bab i pendahuluan -...

12
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2008 terjadi krisis keuangan global yang bermula dari krisis yang terjadi di Amerika Serikat kemudian menyebar ke negara lain di seluruh dunia. Krisis ini terjadi karena adanya peningkatan pembelian properti (kredit perumahan) dari warga Amerika Serikat di luar batas kemampuan pendapatan yang diterimanya. Sehingga mereka tidak sanggup membayar dan membuat lembaga keuangan yang memberikan kredit tersebut bangkrut karena kehilangan likuiditasnya. Krisis di Amerika Serikat menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat yang selama ini dikenal sebagai konsumen terbesar atas produk- produk dari berbagai negara di seluruh dunia. Hal ini menyebabkan menurunnya volume ekspor dari negara-negara produsen di seluruh dunia termasuk Indonesia. Berdasarkan data dari Kementrian Perdagangan, Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor non migas Indonesia yang menempati urutan kedua setelah Jepang. Pangsa pasar non migas Indonesia ke Jepang sebesar 12.46%, disusul Amerika Serikat 11.4% pada tahun 2008. Dengan kondisi krisis tersebut mengakibatkan penurunan kemampuan membeli dan membayar produk ekspor dari Indonesia. Hal ini mengancam industri dan produksi di Indonesia. Pengaruh Gender Diversity Dewan Direksi terhadap Performa Keuangan Perusahaan dalam Menghadapi Krisis Keuangan Global 2008 (Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 Periode 2007-2012) AHMAD FIKRI Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Upload: vuliem

Post on 26-Aug-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tahun 2008 terjadi krisis keuangan global yang bermula dari

krisis yang terjadi di Amerika Serikat kemudian menyebar ke negara lain di

seluruh dunia. Krisis ini terjadi karena adanya peningkatan pembelian

properti (kredit perumahan) dari warga Amerika Serikat di luar batas

kemampuan pendapatan yang diterimanya. Sehingga mereka tidak sanggup

membayar dan membuat lembaga keuangan yang memberikan kredit tersebut

bangkrut karena kehilangan likuiditasnya.

Krisis di Amerika Serikat menyebabkan menurunnya daya beli

masyarakat yang selama ini dikenal sebagai konsumen terbesar atas produk-

produk dari berbagai negara di seluruh dunia. Hal ini menyebabkan

menurunnya volume ekspor dari negara-negara produsen di seluruh dunia

termasuk Indonesia. Berdasarkan data dari Kementrian Perdagangan, Amerika

Serikat merupakan negara tujuan ekspor non migas Indonesia yang

menempati urutan kedua setelah Jepang. Pangsa pasar non migas Indonesia ke

Jepang sebesar 12.46%, disusul Amerika Serikat 11.4% pada tahun 2008.

Dengan kondisi krisis tersebut mengakibatkan penurunan kemampuan

membeli dan membayar produk ekspor dari Indonesia. Hal ini mengancam

industri dan produksi di Indonesia.

Pengaruh Gender Diversity Dewan Direksi terhadap Performa Keuangan Perusahaan dalamMenghadapiKrisis Keuangan Global 2008 (Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 Periode 2007-2012)AHMAD FIKRIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

2

Selain itu, krisis global yang berasal dari Amerika Serikat tersebut

mengakibatkan jatuhnya nilai mata uang Rupiah atas Dollar. Pemerintah AS

memberlakukan kebijakan pengetatan likuiditas global, yang menyebabkan

supply dollar menurun, sehingga berpengaruh pada Rupiah yang terdepresiasi.

Selain menjatuhkan nilai mata uang Rupiah, kondisi pasar modal di Indonesia

terkena dampak yang signifikan. Rabu (8/10/2008) IHSG merosot tajam

hingga 168,052 poin atau 10.38% ke posisi 1.451,669. Posisi IHSG ini

merupakan terendah sejak September 2006, hal ini membuat otoritas Bursa

Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menutup perdagangan saham pada

sesi I mulai pukul 11.08 WIB karena hancurnya Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG).

Kejadian pada tahun 2008 tersebut dapat diartikan sebuah ancaman

perusahaan ataupun sebuah kesempatan bagi perusahaan untuk memperbesar

kesempatan mendapatkan keuntungan di kemudian hari. Managing Director

of the IMF Dominique Strauss-Kahn (2010), mengatakan “crisis is an

opportunity”. Penglihatan yang berbeda tergantung dilihat dari kaca mata

penglihat sendiri atau subjektif, para pengambil kebijakan atau direksi

perusahaan dapat berbeda cara pandang masing-masing. Perbedaan cara

pandang ini berasal dari kemampuan dan keterampilan dirinya dalam

menghadapi ketidakpastian atau keadaan yang sulit.

Pengaruh Gender Diversity Dewan Direksi terhadap Performa Keuangan Perusahaan dalamMenghadapiKrisis Keuangan Global 2008 (Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 Periode 2007-2012)AHMAD FIKRIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

3

Kinerja perusahaan dalam kondisi tersebut ditentukan oleh kebijakan

yang diambil dari dewan direksi dan pengawasan yang berasal dari dewan

komisaris. Anggota dewan sebuah perusahaan tidak hanya terdiri dari satu

orang melainkan lebih dari satu orang untuk menjalankan perusahaan. Jumlah

anggota dewan harus disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan agar tetap

efektif dalam pengambilan keputusan (Pedoman GCG, 2010). Dikarenakan

anggota dewan tidak hanya satu orang, menyebabkan kebijakan perusahaan

terkadang memakan waktu yang lama karena memerlukan pertimbangan dari

anggota direksi yang lain yang memiliki pola pemikiran yang berbeda dan

memiliki perbedaan dalam menghadapi sebuah risiko.

Dasar yang menjadi pembeda pola fikir berasal dari perbedaan gender,

pria dan wanita memiliki perbedaan emotional dan intelektual. Pria dengan

sifat maskulinnya memiliki ciri sifat mandiri, pertimbangan penuh, rasional,

dan kompetitif. Wanita dengan sifat feminimnya memiliki ciri mengayomi,

penuh perhatian, sensitive, dan mengandalkan intuisi, Unger (1979) dalam

Umar, (1999). Hal ini menyebabkan perbedaan pendekatan setiap keputusan

yang diambil antara pria dan wanita. Hal ini yang menjadikan suatu kendala

dalam pengambilan keputusan masing-masing anggota dewan berdasarkan

pada perilaku dasarnya yang menyebabkan perbedaan dalam memandang

suatu masalah dan bagaimana cara menyelesaikanya.

Pengaruh Gender Diversity Dewan Direksi terhadap Performa Keuangan Perusahaan dalamMenghadapiKrisis Keuangan Global 2008 (Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 Periode 2007-2012)AHMAD FIKRIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

4

Dewasa ini, peran wanita di dunia kerja terlihat lebih baik, jumlah

wanita yang mengejar jenjang karir telah meningkat signifikan (Omar dan

Davidson, 2001). Oleh karena itu keanggotaan dewan tidak selalu dikuasai

oleh pria, tetapi terdapat proporsi wanita. Keberagaman gender dalam dewan

dipercaya mempengaruhi setiap kebijakan yang diambil dan akan memberikan

manfaat kepada perusahaan diantaranya terdapat banyak alternative prespektif

dalam pengambilan keputusan, lebih kreatif dan inovatif dan sukses dalam hal

marketing untuk menghadapi konsumen yang berbeda-beda (Krishan dan

Parsons, 2008). Robinson dan Dechan (1997) yang dikutip Aji (2009)

menyatakan bahwa keberagaman dewan diyakini dapat mempengaruhi nilai

keuangan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Berdasarkan European Commission (2003) keberagaman gender

merupakan sebuah aset dari image perusahaan yang dapat mendekatkan

perusahaan dengan konsumen, pemegang saham dan karyawan. Telah banyak

perusahaan investment fund, contohnya Calpers di US dan Amazone yang

menjadikan keberagaman gender sebagai indikator dalam kriteria investasi.

Mckinsey (2007), meneliti kecakapan organisasi dari 101 perusahaan terpilih

di Asia, Amerika dan Eropa, mendapatkan hasil keberadaan tiga wanita atau

lebih dalam jajaran top manajemen memberikan nilai yang jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan perusahaan yang tidak adanya perwakilan wanita di

dalam top manajemen.

Pengaruh Gender Diversity Dewan Direksi terhadap Performa Keuangan Perusahaan dalamMenghadapiKrisis Keuangan Global 2008 (Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 Periode 2007-2012)AHMAD FIKRIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

5

Keberagaman gender ini dipercaya memiliki pengaruh kuat terhadap

profitabilitas dan pelaporan keuangan perusahaan. Hal ini sejalan dengan hasil

penelitian yang dilakukan Catalyst (2004) dikutip oleh Faizah (2009), yang

telah berhasil membuktikan hasil penelitiannya mengenai hubungan antara

kinerja korporasi dengan keragaman gender. Penelitian mengunakan 353

perusahaan selama 5 tahun dari 1996-2000 sebagai sampel. Kinerja

perusahaan diukur dengan menggunakan Return on Equity (ROE) dan Total

Return to Shareholders (TRS). Didapatkan hasil bahwa ROE meningkat

sebesar 35.1% dan TRS meningkat sebesar 34%, seiring meningkatnya

jumlah wanita dalam jajaran top manajemen.

Keberagaman gender dalam struktur manajemen puncak menjadi hal

yang menarik berkaitan dengan corporate governance. Indonesia dengan

mayoritas Muslim, meyakini bahwa yang pantas menjadi pemimpin adalah

pria seperti yang terdapat pada Al-Quran QS. Al-Nisa (4): 34 bahwa:

الرجال ق وامون على النساء

Terjemahnya: ‘Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita.’

Hal ini menyebabkan sudut pandang masyarakat Indonesia menilai wanita jika

menjadi pemimpin bertentangan dengan agama.

Pengaruh Gender Diversity Dewan Direksi terhadap Performa Keuangan Perusahaan dalamMenghadapiKrisis Keuangan Global 2008 (Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 Periode 2007-2012)AHMAD FIKRIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

6

Selain itu, berdasarkan Harvard Business Review Survey (2005) hanya

terdapat 15% dari jumlah sampel wanita yang menginginkan berada pada

posisi yang memiliki kekuasaan (pemimpin), sedangkan pria 27%. Hal ini

memperlihatkan wanita kurang memiliki keinginan untuk berada di

manajemen puncak. Selain itu dalam survey tersebut, terdapat 45% wanita

berhenti bekerja dikarenakan ingin menghabiskan waktunya bersama keluarga

dan anaknya. Inilah yang menyebabkan wanita kurang dapat menempati

posisi puncak manajemen perusahaan.

Terdapat sejumlah penelitian terdahulu yang meneliti tentang board

diversity, antara lain:

1) Penelitian oleh Shrader et al. (1997) dalam Aji (2009), melakukan

penelitian terhadap hubungan antara keberadaan wanita dalam dewan

dengan kinerja perusahaan terhadap sampel 200 perusahaan besar di

Amerika Serikat. Hasil penelitian presentase wanita dalam dewan

berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.

2) Smith dan Verner (2005) meneliti keberagaman gender (propotion of

woman) di 2500 perusahaan di Denmark selama 1993-2001, menemukan

hubungan yang positif antara proporsi wanita dalam jajaran manajemen

puncak terhadap performa perusahaan.

3) Penelitian Mckinsey dan Amazon Euro Fund pada tahun 2007 meneliti

89 perusahaan yang terdaftar di bursa Eropa. Dengan sampel level

Pengaruh Gender Diversity Dewan Direksi terhadap Performa Keuangan Perusahaan dalamMenghadapiKrisis Keuangan Global 2008 (Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 Periode 2007-2012)AHMAD FIKRIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

7

gender diversity yang tinggi dan memiliki kapitalisasi di pasar saham

lebih besar dari €150 juta, didapatkan hasil bahwa performa keuangan

perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata perusahaan di

dalam satu industri.

4) Penelitian oleh Darmadi (2010) melakukan penelitian Do women in top

management affect firm performance? Evidence from Indonesia. Hasil

penelitian representasi wanita di top eksekutif memiliki hubungan yang

negatif terhadap ROA dan Tobin’s Q.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, maka tampak bahwa

adanya peran keberadaan wanita yang berpengaruh terhadap performa

perusahaan, hal ini disebabkan wanita memiliki karakter sendiri dalam

menghadapi risiko. Terdapat pro dan kontra mengenai keberadaan wanita

dalam komposisi top manajemen. Pada saat ini, penelitian yang mengevaluasi

pengaruh keberagaman gender dalam dewan direksi masih sangat jarang

dilakukakan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh

Gender Diversity Dewan Direksi terhadap Performa Keuangan

Perusahaan dalam Menghadapi Krisis Keuangan Global pada Tahun

2008” (Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 Periode 2007-

2012)

Pengaruh Gender Diversity Dewan Direksi terhadap Performa Keuangan Perusahaan dalamMenghadapiKrisis Keuangan Global 2008 (Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 Periode 2007-2012)AHMAD FIKRIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

8

1.2 Rumusan Masalah

Krisis keuangan global tahun 2008 menyebabkan gejolak pada sistem

ekonomi di seluruh dunia, sehingga masing-masing perusahaan berusaha

untuk menghindar dari krisis tersebut atau mengambil kesempatan di dalam

kegamangan ekonomi dunia.

Keputusan strategis perusahaan harus segera diambil atau diputuskan,

dikarenakan jika tidak diatasi akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Keputusan strategis perusahaan ditentukan oleh para direksi perusahaan baik

keputusan masing-masing divisinya maupun keputusan besar yang harus

dilakukan konfirmasi kepada direksi divisi lainya.

Dalam anggota dewan direksi terdapat komposisi yang berbeda dan

terutama perbedaan karakter antargender yang memiliki ciri sifat yang sangat

berbeda, sehingga akan adanya perbedaan sudut pandang dalam menghadapi

risiko atau masalah yang terjadi. Berdasarkan latar belakang di atas,

selanjutnya dirumuskan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan antara keberadaan wanita dalam dewan

direksi dengan kinerja perusahaan pada sebelum, pada saat krisis-

transisi dan sesudah terjadi krisis keuangan global?

Pengaruh Gender Diversity Dewan Direksi terhadap Performa Keuangan Perusahaan dalamMenghadapiKrisis Keuangan Global 2008 (Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 Periode 2007-2012)AHMAD FIKRIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

9

2. Apakah terdapat hubungan antara proporsi wanita dalam dewan

direksi perusahaan dengan kinerja keuangan perusahaan pada sebelum,

pada saat krisis-transisi dan sesudah terjadi krisis keuangan global?

3. Apakah terdapat hubungan antara presiden direktur yang dijabat

wanita dengan kinerja keuangan perusahaan pada sebelum, pada saat

krisis-transisi dan sesudah terjadi krisis keuangan global?

4. Apakah terdapat hubungan antara direktur keuangan yang dijabat

wanita dengan kinerja keuangan perusahaan pada sebelum, pada saat

krisis-transisi dan sesudah terjadi krisis keuangan global?

1.3 Batasan Penelitian

1. Keberagaman dalam dewan direksi dalam penelitian ini diproksikan

dengan menggunakan ukuran keberadaan wanita dalam dewan direksi.

2. Kinerja yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kinerja

keuangan perusahaan yang dapat diukur dengan berbagai macam

pengukuran. Dalam penelitian kali ini kinerja keuangan diproksikan

dengan Return on Asset (ROA) dan Tobin’s Q.

3. Penelitian dilakukan dalam rentan waktu terbatas yaitu pada tahun

2007-2012, untuk melihat sebelum (2007-2008), pada saat-transisi

(2009-2010) dan setelah terjadi krisis keuangan global (2011-2012).

Pengaruh Gender Diversity Dewan Direksi terhadap Performa Keuangan Perusahaan dalamMenghadapiKrisis Keuangan Global 2008 (Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 Periode 2007-2012)AHMAD FIKRIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

10

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk

menguji dan membuktikan secara empiris:

1. Menguji hubungan keberadaan wanita dalam dewan direksi terhadap

performa keuangan perusahaan pada periode sebelum, pada saat krisis-

transisi dan sesudah terjadi krisis keuangan global

2. Menguji hubungan proporsi wanita dalam dewan direksi terhadap

performa keuangan perusahaan pada periode sebelum, pada saat krisis-

transisi dan sesudah terjadi krisis keuangan global

3. Menguji hubungan kepemimpinan wanita sebagai presiden direktur

pada performa keuangan perusahaan pada periode sebelum, pada saat

krisis-transisi dan sesudah terjadi krisis keuangan global

4. Menguji hubungan kepemimpinan wanita sebagai direktur keuangan

pada performa keuangan perusahaan pada periode sebelum, pada saat

krisis-transisi dan sesudah terjadi krisis keuangan global

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan pemaparan tujuan penelitian, maka hasil penelitian ini

diharapkan dapat berguna untuk:

1. Investor

Memberikan bahan pertimbangan untuk investor dalam menentukan

investasi dengan melihat keberadaan dan komposisi atau proporsi

Pengaruh Gender Diversity Dewan Direksi terhadap Performa Keuangan Perusahaan dalamMenghadapiKrisis Keuangan Global 2008 (Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 Periode 2007-2012)AHMAD FIKRIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

11

wanita dalam dewan direksi terhadap hasil dari performa keuangan dan

menjadikan landasan dalam pemilihan investasi di masa yang akan

datang.

2. Perusahaan

Bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam melakukan perubahan

corporate governance dengan memberikan bukti pengaruh keberadaan

wanita menduduki posisi yang strategis dalam dewan direksi

perusahaan.

3. Akademisi

Penelitian ini diharapkan memberikan wawasan dan pengetahuan baru

mengenai hal pengaruh keberagaman gender dalam dewan direksi

terhadap profitabilitas perusahaan. Membuktikan stereotype mengenai

wanita yang risk averse.

4. Regulator

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi regulator

untuk menentukan kebijakan syarat minimum keberagaman anggota

dewan direksi sehingga dapat dijadikan penilaian dalam Good

Corporate Governance.

Pengaruh Gender Diversity Dewan Direksi terhadap Performa Keuangan Perusahaan dalamMenghadapiKrisis Keuangan Global 2008 (Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 Periode 2007-2012)AHMAD FIKRIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

12

1.6 Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab ini mejelaskan segala sesuatu yang berhubungan mengenai latar belakang

penelitian, perumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini membahas mengenai kerangka teori yang menjadi dasar penulis yaitu

mengenai pengaruh gender dalam dewan direksi terhadap profitabilitas

perusahaaan.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini membahas mengenai metode penelitian dari sumber data,

pengumpulan data, penentuan populasi dan jumlah sample yang dipilih serta

metode pengolahan data

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Bab ini membahas mengenai hasil teknik analisis dan menjelaskan jawaban

dari perumusan masalah dan pengujian hipotesis penelitian serta interpretasi

setiap hasil teknis analisis di satiap variabel-variabelnya.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang seharusnya

dilakukan sebagai penyempurna atas kekurangan dan keterbatasan yang

dialami peneliti saat ini agar penelitian dapat berguna untuk lebih baik lagi.

Pengaruh Gender Diversity Dewan Direksi terhadap Performa Keuangan Perusahaan dalamMenghadapiKrisis Keuangan Global 2008 (Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 Periode 2007-2012)AHMAD FIKRIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/