bab i pendahuluan a. latar belakang masalahrepository.ump.ac.id/4598/2/bakhtiar noor abidin bab...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis yang
paling banyak dialami oleh penduduk didunia. Penyakit DM menempati
urutan ke-4 penyebab kematian di negara berkembang. Salah satu jenis
penyakit DM yang paling banyak dialami oleh penduduk di dunia adalah DM
tipe 2 (85-95%), yaiu penyakit DM yang disebabkan oleh terganggunya
sekresi insulin (Sicree et al, 2009).
World Health Organization menyebutkan bahwa pada tahun 2014
prevalensi diabetes mellitus di seluruh dunia mencapai 9% dari orang dewasa
yang berusia >18 tahun. Pada tahun 2012, angka mortalitas akibat diabetes
mencapai 1,5 juta jiwa dan lebih dari 80% terjadi pada penduduk yang
berpenghasilan menengah ke bawah. WHO memprediksi bahwa diabetes akan
menjadi 7 penyebab utama kematian pada tahun 2030 (WHO, 2014).
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2015 memaparkan
survey terbaru menunjukan bahwa 3 penyebab kematian utama di Indonesia,
salah satunya adalah karena penyakit komplikasi diabetes mellitus yaitu
sebesar 6,7% dari total kematian. Sebanyak 7,6 juta orang di Indonesia terkena
diabetes, dan sekitar 12,6 juta orang dalam kondisi pra-diabetes (Depkes,
2015).
Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
2
Ulkus kaki diabetes (UKD) adalah salah satu masalah komplikasi yang
paling serius klien diabetes mellitus. Angka kejadian ulkus pada kaki klien
diabetes mellitus mencapai 4% dan 10% dengan masa harapan hidup 25%,
penderita DM sebanyak 20% dengan komplikasi ulkus mengalami masalah
perluasan infeksi, gangren, amputasi dan kematian. Masalah lain adalah
penyembuhan luka yang lama yang kemungkinan akan berakhir dengan
amputasi, hal ini akan berpengaruh pada kualitas hidup serta meningkatnya
angka kematian, faktor penting dari masalah tersebut adalah lamanya
penyembuhan luka yang lama, maka dari itu diperlukan teknik perawatan luka
dan pengobatan yang tepat untuk mempercepat penyembuhan luka (Yotsu,
2014).
Pada klien ulkus diabetik, 50% akan mengalami infeksi akibat adanya
glukosa darah yang tinggi karena merupakan media pertumbuhan bakteri yang
subur. Bakteri yang terdapat pada ulkus merupakan gabungan dari bakteri
aerob dan anaerob. Anggriawan (2014) meneliti adanya bakteri pada kultur
pus penderita diabetes yaitu enterobacter sp. (10,71%). Staphylococcus aureus
(17,85%). Salmonella sp. (82,15%). dan Pseudomonas sp. (17,86%). pada
penelitian ini untuk mengetahui apakah bakteri ulkus diabetikum resisten
terhadap komponen antibakteri dari ekstrak jintan hitam perlu dilakukan
teknik pengujian yaitu teknik in vitro.
Teknik in vitro adalah prosedur perlakuan yang diberikan dalam
lingkungan terkendali diluar organisme hidup, bakteri yang diambil dari
organisme kemudian dapat dikembangbiakan didalam kaca untuk
Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
3
diidentifikasi dan dilakukan pengujian, bakteri yang sudah di biakkan lalu
dilakukan uji disk diffusion dengan komponen antibakteri untuk diketahui
aktifitasnya dapat dilihat dari tingkat daya hambatnya ditunjukan dari zona
bening yang dihasilkan.
Jintan hitam (Nigella sativa L.) yang dikenal dengan nama black cumin
atau Habbatusauda merupakan tanaman asli dari Eropa Selatan. Tumbuhan ini
telah digunakan sebagai pengobatan herbal selama lebih dari 2000 tahun.
Bagian tumbuhan tumbuhan yang digunakan adalah bijinya, yang memiliki
peran medis dan telah diaplikasikan dalam sistem pengobatan herbal
tradisional di arab dan yunani. Biji jintan hitam dilaporkan telah menunjukan
efek farmakologis yang meliputi antibakterial, antihelmintik, anticestoda,
antischistoma, antifungi, antiviral, antioksidan, dan memiliki aktivitas
inflamasi, serta dapat meningkatkan respon imun (Abdulelah Zainal, 2007).
Banyak peneliti yang telah membuktikan manfaat dari jintan hitam.
Sebagian besar efek antibakteri pada biji jintan hitam adalah karena biji jintan
hitam mengandung alkaolid, saponin, timoquinone, dan flavanoid. Senyawa
flavanoid dan saponin dapat mendenatrurasikan protein pada dinding sel
bakteri. Berdasarkan penelitian khalid et al (2011) diketahui bahwa ekstrak
metanol dari jinten hitam (Nigella Sativa) menunjukan aktivitas
penghambatan pertumbuhan pada bakteri Gram positif dan negatif antara lain
Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa,
Salmonella typhi. (Ayuni, 2012) Ekstrak jintan hitam dalam fraksi n-heksana
mempunyai aktivitas sebagai inhibitor. Penelitian Halawani (2009) juga
Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
4
menghasilkan kesimpulan bahwa ekstrak minyak atsiri Nigella sativa jika
digabungkan dengan antibiotik akan memiliki aktivitas antimikroba yang lebih
besar.
Hal ini menunjukan didalam Nigella Sativa terdapat senyawa
antibakteri yang berpotensi berperan untuk menghambat bakteri baik gram
positif atau negatif yang diantara jenis bakteri tersebut terdapat pada beberapa
penyakit yang menyerang manusia, seperti yang sudah banyak ditemukan
sekarang jinten hitam umumnya sudah dalam bentuk sediaan obat seperti
minyak, krim, dan serbuk yang sudah dicampur dengan minyak zaitun, sari
kurma, atau madu.
Bakteri memiliki peranan yang besar dan tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan manusia. Ada beberapa jenis bakteri yang menguntungkan yang
banyak ditemukan dalam tubuh kita, namun ada juga bakteri bakteri-bakteri
yang merugikan yang dapat menyebabkan penyakit. Ulkus diabetikum adalah
salah satu komplikasi umum yang terjadi pada klien yang menderita diabetes
mellitus yang disebabkan karena infeksi atau kerusakan jaringan yang lebih
dalam yang terkait dengan gangguan neurologis dan vaskuler. Hasil penelitian
yang dilakukan Sutjahjo (2012) menemukan bakteri yang menyebabkan
infeksi pada ulkus diabetika yaitu Pseudomonas aureginosa, Streptococcus, P.
Mirabilis, Staphylococcus, Escheria coli dan Klebsiella pneumoniae.
Merujuk pada uraian tentang manfaat jintan hitam terutama pada
aktivitas senyawa antibakterinya yang terdapat dalam ekstrak Jinten Hitam
terhadap bakteri yang telah diteliti oleh para peneliti terdahulu, peneliti akan
Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
5
melakukan penelitian yaitu uji aktivitas fraksi ekstrak Biji Jintan Hitam
(Nigella Sativa) terhadap zona hambat pada bakteri Ulkus Diabetikum secara
In Vitro. Peneliti akan membuat 3 jenis fraksi ekstrak jinten hitam dengan
metode ekstraksi bertingkat, fraksinasi menggunakan pelarut yang berbeda
kepolarannya yaitu dengan pelarut n-heksana, etil asetat, dan etanol yang
masing-masing akan diujikan pada bakteri Ulkus Diabetikum, lalu setelah
didapatkan fraksi dengan zona hambat paling tinggi, akan diteliti lebih lanjut
terhadap senyawa aktif yang berpengaruh didalam fraksi tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat di rumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Apakah masing-masing fraksi ekstrak biji jintan hitam (Nigella Sativa)
memiliki daya hambat terhadap bakteri ulkus diabetikum?
2. Fraksi manakah yang paling besar pengaruhnya terhadap zona hambat
bakteri ulkus diabetikum?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan
penelitian yang akan dicapai adalah:
1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antibakteri dari
masing-masing fraksi ekstrak jintan hitam terhadap bakteri ulkus
diabetikum secara in vitro.
Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
6
2. Tujuan Khusus
a. Membuktikan daya hambat antibakteri masing-masing fraksi ekstrak
biji jintan hitam (Nigella Sativa) terhadap bakteri ulkus diabetikum
secara in vitro.
b. Membandingkan fraksi ekstrak biji jintan hitam (Nigella Sativa)
berdasarkan zona hambatnya terhadap bakteri ulkus diabetikum secara
in vitro.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang
gambaran umum pengaruh dari ekstrak dan fraksi dari jinten hitam
terhadap zona hambat bakteri ulkus diabetikum sehingga dapat diperoleh
manfaanya lebih lanjut.
2. Bagi ilmu keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam bidang
perawatan luka khususnya mengenai penatalaksanaan kontrol infeksi yang
berkaitan dengan penanganan pertumbuhan bakteri pada luka,setelah
diketahui khasiat dari ekstrak jintan hitam sebagai temuan yang dapat
digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri, dapat diaplikasikan
kedalam bentuk obat yang efektif untuk penyembuhan ulkus DM.
Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
7
E. Penelitian Terkait
1. Gustiana, Alexander Rantetondok, Elmi Nurhaidah Zainuddin (2015)
dengan judul “Efektivitas ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa)
terhadap infeksi bakteri streptococcus agalactiae pada ikan Nila
(Oreochromis niloticus Linn)”.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ekstrak biji jintan
hitam (Nigella sativa) memberikan pengaruh sebagai daya hambat
terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae pada ikan Nila
(Oreochromis niloticus Linn).
Hasil pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi agar
terhadap bakteri patogen Streptococcus agalactiae, diperoleh aktivitas
tertinggi pada ekstrak semi-polar etanol biji jintan hitam (Nigella sativa
L.) dengan diameter zona hambat 15,33 mm, disusul ekstrak polar metanol
dengan diameter zona hambat 12,67 mm. Ekstrak non-polar n-heksana
tidak memperlihatkan aktivitas terhadap bakteri uji. Hasil pengujian
sitotoksisitas dari ekstrak semi-polar etanol, memperlihatkan hanya
konsentrasi 2000 ppm yang memperlihatkan efek toksik yang sedang
terhadap larva ikan nila (Oreochromis niloticus) (LC50= 630.9 ppm).
Konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak etanol terhadap bakteri
Streptococcus agalactiae adalah 125 ppm.
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan ekstrak
biji jinten hitam sebagai antibakteri yang diujicobakan pada bakteri.
Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
8
perbedaan penelitian ini terletak pada metode penelitian dan bakteri yang
digunakan dalam penelitian.
2. Penelitian Asniyah (2009) “ Efek Antimikroba Minyak Jinten Hitam
(Nigella Sativa) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia Coli in vitro.
Tujuan penelitian ini untuk tentang efektivitas antimikroba minyak
jinten hitam (Nigella Sativa) terhadap pertumbuhan Escherichia Coli in
Vitro. Desain penelitian adalah eksperimental laboratorik menggunakan
rancangan post test only control group design. Pengambilan sample
dilakukan dengan teknik non random sampling.
Hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa minyak
jinten hitam (Nigella Sativa) terbukti bermakna secara statistik (p<0,05)
dalam menghambat pertumbuhan Escherichia Coli.
Persamaan penelitian ini sama-sama mengetahui efek antimikroba
jinten hitam terhadap bakteri, perbedaanya pada penelitian ini terletak
pada metode dan bahan yang digunakan yaitu menggunakan minyak jinten
untuk mengetahui efek terhadap pertumbuhan Escherichia Coli in Vitro.
3. Pute Wida Wijayanti (2016) “Efektivitas minyak Jinten Hitam (Nigella
Sativa) dan madu sebagai antimikroba terhadap zona hambat pada bakteri
luka kanker payudara secara in vitro di RSUD Prof. Dr. Margono
Soekardjo Purwokerto”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antimikroba dari
minyak jinten hitam (Nigella Sativa) dan madu terhadap zona hambat pada
bakterin luka kanker payudara secara in vitro.
Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
9
Hasil penelitian ini menyebutkan kandungan senyawa antimikroba
yang paling efektif menghasilkan zona hambat yaitu minyak jinten hitam.
Hasil selisih perbandingan terbesar kontrol yaitu minyak jinten hitam,
karena minyak jinten hitam dengan kontrol terdapat selisih sebesar
24,8944 mm² atau lebih besar daripada madu yang hanya 7,083 mm².
Persamaan pada penelitian ini adalah sama-sama mengetahui
aktivitas antibakteri terhadap bakteri secara in vitro, perbedaanya terletak
pada bahan dan bakteri yang digunakan yaitu minyak jinten hitam dan
Bakteri yang digunakan dalam penelitian adalah bakteri yang diambil dari
luka kanker payudara.
4. Ahmad Shobrun Jamil, Buhari Adi, Bayu Prasaja, Astri Ariani, Zulkipli
Hardi (2014) “Aktivitas antimikroba ekstrak biji Nigella Sativa terhadap
viabilitas bakteri probiotik secara in vitro”
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak biji
Nigella Sativa sebagai antimiktoba terhadap viabilitas bakteri probiotik
secara in vitro.
Hasil penelitian diketahui bahwa serbuk biji N. Sativa memiliki
aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri probiotik (L.acidophyllus
dan L. plantarum) secara in vitro dengan kadar hambat minimum 31,25
mg/ml. Sedangkan secara in vivo dosis 1,3 mg/20g BB dan 2,6 mg/20 g
BB meningkatkan viabilitas bakteri probiotik/asam laktat secara umum
dan baru menunjukkan aktivitas penghambatan pada dosis 3,9 mg/20 g
BB.
Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
10
Persamaan penelitian ini yaitu sama-sama mengetahui zona hambat
ekstrak biji nigella sativa terhadap bakteri, perbedaanya terletak pada
sebagai antimikroba terhadap viabilitas bakteri, perbedaanya adalah pada
metode jenis dan konsentrasi ekstrak serta jenis bakteri yang digunakan
dalam penelitian.
5. Laela Hayu Nurani (2011) “ Uji Sitotoksitas dan Antiproliferatif fraksi etil
asetat ekstrak etanol biji jintan hitam (Nigella sativa, Lour) terhadap sel
mioma.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti efek sitotoksik dan
antiproliferatif ekstrak etanol biji jinten hitam terhadap sel mioma.
Hasil penelitian diketahui bahwa fraksi ekstrak etanol biji jinten
hitam (Nigella sativa, L.) mempunyai aktivitas sitotoksik secara in vitro
terhadap sel Mieloma, dengan LC50. 177,01 µg/ml. Ekstrak ini juga
mempunyai efek antiproliferatif terhadap sel Micloma dengan
kemungkinan mekanisme memacu cell cycle arrest.
Persamaan pada penelitian ini adalah sama-sama menggunakan
ekstrak etanol biji jintan dan fraksinya, perbedaanya terletak pada uji dan
bahan yang digunakan yaitu uji sitotoksisitas dan sel mieloma.
6. Eman Halawani. (2009). “Antibacterial Activity of Thymoquinone and
Thymohydroquinone of Nigella sativa L. and Their Interaction with Some
Antibiotics”
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas
antibakteri dari dua komponen utama minyak biji jintan hitam yaitu
Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
11
thymoquinone dan thymohidroquione terhadap Escherichia coli,
pseudomonas aeruginosa, flexneri shigella, salmonella typhimurium,
salmonella enteritidis, dan staphylococcus aureus.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kedua komponen
thymoquinone dan thymohidroquinone memiliki aktivitas antibakteri dan
aktivitas mereka diperkuat oleh antibiotic terutama pada bakteri S. aureus.
Persamaan penelitian ini dengan yang diteliti adalah sama-sama
mengetahui aktivitas antibakteri senyawa jintan hitam terhadap bakteri,
perbedaan penelitian dengan yang diteliti terletak pada metode penelitian,
jenis coba dan bahan penelitian yang digunakan.
7. Salma Abdul Wadud K. A. (2014). “Uji efektivitas biji jintan hitam
(Nigella sativa) tehadap pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae”.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek ekstrak biji jintan
hitam terhadap pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae.
Hasil penelitian didapatkan dari penelitian ini pada keempat
konsentrasi 1%, 1,25%, 1,5%, dan 1,75% secara berturut-turut didapatkan
zona hambat yaitu 27,3mm; 29,7mm; 34,3mm; 39,7mm. Seiring dengan
meningkatnya konsentrasi ekstrak biji jintan hitam menunjukan adanya
peningkatan dari daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Shigella
dysenteriae.
Persamaan penelitian ini dengan yang diteliti adalah sama-sama
mengetahui efek ekstrak biji jintan hitam terhadap pertumbuhan bakteri.
Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
12
Perbedaanya terletak pada fraksi, konsentrasi dan sampel bakteri yang
digunakan dalam pengujian.
8. Kokoska et al. (2008). “Comparison of Chemical Composition and
Antibacterial Activity of Nigella sativa Seed Essential Oils Obtained by
Different Extraction Methods.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari
ekstrak nigella sativa dengan metode dan perbandingan komposisi yang
berbeda.
Hasil penelitian didapatkan Kedua minyak suling langsung dari biji
menunjukkan aktivitas antimikroba yang lebih rendah (MIC 256 dan 32 g /
ml untuk HD dan SD, masing-masing) dari yang diperoleh oleh SE-SD
dan SFE-SD (MIC 4 g / ml). Semua sampel minyak secara signifikan lebih
aktif terhadap gram-positif dibandingkan terhadap gram negative
bakteri. Thymoquinone menunjukkan aktivitas pertumbuhan menghambat
ampuh melawan bakteri gram positif, dengan MIC mulai
8-64 g / ml.
Persamaan penelitian ini dengan yang akan diteliti adalah sama-
sama mengetahui aktivitas antibakteri dengan menggunakan jintan hitam
sebagai bahan utama ekstraksi. Perbedaanya terletak pada komposisi dan
pelarut yang digunakan.
Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017