bab i pendahuluan - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/f. bab 1.pdf · indonesia...

26
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat identitas Negara Indonesia. Identitas nasional Indonesia merupakan ciri-ciri yang dapat membedakan Negara Indonesia dengan negara lain. Identitas nasional Indonesia dibuat dan disepakati oleh para pendiri Negara Indonesia. Identitas nasional Indonesia tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu dalam Pasal 35, Pasal 36, Pasal 36 A, Pasal 36 B dan Pasal 36C Undang-Undang Dasar 1945. Identitas nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia diantaranya bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia, lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya,lambang negara yaitu Pancasila, semboyan negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, dasar falsafah negara yaitu Garuda Pancasila, konstitusi (Dasar Hukum) negara yaitu Undang-Undang Dasar 1945 dan bendera negara yaitu Sang Merah Putih. Pasal 35 Undang-Undang Dasar 1945, menyatakan : “Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih”. Zaman dahulu bendera, lambang negara, dan lagu kebangsaan Indonesia hanya diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1958 yang merupakan

Upload: lykhue

Post on 26-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat

identitas Negara Indonesia. Identitas nasional Indonesia merupakan ciri-ciri yang

dapat membedakan Negara Indonesia dengan negara lain. Identitas nasional

Indonesia dibuat dan disepakati oleh para pendiri Negara Indonesia. Identitas

nasional Indonesia tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu dalam Pasal 35,

Pasal 36, Pasal 36 A, Pasal 36 B dan Pasal 36C Undang-Undang Dasar 1945.

Identitas nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia diantaranya bahasa

nasional atau bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia, lagu kebangsaan yaitu

Indonesia Raya,lambang negara yaitu Pancasila, semboyan negara yaitu Bhinneka

Tunggal Ika, dasar falsafah negara yaitu Garuda Pancasila, konstitusi (Dasar

Hukum) negara yaitu Undang-Undang Dasar 1945 dan bendera negara yaitu Sang

Merah Putih.

Pasal 35 Undang-Undang Dasar 1945, menyatakan :

“Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih”.

Zaman dahulu bendera, lambang negara, dan lagu kebangsaan Indonesia

hanya diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1958 yang merupakan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

2

produk hukum berdasarkan Undang-Undang Dasar Sementara Tahun 1950.

Mengingat bahwa pengaturan tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta

lagu kebangsaan Indonesia belum diatur di dalam bentuk undang-undang. Maka,

dibentuklah Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan

Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Secara parsial, bendera, bahasa, dan

lambang negara, serta lagu kebangsaan diatur dalam berbagai peraturan

perundang-undangan menurut kebutuhan isinya. Dengan adanya Undang-Undang

Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu

Kebangsaan bahwa siapapun tidak dipidana jika tidak ada kesalahan. Dasar ini

adalah mengenai pertanggungjawaban seseorang atas perbuatan yang telah di

lakukannya. Jadi, mengenai criminal responsibility atau criminal liability. Tetapi

sebelum itu, mengenai dilarang diancamnya suatu perbuatan. Yaitu mengenai

perbuatan pidananya sendiri mengenai criminal act, juga ada dasar yang pokok,

yaitu asas legalitas (principle of legality). asas yang menentukan bahwa tidak ada

perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana jika tidak ada ditentukan

terlebih dahulu dalam perundang-undangan. Biasanya ini dikenal dalam bahasa

latin sebagai nullum delictum nulla poena sine praevia lege poenali (tidak ada

delik, tidak ada pidana tanpa peraturan terlebih dahulu).1

Asas legalitas ini dimaksud bahwa tidak ada perbuatan yang dilarang dan

diancam dengan pidana jika hal itu terlebih dahulu belum dinyatakan dalam suatu

1 Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2008, hlm. 25.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

3

aturan Undang-Undang. Harus adanya aturan Undang-Undang jadi aturan hukum

yang tertulis lebih dahulu, seperti halnya tampak dalam Pasal 1 KUHP, dimana

dalam teks Belanda disebutkan aturan pidana dalam perundangan. Asas, bahwa

dalam menentukan ada atau tidaknya perbuatan pidana tidak boleh digunakan

analogi (kias) pada umumnya masih dipakai oleh kebanyakan negara-negara. Di

Indonesia dan juga di negeri Belanda pada umumnya masih di akui prinsip ini.

Dan yang terakhir aturan-aturan hukum pidana tidak berlaku surut.

Penerapan asas legalitas ini berlaku pula dalam beberapa kasus penodaan

bendera merah putih dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1958 lalu di

kembangkan secara komprehensif, negara membentuk Undang-Undang Nomor 24

Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu

Kebangsaan. Undang-Undang tentang bendera, bahasa, dan lambang, Negara serta

lagu kebangsaan ini merupakan pelaksanaan dari pasal 35, Pasal 36, Pasal 36 A,

Pasal 36 B dan Pasal 36 C Undang-Undang Dasar 1945.

Dari beberapa kasus mengenai penodaan bendera merah putih yang terjadi

di Indonesia termasuk kedalam kualifikasi delik penodaan bendera merah putih

apabila memenuhi unsur-unsur delik sebagaimana dijelaskan dalam Penjelasan

Pasal 66, Pasal 67 dan Pasal 68 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang

Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan :

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

4

Pasal 66

“Setiap orang yang merusak, merobek, menginjak-injak,

membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan maksud

menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera

Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf a, dipidana

dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda

paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).”

Pasal 67

“Dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau

denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah),

setiap orang yang:

a. dengan sengaja memakai Bendera Negara untuk reklame atau

iklan komersial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf

b;

b. dengan sengaja mengibarkan Bendera Negara yang rusak,

robek, luntur, kusut, atau kusam sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 24 huruf c;

c. mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar atau

tanda lain dan memasang lencana atau benda apapun pada

Bendera Negara sebagaimana dimaksuddalam Pasal 24 huruf

d;

d. dengan sengaja memakai Bendera Negara untuk langitlangit,

atap, pembungkus barang, dan tutup barang yang dapat

menurunkan kehormatan Bendera Negara sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 24 huruf e.”

Pasal 68

“Setiap orang yang mencoret, menulisi, menggambari, atau

membuat rusak Lambang Negara dengan maksud menodai,

menghina, atau merendahkan kehormatan Lambang Negara

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 huruf a, dipidana dengan

pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling

banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).”

Kasus yang telah terjadi di Indoneseia terkait identitas bangsa diantaranya

kasus penodaan terhadap bendera Negara Indonesia bendera merah putih. Kasus

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

5

mengenai penodaan bendera merah putih ini sebenarnya telah terjadi di tahun-

tahun sebelumnya yaitu bendera merah putih yang di bubuhi logo band metalica,

bendera merah putih dibubuhi logo fans Iwan Fals “OI” (Orang Indonesia),

bendera merah putih yang di bubuhi logo band Dewa 19 dan di jadikan backdrop

dalam video klip, serta satu kasus terakhir yaitu bendera merah putih di tambahi

lafadz laillahhailallah yang muncul dan di kibarkan pada saat demonstrasi di

depan Markas Besar Polisi Republik Indonesia di Jakarta.

Pada saat terjadinya demonstrasi di depan Markas Besar Polisi Republik

Indonesia Senin 16 januari 2017 di Jakarta, demonstrasi yang terjadi pada saat itu

adalah berakar dari demonstrasi di Polda Jawa Barat yang terjadi bentrokan karena

hadirnya pula organisasi masyarakat GMBI di tempat yang sama di mana FPI

mendukung Habib Rizieq Shihab untuk mengawal kasusnya sedangkan anggota

ormas GMBI sebaliknya. Lalu pada saat demonstrasi yang terjadi di Markas Besar

Polisi Republik Indonesia sebagai bentuk upaya melaporkan Kapolda Jabar, Irjen

Anton Charliyan terkait posisinya sebagai ketua Dewan Pembina GMBI. Di saat

orasi di depan Markas Besar Polisi Republik Indonesia ada seseorang yang

membawa Bendera merah putih yang di bubuhi lafadz laillahailallah. Orang yang

membawa bendera merah putih berlafadzkan laillahailallah bernama Nurul

Fahmi, seorang muslim Hafidz Qur’an yang sangat mencintai Al-Qur’an. Beliau

menjadi relawan atas kasus yang sedang terjadi. Setelah dari demonstrasi yang

telah di lakukan oleh FPI dan simpatisan lainnya 3 (tiga) hari kemudian,

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

6

Wardaniman, anggota Masyarakat Cinta Damai, kemudian melaporkan Nurul

Fahmi berdasarkan Laporan Polisi Nomor LP/327/I/2017/PMJ/Dit Reskrimum

tertanggal 19 Januari 2017. Nurul Fahmi dilaporkan atas dugaan pelanggaran Pasal

68 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera,

Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan dan Pasal 154 huruf (a)

KUHP.2 Selain mendapat jaminan dari ustadz Arifin Ilham dan istri Nurul Fahmi,

aparat penyidik Polres Metro Jakarta Selatan menangguhkan penahanan Nurul

Fahmi karena pertimbangan subyektif yang sangat manusiawi. Istri Nurul Fahmi

baru melahirkan pada 12 hari yang lalu sehingga membutuhkan perhatian dari

suaminya untuk mencari nafkah. Selain itu, Nurul Fahmi pun bersikap kooperatif

selama menjalani pemeriksaan.

Lalu dikasus yang sama yang telah di laporkan oleh pakar telematika yaitu

Roy Suryo terhadap terlapor grup band asal Indonesia Band Dewa 19. Dimana

pada saat itu grup Band Dewa 19 baru meluncurkan sebuah lagu berjudulkan

“perempuan paling cantik di negeri ku Indonesia” yang menjadi permasalahan

ialah dalam video klip tersebut. Grup Band Dewa 19 menggunakan backdrop yang

melambangkan bendera Negara Indonesia yaitu bendera merah putih. Namun,

bendera merah putih tersebut di beri ornamen tepat berada di tengah bendera

merah putih. Maka berdasarkan hal tersebut bahwa Band Dewa 19 telah

2beritametro.news, Nurul Fahmi,http://www.beritametro.news/catatan-metro/nurul-

fahmi, diakses pada Rabu, 25 Januari 2017, pukul 19:15 WIB.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

7

melecehkan Bendera Merah Putih yaitu dengan membubuhi sebuah bendera merah

putih yang cukup besar dengan ornamen dari Band Dewa 19 di tengahnya. Lalu,

Roy Suryo pun tak mau tinggal diam dan melaporkan Dhani ke Direktorat

Keamanan Negara, Bareskrim Mabes Polri, Jumat 28 November 2008 silam.

Pelaporan pria asal Yogyakarta itu didasarkan kepada Peraturan Pemerintah no. 40

Tahun 1958. "Di Peraturan itu disebutkan tidak boleh ada tambahan tulisan,

gambar atau hal lain di bendera merah putih".3

Maka, jika dilihat dari perbuatan yang dilakukan oleh para pelaku yang

diduga melakukan penodaan bendera merah putih dan di terapkan pasal di atas

dengan menguraikan unsur pasal “dengan maksud menodai, menghina, atau

merendahkan kehormatan Bendera Negara”. Hal mengukur seseorang dari uraian

unsur “dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan

Bendera Negara” berbuat suatu peristiwa penodaan bendera merah putih atau pun

“niat” dari para pelaku penodaan bendera merah putih, apakah tolak ukur uraian

unsur Pasal tersebut bila dikaitkan dengan kasus yang terjadi dari para tersangka

pelaku Penodaan Bendera merah putih menjadi suatu kualifikasi delik perbuatan

penodaan Bendera Merah Putih?

Berdasarkan pada uraian tersebut maka penulis tertarik untuk membahas

dan mengkaji persoalan tersebut dalam bentuk skripsi yang berjudul “KAJIAN

3http://news.detik.com/berita/d-3339045/cerita-kontroversi-ahmad-dhani-dilaporkan-

hina-jokowi-hingga-kostum-nazi/4, 26 november 2008,pukul 20:20 WIB.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

8

YURIDIS KUALIFIKASI DELIK PENODAAN BENDERA MERAH PUTIH

BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2009

TENTANG BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA

LAGU KEBANGSAAN”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka terdapat 2 (dua) permasalahan yang

hendak dibahas atau dikaji dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana kualifikasi delik penodaan bendera merah putih pada kasus Nurul

Fahmi dan Band Dewa 19 menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009

tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan?

2. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi agar tidak

terjadinya kembali penodaan bendera merah putih?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan hukum ini adalah

sebagai berikut:

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

9

1. Untuk mengkaji dan menganalisis kasus Nurul Fahmi dan Band Dewa 19

dapat di kualifikasikan sebagai delik penodaan bendera merah putih secara

yuridis.

2. Untuk mencari, mengkaji, menganalisis, dan menerapkan upaya yang dapat

dilakukan untuk menanggulangi agar tidak terjadinya kembali penodaan

bendera merah putih.

D. Kegunaan Penelitian.

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara

teoritis maupun secara praktis, yaitu antara lain:

a. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbang pemikiran bagi

perkembangan ilmu pengetahuan hukum pada umumnya, serta hukum pidana

pada khususnya, dalam upaya mengatasi permasalahan delik penodaan bendera

merah putih, sekaligus dapat memberikan referensi bagi kepentingan yang

bersifat akademis serta sebagai bahan tambahan bagi kepustakaan.

b. Kegunaan praktis

Diharapkan tulisan ini dapat bermanfaat bagi :

a. Organisasi Masyarakat

Melalui skripsi ini seluruh lapisan masyarakat serta organisasi masyarakat

dapat mengetahui bahwa mengenai bendera telah diatur dalam suatu

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

10

undang-undang. Bendera diperlakukan sebagai hal nya pusaka yang tidak

boleh direndahkan, dicoret, ditulisi, digambari, atau dirusak dan sebagainya.

Dan masyarakat pun berhati-hati dalam penggunaan bendera merah putih.

b. Penegak hukum

Melalui skripsi ini memberikan sumbang pemikiran terhadap aparat penegak

hukum terkait kualifikasi delik penodaan bendera merah putih. Dengan

memperhatikan secara menyeluruh unsur-unsur yang dilakukan terhadap

unsur-unsur Pasal dalam Pasal 66, Pasal 67 dan Pasal 68 Undang-Undang

Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,

serta Lagu Kebangsaan.

E. Kerangka Pemikiran

Bendera adalah sepotong kain yang kerap dikibarkan di tiang, pada

umumnya digunakan sebagai simbolis dengan maksud memberikan sinyal ataupun

identifikasi. Hal tersebut paling sering digunakan untuk melambangkan suatu

negara untuk menunjukkan kedaulatannya. Hal yang sama seperti yang diterapkan

pada negara Indonesia yang memiliki bendera berwarna merah putih. Bendera

awalnya digunakan untuk membantu koordinasi militer di medan perang, dan

bendera mulai berevolusi menjadi sebuah alat umum untuk menyatakan sinyal

dasar dan identifikasi. Namun pada bendera nasional dijadikan sebagai simbol-

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

11

simbol patriotik kuat dengan interpretasi yang bervariasi, studi tentang bendera

lebih spesifik dijelaskan dalam ilmu veksilologi.4

Bendera Indonesia berdasarkan sejarah yaitu bendera merah putih

merupakan suatu lambang negara yang sakral dimana memperjuangkan untuk

menegakkan dan mengibarkan Sang Merah Putih pada zaman penjajahan itu

sangat sulit. Butuh banyak pengorbanan oleh para pejuang bahkan mereka para

pejuang rela mengorbankann nyawanya untuk memerdekakan negara tercinta ini

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka, tatkala Bendera pun dilindungi oleh

Undang-Undang khusus yang mengaturnya dengan sebagaimana didasari oleh

Pasal 35 dan Pasal 36 C Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

Pasal 35 dan Pasal 36 C Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, menyatakan :

Pasal 35

“Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih..”

Pasal 36 C

“Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang

Negara, serta Lagu Kebangsaan diatur dengan undang-undang.”

4http://www.99mindset.xyz/2015/07/bendera-indonesia-makna-dan-sejarah.html, diakses

pada Selasa 7 Juli 2015, pukul 13.15 WIB

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

12

Aturan mengenai bendera diatur secara khusus dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 40 Tahun 1958 dan lebih di komprehensifkan pada Undang-

Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,

Serta Lagu Kebangsaan. Dengan kasus-kasus penodaan bendera merah putih yang

terjadi hingga tahun 2017 ini sudah memiliki ketentuan pidananya apabila

dilanggar. Sebagaimana dalam Pasal 66 , Pasal 67 dan Pasal 68 Undang-Undang

Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta

Lagu Kebangsaan :

Pasal 66

“Setiap orang yang merusak, merobek, menginjak-injak,

membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan maksud

menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera

Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf a, dipidana

dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda

paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).”

Pasal 67

“Dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau

denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah),

setiap orang yang:

a. dengan sengaja memakai Bendera Negara untuk reklame atau

iklan komersial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf

b;

b. dengan sengaja mengibarkan Bendera Negara yang rusak,

robek, luntur, kusut, atau kusam sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 24 huruf c;

c. mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar atau

tanda lain dan memasang lencana atau benda apapun pada

Bendera Negara sebagaimana dimaksuddalam Pasal 24 huruf

d;

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

13

d. dengan sengaja memakai Bendera Negara untuk langitlangit,

atap, pembungkus barang, dan tutup barang yang dapat

menurunkan kehormatan Bendera Negara sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 24 huruf e.”

Pasal 68

“Setiap orang yang mencoret, menulisi, menggambari, atau

membuat rusak Lambang Negara dengan maksud menodai,

menghina, atau merendahkan kehormatan Lambang Negara

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 huruf a, dipidana dengan

pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling

banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).”

Dasar patut dipidananya perbuatan, berkaitan erat dengan masalah sumber

hukum atau landasan legalitas untuk menyatakan suatu perbuatan sebagai tindak

pidana atau bukan. Seperti halnya dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009

Konsep tetap bertolak dari asas legalitas formal (bersumber pada Undang-

Undang). Namun konsep juga memberi tempat kepada “hukum yang hidup atau

hukum tidak tertulis” sebagai sumber hukum (asas legalitas materil). Sejalan

dengan keseimbangan asas legalitas formal dan materil itu, Konsep juga

menegaskan keseimbangan unsur melawan hukum formal dan materiel dalam

menentukan ada tidaknya tindak pidana. Penegasan ini diformulasikan dalam Pasal

11 KUHP Konsep 2004-2008 yang lengkapnya berbunyi:

1. “Tindak pidana adalah perbuatan melakukan atau tidak melakukan sesuatu

yang oleh peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai perbuatan

yang dilarang dan diancam dengan pidana.

2. Untuk dinyatakan sebagai tindak pidana, selain perbuatan tersebut

dilarang dan diancam pidana oleh peraturan perundang-undangan, harus

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

14

juga bersifat melawan hukum atau bertentangan dengan kesadaran hukum

masyarakat.

3. Setiap tindak pidana selalu dipandang bersifat melawan hukum, kecuali

ada alasan pembenaran.”5

Pendapat bahwa “melawan hukum” sebagai unsur delik diantara para

pakar, tidak bulat sebagian pakar berpendapat bahwa jika pada rumusan suatu

delik dimuat unsur “Melawan Hukum”, unsur tersebut harus di buktikan dan

sebaliknya jika tidak di rumuskan, tidak perlu di buktikan. Hal demikian

merupakan pendapat para pakar yang menganut paham formil, antara lain Simons.

Paham pakar yang menganut paham materil yang menyatakan bahwa

meskipun tidak dirumuskan unsur “Melawan Hukum” perlu di buktikan. Penganut

paham materiele wederrechtlijk adalah Zevenbergerdan Van Hamel. Zevenberger

berpendapat bahwa semua delik tidak saja bertentangan dengan Undang-Undang,

akan tetapi juga bertentangan dengan paham kemasyarakatan. Adanya perbedaan

pendapat antara Simons dengan Zevenberger dan Van Hamel membuka wawasan

penerpan hukum yang luas.6

Rumusan delik yang tidak menyebut unsur-unsurnya atau kenyataan-

kenyataan sebagai bagian inti (bestanddelen) delik, seperti delik penganiayaan,

perdagangan wanita, perkelahian tanding. Pembuat Undang-Undang dalam hal ini

5 Barda Nawawi Arief, Perkembangan Sistem Pemidanaan di Indonesia, CV.Elangtuo

Kinasih, 2015, hlm. 41-42. 6 Leden marpaung,Asas Teori Praktik Hukum Pidana, Jakarta, 2014, hlm. 46.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

15

tidak memaparkan unsur-unsur delik berupa bagian inti, karena khawatir dengan

membuat rumusan demikian mungkin ternyata sangat sempit pengertiannya

sehingga sangat sulit dijalankan semestinya. Menentukan kenyataan-kenyataan

demikian diserahkan kepada hakim dan tentu juga ilmu hukum pidana.7

Mengenai “delik” dalam arti strafbaar feit, para pakar hukum pidana

memberi masing-masing definisi.

Teori hukum menurut Vos, mengatakan :

“Delik adalah feit yang dinyatakan dapat di hukum berdasarkan Undang-

Undang.”

Teori hukum menurut Van Hamel, mengatakan :

“Delik adalah suatu serangan atau ancaman terhadap hak-hak orang lain.”

Teori hukum menurut Simon, mengatakan :

“Delik adalah suatu tindakan melanggar hukum yang telah

dilakukan dengan sengaja ataupun tidak sengaja oleh seseorang

yang tindakannya tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan oleh

Undang-Undang telah dinyatakan sebagai suatu perbuatan yang

dapat dihukum. Dalam ilmu hukum pidana dikenal delik formil

dan delik materil. Yang dimaksud dengan delik formil adalah delik

yang perumusannya menitikberatkan pada perbuatan yang dilarang

dan diancamdengan pidana oleh Undang-Undang di sini rumusan

dari perbuatan jelas. Adapun delik materil adalah delik yang

perumusannya menitikberatkan pada akibat yang dilarang dan di

7 Andi Hamzah,Asas-asas Hukum Pidana, Jakarta,2008,hlm. 94.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

16

ancam pidana oleh Undang-Undang. Dengan kata lain, hanya

disebut rumusan dari akibat perbuatan.8

Menurut Satochid Kartanegara, unsur-unsur delik terdiri atas unsur

subjektif dan unsur objektif. Unsur yang objektif adalah unsur yang terdapat di

luar diri manusia , yaitu berupa:

1. Suatu tindakan;

2. Suatu akibat; dan

3. Keadaan (omstandigheid).

Kesemuanya itu dilarang dan diancam dengan hukuman oleh Undang-

Undang. Unsur subjektif adalah unsur-unsur dari perbuatan yang dapat berupa:

1. Kemampuan dapat bertanggungjawabkan (toerekeningsvatbaarheid);

2. Kesalahan (schuld).9

Menurut Moeljatno, tiap-tiap perbuatan pidana harus terdiri atas unsur-

unsur lahir, oleh karena itu perbuatan yang mengandung kelakuan dan akibat yang

ditimbulkan adalah suatu kejadian dalam alam lahir. Disamping kelakuan dan

akibat untuk adanya perbuatan pidana, biasanya diperlukan juga adanya hal ihwal

atau keadaan tertentu yang menyertai perbuatan.10

8 Leden Marpaung, Loc.cit, hlm. 8. 9 Satochid Kartanegara, hukum pidana bagian satu, Balai Lektur Mahasiswa, hlm. 184-

186. 10 Moeljatno, Op. cit, hlm. 58.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

17

Dengan unsur-unsur delik tersebut maka mencantumkan unsur-unsur

pokok kualifikasi delik dan ketentuan pidana mengkualifikasikan delik dalam

bentuk pokok atau standar, dengan mencatumkan unsur objektif maupun subjektif.

Maka kasus mengenai penodaan bendera merah putih yang terjadi

berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa,

dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan harus memenuhi uraian unsur

terhadap Pasal mengenai penodaan bendera merah putih. Dan bagaimana suatu

peristiwa sebagai kualifikasi delik penodaan bendera merah putih? Lalu

bagaimana upaya yang dapat dilakukan agar tidak terjadinya kembali atas

penodaan bendera merah putih ? untuk menjawab pertanyaan ini, penjabarannya

akan dibahas secara mendalam di dalam Bab 2 karya tulis ini.

F. Metode Penelitian

Penelitian, dipandang sebagai kegiatan formal, sebuah prosedur baku,

yang (secara umum) dikatakan sebagai “pencari melalui proses yang metodis

untuk menambah pengetahuan pada kerangka pengetahuan seseorang dan

diharapkan juga terjadi pada orang lain, lewat penemuan fakta dan wawasan yang

sesungguhnya.” Metode penelitian hanya dapat dilakukan melalui :

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

18

1. Spesifikasi Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian hukum yang bersifat deskriptif-

analitis, dimaksudkan untuk menggambarkan fakta berupa data realita lapangan

dan analisis dengan menggunakan bahan primer, sekunder dan tersier yang ada

di perpustakaan.11

Peneliti memaparkan kasus-kasus bendera merah putih yang di bubuhi

lafadz laillahhailallah dan bendera merah putih di bubuhi logo-logo band

terkemuka. Masalah ini di analisis dengan menggunakan bahan hukum primer,

sekunder dan tersier untuk memperoleh gambaran situasi dan keadaan, yang

kemudian dianalisis untuk menghasilkan beberapa kesimpulan mengenai

permasalahan yang dikaji yaitu kajian yuridis Kualifikasi Delik Penodaan

Bendera Merah Putih Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009

tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, untuk

kemudian dianalisis.

Bahan-bahan hukum primer terdiri dari Perundang-undangan. Adapun

bahan-bahan sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan

merupakan dokumen-dokumen resmi. Publikasi tentang hukum meliputi buku-

buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal hukum. Mengingat Indonesia

bekas jajahan Belanda, sebagaimana negara-negara Eropa kontinental lainnya

dan bekas jajahannya, Indonesia merupakan penganut civil law system. Tidak

11 Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Hukum, Pustaka Setia, Bandung, 2009, hlm.

57.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

19

seperti Amerika Serikat dan negara-negara penganut common law lainnya,

bahan-bahan hukum primer yang terutama bukanlah putusan peradilan atau

yurisprudensi, melainkan perundang-undangan.

Bahan hukum sekunder yang terutama adalah buku teks karena buku teks

berisi mengenai prinsip-prinsip dasar ilmu hukum dan pandangan-pandangan

klasik para sarjana yang mempunyai kualifikasi tinggi. Di dalam memilih buku

teks ini, sekali lagi perlu dikemukakan bahwa mengingat Indonesia bekas

jajahan Belanda sangat dianjurkan jika buku teks yang digunakan adalah buku

teks yang ditulis oleh penulis dari Eropa kontinental dan buku-buku teks yang

ditulis oleh penulis Anglo-Amerika.12

Bahan hukum tersier, yakni bahan yang memberikan petunjuk maupun

penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus,

ensiklopedia,13 data dari internet, artikel, surat kabar, dan sebagainya.

2. Metode Pendekatan

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, yaitu

penelitian hukum yang menggunakan data sekunder sebagai sumber data,

langkah penelitian dengan Logika Yuridis atau Silogisme Hukum dan tujuan

yang hendak dicapai dengan penjelasan secara Yuridis Normatif atau

12 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Prenadamedia Group, Jakarta, 2005, hlm.

181-183. 13 Soerjono Soekanto,Pengantar Penelitian Hukum, UI-Press, Jakarta, 2014, hlm. 52.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

20

Analithycal Theory yaitu dengan menganalisis teori-teori yang berhubungan

dengan permasalahannya.14 Dan interpretasi otentik.

Penelitian hukum normatif atau dogmatik, merupakan penelitian yang ada

di bawah payung paradigma positivism hukum.15 Arief Sidharta menjelaskan,

bahwa metode penelitian normatif, yaitu metode doktrinal dengan optik

preskriptif untuk secara hermeneutis menemukan kaidah hukum yang

menentukan apa yang menjadi kewajiban dan hak yuridis subjek hukum dalam

situasi kemasyarakatan tertentu berdasarkan dan dalam kerangka tatanan hukum

yang berlaku dengan selalu mengacu pada positifitas, koherensi, keadilan, dan

martabat manusia, yang dalam implementasinya (dapat dan sering harus)

memanfaatkan metode dan produk penelitian ilmu-ilmu sosial.16 Kaidah hukum

yang menjadi landasan dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 adalah

lambang Negara dan identitas Negara.

3. Tahap Penelitian

Tahap Penelitian yang digunakan adalah dilakukan dengan 2 (dua) tahap

yaitu:

a. Penelitian Kepustakaan

Penelitian Kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan untuk

mendapatkan data yang bersifat teoritis, dengan mempelajari sumber-

14 Anthon F. Susanto, Penelitian Hukum Transformatif-Partisipatoris, LoGoz

Publishing, Bandung, 2011, hlm. 210. 15 Anthon F. Susanto, Op.cit, hlm. 169. 16Ibid, hlm. 7.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

21

sumber bacaan yang erat hubunganya dengan permasalahan dalam

penelitian skripsi ini. Penelitian kepustakaan ini disebut data sekunder,

yang terdiri dari :

1) Bahan-bahan hukum primer, merupakan bahan-bahan hukum yang

mengikat yang terdiri dari peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan obyek penelitian.17 Dalam penulisan ini penulis

menggunakan bahan hukum primer sebagai berikut:

a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Amandemen ke-

IV Tahun 1945.

b) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

c) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera,

Bahasa,dan Lambang Negara,serta Lagu Kebangsaan.

2) Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan

penjelasanmengenai bahan hukum primer, seperti rancangan undang-

undang,hasil-hasil penelitian, hasil karya dari kalangan hukum,

dansebagainya.18

17 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Rajagrafindo

Persada, Jakarta, 2012, hlm. 13. 18 Soerjono Soekanto, Op. cit, hlm. 38.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

22

3) Bahan hukum tersier, yakni bahan yang memberikan petunjuk maupun

penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus,

ensiklopedia,19 data dari internet, artikel, surat kabar, dan sebagainya.

b. Penelitian Lapangan

Penelitian Lapangan yaitu suatu cara memperoleh data yang dilakukan

dengan wawancara untuk mendapatkan keterangan-keterangan yang akan

diolah dan dikaji berdasarkan peraturan Perundang-undangan yang

berlaku.20 Penelitian Lapangan dilaksanakan untuk memperoleh data

primer yang dibutuhkan mengenai kasus penodaan bendera merah putih

yang terjadi di Indonesia seperti pada kasus Nurul Fahmi dan Dewa 19

Band dalam mendukung analisis yangdilakukan secara langsung pada

objek penelitian yang erathubungannya dengan permasalahan sehingga

dapat melengkapi data dalam penulisan ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan

(library research) dan studi lapangan (field research).

19Ibid.

20 Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif “Suatu Tinjauan Singkat”, Rajawali Pers,

Jakarta. 2006, hlm. 11.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

23

a. Studi Kepustakaan

Teknik ini dilakukan dengan cara inventarisasi data melalui tahap

mengumpulkan, mengolah, dan memilih data yang berasal dari bahan-bahan

hukum primer, sekunder, dan tersier, yang kemudian dianalisis dan disusun

menjadi uraian yang teratur dan sistematis.

b. Studi Lapangan

Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan, meneliti dan mengolah data

primer yang diperoleh langsung dari lapangan dengan melakukan

wawancara.

5. Alat Pengumpul Data

a. Studi Kepustakaan (Library Research)

Alat pengumpul data yang digunakan saat studi kepustakaan (Library

Research) yaitu alat tulis, buku catatan (log book), laptop, dan flashdisk

dengan mempelajari terlebih dahulu materi-materi dalam literatur, peraturan

Perundang-undangan yang berlaku, dan bahan lain yang berhubungan

dengan penelitian ini.

b. Studi Lapangan (Field Research)

Melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang berkaitan

denganpermasalahan yang akan diteliti. Alat yang digunakan untuk

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

24

menunjang penelitian lapangan (Field Research) ini adalah pedoman

wawancara, perekam suara, alat tulis dan buku catatan (log book).

6. Analisis Data

Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian skripsi

ini adalah yuridis kualitatif, menganalisis dengan memperhatikan kepastian

hukum, hierarkis dan harmonisasi hukum yang bertujuan untuk memperoleh

gambaran yang menyeluruh dan sistematis melalui proses analisis dengan

menggunakan peraturan hukum Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009

tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, asas

hukum yaitu asas legalitas, asas kebangsaan, asas kepentingan umum, teori-

teori hukum, dan pengertian hukum. Tanpa menggunakan rumus-rumus

matematika. Dengan menggunakan penafsiran hukum,konstruksi hukum dan

doktrin-doktrin dalam ilmu hukum.

7. Lokasi Penelitian

Penelitian untuk penulisan hukum ini berlokasi di tempat yang

mempunyai korelasi dengan masalah yang dikaji oleh peneliti, yaitu :

a. Perpustakaan

Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pasundan, Jalan Lengkong

Dalam No. 17, Bandung.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

25

b. Lapangan

Dir. Tipidum Mabes Polri, Jl. Trunojoyo No. 3, Selong, Kebayoran Baru,

RT.2/RW.1, Selong, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

c. Media Cetak dan Elektronik

1. Media Cetak : Koran, Majalah, Artikel

2. Elektronik : Internet, Televisi

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/29861/6/F. Bab 1.pdf · Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai dan harkat ... lambang negara yaitu

26