bab i pendahuluan...direktorat jenderal pajak mempunyai bidang yang melayani atau hubungan...

10
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam organisasi mempunyai tujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan atau masyarakat, serta selalu berusaha dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat atau pengguna jasa. Tentu saja dalam meningkatkan kualitas tersebut pasti adanya upaya yang menggunakan strategi dalam dalam visi dan misi organisasi maupun instansi pemerintahan. Ilmu pengetahuan dan teknologi di zaman modern ini tentunya semakin berkembang pesat yang tidak bisa di pungkiri berdampak bagi suatu perkembangan organisasi, baik dampak positif maupun dampak negatif. Perlu usaha atau strategi yang dapat mengembangkan bermacam-macam pengetahuan setiap elemen yang ada dalam organisasi tersebut. Negara kita memiliki jumlah organisasi yang sangat banyak, baik yang diolah oleh pihak swasta maupun langsung dikelola oleh Negara. Setiap instansi ataupun badan pemerintahan yang berdiri dibawah pimpinan Negara merupakan sarana pendukung demi terciptanya kesejahteraan masyarakat yang merupakan cita-cita bangsa yang tertuang dalam UUD 1945. Salah satu badan yang berada dibawah naungan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Organisasi dan Tata Kerja pada DJP diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/ PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan. Berikut rinciannya : Dirkeotrat Jenderal Pajak (DJP) adalah salah satu direktorat jenderal

Upload: others

Post on 06-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN...Direktorat Jenderal Pajak mempunyai bidang yang melayani atau hubungan masyarakat (humas) disebut bidang Penyuluhan, Pelayanan Hubungan Masyarakat (P2 …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Didalam organisasi mempunyai tujuan untuk memberikan pelayanan yang

terbaik kepada pelanggan atau masyarakat, serta selalu berusaha dalam

meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat atau pengguna jasa. Tentu

saja dalam meningkatkan kualitas tersebut pasti adanya upaya yang menggunakan

strategi dalam dalam visi dan misi organisasi maupun instansi pemerintahan.

Ilmu pengetahuan dan teknologi di zaman modern ini tentunya semakin

berkembang pesat yang tidak bisa di pungkiri berdampak bagi suatu

perkembangan organisasi, baik dampak positif maupun dampak negatif. Perlu

usaha atau strategi yang dapat mengembangkan bermacam-macam pengetahuan

setiap elemen yang ada dalam organisasi tersebut. Negara kita memiliki jumlah

organisasi yang sangat banyak, baik yang diolah oleh pihak swasta maupun

langsung dikelola oleh Negara.

Setiap instansi ataupun badan pemerintahan yang berdiri dibawah

pimpinan Negara merupakan sarana pendukung demi terciptanya kesejahteraan

masyarakat yang merupakan cita-cita bangsa yang tertuang dalam UUD 1945.

Salah satu badan yang berada dibawah naungan pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Organisasi dan Tata

Kerja pada DJP diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/

PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan. Berikut

rinciannya : Dirkeotrat Jenderal Pajak (DJP) adalah salah satu direktorat jenderal

Page 2: BAB I PENDAHULUAN...Direktorat Jenderal Pajak mempunyai bidang yang melayani atau hubungan masyarakat (humas) disebut bidang Penyuluhan, Pelayanan Hubungan Masyarakat (P2 …

2

dibawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan

serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perpajakan, DJP

menyelenggarakan fungsi

a. perumusan kebijakan di bidang perpajakan

b. pelaksanaan perpajakan di bidang perpajakan

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perpajakan

d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perpajakan;

e. pelaksanaan administrasi DJP.

Jawatan pajak yang bertugas melaksanakan pemungutan pajak berdasarkan

peruundang-undangan dan melakukan tugas pemeriksaan kas Bendaharawan

Pemerintah.

Direktorat Jenderal Pajak mempunyai bidang yang melayani atau

hubungan masyarakat (humas) disebut bidang Penyuluhan, Pelayanan Hubungan

Masyarakat (P2 Humas) yang memegang peranan yang sangat penting untuk

menjaga reputasi dan wajah institusi, yang bertujuan untuk memberikan informasi

yang dibutuhkan oleh masyarakat dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat

maupun juga menjaga hubungan baik dengan internal karyawan DJP.

Humas DJP juga memiliki peran yang menangani, melaksanakan dan

mempublikasi setiap kegiatan-kegiatan yang dilakukan baik kegiatan yang

berlangsung diluar dengan publik maupun kegiatan internal DJP. Salah satu

kegiatan internal DJP adalah rapat pembinaan karyawan yang mempunyai tujuan

meningkatkan disiplin karyawan dan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat.

Pembinaan yang dilakukan adalah upaya memelihara dan membawa suatu

keadaan yang seharusnya terjadi atau menjaga keadaan sebagaimana seharusnya.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN...Direktorat Jenderal Pajak mempunyai bidang yang melayani atau hubungan masyarakat (humas) disebut bidang Penyuluhan, Pelayanan Hubungan Masyarakat (P2 …

3

Pembinaan dilakukan dengan maksud agar kegiatan atau program yang sedang

dilaksanakan selalu sesuai dengan rencana atau tidak menyimpang dari hal yang

telah direncanakan karena demi tercapainya pelaksanaan pekerjaan dan

merupakan langkah untuk menjamin karyawan memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan.

Pembinaan ini akan terus dilaukuan apalagi sejak tahun 2010 terjadinya

kurang komunikasi dan informasi antar pegawai yang akhirnya membuat humas

DJP berusaha melakukan upaya untuk mengurangi komunikasi dan informasi

antar pegawai. Sehingga dengan adanya upaya ini bisa meningkatkan komunikasi

antar pegawai.

Dari uraian tersebut penulis membuat judul peneltian Program Humas

Direktorat Jenderal Pajak Dalam Meningkatkan Komunikasi Antar

Pegawai.

1.2 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diketahui maksud dan tujuan dari

hasil Tugas Akhir ini, yaitu :

1.2.1 Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Program Humas

Direktorat Jenderal Pajak Dalam Upaya Meningkatkan Komunikasi Antar

Pegawai.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN...Direktorat Jenderal Pajak mempunyai bidang yang melayani atau hubungan masyarakat (humas) disebut bidang Penyuluhan, Pelayanan Hubungan Masyarakat (P2 …

4

1.2.2 Tujuan

Tujuan Penulis membuat penelitian ini adalah sebagai salah satu syarat

kelulusan Program Studi Diploma III di Akademi Bina Sarana Informatika

Jakarta.

1.3 Metode Penelitian

1.3.1 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah sebagai mencatat suatu gejala dengan bantuan instrumen-

instrumen dan merekamnya dengan tujuan ilmiah atau tujuan lain. Lebih

lanjut dikatakan bahwa observasi merupakan kumpulan kesan tentang

dunia sekitar berdasarkan semua kemampuan daya tangkap pancaindera

manusia atau suatu proses melakukan pemilihan, pengubahan, pencatatan,

dan pengkodeaan serangkaian perilaku dan suasana berkenaan sesuai

dengan tujuan-tujuan empiris. Secara lebih dalam bahwa observasi tidak

hanya meliputi prinsip kerja sederhana, melainkan memilik karakteristik

yang begitu komplek. (Hasanah, 2016)

Dalam observasi ini peneliti tidak terlibat secara langsung dalam proses

kegiatan (tidak berinteraksi langsung dengan objek yang diteliti), namun

hanya merekam segala aktivitas sesuai fokus atau indikator yang

diinginkan. (Purnomo, 2011)

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis menggunakan observasi secara

tidak langsung karena penulis hanya melakukan pengamatan, pencatatan,

merekam untuk mendapatkan data dari Humas Diektorat Jenderal Pajak.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN...Direktorat Jenderal Pajak mempunyai bidang yang melayani atau hubungan masyarakat (humas) disebut bidang Penyuluhan, Pelayanan Hubungan Masyarakat (P2 …

5

2. Metode Wawancara

Wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif ialah in-depth

interview yang mempunyai tujuan memperoleh informasi yang mendalam

tentang makna subjektif, pemikiran, perasaan, sikap, perilaku, persepsi,

keyakinan, motivasi. Dalam penelitian kualitatif, wawancara mendalam (in

depth interview) biasanya dilakukan secara tidak berstruktur. Data yang

dikumpulkan melalui wawancara umumnya adalah data verbal yang

diperoleh melalui percakapan atau tanya jawab. Oleh karena menulis hasil

wawancara memiliki banyak kelemahan dan akan sangat sulit menulis

sambil melakukan wawancara serta sulit dibedakan mana data deskriptif

dan mana data hasil tafsiran, maka selama melakukan wawancara,

sebaiknya menggunakan instrumen pembantu alat perekam (tape

recorder). (Prastowo, 2016)

Key Informan adalah orang yang benar-benar mengerti tentang kegiatan

perusahaan dan memiliki informasi yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti

dan bersedia memberikan data. (Azmi, 2014)

Informan adalah orang-orang yang dipilih atas dasar kriteria-kriteria

tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian. Untuk memperoleh

data yang diperlukan dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan wawancara,

observasi dan dokumentasi. (Azmi, 2014)

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis melakukan wawancara

mendalam dengan Key Informan Bapak Ridi Mulyadi selaku Pelaksana Humas

Direktorat Jenderal Pajak dan Informan Bapak Mahfud selaku pegawai di bagian

Kepegawaian Direktorat Jenderal Pajak.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN...Direktorat Jenderal Pajak mempunyai bidang yang melayani atau hubungan masyarakat (humas) disebut bidang Penyuluhan, Pelayanan Hubungan Masyarakat (P2 …

6

3. Kepustakaan

Perpustakaan merupakan pusat tempat berbagai literatur agama maupun

literatur umum, baik dalam bentuk buku, jurnal, majalah, dokumen

maupun dalam bentuk lain seperti kitab tafsir dan hadits. Dari berbagai

literatur-literatur tersebut senantiasa ditemukan konsepkonsep, teori,

pemikiran seorang tokoh dan lain sebagainya, sehingga untuk menemukan,

mengungkapkan, mengembangkan dan menguji kebenaran konsep, teori

dan pemikiran tersebut perlu dilakukan penelitian terhadap buku-buku atau

literatur yang menjadi objek penelitian tersebut. Salah satu jenis penelitian

bila dilihat dari tempat pengambilan data adalah penelitian kepustakaan.

Disebut penelitian kepustakaan karena datadata atau bahan-bahan yang

diperlukan dalam menyelesaikan penelitian tersebut berasal dari

perpustakaan baik berupa buku, ensklopedi, kamus, jurnal, dokumen,

majalah dan lain sebagainya. Untuk memudahkan dalam penelitian

kepustakaan tentunya seorang peneliti dituntut untuk mengenal dan

memahami organisasi dan tata kerja perpustakaan. Hal ini adalah penting

agar lebih mudah memperoleh dan mengakses bahan-bahan atau sumber-

sumber yang dibutuhkan. (Dakwah & Medan, 2014)

Penulis menggunakan kepustakaan untuk memahami organisasi dan tata

kerja perusahaan agar mudah memperoleh bahan-bahan atau sumber-

sumber yang dibutuhkan dari Humas Direktorat Jenderal Pajak.

4. Dokumentasi

Dokumen diartikan sebagai suatu catatan tertulis / gambar yang tersimpan

tentang sesuatu yang sudah terjadi. Dokumen merupakan fakta dan data

Page 7: BAB I PENDAHULUAN...Direktorat Jenderal Pajak mempunyai bidang yang melayani atau hubungan masyarakat (humas) disebut bidang Penyuluhan, Pelayanan Hubungan Masyarakat (P2 …

7

tersimpan dalam berbagai bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian

besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, laporan, peraturan,

catatan harian, biografi, simbol, artefak, foto, sketsa dan data lainya yang

tersimpan. Dokumen tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi

peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi

untuk penguat data observasi dan wawancara dalam memeriksa keabsahan

data, membuat interprestasi dan penarikan kesimpulan. Kajian dokumen

dilakukan dengan cara menyelidiki data yang didapat dari dokumen,

catatan, file, dan hal-hal lain yang sudah didokumentasikan. Metode ini

relatif mudah dilaksanakan dan apabila ada kekeliruan mudah diganti

karena sumber datanya tetap. Dengan membuat panduan / pedoman

dokumentasi yang memuat garis-garis besar data yang akan dicari akan

mempermudah kerja di lapangan dalam melacak data dari dokumen satu

ke dokumen berikutnya. (Djaelani, 2013)

Penulis menggunakan dokumentasi untuk memperoleh data-data dan foto

melalui pihak yang bersangkutan di bagian Humas Direktorat Jenderal

Pajak.

1.3.2 Metode Analisis Data

1. Pendekatan Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial

yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dan

berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam

peristilahannya. Penelitian kualitatif memiliki ciri atau karakteristik yang

Page 8: BAB I PENDAHULUAN...Direktorat Jenderal Pajak mempunyai bidang yang melayani atau hubungan masyarakat (humas) disebut bidang Penyuluhan, Pelayanan Hubungan Masyarakat (P2 …

8

membedakan dengan penelitian jenis lainnya. Secara umum definisi penelitian

kualitatif merupakan suatu metode berganda dalam fokus, yang melibatkan suatu

pendekatan interpretatif dan wajib terhadap setiap pokok permasalahannya. Ini

berarti penelitian kualitatif bekerja dalam setting yang alami, yang berupaya untuk

memahami, memberi tafsiran pada fenomena yang dilihat dari arti yang diberikan

orang-orang kepadanya. (Prastowo, 2016)

2. Penelitian Deskriptif

Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan keadaan

subyek atau obyek penelitian pada saat sekarang ini berdasarkan fakta-fakta yang

tampak atau sebagaimana adanya.Penelitian deskriptif hanyalah memaparkan

situasi atau peristiwa tidak mencari atau menjelaskan hubungan tidak menguji

hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian ini menitik beratkan pada observasi

dan suasana ilmiah. Peneliti hanya bertindak sebagai pengamat, hanya membuat

kategori perilaku, mengamati gejala dan mencatat buku observasi yang dia miliki.

(Karyawan & Bmt, 2018)

1.3.3 Waktu Penelitian

Penulis melakukan pnelitian selama satu bulan terhitung mulai Kamis, 17

Mei 2018 sampai dengan 26 Juni 2018, di bagian Humas Direktorat Pajak Jakarta

yang beralamat di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 40-42 Jakarta Selatan 12190

dengan pembahasan mengenai “Program Humas Direktorat Jenderal Pajak Dalam

Upaya Meningkatkan Komunikasi Antar Pegawai.”

Page 9: BAB I PENDAHULUAN...Direktorat Jenderal Pajak mempunyai bidang yang melayani atau hubungan masyarakat (humas) disebut bidang Penyuluhan, Pelayanan Hubungan Masyarakat (P2 …

9

1.4 Ruang Lingkup

Dalam ruang lingkup ini permasalahan ini penulis hanya membatasi pada

“Program Humas Direktorat Jenderal Pajak Dalam Upaya Meningkatkan

Komunikasi Antar Pegawai.” Sehingga konsep yang akan dibahas mengenai teori

kehumasan, Pengertian Humas, Ruang Lingkup Humas, Tugas dan Fungsi

Humas, Peran Humas, Program Humas, Program Kerja Humas Rencana Program

Kerja HUmas, Employee Relations, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Antar

Pegawai, Pembinaan Pegawai, Pengertian Komunikasi Internal, Media

Komunikasi Internal.

1.5 Permasalahan Pokok

Direktorat Jenderal Pajak merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan

standardisasi teknis di bidang perpajakan, tentunya memiliki Publik Internal

seperti pimpinan dan pegawai dan juga Publik Eksternal seperti pelanggan dan

masyarakat. Hubungan Direktorat Jenderal Pajak dengan publik ini harus dijaga

agar terciptanya hubungan yang harmonis.

Namun pada kenyataanya masih ada permasalahan di Direktorat Jenderal

Pajak (DJP) mengenai komunikasi dan informasi, yakni masih berkurangnya

komunikasi antar pegawai DJP. Karena masih kurangnya komunikasi dan

informasi lengkap baik sesama pegawai pusat maupun antar pegawai dengan

pimpinan.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis membuat rumusan

masalah sebagai berikut : Bagaimana Program Humas Direktorat Jenderal Pajak

Dalam Upaya Meningkatkan Komunikasi Antar Pegawai?

Page 10: BAB I PENDAHULUAN...Direktorat Jenderal Pajak mempunyai bidang yang melayani atau hubungan masyarakat (humas) disebut bidang Penyuluhan, Pelayanan Hubungan Masyarakat (P2 …

10

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan,

metode penelitian, teknik pengumpulan data, metode analisis data,

waktu penelitian, ruang lingkup, permasalahan pokok dan

sistematik penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tentang uraian konsep-konsep yang berkaitan dengan

tinjauan teori humas, diantaranya : pengertian humas, ruang

lingkup humas, fungsi humas, tugas humas, peran humas, program

humas, rencana program humas, employee relations, komunikasi

organisasi, komunikasi antar pegawai, pembinaan pegawai,

pengertian media komunikasi inernal, media komunikasi internal.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan tinjauan perusahaan, seperti

sejarah, logo, visi, misi, perkembangan dan bidang kerja organisasi

humas di dalam perusahaan, pelaksanaan dan evaluasi dari

kegiatan yang di adakan di perusahaan. Sampai pemecahan dan

kendala pembinaan pegawai.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini penulis memamparkan kesimpulan penulis dari

pembahasan yang ada dan saran-saran yang diberikan oleh penulis

yang berkaitan dengan pembinaan pegawai.