bab i pendahuluan a. latar belakang masalaheprints.umm.ac.id/54981/2/bab i.pdfpendidikan juga...

13
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran kepada peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap sesuatu dan membuatnya menjadi manusia yang kritis dalam berfikir. Saat ini manusia semakin sadar bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam kemajuan manusia. Selain peranannya penting, pendidikan juga merupakan kekuatan dinamis kehidupan individu yang mempengaruhi perkembangan fisik, jiwa, sosial, dan moralitasnya. Pendidikan merupakan sarana pemerintah dan bangsa dalam membentuk generasi pemimpin yang berkualitas dan mulia (Haryono, 2015:1). Pemerintah juga berperan penting dalam proses pendidikan. Pendidikan dapat menjadikan manusia menjadi pribadi yang lebih baik, dengan mengikuti perkembangan zaman. Adapun tujuan dan fungsi Pendidikan Nasional diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab II Pasal 3 yang berbunyi pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Upload: others

Post on 06-Dec-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/54981/2/BAB I.pdfpendidikan juga merupakan kekuatan dinamis kehidupan individu yang mempengaruhi perkembangan fisik, jiwa,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran kepada peserta didik agar

memiliki pemahaman terhadap sesuatu dan membuatnya menjadi manusia

yang kritis dalam berfikir. Saat ini manusia semakin sadar bahwa pendidikan

memiliki peran penting dalam kemajuan manusia. Selain peranannya penting,

pendidikan juga merupakan kekuatan dinamis kehidupan individu yang

mempengaruhi perkembangan fisik, jiwa, sosial, dan moralitasnya. Pendidikan

merupakan sarana pemerintah dan bangsa dalam membentuk generasi

pemimpin yang berkualitas dan mulia (Haryono, 2015:1). Pemerintah juga

berperan penting dalam proses pendidikan.

Pendidikan dapat menjadikan manusia menjadi pribadi yang lebih baik,

dengan mengikuti perkembangan zaman. Adapun tujuan dan fungsi Pendidikan

Nasional diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sisdiknas Bab II Pasal 3 yang berbunyi pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis

serta bertanggung jawab.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/54981/2/BAB I.pdfpendidikan juga merupakan kekuatan dinamis kehidupan individu yang mempengaruhi perkembangan fisik, jiwa,

2

Maka dari itu, untuk mewujudkan suatu pendidikan yang unggul tidak

terlepas dari adanya campur tangan guru yang profesional guru yang

profesional adalah guru yang memiliki keahlian, tanggung jawab, dan rasa

kesejawatan yang didukung oleh etika profesi yang kuat. Untuk itu guru

harus telah memiliki kualifikasi kompetensi yang memadai: kompetensi

intelektual, sosial, spiritual, pribadi dan moral (Surya, 2003:28). Kompetensi

kinerja guru dapat di ukur berdasarkan kriteria yang dimiliki oleh guru, salah

satu kriteria dalam membangun kinerja guru yaitu guru mempunyai cara-cara

untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan tidak terlepas dari unsur

pelaksanaan pembelajaran yang baik sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh

peserta didik.

Menurut Hamalik (2013:57) pembelajaran adalah suatu kombinasi telah

yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan

pembelajaran di sekolah dasar yang sesuai dengan Permendikbud No. 20

Tahun 2016. Tugas utama guru dalam proses pembelajaran yaitu dapat

mengkondisikan lingkungan yang nantinya dapat mengubah pola pikir dan

perubahan perilaku peserta didik yang lebih baik. Pada dasarnya pembelajaran

merupakan suatu interaksi yang dilakukan peserta didik dengan lingkungan

sekitar, tidak hanya interaksi peserta didik dengan seorang guru. Pada kegiatan

pembelajaran bukan diartikan sebagai kegiatan yang hanya menyajikan materi

pembelajaran saja, melainkan seorang guru juga dapat berinteraksi dengan baik

yaitu dengan cara dapat menerapkan media pembelajaran dan sumber belajar.

Proses pembelajaran dapat terjadi di manapun dan kapanpun dengan syarat

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/54981/2/BAB I.pdfpendidikan juga merupakan kekuatan dinamis kehidupan individu yang mempengaruhi perkembangan fisik, jiwa,

3

adanya sumber belajar dan media pembelajaran, walaupun tidak ada kegiatan

mengajar (Haryono, 2015:2).

Lembaga pendidikan formal seperti sekolah terus berupaya memperbaiki

segala sistem dan strukturnya. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan sebuah

pendidikan. Upaya-upaya tersebut terlihat dari kebijakan-kebijakan yang

ditetapkan oleh pemerintah, seperti pergantian kurikulum 2013. Kurikulum

2013 merupakan penyempurna dari kurikulum KTSP. Kurikulum ini

menggunakan model tematik intregatif.

Paradigma pendidikan modern menjadi konsep Kurikulum 2013

menganggap peserta didik sebagai pusat belajar (student centered). Kurikulum

ini menekankan pada pengalaman belajar peserta didik yang bermakna dengan

menggali pengetahuan sendiri yang diinginkan dengan berbagai sumber belajar

yang ada di lingkungan sekitar. Ketersediaan sumber belajar yang sesuai

dengan kurikulum 2013 sangat penting. Sumber belajar dapat membantu

peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan adanya media

pembelajaran.

Penerapan kurikulum 2013 di sekolah-sekolah tidak berjalan dengan

lancar. Terdapat kendala dalam pelaksanaan kurikulum ini seperti keterbatasan

media pembelajaran sebagai sumber belajar. Kondisi tersebut juga terjadi di

SD Negeri Petungsewu 2. Hasil observasi awal yang dilakukan pada tgl 15

Oktober 2018 di SDN Petungsewu 2 menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan

pembelajaran tematik dikelas peserta didik kurang bersemangat untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran, sebagian besar perhatian peserta didik tidak

tertuju pada guru saat menyampaikan materi pembelajaran, peserta didik

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/54981/2/BAB I.pdfpendidikan juga merupakan kekuatan dinamis kehidupan individu yang mempengaruhi perkembangan fisik, jiwa,

4

terlihat mengantuk dan tidak fokus terhadap penjelasan yang disampaikan

guru, peserta didik lebih senang berbicara sendiri dengan teman sebangku.

Pembelajaran di kelas menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dsn guru

menggunakan media pembelajaran tematik seadanya. Media pembelajaran

yang digunakan guru adalah buku tematik, gambar, LKS, serta sarana

prasarana yang tersedia dikelas.

Berdasarkan hasil wawancara pada Hari Rabu, 17 Oktober 2018 dengan

wali kelas II, kegiatan pembelajaran di SD Negeri Petungsewu 2 yang

menggunakan kurikulum 2013 memiliki beberapa kendala seperti kurangnya

media pembelajaran dan alat bantu dalam pembelajaran sehingga pembelajaran

menjadi kurang kondusif. Peserta didik sudah bisa membaca namun sebagaian

belum lancar dalam membaca, memahami materi penjumlahan dan

pengurangan mata uang masih perlu mendapatakan bimbingan dari guru.

Menurut wali kelas II peserta didik susah mengerti atau memahami

pembelajaran dikarenakan kondisi kelas yang tidak kondusif, peserta didik

tidak berkonsentrasi saat pembelajaran berlangsung sehingga tujuan

pembelajaran tidak tersampaikan dengan baik, metode pembelajaran yang

digunakan oleh guru adalah ceramah, tanya jawab, penugasan dan

berkelompok.

Hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa peserta didik kelas II

menyebutkan bahwa dalam penyampaian materi guru menggunakan metode

ceramah dan peserta didik mencatat materi yang disampaikan, beberapa peserta

didik mengatakan bahwa saat mendengar penjelasan guru atau mencatat materi

sering merasa mengantuk dan bosan, beberapa peserta didik juga sering tidak

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/54981/2/BAB I.pdfpendidikan juga merupakan kekuatan dinamis kehidupan individu yang mempengaruhi perkembangan fisik, jiwa,

5

fokus saat guru menyampaikan materi karena mendapat gangguan dari

temannya. Penggunaan media pembelajaran yang digunakan dalam

pembelajaran di kelas menggunakan media yang sering dijumpai misalnya

gambar-gambar, poster, dan koran. Guru juga menggunakan buku pelajaran

seperti buku tematik, dan LKS dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan di SD Negeri Petungsewu

2 terdapat beberapa permasalahan. Guru memiliki keterbatasan dalam

mengajar salah satunya media yang digunakan gambar, poster, dan koran

sehingga peserta didik banyak yang tidak memperhatikan saat kegiatan

pembelajaran berlangsung. Karakteristik peserta didik kelas II melalui hasil

wawancara yang telah dilakukan peserta didik menyebutkan bahwa dalam

pembelajaran yang membosankan dan tidak fokus saat pembelajaran

berlangsung, kurang memahami operasi hitung mata uang, penggunaan media

yang kurang disukai oleh peserta didik karena banyak menggunakan media

gambar. Adanya media dapat mendukung proses pembelajaran, mempermudah

peserta didik saat memahami materi, serta meningkatkan kualitas mengajar

guru yang akan berdampak pada hasil belajar peserta didik.

Mengatasi permasalahan tersebut maka perlu adanya media pembelajaran

yang dapat mendukung peserta didik dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran tematik. Media Gerbong Kereta Imajinasi (Geraji) yaitu media

yang di desain untuk pembelajaran tematik kelas II sekolah dasar dengan tema

hidup rukun dan subtema hidup rukun di sekolah. Media Gerbong Kereta

Imajinasi (Geraji) dapat digunakan dalam pembelajaran tematik. Media yang

dikembangkan ini di desain dengan ukuran yang sesuai untuk peserta didik

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/54981/2/BAB I.pdfpendidikan juga merupakan kekuatan dinamis kehidupan individu yang mempengaruhi perkembangan fisik, jiwa,

6

kelas II sekolah dasar serta bahan yang digunakan dapat bertahan untuk jangka

panjang. Media ini juga di desain dengan warna-warna yang cerah agar

menarik perhatian peserta didik saat kegiatan pembelajaran. Penggunaan media

dalam kegiatan pembelajaran tematik perlu dikembangkan selain untuk

menarik minat belajar peserta didik, penggunaan media tematik dapat membuat

proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan serta

meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Media geraji membantu peserta didik dapat lebih aktif dalam mengikuti

kegitan pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran yang berlangsung tidak

lagi berpusat pada guru melainkan berpusat pada peserta didik. Karakteristik

dan kemampuan media perlu diperhatikan oleh guru agar peserta duduj dapat

memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik.

Pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Vika Agustina

tahun (2014) yang berjudul Pengembangan Media Kereta Pintar pada

Pembelajaran Tematik Kelas I SD. Penelitian tersebut mengembangkan media

kereta api untuk berhitung dan mengenal hewan-hewan untuk pembelajaran

Matematika dan Bahasa Indonesia kelas I sekolah dasar. Tujuan dari

pembuatan media ini adalah peneliti ingin menanamkan konsep berhitung

kepada peserta didik kelas I di SD Blarang II Pasuruan, peneliti ingin

menciptakan proses pembelajaran lebih efektif dan aktif. Persamaan dan

perbedaan dari penelitian yang dilakukan oleh Vika, yaitu persamaannya ialah

sama sama mengembangkan media hitung. Perbedaannya ialah pada penelitian

terdahulu peneliti meneliti kelas I dan mengembangkan media tematik dengan

mata pelajaran matematika dan bahasa indonesia, sedangkan penelitian yang

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/54981/2/BAB I.pdfpendidikan juga merupakan kekuatan dinamis kehidupan individu yang mempengaruhi perkembangan fisik, jiwa,

7

akan dilakukan yaitu mengembangkan media pembelajaran tematik yang

mengaitkan beberapa mata pelajaran matematika, bahasa indonesia dan sbdp.

Hal tersebut mendorong untuk melakukan penelitian tentang

Pengembangan Media Gerbong Kereta Imajinasi (Geraji) pada pembelajaran

tematik tema hidup rukun subtema hidup rukun disekolah kelas II sekolah

dasar. Media Gerbong Kereta Imajinasi (Geraji) diharapkan dapat membantu

guru dalam mengatasi kesulitan dalam mengajar pembelajaran tematik serta

dapat membantu peserta didik dalan memahami materi pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kevalidan pengembangan media Geraji (Gerbong Kereta

Imajinasi) dalam pembelajaran Tematik dengan Tema 1 Hidup Rukun

pada peserta didik kelas II Sekolah Dasar?

2. Bagaimana keefektifan pengembangan media Geraji (Gerbong Kereta

Imajinasi) dalam pembelajaran Tematik dengan Tema 1 Hidup Rukun

pada peserta didik kelas II Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penelitian Pengembangan

1. Mendeskripsikan kevalidan pengembangan media Geraji (Gerbong Kereta

Imajinasi) dalam pembelajaran Tematik dengan Tema 1 Hidup Rukun

pada peserta didik kelas II Sekolah Dasar.

2. Mendeskripsikan keefektifan pengembangan media Geraji (Gerbong

Kereta Imajinasi) dalam pembelajaran Tematik dengan Tema 1 Hidup

Rukun pada peserta didik kelas II Sekolah Dasar.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/54981/2/BAB I.pdfpendidikan juga merupakan kekuatan dinamis kehidupan individu yang mempengaruhi perkembangan fisik, jiwa,

8

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Berdasarkan permasalahan yang di jelaskan pada latar belakang maka

produk yang di hasilkan berupa media Geraji (Gerbong Kereta Imajinasi).

Media Geraji (Gerbong Kereta Imajinasi) sudah di sesuaikan dengan KI, KD,

dan Tema pembelajarannya. Tema yang digunakan yaitu Tema 1 Hidup Rukun

yang terdiri dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan SBdP.

Media Geraji (Gerbong Kereta Imajinasi) memiliki beberapa kriteria

khusus, yaitu :

1. Konten (isi) :

a. Media ini berisi Tema 1 Hidup Rukun Subtema 3 Hidup Rukun Di

Sekolah.

b. Media ini memuat KD:

Bahasa Indonesia :

3.1 Merinci ungkapan, ajakan, perintah, penolakan yang terdapat dalam teks

cerita atau lagu yang menggambarkan sikap hidup rukun.

4.1 Menirukan ungkapan, ajakan, perintah, penolakan dalam cerita atau lagu

anak-anak dengan bahasa yang santun.

Matematika :

3.5 Menjelaskan nilai dan kesetaraan pecahan mata uang.

4.5 Mengurutkan nilai mata uang serta mendemonstrasikan berbagai kesetaraan

pecahan mata uang.

SBdP :

3.2 Mengenal pola irama sederhana melalui lagu anak-anak.

4.2 Menampilkan pola irama sederhana melalui lagu anak-anak.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/54981/2/BAB I.pdfpendidikan juga merupakan kekuatan dinamis kehidupan individu yang mempengaruhi perkembangan fisik, jiwa,

9

c. Media ini berisi Indikator :

3.1.1 mengamati ciri-ciri kalimat perintah yang berkaitan dengan sikap hidup

rukun di sekolah.

3.1.2 menjelaskan ciri-ciri kalimat perintah yang berkaitan dengan sikap hidup

rukun di sekolah melalui teks tulisan

3.5.1 Mengurutkan pecahan mata uang melalui soal cerita

3.2.1 Mengamati lagu anak-anak pola irama sederhana

3.2.2 Menirukan lagu anak-anak pola irama sederhana

d. Media ini berisi Tujuan Pembelajaran

3.1.1 mengamati ciri-ciri kalimat perintah yang berkaitan dengan sikap hidup

rukun di sekolah dengan benar

3.1.2 menjelaskan ciri-ciri kalimat perintah yang berkaitan dengan sikap hidup

rukun di sekolah melalui teks tulisan dengan tepat

3.5.1 Mengerjakan soal cerita yang berkaitan dengan pecahan mata uang

dengan benar

3.2.1 Mengamati lagu anak-anak pola irama sederhana dengan benar

3.2.2 Menirukan lagu anak-anak pola irama sederhana dengan tepat

e. Media ini berisi materi tentang penjumlahan mata uang, kalimat perintah,

hidup rukun disekolah, dan pola irama lagu.

f. Media ini terdiri gambar mata uang, gambar mata uang yang dibuat sesuai

dengan soal cerita yang sudah disediakan. Dan peserta didik akan membaca

soal cerita tersebut kemudian menempelkan dalam bentuk mata uang pada

gerbong sebelah kiri kereta.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/54981/2/BAB I.pdfpendidikan juga merupakan kekuatan dinamis kehidupan individu yang mempengaruhi perkembangan fisik, jiwa,

10

g. Petunjuk penggunaan media pada media Gerbong Kereta Imajinasi

(Geraji) yang berisi tentang aturan dan cara penggunaan dari media yang telah

dikembangkan.

2. Konstruk (tampilan):

a. Berbentuk seperti kereta api yang memiliki 5 gerbong, gerbong pertama

berwarna merah sebagai kontrol atau penggerak kereta yang cara

penggunaannya di hubungkan dengan sumber listrik . Gerbong kereta

selanjutnya merupakan gerbong yang akan diurutkan sesuai dengan

kelompok. Kelompok 1 dengan gerbong warna kuning, kelompok 2 warna

hijau, kelompok 3 warna pink, dan kelompok 4 warna biru. Pada bagian

dalam gerbong berisi materi dan kumpulan soal-soal.

b. Gerbong kereta api berukuran p x l x t : 18 cm x 10 cm x 12 cm.

c. Gerbong kereta api pada bagian atasnya bias dibuka dan ditutup.

d. Pada bagian kiri gerbong digunakan untuk menempel hasil penjumlahan

mata uang.

e. Pada bagian kiri gerbong digunakan untuk menempel hasil diskusi dari

kalimat perintah dan hidup rukun.

f. Jenis huruf (font) yang digunakan dalam penulisan adalah comic sans ms

dengan ukuran font 16-18

g. Uang kertas yang digunakan yaitu uang kertas tiruan/mainan yang mirip

dengan aslinya.

E. Pentingnya Penelitian Pengembangan

Pengembangan media pada pembelajaran Tematik Geraji kelas II ini

dilakukan sebagai salah satu upaya untuk tercapainya proses pembelajaran

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/54981/2/BAB I.pdfpendidikan juga merupakan kekuatan dinamis kehidupan individu yang mempengaruhi perkembangan fisik, jiwa,

11

tematik yang bermakna dan menyenangkan. Adapun pentingnya

pengembangan pada pembelajaran Tematik Geraji kelas II Sekolah Dasar

sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca tentang media

pembelaaran tematik yang digunakan dan dikembagkan pada kelas II sekolah

dasar, sebagai ajakan untuk mengembangkan media pembelajaran tematik yang

lebih menarik, serta diharapkan pengembangan media Geraji (Gerbong Kereta

Imajinasi) yang dirancang sebagai media tematik pada tema hidup rukun

subtema hidup rukun disekolah dapat direkomendasikan sebagai suatu inovasi

dalam dunia pendidikan.

2. Secara Praktis

a. Bagi Siswa

Diharapkan media Geraji (Gerbong Kereta Imajinasi) dapat

mempermudah pemahaman peserta didik kelas II sekolah dasar pada

pembelajaran tematik yang memuat pembelajaran Matematika, Bahasa

Indonesia dan SBdP. Media Geraji (Gerbong Kereta Imajinasi) mampu

membantu peserta didik mensimulasi penjumlahan dan pengurangan mata uang

dalam mata pelajaran Matematika, mengetahui hidup rukun di sekolah, serta

mengenal lagu anak-anak.

b. Bagi Guru

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

acuan guru untuk mengembangkan media pembelajaran yang mampu

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/54981/2/BAB I.pdfpendidikan juga merupakan kekuatan dinamis kehidupan individu yang mempengaruhi perkembangan fisik, jiwa,

12

meminimalisir kejenuhan dan kebosanan peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran di kelas.

c. Bagi Sekolah

Diharapkan dengan adanya penelitian dan pengembangan media Geraji

(Gerbong Kereta Imajinasi) menjadi suatu onovasi baru bagi sekolah agar

mengembangkan media-media pembelajaran guna memudahkan pemahaman

peserta didik, tidak hanya di kelas II saja namum di semua kelas.

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian Pengembangan

1. Asumsi

a. Karakteristik peserta didik kelas II yang sudah bisa membaca meskipun

kurang lancar, dan tidak buta warna.

b. Peserta didik kelas II tidak ada yang ABK (Anak Berkebutuhan Khusus).

c. Pembelajaran sudah menggunakan pembelajaran tematik untuk peserta

didik kelas II.

2. Keterbatasan Penelitian Pengembangan

Penelitian pengembangan ini memiliki keterbatasan dalam penelitian.

Berikut adalah keterbatasan penelitian pengembangan yaitu media

pembelajaran Geraji ini dirancang hanya untuk kelas II Sekolah Dasar yang

telah disesuaikan dengan Tema 1 Hidup Rukun Subtema 3 Hidup Rukun Di

Sekolah.

G. Definisi Operasional

Dalam definisi operasianal ini sesuai dengan variable judul yang telah di

buat, yaitu :

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/54981/2/BAB I.pdfpendidikan juga merupakan kekuatan dinamis kehidupan individu yang mempengaruhi perkembangan fisik, jiwa,

13

1. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan

tema-tema yang mengaitkan beberapa mata pelajaran menjadi satu

pembelajaran yang berkesinambungan.

2. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah sebuah alat bantu yang memudahkan peserta

didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan mampu merangsang

pola pikir, kemampuan dan keterampilan peserta didik.

3. Media Audio Visual

Media audio visual adalah media yang dapat digunakan dalam kegiatan

pembelajaran dengan cara melibatkan penglihatan dan pendengaran sekaligus

dalam satu proses kegiatan pembelajaran.

4. Media Geraji (Gerbong Kereta Imajinasi)

Media geraji adalah media empat dimensi yang dirancang untuk kelas

dua pada pembelajaran tematik tema 1 subtema 3 dan tergolong media audio

visual yang mempunyai corak warna menarik.