bab i pendahuluan a. latar belakang...

57
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia hidup itu perlu Landasan dalam bertindak yang sering disebut ideologi. Ideologi ini menjadi sifat duniawi, ideologi yang sekiranya sebagai hasil pemikiran yang sesuai dengan tradisi zaman. Ideologi berada di dunia ini seperti liberalisme, kapitalisme, komunisme, dan lain-lain. Manusia adalah makhluk yang berfikir, homo sapiens, animal rationale dan mempunyai kesadaran berfikir. 1 Pemikiran tersebut dapat difahami bahwa persoalan dialektika adalah sebuah perdebatan untuk menolak argument lawan atau membawa lawan kepada kontradiksi-kontradiksi dilema atau paradoks. Begitupula manusia dan sejarah berada dalam ketegangan tetapi juga berada dalam keselarasan yang tidak dapat dipisahkan. Sejauh manusia berada dalam ketegangan dengan kekuatan-kekuatan dialektis historis yang bekerja dengan alam semesta, maka kekuatan-kekuatan ini akan terasing, tidak terealisir. Kehidupan manusia tak terpikir diluar masyarakat. Individu-individu tak bisa hidup di dalam keterpencilan selama-lamanya. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan satu sama lain untuk bertahan hidup dan untuk bersaing, ketergantungan ini menghasilkan bentuk kerja sama, dan menghasilkan bentuk masyarakat tertentu. 2 Seperti semua Hegelian berhaluan kiri, Marx mengagumi metode dialektika yang introduksikan Hegel ke dalam filsafat. Tetapi dialektika Hegel berjalan pada kepalanya dan ia mau menjadikannya diatas kakinya ialah Hegel dialektika adalah dialektika ide dan ia (Marx) mau menjadikanya dialektika pada materinya Untuk Hegel dan idealisme pada umumnya, alam merupakan buah hasil roh tetapi untuk Marx dengan Engels segala sesuatu yang bersifat rohani merupakan buah hasil 1 R.F. Berling, Filsafat Dewasa Ini, terj. Hasan Amin, (Jakarta : Balai Pustaka,, 1966), hlm. 7. 2 T.Z Lavine, Marx Konflik Kelas dan Orang yang Terasing, (Yogyakarta : Penerbit Delima, 2003), hlm. xi.

Upload: lynga

Post on 02-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Manusia hidup itu perlu Landasan dalam bertindak yang sering disebut ideologi.

Ideologi ini menjadi sifat duniawi, ideologi yang sekiranya sebagai hasil

pemikiran yang sesuai dengan tradisi zaman. Ideologi berada di dunia ini seperti

liberalisme, kapitalisme, komunisme, dan lain-lain. Manusia adalah makhluk

yang berfikir, homo sapiens, animal rationale dan mempunyai kesadaran berfikir.1

Pemikiran tersebut dapat difahami bahwa persoalan dialektika adalah sebuah

perdebatan untuk menolak argument lawan atau membawa lawan kepada

kontradiksi-kontradiksi dilema atau paradoks. Begitupula manusia dan sejarah

berada dalam ketegangan tetapi juga berada dalam keselarasan yang tidak dapat

dipisahkan. Sejauh manusia berada dalam ketegangan dengan kekuatan-kekuatan

dialektis historis yang bekerja dengan alam semesta, maka kekuatan-kekuatan ini

akan terasing, tidak terealisir. Kehidupan manusia tak terpikir diluar masyarakat.

Individu-individu tak bisa hidup di dalam keterpencilan selama-lamanya.

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan satu sama lain untuk

bertahan hidup dan untuk bersaing, ketergantungan ini menghasilkan bentuk

kerja sama, dan menghasilkan bentuk masyarakat tertentu.2

Seperti semua Hegelian berhaluan kiri, Marx mengagumi metode dialektika

yang introduksikan Hegel ke dalam filsafat. Tetapi dialektika Hegel berjalan pada

kepalanya dan ia mau menjadikannya diatas kakinya ialah Hegel dialektika adalah

dialektika ide dan ia (Marx) mau menjadikanya dialektika pada materinya Untuk

Hegel dan idealisme pada umumnya, alam merupakan buah hasil roh tetapi untuk

Marx dengan Engels segala sesuatu yang bersifat rohani merupakan buah hasil

1 R.F. Berling, Filsafat Dewasa Ini, terj. Hasan Amin, (Jakarta : Balai Pustaka,, 1966), hlm. 7. 2 T.Z Lavine, Marx Konflik Kelas dan Orang yang Terasing, (Yogyakarta : Penerbit Delima,

2003), hlm. xi.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

2

materi. Dengan demikian Marx dan Engels memihak pada usaha Feuerbach

untuk mengganti idealisme dengan materialisme.3

Semangat Karl Marx konsentrasi penuh daya khayal pada ilmu ekonomi

menghasilakan sebuah wawasan baru yang menajubkan dan membawa kembali

pada filsafat Hegel. Dalam naskah yang berjudul “kritik atas dialektika dan

filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan ekonomi

dan intepretasi sejarah ekonomi. 4

Materialisme historis dan materialisme dialektis ialah logika dari asas

metodologis dan epistomologis dari materialisme historis, filsafat hanya

mengkritik konsep-konsep dalam materialisme historis dari sudut politik memberi

batas antara ilmu dan konsep-konsep ideologis yang mengiringi ilmu baru itu.5

Dalam kondisi masyarakat yang memerlukan sebuah revolusi untuk mengenal

kebudayaan dan peradaban sebagai proses pergaulan hidup lahirlah sebuah

pemikiran yang revolusioner yang dihasilkan oleh Karl Marx. Karl Marx

dilahirkan di kota Trier, Prusia pada tanggal 05 Mei 1818. Dari keluarga Yahudi

dan kemudian masuk Kristen. 6

Pada awal kehidupannya, hanya sedikit tanda-tanda yang menunjukkan bahwa

Karl Marx akan mengembangkan sebuah filsafat untuk kebangkitan kelas pekerja

dan kaum petani. Marx mengenyam pendidikan di sekolah menengah ketika

berusia 17 tahun. Kemudian dia melanjutkan kuliahnya di Universitas Bonn,

kemudian dia dipindahkan di Universitas Berlin. Ketika Marx masuk di

Universitas Berlin Jerman pada tahun 1836 dan mendapat gelar Doktor pada

tahun 1841, mulai saat itu pengikut Hegel pecah menjadi dua, yaitu: sayap kanan

3 Prof. K. Bertens, Ringkasan Sejarah Filsafat, (Yogyakarta : Penerbit Kanisius, 1975), hlm.

79. 4 T. Z. Lavine, Petualangan Filsafat dari Sorcates ke Sarte, (Yogyakarta : Penerbit Jendela,

2002), hlm. 262. 5 Drs. M. A. W. Brower and M. P. Heryadi, B.Ph, Sejarah Filsafat Barat Modern dan

Sezaman, (Bandung : PT. Alumni,1986), hlm. 90. 6 Andi Muawiyah, Peta Pemikiran Karl Marx(materialisme Dialektika dan Materialisme

Historis), (Yogyakarta : Pustaka Sastra LKiS, 2000), hlm. 34-35.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

3

yang konservasif dan sayap kiri yang merupakan kelompk radikal. Marx

kemudian menenggelamkan dirinya dalam karya-karya Hegel, melupakan

studinya di dalam hukum dan menjadi salah satu pemimpin kelompok radikal

sayap kiri yang disebut dengan Hegelian Muda.7

Kondisi sosial ekonomi serta kebudayaan manusia di sekitar kehidupan Marx

sangatlah memperhatikan, dimana para buruh yang bekerja tidak berdasarkan atas

dasar paksaan. Pekerjaan itu semata-mata merupakan alat untuk memuaskan

kebutuhan para kapitalis yang memperalat buruh untuk memperoleh keuntungan

Marx memandang bahwa masyarakat kapitalis yang senantiasa menindas manusia

hanya dapat dirubah dengan pendekatan revolusioner.8

Sebagai realisasi atas kosistensi terhadap perjuangan kemanusiaan, Marx aktif

dalam suatu gerakan buruh di benua Eropa, yaitu Asosiasi Buruh Internasional.

Marx meninggal di London pada tahun 1883.9 Secara subtansial apa yang telah di

lakukan Karl Marx baik dalam pemikiran maupun dalam gerakan kelembagaan

adalah merupakan gerakan perjuangan yang berorientasi pada pemihakan dan

pembelaan kemanusiaan atau dapat dikatakan gerakan humanisme.

Kontradiksi antara kemampuan pengetahuan manusia yang bertolak belakang

(inheren) dan tak terbatas serta realisasinya yang nyata pada manusia yang

dibatasi oleh kondisi-kondisi eksternalnya, dan terbatas pula dalam hal bahwa

kemampuan intelektualnya menemukan solusinya pada apa yang senyata, dan dari

sudut pandang praktis, Perganti-gantian generasi yang tiada henti, kemajuan yang

tak terbatas. Marx menarik suatu nilai atau uang bisa diubah menjadi modal,

untuk melakukan perubahan pada kenyataan berada dalam pemilik individual atas

komoditas yakni untuk memproduksi nilai upah atau nilai lebih, yang di hasilkan

dari kaum buruh (proletar) yang dipekerjakan dengan cara eksploitasi upah gaji

7 Harry Hamersma, Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern, (Jakarta : PT. Gramedia, 1984), hlm. 67.

8 William Ebenstein & Edwin Fogelman, Isme-Isme Dewasa Ini, terj. Alex Jamudi, (Jakarta : Erlangga, 1987), hlm. 12.

9 F. X. Mudji Sutrisno & F. Hardiman, Para Filsafat Penentu Gerak Zaman, (Yogyakarta : Penerbit Kanisius, 1990), hlm. 130.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

4

tidak setimpal dari hasil nilai upah itu sendiri, yang langsung mengalir ke saku

pemodal (kapitalis) dengan mencari suatu keuntungan nilai upah yang besar. 10

Ideologi yang menebarkan ketakutan ke seluruh penjuru dunia ini sebenarnya

mewakili pemikiran yang telah ada sejak zaman dahulu kala. Dialektika meyakini

bahwa seluruh perkembangan di jagat raya terjadi akibat adanya konflik.

Berdasarkan kepercayaan ini, Marx dan Engels melakukan pengkajian terhadap

sejarah dunia. Marx menyatakan bahwa sejarah manusia adalah berupa konflik,

dan konflik yang ada sekarang adalah antara kaum buruh dan kaum kapitalis. Para

buruh ini akan segera bangkit dan memunculkan revolusi Komunis.

Konflik politik di Prusia pada saat itu berubah menjadi pertentangan yang

pahit antara dua kubu pengikut Hegel. Hegel merupakan suara intelektual yang

dominan di Jerman dan konflik mengenai Hegel berasal dari dua penafsiran yang

berbeda atau ambiguitas yang mendalam, wajah ganda, pradoksikal, dualisme

pengertian yang ironis tentang diri Hegel, yang jelas-jelas dapat kita lihat.

Namun, para radikal muda ini, tidak puas dengan hanya menginterprestasikan

ulang filsafat Hegel.

Ketika Karl Marx berada di Paris, Marx mulai mencermati dua masalah yang

menimbulkan pertanyaan-pertanyaan konkret yang tidak diperbincangkan oleh

kaum sosialis. Masalah pertama, mengapa revolusi Perancis gagal ?, mengapa

eropa menjadi lebih menjauh dari kebebasan dibandingkan masa sebelum adanya

revolusi ?. Masalah kedua, apa arti penting revolusi industri baru, revolusi hebat

tekhnologi di pabrik-pabrik, pertambangan, dan transportasi yang mengubah

kehidupan ekonomi, sosial dan politik dunia yang membawa bersamanya

kekayaan bagi beberapa orang dan menyebarkan kemiskinan dan alienasi bagi

lainnya. Untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut Marx dalam

kesehariannya banyak membaca dan berfikir serta belajar dari kaum sosialis.11

10 Henry D. Aiken, Abad Ideologi, (Yogyakarta : Yayasan Benteng Budaya, 2002), hlm. 250. 11 Andi Muawiyah Ramly, op. cit., hlm. 38-39.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

5

Abad yang baru saja kita tinggalkan dipenuhi dengan berbagai tindak

kekerasan dan kebiadaban. Tidak diragukan lagi, ideologi pembawa bencana

terbesar bagi umat manusia di abad tersebut adalah Komunisme, paham yang

paling tersebar luas di seluruh dunia. Komunisme, yang mencapai puncak

sejarahnya melalui dua tokoh filsuf Jerman, Karl Mark dan Friedrich Engels pada

abad ke-19, telah begitu banyak menumpahkan darah di berbagai belahan bumi,

melebihi apa yang dilakukan oleh kaum Nazi dan para penjajah. Paham ini telah

merenggut nyawa orang-orang yang tidak berdosa, memunculkan gelombang

kekerasan, dan menebarkan rasa ketakutan serta putus asa di kalangan umat

manusia. Bahkan kini, ketika orang menyebut-nyebut negara Tirai Besi dan

Rusia, segera muncul gambaran tentang masyarakat yang terselimuti kegelapan,

kabut, rasa putus asa, beragam persoalan, dan ketakutan; serta jalanan yang tidak

menampakkan tanda-tanda kehidupan. Tidak menjadi soal, seberapa dahsyat

Komunisme dianggap telah hancur di tahun 1991, puing-puing yang

ditinggalkannya masih tetap ada. Tak peduli, meskipun orang-orang Komunis dan

Marxis yang "tak pernah jera" tersebut telah menjadi "liberal", filsafat materialis,

yang merupakan sisi gelap komunisme dan marxisme, dan yang memalingkan

manusia dari agama dan nilai-nilai akhlak, masih tetap berpengaruh pada mereka. 12

Sebelum Karl Marx meninggal, para pengikutnya telah memulai menafsirkan

tulisan-tulisannya dengan cara-cara yang biasanya disesuaikan dengan tujuan

mereka sendiri atau yang nampak sejalan dengan warisan sejarah pada masa itu.

Sebagai hasil, kita melihat Marx pada demokrat-demokrat sosial, sayap kiri

revolusioner, dan diktator-diktator Soviet. Tokoh-tokoh besar yang berpengaruh,

termasuk Lenin, Stalin, dan Mao Tse-Tung, perlu naik ke bukit doktrin Marxisme

untuk menemukan justifikasi teoritis bagi aksi politik mereka. Upaya merka untuk

12 WWW. Harun Yahya. Com/Indo Buka Mata, Perluas Cakrawala, dari buku Bencana

Kemanusiaan Akibat Darwinisme, 4/27/2005.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

6

menyesuaikan teori komunis dengan realitas politik telah menghasilkan akibat-

akibat yang aneh.13

Marx mengatakan bahwa formulasi teoritisnya bisa menjadi dasar dan

stimulus bagi aksi, dan hal ini ia tidak kecewa. Menjelang tahun 1900 partai-

partai dan kelompok-kelompok marxis banyak di dirikan di Benua Eropa.14 Yang

terbesar dan terorganisir paling baik adalah partai Sosial Demokrat Jerman yang

didirikan tahun 1875 di Ghota. Selama dekade berikutnya partai-partai sosialis

didirikan di Austria, Belgia, Perancis, Belanda, Itali, dan negara-negara

Skandinavia. Di Inggris Raya gerakan massa sosialis baru berkembag setelah

tahun 1914. Partai demokrasi sosial Rusia, dilihat dari dukungan massa, juga

merupakan kekuatan yang tidak begitu besar sebelum tahun 1917. Partai ini

segera mengembangkan korp pemimpin yang mumpuni dan mempunyai pangaruh

besar dalam sosialisme internasional.

Selanjutnya Karl Marx mengahasilkan pemikiran dialektika dari hasil

analisanya yaitu: Proses produksi material manusia berisi tiga komponen atau

faktor; pertama produksi manusia di hubungkan pada kondisi produksi yang ada

dalam masyarakat tertentu yang disebutnya kondisi Produksi. Marx menyebutkan

bahwa kondisi dasar seperti itu mempengaruhi produksi manusia: iklim yang ada,

lokasi fisik geografis masyarakat, pasokan barang mentah, dan populasi total.

Kedua, kekuatan produksi yaitu pembagian tipe-tipe kemampuan, peralatan, dan

tekhnologi sebagaimana jenis dan ukuran pasokan buruh yang tersedia di

masyarakat. Ketiga, hubungan produksi yaitu hubungan hak milik dalam

masyarakat, hubungan sosial sesuai apa yang telah diatur masyarakat tentang

kondisi dan kekuatan produksi dan dalam menyalurkan hasil produksi kepada

13 Henry J. Schmandt, Filsafat Politik Kajian Historis dari Zaman Yunani Kuno sampai

Zaman Modern, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002), hlm. 537. 14 Partai-partai Marxis mengadopsi nama “sosialis” atau social demokratis”. Menjadi sosialis

pada akhir abad ke-19, umumnya berarti menjadi Marxis. Kata “komunis”, yang pada awalnya yang digunakan dalam manifesto 1848 untuk membedakan sosialis Marxis dari social utopia, kembali digunakan denganterjadinya revolusi Rusia. Pada tahun 1928 Bolsheviks secara resmi mengambil nama “komunis”. Sejak saat itu istilah ini hany dikaitkan dengan aliran sosialisme yang revolusioner.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

7

anggota masyarakat. Ketiga faktor produksi tersebut secara sederhana tampak

sebagai usaha untuk mengangkat dialektika Hegel, dimana kondisi produksi

membentuk tesis, kekuatan produksi terbentuk antitesis, dan hubungan produksi

terbentuk sintesis.15

Totalitas ketiga komponen tersebut dalam masyarakat manapun oleh Marx

disebut fondasi ekonomi atau struktur ekonomi masyarakat. Ini adalah salah satu

konsep yang terpengaruh dalam Marxisme dewasa. Di samping konsep di atas

Karl Marx banyak penafsiran pemikiran lainya yang akan menumbuhkan ideologi

yang kuat bagi orang-orang tertindas yang memaknai sejarah dunia sebagai

eksploitasi ekonomi dan membuka jalan untuk kebebasan lewat revolusi agresif,

penangkapan penindas dunia dan kekayaan.Tetapi apakah Dialektika menurut

Karl Marx, Konsep dialektika menurut Karl Marx dan relevansikah dialektika

Karl Marx dengan dizaman sekarang ini.

B. Penegasan Judul

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengetengahkan permasalahan yang

sesuai dengan jurusan Aqidah Filsafat, yang merupakan bidang keilmuan yang

penulis pelajari. Permasalahan tersebut penulis munculkan dalam sebuah judul “

PEMIKIRAN DIALEKTIKA MENURUT KARL MARX” untuk menghindari

pengkaburan dan kesalah pahaman dalam istilah yang ada dalam judul, maka

judul itu penulis uraikan ketegasan dan kejelasanya. Penulis memberi suatu uraian

sebagai berkut :

- Pengertian :

dialektika berasal dari bahasa Yunani “dialego” artinya pembalikan, dan

perbantahan. Dialektika dengan etimologi tentang tesis, antitesis, dan sistesis.

Dialektika secara terminologi adalah keseluruhan yang ada di dalamnya

memiliki unsur-unsur yang saling bernegasi (mengingkari dan diingkari), saling

15 T. Z. Lavine, op. cit., hlm. 54-55.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

8

berkontradiksi (melawan dan dilawan), dan saling bermediasi (memperantarai

dan diperantarai). Pemahaman ini mengisyaratkan suatu dalil bahwa kehidupan

yang nyata ini saling berkontradiksi, bernegasi, dan bermediasi.16

- Sedangkan pemikiran dialektika :

Dialektika adalah Perkembangan historis tentang produksi (tesis) menimbulkan

gerakan yang bertentangan (antitesis) yang berlangsung melalui sintesis

ketegangan atau kontradiksi yang inheren (kapitalis).17Tujuanya menyakini

bahwa seluruh perkembangan di jagad raya terjadi akibat adanya konflik,

melakukan pengkajian terhadap sejarah dunia yang terjadi dari kaum buruh dan

kaum kapitalis, dan memperjuangkan kaum buruh ini akan segera bangkit dan

memunculkan revolusi komunis.

- Karl Marx :

Karl Marx seorang filusuf besar abad 19, juga dikenal sebagai tokoh ideologi

marxisme, karena kemampuannya dalam merumuskan masalah yang dihadapi

masyarakat borjuis dan proletar serta memberikan solusi alternatif yang

melahirkan gerakan kaum buruh internasional. Dimana Marx melakukan

pembelaan terhadap hak-hak individual yang terkorban untuk kepuasan para

kapitalis atau pemilik modal. Para buruh yang berkerja itu mendapat upah yang

tidak seimbang dengan pengorbanannya, sehingga manusia kehilangan esensi

kemanusiannya, tidak lagi sebagai manusia seutuhnya.18

Dari uraian tersebut penulis bermaksud mengadakan suatu penyelidikan dan

pembahasan mengenai dialektika, konsep dialektika, dan relevansi dialektika

pemikiran Karl Marx di zaman sekarang. Penulisan juga bermaksud membahas

tentang latar belakang pemikiran Dialektika Karl Marx.

16 Andi Muawiyah Ramly, op. cit., hlm. 14. 17 Henry J. Schmandt, op. Cit., hlm. 514. 18 Lyman Tower Sargent, Ideologi Politik Kontemporer, terj. Smamorang, (Jakarta : Bina

Aksara, 1986), hlm. 12.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

9

C. Alasan Pemilihan Judul

Disamping penegasan yang tersebut diatas, penulis hendak mengemukakan

beberapa alasan dari pemilihan judul skripsi ini. Adapun alasan tersebut antara

lain :

1. Dialektika mempunyai pandangan yang sangat mendasar dalam

perspektif kemanusian, yaitu dalam rangka mendudukan manusia pada

tempat yang terhormat dan layak sebagaimana keberadaannya,

sehingga tercipta suatu keharmonisan dalam bermasyarakat dan

merdeka atau bebas dari eksplorasi kekuasaan.

2. Karl Marx, filosof sebagai ideologi yang terkenal pada abad 19, juga di

kenal sebagai seorang revolusioner. Relevansi pemikiran dialektika

Karl Marx di pandang pada zaman sekarang ini untuk

memperjuangkan kaum marjinal (proletariat) atas hak milik

bersama.dalam prespektif sosio-kultur.

Dari sinilah penulis akan membahas tokoh ini dimana mereka

memperjuangkan tentang dialektika, akan tetapi mereka mempunyai latar

belakang, agama, waktu dan tempat yang berbeda.

D. Pokok Masalah

Dengan berpijak pada latar belakang masalah yang dikemukakan oleh Karl

Marx dapat diformulasikan rumusan masalah sebagai berkut :

1. Bagaimana dialektika menurut pemikiran Karl Marx ?

2. Bagaimana relevansi pemikiran Karl Marx di zaman sekarang ?

E. Tujuan Penulisan

Berdasarkan pada latar belakang di atas dan permasalahannya maka dapat

diambil beberapa tujuan penelitian yang nanatinya akan dikembangkan dalam

bentuk skripsi.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

10

Tujuan tersebut antara lain :

1. Untuk mengetahui dialektika menurut pendapat pemikiran Karl Marx.

2. Untuk mengetahui relevansi pemikiran Karl Marx di zaman sekarang ini.

F. Metode Penulisan Skripsi

Sentral pokok penulisan skripsi ini adalah kajian terhadap tokoh dan

pendekatan dalam kajian ini adalah literer maka penulis melakukan studi

kepustakaan terutama terhadap pemikiran Karl Marx. Metode digunakan adalah :

1. Metode Pengumpulan Data.

Karena penelitian ini merupakan penelitian jenis kepustakaan (library

research), maka penulis dalam pengumpulan data ini melalui studi

kepustakaan terhadap buku-buku yang relevan dan berkaitan dengan judul di

atas.

Setelah terkumpul penulis mengolah dengan mengklasifikasi ke sudut

pandang Karl Marx tentang pemikiran dialektika dan relevansi pemikiran Karl

Marx dengan zaman sekarang.

2. Metode Pengolahan Data

Setelah data-data terkumpul yang sesuai dengan pokok permasalahan skripsi

ini, maka diolah untuk menyusunnya. Hasil karya Karl Marx dari buku-buku

yang relevan sebagai sumber primer.

3. Metode Analisis Data

Setelah data-data di kumpulkan dan di analisa untuk memperoleh kesimpulan

yang benar, maka penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut :

1. Cotent Analisis

Dengan pemikiran dialektika Karl Marx untuk mengetahui metodenya secara

konkret mengenai tesis, antitesis dan sintesis yaitu tesis (masyarakat marjinal atau

proletar), antitesis (kaum penguasa atau kapitalis) dan sintesis (diktatur proletariat

yang bangkit dengan jalan revolusi komunis manifesto). Marx mengunakan

metode dialektika untuk memperjuangkan dengan jerih payahnya melaui naskah-

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

11

naskah dan skenarionya yang utopis kepada kaum proletar yang telah lama

dimanfaatkan dan dipekerjakan diambilnya surplus velue oleh segelintir elit

(kapitalis). Maka Marx dan Engels membentuk partai komunis manifesto pada

tahun 1884, mengajak masyarakat bawah untuk berjuang dan bangkit melawan

kaum kapitalis dengan jalan revolusi komunis.

2. Historis dan Sosiologis

Akhir-akhir ini banyak karya sosiologi yang berupa studi mengenai suatu

gejala sosial atau socifact di masa lampau, Pada abad ke-19 muncul ideologi yang

sangat membahayakan tatanan fundamental masyarakat dan eksistensi manusia

(terutama tatanan horizontalnya) seperti eksploitasi, alienasi, depresi ekonomi

yang diakibatkan pada kaum marjinal, proletar dan masyarakat horizontal oleh

kaum penguasa. Kaum penguasa terutama kapitalis memanfaatkan dan

memperkerjakan kepada kaum bawah diambil surplus velue atau diperas

tenaganya dengan upah tidak setimpal. Maka muncullah saling berkontradiksi,

bernegasi dan bermediasi antara kaum proletar dan kaum kapitalis, maka kaum

proletar merasa diekspoitasi dan dialeniasi segera bangkit menuju revolusi dengan

jalan komunis manifesto. Maka Muncullah Tokoh memperjuangkan kaum

marjinal dengan pandangan dialektika yaitu Hegel dengan pandangean idelaisme

mengenai roh (bahwa segala yang ada di alam semesta ini buah hasil dari

rohaniah) dalam proses dialektika, Karl Marx dan Engels membalikan pemikiran

dialektika Hegel dengan materi, bahwa rohaniah buah hasil dari materi atau

segala yang ada dialam semesta ini adalah materi.

Ajaran filsafat Marx disebut juga materialisme dialektik, dan disebut juga

materialisme historis. Disebut sebagai materialisme dialektika karena peristiwa

ekonomis yang didominir oleh keadaan ekonomis yang meteriil itu berjalan

melalui proses dialektika : teses, antitesis dan sisntesis (milik bersama kaum

primitif (tesis), milik individu kapitalis (antitesis), dan melahirkan diktaktur

proletariat (sintesis) dengan jalan revolusi komunis manifesto. Evolusi Karl Marx

yaitu : kaum primitif, kaum budak, kaum kapitalis dan kaum komunis.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

12

Relevansi pemikiran Karl Marx di zaman ini adalah dalam konteks kebutuhan

merekonstruksi struktur sosial di beberapa negara maju. Kehancuran ikatan

solidaritas horizontal merupakan salah satu akar kehancuran civil society. Saya

tengarai ada sejumlah faktor ekonomi-politik yang menyebabkan hancurnya

solidaritas horizontal itu, yaitu berdominasinya gelombang neoliberalisme yang

melanda negeri-negeri berkembang sejak 1980-an, berdampak pada pembangunan

ekonomi dan perpolitikan di negeri-negeri itu. kesenjangan sosial sebagai dampak

ekspansi neoliberalisme di Amerika Latin ternyata tidak selalu memunculkan

solidaritas horizontal di kalangan rakyat, terutama solidaritas berbasis kelas.

Fenomena ini menarik karena wilayah itu dikenal sebagai wilayah di mana

solidaritas horizontal berbasis lintas-kelas. Memunculkan pergumulan gerakan

hijau, gerakan feminisme, gerakan masyarakat adat, ataupun gerakan rakyat

miskin kota untuk mempertahankan kompetisi dari segala hal seperti agrarian

(pertanahan), pasaran bebas, dan mempertahankan hak miliknya.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam Penulisan skripsi ini, penulisan susun dengan urutan sebagai berikut :

Bab Pertama : Pendahuluan yang menyakup pengesahan judul alas an

pemilihan judul, pokok permasalahan, tujuan penulisan skripsi

dan sistematika penulisan skripsi.

Bab Kedua : Tinjauan atau gambaran, sejarah timbulnya dialektika, idealisme

Hegel dan materialisme Karl Marx.

Bab Ketiga : Pandangan Karl Marx tentang riwayat hidup, pemikiran Karl

Marx tentang dialektika.

Bab Keempat : Tentang analisa relevansi pemikiran Karl Marx di zaman

sekarang. Dan kritik-kritiknya.

Bab Kelima : Penutup yang terdiri dari kesimpulan, dan saran-saran.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

13

BAB II

SEJARAH EROPA PADA ABAD KE – 19

A. SEJARAH EROPA

Selama abad ke-18 berbagai perubahan mendasar di bidang ekonomi mulai

terjadi di dunia Barat. Perubahan-perubahan yang jauh jangkauannya sehingga,

pada akhirnya mengubah keseluruhan cara hidup manusia. Proses transformasi ini

dikenal dengan “revolusi industri”. Ditandai oleh berbagai penemuan baru,

kekuatan mesin menggantikan tenaga manusia. Dengan mekanisasi produksi,

orang mulai pindah dari pertanian ke kota, sistem pabrik menggantikan proses

pengelolahan di rumah, dan kaum industrialis menggantikan tuan-tuan tanah dan

bahkan para pedagang dunia. Revolusi industri tidak terjadi secara tiba-tiba dalam

panggung dunia. Awal bisa dilacak jauh ke belakang pada periode Reformasi

ketika modal mulai ditanamkan di lahan pertanian demi keuntungan. Namun

demikian, baru setelah tahun 1875 lah penemuan-penemuan besar dalam produksi

ilmiah dan mekanis terjadi, awalnya dalam produksi pertanian dan kemudian

dalam industri manufaktur. Gerakan ini pertama kali nampak jelas di Inggris,

tetapi pada pertengahan abad ke-19 ia menyebar ke Benua Eropa.19

Transformasi dalam aktivitas ekonomi yang berasal dari revolusi industri

diiringi dengan pembongkaran teori ekonomi. Sejalan dengan kemajuan dan

kelajuan umat manusia di bidang industri, maka berbagai jalan telah dilakukan

“guna menguasai pasaran dan sasaran baru, guna melemparkan hasil produksinya.

Terjadilah poralisasi dalam masyarakat, yakni kelompok pemilik modal dan

kelompok kerja. Tentu saja masing-masing membanggakan prestasinya.

Ribuan pekerja terpaksa harus mandi keringat di kawasan industri dengan

upah yang sangat rendah, sedang di satu pihak kaum pemilik kapital (kapitalis)

19 Henry J. Schmandt, op.cit., hlm. 507-508.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

14

dengan bangga tanpa mengenal perikemanusiaan berusaha mengembangkam

sayapnya.20

Demikian gambaran Eropa pada masa revolusi industri, yang terjadi di sekitar

abad ke-18 dan 19. dengan semakin majunya industri dan pemasaran, maka

keuntungan besar-besaran itu hanya dapat dirasakan oleh para pemilik modal,

sedang kaum buruh yang miskin hanya tetap tidak mendapat imbalan seimbang

untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.21

Revolusi 1848 telah memberikan pukulan yang mematikan pada segala

bentuk sosialisme pra-Marxian yang riuh rendah, warna-warni, serta banyak lagak

ini. Di semua negara, revolusi membuka kedok bagaimana kelas-kelas sosial yang

beraneka ragam dalam tindakannya. Penembakan terhadap buruh-buruh oleh

borjuasi republikan di Paris dalam Hari-hari Juni 1848 akhirnya menyingkapkan

bahwa hanya kaum proletar yang berwatak sosialis. Kaum borjuis liberal merasa

seratus kali lebih takut pada gerakan independen kelas ini daripada gerakan

reaksioner macam apapun. Kaum liberal pengecut menyembah kepada golongan

reaksioner. Kaum tani memuaskan diri dengan penghapusan sisa-sisa feodalisme,

dan bergabung dengan para pendukung tatanan; mereka jarang sekali masih

terombang-ambing antara demokrasi pekerja dan liberalisme borjuis. Semua

doktrin mengenai sosialisme tanpa-kelas dan politik tanpa-kelas terbukti omong

kosong semata.

Komune Paris (1871) melengkapi perkembangan perubahan borjuis ini;

republik, yaitu bentuk organisasi politik yang di dalamnya hubungan-hubungan

kelas muncul dalam bentuk yang paling tak tersembunyikan, konsolidasinya

sepenuhnya berhutang pada heroisme kaum proletar.

Di semua negara Eropa lainnya, sebuah perkembangan yang lebih kacau dan

kurang komplit menimbulkan akibat serupa, sebuah masyarakat borjuis yang telah

20 Imam Munawir, Drs. Ec, Posisi Islam di Tengah Pertarungan Ideologi dan Keyakinan,

(Surabaya : PT. Bina Ilmu, 1988), hlm. 97. 21 Ibid., hlm. 97-98

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

15

mengambil bentuk definitif. Menjelang akhir periode pertama (1848-71) yang

merupakan sebuah periode badai dan revolusi, sosialisme pra-Marxian mati.

Partai-partai independen kaum proletar bermunculan: Internasional Pertama

(1864-72) dan Partai Sosial-Demokratik Jerman.22

Periode kedua (1872-1904) dibedakan dari periode pertama oleh karakternya

yang "damai", oleh tiadanya berbagai revolusi. Dunia Barat telah selesai dengan

revolusi-revolusi borjuis. Dunia Timur belum muncul ke arah itu.

Dunia Barat memasuki fase persiapan "damai" bagi perubahan yang akan tiba.

Partai-partai sosialis, yang secara mendasar proletar, dibentuk di mana-mana dan

belajar menggunakan parlementerisme borjuis dan menggunakan terbitan harian

mereka sendiri, institusi-institusi pendidikan mereka, serikat-serikat pekerja

mereka, dan masyarakat-masyarakat kooperatif mereka. Doktrin Marx

memperoleh sebuah kemenangan penuh dan mulai tersebar. Penyeleksian dan

pengumpulan kekuatan-kekuatan kaum proletar, serta persiapannya untuk

menghadapi pertempuran yang akan tiba mencapai kemajuan-kemajuan secara

lambat tapi pasti.23

Secara historis, filsafat Marx dan Engels bisa dianggap sebagai hasil

gabungan antara dialektika Hegelian, materialisme, dan empirisme.24 Maka

muncullah faham hasil gabungan yang saling berhubungan seperti idealisme

Hegel dan materialisme Marx.

1. Idealisme Hegel

Hegel akan mengutarakan bagaimana seorang budak akan mempunyai

kesadaran diri yang lengkap justru karena tekanan tuannya. Maka seluruh proses

itu harus digali dengan teliti hanya dengan kesadaran diri yang lengkap itulah

tujuan dialektika Hegel.

22 Info@ Harun Yahya.com., Hak cipta terpelihara 23 Ibid. 24 Henry D. Aiken., op.cit., hlm. 228.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

16

Berfikir secara dialektika berarti berpikir dalam totalitas dalam artian dimana

unsur-unsurnya yang yang saling bernegasi (mengingkari dan diingkari), saling

berkontradiksi (melawan dan dilawan), saling bermediasi (memperentarai dan

diperantarai). Menurut pemikiran dialektis, individu selalu saling berkontradiksi,

bermediasi, dan benegasi terhadap masyarakat. Jelaslah bahwa proses dialektika

tidak dapat sekedar dirumuskan sebagai tesis-antitesis-sintesis. Rumusan

sederhana ini bisa mengaburkan proses dialektis yang sesungguhnya menjadi

semata-mata kompromi yang berarti perpaduan dan malah bisa berarti saling

meniadakan. Proses dialektis tidak mengarah pada sintesis dalam arti perpaduan,

melainkan mengarah pada tujuan baru sama sekali, yakni reaksioner, dimana

tercakup pengertian pembaharuan, penguatan, dan perdamaian.25

Seluruh proses dialektis itu sebenarnya merupakan “realiatas yang sedang

bekeja” dan pandangan Hegel tentang pekerjaan manusia. Manusia yang akal

budinya telah mencapai kesempurnaan dalam Roh, harus berkembang, harus

menemukan diri, dan makin menjadi dirinya sendiri. Hegel menggambarkan

pekerjaan manusia pertama-tama sebagai keterasingan manusia dari dirinya

sendiri. Karena Hegel yakin hal tersebut bisa dilaksanakan karena pada

hakekatnya kesadaran (teori) sudah mencapai kesempurnaan dalam roh, di

dalamnya terkadang realitas yang sudah saatnya diafirmasikan (dinyatakan ke

luar).26

Hegel mensucikan Negara Kristen Jerman Prusia sebagai puncaknya. Hegel

telah menunjukkan sebuah teori dialektika sebagai pemikiran tak berujung,

menghilangkan apa pun yang ada untuk membawa perubahan dan perkembangan

terhadap rasionalitas yang lebih tinggi. Hegelian Muda mengambil sisi radikal

dari ambiguitas Hegel ini, mereka berpendapat bahwa Negara Prusia yang dalam

fakta kesehariannya merupakan Negara yang ketat dan otoriter, sarat dengan hal-

hal negatif, kekuasaan yang kritis dan menyerang dialektika.

25 Sindudinata, Dilema Usaha Manusia Rasional, (Jakarta : PT. Gramedia,1983), hlm. 33-34. 26 Ibid., hlm.37-38

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

17

Hegel hanya memandang rendah liberalisme politik dan komponen

kembarnya yaitu individualisme dan demokrasi. Bagi Hegel, Negara memiliki

kekuatan absolut dan otoritas moral melebihi atau berada diatas individu. Filsafat

Hegel tentang sejarah mengibarkan bendera kebebasan. Kebebasan tersebut

mengklaim bahwa arti sebenarnya sejarah manusia merupakan kemajuan jiwa

tidak terbatas dalam kesadaran kebebasan. 27

Hegel telah meninggal lima tahun sebelumnya, akan tetapi pengaruhnya di

universitas-unervesitas seluruh Jerman memuncak. Pengikut Hegel saat itu pecah

menjadi dua : yaitu sayap kanan yang konservatif dan sayap kiri yang merupakan

kelompok radikal. Marx kemudian menenggelamkan dirinya dalam karya-karya

Hegel, merupakan studinya kelompok radikal sayap kiri yang disebut dengan

Hegelian Muda.

Pandangan akhir Hegel sendiri, tidaklah radikal atau sarat pergerakan, bahkan

cenderung konservatif dan bertahun-tahun vakum di Berlin. Namun, para

Hegelian Muda termotivasi untuk menemukan pesan-pesan radikal dalam Hegel

dan mereka benar-benar menemukannya, Hegel memiliki dua sisi : radikal dan

koservatif. Para Hegelian Muda menemukan bahwa inti dialektika Hegel ialah

pembalikan, prinsip dimana setiap konsep dikritisi, diserang, distabilkan kembali,

disahkan kembali. Prinsip pembalikan Hegel sendiri merupakan pembangkit

penting dari perubahan dialektika, paradoks, ironi dan ambiguitas. Para Hegelian

Muda mengambil sisi yang memberikan mereka dukungan intelektual.28

2. Materialisme Karl Marx

Dialektika Hegel telah diintrodusir oleh Karl Marx pada dua unsur pokok.

Pertama, gagasan mengenai pertentangan antara segi-segi yang berlawanan, yang

kedua gagasan bahwa segala sesuatu berkembang terus-menerus. Marx

27 T.Z. Lavine. op.cit., hlm. 31-32. 28 Ibid., hlm. 34-35

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

18

menandaskan bahwa hukum dialektik terjadi dalam dunia kebendaan (dunia

materi) dan sesuai dengan pandangan itu, menamakan ajarannya materialisme.29

Marx pembangkit kembali materialisme dengan memberi intepretasi dan

hubungan baru dengan sejarah manusia. Namun dalam aspek lainnya ia orang

terakhir pembangunan sistem besar ini, penerus Hegel, seorang yang seperti dia

mempercayai rumusan rasional yang menyimpulkan evolusi manusia. Penekanan

pada salah satu dari aspek-aspek ini dengan mengesampingkan yang lain

menimbulkan pandangan yang salah dan menyampingkan mengenai filsafatnya.30

Filsafat Materialisme, yang lahir di Yunani Kuno, memperoleh kemenangan

di abad ke-19. Filsafat kuno ini meraih keberhasilannya melalui dua tokoh filsuf

Jerman, Karl Marx dan Friedrich Engels.

Marx dan Engels berusaha menjelaskan filsafat materialis, yang bertahan

hidup selama berabad-abad, dengan penjelasan baru bernama “dialektika”. Secara

singkat, dialektika beranggapan bahwa segala perubahan yang terjadi di alam

semesta adalah akibat dari konflik persaingan dan kepentingan pribadi antar

kekuatan yang saling bertentangan.

Marx dan Engels menggunakan dialektika untuk menjelaskan keseluruhan

sejarah dunia. Analisis sederhana oleh Marx menyatakan bahwa sejarah

kemanusiaan didasarkan pada konflik, dan konflik yang ada saat ini adalah antara

kaum buruh dan masyarakat kelas atas. Ia meramalkan bahwa kaum buruh pada

akhirnya akan menyadari bahwa harapan satu-satunya adalah agar mereka bersatu

dan melakukan revolusi.31

Pada permulaan periode pertama, doktrin Marx sama sekali tidak

mendominasi. Ia hanya satu dari banyak sekali kelompok atau trend sosialisme.

Bentuk-bentuk sosialisme yang banyak mendominasi adalah dekat dengan

Narodisme kita: ketidak pahaman terhadap basis materialis dari perkembangan

29Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, 1977), hlm. 80.

30 Bertand Russell, op.cit., hlm. 1018 31 WWW. Hrun Yahya. Com/indo, Evolusi : Inspirasi bagi Komunisme

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

19

sejarah, ketidakmampuan untuk membedakan peran dan pentingnya masing-

masing kelas dalam masyarakat kapitalis, penyembunyian karakter borjuis dari

reform-reform demokratik di balik bermacam-macam ungkapan sosialis-semu

tentang "rakyat", "keadilan", dan "hak".

Marx dan Engels memiliki kebencian mendalam terhadap agama. Sebagai

ateis tulen, mereka menegaskan bahwa penghapusan agama adalah perlu demi

keberhasilan Komunisme. Saat Marx dan Engels sedang merumuskan

pandangannya, muncul perkembangan penting yang dapat memberikan dukungan

bagi teori mereka. Darwin muncul ke permukaan dengan bukunya The Origin of

Species. Darwin menyatakan bahwa di alam kehidupan, makhluk hidup

berevolusi dan bertahan hidup akibat adanya perjuangan untuk mempertahankan

hidup. Apa lagi ini kalau bukan dialektika? Lagi pula, ini adalah dialektika yang

muncul untuk mengingkari segala peran agama termasuk adanya penciptaan atau

Pencipta. Ini adalah kesempatan emas bagi Marx dan Engels.Engels membaca

buku Darwin segera setelah terbit dan menulis kepada Karl Marx: “(Buku)

Darwin, yang kini sedang saya baca, sungguh mengagumkan”. Karl Marx

menjawab: “Ini adalah buku yang berisi dasar berpijak pada sejarah alam bagi

pandangan kita.”

Engels sangat terpengaruh oleh teori Darwin sehingga, dalam upaya memberi

sumbangsih pada teori tersebut, ia menulis artikel berjudul: “Peran yang

Dimainkan Kaum Buruh dalam Peralihan dari Kera ke Manusia”. Dengan segera,

Engels mengumpulkan seluruh gagasan evolusionisnya dalam sebuah buku

berjudul “Dialectics of Nature”.

Dialektika sejarah adalah sebagaimana bahwa kemenangan teoritis Marxisme

memaksa musuh-musuhnya menyamarkan diri mereka sebagai kaum Marxis.

Liberalisme, busuk di dalam, mencoba untuk membangkitkan kembali dirinya

dalam bentuk oportunisme sosialis. Mereka menafsirkan periode penyiapan

kekuatan-kekuatan untuk pertempuran-pertempuran besar sebagai penolakan

terhadap pertempuran-pertempuran ini. Kemajuan kondisi-kondisi kaum budak

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

20

untuk melawan perbudakan upah kerja mereka mengerti sebagai penjualan hak

atas kemerdekaan oleh para budak demi uang dalam jumlah kecil. Dengan kecut

hati mereka mengajarkan "perdamaian sosial" (yaitu perdamaian dengan para

pemilik budak), penolakan atas perjuangan kelas, dan lain sebagainya. Mereka

memiliki amat banyak pengikut di tengah kaum sosialis yang menjadi anggota

parlemen, beraneka pejabat dalam gerakan kelas pekerja, dan kaum cendekiawan

yang "menaruh simpati".32

Munculnya pergerakan generasi penerus Karl Marx (Marxisme) dalam

dialektika melalui proses materi untuk memperjuangkan kaum proletariat dari

eksploitasi dan alienasi. Dengan cara pandangannya seperti komunisme manifesto

dibeberapa dunia untuk mengajak para buruh segera bangkit agar mereka bersatu

dan melakuakan revolusi..

a. Buah Komunisme di Uni Sovyet

Pandangan Karl Marx dan Engels tumbuh dan berkembang subur, khususnya

setelah kematian mereka. Vladimir Ilyich Lenin adalah yang pertama menerapkan

revolusi komunis sebagaimana dicita-citakan Karl Marx.

Lenin adalah pemimpin pergerakan komunis Bolshevik di Rusia. Saat itu,

rejim Tsar diperintah oleh dinasti Romanov. Kaum Bolshevik di bawah pimpinan

Lenin sedang menunggu kesempatan untuk menumbangkan rejim Tsar dengan

kekuatan. Kekacauan akibat Perang Dunia Pertama memunculkan peluang yang

ditunggu-tunggu kaum Bolshevik. Di bulan Oktober 1917, mereka berhasil

mengambil alih kekuasaan. Setelah revolusi, Rusia menjadi ajang perang saudara

berdarah antara kaum komunis melawan para pendukung Tsar. Siapapun yang

dianggap musuh oleh kaum komunis, termasuk keluarga Romanov, dibunuh

secara sadis.33

Lenin danTrotsky, yang dianggap tokoh paling penting dalam revolusi

Bolshevik setelah Lenin, kembali menekankan pentingnya Darwinisme. Ia

32 Info@ Harun Yahya., op.cit. 33 WWW. Harun Yahya.com., op.cit

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

21

menyatakan kekagumannya atas Darwin sebagaimana berikut : Penemuan Darwin

adalah kemenangan terbesar dialektika di segala bidang kehidupan.34

Menyusul kematian Lenin di tahun 1924, Stalin, yang dikenal luas sebagai

diktator paling berdarah sepanjang sejarah dunia, menggantikannya menduduki

jabatan pemimpin Partai Komunis. Selama 30 tahun masa pemerintahannya, apa

yang dilakukan Stalin hanyalah pembuktian atas kekejaman sistem Komunisme.

Sebagaimana gurunya, yakni Karl Marx dan Engels, Lenin pun seorang

evolusionis tulen, dan seringkali menegaskan bahwa teori Darwin adalah dasar

berpijak filsafat materialis dialektika yang ia agungkan.

Trotsky adalah nama penting kedua dalam revolusi Bolshevik. Ia juga sangat

menekankan pentingnya Darwinisme, dan menyatakan dukungannya kepada

Darwin dengan mengatakan. Penemuan Darwin adalah kemenangan tertinggi

dialektika di seluruh alam kehidupan.

Joseph Stalin, sang diktator Partai Komunis paling kejam, menggantikan

Lenin pada tahun 1924. Menengok tiga puluh tahun pemerintahan teror Stalin,

siapapun hampir pasti akan berkata bahwa kebijakan Stalin secara umum adalah

untuk membuktikan kekejaman komunisme.35

Di antara kebijakan pertamanya adalah menghilangkan kepemilikan tanah

secara individu. Ia mengerahkan tentara untuk memaksa petani, yang berjumlah

80% dari populasi, agar menggabungkan tanah mereka menjadi lahan-lahan luas

kolektif milik pemerintah. Biji-bijian tanaman pangan dipanen oleh tentara

bersenjata. Kelaparan pun melanda, merenggut nyawa pria, wanita dan anak-anak.

Tapi Stalin terus saja mengekspor stok makanan daripada memberi makan

penduduknya. Menurut perhitungan, sekitar sepuluh juta petani tewas dalam

tahun-tahun ini. Enam juta orang mati kelaparan di Ukraina. Dua puluh persen

penduduk Kazakhstan lenyap. Di Kaukasus saja, angka kematian mencapai satu

juta.

34 WWW. Harun Yahya.com/indo, Bencana Kemanusiaan Akibat Darwinisme 35 Ibid.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

22

Stalin mengirim ribuan para penentang kebijakannya ke kamp kerja paksa di

Siberia. Kamp-kamp ini, tempat para tahanan dipekerjakan sampai mati, menjadi

kuburan bagi kebanyakan mereka. Di samping itu, puluhan ribu orang dibunuh

oleh polisi rahasia Stalin. Di wilayah Krimea dan Turkistan, jutaan orang juga

dipaksa pindah ke daerah-daerah terpencil di Uni Soviet.36

Akibat kebijakan berdarah Stalin, sekitar tiga puluh juta orang mati terbunuh.

Menurut para ahli sejarah, Stalin merasakan kenikmatan tersendiri dari kekejaman

ini. Di kantornya di Istana Kremlin, ia merasa senang ketika memeriksa daftar

orang-orang yang dieksekusi dan dibunuh.

Selain karena kondisi kejiwaannya, yang menjadikan Stalin pembunuh masal

kejam adalah keyakinan kuatnya pada filsafat materialis. Dan dasar berpijak

filsafat ini, dalam pengertian Stalin, adalah teori evolusi Darwin.

Satu lagi yang menunjukkan keyakinan buta Stalin pada teori evolusi adalah

penolakan hukum genetika Mendel oleh sistem pendidikan Soviet. Sejak awal

abad ke-20, hukum Mendel telah diterima oleh kalangan ilmuwan kecuali di Uni

Soviet. Penemuan ini menggugurkan klaim Lamarck, yang sebagiannya juga

diyakini Darwin, tentang “pewarisan sifat-sifat dapatan kepada generasi

berikutnya”. Ilmuwan Rusia Lysenko menganggap hal ini sebagai pukulan berat

terhadap teori evolusi, dan merumuskan teori alternatif Lamarckis. Stalin kagum

atas ide Lysenko dan kemudian mengangkatnya sebagai kepala lembaga-lembaga

ilmiah milik pemerintah. Hingga kematian Stalin, ilmu genetika tidak diterima di

lembaga-lembaga ilmiah Uni Soviet.37

b. Evolusi dan Komunisme Cina

Selama pemerintahan totaliter Stalin, rejim komunis lainnya yang

berlandaskan Darwinisme didirikan di Cina. Pada tahun 1949, setelah perang

saudara yang panjang, kaum komunis memenangkan kekuasaan di bawah

pimpinan Mao Tse Tung. Mao mendirikan rezim penindas dan berdarah,

36 Info@ Harun Yahya., op.cit. 37 Ibid.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

23

sebagaimana sekutunya Stalin yang memberinya banyak dukungan. Hukuman

mati yang tak terhitung jumlahnya terjadi di China. Sekitar tiga puluh juta orang

mati kelaparan akibat kebijakan kejam Mao. Selama Revolusi Kebudayaan,

kelompok pemuda militan yang disebut “Pasukan Pengawal Merah Mao”

menghempaskan negeri ini dalam kekacauan dan ketakutan. Mao menjelaskan

landasan filosofis rezimnya dengan menyatakan secara terang-terangan bahwa:

“Sosialisme Cina didirikan di atas Darwin dan teori evolusi”. Ahli sejarah

universitas Harvard, James Reeve Pusey juga mengakui pengaruh Darwinis pada

Maoisme. Dalam bukunya yang berjudul “China and Charles Darwin”, Pusey

mengatakan:38

Darwin telah membenarkan perubahan dan revolusi dengan kekerasan.

Sungguh, ini adalah satu di antara hal paling berharga yang diberikan Darwin

pada China. Dan ini betul-betul sesuai dengan pemikiran Mao Tse Tung.

Komunisme telah menyebabkan teror, perang gerilya dan perang saudara di

banyak negara. Di Kamboja, Khmer merah komunis membantai hampir sepertiga

dari penduduk negeri. Manusia dibunuh hanya karena mengambil sedikit

makanan dari lahan pertanian kolektif atau mengucapkan perkataan yang

bertentangan dengan komunisme. Bukti-bukti pembantaian Kamboja

menampakkan kebiadaban komunisme tanpa perlu dijelaskan lagi.

Selama seratus lima puluh tahun, ideologi komunis, yang identik dengan

pertikaian dan peperangan, senantiasa berjalan beriringan dengan Darwinisme.

Kini, kaum Marxis dan komunis masih merupakan pendukung utama

Darwinisme. Di hampir setiap negara, pendukung terdepan teori evolusi

cenderung berpandangan Marxis. Mudah dipahami, sebab sebagaimana perkataan

Karl Marx sendiri, teori evolusi berisi dasar berpijak pada sejarah alam bagi

ideologi materialisnya.

38 WWW. Harun Yahya.com., op.cit.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

24

c. Turki Turkestan.

Meskipun pembubaran Uni Soviet telah diterima sebagai simbul kematian

Komunisme sebagai rezim politis, ideologi dan penerapan Komunis masih terus

berlanjut. Rusia dan China adalah negara di mana mentalitas Tentara Merah ini

masih sangat berpengaruh. Kebijakan Rusia di Chechnya, dan perlakuan

pemerintah Cina di Turkistan Timur, adalah bukti paling penting tentang hal ini.

Warga Turki Muslim yang kini hidup di Turkistan Timur, tengah mengalami

penindasan yang tiada hentinya di bawah kekuasaan Cina yang didirikan Mao.

Para pemuda ditahan tanpa alasan, dihukum mati dengan tuduhan melawan rezim,

dan ditembak. Umat Islam dilarang menjalankan kewajiban agama secara

berjamaah, dan pendapatan mereka diambil dengan cara menerapkan pajak yang

tidak manusiawi. Orang-orang hidup di ambang kematian karena kelaparan, dan

uji nuklir yang dilakukan persis di depan mereka; akibatnya merekapun

terjangkiti penyakit mematikan.39

Umat Turki Muslim di Turkistan Timur telah hidup dibawah penjajahan Cina

selama 250 tahun. Cina memberi nama "Sinkiang" atau "tanah terjajah" kepada

Turkistan Timur, yang merupakan wilayah Muslim, dan menyatakannya sebagai

wilayah kekuasaan mereka. Setelah kaum Komunis yang dipimpin Mao

mengambil alih wilayah tersebut pada tahun 1949, penindasan terhadap warga

Turkistan Timur meningkat bahkan lebih kejam dari sebelumnya. Kebijakan

rezim Komunis bertujuan untuk menghancurkan kaum Muslimin yang menolak

asimilasi..

Ketika mengkaji berbagai peristiwa ini, para pengamat sejarah terjebak dalam

kesalahan saat mengemukakan bahwa penyebab utama dari segala kebiadaban

dan kejahatan ini adalah dikarenakan Lenin, Stalin, Mao, Hitler, dan Mussolini

memiliki kepribadian yang tidak stabil dan menderita penyakit kejiwaan.

39 Ibid.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

25

Adalah sebuah kebenaran yang jelas dan pasti bahwa orang-orang ini beserta

ideologi yang dianutnya, semuanya meminum dari mata air yang sama. Segala

kebijakan yang mereka terapkan dikemukakan sebagai sesuatu yang sah dan satu-

satunya yang benar berdasarkan sumber yang sama. Singkatnya, di belakang

orang-orang ini ada satu pihak lain yang paling bertanggung jawab atas semua

yang telah terjadi. Penyebab munculnya para pemimpin yang tidak manusiawi

dan berpenyakit kejiwaan, yang menyeret jutaan manusia untuk mengikuti

mereka, dan yang membolehkan mereka melakukan kejahatan, adalah

pembenaran dan dukungan yang seolah tampak ilmiah tersebut, yang diberikan

kepada mereka oleh filsafat materialis.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

26

BAB III

PEMIKIRAN KARL MARX TENTANG DIALEKTIKA

A. Karl Marx

1. Riwayat Hidup

Karl Marx, lahir pada tanggal 5 mei 1818 di kota Trier daerah Rhein, di

Prusia Jerman. Marx mewarisi kecerdasan yang luar biasa dari kedua orang

tuanya. Ayahya Hendrich Marx dan ibunya Henriette. Keduanya berasal dari

Rabbi Yahudi. Kendati demikian Marx besar melalui proses pendidikan sekuler

dan kemudian menjadi pengacara ternama dan melangsungkan perkawianan

dengan Jenny Von Westphalen teman lamanya sejak kecil. 40 Ia (Jenny) seorang

aristokrat non Yahudi, dan hidup bersamanya sepanjang hidupnya. Di universitas

ia dipengaruhi Hegelianisme yang masih berjaya, disamping oleh pemberontakan

Feuerbach terhadap Hegel menuju materialisme. Ia terjun ke dunia jurnalisme,

tetapi Rheinische Zeitung, yang ia sunting, dibrendel oleh pemerintahan lantaran

radikalismenya.41

a. Pengalaman Agama

Pengalaman keagamaan Karl Marx sedikit unik, di usia 6 tahun Marx

sekeluarga dibabtis sebagai penganut Protestan pada Gereja Luteran. Upaya ini

dilakukan sebagai strategi politik, karena tekanan politik penguasa. Bahwa

keinginan ayahnya untuk menjaga pemapanan sosial ekonominya melalui

profesional sebagai pengacara. Tapi bagi Karl Marx, proses keberagamaan

ayahnya yang lebih dipengaruhi oleh kesadaran politik sangat mengganggu sikap

mental atau kesadaran kejiwaan Karl Marx.42

Baginya agama bukanlah merupakan persoalan essensial dalam

kehidupan. Anggapan Marx, kepercayaan agama tidak memberikan pengaruh

40 Harry Hamersma, op. cit., hlm. 67. 41 Bertand Russel, Sejarah Filsafat Barat dan Kaitannya dengan Kondisi Sosio-Politik dari

zaman Kini Hingga Sekarang, terj. Sigit Jetmiko, Agung Prihantoro, Imam Mutaqim, Imam Baihaqi, Dan Mohammad Shodiq, (Yogyakarta : 2003), hlm. 1018-1019.

42 O. Hamsem, Marxisme dan Agama, (Bandung : Balai Pustaka, 1984), hlm. 1.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

27

paling penting terhadap perilaku kehidupan manusia, namun sebaliknya justru

perkembangan agama di pengaruhi oleh situasi sosial ekonomi manusia.

b. Pengalaman Intelektual

Dalam pengalaman intelektual, setelah Karl Marx menyelesaikan

belajarnya di usia 18 tahun, ia hijrah dari daerah kelahirannya (Trier) menuju

Berlin untuk melanjutkan studinya di universitas Berlin tahun 1836. Dan pada

tahun 1841 Marx menyelesaikan studi dengan desertasi doktornya berjudul

filsafat epikuros, dan dipromosikan menjadi doktor filsafat.43

Sebagai seorang mahasiswa, Karl Marx sangat mengagumi pemikiran dari

ajaran Hegel. Karl Marx mengkaji secara itensif terhadap pemikiran analisis

idealisme Hegel dipengaruhi oleh pengetahuannya mengenai ide-ide pengikut

Hegelian yang kritis juga pada Hegel sendiri. Kemudian dalam mengembangkan

posisi teoritis dan fillosofisnya sendiri, Marx tetap menggunakan bentuk analisa

dialektika, tapi dia menolak idealisme filososfis dan mengganti dengan

pendekatan materialistis.44

Pemikiran Karl Marx tentang dialektika materialisme dan materialisme

historis yang dikembangkan oleh pengikutnya menjadi marxisme banyak

berkembang diberbagi Negara. Di Amerika Serikat misalnya, sebagai pusat

gerakan demokrasi liberal juga berkembang pemikir-pemikiran ilmiah marxisme,

sebagai contoh tidak sedikit para profesor mengembangkan antropologi

marxisme, sosiologi marxisme. Dengan ini ajaran Karl Marx yang telah distruktur

menjdi ideologi marxis, seakan-akan menjadi paradigma yang cukup dominan di

dalam perkembangan ilmu-ilmu sosial modern.45

Karl Marx sebagai ilmuan besar dan filosof besar abad 19, merumuskan

tiga teori yang menjadi kerangka dasar bangunan sistem ilmu pengetahuan dan

43 FX. Mudji Sutrisno dan F. Bdi Hardiman, op. cit., hlm. 129. 44 Doyle Paul Jhonson, Teori sosiologi Klasik dan Modern, terj. Robert M. Z. Lawang,

Jakarta : Gramedia,1986), hlm. 123. 45 Amin Rais, Cakrawala Islam Antara Cita dan Fakta , (Bandung : Mizan,1996), hlm. 100.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

28

politik. Menurut Sidney Hook ada tiga pemikiran besar Karl Marx yang

mempengaruhi perkembangan masyarakat.

Pertama : Materialime Historis, sekalipun segala sesuatu dalam masyarakat saling

berhubungan dan berbagai hal saling mempengaruhi, kunci atau basis

dalam masyarakat adalah cara produksi ekonomi.

Kedua : Teori perjuangan kelas, yang dikemukakan pada bagian pertama karya

Karl Marx, Manifesto Komunis, semua sejarah adalah perjuangan

ekonomi. Konflik yang utuma dalam kelas adalah antara kapitalis dan

proletar. Sedang ideologi hanya menjadi alat legimitasi kepentingan

memiliki modal dan alat-alat produksi (kapitalis).

Ketiga : Teori nilai dan teori nilai lebih, masyarakat kapitalis akan tumbuh

terus dan akhirnya akan menimbulkan kesengsaraan masal, sehingga

suatu perubahan masyarakat akan terjadi.46

Cita-cita Karl Marx untuk menunjukan karir dalam bidang akademis-

akademis setalah menyelesaiakn desertasi doktornya dengan judul “Filsafat

Epikuros” tahun 1841. Namun cita-cita ini mengalami kegagalan, karena Bruno

Bauer yang semula menjadi sponsornya dipecat dari jabatan akademisnya. Sebab

ia dianggap pelopor dan pemikir yang kritis yang mengembangkan pemikiran

yang membahayakan eksistensi agama Kristen. Bruno Bauer Juga

mengembangkan konsep yang radikal yang menentang terhadap agama, anti

agama.47 Kondisi yang demikian cukup membingungkan Marx dan akhirnya

memutuskan untuk mencari jalan keluar yaitu dengan terjun ke dalam kancah

politik. Marx terlihat dalam berbagai kegiatan politik di Paris, dan akhirnya ia

terpaksa melarikan diri ke Brussel dan kemudian ke London, dimana ia

meninggal, tahun 1883.48

46 Harsya W. Bakhtriar, Percikan dengan Sidney Hook tentang 4 masalah Filsafat, (Jakarta : Jembatan, 1986), hlm. 113-114.

47 Doyle Paul Jhason, op. cit., hlm. 123. 48 Harry Hamersma, op. cit., hlm. 68.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

29

B. Pengertian Dialektika

Kata dialektika berasal dari bahasa Yunani “ dialego” artinya pembalikan,

perbantahan. Dengan istilah dialektika, dia (Marx) mengacu pada kondisi-kondisi

fundamental eksistensi manusia. 49 Di dalam pengertian lama dialektika bermakna

seni pencapaian kebenaran melalui cara pertentangan dalam perdebatan dari satu

pertentangan berikutnya. Sedangkan dialektika dalam terminologi (definisi),

adalah Pada mulanya menunjuk pada debat dengan tujuan utama menolak

argument lawan atau membawa lawan kepada kontradiksi-kontradiksi, dilema

atau paradoks. Dalam dialog-dialog Plato, ada upaya untuk menggali hakikat hal-

hal melalui proses pernyataan dan kontradiksi.50

Karl Marx tidak pernah menggunakan istilah materialisme historis atau

materialisme dialektis; dia memakai istilahnya sendiri, yakni metode dialektika

yang berkebalikan dengan metode dialektika milik Hegel dan metode dialektika

dari dasar materialistisnya. Dengan istilah metode dialektika, dia mengacu pada

kondisi-kondisi fundamental eksistensi manusia.51

Ajaran filsafat Marx disebut juga materialisme dialektik, dan disebut juga

materialisme historis. Disebut sebagai materialisme dialektika karena peristiwa

ekonomis yang didominir oleh keadaan ekonomis yang meteriil itu berjalan

melalui proses dialektika : teses, antitesis dan sisntesis. Mula-mula manusia hidup

dalam keadaan komunistis asli tanpa pertentangan kelas, dimana alat-alat

produksi menjadimilik bersama (tesis). Kemudian timbul milik pribadi yang

menyebabkan adanya kelas pemilik (kaum Kapitalis) dan kelas tanpa milik (kaum

proletar yang selalu bertentangan) disebut antitesis. Jurang antara kaum kaya

(kapitalis) dan kaum miskin (proletar) semakin dalam. Maka timbullah krisis

yang hebat. Akhirnya kaum proletar bersatu mengadakan revolusi perebutan

kekuasaan. Maka timbullah diktaktur proletariat dan terwujudlah masyarakat

49 Erich Fromm, Konsep Manusia Menurut Marx, Terj. Agung Prihantoro, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hlm. 14.

50 T. Z. Lavine, op. cit., hlm. x. 51 Erich Fromm, op. cit., hlm. 14.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

30

tanpa kelas dimana alat-alat produksi menjadi milik masyarakat atau Negara

(sintesis).52

Dengan demikian dialektika berarti suatu metode diskusi tertentu dan satu

cara tertentu dalam berdebat yang didalamnya ide-ide kontradiktif dan

pandangan-pandangan yang bertentangan dilontarkan. Masing-masing pandangan

itu berupaya menunjukan titik-titik kelemahan dan kesalahan yang ada pada

lawannya, berdasarkan pada pengetahuan-pengetahuan dan proposisi-proposisi

yang sudah diakui. Dengan demikian berkembanglah pertentangan antara

penafian dan penetapan dilapangan pembahasan dan perdebatan, sampai berhenti

pada kesimpulan yang di dalamnya salah satu pandangan yang bertentangan itu

dipertahankan, atau sampai munculnya cara pandang baru yang merujukkan

kelemahan masing-masingnya.

Marx menganut dialektika tersebut dan menempatkan filsafat materialismenya

dalam bentuk dialektika murni. Jadi, dialektika modern, menurut klaim-klaim

kaum dialektiawan, adalah hukum berfikir dan sekaligus realitas. Karena itu,

dialektika modern adalah metode berfikir dan prinsip yang menjadi dasar

eksistensi dan perkembangan realitas. Gerak pikiran tidak lain hanyalah cermin

gerak realitas yang dipindahkan dan ditransformasikan di dalam benak manusia.53

1. Sejarah Timbulnya Dialektika

Pada abad ke-19 muncul ideologi yang sangat membahayakan tatanan

fundamental masyarakat dan eksistensi manusia (terutama tatanan horizontalnya).

Atas kekejaman kaum penguasa dalam merebut kekuasaan secara eksploitatif,

kekerasan, kekejaman, alienasi dan memanfaatkan kaum marjinal sebagai surplus

velue (nilai lebih) dalam mencari keuntungan-keuntungan yang sangat besar

dalam segelintir elit. Sejarah merupakan suatu proses perkembangan tunggal yang

penuh arti dan sebuah struktur rasional yang terungkap dalam waktu menurut

52 Drs. A. Chairil Basori, Filsafat, (Semarang : IAIN Walisongo, 1986), hlm. 108-109. 53 Muhammad Baqir Ash-Shadr, Falsafatuna, (Bandung : Penerbit Mizan, 1991), hlm. 149-

150.

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

31

hukum dialektika. Menurut Hegel bahwa unit individu dan perjalanan sejarah

dialektika adalah negara-bangsa yang besar, setiap dari mereka mewujudkan

sebuah tingkat dalam memajukan kesadaran kebebasan. Bagi Marx sebaliknya,

unit individu dan sejarah dialektika adalah mode bagi produksi ekonomi.

Perubahan sejarah terjadi melalui konflik atau kontradiksi dalam tiga pondasi

ekonomi masyarakat. Konflik ini muncul di antara kekuatan produksi yang

berkembang secara konstan (kemampuan, tekhnologi, penemuan) dan dari

hubungan produksi yang ada atau hubungan hak milik.

Karl Marx menentang asas pokok dari aliran idealisme terutama

terminologi Hegel dan beberapa bagian dari ajaran Feuerbach. Bagi Hegel dan

idealisme umumnya, alam merupakan hasil Roh, tapi bagi Marx segala sesuatu

yang bersifat rohani merupakan buah hasil materi. Dialektika Hegel adalah

dialektika idea dan Marx yang datang dengan pendapatnya justru ingin

menjadikannya sebagai dialektika materi. Di kalangan penganut idealisme

sebelum dan sezaman Karl Marx melekat paham bahwa dialektika hanya dapat

diterapkan di dalam dunia abstrak yaitu pikiran manusia. Karl Marx menyatakan

sebaliknya bahwa dialektika terjadinya di dunia nyata atau dunia materi.54

Marx mengambil thesis Feuerbach ini untuk merasionalkan kritiknya

terhadap agama dan transisi dari idealisme Hegel menuju materialisme. Dengan

menyatakan bahwa yang absolut sebenarnya tidak lebih dari sekedar refleksi

materi, Marx menggunakan dialektika ini sebagai kekuatan yang menggerakkan

dalam evolusi sejarah. Tujuannya adalah untuk mengubah dialektika ini dari

hukum pemikiran semesta, sebagaimana teori Hegel, menjadi hukum sebab-

akibat sejarah yang sebenarnya. Untuk mencapai tujuan ini, dialektika pertama-

tama harus diberi makna konkret yang berguna untuk memberikan penjelasan dan

54 K. Bertens, Op. Cit., hlm. 80.

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

32

prediksi dalam tatanan sosial, sebagaimana fenomena biologis dan fisik, dan

ditentukan oleh materi.55

Marx menolak teori idealistis Hegel tentang teori perubahan sejarah

sebagai perkembangan dialektika ide kebebasan. Bagi Marx, ide-ide tidak bisa

menjelaskan apa pun, ide-ide hanyalah efek dan basis ekonomi masyarakat. Ide

sekedar suprastruktur yang hancur mengiringi dasar ekonomi masyarakat yang

juga mulai pecah. Bagi Marx, kekuatan ekonomi yang cukup kuatlah yang dapat

menghasilkan perubahan sejarah.56

Proses menuju pembebasan umat manusia berlangsung melaluai proses

pekerjaan. Sebab, melalui pekerjaan manusia merealisasikan dirinya sendiri. Dan

pekrjaan ini memperoleh pola serta bentuknya dalam tata susunan sosial-

ekonomi, dalam cara berproduksi yang semakin maju, dalam peningkatan alat-alat

dan dalamtatanan susunan kerja yang lebih manusiawi. Sebuah perjuangan lama

untuk mengatasi keterasingan manusia dalam pekerjaannya, tercapai kemenangan

kelas buruh. Marx maupun Hegel beranggapan bahwa umat manusia

merealisasikan dirinya dalam sejarah. Tetapi kedua-duanya memilih kunci yang

sama sekali lain untuk membukakan sedikitmisteri sejarah bagi pengertian kita.

Pada Hegel, Roh memegang pimpinan. Bagi Marx, cara berproduksi serts

hubungan-hubungan kerja menentukan perjalanan sejarah umat manusia dalam

suatu proses dialektika yang memcakup thesis, anthitesis, dan synthesis. Dalam

proses ini perjuangan kelas berperan sebagai motor yang kuat. 57

Sesuai dengan tahap-tahap materialisme historis, maka komunisme

primitif (thesis) dan kapitalisme (antithesis) umat manusia dapat maju ke

komunisme yang matang (sinthesis) melalui perjuangan kelas, diktatur proletariat

dan sosialisme. Ultim manusia adalah humanisasi dirinya serta dunia dan

sosialisasi seluruh kehidupan manusia. Baru dalam keadaan itulah akan tampak

55 Henry J. Schmandt, op. cit., hlm. 515. 56 T. Z. Lavine., op.cit., hlm. 65 57 Dr. P. A. Van Der Weij., op.cit., hlm 112-113.

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

33

kebebasan sejati untuk semua manusia. Dengan demikian mereka akan menguasai

dirinya sendiri, proses produksi dan seluruh alam.58

Menurut Marx, thesis adalah sesuatu komunisme asli yang masih primitif dan

hampir instingtif, suatu masyarakat dimana produksi (berburu dan memancing

ikan) dan juga konsumsi dijalankan bersama-sama oleh semua orang. Sarana-

sarana produksi merupakan milik bersama, tapi masih bersifat sangat primitif.

Pada waktu itu suasananya masih diliputi kebebasan, persamaan serta

persaudaraan. Itulah firdaus yang mula-mula terdapat di dunia ini di mana orang

bersama-sama menganyomi (memperjuangkan) suatu kebahagiaan primitif.

Antithesis mulai timbul ketika sejumlah orang pandai dalam menempati sebidang

tanah, menabur benih dan menunggu panen. Ketika tanaman mulai menguning,

datang juga orang lain yang mengandaikan begitu saja bahwa panen ini sebagai

milik bersama dapat juga dikonsumsi bersama-sama. Tetapi mereka yang telah

menempati tanah itu merasa keberatan. “Kami telah menabur ini dan arena itu

kamilah pemiliknya. Kalian boleh membantu dengan menuai dan tentu akan

mendapat imbalan, tapi sisanya menjadi milik kami”. Dengan demikian cara

berproduksi telah berubah dan juga cara berkonsumsi. Segera berubah juga

hubungan-hubungan kerja, karena pekerjaan upah telah masuk dunia kita.

Persamaan serta kebebasan berkurang dan persaudaraan juga merosot. Menjadi

penting memiliki keluarga besar, sebab dengan itu orang mempunyai tenaga kerja

lebih banyak. Barang milik harus dibela terhadap orang lain dan dengan demikian

lahirlah hukum, kuasa dan paksaan. Dalam masyarakat patriarkal sudah terlihat

pertumbuhan agak besar dari milik pribadi, sistem upah dan kekuasaan orang-

orang yang ekonominya kuat. Perhambaan dan perbudakan mulai berkembang.

Antithesis menurut Marx, dengan cara hidup dalam karangannya yang disebut

Manifesto Komunis. Ia berusaha menjelaskan hampir semua konflik dan perang

atas dasar pertentangan kelas dan perjuangan kelas. Antithesis itu memuncak

58 Ibid., hlm 114

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

34

dalam zaman industrial yang kapitalis. Dengan demikian timbul bahaya bahwa

sarana-saran produksi seluruhnya menjadi milik segelintir kapitalis saja, yang

demi kepentingan-diri mengatur hubungan-hubungan kerja dengan sedemikian

rupa sehingga merugikan kaum proletar. Si buruh diasingkan dari hasil

pekerjaannya, lagi pula dari sesama proletar dan dari kemanusiaannya sendiri.

Perjuangan kelas menjadi-jadi dan tekanan dalam struktur masyarakat mencapai

puncaknya. Sementara itu terjadi suatu yang luar biasa dalam zaman kapitalis-

industrial itu : ilmu pengetahuan dan tekhnik maju dengan pesat dan sangat

meringankan pekerjaan kaum buruh. Tanpa disadari, telah diletakan fundamen

untuk sinthesis yang akan datang. Sebab, dipandang dari segi tertentu, cara

berproduksi dijalankan lagi berasama, tapi sanyangnya hal itu belum terwujud

dalam cara berkonsumsi, karena perkembanga hubungan-hubungan milik masih

ke lain.59

Sesuai dengan prespektif Marx tentang dialektikanya dengan tahap-tahap

materialisme historis, maka dari komunisme primitif (thesis) dan kapitalis

(antithesis) Umat manusia dapat maju ke komunisme yang matang (sinthesis)

melalui perjuangan kelas, diktatur proletariat dan sosialisme. Kemungkinan

ultimo (pada akhirnya) umat manusia adalah humanisasi dirinya serta dunia dan

sosialisasi seluruh kehidupan manusia. Baru dalam keadaan itulah akan tampak

kebebasan sejati untuk semua manusia. Dengan demikian mereka akan menguasai

dirinya sendiri, proses produksi dan seluruh alam.60

2. Dialektika Kapitalisme : Prestise membawa Kehancurannya Sendiri

Pertumbuhan industri dan komunikasi kapitalis yang begitu cepat telah

menciptakan kota-korta yang sangat besar. Kapitalis memiliki begitu banyak

59 Ibid., hlm. 115. 60 Dr. P. A. Van Der Weij, Filsuf-Filsuf Besar Tentang Manusia tentang Manusia, terj. K.

Bertens, (Jakarta : PT. Gramedia Putaka Utama, 1988), hlm. 112.

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

35

buruh dikota-kota industri, mereka adalah budak mesin yang menerima upah dari

dari hasil pekerjaannya. Hal tersebut menghancurkan level bawah kelas

menengah, yatu pengusaha kecil, penjaga toko, pengrajin, petani menurut Marx,

mereka tenggelamkan secara perlahan menjadi kaum proletar karena kekurangan

modal dan tekhnologi untuk bersaing dengan pemilik modal besar.

Pada sisi positif, manifesto mengakui bahwa kemajuan kekuatan produksi

kapitalis yang tidak bisa dijadikan contoh, telah mengembangkan dunia materi

dan dengan luas memperbaiki kondisi kehidupan yang penting untuk

perkembangan masa depan manusia secara utuh. Namun kapitalisme adalah

subyek dialektika dan prinsip negasi dialektika. Ironisnya, energi revolusioner

yang luas dan pencapaian kaum borjuis dalam dunia materi yang sedang

berkembang justru akan membawa kehancuran, seperti hubungan produksi yang

menjadi belenggu dalam kekuatan produksi dan hancur lebur oleh munculnya

kaum borjuis dengan kekuatan produktivitas baru mereka. Jadi hubungan

produksi kapitalis menjadi belenggu pada kekuatan produksi yang meluas dan

akan dihancurkan oleh munculnya kelas proletar.61

Dalam manifesto, masyarakat borjuis modern menurut Marx adalah : sebuah

masyarakat yang telah menyulap peralatan besar dan masyarakat yang berubah.

Bagaikan seorang penyihir yang tidak bisa lagi mengontrol kekuatan-kekuatan

dunia bawah yang dia panggil lewat mantra-mantranya.kapitalis, seperti pesulap,

tidak bisa mengontrol semua kekuatan produktif yang dihasilkannya. Semua

peralatan baru dan pengeruk keuntungan, mesin, dan tekhnologi. Hasil yang

didapat adalah sebuah krisis keberlimpahan produksi barang.

Dalam keberlimpahan produksi barang, hubungan produksi dan aliran

produk. Hubungan produksi kaum borjuis, yang selalu menuntut perbaikan secara

konstan dan ekspresi kekuatan produksi. Kini menjadi belenggu atau perluasan

lebih lanjut, karena keuntungan dan hubungan hak milik mereka terancam.

61 T.Z. Lavine., op.cit., hlm.79-80

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

36

Namun usaha memperlambat produksi berakibat depresi ekonomi secara umum.

Peningkatan pengangguran serta pertambahan penderitaan bagi kaum proletar

dalam jumlah yang besar sebagai hasil energi produktif kaum borjuis. Marx

mencatat ironi ini pada bagian I manifesto : Apa yang dihasilkan kaum borjuis

adalah penggali kuburan sendiri. Kejatuhanya dan kemenangan kaum proletar

tidaklah bisa dielakan lagi.

Namun proses dialektika kini bergerak dengan cepat. Kontradiksi antara

kekuatan produksi yang meluas dan hubungan kapitalis menjadi semakin

memburuk. Tidak ada kekuatan di bumi yang bisa menahan perjuangan kelas

terakhir yang akan menghancurkan kaum kapitalis. Kaum kapitalis telah

memainkan perannya dalam sejarah panjang perubahan alam dan sifat manusia.

Kini kelas proletar akan dibebaskan seiring berlakunya hukum-hukum dialektika.

Sejarah yang juga tidak bisa ditawar lagi, dan dengan kebebasan kelas

perbudakan terakhir yang tersisa ini dalam sejarah seluruh umat manusia.masa

depan menjadi milik proletar. Masa depan menjadi milik mereka karena hukum-

hukum dialektika sejarah membuatnya tidak bisa dihindarkan lagi.62

Marx melihat pembebasan kaum proletar dengan usahanya sendiri, dengan

menyatukannya sebagai buah kelas di setiap negara. Di bawah kontrol partai

komunis akan memimpin mereka dalam sebuah gerakan revolusioner yang akan

menggulingkan mode produksi ekonomi kaum borjuis dan budaya

superstrukturnya, serta akan memenagkan dunia yang telah dikembangkan kaum

burjuis.

BAB IV

ANALISIS

A. Relevansi pemikiran Karl Marx di Zaman Sekarang Ini.

62 Ibid., hlm.81-82.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

37

Proses perkembangan sejarah merupakan kebenaran yang dalam proses

dialektika, menurut Karl Marx adalah suatu contoh yang ada dalam dunia.

Dialektika adalah suatu fakta empiris; kita mengetahuinya dari penyelidikan

tentang alam, dikuatkan oleh pengetahuan lebih lanjut dengan hubungan sebab

musabab yang dibawakan oleh ahli sejarah dan sains. Marx dan Engels tidak

mengatakan bahwa proses mekanik dan determinis. Mereka menekankan

bermacam-macamnya faktor serta interaksi sebab, di mana produksi bahan-bahan

yang perlu untuk kehidupan merupakan faktor yang dominan. Perubahan

perkembangan terjadi terus menerus, sintesis sudah terdapat kontradiksinya

sendiri (antitesis) dan dengan begitu maka proses berjalan terus. Kualitas-kualitas

baru selalu timbul terus-menerus, disebabkan oleh pertemuan timbal-balik dan

persatuan antara hal-hal yang bertentangan.63

Marx memandang bahwa keberadaan manusia merupakan akibat dari proses

materialisasi atau produk sejarah, maka Marx senantiasa konsisten

memperjuangkan kepentingan para buruh dengan kualitas politik dan

intelektualnya, agar kemanusiaan para buruh tidak tereksploitir oleh para pemilik

modal (kapitalis). Jadi secara politik perjuangan kemanusiaan Marx menuntut

keadilan materi kepada para kapitalis. Dimana para kapitalis telah menggambil

keuntungan yang berlebihan diatas penderitaan dan pengorbanan kemanusiaan

para buruh.

Marx sudah lama menjanjikannya akan dibuktikan berdasarkan hukum-

hukum ekonomi kapitalis sendiri terhadap kaum proletar. Tanpa hak milik pribadi

atas alat-alat produksi dan tanpa pengisapan manusia atas manusia, merupakan

hasil tak terelakan dari sejarah. 64

63 Harold H. Titus, Persoalan Persoalan Filsafat, terj. Prof. Dr.H. M. Rasiji, (Jakarta : Bulan

Bintang, 1999), hlm. 303. 64 Franz Magnis Suseno., op.cit., hlm. 150

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

38

Marx tertuju kepada ketidakadilan yang tidak tersembunyi dari hubungan

masyarakat dalam sistem ekonomi kapitalistik dimana ia melihat hubungan

tersebut eksploitatif, sesuatu yang tidak dilihat oleh pemikir sosial lain.

Dalam dialectic of enlightenment, Adorno dan Hokheimer menggabungkan

tema-tema tersebut sehingga mengubah kritik politik menjadi kritik kebudayaan.

Asumsi utama yang dikedepankan dalam kritik yang lebih luas itu adalah

kenyataan bahwa kultur kapitalis tak lain merupakan suatu bentuk manipulasi dan

penguasaan, yang secara total meresapi struktur psikis dan sosial. Inilah alasan

mengapa proletariat sebagai subyek revolusioner tak lagi dianggap penting.

Asumsi demikian ini akhirnya mengarah kritik tersebut pada diterimanya

karikatur ideologis dari formasi sosial baru itu sendiri. Efisiensi teknis dengan

kecenderungan kecenderungannya yang mengarah pada krisis.65

Reformasi tiba-tiba menjadi kata yang paling popular dan kata yang paling

digemari untuk diucapkan, bahkan reformasi saat ini telah menjadi suatu dikursus

yang paling menguasai cara berfikir kita. Pertikaian dalam ilmu-ilmu sosial antara

mereka yang percaya bahwa ilmu sosial harus dikembangkan menuju sikap

ilmiah, yakni ilmu sosial harus obyektif, berjarak, bebas nilai, dan bersifat

universal, maka tugas utamanya adalah memberi makna realitas sosial serta

melakukan rekayasa sosial menuju suatu masyarakat yang dicita-citakan oleh

ilmuan menuju terciptanya suatu tatanan sosial yang berpijak pada keseimbangan

sosial, stabilitas sosial dan harmoni sosial. Pandangan sosial untuk membebaskan

dari segenap bentuk ketidak adilan sosial seperti ketidak adilan kelas. Hegemoni,

ketidak adilan gender. 66

Keadilan pada umumnya adalah keadaan di mana setiap orang memperoleh

apa yang menjadi hak dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari

kekayaan kita berasama. Keadailan itui dapat dibagi dua : keadilan yang

65 Peter Beihard, Teori-Teori Sosial, (Yogyakarta : Pustka Pelajar, 2002), hlm. 147 66 Dr. Mansour Fakih, Jalan Lain Manifesto Intelektual Organik, (Yogyakarta :InsistPress,

2002), hlm. 28-30.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

39

individual dan keadilan sosial. Keadialan individual adalah keadilan yang

tergantungh dari kehendak baik atau buruk masing-masing individu. Keadilan

tidak hanya tergantung dari kemauan individu-individu yang langsung

bersangkutan, melainkan dari struktur proses-proses dalam masyarakat. Prose-

proses itu tidak hanya bersifat ekonomi, melainkan juga sosial, politis, ideologi

dan budaya.67

Maka ilmu sosial haruslah bersifat membela dan membebaskan kaum

tertindas dan kelompok teraniaya. Dalam dunia yang tidak adil, sikap netral dan

tidak memihak bagi aliran ini justru dianggap terlibat dan bersalah karena

melanggengkan ketidakadilan. Sosial dalam rangka memahami suatu realitas dan

masalah sosial, juga mempengaruhi tentang apa masalah yang dianggap

bermanfaat untuk dipecahkan serta apa metode yang digunakan.

Kita bisa menafsirkannya dengan apa yang akan saya beri label cara pandang

providentil (takdir). Pemikiran pencerahan, dan budaya Barat secara umum,

muncul dari satu konteks religius yang menekankan teologi dan pencapaian kasih

sayang Tuhan. Takdir Illahi telah lama menjadi gagasan pemandu pemikiran

Kristen. Tanpa adanya orientasi yang mendahului ini, pencerahan hampir tidak

mungkin muncul. Sama sekali tidak mengejutkan bahwa dukungan terhadap nalar

bebas hanya membentuk ulang gagasan tentang takdir. Kemunculan dominasi

Eropa menyediakan sebagaimana yang telah berlangsung dukungan material bagi

asumsi bahwa pandangan baru tentang dunia didasarkan atas landasan kuat yang

menyediakan keamanan dan menawarkan emansipasi dari dogma tradisi. Kita

harus hati-hati dalam memahami historitas sebagai penggunaan masa lalu untuk

membantu membentuk masa kini. Historitas berarti penggunaan pengtahuan

tentang masa lalu sebagai satu sarana untuk memisahkan diri darinya hanya

67 Franz Magnis Suseno, Kuasa dan Moral, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000),

hlm. 50-51

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

40

mempertahankan apa yang dapat dijustifikasikan secara prinsipil. Historisitas

pada kenyataannya terutama mengarah kita ke masa depan.68

Gerakan sosial menyediakan petunjuk bagi kemungkinan masa depan dan

sebagian menjadi kesadaran untuk merealisasikan tujuan tersebut. Namun

menjadi satu hal yang sangat penting untuk mengetahuyi bahwa, dari

prespektifrealisme utopis. Mereka tidak niscaya atau menjadi satu-satunya basis

perubahan yang mungkin mengarahkan kita menuju dunia yang lebih aman dan

lebih manusia. Gerakan perdamain, misalnya mungkin penting bagi pemunculan

kesadaran dan dalam mencapai tujuan taktis dalam kaitannya dengan ancaman

militer merupakan hal-hal yang fundamental bagi pencapaian reformasi secara

mendasar. 69

Bermunculan di mana-mana bahwa developmentalis sesungguhnya bukan

penyelesai masalah kemiskinan ekonomi yang diderita negara Dunia Ketiga.

Persoalan mengapa pembangunan ekonomi di negara Duia Ketiga pada waktu itu

diterima hamper secara universal, dan diakui sebagai kebijakan dunia yang sangat

fundamental, mungkin tidak terlampausulit dijawab. Perang Dunia II telah banyak

merubah perimbangan kekuatan-kekuatan besar dunia. Fenomena tersebut secara

otomatis menghadirkan berbagai model kepentingan negara adidaya, terutama

Amerika. Jadi, pembangunan ekonomi di negara Dunia Ketiga lebih merupakan

aktualisasi kepentingan-kepentingan Negara Barat yang disosialisasikan oleh para

ahli ekonomi.70

Sejarah pemikiran neoliberlisme yang mengacu kepada doktrin bahwa

transaksi merupakan satu-satunya cara relasi antar manusia dan karena itu akibat

transaksi harus ditanggung oleh individu dan bukan merupakan masalah sosial.

Dalam tataran ekonomi politik, lalu lintas barang/jasa/modal tanpa regulasi dan

68 Anthony Giddens, Konsekuensi-Konsekuensi Modernitas, (Yogyakarta : Kreasi Wacana,

2005), hlm. 64-65. 69 Ibid., hlm. 214-215 70Abd. Malik Haramain dan Kawan-kawan., op.cit. , hlm. 103-104

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

41

deregulasi yang serampangan dalam neoliberalisme terbukti memperbesar

kesenjangan ekonomi dunia.

menyebutnya sebagai "dokter ekonomi" dengan tiga resep utama:

privatisasi, deregulasi, dan liberalisasi. Bukannya menyembuhkan, negara-negara

pasiennya malah kecanduan. Tony menyoroti perlunya reposisi mengingat IMF

sebenarnya kekuatannya terbatas dan perlunya tim ekonomi kita meninjau

kembali sikap mereka terhadap IMF.

Setelah diskusi sejarah dan institusi dunianya, pembahasan mengalir pada

isu dan kasus. A’an Suryana membahas investasi perusahaan multinasional yang

dipuja sebagai kunci pertumbuhan ekonomi, tetapi membawa kontroversi,

misalnya pada kasus Freeport. A’an mengingatkan bahwa negara harus

mewujudkan kebijakan lingkungan yang lebih baik (level domestik) dan

mendesak kepedulian lingkungan negara-negara maju (level diplomatik).71

Ignatius Haryanto kemudian membahas konsep intellectual property rights

(IPR) dan mencoba membongkar bahwa IPR sarat dengan kepentingan Amerika

Serikat.

James J Spillane membahas kasus industri sepatu di mana terjadi

pemanfaatan upah buruh murah tanpa perspektif kemanusiaan jangka panjang

(sweatshop). P Wiryono melanjutkannya dengan investigasi neoliberalisme dalam

industri pangan di mana neoliberalisme mengatasi masalah kecukupan pangan

dengan kepemimpinan negara-negara maju dan lembaga-lembaga internasional.

Wajah humanis neoliberalisme dicoba dikedepankan dengan mengobati

inefisiensi dengan liberalisasi dan menjawab krisis ekologi dengan bioteknologi

akhirnya malah menguatkan cengkeraman neoliberalisme.

Kasus-kasus dalam domain privat di atas diikuti dengan kasus-kasus dalam

domain publik. Artikel Revrisond Baswir tentang privatisasi BUMN menuding

adanya kerancuan karena buruknya BUMN belum tentu karena faktor

71WWW. Google .com., Neoliberalisme, Harian Kompas, 2002

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

42

kepemilikannya, tetapi muncul dari buruknya relasi manajemen dengan

kekuasaan dan kerancuan dalam pelaporan kinerja.

Francis Wahono membahas Revolusi Hijau di mana intoduksi bibit unggul

dan pola kelembagaan baru malah membawa rakyat pada kesengsaraan.

Peningkatan produksi yang ada selanjutnya diikuti oleh pemiskinan secara luar

bisa sejak tahun1980-an di mana petani terpojokan. Neoliberalisme bertujuan

mengembalikan kepercayaan pada kekuasaan pasar, dengan pembenaran mengacu

kepada kebebasan. Seperti pada kasus upah kerja, dalam pemahaman pada

neoliberalisme pemerintah tidak berhak campur dalam penentuan gaji pekerja

atau dalam masalah-masalah tenaga kerja sepenuhnya ini urusan si pengusaha

pemilik modal dan si pekerja. Pendorong utama kembalinya kekuatan kekuasaan

pasara adalah privatisasi aktivitas-aktivitas ekonomi, terlebih pada usaha-usaha

industri yang dimiliki-dikelola pemerintah. Tapi privatisasi ini tidak terjadi pada

negara-negara kapitalis besar, justru terjadi pada negara-negara Amerika Latin

dan negara-negara miskin berkembang lainnya. Privatisasi ini telah

mengalahkanprses panjang nasionalisasi yang manjadi kunci Negara berbasis

kesejahteraan nasional yang menghambat aktivitas pengusaha harus dihapuskan. 72

Revolusi neo liberalisme ini bermakna bergantinya sebuah manajemen

ekonomi yang berbasiskan persediaan menjadi berbasis permintaan.Sehingga

menurut kaum Neoliberal, sebuah perekonomian dengan inflasi rendah dan

pengangguran tinggi, tetap lebih baik dibanding inflasi tinggi dengan

pengangguran rendah. Tugas pemerintah hanya menciptakan lingkungan

sehingga modal dapat bergerak bebas dengan baik. dalam titik ini pemerintah

menjalankan kebijakan-kebijakan memotong pengeluaran, memotong biaya-

72 WWW. Polarhome.com., neoliberalisme., 24 desember 2005

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

43

biaya publik seperti subsidi, sehingga fasilitas-fasilitas untuk kesejahteraan

publik harus dikurangi.

Akhirnya logika pasarlah yang berjaya diatas kehidupan publik. ini

menjadi pondasi dasar neoliberalism, menundukan kehidupan publik ke dalam

logika pasar. Semua pelayanan publik yang diselenggarakan negara harusnya

menggunakan prinsip untung-rugi bagi penyelenggara bisnis publik tersebutb,

dalam hal ini untung rugi ekonomi bagi pemerintah. Pelayanan publik semata

seperti subsidi dianggap akan menjadi pemborosan. Neo liberalisme tidak

mengistimewakan kualitas kesejahteraan umum. Tidak ada wilayah kehidupan

yang tidak bisa dijadikan komoditi barang jualan. Semangat neo liberalisme

adalah melihat seluruh kehidupan sebagai sumber laba korporasi.73

Robert H Imam selanjutnya mengajak merenungkan bahwa selain melalui

proses ekonomi-politik, neoliberalisme bekerja dalam proses kultural.

Neoliberalisme mengarahkan segala dinamika bahasa, sosial-politik, pola belanja,

dan peran media dalam hegemoni nilai tukar serta menempatkan semua institusi

di bawah pasar.74

Upaya Stiglitz menobatkan Bank Dunia ini perlu diulas lebih dalam karena,

walaupun konsep-konsep baru sudah diintroduksikan, operasional Bank Dunia

belum banyak menunjukkan perubahan. Apakah ide-ide Stiglitz itu kalah

berhadapan dengan neoliberalisme atau malah dikolonisasi untuk memperkuat

cengkeraman neoliberalisme sendiri? Atau lebih mendasar lagi, apakah ada yang

tidak sesuai dalam ide-ide ini sehingga tidak berdaya pada operasionalisasinya?75

73 Ibid. 74 WWW. Google.com. 75 WWW. Matpipithi.freeweb sitehosting..com. Neoliberalisme, 24 desember 2005

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

44

Akhirnya, memang kita harus jeli bahwa kapitalisme memang akan selalu

mencari pembenaran atas upayanya untuk melakukan konsentrasi produksi.

Dalam dunia yang sudah dicengkeram oleh neoliberalisme, kebutuhan akan

diskusi-diskusi lebih lanjut mengenai berbagai manifestasi kapitalisme tidak dapat

dielakkan.

Pembajakan atas sumberdaya genetika, ketika banyak orang menghindari

pembajakan sumberdaya genetika dimana jutaan manusia sangat tergantung

hidupnya padahalitu, ternyata Amerika Serikat (AS) berikut sejumlah berdiri

terdepan untuk menentang dan menghalangi usaha itu.pangan dan pertanian yang

berjalan a lot selama bertahun-tahun, terancam gagal karena bertentangan dengan

keinginan AS yang mengncam keputusan tersebut.76

Sungguh ironis, AS yang sering memproklamasiakan diri sebagai Negara

pejuang HAM itu justru berjuang untuk memberikan HaKI (Hak atas Kekayaan

Intelektual) pada TNCs dan MNCs (Multi National Corporations). Padahal

pendekatan itu sangat membahayakan kehidupan berjuta-juta petani miskin di

negara- negara berkembang yang pada gilirannya akan menghancurkan eksistensi

pertanian negara miskin serta membahayakan ketahanan pangan global atas

suimber daya genetika tanaman yang sangat penting bagi produksi sebagian besar

tanaman pangan penduduk dunia.

Sejumlah kalangan mengatakan, modernisasi membuat masyarakat kian

urban, terspesialisasi, melek huruf,terdidik, dan semacamnya. Dalam kaitan ini,

neoliberalisme ekonomi merupakan fase terbaru. Namun, justru di sinilah

perkaranya. Ketika modernisasi hanya mendorong tiap individu menaati "disiplin

pasar" (memenuhi mekanisme penawaran dan permintaan aspek kehidupan) tetapi

tidak membuat mereka melek (literate) dalam politik, dampaknya adalah

76 Dr. Mansaur Fakih., op.cit., hlm 212-213

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

45

paradoks: terjadi proses derasionalisasi politik di tengah proses rasionalisasi

ekonomi neoliberal.

Hal itu ditampakkan dalam pilihan-pilihan politik yang relatif terlepas dari

posisi sosial/ kelasnya, dan sebaliknya condong pada ikatan politik vertikal

dengan patron-patron lama. Patron-patron inilah yang dulu merupakan junior

partners kekuasaan otoriter lama dan kini menempati posisi eselon satu (core

group) kekuasaan baru.

"Perbaikan nasib" menjadi pelaku utama yang independent dari kekuasaan

baru, menjadikan posisi sang patron lebih kuat. Dengan transformasi itu, kini

mereka berkuasa, baik secara nasional maupun lokal. Namun, pada saat sang

patron terlepas dari dependensinya atas kekuasaan otoriter lama, mereka kini

justru tergantung(dependent) pada regulasi disiplin pasar. 77

Hal itu berdampak pada perilaku politiknya sehingga menjadi lebih

"terbuka" dalam mengartikulasikan kepentingan politiknya (yang tak mungkin

mereka lakukan saat "magang" pada rezim lama), menjadi lebih "demokratis"

(mereka harus dipilih, tak lagi diangkat), dan lebih memiliki kelonggaran ruang

untuk mendorong karier politiknya dalam mekanisme pasar politik secara bebas.

Namun, perkembangan itu hanya terjadi di kalangan elite kekuasaan baru.

Sementara pola hubungan antara patron dan kliennya, massa pemilih di lapisan

bawah,

tidak mengalami perubahan. Perbedaannya adalah sang patron memiliki dua

posisi rangkap, sebagai insane politik yang "berdaulat" (tak lagi menempel pada

kekuasaan otoriter) dan sebagai insan ekonomi paripurna. Sang patron merupakan

entrepeneur yang juga siap mempraktikkan disiplin pasar kepada kliennya.

Maka mulailah mereka mendirikan badan-badan usaha yang terintegrasi

secara nasional dan, jika mungkin, secara internasional. Lalu, jika dilihat dari

kacamata relasi kelas secara umum, mereka "memecah-mecah" lapisan bawah

77 WWW. Mediakrasi, com., Neoliberalisme, 28 oktober 2005

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

46

masyarakat (klien mereka) menjadi pekerja-pekerja subkontrak, pekerja lepas

tanpa perlindungan hukum, dan pengikut politik saat pemilu di tingkat nasional

maupun pemilihan kepala-kepaladaerah. 78

Mereka telah mengubah massa menjadi partikel-partikel atom (atomized

particles) yang mengambang hilir-mudik mengisi ruang-ruang publik kita yang

kecil, dalam kompartemen-kompartemen yang terasing satu sama lain. Untuk

Indra dan para pegiat demokrasi, dimulai dari ruang-ruang kecil yang tersekat

inilah, demokrasi dan semuanya mesti kita bangun kembali.

Sejak globalisasi dicanangkan dengan ditandainya pendatangan kesepakatan

GATT dan didirikan WTO serta dipaksakannya berbagai kawasan segi tiga

pertumbuhan, yakni suatu kawasan yang bebas dari campur tangan pemerintah

rajyat, sesungguhnya neoliberalisme telah berhasil dijadikan landasan formasi

social. Berbagai korban, terutama masysrakat adapt, kaum miskin kota, serta

golongan marjinal lainnya telah mulai berjatuhan. Namun bersamaan dengan itu

saat itu juga tumbuh gerakan resistensi terhadap globalisasi dan neoliberalisme

dalam berbagai bentuk.

Pertama tantangan gerakan kultural dan agama terhadap globalisasi.

Gerakan resistensi keagamaan terhadap model pembangunan kapitalisme di

tempat lain juga melahirkan suatu gerakan ‘teologi pembebasan’. Di India

resistensi kultural terhadap globalisasi telah membangkitkan kelompok ‘Hindu

revivalist’ yang mendesak India untuk memboikot barang buatan asing.

Sebagaian gerakan kultural tersebut bersifat lokal. Gerakan ornop seringkali

membantu resistensi kultural ini untuk memperluas gerakan.79

Kedua, tantangan dari gerakan hijau, gerakan feminisme, gerakan

masyarakat, ataupun gerakan rakyat miskin kota, dan sebagainya. Misalnya

gerakan menentang pembangunan dam di beberapa tempat di Asia. Gerakan anti

proyek pembangunan Narmada Dam di India tahun 80-an. Pada dasarnya

78 Ibid. 79 Dr. Mansour Fakih., op.cit., hlm. 231

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

47

merupakan suatu bentuk dari new social movement. Pada tahun 1992 gerakan

untuk menyelamatkan Narmada ini berhasil mendesak Bank Dunia untuk mecabut

dukungannya terhadap proyek tersebut. Gerakan yang mewarisi sikap kritis

Mahatma Gandhi ini adalah gerakan sosial yang menantang watak otorian

kekuasaan Negara dan sikap ekstratif dari proses ekonomi yang dominan.gerakan

koalisi anti hutang di Indonesia, serta berbagai koalisi ornop menentang WTO

adalah fenomeana resistensi sosial terhadap globalisasi. Gerakan pembaharuan

agrarian yang dikembangkan oleh serikat petani Sumatra Utara dan Konsorsium

Pembaharuan Agraria, serta gerakan petani ramah lingkungan dan petani PHT

untuk mempejuangkan hak-hak petani saat ini.

Akhirnya pergumulan ideologis antara pendukung liberalisme globalisai

kapitalisme melawan demokratisasi belumlah selesai. Semua bagian dari

masyarakat, politisi, birokrat buruh, tani, pendidik atau dosen, aktif ornop,

mahasiswa, maupun tokoh dan pemimpin agama, terlibat dalam pertikaian

ideologi dan politis neolibelarisme dan demokratisasi politik ekonomi ini. Mereka

menjadi bagian dari pertikaian yang sering kali tanpa mereka sadari menurut

kapasitas, peran, maupun posisi ideologi masing-masing. Pergumulan ideologi

antara yang mendukung neoliberalisme dan pendukung demokratisasi tersebut

belumlah selesai, bahkan akan berlangsung panjang.80

B. Kritik-Kritik Karl Marx

Filsafat Marx perlu dimengerti sebagai berasal dari kritiknya terhadap filsafat

Hegel. Seperti Hegelian kiri lainnya, Marx berpendapat bahwa pemahaman

tentang rekonsiliasi antara kenyataan dan kesadaran pada Hegel tidak berarti apa-

apa buat praxis. Pemahaman itu tetap pemahaman belaka, sementara realitas

realitas tetap seperti keadaan semula. Marx ingin membangun suatau filsafat

80 Ibid., hlm. 233-234.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

48

praksis yang benar-benar dapat menghasilkan kesadaran untuk merubah realitas,

yang pada waktu itu sangat tidak berkenan, yakni masyarakat kapitalis berkelas

dan bercirikan pengisapan. Untuk membangun filsafat praksis yang baru, Marx

tetap memakai metode dialektia dari Hegel, hanya metode dialektis diletakan

dalam prespektif materialis. Jelas, Marx memakai metode dialektis Hegel untuk

menganalisa itulah akan ditemukan unsur-aunsur yang menunjang terciptanya

suatu praksis yang sanggup mengubah keadaan yang tidak diinginkan. Marx tidak

ingin berspekulasi secara teoritis, ia juga tidak mengiginkan semata-mata teori

baru, tapi ia mengarah pada suatu praksis sosial yang revolusioner. Marx sendiri

menuduh dialektika Hegel sebagai idealis semata-mata, berlawanan dengan

dialektikanya yang bersifat materialis itu : Marx menyebut dialektikanya sebagai

kritis dan revolusioner. 81

Marx tidak lagi hanya ingin menerangkan atau memahami apakah

keterasingan itu, tapi ia ingin menghapuskan keterasingan itu. Ia juga tidak ingin

sekedar memahami masyarakat berkelas di mana terjadi pengisapan dan

ketidakadilan sebagai tahap yang perlu ada, jika hal itu dilihat dalam prespektif

sejarah secara keseluruhan yang memang sedang mengarah pada kebebasan

seperti diajarkan oleh dialektika Hegel. Sebaliknya Marx hanya menginginkan

bagaimana pengisapan dan ketidakadilan dalam masyarakat berkelas itu

dihapuskan. Marx kemudian yakin bahwa ketidakadilan, pengisapan, penindasan

dapat dihapuskan dalam masyarakat tanpa kelas, masyarakat tersebut diperoleh

dengan penjungkirbalikan masyarakat kapitalisme oleh revolusi proletariat.

Manusia hidup dengan banyak pernyataan yang sama sekali tidak dijawab

oleh suatu teori atau tindakan sosial-ekonomis. Hubungan materi dan jiwa,

individu dan masyarakat, kebebasan dan keperluan, misteri kematian, pertanyaan-

pertayaan cultural, religius, psikologis. Samasekali tidak dijelaskan oleh

pendekatan Karl Marx. Bahkan banyak soal ekonomis diselesaikan denganterlalu

81 Sindudinata., op.cit., hlm 41-42.

Page 49: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

49

mudah. Misalnya tidak jelas bahwa firdaus duniawi akan mulai kalau segala

sesuatu dimiliki secara kolektif.82

Tapi Marx juga meletakkan kapitalisme dalam seluruh perspektif sejarah, di

mana kapitalisme secara dialektis akan mengarah kepada kehancurannya sendiri :

marx mengatakan bahwa kapitalisme adalah akhir dan prasejarah manusia,

dengan hancurnya kapitalisme mulailah babak baru sejarah manusia. Lewat

kritiknya terhadap kapitalis, Marx mencita-citakan sosialisme. Meski demikian ia

melawan anggapan tentang sosialisme utopis seperti diajukan oleh Carles Fourier

(Prancis) dan Robert Owen (Inggris). Sosialis-sosialis utopis itu mengutuk

masyarakat kapitalis dari segi moral, yakni sebagai masyarakat kapitalis itu,

mereka menyodorkan cita-cita masyarakat sosialis. Marx tidak ingin menunjukan

kehancuran masyarakat kapitalis dengan ketetapan ilmiah. Untuk itulah ia

memusatkan diri hukum-hukum perkembangan ekonomi kapitalis, sampai dengan

penghancuran.83

Marx mengatakan bahwa buruh menjadi barang yang dikuasai aturan pasar,

hal itu pantas direnungkan meskipun juga hal itu tidak berlaku seratus persen di

Eropa, USA, dan Jepang yang neokapitalis. Marxis ialah gejala kompleks,

menjadi suatu messianisme humaniter yang berjuang untuk keselamatan manusia

tanpa agama atau kesusilaan.84

Betapa kuatnya religius dan moralitas aktual dalam pemikiran Karl Marx,

dengan khususnya yang berkaitan dengan kapitalisme dan komunisme kini kita

pandang sebagai kesalahan serius. Berbeda dengan pemikiran Marx, kapitalis

belumlah hancur. Marx dengan berlebihan meremehkan kekuatan kapitalisme

untuk mereformasi dirinya. Penghormatan kepada komunisme belumlah muncul

konflik antarahubungan dan kekuatan produksi mereka. Komunisme malah

82 Dr. harry Hemersma, Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern, (Jakarta : PT. Gramedia, 1983)

hlm.73 83Sindudinata.., op.cit., hlm.44 84 Drs. M.A.W. Brouwer dan M. Puspa Heryadi, B.Ph., Sjarah Filsafat Barat Modern dan

Sezaman, (Bandung : Alumni, 1986), hlm. 104

Page 50: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

50

berkembang dalam kultur feodal,. Di negara-negara miskin seperti Rusia Cina.

Meskipun begitu Marx memberi kontribusi dalam budaya intelektual, politik,

pengaruh sosial, ekonomi dan kondisi historis pada kehidupan manusia dan

pemikiran. Marx harus dianggap sebagai seorang ahli ekonomi politik besar dan

pelopor sosiologi serta sejarah intelektual dan keberadaan politik abad ke-20.85

Pemikiran Marx meluas ke seluruh sudut dunia, komunisme Marx telah

menyebar dari Rusia hingga negara-negara selanjutnya juga Ciona, Indocina,

Afrika dan kini Amerika Latin..Marxisme memiliki kekuatan kekuatan sebagai

sebuah ideologi bagi orang tertindas yang memaknai sejarah dunia sebagai

eksploitasi ekonomi dan membuka jalan untuk kebebasan lewat revolusi agresif,

penangkapan dengan penindas dunia dan kekayaan, lalu umat manusia akan

ditebus dan dikembalikan ke surga. Hantu membayangi Eropa, Asia, Afrika dan

Amerika Latin. Hantu membayangi dunia.

85 T.Z. Lavine., op.cit., hlm. 102..

Page 51: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

51

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Setelah meneliti dan mengkaji pandangan Karl Marx tentang dialektika dan

melakukan bahasan tokoh filusuf sebagai jawaban terhadap permasalahan dalam

skripsi ini maka sampailah pada kesimpulan yang merupakan hasil keseluruhan

dari penelitian.

1. Pada abad ke-19 muncul ideologi yang sangat membahayakan tatanan

fundamental masyarakat dan eksistensi manusia (terutama tatanan

horizontalnya). Atas kekejaman kaum penguasa dalam merebut kekuasaan

secara eksploitatif, kekerasan, kekejaman, alienasi dan memanfaatkan kaum

marjinal sebagai surplus velue (nilai lebih) dalam mencari keuntungan-

keuntungan yang sangat besar dalam segelintir elit. Maka Muncullah Tokoh

memperjuangkan kaum marjinal dengan pandangan dialektika yaitu Hegel

dengan pandangean idelaisme mengenai roh (bahwa segala yang ada di alam

semesta ini buah hasil dari rohaniah) dalam proses dialektika, Karl Marx dan

Engels membalikan pemikiran dialektika Hegel dengan materi, bahwa

rohaniah buah hasil dari materi atau segala yang ada dialam semesta ini

adalah materi.

2. Ajaran filsafat Marx disebut juga materialisme dialektik, dan disebut juga

materialisme historis. Disebut sebagai materialisme dialektika karena

peristiwa ekonomis yang didominir oleh keadaan ekonomis yang meteriil itu

berjalan melalui proses dialektika : teses, antitesis dan sisntesis (milik

bersama kaum primitif (tesis), milik individu kapitalis (antitesis), dan

melahirkan diktaktur proletariat (sintesis) dengan jalan revolusi komunis

manifesto. Evolusi Karl Marx yaitu : kaum primitif, kaum budak, kaum

kapitalis dan kaum komunis.

Page 52: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

52

3. Relevansi pemikiran Karl Marx di zaman ini adalah dalam konteks kebutuhan

merekonstruksi struktur sosial di beberapa negara maju. Kehancuran ikatan

solidaritas horizontal merupakan salah satu akar kehancuran civil society.

Saya tengarai ada sejumlah faktor ekonomi-politik yang menyebabkan

hancurnya solidaritas horizontal itu, yaitu berdominasinya gelombang

neoliberalisme yang melanda negeri-negeri berkembang sejak 1980-an,

berdampak pada pembangunan ekonomi dan perpolitikan di negeri-negeri itu.

kesenjangan sosial sebagai dampak ekspansi neoliberalisme di Amerika Latin

ternyata tidak selalu memunculkan solidaritas horizontal di kalangan rakyat,

terutama solidaritas berbasis kelas. Fenomena ini menarik karena wilayah itu

dikenal sebagai wilayah di mana solidaritas horizontal berbasis lintas-kelas.

Memunculkan pergumulan gerakan hijau, gerakan feminisme, gerakan

masyarakat adapt, ataupun gerakan rakyat miskin kota untuk mempertahankan

kompetisi dari segala hal seperti agrarian (pertanahan), pasaran bebas, dan

mempertahankan hak miliknya.

4. Kritik-kritik Marx tentang dialektika tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang serius. Banyak ahli sejarah yang mengatakan bahwa sesungguhnya tak

ada kelaziman dialektika dalam sejarah. Kejadian apa saja dalam sejarah dapat

dianggap sebagai tesis, antitesis dan sintesis hali ini harus bergantung pada

prespektif atau pandangan seseorang. Manusia hidup dengan banyak

pertanyaan yang sama sekali tidak dijawab oleh suatu tindakan sosial-

ekonomi. Hubungan materi dan jiwa, individu dan masyarakat, kebebasan dan

keperluan, misteri kematian, pertanyaan-pertanyaan kultural, religius,

psikologis dan seterusnya, sama sekali tidak dijelaskan oleh pendekatan Marx.

Bahkan soal ekonomis diselesaikan dengan terlalu mudah. Misalnya tidak

jelas bahwa firdaus duniawi akan mulai kalau segala sesuatu dimiliki secara

kolektif.

Page 53: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

53

B. Saran-saran

Setelah Penulis memberikan suatu konklusi dalam akhir pembahasan skripsi

ini ada beberapa hal yang dapat disumbangkan sebagai saran-saran sebagai

berikut :

1. Agar dalam memahami perspektif pemikiran Karl Marx sejauh mana

menyangkut permasalahan tentang dialektika, hendaklah bisa

menempatkan sebagai pemahaman dan bukan sebagai inti sebuah ajaran

agama. Pada dasarnya semua itu merupakan hasil rekayasa para pemikir

dan tokoh aliran tersebut. Sebab para pemikir dialektika hanya merupakan

ekspresi kebebasan dalam berfikir dalam menyikapi kehidupan.

2. Sebagai seorang sarjana muslim, di dalam mempelajari suatu ilmu atau

mengambil suatu kesimpulan hendaknya tetap berpegang dalam kerangka

berfikir yang religius dan obyektif, sehingga tidak terkecoh dengan segala

macam bentuk hidup serta konsep-konsep, isme-isme, yang di tawarkan

sebagai hasil pemikiran manusia.

C. PENUTUP

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat taufiq hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Penulis, menyadari bahwa dalam skripsi masih terdapat kesalahan dan

kekurangan baik dalam paparan substansi maupun metodologinya. Oleh karena

itu, penulis menyadari bahwa tiada gading yang tak retak, maka kritik dan saran

membangun dari pembaca menjadi harapan penulis. Sebagai penutup, tiada kata

indah yang patut penulis untai melainkan secercah kalimat yaitu mencipta yang

tak sempurna masih lebih baik dari pada kemandulan yang sempurna. Tiada usaha

besar akan berhasil tanpa dimulai dari yang kecil. Semoga Allah SWT

meridhainya.

Page 54: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

54

DAFTAR PUSTAKA

Amin Rais, Cakrawala Islam Antara Cita dan Fakta , (Bandung :

Mizan,1996)

Andi Muawiyah, Peta Pemikiran Karl Marx(materialisme Dialektika dan

Materialisme Historis), (Yogyakarta : Pustaka Sastra LKiS, 2000)

Anton Bakker, Dr., dan Drs. Achmad Charris Zubair, Metodologi penelitian

Filasat, (Yogyakarta : Pustaka Filsafat,1990)

Berling, R. F., Filsafat Dewasa Ini, terj. Hasan Amin, (Jakarta : Balai

Pustaka,1966)

Bertand Russel, Sejarah Filsafat Barat dan Kaitannya dengan Kondisi Sosio-

Politik dari zaman Kini Hingga Sekarang, terj. Sigit Jetmiko, Agung Prihantoro,

Imam Mutaqim, Imam Baihaqi, dan Mohammad Shodiq, (Yogyakarta : 2003) O.

Hamsem, Marxisme dan Agama, (Bandung : Balai Pustaka, 1984)

Bertens, Prof. K., Ringkasan Sejarah Filsafat, (Yogyakarta : Penerbit

Kanisius, 1975)

Brouwer, Drs. M.A.W., dan M. Puspa Heryadi, B.Ph., Sjarah Filsafat Barat

Modern dan Sezaman, (Bandung : Alumni, 1986)

Chairil Basori, Drs. A., Filsafat, (Semarang : IAIN Walisongo, 1986)

Consuelo G. Sevina dan Kawan-Kawan, Pengantar metode penelitian,

(Jakarta : UI Press,1993)

Doyle Paul Jhonson, Teori sosiologi Klasik dan Modern, terj. Robert M. Z.

Lawang, Jakarta : Gramedia,1986)

Erich Fromm, Konsep Manusia Menurut Marx, Terj. Agung Prihantoro,

Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002)

Franz Magnis Suseno, Kuasa dan Moral, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2000) Anthony Giddens, Konsekuensi-Konsekuensi Modernitas, (Yogyakarta

: Kreasi Wacana, 2005)

Page 55: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

55

Harold H. Titus, Persoalan Persoalan Filsafat, terj. Prof. Dr.H. M. Rasiji,

(Jakarta : Bulan Bintang, 1999)

Harry Hemersma, Dr., Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern, (Jakarta : PT.

Gramedia, 1984)

Harsya W. Bakhtriar, Percikan dengan Sidney Hook tentang 4 masalah

Filsafat, (Jakarta : Jembatan, 1986)

Harun Yahya.com/indo, WWW., Bencana Kemanusiaan Akibat Darwinisme

----------------. Com/Indo, WWW., Buka Mata, Perluas Cakrawala, dari buku

Bencana Kemanusiaan Akibat Darwinisme, 4/27/2005.

----------------. Com/indo, WWW., Evolusi : Inspirasi bagi Komunisme

----------------.com, Info@., Hak cipta terpelihara

Henry D. Aiken, Abad Ideologi, (Yogyakarta : Yayasan Benteng Budaya,

2002)

Henry J. Schmandt, Filsafat Politik Kajian Historis dari Zaman Yunani Kuno

sampai Zaman Modern, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002)

Imam Munawir, Drs. Ec, Posisi Islam di Tengah Pertarungan Ideologi dan

Keyakinan, (Surabaya : PT. Bina Ilmu, 1988)

Lavine, T. Z., Marx Konflik Kelas dan Orang yang Terasing, (Yogyakarta :

Penerbit Delima, 2003)

---------------., Petualangan Filsafat dari Sorcates ke Sarte, (Yogyakarta :

Penerbit Jendela, 2002)

Louis O. Kattsof, Pengantar Filsafat, terj. Soejono Soemargono, (Yogyakarta

: Tiara Wacana, 1989)

Lyman Tower Sargent, Ideologi Politik Kontemporer, terj. Smamorang,

(Jakarta : Bina Aksara, 1986)

Mansour Fakih, Dr., Jalan Lain Manifesto Intelektual Organik, (Yogyakarta

:InsistPress, 2002)

Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta : Penerbit PT. Gramedia

Pustaka Utama, 1977)

Page 56: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

56

Mudji Sutrisno, F. X., & F. Hardiman, Para Filsafat Penentu Gerak Zaman,

(Yogyakarta : Penerbit Kanisius, 1990)

Muhammad Baqir Ash-Shadr, Falsafatuna, (Bandung : Penerbit Mizan, 1991)

Peter Beihard, Teori-Teori Sosial, (Yogyakarta : Pustka Pelajar, 2002)

Sindudinata, Dilema Usaha Manusia Rasional, (Jakarta : PT. Gramedia,1983)

Sudarto M. Hum, Drs. H., Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta : Raja

Grafindo Persada, 1996)

Van Der Weij, Dr. P.A., Filsuf-Filsuf Besar Tentang Manusia tentang

Manusia, terj. K. Bertens, (Jakarta : PT. Gramedia Putaka Utama, 1988)

William Ebenstein & Edwin Fogelman, Isme-Isme Dewasa Ini, terj. Alex

Jamudi, (Jakarta : Erlangga, 1987)

WWW. Google .com., Neoliberalisme, Harian Kompas, 2002

-------- Matpipithi.freeweb sitehosting..com. Neoliberalisme, 24 desember

2005

--------- Mediakrasi, com., Neoliberalisme, 28 oktober 2005

---------- Polarhome.com., neoliberalisme., 24 desember 2005

Page 57: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · filsafat Hegel sebagai suatu kesatuan” tampak sebuah filsafat kehidupan

57

DAFTAR RIWAYAT HIDUP NAMA : Agung Nugroho Tempat, tanggal lahir : Semarang, 25 Mei 1981 Kebangsaan suku : Indonesia Agama : Islam Alamat : Jl. Karang Anyar Selatan no. 68 RT 01/ 02 Kel.

Brumbungan Kec. Semarang Tengah Kode Pos 510135.

Pendidikan : - SD N Widosari 02 lulusan tahun 1995 - SLTP Walisongo 01 lulusan 1998. - SMU Walisongo lulusan 2001. - Tahun 2001 masuk menjadi mahasiswa Fakultas

Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang.

Demikian riwayat pendidikan penulis yang kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila terdapat kekelirua, maka bersedia untuk dibuktikan.

Semarang, 8 April 2006

Penulis (Agung Nugroho)