalam pelaksanaan pemberian Santunan korban kecelakaan dilapangan
tidak demikian, terkait pelayanan masih saja adanya keruwetan birokasi dalam
kepengurusan klaim. Hal tersebut biasanya terjadi pada 2 mitra Jasa Raharja yakni
kepolisian atau pihak rumah sakit. Pihak dari rumah sakit membuat sulit dengan
lamanya mengeluarkan bukti kuitansi pembayaran. Jadi proses jasa raharja dalam
pembayaran klaim yang paling cepat 1 minggu menjadi lama.
Hal-hal keterkaitan lain yang dapat membuat lama terjadinya
kepengurusan santunan Jasa Raharja adalah masih adanya rangkap jabatan dalam
9
instansi tersebut. Maka terkadang proses penyelesaian pengurusan klaim yang
harusnya 1 minggu setelah kejadian, menjadi terlambat hingga 1 bulan atau 2
bulan setelah kejadian.
PT Jasa Raharja (Persero) Bojonegoro dalam pelaksaannya pembayaran
klaim menjadi sangat lama, hal tersebut terjadi karena didalam pelayanannya
sangat berbelit-belit sehingga memerlukan waktu yang lama. Dimana pada
gambar tabel 1.2 dan tabel 1.3 antara korban yang mengklaim sangat berbeda jauh
dengan korban yang menerima dana santunan. Didalam tepat pelayanan santunan
pada saat korban atau ahli waris pada saat mengklaim dana santunan kurang lebih
dana santunan akan keluar 7 hari dari awal proses awal pengajuan sampai dengan
penyerahan santunan. Hal Ini dapat disebabkan didalam pelaksanaan
kepengurusan prosedur yang kurang pada saat mengklaim. Atau juga dapat
disebabkan oleh oknumnya yang berbelit-belit didalam kepengurusan dana
santunan kepada korban atau ahli waris.
Pelaksanaan di dalam pemberian dana santunan sudah tepat dengan
bentuk-bentuk reformasi birokrasi yang dilakukan oleh PT. Jasa Raharja. Dan
asuransi ini sebagai bentuk pelayanan pemerintah kepada seluruh masyarakat
Indonesia di dalam menghimpun dan mengelola dana masyarakat sebagai
penunjang pembiayaan pebangunan nasional, dimana Jasa Raharja sebagai salah
satu Agent Of Development. Dalam pemberian dana santunan kepada masyarakat
yang mengalami kecelakaan lalu lintas telah dilindungi dalam undang-undang
Nomor 34 Tahun 1964 yang diperbaharui Peraturan Mentri Keuangan RI No.
36/PMK.010/2008 tetang Besar Santunan dan Sumbangan Wajib Dana
10
Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Menteri Keuangan Republik Indonesia.selang lama.
Sehingga dalam pelaksanaan tepat pelayanan santunan dapat diberikan sesuai
ketentuan yang ada dimana terdapat bentuk-bentuk Reformasi Birokrasi didalam
pemberian dana Santunan di Jasa Raharja. Sehingga masyarakat yang mengalami
kecelakaan didalam persyaratan untuk mendapatkan pembayaran dana santunan
lebih sederhna dan tidak berbelitbelit, dan dapat memudahkan korban atau ahli
waris di dalam memperoleh dana santunan di kantor Jasa Raharja.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “PELAKSANAAN SISTEM PELAYANAN JASA
ASURANSI KORBAN KECELAKAAN (Studi Pada Kantor PT Jasa
Raharja Persero Kabupaten Bojonegoro)
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah, maka yang menjadi dalam penelitian ini
adalah :
1. Bagaimanakah pelaksanaan sistem pelayanan Jasa Asuransi korban
kecelakaan pada kantor PT.Jasa Raharja Persero Kabupaten
Bojonegoro?
2. Apa sajakah faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan sistem
pelayanan Jasa Asuransi korban kecelakaan?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan tentunya memiliki tujuan-tujuan tertentu. Adapun
yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
11
1. Menganalisis serta mendiskripsikan sistem pelayanan asuransi terhadap
korban kecelakaan yang disediakan oleh pihak PT.Jasa Raharja Persero
2. Untuk mendeskripsikan faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam
sistem pelayanan sistem asuransi terhadap korban kecelakaan yang
disediakan oleh pihak PT. Jasa Raharja Persero
3. Untuk mendeskripsikan tanggapan masyarakat terhadap pelayanan PT Jasa
Raharja (Persero) Bojonegoro
D. Kontribusi Penelitian
Kontribusi penelitian merupakan suatu kontribusi yang dapat diambil dari
penelitian yang dilakukan oleh peneliti tersebut dan penelitian tersebut bermanfaat
bagi beberapa aspek. Adapun kontribusi yang diberikan dalam penelitian ini
adalah :
1. Aspek Teoritis
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperluas wawasan dan
memperkaya khazanah keilmuan di bidang Administrasi Publik,
khususnya dalam pelayanan yang diberikan pihak PT. JASA RAHARJA
dalam segi kualitas dan kuantitas guna mencapai pelayanan yang prima.
2. Aspek Praktis
a. Bagi Mahasiswa
1. Dapat mengkritisi pelaksanaan pelayanan publik yang dilakukan
oleh PT. Jasa Raharja dengan menggunakan teori-teori pada
disiplin ilmu yang telah dipelajari.
12
2. Dapat digunakan sebagai bahan pemikiran dan referensi bagi
kegiatan penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan pelayanan
publik.
b. Bagi PT. PT Jasaraharja :
1. memberikan manfaat sebagai bahan masukan dan pertimbangan
bagi perusahaan dalam merumuskan upaya-upaya dari PT. Jasa
Raharja Kabupaten Bojonegoro, dalam menangani korban
kecelakaan sesuai prosedur
2. Dapat digunakan sebagai bahan masukan mengidentifikasi masalah
serta aternatif-alternatif pemecahan masalah dari segi kualitas
pelayanan yang diberikan
c. Bagi masyarakat Pengguna Layanan :
Penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi bagi masyarakat
bagaimana prosedur pelayanan apakah dapat mencapai tujuan atau
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan khususnya,
masyarakat Bojonegoro, dan dapat berguna sebagai wacana dalam
memberikan masukan, saran dan pandangan kepada perusahaan
untuk peningkatan mutu/kualitas layanan serta pencapaian
kepuasan pelanggan.
d. Bagi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
akademis bagi dunia akademik untuk mengembangkan ilmu
13
pengetahuan yang berhubungan dengan penyelenggaraan
pelayanan publik yang lebih baik lagi.
E. Sistematika Pembahasan
Adapun uraian secara keseluruhan terhadap pembahasan skripsi ini agar
mudah diketahui dan dipahami oleh pembaca, maka penulis membagi menjadi
lima bab dan setiap bab terdiri dari beberapa sub bab, sehingga dengan demikian
sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang peran Jasa Raharja sebagai
badan asuransi korban kecelakaan pada Kabupaten Bojonegoro, perumusan
masalah yang diambil sebagai batasan penelitian, kemudian menjelaskan tentang
tujuan, kontribusi serta sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan
permasalahan yang dihadapi yang nantinya digunakan sebagai dasar melakukan
interpretasi masalah, yaitu mengenai pelayanan publik, Pelayanan Jasa,
Implementasi, dan Jasa Asuransi.
BAB III Metode Penelitian
Dalam bab ini menguraikan metode yang akan dipakai dalam penelitian,
diantaranya jenis penelitian, fokus penelitian, pemilihan lokasi dan situs
14
penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan
analisis data.
BAB IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini akan menguraikan hasil penelitian meliputi penyajian data yang
diperoleh selama penelitian sebagai jawaban atas rumusan masalah yang sudah
ditetapkan. Setelah itu data yang diperoleh dianalisa dari teori yang telah
ditetapkan oleh peneliti demi mendapatkan hasil yang diinginkan.
BAB V Penutup
Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran, dimana data-data yang
telah diperoleh oleh peneliti dan setelah dianalisa maka akan disimpulkan sebagai
hasil akhir dari penelitian ini. Kemudian pada bab ini juga menguraikan mengenai
saran-saran yang sesuai dengan kesimpulan yang dicapai.