bab i pendahuluan - · pdf filepabrik munisi ringan berhasil dimodernisasi, langkah berikutnya...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Perusahaan
PT Pindad (Persero) adalah salah satu BUMN industri strategis berbentuk
perseroan, berkantor pusat di Bandung. PT Pindad (Persero) memiliki tugas pokok
mencapai tujuan perusahaan secara berhasil guna, berdaya guna dan ekonomis. Untuk
melaksanakan tugas pokok tersebut, PT. Pindad (Persero) dibagi menjadi sebelas area
fungsional yang digabung dalam tiga kelompok utama sebagai berikut :
1. Produk
Pemasaran dan Penjualan
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pemasaran dan penjualan dalam
arti seluas-luasnya atas barang dan jasa.
Alih Teknologi
Segala usaha yang pemilihan, penelitian, dan penemuan teknologi serta
penelitian dan pengembangan produk.
Produksi
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut persiapan, perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian produksi.
Manajemen Mutu
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan dan penyusunan
spesifikasi mutu, pencapaian tingkat mutu, kegiatan pemeriksaan dan
pengujian guna tercapainya mutu yang diminta pelanggan serta diakui baik
secara nasional maupun internasional.
2. Sumber daya
Manajemen Material
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan kebutuhan,
pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, pengendalian, persediaan dan
distribusi material.
PENDAHULUAN
Manajemen Keuangan
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan, perolehan,
pegamanan dan pemanfaatan dana secara optimal, akuntasi keuangan serta
perhitungan dan pengendalian biaya.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan kebutuhan,
penyediaan dan pemisahan, pengembangan dan pelayanan kesejahteraan
pegawai.
Pengelolaan Fasilitas
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan, pengembangan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana perusahaan.
Manajemen Informasi
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan, pengorganisasian,
pemanfaatan serta pengendalian informasi.
3. Management Planning and Control
Perencanaan dan Pengendalian Perusahaan
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan strategis,
pengorganisasian, pemantauan, evaluasi terhadap pelaksanaan termasuk
pengendalian program-program.
Administrasi Umum
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pengaturan rumah tangga
perusahaan, administrasi umum, pemeliharaan lingkungan kerja, pengamanan
perusahaan, hubungan masyarakat, perizinan, asuransi, klaim dan hukum.
Pengawasan
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pemeriksaan untuk mencegah
pemborosan, peningkatan hasil guna dan daya guna berdasarkan perundang-
undangan, peraturan, kebijakan dan norma yang berlaku.
Perkembangan PT Pindad (Persero) menjadi industri strategis, yang melakukan
kegiatan bisnis sekaligus berperan sebagai wahana transformasi industri dan alih
teknologi tidak terlepas dari perkembangan sejarah Bangsa Indonesia.
2
PENDAHULUAN
1.1.1 Periode tahun 1808 - 1945
Awal abad 19 Pemerintah Belanda merencanakan sistem pertahanan di Pulau
Jawa, diantaranya dengan mendirikan pabrik senjata dan munisi. Fasilitas-fasilitas
industri pertahanan didirikan secara bertahap, seperti :
1. Tahun 1808
Bengkel pemeliharaan alat-alat perkakas senjata dan perbaikan senjata yang
rusak bernama Artillerie Van Constructie atau dikenal dengan nama
Constructie Winkel (CW) di Surabaya.
Bengkel berbagai jenis munisi kaliber besar, bernama Proyectiel Fabriek (PF)
dan laboratorium kimia di Semarang pada tahun 1808.
2. Tahun 1845
Institut Pendidikan Pemeliharaan dan Perbaikan Senjata, bernama Werkplaats
Voor Draagbare Wapenen (WDW) di Jatinegara.
3. Tahun 1850
Bengkel pembuatan dan perbaikan munisi bernama Pyrotechnische
Werkplaats (PW) di Surabaya.
Bengkel mesiu di Ngawi.
Pada tahun 1851, diadakan penggabungan nama Constructie Winkel (CW) dan
Pyrotechnische Werkplaats (PW) Surabaya menjadi Artillerie Constructie
Winkel (ACW).
4. Tahun 1910
Bengkel pembuatan dan perbaikan munisi di Bandung.
Relokasi perbengkelan kemudian dipindahkan dan dipusatkan ke Bandung
sejak tahun 1918 menjadi Artillerie Inrichtingen (AI), dengan maksud agar
pembinaannya lebih efektif, hal ini dilakukan karena dengan adanya keterlibatan
Belanda dalam Perang Dunia I yang mengharuskan penanganan pengamanan yang
lebih baik secara teknis maupun strategis militer.
Penyerahan kekuasaan dari Pemerintah Belanda ke Pemerintah Jepang di
Indonesia pada 8 Maret 1942. Fasilitas-fasilitas industri pertahanan yang di ambil alih
mengalami perubahan nama dari Artillerie Constructie Winkel, Voor Draagbare
Wapenen, Proyectiel Fabriek dan Pyrotechnische Werkplaats menjadi Dai Ichi Kozo,
Dai Ni Kozo, Dai San Kozo dan Dai Shi Kozo. Fungsi dan fasilitas tidak mengalami
perubahan hanya penambahan produksi peralatan untuk Angkatan Laut Jepang.
3
PENDAHULUAN
1.1.2 Periode 1945 1950
Pada jaman revolusi kemerdekaan Indonesia industri pertahanan mengalami
pergantian kepemilikan beberapa kali, diantaranya :
1. NICA
Perwakilan pemerintah militer Belanda di Indonesia berhasil menguasai
kepemilikan Artillerie Constructie Winkel (ACW) pada tanggal 1 Juni 1946. Pada
masa pemerintahan NICA terjadi perubahan restrukturisasi industri pertahanan
menjadi :
ACW, PF dan PW digabung menjadi Leger Prodllctie Bedrijven (LPB) yang
memusatkan kegiatannya pada:
a. Membuat bagian-bagian metal produk munisi.
b. Membuat bagian-bagian senjata, tempat tidur lapangan, rantang dan
barang-barang untuk keperluan militer.
c. Membuat perkakas untuk pembuatan senjata ringan, pesawat mortar dan
sebagainya.
Selanjutnya terjadi perubahan kegiatan di LPB dengan cara memisahkan:
a. Central Munisi Werkplaats (CMW) yang mempunyai fungsi membuat
bagian-bagian metalik mesin, melaksanakan pekerjaan konfeksi granat dan
revisi peluru caliber ringan.
b. Aigemene Constmctie Winkel (ACW) yang mempunyai fungsi membuat
bagian-bagian senjata dan alat peralatan perkakas.
WDW memusatkan kegiatan pada bengkel perbaikan yang bernama Centra
Reporatie Werkplaats.
2. Pemerintah Republik Indonesia
Pada tanggal 27 Desember 1949 melalui Konferensi Meja Bundar, Belanda
mengakui kedaulatan pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS). Pada tanggal 29
April 1950, terjadi perubahan nama LPB menjadi Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM)
akibat penyerahan kepemilikan dari pemerintah Belanda menyerahkan kepada
pemerintah RIS.
4
PENDAHULUAN
1.1.3Periode19501983
Nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik pemerintah Belanda maupun
swasta dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Upaya-upaya perubahan
strategi dilakukan Pemerintah Republik Indonesia tehadap Pabrik Senjata dan Mesiu
(PSM) setelah dinasionalisasi, seperti :
1. 1950
Dilakukan reorganisasi dengan sistem sentralisasi sebagai upaya pengendalian
pelaksanaan tugas pokok, yaitu :
Pembelian mesin-mesin baru untuk pembuatan senjata beserta suku
cadangnya, munisi-munisi kaliber ringan maupun pembuatan alat peralatan
militer pun dilakukan.
Peningkatan potensi sumber daya manusia, dilakukan pengiriman personil
potensial untuk mendapatkan pendidikan di beberapa negara asing.
2. 1958
Perubahan nama Pabrik Senjata Mesiu menjadi Pabrik Alat Peralatan Angkatan
Darat (Pabal-AD) pada tanggal 1 Desember 1958. Sebagai upaya negara
Indonesia untuk mengurangi ketergantungan kebutuhan senjata dan munisi beserta
alat peralatan militer dari negara lain, maka Pabal-AD mendapat tugas pokok
memenuhi kebutuhan peralatan dan perlengkapan militer angkatan darat. Setelah
pabrik munisi ringan berhasil dimodernisasi, langkah berikutnya dalan bentuk
pembangunan pabrik senjata ringan. Keberhasilan dalam peningkatan
kemampuannya menempatkan Pabal-AD sebagai badan pelaksana utama dalam
organisasi TNI-AD, dalam bentuk instalasi industri.
3. 1972
Pabal-AD berubah nama menjadi Komando Perindustrian TNI-Angkatan Darat
(Kopindad), pada tanggal 31 Januari 1972. Keterlibatan Kopindad pada program-
program pemerintah meliputi berbagai bidang yakni pertanian, perkebunan,
pertambangan, industri dan transportasi. Kopindad berhasil menempatkan produk
komersial sebagai salah satu produk yang dibutuhkan, baik oleh instalasi-instalasi
pemerintah, perusahaan swasta maupun masyarakat pada umumnya.
5
PENDAHULUAN
Pada tahun 1974 pemerintah mulai melakukan peninjauan perubahan status, hal ini
direalisasikan 5 tahun kemudian. Pindad Kopindad berubah nama menjadi
Perindustrian TNI Angkatan Darat (Pindad) sejak tanggal 17 Oktober 1979, dimana
kedudukan Pindad dalam organisasi TNI-AD menjadi suatu badan pelaksana utama.
1.1.4 Periode 1983 sampai dengan Sekarang
Perkembangan di segala bidang saat memasuki abad 21memicu PT. Pindad
untuk melakukan perubahan-perubahan. PT. Pindad mulai fokus untuk mencari
keuntungan namun tidak melepas fungsinya sebagai perusahaan negara bidang
Hankam.
1. 1983
Pindad berubah statusnya menjadi suatu BUMN yang bergerak