bab i pendahuluan - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id › wp-content › uploads › 2019 › 05 ›...
TRANSCRIPT
1
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Guna menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel, tanggap,
profesional, efisien dan efektif, transparan serta berwawasan ke depan maka penilaian
dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi bagian kunci dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Dalam kerangka mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik tersebut diperlukan suatu sistem yang
menunjang pelaksanaannya, dimana sistem ini dikenal dengan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah yang di dalamnya mencakup Perencanaan Strategis,
Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja dan Pelaporan Kinerja.
Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Demak disusun
berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden
Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi serta Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Reviu atas Laporan Kinerja, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara
transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja
Pemerintah Kabupaten Demak.
Selain itu, Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Demak
mengacu pada dokumen Perencanaan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Demak Tahun 2016 – 2021, Rencana Kinerja Tahun 2017 serta Dokumen
Pelaksanaan Anggaran APBD Tahun 2017.
Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan
fungsi yang dipercayakan kepada instansi pemerintah atas penggunaaan anggaran.
Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan kinerja adalah pengukuran kinerja
dan evaluasi serta pengukuran secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran
kinerja. Dalam lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja disebutkan
bahwa Bupati menyusun laporan kinerja tahunan berdasarkan perjanjian kinerja yang
BAB I
PENDAHULUAN
2
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
ditandatangani dan menyampaikan kepada Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Menteri Dalam Negeri
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten
Demak Tahun 2017 dilandasi dengan dasar hukum sebagai berikut :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Laporan Keuangan dan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk teknis perjanjian
kinerja,Pelaporan Kinerja dan tata cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Informasi
Perencanaan Pembangunan Daerah.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Kabupaten Demak
Tahun 2017 dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja Pemerintah
Kabupaten Demak dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses
pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan. Tujuan penyusunan LKjIP
Kabupaten Demak adalah sebagai sarana bagi Pemerintah Kabupaten Demak dalam
menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh pemangku kepentingan
atas pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewenangan pengelolaan sumberdaya yang telah
dipercayakan kepada Pemerintah Kabupaten Demak. Selain sebagai bahan evaluasi
akuntabilitas kinerja, LKjIP disusun dengan tujuan :
1. Mengetahui pencapaian kinerja sasaran Kabupaten Demak sebagaimana yang
telah ditetapkan dalam RPJMD 2016 - 2021 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017;
2. Sebagai acuan untuk perencanaan kegiatan di tahun mendatang, khususnya
dalam perencanaan kinerja di tahun mendatang ;
3
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
3. Sebagai bukti akuntabilitas kepada publik atas penggunaan sumber daya dalam
rentang waktu satu tahun.
Pada dasarnya LKjIP Kabupaten Demak Tahun 2017 ini dimaksudkan
sebagai wujud pertanggungjawaban dan juga sebagai umpan balik dalam pengambilan
keputusan yang akan diambil, maka tujuan disusunnya LKjIP ini adalah untuk
mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Demak sebagai
salah satu upaya untuk melahirkan pemerintahan yang lebih berdaya guna dan
berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, disamping juga dapat digunakan untuk
menginformasikan keberhasilan/kegagalan, sehingga dapat belajar dari
keberhasilan/kegagalan dan juga dapat menghargai keberhasilan tersebut.
1. LETAK DAN KONDISI GEOGRAFIS
Kabupaten Demak sebagai salah satu Kabupaten di Jawa Tengah terletak
antara 6º43’26” - 7º09’43” Lintang Selatan dan 110º 27’58” - 110º48’47” Bujur Timur.
Gambar 1.1
Peta Administrasi Kabupaten Demak
Sumber : Kabupaten Demak dalam angka Tahun 2017- Bappedalitbang
Secara administratif sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Jepara dan
Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten
Grobogan, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten
Semarang, dan sebelah barat berbatasan dengan Kota Semarang. Jarak terjauh dari
barat ke timur adalah sepanjang 49 km dan dari utara ke selatan sepanjang 41 km
(Gambar 1.1).
4
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
2. WILAYAH ADMINISTRASI
Luas wilayah Kabupaten Demak tercatat sebesar 89.743 ha terbagi atas 14
Kecamatan, 243 Desa dan 6 Kelurahan (Tabel 1.1). Sebagai daerah agraris, sebagian
besar wilayah kabupaten Demak terdiri dari atas lahan sawah yang mencapai 51.558
ha, dan selebihnya adalah tegalan atau kebun, tambak atau empang, lahan kering.
Sebagian besar sawah yang dipergunakan berpengairan teknis seluas 37,26 %, dan
tadah hujan seluas 20,19 %. Sedangkan 14,19 % lahan untuk tegal/kebun, 15,72 %
digunakan untuk bangunan dan halaman; 11,53 % untuk tambak.
Tabel 1.1
Banyaknya Desa/Kelurahan di Kabupaten Demak
No Kecamatan Jumlah Desa Jumlah
Kelurahan Luas (Ha) %
Mranggen 19 - 7.222 8,05
Karangawen 12 - 6.695 7,46
Guntur 20 - 5.753 6,41
Sayung 20 - 7.869 8,77
Karangtengah 17 - 5.155 5,74
Bonang 21 - 8.324 9,28
Demak 13 6 6.113 6,81
Wonosalam 21 - 5.788 6,45
Dempet 16 - 6.161 6,87
Gajah 18 - 4.783 5,33
Karangnayar 17 - 6.776 7,55
Mijen 15 - 5.029 5,60
Wedung 20 - 9.876 11,00
Kebonagung 14 - 4.199 4,68
Jumlah 243 6 89.743 100
Sumber data : Demak Dalam Angka Kabupaten Demak 2017 ( Bagian Tata Pemerintahan )
2. KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk Kabupaten Demak berdasarkan data dari Dindukcapil
Kabupaten Demak per Desember 2017 tercatat sebanyak 1.118.606 orang, terdiri dari
566.115 (50,61 %) laki-laki dan 552.491 (49,39 %) perempuan. Dengan persebaran
tiap kecamatan sebagaimana tampak pada tabel berikut:
Tabel 1.2
Data Jumlah Penduduk per Kecamatan se-Kabupaten Demak
NO KECAMATAN LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 MRANGGEN 75.714 74.701 150.415
2 KARANGAWEN 43.881 43.589 87.470
3 GUNTUR 39.991 38.772 78.763
4 SAYUNG 50.591 49.019 99.610
5
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO KECAMATAN LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH
5 KARANGTENGAH 32.331 31.557 63.888
6 WONOSALAM 39.228 38.132 77.360
7 DEMPET 27.975 27.696 55.671
8 GAJAH 24.391 23.863 48.254
9 KARANGANYAR 36.728 35.963 72.691
10 MIJEN 28.446 27.419 55.865
11 DEMAK 52.528 52.296 104.824
12 BONANG 51.325 48.429 99.754
13 WEDUNG 42.778 41.000 83.778
14 KEBONAGUNG 20.208 20.055 40.263
JUMLAH 566.115 552.491 1.118.606
Sumber data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2017
Dilihat dari struktur usia, dari jumlah 1.118.606 terdapat 480.054 (42,92%)
penduduk yang memiliki usia produktif yaitu usia 18-35 tahun.
Kualitas sumber daya manusia (SDM) bisa dilihat dari kualitas pendidikannya.
Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka akan semakin baik kualitas
sumber daya manusianya. Pendidikan yang berkualitas dapat dilihat dari berbagai
aspek mulai rasio ketersediaan sekolah terhadap murid dan rasio guru terhadap murid.
Untuk Pemerintah Kabupaten Demak ditahun 2017 rata-rata rasio siswa per
kelasnya menjadi SD 1 : 26, dan SMP 1 : 28, angka ini menunjukkan bahwa capaian
ini sudah mencapai target SPM yaitu rasio siswa per kelas minimal Tingkat SD 20
Siswa , dan SMP 32. Sedangkan untuk rasio guru terhadap murid Tahun 2017
Indikator rasio guru terhadap murid pada jenjang pendidikan dasar realisasi sebesar
16,00 % dari Target 17,75%. Capaian pada tahun 2017 adalah 110,94% sehingga
mengalami kenaikan capaian (10.94%) dibandingkan tahun 2016 dengan capaian
sebesar 100.45%. Untuk menghasilkan pendidikan yang berkualitas dibutuhkan tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan dalam jumlah yang cukup, baik dari segi kuantitas
maupun kualitas. Dari data tahun 2017, dapat diketahui jumlah Guru Pendidikan PAUD
(TK/RA) dan Pendidikan Dasar (SD/MI dan SMP/MTs) di Kabupaten Demak 11.705
orang. Dilihat dari Status Kepegawaian, Guru di Kabupaten Demak terdiri dari guru
4.559 PNS dan 7.146 guru Non PNS.
Dari capaian kinerja indikator pada tahun 2017 ini sudah mencapai target SPM,
karena kalau kita breakdown, rata-rata rasio Guru terhadap Murid menjadi SD 1 : 17
dan SMP 1 : 15, angka ini menunjukkan bahwa capaian ini sudah mencapai target
SPM yaitu Rasio Guru terhadap Murid minimal Tingkat SD 20 Siswa , dan SMP 32.
6
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
3. KESEHATAN
Kondisi bidang kesehatan di Kabupaten Demak di antaranya dapat dilihat dari
sarana medis dan tenaga medis serta capaian pembangunan bidang kesehatan. Pada
Tahun 2017 jumlah rumah sakit yang ada sebanyak 3 (tiga) RS terdiri dari RSUD 1
tipe C dan swasta 2 buah, Puskesmas 27 buah dan didukung oleh 52 Puskesmas
pembantu dan 44 Klinik dengan jumlah tenaga kesehatan dokter spesialis 74 orang,
dokter umum 91 orang , dokter gigi 12 orang, apoteker 13 orang, 31 sarjana
kesehatan, 637 perawat, 25 perawat khusus gigi, dan 410 bidan.
4. PEREKONOMIAN
Dari sector perekonomian dilihat bahwa PDRB Kabupaten Demak atas dasar
harga berlaku dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2014
PDRB Kabupaten Demak sebesar Rp 17.381.259,34. dan tahun 2015 sebesar
Rp.19.325.594,19 dan untuk tahun 2016 sebesar Rp. 20.843.920,87.
Sedang untuk PDRB atas dasar harga konstan 2014 sebesar
Rp.14.078.419,80 mengalami kenaikan menjadi Rp.14.913.837,51 pada tahun 2015
dan pada tahun 2016 mengalami kenaikan cukup besar menjadi Rp.15.665.204,77.
Sementara itu selama kurun waktu dua tahun tersebut PDRB perkapita atas
dasar harga berlaku menurut lapangan usaha juga mengalami kenaikan dari
Rp.17.381.397,08 pada tahun 2014 menjadi Rp.19.330.295,28 pada tahun 2015 dan
tahun 2016 sebesar Rp.20.843.920,87.
1. Susunan Kepegawaian
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014, Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah disusun setahun sekali pada saat setelah tahun anggaran
berakhir. Berkenaan dengan hal tersebut di atas maka Laporan Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah Kabupaten Demak Tahun Anggaran 2016 ini merupakan kajian dan
analisis pencapaian kinerja program yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat
Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Demak dengan jumlah pegawai
Berdasarkan golongan, pendidikan, dan jenis kelamin seperti tampak pada Tabel
berikut:
Berdasarkan golongan
Tabel 1.3
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
no Golongan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
1 I/a 21 20 5
7
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
no Golongan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
2 I/b 32 21 25
3 I/c 74 71 70
4 I/d 49 40 38
5 II/a 304 260 196
6 II/b 363 296 274
7 II/c 518 394 542
8 II/d 315 222 179
9 III/a 1078 1036 867
10 III/b 837 826 932
11 III/c 723 612 553
12 III/d 749 772 782
13 IV/a 3264 2826 1668
14 IV/b 143 213 1213
15 IV/c 34 34 43
16 IV/d 1 2 1
Jumlah 8505 7645 7388
Sumber data: BKPP Kab.Demak Tahun 2017
Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 1.4
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
No jenis kelamin Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
1 Pria 4313 3832 3821
2 Wanita 4192 3813 3567
Jumlah 8505 7645 7388
Sumber data: BKPP Kab.DemakTahun 2017
Berdasarkan Pendidikan
Tabel 1.5
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No pendidikan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
1 SD / Sederajat 152 100 83
2
SLTP /
Sederajat 279 241
228
3
SLTA /
Sederajat 1224 1149
1046
4 D-I 28 15 14
5 D-II 534 324 262
8
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No pendidikan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
6 D-III 550 508 611
7 D-IV 187 190 185
8 S.1 4868 4535 4372
9 S.2 680 581 584
10 S.3 3 2 3
jumlah 8505 7645 7388
Sumber data: BKPP Kab.DemakTahun 2017
Berdasarkan Eselon
Tabel 1.6
Jumlah Pegawai Berdasarkan Eselon
No eselon Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
1 II.a 1 1 1
2 II.b 24 22 29
3 III.a 52 47 48
4 III.b 82 75 84
5 IV.a 440 413 391
6 IV.b 153 137 118
7 V.a 44 33 -
8 non eselon 7709 6917 6717
jumlah 8505 7645 7388
Sumber data: BKPP Kab.DemakTahun 2017
Adapun susunan organisasi perangkat daerah di Kabupaten Demak sebagaimana
tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Demak, yakni :
A. Sekretariat Daerah, terdiri dari :
1.1. Asisten Pemerintahan, koordinator dari :
1.1.1. Bagian Pemerintahan Umum;
1.1.2. Bagian Hukum;
1.1.3. Bagian Hubungan Masyarakat.
1.2. Asisten Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan rakyat, koordinator
dari :
1.2.1. Bagian Perekonomian;
1.2.2. Bagian Kesejahteraan Rakyat;
1.2.3. Bagian Pembangunan.
9
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
1.3. Asisten Administrasi, koordinator dari :
1.3.1. Bagian Keuangan;
1.3.2. Bagian Umum;
1.3.3. Bagian Organisasi dan Kepegawaian.
1.4 Staf Ahli Bupati terdiri dari :
1.4.1 Staf ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik;
1.4.2 Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia;
1.4.3 Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan.
B. Sekretariat DPRD;
C. Inspektorat;
D. Dinas Daerah, terdiri dari :
1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;
2. Dinas Kepemudaan dan Olahraga;
3. Dinas Pariwisata;
4. Dinas Kesehatan;
5. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
6. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;
7. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana;
8. Satuan Polisi Pamong Praja;
9. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
10. Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;
11. Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian;
12. Dinas Komunikasi dan Informatika;
13. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
14. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman;
15. Dinas Perhubungan;
16. Dinas Lingkungan Hidup;
17. Dinas Pertanian dan Pangan;
18. Dinas Kelautan dan Perikanan;
19. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan;
E. Badan Daerah, terdiri dari;
1. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan;
2. Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan
Daerah;
3. Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah;
4. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan.
10
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
F. Kecamatan, terdiri dari :
1. Demak,
2. Wonosalam,
3. Dempet,
4. Bonang,
5. Wedung,
6. Mijen,
7. Gajah,
8. Karanganyar,
9. Guntur,
10. Karangawen,
11. Mranggen,
12. Sayung,
13. Karangtengah,
14. Kebonagung.
G. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sebagai
Perangkat Daerah yang melaksanakan Urusan Pemerintahan Umum.
H. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai Perangkat
Daerah yang melaksanakan fungsi penanggulangan bencana.
I. Rumah Sakit Daerah.
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016 – 2021, isu strategis
daerah tahun 2016 - 2021 yaitu :
1. Tingginya Angka Kemiskinan
Tingkat kemiskinan di Kabupaten Demak mengalami penurunan dilihat dalam
lima tahun terakhir (2012-2017). Pencapaian terbaik penurunan kemiskinan di
Kabupaten Demak terjadi pada tahun 2017 dengan angka kemiskinan sebesar
13,41%. Akan tetapi, pencapaian terbaik ini masih lebih tinggi jika dibandingkan
dengan pencapaian Provinsi Jawa Tengah di tahun yang sama yaitu sebesar
13,01%. Adapun data jumlah penduduk miskin di Kabupaten Demak selama
tiga tahun terakhir mengalami tren penurunan di tahun 2015 sebesar 160.900,
di tahun 2016 sebesar 158.800, dan di tahun 2017 sebesar 152.600.
2. Belum Optimal dan Meratanya Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Demak pada tahun 2015 sebesar 5,92%
masih lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun tahun
11
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
sebelumnya. Masih ditemukannya ketimpangan pendapatan masyarakat. Hal
ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya indek gini dimana pada tahun 2013
mencapai 0,33.
3. Belum optimalnya perwujudan tata kelola pemerintahan yang akuntabel, bersih,
transparan, efektif dan efisien (good governance)
Perwujudan good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik melalui
reformasi birokrasi masih menemui Kendala di Kabupaten Demak. Pola pikir
(mind-set) dan budaya kerja (culture-set) belum sepenuhnya mendukung
birokrasi yang profesional serta benar-benar memiliki pola pikir yang melayani
masyarakat dan pencapaian kinerja yang lebih baik. Kompetensi Aparatur Sipil
Negara yang semakin baik belum mampu menciptakan pelayanan publik yang
benar-benar berpihak kepada rakyat. E-government yang ada belum secara
optimal mendukung peningkatan kinerja pemerintahan daerah yang cepat,
akurat, transparan dan akuntabel. Kinerja pengelolaan keuangan daerah belum
optimal dan Pengawasan internal belum secara optimal mendukung terciptanya
kinerja pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
4. Angka Pengangguran Terbuka Cukup Tinggi
Angka pengangguran di Kabupaten Demak dari tahun 2011 – 2015 fluktuatif,
kondisi ini perlu mendapatkan perhatian yang serius dari berbagai pihak
terutama yang berkaitan dengan pengendalian dari sisi supply dan demand.
Pengendalian angkatan kerja dan peningkatan komptensi tenaga kerja menjadi
permasalahan tersendiri, sementara itu penyediaan lapangan kerja dan
penempatan tenaga kerja harus dapat ditingkatkan. Angka Tingkat
Pengangguran Terbuka pada tahun 2015 meningkat dibandingkan kondisi tahun
2011. Pada tahun 2015 Tingkat Pengangguran Terbuka meningkat menjadi
6,02% dari total angkatan kerja.
5. Belum optimalnya pembangunan Infrastruktur
Infrastruktur jalan di Kabupaten Demak sudah cukup bagus. Namun cakupan
drainase yang layak dan irigasi masih belum tersedia baik di Kabupaten
Demak. Masih banyaknya daerah atau areal persawahan di daerah selatan
yang belum dapat dialiri air pada musim kering dikarenakan tidak adanya
embung atau waduk sebagai tempat untuk menampung air yang mampu
dialirkan kesawah sawah.
Selain itu masih belum optimalnya pengelolaan sampah dikarenakan kurangnya
sarana dan prasarana dan kurangnya kesadaran masyarakat.
6. Belum optimalnya Kualitas sumberdaya manusia dan tingkat kesejahteraan
masyarakat.
12
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Kualitas hidup masyarakat dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Demak
masih relatif rendah dibandingkan kabupaten kota di Provinsi Jawa Tengah.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Demak pada tahun 2015 sebesar
69,75. Derajad kesehatan masyarakat Kabupaten Demak masih relatif rendah.
Usia Harapan Hidup penduduk Kabupaten Demak sebesar 69,42 tahun. Kasus
kematian ibu melahirkan di Kabupaten Demak cukup tinggi tahun 2015 angka
kematian ibu sebesar 106,46 per 100.000 klh. Masih ditemukannya penyakit
menular terutama HIV AIDS, TB, dan DBD. Selain itu masih tingginya kasus
kekerasan terhadap perempuan dan anak, pada tahun 2015 kasus kekerasan
terhadap anak mencapai 50 kasus dan mengalami kenaikan pada tahun 2016
menjadi 53 kasus.
7. Belum optimalnya Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Kabupaten Demak merupakan jalur strategis penghubung jalur Jakarta
Surabaya. Kondisi ini akan mempengaruhi keamanan dan ketertiban wilayah.
Kondisi keamanan dan ketertiban di Kabupaten Demak belum secara optimal
mampu menjamin masyarakat tenang dalam melaksanakan aktivitas sosial
maupun ekonomi. Angka kriminalitas yang terjadi di Kabupaten Demak
mengalami fluktuasi, dimana angka kriminalitas tertinggi terjadi pada tahun
2011 sebesar 416 sementara terendah terjadi pada tahun 2014 sebesar 276.
Kasus kriminalitas yang tertangani menunjukkan peningkatan, angka Crime
Clearance sebanyak 3,92. Pada tahun 2015 kasus yang masuk / terlaporkan
sebanyak 342 kasus dan terselesaikan sebanyak 211 kasus sehingga didapat
angka Crime Clearance sebanyak 1,92. Selain itu Kabupaten Demak
merupakan daerah yang strategis dalam peredaran Narkoba.
8. Rob, Abrasi, Kekeringan dan Banjir
Perubahan iklim memberikan dampak terjadinya rob, abrasi, banjir dan
kekeringan di Kabupaten Demak. Rob dan banjir merupakan ancaman bencana
yang masih dihadapi oleh Kabupaten Demak.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, sistematikanya sebagai berikut:
13
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada
aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang
sedang dihadapi organisasi.
Bab II Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang
bersangkutan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja
organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi
sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan
kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai
berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika
ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang
telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan
dokumen Perjanjian Kinerja.
Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta
langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan
kinerjanya.
Lampiran: 1) Perjanjian Kinerja
2) Lain-lain yang dianggap perlu
14
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
1. VISI DAN MISI
Visi menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan
daerah yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama 5 tahun.
Visi pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Demak selama lima
tahun (2016-2021) sesuai visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yaitu :
“Terwujudnya Masyarakat Demak Yang Agamis lebih Sejahtera, Mandiri,
Maju, Kompetitif, Kondusif, Berkepribadian dan Demokratis”
Visi tersebut diatas terdiri dari 8 frase (bagian), yaitu Masyarakat
Demak yang Agamis, Sejahtera, Mandiri, Maju, Kompetitif, Kondusif,
Berkepribadian dan Demokratis.
1. Masyarakat Demak yang Agamis
Kondisi masyarakat yang didalamnya tertanam nilai-nilai agama yang
melekat pada setiap perilaku warga, ditambah dengan simbol-simbol
keagamaan secara substansial yang melekat pada setiap kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah.
2. Masyarakat Demak yang Sejahtera
Terpenuhinya dua kriteria hidup masyarakat :
Pertama, terpenuhinya kebutuhan pokok setiap individu rakyat; baik
pangan, sandang, papan, pendidikan, maupun kesehatan.
Kedua, terjaga dan terlidunginya agama, harta, jiwa, akal, dan
kehormatan manusia. Dengan demikian, kesejahteraan tidak hanya
buah sistem ekonomi semata; melainkan juga buah sistem hukum,
sistem politik, sistem budaya, dan sistem sosial.
3. Masyarakat Demak yang Mandiri
Meningkatnya kemampuan pemerintah dalam menyelenggarakan
kewenangannya, serta menciptakan kondisi masyarakat yang memiliki
kemampuan mengelola potensi dirinya sendiri (sesuai dengan
kapasitasnya masing-masing) untuk mengatasi berbagai persoalan yang
dihadapi. Masyarakat diposisikan sebagai subyek bukan obyek,
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
15
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
masyarakat turut berperan aktif dalam pembangunan serta menjadikan
masyarakat itu sendiri sebagai agent of change bagi masyarakat lainnya.
Kemandirian lebih dititik beratkan pada perubahan pola pikir, pemerintah
berperan sebagai inisiator, fasilitator program pemberdayaan masyarakat,
sehingga pada saatnya meminimalisir ketergantungan dan harapan
bantuan pihak lain.
4. Masyarakat Demak yang Maju
Masyarakat Demak yang mampu membawa daerahnya berada di depan
dibanding daerah-daerah lain dilihat dari aspek pendidikan, kesehatan,
perekonomian, infrastruktur, tata kelola pemerintahan, keagamaan dan
berbagai sendi kehidupan lainnya dengan tetap memperhatikan aspek-
aspek pembangunan berkelanjutan serta mengedepankan potensi dan
kearifan lokal;
5. Masyarakat Demak yang Kompetitif
Fokus pada pengelolaan potensi sumber daya alam, didukung oeh
kemampuan sumberdaya manusia yang baik, sehingga mampu
menghasilkan dan mengembangkan potensi daerah yang berkualitas
serta memiliki daya saing tinggi sekaligus dapat memberikan kontribusi
dalam pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
6. Masyarakat Demak yang Kondusif
Masyarakat Demak yang memiliki daerah dengan situasi aman, nyaman
yang mendukung untuk berinvestasi, disertai kualitas pelayanan aparatur
yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)agar tercipta
pembangunan yang seimbang di berbagai sektor;
7. Masyarakat Demak yang Berkepribadian
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak
dan dapat dilihat dalam bentuk perilaku. Perilaku tersebut secara
keseluruhan didasarkan pada nilai-nilai yang berlaku ditengah-tengah
masyarakat. Nilai-nilai yang mendasari kepribadian tersebut antara lain
nilai–nilai agama yang diyakini, nilai sosial, moral, etika dan estetika
sehingga menjadi karakter atau kepribadian masyarakat.
8. Masyarakat Demak yang Demokratis
Mengutamakan persamaan hak, kewajiban, dan perlakuan bagi semua
warga masyarakat. Dengan demikian dapat disimpulkan dalam
penyelenggaraan pemerintahan lebih mengedepankan pada pelayanan
yang didasarkan pada prinsip dan nilai-nilai demokrasi yang berupa
persamaan hak dan kewajiban, serta mengedepankan kepentingan
umum diatas kepentingan pribadi atau golongan.
16
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa misi adalah rumusan umum
mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Oleh
karena itu, sebuah visi belum dapat dikatakan sempurna tanpa adanya
serangkaian misi yang berfungsi untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Rumusan
misi menjadi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta
arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh
untuk mencapai visi. Rumusan misi untuk mewujudkan visi pembangunan jangka
menengah Kabupaten Demak 2016-2021 adalah sebagai berikut:
1. Menjadikan nilai-nilai agama melekat pada setiap kebijakan pemerintah dan
perilaku masyarakat.
2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih, efektif, efisien, dan
akuntabel.
3. Meningkatkan kedaulatan pangan dan ekonomi kerakyatan berbasis potensi
lokal serta mengurangi tingkat pengangguran
4. Mengakselerasi pembangunan infrastruktur strategis, kewilayahan dan
meningkatkan keterpaduan perkembangan kota dan desa.
5. Meningkatkan kualitas Pendidikan dan kesehatan sesuai standar serta
perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
6. Menciptakan keamanan ketertiban dan lingkungan masyarakat yang
kondusif.
7. Mengembangkan kapasitas pemuda, olahraga, seni-budaya, meningkatkan
keberdayaan perempuan, perlindungan anak dan mengendalikan
pertumbuhan penduduk.
8. Mewujudkan kualitas pelayanan Investasi dan meningkatkan kualitas
pelayanan publik.
9. Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dalam pengelolaan sumberdaya
alam.
2. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu
strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah . Rumusan tujuan
dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi
pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
17
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Dari visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di atas kemudian
dirumuskan IKU. Dalam Peraturan Bupati Demak Nomor 14 Tahun 2017 tentang
Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten Demak telah
ditetapkan IKU yang berdasar pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Tahun 2016 – 2021 yang merupakan ukuran keberhasilan Pemerintah
Kabupaten Demak dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil
(outcome) berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi
organisasi. Tujuan penetapan IKU adalah memperoleh ukuran keberhasilan dari
pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk
perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.
Hasil evaluasi atas dokumen Perjanjian Kinerja dan LKjIP di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten / Kota se-Jawa Tengah Tahun 2017 yang merupakan pra
Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah memberikan
rekomendasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Demak untuk
menyesuaiakan Format IKU. Atas dasar hasil tersebut maka dilakukan
perubahan atas Peraturan Bupati Demak Nomor 14 Tahun 2017 dengan
Peraturan Bupati Demak Nomor 60 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Bupati Demak Demak Nomor 14 Tahun 2017 tentang Penetapan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten Demak.
Adapun tabel visi, misi, tujuan, indikator tujuan, sasaran dan Indikator
Sasaran (IKU) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel II.1
Visi, Misi, Tujuan, Indikator Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran (IKU)
Visi “Terwujudnya Masyarakat Demak Yang Agamis lebih Sejahtera, Mandiri, Maju, Kompetitif,
Kondusif, Berkepribadian dan Demokratis”
No Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator
Kinerja Utama
1
Menjadikan nilai-
nilai agama
melekat pada
setiap kebijakan
pemerintah dan
perilaku
masyarakat
Meningkatkan
kerukunan
antar/intra umat
beragama
Kasus konflik
antar umat
beragama
Meningkatnya
kerukunan
antar/intra umat
beragama
Kasus konflik
antar umat
beragama
2
Mewujudkan tata
kelola
pemerintahan
yang lebih
bersih, efektif,
efisien, dan
Mewujudkan
reformasi
birokrasi
Skor PMPRB
(Penilaian
Mandiri
Pelaksanaan
Reformasi
Birokrasi)
Meningkatnya
kapasitas sumber
daya aparatur
Persentase
ASN yang
memiliki
pendidikan
pasca sarjana
18
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Visi “Terwujudnya Masyarakat Demak Yang Agamis lebih Sejahtera, Mandiri, Maju, Kompetitif,
Kondusif, Berkepribadian dan Demokratis”
No Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator
Kinerja Utama
akuntabel
Meningkatnya
akuntabiltas
kinerja aparatur
Meningkatnya
nilai LKjIP
Meningkatnya
nilai laporan
keuangan daerah
Nilai opini BPK
Terwujudnya
Smart City
Jumlah
Pembangunan
Sistem
Informasi
pelayanan
publik berbasis
IT
3
Meningkatkan
kedaulatan
pangan dan
ekonomi
kerakyatan
berbasis potensi
lokal serta
mengurangi
tingkat
pengangguran
Meningkatkan
produktivitas dan
produksi
pertanian,
perkebunan,
peternakan dan
perikanan
kelautan menuju
kedaulatan
pangan
Nilai Tukar
Petani
Meningkatnya
poduktivitas dan
produksi
pertanian,
perkebunan dan
peternakan
Produksi
pertanian
tanaman
pangan utama
Padi
Produksi
pertanian
tanaman
pangan utama
Jagung
Produksi
pertanian
tanaman
pangan utama
Kacang Hijau
Meningkatnya
produksi
perikanan dan
kelautan
Jumlah
produksi
perikanan
tangkap
19
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Visi “Terwujudnya Masyarakat Demak Yang Agamis lebih Sejahtera, Mandiri, Maju, Kompetitif,
Kondusif, Berkepribadian dan Demokratis”
No Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator
Kinerja Utama
Meningkatnya
ketersediaan,
distribusi,
Penganekaragam
Konsumsi dan
keamanan
pangan.
Ketersediaan
Pangan Utama
Meningkatkan
kinerja perin-
dustrian dan
perdagangan
serta kapasitas
koperasi dan
UMKM
Pertumbuhan
Ekonomi
Meningkatnya
perkembangan
industri kecil dan
menengah
Persentase
pertumbuhan
industri kecil
dan menengah
Meningkatnya
nilai ekspor,
kualitas pasar dan
penataan PKL
Persentase
lokasi PKL
yang ditata
Persentase
pasar yang
memenuhi
persyaratan
Nilai bersih
ekspor
perdagangan
Meningkatnya
kapasitas UMKM
dan koperasi
Persentase
usaha mikro
menjadi usaha
kecil
Persentase
koperasi aktif
Meningkatkan
kompetensi dan
daya saing
tenaga kerja
PDRB per
Kapita
Menurunnya
angka
pengangguran
TPT (tingkat
Pengangguran
Terbuka)
Meningkatkan
daya saing
pariwisata dan
pelestarian
kebudayaan
Persentase
pendapatab
sektor
pariwisata
terhadap PAD
Meningkatnya
kontribusi
pendapatan
pariwisata dalam
PAD
Jumlah
Pendapatan
dari sektor
pariwisata
20
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Visi “Terwujudnya Masyarakat Demak Yang Agamis lebih Sejahtera, Mandiri, Maju, Kompetitif,
Kondusif, Berkepribadian dan Demokratis”
No Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator
Kinerja Utama
Meningkatnya
pelestarian
keragaman dan
kekayaan budaya
daerah
Persentase
Benda, Situs
dan Kawasan
Cagar Budaya
yang
dilestarikan
4
Mengakselerasi
pembangunan
infrastruktur
strategis,
kewilayahan dan
meningkatkan
keterpaduan
perkembangan
kota dan desa
Meningkatkan
infrastruktur
dasar perdesaan
dan perkotaan
Persentase
Panjang Jalan
Dalam Kondisi
Baik
Meningkatnya
kualitas kondisi
jalan dan
jembatan
Proporsi
panjang
jaringan jalan
dalam kondisi
baik
Meningkatnya
kualitas drainase
Drainase
dalam kondisi
baik/
pembuangan
aliran air tidak
tersumbat
Meningkatkan
kualItas jaringan
irigasi dan
pengairan dalam
rangka
mendukung
peningkatan
produksi
pertanian.
Persentase
Luas daerah
irigasi
kabupaten
dalam kondisi
baik
Terpeliharanya
jaringan irigasi
yang
berkelanjutan
Persentase
Luas daerah
irigasi
kabupaten
dalam kondisi
baik
21
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Visi “Terwujudnya Masyarakat Demak Yang Agamis lebih Sejahtera, Mandiri, Maju, Kompetitif,
Kondusif, Berkepribadian dan Demokratis”
No Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator
Kinerja Utama
Meningkatkan
kualitas
lingkungan
permukiman
yang layak dan
mendorong
masyarakat
untuk mampu
memenuhi
kebutuhan
permukiman
yang sehat,
teratur dan
berkelanjutan di
perkotaan dan
perdesaan
Jumlah Rumah
Tidak Layak
Huni
Terpenuhinya
sarana dan
prasarana
permukiman yang
sehat, teratur dan
berkelanjutan
Jumlah
Rumah Tidak
Layak Huni
Meningkatkan
kualitas
penataan ruang
dan ruang
terbuka hijau
Persentase
tersedianya
luasan RTH
publik dari luas
wilayah
kawasan
perkotaan
Meningkatnya
kualitas
perencanaan tata
ruang
Persentase
tersedianya
informasi
mengenai
rencana tata
ruang (RTR)
wilayah
Kabupaten
beserta
rencana
rincinya
melalui peta
analog dan
peta digital
Meningkatnya
pengendalian
pemanfaatan
ruang
Persentase
tersedianya
luasan RTH
publik dari luas
wilayah
kawasan
perkotaan
22
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Visi “Terwujudnya Masyarakat Demak Yang Agamis lebih Sejahtera, Mandiri, Maju, Kompetitif,
Kondusif, Berkepribadian dan Demokratis”
No Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator
Kinerja Utama
Meningkatkan
pelayanan
transportasi dan
perhubungan
Tersedianya
angkutan umum
yang melayani
wilayah yang
telah tersedia
jaringan jalan
untuk jaringan
jalan yang
tersedia (Jalan
prov, kabupaten
dan nasional)
Meningkatnya
pelayanan
perhubungan
darat
Persentase
sarana
perlengkapan
jalan dalam
kondisi baik
5.
Meningkatkan
kualitas
Pendidikan dan
kesehatan
sesuai standar
serta
perlindungan
sosial dan
penanggulangan
kemiskinan
Meningkatkan
ketersediaan,
kualitas,
kesetaraan,
keterjangkauan
dan kepastian
dalam
memperoleh
pelayanan
pendidikan
Angka Harapan
lama sekolah
Meningkatnya
partisipasi
pendidikan pada
jenjang
Pendidikan dasar,
PAUD dan
pendidikan non
formal.
Angka
Harapan lama
sekolah
Meningkatnya
akses dan mutu
pendidikan dasar,
PAUD dan dikdas
APK
SMP/MTS
Meningkatkan
minat baca
masyarakat
Pertumbuhan
kunjungan
perpustakaan
Meningkatnya
jumlah kunjungan
perpustakaan
Pertumbuhan
kunjungan
perpustakaan
Meningkatkan
kualitas derajat
kesehatan
masyarakat
Angka Usia
Harapan Hidup
Meningkatnya
kualitas
kesehatan
masyarakat dan
pelayanan
kesehatan
AKI (Angka
Kematian Ibu)
AKB (Angka
Kematian
Bayi)
Rasio Rumah
Sakit per
satuan
penduduk
23
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Visi “Terwujudnya Masyarakat Demak Yang Agamis lebih Sejahtera, Mandiri, Maju, Kompetitif,
Kondusif, Berkepribadian dan Demokratis”
No Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator
Kinerja Utama
Meningkatkan
jaminan dan
perlindungan
sosial dan
penurunan
angka
kemiskinan
Angka
Kemiskinan
Meningkatnya
penanganan
PMKS dan
penanggulangan
kemiskinan
secara terpadu
Persentase
(%) PMKS
yang
mendapatkan
perlindungan
sosial
6.
Menciptakan
keamanan
ketertiban dan
lingkungan
masyarakat
yang kondusif
Meningkatkan
keamanan,
ketenteraman
dan ketertiban
umum serta
perlindungan
masyarakat
Angka
kriminilitas yang
ditangani
Menurunnya
angka kriminalitas
Angka
kriminilitas
yang ditangani
Meningkatnya
penegakkan
peraturan daerah
Persentase
Penegakkan
Peraturan
daerah
Meningkatnya
kesadaran
masyarakat dalam
penanganan
bencana
Jumlah Desa
Tangguh
Bencana
7.
Mengembangkan
kapasitas
pemuda,
olahraga, seni-
budaya,
meningkatkan
keberdayaan
perempuan,
perlindungan
anak dan
mengendalikan
pertumbuhan
penduduk
Mengembangkan
potensi pemuda
dalam olahraga
dan
pembangunan.
Prestasi
pemuda di
lingkup provinsi
maupun
nasional
Jumlah medali
olahraga yang
diterima
Meningkatnya
prestasi pemuda
dan olahraga
Jumlah medali
olahraga yang
diterima
Persentase
organisasi
pramuka aktif
24
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Visi “Terwujudnya Masyarakat Demak Yang Agamis lebih Sejahtera, Mandiri, Maju, Kompetitif,
Kondusif, Berkepribadian dan Demokratis”
No Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator
Kinerja Utama
Mengembangkan
potensi kesenian
lokal
Jumlah
kesenian lokal
yang
diwujudkan
dalam event
budaya
Meningkatnya
pelestarian
kesenian Lokal
Jumlah event
kesenian
Mengendalikan
pertumbuhan
penduduk
Pertumbuhan
penduduk
Terkendalinya
pertumbuhan
penduduk
Total Fertelity
Rate (TFR)
Meningkatkan
keberdayaan
masyarakat,
perlindungan
perempuan dan
anak
IPG
Meningkatnya
partisipasi dan
keswadayaan
masyarakat dalam
pembangunan
Tingkat
swadaya
masyarakat
terhadap
program
pemberda-
yaan
masyarakat
IDG
Meningkatnya
kesetaraan dan
keadilan gender
dan anak
Menurunnya
kasus
kekerasan
terhadap anak
Kasus
Kekerasan
terhadap
Perempuan
yang ditangani
8.
Mewujudkan
kualitas
pelayanan
Investasi dan
meningkatkan
kualitas
pelayanan
publik.
Meningkatkan
nilai dan jumlah
investasi serta
kualitas
pelayanan publik
Kabupaten
Demak
Nilai Realisasi
Investasi
Meningkatnya
jumlah investasi
baik PMA maupun
PMDN
Nilai Investasi
PMA (juta)
Nilai Investasi
PMDN (juta)
Meningkatnya
jumlah perijinan
dan non perijinan
yang dilayani oleh
PTSP (Pelayanan
Terpadu Satu
Jumlah ijin
yang dilayani
PTSP
(Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu)
25
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Visi “Terwujudnya Masyarakat Demak Yang Agamis lebih Sejahtera, Mandiri, Maju, Kompetitif,
Kondusif, Berkepribadian dan Demokratis”
No Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator
Kinerja Utama
Pintu)
Meningkatnya
kualitas
pelayanan publik
berdasarkan
standar pelayanan
Rata-rata
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
(Nilai Survei
Kepuasan
Masyarakat)
9.
Mewujudkan
kelestarian
lingkungan hidup
dalam
pengelolaan
sumberdaya
alam
Mencegah
penurunan
kualitas
lingkungan
hidup, udara,
tanah dan badan
air yang
diakibatkan oleh
aktivitas
pembangunan
dan kegiatan
industri
Indeks Kualitas
Lingkungan
Hidup
Meningkatnya
perbaikan kualitas
lingkungan
Penghargaan
Kota Terbersih
Sumber : RPJMD 2016-2021, Perbup Nomor 60 Tahun 2017 tentang Perubahan Perbup 14 Tahun
2017 tentang Indikator Kinerja Utama (Bappedalitbang dan Bagian Organisasi dan Kepegawaian
sekretariat Daerah)
Sedangkan target Indikator Kinerja Utama awal tahun RPJMD dengan akhir
tahun RPJMD sebagai berikut :
Tabel II.2 Target Indikator Kinerja Utama pada awal dan akhir tahun RPJMD
Sasaran Indikator Sasaran ( IKU ) Satuan
Kondisi Awal
Kondisi Akhir
1 2 3 4 5
Meningkatnya kerukunan
antar/intra umat
beragama
Kasus konflik antar umat
beragama
Kasus Tidak ada Tidak ada
26
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Sasaran Indikator Sasaran ( IKU ) Satuan
Kondisi Awal
Kondisi Akhir
1 2 3 4 5
Meningkatnya kapasitas
sumber daya aparatur
persentase ASN yang
memiliki pendidikan pasca
sarjana
% 8,03 14,44
Meningkatnya
akuntabiltas kinerja
aparatur
Meningkatnya nilai LKJIP Indeks C A
Meningkatnya nilai
laporan keuangan daerah
Nilai opini BPK Indeks WDP WTP (Untuk
LKPD 2021)
Terwujudnya Smart City Jumlah sistem informasi
pelayanan publik berbasis IT
Unit
Sistem
0 6
Meningkatnya
poduktivitas dan produksi
pertanian tanaman
pangan dan hortikultura,
perkebunan dan
peternakan
Produksi pertanian tanaman
pangan utama
Padi ton 653.547 678.585
Jagung ton 167.700 260.699
Kacang hijau ton 35.330 39.285
Meningkatnya produksi
perikanan dan kelautan
Pertumbuhan produksi
perikanan tangkap
ton 5.511 6.100
Meningkatnya
ketersediaan, distribusi,
keanekaragaman dan
keamanan pangan.
Ketersediaan pangan Utama ton 388.304 403.180
Meningkatnya
perkembangan industri
kecil dan menengah
Persentase pertumbuhan
industri kecil dan menengah
% 0,6 0,75
Meningkatnya nilai
ekspor, kualitas pasar
dan penataan PKL
Persentase lokasi PKL yang
ditata
% 20 50
Persentase pasar yang
memenuhi persyaratan
% 0 25
Nilai bersih ekspor
perdagangan
Rp (juta) 15.175.038 20.336.002
Meningkatnya kapasitas
UMKM dan koperasi
Persentase usaha mikro
menjadi usaha kecil
% 0,20 2,5
Persentase koperasi aktif % 79,5 84
Menurunnya angka
pengangguran
TPT (tingkat Pengangguran
Terbuka)
% 6,02 4,77
27
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Sasaran Indikator Sasaran ( IKU ) Satuan
Kondisi Awal
Kondisi Akhir
1 2 3 4 5
Meningkatnya kotribusi
pendapatan pariwisata
dalam PAD
JumlahPendapatan dari
sektor pariwisata
Rp 1,430 M 1,600 M
Meningkatnya pelestarian
keragaman dan
kekayaan budaya daerah
Persentase benda, situs dan
kawasana cagar budaya
yang dilestarikan
% 65 100
Meningkatnya kualitas
kondisi jalan dan
jembatan
Proporsi panjang jaringan
jalan dalam kondisi baik
% 90,54 96,54
Meningkatnya kualitas
drainase
Drainase dalam kondisi baik/
pembuangan aliran air tidak
tersumbat
% 52,26 58,26
Terpeliharanya jaringan
irigasi yang berkelanjutan
Persentase Luas daerah
irigasi kabupaten dalam
kondisi baik
% 90,16 90,21
Terpenuhinya sarana dan
prasarana permukiman
yang sehat, teratur dan
berkelanjutan
Jumlah Rumah Tidak Layak
Huni
unit 86.426 82.334
Meningkatnya kualitas
perencanaan tata ruang
Persentase tersedianya
informasi mengenai rencana
tata ruang (RTR) wilayah
Kabupaten beserta rencana
rincinya melalui peta analog
dan peta digital
% 35 100
Meningkatnya
pengendalian
pemanfaatan ruang
persentase tersedianya
luasan RTH publik sebesar
20% dari luas wilayah
kawasan perkotaan
% 3,893 8
Meningkatnya pelayanan
perhubungan darat
Persentase sarana
perlengkapan jalan dalam
kondisi baik
% 30 100
Meningkatnya partisipasi
pendidikan pada jenjang
Pendidikan dasar, PAUD
dan pendidikan non
formal.
Angka Harapan lama
sekolah
tahun 12,43 13,5
Meningkatnya akses dan
mutu pendidikan dasar,
PAUD, dan Dikdas
APK SMP/MTS % 98,78 99
28
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Sasaran Indikator Sasaran ( IKU ) Satuan
Kondisi Awal
Kondisi Akhir
1 2 3 4 5
Meningkatnya jumlah
kunjungan perpustakaan
Pertumbuhan kunjungan
perpustakaan
% 5,31 6,42
Meningkatnya kualitas
kesehatan masyarakat
dan pelayanan
kesehatan
AKI (Angka Kematian Ibu) per
100.000
klh
106,75 100
AKB (Angka Kematian Bayi) per 1000
klh
7,5 7,0
Rasio Rumah Sakit per
satuan Penduduk
per
100.000
pendudu
k
0,268 0,358
Meningkatnya
penanganan PMKS dan
penanggulangan
kemiskinan secara
terpadu
Persentase (%) PMKS yang
mendapatkan perlindungan
social
% 18,53 34,73
Menurunnya angka
kriminalitas
Angka kriminilitas yang
ditangani
% 61,70 68,00
Meningkatnya
penegakan peraturan
daerah
Persentase Penegakan
Peraturan daerah
% 100 100
Meningkatnya kesadaran
masyarakat dalam
penanganan bencana
Jumlah Desa Tangguh
Bencana
Desa 7 24
Meningkatnya prestasi
pemuda dan olahraga
Jumlah medali olahraga
yang diterima
Unit 100 173
Presentase organisasi
pramuka aktif
% 75 90
Meningkatnya pelestarian
kesenian Lokal
Jumlah event kesenian Unit 2 5
Terkendalinya
pertumbuhan penduduk
Total Fertility Rate (TFR) % 2,2 2,06
Meningkatnya partisipasi
dan keswadayaan
masyarakat dalam
pembangunan
Tingkat swadaya masyarakat
terhadap program
pemberdayaan masyarakat
% 15 25
29
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Sasaran Indikator Sasaran ( IKU ) Satuan
Kondisi Awal
Kondisi Akhir
1 2 3 4 5
Meningkatnya
kesetaraan dan keadilan
gender dan perlindungan
anak
Menurunnya kasus
kekerasan terhadap anak
Kasus 59 53
Kasus Kekerasan terhadap
Perempuan yang ditangani
Kasus 25 15
Meningkatnya jumlah
investasi baik PMA
maupun PMDN
Nilai Investasi PMA (Juta) US$ .000 34.812,30 61.672,11
Nilai Investasi PMDN (Juta) Rp (juta) 2.034.874 2.181.366
Meningkatnya jumlah
perijinan dan non
perijinan yang dilayani
oleh PTSP (Pelayanan
Terpadu Satu Pintu)
Jumlah ijin yang dilayani
PTSP (Pelayanan Terpadu
Satu Pintu)
dokumen 6.800 7.150
Meningkatnya kualitas
pelayanan publik
berdasarkan standar
pelayanan
Rata-rata Indeks Kepuasan
Masyarakat (Nilai Survei
Kepuasan Masyarakat)
Nilai 70,39 83,1
Meningkatnya perbaikan
kualitas lingkungan
Penghargaan Kota Terbersih
Indeks
Belum
Adipura
Adipura
Sumber: RPJMD 2016-2021, Perbup Nomor 60 Tahun 2017 (Bappedalitbang, Bagian Orpeg
Setda)
3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN PER SASARAN
Strategi dan arah kebijakan pembangunan tahun 2016 – 2021 sebagai berikut :
Tabel II.3 Strategi dan Arah Kebijakan tiap sasaran
No
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator Sasaran ( IKU )
Strategi Kebijakan
1
Meningkatkan kerukunan antar/intra umat beragama
Kasus konflik antar umat beragama
Meningkatnya kerukunan antar/intra umat beragama
Kasus konflik antar umat beragama
Meningkatkan kerukunan antar umat beragama melalui penguatan peran FKUB dalam kerukunan antar umat beragama
Pelaksanaan pembangunan dan kehidupan masyarakat harus berlandaskan pada nilai-nilai keagaman
30
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator Sasaran ( IKU )
Strategi Kebijakan
2
Mewujudkan reformasi birokrasi
Skor PMPRB (Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi)
Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur
persentase ASN yang memiliki pendidikan pasca sarjana
Meningkatkan Pendidikan pasca sarjana melalui pemberian bantuan pendidikan pasca sarjana bagi 500 ASN di lingkungan Pemkab Demak
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dilakukan dengan pemberian bantuan pendidikan pasca sarjana bagi 500 ASN di lingkungan Pemkab Demak
Meningkatnya akuntabiltas kinerja aparatur
Meningkatnya nilai LKJIP
Meningkatkan akuntabilitas kinerja aparatur melalui peningkatan kualitas perencanaan dan penganggaran, peningkatan pengawasan pelaksanaan pembangunan, dan evaluasi perencanaan
Reformasi birokrasi difokuskan pada peningkatan kualitas ASN dalam penyusunan perencanaan, penganggaran, pengawasan dan monitoring evaluasi berdasarkan prinsip akuntabilitas, dan transparan
Meningkatnya nilai laporan keuangan daerah
Nilai opini BPK Meningkatkan kinerja keuangan daerah melalui peningkatan kualitas penganggaran, pelaksanaan pembangunan, peningkatan sistem keuangan daerah dan pengelolaa aset daerah
Peningkatan kinerja keuangan difokuskan pada pengelolaan aset daerah
31
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator Sasaran ( IKU )
Strategi Kebijakan
Terwujudnya Smart City
Jumlah sistem informasi pelayanan publik berbasis IT
Mempercepat perwujudan Smart City melalui pembuatan sistem informasi pada pemberi pelayanan publik, peningkatan pelayanan publik
Mempercepat perwujudan Smart City melalui pembuatan sistem informasi pada pelayanan publik (pendidikan, kesehatan, penanaman modal, kependudukan catatan sipil, pengelolaan SDA dan Perumahan serta penanggu-langan kemiskinan), Peningkatan pemahaman masyarakat dalam penerapan Smart city
3
Meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan kelautan menuju kedaulatan pangan
Nilai Tukar Petani
Meningkatnya poduktivitas dan produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan dan peternakan
Produksi pertanian tanaman pangan utama padi, Jagung dan Kacang hijau
Meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan dan peternakan melalui optimalisasi pemanfaatan lahan dan penerapan teknologi tepat guna, mempertahankan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), peningkatan sarana dan prasarana pertanian,
Intensifikasi dan optimasi lahan, penerapan teknologi tepat guna, peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana pertanian ditingkat poktan/gapoktan, pengaman pertanaman dan produksi dari gangguan OPT dan bencana alam (banjir, kekeringan perlindungan plasma nutfah pertanian dan varietas lokal unggulan daerah yang
32
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator Sasaran ( IKU )
Strategi Kebijakan
perkebunan dan peternakan, peningkatan kapasitas sumber daya pertanian, perkebunan, peternakan dan kelmbagaan petani, pekebun dan peternak, peningkatan jumlah sentra peternakan rakyat, optimalisasi peran dan fungsi rumah potong hewan, pengendalian dan pengawasan peredaran hewan ternak, peningkatan promosi produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan dan peternakan unggulan daerah dan pengendalian laju pengalihfungsian lahan pertanian ke non pertanian.
mendukung peningkatan pendapatan keluarga petani pengembangan komoditas perkebunan tahunan pada lahan kritis dan kawasan lindung dalam upaya perlindungan tanah
Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan
Pertumbuhan produksi perikanan tangkap
Meningkatkan produksi perikanan tangkap melalui peningkatan sarana prasarana, pelatihan kapasitas, dan peningkatan kualitas TPI.
Meningkatkan produksi perikanan di fokuskan pada peningkatan produksi perikanan tangkap.
33
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator Sasaran ( IKU )
Strategi Kebijakan
Meningkatnya ketersediaan, distribusi, keanekaragaman dan keamanan pangan.
Ketersediaan pangan Utama
Meningkatkan ketersediaan, distribusi, keanekaragaman dan keamanan pangan melalui penyediaan lumbung, pemanfaatan pekarangan, keanekaragamaan pangan, dan pengawasan bahan pangan
Peningkatan ketahanan pangan difokuskan pada kemandirian pangan, dan keamanan pangan
4
Meningkatkan kinerja perin-dustrian dan perdagangan serta kapasitas koperasi dan UMKM
Pertumbuhan Ekonomi
Meningkatnya perkembangan industri kecil dan menengah
Persentase pertumbuhan industri kecil dan menengah
Meningkatkan perkembangan industri kecil dan menengah melalui peningkatan ketrampilan industri kecil dan menengah, peningkatan akses jejaring pemasaran, pemanfaatan teknologi dan membangun sentra-sentra industri
Pengembangan industri kecil menengah dan besar difokuskan pada pembinaan industri kecil menjadi industri menengah serta daya saing produk produk unggulan
Meningkatnya nilai ekspor, kualitas pasar dan penataan PKL
Persentase lokasi PKL yang ditata
meningkatkan perkembangan perdagangan melalui penataan PKL, pasar tradisional, peningkatan perluasan daerah ekspor dan pengawasan metrologi
Peningkatan daya saing sektor perdagangan difokuskan pada penataan pasar tradisional yang memenuhi persayaratan dan penataan PKL
Persentase pasar yang memenuhi persyaratan
Nilai bersih ekspor perdagangan
34
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator Sasaran ( IKU )
Strategi Kebijakan
Meningkatnya kapasitas UMKM dan koperasi
Persentase usaha mikro menjadi usaha kecil
Meningkatkan kapasitas UMKM dan koperasi melalui peningkatan ketrampilan usaha pada UMKM, peningkatan ketrampilan managerial koperasi, memberikan akses jejaring pemasaran dan permodalan
Peningkatan usaha mikro kecil difokuskan pada pertumbuhan usaha kecil, dan pengembangan usaha mikro menjadi usaha kecil
Persentase koperasi aktif
Peningkatan kualitas koperasi difokuskan pada pengembangan koperasi tidak aktif menjadi koperasi aktif
5
Meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja
PDRB per Kapita
Menurunnya angka pengangguran
TPT (tingkat Pengangguran Terbuka)
Pengurangan tingkat pengangguran melalui pemberian pelatihan bagi calon tenaga kerja, pelaksanaan bursa kerja, meningkatkan kapasitas lembaga ketrampilan kerja dan membuka jejaring dalam penempatan tenaga kerja
Pengurangan pengangguran terbuka difokuskan pada peningkatan kapasitas calon tenaga kerja dan penempatan tenaga kerja
6
Meningkatkan daya saing pariwisata dan pelestarian kebudayaan
Persentase pendapatab sektor pariwisata terhadap PAD
Meningkatnya kotribusi pendapatan pariwisata dalam PAD
Jumlah Pendapatan dari sektor pariwisata
Meningkatkankan daya saing pariwisata melalui pembukaan destinasi baru, peningkatan promosi pariwisata, memperkuat kelompok sadar wisata, dan meningkatan event event pariwisata
Peningkatan daya saing sektor pariwisata difokuskan pada peningkatan kontribusi pariwisata pada Pendapatan Asli Daerah dan pengembangan destinasi baru
35
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator Sasaran ( IKU )
Strategi Kebijakan
Meningkatnya pelestarian keragaman dan kekayaan budaya daerah
Persentase benda, situs dan kawasana cagar budaya yang dilestarikan
Pelestarian keragaman dan kekayaan budaya daerah melalui pendataan, perawatan dan pemeliharaan benda situs dan kawasan cagar budaya.
Peningkatan pelestarian keragaman dan kekayaan budaya daerah difokuskan pada pemeliharaan benda, situs dan kawasan cagar budaya
7
Meningkatkan infrastruktur dasar perdesaan dan perkotaan
Persentase Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik
Meningkatnya kualitas kondisi jalan dan jembatan
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
Peningkatan kualitas infrastruktur dasar melalui perbaikan jalan baik jalan antar desa maupun kabupaten, peningkatan kualitas jaringan irigasi, dan peningkatan kualitas drainase.
Peningkatan kualitas infrastruktur dasar difokuskan pada perbaikan jalan kondisi buruk, pembangunan jaringan irigasi pada wilayah selatan Kabupaten Demak dan drainase
Meningkatnya kualitas drainase
Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat
8
Meningkatkan kualItas jaringan irigasi dan pengairan dalam rangka mendukung peningkatan produksi pertanian.
Persentase Luas daerah irigasi kabupaten dalam kondisi baik
Terpeliharanya jaringan irigasi yang berkelanjutan
Persentase Luas daerah irigasi kabupaten dalam kondisi baik
36
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator Sasaran ( IKU )
Strategi Kebijakan
9
Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak dan mendorong masyarakat untuk mampu memenuhi kebutuhan permukiman yang sehat, teratur dan berkelanjutan di perkotaan dan perdesaan
Jumlah Rumah Tidak Layak Huni
Terpenuhinya sarana dan prasarana permukiman yang sehat, teratur dan berkelanjutan
Jumlah Rumah Tidak Layak Huni
Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pemukiman yang sehat melalui penambahan jaringan untuk PDAM, PAMSIMAS, pengelolaan sampah 3R, penambahan sarana prasarana persampahan, penataan kawasan kumuh
Pemenuhan sarana dan prasarana pemukiman sehat di fokuskan pada penyediaan air bersih pada semua penduduk, penataan kawasan kumuh dan peningkatan akses sanitasi dasar.
10
Meningkatkan kualitas penataan ruang dan ruang terbuka hijau
Persentase tersedianya luasan RTH publik dari luas wilayah kawasan perkotaan
Meningkatnya kualitas perencanaan tata ruang
Persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah Kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital
ruang dan meningkatkan konsistensi pemanfaatan ruang melalui penyediaan informasi mengenai tata ruang, penyediaan ruang terbuka hijau dan mempertahankan sawah lestari (LP2B: Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan)
Peningkatan kualitas perencanaan tata ruang difokuskan pada revisi RTRW, penyusunan dokumen RTR lainnya dan penyediaan ruangterbuka publik serta mempertahankan LP2B.
Meningkatnya pengendalian pemanfaatan ruang
persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kawasan perkotaan
37
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator Sasaran ( IKU )
Strategi Kebijakan
11
Meningkatkan pelayanan transportasi dan perhubungan
Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan yang tersedia (Jalan prov, kabupaten dan nasional)
Meningkatnya pelayanan perhubungan darat
Persentase sarana perlengkapan jalan dalam kondisi baik
Peningkatan kualitas transportasi melalui penyediaan sarana angkutan umum pada semua jaringan jalan, penyediaan angkutan pada setiap jaringan jalan, penyediaan rambu rambu lalu lintas, dan penyadaran berlalu lintas yang baik
Peningkatan pelayanan perhubungan darat difokuskan pada penyediaan angkutan pada akses atau jaringan jalan dan penyediaan rambu rambu lalu lintas.
12
Meningkatkan ketersediaan, kualitas, kesetaraan, keterjangkauan dan kepastian dalam memperoleh pelayanan pendidikan
Angka Harapan lama sekolah
Meningkatnya partisipasi pendidikan pada jenjang Pendidikan dasar, PAUD dan pendidikan non formal.
Angka Harapan lama sekolah
Peningkatan kualitas pendidikan dengan mengurangi jumlah anak yang seharusnya sekolah tetapi tidak sekolah, penyediaan sarana dan prsarana pendidikan, peningkatan mutu tenaga pendidik dan kependidikan, dan penyediaan beasiswa bagi penduduk miskin
Peningkatan kualitas pendidikan difokuskan pada peningkatan kualitas sarana dan prsarana pendidikan dan pengurangan penduduk usia sekolah yang tidak sekolah
Meningkatnya akses dan mutu pendidikan dasar, PAUD, dan Dikdas
APK SMP/MTS
13 Meningkatkan minat baca masyarakat
Pertumbuhan kunjungan perpustakaan
Meningkatnya jumlah kunjungan perpustakaan
Pertumbuhan kunjungan perpustakaan
Peningkatan minat baca melalui peningkatan kualitas perpustakaan baik daerah maupun masyarakat, peningkatan kesadaran
Peningkatan minat baca difokuskan pada peningkatan kunjungan pemustaka
38
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator Sasaran ( IKU )
Strategi Kebijakan
masyarakat, peningkatan mutu dan jenis bahan bacaan
14
Meningkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakat
Angka Usia Harapan Hidup
Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan
AKI (Angka Kematian Ibu)
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan sarana prasarana pelayanan kesehatan tingkat pertama, rujukan, peningkatan kualitas tenaga kesehatan, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat serta peningkatan peran masyarakat, swasta
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat difokuskan pada penurunan AKI, AKB, AKABA, gizi buruk, peningkatan kualitas FKTP, pembangunan Rumah Sakit Tipe D di daerah Karangawen dan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat
AKB (Angka Kematian Bayi)
Rasio Rumah Sakit per satuan Penduduk
15
Meningkatkan jaminan dan perlindungan sosial dan penurunan angka kemiskinan
Angka Kemiskinan
Meningkatnya penanganan PMKS dan penanggulangan kemiskinan secara terpadu
Persentase (%) PMKS yang mendapatkan perlindungan sosial
Peningkatan penanganan PMKS melalui pemberian jaminan, perlindungan, pemberdayaan dan rehabilitasi sosial bagi PMKS, penguatan TKSK, PSKS dan peningkatan peran masyarakat serta swasta
Penanganan PMKS difokuskan pada fakir miskin, penyandang disabilitas dan anak terlantar, Program keluarga harapan serta penguatan kelembagaan penanganan PMKS
16
Meningkatkan keamanan, ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan
Angka kriminilitas yang ditangani
Menurunnya angka kriminalitas
Angka kriminilitas yang ditangani
Peningkatan ketertiban, keamanan dan perlindungan masyarakat melalui peningkatan
Peningkatan ketertiban, keamanan dan perlindungan masyarakat difokuskan pada peningkatan
39
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator Sasaran ( IKU )
Strategi Kebijakan
masyarakat sarana prasarana linmas, satpol PP, peningkatan, peningkatan pratoli satpol PP pada daerah rentan dan peningkatan penegakan perda.
patroli pada daerah rawan.
Meningkatnya penegakan peraturan daerah
Persentase Penegakan Peraturan daerah
Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam penanganan bencana
Jumlah Desa Tangguh Bencana
17
Mengembangkan potensi pemuda dalam olahraga dan pembangunan.
Prestasi pemuda di lingkup provinsi maupun nasional
Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga
Jumlah medali olahraga yang diterima
Peningkatan prestasi pemuda dan olahraga melalui peningkatan sarana prasarana olahraga dan kreativitas pemuda, pencarian bibit bibit berprestasi, peningkatan mutu pelatih, pemberian ketrampilan kewirausahaan pemuda
Peningkatan prestasi pemuda dan olahraga difokuskan pada prestasi olahraga unggulan dan prestasi wirausaha pemuda
Jumlah medali olahraga yang diterima
Presentase organisasi pramuka aktif
18
Mengembangkan potensi kesenian lokal
Jumlah kesenian lokal yang diwujudkan dalam event budaya
Meningkatnya pelestarian kesenian Lokal
Jumlah event kesenian
Pengembangan potensi kesenian lokal melalui peningkatan pembinaan kelompok seni, dan peningkatan event event kesenian.
40
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator Sasaran ( IKU )
Strategi Kebijakan
19
Mengendalikan pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk
Terkendalinya pertumbuhan penduduk
Total Fertility Rate (TFR)
Pengendalian jumlah penduduk dilakukan melalui peningkatan peran PUS dalam berKB, pemberian alat kontrasepsi jangka panjang
Pengendalian pertumbuhan penduduk difokuskan pengurangan unmetneed dan pengendalian jumlah anggota keluarga
20
Meningkatkan keberdayaan masyarakat, perlindungan perempuan dan anak
IPG
Meningkatnya partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan
Tingkat swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat
Peningkatan keberdayaan masyarakat melalui penyiapan kapasitas desa dalam pengelolaan dana desa, peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Peningkatan partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan difokuskan pada peningkatan peran lembaga desa/kelurahan
IDG
Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dan perlindungan anak
Menurunnya kasus kekerasan terhadap anak
Meningkatkan kesetaran dan keadilan gender serta perlindungan anak melalui peningkatan kualitas hidup perempuan dengan memberikan ketrampilan, peningkatan keaktifan lembaga perlindungan perem-puan dan anak, peningkatan kesadaran masyarakat
Peningkatan kesetaraan dan keadilan gender serta perlindungan anak difokuskan pada penanganan kekerasan perempuan dan anak
Kasus Kekerasan terhadap Perempuan yang ditangani
21 Meningkatkan nilai dan
Nilai Realisasi
Meningkatnya jumlah
Nilai Investasi PMA (Juta)
Meningkatkan nilai dan jumlah
Peningkatan investasi
41
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator Sasaran ( IKU )
Strategi Kebijakan
jumlah investasi serta kualitas pelayanan publik Kabupaten Demak
Investasi investasi baik PMA maupun PMDN
Nilai Investasi PMDN (Juta)
investasi melalui peningkatan kualitas pelayanan PTSP, peningkatan promosi, dan pemberian insentif bagi investor
difokuskan pada peningkatan pelayanan perijinan dan non perijinan pada PTSP
Meningkatnya jumlah perijinan dan non perijinan yang dilayani oleh PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu)
Jumlah ijin yang dilayani PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu)
Meningkatnya kualitas pelayanan publik berdasarkan standar pelayanan
Rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat (Nilai Survei Kepuasan Masyarakat)
Peningkatan pelayanan publik melalui peningkatan kapasitas Perangkat daerah dalam memberikan pelayanan, penyusunan SOP, dan SP
Peningkatan pelayanan public difokuskan pada peningkatan kepuasan masyarakat atas pemberian pelayanan di SKPD yang memberikan pelayanan publik
22
Mencegah penurunan kualitas lingkungan hidup, udara, tanah dan badan air yang diakibatkan oleh aktivitas pembangunan dan kegiatan industri
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Meningkatnya perbaikan kualitas lingkungan
Penghargaan Kota Terbersih
Meningkatkan kualitas lingkungan melalui pengawasan intensif pada perusahaan yang memberikan potensi terjadinya pencemaran, monitoring dan evaluasi penyusunan dokumen AMDAL pada perusahaan, pengelolaan 3R, rehabilitasi keanekaragaman hayati, penanganan
Peningkatan kualitas sumberdaya lingkungan difokuskan pada pencegahan terjadinya pencemaran, penanaman mangrove di wilayah pesisir dan kebersihan kota perbaikan kualitas lingkungan
42
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Indikator Sasaran ( IKU )
Strategi Kebijakan
lahan kritis dengan penanaman kembali, peningkatan kesadaran masyarakat dan peningkatan kebersihan kabupaten
Sumber: RPJMD 2016-2021, Badan Perencanaan pembangunan, penelitian dan
pengembangan
4. KEBIJAKAN UMUM DAN 16 PROGRAM UNGGULAN BUPATI
Kebijakan umum dan program pembangunan daerah Kabupaten Demak
Tahun 2016-2021 dijelaskan sebagai berikut:
4.1 Kebijakan Umum
Kebijakan umum harus memenuhi minimal 4 (empat) perspektif, yaitu
perspektif masyarakat atau layanan, perspektif proses internal, perspektif
kelembagaan, dan perspektif keuangan sebagaimana diamanatkan dalam
Permendagri 54 Tahun 2010. Kebijakan umum pada masing masing perspektif
dijelaskan sebagai berikut:
1. Kebijakan umum pada perspektif masyarakat atau layanan diarahkan pada
peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan sesuai standar
serta jaminan perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan yang
didukung dengan peningkatan kualitas tenaga kerja serta pembangunan
infrastruktur strategis (jalan dan jembatan), penguatan pedesaan dan
keterpaduan perkembangan kota dan desa di wilayah Kabupaten Demak.
2. Kebijakan umum pada perspektif proses internal antara lain diarahkan
pada peningkatan kepuasan masyarakat sebagai wujud pelayanan dan
komitmen optimal bagi masyarakat secara menyeluruh melalui penguatan
pelayanan publik yang cepat dan inovatif disertai dengan standar
operational prosedur (SOP) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Demak,
perwujudan smart city yang didukung dengan sistem online, integrasi
pelayanan dan peningkatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) serta
penyelenggaraan mekanisme sistem pengaduan masyarakat.
3. Kebijakan umum pada perspektif kelembagaan antara lain diarahkan pada
perwujudan reformasi birokrasi yang optimal dengan penerapan prinsip
prinsip good governance sebagai perwujudan tata kelola pemerintahan
43
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
yang baik yang didukung oleh kualitas aparatur yang handal dalam
penyusunan perencanaan, penganggaran, pengawasan dan monitoring
evaluasi berdasarkan prinsip akuntabilitas dan transparan; penerapan dan
pemanfaatan teknologi informasi serta peningkatan efisiensi dan efektifitas
kelembagaan organisasi perangkat daerah sesuai dengan kewenangan
yang dimiliki oleh pemerintah Kabupaten Demak.
4. Kebijakan umum pada perspektif keuangan antara lain diarahkan pada
peningkatan kualitas penganggaran, sistem keuangan daerah dan
pengelolaan aset daerah; optimalisasi dan peningkatan kemampuan
kapasitas keuangan daerah serta optimalisasi pendapatan asli daerah
melalui pajak dan retribusi serta efisiensi belanja daerah sebagai wujud
kemandirian daerah yang didukung dengan pengelolaan keuangan yang
transparan dan menghindari praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
4.2 16 PROGRAM UNGGULAN BUPATI DEMAK
Selanjutnya mendasarkan strategi, arah kebijakan dan kebijakan
umum untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan guna
mewujudkan Visi dan Misi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Demak Tahun 2016-2021, maka dirumuskan 16 (enam belas) program
unggulan sebagai jabaran operasional, sehingga dapat diimplementasikan
dan diukur tingkat keberhasilannya, yaitu:
1. Pemerintahan yang bersih dan akuntabel melalui penyelenggaraan
pemerintahan yang aspiratif, partisipasif dan transparan.
2. Penguatan pedesaan menuju desa mandiri dan sejahtera.
3. Peningkatan tata kelola dan sarana prasarana pasar tradisional.
4. Peningkatan daya saing komoditi unggulan pertanian, kelautan dan
peternakan.
5. Demak Smart City (Kota Pintar Berbasis IT).
6. Pendampingan penyelenggaraan pemerintah desa menuju desa
mandiri di bidang pembangunan fisik dan non fisik.
7. Percepatan peningkatan infrastruktur yang memadai dan berkualitas.
8. Pendidikan 12 Tahun berkualitas, terjangkau dan berbasis standar.
9. Beasiswa Pascasarjana bagi 500 PNS dan Tenaga Kependidikan.
10. Pembangunan RSUD baru di wilayah Demak bagian selatan.
11. Peningkatan jumlah dan kualitas Dokter serta tenaga medis lainnya di
seluruh Puskesmas.
12. Peningkatan kesejahteraan tenaga honorer dan guru Madin.
13. Pembuatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di setiap kecamatan.
44
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
14. Pemasangan CCTV di titik strategis dan penerapan IT untuk
mempercepat pelayanan publik.
15. Peningkatan sarana prasarana pembinaan pemuda dan masyarakat
untuk mendukung kegiatan pramuka, olahraga, seni dan budaya.
16. Peningkatan peran serta perempuan dalam meningkatkan ekonomi
keluarga dan kesehatan gizi anak serta penanganan permasalahan
sosial.
Uraian prioritas pembangunan daerah kemudian diturunkan dalam
penentuan target kinerja untuk pencapaian sasaran dalam jangka menengah.
Ini bisa dimaknai bahwa target pencapaian tahunan merupakan bagian dari
target yang lebih strategis, seperti pencapaian target jangka menengah (5
tahunan).
Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan
dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih
rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator
kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan
kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur
tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang
tersedia.
Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Demak yang telah
dikirim ke Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
bersamaan dengan pengiriman LKjIP Tahun 2016. Namun setelah dilakukan pra
Evaluasi atas Dokumen Perjanjian Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Tahun 2016 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kota se Jawa Tengah Tahun
2017 terdapat rekomendasi dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi agar memperbaiki Format Indikator Kinerja Utama
Pemerintah Kabupaten Demak dan menyesuaikan sasaran dalam Perjanjian
Kinerja dengan sasaran dalam Indikator Kinerja Utama. Sebagai tindak lanjut
rekomendasi tersebut telah kami tetapkan Peraturan Bupati Demak Nomor 60
Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Demak Nomor 14 Tahun
2017 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Demak.
Selain memperbaiki Format Indikator Kinerja Utama, kami juga
memperbaiki Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Demak untuk Tahun
2017 yang sasaran dan indikatornya telah kami sesuaikan dengan Hasil Pra
Evaluasi atas Dokumen Perjanjian Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja
45
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Tahun 2016 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kota se Jawa Tengah Tahun
2017 sebagai berikut:
Tabel II.4 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1 Meningkatnya kerukunan antar/intra
umat beragama
Kasus Konflik antar umat
beragama
Tidak ada
2 Meningkatnya Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
Presentase ASN yang
memiliki pendidikan pasca
sarjana
9,21%
3 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja
Aparatur
Meningkatnya nilai LKjIP B
4 Meningkatnya nilai Laporan
Keuangan Daerah
Nilai Opini BPK (untuk LKPD
2016)
WTP
5 Terwujudnya Smart City Jumlah Pembangunan
Sistem Informasi Pelayanan
Publik berbasis IT
1 unit
6 Meningkatnya produktivitas dan
produksi pertanian, perkebunan dan
peternakan
Produksi pertanian tanaman
pangan utama Padi
623.477 ton
Produksi pertanian tanaman
pangan utama Jagung
184.685 ton
Produksi pertanian tanaman
pangan utama Kacanghijau
35.590 ton
7 Meningkatnya produksi perikanan
dan kelautan
Pertumbuhan Produksi
Perikanan Tangkap
5.700 ton
8 Meningkatnya ketersediaan,
distribusi penganekaragaman
konsumsi dan keamanan pangan
Ketersediaan pangan utama
370.437%
9 Meningkatnya perkembangan
industri kecil dan menengah
Persentase pertumbuhan
industri kecil dan menengah
0,66 %
10
Meningkatnya nilai ekspor, kualitas
pasar dan penataan PKL
persentase lokasi PKL yang
ditata
30%
Persentase pasar yang
memenuhi persyaratan
5%
nilai bersih ekspor
perdagangan
16.730.479 juta
11 Meningkatnya kapasitas UMKM dan
Koperasi
Persentase Usaha Mikro
menjadi usaha kecil
0,60%
Persentase Koperasi Aktif 80%
46
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
12 Menurunnya Angka Pengangguran TPT ( Tingkat Pengangguran
Terbuka )
5,70%
13
14
Meningkatnya kontribusi pendapatan
pariwisata dalam PAD
Jumlah Pendapatan dari
sektor Pariwisata
1,49 milyar
Meningkatnya pelestarian
keragaman dan kekayaan budaya
daerah
Persentase benda, Situs dan
Kawasan cagar budaya yang
dilestarikan
70%
15 Meningkatnya kualitas kondisi jalan
dan jembatan
Proporsi panjang jaringan
jalan dalam kondisi baik
92,54%
16 Meningkatnya kualitas drainase Drainase dalam kondisi baik /
pembuangan aliran air tidak
tersumbat
54,26%
17 Terpeliharanya jaringan irigasi yang
berkelanjutan
Persentase luas daerah
irigasi kabupaten dalam
kondisi baik
90,21%
18 Terpenuhinya sarana dan prasarana
permukiman yang sehat teratur dan
berkelanjutan
Jumlah Rumah tidak layak
huni
85.334 unit
19 Meningkatnya kualitas perencanaan
tata ruang
Persentase tersedianya
informasi mengenai rencana
tata ruang ( RTR ) wilayah
Kabupaten beserta rencana
rincinya melalui peta analog
dan peta digital
35%
20 Meningkatnya Pengendalian
pemanfaatan ruang
Persentase tersedianya
luasan RTH publik sebesar
20 % dari luas wilayah
kawasan perkotaan
4%
21 Meningkatnya pelayanan
perhubungan darat
Persentase sarana
perlengkapan jalan dalam
kondisi baik
45%
22 Meningkatnya partisipasi pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar
PAUD dan pendidikan non formal
Angka Harapan lama sekolah 13 tahun
23 Meningkatnya akses dan mutu
pendidikan dasar PAUD dan Dikdas
APK SMP/MTs 92%
24 Meningkatnya jumlah kunjungan
perpustakaan
Pertumbuhan kunjungan
perpustakaan
5,51%
25 Meningkatnya kualitas kesehatan
masyarakat dan pelayanan
AKI ( Angka Kematian Ibu ) 104 per 100.000 klh
47
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
kesehatan
AKB (Angka Kematian Bayi) 7,2 per 1000 klh
Rasio Rumah Sakit per
Satuan Penduduk
0,268 per 100.000
penduduk
26 Meningkatnya Penanganan PMKS
dan Penanggulangan kemiskinan
secara terpadu
Persentase PMKS yang
mendapatkan perlindungan
sosial
28,02%
27
28
Menurunnya angka kriminalitas
Meningkatnya penegakan peraturan
daerah
Angka kriminalitas yang
ditandatangani
64%
Persentase Penegakan
Peraturan Daerah 100%
29 Meningkatnya kesadaran
Masyarakat dalam penanganan
bencana
Jumlah Desa Tangguh
Bencana
3 Desa
30 Meningkatnya partisipasi pemuda
dan olahraga
Jumlah medali olahraga yang
diterima
117 unit
Persentase organisasi
pramuka aktif
80%
31 Meningkatnya pelestarian Kesenian
Lokal
Jumlah Event Kesenian 2 unit
32 Terkendalinya pertumbuhan
penduduk
Total Fertelity Rate ( TFR ) 2,10%
33 Meningkatnya Partisipasi dan
Keswadayaan Masyarakat dalam
Pembangunan
Tingkat Swadaya masyarakat
terhadap program
pemberdayaan masyarakat
17%
34 Meningkatnya kesetaraan dan
keadilan gender dan anak
Menurunnya kasus
kekerasan terhadap anak
57 kasus
Kasus Kekerasan terhadap
Perempuan yang
ditandatangani
23 kasus
35 Meningkatnya jumlah investasi baik
PMA maupun PMDN
Nilai Investasi PMA ( juta ) 42.122,88 dolar
Nilai Investasi PMDN (Juta) 2.141.667 juta
36 Meningkatnya jumlah Perjanjian dan
non perjanjian yang dilayani oleh
PTSP (Pelayanan Terpadu Satu
Pintu )
Jumlah ijin yang dilayani
PTSP ( Pelayanan Terpadu
Satu Pintu )
6.900 dokumen
48
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
37
Meningkatnya kualitas pelayanan
Publik berdasarkan Standart
Pelayanan
Rata-rata Indeks Kepuasan
Masyarakat (Nilai Survei
Kepuasan Masyarakat )
79,92
38 Meningkatnya perbaikan kualitas lingkungan
Penghargaan kota terbersih Adipura
Sumber: RPJMD 2016-2021, Perbup Nomor 60 Tahun 2017, Bagian Orpeg 2017, data
diolah
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan yang telah
ditetapkan dalam RPJMD, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan
secara lebih sistematis melalui perumusan program-program prioritas daerah.
Adapun program-program yang mendukung masing-masing sasaran tahun
2017 sebagai berikut :
Tabel II.5 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2017
Sasaran
didukung jumlah program
Meningkatnya kerukunan antar/intra umat beragama 5
Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur 5
Meningkatnya akuntabiltas kinerja aparatur 17
Meningkatnya nilai laporan keuangan daerah 13
Terwujudnya Smart City 5
Meningkatnya poduktivitas dan produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan dan peternakan 6
Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan 5
Meningkatnya ketersediaan, distribusi, keanekaragaman dan keamanan pangan. 7
Meningkatnya perkembangan industri kecil dan menengah 5
Meningkatnya nilai ekspor, kualitas pasar dan penataan PKL 5
Meningkatnya kapasitas UMKM dan koperasi 4
Menurunnya angka pengangguran 4
Meningkatnya kotribusi pendapatan pariwisata dalam PAD 2
Meningkatnya pelestarian keragaman dan kekayaan budaya daerah 7
Meningkatnya kualitas kondisi jalan dan jembatan 5
Meningkatnya kualitas drainase 3
Terpeliharanya jaringan irigasi yang berkelanjutan 5
Terpenuhinya sarana dan prasarana permukiman yang sehat, teratur dan berkelanjutan 5
49
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Sasaran
didukung jumlah program
Meningkatnya kualitas perencanaan tata ruang 1
Meningkatnya pengendalian pemanfaatan ruang 2
Meningkatnya pelayanan perhubungan darat 7
Meningkatnya partisipasi pendidikan pada jenjang Pendidikan dasar, PAUD dan pendidikan non formal. 2
Meningkatnya akses dan mutu pendidikan dasar, PAUD, dan Dikdas 3
Meningkatnya jumlah kunjungan perpustakaan 6
Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan 18
Meningkatnya penanganan PMKS dan penanggulangan kemiskinan secara terpadu 9
Menurunnya angka kriminalitas 3
Meningkatnya penegakan peraturan daerah 3
Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam penanganan bencana 3
Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga 7
Meningkatnya pelestarian kesenian Lokal 1
Terkendalinya pertumbuhan penduduk 9
Meningkatnya partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan 5
Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dan perlindungan anak 4
Meningkatnya jumlah investasi baik PMA maupun PMDN 2
Meningkatnya jumlah perijinan dan non perijinan yang dilayani oleh PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) 1
Meningkatnya kualitas pelayanan publik berdasarkan standar pelayanan 2
Meningkatnya perbaikan kualitas lingkungan 5
Sumber : RPJMD 2016-2021, Bagian Orpeg data diolah
50
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari
pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah
direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi
untuk mendorong perubahan, di mana program/ kegiatan dan sumber daya anggaran
adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran,
hasil maupun dampak.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu
pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi
pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik
yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian
dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan
akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Pijakan yang
dipergunakan adalah sistem akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman kepada
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja.
Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah, menggunakan
pijakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 sebagai berikut :
Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
No Interval Nilai Realisasi
Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja Kode
1 ≥ 90,1 Sangat Tinggi
2 75,1 ≤ 90 Tinggi
3 65,1 ≤ 75 Sedang
4 50,1 ≤ 65 Rendah
5 ≤ 50 Sangat Rendah
Sumber : Permendagri 54 Tahun 2010, diolah
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2017
51
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Penghitungan persentase pencapaian target kinerja menggunakan dua cara, yaitu :
1. Pada indicator Positif, Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja
yang semakin baik, maka digunakan rumus :
% pencapaian kinerja = realisasi x 100%
target
2. Pada Indikator negative, Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah
pencapaian kinerja, maka digunakan rumus :
% pencapaian kinerja = Rencana-(Realisasi-Rencana) x 100%
Rencana
Pengukuran terhadap kinerja selain dari capaian kinerja juga dari efisinsi dan
efektifitas sumber daya, efisiensi diukur dengan persentase dari selisih pagu anggaran
dengan realisasi anggaran, sedangkan efektivitas adalah dengan mengukur jumlah
dari capaian kinerja dengan efisinsi anggaran.
Secara umum Pemerintah Kabupaten Demak telah melaksanakan tugas dalam rangka
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak Tahun 2016-2021.
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dilakukan
dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Capaian
Indikator Kinerja Utama Kabupaten Demak Tahun 2017 sebagai berikut :
Tabel III.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI 2016
2017 KRITERIA
PENILAIAN
TARGET AKHIR RPJMD (2021)
CAPAIAN s/d 2017 TERHADAP 2021
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8
Kasus Konflik antar umat beragama
tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
100,00%
Sangat Tinggi
Tidak ada
100%
Presentase ASN yang memiliki pendidikan pasca sarjana
7,90% 9,21% 8% 86,86
% Tinggi 14,44%
55,40%
Meningkatnya nilai LKjIP C B CC 93,93
% Sangat Tinggi
A 70,45
%
Nilai Opini BPK (untuk LKPD 2016)
WDP WTP WTP 100,00
% Sangat Tinggi
WTP 100%
52
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI 2016
2017 KRITERIA
PENILAIAN
TARGET AKHIR RPJMD (2021)
CAPAIAN s/d 2017 TERHADAP 2021
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8
Jumlah Pembangunan Sistem Informasi Pelayanan Publik berbasis IT
0 1 unit 3 unit 300,00
% Sangat Tinggi
6 unit 50%
Produksi pertanian tanaman pangan utama Padi
99,69%
623.477 ton
643.942 ton
103,28%
Sangat Tinggi
678.585 ton
94,89%
Produksi pertanian tanaman pangan utama Jagung
98,49%
184.685 ton
204.372 ton
110,66%
Sangat Tinggi
260.699 ton
78,39%
Produksi pertanian tanaman pangan utama Kacanghijau
73,56%
35.590 ton
36.683 ton
103,07%
Sangat Tinggi
39.285 ton
93,37%
Pertumbuhan Produksi Perikanan Tangkap
4.219,70 ton
5.700 ton
4.818,84 ton
84,54%
Tinggi 6.100
ton 78,99
%
Ketersediaan pangan utama
79,40%
370437%
379254%
102,38%
Sangat Tinggi
403180%
94,06%
Persentase pertumbuhan industri kecil dan menengah
0,63% 0,66% 1,93% 292,42
% Sangat Tinggi
0,75% 257,33
%
persentase lokasi PKL yang ditata
20% 30% 30% 100,00
% Sangat Tinggi
50% 60%
Persentase pasar yang memenuhi persyaratan
0 5% 5% 100,00
% Sangat Tinggi
25% 20%
nilai bersih ekspor perdagangan
39.404.100 US $
16.730.479 US$
26.450.750,85
US$
158,10%
Sangat Tinggi
20.336.002 juta
130,07%
Persentase Usaha Mikro menjadi usaha kecil
0,40% 0,60% 0,45% 75,00
% sedang 2,50% 18%
Persentase Koperasi Aktif 79,55
% 80%
82,90%
103,63%
Sangat Tinggi
84% 98,69
%
TPT ( Tingkat Pengangguran Terbuka )
5,85% 5,70% 4,47% 121,58
% Sangat Tinggi
4,77% 106,29
%
Jumlah Pendapatan dari sektor Pariwisata
1,48 M 1,49
milyar
1,7287
55 milyar
116,02%
Sangat Tinggi
1,6 milyar
108,05%
53
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI 2016
2017 KRITERIA
PENILAIAN
TARGET AKHIR RPJMD (2021)
CAPAIAN s/d 2017 TERHADAP 2021
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase benda, Situs dan Kawasan cagar budaya yang dilestarikan
65% 70% 60% 85,71
% Tinggi 100% 60%
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
91,54%
92,54%
95,28%
102,96%
Sangat Tinggi
96,54% 98,69
%
Drainase dalam kondisi baik / pembuangan aliran air tidak tersumbat
53,26%
54,26%
54,30%
100,07%
Sangat Tinggi
58,26% 93,20
%
Persentase luas daerah irigasi kabupaten dalam kondisi baik
90,21%
90,21%
90,50%
100,32%
Sangat Tinggi
90,41% 100,10
%
Jumlah Rumah tidak layak huni
85.920 85.334
unit 85.573
unit 99,72
% Sangat Tinggi
82.334 unit
96,06%
Persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang ( RTR ) wilayah Kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital
35% 35% 50% 142,86
% Sangat Tinggi
100% 50,00
%
Persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20 % dari luas wilayah kawasan perkotaan
4% 4% 2,58% 64,50
% rendah 8%
32,25%
Persentase sarana perlengkapan jalan dalam kondisi baik
30% 45% 96,82
% 215,16
% Sangat Tinggi
100% 96,82
%
Angka Harapan lama sekolah
12,5 tahun
13 tahun
12,95 tahun
99,62%
Sangat Tinggi
13,5 tahun
95,92%
APK SMP/MTs 126,20
% 92%
102,38%
111,28%
Sangat Tinggi
99% 103,41
%
Pertumbuhan kunjungan perpustakaan
5,33% 5,51% 7,72% 140,10
% Sangat Tinggi
6,42% 120,24
%
AKI ( Angka Kematian Ibu )
72,53 per
100.000 klh
104 per
100.000 klh
67,1 per
100.000 klh
135,48%
Sangat Tinggi
100 per 100.000
klh
132,90%
54
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI 2016
2017 KRITERIA
PENILAIAN
TARGET AKHIR RPJMD (2021)
CAPAIAN s/d 2017 TERHADAP 2021
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8
AKB ( Angka Kematian Bayi )
6,14 per
1000 klh
7,2 per 1000 klh
6,3 per 1000 klh
112,50%
Sangat Tinggi
7,0 per 1000 klh
106,94%
Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk
0,3578 per
100.000
penduduk
0,268 per
100.000
penduduk
0,263 per
100.000
penduduk
98,13%
Sangat Tinggi
0,358 per
100.000 pendudu
k
74,86%
Persentase PMKS yang mendapatkan perlindungan sosial
22,23%
28,02%
28,97%
103,39%
Sangat Tinggi
34,73% 83,41
%
Angka kriminalitas yang ditandatangani
42,22%
64% 58,50
% 91,41
% Sangat Tinggi
68% 86,02
%
Persentase Penegakan Peraturan Daerah
100% 100% 100% 100,00
% Sangat Tinggi
100% 100,00
%
Jumlah Desa Tangguh Bencana
3 Desa
3 Desa 3 Desa 100,00
% Sangat Tinggi
24 Desa 12,50
%
Jumlah medali olahraga yang diterima
103 unit
117 unit
148 unit
126,50%
Sangat Tinggi
173 unit 85,54
%
Persentase organisasi pramuka aktif
77% 80% 82% 102,50
% Sangat Tinggi
90% 91,11
%
Jumlah Event Kesenian 2 unit 2 unit 2 unit 100,00
% Sangat Tinggi
5 unit 40,00
%
Total Fertelity Rate ( TFR ) 2,10% 2,10% 2,52% 80,00
% Tinggi 2,06%
77,67%
Tingkat Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat
15% 17% 17% 100,00
% Sangat Tinggi
25% 68,00
%
Menurunnya kasus kekerasan terhadap anak
57 kasus
57 kasus
48 kasus
115,79%
Sangat Tinggi
53 kasus 109,43
%
Kasus Kekerasan terhadap Perempuan yang ditandatangani
31 kasus
23 kasus
16 kasus
130,43%
Sangat Tinggi
15 kasus 93,33%
Nilai Investasi PMA ( juta ) US $ (000)
US $ (000)
US $ (000)
20,01%
sangat rendah
US $ (000)
13,67%
55
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
capaian kinerja tahun 2017 (%)
sangat tinggi tinggi sedang
rendah sangat rendah
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI 2016
2017 KRITERIA
PENILAIAN
TARGET AKHIR RPJMD (2021)
CAPAIAN s/d 2017 TERHADAP 2021
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8
31046,8
42.122,88
8426,7 61.672,11
Nilai Investasi PMDN (Juta) 1.295.3
64,4 juta
2.141.667 juta
1.250.422,6 juta
58,38%
rendah 2.181.36
6 juta 57%
Jumlah ijin yang dilayani PTSP ( Pelayanan Terpadu Satu Pintu )
8.111 dokum
en
6.900 dokum
en
4.689 dokum
en
67,96%
sedang 7.150
dokumen
65,58%
Rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat (Nilai Survei Kepuasan Masyarakat )
76,02 79,92 79,12 98,99
% Sangat Tinggi
83,1 95,21
%
Penghargaan kota terbersih
plakat adipura
Adipura
Sertifikat
Adipura
80,00%
Tinggi Adipura 80%
Sumber: Bagiian Organisasi dan kepegawaian 2017, data diolah
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja
terhadap 48 indikator kinerja utama Bupati
tahun 2017, disimpulkan bahwa 38 (tiga
puluh delapan) indikator sasaran atau
sebanyak 81, 25% dalam kriteria Sangat
Tinggi, bahkan 23 ( dua puluh tiga) IKU
diantaranya realisasi mencapai lebih dari
100%. Sedangkan 4 (empat) IKU atau
8,33% masuk dalam kriteria Tinggi, 2 (dua)
IKU atau 4,2 % masuk dalam kriteria
Sedang, 2 (dua) IKU atau 4,2% masuk
dalam kriteria Rendah dan 1 (satu) IKU atau
2,1% masuk dalam kriteria Sangat Rendah. Diagram III.1 Capaian Kinerja Tahun 2017
Adapun penjelasan lebih lanjut tiap indikator tersebut, adalah sebagai berikut :
56
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Tujuan 1 Meningkatkan kerukunan antar/intra umat beragama
Sasaran 1 Meningkatnya Kerukunan Antar / Intra Umat Beragama
Sasaran meningkatnya kerukunan antar / intra umat beragama merupakan pelaksanaan
dari Misi 1 yaitu “Menjadikan nilai-nilai agama melekat pada setiap kebijakan
pemerintah dan perilaku masyarakat”. Dalam RPJMD Kabupaten Demak 2016-2021
disebutkan bahwa Misi 1 merupakan pijakan dalam pelaksanaan pembangunan daerah
dan juga merupakan pijakan dalam rangka pencapaian misi ke dua hingga ke sembilan.
Tabel III.3 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya Kerukunan Antar / Intra Umat Beragama
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
capaian
1. Kasus konflik
antar umat
beragama
Tidak ada Tidak
ada
Tidak
ada
100 % Tidak ada 100 %
Sumber : Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten
Demak dan https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran meningkatnya kerukunan antar / intra umat beragama diukur menggunakan
indikator sebagaimana tertera dalam tabel. Pencapaian atas sasaran meningkatnya
kerukunan antar / intra umat beragama tercapai Sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari
indikator terjadinya kasus konflik antar umat beragama di Kabupaten Demak yang
menunjukkan jumlah nol atau tidak ada. Artinya, selama tahun 2017, di Kabupaten
Demak selain tidak terjadi konflik antar umat beragama. Hal ini juga didukung dengan
tidak adanya aliran yang menyimpang di Kabupaten Demak.
Pencapaian atas sasaran ini meningkatnya kerukunan antar/intra umat beragama di
Kabupaten Demak menjadi salah satu bukti bahwa kehidupan bermasyarakat di
Kabupaten Demak relatif tenang dan landai meskipun terhadap keberagaman suku,
agama, etnis maupun golongan.
Eskalasi konflik komunal atau konflik antar komunitas yang disebabkan antara lain
karena masalah etnis, SARA dan agama di beberapa wilayah Indonesia, tentunya
berpotensi memancing terjadinya konflik sejenis di tempat lain, termasuk di Kabupaten
Demak. Guna mencegah terjadinya konflik serupa serta dalam rangka meminimalisir
57
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
munculnya isu-isu yang berpotensi menjadi sumber terjadinya konflik komunal di
Kabupaten Demak, peran aparat dan stakeholder terhadap penguatan nilai-nilai
kebangsaan dan nilai-nilai keagamaan serta kerukunan antar/intra umat beragama
sangatlah penting dan strategis. Terjalinnya keharmonisan dan sinergitas seluruh pihak
yang terkait (tokoh agama, tokoh masyarakat serta tokoh pemuda) dan tentu saja
partisipasi aktif dari masyarakat Demak menjadi kunci keberhasilan sasaran
meningkatnya kerukunan antar/intra umat beragama di wilayah Kabupaten yang
mempunyai julukan Kota Wali.
Jika data capaian tahun 2017 ini disandingkan dengan capaian atas indikator yang
sama pada tahun 2016 maka dapat dinyatakan bahwa upaya dan kerja keras yang
dilakukan secara sinergis dan terpadu oleh seluruh komponen dalam rangka menjaga
terciptanya kerukunan antar/intra umat beragama berhasil.
Indikator kasus konflik antar umat beragama merupakan indikator yang sebelumnya
tidak ada dalam RPJMD Kabupaten Demak tahun 2011-2016, sehingga pencapainnya
tidak bisa diperbandingkan dengan pencapaian pada RPJMD periode sebelumnya.
Namun guna kekayaan data, dapat disampaikan bahwa dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun terakhir yaitu mulai tahun 2013 sampai dengan 2017, di Kabupaten Demak tidak
pernah sekalipun terjadi konflik antar umat beragama. Meskipun di wilayah Republik
Indonesia selama kurun waktu tersebut tercatat terjadi beberapa kali konflik, antara lain
insiden pembakaran Masjid di Tolikara, Papua pada tanggal 17 Juli 2015, bentrokan
yang dipicu oleh sengketa ijin mendirikan bangunan Gereja di Aceh yang
mengakibatkan pembakaran 1 (satu) Gereja di Aceh pada tanggal 13 Oktober 2015,
kerusuhan / amuk massa di Tanjung Balai Sumatera Utara yang mengakibatkan
terbakarnya 1 (satu) Vihara dan 4 (empat) Kelenteng pada tanggal 29 Juli 2016, namun
berkat kesigapan, keaktifan serta antisipasi dini yang dilakukan oleh tokoh agama,
tokoh masyarakat beserta aparat pemerintah di Kabupaten Demak akhirnya konflik-
konflik yang terjadi di beberapa wilayah tersebut tidak berpengaruh di wilayah
Kabupaten Demak.
Meskipun demikian, bukan berarti wilayah Demak bebas dari potensi konflik antar umat
beragama. Beberapa permasalahan yang terdata oleh Kantor Kesbangpolinmas
Kabupaten Demak selaku Perangkat Daerah yang mempunyai tugas dan fungsi terkait
kewaspadaan dini, menyebutkan bahwa di wilayah Kabupaten Demak terdapat
beberapa kelompok yang dimungkinkan dapat memantik terjadinya konflik antar umat
beragama maupun intern umat beragama. Oleh karenanya, guna mengantisipasi
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan tersebut, maka secara rutin dilakukan
silaturahim dan dialog antar tokoh dengan aparat. Sehingga kondisi aman, tenang dan
landai tanpa konflik di wilayah Kabupaten Demak dapat tercapai seperti sekarang ini.
58
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian atas sasaran ini adalah :
a. Intensnya kegiatan maupun gerakan yang dilakukan oleh para tokoh agama dalam
rangka memberikan pemahaman secara utuh kepada masyarakat tentang agamanya
masing-maisng;
b. Tokoh agama, tokoh masyarakat maupun tokoh pemuda dapat dijadikan panutan
serta keberadaannya mengakar kuat di masyarakat;
c. Tingginya kesadaran para tokoh dalam mendukung terwujudnya wilayah Kabupaten
Demak yang tanpa konflik antar umat beragama;
d. Terjalinnya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat;
e. Cukup tingginya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah;
f. Pencetusan gerakan moral Maghrib Matikan TV, AyoMengaji oleh Bupati dan Wakil
Bupati Demak mendapatkan dukungan secara massif dari seluruh aparat dan
seluruh lapisan masyarakat.
Guna mempertahankan sekaligus meningkatkan kualitas capaian atas sasaran
tersebut, langkah-langkah yang dilakukan :
a. Memberdayakan dan meningkatkan peran tokoh agama, masyarakat dan pemuda
dalam penyelesaian permasalahan-permasalah terkait etnis, SARA dan agama;
b. Melibatkan para tokoh agama, masyarakat dan pemuda dalam kegiatan
kemasyarakatan;
c. Meningkatkan kerjasama antara pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh
pemuda dan masyarakat;
d. Meningkatan peran serta masyarakat dan stakeholder terkait dalam upaya
menciptakan wilayah Demak yang kondusif dan minim konflik.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa indikator kasus konfik antar umat bergama telah efisien. Kondisi ini tampak dari
capaian kinerja sebesar 100 % dibandingkan dengan capaian penggunaan dana
sebesar 95,835 %. Artinya tingkat efisiensi yang dicapai sebesar 4,165 % dan tingkat
efektivitas sebesar 104,165 %.
Adapun capaian tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program yang dilakukan
terkait Meningkatnya kerukunan antar / intra umat beragama. Pada tahun 2016
sebanyak 3 (tiga) program yang dilaksanakan guna mendukung terwujudnya sasaran
strategis ini.
Program tersebut meliputi :
a. Program Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan;
b. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan;
59
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
c. Program Peningkatan Penghayatan, Pengamalan dan Pengembangan Nilai-Nilai
Keagamaan.
Tujuan 2 Mewujudkan Reformasi Birokrasi
Sasaran 1 Meningkatnya Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi demi tercapainya tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance), sehingga pembangunan di segala
bidang dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan maka Pemerintah
Kabupaten Demak mencanangkan sasaran meningkatnya kapasitas sumber daya
aparatur sebagai prasarat penunjang pembangunan. Meningkatnya kapasitas sumber
daya aparatur di Kabupaten Demak dicerminkan dari persentase Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang memiliki pendidikan pasca sarjana yang tercermin pada indikator kinerja
utama sebagaimana berikut:
Tabel III.4 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya Kapasitas Sumber Daya Aparatur
No Indikator Kinerja
Utama
Reali
sasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
capaian
1. Persentase ASN yang
memiliki pendidikan
pasca sarjana
7,9% 9,21% 8% 86,86 % 14,44% 55,40%
Sumber : Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Demak dan
https://esakip.demakkab.go.id
Pada tahun 2016, persentase ASN yang memiliki pendidikan pasca sarjana
sebanyak 7,9% dan meningkat menjadi 8% pada tahun 2017. Persentase ini diperoleh
dari jumlah ASN Pemerintah Kabupaten Demak yang memiliki pasca sarjana sebanyak
584 orang dibandingkan dengan jumlah total ASN Kabupaten Demak yang berjumlah
7.388 orang.
Capaian ini masih dibawah target yang direncanakan pada tahun 2017 yaitu
9,21% atau mencapai realisasi 86,86%. Walaupun demikian target tahun 2017 telah
mencapai 55,40% dari target akhir RPJMD yaitu 14,44%.
Persentase ASN yang memiliki pendidikan pasca sarjana di Kabupaten Demak
masih di atas capaian data Nasional sebanyak 1,12%. Hal ini ditunjukan dengan
membandingkan Data ASN yang dikeluarkan BKN pada Data Umum Statistik Pegawai
Negeri Sipil per-Desember 2016 (http://www.bkn.go.id/ statistik-pns) menunjukkan
60
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
bahwa presentase ASN yang memiliki pendidikan pasca sarjana secara Nasional
sebanyak 6,88%.
Presentase ASN yang memiliki pendidikan pasca sarjana juga di dukung dengan
pencanangan Program Unggulan Bupati yaitu Program beasiswa Pascasarjana bagi
500 PNS dan Tenaga Kependidikan. Program yang tengah diikuti oleh 81 orang PNS
dan Tenaga Kependidikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas ASN di
berbagai bidang sebagaimana tabel berikut.
Diagram III.2
Program Peningkatan Kapasitas ASN
50
24
3 2 1 1
Peningkatan Kapasitas ASN
MAGISTER BIDANG PENDIDIKAN MAGISTER BIDANG MANAJEMEN
MAGISTER BIDANG SAINS MAGISTER BIDANG TEKNIK
MAGISTER BIDANG KESEHATAN MAGISTER BIDANG HUKUM
Sumber : Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Demak
Adapun yang menjadi penghambat indikator kinerja utama Persentase ASN yang
memiliki pendidikan pasca sarjana adalah:
1. Kurangnya minat ASN mengikuti jenjang pendidikan S2 dan S3 dikarenakan biaya
perkuliahan yang cenderung tinggi.
2. Jadwal perkuliahan yang hendak di ikuti sering bersamaan dengan pelaksanaan
tugas dinas PNS.
Sedangkan faktor yang mendukung indikator kinerja utama ini adalah :
1. Adanya peraturan perundang-undangan tentang batas pangkat dan golongan untuk
PNS yang memiliki pendidikan tertentu.
2. Adanya Program beasiswa Pascasarjana bagi 500 PNS dan Tenaga Kependidikan.
Langkah-langkah antisipatif yang dilakukan untuk mengatasi kendala dan meningkatkan
pencapaian kedua indikator adalah :
1. Mensosialisasikan Program beasiswa Pascasarjana bagi 500 PNS dan Tenaga
Kependidikan.
61
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
2. Menggagas Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas sekitar
Kabupaten Demak dalam mendukung program peningkatan kapasitas ASN.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa indikator persentase ASN yang memiliki pendidikan pasca sarjana belum
efisien. Kondisi ini tampak dari capaian kinerja yang belum memenuhi target sehingga
jika dibandingkan dengan capaian penggunaan dana dinilai belum efisien. Anggaran
yang digunakan untuk sasaran ini 82,80%, Efisiensinya 17,20% dan efektivitasnya
104,06%.
Adapun capaian tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program yang dilakukan
terkait Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur. Pada tahun 2017 sebanyak 3
(tiga) program yang dilaksanakan guna mendukung terwujudnya sasaran strategis ini.
Program tersebut meliputi :
1. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur;
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
Sasaran 2 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Aparatur
Sasaran meningkatnya akuntabilitas kinerja aparatur merupakan pelaksanaan dari Misi
2 yaitu “Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih, efektif, efisien dan
akuntabel”. Sasaran ini juga merupakan sasaran penunjang pemerintahan yang
mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Demak, karena nilai
akuntabilitas kinerja aparatur ini diukur dari nilai LKjIP yang nilainya diberikan oleh
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara setiap tahunnya kepada Kabupaten Kota
atas akuntabilitas kinerja aparaturnya. Adapun capaian indicator ini dapat dilihat dari
tabel berikut:
Tabel III.5 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Aparatur
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. Meningkatnya
Nilai LKjIP
C B CC 93,93%
A
70,45%
Sumber : Bagian Organisasi dan Kepegawaian Kabupaten Demak, data diolah dan
https://esakip.demakkab.go.id
62
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Sasaran meningkatnya akuntabilitas kinerja aparatur diukur menggunakan indikator
sebagaimana tertera dalam tabel. Pencapaian atas sasaran meningkatnya kapasitas
sumber daya aparatur terealisasi CC dari target B untuk penilaian yang diterima ditahun
2017 yaitu dengan nilai 56,36 atas target nilai 60 sehingga capaiannya sebesar 93,93%,
untuk target akhir RPJMD yaitu A dangan nilai 80 sehingga capaiannya 70,45%.
Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017 ini
merupakan Hasil atas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Tahun 2016 yang Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)nya dibuat di Tahun 2017 serta Pengevaluasiannya
dilakukan di Tahun 2017.
Dalam Surat Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan
Pengawasan Nomor B/428/AA.05/2018 tanggal 5 Februari 2018 Perihal Laporan Hasil
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017 disebutkan bahwa
Pemerintah Kabupaten Demak mendapat nilai 56,36 atau dengan predikat CC, ini
merupakan angka tertinggi yang diperoleh Kabupaten demak selama tahun 2012-2017
seperti tampak pada table berikut:
Tabel III.6
proyeksi Nilai LKjIP Pemerintah Kabupaten Demak 5 tahun terakhir
no Komponen yang dinilai
Bobot Nilai Tahun 2012
Nilai Tahun 2013
Nilai Tahun 2014
Nilai Tahun 2015
Nilai Tahun 2016
Nilai Tahun 2017
a. Perencanaan Kinerja
35 22,79 18,22 19,03 14,52 13,73 18,98
b. Pengukuran Kinerja
25 3,08 10,25 9,91 7,04 10,72 10,68
c. Pelaporan Kinerja 15 7,93 7,91 8,27 9,34 9,72 9,94
d. Evaluasi Internal 10 3,62 4,18 4,78 5,22 5,02 2,24
e. Capaian Kinerja 20 10,61 10,56 10,17 10,76 9,43 11,52
Nilai Hasil Evaluasi
48,03 51,12 52,16 46,88 48,62 56,36
Tingkat Akuntabilitas Kinerja
C CC CC C C CC
Sumber: Bagian Organisasi dan Kepegawaian, data diolah
Pencapaian atas sasaran meningkatnya akuntabilitas kinerja aparatur di Kabupaten
Demak menjadi salah satu bukti bahwa Pemerintah Kabupaten Demak memiliki
komitmen yang tinggi atas peningkatan nilai LKjIP, hal ini dibuktikan dalam salah satu
pidato dan arahan seluruh Pemimpin di Kabupaten Demak bahwa tahun depan Nilai
LKjIP harus memenuhi target sebagaimana telah ditetapkan dalam RPJMD 2016-2021.
63
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Jika data capaian tahun 2017 ini disandingkan dengan capaian atas indikator yang
sama pada tahun 2016 maka dapat dinyatakan bahwa terdapat upaya yang keras yang
dilakukan untuk meningkatkan nilai LKjIP ini, hal ini dibuktikan dari kenaikan kurang
lebih 8 point yang diperoleh Kabupaten Demak.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah :
1. Membuat dan Menandatangani Perjanjian Kinerja Perangkat Daerah sampai
dengan eselon IV
2. Membuat Rencana Aksi atas Perjanjian Kinerja yang telah ditandatangani
3. Menggunakan Aplikasi esakip sebagai upaya penguatan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
4. Menyelenggarakan Diklat LkjIP bagi seluruh Kasubbag Program se Kabupaten
Demak
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kegagalan pencapaian kinerja sasaran yaitu :
1. Renstra Perangkat Daerah belum sepenuhnya mengacu pada RPJMD, yang
berakibat sasaran strategis Kepala Perangkat Daerah yang dituangkan dalam RKT
dan PK tidak menjawab Sasaran strategis RPJMD.
2. Belum adanya Keselarasan dari RPJMD, Renstra, RKT, PK, IKU, dan Rencana
Aksi.
3. Belum disusunnya Dokumen atas Evaluasi Internal dan Cascading Perangkat
Daerah dan Pemerintah Daerah.
4. Pemahaman yang masih terbalik akan proses perencanaan dan Penganggaran.
5. Mindset yang berpegang pada Penyerapan Anggaran tanpa memperhatikan
Capaian Kinerja.
Strategi / upaya penyelesaian masalah :
1. Melakukan Pendampingan Penyesuaian Renstra dengan RPJMD.
2. Melakukan penyelarasan mulai dari RPJMD, Renstra, RKT, PK, IKU, Rencana
Aksi.
3. Melakukan Evaluasi Internal atas semua kegiatan, program dan sasaran.
4. Menyusun Cascading Perangkat Daerah.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana indicator
meningkatnya nilai LKjIP menyerap anggaran sebesar 92,37%, sehingga memiliki
efisiensi 7,64% dan capaian kinerja atas indicator ini belum memenuhi target yaitu
sebesar 93,93% dengan nilai 56,36 atas target 60 sehingga efektivitas kinerjanya
101,57%.
Adapun capaian tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program yang dilakukan
terkait Meningkatnya akuntabilitas kinerja aparatur. Pada tahun 2017 sebanyak 3 (tiga)
program yang dilaksanakan guna mendukung terwujudnya sasaran strategis ini.
64
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Program tersebut meliputi :
1. Program Reformasi Birokrasi;
2. Program Perencanaan Pembangunan Daerah;
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
Sasaran 3 Meningkatnya Nilai Laporan Keuangan Daerah
Sasaran meningkatnya nilai laporan keuangan daerah dari misi ke 2 yaitu
“Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih, efektif, efisien, dan
akuntabel” dengan indikator sasaran nilai opini BPK. Target nilai opini pada tahun 2017
atas pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2016 adaah
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Adapun capaian tersebut tampak pada tabel berikut:
Tabel III.7 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya Nilai Laporan Keuangan Daerah
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
Nilai opini BPK WDP WTP WTP 100 % WTP 100 %
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Demak
https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran meningkatnya nilai laporan keuangan daerah diukur menggunakan
indikator sebagaimana tertera dalam tabel. Pencapaian atas sasaran meningkatnya
nilai laporan keuangan daerah tercapai sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari indikator
Nilai opini BPK yang menunjukkan opini terbaik (WTP) atas target WTP sehingga
capaian kinerjanya dapat 100%. Opini Badan Pemeriksa Keuangan (disingkat Opini
BPK) merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi
keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria
yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan
(adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan
efektivitas sistem pengendalian intern.
Opini Wajar tanpa pengecualian (biasa disingkat WTP) adalah opini audit yang
akan diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari
salah saji material. Jika laporan keuangan diberikan opini jenis ini, artinya auditor
meyakini berdasarkan bukti-bukti audit yang dikumpulkan, Pemerintah Daerah dianggap
telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan baik, dan
65
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
kalaupun ada kesalahan, kesalahannya dianggap tidak material dan tidak berpengaruh
signifikan terhadap pengambilan keputusan.
Pencapaian opini WTP pada tahun 2017 atas LKPD tahun 2016 merupakan
prestasi yang membanggakan Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Demak, karena
hasil pemeriksaan LKPD pada tahun-tahun sebelumnya Pemerintah Kabupaten Demak
selalu mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP), bahkan pada tahun
2011 hasil pemeriksaan BPK atas LKPD tahun 2010 dinyatakan Disclamer atau opini
tidak menyatakan pendapat. Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD juga dapat
tercapai 100%. Atas capaian prestasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Demak bertekad
untuk terus mempertahankan opini WTP pada pemeriksaan LKPD tahun-tahun
mendatang.
Jika data capaian tahun 2017 ini disandingkan dengan capaian atas indikator
yang sama pada tahun 2016 maka dapat dinyatakan bahwa upaya dan kerja keras
yang dilakukan secara sinergis dan terpadu oleh seluruh komponen dalam rangka
mendapatakan nilai opini WTP sangat berhasil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian atas sasaran ini adalah :
a. Pemantauan dan motivasi Bupati, Wakil Bupati dan Sekda dalam penyusunan
laporan keuangan dan penataan asset tetap.
b. Pembentukan Tim Penyelesaian Masalah-Masalah Aset tetap (Satgas WTP).
c. Sosialisasi dan pelatihan pengurus dan Penyimpan Barang, Bendahara
Pengeluaran dan Pejabat Penatausahaan.
d. Pendampingan penyusunan laporan keuangan kepada OPD dan Penyelesaian
Masalah asset tetap.
e. Kerja keras Kepala OPD/Unit kerja selaku pengguna barang melaksanakan
kegiatan pencatatan kapitalisasi, nilai buku, penyusutan dan akumulasi penyusutan
barang milik daerah secara benar dalam aplikasi Simda BMD dan melakukan
penelusuran atas beban hibah di LO dan koreksi akumulasi penyusutan di Laporan
Perubahan Ekuitas.
Guna mempertahankan sekaligus meningkatkan kualitas capaian atas sasaran
tersebut, langkah-langkah yang dilakukan :
a. Meningkatkan komitmen kepala OPD/Unit Kerja selaku pengguna barang/kuasa
pengguna barang dalam mengelola barang daerah secara tertib administrasi sesuai
aturan yang berlaku;
b. Meningkatkan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah/Instansi terkait
dalam fasilitasi pengelola keuangan;
66
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
c. Meningkatkan SDM pegawai dengan kursus-kursus, diklat tentang pengelolaan
keuangan dan asset daerah serta meningkatkan kerjasama dengan pihak ke-3
dalam rangka appraisal dan pendampingan.
d. Perlunya komitmen dan dukungan dari pimpinan OPD se- Kabupaten Demak dalam
pengelolaan aset daerah, sehingga data aset daerah valid dan dapat digunakan
seefektif mungkin.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat
dinyatakan bahwa indikator Opini BPK terhadap LKPD telah efisien. Kondisi ini tampak
dari capaian kinerja sebesar 100 % dibandingkan dengan capaian penggunaan dana
sebesar 93,20 %. Artinya tingkat efisiensi yang dicapai sebesar 6,80 % dan tingkat
efektivitas sebesar 106,80 %.
Adapun capaian tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program yang
dilakukan terkait nilai laporan keuangan daerah. Pada tahun 2017 sebanyak 2 (dua)
program yang dilaksanakan guna mendukung terwujudnya sasaran strategis ini.
Program tersebut meliputi :
a. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja &
Keuangan.
b. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.
Sasaran 4 Terwujudnya Smart City
Sasaran Terwujudnya Smart City dari misi ke 2 yaitu “Mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang lebih bersih, efektif, efisien, dan akuntabel” dengan indikator
sasaran Jumlah Pembangunan Sistem Informasi pelayanan publik berbasis IT. Target
pada tahun 2017 adalah terbangunnya 1 (satu) Sistem Informasi pelayanan publik
berbasis IT.
Tabel III.8 capaian indikator kinerja utama
sasaran Terwujudnya Smart City
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. Jumlah Sistem
Informasi
Pelayanan Publik
Berbasis IT
0 1 3 300%
6
50%
Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupatern Demak
https://esakip.demakkab.go.id
67
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Sasaran Terwujudnya Smart City diukur menggunakan indikator sebagaimana
tertera dalam tabel. Pencapaian atas sasaran Terwujudnya Smart City tercapai Sangat
Tinggi. Hal ini dapat dilihat dari indikator Jumlah Sistem Informasi Berbasis IT (Unit
Sistem) yang terbangun pada tahun 2017 sebanyak 3 (tiga) system dari 1 (satu) system
yang ditargetkan sehingga capaian kinerja atas sasaran ini dapat tercapai 300%,
sedangkan untuk target akhir RPJMD adalah sebanyak 50% atas target 6 sistem yang
terbangun. System yang terbangun pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:
1. Sistem Pelayanan Publik Kependidikan ( Siedik ) Sistem Informasi Eksekutif
Kependidikan .
2. Sistem Pelayanan Publik Kepegawaian ( Sakti ) Sistim Aplikasi Kepegawaian
Terintegrasi.
3. Sistem Pelayanan Publik Perijinan (SIMPPT) Sistem Informasi Management
Pelayanan Perijinan Terpadu.
Sistem-sistem yang terbangun tersebut adalah sistem yang mendukung
terwujudnya Smart City. Smart city adalah konsep kota cerdas yang dirancang guna
membantu berbagai hal kegiatan masyarakat, terutama dalam upaya mengelola sumber
daya yang ada dengan efisien, serta memberikan kemudahan mengakses informasi
kepada masyarakat, hingga untuk mengantisipasi kejadian yang takterduga
sebelumnya.
Demak Smart city merupakan salah satu dari 16 Program Unggulan Bupati Demak.
Komitmen Pemerintah Kabupaten Demak dalam mewujudkan Demak Smart City selain
tertuang dalam 16 Program Unggulan Bupati juga tertuang dalam Pentahapan
Pembangunan dalam RKPD yang rencananya akan menjadi tema pada tahun 2020
mendatang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian atas sasaran ini adalah :
a. Komitmen yang tinggi pimpinan terhadap pengembangan Smart City.
b. Infrasutruktur TIK yang cukup memadai.
c. Persiapan yang matang penyiapan aplikasi dengan system data integrasi.
d. Kesiapan SDM Programmer OPD Pengelola.
Guna mempertahankan sekaligus meningkatkan kualitas capaian atas sasaran
tersebut, langkah-langkah yang dilakukan :
a. Meningkatkan partisipasi aktif antara pemerintah dengan masyarakat karena Smart
City tidak akan berjalan tanpa ada partisipasi dari masyarakat.
b. Mengupayakan setiap OPD memiliki kemampuan melayani system informasi.
c. Dukungan dari OPD untuk menciptakan / mewujudkan fitur layanan dalam
mewujudkan Smart City di bidang masing-masing.
68
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
d. Dukungan komunikasi dari keloompok penggiat TIK dalam membantu pencapaian
Smart City.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat
dinyatakan bahwa indikator jumlah system informasi public berbasis IT sangat efisien.
Kondisi ini tampak dari capaian kinerja sebesar 300 % dibandingkan dengan capaian
penggunaan dana sebesar 98,06 %. Artinya tingkat efisiensi yang dicapai sebesar
1,94% dan tingkat efektivitas sebesar 301,94 %.
Adapun capaian tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program yang
dilakukan terkait jumlah system informasi public berbasis IT. Pada tahun 2017 program
yang dilaksanakan guna mendukung terwujudnya sasaran strategis ini adalah
1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Masa.
2. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Tujuan 3 Meningkatkan produktivitas dan Produksi pertanian, perkebunan, peternakan
dan Perikanan Kelautan menuju kedaulatan pangan
Sasaran 1 Meningkatnya Produktivitas dan Produksi Pertanian, Perkebunan dan
Peternakan
Sasaran meningkatnya Produktivitas dan Produksi Pertanian, Perkebunan dan
Peternakan merupakan pelaksanaan dari Misi 3 yaitu “Meningkatkan Kedaulatan
Pangan dan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal serta mengurangi tingkat
pengangguran”. Sasaran ini juga merupakan salah satu dari 16 Program Unggulan
Bupati Demak yaitu Peningkatan daya saing komoditi unggulan pertanian, kelautan dan
peternakan. Adapun capaian indicator ini dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel III.9 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya Produktivitas dan Produksi Pertanian, Perkebunan dan Peternakan
No Indikator Kinerja
Utama
%
capaian
tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. Produksi
pertanian
tanaman pangan
utama Padi
99,69% 623.477
ton
643.942
ton
103,28% 678.585
ton 94,89%
2. Produksi
pertanian
98,48% 184.685
ton
204.372
ton
110,66% 260.699
ton 78,39%
69
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No Indikator Kinerja
Utama
%
capaian
tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
tanaman pangan
utama Jagung
3. Produksi
pertanian
tanaman pangan
utama
Kacanghijau
73,56% 35.590
ton
36.683
ton
103,07% 39.285 ton
93,37%
Rata-rata capaian 105,67% 88,88%
Sumber: Dinas Pertanian dan Pangan, https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran meningkatnya produktivitas dan produksi pertanian, perkebunan dan
peternakan diukur menggunakan indikator sebagaimana tertera dalam tabel.
Pencapaian atas sasaran meningkatnya produktivitas dan produksi pertanian,
perkebunan dan peternakan tercapai Sangat Tinggi. Hal ini dapat dilihat dari capaian
indikator pada sasaran meningkatnya produktivitas dan produksi pertanian, perkebunan
dan peternakan sesuai melebihi target yang ditetapkan . Untuk capaian kinerja
meningkatnya produktivitas dan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan dapat
diukur dari 3 (tiga) indikator yaitu Produksi pertanian tanaman pangan utama padi
tercapai 103,28% atau 643.942 ton melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar
623.477 ton, produksi jagung tercapai 110,66% atau 204.372 ton melebihi target yang
ditetapkan sebesar 184.685 ton, produksi komoditas kacang hijau tercapai 103,07%
atau 35.683 ton melebihi target yang ditetapkan yaitu 35.590 ton. Jika dilihat rata-rata
capaian sasaran, maka sasaran ini tercapai 105,67% di tahun 2017, dan jika
dibandingkan dengan target akhir RPJMD sasaran ini menymbang capaian sebesar
88,88%.
Jika dibandingkan beberapa tahun sebelumnya tampak fluktuatif kenaikan yang
lebih tinggi di tahun 2017 ini, adapun capaian dari produksi pertanian tanaman pangan
utama padi, jagung dan kacang hijau selama empat tahun berturut-turut tampak pada
diagram berikut ini.
70
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
0
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
700.000
2014 2015 2016 2017
Padi
Jagung
Kacang Hijau
Capaian kinerja pada Sasaran meningkatnya produktivitas dan produksi pertanian,
perkebunan dan peternakan rata-rata capaian kinerja Tahun 2017 apabila dibandingkan
dengan Tahun 2016, mengalami peningkatan, untuk tahun 2016 tercapai 94,30%,
sedangkan tahun 2017 tercapai 105,67% dan capaian kinerja rata-rata tahun 2017
sudah melebihi target. Untuk realisasi kinerja sampai dengan tahun 2017 apabila
dibandingkan dengan target akhir RPJMD telah tercapai 88,88 %.
Penyebab meningkatnya capaian kinerja Tahun 2017, apabila dianalisis lebih lanjut
disebabkan oleh kenaikan produksi pertanian tanaman pangan utama yaitu padi, jagung
dan kacang hijau dari target yang ditetapkan. Peningkatan produksi padi disebabkan
banyak program kegiatan dari Pemerintah Pusat dan Kabupaten untuk meningkatkan
produksi tanaman pangan dengan UPSUS (Upaya Khusus Peningkatan produksi Padi
Jagung Kedelai) sehingga produksi padi di Kabupaten Demak mengalami peningkatan
dari tahun sebelumnya (2016).
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran meningkatnya
produktivitas dan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan antara lain :
1. Masih adanya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan penyakit ternak;
2. Terjadinya alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian ;
Sumber: Dinas Pertanian dan Pangan
Diagram III.3 Capaian Produksi komoditas Padi, Jagung dan Kacang Hijau
71
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
3. Masih adanya ancaman banjir, kekeringan, iklim ekstrim dan intrusi air laut yang
mencemari persawahan;
4. Belum memadainya sarana dan prasarana usaha pertanian;
5. Turunnya tingkat kesuburan tanah;
Adapun alternatif solusi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian
adalah melalui :
1. Optimasi lahan;
2. Mekanisasi di bidang pertanian.
3. Peningkatan sarana dan prasarana pertanian;
4. Peningkatan infrastruktur pertanian (JUT, JITUT, embung)
5. Penggunaan pupuk dan pestisida secara bijaksana;
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa sasaran meningkatnya produktivitas dan produksi pertanian, perkebunan dan
peternakan sangat efisien. Kondisi ini tampak dari capaian kinerja sebesar 105,67 %
dibandingkan dengan capaian penggunaan dana sebesar 97,72 %. Artinya tingkat
efisiensi yang dicapai sebesar 2,28% dan tingkat efektivitas sebesar 107,95 %.
Adapun capaian tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program yang dilakukan
terkait sasaran meningkatnya produktivitas dan produksi pertanian, perkebunan dan
peternakan. Pada tahun 2017 program yang dilaksanakan guna mendukung
terwujudnya sasaran strategis ini adalah
1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
2. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
3. Program Peningkatan Produksi Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura
4. Program Peningkatan Produksi Perkebunan
5. Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan peternakan,
6. Program Pengendalian alih fungsi lahan pertanian pangan ke non pertanian pangan
Sasaran 2 Meningkatnya Produksi Perikanan dan Kelautan
Sasaran meningkatnya Produksi Perikanan dan Kelautan merupakan pelaksanaan dari
Misi 3 yaitu “Meningkatkan Kedaulatan Pangan dan ekonomi kerakyatan berbasis
potensi lokal serta mengurangi tingkat pengangguran”. Sasaran ini juga merupakan
salah satu dari 16 Program Unggulan Bupati Demak yaitu Peningkatan daya saing
komoditi unggulan pertanian, kelautan dan peternakan. Adapun capaian indicator ini
dapat dilihat dari tabel berikut:
72
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Tabel III.10 capaian indikator kinerja utama
sasaran meningkatnya Produksi Perikanan dan Kelautan
No Indikator
Kinerja Utama
Realisasi
tahun 2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. Pertumbuhan
Produksi
Perikanan
Tangkap
4.219,70 ton 5.700 ton 4.818,84
ton
84,54%
6.100 ton
78,99%
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan, https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran meningkatnya Produksi Perikanan dan Kelautan diukur menggunakan
indikator sebagaimana tertera dalam tabel. Pencapaian atas sasaran meningkatnya
Produksi Perikanan dan Kelautan tercapai Tinggi. Hal ini dapat dilihat dari capaian
indikator pada sasaran meningkatnya Produksi Perikanan dan Kelautan belum
memenuhi target yang ditetapkan . Untuk capaian kinerja meningkatnya Produksi
Perikanan dan Kelautan dapat diukur dari indikator yaitu Pertumbuhan Produksi
Perikanan Tangkap dengan realisasi 4.818,48 ton dari target 5.700 ton yang telah
ditetapkan atau 84,54 %. Adapun jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD 2016-
2021 capaian indicator ini 78,99%. Dari sector perikanan sendiri terdapat Produksi
Perikanan Budidaya yang dihasilkan dari tambak, karena sebagian dari lahan di
Kabupaten Demak dimanfaatkan untuk tambak maka sudah sepatutnya Produksi
Perikanan Budidaya ini juga menyumbang produksi perikanan.
Diagram III.4 Perbandingan Produksi Perikanan tangkap dan Budidaya
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan
73
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Capaian kinerja pada Sasaran meningkatnya Produksi Perikanan dan Kelautan rata-rata
capaian kinerja Tahun 2017 apabila dibandingkan dengan Tahun 2016, mengalami
peningkatan, untuk tahun 2016 tercapai 4.219,70, sedangkan tahun 2017 tercapai
4.818,84 meskipun belum memenuhi target yang telah ditetapkan. Untuk realisasi
kinerja sampai dengan tahun 2017 apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD
telah tercapai 78,99 %.
Penyebab meningkatnya capaian kinerja Tahun 2017, apabila dianalisis lebih lanjut
disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian
sasaran ini,antara lain :
a. Pendampingan pada kelompok nelayan perikanan tangkap
b. Padat Karya Nelayan
c. Penyaluran beras paceklik untuk nelayan
d. Diversifikasi usaha nelayan
e. Sosialisasi/ pembinaan nelayan
f. Pembuatan kartu nelayan dan asuransi nelayan
g. Pembangunan/ peningkatan sarana prasarana perikanan tangkap.
Sedangkan faktor-faktor yang menjadi hambatan pencapaian kinerja sasaran adalah
1. Menurunnya daya dukung lahan tambak
2. Kurang optimalnya fungsi TPI (Masih banyak nelayan yang menjual di luar TPI)
3. Rusaknya tempat perkembangbiakan ikan (fishing ground)
4. Sedimentasi di alur pelayaran (pendangkalan muara sungai tuntang lama sehingga
kapal besar tidak bisa masuk TPI)
5. Kurangnya sarana prasarana penangkapan yang dimiliki oleh nelayan.
6. Kurangnya informasi, pengetahuan, ketrampilan, dan akses permodalan
7. Abrasi dan rob yang semakin besar
8. Banyaknya ekosistem mangrove yang rusak karena penanganan pasca tanam
yang kurang maksimal.
9. Kurangnya sarana prasarana dalam pemberdayaan usaha garam
10. Kurangnya akses pemasaran garam.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa sasaran meningkatnya Produksi Perikanan dan Kelautan efisien. Kondisi ini
tampak dari capaian kinerja yang belum memenuhi target hanya 84,54% dan capaian
anggaran sebesar 98,05% sehingga efisiensinya sebesar 1,95% dan efektivitasnya
sebesar 86,49%.
74
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Adapun capaian tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program yang dilakukan
terkait sasaran meningkatnya produksi perikanan dan kelautan. Pada tahun 2017
program yang dilaksanakan guna mendukung terwujudnya sasaran strategis ini adalah
1. Program Pengembangan Budidaya perikanan
2. Program Pengembangan Perikanan tangkap
Sasaran 3 Meningkatnya ketersediaan, distribusi, Penganekaragam Konsumsi dan
keamanan pangan.
Sasaran meningkatnya ketersediaan, distribusi, Penganekaragam Konsumsi dan
keamanan pangan merupakan pelaksanaan dari Misi 3 yaitu “Meningkatkan Kedaulatan
Pangan dan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal serta mengurangi tingkat
pengangguran”. Dengan indicator sasaran ketersediaan Pangan Utama. Adapun
capaian indicator ini dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel III.11 capaian indikator kinerja utama
sasaran meningkatnya ketersediaan, distribusi, Penganekaragam Konsumsi dan keamanan
pangan
No Indikator Kinerja
Utama
%
capaian
tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. Ketersediaan
Pangan Utama
79,40% 370.437
ton
379.254
ton
102,38% 403.180
ton 94,06%
Sumber: Dinas Pertanian dan Pangan, https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran meningkatnya ketersediaan, distribusi, Penganekaragam Konsumsi dan
keamanan pangan diukur menggunakan indikator sebagaimana tertera dalam tabel.
Pencapaian atas sasaran meningkatnya ketersediaan, distribusi, Penganekaragam
Konsumsi dan keamanan pangan tercapai Sangat Tinggi. Hal ini dapat dilihat dari
capaian indikator pada sasaran meningkatnya ketersediaan, distribusi,
Penganekaragam Konsumsi dan keamanan pangan melebihi target yang ditetapkan .
Untuk capaian kinerja meningkatnya meningkatnya ketersediaan, distribusi,
Penganekaragam Konsumsi dan keamanan pangan dapat diukur dari indikator yaitu
ketersediaan pangan utama tercapai 102,38% melebihi target yang ditetapkan yaitu
sebesar 370.437 ton.
Kenaikan pencapaian target pada indikator ketersediaan pangan utama (beras)
disebabkan produksi pangan utama (padi) meningkat target yang ditetapkan. Adapun
ketersediaan pangan utama (beras) ditahun-tahun sebelum digambarkan dalam grafik
sebagai berikut :
75
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Diagram III.5 Ketersediaan Beras sebagai bahan pangan utama selama 4 tahun terakhir
Sumber: Dinas Pertanian dan pangan
Tabel III.12 Data Ketersediaan Pangan di Kabupaten Demak Tahun 2016 & 2017
No Komoditi Penyediaan (Ton) Surplus/Minus (Ton)
Ket. 2016 2017 2016 2017
1. Padi 287.948 379.253,5 180.742 270.944
2. Jagung 148.520 181.891,1 130.063 180.997
3. Kedelai 168 230 -21.922 -11.060
4. Kacang Tanah 106 88,20 -3651 -24,3
5. Kacang Hijau 23.752 34.115,2 22.523 33.890
6. Ubi Kayu 3.076 2.905,8 -3.967 -4.434
7. Ubi Jalar 1.459 722,5 229 -407
8. Daging 11.381,86 15.387 4.563 8.204
9. Telur 84,33 3503,4 -7.182 -4.222
10. Susu 1,6 1,3 -7.488 -2.438
11. Cabai Merah 6.317 3.537,2 -11.122 244
12. Cabai Rawit 635,7 572,7 -3.243 -3.550
13. Bawang Merah 59.905,30 51.753,3 55.926 48.596
Sumber: Dinas Pertanian dan pangan
76
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ketersediaan pangan di Kabupaten Demak
mengalami surplus di beberapa komoditas yaitu padi sebesar 270.944 ton, jagung
sebesar 180.997 ton, kacang hijau 33.890 ton, daging 8.204 ton, cabai merah 244 ton
serta bawang merah 48.596 ton. Hal ini menjadikan Demak sebagai salah satu
penyangga pangan di Jawa Tengah. Sedangkan untuk komoditas yang ketersediaanya
minus yaitu kedelai, kacang tanah, ubi jalar, ubi kayu, telur, susu dan cabai rawit untuk
mencukupi kebutuhan dalam daerah dapat dikirim dari luar daerah.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian target indikator ketersediaan
pangan utama (beras), antara lain : masih tingginya konsumsi beras di masyarakat dan
masih rentannya tingkat kegagalan panen.
Adapun alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi kendala tersebut
adalah:
1. Meningkatkan kampanye dan sosialisasi diversifikasi pangan.
2. Mengkoordinasikan upaya peningkatan produksi pangan dengan Instansi terkait
melalui Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa sasaran meningkatnya ketersediaan, distribusi, Penganekaragam Konsumsi dan
keamanan pangan sangat efisien. Kondisi ini tampak dari capaian kinerja sebesar
102,38 % dibandingkan dengan capaian penggunaan dana sebesar 96,25 %. Artinya
tingkat efisiensi yang dicapai sebesar 3,75% dan tingkat efektivitas sebesar 106,13 %.
Adapun capaian tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program yang dilakukan
terkait sasaran meningkatnya produktivitas dan produksi pertanian, perkebunan dan
peternakan. Pada tahun 2017 program yang dilaksanakan guna mendukung
terwujudnya sasaran strategis ini adalah
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ Perkebunan
2. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan
4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan
6. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan Lapangan,
Tujuan 4 Meningkatkan kinerja perindustrian dan perdagangan serta kapasitas
koperasi dan UMKM
Sasaran 1 Meningkatnya perkembangan industri kecil dan menengah
Pembangunan nasional di bidang ekonomi dilaksanakan dalam rangka
menciptakan struktur ekonomi yang kukuh melalui pembangunan industri yang maju
77
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
sebagai motor penggerak ekonomi yang didukung oleh kekuatan dan kemampuan
sumber daya yang tangguh. Pembangunan industri yang maju diwujudkan melalui
penguatan struktur industri yang mandiri, sehat dan berdaya saing, dengan
mendayagunakan sumber daya secara optimal dan efisien. Pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan pendapatan menjadi salah satu penanda keberhasilan pembangunan
terutama dari aspek ekonomi. Walaupun pendekatan pembangunan telah mengalami
perkembangan yang lebih melihat pentingnya pengembangan kapabilitas manusia,
namun aspek ekonomi yang diwakili antara lain oleh pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan pendapatan tetaplah menjadi bagian kunci dalam pembangunan itu sendiri.
Pemerataan pendapatan secara umum menggambarkan sejauhmana manfaat dari hasil
pembangunan telah dirasakan oleh masyarakat.
Sasaran meningkatnya perkembangan industri kecil dan menengah merupakan
pelaksanaan dari Misi 3 yaitu “Meningkatkan Kedaulatan Pangan dan ekonomi
kerakyatan berbasis potensi lokal serta mengurangi tingkat pengangguran”. Dengan
indicator sasaran persentase pertumbuhan industry kecil dan menengah. Adapun
capaian indicator ini dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel III.13 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya perkembangan industri kecil dan menengah
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. Persentase
Pertumbuhan
Industri Kecil dan
Menengah
0,63% 0,66 % 1,93% 292,42% 0,75%
257,33%
Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran meningkatnya perkembangan industri kecil dan menengah diukur
menggunakan indikator sebagaimana tertera dalam tabel. Pencapaian atas sasaran
meningkatnya perkembangan industri kecil dan menengah tercapai Sangat Tinggi. Hal
ini dapat dilihat dari capaian indikator pada sasaran meningkatnya perkembangan
industri kecil dan menengah melebihi target yang ditetapkan. Untuk capaian kinerja
meningkatnya perkembangan industri kecil dan menengah dapat diukur dari indikator
yaitu persentase pertumbuhan industry kecil dan menengah tercapai 1,93% (292,42%)
melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar 0,66%. Capaian kinerja pada Sasaran
meningkatnya perkembangan industri kecil dan menengah apabila dibandingkan
dengan target akhir RPJMD telah tercapai 257,33 %.
78
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Penyebab tercapainya indicator ini melebihi target kinerja yang telah ditentukan pada
Tahun 2017, apabila dianalisis lebih lanjut disebabkan oleh beberapa faktor yang
mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran ini,antara lain :
1. Ketekunan dan kemauan yang kuat dari indsutri kecil menengah untuk memajukan
usahanya;
2. Adanya kegiatan pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri kecil
menengah;
3. Pola pikir masyarakat yang ingin maju melalui wirausaha.
Adapun faktor-faktor yang menjadi kegagalan antara lain :
1. Rendahnya pendidikan para pelaku industri kecil menengah
2. Keterbatasan anggaran untuk penyelenggaraan pelatihan tidak sebanding dengan
jumlah industri kecil menengah yang ada.
Alternatif solusi yang dilakukan adalah :
1. pengetahuan pelaku industri kecil menengah melalui pelatihan;
2. Memotivasi untuk maju melalui Achievement Motivation Training (AMP);
3. Memberikan contoh nyata dengan kunjungan ke Industri Kecil Menengah (IKM)
yang telah berhasil;
4. Menjalin komunikasi intensif dengan pelaku IKM sehingga mengetahui
permasalahan dan solusinya.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa sasaran meningkatnya perkembangan industri kecil dan menengah sangat
efisien. Kondisi ini tampak dari capaian kinerja sebesar 292,42 % dibandingkan dengan
capaian penggunaan dana sebesar 97,06%. Artinya tingkat efisiensi yang dicapai
sebesar 2,94% dan tingkat efektivitas sebesar 295,36 %.
Adapun capaian tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program yang dilakukan
terkait sasaran sasaran meningkatnya perkembangan industri kecil dan menengah.
Pada tahun 2017 program yang dilaksanakan guna mendukung terwujudnya sasaran
strategis ini adalah
1. Program Peningkatan kapasitas iptek sistem produksi
2. Program Pengembangan industri kecil dan menengah
3. Program Peningkatan kemampuan teknologi industri
4. Program Penataan struktur industri
5. Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial
79
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Sasaran 2 Meningkatnya nilai ekspor, kualitas pasar dan penataan PKL
Sasaran berikutnya dari tujuan Meningkatkan kinerja perindustrian dan perdagangan
serta kapasitas koperasi dan UMKM adalah meningkatnya nilai ekspor, kualitas dan
penataan PKL guna meningkatkan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal serta
mengurangi tingkat pengangguran. Sasaran ini diukur dari 3 indikator kinerja utama
yaitu nilai bersih ekspor perdagangan, persentase pasar yang memenuhi persyaratan,
dan persentase lokasi PKL yang ditata. Adapun capaian dari 3 indikator tampak pada
tabel berikut:
Tabel III.14 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya nilai ekspor, kualitas pasar dan penataan PKL
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. persentase lokasi
PKL yang ditata
100% 30% 30% 100% 50% 60%
2. Persentase pasar
yang memenuhi
persyaratan
0 5% 5% 100% 25% 20%
3. nilai bersih ekspor
perdagangan
39.440.886
,72 $
16.730.4
79 $
26.450.7
50,85 $
158,10% 20.336.002
$
130,07%
Rata-rata capaian 119,37% 70,02%
Sumber:Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Demak dan
https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran meningkatnya nilai ekspor, kualitas pasar dan penataan PKL diukur
menggunakan indikator sebagaimana tertera dalam tabel. Pencapaian atas sasaran
meningkatnya nilai ekspor, kualitas pasar dan penataan PKL tercapai Sangat Tinggi.
Hal ini dapat dilihat dari capaian indikator pada sasaran meningkatnya nilai ekspor,
kualitas pasar dan penataan PKL melebihi target yang ditetapkan. Untuk capaian
kinerja meningkatnya nilai ekspor, kualitas pasar dan penataan PKL diukur dengan 3
indikator yaitu nilai bersih ekspor perdagangan, persentase pasar yang memenuhi
persyaratan, dan persentase lokasi PKL yang ditata. Adapun capaian dari 3 indikator
yaitu untuk nilai bersih ekspor perdagangan tercapai 158,10 % atau 26.450.750,85 US$
atas target 16.730.479 US$ sedangkan untuk persentase pasar yang memenuhi
persyaratan dan persentase lokasi PKL yang ditata tercapai 100% atas target yang
ditetapkan, sehingga rata-rata capaian sasaran meningkatnya nilai ekspor, kualitas
80
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
pasar dan penataan PKL tercapai 119,37 % dan jika dibandingkan dengan target akhir
RPJMD tercapai 70,02%.
Persentase lokasi PKL yang ditata
Penataan pedagang kaki lima (PKL)
sebagai upaya yang dilakukan oleh
pemerintah daerah melalui penetapan lokasi
binaan untuk melakukan penetapan,
pemindahan, penertiban dan penghapusan
lokasi PKL dengan memperhatikan
kepentingan umum, sosial, estetika,
kesehatan, ekonomi, keamanan, ketertiban,
dan kebersihan lingkungan. Indikator ini
diukur melalui perbandingan antara jumlah
lokasi PKL yang telah tertata dengan jumlah
seluruh lokasi PKL.
Terdapat 6 (enam) lokasi yang PKL di Kabupaten Demak, yaitu: Paguyupan PKL
“Adem-Ayem” dengan jumlah 147 orang berlokasi Katonsari, Paguyupan PKL “Kyai
Singkil” dengan jumlah 114 orang berlokasi di Jl. Kyai Singkil, Paguyupan PKL “Roda
AS” dengan jumlah 154 orang yang berlokasi di Kadilangu, Paguyupan PKL “ Toh Jiwo”
dengan jumlah 77 orang berlokasi di Tembiring, Paguyupan PKL “Pasar Demak”
dengan jumlah 98 orang berlokasi di Demak, dan Paguyupan PKL “Glagah Wangi”
(pindahan alun-alun) dengan jumlah 313 orang yang berlokasi di Tembiring Baru. Dari 6
(enam) lokasi tersebut 2 (dua) lokasi yang tertata melalui penetapan lokasi binaan dan
telah memperhatikan kepentingan umum, sosial, estetika, kesehatan, ekonomi,
keamanan, ketertiban, dan kebersihan lingkungan, yaitu : Paguyupan PKL “Adem-
Ayem” dengan jumlah 147 orang berlokasi Katonsari dan Paguyupan PKL “Roda AS”
dengan jumlah 154 orang yang berlokasi di Kadilangu.
Pada tahun 2017 capaian pada indikator kinerja utama meningkatnya penataan
pedagang kaki lima dicapai sesuai dengan target yang ditetapkan sebesar 30% yaitu 3
Lokasi PKL yang ditata atas 10 Lokasi. Capaian ini sama dengan pencapaian pada
tahun 2015 dan 2016 dimana pada tahun tesebut target yang dicanangkan dapat
tercapai 100%. Untuk Penataan PKL ditahun 2015 dan 2016 terdapat 2 Lokasi PKL
yang ditata atas 10 Lokasi PKL sehingga capaiannya 20% Adapun realisasi kinerja
PAGUYUPAN PKL "Adem-Ayem" DEMAK
81
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
sampai dengan tahun 2017 apabila dibandingkan dengan target RPJMD telah tercapai
60%.
Pencapaian indikator ini didukung oleh Program Pembinaan Pedagang kaki lima dan Asongan dengan kegiatan antara lain adalah : Kegiatan Pembinaan organisasi pedagang kaki lima dan asongan.
Persentase pasar yang memenuhi persyaratan
Pasar di Kabupaten Demak masih termasuk dalam pasar tradisional yang merupakan
tempat bertemunya penjual dan pembeli melakukan transaksi jual-beli secara langsung
melalui proses tawar-menawar dengan bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau
gerai, los dan dasaran terbuka dengan pengelolaan pasar dari pemerintahan. Pasar
yang memenuhi persyaratan keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengalaman, serta perkembangan
pada masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-
besarnya menjadi upaya yang dilakukan untuk mendorong perkembangan ekonomi
kerakyatan.
Kabupaten Demak memiliki 19 pasar tradisional yang tersebar di 14 wilayah
kecamatan, dan dari 19 pasar tradisional yang ada tersebut terdapat 1 pasar yang
memenuhi persyaratan yaitu Pasar Bintoro Demak. Sehingga persentase pasar yang
memenuhi standar persyaratan kesehatan, keamanan, ketertiban dan kenyamanan.
Pada tahun 2016 Persentase pasar yang memenuhi persyaratan belum menjadi
perhatian Pemerintah Kabupaten Demak sehingga pengukuran terhadap persentase
pasar yang memenuhi persyaratan belum dilakukan, hal ini membuat capaian tahun
2016 masih 0%. Sedangkan jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD, dimana
diharapkan sebanyak 25%, tahun 2017 telah memberikan capaian sebesar 20% dari
target RPJMD pada tahun 2021 nanti.
Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan Oleh
Bupati Demak
Pendekatan Muspida dengan Pedagang Kaki Lima
melalui Gerakan Kebersihan Bersama
82
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Indikator ini terus di dorong demi tercapainya target RPJMD dengan
pelaksanaan dilaksanakannya Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam
Negeri dengan 14 kegiatan yaitu :
1. Pembangunan Pasar dan distribusi barang/produk
2. Pembangunan Pasar Daerah
3. Pemeliharaan pasar Daerah
4. Pembangunan Kios pasar daerah
5. Monitoring pengendalian dan kelancaran distribusi barang / produk
6. Operasional penertiban pedagang pasar
7. Operasional Sistem Resi Gudang (SRG)
8. Pembangunan Pasar Mranggen
9. Penataan Lingkungan Pasar Sayung
10. Sharing/pendampingan pembangunan pasar Mranggen Kec. Mranggen
11. Sharing/pendampingan penataan lingkungan pasar Sayung Kec. Sayung
12. Sharing/pendampingan pembangunan pasar Daerah
13. Pendampingan Dana Tugas Pembantuan (APBN)
14. Pembangunan jalan pasar Wonopolo menuju jembatan keluar
Nilai Bersih Ekspor Perdagangan
Nilai bersih ekspor perdagangan merupakan selisih antara nilai ekspor dengan nilai
impor di Kabupaten Demak. Pada tahun 2017 capaian pada indikator nilai bersih ekspor
perdagangan melebihi target yang dicanangkan, dengan target $ 16.730.479 tercapai
realisasi 158% atau sebesar $ 26.450.750,85.
Capaian yang diraih indikator ini jika dibandingkan dengan capaian tahun 2016 $
39.440.886,72 mengalami penurunan sehingga tercapai sebesar $ 26.411.310,75,
namun jika dibandingkan 2015 mengalami peningkatan karena ditahun 2015 capaian
indicator ini sebesar US$ 15. 175.058,15. Hasil indikator ini juga telah melebihi target
RPJMD (2021) sebesar $ 20.336.002 atau mencapai presentase 130%. Sedangkan jika
dibandingkan dengan nilai bersih ekspor perdagangan nasional (sumber data:
www.bps.go.id) sebesar $ 11.885.472.276, kabupaten demak menyumbang 2,2‰.
Keberhasilan pencapaian indikator ini tidak terlepas dari dilaksanakan Program
Peningkatan dan pengembangan ekspor dengan 2 (dua) kegiatan yaitu : Membangun
jejaring dengan eksportir dan kegiatan pembangunan promosi perdagangan
internasional.
83
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Penyebab tercapainya Sasaran meningkatnya nilai ekspor, kualitas pasar dan penataan
PKL ini melebihi target kinerja yang telah ditentukan pada Tahun 2017, apabila
dianalisis lebih lanjut disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pencapaian sasaran ini,antara lain :
1. Membangun jejaring dengan eksportir;
2. Pembangunan promosi perdagangan internasional;
3. Pembinaan organisasi pedagang kaki lima dan asongan.
Adapun faktor-faktor yang menjadi kegagalan antara lain :
1. Susahnya Penataan PKL karena mindset para PKL yang sudah nyaman dengan
tempat sekarang.
2. Keterbatasan anggaran untuk Penataan Pasar yang memenuhi persyaratan dan
Penataan PKL.
Alternatif solusi yang dilakukan adalah :
1. Meningkatkan jejaring dengan eksportir;
2. Meningkatkan Pembangunan Promosi perdagangan internasional;
3. Melakukan Pembinaan Organisasi Pedagang kaki lima dan asongan;
4. Menjalin komunikasi intensif dengan para PKL dan Pedagang asongan.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa sasaran meningkatnya nilai ekspor, kualitas pasar dan penataan PKL sangat
efisien. Kondisi ini tampak dari capaian kinerja sasaran sebesar 119,37 % dibandingkan
dengan capaian penggunaan dana sebesar 99,29%. Artinya tingkat efisiensi yang
dicapai sebesar 0,71% dan tingkat efektivitas sebesar 120,08 %.
Adapun capaian tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program yang dilakukan
terkait sasaran sasaran meningkatnya nilai ekspor, kualitas pasar dan penataan PKL.
Pada tahun 2017 program yang dilaksanakan guna mendukung terwujudnya sasaran
strategis ini adalah
1. Program Perlindungan Konsumen Dan Pengamanan Perdagangan
2. Program peningkatan dan pengembangan ekspor
3. Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
4. Program Pembinaan pedagang kaki lima dan Asongan
Sasaran 3 Meningkatnya kapasitas UMKM dan koperasi Sasaran meningkatnya kapasitas UMKM dan koperasi menjadi sasaran Kabupaten Demak untuk meningkatkan perekonomian usaha mikro, kecil dan menengah serta sektor koperasi. Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur dari 2 (dua) indikator, yaitu : Persentase usaha mikro menjadi usaha kecil dan Persentase koperasi aktif. Adapun capaian dari 2 (dua) indicator ini tampak pada table berikut:
84
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Tabel III.15 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya kapasitas UMKM dan koperasi
No Indikator Kinerja
Utama
realisasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. persentase usaha
mikro menjadi
usaha kecil
0,4% 0,6% 0,45% 75% 2,5% 18%
2. Persentase
koperasi aktif
79,55% 80% 82,9% 103,63% 25% 98,69%
Rata-rata capaian 89,32% 58,35%
Sumber:Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Demak dan
https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran meningkatnya kapasitas UMKM dan koperasi diukur menggunakan
indikator sebagaimana tertera dalam tabel. Pencapaian atas sasaran meningkatnya
meningkatnya kapasitas UMKM dan koperasi tercapai Tinggi. Hal ini dapat dilihat dari
capaian indikator pada sasaran meningkatnya kapasitas UMKM dan koperasi melebihi
target yang ditetapkan. Untuk capaian kinerja meningkatnya kapasitas UMKM dan
koperasi diukur dengan 2 indikator yaitu persentase usaha mikro menjadi usaha kecil,
dan persentase koperasi aktif. Adapun capaian dari 2 indikator yaitu untuk persentase
usaha mikro menjadi usaha kecil tercapai 75 % atau 0,45% atas target 0,6% sedangkan
untuk persentase koperasi aktif tercapai 103,63% atas target yang ditetapkan, sehingga
rata-rata capaian sasaran meningkatnya kapasitas UMKM dan koperasi tercapai 89,32
% dan jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD tercapai 58,35%.
Persentase usaha mikro menjadi usaha kecil
Indikator presentase usaha mikro menjadi usaha kecil menjadi tolak ukur keberhasilan
usaha peningkatan sektor ekonomi dimana terjadi peningkatan usaha mikro menjadi
usaha kecil. Pada Tahun 2014 jumlah Usaha Kecil 2.612, Pada Tahun 2015 jumlah
Usaha Kecil 2.641, Pada Tahun 2016 jumlah Usaha Kecil 2.596, Pada Tahun 2017
jumlah Usaha Kecil 2.699, sedangkan untuk jumlah Usaha Mikro Kecil tahun 2015
25.697, Usaha Mikro Kecil tahun 2016 26.007. Jumlah Pada tahun 2017 terjadi
pencapaian sebesar 0,45% masih dibawah 0,15% dari target tahun 2017 yaitu 0,6%.
Pencapaian tahun 2017 yang hanya mampu memenuhi 75% dari target yang
diharapkan dikarenakan oleh kurangnya profesionalisme SDM dalam pengelolaan
usaha, keterbatasan permodalan dan kurangnya kemandirian Usaha Mikro sehingga
tidak memenuhi Kriteria sebagai Usaha kecil.
85
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Oleh karena itu evaluasi terhadap pelaksanaan program pengembangan
kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM melalui :
1. Kegiatan Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM
2. Kegiatan Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan
3. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
4. Kegiatan Fasilitasi pengembangan usaha ekonomi kreatif
Persentase koperasi aktif
Indikator persentase koperasi aktif tahun 2017 mencapai realisasi 82,9% malampaui
2,9% dari target yang dicanangkan sebesar 80% sehingga tercapai persentase capaian
sebesar 104%. Data ini diperoleh dari jumlah koperasi aktif ditahun 2017 sebanyak 646
dari jumlah seluruh koperasi ditahun 2017 sebanyak 780, capaian ini naik dibandingkan
tahun 2015 dan 2016 yang aktif sebanyak 640 dan 611 dari jumlah koperasi 809 dan
768. Capaian ini tidak lepas dari meningkatnya kesadaran dan keinginan masyarakat
untuk mendirikan koperasi guna menambah pendapatan. Hal ini memberikan dampak
positif terhadap penurunan prosentase koperasi tidak aktif.
Keberhasilan pencapaian indikator ini tidak lepas dari terlaksananya Program
Peningkatan Kualitas kelembagaan Koperasi dengan kegiatan:
1. Kegiatan Koordinasi Pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan koperasi.
2. Kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan
perkoperasian
3. Kegiatan Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi
4. Kegiatan Rintisan penerapan teknologi sederhana / manajemen modern pada jenis-
jenis usaha koperasi
5. Kegiatan Monitoring evaluasi dan pelaporan.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa sasaran sasaran meningkatnya kapasitas UMKM dan koperasi efisien. Kondisi
ini tampak dari capaian kinerja sasaran sebesar 89,32 % dibandingkan dengan capaian
penggunaan dana sebesar 99,48%. Artinya tingkat efisiensi yang dicapai sebesar
0,52% dan tingkat efektivitas sebesar 89,84 %.
Tujuan 5 Meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja
Sasaran 1 Menurunnya angka pengangguran
Perkembangan ketenagakerjaan merupakan suatu yang perlu dan harus
mendapatkan perhatian serius, karena permasalahan ketenagakerjaan sangat komplek,
86
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
terutama masalah besarnya pengangguran dan kualitas tenaga kerja yang rendah,
Pemerintah harus menjadi pendorong bagi perkembangan iklim ketenagakerjaan.
Masalah ketenagakerjaan masalah yang penting karena tenaga kerja atau labour
merupakan salah satu faktor utama dalam produksi, sedangkan faktor yang lainnya
seperti tanah, modal, kewirausahaan dan knowledge yang memiliki karakteristik sangat
berbeda bila dibandingkan dengan faktor labour atau tenaga kerja, berbagai masalah
kependudukan dan ketenagakerjaan ini dalam pelaksanaan program-program
pembangunan dapat menghambat laju pertumbuhan ekonomi.
Pada Tahun 2015 jumlah penduduk usia kerja Kabupaten Demak sebanyak
825.853 jiwa yang terdiri dari Laki-laki 403.988 jiwa dan Perempuan 421.865 jiwa. Dari
angka tersebut, sejumlah 568.501 orang merupakan Angkatan kerja dan sejumlah
257.352 orang sebagai bukan angkatan kerja. Penganggur merupakan suatu
pemborosan secara ekonomi yang sangat mahal karena mereka tidak mempunyai mata
pencaharian namun membutuhkan biaya untuk hidup sehari-hari. Adanya penganggur
dan setengah penganggur di Kabupaten Demak secara langsung maupun tidak
langsung akan berdampak terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah
sosial politik yang semakin meningkat.
Sasaran menurunnya angka pengangguran merupakan pelaksanaan dari Misi 3 yaitu
“Meningkatkan Kedaulatan Pangan dan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal
serta mengurangi tingkat pengangguran” dengan tujuan misi meningkatkan kompetensi
dan daya saing tenaga kerja. Dengan indicator sasaran tingkat pengangguran terbuka
(TPT). Adapun capaian indicator ini dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel III.16 capaian indikator kinerja utama
sasaran Menurunnya angka pengangguran
No Indikator Kinerja
Utama
realisasi
tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. Tingkat
Pengangguran
Terbuka (TPT)
5,85% 5,7% 4,47% 121,58% 4,77% 106,29%
Sumber:Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Demak dan
https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran Menurunnya angka pengangguran diukur menggunakan indikator
sebagaimana tertera dalam tabel. Pencapaian atas sasaran meningkatnya
perkembangan industri kecil dan menengah tercapai Sangat Tinggi. Hal ini dapat dilihat
dari capaian indikator tingkat pengangguran terbuka (TPT) tercapai 4,47% (121,58%)
87
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar 5,7%. Capaian kinerja pada Sasaran
Menurunnya angka pengangguran apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD
telah tercapai 106,29 %. Tingkat Pengangguran Terbuka pada tahun 2017 sebesar
5,70% dan realisasi 4,47% dengan capaian 121,58%. Sehingga mengalami penurunan
sesuai target yang direncanakan telah tercapai.
Berdasarkan Date Base Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 ( Data
2013-2015 ) bahwa TPT Kabupaten Demak pada tahun 2013 adalah sebesar 7,04%,
tahun 2014 sebesar 5,17 dan 2015 sebesar 6,02% dan pada tahun 2016 sebesar
5,85%, sementara pada tahun 2017 sebesar 4,47%. Dari data tersebut terlihat bahwa
ada penurunan tingkat pengangguran dari 2013 ke tahun 2014 tetapi pada tahun 2015
mengalami kenaikan angka tingkat pengangguran, sementara dari tahun 2015 sampai
dengan tahun 2017 angka penurunan tingkat pengangguran semakin menurun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah :
a. Adanya Job fair reguler;
b. Adanya Job fair mini di tiga lokasi SMK (SMK Negeri 1 Demak, SMK Negeri 1
Sayung dan SMK Garuda Nusantara);
c. Kegiatan Padat Karya, dari dana APBD Kabupaten ada 4 paket yang terdiri dari 3
paket Padat Karya Produktif dan 1 Paket padat karya Infrastruktur, sementara untuk
Padat Karya yang bersumber dari dana APBN mendapat 5 paket.
d. Kegiatan kewirausahaan dan tenaga kerja mandiri.
Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan atas pencapaian indikator
adalah:
a. Masih adanya ketidaksesuaian antara formasi lowongan tenaga kerja yang ada
dengan kompetensi yang dimiliki oleh pencari kerja sehingga banyak lowongan yang
tidak dapat diisi oleh tenaga kerja yang ada.
Strategi pemecahan masalah :
a. Mensinkronkan kebutuhan tenaga kerja dan adanya kompetensi yang dibutuhkan
oleh pencari kerja
b. Menerapkan akreditasi terhadap LPKS-LPKS yang ada sehingga tenaga kerja dilatih
sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan .
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa sasaran menurunnya angka pengangguran sangat efisien. Kondisi ini tampak
dari capaian kinerja sebesar 121,58 % dibandingkan dengan capaian penggunaan dana
sebesar 89,49 %. Artinya tingkat efisiensi yang dicapai sebesar 10,51% dan tingkat
efektivitas sebesar 132,09 %.
88
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Adapun capaian tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program yang dilakukan
terkait sasaran menurunnya angka pengangguran. Pada tahun 2017 program yang
dilaksanakan guna mendukung terwujudnya sasaran strategis ini adalah
1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
3. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Tujuan 6 Meningkatkan daya saing pariwisata dan pelestarian kebudayaan
Sasaran 1 Meningkatnya kontribusi pendapatan pariwisata dalam PAD
Sasaran Meningkatnya kotribusi pendapatan pariwisata dalam PAD merupakan
penjabaran dari Misi 3 “ Meningkatkan kedaulatan pangan dan ekonomi kerakyatan
berbasis potensi lokal serta mengurangi tingkat pengangguran”. Mengacu pada ukuran
keberhasilan pariwisata dari Kementerian Pariwisata yang meliputi : jumlah kunjungan
wisatawan, length of stay (LOS), dan belanja wisatawan. Ukuran ini digunakan pada
tingkat nasional dan provinsi. Untuk Kabupaten Demak, menggunakan “ Jumlah
Pendapatan dari sektor pariwisata ” yang kurang sesuai dengan indikator standar
nasional.
Sasaran Meningkatnya kontribusi pendapatan pariwisata dalam PAD merupakan
pelaksanaan dari Misi 3 yaitu “Meningkatkan Kedaulatan Pangan dan ekonomi
kerakyatan berbasis potensi lokal serta mengurangi tingkat pengangguran” dengan
tujuan misi meningkatkan dayasaing pariwisata dan pelestarian kebudayaan dengan
indicator sasaran jumlah Pendapatan dari sector pariwisata. Adapun capaian indicator
ini dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel III.17 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya kontribusi pendapatan pariwisata dalam PAD
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. Jumlah
Pendapatan dari
sector Pariwisata
1,48 M 1,49 M 1,728755
M
116,02% 1,6 M 108%
Sumber: Dinas Pariwisata dan https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran Meningkatnya kontribusi pendapatan pariwisata dalam PAD diukur
menggunakan indikator sebagaimana tertera dalam tabel. Pencapaian atas sasaran
meningkatnya perkembangan industri kecil dan menengah tercapai Sangat Tinggi. Hal
ini dapat dilihat dari capaian indikator jumlah Pendapatan dari sector pariwisata tercapai
89
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
1,728755 M (116,02%) melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar 1,49 M. Capaian
kinerja pada Sasaran jumlah Pendapatan dari sector pariwisata apabila dibandingkan
dengan target akhir RPJMD telah tercapai 108 %.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran, tergambar bahwa capaian kinerjanya
sudah melebihi dari target yang telah ditetapkan yaitu dengan target di RPJMD
Kabupaten Demak Rp. 1.492.000.000,-- realisasinya Rp. 1.728.755.500,-- atau
116,02% tercapai Sangat Tinggi dari keberhasilan adanya peningkatan jumlah
kunjungan wisata, lama tinggal, dan pengeluaran belanja wisatawan guna
meningkatnya kotribusi pendapatan pariwisata dalam PAD. Tetapi dalam Perjanjian
Kinerja Perubahan antara Bupati dengan Kepala Dinas Pariwisata pada Tahun 2017
target sasaran meningkatnya kotribusi pendapatan pariwisata dalam PAD adalah
sebesar Rp. 1.994.000.000,-- (Satu miliyar sembilan ratus sembilan puluh empat juta
rupiah) dan realisasinya sebesar Rp. 1.728.755.500,-- atau 86,70%, mengalami
peningkatan dari tahun 2016, sedangkan realisasinya pada tahun 2016 hanya sebesar
Rp. 1.492.604.000,-- atau 74,85%.
Jumlah pengunjung di Tahun 2017 mencapai 1.728.755 wisatawan. Jumlah kunjungan
ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2016 yaitu mencapai 1.492.604 orang dan
ditahun 2015 mencapai 1.427.305 dengan mengalami fluktuatif kenaikan selama tiga
tahun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran meningkatnya
kotribusi pendapatan pariwisata dalam PAD adalah :
a. Bertambahnya Jumlah pengunjung.
b. Meningkatnya kontribusi pendapatan sektor pariwisata terhadap PAD.
Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran diantaranya adalah :
a. Terbatasnya sumber daya manusia baik kualitas dan kuantitas di bidang pariwisata
dan masih rendahnya kualitas sumber daya manusia pengelola ODTW, Pramuwisata
maupun pelaku usaha Pariwisata dan kurangnya pemandu wisata dilingkungan objek
wisata;
b. Jumlah kunjungan wisata dan lama tinggal wisatawan lebih dari 2 (dua) hari belum bisa
tercapai
c. Para pelaku usaha pariwisata masih banyak yang belum mempunyai sertifikat untuk
memberikan pelayanan prima pada pengunjung yang sesuai dengan sapta pesona.
Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun
mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut:
90
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
a. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan SDM Aparatur, pengelola Objek dan
Daya Tarik Wisata (ODTW), Pramuwisata, para pelaku usaha pariwisata lainnya,
melalui Sosialisasi, Pembinaan, pendidikan dan latihan, Bimbingan teknis, Seminar,
lokakarya dan lainnya, sehingga mampu meningkatkan pelayanan yang lebih baik
kepada wisatawan;
b. Mengikutsertakan pelaku usaha pariwisata mengikuti Bimtek supaya bersertifikat.
c. Mengikuti kegiatan pelatihan, ESQ bimbingan teknis terkait dengan pengembangan
kepariwisataan;
d. Mengadakan pembinaan kepada pelaku usaha pariwisata tentang pelayanan prima
kepada pengunjung dengan harapan pengunjung akan betah tinggal lebih lama dan
berkunjung lagi ke Demak.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa indikator Jumlah Pendapatan dari sektor pariwisata telah efisien. Kondisi ini
tampak dari capaian kinerja sebesar 116,02% dibandingkan dengan capaian
penggunaan dana sebesar 63,55%. Artinya tingkat efisiensi yang dicapai sebesar
36,45% dan efektivitasnya sebesar 152,47%.
Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari program yang dilakukan terkait
meningkatnya kotribusi pendapatan pariwisata dalam PAD di Kabupaten Demak tahun
2017 sebanyak 3 (tiga) program yang dilaksanakan guna mendukung terwujudnya
sasaran strategis ini. Programnya meliputi :
1. Program Pengembangan pemasaran pariwisata
2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
3. Program Pengembangan Kemitraan
Sedangkan kurang berhasil / kegagalan dalam pencapaian sasaran pada program
yaitu:
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata khususnya pada kegiatan
Pengembangan daerah tujuan wisata (Pembangunan Panggung kesenian dan pagar
pembatas di lokasi Taman Parkir Tembiring Jogo Indah dan pembuatan jalan setapak
pejalan kaki di Desa Tambakbulusan Kecamatan Karangtengah) dibangun dengan dana
DAK Fisik sebesar Rp. 1.050.000.000,-- tidak terlaksana/realisasi karena pembuatan DED
nya selesai akhir Agustus 2017 dan kurangnya persyaratan administrasi/berkas pelaksanaan
kontrak belum lengkap serta waktu yang sangat terbatas untuk pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
91
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Sasaran 2 Meningkatnya Pelestarian Keragaman dan Kekayaan Budaya Daerah
Sasaran Meningkatnya Pelestarian Keragaman dan Kekayaan Budaya Daerah
merupakan pelaksanaan dari Misi 3 yaitu “Meningkatkan Kedaulatan Pangan dan
ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal serta mengurangi tingkat pengangguran”
dengan tujuan misi meningkatkan daya saing pariwisata dan pelestarian kebudayaan
dengan indicator sasaran Persentase Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang
dilestarikan. Adapun capaian indicator ini dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel III.18 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya Pelestarian Keragaman dan Kekayaan Budaya Daerah
No Indikator Kinerja
Utama
Realis
asi
tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. Persentase benda,
Situs dan Kawasan
cagar budaya yang
dilestarikan
55% 70% 60% 85,71%
100%
60%
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran Meningkatnya Pelestarian Keragaman dan Kekayaan Budaya Daerah diukur
menggunakan indikator sebagaimana tertera dalam tabel. Pencapaian atas sasaran
Meningkatnya Pelestarian Keragaman dan Kekayaan Budaya Daerah tercapai tinggi.
Hal ini dapat dilihat dari capaian indikator persentase benda, situs cagar budaya yang
dilestarikan tercapai 60% (85,71%) melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar 70 %.
Capaian kinerja pada Sasaran Meningkatnya Pelestarian Keragaman dan Kekayaan
Budaya Daerah apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD telah tercapai 60 %.
Dari tabel di atas tergambar bahwa secara umum capaian kinerjanya belum
sesuai target yang telah ditetapkan. Obyek Benda/ Bangunan Cagar Budaya (BCB),
selain memiliki kedudukan penting sebagai bukti-bukti yang berperan sebagai
pengkonstruksi sejarah, juga memiliki potensi yang besar sebagai obyek wisata budaya
dan sejarah. Obyek BCB di Kabupaten Demak merupakan potensi yang sangat baik jika
dapat diintegrasikan untuk kegiatan pengembangan pariwisata dalam rangka
pemanfaatannya yang merupakan salah satu unsur dari pelestarian (pelindungan,
pengembangan, dan pemanfaatan). Saat ini pada era otonomi daerah, telah
berkembang pula tuntutan akan hak dalam pengelolaan cagar budaya dan museum
92
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat. Selain itu, kepedulian akan pelestarian dan
pemanfaatan warisan budaya dan permuseuman di kalangan internasional sudah tinggi,
ditandai dengan adanya konvensi internasional pelestarian budaya dan permuseuman
yang berimplikasi pada upaya pelestarian warisan budaya dan museum di Indonesia
sebagai bagian dari masyarakat dunia dalam era globalisasi di bidangkebudayaan.
Upaya-upaya penanaman nilai-nilai sejarah, pelestarian benda-benda tinggalan
purbakala, serta pengembangan permuseuman menjadi sangat penting dan strategis
dalam rangka membangun jati diri bangsa agar dapat diwariskan dan dimanfaatkan
bagi generasi muda dan mendukung upaya persatuan dan kesatuan. Kegiatan
pelestarian peninggalan sejarah dan purbakala dalam perkembangannya juga memiliki
kontribusi yang cukup penting dalam rangka memperkokoh ketahanan budaya serta
persatuan dan kesatuan bangsa dari ancaman konflik yang mengarah pada
disintegrasi bangsa. Pembangunan sejarah dan purbakala diharapkan akan dapat
berperan dalam membangun watak bangsa. Upaya memperkenalkan masyarakat
terhadap pentingnya pelestarian peninggalan sejarah dan purbakala di Kabupaten
Demak dilakukan melalui kegiatan eduwisata pelajar, yaitu kegiatan mengunjungi
tempat-tempat bersejarah setiap akhir pekan yang dijadual secara bergantian.
Gambar III.4 Kunjungan pelajar ke UPT Museum Glagah Wangi
Untuk menjaga pelestarian Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang
dilestarikan, Pemerintah Kabupaten Demak juga membeli benda bersejarah yang masih
berada di tangan perorangan atau dimiliki secara pribadi oleh masyarakat secara
bertahap setiap tahunnya. Saat ini koleksi benda, situs dan kawasan Cagar Budaya
sudah mencapai 160 jenis.
93
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Gambar III.5 UPTD Museum Glagah Wangi
Kondisi obyektif saat ini menunjukkan bahwa pada era otonomi daerah, kualitas
pengelolaan warisan budaya bangsa, seperti benda cagar budaya, situs, kawasan
cagar budaya, dan museum masih sangat beragam. Disamping itu apresiasi dan
kesadaran masyarakat terhadap warisan budaya seperti candi, istana, masjid kuno,
monumen, dan bangunan bersejarah lainnya belum berkembang secara optimal. Hal
tersebut menunjukkan masih kurangnya apresiasi, pemahaman, komitmen, dan
kesadaran tentang arti pentingnya warisan budaya dengan berbagai kandungan nilai-
nilai luhurnya. Disamping itu, museum sebagai sarana informasi, edukasi, dan rekreasi
belum sepenuhnya terealisasi. Dengan demikian, tantangan kedepan adalah
peningkatan upaya perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan warisan budaya
(benda, bangunan, situs, dan kawasan cagar budaya) dan nilai-nilai sejarah,dalam
meningkatkan kesejahteraanmasyarakat.
Hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran ini diantaranya adalah :
1. Masih rendahnya tingkat pemahaman masyarakat terhadap pelestarian sejarah dan
purbakala sebagai identitas asli Bangsa Indonesia akan menjadi ancaman yang
serius terhadap ketahanan bangsa;
2. Masih lemahnya pemahaman masyarakat terhadap perubahan lingkungan geografi
sejarah dan lemahnya pemahaman tentang kondisi wilayah Indonesia;
3. Perdagangan ilegal, pemalsuan, dan pencurian benda cagar budayadisebabkan
faktor ekonomi karena berhadapan pada situasi yang sulit bagi sebagian besar
masyarakat untuk mendapatkan penghasilan
4. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap penghargaan pada benda-
benda peninggalan sejarah dan purbakala telah mendorong tindakan-tindakan yang
merusak kelestarian obyek tersebut
94
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
5. Masih kurangnya perhatian masyarakat terhadap pengelolaan kekayaan budaya
dengan adanya kecenderungan pengalihan fungsi bangunan, situs, dan kawasan
cagar budaya menjadi ruang komersial yang modern tanpa mematuhi azas
pelestarian bangunan cagar budaya
6. Belum optimalnya pembinaan, perlindungan dan pelestarian sejarah dan benda-
benda Purbakala atau Benda Cagar Budaya ( BCB).
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja adalah sebagai
berikut :
1. Pemberian bimbingan teknis sejarah, peninggalan bawah air, peninggalan
purbakala, dan museum;
2. Pelaksanaan administrasi, perawatan dan pemeliharaan UPTD Museum Glagah
Wangi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Demak;
3. Menginventarisasi Benda-benda Cagar Budaya (BCB) yang ada di Kabupaten
Demak dan mensosialisasikan upaya perawatan dan pemeliharaan BCB kepada
masyarakat.
Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja tahun mendatang
maka akan ditempuh strategi sebagai berikut:
1. Melaksanakan kebijakan di bidang nilai sejarah, geografi sejarah, peninggalan
bawah air, peninggalan purbakala, dan museum berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
2. Melaksanakan kegiatan sejarah, purbakala, dan museum berdasarkan standar,
norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang nilai sejarah, geografi sejarah,
peninggalan bawah air, peninggalan purbakala dan museum.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa indicator persentase benda, situs kawasan cagar budaya yang dilestarikan telah
efisien. Kondisi ini tampak dari capaian kinerja sebesar 85,71% dibandingkan dengan
capaian penggunaan dana sebesar 91,80%. Artinya tingkat efisiensi yang dicapai
sebesar 8,20% dan efektivitasnya sebesar 93,91%.
Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari program yang dilakukan terkait upaya
peningkatan pelestarian keragaman dan Kekayaan budaya daerah. Pada tahun 2017,
sebanyak 1 (satu) program yang dilaksanakan untuk sasaran strategis ini yaitu
Program Pengembangan Nilai Budaya.
Tujuan 7 Meningkatkan infrastruktur dasar perdesaan dan Perkotaan
Sasaran 1 Meningkatnya kualitas kondisi jalan dan jembatan
Secara geografis Kabupaten Demak memiliki lokasi yang sangat strategis karena
berada di jalur pantura Provinsi Jawa Tengah, dimana jalur pantura tersebut
95
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
menghubungkan antara Jakarta-Surabaya. Posisi yang sangat strategis tersebut
tentunya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di
Kabupaten Demak, oleh karena itu dukungan sarana dan prasarana jalan yang
berkualitas serta sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan transportasi perlu
mendapatkan perhatian serius.
Capaian indikator sasaran meningkatnya kualitas kondisi jalan dan jembatan cenderung
menunjukkan tren meningkat dari tahun ketahun. Capaian atas indikator sasaran ini
pada tahun 2016 sejumlah 91,54 %, sedangkan pada tahun 2017 realisasinya
mencapai 95,28 %. Artinya terjadi kenaikan yang sangat signifikan bila dibandingkan
tahun sebelumnya.
Tahun 2014 panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 3762,73 km atau 88,33%
kemudian tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 386.16 km 90,54 %, tahun 2016
mengalami peningkatan menjadi 390,42 km atau 91,54 % dan tahun 2017 proporsi
panjang jaringan jalan dalam kondisi baik naik signifikan menjadi 406,38 km atau
95,28%.
Tabel III.19 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya kualitas kondisi jalan dan jembatan
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. Proporsi
panjang jaringan
jalan dalam
kondisi baik
91,54 % 92,54 % 95,28 % 102,96
%
96,54 % 98,69 %
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Demak dan
https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran meningkatnya kualitas kondisi jalan dan jembatan tercapai Sangat Tinggi. Hal
ini dilihat dari indikator proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik di Kabupaten
Demak yang menunjukkan pencapaian di atas target yang ditetapkan. Total panjang
jalan kabupaten/kota sepanjang 406,38 km, dari jumlah tersebut sejumlah 394,6 km
yang kondisinya dinyatakan baik.
96
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Diagram III.6 Panjang jalan nasional, provinsi dan kabupaten di Kabupaten Demak
Tahun 2017
40.656
43.510
426.510
Nasional
Provinsi
Kabupaten
Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Demak Tahun 2017
Diagram III.7 Perbandingan Kondisi Jalan Kabupaten di Kabupaten Demak Tahun 2017
Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Demak tahun 2017
Keberhasilan pencapaian atas sasaran ini tidak terlepas dari terlaksananya program
kegiatan yang mendukung peningkatan infrastruktur perdesaan dan perkotaan di
wilayah Kabupaten Demak, yang salah satunya dilakukan melalui peningkatan kualitas
kondisi jalan dan jembatan di Kabupaten Demak
Strategi untuk pencapaian kinerja kedepan :
a. Pembangunan jalan dan jembatan kabupaten yang rusak berat, serta penigkatan
jalan poros desa;
b. Pemeliharaan dan rehabilitasi jalan kabupaten yang rusak ringan;
95,28
4,72
0
20
40
60
80
100
120
Kondisi Baik Kondisi Tidak Baik
Perbandingan Kondisi Jalan Kabupaten Demak
Perbandingan Kondisi
Jalan Kabupaten Demak
97
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
c. Penyediaan sarana dan prasarana kebinamargaan;
d. Pembangunan talud/turap/bronjong penunjang jalan kabupaten.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa indikator meningkatnya kualitas kondisi jalan dan jembatan telah efisien. Kondisi
ini tampak dari capaian kinerja sebesar 102,96 % dibandingkan dengan capaian
penggunaan dana sebesar 99,37 %. Artinya tingkat efisiensi yang dicapai sebesar
0,63% dan tingkat efektivitas sebesar 103,59 %.
Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari program yang dilakukan terkait
Meningkatnya kualitas kondisi jalan dan jembatan. Pada tahun 2016 sebanyak 7 (tujuh)
program yang dilaksanakan guna mendukung terwujudnya sasaran strategis ini.
Program tersebut meliputi :
a. Program pembangunan jalan dan jembatan;
b. Program pembangunan jalan poros desa
c. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan;
d. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan;
e. Program pembangunan turap/talud/bronjong;
f. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan.
Sasaran 16 Meningkatnya kualitas drainase
Sasaran Meningkatnya Kualitas Drainase merupakan pelaksanaan dari Misi 4 yaitu
“Mengakselerasi Pembangunan Infrastruktur Strategis, Kewilayahan dan meningkatkan
keterpaduan perkembangan kota dan desa” dengan tujuan misi meningkatkan
infrastruktur dasar perdesaan dan perkotaan dengan indicator sasaran Drainase dalam
kondisi baik/ Pembuangan aliran air tidak tersumbat. Adapun capaian indicator ini dapat
dilihat dari tabel berikut:
Tabel III.20 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya kualitas drainase
No Indikator Kinerja
Utama
Realisas
i tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. Drainase dalam
kondisi
baik/pembuangan
aliran air tidak
tersumbat
53,26 % 54,26
%
54,30 % 100,07
%
58,26 % 93,20 %
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Demak dan
https://esakip.demakkab.go.id
98
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Sasaran meningkatnya kualitas drainase tercapai Sangat Tinggi. Hal ini dilihat dari
indikator drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat di
Kabupaten Demak yang menunjukkan pencapaian di atas target yang ditetapkan.
IKU “drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat” diukur
dengan menghitung panjang drainase tersumbat pembuangan aliran air (km)
dibandingkan dengan panjang seluruh drainase di kabupaten dengan capaian sebesar
54,30% (100,07%) atas target 54,26%, jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD
diperoleh capaian 93,20%. Kedepannya upaya untuk mempertahankan capaian kinerja
bahkan meningkatkan capaian kinerja pada indikator ini merupakan salah satu prioritas
penting guna mewujudkan tata kota yang ramah lingkungan.
Apabila dipersandingkan dengan capaian pada tahun-tahun sebelumnya, IKU “drainase
dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat” dapat dinyatakan mengalami
perkembangan yang relatif menggembirakan. Capaian drainase dalam kondisi baik
berturut-turut di wilayah Kabupaten Demak mulai tahun 2015 sebesar 52,26 %, tahun
2016 sebesar 53,26 % dan tahun 2017 sebesar 54,30 %. Peningkatan ini setidaknya
menjadi salah satu bukti bahwa kesadaran masyarakat Demak untuk memelihara dan
merawat drainase / saluran pembuangan yang ada di sekitar wilayahnya sudah mulai
terbangun. Meskipun kenaikan capaian tidak terlalu signifikan dari tahun ke tahun,
namun setidaknya kenaikan ini tetap harus kita apresiasi, tentunya ke depan Perangkat
Daerah terkait harus bisa merumuskan cara untuk mengoptimalkan kesadaran
masyarakat dalam menjaga lingkungannya, termasuk dalam hal perawatan dan
pemeliharaan drainase.
Strategi untuk pencapaian kinerja kedepan :
a. Pembangunan drainase yang rusak berat dan yang belum terbangun
b. Pemeliharaan dan rehabilitasi drainase;
c. Penyediaan sarana dan prasarana dalam merawat drainase.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa indikator drainase dalam kondisi baik/pembungan aliran air tidak tersumbat telah
efisien. Kondisi ini tampak dari capaian kinerja sebesar 100,07 % dibandingkan dengan
capaian penggunaan dana sebesar 99,57 %. Artinya tingkat efisiensi yang dicapai
sebesar 0,43 % dan tingkat efektivitas sebesar 100,50 %.
Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari program yang dilakukan terkait
Meningkatnya kualitas drainase. Adapun program yang dilaksanakan guna mendukung
tercapainya sasaran ini adalah Program pembangunan saluran drainase atau gorong-
gorong.
99
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Tujuan 8 Meningkatkan kualitas jaringan irigasi dan pengairan dalam rangka
mendukung peningkatan produksi pertanian
Sasaran 1 Terpeliharanya jaringan irigasi yang berkelanjutan
Sasaran Terpeliharanya jaringan irigasi yang berkelanjutan merupakan pelaksanaan
dari Misi 4 yaitu “Mengakselerasi Pembangunan Infrastruktur Strategis, Kewilayahan
dan meningkatkan keterpaduan perkembangan kota dan desa” dengan tujuan misi
Meningkatkan kualitas jaringan irigasi dan pengairan dalam rangka mendukung
peningkatan produksi pertanian dengan indicator sasaran persentase luas daerah
irigasi kabupaten dalam kondisi baik. Adapun capaian indicator ini dapat dilihat dari
tabel berikut:
Tabel III.21 capaian indikator kinerja utama
sasaran Terpeliharanya jaringan irigasi yang berkelanjutan
No Indikator Kinerja
Utama
Realisas
i tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. Persentase luas
daerah irigasi
kabupaten dalam
kondisi baik
90,21 % 90,21 % 90,50 % 100,32
%
90,41 % 100,10 %
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Demak dan
https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran terpeliharanya jaringan irigasi yang berkelanjutan tercapai Sangat Tinggi. Hal
ini dilihat dari indikator persentase luas daerah irigasi kabupaten dalam kondisi baik di
Kabupaten Demak yang menunjukkan pencapaian di atas target yang ditetapkan.
IKU “persentase luas daerah irigasi kabupaten dalam kondisi baik” diukur dengan cara
menghitung luas irigasi kabupaten yang berada dalam kondisi baik dibandigkan dengan
luas irigasi kabupaten secara keseluruhan. Realisasi IKU “persentase luas dearah
irigasi dalam kondisi baik” tahun 2017 sebesar 90,50 % atau 102,32 % dari target yang
ditetapkan tahun 2017.
Apabila dipersandingkan dengan capaian pada tahun-tahun sebelumnya, IKU
“persentase luas daerah irigasi kabupaten dalam kondisi baik” dapat dinyatakan
mengalami perkembangan yang relatif menggembirakan. Capaian luas daerah irigasi
dalam kondisi baik berturut-turut di wilayah Kabupaten Demak mulai tahun 2015
sebesar 90,11 %, tahun 2016 sebesar 90,16 % dan tahun 2017 sebesar 90,50 %.
100
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Peningkatan ini setidaknya menjadi harapan bagi kita semua bahwa kedepannya
Kabupaten Demak akan memiliki sistem irigasi yang bekerja dengan baik.
Strategi untuk pencapaian kinerja kedepan :
a. Pembangunan daerah irigasi yang rusak berat dan yang belum terbangun;
b. Pemeliharaan dan rehabilitasi daerah irigasi;
c. Menyediakan sarana dan prasarana irigasi;
d. Melibatkan Komisi Irigasi dan Dharmotirto untuk berpartisipasi dalam menjaga
daerah irigasi.
Realisasi IKU “persentase luas daerah irigasi kabupaten dalam kondisi baik dari sisi
penggunaan dana telah efisien. Kondisi ini tampak dari capaian IKU sebesar 90,50
atau tercapai 102,32 % dari target, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian
peggunaan dana sebesar 98,71 %. Artinya tingkat efisiensi anggaran dalam pencapaian
IKU adalah sebesar 1,29 % dan tingkat efektivitasnya sebesar 103,61 %.
Keberhasilan pencapaian atas sasaran ini tidak terlepas dari terlaksananya program
kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran ini. Pada tahun 2017 program yang
dilaksanakan guna mendukung terwujudnya sasaran strategis ini melalui Program
pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya.
Tujuan 10 Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak dan mendorong
masyarakat untuk mampu memenuhi kebutuhan permukiman yang sehat,
teratur dan berkelanjutan di perkotaan dan perdesaan.
Sasaran 1 Terpenuhinya sarana dan prasarana permukiman yang sehat, teratur dan
berkelanjutan.
Sasaran Terpenuhinya sarana dan prasarana permukiman yang sehat, teratur dan
berkelanjutan merupakan pelaksanaan dari Misi 4 yaitu “Mengakselerasi Pembangunan
Infrastruktur Strategis, Kewilayahan dan meningkatkan keterpaduan perkembangan
kota dan desa” dengan tujuan misi Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang
layak dan mendorong masyarakat untuk mampu memenuhi kebutuhan permukiman
yang sehat, teratur dan berkelanjutan di perkotaan dan perdesaan dengan indicator
sasaran jumlah rumah tidak layak huni. Adapun capaian indicator ini dapat dilihat dari
tabel berikut:
101
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Tabel III.22 capaian indikator kinerja utama
sasaran Terpenuhinya sarana dan prasarana permukiman yang sehat, teratur dan berkelanjutan
No Indikator Kinerja
Utama
Realisas
i tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. Jumlah Rumah
tidak layak huni
85.920 85.334
unit
85.573
unit
99,72% 82.334
unit
96,06%
Sumber : Dinas Perumahan dan Kawasan permukiman Kabupaten Demak dan
https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran Terpenuhinya sarana dan prasarana permukiman yang sehat, teratur dan
berkelanjutan tercapai Sangat Tinggi meskipun belum memenuhi target yang telah
ditetapkan. Di tahun 2017 ini jumlah rumah tidak layak huni sebesar 85.573 unit RTLH
dari target 85.334 unit. Hal ini dilihat dari indikator jumlah rumah tidak layak huni di
Kabupaten Demak yang menunjukkan pencapaian belum maksimal dari target yang
ditetapkan.
IKU “jumlah rumah tidak layak huni” diukur dengan cara menghitung Jumlah
Keseluruhan Rumah tidak layak huni. Realisasi IKU “jumlah rumah tidak layak huni”
tahun 2017 sebesar 85.573 unit atau 99,72 % dari target yang ditetapkan tahun 2017.
Sedangkan jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD memiliki capaian 96,06% dari
target akhir 82.334 unit.
Sasaran ini tercapai tidak terlepas dari beberapa faktor pendukung, antara lain:
1. Adanya kebijakan pemerintah pusat yang menjadikan sektor infrastruktur sebagai
salah satu prioritas pembangunan
2. Adanya dukungan dana dari pusat maupun provinsi
3. Tersedianya kebijakan dan standar sebagai acuan, pedoman teknis dan manual
dalam melaksanakan tugas
4. Terjalin koordinasi dengan stakeholder lain
5. Lokasi kantor yang dekat dengan OPD lain yang saling terkait, memudahkan dalam
menjalin koordinasi
Adapun Faktor penghambat sehingga sasaran ini tidak tercapai adalah:
1. Target yang ditentukan dalam RPJMD terlalu tinggi dan belum sesuai dengan
kondisi eksisting pembagian tanggung jawab dengan OPD lainnya.
102
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
2. Tidak tersedinaya/ terbatasnya data yang akurat sebagai bahan perencanaan
maupun pelaporan.
3. Kurangnya SDM yang kurang kompeten
4. Terbatasnya anggaran daerah yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur
bidang perumahan dan kawasan permukiman.
5. Usulan masyarakat yang masih didominasi kepentingan politik.
6. Profesionalisme penyedia jasa (kontraktor dan konsultan) yang masih rendah.
7. Kurangnya sinergitas dengan OPD lain yang saling berhubungan.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa indikator jumlah rumah tidak layak huni efisiensi, hal ini dapat dilihat dari capaian
kinerja sebesar 99,72% dengan capaian anggaran sebesar 93,97% sehingga
efisiensinya sebessar 6,03% dan efektivitasnya 105,75%
Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari program yang dilakukan terkait
Terpenuhinya sarana dan prasarana permukiman yang sehat, teratur dan
berkelanjutan. Adapun program yang dilaksanakan guna mendukung tercapainya
sasaran ini adalah
1. Program Lingkungan Sehat Perumahan
2. Program Pengembangan Perumahan
3. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
4. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Tujuan 10 Meningkatkan kualitas penataan ruang dan ruang terbuka hijau
Sasaran 1 meningkatnya Kualitas Perencanaan Tata Ruang.
Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, daerah memiliki
tugas dan wewenang yang cukup besar dalam penyelenggaraan penataan ruang.
Guna menjaga kualitas penyelenggaraan kewenangan itulah maka penyusunan
rencana tata ruang harus dilandasi pemikiran perspektif menuju keadaan pada masa
depan yang didambakan, bertitik tolak dari data, informasi, ilmu pengetahuan dan
tekhnologi yang dapat dipakai serta memperhatikan keragaman wawasan kegiatan tiap
sektor. Sebab penataan ruang yang dilaksanakan secara komprehensif dan
berkelanjutan dapat menjadi alat yang efektif guna menghindari berbagai permasalahan
lingkungan di masa mendatang.
Perencanaan tata ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang merupakan dua sisi dari
suatu mata uang. Pengendalian pemanfaatan tata ruang akan berlangsung secara
103
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
efektif dan efisien bilaman telah didahului dengan perencanaan dan tata ruang yang
valid dan berkualitas. Sebaliknya, rencana tata ruang yang tidak dipersiapkan dengan
mantap akan membuka peluang terjadinya penyimpangan fungsi ruang secara efektif
dan efisien yang pada akhirnya akan menyulitkan tercapainya tertib ruang sebagaimana
telah ditetapkan dalam rencana tata ruang.
Sasaran Meningkatnya Kualitas Perencanaan Tata Ruang merupakan pelaksanaan dari
Misi 4 yaitu “Mengakselerasi Pembangunan Infrastruktur Strategis, Kewilayahan dan
meningkatkan keterpaduan perkembangan kota dan desa” dengan tujuan misi
Meningkatkan kualitas penataan ruang dan ruang terbuka hijau dengan indicator
sasaran persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah
kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital. Adapun
capaian indicator ini dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel III.23 capaian indikator kinerja utama
sasaran meningkatnya Kualitas Perencanaan Tata Ruang
No Indikator Kinerja
Utama
realisasi
tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. Persentase
tersedianya
informasi mengenai
rencana tata ruang
(RTR) wilayah
kabupaten beserta
rencana rincinya
melalui peta analog
dan peta digital
35 % 35 % 50 % 142,86
%
100 % 50 %
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dan Badan Perencanaan
Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Demak dan
https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran meningkatnya kualitas perencanaan tata ruang tercapai Sangat Tinggi. Hal ini
dilihat dari indikator persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang
(RTR) wilayah kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital
di Kabupaten Demak yang menunjukkan pencapaian di atas target yang ditetapkan.
Perencanaan tata ruang Kabupaten Demak dalam artikegiatan menyusun dan
menetapkan rencana tata ruang, merupakan proses menentukan struktur ruang dan
104
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
pola ruang. Perencanaan yang berkualitas akan menghasilkan rencana tata ruang yang
juga berkualitas. Sistem kualitaspada perencanaan tata ruang merupakan kontrol dan
perbaikan kualitas ruang wilayah yang dilakukan sepanjang proses perencanaan.
Gambar III.6 Peta Pola Ruang RTRW Kabupaten Demak
Sumber : Bappeda litbang Kabupaten Demak
Kabupaten Demak terdiri dari 14 kecamatan yang meliputi 243 desa dan 6 kelurahan,
sampai dengan tahun 2017 penyusunan rencana tata ruang wilayah beserta rencana
rincinya sudah dilaksanakan untuk 7 kecamatan, meliputi Kecamatan Mijen,
Karanganyar, Karangawen, Karangtengah, Bonang, Wedung dan Kebonagung.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Demak 2016-2021,
ditargetkan pada akhir tahun RPJMD seluruh kecamatan sudah tersusun RTR beserta
rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital.
Realisasi pencapaian indikator “persentase tersedianya informasi mengenai RTR
wilayah kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analog dan digital” dari sisi
penggunaan dana telah efisien. Kondisi ini tampak dari capaian IKU sebesar 50 % atau
tercapai 142,86 % dari target, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian peggunaan
dana sebesar 93,43%. Artinya tingkat efisiensi anggaran dalam pencapaian IKU adalah
sebesar 6,57 % dan efektivitasnya sebesar 149,43%.
Indikator “persentase tersedianya informasi mengenai RTR wilayah kabupaten beserta
rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital” merupakan indikator yang
sebelumnya tidak ada dalam RPJMD Kabupaten Demak tahun 2011-2016, sehingga
pencapainnya tidak bisa diperbandingkan dengan pencapaian pada RPJMD periode
sebelumnya.
Keberhasilan pencapaian atas sasaran ini tidak terlepas dari terlaksananya program
kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran ini. Pada tahun 2016 program yang
dilaksanakan guna mendukung terwujudnya sasaran strategis ini adalah Program
perencanaan tata ruang.
105
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Sasaran 2 Meningkatnya pengendalian pemanfaatan ruang
Sasaran Meningkatnya Pengendalian Pemanfaatan Ruang merupakan pelaksanaan
dari Misi 4 yaitu “Mengakselerasi Pembangunan Infrastruktur Strategis, Kewilayahan
dan meningkatkan keterpaduan perkembangan kota dan desa” dengan tujuan misi
Meningkatkan kualitas penataan ruang dan ruang terbuka hijau dengan indicator
sasaran Persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah
kawasan perkotaan. Adapun capaian indicator ini dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel III.24 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya Pengendalian Pemanfaatan Ruang
No Indikator Kinerja Utama realisasi
tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Tar
get
Realis
asi
%
Capaian
1. Persentase tersedianya
luasan RTH publik
sebesar 20% dari luas
wilayah kawasan
perkotaan
2 % 4 % 2,58
%
64,5 % 8 % 32,29 %
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dan https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran meningkatnya pengendalian pemanfaatan ruang di Kabupaten Demak tercapai
Rendah. Hal ini dilihat dari indikator persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar
20% dari luas wilayah kawasan perkotaan di Kabupaten Demak yang menunjukkan
pencapaian di bawah target yang ditetapkan.
Ruang terbuka hijau sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang didefiniskan sebagai area memanjang/jalur dan/atau mengelompok
yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh
secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
106
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Diagram III.8
Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Kabupaten Demak
35.768
4.100
52.700
5800
1600144604
2250
22422
20317
2065 23586
Data RTHKP Demak Tahun 2017 (m²)
Taman Kota
Taman Wisata Alam
Taman LingkunganPerkantoran
Taman LingkunganPerkantoran
Taman Hutan Raya
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Demak
Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2011 disebutkan bahwa
kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian
dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan
dan distribusi pelayanan jasa permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi
pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan
kegiatan ekonomi. Sedangkan Ruang Terbuka Hijau dalam Perbup tersebut
didefinisikan sebagai area memanjang/jalur dan/atau mengelompok yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh
secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
Di dalam Peraturan Bupati Demak Nomor 6 Tahun 2011 disebutkan bahwa luas
kawasan perkotaan di Kabupaten Demak adalah 6.101 ha sedangkan luasan ruang
terbuka hijau sebagaimana tersaji dalam diagram di atas sebesar 315.212 m² atau
31.52 ha. Berdasarkan data tersebut dapat dijelaskan bahwa target tahun 2017 atas
IKU Persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kawasan
perkotaan adalah 4 % atau (4 % x 1.220 ha = 48,80 ha). Sedangkan realisasi RTH
tahun 2017 sebesar 31,52 ha atau 64,59 %. Apabila disandingkan dengan target akhir
tahun RPJMD 2016-2021 didapatkan angka sebagai berikut = 8 % x 1.220 ha = 97,61
ha. Artinya capaian s.d 2017 terhadap akhir tahun RPJMD 2016-2021 sebesar 32,29%.
107
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Indikator “Persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah
kawasan perkotaan” merupakan indikator yang sebelumnya tidak ada dalam RPJMD
Kabupaten Demak tahun 2011-2016, sehingga pencapainnya tidak bisa
diperbandingkan dengan pencapaian pada RPJMD periode sebelumnya.
Realisasi pencapaian indikator “persentase tersedianya luasan RTH publik dari luas
wilayah perkotaan” dari sisi penggunaan dana belum efisien. Kondisi ini tampak dari
persentase capaian indikator terhadap target adalah sebesar 64,5 %, lebih rendah
dibandingkan dengan capaian peggunaan dana sebesar 93,93 % sehingga efisiensi
anggaran sebesar 6,07% dan efektivitasnya sebesar 70,57%
Tujuan 11 Meningkatkan Pelayanan transportasi dan perhubungan
Sasaran 1 Meningkatnya pelayanan perhubungan darat
Sasaran Meningkatnya pelayanan perhubungan darat merupakan pelaksanaan dari
Misi 4 yaitu “Mengakselerasi Pembangunan Infrastruktur Strategis, Kewilayahan dan
meningkatkan keterpaduan perkembangan kota dan desa” dengan tujuan misi
Meningkatkan Pelayanan transportasi dan perhubungan dengan indicator sasaran
persentase sarana perlengkapan jalan dalam kondisi baik. Adapun capaian indicator ini
dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel III.25 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya pelayanan perhubungan darat
No Indikator Kinerja
Utama
%
capaian
tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. Persentase
sarana
perlengkapan
jalan dalam
kondisi baik
30 % 45 % 96,82 %
215,16
%
100 % 96,82 %
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Demak dan https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran meningkatnya pelayanan perhubungan darat di Kabupaten Demak tercapai
Sangat Tinggi. Hal ini dilihat dari indikator persentase sarana perlengkapan jalan dalam
kondisi baik menunjukkan pencapaian melebihi target yang ditetapkan.
108
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Tabel III.26
Kondisi Sarana Perlengkapan Jalan
Kabupaten Demak Tahun 2017
No Jenis Perlengkapan Jalan Jumlah Kondisi
1. Warning lamp 4 unit 100 % baik
2. Guardrail 144 m² 100 % baik
3. Marka 1.595 m² 95 % baik
4. Rambu 131 unit 121 unit baik
(92,3%)
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Demak Tahun 2017
Gambar III.7 Foto Marka Jalan Sultan Trenggono (depan SMAN 1 Demak)
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian atas sasaran ini adalah :
a. Adanya sinergitas dan koordinasi yang terjalin secara kontinyu dan harmonis
dengan instansi terkait;
b. Tersusunnya skala prioritas untuk menentukan lokasi mana saja yang dipandang
urgent atau mendesak untuk segera dipasangi perlengkapan jalan;
c. Pelibatan masyarakat dalam penyusunan skala prioritas melalui penyerapan
informasi terhadap kebutuhan masyarakat;
d. Dilakukannya cek dan ricek ke lapangan pada kesempatan pertama atas ajuan
kebutuhan perlengkapan jalan dari masyarakat;
e. Terjalinnya komunikasi secara intensif dengan para stakeholder.
Strategi untuk pencapaian kinerja kedepan :
a. Mengupayakan adanya sharing dana dari Pemerintah Provinsi maupun Pusat;
b. Menjalin komunikasi secara intens dengan stakeholder terkait.
109
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Realisasi indikator “persentase perlengkapan jalan dalam kondisi baik” dari sisi
penggunaan dana telah efisien. Kondisi ini tampak dari capaian indikator sebesar 96,82
atau tercapai 215,16 % dari target, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian
peggunaan dana sebesar 98,64%. Artinya tingkat efisiensi anggaran dalam pencapaian
IKU adalah sebesar 1,36 % dan tingkat efektivitasnya sebesar 216,52 %.
Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari program yang dilakukan terkait
Meningkatnya pelayanan perhubungan darat di Kabupaten Demak tahun 2017
sebanyak 1 (satu) program yang dilaksanakan guna mendukung terwujudnya sasaran
strategis ini yaitu Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan.
Tujuan 12 Meningkatkan Ketersediaan, kualitas, kesetaraan, keterjangkauan dan
kepastian dalam memperoleh pelayanan pendidikan
Sasaran 1 Meningkatnya partisipasi pendidikan pada jenjang pendidikan dasar, PAUD
dan pendidikan non formal
Pembangunan di bidang pendidikan terus dilaksanakan di Kabupaten Demak dalam
rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dan mendukung Nawacita Presiden
Republik Indonesia yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dan
melakukan revolusi karakter bangsa. Hal ini sejalan dengan visi Bupati terpilih yakni
“Terwujudnya Masyarakat Demak Yang Agamis lebih Sejahtera, Mandiri, Maju,
Kompetitif, Kondusif, Berkepribadian dan Demokratis”. Sasaran Meningkatnya
partisipasi pendidikan pada jenjang Pendidikan dasar, PAUD dan pendidikan non
formal ditegaskan dalam RPJMD Tahun 2016-2021 dalam misi 5 yaitu “Meningkatkan
kualitas Pendidikan dan kesehatan sesuai standar serta perlindungan sosial dan
penanggulangan kemiskinan.” Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) digunakan untuk
mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang yang
ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat
dicapai oleh setiap anak.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran,Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
110
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Tabel III.27 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya partisipasi pendidikan pada jenjang pendidikan dasar, PAUD dan
pendidikan non formal
No Indikator Kinerja
Utama
Realisas
i tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. Angka Harapan
lama sekolah
12,5 13
tahun
12,95
tahun
99,62%
13,5
tahun
95,92%
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran untuk Meningkatnya partisipasi pendidikan pada jenjang Pendidikan dasar,
PAUD dan pendidikan non formal belum menunjukkan keberhasilan dimana tahun
2017, dari target 13 tahun, realisasi tahun 2017 menunjukkan bahwa Angka Harapan
Lama Sekolah penduduk Demak mencapai 12,95 tahun atau 99,62% dari target kinerja.
Angka Harapan lama Sekolah Kabupaten Demak sebesar 12,95 tahun,
artinya lamanya sekolah yang diharapkan akan dirasakan oleh penduduk (usia 7
tahun ke atas) di masa mendatang adalah 12,95 tahun. Dengan kata lain, penduduk
usia 7 tahun diharapkan mampu menempuh jenjang pendidikan hingga Sarjana yang
baru menempuh pendidikan semester 1 dan 2.
Angka Harapan Lama Sekolah Kabupaten Demak tahun 2017 meningkat
0,45 poin dibandingkan tahun 2016 sebesar 12,5. Peningkatan ini tidak terlepas dari
peran serta dari pihak pemerintah dalam meningkatkan kesadaran kepada
masyarakat akan pentingnya pendidikan. Selain itu adanya program Bantuan Siswa
Miskin Daerah (BASIMDA), dana Bantuan operasional sekolah (BOS) dan program
pemerintah lainnya yang mampu mengurangi beban biaya sekolah yang harus
ditanggung orangtua siswa. Usaha untuk meningkatkan capaian Angka Harapan
Lama Sekolah juga ditunjukkan dengan adanya alokasi anggaran untuk operasional
Akademi Komunitas Negeri (AKN) di Kabupaten Demak, sehingga lulusan SMA/ MA/
SMK tidak perlu kuliah di luar Kabupaten Demak, dengan harapan dapat menekan
biaya hidup selama kuliah.
Sasaran 2 Meningkatnya akses dan mutu pendidikan dasar, PAUD dan Dikdas
Pembangunan di bidang pendidikan terus dilaksanakan di Kabupaten Demak dalam
rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dan mendukung Nawacita Presiden
111
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Republik Indonesia yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dan
melakukan revolusi karakter bangsa. Hal ini sejalan dengan visi Bupati terpilih yakni
“Terwujudnya Masyarakat Demak Yang Agamis lebih Sejahtera, Mandiri, Maju,
Kompetitif, Kondusif, Berkepribadian dan Demokratis”. Sasaran Meningkatnya
partisipasi pendidikan pada jenjang Pendidikan akses dan mutu pendidikan dasar,
PAUD dan dikdas ditegaskan dalam RPJMD Tahun 2016-2021 dalam misi 5 yaitu
“Meningkatkan kualitas Pendidikan dan kesehatan sesuai standar serta perlindungan
sosial dan penanggulangan kemiskinan.” Angka Partisipasi Kasar pada jenjang
SMP/MTs dapat menjadi salah satu indicator dalam peningkatan kualitas Pendidikan.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran,Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
Tabel III.28 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya partisipasi pendidikan pada jenjang Pendidikan akses dan mutu
pendidikan dasar, PAUD dan dikdas
No Indikator Kinerja
Utama
Realisas
i tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. APK SMP/MTs 126,20% 92% 102,38% 111,28%
99%
103,41%
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran untuk Meningkatnya partisipasi pendidikan pada jenjang Pendidikan akses dan
mutu pendidikan dasar, PAUD dan dikdas menunjukkan keberhasilan dimana tahun
2017, dari target 92%, realisasi tahun 2017 menunjukkan bahwa APK
SMP/MTsmencapai 102,38% atau 111,28% dari target kinerja.
Pembangunan pendidikan telah menunjukkan keberhasilan dan
peningkatan, yang dapat digambarkan antara lain melalui:
1. Angka rata-rata lama sekolah
Indikator kedua yaitu rata-rata lama sekolah pada tahun 2017 mendapat capaian
99,75% mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2016 dengan capaian sebesar
96,08%. Hal ini menunjukkan tingkat kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anak
masih sama tahun yang lalu.
112
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Perluasan akses pendidikan menjadi kunci untuk pemenuhan hak warga negara
dalam bidang pendidikan, seperti juga indikator pendidikan lain yang penting seperti
angka melek huruf. Hal ini karena berbagai hambatan baik teknis maupun non teknis,
menjadikan pemenuhan hak atas pendidikan yang sudah dijamin oleh konstitusi bisa
jadi tidak terpenuhi. Sasaran ini menegaskan bahwa pemerintah akan mengembangkan
kebijakan, program dan kegiatan untuk memastikan pemenuhan hak setiap warga
negara untuk mendapatkan pendidikan tanpa diskriminasi. Pemda Kabupaten Demak
telah menetapkan indikator peningkatan rata-rata lama sekolah sebagai penanda
perluasan akses pendidikan. Rata-rata lama sekolah ini menjelaskan rata-rata jumlah
tahun yang dihabiskan oleh penduduk untuk menempuh semua jenis pendidikan formal
yang pernah dijalani. Indikator ini merupakan indikator makro yang hasil pengukurannya
merupakan hasil dari pengukuran BPS Kabupaten Demak. Dapat dijelaskan bahwa
pencapaian Angka Rata–rata Lama Sekolah dapat direalisasikan sebesar 7,88 tahun
dari target sebesar 7.90 tahun, dengan persentase capaian kinerja sebesar 99,75%. Ini
menjelaskan bahwa saat ini rata rata pendidikan Kabupaten Demak Masih di Jenjang
Sekolah Dasar, Lamanya bersekolah merupakan ukuran akumulasi investasi
pendidikan individu. Banyak faktor yang jadi penyebab dari ketidaktercapaiannya RLS
12 tahun, antara lain persepsi masyarakat tentang pendidikan yang dianggap belum
menjanjikan, serta mahalnya biaya pendidikan menjadi kendala selanjutnya. Intervensi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak dalam mendukung capaian
Rata–rata Lama Sekolah antara lain penyelenggaraan ujian paket A setara SD,
penyelenggaraan ujian paket B setara SMP dan penyelnggaraan ujian paket C setara
SMA/MA/SMK.
Berdasarkan rata-rata lama sekolah penduduk di Kabupaten Demak, selama
2012-2017 terjadi peningkatan kualitas pendidikan yaitu dari 6,88 tahun di tahun
2012 menjadi 7,88 di tahun 2017. Peningkatan rata-rata lama sekolah di
Kabupaten Demak ini dapat dimaknai bahwa penduduk Kabupaten Demak
semakin sadar akan pentingnya pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas
sumberdaya manusia. Pada tahun 2017, kinerjanya menunjukkan peningkatan
dengan menjadi 7,88. Selengkapnya bisa dilihat dalam grafik berikut ini :
113
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Diagram III.9 Rata-rata lama sekolah
Sumber : Profil Pendidikan Kab. Demak
2. Pendidikan untuk Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di bagi menjadi 2 Kelompok yaitu :
1. Kelompok Usia 0 – 3 Tahun
2. Kelompok Usia 3 – 6 Tahun
Pada indikator Pendidikan untuk Anak Usia Dini terdiri dari, 1) Kelompok
Usia 0-6 tahun 2) Kelompok usia 0-3 tahun 3) Kelompok usia 3 – 6 Tahun yaitu
jumlah siswa KB /TPA /SPS dibagi jumlah anak usia 0 - 6 tahun pada tahun 2017
sebesar 32,99% dari target sebesar 60,00% dengan capaian 54,98%. Capaian
tersebut belum sesuai dengan target dibandingkan dengan capaian tahun 2016
mengalami penurunan capaian sebesar 24,30% tetapi secara Realiasasi
mengalami kenaikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa para orang tua telah
memiliki kesadaran untuk memasukkan putra putrinya untuk memperoleh
pendidikan sejak usia dini.
Pada indikator Pendidikan untuk Anak Usia Dini Formal yaitu jumlah siswa
TK/ RA/BA dibagi jumlah anak usia 3 - 6 tahun pada tahun 2017 sebesar 85,89%
dari target sebesar 78,00% dengan capaian 109,74%. Capaian tersebut sesuai
target meskipun menurun dibandingkan dengan capaian tahun 2016 sebesar
206,44%%. Hal tersebut menunjukkan bahwa para orang tua telah memiliki
kesadaran untuk memasukkan putra putrinya untuk memperoleh pendidikan sejak
usia dini.
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Rata-Rata Lama
Sekolah 6,88 7,22 7,44 7,45 7,65 7,88
114
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Pembinaan PAUD di Kabupaten Demak yang terdiri dari 14 Kecamatan
adapun pada Capaian Tahun 2017 adalah 100% sesuai dengan target pembinaan
di 14 Kecamatan dan terlaksana di seluruh PAUD yang tersebar di 14 Kecamatan
dan tersebar di 243 desa, dan 6 kelurahan
3. Angka Melek huruf
Dari tabel diatas dapat dilihat pada indikator pertama yaitu angka melek
huruf, pada tahun 2017 belum memenuhi target mendapat capaian angka 98.41 %
yaitu dengan target sebesar 100%, capaian ini meningkat 2,62% dibandingkan
tahun 2016 sebesar 95,79 %. Peningkatan angka melek huruf ini meninngkatnya
Partisipasi Masyarakat dalam memberantas buta huruf, terutama di daerah
pedesaan.
Diagram III.10 Angka Melek Huruf
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Angka Melek Huruf 92,54 92,54 92,54 95,56 95,79 98,41
Sumber : Profil Pendidikan Kab. Demak
4. Angka Partisipasi Kasar (APK)
Indikator Angka Partisipasi Kasar pada SD/MI/Paket A pada tahun 2017
mendapat capaian 104,43%. Capaian ini menurun dibandingkan dengan tahun
2016 dengan capaian sebesar 107,51%. Pada SMP/MTs/Paket B pada tahun 2017
mendapat capaian 111.28% menurun dibandingkan capaian tahun 2016 sebesar
126.20%%. Berikut gambaran APK Jenjang Pendidikan Dasar.
115
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Diagram III.11 Angka Partisipasi Kasar
APK SD/SMP 2012 2013 2014 2015 2016 2017
- APK SD/MI (%) 100,13 104,92 105,86 106,37 107,69 109.65
- APK SMP/MTs (%) 79,40 91,18 94,20 98,76 100,81 102.38
Sumber : Profil Pendidikan Kab. Demak
5. Angka Partisipasi Murni (APM)
Indikator Angka Partisipasi Murni pada SD/MI/Paket A pada tahun 2017
mendapat capaian 104,43%. Capaian ini meningkat dibandingkan dengan tahun
2017 dengan capaian sebesar 101,46%. Pada SMP/MTs/Paket B pada tahun 2017
mendapat capaian 111.28% meningkat dibandingkan capaian tahun 2016 sebesar
103.71%. Berikut Gambaran capain APM Jenjang Pendidikan Dasar :
Diagram III.12 Angka Partisipasi Murni (APM)
APM SD/SMP/SMA 2012 2013 2014 2015 2016 2017
- APM SD/MI (%) 84,16 85,45 85,41 85,42 92,50 95,23
- APM SMP/MTs (%) 67,27 77,06 77,71 77,84 70,49 78,26
Sumber : Profil Pendidikan Kab. Demak
APK Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2017/2018 cukup realistis.
Realisasi APM SD/MI sama dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang di
116
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
tetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yaitu APM SD/MI sebesar
85,42%. Namun sudah memenuhi Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang
“Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara” yang menetapkan APM
SD/MI/Paket A sekurang-kurangnya 95% pada akhir tahun 2008. Adapun masih
belum optimalnya APM disebabkan antara lain 15,15 % masukan siswa baru kelas
1 SD /Mi kurang dari 7 tahun serta anak usia 12 tahun sudah memasuki SMP /MTs.
6. Angka Putus Sekolah (APS)
Pada indikator angka putus sekolah tahun 2017 untuk jenjang SD/MI
sebesar 0,03, dan pada SMP/ MTs 0,21. Capaian indikator angka putus sekolah
sudah menurun bila dibandingkan dengan tahun 2016. Masih adanya anak putus
sekolah ini harus ditangani Jika tidak akan semakin meningkatnya jumlah penduduk
yang berada di bawah Garis kemiskinan, pengangguran, yang selanjutnya akan
menimbulkan permasalahan sosial.
Masih tingginya angka putus sekolah ini disebabkan oleh faktor sosial dan
budaya masyarakat, seperti adanya siswa SMP/MTs yang tidak mau
menyelesaikan sekolahnya dengan alasan bekerja membantu perekonomian orang
tua meskipun Pemerintah telah menyediakan beberapa program untuk
meningkatkan partisipasi sekolah antara lain: Program Bantuan Operasional
Sekolah (BOS), Bantuan Siswa Miskin Daerah (BASIMDA), dan program paket A,
Paket B. Berikut grafik tren penurunan siswa SMP yang putus sekolah selama 6
tahun terakhir dari tahun 2012 -2017
Diagram III.13 Angka Putus Sekolah Pedidikan Dasar Tahun 2012-2017
APS (Angka Putus
Sekolah) 2012 2013 2014 2015 2016 2017
SD/MI 0,08 0,09 0,07 0,08 0,10 0,03
SMP/MTs 0,61 0,06 0,50 0,50 0,42 0,21
117
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
7. Angka Kelulusan (AL)
Indikator Angka Kelulusan pada tahun 2017 untuk tingkat SD/MI mencapai
dari target 100,00% terealisasi 100 % sehingga capaianya adalah 100,00%
sedangkan untuk SMP/ MTs dari target 99,00% realisasinya sebesar 100 %
sehingga capaianya adalah 100,01%. mengalami kenaikan dibandingkan tahun
2016.
8. Angka Melanjutkan (AM)
Sementara untuk indikator angka melanjutkan pada tahun 2017 SD /MI ke
SMP/MTs capaiannya sebesar 96,80% mengalami penurunan di bandingkan di
tahun 2016, dan dari SMP /MTs ke SMA /MA /SMK capaiannya sebesar 96,71 %
mengalami kenaikan dibandingkan dengan capaian tahun 2016.
Berikut grafik Angka Melanjutkan Peserta Didik SD/MI ke Jenjang SMP/MTs
dan SMP/MTs ke Jenjang SMA/MA dan SMK selama 6 tahun terakhir dari tahun
2012 -2017 :
Diagram III.14 AM (Angka Melanjutkan) Tahun 2012-2017
AM (Angka Melanjutkan) 2012 2013 2014 2015 2016 2017
SD/MI Ke SMP/MTs 99,00 94,35 99,10 99,99 96,97 96,80
SMP/MTs Ke SMA/MA/SMK 74,86 72,60 75,25 85,51 85,74 96,71
9. Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
Sasaran dari indikator ini adalah untuk mewujudkan layanan pendidikan
yang murah berkualitas dan relevan di setiap jenjang SD dan SMP. Adapun
capaian kinerja pada tahun 2017 mengalami peningkatan. Pada jenjang SD Rasio
Siswa/Sekolah adalah 180, dan SMP 299. Namun demikian sesuai dengan
118
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Permendiknas No 23 Tahun 2013 Tentang SPM bahwa untuk tingkat SD rasio ideal
siswa per kelas maksimal adalah 1 : 32, SMP 1 : 36.
Dari capaian kinerja indikator pada tahun 2017 ini sudah mencapai target
SPM, karena kalau kita breakdown, rata-rata rasio siswa per kelasnya menjadi SD
1 : 26, dan SMP 1 : 28, angka ini menunjukkan bahwa capaian ini sudah mencapai
target SPM yaitu rasio siswa per kelas minimal Tingkat SD 20 Siswa , dan SMP 32.
Indikator Rasio ketersediaan sekolah /penduduk usia sekolah pada jenjang
Pendidikan anak usia dini dan pendidikan dasar mencapai 100% sama dengan
capaian tahun sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan di Kabupaten Demak untuk
sekolah yang ada telah mencukupi jumlah anak usia sekolah.
10. Rasio Guru terhadap murid
Sasaran dari indikator ini adalah untuk menjamin ketersediaan guru
professional dalam mendukung mutu pendidikan.Ketercapaian indikator ini pada
tahun 2017 mengalami kenaikan dibandingkan dengan capaian tahun 2016.
Tahun 2017 Indikator rasio guru terhadap murid pada jenjang pendidikan
dasar realisasi sebesar 16,00 % dari Target 17,75%. Capaian pada tahun 2017
adalah 110,94% sehingga mengalami kenaikan capaian (10.94%) dibandingkan
tahun 2016 dengan capaian sebesar 100.45%. Untuk menghasilkan pendidikan
yang berkualitas dibutuhkan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam
jumlah yang cukup, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Dari data tahun 2017,
dapat diketahui jumlah Guru Pendidikan PAUD (TK/RA) dan Pendidikan Dasar
(SD/MI dan SMP/MTs) di Kabupaten Demak 11.705 orang. Dilihat dari Status
Kepegawaian, Guru di Kabupaten Demak terdiri dari guru 4.559 PNS dan 7.146
guru Non PNS.
Dari capaian kinerja indikator pada tahun 2017 ini sudah mencapai target
SPM, karena kalau kita breakdown, rata-rata rasio Guru terhadap Murid menjadi
SD 1 : 17 dan SMP 1 : 15, angka ini menunjukkan bahwa capaian ini sudah
mencapai target SPM yaitu Rasio Guru terhadap Murid minimal Tingkat SD 20
Siswa , dan SMP 32.
Tetapi masih ada gap karena masih tingginya kesenjangan antara Guru SD
dan SMP yang berstastus PNS (53,67%) dan Non PNS (46,33%). Kondisi ini
sangat dipengaruhi oleh perekrutan pegawai (guru) yang menjadi wewenang penuh
dari Pemerintah Pusat, sehingga upaya untuk pemenuhan guru menjadi prioritas
dalam upaya peningkatan profesioanalisme guru dalam mendukung mutu
pendidikan. Adapun upaya yang telah dilakukan adalah dengan melakukan
pemetaan guru dengan pendataan online sehingga betul-betul dapat diketahui
119
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
kelebihan dan kekurangan guru sebagai acuan pemenuhan kebutuhan guru. Hal ini
berlaku juga untuk indikator ke 2 yaitu Rasio Guru Murid per kelas rata-rata
(perjenjang pendidikan).
11. Rasio Guru Terhadap Murid per kelas
Sasaran dari indikator ini adalah untuk menjamin ketersediaan guru
professional dalam mendukung mutu pendidikan. Pada tahun 2017 Ketercapaian
Indikator Rasio Guru Terhadap Murid per kelas rata- rata pada jenjang pendidikan
dasar dengan target 1,30% terealisasi sebesar 1.55% atau 119,23% dari target
yang ditetapkan. Capaian tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2016
dengan capaian sebesar 100%. Rasio Indikator ini sudah dapat terpenuhi sebesar
100%.
12. Ruang Kelas Kondisi Baik
Indikator ruang kelas kondisi baik, tahun 2017 untuk Jenjang SD/MI sesuai
standar mencapai 79.28 (105.71%) dari target 75,00% dan untuk Jenjang
SMP/MTs sesuai standar mencapai 71,06% (94,75%) dari target 75,00%. Ruang
kelas yang nyaman merupakan salah satu aspek yang dapat mendukung suasana
belajar mengajar yang kondusif. Siswa akan lebih fokus dan berkonsentrasi pada
pada kegiatan belajar, yang pada akhirnya bias memacu prestasi siswa.
Pemerintah Kabupaten Demak telah memberikan perhatian yang cukup tinggi
terhadap upaya perbaikan ruang kelas.
13. Guru Kualifikasi S1 /D4
Sasaran dari indikator ini adalah untuk menjamin ketersediaan guru
profesional dalam mendukung mutu pendidikan, Untuk indikator guru yang
memenuhi kualifikasi S1 Jenjang Pendidikan Dasar tahun 2017 capaiannya adalah
103,78% mengalami kenaikan di bandingkan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar
0,78%. Di Kabupaten Demak 92.07% guru telah memenuhi kualifikasi pendidikan
S1 Jenjang Pendidikan Dasar, yang merupakan persyaratan mengikuti program
sertifikasi guru. Hal ini disebabkan tingginya penerimaan Guru baru di Jenjang
Pendidikan Dasar yang belum memenuhi standar Kualifikasi S1/D4, sedangkan
Jenjang TK yang sudah S1 baru 77,35% masih 22,65% belum sarjana.
14. Prosentase Perpustakaan Sesuai Standar
Untuk indikator jumlah perpustakaan capaiannya 111,91% dari target yang
ditetapkan yaitu sebanyak 60,00 Namun untuk buku koleksi dan jumlah pengunjung
120
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
tidak memenuhi target yang ditetapkan. Meski demikian dari jumlah buku dan
pengunjung mengalami kenaikan bila dibanding tahun 2016. Tahun 2017 jumlah
buku sebanyak 22.685 dan tahun 2016 sebanyak 22.685. Sedangkan untuk
pengunjung perpustakaan tahun 2016 sebanyak 51.970 dan tahun 2017 sebanyak
52.300 orang.
Dalam upaya peningkatan akses dan mutu pendidikan masyarakat Demak,
Pemerintah Kabupaten Demak akan menaikkan alokasi anggaran Bantuan Siswa
Miskin (BASIMDA) setiap tahunnya. Usaha untuk meningkatkan mutu juga dilakukan
melalui usaha gemar membaca yang dicanangkan dalam bentuk gerakan “Maghrib
Matikan TV, Ayo Mengaji”. Mengaji ini bukan diartikan sebagai membaca al qur’an
semata, melainkan lebih diartikan mendalam yaitu gerakan mengkaji semua sumber
ilmu baik berupa buku dan lain sebagainya. Pencanangan Kabupaten Demak sebagai
“Kabupaten Literasi” menunjukkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Demak dalam
upaya peningkatan akses dan mutu pendidikan masyarakat Demak. Untuk
meningkatkan kesejahteraan GTT/PTT, Pemerintah Kabupaten Demak juga telah
mengalokasikan honor daerah bagi GTT/ PTT.
Gambar III.8 Gerakan Indonesia Membaca dan Gerakan Maghrib Matikan TV ayo mengaji
Faktor Kegagalan dan Keberhasilan Capaian
Tidak tercapainya target indikator-indikator kinerja sebagaimana yang
diharapkan tersebut disebabkan oleh adanya :
1. Siswa baru Kelas 1 SD/MI kurang dari 7 tahun serta anak usia 12 tahun
sudah memasuki SMP /MTS.
2. Adanya usia sekolah jenjang SMP/MTs yang melanjutkan keluar daerah Hal
ini dapat ditinjau geografis Kabupaten Demak berada di daerah cross-
121
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
boundary yang diapit Kabupaten Kudus dan Kota Semarang, yang dianggap
pendidikannya lebih maju dari pada Kabupaten Demak.
3. Adanya siswa membantu pekerjaan orang tua, mengikuti orang tua pindah
keluar daerah, serta transportasi pendidikan ke jenjang SMP/MTs yang
relatif masih tinggi bagi sebagian orang tua kurang mampu;
4. Rasio guru terhadap murid tidak memenuhi target dikarenakan adanya guru
yang purna tugas sementara moratorium PNS masih diberlakukan.
5. Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) tidak
memenuhi karena menurut kriteria yang dikeluarkan oleh Badan Pusat
Statistik, seseorang dikategorikan tidak buta aksara apabila sudah tuntas
dalam membaca dan menulis.
Sementara itu faktor - faktor yang mempengaruhi keberhasilan indikator kinerja:
1. Adanya perhatian terhadap keberadaan lembaga Peningkatan Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) dari Direktorat Jendral PAUDNI. Adanya BOP
(Bantuan Operasional PAUD (BOP);
2. Adanya Wajar Dikdas 12 tahun yang mewajibkan semua penduduk usia
sekolah untuk menempuh pendidikan yang didukung adanya dana BOS,
Bantuan Siswa Miskin Daerah (BASIMDA) bagi Siswa Miskin, dan beasiswa
transisi untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Kesadaran orangtua untuk mengikutsertakan anak mengikuti tambahan
pelajaran diluar jam sekolah baik pada guru maupun lembaga bimbingan.
4. Adanya program sertifikasi guru yang mensyaratkan pendidikan minimal S1
/D.IV bagi guru untuk dapat mengikuti program tersebut.
5. Adanya fasilitasi perpustakaan, koleksi buku yang memadai dan pelayanan
yang memuaskan mendorong peningkatan kunjungan ke perpustakaan.
Dari uraian di atas dapat diketahui, upaya yang telah ditempuh Pemerintah
Kabupaten Demak belum memaksimalkan capaian kinerja. Sehingga perlu dianalisis
apa saja yang menjadi permasalahan dan bagaimana solusi untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Berikut permasalahan dan solusi yang harus dilakukan :
Permasalahan :
1. Banyaknya peserta didik yang masuk kategori miskin atau tidak mampu secara
ekonomi. Kemiskinan menjadi salah satu persoalan penting, yang dalam kaitan
dengan pendidikan, akan membatasi akses peserta didik terhadap pendidikan.
2. Kualitas SDM pendidikan masih memerlukan peningkatan kompetensi dan
profesionalitas di bidang pembelajaran. Aspek penting dari tenaga pendidikan
122
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
bukan hanya sekedar kecukupan jumlah, yang dari tahun ke tahun sudah
menunjukkan perkembangan yang positif. Kualitas SDM pendidikan menjadi kunci
yang akan menentukan kualitas pendidikan yang dihasilkan
3. Untuk memenuhi SPM pendidikan dasar masih diperlukan pemenuhan
saranaprasarana seperti laboratorium, ruang kelas, ruang guru, ruang kepala
sekolah dan ruang perpustakaan.
4. Kurangnya guru kelas pada jenjang SD
5. Perlu peningkatan Kesejahteraan bagi GTT dan PTT
6. Masih kurangnya partisipasi warga dalam penyelenggaran Pendidikan Non Formal
Solusi :
1. Untuk menjawab persoalan kapasitas ekonomi yang terbatas, skema bantuan
pendidikan menjadi salah satu jawabannya. Pengembangan bantuan pendidikan
berupa Kartu Cerdas, beasiswa rawan putus sekolah/kembali ke sekolah,
pemberian bantuan biaya pendidikan mahasiswa, pemberian Jaminan Pendidikan
bagi Siswa Miskin, (BASIMDA) Bantuan Siswa Miskin Daerah untuk pelajar dari
keluarga tidak mampu, Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) adalah
beberapa solusi yang sudah dilakukan dan perlu terus dikembangkan ke depan.
2. Peningkatan kualitas SDM di bidang pendidikan antara lain dilakukan dengan:
a) Memfasilitasi peningkatan kompetensi dan sertifikasi pendidik.
b) Pemberdayaan (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) (MGMP) /(Musyawarah
Kerja Kepala Sekolah) (MKKS) Pemenuhan sarana dan prasarana secara
bertahap.
3. Optimalisasi pendidik dan pemberdayaan guru kontrak oleh dewan sekolah.
4. Kesejahteraan bagi GTT dan PTT diupayakan penambahan insentif secara
bertahap.
5. Dibutuhkan peran aktif dari semua pihak untuk memberikan motivasi agar warga
belajar memiliki kesadaran untuk belajar secara aktif di PKBM masingmasing.
Kedepan akan terus dilakukan koordinasi secara intensif baik dengan pemerintah
maupun swasta guna meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Demak.
Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari program yang dilakukan terkait
Meningkatkan partisipasi pendidikan pada jenjang Pendidikan dasar, PAUD dan
pendidikan non formal. Pada tahun 2016, sebanyak 8 (delapan) program yang
dilaksanakan untuk sasaran strategis ini yaitu :
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini
2. Program Wajar Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
3. Program Pendidikan Non Formal
123
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
4. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
6. Program Pendidikan Tinggi
7. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Tujuan 13 Meningkatkan minat baca masyarakat
Sasaran 1 Meningkatnya jumlah kunjungan perpustakaan
Hal yang juga mendukung ketersediaan dan perbaikan yang dicapai dalam upaya
peningkatan akses dan mutu pendidikan masyarakat Demak salah satunya adalah
perpustakaan. Selain Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, juga diadakan layanan
perpustakaan keliling. Layanan perpustakaan keliling mencakup 14 Kecamatan yang
ada di Kabupaten Demak. Selain perpustakaan, terdapat Taman Bacaan Masyarakat
juga memberikan dukungan terhadap perwujudan akses dan mutu pendidikan
masyarakat yang berkualitas.
Tabel III.29 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya jumlah kunjungan perpustakaan
No Indikator Kinerja
Utama
Realisas
i tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. Pertumbuhan
kunjungan
perpustakaan
5,33% 5,51% 7,72% 140,10% 6,42% 120,24%
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Demak dan
https://esakip.demakkab.go.id
Pertumbuhan kunjungan perpustakaan pada tahun 2017 sebesar 5,51% dan realisasi
7,72% dengan capaian 140,10% atau Sangat Tinggi. Sasaran meningkatnya jumlah
pengunjung perpustakaan pada tahun 2017 sebanyak 93.801 orang.
Sasaran ini diarahkan pada peningkatan jumlah pengunjung pada perpustakaan umum
sebagai bagian dari salah satu sarana untuk membentuk SDM yang berkualitas. Selain
itu juga diarahkan pada meningkatnya penggunaan waktu luang masyarakat untuk
kegiatan-kegiatan yang positif.
Untuk meningkatkan kunjungan masyarakat ke perpustakaan umum melalui lomba-
lomba, pameran buku, reward pemustaka di bulan kunjungan, peningkatan kapasitas
pengelola perpustakaan desa dan masyarakat, dan penambahan jumlah koleksi buku.
124
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Dan juga meningkatkan kunjungan perpustakaan desa dan masyarakat melalui
pembinaan dan supervisi, lomba pemilihan perpustakaan desa terbaik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran Meningkatnya
jumlah kunjungan perpustakaan adalah :
a. Tersedianya sarana dan prasarana layanan perpustakaan yang semakin hari
semakin lengkap.
b. Terselenggaranya kegiatan-kegiatan pendukung yang melibatkan peran serta
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
c. Penggunaan teknologi informasi yang memudahkan dan mempercepat pemustaka
mendapatkan layanan perpustakaan yang dibutuhkan.
Sedangkan Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan pencapaian kinerja antara
lain:
a. Kurangnya jumlah SDM yang tersedia di Layanan perpustakaan berpengaruh pada
kecepatan dan ketepatan layanan perpustakaan;
b. Kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan peningkatan
pengetahuan dan keterampilan cenderung masih kurang;
c. Perkembangan teknologi Informasi yang cepat memaksa Perpustakaan umum untuk
selalu mengikuti perkembangan dimaksud guna memenuhi kebutuhan pemustaka,
namun kurang adanya dukungan dana dari pemerintah.
Strategi / upaya penyelesaian masalah :
a. Meningkatkan kualitas SDM aparatur Perpustakaan dan Kearsipan terutama dalam
penggunaan teknologi berbasis internet.
b. Meningkatkan koordinasi dan sinergitas di semua level pemerintahan maupun
instansi vertikal serta lembaga swasta untuk mendapatkan dukungan guna
pelaksanaan program kegiatan di perpustakaan.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa indikator pertumbuhan kunjungan perpustakaan telah efisien. Kondisi ini tampak
dari capaian kinerja sebesar 140,10% dibandingkan dengan capaian penggunaan dana
sebesar 97,40%. Artinya tingkat efisiensi yang dicapai sebesar 2,60% dan
efektivitasnya sebesar 142,70%
Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari program yang dilakukan terkait
meningkatnya jumlah kunjungan perpustakaan di Kabupaten Demak tahun 2017
sebanyak 2 (dua) program yang dilaksanakan guna mendukung terwujudnya sasaran
strategis ini. Programnya meliputi :
1. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
2. Program Peningkatan Layanan Perpustakaan
125
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Tujuan 14 Meningkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakat
Sasaran 1 Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat dan pelayanan
Sasaran Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat dan pelayanan merupakan
pelaksanaan dari Misi 5 yaitu “Meningkatkan kualitas Pendidikan dan kesehatan
sesuai standar serta perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan”. Dalam
RPJMD Kabupaten Demak 2016-2021 disebutkan bahwa Misi 5 sejalan dengan Misi 4
RPJMN 2014-2019 yaitu mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi,
maju dan sejahtera.
Indikator kinerja utama yang digunakan untuk mengukur meningkatnya kualitas
kesehatan masyarakat dan pelayanan di Kabupaten Demak ada 3 (tiga) indikator yang
akan diuraikan sebagai berikut:
Tabel III.30 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat dan pelayanan
No Indikator Kinerja
Utama
realisasi
tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. Angka Kematian
Ibu
72,53per
100.000
klh
104 per
100.000
klh
67,1 per
100.000
klh
135,48% 100 per
100.000
klh
132,90%
2. Angka Kematian
Bayi
6,14 per
1000 klh
7,2 per
1000 klh
6,3 per
1000 klh
112,50% 7,0 per
1000 klh
106,90%
3. Rasio Rumah
Sakit
0,3578
per
100.000
penduduk
0,268 per
100.000
pendudu
k
0,263 per
100.000
pendudu
k
98,13% 0,358 per
100.000
penduduk
74,86%
Rata-rata capaian 115,37%
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Demak dan https://esakip.demakkab.go.id
1. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu ( AKI ) dipengaruhi berbagai faktor diantaranya status gizi ibu,
keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik selama kehamilan serta
kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, penggunaan fasilitas
pelayanan kesehatan ternasuk pelayanan prenatal dan obstetri yang kurang optimal
oleh masyarakat. Kematian ibu terkait erat dengan kondisi anemia masa kehamilan.
126
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Berdasarkan data yang ada bahwa kejadian Anemia ibu hamil tahun 2017 dikabupaten
Demak mencapai 2.547 ibu anemia diantara 22.110 ibu hamil atau 11,52 % ibu hamil
magalami anemia. Disamping beresiko pada ibu hamil anemia ibu hamil juga
mempengaruhi pertumbahan dan perkembangan janin. Disamping itu kurangnya akses
pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan kegawat daruratan
tepat waktu yang dilatar belakangi oleh kurangnya memahami dan menyadari tanda
bahaya kahamilan dan persalinan sehingga terlambat mengambil keputusan yang
berakibat keterlambatan mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan oleh tenaga
kesehatan yang berkompeten
AKI merupakan indikator negatif yang artinya semakin kecil dari target menunjukan
capaian kinerjanya baik. Pada tahun 2017 Di kabupaten Demak besaran AKI67,1 per
100.000 kelahiran hidup atau sebanyak 14 kasus kematian maternal diantara 22.110
kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan target kinerja tahun 2017 sebesar 104 per
100.000 kelahiran hidup maka target kinerja tercapai 135 % dan bila di bandingkan
dengan besaran AKI tahun 2016 sebesar 77,31 per 100.000 kelahiran hidup maka di
tahun 2017 angka kematian ibu mengalami penurunan, sedangkan jika capaian tahun
2017 dibandingkan dengan target akhir RPJMD Kabupaten Demak yaitu sebesar
100per 100.000 kelahiran hidup maka capaian kinerja sudah tercapai 133 % maka
dapat di simpulkan bahwa capaian target AKI Kabupaten Demak Sudah melebihi dari
target yang telah di tetapkan. Apabila dituangkan dalam bentuk grafik, maka Angka
Kematian Ibu Selama Tahun 2013-2017 jika disandingkan dengan Angka Kematian Ibu
Provinsi Jawa Tengah tampak pada grafik berikut:
Diagram III.15 Angka Kematian Ibu (AKI) Tahun 2013 – 2017
Kabupaten Demak
Sumber : Dinas Kesehatan
127
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Faktor-faktor yang mempengaruhi capaian target tersebut adalah :
a. Adanya pelayanan ANC dengan melibatkan fasilitas kesehatan dalam suatu wilayah
kerja Puskesmas;
b. Adanya pelayanan Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Dasar) ;
c. Tersedianya Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) dekat fasilitas pelayanan kesehatan
bagi ibu hamil yang akan bersalin;
d. Pemantauan ibu hamil dan bayi berisiko melalui kunjungan rumah;
e. Pemberdayaan masyarakat melalui gerakan desa siaga yang aktif dalam deteksi dini
kehamilan berisiko, dan pendampingan bumil berisiko.
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah lahir sampai bayi
belum berusia tepat satu tahun. Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah
kematian bayi (0-11 bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun.
AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan
dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu
hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial
ekonomi.
Indikator angka kematian Bayi adalah indikator negatif yang apabila semakin kecil
dari target yang ditetapkan maka menunjukan kinerja baik. Kasus kematian bayi di
Kabupaten Demak tahun 2017 sebanyak 132 bayi. Sedangkan jumlah kelahiran hidup
tahun 2017 sebanyak 22.110. Jadi AKB Kabupaten Demak pada tahun 2017 adalah
sebesar 6,3 /1.000 kelahiran hidup sehingga capaian target AKB tahun 2017 sebesar
114% yang berarti lebih baik dari yang ditargetkan sebesar 7,3/1.000 kelahiran hidup.
Bila dibandingkan dengan AKB tahun 2016 sebesar 6,14/1.000 kelahiran hidup maka
AKB mengalami kecenderungan naik, Namun apabila dibanding dengan target akhir
RPJMD Kabupaten Demak yang sebesar 7,2 / 1.000 Kelahiran Hidup menunjukan
capaian 110 % yang berarti sudah melebihi dari target kinerja yang ditetapkan. Apabila
dituangkan dalam bentuk grafik, maka Angka Kematian Ibu Selama Tahun 2013-2017
jika disandingkan dengan Angka Kematian Ibu Provinsi Jawa Tengah tampak pada
grafik berikut:
128
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Diagram III.16 Angka Kematian Bayi (AKB) Tahun 2013 – 2017
Kabupaten Demak
Sumber: Dinas Kesehatan
Faktor-faktor yang mempengaruhi capaian target tersebut adalah :
1) Mewujudkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan
melalui peningkatan peran posyandu dan peningkatan kualitas desa siaga aktif;
2) Peningkatan kualitas pelayanan dasar di puskesmas, puskesmas pembantu
maupun poliklinik kesehatan desa, melalui Puskesmas Gratis, ataupun peningkatan
perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya;
3) Peningkatan cakupan ASI Eksklusif melalui penegakan peraturan,
penyediaan pojok laktasi dan peningkatan pemahaman masyarakat;
4) Peningkatan Sistem Informasi Kesehatan pada FKTP diprioritaskan integrasi
sistem informasi Puskesmas, RS, dan Dinas Kesehatan.
3. Rasio Rumah Sakit per satuan Penduduk.
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan dan pelayanan gawat darurat.
Berdasarkan data sasaran kementrian kesehatan Republik indonesia yang tertuang
dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/117/2015, jumlah penduduk kabupaten Demak tahun 2017 adalah
sebanyak 1.140.786 jiwa sehingga rasio kebutuhan rumah sakit per 100.000 penduduk
adalah 11 Rumah sakit. Tahun 2017 rumah sakit yang tersedia di Kabupaten Demak
sebanyak 3 rumah sakit sehingga jika dihitung dengan rasio per 100.000 penduduk
129
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
akan menghasilkan rasio sebesar 0,263 per 100.000 penduduk. Jika disandingkan
dengan target kinerja Tahun 2017 sebesar 0,269 per 100.000 penduduk maka capaian
target kinerja tahun 2017 tercapai sebesar 98 %. Kemudian jika disandingkan dengan
target kinerja diakhir RPJMD capaian kinerja tahun 2017 baru tercapai 73,5 %.
Permasalahan yang menyebabkan tidak tercapainya target rasio rumah sakit per satuan
penduduk tahun 2017 ini adalah statisnya jumlah rumah sakit sedangkan jumlah penduduk
terus bertambah sehingga rasio rumah sakit per satuan penduduk mengalami penurunan.
Dalam salah satu program unggulan Bupati Demak periode 2016 – 2021 sudah
dicanangkan untuk membangun rumah sakit di Daerah Selatan Demak, tepatnya di
Kecamatan Karangawen. Saat ini proses penambahan jumlah rumah sakit tersebut
sedang berjalan pada tahap proses pembangunan fisik. Diharapkan dengan
pembangunan rumah sakit baru tersebut akan mengungkit rasio rumah sakit persatuan
penduduk yang tujuan akhirnya adalah peningkatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dan meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat.
Penggunaan sumberdaya keuangan untuk menunjang pencapaian 3 (tiga) indikator
sasaran diatas dianggarkan belanja langsung sebesar Rp. 117.632.363.000,- dan
terserap sebesar Rp. 106.927.955.825,- dengan persentase penggunaan dana sebesar
90,9 %. Sedangkan rata-rata persentase capaian 3 (tiga) indikator sasaran diatas
sebesar 115,7 %. Jika disandingkan antara penggunaan dana dengan pencapaian 3
(tiga) indikator sasaran tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tingkat efisiensi yang
dicapai sebesar 24,8 % dan tingkat efektifitas sebesar 124,8 %.
Capaian 3 (tiga) indikator sasaran diatas merupakan hasil dari berbagai program
yang dilakukan terkait dengan upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan
pelayanan. Pada tahun 2017, berbagai program yang dilaksanakan untuk sasaran
strategis ini adalah sebagai berikut:
a. Program obat dan perbekalan kesehatan
b. Program upaya kesehatan masyarakat
c. Program pengawasan obat dan makanan
d. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
e. Program perbaikan gizi masyarakat
f. Program pengembangan lingkungan sehat
g. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
h. Program standarisasi pelayanan kesehatan
i. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
j. Program pengadaan,peningkatan dan perbaikan sarpras pusk/pustu dan jaringannya
k. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit
jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata
130
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
l. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
m. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
n. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
o. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Tujuan 15 Meningkatkan jaminan dan perlindungan social dan penurunan angka
kemiskinan
Sasaran 1 Meningkatnya penanganan PMKS dan penanganan kemiskinan secara
terpadu
Pembangunan kesejahteraan sosial dilaksanakan untuk meningkatkan taraf
kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS) dan masyarakat tidak mampu. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi
terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup
layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi
sosialnya. Dan pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap warga
negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan
perlindungan sosial kepada mereka yang memiliki kehidupan tidak layak dan memiliki
masalah kemiskinan, ketelantaran baik anak maupun lanjut usia,
kecacatan/Penyandang Disabilitas, ketuna sosial, bencana alam/sosial, korban tindak
kekerasan dan masalah sosial lainnya.
Kemiskinan merupakan ketidakmampuan penduduk dari sisi ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
Angka kemiskinan di Kabupaten Demak, sejak Tahun 2015 terus mengalami
penurunan, sehingga terjadi peningkatan persentase penduduk di atas garis
kemiskinan.
Tabel III.31 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya penanganan PMKS dan penanganan kemiskinan secara terpadu
No Indikator Kinerja
Utama
realisasi
tahun
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
Capaian
1. Persentase
PMKS yang
mendapatkan
perlindungan
sosial
24,44% 28,02% 28,97% 103,39% 34,73,% 83,41%
Sumber : Dinas Sosial P2PA Kabupaten Demak dan https://esakip.demakkab.go.id
131
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Mengacu pada hasil pengukuran di atas terlihat bahwa, pada tahun 2017 persentase
(%) PMKS yang mendapatkan perlindungan sosial melebihi dari target yang ditetapkan
tercapai 28,97% atau Sangat Tinggi karena adanya kegiatan Program Keluarga
Harapan (PKH) yang sudah dimulai dari tahun 2012 yaitu dengan terbantunya warga
miskin dengan PKH yaitu program perlindungan sosial melalui pemberian uang tunai
kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan terlayani dan terbantunya, adanya
Kartu Keluarga Sosial (KKS), Kegiatan Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) dan
Program-Program Lainnya. Capaian 28,97 % diperoleh dari jumlah PMKS secara
Keseluruhan di tahun 2017 adalah 173.824 orang sedang yang mendapat perlindungan
sosial adalah 50.350 orang, apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun
2017 ini capaian atas persentase PMKS yang mendapat bantuan sosial cenderung
meningkat, hal ini dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel III. 32 Data PMKS di Kabupaten Demak Tahun 2016 dan 2017
NO JENIS Target Perlindungan % Target Perlindungan %
2017 2017 2016 2016
1 ANAK BALITA TERLANTAR 126 424
2 ANAK TERLANTAR 278 50 161 50
3
ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM (ABH) 11 5
4 ANAK JALANAN 172 50 24 15
5 ANAK DENGAN KEDISABILITASAN 1.368 30 231 20
# DISABILITAS FISIK :
- Rungu/Wicara ( Tuna Laras )
- Mata ( Tuna Netra)
- Tubuh ( Tuna Daksa )
# DISABILITAS FISIK DAN MENTAL ( DISABILITAS GANDA)
# DISABILITAS
132
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO JENIS Target Perlindungan % Target Perlindungan %
MENTAL :
- Mentak Eks Psikotik (Tuna Laras )
- Mental Reterdasi ( Tuna Grahita )
6
ANAK YANG MENJADI KORBAN KEKERASAN ATAU DIPERLALUKAN SALAH 12 3
7
ANAK YANG MEMERLUKAN PERLINDUNGAN KHUSUS 1 62
8 LANJUT USIA TERLANTAR 8.388 7.968 6.364 3.626
9 PENYANDANG DISABILITAS : 3.468 827 902 126
# DISABILITAS FISIK DAN MENTAL ( DISABILITAS GANDA)
# PENYANDANG DISABILITAS FISIK :
- Mata ( Tuna Netra)
- Rungu/Wicara ( Bisu Tuli )
- Tubuh ( Tuna Daksa )
# PENYANDANG DISABILITAS MENTAL
- Mental Eks Psikotik (Tuna Laras )
- Mental Reterdasi ( Tuna Grahita )
10 TUNA SUSILA 2 5
11 GELANDANGAN 28 28 10 10
12 PENGEMIS 170 78 24 15
133
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO JENIS Target Perlindungan % Target Perlindungan %
13 PEMULUNG 182 158
14 KELOMPOK MINORITAS 1 2
15 EKS WARGA BINAAN LP 107 30 164 30
16 ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) 25 3
17 KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA 70 50 1
18 KORBAN TRAFFICKING 11 2
19 KORBAN TINDAK KEKERASAN 211 36 6
20 PEKERJA MIGRAN BERMASALAH SOSIAL (PMBS) 72 15 6
21 KORBAN BENCANA ALAM 351 351 3 89
22 KORBAN BENCANA SOSIAL 0 0
23 PEREMPUAN RAWAN SOSIAL EKONOMI (WRSE) 992 30 674 30
24 FAKIR MISKIN 156.239 40.771 143.176 34.458
25 KELUARGA BERMASALAH SOSIAL PSIKOLOGIS 122 36 122
26 KOMUNITAS ADAT TERPENCIL 1.417 1.414
jumlah 173.824 50.350 28,97 153.946 38.469 24,99 Sumber: Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak
Salah satu jenis PMKS adalah Fakir miskin, sedangkan tingkat kemiskinan di
Kabupaten Demak mengalami penurunan dilihat dalam tiga tahun terakhir (2015-2017).
Pencapaian terbaik penurunan kemiskinan di Kabupaten Demak pernah terjadi pada
tahun 2017 dengan angka kemiskinan sebesar 13,41%. Akan tetapi, pencapaian terbaik
ini masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan pencapaian Provinsi Jawa Tengah di
tahun yang sama yaitu sebesar 13,01%.
Dilihat posisi relatifnya, tingkat kemiskinan di Kabupaten Demak pada tahun 2017
sebesar 13,41% berada di atas dari rata-rata tingkat kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
134
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
sebesar 13,01%. Jika diperbandingkan dengan 4 kabupaten di sekitarnya di Provinsi
Jawa Tengah, tingkat kemiskinan Kabupaten Demak juga tinggi dari tingkat kemiskinan
Kabupaten Kudus (7,59%), dan Kabupaten Jepara (8,12%).
Jumlah penduduk miskin Kabupaten Demak pada tahun 2017 adalah 152.600 jiwa.
Jumlah ini menurun dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu sebesar 160.900 jiwa.
Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir (2015–2017) jumlah penduduk miskin Kabupaten
Demak mengalami tren penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi perbaikan
kinerja pemerintah kabupaten dalam upaya penurunan kemiskinan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel III. 33 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) Kabupaten Demak
Tahun 2015-2017
No Kab/Kota Jumlah Penduduk Miskin
2015 2016 2017
1 Demak 160.900 158.800 152.600
2 Kudus 64.100 64.200 64.400
3 Grobogan 184.500 184.100 181.000
4 Kota Semarang 84.300 83.600 80.900
5 Jepara 100.600 100.300 99.000
6 Jawa Tengah 4.505.780 4.493.750 4.197.490
7 Nasional 28.513.570 27.764.320 26.582.990
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran meningkatnya
penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan penanggulangan
kemiskinan secara terpadu adalah
a. Dengan adanya program Nasional yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), dengan
kegiatan Pemberian uang tunai kepada Keluarga Penerima Manfaat, pengunaan
sumber daya keuangan dari dana APBN yang langsung diberikan kepada KPM
sebesar Rp. 79.201.910.000,--
b. Mengentaskan Kemiskinan;
c. Adanya kerjasama dengan LK3 "Wening Ati", PPCI, Rehabilitasi Berbasis
Masyarakat (RBM) setempat dan relawan yang peduli Kesejahteraan Sosial;
d. Koordinasi dengan panti Rehabilitasi dalam pembatasan pengiriman sesuai
kapasitas panti serta yang tidak terkirim diadakan pembinaan;
e. Pembinaan dan Pelatihan serta diberikan Bantuan kepada PMKS yang potensial;
135
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
f. Mengoptimalkan kemampuan TKSK, Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), Taruna
Siaga Bencana (Tagana), Karang Taruna, Relawan Pekerja sosial, Pekerja Sosial
Masyarakat (PSM).
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan pencapaian kinerja sasaran
adalah :
a. Bertambahnya Penduduk miskin;
b. Banyaknya PMKS yang membutuhkan jaminan, rehabilitasi, pemberdayaan dan
perlindungan sosial;
c. Banyaknya Lanjut usia PMKS tidak potensial dan Penyandang Cacat ganda yang
butuh jaminan dan perlindungan sosial;
d. SDM Penerima Manfaat banyak yang belum potensial;
e. Belum adanya pendampingan untuk keluarga rawan Psikologis, Anak Jalanan, Anak
Terlantar, Anak Nakal dan PMKS Lainnya;
f. Terbatasnya fasilitas proses pengiriman dan penerimaan PMKS;
g. Belum adanya tenaga/relawan terampil dari penyandang disabilitas berat;
h. Terbatasnya Panti tempat penampungan hasil razia dan belum adanya
pendampingan untuk Eks PGOT dan Penyandang penyakit Sosial lainnya;
i. Kurang meningkatnya kualitas LKS, orsos/ Panti, Potensi Sumber Kesejahteraan
Sosial (PSKS).
Sedangkan Strategi / upaya penyelesaian masalah :
a. Perbaikan pelayanan kepada masyarakat.
b. Memberdayakan dan meningkatkan peran tokoh masyarakat dan tokoh agama
dalam setiap penyelesaian permasalahan.
c. Mengoptimalkan kemampuan TKSK, Tagana, Karang Taruna, Relawan Pekerja
sosial.
d. Penyebarluasan Informasi PMKS melalui Tokoh masyarakat dan Tokoh agama.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa indikator persentase (%) PMKS yang mendapatkan perlindungan sosial telah
efisien. Kondisi ini tampak dari capaian kinerja sebesar 103,39% dibandingkan dengan
capaian penggunaan dana sebesar 98,49%. Artinya tingkat efisiensi yang dicapai
sebesar 1,51% dan efektivitasnya sebesar 104,90%.
Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari program yang dilakukan terkait sasaran
meningkatnya penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan
136
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
penanggulangan kemiskinan secara terpadu di Kabupaten Demak tahun 2017
sebanyak 9 (sembilan) program yang dilaksanakan guna mendukung terwujudnya
sasaran strategis ini. Programnya meliputi :
1. Program Pemberdayaan Fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya
2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
3. Program Pembinaan Para Penyandang cacat dan Trauma
4. Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo
5. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK,
Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya)
6. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
7. Program Peningkatan Jaminan Sosial
8. Program Penanganan Korban Bencana
9. Program Pengembangan Nilai-Nilai Kepahlawanan.
Sedangkan kurang berhasil / kegagalan dalam pencapaian sasaran pada program-
program yaitu :
1. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial khususnya pada
kegiatan Pembangunan rumah singgah/shelter tidak terlaksana/ belum terbangun.
2. Program Peningkatan Jaminan Sosial khususnya persentase (%) penyandang
cacat fisik dan mental (Cacat Ganda), serta lanjut usia tidak potensial yang telah
menerima jaminan sosial kurang dari target yang telah ditetapkan yaitu 7,57% dari
target 9,56% namun demikian sesuai Indikator SPM yaitu persentase (%) penyandang
cacat fisik dan mental (Cacat Ganda), serta lanjut usia tidak potensial yang telah
menerima jaminan sosial target 9,56%, masih dibawah target capaian Nasional 40%
dan target capaian Provinsi 30%. Penyebab capaiannya masih dibawah target capaian
Nasional, apabila dianalisis lebih lanjut sesungguhnya disebabkan oleh masih tingginya
Populasi PMKS khususnya penyandang cacat fisik dan mental (Cacat Ganda), serta
lanjut usia tidak potensial dan masih ada tingkat ketergantungan PMKS;
3. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial khususnya
Persentase lembaga pengumpul sumbangan sosial yang mendapat ijin karena
tahun 2016 belum ditargetkan dan ini merupakan kewenangan Urusan Sosial di
Kabupaten/Kota yang berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 pada
Lampirannya. Dan Kegiatan Pengembangan Model Kelembagaan Perlindungan
Sosial ini tidak terlaksana karena adanya pengurangan dana DAU.
137
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Tujuan 16 Meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban umum serta
perlindungan masyarakat
Sasaran 1 Menurunnya angka kriminalitas
Sasaran menurunnya angka kriminalitas merupakan pelaksanaan dari Misi 6 yaitu
“Menciptakan keamanan ketertiban dan lingkungan masyarakat yang kondusif” dengan
tujuan Meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan
masyarakat dan indicator sasaran angka kriminalitas yang ditangani. Adapun capaian
atas indicator ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III.34 capaian indikator kinerja utama
sasaran Menurunnya angka kriminalitas
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
capaian
1. Angka
kriminalitas
yang ditangani
42,22% 64% 58,5% 91,41 % 68%
86,02%
Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Demak dan https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran menurunnya angka kriminalitas diukur menggunakan indikator sebagaimana
tertera dalam tabel. Pencapaian atas sasaran menurunnya angka kriminalitas dapat
dilihat dari indikator terjadinya angka kriminalitas yang ditangani oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Demak. Selama tahun 2017, pemerintah kabupaten Demak
menangani 172 kasus dari 294 kasus tertangani 58,5% dari target 64 % artinya memiliki
capaian 91,41%, sedangkan jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD maka
sasaran ini memiliki capaian 86,02% atas target 68%.
Untuk Tahun 2015 angka kriminalitas yang tertangani sebanyak 276 kasus dari 455
sedangkan untuk tahun 2016 sebanyak 114 kasus tertangani dari 270 kasus.
Pencapaian atas sasaran menurunnya angka kriminalitas di Kabupaten Demak menjadi
salah satu bukti bahwa kehidupan bermasyarakat di Kabupaten Demak relatif tenang
dan landai meskipun terhadap keberagaman suku, agama, etnis maupun golongan.
Jika data capaian tahun 2017 ini disandingkan dengan capaian atas indikator yang
sama pada tahun 2016 maka dapat dinyatakan bahwa upaya dan kerja keras yang
dilakukan secara sinergis dan terpadu oleh seluruh komponen dalam rangka
menurunnya angka kriminalitas.
138
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini atas capaian kinerja sebesar 91,41% dari sisi
penggunaan dana sebesar 98,04 % dapat dinyatakan bahwa indikator angka
kriminalitas yang ditangani memiliki nilai efisiensi sebesar 1,96% dan efektivitasnya
sebesar 93,37%.
Adapun capaian tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program yang dilakukan
terkait Menurunnya angka kriminalitas. Pada tahun 2017 sebanyak 2 (dua) program
yang dilaksanakan guna mendukung terwujudnya sasaran strategis ini.
Program tersebut meliputi :
1. Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
2. Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
Sasaran 2 Meningkatnya Penegakan Peraturan Daerah
Sasaran Meningkatnya Penengakan Peraturan Daerah merupakan pelaksanaan dari
Misi 6 yaitu “Menciptakan keamanan ketertiban dan lingkungan masyarakat yang
kondusif” dengan tujuan Meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban umum
serta perlindungan masyarakat dan indicator sasaran Persentase Penegakan Peraturan
Daerah. Adapun capaian atas indicator ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III.35 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya Penegakan Peraturan Daerah
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian s.d
thn 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
capaian
1. Persentase
Penegakan
Peraturan
Daerah
100% 100% 100% 100 % 100%
100%
Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Demak dan https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran meningkatnya penegakan peraturan Daerah diukur menggunakan indikator
sebagaimana tertera dalam tabel. Pencapaian atas sasaran meningkatnya penegakan
peraturan Daerah dapat dilihat dari indikator persentase penegakan peraturan Daerah
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Demak. Selama tahun 2017, pemerintah
kabupaten Demak telah menyelesaikan penegakan Perda 100 % atas target 100%,
sehingga capaian dapat 100%, bila dibandingkan dengan target akhir RPJMD maka
dapat tercapai 100 %.
139
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Capaian ini cenderung statis diangka 100% sejak 2015, di tahun 2015 terdapat Perda
396 dan semuanya cenderung ditegakkan, sedangkan di tahun 2016 sendiri terdapat
498 Perda dan sebanyak itu pula berhasil ditegakkan, sedangkan di tahun 2017
terdapat 316 Perda dan semuanya ditegakkan sehingga capaiannya selalu 100%.
Pencapaian atas sasaran Penegakan Peraturan Daerah di Kabupaten Demak menjadi
salah satu bukti bahwa pemerintah Kabupaten Demak konsen untuk menegakkan
Perda yang telah dikeluarkan. Salah satu bukti tentang Penegakan Perda PKL dengan
penataan PKL disepanjang Jalan Kyai Singkil dengan dipindahkan ke tempat yang telah
disediakan oleh Pemerintah Daerah, awalnya Pemindahan ini mendapat pertentangan
yang cukup keras dari PKL yang telah lama menetap di sepanjang jalan kyai singkil tapi
dengan dibarengi degan pendekatan secara terus menerus akhirnya PKL ini berhasil di
relokasi ke tempat yang telah disediakan.
Jika data capaian tahun 2017 ini disandingkan dengan capaian atas indikator yang
sama pada tahun 2016 maka dapat dinyatakan bahwa upaya dan kerja keras yang
dilakukan secara sinergis dan terpadu oleh seluruh komponen dalam rangka
penegakan peraturan daerah.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa indikator persentase penegakan Peraturan Daerah telah efisian. Hal ini diperoleh
dari capaian kinerja atas sasaran ini 100 % dengan penggunaan anggaran sebesar
99,95% sehingga terdapat efisiensi 0,05% dan efektivitasnya 100,05%.
Adapun capaian tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program yang dilakukan
terkait Menurunnya angka kriminalitas. Pada tahun 2017 sebanyak 3 (tiga) program
yang dilaksanakan guna mendukung terwujudnya sasaran strategis ini.
Program tersebut meliputi :
1. Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan Tindak kriminal 2. Pemberdayaan Masyararakat dan kelompok yang memiliki kapasitas pencegahan 3. Peningkatan pemberantasan Penyakit masyarakat(PEKAT) Sasaran 3 Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam penanggulangan bencana
Kabupaten Demak telah melakukan
kajian resiko bencana pada tahun
2015 yang mengidentifikasi ada 10
jenis potensi bencana, antara lain
banjir, banjir bandang, gempa bumi,
Sosialisasi Desa Tangguh Bencana
140
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
cuaca ekstrim, kegagalan teknologi, kekeringan, tanah longsor, gelombang ekstrim dan
abrasi, kebakaran lahan dan hutan. Dari analisa yang dilakukan potensi ancaman
bencana di Kabupaten Demak yang sering terjadi adalah bencana banjir, kekeringan,
dan gelombang ekstrim dan abrasi.
Potensi ancaman bencana tersebut dikarenakan Kabupaten Demak yang memiliki luas
wilayah seluas ± 1.149,07 km² yang terdiri dari daratan seluas ± 897,43 km², dan lautan
seluas ± 252,34 km² dengan kondisi tekstur tanah terdiri atas tekstur tanah halus
(lanau) dan tekstur tanah sedang (lempung) serta sudut elevasi wilayah mulai dari 0 m
sampai dengan 100 m.
Potensi ini ditambah dengan beberapa aliran sungai yang mengalir di Demak antara
lain Sungai Tuntang, Sungai Buyaran, dan Sungai Serang.
Melihat potensi tersebut sangatlah penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
dalam menanggulangi bencana sehingga masyarakat siap akan berbagai potensi
bencana yang dimungkinkan terjadi. Oleh karena itu indikator jumlah desa tangguh
bencana menjadi indikator Kinerja Utama bagi sasaran ini.
Tabel III.36 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam penanggulangan bencana
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
capaian
1. Jumlah Desa
Tangguh
Bencana
3 3 3 100 % 24
12,5%
Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan https://esakip.demakkab.go.id
Usaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menanggulangi bencana
dilaksanakan berbagai kegiatan seperti simulasi penanganan banjir, pelatihan
pemberian pertolongan pertama, penanganan manajemen bencana. Dalam rangka
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menanggulangi bencana berbagai unsur
mulai dari pengurus desa, unsur kepolisian, unsur TNI, dinas instansi terkait, dan warga
masyarakat dilibatkan dalam berbagai simulasi penanganan bencana.
141
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Pada tahun 2017, terdapat 3 (tiga) desa yang mendapatkan pelatihan desa tangguh
bencana, desa tersebut adalah Desa Ploso, Desa Karangtengah, dan Desa
Wonosalam. Capaian ini telah sesuai dari target yang dicanangkan pada tahun 2017
sehingga persentase realisasi yang dicapai sebanyak 100%. Capaian yang sama juga
dapat diperoleh pada tahun 2016 dimana tercapai 3 desa yang mendapatkan pelatihan
desa tangguh bencana, yaitu Desa Trimulyo, Desa Sidoarjo, dan Desa Tlogorejo.
Sedangkan jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD (2021) sebanyak 24 desa
tangguh bencana maka capaian tahun 2017 capaian 12,5 % dari target akhir RPJMD.
Kabupaten Demak termasuk Daerah rawan bencana, sehingga perlu dibentuk desa
tangguh bencana, secara statistic dapat dilihat bencana yang terjadi di kabupaten
Demak selama 3 tahun berturut-turut:
Pelatihan Manajemen Dapur Umum – Desa Tangguh Bencana
Pelatihan Pertolongan Pertama – Desa Tangguh Bencana
Pelatihan Jelajah Perairan dan Prosedur Pertolongan Korban Banjir – Desa Tangguh Bencana
142
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
TABEL III.37 Data Kejadian Bencana Selama 3 Tahun berturut-turut
NO LOKASI /
KECAMATAN JENIS BENCANA
JUMLAH KEJADIAN ( TAHUN )
2015 2016 2017 1 2 3 4 5 6
1 KECAMATAN MRANGGEN
BANJIR 3 2 2
ANGIN PUTTING BELIUNG / POHON TUMBANG / ANGIN KENCANG
0 1 0
KEBAKARAN 7 7 6
KEKERINGAN 0 0 1
2 KECAMATAN KARANGAWEN
BANJIR 5 1 0
ANGIN PUTTING BELIUNG / POHON TUMBANG / ANGIN KENCANG
1 2 5
KEBAKARAN 6 5 6
KEKERINGAN 0 0 2
3 KECAMATAN GUNTUR
BANJIR 7 4 0
ANGIN PUTTING BELIUNG / POHON TUMBANG / ANGIN KENCANG
0 2 1
KEBAKARAN 3 2 4
KEKERINGAN 0 0 1
4 KECAMATAN SAYUNG
BANJIR 1 3 9
ANGIN PUTTING BELIUNG / POHON TUMBANG / ANGIN KENCANG
0 0 5
KEBAKARAN 4 3 4
KEKERINGAN 0 0
5 KECAMATAN KARANGTENGAH
BANJIR 0 2
ANGIN PUTTING BELIUNG / POHON TUMBANG / ANGIN KENCANG
1 0 0
KEBAKARAN 4 2 0
KEKERINGAN 0 0 2
6 KECAMATAN BANJIR 0 0 0
143
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO LOKASI /
KECAMATAN JENIS BENCANA
JUMLAH KEJADIAN ( TAHUN )
2015 2016 2017 1 2 3 4 5 6
WONOSALAM ANGIN PUTTING BELIUNG / POHON TUMBANG / ANGIN KENCANG
0 1 1
KEBAKARAN 3 0 6
KEKERINGAN 0 0 1
7 KECAMATAN DEMPET
BANJIR 0 1 0
ANGIN PUTTING BELIUNG / POHON TUMBANG / ANGIN KENCANG
0 1 5
KEBAKARAN 3 0 7
KEKERINGAN 0 0 5
8 KECAMATAN GAJAH BANJIR 0 0 0
ANGIN PUTTING BELIUNG / POHON TUMBANG / ANGIN KENCANG
0 1 1
KEBAKARAN 0 0 1
KEKERINGAN 0 0 3
9 KECAMATAN KARANGANYAR
BANJIR 0 0 1
ANGIN PUTTING BELIUNG / POHON TUMBANG / ANGIN KENCANG
0 4 2
KEBAKARAN 0 0 2
KEKERINGAN 0 0 2
10 KECAMATAN MIJEN BANJIR 2 0 0
ANGIN PUTTING BELIUNG / POHON TUMBANG / ANGIN KENCANG
0 1 0
KEBAKARAN 1 0 1
KEKERINGAN 0 0 1
11 KECAMATAN DEMAK
BANJIR 0 0 1
ANGIN PUTTING BELIUNG / POHON TUMBANG / ANGIN KENCANG
0 3 6
KEBAKARAN 2 5 8
144
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO LOKASI /
KECAMATAN JENIS BENCANA
JUMLAH KEJADIAN ( TAHUN )
2015 2016 2017 1 2 3 4 5 6
KEKERINGAN 0 0 7
12 KECAMATAN BONANG
BANJIR 0 2 0
ANGIN PUTTING BELIUNG / POHON TUMBANG / ANGIN KENCANG
0 0 0
KEBAKARAN 3 1 4
KEKERINGAN 0 0 1
13 KECAMATAN WEDUNG
BANJIR 2 0 1
ANGIN PUTTING BELIUNG / POHON TUMBANG / ANGIN KENCANG
0 1 3
KEBAKARAN 4 1 2
KEKERINGAN 0 0 8
14 KECAMATAN KEBONAGUNG
BANJIR 0 1 0
ANGIN PUTING BELIUNG / POHON TUMBANG / ANGIN KENCANG
0 0 4
KEBAKARAN 1 1 0
KEKERINGAN 0 0 1
TOTAL KEJADIAN 63 60 133
BANJIR 20 16 14 ANGIN PUTING BELIUNG / POHON TUMBANG / ANGIN KENCANG 2 17 33
KEBAKARAN 41 27 51
KEKERINGAN 0 0 35 Sumber: Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa indikator jumlah desa tangguh bencana telah efisian. Hal ini diperoleh dari
capaian kinerja atas sasaran ini 100 % dengan penggunaan anggaran sebesar 89,38%
sehingga terdapat efisiensi 10,62% dan efektivitasnya 110,62%.
145
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Tujuan 17 Mengembangkan Potensi Pemuda dalam Olahraga dan Pembangunan
Sasaran 1 Meningkatnya Prestasi Pemuda dan Olahraga
Sasaran Meningkatnya Prestasi pemuda dan olahraga kepemudaan merupakan
penjabaran dari Misi 7 “Mengembangkan kapasitas pemuda, olahraga, seni-budaya,
meningkatkan keberdayaan perempuan, perlindungan anak dan mengendalikan
pertumbuhan penduduk.”
Meningkatnya Prestasi pemuda dan olahraga kepemudaan difokuskan banyaknya
Jumlah medali olahraga yang diterima setiap tahunnya dan prosentasi organisasi
pramuka yang aktif. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja,
target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
Tabel III.38 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya Prestasi Pemuda dan Olahraga
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
capaian
1
Jumlah medali
olahraga yang
diterima
103
117 148 126,5 % 173 85,5 %
2
Prosentase
organisasi
pramuka aktif
65 80
82
102,50
%
90 77,8%
Rata-rata
capaian
114,50
%
Sumber : Dinas Pemuda dan olahraga dan https://esakip.demakkab.go.id
Dari tabel di atas tergambar bahwa Sasaran Meningkatnya Prestasi pemuda dan
olahraga kepemudaan secara umum capaian kinerjanya sudah tercapai yaitu dengan
rata-rata capaian sasaran 114,50%. Hal ini diperoleh dari inidkator jumlah medali
olahraga yang diterima sebesar 148 buah dari target 117 buah sehingga memiliki
capaian 126,5% dan untuk pramuka aktif sebanyak 82 % dari target 80% sehingga
tercapai 102,50%.
Adapun daftar perolehan medali yang diterima selama tahun 2017 sebagai
berikut:
146
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Tabel III.39 Perolehan Medali selama tahun 2017
No.
Cabor Provins
i Nasiona
l Internasion
al Jumlah Keterangan
1. Atletik 13 13 1 Emas, 4 Perak dan 7 Perunggu
2. Balap Motor 4 4 1 emas dan 3 Perak
3. Bola Tangan 7 7 2 Perak dan 5 Perunggu
4. Bola Basket 3 3 1 Emas,1 Perak dan 1 Perunggu
5. Dayung 14 8 22 10 Emas. 7 Perak dan 5 Perunggu
6. Gulat 13 3 16 8 Emas, 4 Perak dan 4 Perunggu
7. Hockey 1 1 1 Perunggu
8. Karate 1 1 1 Perunggu
9. Kempo 3 3 3 Perunggu
10. Panahan 1 1 1 Perunggu
11. Panjat Tebing
2 1 3 2 Perak dan 1 Perunggu
12. Pencak Silat 1 1 1 Perak
13. Renang 33 1 34 15 Emas, 13 Perak dan 6 Perunggu
14. Senam 4 4 2 Perak dan 2 Perunggu
15. Sepaktakraw 3 3 6 1 Emas, 2 Perak, dan 3 Perunggu
16. Sepatu Roda 3 4 7 4 Emas, 2 Perak dan 1 Perunggu
17. Tarung Derajat
9 9 3 Emas, 2 Perak dan 4 Perunggu
18. Tenis Meja 5 1 6 3 Emas, 1 Perak, dan 2 Perunggu
19. Wushu 3 3 2 Perak dan 1 Perunggu
20. Yongmodo 1 1 1 Perunggu
21. Muaythai 3 3 1 Emas dan 2 Perak
Total 148 48 Emas, 47 Perak dan 53 Perunggu
Sumber: Dinas Pemudaan dan Olahraga
147
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Adapun jumlah organisasi Pramuka Aktif Ditahun 2015 sebanyak 862 dari 1.150
Jumlah Organisasi Pramuka sehingga capaian kinerjanya 75%, sedangkan di tahun
2016 terdapat 885 organisasi Pramuka aktif dari 1.150 Organisasi Pramuka, sedangkan
ditahun 2017 Jumlah Organisasi Pramuka aktif dari 1.400 Organisasi adalah sebanyak
1.151 Organisasi yang tampak pada tabel berikut:
Tabel III.40 Organisasi Pramuka Aktif
NO ORGANISASI PRAMUKA AKTIF DI KAB. DEMAK
JUMLAH KETERANGAN
1 Kwarcab 1 di Kabupaten
2 Ka. Mabiran 14 di Kecamatan
3 Ka. Kwarran 14 di Kecamatan
4 Sako LP Ma'arif 1 di Kabupaten
5 Hiprada 1 di Kabupaten
6 Saka 8 di Kabupaten
7 Gugus Depan SD 492 di SD
8 Gugus Depan SD LB 1 di SD LB
9 Gugus Depan MI 119 di MI
10 Gugus Depan SMP 86 di SMP
11 Gugus Depan SMP LB 1 di SMP LB
12 Gugus Depan MTs 135 di MTs
13 Gugus Depan SMA 138 di SMA
14 Gugus Depan SMA LB 1 di SMA LB
15 Gugus Depan SMK 57 di SMK
16 Gugus Depan MA 81 di MA
17 Gugus Darma 1 di OPD
Jumlah 1151
Sumber: Dinas Pemudaan dan Olahraga
Untuk meningkatkan angka capaian kinerja, pada tahun 2017 Pemerintah
Kabupaten Demak telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan gedung
pramuka sebagai sarana untuk mewadahi kegiatan kepramukaan sebagaimana foto di
bawah ini.
148
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Gambar III.9 Pembangunan Gedung Pramuka pada Tahun 2017
Dengan dibangunnya gedung pramuka ini diharapkan target kinerja pada sasaran
meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga kepemudaan, khususnya pada indikator
jumlah organisasi pramuka yang aktif dapat tercapai dengan baik.
Upaya lain yang dilakukan untuk mencapai angka kinerja sesuai dengan target
yang telah ditetapkan adalah adanya pencanangan Kabupaten Demak sebagai
Kabupaten Pramuka. Hal ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Demak
dalam membina generasi muda melalui organisasi pramuka. Dari pramuka diharapkan
mampu lahir generasi muda yang cerdas, tangguh, kreatif, kompetitif dan handal.
Gambar III.10 Kegiatan Demak menuju Kabupaten Pramuka
Keberhasilan pembangunan bidang Kepemudaan dan Keolahgraan di Kabupaten
Demak juga ditunjukkan oleh capaian kinerja indikator lainnya sebagai berikut :
1. Rasio sarana dan prasarana olahraga dengan penduduk (per 100.000 orang)
sebesar 100 % (target = 70, realisasi = 70)
149
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
2. Prestasi pemuda dan pramuka di lingkup propinsi maupun nasional sebesar 187,5
% (target = 8 buah, realisasi = 15 buah)
Dalam rangka mewujudkan generasi muda yang bertaqwa kepada Tuhan YME serta
meningkatnya prestasi olah raga baik nasional maupun internasional, upaya yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Berpartisipasi pada event-event olah raga baik pada tingkat Kabupaten, Provinsi
maupun Nasional.
2. Peningkatan pembinaan dan pemasyarakatan olah raga.
3. Peningkatan peran serta kepemudaan melalui kegiatan kreativitas remaja dan karya
tulis ilmiah pemuda, gerakan pramuka, karang taruna.
4. Pelatihahan kewirausahaan bagi Pemuda
5. Peningkatan pembinaan organisasi kepemudaan dan keolahragaan yang sudah
ada.
6. Peningkatan Sarana Prasarana Kepemudaan dan keolahragaan.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa Sasaran Meningkatnya Prestasi pemuda dan olahraga kepemudaan telah
efisian. Hal ini diperoleh dari capaian kinerja atas sasaran ini 114,50% dengan
penggunaan anggaran sebesar 98,17% sehingga terdapat efisiensi 1,83% dan
efektivitasnya 116,33%.
Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut sesungguhnya tidak terlepas dari
dilaksanakan dengan Program antara lain adalah
1. Program Pembinaan dan Pemasyarakatn Olahrga
2. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
3. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
4. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup
Pemuda.
5. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga
6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Tujuan 18 Mengembangkan Potensi Kesenian Lokal
Sasaran 1 Meningkatnya Pelestarian kesenian lokal
Sasaran Meningkatnya pelestarian kesenian lokal merupakan penjabaran dari Misi 7
“Mengembangkan kapasitas pemuda, olahraga, seni-budaya, meningkatkan
keberdayaan perempuan, perlindungan anak dan mengendalikan pertumbuhan
penduduk.” Meningkatnya pelestarian keragaman dan Kekayaan budaya daerah
difokuskan banyaknya jumlah event kesenian yang diselenggaran setiap tahunnya.
150
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran,Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
Tabel III.41 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya Pelestarian Kesenian Lokal
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
capaian
1 Jumlah event
kesenian 2
2 2 100 % 5 40 %
Sumber : Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan dan kebudayaan,
https://esakip.demakkab.go.id
Dari tabel di atas tergambar bahwa target yang telah direncanakan dapat dicapai 100%.
Perhitungan Cakupan gelar seni dan budaya dan jumlah lingkungan seni/budaya yang
aktif dihitung berdasarkan akumulasi cakupan gelar seni dan budaya. Wujud gelar seni
dan budaya antara lain pergelaran, pameran, festival, dan lomba. Pergelaran kesenian
adalah kegiatan yang mempertunjukkan hasil karya seni di tengah masyarakat.
Pameran seni adalah kegiatan seniman yang memamerkan karya seni untuk
masyarakat. Festival kesenian adalah suatu kegiatan yang menyajikan dan
mempertunjukkan berbagai bentuk karya seni yang memiliki kekhasan masing-masing.
Tabel III.42
Data Cakupan Gelar Seni dan Budaya
NO URAIAN JUMLAH KETERANGAN
1. Pagelaran Seni Ruang Publik 4
2. Pagelaran Seni Festival 6
3. Pagelaran Seni Luar Daerah 1
4. Pagelaran Seni Bulan Citra Budaya 1
5 Pagelaran Seni Dalam Propinsi 1
TOTAL 13
Lingkup/Sanggar seni yang terdaftar pada Bidang Seni Budaya Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Demak berjumlah 46 Kelompok seni yang tersebar di 14
Kecamatan yang ada di Kabupaten Demak. Eksistensi mereka dalam mendukung
program Pemerintah Kabupaten Demak khususnya di bidang seni budaya patut
mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Pemerintah Kabupaten Demak sebagai stake
151
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
holder. Keberadaan lingkungan seni sebagai upaya untuk melindungi,
mengembangkan, dan pemanfaatan kesenian untuk kesejahteraan masyarakat,
kebanggaan nasional, dan sebagai penguat jati diri bangsa dalam prakteknya banyak
menemui kendala seperti kurangnya pendanaan yang diberikan oleh pemerintah karena
keterbatasan dana dari APBD. Meskipun begitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Demak tetap berusaha memfasilitasi eksistensi berkesenian para pelaku
seni khususnya seni tradisi yang bernaung pada Lingkungan seni yang memang telah
terdaftar di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, hingga bisa
dikatakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak mengkriteriakan
lingkup/sanggar seni yang disebut aktif adalah mereka yang secara kontinuitas
menjalankan aktivitas keseniannya serta memperpanjang legalitas keberadaannya yang
dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak.
Pada tahun 2015 dan 2016 jumlah penyelenggaraan event kesenian meliputi dalam
daerah ( kirab Budaya, Megengan, Grebeg Besar, Syawalan, Karnaval HUT RI, Malam
Tahun Baru) dan luar daerah (Pati, Blora, Rembang, Jepara, Semarang, Kendal, Bali,
PRPP,TMII, TBJT)
Untuk lebih meningkatkan capai kinerja pembangunan bidang kebudayaan perlu
dianalisis permasalahan yang masih terdapat di lapangan dan upaya mengatasinya.
Adapun permasalahan yang masih dihadapi saat ini adalah :
1. Belum optimalnya koordinasi perencanaan pembangunan bidang kebudayaan;
2. Kurangnya sarana prasarana pendukung pengembangan kesenian dan
kebudayaan daerah, khususnya kesenian khas lokal yang tumbuh dan berkembang
di Kabupaten Demak;
3. Belum optimalnya Promosi Budaya Daerah.
Upaya yang telah dilakukan untuk lebih meningkatkan capaian kinerja adalah sebagai
berikut :
1. Menyelenggarakan cultural annual event (kegiatan budaya tahunan) Grebeg Besar,
Sedekah laut Syawalan Morodemak, Ruwatan, dan Sedekah Bumi Apitan;
2. Mengikuti festival seni budaya di tingkat regional dan nasional dan;
3. Tampilan khusus di TMII dan tampilan kesenian di wilayah Pakudjembarana dan
Kedungsepur
4. Mengadakan lomba-lomba dan pentas kesenian tingkat Kabupaten Demak yang
diikuti oleh grup kesenian yang ada di Demak dan perwakilan sekolah-sekolah
Strategi yang ditempuh untuk meningkatkan capaian kinerja tahun mendatang maka
sebagai berikut :
152
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
1. Mengembangkan Seni budaya daerah khas Demak yang bernuansa Religius
(islami) melalui pembinaan kepada para pelaku usaha dibidangnya;
2. Mengoptimalkan pembinaan, perlindungan, pelestarian budaya dan kesenian
daerah, meningkatkan daya tangkal pengaruh negatif globalisasi dan budaya asing
serta pelestarian peninggalan sejarah dan Permuseuman.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa Sasaran Meningkatnya pelestarian kesenian lokal telah efisian. Hal ini diperoleh
dari capaian kinerja atas sasaran ini 100% dengan penggunaan anggaran sebesar
98,26% sehingga terdapat efisiensi 1,74% dan efektivitasnya 101,74%.
Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut sesungguhnya tidak terlepas dari
dilaksanakan dengan Program antara lain adalah
1. Program Pengembangan Nilai Budaya
2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
3. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Tujuan 19 Mengendalikan Pertumbuhan Penduduk
Sasaran 1 Terkendalinya Pertumbuhan Penduduk
Sasaran terkendalinya pertumbuhan penduduk merupakan penjabaran dari Misi 7
“Mengembangkan kapasitas pemuda, olahraga, seni-budaya, meningkatkan
keberdayaan perempuan, perlindungan anak dan mengendalikan pertumbuhan
penduduk.” Dengan tujuan mengendalikan pertumbuhan penduduk dan diukur
dengan indicator Total Fertelity rate (TFR). Berdasarkan hasil pengukuran kinerja
Sasaran,Indikator kinerja, target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai
berikut :
Tabel III.43 capaian indikator kinerja utama
sasaran terkendalinya pertumbuhan penduduk
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
capaian
1 Total Fertility
Rate (TFR) 2.1%
2,10% 2,52% 80% 2,06%
77,67%
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian penduduk, dan Keluarga
Berencana dan https://esakip.demakkab.go.id
153
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Sasaran terkendalinya pertumbuhan penduduk diukur menggunakan indikator
sebagaimana tertera dalam tabel. Pencapaian atas sasaran terkendalinya pertumbuhan
penduduk tercapai tinggi. Hal ini dapat dilihat dari indicator total fertility rate (TFR) di
Kabupaten Demak yang menunjukkan 2,52% dari target 2,10%. Artinya, selama tahun
2017, di Kabupaten Demak memiliki capaian 80% atas target yang ditentukan,
dibandingkan dengan target akhir RPJMD tercapai 77,67% atas target akhir 2,06%.
Untuk TFR mulai dari tahun 2011-2017 tampak pada digram berikut:
Diagram III.17 Capaian TFR selama 2011-2017
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
TFR
3-D Column 2
3-D Column 3
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana
Untuk terkendalinya pertumbuhan penduduk selain diukur dengan TFR juga dapat
diukur dengan persentase KB aktif dan keluarga pra sejahtera atau sejahtera 1.
Adapun capaian indicator persentase KB aktif dan keluarga pra sejahtera dan keluarga
sejahtera 1 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III.44 Indikator Pendukung TFR
NO INDIKATOR KERJA
CAPAIAN
2016 2017
Target real capaian Target real capaian
1.1 Prosentase KB Aktif 75,68 80,36 106,18 76 73,34 92,84
1.2 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera 1
57,24 57,58 100,59 56 56 100
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana
154
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja menunjukkan upaya yang dilakukan sudah
optimal dan Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, indikator kinerja tidak tercapai dari
target begitu juga dengan indikator yang mempengaruhi TFR baik itu persentase KB
aktif ataupun keluarga Pra sejahtera dan keluarga sejahtera 1, hal ini dikarenakan
banyaknya PUS yang ganti cara dan PUS yang sudah meanapuse ( Pus umur 50 Th
keatas ).
Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa, ada 1 indikator yang melebihi
dari target yang telah ditentukan yaitu Keluarga prasejahtera dan sejahtera,
meningkatnya Keluarga prasejahtera dan sejahtera terhadap semua keluarga.
Adapun kendala dan hambatan yang dihadapi untuk cakupan peserta KB Aktif adalah
Masyarakat masih kurang mampu mengidentifikasi atau menemukan dan memahami
kebutuhan dirinya dan belum mampu mengaktualisasikan berbagai potensi yang ada
pada dirinya.
Hal-hal yang dilakukan untuk meningkatkan pencapaian sasaran ini pada masa yang
akan datang adalah Meningkatkan pelaksanaan promosi dan pelayanan program KB
kepada masyarakat.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa indikator total Fertility rate memiliki capaian kinerja lebih rendah (80%) dari
capaian anggaran yaitu 99,99% atau 100 %, sehingga efisiensi atas capaian anggaran
0 dan efektivitasnya 80%.
Adapun capaian tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program yang dilakukan
terkait terkendalinya pertumbuhan penduduk. Pada tahun 2017 sebanyak 5 (lima)
program yang dilaksanakan guna mendukung terwujudnya sasaran strategis ini.
Program tersebut meliputi :
1. Program Keluarga Berencana
2. Program Pelayanan Kontrasepsi
3. Program Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri
4. Program Pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
5. Program Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
155
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Tujuan 20 Meningkatkan keberdayaan masyarakat, perlindungan perempuan dan anak
Sasaran 1 Meningkatnya partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam
pembangunan
Sasaran Meningkatnya partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam
pembangunan merupakan penjabaran dari Misi 7 “Mengembangkan kapasitas
pemuda, olahraga, seni-budaya, meningkatkan keberdayaan perempuan,
perlindungan anak dan mengendalikan pertumbuhan penduduk.” Dengan tujuan
Meningkatkan keberdayaan masyarakat, perlindungan perempuan dan anak dan
diukur dengan indicator tingkat swadaya masyarakat terhadap program
pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran,Indikator
kinerja, target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
Tabel III.45 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
capaian
1
Tingkat Swadaya
masyarakat
terhadap program
pemberdayaan
Masyarakat
15%
17% 17% 100%
25%
68%
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian penduduk, dan Keluarga
Berencana dan https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran Meningkatnya partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan
diukur menggunakan indikator sebagaimana tertera dalam tabel. Pencapaian atas
sasaran Meningkatnya partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan
tercapai sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari indicator tingkat swadaya masyarakat
terhadap program pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Demak yang menunjukkan
capaian 100 % atas target yang telah ditetapkan yaitu 17%. Artinya, selama tahun
2017, di Kabupaten Demak memiliki capaian 100% atas target yang ditentukan,
dibandingkan dengan target akhir RPJMD tercapai 68% atas target akhir 25%.
Untuk Meningkatnya partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan
diukur dengan tingkat swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan
156
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
masyarakat. Adapun tingkat swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan
masyarakat dapat diukur dengan PKK aktif, posyandu aktif dan Rata-rata jumlah
kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM). Adapun capaian indicator
PKK aktif, posyandu aktif dan Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga
pemberdayaan masyarakat (LPM) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III.46 Indikator Pendukung Tingkat Swadaya Masyarakat
NO INDIKATOR KERJA
CAPAIAN
2016 2017
Target real capaian Target real capaian
1.1 PKK Aktif 100 100 100 100 100 100
1.2 Posyandu Aktif 100 100 100 100 100 100
1.3 Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)
11,5 16,9 146,9 16,9 12 71
1.4 Prosentase LPM Berprestasi 5,6 5,6 100
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana
Mengacu pada hasil pengukuran indikator kinerja diatas terlihat bahwa, jumlah Tingkat
swadaya masyarakat dalam program pemberdayaan masyarakat adalah 100 %, dan
dibanding tahun sebelumnya mengalami peningkatan,tercapainya target tersebut
dikarenakan adanya kemauan dari desa dalam meningkatkan konstribusi peran dalam
pembangunan di pedesaan dengan pembinaan dari tingkat Kecamatan dan Kabupaten.
Dan dikarenakan adanya dana Desa dan Alokasi Dana Desa Tahun 2017.
Adapun tingkat swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat
untuk tahun 2011-2017 dapat dilihat sebagai berikut:
Diagram III.18 Perkembangan tingkat swadaya masyarakat Tahun 2011-2017
0
5
10
15
20
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
East
target
realisasi
157
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Adapun kendala dan hambatan yang dihadapi untuk sasaran prosentase rata-rata
jumlah kelompok binaan LPM sebagai basis pertumbuhan ekonomi daerah adalah :
Kesadaran dan partisipasi masyarakat masih kurang untuk mengikuti program
pemberdayaan masyarakat. Masyarakat kurang menyadari bahwa pada hakekatnya
pembangunan yang dilaksanakan di desa atau di daerahnya adalah untuk kepentingan
dirinya dan seluruh masyarakat di sekelilingnya.
Hal-hal yang dilakukan untuk meningkatkan pencapaian sasaran ini pada masa yang
akan datang adalah
a. Melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada lembaga-lembaga pemberdayaan
masyarakat yaitu LKMD,BPD,RT dan RW , sehingga mereka mau berpartisipasi.
b. Mengadakan koordinasi dengan dinas instansi terkait, LSM, dan lembaga –
lembaga sosial di desa
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa indikator tingkat swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan
masyarakat telah efisien dan efektiv. Hal ini dikarenakan capaian kinerja telah tercapai
100% dari capaian anggaran 82,82% sehingga efisiensi atas anggarannya 17,18%
dengan efektivitasnya 117,18%.
Adapun capaian tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program yang dilakukan
terkait Menurunnya angka kriminalitas. Pada tahun 2017 sebanyak 5 (lima) program
yang dilaksanakan guna mendukung terwujudnya sasaran strategis ini.
Program tersebut meliputi :
1. Program Kapasitas aparatur pemerintahan Desa
2. Program Pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
3. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
4. Program Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa
Sasaran 2 Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dan anak
Kesadaran terhadap kesamaan gender lahir sejalan dengan kemajuan sosial ekonomi
yang demikian cepat. Berkembangnya isu deskriminasi terhadap perempuan
merupakan salah satu akibat dari kultur yang selama ini berkembang dalam masyarakat
kita yang tanpa disadari selalu mengedepankan laki-laki dan hanya menempatkan
perempuan sebagai pendamping.
Ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender juga merupakan salah satu bentuk akibat
dari ketimpangan pembangunan yang selama ini dilakukan, yang mana dalam
158
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
pelaksanaannya belum sepenuhnya mempertimbangkan manfaat adil bagi laki-laki dan
perempuan.
Kesenjangan gender dalam pembangunan ditandai oleh masih rendahnya keikutsertaan
perempuan dalam berbagai bidang pembangunan. Rendahnya tingkat partisipasi
perempuan dalam bidang pendidikan telah mengakibatkan kurangnya akses dan kontrol
perempuan yang pada gilirannya mengakibatkan rendahnya kesempatan yang dimiliki
perempuan untuk bekerja dan berusaha serta rendahnya akses mereka terhadap
sumber daya ekonomi terutama di sektor formal apalagi untuk dapat terjun ke dalam
dunia perpolitikan. Walaupun berbagai upaya telah dilakukan, kenyataan sampai
sekarang masih terjadi kesenjangan gender.
Berdasarkan data dari Dinsos, P2PA Kabupaten Demak, bahwa masih tingginya
kekerasan terhadap anak. Hal ini menandakan masih adanya penindasan terhadap
anak yang seharusnya dilindungi. Anak tidak bisa terlepas dari kedua orang tua
terutama orang tua perempuan. Adanya kekerasan terhadap anak menandakan
ketidakmampuan/ ketidakberdayaan seorang perempuan/ibu untuk melindungi buah
hatinya. Hal inilah yang menjadi indikator bahwa adanya kekerasan terhadap anak
berarti masih ada ketimpangan gender terhadap perempuan secara tidak langsung.
Sasaran Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dan anak merupakan
penjabaran dari Misi 7 “Mengembangkan kapasitas pemuda, olahraga, seni-budaya,
meningkatkan keberdayaan perempuan, perlindungan anak dan mengendalikan
pertumbuhan penduduk.” Dengan tujuan Meningkatkan keberdayaan masyarakat,
perlindungan perempuan dan anak dan diukur dengan indicator menurunnya kasus
kekerasan terhadap anak dan kasus terhadap perempuan yang ditangani.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran,Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
Tabel III.47 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya Kesetaraan dan Keadilan gender dan anak
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
capaian
1
Menurunnya kasus
kekerasan
terhadap anak
57 kasus 57 kasus 48 kasus 115,79%
53 Kasus
109,43%
159
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
capaian
2
Kasus Kekerasan
terhadap
Perempuan yang
ditangani
31 kasus 23 kasus 16 kasus 130,43%
15 Kasus
93,33%
Rata-rata sasaran 123,11% 101,38%
Sumber : Dinas Sosial P2PA Kabupaten Demak dan https://esakip.demakkab.go.id
Mengacu pada hasil pengukuran di atas terlihat bahwa, Menurunnya kasus kekerasan
terhadap anak dari target yang ditetapkan 57 kasus terjadi 48 Kasus atau tercapai
115,79%, lebih rendah dari tahun 2016 terjadi 57 Kasus, dari data tersebut
memperlihatkan bahwa anak-anak sangat rentan mengalami kekerasan. Bahkan yang
lebih memprihatinkan pelaku-pelaku kekerasan terhadap anak sebagian adalah orang-
orang yang telah dikenal oleh korban atau orang-orang di lingkungan terdekatnya. Data
kekerasan terhadap anak tampak pada tabel berikut:
Tabel III.48 Data Kekerasan anak Mulai Tahun 2015-2017
NO JENIS PERKARA TAHUN
2015 2016 TARGET 2017
REALISASI 2017
% CAPAIAN
1 SEKSUAL (PENCABULAN) 28 41 25
2 FISIK 16 15 17
3 PSIKIS - 0 -
4 PENELANTARAN - 1 4
5 LAINNYA 6 0 2
JUMLAH 50 57 57 48 115,79 %
Sumber: Dinas social, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak
Sedangkan pada tahun 2017 kasus kekerasan terhadap perempuan yang ditangani
hanya terjadi 16 Kasus (130,43%) lebih rendah dari tahun 2016 terjadi 31 kasus, dan
untuk pencapaian rata-rata sasaran 123,11% atau capaian Sangat Tinggi. Adapun data
capaian terhadap kekerasan perempuan yang ditangani selama 3 tahun berturut-turut
adalah:
160
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
TABEL III. 49 KASUS KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN YANG DITANGANI DI KABUPATEN DEMAK
NO PROSES PENYELESAIAN TAHUN
2015 2016 TARGET 2017
REALISASI 2017
% CAPAIAN
1 PROSES HUKUM 18 22 6
2 KONSULTASI DAN PEMULIHAN MEDIS
6 7 10
3 MEDIASI 1 2 -
JUMLAH 25 31 23 16 130,43 %
Sumber: Dinas social, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian sasaran
Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dan anak adalah :
a. Adanya kelembagaan organisasi pemerintah yang membidangi Pemberdayaan
Perempuan dan perlindungan anak
b. Perencanaan resposif gender dalam pembangunan menjadi bagian dari kegiatan
Dinas.
c. Adanya Komitmen OPD dalam mewujudkan Kabupaten Demak Layak Anak.
d. Meningkatnya upaya pelayanan terhadap korban kekerasan berbasis gender dan
anak;
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam pencapaian sasaran adalah :
a. Belum semua OPD melaksanakan sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 52
Tahun 2017 tentang Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG);
b. Pelaksanaan ARG belum menjadi komitmen bersama sesuai Peraturan Bupati;
c. Belum banyaknya masyarakat yang memanfaatkan PPT sebagai Lembaga layanan
bantuan konseling korban
d. Kabupaten Demak Layak Anak belum menjadi prioritas/komitmen Tim Gugus Tugas
KLA Kabupaten;
e. Belum terpenuhinya kuota 30% perempuan di Lembaga Legeslatif;
f. Masih banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Sedangkan strategi / upaya penyelesaian masalah :
a. Perbaikan pelayanan kepada masyarakat;
b. Mengupayakan peningkatan peran serta masyarakat dalam untuk melaporkan
adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak;
c. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan seluruh lembaga pendidikan baik
formal maupun non formal;
d. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk pencegahan;
e. Penyebarluasan Informasi Lembaga PPT melalui Toma dan Toga;
161
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
f. Melakukan advokasi, pembinaan dan mengadakan sosialisasi Kabupaten Layak
Anak;
g. Melakukan advokasi dan mengadakan sosialisasi kepada organisasi perempuan dan
aktivis perempuan.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa sasaran meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dan anak telah efisien.
Kondisi ini tampak dari rata-rata sasaran capaian kinerja sebesar 123,11%
dibandingkan dengan capaian penggunaan dana sebesar 99,81%. Artinya tingkat
efisiensi yang dicapai sebesar 0,19% dan efektivitasnya sebesar 123,30%.
Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari program yang dilakukan terkait sasaran
meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dan anak di Kabupaten Demak tahun
2017 sebanyak 4 (empat) program yang dilaksanakan guna mendukung terwujudnya
sasaran strategis ini. Programnya meliputi :
1. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
4. Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
Tujuan 21 Meningkatkan nilai dan jumlah investasi serta kualitas pelayanan public
kabupaten Demak
Sasaran 1 Meningkatnya jumlah investasi baik PMA maupun PMDN
Sasaran Meningkatnya jumlah investasi baik PMA maupun PMDN merupakan
penjabaran dari Misi 8 “Mewujudkan kualitas pelayanan investasi dan meningkatkan
kualitas pelayanan publik”
Meningkatnya Meningkatnya jumlah investasi baik PMA maupun PMDN difokuskan
pada Nilai Investasi PMA (Juta) dan Nilai Investasi PMDN. Berdasarkan hasil
pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan realisasinya tercermin pada
tabel sebagai berikut :
Tabel III.50 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya jumlah investasi baik PMA maupun PMDN
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
capaian
1 Nilai Investasi US $ US $ US $ 20,01% US $ (000) 13,67%
162
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
capaian
PMA ( juta ) (000)
31046,8
(000)
42.122,8
8
(000)
8426,7
61.672,11
2 Nilai Investasi
PMDN (Juta)
1.295.364,
4 juta
2.141.66
7 juta
1.250.42
2,6 juta
58,38% 2.181.366
juta
56%
39,20%
Sumber : Dinas Penanaman Modal Pelayanan terpadu satu pintu https://esakip.demakkab.go.id
Mengacu pada hasil pengukuran di atas terlihat bahwa, Nilai Investasi PMA (juta) dari
target yang ditetapkan US $ (000) 42.122,88 dengan realisasi US $ (000) 8.426,7 atau
tercapai 20,01%, lebih rendah dari tahun 2016 US $ (000) 31.046,8, dari data tersebut
memperlihatkan bahwa Nilai Investasi PMA di Demak mengalami penurunan yang
sangat drastic hal ini dikarenakan investor kurang tertarik menanamkan saham di
kabupaten Demak. Tidak hanya itu Upah Minimum Regional juga berpengaruh atas
menurunnya nilai investasi ini. Sedangkan pada tahun 2017 nilai investasi PMDN (juta)
tercapai 1.250.422,6 juta dari target 2.141.667 juta atau tercapai 58,38%. Kedua
indicator ini tercapai sangat rendah.
Sasaran meningkatnya jumlah investasi baik PMA maupun PMDN Indikator ini
digunakan untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program kegiatan yang
dilaksanakan di dalam sasaran ini.
Adapun Nilai PMA dan PMDN ini selama tahun 2015-2017 tampak pada table berikut:
Tabel III.51 Nilai Investasi PMA dan PMDN 3 tahun terakhir
INDIKATOR KINERJA
JUMLAH PEMOHON JUMLAH IZIN JADI REALISASI
2015 2016 2017 2015 2016 2017 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai Investasi PMA
2 4 24 2 4 24 US$ 29.642.300
US$ 31.046.800
US$ 8.426.700
Nilai Investasi PMDN
26
31
315
26
31
315
Rp.2.260.232 .000.000
Rp.1.295.364. 400.000
Rp.1.250.422. 529.777
Sumber: Dinas Penanaman Modal Pelayananan Terpadu Satu Pintu
163
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator adalah
Adanya kawasan industri di Kabupaten Demak, akan lebih meningkatkan minat
investor untuk membangun usahanya di Kabupaten Demak.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan kinerja adalah :
a. Minat Investor untuk membuka usaha di Kabupaten Demak masih rendah terutama
PMA
b. Belum optimalnya kegiatan pembinaan dan pengawasan serta pengendalian
perizinan berada di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Demak, sehingga masih ditemukan banyak usaha-usaha yang
menyimpang dari izin-izin yang telah diberikan, misalnya pengembangan/perluasan
perusahaan tanpa diikuti dengan perizinan yang tidak sesuai dengan RT RW dan
masih banyak ditemukan para pelaku usaha/rumah tempat tinggal yang belum ber
IMB.
Strategi / upaya pemecahan masalah :
a. Mengikuti kegiatan pameran investasi tingkat regional dan nasional
b. Mengoptimalkan pembinaan dan pengawasan serta pengendalian perizinan berada
di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Demak
melalui penambahan anggaran, dengan membuat rencana pembinaan dan
pengawasan secara detail.
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa sasaran meningkatnya jumlah investasi baik PMA maupun PMDN belum efektif
dan efisien hal ini dikarenakan dua indicator atas tercapainya sasaran ini capaiannya
masih sangat rendah, dan rata-rata capaian sasaran ini adalah 39,20% dengan
penggunaan anggaran sebesar 96,63%, sehingga efisiensi anggarannya 3,37% dan
efektivitasnya 42,57%.
Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari program yang dilakukan terkait sasaran
meningkatnya jumlah investasi baik PMA maupun PMDN di Kabupaten Demak tahun
2017 adalah Program Penigkatan Promosi dan Kerjasama Investasi.
Sasaran 2 Meningkatnya jumlah perijinan dan non perijinan yang dilayani oleh PTSP
(Pelayanan Terpadu Satu Pintu)
Sasaran Meningkatnya jumlah perijinan dan non perijinan yang dilayani oleh PTSP
(Pelayanan Terpadu Satu Pintu) merupakan penjabaran dari Misi 8 “Mewujudkan
kualitas pelayanan investasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik”
Meningkatnya jumlah perijinan dan non perijinan yang dilayani oleh PTSP (Pelayanan
Terpadu Satu Pintu) difokuskan pada jumlah ijin yang dilayani PTSP. Berdasarkan
164
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan realisasinya tercermin
pada tabel sebagai berikut :
Tabel III.52 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya jumlah perijinan dan non perijinan yang dilayani oleh PTSP (Pelayanan
Terpadu Satu Pintu)
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
capaian
1
Jumlah ijin yang
dilayani PTSP
(Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu)
8.111 6.900 4.689 67,96% 7.150 65,58%
Sumber : Dinas Penanaman Modal Pelayanan terpadu satu pintu https://esakip.demakkab.go.id
Mengacu pada hasil pengukuran di atas terlihat bahwa Jumlah ijin yang dilayani PTSP
(Pelayanan Terpadu Satu Pintu) dari target yang ditetapkan 6.900 dokumen dengan
realisasi 4.689 dokumen atau tercapai 67,96%, lebih rendah dari tahun 2016 yaitu 8.111
dokumen, dari data tersebut memperlihatkan bahwa Jumlah ijin yang dilayani PTSP
(Pelayanan Terpadu Satu Pintu) di Demak mengalami penurunan yang sangat drastic
hal ini dikarenakan banyak ijin dan rekomendasi yang seharusnya dilayani oleh PTSP
tapi dilayani oleh dinas / instansi diluar PTSP. Adapun data Jumlah ijin yang
dikeluarkan oleh PTSP selama tahun 2015-2017 tampak pada tabel berikut:
Tabel III.53 Jumlah Ijin yang dikeluarkan PTSP selama 3 tahun terakhir
INDIKATOR KINERJA JUMLAH PEMOHON JUMLAH IZIN JADI REALISASI
2015 2016 2017 2015 2016 2017 2015 2016 2017
Jumlah Izin yang dilayani PTSP ( Pelayanan Terpadu Satu Pintu )
7.566
8.111
5.293
6.993
5.722
4.689
6.993
5.722
4.689
Sumber: Dinas Penanaman Modal Pelayananan Terpadu Satu Pintu
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator adalah : semakin
meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengurus perizinan.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan atas pencapaian indikator adalah :
a. Masih adanya perizinan dan non perizinan yang dilayani oleh dinas / instansi diluar
PTSP.
b. Masih adanya rekomendasi dari dinas / instansi diluar PTSP
165
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Strategi pemecahan masalah :
a. Melaksanakan koordinasi dengan dinas / instansi terkait.
b. Melakukan pendataan terhadap perizinan dan non perizinan yang masih ditangani
oleh dinas / instansi lain.
c. Mengajukan usulan peraturan bupati tentang pelimpahan kewenangan perizinan
dan non perizinan
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa sasaran Meningkatnya jumlah perijinan dan non perijinan yang dilayani oleh
PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) belum efektif dan efisien hal ini dikarenakan
capaian kinerja indicator jumlah ijin yang dilayani PTSP tercapai sedang atau belum
memenuhi target yang ditetapkan yaitu sebesar 67,96% dan penggunaan anggaran
sebesar 97,54%, sehingga efisiensinya sebesar 2,46% dan efektivitasnya 70,42%
Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari program yang dilakukan terkait sasaran
Meningkatnya jumlah perijinan dan non perijinan yang dilayani oleh PTSP (Pelayanan
Terpadu Satu Pintu) di Kabupaten Demak tahun 2017 adalah Program Penigkatan
Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.
Sasaran 3 Meningkatnya kualitas pelayanan public berdasarkan standar pelayanan
Sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan public berdasarkan standar pelayanan
merupakan penjabaran dari Misi 8 “Mewujudkan kualitas pelayanan investasi dan
meningkatkan kualitas pelayanan publik”
Meningkatnya kualitas pelayanan public berdasarkan standar pelayanan difokuskan
pada rata-rata indeks kepuasan masyarakat (Nilai Survei Kepuasan Masyarakat).
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
Tabel III.54 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan public berdasarkan standar pelayanan
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisas
i
%
capaian
1
Rata-rata Indeks
Kepuasan
Masyarakat (Nilai
Survey Kepuasan
Masyarakat)
76,02 79,92 79,12 98,99% 83,10 95%
Sumber : Bagian Organisasi dan Kepegawaian setda https://esakip.demakkab.go.id
166
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Mengacu pada hasil pengukuran di atas terlihat bahwa rata-rata indeks Kepuasan
Masyarakat (Nilai Survei Kepuasan Masyarakat) tercapai 98,99% dari target yang
ditetapkan 79,92 dengan realisasi 79,12, lebih tinggi dari tahun 2016 yaitu 76,02, dari
data tersebut memperlihatkan bahwa rata-rata indeks Kepuasan Masyarakat (Nilai
Survei Kepuasan Masyarakat) di Demak mengalami kenaikan angka 3,10 dari hasil
survey kepuasan masyarakat tahun 2016.
Survei Kepuasan Masyarakat dilaksanakan dengan berpedoman pada Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan
Pelayanan Publik, dimana terdapat 9 unsur yang kemudian diterjemahkan dalam 9
pertanyaan.
Unsur tertinggi dalam Survei Kepuasan Masyarakat terletak pada unsur Kejelasan /
kesesuaian biaya pelayanan yakni sebesar 3,33. Sedangkan unsur terendah terletak
pada Ketepatan waktu pelayanan dan penanganan pengaduan yakni sebesar 3,15.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator adalah :
a. semakin meningkatnya pemahaman pemberi layanan bahwa ukuran keberhasilan
pelayanan adalah kepuasan pelanggan.
b. Adanya SOP (standar operasional prosedur) dan SP (standar pelayanan) yang
jelas atas pelayanan yang diberikan
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan atas pencapaian indikator adalah :
a. Belum sesuainya ketepatan waktu pada saat memberikan layanandengan Standar
pelayanan yang ditetapkan.
b. Lambatnya penanganan pengaduan atas berbagai kekurangan atau complain dari
penerima layanan
Strategi pemecahan masalah :
a. Pemperjelas waktu pelayanan.
b. Melakukan percepatan atas penanganan pengaduan.
c. Melakukan koordinasi dengan perangkat daerah pemberi layanan langsung ke
masyarakat agar memberikan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan yang
diberikan
Terhadap pencapaian kinerja sasaran ini, dari sisi penggunaan dana, dapat dinyatakan
bahwa sasaran Meningkatnya kualitas pelayan public berdasarkan standar pelayanan
efektif dan efisien hal ini dikarenakan capaian kinerja indicator rata-rata indeks
kepuasan masyarakat (Nilai Survey Kepuasan Masyarakat) belum memenuhi target
yang ditetapkan dengan capaian kinerja sebesar 98,99%, dan penggunaan anggaran
167
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
sebesar 73, 96% sehingga efisiensi penggunaan anggaran yang ada adalah 26,04%
dan efektivitasnya sebesar 125,03%
Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari program yang dilakukan terkait sasaran
Meningkatnya kualitas pelayan public berdasarkan standar pelayanan di Kabupaten
Demak tahun 2017 adalah Program Reformasi Birokrasi.
Tujuan 22 Mencegah penurunan kualitas lingkungan hidup, udara, tanah dan badan air
yang diakibatkan oleh aktivitas pembanguan dan kegiatan industri
Sasaran 1 Meningkatnya perbaikan kualitas lingkungan hidup
Sasaran meningkatnya perbaikan kualitas lingkungan merupakan pelaksanaan Misi 9,
yaitu mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dalam pengelolaan sumberdaya alam
dengan tujuan mencegah penurunan kualitas lingkungan hidup, udara, tanah dan badan
air yang diakibatkan oleh aktivitas pembangunan dan kegiatan industri.
Tabel III.55 capaian indikator kinerja utama
sasaran Meningkatnya Perbaikan Kualitas Lingkungan
No Indikator Kinerja
Utama
Realisasi
2016
2017 Target
Akhir
RPJMD
(2021)
Capaian
s.d thn
2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisasi %
capaian
1. Penghargaan
Kota Terbersih
Belum
dapat
adipura Sertifikat
adipura
80% adipura 80%
Sumber : Dinas Lingkungan Hidupkab. Demak dan https://esakip.demakkab.go.id
Sasaran meningkatnya perbaikan kualitas lingkungan diukur menggunakan indikator
Penghargaan Kota Terbersih sebagaimana tertera dalam tabel. Pencapaian atas
sasaran tersebut diatas dapat tercapai 80 % dengan diperolehnya penghargaan
sertifikat Adipura Tahun 2017 dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia
untuk Pemerintah Kabupaten Demak.
Adipura, adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam
kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Adipura diselenggarakan oleh
Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Pada Tahun 2017 Pemerintah Kabupaten
Demak mendapatkan pengakuan sebagai Kabupaten yang memperlihatkan
peningkatan kinerja lingkungan hidup yang baik bersama dengan 101 Kabupaten/Kota
lainnya. Adapun penilaian untuk kabupaten demak dapat dilihat pada tabel berikut
168
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Tabel III.56 Daftar Penilaian Adipura mulai 2015-2017
No Kategori Lokasi
Nilai 2015/2016
Nilai 2016/2017
Nilai 2017/2018
P1 P2 P1 PV P1
1 Lokasi Permukiman 75,65 75,28 73,99
- Perum Griya Bhakti Praja 76,03 74,97 73,54
- Perum Nusa Indah Permai 75,33 75,17 -
- Perum Wijaya Kusuma 1 75,58 75,69 74,44
2 Lokasi Jalan 74,77 75,23 72,82
- Jalan Bayangkara 75,39 75,22 73,44
- Jalan Pemuda 75,83 75,22 71,33
- Jalan Sultan Fatah 74,83 75,23
- Jalan Sultan Hadiwijaya 73,89 74,72 72,58
- Jalan Sultan Trenggono 73,89 75,78
- Jalan Kyai Singkil 73,83
3 Lokasi Jula Beli 74,86 72,80
- Pasar Bintoro 74,01 71,88 72,46
- Pertokoan Jalan Sultan Fatah 75,56 73,4
- Pertokoan Pecinan 75,00 73,13 71,96
4 Lokasi Perkantoran 74,67 75,01 72,92
- Kantor BKD 74,49 75,50 72,48
- Kantor Bupati 75,99 75,90 73,96
- Kantor Dinas Kesehatan 74,49 74,38 73,72
- Kantor Dinas Perhubungan dan Komunikasi
75,12 74,57 72,17
- Kantor DPRD 73,96 74,43 -
- Kantor Lingkungan Hidup 73,99 75,29 72,79
- Kantor Dindikbud - - 72,38
5 Sekolah 75,86 77,97 74,50
- SDN Bintoro 1 74,01 77,08 73,43
169
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No Kategori Lokasi
Nilai 2015/2016
Nilai 2016/2017
Nilai 2017/2018
P1 P2 P1 PV P1
- SMAN 1 Demak 77,70 79,35 75,15
- SMAN 2 Demak 75,89 77,75 75,24
- SMAN 3 Demak 74,84 77,64 -
- SMPN 1 Demak 76,42 78,35 -
- SMPN 2 Demak 76,31 77,66 74,19
7 Fasilitas Kesehatan 76,34 77,03 75,06
- Puskesmas Demak III - - 74,86
- Puskesmas Demak 1 75,67 76,64 -
- RSUD Sunan Kalijaga 77,00 77,41 75,27
8 Fasilitas Umum 77,31 78,38
- Hutan Kota Demak 81,00 81,00 81,00
- Taman Kota Alun - alun 77,27 78,13 76,13
- Terminal Bus Bintoro 73,67 76,01 73,01
9 Sungai 75,25 75,67 73,5
- Sungai Jajar 75,50 74,75 72,00
- Sungai Lanang 75,25 75,25
- Sungai Tuntang Lama 75,00 77,00 75,00
10 Fasilitas Kebersihan 69,95 75,57
- TPA Kalikondang 70,38 71,11 48,70
- TPST Jogoloyo 64,83 75,67 75,33
- Bank Sampah Mawar 74,65 79,92 76,92
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup
Jika data capaian tahun 2017 ini disandingkan dengan capaian atas indikator yang
sama pada tahun 2016 maka dapat dinyatakan bahwa upaya dan kerja keras yang
dilakukan secara sinergis dan terpadu untuk menjaga melakukan perbaikan kualitas
lingkungan bisa dikatakan berhasil.
170
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian atas sasaran ini adalah :
a. Pencetusan gerakan kampanye “satu sampah sejuta masalah” oleh Bupati dan Wakil
Bupati Demak mendapatkan dukungan secara massif dari seluruh aparat dan
seluruh lapisan masyarakat;
b. Kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan teduh meningkat
c. Pendampingan pengelolaan Bank Sampah;
d. Memobilisasi PNS dan Masyarakat untuk kerja bhakti secara rutin setiap hari jum’at
Dalam rangka meningkatkan kualitas pencapaian indikator sasaran berupa
penghargaan sertifikat Adipura menjadi Piala Adipura upaya yang akan dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Mengangkat nilai komponen Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kalikondang dengan
dibangunnya IPAL LINDI;
2. Meningkatkan kebersihan kawasan pasar dan pertokoan;
3. Melakukan penataan PKL di beberapa tempat;
4. Mengembangkan sistem manajemen persampahan yang berbasis pada masyarakat
yang dimulai dari pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga;
5. Meningkatan peran serta masyarakat dan stakeholder terkait dalam upaya perbaikan
kualitas lingkungan di wilayah Demak.
Penggunaan sumberdaya keuangan untuk menunjang pencapaian indikator sasaran
diatas sebesar 93,71 %. Sedangkan persentase capaian indikator sasaran diatas
sebesar 80%. Jika disandingkan antara penggunaan dana dengan pencapaian indikator
sasaran tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tingkat efisiensi yang dicapai sebesar
6,29 % dan tingkat efektifitas sebesar 86,29 %.
Adapun capaian tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program yang dilakukan
terkait perbaikan kualitas lingkungan di wilayah Demak. Pada tahun 2017 sebanyak 5
(lima) program yang dilaksanakan guna mendukung terwujudnya sasaran strategis ini.
Program tersebut meliputi :
a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
b. Program Pengendalian Pencemaran dan perusakan Lingkungan Hidup
c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam (SDA)
d. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
e. Program Peningkatan Pengendalian Polusi
171
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
APBD Kabupaten Demak pada tahun 2017 untuk anggaran pendapatan sebesar
Rp.2.052.162.981.000,00 dan belanja sebesar Rp. 1.768.975.469.200,00. Sedangkan
realisasi APBD Kabupaten Demak TA 2017 untuk pendapatan sebesar Rp.
2.060.864.280.423,00 realisasi belanja Rp. 1.655.418.381.539,00 terdapat surplus
pembiayaan Rp. 74.385.164.025,00 sehingga terdapat Silpa Rp. 124.548.512.850,00.
Seperti tampak pada Laporan Realisasi Anggaran Daerah Kabupaten Demak Tahun
Anggaran 2017 (setelah dilakukan audit BPK RI) sebagai berikut :
Tabel III.57
Laporan Realisasi Anggaran Daerah Kabupaten Demak Tahun Anggaran 2017
Uraian Jumlah TA 2017 Bertambah/(Berkurang)
Anggaran Perubahan Realisasi (Rp) (%)
A Pendapatan 2.052.162.981.000,00 2.060.864.280.423,00 8.701.299.423,00 100,42
Pendapatan asli daerah
283.670.499.000,00 309.612.407.201,00 25.944.249.737,00 109,15
Pendapatan Transfer
1.669.321.838.000,00 1.649.152.355.584,00 -20.169.482.416,00 98,79
Lain-lain pendapatan yang sah
99.170.644.000,00 102.099.517.638,00 5.517.597.395,00 102,95
B Belanja 1.768.975.469.200,00 1.655.418.381.539,00 -113.557.087.661,00 93,58
Belanja operasi 1.291.065.660.959,00 1.198.066.016.590,00 -92.999.644.369,00 92,80
Belanja Modal 475.909.808.241,00 457.258.575.949,00 -18.651.232.292,00 96,08
belanja tak terduga
2.000.000.000,00 93.789.000,00 -1.906.211.000,00 4,69
C Transfer 333.328.868.800,00 331.060.734.859,00 -2.268.133.941,00 99,32
Transfer Bagi Hasil Pendapatan
12.790.095.800,00 10.636.961.859,00 -2.153.133.941,00 83,17
Transfer Bantuan Keuangan
320.538.773.000,00 320.423.773.000,00 -115.000.000,00 99,96
Surplus/(defisit) 50.141.357.000,00 74.385.164.025,00 24.243.807.025,00 148,35
C Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan
66.941.357.000,00 66.963.348.825,00 21.991.825,00 100,03
Pengeluaran pembiayaan
16.800.000.000,00 16.800.000.000,00 0,00 100,00
Pembiayaan Netto 50.141.357.000,00 50.163.348.825,00 21.991.825,00 100,04
172
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Uraian Jumlah TA 2017 Bertambah/(Berkurang)
Anggaran Perubahan Realisasi (Rp) (%)
Sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa)
0 124.548.512.850,00 0,00
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah, 2018
Dari kemampuan keuangan daerah, yaitu kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan
(Pembiayaan netto) maka jumlah pendanaan yang dimungkinkan untuk dibelanjakan
pada Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp. 1.655.418.381.539,00 yang
digunakan untuk membiayai Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.
Belanja Daerah Kabupaten Demak Tahun Anggaran 2017 (setelah dilakukan audit
BPK RI) sebagai berikut :
Tabel III.58
Belanja Daerah Kabupaten Demak Tahun Anggaran 2017
No Uraian Rencana (Rp) %
1 Belanja Operasi 1.291.065.660.959,00 54,20
2 Belanja Modal 475.909.808.241,00 45,80
3 Belanja Tak terduga 2.000.000.000,00 100,00
Jumlah 1.768.975.469.200,00 100,00
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah, 2018
Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2017 yang dialokasikan untuk membiayai
program-program prioritas yang langsung mendukung pencapaian sasaran strategis
seperti tampak pada tabel berikut :
173
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Tabel III.59
Alokasi Anggaran Belanja per sasaran strategis Kabupaten Demak Tahun Anggaran
2017
No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) %
1 Meningkatnya kerukunan antar/intra umat beragama
5.149.674.500,00 0,63%
2 Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur 12.251.225.200,00 1,51%
3 Meningkatnya akuntabiltas kinerja aparatur 4.813.880.500,00 0,59%
4 Meningkatnya nilai laporan keuangan daerah 12.385.828.000,00 1,52%
5 Terwujudnya Smart City 5.952.195.400,00 0,73%
6 Meningkatnya poduktivitas dan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan
15.063.237.000,00 1,85%
7 Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan 5.260.357.000,00 0,65%
8 Meningkatnya ketersediaan, distribusi, Penganekaragam Konsumsi dan keamanan pangan.
1.442.950.000,00 0,18%
9 Meningkatnya perkembangan industri kecil dan menengah
2.562.107.000,00 0,32%
10 Meningkatnya nilai ekspor, kualitas pasar dan penataan PKL
29.406.030.000,00 3,62%
11 Meningkatnya kapasitas UMKM dan koperasi 384.300.000,00 0,05%
12 Menurunnya angka pengangguran 26.224.206.400,00 3,23%
13 Meningkatnya kontribusi pendapatan pariwisata dalam PAD
2.959.630.000,00 0,36%
14 Meningkatnya pelestarian keragaman dan kekayaan budaya daerah
837.925.000,00 0,10%
15 Meningkatnya kualitas kondisi jalan dan jembatan 131.790.000.000,00 16,21%
16 Meningkatnya kualitas drainase 0,84%
174
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) %
6.845.000.000,00
17 Terpeliharanya jaringan irigasi yang berkelanjutan 119.195.115.000,00 14,67%
18 Terpenuhinya sarana dan prasarana permukiman yang sehat, teratur dan berkelanjutan
3.261.000.000,00 0,40%
19 Meningkatnya kualitas perencanaan tata ruang 2.022.836.700,00 0,25%
20 Meningkatnya pengendalian pemanfaatan ruang 9.587.293.500,00 1,18%
21 Meningkatnya pelayanan perhubungan darat 2.072.839.000,00 0,26%
22 Meningkatnya partisipasi pendidikan pada jenjang Pendidikan dasar, PAUD dan pendidikan non formal.
23.506.375.798,00 2,89%
23 Meningkatnya akses dan mutu pendidikan dasar, PAUD dan dikdas
107.316.887.442,00 13,20%
24 Meningkatnya jumlah kunjungan perpustakaan 1.101.700.000,00 0,14%
25 Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan
225.053.926.962,00 27,69%
26 Meningkatnya penanganan PMKS dan penanggulangan kemiskinan secara terpadu
4.293.188.500,00 0,53%
27 Menurunnya angka kriminalitas 2.718.434.000,00 0,33%
28 Meningkatnya penegakkan peraturan daerah 257.400.000,00 0,03%
29 Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam penanganan bencana
2.501.765.000,00 0,31%
30 Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga 3.263.779.000,00 0,40%
31 Meningkatnya pelestarian kesenian Lokal 416.750.000,00 0,05%
32 Terkendalinya pertumbuhan penduduk 2.518.310.000,00 0,31%
33 Meningkatnya partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan
2.768.984.700,00 0,34%
175
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) %
34 Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dan anak
1.459.200.000,00 0,18%
35 Meningkatnya jumlah investasi baik PMA maupun PMDN
679.900.000,00 0,08%
36 Meningkatnya jumlah perijinan dan non perijinan yang dilayani oleh PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu)
583.670.000,00 0,07%
37 Meningkatnya kualitas pelayanan publik berdasarkan standar pelayanan
24.671.210.128,00 3,04%
38 Meningkatnya perbaikan kualitas lingkungan 10.194.649.500,00 1,25%
812.773.761.230,00
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah, 2018
Belanja langsung dibagi menjadi anggaran yang digunakan untuk penyelenggaraan
program / kegiatan yang utama dan anggaran untuk belanja langsung program /
kegiatan pendukung. Jumlah anggaran untuk program / kegiatan utama sebesar Rp.
812.773.761.230,00 atau sebesar 84,41% dari total belanja langsung, sedangkan
anggaran untuk program / kegiatan pendukung sebesar Rp. 150.162.759.770,00 atau
sebesar 15,59% dari total belanja langsung.
Pada anggaran untuk program / kegiatan utama, sasaran strategis dengan anggaran
paling besar adalah sasaran Meningkatnya kualitas Kesehatan Masyarakat dan
Pelayanan Kesehatan dengan besaran anggaran 27,69% dari total belanja langsung.
Sasaran lain dengan anggaran yang relative besar adalah sasaran Meningkatnya
akses dan mutu pendidikan dasar, PAUD dan dikdas, yaitu sebesar 13,20%.
Sementara itu, sasaran dengan anggaran yang relative kecil adalah sasaran
Meningkatnya Pelestarian kesenian lokal sebesar 0,05% dari total anggaran belanja
langsung.
Penyerapan belanja langsung pada tahun 2017 sebesar 94,080%%, dari total
anggaran belanja langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan bahwa
akuntabilitas kinerja telah efektif jika dibandingkan dengan penyerapan anggaran
daerah. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar 94,080%,
sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 94,080%.
Jika dilihat dari realisasi anggaran per IKU, penyerapan anggaran terbesar pada
program/kegiatan di IKU Total Fertility Rate sebesar 99,98%. Anggaran pada IKU ini
176
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
efektif mendukung akuntabilitas kinerja. Sedangkan penyerapan anggaran terkecil
pada program/kegiatan di IKU jumlah PAD dari sector pariwisata sebesar 63,55%,
atau kurang efektif dalam mendukung akuntabilitas kinerja.
Jika dilihat dari serapan anggaran per sasaran, maka sasaran terkendalinya jumlah
penduduk menyerap anggaran paling besar yaitu 99,98% dari target. Anggaran pada
sasaran ini efektif mewujudkan akuntabilitas kinerja. Sedangkan sasaran
Meningkatnya kontribusi pendapatan sector pariwisata terhadap PAD menyerap
anggaran terkecil yaitu 63,55% dari target, atau kurang efektif dalam mendukung
akuntabilitas kinerja.
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2017 yang dialokasikan untuk
membiayai program / kegiatan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama yang
teralokasi dalam tiap sasaran strategis tampak pada tabel berikut:
177
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Tabel III.60
Pencapaian kinerja dan anggaran Kabupaten Demak Tahun Anggaran 2017
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2017 ANGGARAN REALISASI CAPAIAN
TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 3 4 6 7 8 9
1 Meningkatnya kerukunan antar/intra umat beragama
Kasus Konflik antar umat beragama
Tidak ada Tidak ada 100,00% 5.149.674.500,00
Rp 4.935.192.303,00 95,835
2 Meningkatnya Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Presentase ASN yang memiliki pendidikan pasca sarjana
9,21% 8% 86,86% 12.251.225.200,00
Rp 10.143.974.241,00 82,8
3 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Aparatur
Meningkatnya nilai LKjIP B CC 93,93% 4.813.880.500,00
Rp 4.446.319.870,00 92,365
4 Meningkatnya nilai Laporan Keuangan Daerah
Nilai Opini BPK (untuk LKPD 2016)
WTP WTP 100,00% 12.385.828.000,00
Rp 11.541.419.337,00 93,2
5 Terwujudnya Smart City Jumlah Pembangunan Sistem Informasi Pelayanan Publik berbasis IT
1 unit 3 unit 300,00% 5.952.195.400,00
Rp 5.836.662.513,00 98,059
178
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2017 ANGGARAN REALISASI CAPAIAN
TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 3 4 6 7 8 9
6 Meningkatnya produktivitas dan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan
Produksi pertanian tanaman pangan utama Padi
623.477 ton 643.942 ton 103,28% 15.063.237.000,00
Rp 14.719.916.098,00 97,721
Produksi pertanian tanaman pangan utama Jagung
184.685 ton 204.372 ton 110,66%
Produksi pertanian tanaman pangan utama Kacanghijau
35.590 ton 36.683 ton 103,07%
7 Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan
Pertumbuhan Produksi Perikanan Tangkap
5.700 ton 4.818,84 ton 84,54% 5.260.357.000,00
Rp 5.157.966.225,00 98,054
8 Meningkatnya ketersediaan, distribusi penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan
Ketersediaan pangan utama
370437% 379254% 102,38% 1.442.950.000,00
Rp 1.388.813.353,00 96,248
9 Meningkatnya perkembangan industri kecil dan menengah
Persentase pertumbuhan industri kecil dan menengah
0,66% 1,93% 292,42% 2.562.107.000,00
Rp 2.486.753.485,00 97,059
179
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2017 ANGGARAN REALISASI CAPAIAN
TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 3 4 6 7 8 9
10 Meningkatnya nilai ekspor, kualitas pasar dan penataan PKL
persentase lokasi PKL yang ditata
30% 30% 100,00% 29.406.030.000,00
Rp 29.195.840.917,00 99,285
Persentase pasar yang memenuhi persyaratan
5% 5% 100,00%
nilai bersih ekspor perdagangan
16.730.479 juta
26.450.750,85 juta
158,10%
11 Meningkatnya kapasitas UMKM dan Koperasi
Persentase Usaha Mikro menjadi usaha kecil
0,60% 0,45% 75,00% 384.300.000,00
Rp 382.312.500,00 99,483
Persentase Koperasi Aktif
80% 82,90% 103,63%
12 Menurunnya Angka Pengangguran
TPT ( Tingkat Pengangguran Terbuka )
5,70% 4,47% 121,58% 26.224.206.400,00
Rp 23.467.641.210,00 89,488
13 Meningkatnya kontribusi pendapatan pariwisata dalam PAD
Jumlah Pendapatan dari sektor Pariwisata
1,49 milyar 1,728755
milyar 116,02%
2.959.630.000,00 Rp 1.880.771.291,00 63,548
180
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2017 ANGGARAN REALISASI CAPAIAN
TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 3 4 6 7 8 9
14 Meningkatnya pelestarian keragaman dan kekayaan budaya daerah
Persentase benda, Situs dan Kawasan cagar budaya yang dilestarikan
70% 60% 85,71% 837.925.000,00
Rp 769.195.000,00 91,798
15 Meningkatnya kualitas kondisi jalan dan jembatan
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
92,54% 95,28% 102,96% 131.790.000.000,00
Rp 130.962.561.009,00 99,372
16 Meningkatnya kualitas drainase
Drainase dalam kondisi baik / pembuangan aliran air tidak tersumbat
54,26% 54,30% 100,07% 6.845.000.000,00
Rp 6.815.237.000,00 99,565
17 Terpeliharanya jaringan irigasi yang berkelanjutan
Persentase luas daerah irigasi kabupaten dalam kondisi baik
90,21% 90,50% 100,32% 119.195.115.000,00
Rp 117.653.564.777,00 98,707
18 Terpenuhinya sarana dan prasarana permukiman yang sehat teratur dan berkelanjutan
Jumlah Rumah tidak layak huni
85.334 unit 85.573 unit 99,72% 3.261.000.000,00
Rp 3.064.424.263,00 93,972
19 Meningkatnya kualitas perencanaan tata ruang
Persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang ( RTR
35% 50% 142,86% 2.022.836.700,00
Rp 1.890.003.880,00 93,433
181
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2017 ANGGARAN REALISASI CAPAIAN
TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 3 4 6 7 8 9
) wilayah Kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital
20 Meningkatnya Pengendalian pemanfaatan ruang
Persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20 % dari luas wilayah kawasan perkotaan
4% 2,58% 64,50% 9.587.293.500,00
Rp 9.004.850.540,00 93,925
21 Meningkatnya pelayanan perhubungan darat
Persentase sarana perlengkapan jalan dalam kondisi baik
45% 96,82% 215,16% 2.072.839.000,00
Rp 2.044.702.321,00 98,643
22 Meningkatnya partisipasi pendidikan pada jenjang pendidikan dasar PAUD dan pendidikan non formal
Angka Harapan lama sekolah
13 tahun 12,95 tahun 99,62% 23.506.375.798,00
Rp 21.813.115.147,00 92,797
23 Meningkatnya akses dan mutu pendidikan dasar PAUD dan Dikdas
APK SMP/MTs 92% 102,38% 111,28% 107.316.887.442,00
Rp 98.405.184.878,00 91,696
182
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2017 ANGGARAN REALISASI CAPAIAN
TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 3 4 6 7 8 9
24 Meningkatnya jumlah kunjungan perpustakaan
Pertumbuhan kunjungan perpustakaan
5,51% 7,72% 140,10% 1.101.700.000,00
Rp 1.073.103.430,00 97,404
25 Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan
AKI ( Angka Kematian Ibu )
104 per 100.000 klh
67,1 per 100.000 klh
135,48% 225.053.926.962,00
Rp 207.082.058.120,00 92,014
AKB ( Angka Kematian Bayi )
7,2 per 1000 klh
6,3 per 1000 klh
112,50%
Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk
0,268 per 100.000
penduduk
0,263 per 100.000
penduduk 98,13%
26 Meningkatnya Penanganan PMKS dan Penanggulangan kemiskinan secara terpadu
Persentase PMKS yang mendapatkan perlindungan sosial
28,02% 28,97% 103,39% 4.293.188.500,00
Rp 4.228.391.585,00 98,491
27 Menurunnya angka kriminalitas
Angka kriminalitas yang ditandatangani
64% 58,50% 91,41% 2.718.434.000,00
Rp 2.665.134.034,00 98,039
183
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2017 ANGGARAN REALISASI CAPAIAN
TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 3 4 6 7 8 9
28 Meningkatnya penegakan peraturan daerah
Persentase Penegakan Peraturan Daerah
100% 100% 100,00% 257.400.000,00
Rp 257.273.550,00 99,95
29 Meningkatnya kesadaran Masyarakat dalam penanganan bencana
Jumlah Desa Tangguh Bencana
3 Desa 3 Desa 100,00% 2.501.765.000,00
Rp 2.236.010.328,00 89,377
30 Meningkatnya partisipasi pemuda dan olahraga
Jumlah medali olahraga yang diterima
117 unit 148 unit 126,50% 3.263.779.000,00
Rp 3.204.007.950,00 98,169
Persentase organisasi pramuka aktif
80% 82% 102,50%
31 Meningkatnya pelestarian Kesenian Lokal
Jumlah Event Kesenian 2 unit 2 unit 100,00% 416.750.000,00
Rp 409.515.000,00 98,264
32 Terkendalinya pertumbuhan penduduk
Total Fertelity Rate ( TFR )
2,10% 2,52% 80,00% 2.518.310.000,00
Rp 2.518.268.075,00 99,998
184
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2017 ANGGARAN REALISASI CAPAIAN
TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 3 4 6 7 8 9
33 Meningkatnya Partisipasi dan Keswadayaan Masyarakat dalam Pembangunan
Tingkat Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat
17% 17% 100,00% 2.768.984.700,00
Rp 2.293.304.530,00 82,821
34 Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dan anak
Menurunnya kasus kekerasan terhadap anak
57 kasus 48 kasus 131,58% 1.459.200.000,00
Rp 1.456.473.500,00 99,813
Kasus Kekerasan terhadap Perempuan yang ditandatangani
23 kasus 16 kasus 191,30%
35 Meningkatnya jumlah investasi baik PMA maupun PMDN
Nilai Investasi PMA ( juta )
US $ (000) 42.122,88
US $ (000) 8426,7
20,01% 679.900.000,00
Rp 656.984.200,00 96,63
Nilai Investasi PMDN (Juta)
2.141.667 juta
1.250.422,6 juta
58,38%
185
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2017 ANGGARAN REALISASI CAPAIAN
TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 3 4 6 7 8 9
36 Meningkatnya jumlah Perjanjian dan non perjanjian yang dilayani oleh PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu )
Jumlah ijin yang dilayani PTSP ( Pelayanan Terpadu Satu Pintu )
6.900 dokumen
4.689 dokumen
67,96% 583.670.000,00
Rp 569.302.310,00 97,538
37 Meningkatnya kualitas pelayanan Publik berdasarkan Standart Pelayanan
Rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat (Nilai Survei Kepuasan Masyarakat )
79,92 79,12 98,99% 24.671.210.128,00
Rp 18.246.037.026,00 73,957
38 Meningkatnya Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup
Penghargaan kota terbersih
Adipura Sertifikat Adipura
80,00% 10.194.649.500,00
Rp 9.553.323.281,00 93,709
Sumber : Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Daerah, data diolah
186
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Efisiensi dan Efektivitas Sumber Daya
Efisiensi belanja langsung pada tahun 2017 sebesar 5,36%%, dari total anggaran
belanja langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam melaksanakan
akuntabilitas kinerja telah terjadi efisiensi, yaitu tercapainya target yang telah ditentukan
akan tetapi terdapat penghematan anggaran. Untuk efektivitas terkait dengan hasil
yang diharapkan dengan hasil yang dapat dicapai sehingga jika capaian kinerja sudah
100% dan efisiensi anggaran 5,36% maka efektivitasnya 105,36%
Efisiensi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar 3,55%, Jika dilihat dari
efisiensi anggaran per sasaran disajikan sebagai berikut :
Tabel III.61
Efisiensi dan efektivitas per sasaran Tahun 2017
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
CAPAIAN KINERJA
CAPAIAN ANGGARAN
EFISIENSI EFEKTIVITA
S
1 2 3 4 5 6 7
1 Meningkatnya kerukunan antar/intra umat beragama
Kasus Konflik antar umat beragama
100,00%
95,84% 4,17% 104,17%
2 Meningkatnya Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Presentase ASN yang memiliki pendidikan pasca sarjana
86,86%
82,80% 17,20% 104,06%
3 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Aparatur
Meningkatnya nilai LKjIP
93,93%
92,37% 7,64% 101,57%
4 Meningkatnya nilai Laporan Keuangan Daerah
Nilai Opini BPK (untuk LKPD 2016)
100,00%
93,20% 6,80% 106,80%
5 Terwujudnya Smart City
Jumlah Pembangunan Sistem Informasi Pelayanan Publik berbasis IT
300,00%
98,06% 1,94% 301,94%
6 Meningkatnya produktivitas dan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan
Produksi pertanian tanaman pangan utama Padi
103,28%
Produksi pertanian tanaman pangan utama Jagung
110,66%
Produksi pertanian tanaman pangan
103,07%
187
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
CAPAIAN KINERJA
CAPAIAN ANGGARAN
EFISIENSI EFEKTIVITA
S
1 2 3 4 5 6 7
utama Kacanghijau
Rata-rata capaian sasaran Meningkatnya produktivitas dan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan
105,67%
97,72% 2,28% 107,95%
7 Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan
Pertumbuhan Produksi Perikanan Tangkap
84,54%
98,05% 1,95% 86,49%
8 Meningkatnya ketersediaan, distribusi penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan
Ketersediaan pangan utama
102,38%
96,25% 3,75% 106,13%
9 Meningkatnya perkembangan industri kecil dan menengah
Persentase pertumbuhan industri kecil dan menengah
292,42%
97,06% 2,94% 295,36%
10 Meningkatnya nilai ekspor, kualitas pasar dan penataan PKL
persentase lokasi PKL yang ditata
100,00%
Persentase pasar yang memenuhi persyaratan
100,00%
nilai bersih ekspor perdagangan
158,10%
Rata-rata capaian sasaran Meningkatnya nilai ekspor, kualitas pasar dan penataan PKL
119,37%
99,29% 0,71% 120,08%
11 Meningkatnya kapasitas UMKM dan Koperasi
Persentase Usaha Mikro menjadi usaha kecil
75,00%
Persentase Koperasi Aktif
103,63%
Rata-rata capaian sasaran Meningkatnya kapasitas UMKM dan Koperasi 89,32%
99,48% 0,52% 89,83%
12 Menurunnya Angka Pengangguran
TPT ( Tingkat Pengangguran Terbuka )
121,58%
89,49% 10,51% 132,09%
188
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
CAPAIAN KINERJA
CAPAIAN ANGGARAN
EFISIENSI EFEKTIVITA
S
1 2 3 4 5 6 7
13 Meningkatnya kontribusi pendapatan pariwisata dalam PAD
Jumlah Pendapatan dari sektor Pariwisata
116,02%
63,55% 36,45% 152,47%
14 Meningkatnya pelestarian keragaman dan kekayaan budaya daerah
Persentase benda, Situs dan Kawasan cagar budaya yang dilestarikan
85,71%
91,80% 8,20% 93,91%
15 Meningkatnya kualitas kondisi jalan dan jembatan
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
102,96%
99,37% 0,63% 103,59%
16 Meningkatnya kualitas drainase
Drainase dalam kondisi baik / pembuangan aliran air tidak tersumbat
100,07%
99,57% 0,43% 100,51%
17 Terpeliharanya jaringan irigasi yang berkelanjutan
Persentase luas daerah irigasi kabupaten dalam kondisi baik
100,32%
98,71% 1,29% 101,61%
18 Terpenuhinya sarana dan prasarana permukiman yang sehat teratur dan berkelanjutan
Jumlah Rumah tidak layak huni
99,72%
93,97% 6,03% 105,75%
19 Meningkatnya kualitas perencanaan tata ruang
Persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang ( RTR ) wilayah Kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital
142,86%
93,43% 6,57% 149,43%
20 Meningkatnya Pengendalian pemanfaatan ruang
Persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20 % dari luas wilayah kawasan perkotaan
64,50%
93,93% 6,08% 70,58%
189
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
CAPAIAN KINERJA
CAPAIAN ANGGARAN
EFISIENSI EFEKTIVITA
S
1 2 3 4 5 6 7
21 Meningkatnya pelayanan perhubungan darat
Persentase sarana perlengkapan jalan dalam kondisi baik
215,16%
98,64% 1,36% 216,52%
22 Meningkatnya partisipasi pendidikan pada jenjang pendidikan dasar PAUD dan pendidikan non formal
Angka Harapan lama sekolah
99,62%
92,80% 7,20% 106,82%
23 Meningkatnya akses dan mutu pendidikan dasar PAUD dan Dikdas
APK SMP/MTs 111,28%
91,70% 8,30% 119,58%
24 Meningkatnya jumlah kunjungan perpustakaan
Pertumbuhan kunjungan perpustakaan
140,10%
97,40% 2,60% 142,70%
25 Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan
AKI ( Angka Kematian Ibu )
135,48%
AKB ( Angka Kematian Bayi )
112,50%
Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk
98,13%
rata-rata capaian sasaran Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat dan
pelayanan kesehatan 115,37%
92,01% 7,99% 123,36%
26 Meningkatnya Penanganan PMKS dan Penanggulangan kemiskinan secara terpadu
Persentase PMKS yang mendapatkan perlindungan sosial
103,39%
98,49% 1,51% 104,90%
27 Menurunnya angka kriminalitas
Angka kriminalitas yang ditandatangani
91,41%
98,04% 1,96% 93,37%
28 Meningkatnya penegakan peraturan daerah
Persentase Penegakan Peraturan Daerah
100,00%
99,95% 0,05% 100,05%
29 Meningkatnya kesadaran Masyarakat dalam
Jumlah Desa Tangguh Bencana
100,00%
89,38% 10,62% 110,62%
190
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
CAPAIAN KINERJA
CAPAIAN ANGGARAN
EFISIENSI EFEKTIVITA
S
1 2 3 4 5 6 7
penanganan bencana
30 Meningkatnya partisipasi pemuda dan olahraga
Jumlah medali olahraga yang diterima
126,50%
Persentase organisasi pramuka aktif
102,50%
Rata-rata capaian sasaran Meningkatnya partisipasi pemuda dan olahraga 114,50%
98,17% 1,83% 116,33%
31 Meningkatnya pelestarian Kesenian Lokal
Jumlah Event Kesenian
100,00%
98,26% 1,74% 101,74%
32 Terkendalinya pertumbuhan penduduk
Total Fertelity Rate ( TFR )
80,00%
100,00% 0,00% 80,00%
33 Meningkatnya Partisipasi dan Keswadayaan Masyarakat dalam Pembangunan
Tingkat Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat
100,00%
82,82% 17,18% 117,18%
34 Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dan anak
Menurunnya kasus kekerasan terhadap anak
131,58%
Kasus Kekerasan terhadap Perempuan yang ditandatangani
191,30%
rata-rata capaian sasaran Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dan anak 161,44%
99,81% 0,19% 161,63%
35 Meningkatnya jumlah investasi baik PMA maupun PMDN
Nilai Investasi PMA ( juta )
20,01%
Nilai Investasi PMDN (Juta)
58,38%
Rata-rata capaian sasaran Meningkatnya jumlah investasi baik PMA maupun PMDN 39,20%
96,63% 3,37% 42,57%
191
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
CAPAIAN KINERJA
CAPAIAN ANGGARAN
EFISIENSI EFEKTIVITA
S
1 2 3 4 5 6 7
36 Meningkatnya jumlah Perjanjian dan non perjanjian yang dilayani oleh PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu )
Jumlah ijin yang dilayani PTSP ( Pelayanan Terpadu Satu Pintu )
67,96%
97,54% 2,46% 70,42%
37 Meningkatnya kualitas pelayanan Publik berdasarkan Standart Pelayanan
Rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat (Nilai Survei Kepuasan Masyarakat )
98,99%
73,96% 26,04% 125,03%
38 Meningkatnya Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup
Penghargaan kota terbersih
80,00%
93,71% 6,29% 86,29% Sumber : Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Daerah, data diolah
192
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses
pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip
transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan,
efektif dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian
merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang ditandai
dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik.
Laporan ini memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan
instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah
yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-
kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Sebagai bagian penutup dari Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten
Demak Tahun 2017, disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten
Demak telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-
sasaran strategisnya. Sebanyak 38 (tiga puluh delapan) sasaran strategis, 48
(Empat puluh delapan) Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana tertuang
dalam Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Demak Tahun
2016 – 2021 dan Peraturan Bupati Demak Nomor 60 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Bupati Demak Nomor 14 Tahun 2017 tentang Indikator
Kinerja Utama Pemerintah Daerah Kabupaten Demak. Secara umum realisasi
masing-masing IKU telah tercapai sesuai dengan target, bahkan banyak yang
melebihi target.
Adapun pencapaian kinerja Kabupaten Demak pada tahun 2017 dicapai
dengan katagori Sangat Tinggi. Hal tersebut didukung dengan data sebagai
berikut :
a. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 48 indikator kinerja utama
Bupati tahun 2017, disimpulkan bahwa 38 (tiga puluh delapan) indikator sasaran
atau sebanyak 81, 25% dalam kriteria Sangat Tinggi, bahkan 23 ( dua puluh
tiga) IKU diantaranya realisasi mencapai lebih dari 100%. Sedangkan 4 (empat)
IKU atau 8,33% masuk dalam kriteria Tinggi, 2 (dua) IKU atau 4,2 % masuk
dalam kriteria Sedang, 2 (dua) IKU atau 4,2% masuk dalam kriteria Rendah dan
BAB IV
PENUTUP
193
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
1 (satu) IKU atau 2,1% masuk dalam kriteria Sangat Rendah. Dengan demikian
masih terdapat beberapa indikator kinerja utama yang capaiannya belum seperti
yang diharapkan sehingga perlu perhatian pada tahun berikutnya.
b. Untuk Pendapatan tahun 2017 terealisasi sebesar Rp. 2.060.866.621.959,00
dari yang ditetapkan sebesar Rp. 2.052.162.981.000,00 atau terealisasi sebesar
100,42%.
c. Untuk Belanja, Pemerintah Kabupaten Demak menggunakan dana kurang dari
dana yang dianggarkan dari total APBD Kabupaten Demak Rp.
2.102.304.338.000,00 terealisasi Rp. 1.986.479.116.398,00. Hal ini berarti
terjadi sebesar Rp. 115.825.221.602,00 efisiensi dari anggaran yang
disediakan.
Permasalahan atau kendala yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan
guna mencapai kinerja yang telah ditargetkan, diantaranya :
1. Masih belum sepenuhnya terjadi sinergi dalam pelaksanan pemerintahan dan
pembangunan serta pelayanan masyarakat antara pemerintah, pemerintah
propinsi dan pemerintah kabupaten sehingga masih terdapat beberapa sasran
yang tingkat pencapaian indikator kinerjanya belum optimal
2. Prioritas Pemanfaatan anggaran yang belum sepenuhnya menjawab visi, misi
dan 16 Program Unggulan Bupati.
3. Masih terjadi gap kompetensi antara tuntutan kompetensi pelaksanaan tugas
dengan kopentensi aparatur yang tersedia sehingga menyebabkan
ketidakefektifan.
Strategi yang dilaksanakan dalam menghadapi permasalahan tersebut adalah :
1. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat dan instansi terkait.
2. Melaksanakan perencanaaan pembangunan dengan mendasarkan pada skala
prioritas sasaran utama dan memaksimalkan anggaran yang ada dengan
memilih prioritas pembangunan yang memiliki dampak besar terhadap
pencapaian sasaran pembangunan, realistis dapat dilaksanakan dan
diselesaikan dalam kurung waktu satu tahun dan manfaatnya langsung dapat
dirasakan oleh masyarakat.
3. Meningkatkan kompetensi dan responsibilitas aparatur melalui pendidikan dan
pelatihan,sehingga diharapka aparatur yang cepat dan tepat dalam merespon
segala permasalahan.
Secara umum disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap beberapa
indikator yang dicantumkan dalam RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016 – 2021
khususnya untuk Tahun Anggaran 2017 dapat dipenuhi sesuai dengan harapan.
194
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Jika terdapat indikator sasaran yang belum memenuhi target yang ditetapkan, kami
akui semata-mata merupakan kelemahan dan ketidaksempurnaan sebagai
manusia, karena disadari kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, namun
demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan tentunya harus menjadi
motivasi untuk lebih baik lagi di esok hari. Demikian Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Kabupaten Demak Tahun 2017, semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan / evaluasi untuk kegiatan / kinerja yang akan datang.
Demak, Maret 2018
BUPATI DEMAK
HM. NATSIR
195
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
iii
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas terlaksananya semua
tugas-tugas Instansi Pemerintah se Kabupaten Demak, serta terselesaikannya
penyusunan Laporan Kinerja Kabupaten Demak Tahun 2017 sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan selama tahun 2017.
Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja dengan
semangat dan tekad yang kuat untuk menginformasikan capaian kinerja secara
transparan dan akuntabel atas kinerja Pemerintah Kabupaten Demak Tahun 2017
dalam rangka mewujudkan visi Kabupaten Demak yaitu terwujudnya Masyarakat
Demak Yang Agamis lebih Sejahtera, Mandiri, Maju, Kompetitif, Kondusif,
Berkepribadian dan Demokratis”.
Tahun 2017 bagi Pemerintah Kabupaten Demak merupakan tahun
pertama pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Demak Tahun 2016 – 2021. RPJMD tersebut sebagaimana ditetapkan
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Demak Tahun
2016 – 2021.
Secara keseluruhan penyelenggaran pemerintahan tahun 2016 di
Kabupaten Demak telah banyak membuahkan hasil. Berdasarkan hasil
pengukuran kinerja terhadap 48 indikator kinerja utama Bupati tahun 2017,
disimpulkan bahwa 38 (tiga puluh delapan) indikator sasaran atau sebanyak 81,
25% dalam kriteria Sangat Tinggi, bahkan 23 ( dua puluh tiga) IKU diantaranya
realisasi mencapai lebih dari 100%. Sedangkan 4 (empat) IKU atau 8,33% masuk
dalam kriteria Tinggi, 2 (dua) IKU atau 4,2 % masuk dalam kriteria Sedang, 2 (dua)
IKU atau 4,2% masuk dalam kriteria Rendah dan 1 (satu) IKU atau 2,1% masuk
dalam kriteria Sangat Rendah. Dengan demikian masih terdapat beberapa
indikator kinerja utama yang capaiannya belum seperti yang diharapkan sehingga
perlu perhatian pada tahun berikutnya. Kinerja yang tercermin dari capaian atas
sejumlah outcome yang masuk kritertia Tinggi dan Sangat Tinggi tersebut, tidak
terlepas dari orientasi atas pelaksanaan program kegiatan yang dilakukan secara
terpadu, fokus dan berkelanjutan.
Namun kami sadari, masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum
tercapai sesuai target. Analisa dan evaluasi atas capaian kinerja secara
komprehensif digunakan sebagai pijakan untuk melakukan perbaikan pelayanan
Kata Pengantar
iii
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
publik dan mendukung tercapainya good governance pada masa mendatang.
Untuk itu laporan ini dapat sebagai sarana evaluasi agar kinerja ke depan lebih
akuntabel, meningkatkan pengawasan, tanggap, profesional, efisien dan efektif,
transparan, melaksanakan kesetaraan, berwawasan ke depan, mendorong
partisipasi warga dan menegakkan hukum baik dari aspek perencanaan,
pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan dukungan, dan bimbingan dalam penyusunan Laporan Kinerja
Kabupaten Demak Tahun 2017, khususnya Pemerintah melalui Kementerian PAN
dan RB serta Pemerintah Propinsi Jawa Tengah.
Demak, Maret 2018
BUPATI DEMAK
HM. NATSIR
iii
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
Penghargaan dan Piagam Penghargaan Kabupaten Demak
Tahun 2017
a. PERWAKILAN LEMBAGA
NO PRESTASI TAHUN TINGKAT OPD PEMBERI
PENGHARGAAN
TINGKAT NASIONAL
1 Apresiasi Penataan Kelembagaan dan Kepegawaian Kabupaten/ Kota
2017 Nasional Pemerintah Kabupaten Demak
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
2 Kepala Daerah Inovatif
2017 Nasional Pemerintah Kabupaten Demak
Koran Sindo
3 Penyelenggara Wayang Kulit yang terlaksana dengan sukses, aman dan lancar
2017 Nasional Kabupaten Demak
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
4 WTP Kab Demak 2017 Nasional Pemerintah Kabupaten Demak
BPK
5 Pembina dan Penggerak Program Pemberdayaan Masyarakat Tangguh Bencana dan Pengelolaan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat
2017 Nasional PMI Kabupaten Demak
Pengurus Pusat PMI
6 Kampiun Utama Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Pengelolaan Risiko Terpadu Wilayah Hilir
2017 Nasional PMI Kabupaten Demak
Pengurus Pusat PMI
7 Penghargaan Lencana Melati
2017 Nasional Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kab. Demak
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Lampiran I
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO PRESTASI TAHUN TINGKAT OPD PEMBERI
PENGHARGAAN
TINGKAT NASIONAL
8 Pengelola Pusat Pelayananan Keluarga Sejahtera
2017 Nasional PPKS "Gatra" BkkbN
9 Kemampuan Pelayananan Tera Dan Tera Ulang Alat Ukur Takar Timbang Dan Perlengapannya(Uttp)
2017 Nasional Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM Kab. Demak
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga
10 Koperasi Berprestasi Tahun 2017 Jenis Konsumen
2017 Nasional KUD Pringgodani
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI
11 Sekolah Adiwiyata Mandiri
2017 Nasional SMA N 2 Demak
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
12 Finalis Lomba Tata Kelola Mutu Sekolah Tingkat Smp
2017 Nasional SMP N 2 Demak
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
13 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Terakreditasi Utama
2017 Nasional Puskesmas Kebonagung
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
14 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Terakreditasi Madya
2017 Nasional Puskesmas Karanganyar 1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
15 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Terakreditasi Madya
2017 Nasional Puskesmas Karangawen 1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
16 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Terakreditasi Madya
2017 Nasional Puskesmas Dempet
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
17 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Terakreditasi Madya
2017 Nasional Puskesmas Mijen 1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
18 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Terakreditasi Dasar
2017 Nasional Puskesmas Sayung 1
Kementerian Kesehatan
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
NO PRESTASI TAHUN TINGKAT OPD PEMBERI
PENGHARGAAN
TINGKAT NASIONAL
Republik Indonesia
19 Gowes Pesona Nusantara
2017 Nasional Pemerintah Kabupaten Demak
Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia
TINGKAT PROVINSI
1 Penghargaan Atas Dedikasi dan Tanggungjawab Mensukseskan Kegiatan Posko Terpadu Lebaran 1438 H
2017 Prov. Jateng Dinas Perhubungan Kabupaten Demak
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
2 Pemenang Lomba Hemat Energi dan Air
2017 Prov. Jateng SMA N 1 Demak
Gubernur Jawa Tengah
3 Penetapan Sebagai Perusda dalam Mendukung Penetapan Visi Misi Gubernur Jawa Tengah 2017
2017 Prov. Jateng PD BKK Dempet
Gubernur Jawa Tengah
4 Penghargaan Eksportir Tangguh Kategori Perusahaan Besar
2017 Prov. Jateng PT. Karya Cipta Unggul Nusantara
Gubernur Jawa Tengah
5 Penghargaan Pemilihan Pengelolaan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera
2017 Prov. Jateng PPKS "Gatra" Gubernur Jawa Tengah
6 Lomba Desa Mandiri Energi Tingkat Provinsi Jawa Tengah
2017 Prov. Jateng Desa Sidorejo, Karangawen
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Prov.Jateng
Sumber : Bagian Humas Setda 2018
LKj IP KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017
b. PERWAKILAN PERORANGAN
NO PRESTASI TAHUN TINGKAT NAMA PEMBERI
PENGHARGAAN
TINGKAT NASIONAL
1 Penghargaan Bakti Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
2017 Nasional H. A. Jauari, SE
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI
2 Juara 3 Kejuaraan Nasional Sepak Takraw
2017 Nasional Ahmad Saefulloh
DSPORAPAR Kendal
3 Juara 3 Kejuaraan Nasional Sepak Takraw
2017 Nasional Muhamad Dzulfiqor
DSPORAPAR Kendal
4 Juara 3 Kejuaraan Nasional Sepak Takraw
2017 Nasional Farid Setyo Aji DSPORAPAR Kendal
5 Juara 3 Kejuaraan Nasional Sepak Takraw
2017 Nasional Miftakhurrahman
DSPORAPAR Kendal
6 Juara 1 Lomba Karya Inovasi Pembelajaran Guru SMP Kelompok MIPA
2017 Nasional Eka Purjianta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Sumber : Bagian Humas Setda 2018