bab i pendahuluan a. latar belakang masalaheprints.umm.ac.id/42463/2/bab i.pdf · 2018. 12. 21. ·...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, perusahaan atau organisasi
dalam mengelola usaha diharapkan mampu menggunakan atau mengelola
sumber daya manusia dengan baik dan benar. Sumber daya manusia
merupakan bagian yang cukup penting dalam proses pencapaian tujuan
sebuah perusahaan maupun organisasi. Kemajuan perusahaan atau organisasi
juga tidak terlepas dari bagaimana manajemen sebuah perusahaan atau
organisasi dalam menggunakan sumber daya berupa material maupun
finansial sebagai sarana pencapaian tujuan untuk mensejahterakan
anggotanya.
Peranan sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan atau
organisasi sangatlah penting, karena sebagai pengelola atau mengendalikan
seluruh kegiatan perusahaan baik untuk memperoleh keuntungan maupun
untuk mempertahankan eksistensi perusahaan tersebut. Kinerja perusahaan
sangat dipengaruhi dan tergantung pada kualitas dan kemampuan sumber
daya manusia yang dimilikinya. Sebaliknya, jika karyawan tidak dikelola
dengan baik maka karyawan akan mengalami penurunan dalam bekerja.
Penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk
mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan. Dalam penilaian kinerja
dinilai kontribusi karyawan kepada organisasi selama periode waktu tertentu.
2
Simamora (2004: 338). Berbagai faktor motivasi kerja dapat meningkatkan
kinerja karyawan, pada umumnya manusia bekerja pada suatu perusahaan
pasti mempunyai tujuan untuk mendapatkan upah guna memenuhi kebutuhan
hidupnya. Motivasi yang diberikan dapat berupa kompensasi finansial dan
non finansial.
Kompensasi menurut Hasibuan (2009) adalah semua pendapatan yang
berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Pemberian
kompensasi yang tepat akan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja dan
kinerja karyawan. Adanya kompensasi berupa bonus, hadiah maupun
penghargaan juga akan memberikan dampak yang positif bagi karyawan.
Karyawan akan merasa termotivasi dan bersemangat dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan serta akan muncul dorongan karyawan untuk
berprestasi. Ada beberapa tujuan pemberian kompensasi antara lain sebagai
ikatan kerjasama antara perusahaan dengan karyawan, sebagai sarana untuk
meningkatkan semangat dan motivasi karyawan, sebagai strategi perusahaan
untuk mempertahankan karyawan atau pegawai yang berkualitas, sebagai
penghargaan oleh perusahaan terhadap karyawan dan sebagainya.
Menurut Hasibuan Malayu S.P dalam Sunyoto Danang (2012:191)
motivasi adalah suatu perangsang keinginan daya gerak kemauan bekerja
seseorang, setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Sedangkan Asa’ad dalam Pasolog, Harbani (2010:140) motivasi adalah
sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja.
3
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Siagian (2002)
menyatakan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi beberapa faktor, yaitu :
kompensasi, lingkungan kerja, budaya organisasi, kepemimpinan, dan
motivasi kerja , disiplin kerja, kepuasan kerja, komunikasi dan faktor faktor
lainnya.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
kompensasi dan motivasi kerja merupakan dorongan yang dapat
membangkitkan kemauan kerja karyawan untuk memulai melaksanakan
pekerjaan sesuai tugas dan tanggung jawabnya.
Perusahaan dagang yang akan diteliti yaitu UD Seman Optik yang
memiliki karyawan di berbagai unit kerja. Perusahaan ini telah
memperkerjakan sebanyak 36 karyawan. UD Seman Optik juga
memberikan kompensasi maupun motivasi yang diberikan untuk
meningkatkan kinerja karyawan yang dimilikinya.
Karyawan UD Seman Optik mendapatkan kompensasi dan motivasi
kerja. Karyawan setiap bulan mendapatkan gaji pokok yang dapat dirasakan
manfaatnya secara langsung. Selanjutnya yaitu kompensasi berupa bonus,
karyawan bisa mendapatkan bonus dari penjualan. Sedangkan kompensasi
selanjutnya berupa tunjangan hari raya didapatkan satu kali dalam setahun.
Selain mendapatkan kompensasi karyawan juga mendapatkan motivasi kerja
yang bertujuan untuk merangsang karyawannya untuk meningkatkan kinerja
karyawan yang dimilikinya. Yang tujuan nya agar karyawan melakukan
tugasnya sesuai waktu yang ditetapkan perusahaan dan mencapai target yang
4
diharapkan perusahaan. Motivasi yang diberikan berupa kata kata yang
diberikan oleh para manajer yang bertujuan untuk membuat karyawan nya
termotivasi untuk mencapai target yang sudah ditetapkan oleh perusahaan
yang apabila target tercapai maka akan mendapatkan bonus oleh perusahaan.
Tabel 1.1
Kompensasi UD Seman Optik
No. Kompensasi Besaran
1 - Manajer
- Karyawan diatas 7 tahun
- Karyawan diatas 5 tahun
- Karyawan baru (dibawah
5 tahun)
- Rp. 4.000.000
- Rp. 3.300.000
- Rp. 2.900.000
- Rp. 2.050.000
2 Bonus penjualan - 1% dari omset penjualan
perbulan
3 Tunjangan Kesehatan - Tidak ada
4 Baju kerja - 3 baju kerja perkaryawan
5 Tunjangan hari raya - Sebesar gaji karyawan tersebut.
Sumber (UD Seman Optik)
Berdasarkan tabel 1.1 di atas merupakan data kompensasi berdasarkan jenis
kompensasi yang di berikan oleh UD Seman Optik yang pertama yaitu dalam
bentuk gaji dengan mengacu pada UMK kota Banjarmasin pada tahun 2017 sebesar
Rp. 2.290.000 tetapi hal ini dianggap kurang mencukupi kebutuhan dan keinginan
karyawan terutama karyawan yang telah mempunyai keluarga dan anak, misalnya
kebutuhan karyawan terhadap living cost atau biaya hidup sehari-hari, biaya
pendidikan anak dan keinginan karyawan untuk menabung yang sewaktu-waktu
dapat diambil jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Berikutnya gaji pada
karyawan baru yang telah bekerja di UD Seman Optik dibawah 5 tahun masa kerja
diberikan gaji sebesar Rp. 2.050.000, gaji pada karyawan yang telah bekerja diatas 5
tahun masa kerja diberikan sebesar Rp. 2.900.000, gaji karyawan yang telah bekerja
5
diatas 7 tahun masa kerja sebesar Rp. 3.300.000 dan terkahir gaji untuk manajer UD
Seman Optik adalah sebesar Rp. 4.000.000. Kedua, perusahaan memberikan dalam
bentuk bonus penjualan yaitu setiap karyawan mendapatkan omset dari penjualan
sebesar 1% perbulannya. Ketiga tidak ada kompensasi yang diberikan yaitu berupa
tunjangan kesehatan kepada karyawan yang baru maupun yang sudah lama masa
kerjanya untuk UD Seman Optik. Dan yang terakhir adalah tunjangan hari raya yang
diberikan kepada karyawan adalah sebesar atau sama seperti gaji karyawan tersebut.
Pemberian kompensasi sangat berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan, maka dari itu bentuk kompensasi dalam suatu perusahaan harus
dikelola dengan sebaik-baiknya. Jika kompensasi dikelola dengan baik maka
akan membantu perusahaan untuk mendapatkan, mempertahankan serta
memelihara karyawan yang produktif.
Karena pentingnya karyawan bagi perusahaan maka perusahaan harus
memberikan perhatian khusus pada karyawannya, perusahaan perlu mengetahui
dan memahami kebutuhan hidup karyawannya, karena kebutuhan hidup karyawan
merupakan salah satu alasan mengapa karyawan bekerja. Apabila kebutuhan
karyawan terpenuhi maka mereka akan mendapatkan kepuasan, kepuasan inilah
yang menyebabkan prestasi kerja dan meningkatkan produktivitas perusahaan.
Berdasarkan hasil wawancara kepada pemilik UD Seman Optik ditemukan sebuah
fenomena kinerja karyawan setelah diberikannya kompensasi relatif biasa bahkan
sangat kurang, karena dianggap bahwa kompensasi yang diberikan mencukupi
kebutuhan sehari-hari tetapi tidak mencukupi kebutuhan yang lainnya misalnya
untuk tabungan, biaya pendidikan anak-anak (bagi yang sudah berkeluarga).
6
Berdasarkan wawancara peneliti dengan karyawan UD Seman Optik
tentang menurun nya motivasi kerja, menyatakan bahwa karyawan merasa
kurang dengan gaji yang diterima. Gaji yang diterima masih dibawah UMK
Kota Banjarmasin, sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan karyawan setiap
harinya. Yang memengaruhi menurun nya motivasi kerja karyawan untuk
meningkatkan kinerja karyawan, sehingga menimbulkan penurunan kinerja
perusahaan. Karyawan UD Seman Optik mendapatkan motivasi setiap
harinya yang bertujuan untuk merangsang karyawannya agar meningkatkan
kinerja karyawan yang dimilikinya. Yang tujuannya agar karyawan
melakukan tugasnya sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan. Motivasi yang diberikan oleh para manajer bertujuan untuk
membuat karyawannya termotivasi untuk mencapai target yang sudah
ditetapkan oleh perusahaan yang apabila target tercapai maka akan
mendapatkan bonus oleh perusahaan. Berdasarkan pengamatan diketahui
bahwa karyawan memiliki hubungan yang harmonis dengan sesama rekan
kerja ataupun atasan. Komunikasi yang terjalin antar karyawan berlangsung
baik. Komunikasi yang terbangun antara karyawan dan atasan juga terbilang
baik. Antara karyawan dan atasan sering kali berjalan formal, sehingga
koordinasi antara karyawan dan atasan cenderung berjalan searah. Para
manajer UD Seman Optik juga memberikan penghargaan dan penilaian
terhadap karyawan yang berperilaku baik, rajin dan memiliki semangat kerja
yang tinggi, sopan santun, dan berpakaian rapi.
7
UD Seman Optik telah berupaya untuk meningkatkan kinerja para
karyawanya dengan menerapkan beberapa faktor yang dianggap perusahaan
dapat meningkatkan kinerja para karyawannya, diantaranya yaitu dengan
kebijakan kompensasi yang diterapkan untuk karyawan. Perusahaan juga
menetapkan target dalam proses penyelesaian pekerjaan, usaha tersebut
dilakukan dalam usaha untuk memberikan jaminan bahwa para karyawan
termotivasi dan berkeinginan untuk bekerja secara maksimal diperusahaan.
Dalam aktifitasnya diperusahaan, karyawan selama ini diharuskan untuk
mencapai target bahkan melebihi standar target yang telah ditentukan agar
mendapatkan bonus. Kualitas kerja yang baik dapat diukur jika tidak ada
konsumen yang komplain kepada perusahaan. Akan tetapi masih ada
konsumen yang komplain terhadap UD Seman Optik untuk pemasangan dan
pembuatan kaca mata menunjukan bahwa kualitas pemasangan dan
pembuatan bisa dikatakan kurang baik. Berikut ini merupakan data konsumen
yang komplain terhadap perusahaan selama enam bulan terakhir :
Berdasarkan dari tabel dibawah, bahwa konsumen yang komplain
terhadap perusahaan pada bulan April yaitu berjumlah 2 Orang, pada bulan
berikutnya yaitu bulan Mei konsumen yang komplain terhadap perusahaan
mengalami kenaikan menjadi 3 orang, untuk bulan Juni konsumen yang
komplain mengalami kenaikan yang cukup banyak yaitu berjumlah 5 orang,
untuk bulan Juli konsumen yang komplain mengalami penurunan menjadi 1
orang, untuk berikutnya yaitu bulan Agustus konsumen yang komplain
mengalami kenaikan yaitu menjadi 2 orang, dan bulan September konsumen
yang komplain sebanyak 2 orang.
8
Tabel 1.2
Komplain Konsumen UD Seman Optik
No. Periode Bulan Jumlah komplain perbulan
1 April 2017 2 Orang
2 Mei 2017 3 Orang
3 Juni 2017 5 Orang
4 Juli 2017 1 Orang
5 Agustus 2017 2 Orang
6 September 2017 2 Orang
Sumber (UD Seman Optik)
Berdasarkan tabel diatas permasalahan yang terjadi diperusahaan yaitu
masih adanya pekerjaan yang tidak mencapai target yang ditentukan
perusahaan. Kuantitas kinerja yang baik dapat diukur jika target yang
perusahaan dapat tercapai bahkan melebihi target yang ditetapkan
perusahaan, akan tetapi karyawan UD Seman Optik selama enam bulan
terakhir tidak ada yang dapat mencapai target bahkan melebihi target yang
ditetapkan perusahaan. Berikut ini merupakan data kuantitas kinerja UD
Seman Optik selama enam bulan terakhir :
Tabel 1.3
Target dan Realisasi penjualan produk UD Seman Optik N
o
Periode Bulan Target
penjualan
Realisasi
penjualan
Selisih Persentase
1 April 2017 Rp. 240.000.000 Rp. 196.200.000 (Rp. 43.800.000) 18,25 %
2 Mei 2017 Rp. 240.000.000 Rp. 205.992.000 (Rp. 34.008.000) 14,17 %
3 Juni 2017 Rp. 240.000.000 Rp. 201.000.000 (Rp. 39.000.000) 16,25 %
4 Juli 2017 Rp. 240.000.000 Rp. 217.920.000 (Rp. 22.080.000) 9,25%
5 Agustus 2017 Rp. 240.000.000 Rp. 192.600.000 (Rp. 47.400.000) 19,75 %
6 September 2017 Rp. 240.000.000 Rp. 190.320.000 (Rp. 49.680.000) 20,7%
Rata-rata Rp.200.672.000 (Rp.39.328.000) 16,38%
Sumber (UD Seman Optik)
Berdasarkan dari data diatas dapat diketahui bahwa kuantitas kinerja UD
Seman Optik pada bulan April yang tidak mencapai target sebesar 18,25%,
untuk bulan mei karyawan yang tidak berhasil mencapai target mengalami
penurunan sebesar 14,17%, untuk bulan juni karyawan yang tidak berhasil
9
mencapai target mengalami kenaikan menjadi 16,25%, untuk bulan juli karyawan
yang tidak berhasil mencapai target mengalami penurunan yaitu menjadi 9,25%,
tetapi untuk dua bulan terakhir yaitu februari dan maret karyawan yang tidak
berhasil mencapai target yaitu sebesar 19,75% dan 20,7%. Peneliti mendasari
tingkat penjualan mengalami fluktuasi yang terjadi di UD Seman Optik.
Permasalahan berikutnya pada perusahaan yaitu lamanya waktu
pengerjaan atau pembuatan kaca mata yang tidak sesuai dengan perjanjian
awal kepada konsumen. Untuk pengerjaan atau pembuatan kaca mata dengan
waktu normal memakan satu hingga tiga hari kerja baik itu servis atau
perbaikan biasa ataupun ada pergantian pada lensa kaca mata. Akan tetapi
kenyataannya waktu yang diberikan tidak sesuai dengan perjanjian diawal
yang disepakati, sehingga membuat konsumen menunggu lebih dengan
perjanjian diawal yang disepakati. Berikut ini adalah data ketepatan waktu
kerja karyawan UD Seman Optik :
Tabel 1.4
Ketepatan Waktu Kerja UD Seman Optik
No. Periode Bulan Jumlah pemasangan dan pembuatan
kaca mata tidak tepat waktu
1 April 2017 21 Produk
2 Mei 2017 17 Produk
3 Juni 2017 22 Produk
4 Juli 2017 32 Produk
5 Agustus 2017 25 Produk
6 September 2017 28 Produk
Sumber (UD Seman Optik)
Berdasarkan tabel 1.4 ketepatan waktu karyawan dalam pemasangan
atau pembuatan kaca mata diatas, dapat diketahui jumlah pemasangan atau
pembuatan yang tidak tepat waktu pada bulan April berjumlah 21 produk dari
10
410 produk selama satu bulan, untuk bulan Mei sebanyak 17 produk dari 432
yang tidak dapat dipenuhi, untuk bulan Juni sebanyak 22 produk dari 424
yang tidak dapat dipenuhi, untuk bulan Juli mengalami penurunan menjadi 32
produk dari 445 produk, sedangkan pada bulan Agustus menjadi 25 produk
dari 407 produk, dan yang terakhir yaitu bulan September sebanyak 28
produk dari 403 produk yang tidak dapat dipenuhi ketepatan waktu dalam
pemasangan atau pembuatan kaca mata.
Menurut uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui
secara mendalam tentang masalah kompensasi dan motivasi kerja yang diberikan
oleh UD Seman Optik kepada karyawannya. Karena hal ini berhubungan dengan
peningkatan kinerja karyawan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai “Pengaruh Pemberian Kompensasi dan Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan UD Seman Optik”.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat
pernyataan yang ingin dicari jawabannya dalam suatu penelitian. Berdasarkan
judul dan latar belakang masalah diatas untuk memberikan landasan dan
memfokuskan penelitian, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Kompensasi, Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan di UD
Seman Optik?
2. Apakah Kompensasi dan Motivasi Kerja berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan pada UD Seman Optik?
11
3. Diantara variabel Kompensasi dan Motivasi Kerja manakah yang paling
berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan pada UD Seman Optik?
C. Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini agar tidak melebar jauh dari pokok permasalahan
dan tetap fokus ke tujuan penelitian, peneliti memberikan batasan-batasan.
Adapun batasan batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Objek penelitian yaitu pada karyawan UD Seman Optik.
2. Teori Motivasi yang digunakan adalah teori Motivasi kebutuhan dari
Alderfer
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mendeskripsikan kompensasi, motivasi kerja dan kinerja
karyawan pada UD Seman Optik.
2. Untuk menganalisis pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan UD Seman Optik.
3. Untuk mengetahui antara kompensasi dan motivasi kerja manakah yang
paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan UD Seman Optik.
12
E. Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat penelitian antara lain yaitu :
1. Bagi Perusahaan digunakan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan
khusus mengenai kompensasi, motivasi dan kinerja karyawan.
2. Bagi peneliti lain penelitian ini diharapkan sebagai bahan acuan atau
referensi bagi peneliti lain.