bab i pendahuluan a. latar belakangrepository.radenfatah.ac.id/6954/1/skripsi bab i.pdf · 2020. 6....
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 yang menyatakan
bahwa “ Bank merupakan suatu badan usaha yang mengumpulkan dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan, serta mendistribusikannya ke masyarakat
kembali dalam bentuk pembiayaan, dan berbagai bentuk untuk memajukan
standar kehidupan di masyarakat. ”1 Perbankan di Indonesia terbagi menjadi 2
(dua) macam, yaitu perbankan syariah, dan juga konvensional. Keduanya
memiliki peran yang sangat penting sebagai perantara dengan tugas
mengumpulkan, dan juga menyalurkan dana kepada masyarakat. Dalam hal ini,
kondisi perbankan dapat dilihat dari kinerja yang telah dicapai. Hutagalung (2013)
pun menyatakan bahwa profitabilitas dijadikan sebagai tolak ukur atau indikator
yang paling tepat untuk mengukur bagaimana kinerja di suatu bank syariah.2
Profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan bank
syariah dalam meraih suatu keuntungan dengan cara mengoptimalisasikan semua
sumber dan kemampuan yang dimilikinya.3 Profitabilitas pada penelitian ini
diproksikan dengan rasio Return on Asset (ROA), yang dimana Return On Assets
merupakan suatu rasio yang menunjukkan hasil atas seluruh total aktiva yang
1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008. 2 Hutagalung, Esther, Djumahir, Kusuma. 2013. Analisa Rasio Keuangan terhadap
Kinerja Bank Umum di Indonesia. Jurnal Aplikasi Manajemen (Online), Vol.11, No.1. hlm. 6. 3 Syafri Harahap, Sofyan. 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, hlm. 304.
2
digunakan dalam perbankan.4 Semakin besar nilai Return on Assets suatu bank
syariah, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan diraih oleh bank
syariah tersebut, dan semakin baik pula posisi bank syariah tersebut dari aspek
penggunaan asset.5
Untuk menggapai profitabilitas yang optimal, ada beragam risiko yang
menjadi tantangan tersendiri bagi bank syariah, salah satunya adalah Risiko
Pembiayaan. Risiko Pembiayaan merupakan suatu kondisi dimana debitur tidak
mampu dalam mengembalikan pembiayaan sesuai dengan kesepakatan awal
dikarenakan adanya beberapa hal yang tidak terduga. Risiko Pembiayaan pada
penelitian ini diproksikan dengan rasio Non Performing Financing (NPF).6 Risiko
Pembiayaan memiliki pengaruh negatif terhadap Profitabilitas (ROA), karena
semakin tinggi Risiko Pembiayaan (NPF) disuatu bank syariah, maka
Profitabilitas (ROA) dibank syariah tersebut pun akan menurun, begitu juga
sebaliknya.7
Selain Risiko Pembiayaan (NPF), ada pula risiko lain yang dapat
berpengaruh terhadap Profitabilitas yaitu Likuiditas, adapun likuiditas ini
didefinisikan sebagai suatu risiko yang berkaitan dengan kemampuan suatu bank
syariah dalam memenuhi kewajiban keuangannya yang segera harus dipenuhi.8
4 Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Satu, Cetakan Ketujuh. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, hlm. 201. 5 Ibid, hlm. 203. 6 Lidia Desiana, S.E, M. Si dan Aryanti, MM, 2017, Manajemen Keuangan Bank Syariah
(Teori dan Evaluasi), Palembang: Penerbit Noer Fikri, hlm. 157. 7 Chairul Adhim. 2018. Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Efisiensi Manajemen
terhadap Profitabilitas melalui Permodalan (Studi Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia).Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No.1, Januari 2018, p 1-10. p-ISSN : 1829-7528.
e-ISSN : 2581-1584. 8 Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. BPFE: Yogyakarta,
hlm. 25.
3
Rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas dalam penelitian ini adalah rasio
Financing to Deposit Rasio (FDR).9
Faktor lainnya yang juga mempengaruhi Profitabilitas adalah Kecukupan
Modal. Modal didefinisikan sebagai salah satu bagian yang sangat penting
didalam suatu bank syariah, serta sebagai sumber dana utama dalam pembiayaan
seluruh kegiatan operasional disuatu bank syariah. Untuk mendapatkan tingkat
profitabilitas yang diharapkan, bank syariah tersebut memerlukan adanya
manajemen untuk mempertahankan nilai Kecukupan Modal (Capital Adequacy
Ratio) sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan, apabila modal (Capital
Adequacy Ratio) disuatu bank syariah termasuk ke dalam kategori cukup, maka
bank syariah tersebut dapat melakukan ekspansi usaha dengan lebih aman.10
Kecukupan Modal dalam penelitian ini diproksikan dengan rasio CAR (Capital
Adequacy Ratio).11
Didalam penelitian ini, Kecukupan Modal (CAR) dijadikan sebagai variabel
intervening antara pengaruh Risiko Pembiayaan (NPF) dan Likuiditas (FDR)
terhadap Profitabilitas (ROA) dikarenakan berbagai hal, yaitu: hal ini dikarenakan
Capital Adequacy Ratio merupakan rasio permodalan yang menjadi acuan utama
berjalannya kegiatan operasional disuatu bank syariah, baik dalam menghimpun
dana maupun menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Dan juga, hal ini
dikarenakan menurut Muljono (1995, dalam jurnal Chairul Adhim 2018)
9 Weston J.Fred.dan Eugene F. Brigham. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Jakarta: Erlangga, hlm. 138. 10 Farida Shinta Dewi, Rina Arifati, Rita Andini. 2016. Analysis of Effect Of CAR, ROA,
LDR, Company Size, NPL, and GCG to Bank Profitability (Case Study on Banking Companies
Listed In BEI Period 2010-2013). Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016. 11 Muhamad. 2014. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Raja Grafindo Persada,
hlm. 257.
4
0.88
0.730.59 0.63
1.12 1.11
0.63
1.231.37 1.41
1.28
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
I II III IV I II III IV I II III IV
2016 2017 2018
PERKEMBANGAN ROA
ROA
menjelaskan bahwa variabel-variabel dalam aspek risiko pembiayaan, likuiditas
dan juga profitabilitas dapat mempengaruhi permodalan disuatu bank syariah.12
Dengan adanya beragam perbedaan dari hasil penelitian terdahulu, sehingga
menjadi celah bagi peneliti untuk melakukan kajian ulang bagaimana pengaruh
Risiko Pembiayaan dan Likuiditas terhadap Profitabilitas dengan Kecukupan
Modal sebagai variabel intervening, serta untuk menguji pengembangan model
baru, dan untuk menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung antar
variabel.
Gambar 1.1.
Perkembangan ROA secara Triwulan
Tahun 2016-2018
Sumber:OJK Statistik Perbankan Syariah (Laporan Keuangan diolah),2020.13
Berdasarkan gambar 1.1. diatas, menjelaskan bahwa ROA pada triwulan ke-
I sampai dengan ke-IV pada tahun 2016 dan 2017 masing-masing selalu
12 Chairul Adhim. 2018. Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Efisiensi Manajemen
Terhadap Profitabilitas Melalui Permodalan. Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No. 1, Januari,
2018, p 1-10, p-ISSN: 1829-7528, e-ISSN: 2581-1584, hlm. 3. 13 Website Otoritas Jasa Keuangan Statistik Perbankan Syariah (Laporan Keuangan Rasio
Bank Umum Syariah).
5
mengalami penurunan yang terus-menerus dari 0,88% sampai dengan 0,63%, dan
dari 1,12% menjadi 0,63%, bahkan mengalami stagnan pada posisi 0,63%.
Penurunan ROA ini akan berdampak pula pada penurunan dana pihak ketiga yang
akan diterima bank syariah, serta pembiayaan yang disalurkan bank syariah
kepada nasabah pun akan mengalami penurunan (Nurismalatri, 2019)14.
Tabel 1.1.
Data Pergerakan Dana Pihak Ketiga dan Total Pembiayaan
pada Bank Umum Syariah Periode 2016-2018 (dalam Miliar)
Periode DPK Total Pembiayaan
Tahun Triwulan
2016 I 174.779 152.967
II 177.051 158.143
III 198.976 171.979
IV 206.407 177.482
2017 I 213.199 178.081
II 224.420 185.570
III 232.349 186.152
IV 238.393 189.880
2018 I 244.820 190.064
II 241.073 189.677
III 251.483 198.536
IV 257.606 202.296
Sumber: OJK Statistik Perbankan Syariah (Laporan Keuangan diolah), 2020.15
Berdasarkan Tabel 1.1, penurunan ROA pada gambar 1.1. ini sangat
berbanding terbalik dengan jumlah dana pihak ketiga dan pembiayaan yang
disalurkan oleh bank syariah yang justru mengalami peningkatan pada setiap
laporan triwulan ke-I sampai dengan ke-IV selama periode 2016-2017. Hal
tersebut bertentangan dengan teori yang menyatakan bahwa semakin banyak dana
14 Nurismalatri. 2019. Sharia Banks’ Performance in Indonesia: A Panel Model
Approach. Jurnal Sekuritas, Vol.2, No.2 , Januari 2019. ISSN (online) : 2581-2777 & ISSN (print)
: 2581-2696. 15 Website Otoritas Jasa Keuangan Statistik Perbankan Syariah (Laporan Keuangan Rasio
Bank Umum Syariah).
6
pihak ketiga yang diterima oleh bank syariah dan pembiayaan yang disalurkan
kepada nasabah, akan semakin meningkatkan profitabilitas bank syariah tersebut
(Yudhistira Ardana, 2018)16.
Tabel 1.2.
Data Pergerakan Rasio NPF, FDR, ROA, dan CAR
pada Bank Umum Syariah Periode 2016-2018
Periode Rasio
Tahun Triwulan NPF FDR ROA CAR
2016 I 5,35 87,52 0,88 14,90
II 5,68 89,32 0,73 14,72
III 4,67 86,43 0,59 15,43
IV 4,42 85,99 0,63 15,95
2017 I 4,61 83,53 1,12 16,98
II 4,47 82,69 1,10 16,42
III 4,41 80,12 1,00 16,16
IV 4,77 79,65 0,63 17,91
2018 I 4,56 77,63 1,23 18,47
II 3,83 78,68 1,37 20,59
III 3,82 78,95 1,41 21,25
IV 3,26 78,53 1,28 20,39
Sumber: OJK Statistik Perbankan Syariah (Laporan Keuangan diolah), 2020.17
Berdasarkan Tabel 1.2, dapat dilihat penyelewengan dari sisi lain, nilai
ROA pada triwulan ke-I sampai dengan ke-IV pada tahun 2016 mengalami
penurunan yang terus-menerus dari 0,88% sampai dengan 0,63%, dan pada
triwulan ke-I sampai dengan ke-IV pada tahun 2017 pun mengalami penurunan
juga dari 1,12% menjadi 0,63%, namun berbanding terbalik dengan nilai CAR
pada triwulan ke-I sampai dengan ke-IV pada tahun 2016-2017 yang justru
mengalami kenaikan yang terus-menerus dari 14,90% sampai dengan 17,91%,
16 Yudhistira Ardana. 2018. Faktor Eksternal dan Internal yang Mempengaruhi
Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia. Cakrawala: Jurnal Studi Islam Vol. 13 No. 1 (2018) pp.
51-59. pISSN: 1829-8931. eISSN: 2550-0880. 17 Website Otoritas Jasa Keuangan Statistik Perbankan Syariah (Laporan Keuangan Rasio
Bank Umum Syariah).
7
sehingga CAR mengalami kenaikan sebesar 3,01%. Hal tersebut tidak sesuai
dengan teori yang menyatakan jika ROA mengalami penurunan, maka CAR juga
akan mengalami penurunan (Muhammad Yusuf, 2017)18.
Hal lain yang terjadi adalah NPF dimana menurut teori dikatakan bahwa
NPF berpengaruh negatif terhadap ROA, ternyata terdapat gap dari data yang ada,
yaitu, NPF pada triwulan ke-I sampai dengan ke-IV pada tahun 2016 mengalami
penurunan sebesar 0,93%, dari 5,35% menjadi 4,42%. Namun, nilai ROA pada
triwulan ke-I sampai dengan ke-IV tahun 2016 mengalami penurunan sebesar
0,25%, dari 0,88% menjadi 0,63%. Hal tersebut tidak sesuai dengan teori yang
menyatakan jika NPF mengalami penurunan, maka ROA seharusnya akan
mengalami peningkatan (Yuwita Ariessa Pravasanti, 2018)19.
Hal lain yang juga terjadi adalah FDR dimana menurut teori dikatakan
bahwa FDR berpengaruh positif terhadap ROA, ternyata terdapat gap dari data
yang ada, yaitu FDR pada triwulan ke-I sampai dengan ke-IV pada tahun 2016-
2018 mengalami penurunan sebesar 8,99%, dari 87,52% menjadi 78,53%.
Namun, nilai ROA pada triwulan ke-I tahun 2016 sampai dengan ke-IV tahun
2018 mengalami peningkatan sebesar 0,4%, dari 0,88% menjadi 1,28%. Hal
tersebut tidak sesuai dengan teori yang menyatakan jika FDR mengalami
18 Muhammad Yusuf. 2017. Dampak Indikator Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 13 No. 2 Juni 2017: 141-
151 ISSN: 1829-9865. 19 Yuwita Ariessa Pravasanti. Pengaruh NPF dan FDR terhadap CAR dan Dampaknya
terhadap ROA Pada Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 4(03), 2018,
149, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534.
8
penurunan, maka ROA seharusnya pun akan mengalami penurunan (Muhammad
Yusuf, Surachman Surjaatmadja, 2018)20.
Lalu hal lain yang terjadi adalah NPF dimana menurut teori dikatakan
bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap CAR, ternyata terdapat gap dari data
yang ada, yaitu, NPF pada triwulan ke-I sampai dengan ke-IV pada tahun 2017
mengalami peningkatan sebesar 0,16%, dari 4,61% menjadi 4,77%. Namun, nilai
CAR pada triwulan ke-I sampai dengan ke-IV tahun 2017 juga mengalami
peningkatan sebesar 0,93%, dari 16,98% menjadi 17,91%. Hal tersebut tidak
sesuai dengan teori yang menyatakan jika NPF mengalami peningkatan, maka
CAR seharusnya akan mengalami penurunan (Fernando Africano, 2016)21.
Selanjutnya hal lain yang terjadi adalah FDR dimana menurut teori
dikatakan bahwa FDR berpengaruh positif terhadap CAR, ternyata terdapat gap
dari data yang ada, yaitu, FDR pada triwulan ke-I sampai dengan ke-IV pada
tahun 2016-2018 mengalami penurunan sebesar 8,99%, dari 87,52% menjadi
78,53%. Namun, nilai CAR pada triwulan ke-I tahun 2016 sampai dengan ke-IV
tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 5,49%, dari 14,90% menjadi 20,39%.
Hal tersebut tidak sesuai dengan teori yang menyatakan jika FDR mengalami
20 Muhammad Yusuf dan Surachman Surjaatmadja. Analysis of Financial Performance
on Profitability with Non Performance Financing as Variable Moderation (Study at Sharia
Commercial Bank in Indonesia Period 2012–2016).International Journal of Economics and
Financial Issues, 2018, 8(4), 126-132. ISSN: 2146-4138. 21 Fernando Africano. Pengaruh NPF Terhadap CAR Serta Dampaknya Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia. Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah
STIE MDP Vol. 6 No. 1 September 2016.
9
penurunan, maka CAR seharusnya pun akan mengalami penurunan (Moch Rizal
Maolany, Nurhayati, dan Helliana, 2015)22.
Tabel 1.3.
Data Pergerakan Suku Bunga dan Inflasi
Periode 2016-2018
Periode Suku Bunga Inflasi
Tahun Triwulan
2016 I 6,75 4,45
II 6,50 3,45
III 5,00 3,07
IV 4,75 3,02
2017 I 4,75 3,61
II 4,75 4,37
III 4,25 3,72
IV 4,25 3,61
2018 I 4,25 3,40
II 5,25 3,12
III 5,75 2,88
IV 6,00 3,13
Sumber: Bank Indonesia, 2020.23
Pada Tabel 1.3. diatas, menjelaskan bahwa pergerakan pada tingkat suku
bunga dan inflasi mengalami penurunan dari tahun 2016 triwulan ke-I hingga
triwulan ke-IV tahun 2017. Ini memberikan sebuah peluang terhadap bank syariah
yang tidak menggunakan sistem bunga seperti bank konvensional, melainkan
sistem bagi hasil. Inflasi semakin lama semakin menurun, hal ini berdampak pada
menurunnya suku bunga, sehingga bank syariah mengeluarkan biaya operasional
yang lebih kecil dan mempengaruhi peningkatan profitabilitas bank syariah. Hal
22 Moch Rizal Maolany, Nurhayati, Helliana. 2015. Pengaruh Likuiditas dan
Profitabilitas Terhadap Kecukupan Modal Pada Bank Syariah Mandiri Periode 2008-
2013.Prosiding Penelitian SPeSIA 2015, Universitas Islam Bandung. 23 Website Bank Indonesia (Data Suku Bunga dan Inflasi Triwulan Tahun 2016-2018),
www.bi.go.id.
10
ini dikarenakan nasabah akan lebih tertarik pada bank syariah yang menawarkan
sistem bagi hasil, daripada suku bunga yang rendah.
Suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia semakin lama semakin
menurun, hal ini diikuti dengan turunnya suku bunga bank tabungan
konvensional, yang menyebabkan nasabah memindahkan dananya dari bank
konvensional ke bank syariah. Selain itu, menurunnya suku bunga bank
konvensional akan mempengaruhi kegiatan operasional bank syariah, dalam hal
ini pembiayaan dan penyaluran dana, sehingga pendapatan dan profitabilitas bank
syariah akan meningkat.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardoyo, mengumumkan bahwa
suku bunga acuan Bank Indonesia turun dari 6,75% hingga sebesar 6,50% pada
tahun 2016 yang artinya suku bunga turun 0,25% setiap triwulannya.24 Head of
Wealth Management & Client Growht PT Bank Commonwealth Ivan Jaya juga
mengatakan, suku bunga mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa
tahun terakhir yang akan berdampak bagi sebagian nasabah.25
Jika dalam bank konvensional, suku bunga berdampak sangat besar. Apabila
tingkat suku bunga naik, maka nasabah akan menabung di bank. Sebaliknya
apabila tingkat suku bunga turun, maka nasabah akan menarik uang di
tabungannya, kemudian memindahkannya ke bank syariah karena dirasa
memberikan untung yang lebih besar dari bank konvensional.26
24Jerome Wirawan, “ Suku bunga acuan BI turun: Apa manfaatnya bagi warga biasa? ”,
https://www.bbc.com, Diakses pada 4 Januari 2020, pukul 20.00 WIB. 25Maria Elena, “ Suku Bunga Turun, Bank Atur Strategi Jaga Likuiditas ”,
https://finansial.bisnis.com, Diakses pada 4 Januari 2020 pukul 20.00 WIB.
26Dea Adetia, “ Pengaruh Tingkat Bunga Terhadap Bank Syariah ”,
https://www.kompasiana.com, Diakses pada 4 Januari 2020 pukul 20.00 WIB.
11
Saat nasabah bank konvensional menarik uang tabungannya, disaat itu juga
peluang bank syariah meningkatkan sistem bagi hasil lebih besar dari sistem
bunga di bank konvensional, sehingga nasabah bank konvensional diharapkan
beralih pada bank umum syariah.
Seperti yang diungkapkan oleh Pemimpin Kantor Cabang BRI Syariah
Makassar, Rusman Saing, bahwa :
Penurunan BI Rate membuat bank-bank syariah lebih menarik bagi nasabah
dibandingkan bunga yang ditawarkan bank konvensional. Jadi, kondisi makro
ekonomi yang membuat perbankan syariah menjadi lebih menarik. Kalau dilihat
dari profit nasabah, saat ini memang sudah dominan nasabah rasional.27
Statistik Perbankan Syariah (SPS) mencatat pada tahun 2018 bulan Januari
pertumbuhan nasabah bank syariah naik 18,05% pertahun. Sedangkan, Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa Bank Konvensional lebih rendah 4-5%
pertumbuhannya dibanding bank syariah yakni hanya mencapai 14% pertahun.28
Orientasi dari bank adalah mendapatkan profitabilitas yang tinggi dengan
memaksimalkan total aset yang dimilikinya.
Namun hal tersebut bertentangan antara teori dengan data empiris yang ada,
dengan beralihnya nasabah dari bank konvensional ke bank syariah yang
disebabkan menurunnya tingkat suku bunga dan inflasi pada periode 2016-2017,
justru tidak sesuai dengan harapan bank syariah untuk mendapatkan profitabilitas
27 www.FajarOnline.com, 2007. 28 Muhammad Dicki Wahyudi, “Bank Konvensional Vs Bank Syariah, Siapa Yang Lebih
Unggul Dalam Segi Sistem Dan Pertumbuhan Nasabah?” https://www.kompasiana.com, Diakses
pada 4 Januari 2020 pukul 20.00 WIB.
12
yang tinggi, yang justru pada kenyataannya mengalami penurunan bahkan stagnan
selama triwulan ke-I dan ke-IV periode 2016-2017.
Pada tahun 2018, BI menaikkan suku bunganya sehingga berdampak pada
bank syariah adalah terhentinya dana pihak ketiga, sedangkan kalau di bank
konvensional, maka yang terjadi adalah mengecilnya margin keuntungan bank
konvensional. Jadi dampaknya beda, kalau bank konvensional yang kena pukul
adalah gross marginnya, sedangkan bank syariah yang kena pukul adalah dana
pihak ketiga. Hal tersebut juga bertentangan antara teori dengan data empiris yang
ada, dengan meningkatnya tingkat suku bunga pada periode 2018, justru dana
pihak ketiga yang diterima oleh bank syariah semakin mengalami peningkatan,
bukan mengalami penurunan.
Berdasarkan fenomena data tersebut, dapat ditarik simpulan bahwa tidak
setiap kejadian empiris sesuai dengan teori yang ada. Hal ini diperkuat oleh
adanya research gap dalam penelitian-penelitian terdahulu. Dengan adanya
inkonsistensi hasil penelitian dan fenomena yang terjadi pada bank syariah, maka
perlu diteliti lebih lanjut bagaimana pengaruh Risiko Pembiayaan dan Likuiditas
terhadap Profitabilitas dengan Kecukupan Modal sebagai variabel intervening,
yang diproksikan dengan rasio NPF, FDR, ROA, dan CAR.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, mengindikasikan adanya research
gap dari variabel bebas (independent) dan variabel intervening yang
mempengaruhi Profitabilitas (ROA) sebagai variabel terikat (dependent), yaitu
sebagai berikut:
13
Tabel 1.4.
Research Gap Risiko Pembiayaan Terhadap Profitabilitas
Variabel Hasil Penelitian Peneliti
Pengaruh
Risiko
Pembiayaan
Terhadap
Profitabilitas
Terdapat hasil bahwa
Risiko Pembiayaan
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap
Profitabilitas.
1. Nurismalatri, 2019.
2. Yuwita Ariessa Pravasanti, 2018.
Terdapat hasil bahwa
Risiko Pembiayaan
tidak berpengaruh
terhadap Profitabilitas.
1. Ana Fitriyani, Endang Masitoh,
dan Suhendro, 2019.
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber, 2020.
Pengaruh Risiko Pembiayaan terhadap Profitabilitas yang diteliti oleh
Nurismalatri29, serta Yuwita Ariessa Pravasanti30 menunjukkan bahwa Risiko
Pembiayaan (NPF) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas
(ROA).
Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ana
Fitriyani, Endang Masitoh, dan Suhendro31 yang menunjukkan hasil penelitian
bahwa Risiko Pembiayaan (NPF) tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas
(ROA).
29 Nurismalatri. 2019. Sharia Banks’ Performance in Indonesia: A Panel Model
Approach. Jurnal Sekuritas, Vol.2, No.2 , Januari 2019. ISSN (online) : 2581-2777 & ISSN (print)
: 2581-2696. 30 Yuwita Ariessa Pravasanti. Pengaruh NPF dan FDR terhadap CAR dan Dampaknya
terhadap ROA Pada Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 4(03), 2018,
149, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534. 31 Ana Fitriyani, Endang Masitoh, dan Suhendro. 2019. Pengaruh Pembiayaan
Murabahah, Mudharabah dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank
Umum Syariah Terdaftar di Bank Indonesia Tahun 2014-2017. JURNAL WIDYA
GANESWARA VOLUME 28 NO 1 2019 ISSN : 0853-0521.
14
Tabel 1.5.
Research Gap Likuiditas Terhadap Profitabilitas
Variabel Hasil Penelitian Peneliti
Pengaruh
Likuiditas
terhadap
Profitabilitas
Terdapat hasil bahwa
Likuiditas berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap Profitabilitas.
1. Muhammad Yusuf, Surachman
Surjaatmadja, 2018.
2. Yudhistira Ardana, 2018.
Terdapat hasil bahwa
Likuiditas tidak
berpengaruh terhadap
Profitabilitas.
1. Misbahul Munir, 2018.
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber, 2020.
Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas yang diteliti oleh Muhammad
Yusuf, Surachman Surjaatmadja32, serta Yudhistira Ardana33 menunjukkan bahwa
Likuiditas (FDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas
(ROA).
Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Misbahul
Munir34 yang menunjukkan bahwa Likuiditas (FDR) tidak berpengaruh terhadap
Profitabilitas (ROA).
32 Muhammad Yusuf dan Surachman Surjaatmadja.Analysis of Financial Performance on
Profitability with Non Performance Financing as Variable Moderation (Study at Sharia
Commercial Bank in Indonesia Period 2012–2016).International Journal of Economics and
Financial Issues, 2018, 8(4), 126-132. ISSN: 2146-4138. 33 Yudhistira Ardana. 2018. Faktor Eksternal dan Internal yang Mempengaruhi
Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia. Cakrawala: Jurnal Studi Islam Vol. 13 No. 1 (2018) pp.
51-59. pISSN: 1829-8931. eISSN: 2550-0880. 34 Misbahul Munir. Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR dan Inflasi terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Journal of Islamic Economics, Finance, and
Banking Vol.1, No 1&2, Juni-Desember 2018, pp. 89-98, ISSN p:2622-4755 e:2622-4798.
15
Tabel 1.6.
Research Gap Risiko Pembiayaan Terhadap Kecukupan Modal
Variabel Hasil Penelitian Peneliti
Pengaruh
Risiko
Pembiayaan
Terhadap
Kecukupan
Modal
Terdapat hasil bahwa
Risiko Pembiayaan
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap
Kecukupan Modal.
1. Fernando Africano, 2016.
2. Komang Triska Ariwidanta,
2016.
Terdapat hasil bahwa
Risiko Pembiayaan
tidak berpengaruh
terhadap Kecukupan
Modal.
1. Intannes Putri Basse, dan Ade
Sofyan Mulazid, 2017.
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber, 2020.
Pengaruh Risiko Pembiayaan terhadap Kecukupan Modal yang diteliti oleh
Fernando Africano35, serta Komang Triska Ariwidanta36 yang menunjukkan
bahwa Risiko Pembiayaan (NPF) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Kecukupan Modal (CAR).
Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Intannes
Putri Basse, dan Ade Sofyan Mulazid37 yang menunjukkan bahwa Risiko
Pembiayaan (NPF) tidak berpengaruh terhadap Kecukupan Modal (CAR).
35 Fernando Africano. Pengaruh NPF Terhadap CAR Serta Dampaknya Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia. Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah
STIE MDP Vol. 6 No. 1 September 2016. 36 Komang Triska Ariwidanta. 2016. Pengaruh Risiko Kredit terhadap Profitabilitas
dengan Kecukupan Modal sebagai Variabel Mediasi. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 4,
2016: 2311-2340 ISSN : 2302-8912. 37 Intannes Putri Basse dan Ade Sofyan Mulazid. 2017. Analisa Pengaruh Kualitas Aset,
Likuiditas, Efensiensi Usaha dan Profitabilitas terhadap Rasio Kecukupan Modal pada Bank
Umum Syariah Periode 2012-2015. Al-Tijary Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. P-ISSN: 2460-
9404; E-ISSN: 2460-9412 2017, Vol. 2, No. 2, Hal. 109-123.
16
Tabel 1.7.
Research Gap Likuiditas Terhadap Kecukupan Modal
Variabel Hasil Penelitian Peneliti
Pengaruh
Likuiditas
Terhadap
Kecukupan
Modal
Terdapat hasil bahwa
Likuiditas berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap Kecukupan
Modal.
1. Yuwita Ariessa Pravasanti, 2018.
2. Moch Rizal Maolany, Nurhayati,
dan Helliana, 2015.
Terdapat hasil bahwa
Likuiditas tidak
berpengaruh terhadap
Kecukupan Modal.
1. Ni Putu Sinta Wira Putri dan I
Made Dana, 2018.
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber, 2020.
Pengaruh Likuiditas terhadap Kecukupan Modal yang diteliti oleh Yuwita
Ariessa Pravasanti38, serta Moch Rizal Maolany, Nurhayati, dan Helliana39
menunjukkan bahwa Likuiditas (FDR) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kecukupan Modal (CAR).
Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu
Sinta Wira Putri dan I Made Dana40 yang menunjukkan bahwa Likuiditas (FDR)
tidak berpengaruh terhadap Kecukupan Modal (CAR).
38 Yuwita Ariessa Pravasanti. Pengaruh NPF dan FDR terhadap CAR dan Dampaknya
terhadap ROA Pada Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 4(03), 2018,
149, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534. 39 Moch Rizal Maolany, Nurhayati, Helliana. 2015. Pengaruh Likuiditas dan
Profitabilitas Terhadap Kecukupan Modal Pada Bank Syariah Mandiri Periode 2008-
2013.Prosiding Penelitian SPeSIA 2015, Universitas Islam Bandung. 40 Ni Putu Sinta Wira Putri, I Made Dana. Pengaruh NPL, Likuiditas, dan Rentabilitas
terhadap CAR Pada BPR Konvensional Skala Nasional di Indonesia. E-Jurnal Manajemen Unud,
Vol. 7, No. 4, 2018: 1862-1891 ISSN : 2302-8912.
17
Tabel 1.8.
Research Gap Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas
Variabel Hasil Penelitian Peneliti
Pengaruh
Kecukupan
Modal
Terhadap
Profitabilitas
Terdapat hasil bahwa
Kecukupan Modal
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Profitabilitas.
1. Zakizamani, Hermanto, dan
Rr.Sripancawatimartiningsih,
2018.
2. Muhammad Yusuf, 2017.
3. Farida Shinta Dewi, Rina Arifati,
dan Rita Andini, 2016.
Terdapat hasil bahwa
Kecukupan Modal tidak
berpengaruh terhadap
Profitabilitas.
1. Rifka Nurul Izzah, Ahmad
Mulyadi Kosim, dan Syarifah
Gustiawati, 2019.
2. Dr. Irwan Ch, 2017.
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber, 2020.
Pengaruh Kecukupan Modal terhadap Profitabilitas yang diteliti oleh
Zakizamani, Hermanto, dan Rr.Sripancawatimartiningsih41, Muhammad Yusuf42,
serta Farida Shinta Dewi, Rina Arifati, dan Rita Andini43 menunjukkan bahwa
Kecukupan Modal (CAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Profitabilitas (ROA).
Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rifka
Nurul Izzah, Ahmad Mulyadi Kosim, dan Syarifah Gustiawati44, serta Dr. Irwan
41 Zakizamani, Hermanto, dan Rr.Sripancawatimartiningsih. 2018. The Influence of The
Macroeconomic factors As Measured by Inflation, Interest (BI Rate) and GDP Growth, Market
Share as measured by the share of bank financing and Bank Health Level measured by CAR, FDR,
NPF, ROA to Return On Assets (ROA) Islamic Banking in Indonesia. IOSR Journal of Business
and Management. (IOSR-JBM) e-ISSN: 2278-487X, p-ISSN: 2319-7668. Volume 20, Issue 5.
Ver. V (May. 2018), PP 25-40. 42 Muhammad Yusuf. 2017. Dampak Indikator Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 13 No. 2 Juni 2017: 141-
151 ISSN: 1829-9865. 43 Farida Shinta Dewi, Rina Arifati, dan Rita Andini. Analysis of Effect of CAR, ROA,
LDR, Company Size, NPL, and GCG to Bank Profitability (Case Study On Banking Companies
Listed in BEI Period 2010-2013. Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016. 44 Rifka Nurul Izzah, Ahmad Mulyadi Kosim, dan Syarifah Gustiawati. 2019. Pengaruh
Non Performing Financing Dan Capital Adequacy Ratio Terhadap Profitabilitas. Al Maal:
Journal of Islamic Economics and Banking. E-ISSN: 2580-3816.
18
Ch45 yang menunjukkan bahwa Kecukupan Modal (CAR) tidak berpengaruh
terhadap Profitabilitas (ROA).
Dari fenomena data yang ada seperti diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
tidak setiap kejadian empiris sesuai dengan teori yang ada. Hal ini diperkuat
dengan adanya research gap dalam penelitan-penelitian terdahulu. Penelitian
diatas menunjukkan adanya pengaruh yang berbeda dari variabel Risiko
Pembiayaan, Likuiditas, dan Kecukupan Modal yang dipandang berpengaruh
terhadap Profitabilitas, serta variabel Risiko Pembiayaan dan Likuiditas yang
dipandang berpengaruh terhadap Kecukupan Modal.
Dengan adanya perbedaan hasil dari penelitian terdahulu, sehingga belum
bisa diambil sebuah kesimpulan yang bersifat konklusif, maka dengan ini penulis
tertarik untuk mengangkat topik mengenai Pengaruh Risiko Pembiayaan (NPF)
dan Likuiditas (FDR) terhadap Profitabilitas (ROA) dengan Kecukupan Modal
(CAR) sebagai variabel intervening, sehingga peneliti dapat mengetahui variabel
tersebut memiliki pengaruh positif atau negatif, dan juga untuk mengetahui Risiko
Pembiayaan dan Likuiditas berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap
Profitabilitas dengan Kecukupan Modal sebagai variabel intervening.
Dengan latar belakang diatas, maka penulis menegaskan untuk mengangkat
topik yang berjudul “ Pengaruh Risiko Pembiayaan dan Likuiditas terhadap
Profitabilitas dengan Kecukupan Modal sebagai Variabel Intervening “ dengan
objek penelitian rasio Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit
45 Dr. Irwan Ch. 2017.The Effect Of Financial Ratios On Islamic Rural Bank
Performance In Indonesia. International Journal Of Scientific & Technology Research Volume 6,
ISSUE 08, August 2017. ISSN 2277-8616.
19
Ratio (FDR), Return on Assets (ROA), serta Capital Adequacy Ratio (CAR) pada
Bank Umum Syariah menggunakan Laporan Triwulan periode 2016-2018.
B. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, dan terdapat beberapa
penelitian terdahulu. Maka dapat diajukan beberapa pertanyaan penelitian
(research question), diantaranya yaitu:
1. Apakah Risiko Pembiayaan (NPF) berpengaruh terhadap Profitabilitas
(ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2016-2018?
2. Apakah Likuiditas (FDR) berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA)
pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2016-2018?
3. Apakah Kecukupan Modal (CAR) berpengaruh terhadap Profitabilitas
(ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2016-2018?
4. Apakah Risiko Pembiayaan (NPF) berpengaruh terhadap Kecukupan
Modal (CAR) pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2016-
2018?
5. Apakah Likuiditas (FDR) berpengaruh terhadap Kecukupan Modal
(CAR) pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2016-2018?
6. Apakah pengaruh Risiko Pembiayaan (NPF) terhadap Profitabilitas
(ROA) dimediasi oleh Kecukupan Modal (CAR) pada Bank Umum
Syariah di Indonesia periode 2016-2018?
20
7. Apakah pengaruh Likuiditas (FDR) terhadap Profitabilitas (ROA)
dimediasi oleh Kecukupan Modal (CAR) pada Bank Umum Syariah di
Indonesia periode 2016-2018?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan dengan permasalahan yang ada, maka penelitian ini
mempunyai tujuan yang diharapkan. Tujuan yang ingin dicapai peneliti dari
penelitian ini, dengan berdasarkan masalah-masalah yang tercantum dalam
identifikasi masalah adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah Risiko Pembiayaan (NPF) berpengaruh
terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia
periode 2016-2018.
2. Untuk mengetahui apakah Likuiditas (FDR) berpengaruh terhadap
Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode
2016-2018.
3. Untuk mengetahui apakah Kecukupan Modal (CAR) berpengaruh
terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia
periode 2016-2018.
4. Untuk mengetahui apakah Risiko Pembiayaan (NPF) berpengaruh
terhadap Kecukupan Modal (CAR) pada Bank Umum Syariah di
Indonesia periode 2016-2018.
21
5. Untuk mengetahui apakah Likuiditas (FDR) berpengaruh terhadap
Kecukupan Modal (CAR) pada Bank Umum Syariah di Indonesia
periode 2016-2018.
6. Untuk mengetahui apakah pengaruh Risiko Pembiayaan (NPF) terhadap
Profitabilitas (ROA) dimediasi oleh Kecukupan Modal (CAR) pada
Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2016-2018.
7. Untuk mengetahui apakah pengaruh Likuiditas (FDR) terhadap
Profitabilitas (ROA) dimediasi oleh Kecukupan Modal (CAR) pada
Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2016-2018.
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang diharapkan peneliti dari penelitian ini, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Bagi Bank Umum Syariah.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dan pertimbangan
dalam memprediksi dan mengambil keputusan untuk merencanakan
pengelolaan dana dalam rangka meningkatkan Return on Asset (ROA)
dengan meminimalisasikan adanya berbagai risiko yang akan dihadapi oleh
bank syariah, serta menjadi acuan untuk meningkatkan modal. Serta sebagai
langkah antisipasi terhadap semua faktor yang nantinya akan mempengaruhi
kinerja Bank Umum Syariah dalam rangka meningkatkan laba pada periode
selanjutnya.
22
2. Bagi Akademis.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan
manfaat dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya mengenai
Pengaruh Risiko Pembiayaan (NPF) dan Likuiditas (FDR) terhadap
Profitabilitas (ROA) dengan Kecukupan Modal (CAR) sebagai variabel
intervening pada Bank Umum Syariah, serta dapat menjadi referensi untuk
penelitian selanjutnya secara luas dan mendalam yang berkaitan dengan
variabel-variabel yang bersangkutan.
3. Bagi Penulis.
Menambah dan memperluas pengetahuan mengenai topik Pengaruh
Risiko Pembiayaan (NPF) dan Likuiditas (FDR) terhadap Profitabilitas
(ROA), dengan Kecukupan Modal (CAR) sebagai Variabel Intervening
pada Bank Umum Syariah. Dan juga untuk memenuhi persyaratan kelulusan
untuk mendapatkan gelar S1 Perbankan Syariah di Universitas Islam Negeri
Raden Fatah Palembang.
E. BATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, penulis akan
membatasi topik bahasan agar penulis tidak membahas permasalahan menjadi
terlalu luas. Oleh karena itu, permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada
pengaruh Risiko Pembiayaan (NPF) dan Likuiditas (FDR) terhadap Profitabilitas
(ROA) dengan Kecukupan Modal (CAR) sebagai variabel intervening. Dalam
penelitian ini, populasi penelitian sebanyak 14 Bank Umum Syariah dan dibatasi
23
pada 7 Bank Umum Syariah di Indonesia yang telah memenuhi berbagai kriteria
sebagai berikut, diantaranya: menyediakan Laporan Keuangan Triwulan secara
lengkap selama periode 2016-2018 yang telah dipublikasikan pada website
Otoritas Jasa Keuangan, dan Bank Umum Syariah yang memiliki serta
mempublikasikan data yang dibutuhkan terkait pengukuran variabel-variabel yang
digunakan untuk penelitian ini seperti rasio keuangan NPF, FDR, ROA, dan CAR
selama periode 2016-2018.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika ini berguna untuk memberikan gambaran secara jelas dan tidak
menyimpang dari pokok permasalahan, secara sistematis susunan skripsi ini
adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah penelitian, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Bab ini berisikan penjelasan dari beberapa teori dari berbagai sumber-
sumber referensi buku atau jurnal yang relevan dengan masalah yang ingin
diteliti, penelitian sebelumnya yang menjadi landasan penulis untuk
24
melakukan penelitian ini, kerangka pikir teoritis, serta hipotesis penelitian
yang akan diuji.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang desain penelitian, sumber dan jenis data,
populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, variabel-variabel
penelitian, teknik pengumpulan data (uji asumsi klasik, uji analisis regresi
berganda, dan uji mediasi).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini terdiri dari gambaran umum tentang objek penelitian, karakteristik,
data deskriptif, hasil analisis data, hasil pengujian hipotesis, dan
pembahasan hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dimana penulis berhasil mencapai tujuan
dari penelitian. Simpulan juga menunjukkan hipotesis mana yang didukung
dan mana yang tidak didukung oleh data. Saran-saran yang berisi
keterbatasan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran bagi penelitian
yang akan datang.