bab i pendahuluan -...

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tantangan era globalisasi ditandai dengan adanya kompetisi yang sangat kuat dalam bidang teknologi terutama komunikasi dan elektronika, manajemen serta sumber daya manusia (SDM). Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan penguasaan teknologi agar dapat meningkatkan nilai tambah, memperluas keragaman produk (barang/jasa) dan mutu produk. Keunggulan manajemen akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses peningkatan mutu pendidikan di tanah air. Sedangkan keunggulan SDM akan menentukan kelangsungan hidup, perkembangan persaingan dalam era gobal ini secara berkelanjutan dengan dukungan teknologi dan manajemen yang kuat. Terkait dengan mutu pendidikan, Pemerintah Indonesia merasa perlu untuk menyiapkan SDM unggul lewat pembenahan sistem pendidikan nasional. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum penyelenggaraan dan reformasi sistem pendidikan nasional. Undang-undang tersebut antara

Upload: buituyen

Post on 07-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/1/T2_942013061_BAB I.pdf · Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) yang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tantangan era globalisasi ditandai dengan

adanya kompetisi yang sangat kuat dalam bidang

teknologi terutama komunikasi dan elektronika,

manajemen serta sumber daya manusia (SDM). Untuk

memenuhi hal tersebut diperlukan penguasaan

teknologi agar dapat meningkatkan nilai tambah,

memperluas keragaman produk (barang/jasa) dan

mutu produk. Keunggulan manajemen akan

meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses

peningkatan mutu pendidikan di tanah air. Sedangkan

keunggulan SDM akan menentukan kelangsungan

hidup, perkembangan persaingan dalam era gobal ini

secara berkelanjutan dengan dukungan teknologi dan

manajemen yang kuat.

Terkait dengan mutu pendidikan, Pemerintah

Indonesia merasa perlu untuk menyiapkan SDM

unggul lewat pembenahan sistem pendidikan nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan

dasar hukum penyelenggaraan dan reformasi sistem

pendidikan nasional. Undang-undang tersebut antara

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/1/T2_942013061_BAB I.pdf · Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) yang

lain memuat visi, misi, fungsi dan tujuan pendidikan

nasional, serta strategi pembangunan pendidikan

nasional untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu

tinggi dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,

disamping berdaya saing dalam kehidupan global.

Tilaar (2006: 5-6) mengemukakan bahwa,

kemerosotan mutu pendidikan nasional tidak terletak

pada kemampuan intelegensi para siswa Indonesia,

tetapi disebabkan oleh kesempatan yang tidak merata

dalam memperoleh pendidikan yang baik pada anak-

anak bangsa ini. Selain itu, kualitas pembinaan para

guru, kesempatan belajar yang tersedia di dalam

lingkungan sekolah dan masyarakat serta biaya-biaya

yang dibutuhkan di dalam pendidikan berkualitas

rupa-rupanya belum secara merata dapat dinikmati

oleh anak-anak bangsa. Sebagaimana telah diketahui

bahwa kualitas pendidikan tidak hanya ditentukan oleh

kurikulum (standar isi), tetapi juga oleh faktor-faktor

lain seperti: penguasaan para siswa terhadap isi yang

telah digariskan di dalam kurikulum serta tersedianya

sumber-sumber belajar yang memadai.

Hasairin (2008: 10) menyatakan bahwa kualitas

pendidikan di Indonesia jauh tertinggal dari negara-

negara di dunia tetangga dan tidak terlepas dari

tanggung jawab seluruh komponen bangsa Indonesia.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/1/T2_942013061_BAB I.pdf · Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) yang

Komponen yang harus bertanggungjawab adalah semua

pihak yang berkepentingan (stakeholder) dalam dunia

pendidikan, baik guru, orang tua siswa, Dinas

Pendidikan, Departemen Agama, Lembaga Penjamin

Mutu Pendidikan (LPMP), maupun DPR yang

membawai bidang pendidikan.

Laporan Pembangunan Manusia atau Human

Development Report (HDR) yang dikeluarkan oleh

Lembaga PBB untuk Pembangunan United Nation

Development Programme (UNDP) tahun 2014

menyatakan, ”Indonesia tahun 2013 berada di posisi

ke-108 dari 187 negara dengan nilai Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development

Index (HDI) 0,684 dalam kategori sedang". Laporan

tersebut juga menyebutkan Indonesia sendiri termasuk

ke dalam kategori 'sedang', berada pada peringkat 108.

Posisi tersebut di atas Myanmar (150), Laos (139),

Kamboja (136), Timor-Leste (128), Vietnam (121) dan

Filipina (117). Sementara negara-negara ASEAN di atas

Indonesia adalah Singapura (9), Brunei (30), Malaysia

(62) dan Thailand (89).

Masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) Indonesia dibanding dengan negara-negara

ASEAN tersebut menunjukkan bahwa tingkat kualitas

pendidikan di Indonesia belum juga menuju perbaikan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/1/T2_942013061_BAB I.pdf · Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) yang

yang signifikan. Berbagai masalah pendidikan

berkaitan dengan masih rendahnya mutu pembelajaran

yang dilaksanakan, baik mengenai kualitas pengajaran

guru, kompetensi guru, output yang dihasilkan,

kurikulum yang digunakan, bahkan mengenai

kepemimpinan kepala sekolah masih menjadi sorotan

utama. Kritik mengenai kualitas pendidikan di

Indonesia banyak dikemukakan oleh pakar pendidikan,

peneliti bidang pendidikan, dan pemerhati pendidikan.

Mulyasa (2014: 20) mengemukakan bahwa

hambatan utama dalam pengembangan pendidikan

bukan semata-mata pada aspek keuangan tapi

bertumpu pada aspek manajemen. Oleh karena itu

dalam memperbaiki mutu pendidikan harus dimulai

dari perbaikan manajemen pendidikan. Manajemen

merupakan suatu proses dimana sumber-sumber yang

semula tidak berhubungan satu dengan yang lainnya

lalu ditegaskan menjadi suatu system menyeluruh

untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Untuk dapat meningkatkan kualitas di dunia

pendidikan dengan meningkatkan pembangunan SDM

yang berkualitas melalui kebijakan pendidikan antara

lain Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) atau school

based management (SBM) (Rohiat, 2010: 49).

Manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan salah

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/1/T2_942013061_BAB I.pdf · Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) yang

satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan

masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan

teknologi dengan memberikan kewenangan kepada

sekolah untuk mengelola sumber daya maupun sumber

dana sesuai prioritas kebutuhan sekolah. Manajemen

pendidikan menurut MBS adalah manajemen yang

berpusat pada sumber daya yang ada pada sekolah itu

sendiri sehingga akan terjadi perubahan paradigma

manajemen sekolah yang pada mulanya diatur oleh

birokrasi di luar sekolah menuju pengelolaan yang

berbasis pada potensi internal sekolah untuk

mengambil keputusan mengenai pengelolaan sumber-

sumber daya pendidikan (manusia, keuangan, material,

metode, teknologi, dan waktu) yang didukung dengan

partisipasi warga sekolah, orang tua, serta adanya

pelibatan masyarakat. Pelibatan masyarakat ini

dimaksudkan agar mereka lebih memahami, membantu

dan mengontrol pengelolaan pendidikan.

Sukmadinata, Nana Syaodih dkk (2010: 11-12)

mengemukakan bahawa manajemen mutu total (MMT)

merupakan suatu metodologi yang dapat membantu

para profesional pendidikan mengatasi lingkungan yang

terus berubah. Manajemen total dapat digunakan

sebagai alat untuk membentuk ikatan antara sekolah,

dunia bisnis, dan pemerintah. Ikatan tersebut akan

memungkinkan para profesional di sekolah dilengkapi

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/1/T2_942013061_BAB I.pdf · Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) yang

dengan sumber-sunber yang dibutuhkan dalam

pengembangan program mutu.

Manajemen mutu total merupakan aspek utama

dari manajemen total. MMT merupakan metodologi

yang mempermudah mengelola perubahan, membentuk

fokus perubahan, membentuk infrastruktur yang lebih

fleksibel, cepat merespon pada tuntutan perubahan

masyarakat, serta membantu pendididkan dalam

mengatasi hambatan-hambatan, biaya dan waktu.

Perubahan terhadap MMT dimulai dengan

mengadopsi pembagian tugas tentang pelaksanaan

mutu pada tingkat majelis sekolah, administrator,

guru, staf administrasi, siswa, orang tua, dan

masyarakat. Kegiatan diawali dengan merumuskan visi

dan misi dari sekolah, jurusan/program studi, dan

seksi-seksi pendidikan sekolah.

Visi MMT dipusatkan pada menemukan

kebutuhan para pengguna lulusan, persiapan

melibatkan masyarakat secara menyeluruh dalam

program peningkatan mutu, mengembangkan sistem

untuk mengukur nilai tambah dari pendidikan, sistem

dukungan yang memungkinkan guru, staf administrasi

dan siswa dalam mengelola perubahan, dan melakukan

penyempurnaan yang berkelanjutan dengan tujuan

agar produk sekolah menuju arah yang lebih baik.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/1/T2_942013061_BAB I.pdf · Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) yang

Susilowati (2013: 3-4) mengemukakan bahwa

penerapan manajemen berbasis sekolah diharapkan

dapat tercapai Total Quality Management (TQM). TQM

dapat diartikan sebagai sistem manajemen yang

berusaha meningkatkan kualitas sebagai strategi usaha

dan berorientasi pada kepuasan pelanggan melalui

perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia,

proses, serta lingkungannya. TQM ini hanya dapat

dicapai dengan memperhatikan karakteristik TQM yang

meliputi fokus pada pelanggan baik itu internal

maupun eksternal, memiliki obsesi tinggi terhadap

kualitas, menggunakan pendekatan ilmiah dalam

pengambilan keputusan, memiliki komitmen jangka

panjang, adanya teamwork, perbaikan proses secara

berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan,

memberikan kebebasan yang terkendali, adanya

kesatuan tujuan, serta keterlibatan guru maupun staff

karyawan. Manajemen mutu sekolah dapat

dikemukakan bahwa pada masa mendatang eksistensi

suatu sekolah tidak semata-mata tergantung pada

pemerintah melainkan pada penilaian stakeholders

(baik itu siswa, orang tua, perguruan tinggi, dunia

kerja, pemerintah, guru, serta pihak-pihak lain yang

berkepentingan) tentang mutu sekolah yang

diselenggarakannya.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/1/T2_942013061_BAB I.pdf · Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) yang

Sistem manajemen mutu untuk pelaksanaan

MBS ini menggunakan sistem manajemen mutu

berstandar internasional, yaitu: Sistem Manajemen

Mutu (SMM) ISO 9001:2008. SMM ISO 9001:2008

merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek-

praktek standar untuk manajemen sistem yang

bertujuan menjamin kesesuaian suatu proses dari

produk baik barang maupun jasa terhadap kebutuhan

atau persyaratan tertentu yang ditentukan oleh

pelanggan. Penerapan ISO 9001:2008 berorientasi pada

peningkatan kualitas pelayanan sehingga diharapkan

dapat memuaskan para pelanggan pendidikan yang

pada akhirnya berdampak pada peningkatan mutu

sekolah maupun mutu pendidikan secara nasional di

Indonesia. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang

disampaikan oleh Suardi (2003: 3), “Sistem manajemen

mutu akan memberikan jaminan bagi pelanggan bahwa

perusahaan mempunyai tanggung jawab tentang mutu

dan mampu menyediakan produk maupun jasa sesuai

dengan kebutuhan mereka”.

Salah satu kebijakan yang dikeluarkan

pemerintah menanggapi sistem manajemen mutu

adalah mengembangkan Rintisan Sekolah Berstandar

Internasional (RSBI). Salah satu standar yang dapat

diterapkan untuk menjadi sekolah berstandar

internasional adalah dengan memenuhi persyaratan

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/1/T2_942013061_BAB I.pdf · Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) yang

ISO khususnya Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO

9001:2008. Sekolah harus menunjukkan proses belajar

mengajar yang terpadu antara teori dan praktek dan

pelayanan kepada siswa, orang tua, dan masyarakat,

termasuk dunia usaha dan industri serta pemerintah

untuk memperoleh sertifikat tersebut.

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 adalah

standar internasional untuk sistem manajemen

kualitas, ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan–

persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan

penilaian dari suatu manajemen kualitas, bertujuan

untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan

produk (barang dan/atau jasa) yang memenuhi

persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan – persyaratan

yang ditetapkan dapat berupa fisik dari pelanggan,

dimana organisasi yang dikontrak itu untuk menjamin

kualitas dari produk–produk tertentu, atau merupakan

kebutuhan dari pasar tertentu, sebagaimana

ditentukan oleh organisasi.

Konsep sistem manajemen mutu ISO 9001:2008

di sekolah adalah sistem penyelenggaraan lembaga

sekolah yang harus merupakan kegiatan proses,

artinya merupakan kegiatan yang selalu mengalami

peningkatan terus menerus yang dimulai dari

munculnya ide ideal lulusan sekolah yang ditargetkan

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/1/T2_942013061_BAB I.pdf · Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) yang

pengembangan kurikulum, proses pembelajaran yang

menggunakan active learning dan kegiatan terus

menerus untuk berusaha memuaskan pengguna

lulusan/masyarakat. Oleh karena itu, penjaminan

mutu menempati posisi sebagai pengendali agar setiap

proses dapat terjaga dan dalam jalur (track) yang benar

(Sihwarno: 2012)

Manfaat penerapan Sistem Manajemen Mutu di

SMA Negeri 1 Boja Kendal berkembang menjadi

Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) pada

tahun ajaran 2009/2010, dan menetapkan kebijakan

mutu sebagai pedoman untuk meningkatkan mutu.

Kebijakan mutu tersebut ditujukan kepada seluruh

jajaran SMA Negeri 1 Boja Kendal dengan kebulatan

tekad untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 yang pada akhirnya akan menjadi lembaga

penyelenggara pendidikan yang berorentasi pada

terwujudnya peserta didik sebagai “insan yang cerdas

dan komprehensif” yang memiliki keseimbangan

spiritual, intelektual, moral, budaya, dan berdaya saing

tinggi dalam perspektif global. Karena kemampuan

organisasi sekolah menerapkan sistem manajemen

yang bagus, ditunjang dengan kompetensi guru,

dukungan staf dan warga sekolah dalam

penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dan

pemasaran lulusan serta fasilitas belajar demi

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/1/T2_942013061_BAB I.pdf · Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) yang

menunjang kelancaran Proses Belajar Mengajar (PBM),

maka SMA N 1 Boja meraih Sertifikat Sistem

Manajemen Mutu (SMM) International Organization

Standardization (ISO) 9001:2008 dari PT. TUV

International Indonesia pada tanggal 24 April 2010.

Dari data sekolah, SMA Negeri 1 Boja Kendal

mempunyai 4 (empat) wakil kepala sekolah (Wakasek),

yaitu Wakasek Bidang Akademik/Kurikulum, Wakasek

Bidang Kesiswaan, Wakasek Bidang Hubungan

Masyarakat dan Wakasek Bidang Sarana Prasarana

serta satu Kepala Bidang Administrasi/Tata Usaha.

Untuk melaksanakan ISO 9001:2008, sekolah juga

memiliki Wakil Manajemen Mutu (WMM). Semua

komponen sekolah saling mendukung satu sama

lainnya demi mencapai keberhasilan yang dicita-

citakan.

Kemampuan SMA N 1 Boja Kendal untuk

melaksanakan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008

pada saat ini merupakan suatu tuntutan sehingga

lulusan yang dihasilkan oleh lembaga ini mampu

mengatasi masalah pengangguran dan ketenagakerjaan

hingga saat ini masih dikeluhkan oleh dunia usaha.

Melalui penerapan sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 diharapkan lulusan menjadi tenaga kerja

yang mempunyai karakteristik seperti yang diinginkan,

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/1/T2_942013061_BAB I.pdf · Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) yang

yaitu tenaga kerja terampil atau menjadi tamatan

mampu mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Edward Sallis (2012:236) memandang pentingnya

evaluasi dalam sistem manajemen mutu pada suatu

organisasi. Berdasarkan pandangan ini, implementasi

sistem manajemen apapun yang terkait dengan

pengelolaan sekolah sebagai penyelenggaraan

pendidikan harus dikaji (review) untuk mengetahui

efektifitasnya dan kendala-kendala ketika

melaksanakan SMM ISO 9001:2008. Tanpa pengkajian

dan penelitian, sulit diketahui apakah sistem

manajemen mutu itu berjalan sebagaimana mestinya

atau tidak. Dilandasi latar belakang tersebut, maka

peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul

“Evaluasi Implementasi Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2008 di SMA Negeri 1 Boja Kendal”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah

dikemukakan di atas, dan untuk membatasi ruang

lingkup pembahasan dalam penelitian ini maka

rumusan masalahnya adalah:

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/1/T2_942013061_BAB I.pdf · Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) yang

1. Komponen Konteks

Bagaimanakah tingkat kesesuaian pemahaman

terhadap kebijakan mutu Sistem Manajemen Mutu ISO

9001: 2008 dengan visi, misi, tujuan, dan kebijakan

pemerintah di SMA N 1 Boja Kendal?

2. Komponen Input

Bagaimanakah tingkat standar mutu input

pendidikan dengan kebijakan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2008 yang melibatkan pendidik, tenaga

kependidikan, peserta didik, kurikulum, serta sarana

dan prasarana di SMAN 1 Boja?

3. Komponen Proses

Bagaimanakah mutu kinerja pendidik dan tenaga

kependidikan dalam merancang pembelajaran,

mengimplementasikan pembelajaran, dan mengevaluasi

pembelajaran dengan diterapkannya kebijakan mutu

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMA N 1

Boja Kendal?

4. Rumusan Produk

Bagaimanakah dampak pelaksanaan kebijakan

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 terhadap

kelengkapan dokumen perangkat pembelajaran dan

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/1/T2_942013061_BAB I.pdf · Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) yang

kinerja guru, serta prestasi peserta didik di SMA N 1

Boja Kendal?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mendiskripsikan program pembelajaran di SMA N

1 Boja Kendal yang berkaitan dengan tingkat

kesesuaian pemahaman terhadap kebijakan mutu

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 dengan

visi dan misi, tujuan pembelajaran, dan kebijakan

pemerintah.

2. Mendiskripsikan program pembelajaran di SMA N

1 Boja Kendal yang berkaitan dengan tingkat

standar mutu input pendidikan dengan kebijakan

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang

melibatkan pendidik, tenaga kependidikan, peserta

didik, kurikulum, dan sarana prasarana..

3. Mendiskripsikan program pembelajaran di SMA N

1 Boja Kendal yang berkaitan dengan ketrampilan

guru dan tata usaha dalam merancang,

melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran

dengan diterapkannya kebijakan mutu Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/1/T2_942013061_BAB I.pdf · Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) yang

4. Mendiskripsikan program pembelajaran di SMA N

1 Boja Kendal yang berkaitan dengan dampak

pelaksanaan kebijakan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2008 di SMA N 1 Boja Kendal terhadap

kelengkapan dokumen perangkat pembelajaran,

kinerja guru, prestasi peserta didik dan hasil ujian

nasional.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan

manfaat baik secara teoritis dan praktis bagi para

pemerhati pendidikan:

a. Manfaat Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan tentang evaluasi implementasi

Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO

9001:2008.

2. Dapat memberikan masukan bagi

pengembangan ilmu pengetahuan serta

sebagai landasan untuk pengadaan penelitian

lebih lanjut.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi guru SMA N 1 Boja Kendal. Hasil

penelitian ini untuk memotivasi guru agar

terus meningkatkan kemampuannya.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/1/T2_942013061_BAB I.pdf · Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) yang

2. Bagi kepala SMA N 1 Boja Kendal. Penelitian

ini kiranya dapat memberikan masukan bagi

kepala sekolah untuk meningkatkan mutu

pendidikan yang lebih berkualitas melalui

Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO

9001:2008.