bab i pendahuluan a. latar belakang - bimpapah.com · petunjuk dan contoh seperti pada gambar 1 dan...

38
Pedoman Teknis Pengelolaan Bangsal Pascapanen Hortikultura 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat saat ini dan mendatang, gaya hidup sehat merupakan investasi penting dimana salah satunya dapat dilakukan dengan memprioritaskan konsumsi produk hortikultura yang menyehatkan, baik dalam bentuk sayuran, buah-buahan, produk tanaman obat, maupun kebutuhan estetika yaitu florikultura. Sehubungan dengan hal tersebut, masyarakat selaku konsumen kini dan mendatang menuntut ketersediaan produk berkualitas tinggi, aman dikonsumsi dan menyehatkan. Hal ini menjadi peluang pasar bagi pelaku agribisnis hortikultura, baik untuk pasar domestik maupun internasional, dimana secara langsung menuntut adanya peningkatan mutu produk hortikultura melalui penanganan pascapanen yang baik. Dalam rangka pengembangan produk hortikultura yang bermutu, aman konsumsi, menyehatkan dan berdaya saing di pasar domestik dan internasional, selain dibutuhkan penerapan budidaya yang baik dan benar (Good Agricultural Practices/GAP), juga diperlukan penanganan pasca panen yang baik dan benar (Good Handling Practices/GHP). Tahapan penanganan pascapanen produk hortikultura merupakan salah satu kegiatan dalam usahatani yang perlu mendapat perhatian, selain untuk mempertahankan mutu dan memperpanjang umur simpannya, antara lain juga karena menyangkut tingkat penyusutan yang cukup tinggi, baik penyusutan bobot maupun mutu. Menurut FAO tahun 1979, diperkirakan tingkat kerusakan dapat mencapai 30% - 50% antara lain sebagai akibat penanganan saat panen dan

Upload: vonhi

Post on 12-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

1

BABIPENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakatsaat ini dan mendatang, gaya hidup sehat merupakaninvestasi penting dimana salah satunya dapat dilakukandenganmemprioritaskankonsumsiprodukhortikulturayangmenyehatkan, baik dalam bentuk sayuran, buah-buahan,produk tanaman obat, maupun kebutuhan estetika yaituflorikultura. Sehubungan dengan hal tersebut, masyarakatselakukonsumenkinidanmendatangmenuntutketersediaanproduk berkualitas tinggi, aman dikonsumsi danmenyehatkan. Hal ini menjadi peluang pasar bagi pelakuagribisnis hortikultura, baik untuk pasar domestik maupuninternasional, dimana secara langsung menuntut adanyapeningkatan mutu produk hortikultura melalui penangananpascapanenyangbaik.

Dalamrangkapengembanganprodukhortikulturayang

bermutu,amankonsumsi,menyehatkandanberdayasaingdipasar domestik dan internasional, selain dibutuhkanpenerapanbudidayayangbaikdanbenar (GoodAgriculturalPractices/GAP), juga diperlukan penanganan pasca panenyangbaikdanbenar(GoodHandlingPractices/GHP).Tahapanpenanganan pascapanen produk hortikultura merupakansalah satu kegiatan dalam usahatani yang perlu mendapatperhatian, selain untuk mempertahankan mutu danmemperpanjang umur simpannya, antara lain juga karenamenyangkut tingkat penyusutan yang cukup tinggi, baikpenyusutan bobotmaupunmutu.Menurut FAO tahun 1979,diperkirakan tingkat kerusakan dapatmencapai 30% - 50%antara lain sebagai akibat penanganan saat panen dan

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

2

pascapanen kurang tepat. Sebaliknya, apabila pascapanenditangani dengan baik dan benar, maka akan dapatmemperpanjang kesegaran, mencegah menurunnya mutuhasil panen, menekan tingkat kehilangan hasil,memperpanjang umur simpan, dan pada akhirnyameningkatkan pendapatan petani. Penanganan pascapanenhortikulturamerupakansalahsatumatarantaipentingdalampencapaian standarmutuprodukhortikultura.Aneka ragamproduk hortikultura sebelum dipasarkan ke berbagai pasaratau dijual langsung kepada konsumen, perlu dilakukanpenanganan pascapanen di bangsal pascapanen (packinghouse).

Kegiatan penanganan pasca panen hortikultura yang

baik dan benar ditingkat produsen, khususnya petani dalamlimatahunterakhirbelummenjadisuatukebutuhan.Kegiatanpascapanenmasih dilakukan seadanya dan umumnyamasihdilakukan di sembarang tempat, bukan di bangsal/gudangpascapanen. Keterbatasan pengetahuan dan sarana bangsalpenanganan pascapanen di tingkat produsen hortikultura diberbagai daerah sentra produksi menyebabkan minimnyapenangananpascapanenyangbaikdanbenar.

Dinegara-negaramaju,bangsalpenangananpascapanen

terdiri dari ruangan besar yang dilengkapi dengan unitpenyimpanan dingin serta peralatan modern yang bekerjasepenuhnya secara otomatis, sehingga mampu menanganiproduk hortikultura dalam jumlah besar dan dalam waktuyang relatif pendek. Di negara yang sedang berkembang,bangsal penanganan pascapanen sangat terbatas jumlahnyadan kalau ada sangat sederhana, antara lain hanya berupasuatu "saung" yang ternaungi dari sinar matahari danmemiliki sirkulasi udara yang baik, dilengkapi denganmejauntukmelakukansortasi.

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

3

Penanganan pascapanen yang dilakukan di bangsaldapat berupa kegiatan yang sederhana sampai kompleks.Namun demikian pada dasarnya penanganan pascapanenterdiri dari kegiatan utama sebagai berikut: penerimaanpasokan produk, pembongkaran muatan, pemeriksaan danpencatatan pasokan, pree colling (pra-pendinginan); sortasi(pemilahan produk); pembersihan atau pencucian;pengkelasan(grading);perlakuandenganfungisida(pilihan);pelilinan (waxing); pengepakan (packaging); fumigasi,pemeramandancuringyangmerupakanbeberapaperlakuantambahan sebelum atau sesudah pengepakan; danpenyimpanansebelumpengangkutan.

Walaupun semua kegiatan berlangsung di dalam suatu

ruangan,tetapipelaksanaankegiatan-kegiatantersebuttidakbolehdilakukansecaratidakberaturan(semrawut).Untukituperlu dibuat tataruang dan tataletak yang baik, sehinggaefisiendalampergerakanbarangdanpekerja.

Menyadariakanpentingnyapenangananpascapanendi

bangsal, maka secara khusus mulai tahun 2016, DitjenHortikultura melalui Direktorat Pengolahan dan PemasaranHasil Hortikultura memfasilitasi terbangunnya bangsal-bangsal pascapanen di sentra-sentra produksi hortikulturabaik sayuran, buah, tanaman obat maupun tanamanflorikultura dengan bentuk yang sederhana. Selain itu tidaksedikit bangsal pascapanen dibangun secara swadaya olehpetani atau pelaku agribisnis hortikultura. Sehubungandengan hal tersebut dipandang perlu disusun PedomanTeknisPengelolaanBangsalPascapanenHortikultura.

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

4

B. TujuandanSasaran

TujuanpenyusunandanditerbitkannyaPedomanTeknisPengelolaan Bangsal Pascapanen Hortikultura ini adalahsebagaipedomanbagistakeholdersdalampembuatanbangsalpenanganan pascapanen produk hortikultura, pemeliharaanbangsal pascapanen dan pengembangan usaha hortikulturaberbasispenangananpascapanen.

Sasaran pengelolaan bangsal penanganan pascapanen

adalah meningkatnya kegiatan penanganan pascapanenproduk segar hortikultura di tingkat petani produsen ataupelaku usaha hortikultura dan pemanfaatan bangsalpascapanensecaraoptimal.

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

5

BABIIPERSYARATANTEKNIS

BANGSALPENANGANANPASCAPANENHORTIKULTURA

Kebutuhan teknis utama bagi bangsal penangananpascapanen hortikultura meliputi persyaratan lokasi, bangunan,fasilitaspenunjangdanperalatanpenangananpascapanen.

A. Lokasi

Pemilihan lokasi bangsal penanganan pascapanenhortikulturaperlumemenuhipersyaratansebagaiberikut:

1. Mudahdiaksesdengankendaraanbermotor;2. Dekatdenganlahanproduksiatausumberpasokan;3. Lahan cukup luas untuk menampung perluasan serta

mobilitaskendaraanpengangkut;4. Tersediasumberairbersihsepanjangtahundansumber

listrik;5. Bebasbanjir;6. Jauhdarisumbercemaran;7. Lahanbebassengketa;8. Pemilihanlahanmempertimbangkanpemanfaatan

bangsaljangkapanjang.

B. Bangunan1. Umum

Persyaratanumumbangsalpascapanenhortikulturaadalah:

a. Bangunan kuat, semi permanen/permanen, amansertamudahdibersihkan;

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

6

b. Luas bangunan sesuai dengan kapasitasproduksi/skala usaha dan menyesuaikan besarnyaanggaran;

c. Kondisi sekeliling bangunan bersih, tertata rapi,bebas hama dan hewan berbahaya serta bahancemaran;

d. Desain bangunan dirancang untuk melindungiproduk, peralatan serta mencegah masuknyabinatangpengerat,hamadanserangga;

2. TataRuang

Tata ruang peruntukan penanganan pascapanen produkperlu diatur agar efisien dan tidak bertabrakan dalamprosesataualiranproduk,alatmaupunpekerja,sehinggaperlupengaturansebagaiberikut:

a. Bangunan bangsal penanganan pascapanenhortikultura terdiri atas ruangan penanganan yangletaknya terpisah dari ruangan pelengkap (kantor,ruangpenyimpanbahanbakudanprodukakhir);

b. Luas ruangan penanganan cukup memadai untukmelakukankegiatanpenangananproduk;

c. Susunanruangandiatursesuaidenganurutanprosespenanganan, memiliki sekurangnya 2 (dua) pintu.Letak pintu masuk dan keluar disesuaikan denganalur penanganan untuk menghindari terjadinyakontaminasi silang produk dan proses. Skema alurprosespenangananpascapanensebaiknyamengikutipetunjuk dan contoh seperti pada Gambar 1 dan 2sebagaiberikut:

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

7

Gambar1.Contoh Alur Proses dan Arah Produk yang Baik dan

BurukdalamBangsalPascapanen.

Gambar2. Contoh Alur Arah Produk pada Bangsal Penanganan

Pascapanen

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

8

3. Lantai

a. Lantairuangpenanganandaribahanyangkuat,tidaklicindantidakmudahretaksertamudahdibersihkan.

b. Permukaan lantai ruangan penanganan yangmenggunakan air harus memiliki kemiringan yangcukup untuk mengalirkan air kearah saluranpembuanganair.

4. Dinding,Langit-langitdanAtapa. Dinding dan langit-langit ruang penanganan bersifat

kedap air, tidak mudah mengelupas dan mudahdibersihkan.

b. Pertemuan antara dinding dan lantai tidakmembentuk sudut yang tajam (dalam bentuklengkungan), sehingga memudahkan dalampembersihan.

c. Atapterbuatdaribahanyangtidakmudahbocordanrontok.

5. Pintu,JendeladanVentilasia. Pintu dan jendela terbuat dari bahan yang mudah

dibersihkan dan tidak korosif, serta mudah dibukatutup.

b. Jendela dan ventilasi pada ruangan penanganancukup memadai untuk menjamin pertukaran udaradalam ruangan, serta dilengkapi dengan kasa yangtidakbisadilewatiserangga.

c. Agarkesegaranudaradidalamruanganterjamin,jikadiperlukanbisadipasangkipaspenghisapudara.

6. Penerangan

a. Ruanganpenanganandanruanganlainnyadilengkapidengan penerangan yang cukup baik untuk siangmaupunmalam.

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

9

b. Setiap lampu yang digunakan dilengkapi denganpelindung.

7. Penyediaansumberenergi Sumber energi harus tersedia dalam jumlah yang cukup

darialiranlistrikataugenset.8. Penyediaansumberair

Tersedia sumber air sepanjang tahun. Air harusmemenuhi syarat baku air untuk proses penangananpascapanen hortikultura (khususnya proses pencuciankomoditas, pembersihan peralatan penangananpascapanensertakebutuhansanitasipekerja).

C. FasilitasPenunjang1. FasilitasSanitasi

a. Tersediasaranaairbersihdanmengalir.b. Tersediasaranapencucitangandiruangan

penanganan.c. Tersediatoiletyangletaknyaterpisahdaribangunan

penangananpascapanen.d. Tersediasaranapenangananlimbah(cairdanpadat)

yang tertutup dan diletakkan di luar bangunanpenangananpascapanen.

2. RuangKantor Tersedia ruangan khusus yang digunakan untuk

mengatur danmengontrol kegiatan pengelolaan bangsalpascapanen, serta tempat penyimpanan dokumen danadministrasibangsal.

3. RuangPenunjang

Merupakan tempatyangdigunakanuntukmenempatkanproduk dan bahan-bahan lainnya untuk menunjangprosespenangananpascapanen,antaralain:

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

10

a. TempatBongkardanMuat.b. RuangBahanKemasan.c. TempatProdukAkhir.d. RuangBahan/PerlengkapanLainnya.

4. RuanganMultiFungsiMerupakan ruangan yang digunakan bagi pekerja untukberbagai keperluan, misalnya istirahat, makan dan lain-lain.

D. PeralatanPenangananPascapanen

Peralatan penanganan pascapanen perlu memenuhipersyaratan antara lain mudah dibersihkan, permukaanperalatan yang berhubungan langsung dengan produk tidakbolehberkarat(korosif),dantidakmudahmengelupas.Perludihindari penggunaan peralatan yang bisa menimbulkankeracunan misalnya tembaga, kuningan dan sejenisnya,Peralatan utama penanganan pascapanen antara lain :1)Wadahhasilpanen,2)Timbangan,3)Bakpencucian,4)Rakpeniris, 5) Blower, 6) Alat trimming (Pisau dan Gunting), 7)Meja Sortasi, 8) Alat Pengkelasan, 9) Alat Pengemasan,10)AlatPengangkutLokal.

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

11

BABIIIOPERASIONALISASIBANGSALPENANGANAN

PASCAPANEN

Produk hortikultura memiliki karakteristik berbedatergantungpadajenisdankelompoknya,sehinggatahapanprosespenagananpascapanennyajugatidaksama.Olehsebabitu,prosespenangananpascapanenhortikulturadalambangsaljugaberbedatergantungdari jenisnyadankarakterproduknya.Namunsecaraumumtahapanprosesnyaterdiridari:

A. ProsesPenangananPascapanendiBangsal

Tahapan proses penanganan pascapanen secara umum

dilakukan:

1. PenerimaanProduka. Penerimaanproduk(unloading)sebaiknyadilakukan

didalambangsalsecarahati-hatiuntukmenghindarikerusakan akibat benturan dan gesekan. Apabilaunloading dilakukan diluar bangsal maka produkharus terlindung dari sinar matahari langsung danhujan.

b. Produk yang masuk ke bangsal penangananpascapanenhortikulturaditimbangdandicatat.

c. Produk ditempatkan dalam wadah dandikelompokkan dengan memperhatikan sifat dankarakteristikproduk.

2. Pree-cooling

Pra-pendinginan/Pre-Cooling merupakan upaya untukmenghilangkan panas lapang pada produk yang barudipanen dan menyesuaikan suhu ruangan bangsal. Pra-pendinginan harus dilakukan dengan memperhatikansirkulasi udara ataubahanpendingin yangbaik,merata,waktu yang cukup dan tidak menggunakan bahan yangdapat mencemari produk. Tergantung dengan

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

12

karakteristik dan kelompok produknya sertatingkat teknologi yang digunakan serta hitungankeekonomiannya, maka pilihan metoda pra-pendinginan yang bisa diterapkan adalah : (1)Pencelupan/penyemprotan/ penyiraman dengan air(hydro-pre-cooling); (2) Pencelupan/penyemprotan/penyiraman dengan air-es (iced-water pre-cooling); (3)Menggunakan mesin pra-pendinginan vakum (vacuumpre-cooling); dan (4) Mesin pendingin biasa (forced airpre-cooling).Prosedur operasional baku pra-pendinginan/pre-coolingyangbaikadalah:

a. Menyusun wadah dan isi produk pada tempat yangtelahditetapkan;

b. Menyiapkan alat dan media pendingin yang sesuaidengankarakterprodukhitungankeekonomianya;

c. Melakukan proses pra-pendinginan sesuai dengankarakterproduk;

d. Mempekerjakan petugas yang terlatih dan fahamkarakterprodukhortikultura;

e. Memindahkan produk yang telah diperlakukandenganhati-hatiuntukpenangananselanjutnya.

3. Sortasi

Bahan hasil hortikultura yang akan ditangani haruslahmempunyai tingkat keseragaman (kematangan, bentukdan ukuran, serta parameter lain) yang optimal sesuaidengan tujuan proses pemasaran produknya. Hal yangperludiperhatianselamaprosessortasiadalah:

a. Selama proses sortasi harus dihindarkan terjadinyabenturan,tekanandangesekan.

b. Produk yang telah disortasi ditempatkan dalamwadahyangberbeda.

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

13

4. Trimming

Pada produk tertentu, perlu dilakukan proses trimminguntuk membuang bagian produk yang tidak diinginkansepertimemotong tangkaibuah/bunga,membuangakar,membuangbagian titik tumbuh,membuang lapisankulitterluar misalnya pada sayuran kol (cabbage). Tujuantrimming adalah untuk meningkatkan penampilan,mengurangi susut, menurunkan resiko serangan hamadanpenyakit,agarprodukmudahdikemasdanditangani,menurunkan kerusakan mekanis pada penangananlanjutan.

5. Pembersihan/Pencucian Prosesinibertujuanuntukmembersihkankotoran,benda

asing dan kontaminan yang ada pada permukaan bahanhasil hortikultura untuk meningkatkan penampilan dandaya jual, menurunkan resiko pembusukan,meningkatkan keamanan produk. Hal yang perludiperhatikandalampencucian,antaralain:

a. Pencucian dilakukan dengan menggunakan standarbakumutuair(standarairminum).

b. Pencucian buah, umbi dan rimpang biasanyadilakukanbersamaandenganpenyikatan.Sikatharuslembutsehinggatidakmelukaiprodukyangdicuci.

c. Untuk produk tertentu yang tidak dicuci dilakukanpengelapan (jeruk, sawo) atau penyikatan (salak,kentang).

d. Bahan yang mempermudah pencucian ataumeningkatkan efektivitas pencucian dapatditambahkan, asalkanmasih dalam toleransi jumlahdan jenis yang aman bagi konsumen (foodgrade),misalnyaklorin,deterjen.

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

14

6. Penirisan

Penirisanmerupakankegiatanmengangin-anginkanataumenghembuskan angin ke arah komoditas yang telahdicuciataudenganmenggunakanalatpenirisan(spinner)yang bertujuan untuk segera menghilangkan air daripermukaan bahan. Sedangkan untuk produk tertentudilakukan dengan pengelapan setelah pencucian untukmengeringkanairyangmelekatpadaproduk.

7. Pengeringan

Pada produk tertentu seperti bawang merah, dankomoditas biofarmaka perlu dilakukan prosespengeringan hingga kadar air tertentu dengan caramenjemurlangsungdibawahsinarmatahariataudenganalat pengering. Namun demikian, tidak semua produkmemerlukan perlakuan pengeringan, bahkan untukbeberapa produk hortikultura dihindari terjadipengeringanuntukmempertahankankesegarannya.

8. Grading(Pengkelasan)

a. Tujuangradingadalah:1)mendapathasilbuahyangseragam (ukuran dan kualitas), 2) mempermudahpenyusunan dalam wadah/peti/alat kemas,3) meningkatkan harga sehingga lebih baik,4) merangsang minat untuk membeli (menaikkandayajual),5)memudahkandalamkontrakpenjualan,6) memudahkan perhitungan untuk menaksirpendapatan.

b. Grading dilakukan denganmengelompokkan produkmengikuti standarmutu pasar yang berlaku denganparameter-parameter tertentu yang spesifik untukproduk tertentu,misalnyaberdasarkankarakteristikfisik (berat, ukuran, bentuk, tingkat kematangan,kekerasan, warna dan lain-lain), atau tingkatkerusakan.

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

15

c. Grading juga dilakukan berdasarkan tujuanpenggunaanproduk,misalnyauntukkonsumsisegaratau untuk bahan baku olahan, dengan mengikutikriteriayangdibutuhkankonsumen.

d. Grading dilakukan dengan hati-hati untukmenghindaribenturandangesekan.

e. Produk yang telah di-grading ditempatkan padawadahyangberbedadanbersih.

9. PelapisanPermukaan(SurfaceCoating)

Yakni pemberian lapisan tipis pada permukaan produkhortikultura dengan tujuan untuk meningkatkanpenampilan(dayakilap),menurunkanlajukehilanganair,menghambat respirasi, menghambat pematangan,melindungi produk dari chilling injury, menghindariinfeksi penyakit, sehingga akan memperpanjang masasimpannya. Bahan pelapisan tipis yang bisa digunakanharusamandikonsumsi(FoodGrade),sertamudahdalamaplikasinya,misalnya lilin lebah,khitosan,asapcair,aloevera,danmasihbanyaklagipilihannya.

10. Pelayuan(curring) Pelayuanbiasadilakukanuntukprodukumbi, tuberdan

bulba, selain untuk penyempurnaan dan penyeragamankematangan,jugamemungkinkanpenyembuhanlukasaatpanen,sertaterbentuknyalapisansel-selpelindungkulit.Metodanya dengan menempatkan produk pada suhutinggi dan RH tinggi beberapa hari, misalnya untukbawangmerahdenganmenggunakansuhu29-32oCdanRH 60 - 70 %. Kentang pada suhu 15 - 20°C denganRH90-95%akandapatbertahan5-10hari.

11. PencelupandalamLarutanKimia(ChemicalDipping)

Pada beberapa produk tertentu perlu dilakukanpencelupan dengan cara memasukkan produk ke dalamlarutanantibakteridanjamuruntukmenurunkanresikoserangan hama dan penyakit pascapanen. Bahan kimia

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

16

yangdigunakanharusdenganjenisdandosissesuaiyangdipersyaratkanoleh lembagayangberwenang.Beberapabahan yang biasa digunakan antara lain : kalsiumhipoklorit,natriumhipoklorit,gasklorin,klorindioksida,senyawa iodine, ozon, asam peroksiasetat dan hydrogenperoksida.

12. PemeramanBuatan(ArtificialRipening) Tujuan proses pemeraman buatan adalah untuk

mengontrol pematangan, meningkatkan keseragaman,serta memberikan penampilan yang lebih baik. Hal-halyangperludiperhatikanadalah:a. Produk yang mempunyai karakteristik

biologis/fisiologis berbeda tidak boleh dicampurdalamsatutempatatauproses.

b. Pemeramandilakukanuntukkomoditas yangmasukdalamkelompokklimakterik.

c. Pemeraman dilakukan dengan menggunakanbeberapa pilihan bahan, misalnya karbit, ethrel, gasasetilen,sertaetilendalamruangpemeraman.

13. De-saping(PenyerapanGetah) Yakni pembuangan getah hasil hortikultura dengan

tujuan agar tidak mengotori permukaan/kulit produksehingga penampilan tetap menarik. Proses inimenggunakan kain atau sponse hisap denganmembalikbuahbeberapasaatsetelahpanen.Selainitu,getahkeringbisa dicuci dengan larutan 0.5 - 5% CaCO3 dan dibilasdenganlarutan1%AlumuniumPotassiumSulphate.

14. PengemasandanPelabelana. FungsiKemasan

Fungsi kemasan adalah : 1) Perlindungan terhadapmutu, kerusakan fisik dan mekanis selamapenyimpanan, bongkar muat dan distribusi,2)Kemudahanpenanganan,3)Kelancaranmasuknya

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

17

udara pendingin dan keluarnya hasil pernafasan,4) Menaikkan estetika dan daya tarik produkterhadap konsumen secara emosional, dan 5)Memudahkanpemasaran.• Jenis kemasan mampu melindungi dan

mempertahan mutu produk dan pengaruh luardankerusakanfisik.

• Kemasanterbuatdaribahanyangamandantidakboleh bereaksi secara kimiawi dengan produksehinggamempengaruhimutuproduk.

• JenisKemasan,meliputi:- Kemasan Dalam, bersinggungan langsung

dengan produk (karton, film, dansebagainya).

- KemasanPengisi,untukmeredamgoncanganmekanis (kertas, daun kering, busa plastik,dansebagainya).

- Kemasan Luar, untuk pengangkutan danperlindungan terhadap kerusakan selamadistribusi.

b. FungsiPelabelan:Fungsi pelabelan adalah untuk : 1) Identifikasi daninformasi produk, 2) Promosi dan merek produsen,dan3)Catataninventoridanriwayatproduk• Setiapprodukyangdikemasharusmenggunakan

labeldengankriteria:- Tidakmudahlepas,lunturataurusak;- Mudahterlihatdanterbaca;- Memuat antara lain identitas produk

(nama/jenis, volume, mutu/kelas dan lain-lain), inventori dan informasi produk(memuat asal lokasi untuk kemasanbesar/sekunder);

• Penggunaan kode produksi (Bar Code)disesuaikan dengan persyaratan yang telahditetapkan;

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

18

15. PenyimpananProdukAkhirdanBahanPenunjanga. Teknis penyimpanan produk akhir harus sesuai

dengan ketentuan sehingga tidak menimbulkankerusakan, dapat mengendalikan transpirasi,respirasi serta mempertahankan kesegaran.Tergantung pada jenis produknya, suhu optimumpenyimpanandapatdilihatpadaTabel1.

KomoditasKondisiOptimum

Suhu(oC) RH(%)

• Apel, anggur,kiwi,pir, strowberry,asparagus, brokoli, kubis, wortel,daunbawang,jamur,lobak,bayam

0(atau

sedikitlebihrendah)

90-95

• Kurma,lemon,jeruk 85-90• Bawang putih, bawang merah,bawangbesar

65-70

• Beberapajenisapel 0–2 90-95• Beberapa jenisapel,alpukat, jeruk,kentang

2-7 90-95

• Jeruk mandarin, manggis,semangka

85-90

• Jambu biji, mangga, nanas,ketimun,terong,okra

7–13 90-95

• Alpukat, pisang, lemon, melon,pepaya,markisa,nanas,tomat

85-90

• Waluh 50-75• Pisang(mulaimatang),ubijalar 13atau

diatasnya85-90

• Jahe 60-70

Tabel1.JenisProdukdanSuhuOptimumPenyimpanan

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

19

b. Bahanperlakuan• Bahanperlakuandanprodukdisimpanditempat

terpisah yang bersih serta aman dari gangguanseranggadanbinatangpengerat.

• Tempat penyimpanan bahan perlakuan produkakhirharusdiberitanda.

• Penyimpanan menggunakan bahan perlakuanprodukakhirharusdiberitanda.

• PenyimpananmenggunakansystemFIFO(FirstInFirstOut).

c. BahanBerbahayaBahan berbahaya (fumigant, detergent dansejenisnya) harus disimpan dalam ruang tersendiridandilakukanpengawasansedemikianrupasehinggatidak membahayakan atau mencemari produk danbahanperlakuan.

d. Wadah

Wadah dan pembungkus disimpan secara rapi ditempat yang bersih sehingga terlindung daripencemaran.

e. Label Label disimpan dengan baik dan diatur sedemikian

rupa sehingga tidak terjadi kesalahan dalampenggunaannya.

f. Alatdanperlengkapanpenanganan

Alatdanperlengkapanpenanganandisimpandenganbaikdan terpisahdaribahankimiauntukmencegahpecemaran.

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

20

B. PengelolaanLingkunganBangsal

Lingkunganbangsaladalahdaerahsekitarbangsalyangterdiri dari tanah, air, udara, serta penduduk sekitar bilatempatnya dekat pemukiman. Aktivitas bangsal harusmenghindaripencemarantanah,airdanudarasekitardengancara membuang sampah secara teratur sebelum sampahbusuk.Membuat saluran pembuangan untuk air limbah danmemberikan perlakuan bila diperlukan, serta memberikaninformasi tentang aktivitas bangsal dan meminta ijin padapenduduk sekitar bila aktivitas melewati jam istirahat.Kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkunganmencakup:1. Pengelolaanlimbah(padat,cair,gas,asap,debudanabu).

2. Pengendalian gangguan terhadap lingkungan karenabunyi lalu lintas dan mesin dan peralatan, transportasi,pencemarandangangguanlainnya.

3. Pemantauan terhadap efektifitas sarana pengelolaanlingkungan dan kualitas lingkungan. Limbah padat dancair yang dihasilkan selama proses penangananpascapanen produk hortikultura umumnya masihmengandung bahan-bahan organik yang dapatdimanfaatkan oleh mikro organisme seperti bakteri,jamur, yeast, parasit atau oleh serangga dan hewanpengerat.Dengandemikian,keduajenis limbahiniharusdikelola sedemikian rupa agar tidak menjadi sumberpencemaranbagiprodukyangdihasilkan.

Limbah yang dihasilkan akibat proses penangananpascapanenhasilhortikulturaumumnyamemilikiciri-cirisebagaiberikut:• Kandunganbahanorganiktinggi.• Kandunganorganisme,terutamabakteritinggi.• BiochemicalOxygenDemand(BOD)danChemical

OxygenDemand(COD)tinggi.

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

21

a. PenangananLimbahPadat:

1). Limbah padat sisa dari penanganan hasilhortikultura hendaknya ditempatkan dalamwadahkhusus(kontainer).

2). Syarat kontainer untuk wadah limbah padatsebaiknya terbuat dari bahan yang tahan lama,mudah dibersihkan, tahan terhadap seranganserangga dan hewan pengerat, tidak mudahberkarat/korosif dan aus, dan tidak menyerapcairan.

3). Kontainer dilengkapi tutup dan diberi alaskertas/atau plastik agar tidak mencemarilingkungan sekitarnya. Limbah padat harusditempatkan dalam ruang yang terpisah dariruangpengolahan.

b. PenangananLimbahCair:1). Limbahcairbiasanyadibuangkesaluran limbah

umum.Namundemikian,diperlukanpenanganankhusussebelumdinyatakanamanuntukdibuangkedalamsaluranpembuanganumum.

2). Penanganan yang biasa dilakukan antara lainpenyaringan untuk mengurangi bahan-bahanorganik dalam limbah padat. Limbah cair yangkandungan benda-benda padatnya (baikmengendap maupun mengapung) tinggi, perludilakukan pengurangan dengan carapengendapanataupengapunganterlebihdahulu.Perlakuan yang sering dilakukan yaitupengaturan pH limbah dan upaya penurunanBOD (Biochemical Oxygen Demand), sebelumlimbahcairdibuang.

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

22

C. Pengendalian Hama Penyakit Pascapanen danPenyimpanganFisiologis

Harus dilakukan pengendalian hama penyakit pascapanen yang mencakup pencegahan terhadap penyakit yangdisebabkan oleh jamur, bakteri, lalat buah, dan ulat sertapenyimpangan fisiologis, sesuai dengan prosedur.Pemeriksaan dan pencatatan bahan perlakuan dilakukansecara berkala. Tabel berikut bisa digunakan sebagaipedoman pengendalian Hama Penyakit Pascapanen danPenyimpanganFisiologis:

Tabel2.PengendalianHamaPenyakitPascapanen

Penyakit Akibat Carapencegahan

PenyebabJamur

1. Anthracnose a. Timbultitik-titikhitampadakulitbuah

b. Kerusakanparahpadamusimhujan

a. Rendambuahpadalarutanbenomilhangatkonsentrasi1gram/liter

b. Perendamantidaklebihdari24jamsetelahpanenselama5menit.

2. Busukpangkaltangkai

a. Bagianpangkalbuahberubahwarnamenjadigelap,dimulaidaripangkaltangkai

a. Hindaripanenketikabuahbelumtua

b. Dinginkanbuahsegerasetelahpanendanletakkandalamwadahberventilasi

c. Rendambagianpangkalbuahdalamlarutanbenomilhangatdengankonsentrasi1gram/liter

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

23

3. Transitrot a. Timbulwarnaputihpucatsepertibekasterendamair

b. Gejalapenyebardarisatubuahkebuahlain,ataudariwadahyangterkontaminasikebuah

a. Buangbuahyangsudahterkontaminasi

b. Cuciwadahdenganlarutansanitasi(200ppmklorin)sebelumdigunakan

Penyebabbakteri

1. Bintik-bintik a. Timbulbintik-bintikyangmenyembul

a. Semprotdenganlarutantembagaoksidadanbersihkandengansikat

b. Buahyangsudahterkontaminasiharusdijualsebagaigrade2atau3

PenyebabPenyimpanganFsiologis

CaraPencegahan

1. ChillingInjury(Lukaakibatdingin)

a. Pengenaanpanassebelumpenyimpanandingin

b. Pemanasanringansetelah2-5haripenyimpanan

c. Penerapansuhupenyimpananbertahapd. Penggunaankalsiume. Peningkatankelembabanruang

penyimpanan

2. HyperthermalInjury(Lukaakibatsuhutinggi)

a. Pastikanaerasiberlangsungdenganlancarselamapenangananprapenyimpanandingin

b. Prapendinginanmenggunakanair,hindarisinarmataharilangsung

c. Pendinginandenganairsetelahheatvaportreatment

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

24

3. LowO2,highCO2Injury(lukaakibatkekuranganoksigenataukelebihankarbondioksida)

a. Pastikanaerasiberlangsungdenganlancarselamapenangananprapenyimpanandingin

b. Gunakanplastikdengansifatpermeabelyangsesuai

c. Kontrolkomposisiudarapenyimpanan

4. Bruised(memar,lukaakibatkerusakanjaringan)

a. Hindaribenturandenganpermukaanyangkerasselamapenanganan

b. Gunakanbahandanmodelkemasanyangdapatmeredamguncangan

c. Isikemasandenganpenyusunanyangbaikd. Hindaripenumpukankemasanyang

melebihikekuatanselamatransportasi.

Tabel2.PengendalianHamadanPenyakit

D. PengangkutandanDistribusiSarana angkutan yang digunakan harus bersih, mudah

dibersihkansertamenjagaprodukakhirdarikerusakan fisikmaupun fisiologis. Saranaangkutanyang tidakberpendinginharusmempunyaiventilasiyangcukup.

Produk dalam sarana transportasi disusun secarateratur, tidak melebihi kapasitas angkut danmempertimbangkan ketinggian tumpukan kemasan.Padawaktu pendistribusian dilakukan pencatatan produk akhiryangdiangkutsepertijenis,jumlahdantujuan.

E. PersyaratanPekerja

Beberapa pekerjaan yang menggunakan peralatanmengandung resiko kecelakaan.Mencegahkecelakaanuntukmenjamin keselamatan kerja merupakan prosedur standaryang harus dipenuhi. Penggunaan masker, penutupkepala/rambut, sarung tangan dan pelindung tubuh lainnyadalam melakukan proses penanganan pascapanen wajib

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

25

dilakukan. Agar kenyamanan dan keamanan terjamin,sebaiknya pekerja tidak melakukan aktivitasnya dalamkondisi berdiri (kecuali untuk pekerjaan tertentu), sehinggaharus disediakan tempat duduk. Dalam upaya menghindarikelelahan (fatigness), maka dilakukan jadwal rehat secaraperiodik, khususnya untuk jenis pekerjaan tertentu yangsangatberat.

F. PengawasanMutu

1. SistemPengawasandanPencatatana). Pengelola bangsal penanganan pascapanen hasil

hortikultura hendaknya melaksanakan sistempengawasansecarainternalbaikpadapenyiapanalathingga distribusi hasil akhir, guna mencegahdan mengendalikan kemungkinan terjadinyapenyimpangan dalam penerapan cara yangdirekomendasikan sehingga mempengaruhi mutuhasilproduk.

b). Hasil pengawasan inididokumentasikan,dicatatdandisimpan dengan baik untuk menunjukkan buktibahwa aktifitas produksi sudah sesuai denganketentuan.

c). Instansiyangberwenangmelaksanakanpengawasanhendaknyamelakukanpengawasan,baikpada tahappersiapan sarana dan prasarana pemanenan hinggapenanganan pascapanen, terhadap penerapanpelaksanaanmanajemenmutuhasilhortikulturayangdilakukan mengacu pada Prinsip PenangananPascapanenyangBaikdanBenar(GHP).

d). Bangsal penanganan hasil hortikultura diharuskanmelaksanakan pencatatan (recording) terhadapsegalaaktifitasproduksiyangdilakukan.Catatan tersebut disimpan dengan baik minimalselama3(tiga)tahun,meliputi:

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

26

• Namaperusahaanataukelompokusaha.• Alamatperusahaan/usaha.• Kegiatan dan metode penanganan yang

dilakukan.• Kegiatan/upaya–upaya rutin yang dilakukan

dalamrangkaK3danpengendalianlingkungan.• Upaya-upayalainyangbersifatkasus.

2. PenelusuranBalik(Tracebility)

SemuaprodukyangdihasilkanharusdapatditelusurikeBangsal Penanganan Pascapanen hasil hortikulturadimanaproduktersebutdihasilkan.

3. QualityControl

Agar semua proses dilakukan dengan baik dan benar,perlu dibuatkan tahapan atau urutan kerja (SOP) setiapkegiatan yang dilengkapi dengan petunjuk untukmemudahkan pelaksanaan pekerjaan. Disamping itu,perlu dibuatkan standar mutu atau spesifikasi yangditetapkan untuk setiap grade mutu produk sebagaiacuan output. Oleh karenanya perlu pekerja yangmembuat SOP dan melakukan pengawasan atau qualitycontrol baik terhadap proses tahapan suatu pekerjaanataupunpengontrolanprodukyangdihasilkan.

G. PemeliharaanBangsal

Pemeliharaan bangsal meliputi pengawasan danpemeliharan terghadap seluruh bagian bangunan sertainternalbangsal.Pemeliharaanbangunan,misalnyapadaatapyang bocor, pintu yang rusak serta kerusakan lainnya harusdilakukan segera setelah terjadi. Pemeliharaan sepertipembersihan denganmenyapu lantai, pengepelan lantai danpembuangan sarang laba-laba yang harus dilakukan secaraberkala.Kotoranmerupakansumberkontaminasiyangdapatmerusak atau menurunkan kualitas produk, sehingga perludibersihkan.

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

27

Sanitasi bangsal yaitu usaha yang dilakukan untukmematikan jasad renik pathogen dan mengurangi jumlahjasad renik lainnya agar tidak membahayakan kesehatanmanusia.

Terdapat empat (4) macam desinfektan yang lazimdigunakandalambangsalpenangananpascapanendanprosespengolahan pangan yang dapat dibedakan menurutkomponenutamayangdikandungsebagaiberikut:1) Desinfektanberbahandasarklorin.

Desinfektaninipalingbanyakdigunakankarenaharganyamurah. Spektrum jenis mikro organisme yang dapatdimatikan luas, meliputi bakteri gram positif maupunnegatif, dan spora bakteri. Konsentrasi yang diperlukanagarklorinefektifmembunuhmikroorganismeyaitu50-100 ppm klorin dengan waktu kontak sekitar 1 menitpadasuhu24oC.

2) DesinfektanberbahandasarIodin(Yodofor).

Aplikasiyodoforuntukdesinfeksiyaitupadakonsentrasi12 - 15 ppm dengan waktu kontak 1 menit atau lebihpadasuhu24-49oC.

3) Senyawaamoniumkuaterner(Quats).Quats efektif digunakan untuk mematikan bakteri gram

positif, tetapi kurang efektif untuk gram negatif, kecualibila ditambahkan sekuestran (pengikat logam). Quatsdiaplikasikanpadakosentrasi180 -220ppmpada suhu24oCataulebihselamabeberapamenit.

4) SurfaktanAn-ionikAsam.

Senyawa ini memiliki stabilitas dan umur simpan yangbaik dan aktif mematikan hampir semua jenis mikroorganisme. Sifatnya tidak berbau, tidak memberikanpewarnaan pada alat yang didesinfeksi, efektif pada airsadah dan mudah didispersikan. Senyawa ini sering

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

28

digunakan untuk desinfeksi peralatan gelas. Aplikasisenyawainiuntukdesinfeksiyaitupadakosentrasi100-200 ppm, paling sedikit selama 1menit pada suhu 24 -43oC.

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

29

BABIVKELEMBAGAANBANGSALPENANGANANPASCAPANEN

A. StrukturOrganisasidanUraianKerja

Strukturorganisasidalamhaliniadalahperangkatatau

alat yang diperlukan agar usaha hortikultura melaluipenanganan pascapanen dapat berjalan dan berkelanjutan.Tidak hanya persoalan pengelolaan bangsal pascapanen,tetapi pengembangan usaha hortikultura berkelanjutan jugamerupakan hal penting. Bagi daerah yang mempunyai SubTerminal Agribisnis atau Pasar Tani sebaiknyapengelolaannya terkoordinasi dengan Sub TerminalAgribisnisatauPasarTani.

Agar lembaga usaha dapat berjalan dengan baik, perlukiranya dibentuk badan usaha seperti : Perusahaan Dagang,CV, PT atau Koperasi dengan pengurus yang dipilih ataudirekrut dari para champion pelaku usaha setempat yangbiasa dan telah teruji kemampuannya dalam menanganiusaha yang akan dijalankan dan digaji oleh perusahaan darihasilkeuntunganusahanya.

Berikut ini adalah contoh struktur organisasipengembanganusahahortikulturapadaGambar5.

Gambar3.StrukturOrganisasiPengembanganUsahaHortikultura

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

30

Tugas dan tanggung jawab masing-masing adalahsebagaiberikut:

1. DirekturatauPimpinanPerusahaan Direktur bertanggungjawab mengatur semua kegiatan

usahahortikulturayangdikelolanya,yaknimerencanakanbisnis atau usaha agar dapat berjalan danmenguntungkan (profitable), berdaya saing danberkesinambungan. Harus mampu menentukan arahsegmen pasar mana yang akan menjadi sasaran dalamusahanya, menentukan target dan memposisikan arahbidang usaha itu sendiri dimasa mendatang (visioner).Mampu membuat usaha atau produk yang dibangunmemiliki keunikan (uniqness) serta berbeda denganpesaingnya. Mampu membangun dan menyediakanprodukyangdiminatipasardanpelanggan,menentukanhargayangpasseseuaikeinginandankondisipelanggan,mampu mendistribusikan agar mudah dijangkaupelanggan, serta memiliki kemampuan untukmempromosikanprodukmaupunusahanya.

Pimpinan perusahaan juga harus mampu menjalin danmemelihara hubungan baik dengan pelanggan untukmenggapai penjualan terus menerus dalam jangkapanjang.Begitujugapimpinanperusahaanharusmampumengambil hati pelanggan, melalui pembentukan danpemeliharaan brand/merek yang ringkas dan mudahdiingat, sertamencerminkankualitas,dayasaingprodukdanusahayangditekuninya.Direkturjugaharusmampumelakukan dan mengkondisikan semua proses denganbaik yang akan menghasilkan produk berkualitas baikdantidakmenimbulkanpemborosanataupenumpukandisuatu titik. Kemudian pimpinan perusahaan harusmampu melayani pelanggan dengan baik sehinggamemuaskanmelebihi harapanpelanggan.Disamping itu,harus mampu mencari permodalan bunga murah danmengembangkan usahanya melalui berbagai strategisesuaikondisiperusahaandanpesaingyangada.

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

31

2. DivisiUmumdanKeuangan

Kepala Divisi Umum dan Keuangan bertanggung jawabterhadap urusan manajemen, baik administrasi umum(SDM,Perlengkapan)dankeuangan.MampumencaridanmenciptakanSDMyanghandal,mencari sumber sumbermodal yangmurah,mengatur keluarmasuk barang dankeuangan yang akuntable. Mampu memelihara bangsalpascapanendanperlengkapannya,termasukmembangunbudaya organisasi dan etos kerja yang baik. Mampumembangun kebiasaan pekerja untuk senantiasamelaksanakanprinsipRawat,Rajin,Resik,Rapih,Ringkas(5 R),membiasakan kerja dengan proses yang baik danbenardenganmembuat SOPuntuk semua tahapankerjaperbidangdansubbidang.

3. KepalaDivisiPengadaanBahan

Kepala Divisi Pengadaan Bahan, bertanggungjawabterhadap ketersediaan bahan baku yang berkualitas dankontinyu sesuai dengan permintaan pelanggan. Mampumenjalinkerjasamayangbaikdanberkelanjutandenganpara petani yang telah menjadi pemasok serta mampumelakukan ekspansi (peluang kerjasama) dengan paracalon petani pemasok. Dalam rangka menjaga kualitasdan kontinyuitas pasokan, kepala diivisi juga harusmampu mengatur pola pasokan serta melakukanpembinaan terhadap teknologi benih, produksi, panendanpascapanennya.

4. KepalaDivisiPenangananPascapanen KepalaDivisiPenangananPascapanen,bertanggungjawab

pada proses penanganan pascapanen, mulai daripenerimaanproduk,pre-cooling,trimming,perlakuanbilaperlu, sortasi, pembersihan/ pencucian bila perlu,grading, packaging,waxing,labellingsertapenyimpanansementara hingga quality control. Semua proses atautahapan dibuatkan SOP atau tahapan kerja yang harusdilaluidenganbaikdanbenar.

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

32

5. KepalaDivisiPenjualandanDistribusi

Kepala Divisi Pemasaran dan Distribusi, mengaturstrategi penjualan dan distribusi, yang meliputisejak mencari pelanggan, menginventarisir keinginanatau permintaan pelanggan, memelihara ataumelayani pelanggan dengan baik. Selanjutnya jugamendistribusikanproduksecaratepatwaktu,jumlahdankualitas, membuka cabang outlet yang strategis biladiperlukan,sertamelakukanpromosiprodukyangdijualsecaraaktif.Bentuk dan struktur organisasi seperti dicontohkan di

atas dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhanmasing-masing usaha sesuai dengan perkembanganusahanya.

B. PengembanganUsahaTidak sedikit, bangsal pascapanen yang telahdibangun

tidakberfungsi secara optimal danhanya ada aktivitaspadabulan-bulan tertentu saja karena ketergantungan musimpanen, persoalan pemasaran yang tidak lancar, atauketerbatasan dalam mengelola usaha itu sendiri. Bangsalpascapanen hortikultura hanyalah suatu sarana pendukungdari bisnis hortikultura untuk meningkatkan mutu sesuaiselera pelanggan, menekan kehilangan hasil danmeningkatkannilaitambah.

Yang tidak kalah penting terkait aktivitas bangsalpascapanenhortikulturaadalahbagaimanamengaturstrategiataumengembangkanusahasertapemasaranhortikulturaitusendiri,agardapatbersaing,sehinggabangsalyangadadapatberfungsi bahkan dapat ditingkatkan aktivitasnya secaraberkelanjutandenganmenerapkanberbagaistrategiyangjitu.

Prinsip dasar dalampengembangan usaha hortikulturasegar melalui optimalisasi pemanfaatan bangsal yangberkelanjutan antara lain dapat dilakukan denganpemberdayaan para champion yang handal dan

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

33

berkemampuan manajemen serta berpengalaman dalambisnis pengembangan usaha pemasaran hortikultura segarberbasispenangananpascapanenyangtumbuhdanbesardarisekitar lingkungan usahanya. Dipilih para champion yangmemahami persoalan dan kendala yang dihadapi dalambisnis hortikultura segar dan dipandang mampumengatasinya. Diharapkan champion bekerja tidak untukkepentingan pribadi semata tetapi untuk memakmurkanmasyarakat sekitarnya, khsusunya petani. Para championdipilih oleh masyarakat petani disekitarnya dan segeramenghimpun diri dengan petani produsen/pelaku usaha disekitarnya dalam bentuk lembaga usaha, baik dalam bentukPerusahaan Dagang, CV, PT atau Koperasi agar mudahmengaksespasarmaupunpermodalanterutamaperbankan.LembagaUsaha:Lembagausahadibentukdalamrangkauntukmeningkatkankinerja Bangsal, menjamin keberlanjutan agribisnishortikultultura di wilayahnya, serta meningkatkanpendapatan dan kesejahteraan seluruh stakeholders yangterlibat.Untuk ituLembagaUsahatersebutharusmemenuhibeberapasyarat,antaralain:

1. Dikelola secara profesional serta berorientasi bisnis(business oriented) dengan basis bisnis yang benar danberkeadilan, bersifat partisipatif, mengutamakantransparansi manajemen, sehingga akan menjaminkeberlanjutannya.

2. Dikelola oleh orang-orang yang berkomitmen, jujur,bertanggung-jawab, serta memahami prinsip organisasibisnis,khususnyapadabidangagribisinishortikultura.

3. Menerapkan prinsip-prinsip penanganan pasca panensecaratepat.

4. Mampu menjaga ketersediaan bahan baku dan produkakhiryangsesuaidenganpermintaanpasar.

5. Mampumembangunjaringanpemasaransecaraluasdanberkelanjutan.

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

34

6. Berkemampuanmengaksesdanpenyediakanpembiayaanyangtepatdalampengelolaanusaha.

7. Bersifat partisipatif, serta mampu meningkatkankapasitasdankinerjasumberdayamanusia.

C. Pendampingan

Agar pengelolaan bangsal pascapanen maupun

pengembangan usaha yang direncanakan dapat berjalandengan baik, perlu kiranya dilakukan pendampingan olehPetugas Dinas Pertanian setempat maupun oleh pihak lainyangterkait,baikdarisisikelembagaan,pemanfaatanbangsalpascapanen, proses pascapanen maupun pendampinganuntukmenjaminkelangsunganusahaitusendiri.

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

35

BABVPENDANAAN

Berdasarkankepentinganperuntukannya,makapendanaan

dikelompokkanmenjadi3 (tiga), yaitupendanaanpembangunanbangsal, pendanaan operasional bangsal dan pendanaanpengembanganusahaitusendiri.

1. PendanaanpembangunanbangsalDana pembangunan bangsal dapat berasal dari programpemerintah, pendanaan mandiri (swadana), berasal darisumber lain seperti CSR, atau gabungan dari ketiganya,tergantung dari kondisi perkembangan bisnis di masing-masingtempatdanprodukhortikulturayangditangani.

2. Pendanaanoperasional

Dana operasional sebaiknya disediakan melalui usahaswadayaanggota,pemegangsahamataudarihasilusahayangdikelolanya.

3. PendanaanuntukpengembanganusahaDana pengembangan usaha dapat berasal dari swadayaanggota/pemegang saham, dana pinjaman dari lembagakeuangan formal/perbankan atau sumber pembiayaanlainnyasepertiCSR.

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

36

BABVIPENUTUP

Bangsal penanganan pascapanen hortikultura merupakan

sarana yang sangat penting dalam sistem agribisbis hortikulturadalamrangkamenyiapkanprodukyangbermutuprima,menekankehilangan kerusakan/kehilangan hasil, memperpanjang masasimpandenganberbasiskanpenangananpascapanenhortikulturayang baik dan benar. Dengan demikian, produk yang dihasilkanakan memiliki daya saing serta nilai tambah yang tinggi dalammemenuhi preferensi konsumen yang terus berubah secaradinamis, baik untuk permintaan dalam negeri maupun ekspor.Pemanfaatan bangsal pascapanen akan maksimal danberkelanjutan,biladikelola secaraprofesionalolehpelakubisnishortikultura yang memiliki kemampuan manajerial yang baik,berpengalaman,berdedikasi tinggisertavisioner,sertadidukungoleh komitmen seluruh stakeholders yang terkait. Bila semuapersyaratan ini dipenuhi dengan baik, maka pada akhirnyabangsal penanganan pascapanen hortikultura diharapkan akandapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraanpetani/poktan/gapoktan serta pelaku usaha hortikultura danlebihjauhakanmampumemberikankontribusipadapeningkatanperekonomiandaerah.

Buku Pedoman Teknis Pengelolaan Bangsal PascapanenHasil Hortikultura diharapkan dapat digunakan sebagai acuanatau pedoman bagi petugas, pelaku usaha (poktan/gapoktan),serta masyarakat luas yang bergerak di bidang agribisnishortikulturadiseluruhwilayahIndonesia.

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

37

P e d o m a n T e k n i s P e n g e l o l a a n B a n g s a l P a s c a p a n e n H o r t i k u l t u r a

38

Lampiran1 : Website Bimbingan Pascapanen Hortikultura(www.bimpapah.com)