bab i pendahuluan i.pdf · disadari bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan
kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam
pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap
jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan
yang integral.1 Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu perbuatan atau tindakan
yang dilakukan dengan maksud agar anak atau orang yang dihadapi itu akan
meningkat pengetahuannya, kemampuannya bahkan juga seluruh pribadinya.2
Pendidikan sebagai salah satu aspek dari program pemerintahan yang perlu
mendapat perhatian yang serius dalam pengembangan dewasa ini. Dan perlu juga
disadari bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan,
pendidikan merupakan kebutuhan dasar yang vital. Oleh karena itu melalui proses
pendidikan di sekolah, menunjukkan bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan bergantung kepada proses belajar mengajar yang berlangsung di
sekolah. Untuk pencapaian tujuan, pendidikan yang sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang 1945 yakni mencerdaskan
kehidupan bangsa, maka pemerintah berupaya meningkatkan mutu pendidikan
1Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: RinekaCipta, 2010), h. 22.
2Soelaeman, Pendidikan Dalam Keluarga, (Bandung: CV Alfabeta, 2001), h. 163-164.
2
secara menyeluruh. Upaya tersebut berupa pembangunan, pembuatan sarana dan
prasarana, bahkan semua komponen yang dibutuhkan bagi terlaksananya
pendidikan.
Setiap arah tujuan pendidikan diupayakan untuk membentuk pribadi
bukan hanya cerdas dalam intelektual, akan tetapi juga memiliki kualitas
kepribadian yang mulia dan memiliki kekuatan spiritual keagamaan lebih
khususnya adalah menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Seperti yang tergambar di dalam surah Huud ayat 61 yang
berbunyi:
Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia diciptakan agar dapat membuat
kemakmuran dimuka bumi dan menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah Swt.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mewujudkan hal di atas
adalah melalui jalur pendidikan khususnya melalui pendidikan agama. Dengan cara
inilah di harapkan siswa dapat mengenal dan menyerap berbagai ilmu pengetahuan
sebanyak mungkin dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3
Pengenalan dan pengetahuan dasar keagamaan di lembaga pendidikan berada pada
tingkat Sekolah Dasar (SD). Salah satu lembaga pendidikan formal tersebut adalah
Madrasah Ibtidaiyah (MI). Madrasah Ibtidaiyah (MI) merupakan lembaga
pendidikan yang setara dengan sekolah dasar, yang bercirikan agama Islam, yang
dalam penyelenggaraannya bertujuan untuk:
1. Menanamkan dasar-dasar perilaku berbudi pekerti dan berakhlak mulia;2. Menumbuhkan dasar-dasar kemahiran membaca, menulis dan
menghitung;3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan berfikir logis,
kritis, dan kreatif;4. Menumbuhkan sikap toleran, tanggung jawab, kemandirian, dan
kecakapan emosional;5. Memberikan dasar-dasar keterampilan hidup, kewirausahaan, dan etos
kerja;6. Membentuk rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air Indonesia.3
Tujuan di atas menunjukkan bahwa pembelajaran agama Islam
mempunyai peran penting dalam membentuk watak dan perilaku siswa. Lebih jauh
lagi, dengan pendidikan agama Islam lah pembangunan yang seimbang dan selaras
antara material dan spritual dimulai. Secara garis besar pendidikan agama Islam
yang diberikan di sekolah pada prinsipnya dalam rangka menanamkan dasar-dasar
keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah Swt. Salah satu mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam yang termasuk urgensi diajarkan adalah fikih, karena fikih
sebagai bidang studi dalam kelompok pendidikan agama Islam yang memberikan
pengetahuan tentang ajaran Islam dalam segi hukum syara dan membimbing anak
3E. Juhana Wijaya dan A. Tabrani, Konsep dan Strategi Pelaksanaan Kurikulum BerbasisKompetensi, (Jakarta: PT Intimedia Cipta Nusantara, 2003), h. 39-40.
4
didik ke arah timbulnya keyakinan dan kebenaran hukum-hukum tersebut serta
membentuk kebiasaan untuk melaksanakannya.4
Masalah pendidikan agama Islam terutama mata pelajaran fikih perlu
mendapatkan perhatian yang lebih intensif, mengingat betapa pentingnya materi
fikih untuk difahami peserta didik, karena fikih merupakan proses pengarahan agar
siswa dapat mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam
yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya. Pembelajaran fikih sebagai
bagian dari pendidikan agama, memang bukan satu-satunya faktor yang
menentukan dalam membentuk watak dan kepribadian siswa, akan tetapi secara
substansial, mata pelajaran fikih memiliki kontribusi penting dalam memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk mengenal dan mempelajari agama Islam secara
baik dan benar. Dalam keberhasilan pencapaian sebuah tujuan perlu beberapa faktor
yang menunjang diantaranya guru, siswa, sarana dan fasilitas, program atau
kurikulum, alokasi waktu dan lingkungan.5
Seiring kemajuan teknologi yang ada tentunya sangat membantu dan
menjadi kebutuhan bagi lembaga pendidikan untuk menempuh tujuan pembelajaran
yang diharapkan secara maksimal. Banyak sumber belajar yang saat ini mudah
didapatkan bagi siapa saja yang ingin memperoleh pengetahuan secara cepat dan
praktis. Meskipun demikian salah satu sumber belajar yang masih menjadi
pegangan erat bagi guru dan siswa adalah Buku Teks, dalam interaksi belajar
4Tamjidnoor, Karakteristik Pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyyah, (Banjarmasin: IAINAntasari Banjarmasin, 2010), h. 5.
5Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,1989), h. 19.
5
mengajar ternyata buku teks masih menjadi acuan yang sangat penting untuk
digunakan dalam proses pembelajaran bahkan menjadi acuan wajib untuk
digunakan dalam satuan pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi.6
Selain guru yang harus membantu siswa untuk membangun
pengetahuannya, diperlukan sarana belajar yang efektif. Salah satu sarana yang
paling penting adalah penyediaan buku pelajaran sebagai rujukan yang baik dan
benar bagi siswa. Penyertaan buku ini sangat penting karena buku teks pelajaran
merupakan salah satu sarana yang signifikan dalam menunjang proses kegiatan
pembelajaran. Buku teks pelajaran yang dimaksud adalah buku yang menjadi
pegangan siswa, baik siswa pada jenjang Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah
Kejuruan, Sekolah Luar Biasa, maupun Perguruan Tinggi.
Buku teks adalah satu sumber belajar bagi siswa yang merupakan alat
pendidikan fungsional, dimana dengan membaca buku, anak secara langsung atau
tidak langsung dapat memperoleh nilai-nilai positif bagi pembentukkan dirinya. Di
samping itu buku juga merupakan alat pengendali bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak dari pengaruh-pengaruh negatif.7
Buku teks merupakan komponen penting dalam sistem pembelajaran,
karena buku teks merupakan bahan ajar dan juga sebagai sumber panduan dalam
6Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Pasal 1(3) tentang Buku Teks, h. 3.
7Abu Ahmadi, Metode Khusus Pendidikan Agama, (Bandung : Armico, 1986), h. 208.
6
pengajaran. Selain kurikulum yang merupakan pedoman bagi sistem pengajaran,
pemilihan buku teks yang dipakai harus didasarkan pada kurikulum dan kualitas
lain yang harus dimiliki buku teks agar menjadi buku teks yang berkualitas.8 Buku
teks juga memegang peranan yang sangat penting bagi guru, guru dapat saja
mengajar tanpa buku teks tetapi untuk mengoptimalkan penggunaan waktu dalam
kelas dan mengajarkan pola-pola bahasa yang esensial, penggunaan buku teks
masih sangat diperlukan. Buku teks sangat bermanfaat baik bagi guru maupun bagi
siswa.
Setiap mata pelajaran yang disampaikan di kelas selalu menggunakan
buku teks pelajaran, tidak terkecuali mata pelajaran fikih di Madrasah Ibtidaiyah
(MI). Bagi guru mata pelajaran fikih, buku teks fikih dapat digunakan sebagai salah
satu sumber materi pelajaran fikih, sumber persiapan materi fikih, sumber
pelengkap bahan pelajaran, dan memperkaya pengetahuan guru fikih. Sedangkan
bagi siswa, sangat berguna sebagai sumber belajar yang dapat diulang kembali.
Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa buku teks sebagai salah
satu sumber belajar yang mempunyai nilai yang sangat strategis dan praktis sebagai
sarana untuk meningkatkan keterlibatan siswa, dapat membuka wawasan seorang
guru dalam mengajar serta menunjang pencapaian bahan pelajaran pokok.9 Pada
dasarnya penentuan dan pemilihan buku teks sebagai acuan atau buku pegangan
8Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,1995), h. 6.
9Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta,2002), h. 50.
7
siswa dalam belajar fikih menjadi hal yang sangat penting di awal sebelum proses
pembelajaran dilaksanakan. Hal ini dilakukan agar buku teks yang dipakai sebagai
buku pegangan siswa dapat dipahami secara baik dan mudah.
Dalam proses belajar mengajar di sekolah, buku teks dapat menjadi
pegangan untuk guru maupun murid, yaitu sebagai referensi utama maupun menjadi
buku tambahan. Siswa tentunya membutuhkan referensi atau acuan untuk menggali
ilmu lebih luas, sehingga kemampuannya dapat lebih dimaksimalkan. Dengan
adanya buku teks, siswa dituntun untuk memahami lebih dalam materi yang
diajarkan, berlatih, berpraktek, atau mencobakan teori-teori yang sudah dipelajari
dalam buku teks tersebut. Buku teks diharapkan benar-benar memiliki kualitas isi
yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku baik dari segi standar kurikuler, isi,
maupun dari segi mudah atau tidaknya dicerna oleh guru dan peserta didik agar
benar-benar layak digunakan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru
harus memilih buku teks yang tepat dan bisa diterima oleh siswa karena
berpengaruh besar terhadap minat belajar siswa.
Pemilihan buku teks yang baik hendaknya harus didasarkan pada
kurikulum yang telah ditetapkan, bahasa yang digunakan harus sesuai dengan
bahasa yang dimengerti oleh siswa, kalimatnya efektif dan sederhana sehingga
mudah dimengerti oleh siswa, relevan dengan tingkat perkembangan dan
karakteristik siswa yang akan menggunakan buku teks tersebut, sehingga mencapai
kompetensi yang diharapkan. Buku teks yang baik menyajikan bahan secara
lengkap, sistematis, sesuai dengan tuntutan pembelajaran yang berpusat pada siswa,
dan cara penyajian yang membuat enak dibaca dan dipelajari. Selain itu, dari segi
8
fisik dan aspek grafis selayaknya buku teks harus disertai dengan ilustrasi yang
menarik dalam memperjelas materi yang dibicarakan, dikemas dengan baik agar
timbul minat baca pada setiap siswa atau siapapun yang menggunakannya.
Menteri Pendidikan Nasional dalam Panduan Pengembangan Bahan Ajar
menjelaskan kriteria buku yang baik, yaitu:
Buku yang baik adalah buku yang ditulis dengan menggunakanbahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarikdilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku jugamenggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya. Bukupelajaran berisi tentang ilmu pengetahuan yang dapat digunakan olehpeserta didik untuk belajar, buku fiksi akan berisi tentang fikiran-fikiranfiksi si penulis, dan seterusnya.10
Berdasarkan hal tersebut maka buku ajar yang digunakan di sekolah
diharapkan benar-benar memiliki kualitas isi yang sesuai dengan kurikulum yang
berlaku baik dari segi standar kurikuler, isi, maupun dari segi mudah atau tidaknya
dicerna oleh guru dan para peserta didik.
Salah satu faktor penentuan keberhasilan siswa dalam menggunakan buku
ajar ditentukan oleh kualitas buku ajar. Dalam pengukuran kualitas buku ajar harus
diperhatikan aspek-aspek penting yaitu kesesuaian isi dengan kurikulum,
keakuratan konsep, kebenaran bahasa, dan penyajian grafis. Apabila buku ajar yang
digunakan siswa kesesuaian isi dengan kurikulumnya rendah maka kompetensi
yang diharapkan sulit dicapai. Ditambah lagi apabila banyak mengandung
kesalahan konsep dan kesalahan bahasa maka akan berakibat perbedaan
10 MENDIKNAS, Panduan Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: DEPDIKNAS, 2008),h. 12.
9
pemahaman antara pemahaman siswa dengan apa yang dimaksudkan dalam buku
ajar, sehingga akan mempengaruhi pola pikir siswa dalam menerima pengetahuan
berikutnya dan sangat sulit diluruskan kembali karena dalam pemikiran siswa
biasanya bersifat permanen (tetap). Hal ini akan terjadi jika guru cenderung
menganggap keseluruhan buku itu benar dan menerima apa adanya tanpa
menganalisis terlebih dahulu isi materi buku ajar tersebut.
Pada tahun 2009, telah dilaksanakan kegiatan pengembangan instrumen
penilaian buku teks pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah oleh
BSNP. 11 Kegiatan pengembangan instrumen penilaian buku teks pelajaran
bertujuan untuk menghasilkan instrumen yang dapat dipergunakan untuk menilai
buku teks pelajaran. Manfaat instrumen penilaian buku teks pelajaran adalah
diperolehnya alat penilaian buku teks pelajaran yang terstandar dan dapat
dipergunakan untuk menilai buku teks pelajaran yang memenuhi kelayakan isi,
bahasa, penyajian dan kegrafikan.12
Dengan buku teks yang baik, yang isinya mencakup semua standar
kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) sesuai tuntutan standar isi,
penyajiannya menarik, bahasanya baku, dan ilustrasinya menarik dan tepat, maka
diharapkan proses pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa bisa optimal
mencapai standar kompetensi lulusan (SKL).
11 BSNP, Laporan BSNP 2009, (Jakarta: BSNP, 2010), h. 128.
12 Ibid, h. 128.
10
Ada beberapa penelitian analisis buku yang telah dilakukan sebelumnya,
diantaranya:
1. Wahyu Wardani, dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Teks BukuSekolah Elektronik (BSE) IPS Terpadu Kelas VII SMP/MTs TerbitanDepdiknas Pada Kompetensi Dasr Mendiskripsikan Gejala AtmosferDan Hidrosfer Serta Pengaruhnya Bagi Kehidupan”, dari hasilpenelitian ini ditemukan bahwa buku BSE dari segi Kesesuaian isidengan kompetensi dasar masih kurang karena masih ada beberapamateri yang tidak sesuai dengan indikator. Ketidaksesuaian tersebutdiakibatkan beberapa hal antara lain, aside that overwhelm the purpose(lepas dari tujuan), understate presentation of important information(indikator yang kurang penjelasan materinya), dan not close at aproblematic discussion (kurangnya penyajian masalah diskusi).13
2. Rusda, dalam skripsinya yang berjudul “ Analisis Materi Buku AjarMatematika SMA/MA Kelas X Yang Digunakan Guru Di KecamatanAnjir Muara”, dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa (1) Dari segikalayakan isi, semua buku ajar matematika SMA/MA Kelas X yangdigunakan guru di SMA/MA di Kecamatan Anjir Muara adalah Layakuntuk digunakan dalam pembelajaran. (2) Dari segi kesesuaian materidengan SK dan KD masih ada buku yang kurang sesuai yakni bukuMatematika untuk SMA Jilid 1 Kelas X terbitan Erlangga. Adapunbuku Matematika dan Kecakapan Hidup untuk SMA Kelas X terbitanGaneca Exact telah cukup sesuai dengan SK dan KD. Sedangkan bukuMatematika SMA Kelas X terbitan Yudhistira dan buku MatematikaSMA 1 untuk Kelas X terbitan Erlangga telah sesuai dengan SK danKD.14
Hal ini mendasari penulis untuk melanjutkan penelitian tentang buku ajar.
Sebab pada buku BSE yang telah disahkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
masih terdapat ketidaksesuaian, sehingga penulis berasumsi bahwa buku ajar yang
lain pun masih memiliki kekurangan dari aspek kelayakan isi.
13Wahyu Wardani, Analisis Teks Buku Sekolah Elektronik (BSE) IPS Terpadu Kelas VIISMP/Mts Terbitan Depdiknas Pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Gejala Atmosfer DanHidrosfer Serta Pengaruhnya Bagi Kehidupan, (Skripsi tidak diterbitkan: UN Malang, 2010)
14 Rusda, Analisis Materi Buku Ajar Matematika SMA/MA Kelas X Yang DigunakanGuru Di Kecamatan Anjir Muara, (Skripsi diterbitkan: IAIN Antasari, 2013)
11
Berdasarkan pengalaman penulis pada waktu mengajar Fikih saat
mengikuti praktik pengalaman lapangan (PPL) pada semester sebelumnya, mata
pelajaran Fikih pada sekolah tersebut menggunakan buku “Bina Fikih untuk
Madrasah Ibtidaiyah Kelas III” Karya Ling Tajudin dkk terbitan Erlangga. Menurut
guru mata pelajaran Fikih mengatakan bahwa buku teks tersebut sudah lengkap dari
segi materi isinya untuk disampaikan kepada peserta didik. Sebagai seorang
mahasiswa praktik pengalaman lapangan harus menguasai kelas, semua strategi dan
metode yang akan dilaksanakan di kelas, sehingga murid akan merasa senang dan
memahami apa yang kita sampaikan, namun peserta didiknya kebanyakan kurang
berminat untuk membaca atau mempelajari kembali buku pelajaran fikih tersebut
di rumah, karena menurut mereka gambar-gambarnya kurang berwarna. Selain itu
pula di dalam buku fikih ini tidak melampirkan panduan penggunaan buku, tidak
dilengkapi dengan silabus, tujuan, dan indikator pembelajaran, padahal hal tersebut
dapat memudahkan para pengguna buku yang mempergunakannya dalam proses
belajar mengajar. Dan berdasarkan pengalaman penulis, yaitu pada semester
sebelumnya pernah belajar tentang analisis buku teks pada mata kuliah materi
bahasa Arab MI, mempelajari mengenai kriteria-kriteria buku teks yang berkualitas
baik menurut pendapat Greene dan Petty. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
mengkaji mengenai analisis buku teks pelajaran, berdasarkan prinsip-prinsip atau
kriteria-kriteria cara penulisan buku teks yang baik dan berkualitas, apakah buku
teks tersebut sudah memenuhi semua kriteria yang sudah ditetapkan sebagai buku
teks yang ideal.
12
Perkembangan peserta didik dalam menyerap pembelajaran pada dasarnya
berbeda-beda, hal ini tergantung pada usia anak didik itu sendiri. Sehingga
karakteristik pola pikir anak didik pada Sekolah Dasar tentunya berbeda dengan
Sekolah Menengah, menurut Piaget, anak-anak usia Sekolah Dasar masih pada
tahap pemikiran konkret-operasional (concrete operational thought), yaitu masa
dimana aktivitas mental anak terfokus pada objek-objek yang nyata terhadap apa
yang mereka lihat.15
Dengan demikian peneliti tertarik untuk menganalisis buku yang
diterbitkan oleh penerbit Erlangga karya Ling Tajudin, S. Ag dan dkk dengan judul
buku “Bina Fikih Untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas III” dimana buku ini sudah
digunakan dijenjang Pendidikan Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah, serta
ingin mengetahui peranan buku teks pada sistem pembelajaran dan kualitas buku
teks tersebut. Oleh karena itu peneliti mengangkat tema penelitiannya dengan judul
“ANALISIS BUKU TEKS “BINA FIKIH UNTUK MADRASAH IBTIDAIYAH
KELAS III” KARYA LING TAJUDIN DKK”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
adalah:
1. Bagaimana gambaran muatan/isi buku dalam buku teks “Bina Fikih untuk
Madrasah Ibtidaiyah Kelas III” Karya Ling Tajudin dkk ?
15Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009), h. 10.
13
2. Bagaimana analisis buku teks dalam buku “Bina Fikih untuk Madrasah
Ibtidaiyah Kelas III” Karya Ling Tajudin dkk ditinjau dari segi kriteria
buku teks yang baik menurut Greene dan Petty?
C. Definisi Operasional dan Lingkup Pembahasan
Supaya tidak ada kekeliruan dalam pemahaman judul karya ilmiah ini,
maka akan dijelaskan beberapa hal-hal pokok yakni sebagai berikut:
1. Analisis
Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman makna keseluruhan.16
Analisis merupakan usaha untuk mengamati, menilai dan memberikan
feedback terhadap suatu objek, baik berupa konsep, teori, proses maupun
hasil dalam rangka pengembangan. Analisis yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah usaha untuk mengetahui bagaimana materi buku ajar
fikih ditinjau dari segi kesesuaian materi, penyajian materi, bahasa,
keterbacaan, dan grafika, latihan dan soal, serta aksesibilitas terhadap buku
teks berdasarkan kriteria buku teks yang baik dan berkualitas berdasarkan
teori analisis Greene dan Petty. Penelitian ini difokuskan pada analisis
terhadap materi ajar fikih khususnya buku sebagai sumber belajar di kelas
rendah (Kelas III MI).
16 Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gitamedia Press, 2005), h.50.
14
2. Buku Teks
Dalam Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008 Pasal 1 menjelaskan bahwa
“Buku teks adalah buku ucuan wajib untuk digunakan di satuan
pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat
materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan,
akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan
kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar
nasional pendidikan.17
Buku ajar fikih yang dimaksud dalam penelitian ini adalah buku ajar Fikih
MI kelas III yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di kelas, yaitu buku
ajar fikih “Bina Fikih untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas III” Karya Ling Tajudin
dkk.
Jadi, yang dimaksud dari judul penelitian ini adalah suatu penelitian
analisis buku teks atau bahan ajar fikih untuk MI kelas III yang digunakan guru di
salah satu sekolah yaitu MIN Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur.
Analisis dalam penelitian ini adalah kegiatan mengamati dan mendeskripsikan
buku ajar fikih ditinjau dari segi kesesuaian materi, penyajian materi, bahasa,
keterbacaan, dan grafika, latihan dan soal, serta aksesibilitas terhadap buku teks
berdasarkan kriteria buku teks yang baik dan berkualitas, sehingga dengan hasil
analisis tersebut dapat mengetahui buku teks yang memang benar-benar berkualitas
17Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Pasal1 (3) tentang Buku Teks.
15
dengan analisis berdasarkan kriteria buku yang baik berdasarkan teori analisis
Greene dan Petty.
D. Alasan Memilih Judul
Sesuai dengan rumusan masalah yang penulis kemukakan di atas maka
alasan yang mendorong penulis untuk meneliti masalah tersebut adalah:
1. Untuk mendeskripsikan muatan buku teks “Bina Fikih untuk Madrasah
Ibtidaiyah Kelas III” Karya Ling Tajudin dkk.
2. Mengingat bahwa buku teks merupakan sumber belajar yang sangat
penting dan menunjang dalam proses belajar mengajar. Maka dalam
penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana peranan buku teks ini pada
sistem pembelajaran dan kualitas buku teks yang baik serta membantu
guru dan siswa untuk mempermudah memahami materi pembelajaran.
3. Dengan adanya penelitian ini diharapkan menjadi tolak ukur dan bisa di
kembangkan untuk masa-masa yang akan datang dalam pemilihan buku
teks dalam pembelajaran.
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti diatas, maka tujuan yang
diharapkan dalam penelitian ini yaitu:
1. Mendapatkan gambaran tentang muatan/isi buku dalam buku teks “Bina
Fikih untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas III” Karya Ling Tajudin dkk.
16
2. Mengetahui tentang analisis buku teks pelajaran dalam buku “Bina Fikih
untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas III” Karya Ling Tajudin dkk ditinjau dari
segi kriteria buku teks yang baik menurut Greene dan Petty.
Penelitian buku teks yang dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi beberapa pihak. Manfaat yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam menempuh gelar Sarjana
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (S. Pd. I) di IAIN Antasari
Banjarmasin.
2. Bagi guru, memberikan pedoman untuk mengetahui lebih rinci kriteria
buku teks Fikih Kelas III yang baik untuk kegiatan belajar mengajar.
3. Bagi siswa, diharapkan siswa bergairah dalam mengikuti pembelajaran
fikih sehingga mutu, proses dan hasil belajarnya lebih meningkat.
4. Bagi sekolah, memberikan masukan dan informasi dalam memilih dan
menentukan buku teks Fikih yang baik untuk dipakai pada tahun ajaran
mendatang.
5. Sebagai bahan masukan bagi peneliti khususnya dan bagi peneliti lain
umumnya yang ingin melakukan penelitian serupa yang berkenaan dengan
hasil penelitian ini.
17
F. Metode Penelitian
Ketepatan menggunakan metode dalam penelitian adalah syarat utama
dalam menggunakan data. Berkaitan dengan hal ini Winarno Surachmad
mengatakan bahwa metode merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai
tujuan.18
1. Jenis Penelitian dan Pendekatan
Jenis penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian kepustakaan
(Library Research). Library Research adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh
seorang peneliti dengan cara mengumpulkan data-data yang bersumber dari buku,
jurnal, kitab, artikel, dan tulisan-tulisan tertentu.19 Analisis ini akan digunakan
dalam usaha mencari dan mengumpulkan data, menyusun, menggunakan serta
menafsirkan data yang sudah ada. Penelitian kepustakaan (Library Research) ini,
menggunakan landasan filosofis kualitatif rasionalistik, maka tahapan-tahapan
yang dilakukan adalah memilih dan mengkaji secara kritis sumber data atau
referensi yang berkaitan dengan materi ajar fikih di kelas III MI, dengan
merumuskan perhatian kritis terhadap konsep-konsep isi materi yang diajarkan. Hal
ini dilakukan dengan harapan akan diperoleh informasi yang lengkap dan objektif.
Analisis isi, seringkali disebut analisis dokumen, adalah telaah sistematis atas
catatan-catatan atau dokumen-dokumen sebagai sumber data. Dokumen bisa
dikumpulkan dengan diklasifikasi untuk dianalisis menurut kriteria yang sudah
18Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah; Dasar-Dasar Metode dan Teknik,(Bandung: Tarsito Rimbuan, 1995), h. 121.
19Rusdin Pohan, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Ar Rijal Institute, 2007),h. 85.
18
ditetapkan. Datanya bisa berasal dari laporan-laporan resmi berbagai lembaga atau
organisasi, dan bahkan sering dari perseorangan.
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan kualitatif yang berupa uraian-uraian kata yang bersifat
deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang lebih menekankan pada
pengumpulan data yang bersifat kualitatif (tidak berbentuk angka) dan
menggunakan analisis kualitatif dalam pemaparan data, analisis data dan
pengambilan kesimpulan seperti library research.
Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu dengan menganalisis objek
penelitian dan kemudian mendeskripsikannya apa adanya. Metode deskriptif ialah
suatu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran, tulisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antara fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah.20
Dalam hal ini yaitu mendekripsikan menganalisis kualitas buku teks “Bina Fikih
untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas III” Karya Ling Tajudin dkk, dan menganalisis
buku teks berdasarkan cara penulisan buku teks dan kriteria buku teks yang benar.
Pencarian data dalam penelitian ini dilakukan di perpustakaan-
perpustakaan, baik perpustakaan IAIN Antasari ataupun di perpustakaan Fakultas
Tarbiyah serta perpustakaan-perpustakaan lainnya.
20 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), h. 5.
19
2. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini berupa bahan ajar fikih “Bina
Fikih“ karya Ling Tajudin dkk untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas III. Buku ini
mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun ajaran 2008, dan buku
tersebut juga masih digunakan hingga saat ini, salah satunya di sekolah MIN Kebun
Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur.
3. Data dan Sumber Data
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang langsung dari sumber pertama mengenai
masalah yang diungkap secara sederhana disebut data asli.21 Data yang dimaksud
yaitu buku teks Fikih “Bina Fikih untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas III” karya Ling
Tajudin, dkk.
b. Data Sekunder
Sumber data sekunder, merupakan sumber data yang berfungsi sebagai
penunjang untuk mencarikan jawaban dalam penelitian ini, sumber data sekunder
ini berupa buku-buku, teks artikel ataupun situs-situs dalam media elektronik yang
bersinggungan dalam permasalahan yang sedang penulis teliti.
Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah buku-buku
lainnya yang sejalan dengan masalah yang diteliti diantaranya:
21Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah; Dasar-Dasar Metode dan Teknik,(Bandung: Tarito Rimbuan, 1995), h. 121.
20
1) Ali Mudlofir. Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dan Bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam. Jakarta:
Rajawali Pers. 2011.
2) Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. 2012.
3) Saifudin Azwar. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2005.
4) Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Cet 12. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2002
5) BSNP, Laporan BSNP 2009. Jakarta: BSNP. 2010
6) Beni Ahmadi Saebeni dan Januari. Fiqih Ushul Fiqih. Bandung: CV
Pustaka Setia. 2009
7) Tim Bina Karya Guru. Bina Fikih untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas
III. Jakarta: Erlangga. 2009.
8) Anis Tanwir hadi. Pengantar Fikih untuk Kelas III Madrasah
Ibtidaiyah. Solo: PT Tiga Serangkai. 2009.
9) Dan buku-buku lainnya.
4. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menghimpun dari buku-buku,
kemudian mengolah data, teknik yang digunakan adalah menguraikan dan
menjelaskan mengenai analisis buku teks kelas III Madrasah Ibtidaiyah. Sedangkan
21
analisis data menggunakan teknik pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan
penarikan kesimpulan menggunakan pendekatan induktif (khusus-umum).
Analisis yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kualitatif, yaitu dengan melakukan pengkajian atau penelaahan secara mendalam
dan menyeluruh terhadap data yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai
analisis buku teks Fikih untuk Kelas III Madrasah Ibtidaiyah sesuai dengan kriteria-
kriteria penilaian buku teks.
Sementara itu dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis isi
(content analysis). Menurut Holsti, analisis isi merupakan teknik penelitian yang
ditujukan untuk membuat kesimpulan dengan cara mengidentifikasi karakteristik
tertentu pada pesan-pesan secara sistematis dan objektif.22
5. Prosedur Penelitian
Untuk menyelesaikan penelitian ini hingga menjadi sebuah skripsi yang
siap dimunaqasahkan, ditempuh prosedur dengan tahapan berikut:
a. Tahapan pendahuluan
Pada tahap ini penulis mempelajari permasalahan yang akan diteliti,
kemudian hasilnya dituangkan dalam sebuah proposal penelitian yang
berjudul “ANALISIS BUKU TEKS FIKIH UNTUK KELAS III
MADRASAH IBTIDAIYAH KARYA LING TAJUDIN DKK“. Untuk
kesempurnaannya maka dikonsultasikan kepada Dosen Penasehat dan
22Stefan Sticsher, dkk, Metode Analisis Teks & Wacana, terj, Ghazali dkk (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2009), h. 97.
22
meminta persetujuannya. Setelah dinyatakan diterima dengan disertai
surat penetapan judul serta penetapan Dosen Pembimbing.
b. Tahapan pengumpulan data
Pada tahapan ini terlebih dahulu mengurus surat risetnya, kemudian
menyerahkannya kepada pihak perpustakaan yang menjadi tempat riset.
Kemudian penulis melakukan pengumpulan data yang bersifat
kepustakaan dan studi literatur, yang dilakukan selama dua bulan sesuai
dengan surat izin riset yang dikeluarkan oleh Fakultas Tarbiyah IAIN
Antasari Banjarmasin, yang dimulai dari tanggal 14 Juni 2015 sampai
tanggal 14 Agustus 2015.
c. Tahapan pengolahan data dan analisis data
Pada tahapan ini penulis melakukan pengolahan secara intensif terhadap
data yang diperoleh dari perpustakaan dengan menggunakan teknik
reduksi data, dan kesimpulannya, sehingga diperoleh data yang valid.
Untuk memperoleh kesimpulannya dilakukan analisis secara kualitatif
berdasarkan landasan teoritis yang disusun.
d. Tahapan penutup
Pada tahapan ini penulis menyusun secara sitematis terhadap data yang
diperoleh berdasarkan sistematika penulisan yang telah disusun. Untuk
kesempurnaannya, maka dikonsultasikan secara intensif kepada Dosen
Pembimbing dengan melakukan perbaikan, sehingga dianggap sempurna
dan menjadi sebuah karya tulis ilmiah dalam bentuk sebuah skripsi.
23
G. Sistematika Penulisan
Penyusunan skripsi ini terdiri dari empat bab, dengan sistematika
penulisan sebagai berikut:
Bagian awal skripsi ini memuat tentang halaman judul skripsi, halaman
nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan,
halaman kata pengantar, dan halaman daftar isi.
Bab I adalah pendahuluan yang membahas mengenai gambaran secara
umum mengenai seluruh isi skripsi, ini meliputi latar belakang masalah, rumusan
masalah, alasan memilih judul, definisi operasional dan lingkup pembahasan,
tujuan penelitian dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
Bab II merupakan landasan teori yang terdiri dari beberapa sub-bab yaitu:
sub-bab pertama tentang buku sebagai bahan ajar Fikih, yang meliputi pengertian
buku teks, fungsi buku teks, kualitas buku teks yang baik. Sub-bab kedua tentang
cara pemilihan dan penggunaan buku teks pelajaran. Sub-bab ketiga tentang mata
pelajaran Fikih di MI yang meliputi: pengertian mata pelajaran Fikih, karakteristik
mata pelajaran Fikih MI, tujuan mata pelajaran Fikih MI, fungsi mata pelajaran
Fikih MI, ruang lingkup mata pelajaran Fikih MI. Sub-bab keempat tentang
karakteristik perkembangan anak usia kelas rendah SD/MI.
Bab III adalah membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang
meliputi: sub-bab pertama tentang identitas buku teks Fikih karya Ling Tajudin dkk.
Sub-bab kedua tentang deskripsi umum isi buku teks Fikih karya Ling Tajudin dkk.
24
Bab IV adalah pembahasan analisis hasil penelitian terhadap buku
pelajaran Fikih kelas III MI karya Ling Tajudin dkk yang diterbitkan oleh Erlangga,
meliputi: sub-bab pertama tentang buku pelajaran Fikih kelas III karya Ling Tajudin
dkk. Sub-bab kedua tentang analisis buku pelajaran Fikih kelas III MI yang
diterbitkan oleh Erlangga berdasarkan teori Greene dan Petty. Sub-bab ketiga
tentang kelebihan dan kekurangan buku teks Bina Fikih untuk Madrasah Ibtidaiyah
kelas III karya Ling Tajudin dkk.
Bab IV adalah penutup, yang di dalamnya terdiri dari simpulan, saran-
saran, dan kata penutup, kemudian daftar pustaka.