bab i pendahuluan a. latar belakang - bandungkab.go.id 2014.pdf · bab i pendahuluan a. latar...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Instruksi Presiden Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor : 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, pada intinya mengamanatkan agar
setiap instansi pemerintah dalam penyelenggaraan tugas, tanggung jawab,
dan kewenangannya, wajib dilaksanakan secara akuntabel dan salah satu
bentuknya adalah kewajiban penyusunan laporan kinerja penyelenggaraan
pemerintahan. Pelaporan dimaksud secara tidak langsung merupakan salah
satu bentuk pertanggungjawaban pemerintah kepada masyarakat tentang
kualitas kinerja yang dihasilkan terkait pengelolaan dan penggunaan sumber-
sumber daya yang dimiliki termasuk sumber daya keuangan. Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) disusun dalam kurun
waktu satu tahun anggaran dan disampaikan setiap awal tahun pelaksanaan
anggaran selanjutnya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung menyusun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014, sebagai
bentuk pemenuhan kewajiban dalam penyelenggarahan pendidikan dan
pemenuhan prinsip akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan.LAKIP Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Tahun 2014 merupakan
bahan penting dalam proses evaluasi dan kajian internal Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) , selain itu merupakan imformasi penting untuk
masyarakat tentang hasl – hasil kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Bandung pada tahun 2014.
Pada tahun 2014 ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupten
Bandung melaksanakan 13 (tiga belas) Program yang terdiri dari dari 4
(empat) program pada SKPD; dan 9 (sembilan ) program bidang pendidikan
dan kebudayaan yang diwujudkan dalam 165 (seratus enam puluh lima )
kegiatan .
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Tahun 2014
ditetapkan dan mengacu pada peraturan perundangan, sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301).
2. Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437).
3. Undang-undang No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4438).
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Propinsi sebagai Daerah
Otonom ( Lembaran Negara Tahun 2000 No 54 Tambahan
Lembaran Negara No 3952).
5. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Pertangungjawaban Kepala Daerah.
6. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
7. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara RI Nomor
589/IX/6/Y/99 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
8. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara RI Nomor
239/IX/6/8/2003 Tahun 2003 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
9. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2001
tentang Pokok-pokok Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Daerah.
10. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 9 Tahun 2002
tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten
Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2002
Nomor 37 seri D).
11. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 10 Tahun 2002,
tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung
Tahun 2002 Nomor 38 seri D).
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 6 Tahun 2004,
tentang Transparansi dan Partisipasi Dalam Penelenggaraan
Pemerintahan di Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2004 Nomor 29 seri D)
13. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2006
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2005 - 2010.
14. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 26 Tahun 2009,
tentang Penyelenggaraan Sistem Pendidikan di Kabupaten
Bandung.
15. Keputusan Bupati Bandung Nomor 46 Tahun 2002 tentang
Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung.
16. Keputusan Bupati Bandung Nomor 30 Tahun 2004 tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pendidikan
Kabupaten Bandung.
B. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Tahun
2014 dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan informasi
pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
selama tahun 2014 yang mengacu pada Renstra Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan tahun 2010-2015.
Melalui penyajian , gambaran dan informasi tentang pelaksanaan
program dan kegiaan yang komprehensif, terkait dengan fungsi LAKIP
yang strategis bagi perkembangan kapasitas dan kapasitas instansi,
penyusunan LAKIP ini berperan dan betujuan sebagai media akuntabilitas
instansi yang dapat menjadi acuan baku dan analisis lanjutan yang
mengarah pada sinergitas, sinkronisasi dan integritas Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan.
LAKIP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014 ini juga
berorientasi untuk sarana perbaikan dan peningkatan kinerja secara
berkesinambungan disertai analisis lanjutan dengan tujuan untuk
mengidentifikasi peluang-peluang dan masukan-masukan penting guna
perbaikan pada masa berikut dalam rangka mewujudkan visi misi Renstra
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Bandung Tahun 2014.
C. Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung adalah
satuan kerja pada Pemerintah Kabupaten Bandung yang merupakan
unsur pelaksana Pemerintah Daerah, dan merupakan salah satu Dinas
yang berada dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok memimpin,
mengatur, merumuskan, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan
dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
di bidang pendidikan dan sebagian bidang kebudayaan. Untuk
menyelenggarakan tugas pokok tersebut Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Bandung terdiri dari:
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris yang membawahi:
a. Sub.Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub. Bagian Keuangan
c. Sub. Bagian Penyusunan Program
3. Kepala Bidang Data dan Informasi, yang membawahi:
a. Seksi Informasi
b. Seksi Pengolahan Data
c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan
4. Kepala Bidang TK/SD, yang membawahi:
a. Seksi Kurikulum
b. Seksi Tenaga Teknis Kependidikan
c. Seksi Sarana dan Prasarana
5. Kepala Bidang SMP, yang membawahi:
a. Seksi Kurikulum
b. Seksi Tenaga Teknis Kependidikan
c. Seksi Sarana dan Prasarana
6. Kepala Bidang SMA/SMK, yang membawahi:
a. Seksi Kurikulum
b. Seksi Tenaga Teknis Kependidikan
c. Seksi Sarana dan Prasarana
7. Kepala Bidang Pendidikan Non Formal/Informal, yang
membawahi:
a. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini
b. Seksi Kesetaraan dan Pendidikan Masyarakat
c. Seksi Pembinaan Kursus dan Kelembagaan
8. Kepala Bidang Kebudayaan:
a. Seksi Pengembangan Seni dan Nilai Budaya
b. Seksi Pelayanan Kebudayaan
c. Seksi Pengelolaan Benda Cagar Budaya
9. Kepala Bidang Sejarah dan Kepurbakalaan
a. Seksi Sejarah
b. Seksi Purbakala
10. UPTD TK/SD sebanyak 31 Kecamatan.
11. UPTD SMP sebanyak 3 Wilayah.
12. UPTD SMA/SMK sebanyak 3 Wilayah.
13. UPTD SKB sebanyak 1 Kecamatan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung
mempunyai kewenangan dalam melaksanakan otonomi Kabupaten dalam
rangka pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang pendidikan yaitu :
1. Menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan
pengelolaan TK, SD, SMP, SMA, dan SMK berdasarkan
pedoman yang ditetapkan pemerintah;
2. Menetapkan kurikulum muatan lokal SD, SMP, SMA, dan
SMK berdasarkan kurikulum nasional yang ditetapkan
pemerintah;
3. Melaksanakan kurikulum nasional berdasarkan pedoman
yang ditetapkan pemerintah;
4. Mengembangkan standar kompetensi siswa TK, SD, SMP,
SMA, dan SMK atas dasar minimal kompetensi yang
ditetapkan pemerintah;
5. Memantau, mengendalikan, dan menilai pelaksanaan proses
belajar-mengajar dan manajemen sekolah;
6. Menetapkan petunjuk pelaksanaan penilaian hasil belajar TK,
SD, SMA, dan SMK berdasarkan pedoman yang ditetapkan
pemerintah;
7. Melaksanakan evaluasi hasil belajar tahap akhir TK, SD,
SMP, SMA, dan SMK berdasarkan pedoman yang ditetapkan
pemerintah;
8. Menetapkan petunjuk pelaksanaan kalender pendidikan dan
jumlah jam belajar efektif TK, SD, SMP, SMA, dan SMK
berdasarkan keputusan pemerintah;
9. Menyusun rencana dan melaksanakan pengadaan,
pendistribusian, pendayagunaan, dan perawatan sarana
prasarana termasuk pembangunan infrastruktur TK, SD, SMP,
SMA, dan SMK berdasarkan pedoman yang ditetapkan
pemerintah;
10. Mengadakan blanko STTB dan Danem SD, SMP, SMA, dan
SMK di Kabupaten Bandung berdasarkan pedoman yang
ditetapkan pemerintah;
11. Mengadakan buku pelajaran pokok dan buku lain yang
diperlukan TK, SD, SMP, SMA, dan SMK berdasarkan
pedoman yang ditetapkan pemerintah;
12. Memantau dan mengevaluasi penggunaan sarana dan
prasarasa TK, SD, SLTP, SMU, dan SMK;
13. Menyusun petunjuk pelaksana kegiatan siswa TK, SD, SMP,
SMA, dan SMK berdasarkan pedoman yang ditetapkan
pemerintah;
14. Melaksanakan pembinaan kegiatan siswa TK, SD, SMP, SMA,
dan SMK berdasarkan pedoman yang ditetapkan pemerintah;
15. Menetapkan kebijakan pelaksanaan penerimaan siswa TK,
SD, SMP, SMA, dan SMK berdasarkan pedoman yang
ditetapkan pemerintah;
16. Menetapkan petunjuk pelaksanaan penerimaan siswa TK,
SD, SMP, SMA, dan SMK atas dasar pedoman dari
pemerintah;
17. Memantau dan mengevaluasi kegiatan siswa TK, SD, SMP,
SMA, dan SMK;
18. Merencanakan dan menetapkan pendirian dan penutupan TK,
SD, SMP, SMA, dan SMK berdasarkan pedoman yang
ditetapkan pemerintah;
19. Melaksanakan akreditasi TK, SD, SLTP, SMA, dan SMK
berdasarkan pedoman yang ditetapkan pemerintah;
20. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja TK, SD, SLTP,
SMA, SMK;
21. Melaksanakan program kerja sama luar negeri di bidang
pendidikan dasar dan menengah sesuai pedoman yang
ditetapkan pemerintah;
22. Membina pengelolaan TK, SD, SMP, SMA, dan SMK
termasuk sekolah di daerah terpencil, sekolah terbuka,
sekolah rintisan/unggulan, dan sekolah yang terkena
musibah/bencana alam berdasarkan pedoman yang
ditetapkan pemerintah;
23. Menetapkan petunjuk pelaksanaan pembiayaan pendidikan
dan mempersiapkan alokasi biaya pendidikan agar mendapat
prioritas berdasarkan pedoman yang ditetapkan pemerintah;
24. Mengembangkan petunjuk pelaksanaan pengelolaan
pendidikan di sekolah berdasarkan pedoman yang ditetapkan
pemerintah;
25. Memfasilitasi peran serta masyarakat di bidang pendidikan
berdasarkan pedoman yang ditetapkan pemerintah;
26. Merencanakan kebutuhan, pengadaan, dan penempatakan
tenaga kependidikan TK, SD, SMP, SMA, dan SMK;
27. Melaksanakan mutasi tenaga kependidikan TK, SD, SLTP,
SMA, dan SMK berdasarkan pedoman yang ditetapkan
pemerintah;
D. Tupoksi dan Isu Strategis Pembangunan Pendidikan dan
Kebudayaan.
Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan
fenomena atau belum dapat diselesaikannya pembangunan Sumber Daya
Manusia Bidang Pendidikan pada periode lima tahun sebelumnya,
memiliki dampak, dan perlu diatasi secara bertahap dengan tupoksi
Oraganisasi Pendidikan , sehingga tujuan misi kedua pemerintah
kabupaten Bandung yaitu meningkatkan kualitas SDM yang berbudi
pekerti luhur, berbudaya sunda dan berlandaskan iman dan taqwa
tercapai.
E. Sistematika Penulisan
Untuk menggambarkan akuntabilitas kinerja Dinas Pendidikan dan
KebudayaanTahun 2014, LAKIP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2014 disusun dengan sistematika sebagai berikut :.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi Latar belakang dan Dasar hukum penulisan
LAKIP, maksud dan tujuan penyusunan, tugas pokok dan
fungsi, Isu Strategis Pembangunan Pendidikan dan
Kebudayaan serta Sistimatika Penulisan.
BAB II : RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA
Bab ini berisi gambaran singkat mengenai Rencana
Strategis yang menjabarkan Visi Misi, Tujuan, Sasaran
Kebijakan dan program instansi 2014 ; Serta Penetapan
Kinerja yang menyajikan target-target penting yang sudah
ditetapkan.
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
Bab ini menitik beratkan pada pencapaian sasaran-sasaran
organisasi, menyajikan Hasil Pengukuran Kinerja, Evaluasi
dan Analisis Akuntabilitas Kinerja, termasuk di dalamnya
menguraiakan secara sistematis Keberhasilan dan
Kegagalan, Hambatan/Kendala, dan pemasalahan yang
dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja yang telah
ditetapkan serta langkah-langkah antisipatif yang akan
diambil untuk perbaikan dan peningkatan kinerja organisasi
tahun 2014; Serta pengungkapan akuntabilitas keuangan,
dengan cara menyajikan alokasi dan realisasi anggaran
dikaitkan dengan pencapaiansasaran.
BAB IV : PENUTUP
Bab ini berisi ringkasan dari tinjauan pelaksanaan kegiatan
dan kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014
yang dirangkum ke dalam kesimpulan terhadap
Akuntabilitas Kinerja serta Rencana Tindak Lanjutnya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
I. Dokumen Penetapan Kinerja yang telah ditandatangani.
II. Matrik keseluruhan Pengukuran Kinerja .
III. Lampiran-lainnya.
BAB II
RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA
A. Rencana Strategis
Tahun 2014 merupakan tahun ke Empat dari pelaksanaan
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun
2010-2015 sekaligus tahun keempat pula bagi pelaksanaan Indikator
Kinerja Utama (IKU). Hal ini mejadi titik tolak dari penyelenggaraan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) secara konprehensif,
dimana SAKIP membentuk sistem kerja dimulai dari pertama, fase
perencanaan melalui dokumen RENSTRA yang kemudian dituangkan
dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK),
selanjutnya, kedua, fase pengukuran kinerja melalui penggunaan
instrument IKU, ketiga, fase pelaporan kinerja yang diwujudkan dalam
dokumen laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) serta
fase evaluasi dan pemanfaatan informasi kinerja sebagai materi umpan
balik formulasi kebijakan.
Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2015 merupakan
dokmen perencanaan strategis untuk memberikan arah kebijakan dan
strategi pembangunan pendidikan dan kebudayaan pada tahun 2010-
2015, sebagai tolok ukur dalam melaksanakan tugas dan fungsi SKPD di
bidang urusan Pendidikan dan Kebudayaan. Dokumen ini berfungsi untuk
menuntun segenap penyelenggara unit organisasi di lingkungan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan dalam melaksanakan program/kegiatan
pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsi yang diemban, terutama
memuat visi, misi, tuajuan, sasaran, dan strategi yang akan dicapai dalam
periode lima tahun kedepan.
Dalam konteks yang lebih luas, Rencana Strategis (RENSNTRA)
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010-2015 merupakan bagian
integral dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 11 Tahun 2011.
1. Isu Strategis
Permasalaan-permasalahan pendidikan yang berkaitan
dengan fenomena atau belum dapat diselesaikannya pada periode
lima tahun sebelumnya, seperti : belum optimalnya partisipasi
masyarakat yang mampu secara ekonomi untuk mengakses
layanan pendidikan; belum memadainya kualitas dan kuantitas
sarana prasarana pendidikan; belum memadainya jumlah guru
tetap dan jumlah guru yang berpendidikan keguruan; rendahnya
minat siswa SMP untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi (SMA);.
Berdasarkan permasalahan di atas, Isu strategis
Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015,
yaitu Kualitas Sumber Daya Manusia. Sektor Pendidikan
mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam menentukan
tingkat kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang
diharapkan yaitu yang mampu melakkan inovasi, kreasi serta
memiliki karakter dan budi pekerti.
2. Visi dan Misi.
a. Pernyataan Visi
Mengacu kepada Visi dan misi kedua serta tujuan pembangunan
pemerintah Kabupaten Bandung, yaitu meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang berlandaskan iman dan taqwa serta
melestarikan budaya sunda, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
Kabupaten Bandung dengan komitmen kepada tugas dan fungsinya
merumuskan visinya sebagai berikut :“Terselenggaranya layanan
prima pendidikan dalam membentuk insan kamil yang
mengedepankan nilai nilai budaya lokal dengan berorientasi
global”.
45
b. Pernyataan Misi
Terwujudnya visi merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh
segenap unit sistem Pendidikan dan Kebudayan. Sebagai bentuk
nyata dari visi tersebut, maka ditetapkan misi. Misi ini yang
menggambatkan hal yang harus terlaksana, yaitu:
Meningkatkan ketersediaaan, keterjangkauan, kualitas,
kesetaraan, dan Kepastian/keterjaminan layanan pendidikan.
Mengembangkan kebudayaan yang berkarakter dari dimensi
estetika, logika, etika dan historika.
Meningkatkan pencitraan publik melalui tatakelola, transparansi
dan akuntabilitas.
3. Tujuan dan Sasaran Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2010-2015 :
Untuk mewujudka visi dan misi Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Bandung, merumuskan tujuan, sasaran-
sasaran strategis 2010-2015 operasional yang lebih menggambarkan
ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi, sebagai
berikut :
a. Tujuan Strategis :
1) Tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD ( Formal dan Non
Formal ) , pendidikan dasar bermutu dan berkesetaraan di semua
kecamatan.
2) Terjaminnya kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar
bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan;
3) Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah yang
bermutu, relevan dan berkesetaraan;
4) Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan orang dewasa
berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu dan relevan dengan
kebutuhan masyarakat;
5) Tersedianya sistem tata kelola yang handal dalam menjamin
terselenggaranya layanan prima pendidikan .
6) Terjaminnya pengelolaan pendidikan yang bersih transfaran dan
akuntabel.
7) Tersedianya kesempatan bagi masyarakat untuk menanamkan nilai-
nalai luhur budaya dan sejarah baik lokal dan nasional:
b. Sasaran Strategis: Terkait dengan tujuh tujuan tersebut, Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Bandung menetapkan sasaran yang ingin
dicapai dalam periode waktu 2010-2015, yaitu:
1. Untuk mencapai tujuan pada T1, ditetapkan sasaran sebagai
berikut :
T1S1: Menyelenggarakan pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
dengan Memperluas kesempatan kepada seluruh anak
usia dini (usia 0-6 tahun) untuk memperoleh PAUD
(Formal dan Non Formal) serta Meningkatkan mutu,
relevansi dan daya saing seluruh penyelenggaraan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) agar dapat
menumbuh-kembangkan potensi seluruh anak usia dini
sehingga memiliki kesiapan untuk mengikuti pendidikan
dasar.
2. Untuk mencapai tujuan pada T2, ditetapkan sasaran sebagai
berikut :
T2S1: Pencanangan dan penerapan wajib belajar 12 tahun.
Dengan Memperluas kesempatan bagi seluruh anak usia
wajib belajar (AUWB) untuk memperoleh pelayanan
Pendidikan Dasar (usia 7-15 tahun) yang berkeadilan agar
anak dapat mengembangkan potensinya, sehingga
memiliki bekal pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan dasar untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi atau kehidupan di masyarakat;
serta Meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing
seluruh penyelenggaraan Pendidikan Dasar,
3. Untuk mencapai tujuan pada T3, ditetapkan sasaran sebagai
berikut :
T3S1: Memperluas kesempatan bagi seluruh anak usia wajib
belajar (AUWB) untuk memperoleh pelayanan pendidikan
menengah ( usia 16 – 18 tahun ) yang berkeadilan ,
sehingga memiliki bekal pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi atau untuk memperoleh pekerjaan tingkat
menengah dalam lingkungan kehidupan di masyarakat.
4. Untuk mencapai tujuan pada T4, ditetapkan sasaran sebagai
berikut :
T4S1 : Memperluas kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk
memperoleh pelayanan Pendidikan Berkelanjutan ,
sehingga memiliki bekal keterampilan teknis untuk
memperoleh pekerjaan dalam lingkungan kehidupan di
masyarakat.
T4S : Memperluas kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk
memperoleh pelayanan Pendidikan Keaksaraan
Fungsional, sehingga memiliki bekal pengetahuan dan
keterampilan untuk dapat meningkatkan penghasilan
keluarga.
5. Untuk mencapai tujuan pada T5, ditetapkan sasaran sebagai
berikut :
T5S1 : Meningkatkan mutu tata kelola SDM kependidikan dan
kebudayaan serta kepegawaian daerah agar memiliki
pedoman yang terarah , sehingga dapat melaksanKn
tugasnya dengan aman dan nyaman;
T5S2: Meningkatkan mutu tata –kelola sarana,prasarana,
perlengkapan, barang dan aset-aset pendidikan milik
negara/daerah agar dapat digali, digunakan dan
dimamfaatkan lebih efektif dan efisien untuk kepentingan
pelaksanaan pembangunan pendidikan dan kebudayaan
di daerah.
6. Untuk mencapai tujuan pada T6, ditetapkan sasaran sebagai
berikut :
T6S1 : Meningkatkan mutu sistem penilaian pendidikan agar
seluruh tujuan dan sasaran pembangunan pendidikan dan
kebudayaan dapat dicapai dengan efektif, efisien dan
lebih produktif.
T6S2 : Meningkatkan mutu kinerja seluruh lembaga melaksanakan
pembangunan pendidikan sesuai dengan tugas pokok,
fungsi, wewenang, tanggungjawab, dan target-target
pencapaian hasilnya, baik secara individu maupun
kelompok; serta Meningkatkan mutu sistem pengawasan
pendidikan agar seluruh pelaksanaan pembangunan
pendidikan dan kebudayaan tidak terdapat penyimpangan
dan penyalahgunaan, sehingga mendapat kepercayaan
dan citra yang baik di hadapan masyarakat; peningkatan
mutu manajemen pendidikan bermuatan satuan program
pendidikan dan kebudayaan agar dapat local, dengan
Meningkatkan mutu sistem perencanaan pendidikan agar
pelaksanaan pendidikan memiliki pedoman dan arah yang
jelas, baik bagi para pengelola dan pelaksana, maupun
bagi masyarakat pengguna pendidikan dan kebudayaan
dalam pencapaiannya.
7. Untuk mencapai tujuan pada T7, ditetapkan sasaran sebagai
berikut :
T7S1 : Peningkatan pengenalan dan menanamkan kecintaan
terhadap Budaya Sunda sejak dini, dengan Memperluas
kesempatan bagi masyarakat untuk mengembangkan
wawasan dan apresiasi tentang seni-budaya daerah dan
nasional yang perlu dilestarikan dan dikembangkan;
Memperdalam wawasan dan apresiasi masyarakat
terhadap nilai-nilai kesenian dan kebudayaan daerah dan
nasional, sehingga dapat menumbuh-kembangkan rasa
kebanggaan sebagai anggota masyarakat dan
bangsanya; serta Memperluas kesempatan bagi
masyarakat untuk menanamkan nilai-nalai luhur budaya
lokal dan nasional:
T7S2 : Peningkatan pemasyarakatan penggunaan bahasa dan
nilai-nilai Budaya Sunda dalam aktivitas Pemerintahan
dan kemasyarakatan, dengan mendapatkan pendidikan,
pelatihan dan penelitian seni dan budaya lokal dan
nasional:
T7S3 : Peningkatan keberdayaan seniman dan budayawan sunda
pengembangan dan pelestarian lembaga-lembaga adat
dan tradisi masyarakat, dengan Untuk berpartisipasi
menyelenggarakan festipal, pameran, lomba kesenian,
dan budya lokal dan nasional: Penelitian situs dalam
kaitannnya dengan objek pariwisata:
T7S4 : Pembangunan sarana dan prasarana pengembangan dan
pelestarian keragaman budaya.
d. Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Target Jangka Menengah
Indikator Kinerja Utama (IKU) diarahkan guna memberikan
pedoman bagi perumusan acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh
masing-masing unit kerja di lingkungan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan dalam rangka untuk menetapkan rencana kerja tahunan,
menyampaikan rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen
penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja, dan untuk
melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen rencana
strategis tahun 2010-2015. Indiator Kinerja Utama Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan, sebagai berikut :
No
Indikator Kinerja Utama Target (Tahun)
2011 2012 2013 2014 2015
1 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Setara SD
104,35 104,37 104,42 104,49 104,58
2 Angka Partisipasi Murni (APM) /Setara SD
99,59 99,61 99,63 99,65 99,67
3 Angka Partisipasi Kasar SMP/Setara SMP
91,57 91,58 91,59 91,60 91,61
4 Angka Partisipasi Murni (APM) / Setara SMP
81,42 81,71 82,08 82
83,06
5 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA / Setara SMA
54,15 54,36 54,69 54,5 55,68
6 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/Setara SMA
4160 41,60 41,94 42 42,65
7 AngkaMelek Huruf ( AMH )
98,53 98,65 98,91 98,86 98,93
8 Rata –Rata Lama Sekolah ( RLS)
9,15 9,21 9,38 8,71 9,60
9 Indeks Pendidikan
86,01 86,23 86,53 86,73 87,01
10 I P M
75,03
75,66 76,42 76,62 77,23
e. Kebijakan Strategis dan Program
Dalam mendukung pencapaian Tujuan strategis Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015, dilakukan upaya
dan langkah strategi sebagai berikut::
1. Peningkatan pendidikan non formal (keaksaraan fungsional).
2. Meningkatkan kesetaraan dalam memperoleh layanan
pendidikan.
3. Pencanangan dan penerapan wajib belajar 12 tahun.
4. Fasilitasi kemudahan bagi anak-anak usia sekolah jenjang
SMA/Sederajat;
5. Peningkatan sarana prasarana pendidikan menengah;
6. Pemerataan pelayanan kelembagaan satuan pendidikan
menengah dalam rangka rintisan Wajib belajar 12 tahun.
7. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan kejuruan;
8. Ekstensifikasi kurikulum pendidikan umum ke pendidikan
kejuruan;
9. Penguatan dan pendalaman relevansi muatan kurikulum satuan
pendidikan menengah
10. Menyelenggarakan pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
11. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan bagi tenaga
pendidik dan kependidikan;
12. Menyediakan fasilitas pendidikan bagi tenaga pendidik dan
kependidikan.
13. Peningkatan mutu manajemen pendidikan bermuatan satuan
program pendidikan dan kebudayaan local.
14. Peningkatan pengenalan dan menanamkan kecintaan
terhadap Budaya Sunda sejak dini.
15. Peningkatan pemasyarakatan penggunaan bahasa dan nilai-
nilai Budaya Sunda dalam aktivitas Pemerintahan dan
kemasyarakatan.
16. Peningkatan keberdayaan seniman dan budayawan sunda
pengembangan dan pelestarian lembaga-lembaga adat dan
tradisi masyarakat.
17. Pembangunan sarana dan prasarana pengembangan dan
pelestarian keragaman budaya.
Ke-17 Kebijakan Stratejik tersebut diuraian ke dalam 9 (sembilan)
program kegiatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten
Bandung, yaitu :
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;
3. Program Pendidikan Menengah;
4. Program Pendidikan Non Formal;
5. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
6. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan;
7. Program Pengembangan Nilai Budaya;
8. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya;
9. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Tabel
Kebijakan dan Program Strategis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014
KEBIJAKAN STRATEGIS
PROGRAM
1. 1. Menyelenggarakan pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD)
1. Program Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD)
2. Meningkatkan kesetaraan
dalam memperoleh layanan
pendidikan.
3. Pencanangan dan penerapan
wajib belajar 12 tahun.
2. Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun;
4. Fasilitasi kemudahan bagi
anak-anak usia sekolah
jenjang SMA/Sederajat;
5. Peningkatan sarana prasarana
pendidikan menengah;
6. Pemerataan pelayanan
kelembagaan satuan
pendidikan menengah dalam
rangka rintisan Wajib belajar
12 tahun.
7. Peningkatan penyelenggaraan
pendidikan kejuruan;
8. Ekstensifikasi kurikulum
pendidikan umum ke
pendidikan kejuruan;
9. Penguatan dan pendalaman
3. Program Pendidikan Menengah
relevansi muatan kurikulm
satuan pendidikan menengah
10.Peningkatan pendidikan non
formal (keaksaraan
fungsional)
4. Program Pendidikan Non
Formal
11.Menyelenggarakan
Pendidikan dan Pelatihan bagi
tenaga pendidik dan
kependidikan;
12.Menyediakan fasilitas
pendidikan bagi tenaga
pendidik dan kependidikan.
5. Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
13.Peningkatan mutu manajemen
pendidikan bermuatan satuan
program pendidikan dan
kebudayaan local.
6. Program Manajemen
Pelayanan Pendidikan;
14.Peningkatan pengenalan dan
menanamkan kecintaan
terhadap Budaya Sunda sejak
dini.
15.Pembangunan sarana dan
prasarana pengembangan dan
pelestarian keragaman
budaya
7. Program Pengembangan Nilai
Budaya;
16.Peningkatan pemasyarakatan
penggunaan bahasa dan nilai-
nilai Budaya Sunda dalam
aktivitas Pemerintahan dan
8.Program Pengelolaan Kekaya-
an Budaya;
kemasyarakatan.
17.Peningkatan pemasyarakatan
penggunaan bahasa dan nilai-
nilai Budaya Sunda dalam
aktivitas Pemerintahan dan
kemasyarakatan.
9.Program Pengelolaan Ke-
ragaman Budaya
B. PENETAPAN KINERJA 2014
Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan jangka menengah
sebagaimana diuraikan dalam Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 telah disusun
Penetapan Kinerja Tahun 2014 yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah
Tentang APBD dan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD 2014. Untuk
mendukung Program dan Kegiatan Pembangunan, dalam rencana kerja
tersebut dialokasikan pembiayaannya melalui Rencana Kerja dan Anggaran
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014.
Penetapan Kinerja Tahun 2014 untuk Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Bandung, adalah sebagai berikut :
No Tujuan dan Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Target 2014
Program/ Kegiatan
Anggaran (Rp)
(1) (2) (3)
1. Tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD (Formal dan Non Formal ), pendidikan dasar bermutu dan berkesertaraan di semua kecamatan
APK PAUD
31,97 Program Pendidikan Anak Usia Dini / 8 Kegiatan
9.545.272.800
2. Terjaminnya kepastian memperoleh Layanan Pendidikan Dasar bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan
Angka Partisipasi Kasar (APK ) :
1.SD/Sederajat
2.SMP/Sederajat
Angka Partisipasi Murni (APM ):
1.SD/Sederajat
2.SMP/Sederajat
AngkaPartisipasi (APS) SD / Sederajat
Angka Partisipasi (APS) SMP / Sederajat
Angka Rata – rata Lama Sekolah (RLS)
104,49
91,60
99,65
82
99,6
91,6
8,71
Program Wajib Belajar Pendidik- an Dasar Sembilan Tahun / 47 Kegiatan
178.545.752.164
3. Tersedia dan
terjangkaunya
Layanan
Pendidikan
Menengah yang
bermutu, relevan
dan berkesetaraan;
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/Sederajat Angka Partisipasi Murni ( APS) SMA/Sederajat Rata – Rata Lama Sekolah (RLS)
54,5
42
Program Pendidikan Menengah /29 Kegiatan
79.356.074.020
4. Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan orang dewasa berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat
Angka Melek Huruf (AMH)
98,86
Program Pendidkan Non Formal (PNF) / 12 Kegiatan
14.534.096.484
5. Tersedianya sistem Tata Kelola Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang handal dalam menjamin terselenggaranya layanan prima pendidikan
% Guru yang memenuhi kualifikasi D4/S1
73,5
Program Peningkat-an Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidik an / 18 Kegiatan
9.419.885.200-
6. Terjaminnya Pelayanan, pengelolaan pendidikan yang bersih transfaran dan akuntabel.
Jumlah ketersediaan Data Based Bidang Pendidikan Formal maupun non formal seluruh jenjang Jumlah Dewan Sekolah
3
1
Program Manaje-men Pe-layanan Pendidikan / 10 Kegiatan
6.091.598.750,-
7. Tersedianya kesempatan bagi masyarakat untuk menanamkan nilai-nalai luhur budaya dan sejarah baik lokal dan nasional
Jumlah nilai – nilai budaya yang dilestarikan
Jumlah benda,situs dan kawasan Cagar Budaya yang dilestarikann
Jumlah keragaman budaya yang dilestarikan
25
25
25
Program Pengem-bangan Nilai Budaya / 6 Kegiatan
Program Pengelo- laan Ke- kayaan Budaya 10 Kegiatan
Program Pengelo- laan Ke- ragaman Budaya 5 Kegiatan
43.526.194.000,-
2.915.600.000,-
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Dinas Pendidikan dan kebudayaan kabupaten
Bandung Tahun 2014 diukur dari tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan
sasaran strategis, yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) 2010-
2015. Mengacu pada Renstra tersebut, kemudian difokuskan dengan Indikator
Kinerja Utama (IKU) SKPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2015,
ditetapkan 7 Tujuan dan 17 Sasaran Stategis.
Tujuan Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung,
adalah sebagai berikut :
1) Tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD (Formal dan Non
Formal), Pendidikan dasar bermutu dan berkesetaraan di semua
kecamatan;
2) Terjaminnya kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar
bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan;
3) Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah yang
bermutu, relevan dan berkesetaraan;
4) Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan orang dewasa
berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu dan relevan dengan
kebutuhan masyarakat;
5) Tersedianya sistem tata kelola dalam menjamin terselenggaranya
layanan prima pendidikan..
6) Terjaminnya pengelolaan pendidikan yang bersih transfaran dan
akuntabel.
7) Tersedianya kesempatan bagi masyarakat untuk menanamkan nilai-
nalai luhur budaya dan sejarah baik lokal dan nasional:
Tujuan-tujuan strategis tersebut dijabarkan menjadi 17 sasaran sebagai
berikut :
1. Peningkatan pendidikan non formal (keaksaraan fungsional). Dengan
Memperluas kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh
pelayanan Pendidikan Berkelanjutan, sehingga memiliki bekal
keterampilan teknis untuk memperoleh pekerjaan dalam lingkungan
kehidupan di masyarakat; Membebaskan seluruh masyarakat dari
buta huruf latin agar dapat membaca dan menulis, sehingga mendapat
kesempatan untuk mengikuti perkembangan iptek yang fungsional bagi
kehidupannya; serta Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan
informal agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang sederajat dengan hasil persekolahan
2. Peningkatan kesetaraan dalam memperoleh layanan
pendidikan.Dengan Memperluas kesempatan bagi seluruh masyarakat
untuk memperoleh pelayanan Pendidikan Keaksaraan Fungsional,
sehingga memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan untuk dapat
meningkatkan penghasilan keluarga, serta Memperluas kesempatan
bagi seluruh masyarakat golongan perempuan untuk memperoleh
pelayanan Pendidikan Kewanitaan dan kesetaraan jender; serta
Meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing penyelenggaraan
Pendidikan Berkelanjutan agar dapat nguatkan sikap dan keterampilan
sebagai bekal untuk mendapatkan pekerjaan yang layak di lingkungan
masyarakat;
3. Pencanangan dan penerapan wajib belajar 12 tahun. Dengan
Memperluas kesempatan bagi seluruh anak usia wajib belajar (AUWB)
untuk memperoleh pelayanan Pendidikan Dasar (usia 7-15 tahun) yang
berkeadilan agar anak dapat mengembangkan potensinya, sehingga
memiliki bekal pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau kehidupan di
masyarakat; serta Meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing
seluruh penyelenggaraan Pendidikan Dasar,
4. Fasilitasi kemudahan bagi anak-anak usia sekolah jenjang
SMA/Sederajat;
5. Peningkatan sarana prasarana pendidikan menengah;
6. Pemerataan pelayanan kelembagaan satuan pendidikan menengah
dalam rangka rintisan Wajib belajar 12 tahun.
7. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan kejuruan;
8. Ekstensifikasi kurikulm pendidikan umum ke pendidikan kejuruan;
9. Penguatan dan pendalaman relevansi muatan kurikulm satuan
pendidikan menengah;
10. Menyelenggarakan pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan
Memperluas kesempatan kepada seluruh anak usia dini (usia 0-6
tahun) untuk memperoleh PAUD (Formal dan Non Formal) serta
Meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing seluruh penyelenggaraan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) agar dapat menumbuh-kembangkan
potensi seluruh anak usia dini sehingga memiliki kesiapan untuk
mengikuti pendidikan dasar;
11. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan bagi tenaga pendidik
dan kependidikan;
12. Menyediakan fasilitas pendidikan bagi tenaga pendidik dan
kependidikan, dengan Meningkatkan mutu tata-kelola SDM
kependidikan dan kebudayaan serta kepegawaian daerah agar
memiliki pedoman yang terarah, sehingga dapat melaksanakan
tugasnya dengan aman dan nyaman;
13. peningkatan mutu manajemen pendidikan bermuatan satuan program
pendidikan dan kebudayaan agar dapat local, dengan Meningkatkan
mutu sistem perencanaan pendidikan agar pelaksanaan pendidikan
memiliki pedoman dan arah yang jelas, baik bagi para pengelola dan
pelaksana, maupun bagi masyarakat pengguna pendidikan dan
kebudayaan dalam pencapaiannya; Meningkatkan mutu kinerja seluruh
lembaga melaksanakan pembangunan pendidikan sesuai dengan tugas
pokok, fungsi, wewenang, tanggungjawab, dan target-target
pencapaian hasilnya, baik secara individu maupun kelompok; serta
Meningkatkan mutu sistem pengawasan pendidikan agar seluruh
pelaksanaan pembangunan pendidikan dan kebudayaan tidak terdapat
penyimpangan dan penyalahgunaan, sehingga mendapat kepercayaan
dan citra yang baik di hadapan masyarakat;
14. Peningkatan pengenalan dan menanamkan kecintaan terhadap Budaya
Sunda sejak dini, dengan Memperluas kesempatan bagi masyarakat
untuk mengembangkan wawasan dan apresiasi tentang seni-budaya
daerah dan nasional yang perlu dilestarikan dan dikembangkan;
Memperdalam wawasan dan apresiasi masyarakat terhadap nilai-nilai
kesenian dan kebudayaan daerah dan nasional, sehingga dapat
menumbuh-kembangkan rasa kebanggaan sebagai anggota
masyarakat dan bangsanya; serta Memperluas kesempatan bagi
masyarakat untuk menanamkan nilai-nalai luhur budaya lokal dan
nasional:
15. Peningkatan pemasyarakatan penggunaan bahasa dan nilai-nilai
Budaya Sunda dalam aktivitas Pemerintahan dan kemasyarakatan,
dengan mendapatkan pendidikan, pelatihan dan penelitian seni dan
budaya lokal dan nasional;
16. Peningkatan keberdayaan seniman dan budayawan sunda
pengembangan dan pelestarian lembaga-lembaga adat dan tradisi
masyarakat, dengan Untuk berpartisipasi menyelenggarakan festipal,
pameran, lomba kesenian, dan budya lokal dan nasional: Penelitian
situs dalam kaitannnya dengan objek pariwisata;
17. Pembangunan sarana dan prasarana pengembangan dan pelestarian
keragaman budaya.
A. EVALUASI CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014
1. Evaluasi Capaian Kinerja Tahun 2014 Per Tujuan
Sesuai tujuan dan sasaran strategis yang telah dijabarkan di atas,
dilakukan evaluasi dan analisis untuk mengetahui capaian kinerja tiap
tujuan dan sasaran dengan cara membandingkan antara target dengan
realisasi masing-masing idikator tersebebut. Capaian hasil dapat dilihat
pada uraian berikut :
Tujuan 1 :
Tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD (Formal dan Non Formal),
Pendidikan dasar bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan;
Tujuan tersebut diukur dengan Indikator Kinerja Angka Partisipasi
Kasar (APK ) PAUD,, yaitu : Angka yang menunjukan siswa PAUD yang
bersekolah dibandingkan dengan penduduk kelompok usia siswa PAUD,
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan 1 Tahun 2014
No
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian
Angka Partisipasi Kasar ( APK ) Pendidikan Anak Usia Dini
31,97 40,98 128,18
Hasil Pengukuran terhadap Angka Partisipas Kasar Pendidikan
Anak Usia Dini tahun 2014 diperoleh angka realisasi sebesari 40,98%,
target Renstra 2010-2015 sebesar 31,97%. Dibandingkan dengan
Capaian kinerja naik dengan angka capaian 128,18 %.
Tujuan 2 :
Terjaminnya kepastian memperoleh Layanan Pendidikan Dasar
bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan
Tujuan tersebut diukur dengan Indikator Kinerja, yaitu : Angka
Partisipasi Sekolah (APS) SD Sederajat; Angka Partisipasi Kasar (APK)
SD Sederajat; Angka Partisipasi Murni (APM) SD Sederajat; Angka Rata
– Rata Lama Sekolah (RLS); Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP
Sederajat; Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP Sederajat; Angka
Partisipasi Murni (APM) SMP Sederajat; Capaiannya dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan 2 Tahun 2014
No
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
.
Angka Partisipasi Kasar (APK ) :
1.SD/Sederajat
2.SMP/Sederajat
Angka Partisipasi Murni (APM ):
1.SD/Sederajat
2.SMP/Sederajat
AngkaPartisipasi (APS) SD / Sederajat
Angka Partisipasi (APS) SMP / Sederajat Angka Rata – rata Lama Sekolah ( RLS)
104,49
91,60
99,65
82
99,6
77,41
8,71
106,89
97,69
95,13
82,83
99,95
97,01
8,72
102,30
106.65
95,46
101,01
100,35
125,32
100,11
Hasil Pengukuran terhadap Tujuan 2, yaitu Terjaminnya kepastian
memperoleh Layanan Pendidikan Dasar bermutu dan berkesetaraan di
semua kecamatan, adalah :
Anka Partisipasi Kasar (APK ) SD realisasi menunjukkan angka
106.89 % sedangkan target Renstra sebesar 104,49 %, terdapat kenaikan
dengan angka capaian kinerja 102,30%. Sementara itu Angka Partisipasi
Kasar (SMP ) realisasi sebesar 97,69 % , target pada Rentra 91,60 m aka
Capaian Kinerj sebesar 106,65%.
Angka Partisipasi Murni (APM) SD dan SMP realisasinya
adalah 95,13% dan 82,83% dari target Renstra sebesar 99,65% dan 82.%
Hasil capaian tahun 2014 untuk SD APM nya sebesar 95,46 % dan
capaian kinerja SMP sebesar 101,01%
Angka Partissipasi Sekolah (APS) jenjang SD Realisasi
indikator ini pada tahun 2014 sebesar 99,95% dari target renstra tahun
yang sama, yaitu 99,60% dengan capaian 100,35%
Angka Partisipasi Sekolah (APS) jenjang pendidikan SMP/ Sederajat
realisasi yaitu 97,01% target Renstra sebesar 77,41 maka dapat dihitung
capaian kinerja sebesar 125,32%
Angka Rata – Rata Lama Sekolah (RLS ) realisasi 8,70% dari
target Renstra sebesar 8,72% sehingga di dapat Capaian Kinerja untuk
tahun 2014 sebesar 100,11%
Tujuan 3 :
Tersedia dan terjangkaunya Layanan Pendidikan Menengah yang
bermutu, relevan dan berkesetaraan.
Tujuan tersebut diukur dengan Indikator Kinerja Utama yaitu
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angha Partisipasi Murni (APM ) SMA
Sederajat, capaiannya dapat dilihat pada tabel berikut :
.
Tabel Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan 3 Tahun 2014
No
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian
1. Angka Partisipasi Kasar ( APK ) SMA Sederajat
54,5
51,79
95,03
2. Angka Partisipasi Murni ( APM ) SMA Sederajat
42 37,96 88,10
Hasil Pengukuran terhadap tujuan 3 yaitu : Tersedia dan terjangkaunya
Layanan Pendidikan Menengah yang bermutu, relevan dan
berkesetaraan, dapat dikur dengan Angka Partisipasi Kasar ( APK )
SMA yang realisasi pada tahun 2014 sebesar 51,79% , sementara target
Renstra adalah 54,5% didapat hasil Capaian sebesar 95,03%.
Pengukuran juga dilakukan dengan mempergunakan indikator ukuran
Angka Partisipasi Murni (APM)SMA yaitu dengan realisasi 37,00% dari
target Rentra di tahun yang sama sebesar 42,00% sehingga angka
Capaian diperoleh sebesar 88,10%.
Tujuan 4 :
Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan orang dewasa
berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu dan relevan dengan
kebutuhan masyarakat
Tujuan tersebut diukur dengan Indikator Kinerja Angka Melek
Huruf (AMH), yaitu : Angka Melek Huruf seluruh Penduduk; Angka Melek
Huruf Pada Usia Dewasa; Angka Melek Huruf Pada Usia 15-24 Tahun.
Capaiannya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan 4 Tahun 2014
No
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian
Angka Melek Huruf (AMH)
98,86 98,86 100
Hasil Pengukuran terhadap prosentase penduduk usia 15 tahun plus yang
bisa baca tulis untuk perhitungan AMH didapat realisasi untuk tahun
2014 sebesar 98,86 %, sehingga diperoleh angka Capaian kinerja 100 %.
Tujuan 5 :
Tersedianya sistem Tata Kelola Pendidik dan Tenaga Kependidikan
yang menjamin terselenggaranya layanan prima pendidikan.
Digunakan % Guru yang memenuhi Kualitas D4/ S1 sebagai indikator
kinerja untuk mengukur capaian kinerja tujuan 5 yang dapat ditampilkan
pada table berikut :
Tabel Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan 5 Tahun 2014
No
Indikator Kinerja utama
Target
Realisasi
Capaian
1. % Guru yang memenuhi kualifikasi D4/S1
73,5
86,17
117,23
Indikator utama untuk mengukur Tata Kelola Pendidik dan Tenaga
Kependidikan digunakan persentase guru yangmemenuhi kualifikasi
S1/D4 dimana target tahun 2014 Renstra tahun 2014 73,5% , realisasi
pada tahun yang sama 86,17% sudah melampaui dari target yang
ditentukan. Angka Capaian Kinerja berada pada 117,23 %
Tujuan 6 :
Terjaminnya pelayanan pengelolaan pendidikan yang bersih
transfaran dan akuntabel.
Indikator kinerja untuk mengukur tujuan 6 digunakan : Jumlah
Ketersediaan Data Base Bidang Pendidikan Formal maupun non Formal
seluruh jenjang; jumlah Dewan Sekolah dapat dilihat pada tabel berikut ;
Tabel Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan 6 Tahun 2014
No
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian
1. Jumlah ketersediaan Data Based Bidang Pendidikan Formal maupun non formal seluruh jenjang
3 4 133,3
2 Jumlah dewan Pendidikan
1 1 100
HasilCapaian Kinerja Tujuan 6 yang diukur dengan Indikator kinerja
utama jumlah ketersediaan Data Based Bidang Pendidikan dan Jumlah
Dewan Pendidikan realisasi 4 dan 1 sehingga dari target semula 3 dan 1
diperoleh angka Capaian 133,3 % untuk ketersediaan Data Based Bidang
Pendidikan dan 100% untuk Jumlah Dewan Pendidikan
Tujuan 7 :
Tersedianya kesempatan bagi masyarakat untuk menanamkan nilai-
nilai luhur budaya dan sejarah baik local dan nacional.;
Sasaran tersebut diukur dengan Indikator Kinerja yaitu dengan
Jumlah nilai-nilai budaya yang dilestarikan; Jumlah benda,situs dan
kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan; Jumlah keragaman budaya
yang dilestarikan terlihat pada tabel berikut :
Tabel Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan 7 Tahun 2014
No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian (%)
1. Jumlah nilai-nilai budaya yang dilestarikan
25 25 100
2 Jumlah benda, situs dan kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
25 25 100
3 Jumlah keragaman budaya yang dilestarikan
50 50 100
2. Realisasi Kinerja Tahun 2014 per - Tujuan
Berikut ini dapat dilihat Realisasi Kinerja Tahun 2014 per – Tujuan ,
disajikan dalam tabel berikut :
NO TUJUAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA REALISASI
1 Tersedia dan
terjangkaunya layanan
PAUD ( Formal dan Non
Formal ) Pendidikan
Dasar bermutu dan
berkesetaraan di semua
kecamatan.
APK PAUD
40,98
2 Terjaminnya kepastian
memperoleh layanan
pendidikan dasar
bermutu dan
berkesetaraan di semua
kecamatan
APK SD Sederajat
APM SD Sederajat
APS SD Sederajat
APK SMP Sederajat
APM SMP Sederajat
APS SMP Sederajat
R L S
106,89
95,13
99,95
97,69
82,83
97,01
8,72
3 Tersedia dan
terjangkaunya layanan
pendidikan menengah
yang bermutu , relevan
dan berkesetaraan
APK SMA Sederajat
APM SMA Sederajat
51,79
37,96
4 Tersedia dan
terjangkaunya layanan
pendidikan orang dewasa
Angka melek Huruf (
AMH )
98,86
berkelanjutan yang
berkesetaraan, bermutu
dan relevan dengan
kebutuhan masyarakat
5 Tersedianya sistem tata
kelola pendidik dan
tenaga kependidikan
yang handal dalam
menjamin
terselenggaranya
layanan prima pendidikan
Persentase Guru yang
berkualifikasi D4/S1
86,17
6 Terjaminnya
pengelolaaan pendidikan
yang bersih transparan
dan akuntabel
Jumlah ketersediaan
Data Based Bidang
Pendidikan Formal
maupun non formal
seluruh jenjang
Jumlah Dewan
Pendidikan
4
1
7 Tersedianya kesempatan
bagi masyarakat untuk
menanamkan nilai – nilai
luhur budaya dan sejarah
lokal dan nasional
Jumlah nilai-nilai
budaya yang
dilestarikan
Jumlah benda,situs
dan kawasan Cagar
Budaya yang
dilestarikan
Jumlah keragaman
budaya yang
dilestarikan
25
25
50
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014
1. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2014 per- Sasaran:
Kebijakan Strategis yang telah dirumuskan dalam 17 kebijakan dijabarkan ke dalam 9 (sembilan ) program kegiatan, yang selanjutnya dilakukan Analisis Capaian Kinerja Tahun 2014 dari masing – masing program tersebut seperti berikut :
Sasaran 1 :
Meningkatnya jumlah Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD), dengan strategi
Menyelenggarakan pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan Program
Pendidikan Anak Usia Dini sebagai berikut
Tabel Analisis Capaian Kinerja Sasaran 1
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Realiasi
2013 2012
Jumlah siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan anak
70.123 79.954 114.02 71.432 67.659
Jumlah PAUD (TK/RA/Penitipan Anak
1000 974 97,4 961 872
Jumlah anak usia 4-6 tahun yang bersekolah pada jenjang PAUD pada
tahun 2014 mengalami kenaikan kenaikan dari tahun sebelumnya juga
telah melampaui Target pada Renstra sehingga capaian menjadi 114,02
%. Kesadaran para orang tua untu menyekolahkan anak ke jenjang
PAUD juga semakin besar ,i lembaga PAUD semakin merata ditingkat
kecamatan dengan tingkat pelayanan yang cukup baik.
Sasaran 2 :
Meningkatnya angka rata-rata lama sekolah (RLS), dengan Starategi
Pencanangan dan penerapan wajib belajar 12 tahun, dengan Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Realisasi
2013 2012
APS SD/Sederajat 99,6 99,95 100,35 99,69 99,50
APS SMP/Sederajat 77,41 97,01 125,32 96,33 95,16
Angka Partisipasi Murni (APM)SD sederajat
99,65 95,13
95,46 95,11 94,98
Angka Partisipasi Murni(APM) SMP sederajat
82 82,83 101,01 82,42 81,60
RLS 8,71 8,72 100,11 8,70 8,67
Dari data yang tertera pada tabel diatas dapat dianalisis bahwa untuk
untuk Program Wajib Belajar Sembilan Tahun , apa yang di Target kan
dalam Renstra pada umumnya sudah bisa dicapai, dimana angka capaian
dari indikator kinerja sudah mencapai 100 %., berarti Program Wajib
Belajar Sembilan Tahun telah tecapai dan sekarang lagi dilakukan
perintisan Wajib Belajar Dua Belas Tahun.
Pencapaian program ini tidak terlepar dengan adanya program pemerintah
yang memberikan keringanan /pembebasan biaya sekolah untuk
pendidikan dasar ini (BOS) .
Sasaran 3
Meningkatnya Angka partisipasi Kasar (APK) SMA/K/MA/Sederajat,
dengan strategi Fasilitasi kemudahan bagi anak-anak usia sekolah jenjang
SMA/Sederajat; Peningkatan sarana prasarana pendidikan menengah;
Pemerataan pelayanan kelembagaan satuan pendidikan menengah dalam
rangka rintisan Wajib belajar 12 tahun.
Tabel Analisis Capaian Kinerja Sasaran 3
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Realiasi
2013 2012
Angka Partisipasi Kasar(APK) SMA / sederajat
54,45 51,79
95,03 47,42 46,47
Angka Partisipasi Murni(APM) SMA /sederajat
42 37,96 88,10
35,25 33,39
Persentase SMA/SMLB yang memiliki laboratorium Fisika,kimia,Biologi,Bahasa
79,44 73.21 92,15 73,15 77,71
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
48,0 38,91 81,06 37,12 35,98
Angka Kelulusan (AL) pendidikan menengah
88,75 98,68 111,19 97,89 96,54
Persentase Angka Putus Sekolah siswa pendidikan menengah
0,27 0,31 114,81 0,58 0,7
Rasio Guru terhadap murid per kelas pada pendidikan menengah
1: 44 70,45 1 : 31 1: 28 1: 28
Persentase Gedung SMA/SMK/MA dalam kondisi baik
67,67 83,62 123,57 79,65 77,46
Angka Partisipasi Kasar (APK) pada Pendidikan Menengah , proyeksi
target Capaian Renstra tahun 2014 adalah 54,45%.Realisasi
51,79%,Capaian terhadap target Renstra 95,03%.Dibandingkan realisasi
tahun i tahun 2013 sebesar 47,42 realisasi pada tahun 2014 naik sebesar
4.37 digit.
Angka Partisipasi Murni (APM) pada jenjang Pendidikan Menengah ,
target pada Rentra sebesar 42% ,realisasi sebesar 37,96% Angka
Capaian terhadap target Renstra sebesar 88,10% . Realisasi APM tahun
2014 dibandingkan dengan tahun sebelumnya sekitar 35,25% mengalami
kenaikan sebesar 2,71 digit.
Prosentase sekolah Pendidikan Menengah yang memiliki laboraturium
target capaian pada Renstra sebesar 79,44% ,realisasi pada tahun yang
sama sebesar 73,21%.Dibandingkan dengan tahun 2013 realisasi sekolah
yang mempunyai laboratorium sebesar 73,15% mengalami kenaikan
sebesar 0,06 digit
Angka Partisipasi Sekolah (APS) pendidikan menengah pada tahun 2014
realisasi sebesar 38,91% sementara target Renstra 48,0%. Angka
Capaian dari target Renstra sebesar 81.06%. Realisasi mengalami
kenaikan sebesar 1,79 digit dibandingkan pada tahun 2013 yaitu 37,12
Realisasi Angka Kelulusan (AL) Pendidikan Menengah tahun 2014 adalah
sebesar 98,68% dari target Rentra sebesar 80,75%. Angka Capaian
Renstra adalah sebesar 111,19%. Realisasi tahun 2014 naik 0,79 digit
dibandingkan pada tahun 2013 sebesar 97,89%.
Persentase Angka Putus Sekolah target Rentra untuk tahun 2014 sebesar
0,27% , realisasi tahun 2014 sebesar 0,31% dengan Capaian dari target
Renstra sebesar 114,81%. Angka Putus Sekolah tahun 2014
dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 0,27%
Rasio Guru terhadap murid per kelas pada Pendidikan menengah target
dalam Renstra 1 : 44 ,Realisasi pada tahun 2014 , 1 : 31 dengan Angka
Capaian sebesar 70,45% . Realisasi tahun 2014 1 : 28 terjadi penurunan
sebesar 0,03%
Persentase gedung SMA/MA/SMK dalam kondisi baik realisasi sebesar
83,62% dari target Renstra sebesar 67,67% sehingga didapat angka
Capaian sebesar 123,57 %. Tahun 2013 realisasi sebesar 79,65% terjadi
kenaikan sebesar 3,97%.
Sasaran 4 :
Meningkatnya kuantitas siswa untuk jenjang pendidikan menengah kejuruan,
dengan strategi Peningkatan penyelenggaraan pendidikan kejuruan;
Ekstensifikasi kurikulum pendidikan umum ke pendidikan kejuruan; Penguatan
dan pendalaman relevansi muatan kurikulum satuan pendidikan menengah.
Tabel Analisis Capaian Kinerja Sasaran 4
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Realisasi
2013 2012
Jumlah Penyelenggara SMK Negeri
31 8 25,8 8 8
Jumlah Penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri
tahun 2014 realisasinya masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu 8
lembaga dimana target Renstra 31 lembaga yang menghasilkan angka
Capaian sebesar 25,8%. Untuk peningkatan kuantitas siswa untuk
melanjutkan kejenjang pendidikan menengah kejuruan dilakukan dengan
mendorong pihak swasta turut berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan menengah kejuruan.
Sasaran 5 :
Meningkatnya Angka Melek Huruf melalui strategi : Peningkatan
pendidikan non formal dan meningkatkan kesetaraan dalam memperpoleh
layanan pendidikan
Tabel Analisis Capaian Kinerja Sasaran 5
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Realisasi
2013 2012
Angka Melek Huruf (AMH)
98,86
98,86 100 98,84 98,69
Jumlah seluruh siswa SD/Sederajat
396.162 415.388 104,85 417.396 418.324
Angka Putus Sekolah SD/Sederajat
0,64 0,03 4,68 0,03 0,04
Persentase siswa SD yang melanjutkan
95,49 93,84 98,27 93,02 93,02
Jumlah seluruh siswa SMP/Sederajat
174,344 171,778 98,52 165.515 156.276
Angka Putus Sekolah SMP/Sederajat
0,30 0,17 56,66 0,23 0,34
Jumlah seluruh siswa SMA/sederajat
190.634 95.288 49,98 88.828 83.648
Angka Putus Sekolah SMA/Sederajat
0,27 0,31 114,81 0,58 0,57
Tabel diatas menunjukkan capaian kinerja dari program Peningkatan
pendidikan non formal dan meningkatkan kesetaraan dalam memperpoleh
layanan pendidikan. Angka Melek Huruf (AMH) telah mencapai anka
Capaian 100% dari target Renstra 98,86% , realisasi 98,86 % angka ini
mengalami kenaikan sekitar 0,02% dari realisasi tahun 2013 sebesar
98,84%.
Target Renstra untuk jumlah seluruh siswa jenjang Sekolah Dasar adalah
396.162 siswa . realisasi sebesar 415.388 siswa sehingga angka Capaian
diperoleh sebesar 104.85% terjadi penurunan jumlah siswa sebanyak
2.008 siswa
Angka Putus Sekolah jenjang sekolah Dasar realisasi sebesar 0,04% dari
target Renstra sebesar 0,03% sehimgga anga Capaian Renstra sebesar
4,68%
Presentase jumlah siswa jenjang Sekolah Dasar yang melanjutkan target
Renstra sebesar 95,49% , realisasi sebesar 93,84% , Capaian dari target
Renstra sebesar 98,27% .Realisasi siswa melanjutkan tahun 2014
Jumlah siswa pada jenjang Sekolah Menengah Pertama 171.778
target Renstra berjumlah 174.344 ,Capaian dari target rentra
tersebut sebesar 98,52%. Untuk tahun 2014 mengalami kenaikan
sejumlah 6.263 siswa jika dibandingkan dengan tahun 2013 sejumlah
165.515 siswa.
Angka Putus Sekolah pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah
Pertama sebesar target 0,30%, realisasi sebesar 0,17% sehingga Capaian
Renstra sebesar 56,66%. Realisasi pada tahun 2014 mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 0,06%
Sasaran 6 :
Meningkatnya kualitas SDM tenaga pendidik dan kependidikan, dengan
strategi Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan bagi tenaga
pendidik dan kependidikan; Menyediakan fasilitas pendidikan bagi tenaga
pendidik dan kependidikan.
Tabel Analisis Capaian Kinerja Sasaran 6
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Realisasi
2013 2012
Jumlah guru yang bersertifikasi
40.303 13.270 53,48 12.600 11.393
Jumlah Kelompok Kerja Guru (KKG)
117 117 100 % 117 177
Sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan diseluruh unit sistem pendidikan
1 1 100 % 1 1
Jumlah guru yang telah bersetifikasi adalah sejumlah 13.270 oang , Target Renstra 40.303 orang , Capaian sekitar 53,48%. Realisasi tahun ini mengalami kenaikan sekitar 679 orang guru. Pada tahun 2013 jumlah yang bersertifikasi sejumlah 12.600 guru.
Sasaran 7 :
Meningkatnya Manajemen pendidikan, dengan strategi peningkatan mutu manajemen pendidikan bermuatan satuan program pendidikan dan kebudayaan loca dan nasionall.
Tabel Analisis Capaian Kinerja Sasaran 7
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Realisasi
2013 2012
Data based Bidang Pendidikan Formal maupun Non Formal seluruh jenjang
4 4 100 % 4 4
Jumlah Dewan Pendidikan
1 1 100 % 1 1
Sasaran 8 : Terwujudnya rasa memiliki atas budaya sunda, dengan
strategi Peningkatan pengenalan dan menanamkan kecintaan terhadap Budaya
Sunda sejak dini; Peningkatan pemasyarakatan penggunaan bahasa dan nilai-
nilai Budaya Sunda dalam aktivitas Pemerintahan dan kemasyarakatan;
Peningkatan keberdayaan seniman dan budayawan sunda pengembangan dan
pelestarian lembaga-lembaga adat dan tradisi masyarakat; Pembangunan
sarana dan prasarana pengembangan dan pelestarian keragaman budaya
Tabel Analisis Capaian Kinerja Sasaran 8
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Realisasi
2013 2012
jumlah seniman dan budayawan serta lembaga adat tradisi masyarakat kebudayaan
518 518 100 518 594
Jumlah sarana penyelenggara seni dan budaya
48 48 100 48 48
Jumlah penyelenggaraan seni dan budaya
8 8 100 8 8
Jumlah jenis Kesenian 881 881 100 697 697
2. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2014 per-Tujuan
Tujuan 1 :
Tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD (Formal dan Non Formal),
Pendidikan dasar bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan;
Tabel
Analisis Capaian Indikator Kinerja Tujuan 1 Tahun 2014
INDIKATOR KINERJA TUJUAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
REALISASI
2013 2012
Angka Partisipasi Kasar ( APK ) Pendidikan Anak Usia Dini
31,97 40,98 128,18
35,62
33,12
Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD mengalami kenaikan dari target Renstra
31,97% yang terealisasi sebesar 40,98% dengan angka capaian 128,18 %.
Realisasi APK PAUD dari tahun ke tahun mengalami kenaikan Kenaikan angka
tersebut tidak terlepas atas partisipasi / kesadaran orang tua dalam
menyekolahkan anaknya disamping semakin berkembangnya pendidikan PAUD
di setiap kecamatan dengan sarana yang cukup memadai
Tujuan 2 :
Terjaminnya kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar
bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan;
Tabel
Analisis Capaian Indikator Kinerja Tujuan 2 Tahun 2014
INDIKATOR KINERJA TUJUAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
REALISASI
2013 2012
Angka Partisipasi Kasar (APK ) :
1.SD/Sederajat
2.SMP/Sederajat
Angka Partisipasi Murni (APM ):
1.SD/Sederajat
2.SMP/Sederajat
AngkaPartisipasi (APS) SD / Sederajat
Angka Partisipasi (APS) SMP / Sederajat Angka Rata – rata Lama Sekolah ( RLS)
104,49
91,60
99,65
82
99,6
77,41
8,71
106,89
97,69
95,13
82,83
99,95
97,01
8,72
102,30
106,65
95,46
101,01
100,35
125,32
100,11
105,36
97,60
95.11
82,42
99,69
96,33
8,70
92,97
94,98 81,60
99,50
95,16
8,67
Dari data yang ditampilkan diatas dapat dianalisis bahwa indikator yang
digunakan untuk mencapai kepastian memperoleh layanan pendidikan
dasar bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan;menunjukan
angka capaian kinerja mencapai 100%.Hal ini memberikan gambaran
bahwa kepastian untuk memperoleh layanan pendidikan dasar yang
bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan tercapai dengan baik.
Tujuan 3 :
Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah yang
bermutu, relevan dan berkesetaraan;
Tabel
Analisis Capaian Indikator Kinerja Tujuan 3 Tahun 2014
INDIKATOR KINERJA TUJUAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
REALISASI
2013 2012
Angka Partisipasi Kasar ( APK ) SMA Sederajat
54,5 51,79 95,03 47,42 46,47
Angka Partisipasi Murni ( APM ) SMA Sederajat
42 37,96 88,10 35,25 33,39
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) yang
dijadikan indikator /alat ukur untuk mendapatkan n terjangkaunya layanan
pendidikan menengah yang bermutu, relevan dan berkesetaraan dengan
angka Capaian 95,03% dan 88,10% sudah baik dan telah dapat
mencerminkan bahwa layanan pendidikan menengah telah menjangkau
masyarakat untuk melaksanakan pendidikan menengah. Dibandingkan
tahun 2013 angka ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang
berada di angka 46,47% untuk APK dan 33,39% untuk APM.
Tujuan 4 :
Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan orang dewasa
berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu dan relevan dengan
kebutuhan masyarakat
Tabel
Analisis Capaian Indikator Kinerja Tujuan 4 Tahun 2014
INDIKATOR KINERJA TUJUAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
REALISASI
2013 2012
Angka Melek Huruf s(AMH)
98,86 98,86 100 98,84 98,69
Angka melek Huruf (AMK) diperoleh hasil pengukuran terhadap
persentase penduduk usia 15 keatas yang bisa baca tulis dibagi jumlah
penduduk usia 15 tahun keatas yang mana pada tahun 2014 mencapai
realisasi 98,86%, angka ini sama dengan target Renstra di tahun yang
sama . Dibandingkan dengan Capaian tahun 2013 angka ini mengalami
kenaikan dimana AMH pada tahun 2013 sebesar 98,84%
Tujuan 5 :
Tersedianya sistem tata kelola pendidik dan tenaga kependidikan
yang handal dalam menjamin terselenggaranya layanan prima
pendidikan .
Tabel
Analisis Capaian Indikator Kinerja Tujuan 5 Tahun 2013
INDIKATOR KINERJA TUJUAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
REALISASI
2013 2012
% Guru yang memenuhi kualifikasi D4/S1
73,5
86,17 117,23 86,17
Target % Guru yang memenuhi kualifikasi D4/S1 untuk tahun 2014
sebesar 73,5% , realisasi pada tahun yang sama 86,17% sehingga angka
Capaian terhadap Renstra sebesar 117,23%.
Tujuan 6 :
Terjaminnya pengelolaan pendidikan yang bersih transfaran dan
akuntabel
Tabel
Analisis Capaian Indikator Kinerja Tujuan 6 Tahun 2013
INDIKATOR KINERJA TUJUAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
REALISASI
2013 2012
Jumlah ketersediaan Data Based Bidang Pendidikan Formal maupun non formal seluruh jenjang
3 4 100 4 4
Jumlah dewan Sekolah
1 1 100 1 1
Jumlah Forum Komunikasi Dewan Pendidikan
31 31 100 31 31
Tujuan 7 :
Tersedianya kesempatan bagi masyarakat untuk menanamkan nilai-
nalai luhur budaya dan sejarah baik lokal dan nasional:
Tabel
Analisis Capaian Indikator Kinerja Tujuan 7 Tahun 2013
INDIKATOR KINERJA TUJUAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
REALISASI
2012 2011
Jumlah nilai-nilai budaya yang dilestarikan
8 8 100 8 8
Jumlah benda, situs dan kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
108 108 100 108 55
Jumlah keragaman budaya yang dilestarikan
48 48 100 48 48
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
1. Akuntabilitas Keuangan untuk sasaran 1
No Sasaran Program/ Kegiatan
Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi %
1. Meningkatnya
jumlah Pendidikan
Anak Usia
Dini(PAUD),
dengan strategi
Menyelenggarakan
pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD)
Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
9.545.272.800,-
9.223.662.950,-
96,63
2. Akuntabilitas Keuangan untuk sasaran 2
No Sasaran Program/ Kegiatan
Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi %
2. Meningkatnya angka rata-rata lama sekolah (RLS), dengan Starategi Pencanangan dan penerapan wajib belajar 12 tahun.
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
178.545.752.164 131.318.206.851 73,54
3. Akuntabilitas Keuangan untuk sasaran 3 dan sasaran 4
No Sasaran Program/ Kegiatan
Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi %
3.
4.
Meningkatnya Angka partisipasi Kasar (APK) SMA/K/MA/Sederajat, dengan strategi Fasilitasi kemudahan bagi anak-anak usia sekolah jenjang SMA/Sederajat; Peningkatan sarana prasarana pendidikan menengah; Pemerataan pelayanan kelembagaan satuan pendidikan menengah dalam rangka rintisan Wajib belajar 12 tahun.
Meningkatnya kuantitas siswa untuk jenjang
Program Pendidikan Menengah
79.356.074.020 58.328.964.096 73,50
pendidikan menengah kejuruan, dengan strategi Peningkatan penyelenggaraan pendidikan kejuruan; Ekstensifikasi kurikulm pendidikan umum ke pendidikan kejuruan; Penguatan dan pendalaman relevansi muatan kurikulm satuan pendidikan menengah.
4. Akuntabilitas Keuangan untuk sasaran 5 dan meningkatkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan
No Sasaran Program/ Kegiatan
Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi %
5. Meningkatnya
angka Melek Huruf
melalui strategi :
Peningkatan
pendidikan non
formal dan
meningkatkan
kesetaraan dalam
memperpoleh
layanan
pendidikan
Program Pendidikan Non Formal
14.534.096.484 13.652.483.784 93.24
5. Akuntabilitas Keuangan untuk sasaran 6
No Sasaran Program/ Kegiatan
Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi %
6. Meningkatnya kualitas SDM tenaga pendidik dan kependidikan, dengan strategi Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan bagi tenaga pendidik dan kependidikan; Menyediakan fasilitas pendidikan bagi tenaga pendidik dan kependidikan.
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidik-an
9.419.885.200 8.210.353.650 87.15
6. Akuntabilitas Keuangan untuk sasaran 7
No Sasaran Program/ Kegiatan
Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi %
7. Meningkatnya Manajemen pendidikan, dengan strategi peningkatan mutu manajemen pendidikan bermuatan satuan program pendidikan dan kebudayaan agar dapat local.
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
6.091.598.750 4.452.226.125 73.08
7. Akuntabilitas Keuangan untuk sasaran 8
No Sasaran Program/ Kegiatan
Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi %
8. Terwujudnya rasa memiliki atas budaya sunda, dengan strategi Peningkatan pengenalan dan menanamkan kecintaan terhadap Budaya Sunda sejak dini; Peningkatan pemasyarakatan penggunaan bahasa dan nilai-nilai Budaya Sunda dalam aktivitas Pemerintahan dan kemasyarakatan; Peningkatan keberdayaan seniman dan budayawan sunda pengembangan dan pelestarian lembaga-lembaga adat dan tradisi masyarakat; Pembangunan sarana dan prasarana pengembangan dan pelestarian keragaman budaya.
Program Pe-ngembangan Nilai Budaya
43.526.194.000 38.377.167.362 88,17
Program Pe-ngelolaan kekayaan Budaya
9.893.917.400 9.823.402.490 99,28
Program Pe-ngelolaan keragaman Budaya
2.915.600.000 2.715.744.000 93,14
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung pada tahun 2014
alokasi anggaran keseluruhan berjumlah Rp.1.927.638.531.398,00 yang terdiri
dari Belanja Tidak Langsung Rp.1.562.886.320.230,00 dan Belanja Langsung
sebesar Rp.364.752.211.168,00. Belanja Langsung yang terdiri atas Belanja
langsung SKPD Rp.10.923.820.350,00 dan Belanja langsung Program
Rp.353.828.390.818,00.
Realisasi keuangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk tahun 2014 ini
sebesar Rp. 1.741.195.195.638.756,00 persentasenya yaitu 90,33% . Pada
umumnya setiap pelaksanaan program dan kegiatan dapat direalisasikan
dengan baik,walaupunn dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala
terutama yang berhubungan dengan anggaran dan waktu yang diperlukan dalam
proses kegiatan.
BAB IV
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Sebagaimana telah dijabarkan dalam Rencana Strategis Tahun
2010-2014 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai 7 (tujuh)
tujuan strategis, yang dituangkan dalam 13 Program Pembangunan
Pendidikan dan dituangkan dalam 164 (seratusenam puluh empat)
kegiatan yang pendanaannya bersumber dari APBD Kabupaten/APBD
Provinsi/ dan APBN. Jenis dan tingkat pelayanan pendidikan minimal yang
dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung
mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota mencakup
pelaksanaan program dan kegiatan dalam upaya peningkatan stándar
kompetensi lulusan; stándar isi; stándar proses; stándar pendidik dan
tenaga kependidikan; stándar sarana dan prasarana; stándar
pengelolaan; stándar pembiyaan; dan stándar penilaian pendidikan.
Akuntabilitas Keuangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan secara
komulatif adalah sebesar 90,33%, terdiri dari Anggaran dan Realisasi
Belanja Langsung 77,91%; Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak
Langsung 93,23%
Secara umum, meskipun pelaksanaan program dan kegiatan
tahun 2014 berdasarkan tugas pokok dan fungsi dan akuntabiltas
keuangan telah mendorong capaian kinerja sasaran komulatif dan capaian
kinerja tujuan komulatif, sehingga kinerja Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Bandung dapat dikatagorikan tercapai dengan
baik, sesuai dengan perencanaan yang terukur, namun masih terdapat
beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan terkait dengan
penganggaran, proses pelaksanaan dan pemahaman dari seluruh unit
sistem pengelola pendidikan tentang penerapan manajemen akuntabilitas
kinerja dan keuangan yang dapat mewujudkan pemerintahan yang bersih,
baik, bertanggungjawab dan berkapabilitas tinggi.
B. Langkah Kedepan
.
Berdasarkan kesimpulan di atas, Dalam upaya untuk meningkatkan
kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung pada
tahun mendsatang, beberapa langkah strategis yang akan dilakukan
adalah :
1. Lebih meningkatkan komitmen seluruh unit sistem pengelola
pendidikan untuk dapat memahami dan menerapkan sistem
manajemen kinerja dan keuangan agar pencapaian tujuan dan
sasaran strategis organisasi dapat dilakukan dengan efektif dan efisien
serta berhasilguna.
2. Meningkatkan kualitas pemberian bimbingan teknis kepada seluruh
unit sistem pengelola pendidikan tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, serta kemampuan praktis dalam menyusun
dokumen-dokumen kinerja.
Indikator Kinerja Utama ( IKU) Peningkatan Aksesibilitas melalui pendidikan formal dan non formal
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Bandung
No IndikatorKinerjaUtama KondisiAwal
(2010)
Target
2011 2012 2013 2014 2015
1 AngkaPartisipasiKasar (APK) SD/MI/SDLB/PAKET A/PPS setara SD
104,31 104,35 104,37 104,42 104,49 104,58
2 AngkaPartisipasiMurni (APM) SD/MI/SDLB/PAKET A/PPS setara SD
99,57 99,59 99,61 99,63 99,65 99,67
3 AngkaPartisipasiKasar (APK) SMP/MTs/SMPLB/PAKET B/PPS setara SMP
91,56 91,57 91,58 91,59 91,60 91,61
4 AngkaPartisipasiMurni (APM) SMP/MTs/SMPLB/PAKET B/PPS setara SMP
81,22 81,42 81,71 82,08 82,53 83,06
5 AngkaPartisipasiKasar (APK) SMA/MA/SMALB/PAKET C/PPS setara SMA
54,04 54,15 54,36 54,69 55,13 55,68
6 AngkaPartisipasiMurni (APM) SMA/MA/SMALB/PAKET C/PPS setara SMA
41,50 41,60 41,75 41,94 42,25 42,65
7 AngkaMelekHurup (AMH) 98,41 98,53 98,65 98.91 98.92 98.93
8 Rata-Rata Lama Sekolah (RLS)
9,02 9,15 9,21 9,38 9,49 9,60
9 IndekPendidikan 85,65 86,01 86,23 86,53 86,73 87,01
10 IPM 74,24 75,03 75,66 76,42 76,62 77,23