bab i pendahuluan · nc hingga oktober 2012, terbagi menjadi 848 judul ff oneshot 5 dan 146 judul...
TRANSCRIPT
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya sastra merupakan cermin masyarakat, potret kehidupan, dan gambaran
semangat zamannya (Idrus, 2010:1). Sejauh ini dunia sastra yang diperkenalkan
dalam pendidikan sekolah ataupun perkuliahan adalah sastra cetak. Sastra cetak
merupakan karya-karya sastra dengan proses publikasi melalui koran, majalah,
ataupun buku. Hal tersebut membuat para kritikus sastra tertarik untuk meneliti
karya-karya sastra cetak.
Kehadiran komputer dan internet (cyber) di kalangan masyarakat
menuntut mereka untuk mengikuti perkembangan teknologi canggih tersebut.
Artikel berjudul “Guncangan di Ruang Sosial Virtual” dalam Suara Merdeka oleh
Triwikromo (2009), mengungkapkan bahwa pada generasi berikutnya atau yang
disebut dengan the next generation, harus mampu hidup dalam ruang sosial dunia
virtual (internet). Artinya ketika perkembangan teknologi semakin pesat,
masyarakat harus mau dan mampu memanfaatkan dunia tersebut.
Menurut Robert Escarpit dalam Sosiologi Sastra, kemajuan budaya-
budaya dan teknologi canggih seperti internet membawa dampak terhadap
perkembangan kesusastraan (2003:5-48). Karena itu, semakin maju sebuah
zaman, perkembangan teknologi pun semakin pesat sehingga internet menjadi
media baru penyebaran sastra. Karya sastra yang berkembang di media internet
disebut dengan sastra cyber, dan menurut Endraswara istilah tersebut mulai
meluas di Indonesia tahun 2001, berikut kutipannya:
2
“Sejak tahun 2001 baru merebak istilah demikian. Yakni, pada saat budaya internet mulai berkecamuk di negeri kita. Melalui internet tersebut, muncul cybersastra. Apapun yang terjadi, kehadiran cybersastra seakan-akan telah “menabuh gong besar” dunia sastra” (2011:182).
Penelitian untuk sastra cyber sendiri masih sangat sedikit. Kehadiran situs
sastra seperti jendelasastra.com ataupun cybersastra.org dapat dimanfaatkan para
kritikus sastra untuk meneliti sastra cyber. Yang menjadi permasalahan adalah
tidak semua sastrawan dan kritikus menguasai permainan dunia cyber.
Keterbatasan tersebut akhirnya menghambat penelitian terhadap sastra cyber,
yang semakin lama jumlah karya sastra cyber semakin tak terbatas.
Sesuai dengan penuturan Anggoro dalam Sastra yang Malas, sebuah
permasalahan sastra mendeteksi bibit-bibit pengarang dan jumlah media cetak
berbasis sastra masih sangat minim, sehingga internet dijadikan sebagai media
alternatif penyaluran karya para penulis baru (2004:1-2).
Sebuah karya yang akhir-akhir ini penulis temukan di Twitter sangat unik,
yaitu tweet judul karya dengan istilah fanfiction (fanfict/FF)1. FF menjadi sangat
terkenal setelah diciptakan World Wide Web (www), dan pada 1998, sebuah situs
fanfiction.net telah hadir di dunia maya. Kehadiran situs tersebut memudahkan
semua orang untuk meng-upload karya mereka di berbagai fandom2 . FF
1
Sebuah cerita (berupa cerpen/cerpan/cerbung) ditulis oleh seorang penggemar (fan), mengisahkan tentang idola mereka secara fiksi (fiction). Para penulis menciptakan karya bukan karena uang, sebab sebagian besar dari mereka memublikasikan karya hanya melalui dunia maya (online).
2 Komunitas fans.
3
digolongkan menjadi berbagai macam jenis, seperti Slash Fiction atau Femslash3,
romantik, misteri, serta NC4.
Komunitas-komunitas yang menampung FF ini memublikasikan karya
melalui Twitter, sedangkan teks karya mereka ditulis dan disimpan dalam
Wordpress. Salah satu contoh komunitas FF yang penulis temukan di Twitter
adalah KoreanNC, situs yang menerbitkan karya-karya FF dari fandom pecinta
Korea ber-genre NC. KoreanNC berasal dari Indonesia dibentuk pada 30 Oktober
2010 oleh Elfina Keirina. Situs tersebut telah menerbitkan 994 karya ber-genre
NC hingga Oktober 2012, terbagi menjadi 848 judul FF oneshot5 dan 146 judul
FF chapter6(sumber: koreannc.wordpress.com). Penulis memilih Oktober 2012
sebagai batas penelitian, karena tahun 2012 merupakan perkembangan pesat
budaya Korea masuk di Indonesia.
Dilihat dari keunikan nama komunitas tersebut, dengan jumlah karya FF
yang diterbitkan dari tahun ke tahun semakin meningkat, serta cara penulisan,
penyimpanan dan publikasi yang unik, penting kiranya untuk diteliti secara lanjut.
Penulis mengkhususkan untuk meneliti produksi karya-karya mereka terhadap
perkembangan sastra cyber. Apakah 994 karya tersebut membawa banyak
manfaat terhadapt sastra cyber? Bagaimanakah produksi FF tersebut memberi
3 Romantik atau seksual fiction, yang lebih sering dinikmati oleh para wanita (seksual hubungan
antara wanita dengan wanita).
4 Not Children, menghadirkan kisah seksual dan kekerasan, biasanya hanya boleh dibaca oleh
orang dewasa.
5 Langsung tamat.
6 Kisahnya bersambung.
4
pengaruh terhadap perkembangan sastra cyber? Oleh karena itu, penelitian ini
diberi judul “Manfaat dan Pengaruh Produksi Fanfiction KoreanNC terhadap
Perkembangan Sastra Cyber”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penilitian ini sebagai
berikut:
a. Apa manfaat produksi FF KoreanNC terhadap sastra cyber?
b. Bagaimana pengaruh produksi karya-karya tersebut terhadap perkembangan
sastra cyber?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan,
maka penelitian ini bertujuan mengungkap dan:
a. menjelaskan manfaat produksi FF KoreanNC terhadap sastra cyber, dan;
b. menjelaskan pengaruh produksi karya-karya tersebut terhadap
perkembangan sastra cyber.
2. Manfaat Penelitian
Secara umum sebuah penelitian haruslah dapat memberikan suatu manfaat
baik secara teoretis maupun praktis. Adapun manfaat yang diharapkan dari
hasil penelitian ini adalah:
5
a. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan
di bidang sastra dan penelitian, khususnya sastra cyber. Selain menambah
khazanah ilmu pengetahuan, diharapkan juga memberi suatu temuan baru
berupa FF dalam ilmu sastra.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan penelitian lain yang
sejenis. Selain itu, juga bermanfaat untuk memperkaya referensi tentang
telaah sastra Indonesia, khususnya pengarang cerpen ataupun FF.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah:
1. Semakin tinggi jumlah komentar dari pembaca pada setiap karya maka
semakin tinggi ketertarikan seseorang untuk membaca FF KoreanNC,
sehingga menunjukkan bahwa produksi KoreanNC bermanfaat bagi
perkembangan sastra cyber.
2. Semakin bertambah jumlah karya-karya baru di KoreanNC maka semakin
tinggi pula pengaruh karya-karya tersebut terhadap perkembangan dunia sastra
cyber.
E. Tinjauan Pustaka
Penelitian terhadap sastra cyber telah dilakukan oleh Mutiara Amboinawati
Rosman tahun 2010, mahasiswa lulusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya
6
Universitas Diponegoro, dengan sebuah skripsi berjudul “Motif, Tujuan dan
Manfaat Facebook bagi Penulis Sastra”. Skripsi tersebut menjelaskan bahwa motif
penulis sastra menuliskan karyanya pada situs Facebook, untuk mempromosikan
karya sastra mereka secara cepat dan mudah. Para penulis sastra facebook juga
memiliki tujuan menuliskan karya sebagai bentuk ekspresi diri, serta ditujukan
kepada orang-orang tertentu. Manfaat yang mereka peroleh salah satunya adalah
langsung mendapat kritik dari pembaca melalui kolom komentar yang telah
disediakan oleh situs tersebut.
Penelitian Rosman terhadap sastra facebook belum mengungkapkan
jumlah produksi karya-karya sastra yang dihasilkan oleh penulis-penulis yang
menjadi objek respondennya. Oleh karena itu, peneliti mengambil referensi lain
yang berhubungan dengan produksi karya sastra, yaitu “Peran Penerbit
Galangpress dalam Bidang Produksi Buku-Buku Sastra” dalam sebuah skripsi
karya Faridatul Chasanah. Skripsi tersebut menjabarkan jumlah produksi dan
tugas-tugas Galangpress sebagai media penerbit karya sastra di Indonesia.
Penelitian Chasanah memperoleh hasil mengenai rata-rata judul buku yang
terbit melalui Galangpress pada bulan Desember 2011. Data daftar buku tersebut
mencatat 91 judul buku/tahun dan sejumlah 4 sampai 24 judul buku per
lininya/tahun. Di samping memperoleh data produksi buku, Chasanah juga
menjelaskan peran Galangpress dalam dunia penerbitan karya sastra, sebagai
sebuah redaksi, penerbit, dan pemasaran. Adapula misi Galangpress sebagai
sebuah media penerbit di Indonesia, yaitu memberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk memperoleh ilmu dan bacaan yang beragam, memperjuangkan
7
hak pembaca, dan meningkatkan minat baca. Minat baca yang dimaksud adalah
Galangpress mengadakan perpustakaan keliling demi menjangkau sekolah-
sekolah di daerah.
Setelah mempelajari penelitian-penelitian di atas, tampak bahwa hasilnya
belum memberikan keterangan yang jelas dan menyeluruh tentang manfaat dan
pengaruh proses produksi karya sastra terhadap perkembangan sastra cyber. Oleh
karena itu, penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai manfaat dan
pengaruh produksi karya-karya sastra cyber, khususnya FF KoreanNC. Selain itu,
penelitian ini diharapkan menambah referensi mengenai penelitian sastra cyber di
perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro khususnya jurusan
Sastra Indonesia supaya dimanfaatkan untuk penelitian-penelitian berikutnya
yang serupa.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini juga dibatasi oleh jumlah produksi karya-karya di situs KoreanNC
sebagai objek formal, dan FF di dalamnya sebagai objek material. Bahan dan data
seutuhnya diperoleh dari karya-karya di KoreanNC. Kajian dilakukan dengan
pendekatan teori fungsi karya sastra guna mengungkap manfaat produksi
KoreanNC terhadap dunia luar teks (pencipta, karya, ataupun pembaca), yaitu
sastra cyber. Selain itu, peneliti menggunakan teori sosiologi sastra sebagai bahan
pembantu untuk menganalisis pengaruh produksi tersebut terhadap perkembangan
sastra cyber.
8
G. Metode Penelitian dan Langkah Kerja Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah “pisau analisi” atau alat dalam melakukan
penelitian dari pengumpulan data, penganalisisan data sampai kesimpulan
untuk menjawab pertanyaan penelitian (Jauhari, 2010:33). Metode penelitian
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif.
Metode kuantitatif adalah metode yang memerlukan data berupa angka-angka
(Jauhari, 2010:36), serta menggunakan monotabel serta persentase sebagai
besarannya.
2. Langkah Kerja Penelitian
Langkah kerja penelitian ini pertama kali adalah mengumpulkan data-data,
lalu data tersebut diolah, dan dianalisa untuk menghasilkan jawaban
mengenai manfaat dan pengaruh produksi FF KoreanNC.
a. Pengumpulan Data
Sasaran populasi penelitian ini adalah kumpulan FF KoreanNC, dan
perkembangan karya baru dalam komunitas tersebut. Pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling. Fauzi menjelaskan
bahwa teknik sampling adalah teknik (tata cara) dalam penarikan atau
pengambilan sampel penelitian agar menjadi sampel yang representatif
(2009:185).
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
sistematik sampling, yaitu cara pengambilan sampel dengan proses
9
pemilihan secara sistematis. Penggunaan teknik sistematik sampling
dijelaskan Fauzi sebagai berikut:
“Cara pengambilan sampel, yakni dengan memilih secara random satu angka, kemudian menentukan kelipatan atau dapat juga memilih angka yang sama di belakangnya. Untuk membantu pemilihan sampel, digunakan kerangka sampel misalnya 1.000 orang mahasiswa yang akan diambil sampelnya. Ke 1.000 orang tersebut diberi nomor urut dan nomor urut kerangka sampel dijadikan dasar untuk pengambilan sampel secara sistematis” (Fauzi, 2009:188).
Berdasarkan kutipan di atas, maka pengambilan sampel penelitian
ini adalah memilih secara random satu angka, kemudian menentukan
kelipatan angka yang sama dibelakangnya. Oleh karena itu, dari 994 FF
diambil sampel 100 karya yang sebelumnya disusun secara alpabetis lalu
dipilih 10 sampel untuk menentukan interval. Sepuluh sampel yang dipilih
untuk menentukan interval tersebut diberi nomor urut, lalu diundi dan
keluar angka lima, maka sampelnya adalah karya bernomor 5, 15, 25, 35,
dan seterusnya sampai terkumpul 100 sampel.
b. Pengolahan Data
Setelah data-data dari KoreanNC dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah
pengolahan data dengan tahap-tahap sebagai berikut:
(1) Editing
Editing yaitu pengecekan atau pengoreksian data yang telah dikumpulkan,
karena kemungkinan data yang masuk (raw data) atau data terkumpul itu
tidak logis dan meragukan (Fauzi, 2009:204).
10
(2) Coding
Coding adalah usaha mengklasifikasi jawaban-jawaban para responden
menurut macamnya, dengan menandain atau memberi kode (Fauzi,
2009:204).
Data penelitian terhadap produksi KoreanNC diklasifikasikan
berdasarkan jumlah komentar, status pengarang dan masa penerbitan. Data
produksi berdasarkan jumlah komentar digunakan untuk mengukur jumlah
pembaca, dimana komentar tersebut jumlahnya sangat varian (bermacam-
macam pada setiap FF). Oleh karena itu, data produksi KoreanNC
berdasarkan komentar diklasifikasikan menjadi beberapa kelas. Berikut ini
adalah penghitungan pembagian kelas sesuai dengan jumlah komentar
pada 100 sampel data:
(a) menghitung jangkauan (range/R), yaitu dengan rumus mengurangkan
data terbesar dengan data terkecil (Hasan, 2005:43).
Jangkauan (R) = 222 – 17 = 205
(b) menghitung banyaknya kelas, yaitu dengan rumus seperti kutipan
berikut ini:
Rumus: (k) = 1 + 3,3 logn , Keterangan: k = banyaknya kelas n = banyaknya data Hasilnya dibulatkan, biasanya ke atas (Hasan, 2005:43).
Kelas (k) = 1 + 3,3 (log100) = 1 + 3,3 (2) = 8
11
(c) menghitung panjang interval kelas (i), yaitu dengan rumus membagi
hasil jangkauan atau rentang kelas dengan banyaknya kelas (Hasan,
2005: 44).
Interval kelas (i) = 205 : 8 = 25,6 � 26 (dibulatkan).
(d) menghitung pembagian kelas, yaitu dengan mengambil data terkecil
sebagai batas bawah lalu disesuaikan dengan jumlah panjang interval
kelas (Hasan, 2005:44). Kelas pertama adalah data terkecil sebanyak
17 komentar sebagai batas bawah dengan panjang interval 26
diperoleh hasil batas akhir sebanyak 42. Berdasarkan penghitungan
tersebut, maka hasilnya adalah 17-42 komentar positif untuk kelas
pertama. Kelas-kelas berikutnya adalah:
Kelas 1 (k1) = 17-42 komentar
Kelas 2 (k2) = 43-68 komentar
Kelas 3 (k3) = 69-94 komentar
Kelas 4 (k4) = 95-120 komentar
Kelas 5 (k5) = 121-146 komentar
Kelas 6 (k6) =147-172 komentar
Kelas 7 (k7) = 173-198 komentar
Kelas 8 (k8) = 199-224 komentar
(3) Tabulasi
Tabulasi yaitu upaya menyusun data ke dalam bentuk tabel (Fauzi,
2009:208).
12
c. Penyajian Hasil Analisis Data
Hasil analisis data produksi KoreanNC kemudian peneliti susun dalam
bentuk analisis kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif.
Metode yang menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik
objek maupun subjek yang diteliti secara tepat. Artinya, penelitian ini
menggunakan tabel sebagai alat bantu serta persentase sebagai besarannya.
Kegunaan metode ini adalah mendeskripsikan sampel, melihat kategori
data penelitian dan melihat kecenderungan sampel.
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembaca memahami isi, maka berikut adalah sistematika
penulisannya:
Bab I berupa pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, kerangka berpikir,
tinjauan pustaka, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika
penulisan.
Bab II berupa landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini.
Bab III berupa pemaparan data produksi FF KoreanNC dengan tabel
frekuensi dan persentase.
Bab IV berupa hasil analisis manfaat dan pengaruh produksi FF
KoreanNC terhadap perkembangan sastra cyber.
Bab V berupa penutup yang meliputi simpulan keseluruhan isi skripsi.
13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Fungsi Karya Sastra
Karya sastra adalah sebuah ciptaan atau kreasi yang bersifat komunikatif dan
rekaan atau fiksi (Luxemburg, 1984:5-13). Dalam buku Pengantar Pengkajian
Sastra dijelaskan bahwa suatu karya dikatakan sebagai sastra apabila memiliki
fungsi dulce et utile (menyenangkan dan berguna).
“Para ahli sastra mencatat dalil filsuf Horatius (Yunani kuno) yang mengatakan bahwa fungsi karya sastra itu adalah dulce et utile (menyenangkan dan berguna). Menyenangkan karena karya sastra memberikan kenikmatan, tidak memaksa siapa pun; dan berguna karena mengisyaraktan pada sesuatu yang pantas diperhatikan secara sungguh-sungguh (Noor, 2007:6).”
Fungsi karya sastra secara garis besar adalah menyenangkan dan berguna,
artinya gaya penulisan pengarang mudah dipahami sehingga menyenangkan
(dulce) pembaca dan isi ceritanya berguna (utile). Fungsi tersebut harus
mengutamakan kegunaannya bagi masyarakat seperti sebuah faham fungsi seni.
Karya seni harus memiliki manfaat untuk meningkatkan kehidupan masyarakat ke
taraf yang lebih baik, seperti kutipan berikut ini:
“Oleh sebab itu, seni yang baik adalah seni yang sebesar-besarnya bermanfaat untuk masyarakat. Aliran atau komunitas yang menganut faham l’art pour l’art mempertahankan konsep bahwa seni murni jangan dicampuradukkan dengan tendens/tujuan/ propaganda, sebab estetika (nilai seni) merupakan tujuan utama. Sebaliknya, penganut faham engagement art menolak karya seni yang tujuannya hanya mencari estetika semata. Mereka berpendapat bahwa karya seni diciptakan untuk tujuan kepentingan masyarakat agar dapat meningkatkan kehidupan ke taraf yang lebih baik” (Noor, 2007:15).
14
Karya sastra yang baik seperti halnya dengan karya seni juga harus
memiliki manfaat besar demi kepentingan masyarakat. Karya sastra di dalam
masyarakt berfungsi membantu untuk memahami teks dengan lebih baik,
sehingga masyarakat lebih tertarik untuk membaca sastra. Luxemburg
menjelaskan dalam Pengantar Ilmu Sastra, “karya sastra dapat membuka batin
masyarakat terhadap pengalaman-pengalaman baru dan mengajak masyarakat
mengatur pengalaman tersebut dengan suatu cara baru” (1984:12).
B. Teori Sosiologi Sastra
Dahulu penyebaran karya sastra dilakukan oleh pengarang itu sendiri dengan
pembacaan di muka umum, atau yang disebut “trubadur” oleh Escarpit (2008:69).
Pada abad ke-5, naskah karya sastra mulai disalin dan ditulis tangan oleh
pengarang lalu dijual ke toko-toko buku. Penyebaran karya sastra kemudian
mengalami banyak perubahan setelah mesin cetak ditemukan pada abad ke-14.
Penerbit sudah mulai bermunculan dan bertugas menerbitkan serta menjual buku-
buku karya sastra.
Pada abad ke-16, perusahaan-perusaahn industri semakin banyak
menyebabkan penerbitan semakin rumit menjual hasil produksi mereka. Karena
itu, penerbit menyerahkan penjualan atau hasil produksi mereka kepada para
spesialis, sehingga muncul toko-toko buku besar. Escarpit menjelaskan bahwa
abad ke-18 penerbit dan pemilik toko bertanggung jawab akan buku-buku yang
mereka produksi (2009:72). Namun, kebijakan tersebut sudah tidak berlaku di
abad ke-19 karena penerbit seutuhnya bertanggung jawab untuk setiap publikasi
15
buku mereka. Ketika biaya percetakan semakin mahal pada abad ke-20, banyak
penerbit yang mundur dan menyerahkan tugas mereka kepada perusahaan-
perusahaan besar. Hal tersebut mengakibatkan peningkatan promosi massa pada
penerbitan buku oleh perusahaan-perusahaan besar yang akan memberikan
dampak pada perkembangan fungsi penerbitan di masa yang akan datang.
Distribusi penerbitan dan publikasi produksi karya sastra oleh Escarpit
disebut dengan sirkuit, yang terdiri dari sirkuit sastra dan sirkuit populer. Sirkuit
sastra seutuhnya ditangani oleh penerbit dan toko buku besar, sedangkan sirkuit
populer ditujukan kepada pembaca tertentu dan tempat penyaluran buku adalah
toko-toko kecil. Di dalam sirkuit sastra pengarang menciptakan karya,
dmenyerahkan kepada penerbit, lalu oleh penerbit dijual ke toko buku besar. Toko
buku kemudian menciptakan katalog dan mengirimkan kepada klien, atau
membolehkan klien mencari buku di lorong-lorong rak buku untuk memudahkan
mereka mencari buku tertentu.
Escarpit menyebutkan bahwa kritikus termasuk sirkuit sastra yang
bertugas mengklasifikasikan buku-buku sastra bermutu ke dalam sebuah resensi
buku (2008:97). Berbeda dengan penerbitan pada sirkuit sastra yang
memublikasikan karya sastra kepada toko buku besar, sirkuit populer
memublikasikan karya kepada pedagang eceran. Pedagang eceran yang dimaksud
seperti toko rokok, kios surat kabarm ataupun pedagang buku keliling (sirkuit
penjaja keliling). Selain pedagang eceran, proses publikasi karya sastra dalam
sirkuit populer juga melalui press seperti majalah, film, radio, dan televisi.
Penyebaran melalui press inilah yang telah mengacaukan sistem penerbitan pada
16
sirkuit sastra. Hal tersebut mengakibatkan peningkatan jumlah permintaan
konsumen akan karya sastra sehingga terjadilah pembludakan karya baru, karena
tidak adanya seleksi penerbitan demi memuaskan konsumen.
C. Pengertian Sastra Cyber
Sastra cyber adalah karya sastra yang disebarkan melalui media cyber (dunia
maya). Definisi lain mengenai sastra cyber adalah aktivitas sastra dengan
memanfaatkan komputer atau internet, yang oleh Endraswara dijabarkan sebagai
berikut:
“Istilah cybersastra, dapat dirunut dari asal katanya. Cyber, dalam bahasa Inggris tidaklah berdiri sendiri, melainkan terjalin dengan kata seperti ber-space, cybermate, dan cybernetics. Cyberspace berarti ruang (berkomputer) yang saling terjalin membentuk budaya di kalangan mereka. Cybermate berarti pengendalian proses menggunakan komputer. Cybernetics berarti mengacu pada sistem kendali otomatis, baik dalam sistem komputer (elektronik) maupun jaringan syaraf. Dari pengertian tersebut, dikemukakan bahwa sastra cyber adalah aktivitas sastra dengan memanfaatkan komputer atau internet” (2011:182-183).
Sastra cyber merupakan suatu pergeseran budaya, dari sastra lisan menjadi
sastra cetak lalu berkembang sastra internet setelah komputer hadir di kalangan
masyarakat. Kemajuan teknologi tersebut memberi pengaruh yang cukup besar
dalam dunia sastra seperti penuturan Sugihastuti:
“Dalam era kemajuan teknologi komunikasi ini, makin panjang terasa peranan media itu dalam pergeseran tradisi kelisanan. Komunikasi searahlah yang terjadi. Antara pencerita dan pendengar-pemirsa tidak lagi terjadi kontak langsung. Cerita yang tertayang lewat media elektronik itu dapat disebut sebagai secondary orality” (2011:95).
Sebelum sastra cyber hadir, dunia sastra Indonesia sendiri telah memiliki
beberapa kekhasan yang terkait dengan keberadaan teknologi media, yaitu sastra
17
majalah, koran, dan novel. Ketika biaya publikasi semakin mahal, begitu juga
dengan keberadaan sastra koran atau majalah telah membangun kebudayaan
sendiri, maka kehadiran internet pun memiliki pengaruh sangat besar. Di samping
itu, beberapa komunitas maya mulai hadir, dan memanfaatkan teknologi seperti
mailing list, situs, forum diskusi, serta blog.
Gerakan sastra cyber telah menghendaki keterampilan bermain internet
dan tidak semua penulis mampu menuju pada kecanggihan teknologi teresebut.
Sastra cyber selalu berkaitan dengan skill (kemampuan) dan kemajuan teknologi
komunikasi, sehingga muncul sebuah komunitas baru dalam sastra, yaitu
komunitas sastra cyber.
Pada 9 Mei 2001 telah hadir medium baru sastra Indonesia, yaitu
peluncuran situs cybersastra.net di Puri Agung Sahid Jaya Hotel. Situs tersebut
kini dinaungi oleh Yayasan Multimedia Sastra (YMS). Anggoro mengungkapkan,
“Sastra cyber telah lahir dan tidak bisa lagi ditolak kehadirannya dalam ranah
kesusatraan Indonesia modern”, (2004:33).
Cyber bukan hanya dunia milik para ahli teknologi informasi, melainkan
memberi ujian tersendiri bagi sastrawan untuk menghasilkan karangan dengan
batasan sendiri. Oleh karena itu, sastra cyber harus memanfaatkan dan berjuang
dengan mediumnya sendiri (internet), sehingga mampu menciptakan suatu tradisi
mandiri (Dojosuroto (ed.), 2005:113-121).
18
D. Pengertian KoreanNC
KoreanNC merupakan sebuah situs penerbitan untuk karya yang disebut dengan
fanfiction. Fanfiction atau FF sendiri adalah kisah fiksi (fiction) ditulis seorang
penggemar (fan) dengan karakter cerita idola mereka dan setting sesuai negara
idola tersebut. KoreanNC khusus menerbitkan FF yang berbau Korea, baik drama
(film) ataupun music (Kpop). Mereka berdiri pada 2010 di sebuah situs Wordpress,
dan dikelola secara perorangan oleh Elfina Keirina.
KoreanNC memanfaatkan Wordpress (blog engine7) untuk menyimpan
karya-karya FF dari berbagai pengarang fan. Blog berasal dari kata web blog,
berupa website berisi tulisan yang diisi atau di-posting berdasarkan kronologi
waktu (Bharata, 2008: 1). Wordpress menyediakan banyak ruang untuk
menuliskan sebuah postingan, serta menyediakan kolom komentar atas isi dari
tulisan yang dipublikasikannya.
Selain Wordpress, KoreanNC juga memanfaatkan situs jejaring sosial
dalam proses publikasi, yaitu Facebook dan Twitter. Twitter merupakan sebuah
situs microblogging yang penggunanya dapat menuliskan posting (update) atau
dikenal sebagai tweets8dengan maksimal 140 karakter (Adi, 2009:1). Twitter sama
seperti Facebook digunakan untuk media interaksi jarak jauh dengan memberikan
balasan terhadap sebuah tweets.
KoreanNC menerbitkan karya-karya dalam bahasa Indonesia karena
sasaran pembaca mereka adalah pengguna cyber dalam negeri. Selain itu, mereka 7 Mesin blog.
8 Kicauan atau posting-an kalimat dengan jumlah 140 karakter. Tweets dapat diisi dengan
komentar oleh pengguna lain.
19
juga membatasi genre FF yang diterbitkan, yaitu NC (Not Children) atau berbau
seksual. Meski demikian, jumlah pengunjung atau pembaca mereka semakin
bertambah dan meningkat seiring dengan penambahan jumlah produksi FF dari
tahun ke tahun. Peningkatan produksi KoreanNC terjadi pada tahun 2011-2012,
karena pada tahun tersebut budaya Korea semakin pesat masuk ke Indonesia. Oleh
karena itu, penelitian ini difokuskan pada bulan Oktober 2010-2012 saja, karena
selanjutnya pemilik KoreanNC lebih sering me-non-aktifkan situs tersebut.
Jumlah produksi FF KoreanNC dari Oktober 2010-2012 adalah 994 judul, yang
terbagi menjadi 848 oneshot dan 146 chapter.
20
BAB III PEMAPARAN DATA PRODUKSI KOREANNC DENGAN
TABEL FREKUENSI DAN PERSENTASE
Bab ini memaparkan hasil pengumpulan data melalui metode kuantitatif
mengenai produksi FF KoreanNC terhadap sastra cyber berdasarkan manfaat dan
pengaruh. Penelitian ini mengambil sampel 100 karya terhitung dari 30 Oktober
2010-31 Oktober 2012.
Keterangan yang diperoleh adalah data mengenai persentase perbedaan
jumlah produksi KoreanNC berdasarkan jumlah komentar, status pengarang, dan
masa (waktu) penerbitan. Data-data yang telah diklasifikasikan tersebut akan
menunjukkan perkembangan produksi KoreanNC, kemudian dianalisis untuk
mendapatkan jawaban manfaat dan pengaruh produksi KoreanNC terhadap
perkembangan sastra cyber.
A. Data Produksi KoreanNC Berdasarkan Jumlah Komentar
Data produksi berdasarkan jumlah komentar di sini adalah untuk menentukan
seberapa banyak jumlah pengunjung atau pembaca KoreanNC. Peningkatan
terhadap jumlah komentar juga berarti peningkatan terhadap jumlah pembaca,
yang nantinya akan mendapatkan manfaat dari FF yang mereka baca.
Berdasarkan perhitungan pengelompokkan kelas komentar pada bab
sebelumnya, maka tabel frekuensi produksi KoreanNC disusun sebagai berikut:
21
1. FF dengan Jumlah 17-42 Komentar
Hasil data observasi terhadap karya yang memiliki jumlah 17-42 komentar pada
tahun 2010 sebanyak satu judul karya atau 3,03%, yaitu FF chapter karya Renita
berjudul “Love Me Back”. Data observasi dengan jumlah 17-42 komentar yang
lain yaitu 7 (21,21%) judul pada 2011, dan 25 (75,76%) judul pada 2012. Berikut
adalah tabel data frekuensinya:
Tabel 1 FF dengan Jumlah 17-42 Komentar
N=33
No. Tahun Frekuensi Persentase
1. 2010 1 3,03%
2. 2011 7 21,21%
3. 2012 25 75,76%
TOTAL 33 100%
Sumber: Lampiran 3
2. FF dengan Jumlah 43-68 Komentar
Tabel 2 FF dengan Jumlah 43-68 Komentar
N=36
No. Tahun Frekuensi Persentase
1. 2010 1 2,70%
2. 2011 18 48,65%
3. 2012 18 48,65%
TOTAL 37 100%
Sumber: Lampiran 3
22
Tabel di atas menunjukkan bahwa tahun 2010, hanya terdapat satu judul
(2,78%) yang memiliki jumlah 46-68 komentar pada setiap karya. Pada 2011 dan
2012 secara seimbang, KoreanNC berhasil menerbitkan 18 (48,65%) judul.
3. FF dengan Jumlah 69-94 Komentar
Tahun 2010 menunjukkan bahwa tidak ada satupun karya di situs KoreanNC yang
memiliki jumlah 69-94 komentar. Satu tahun kemudian, terlihat peningkatan
jumlah komentar untuk FF dengan 69-94 komentar, yaitu delapan (53,33%) judul.
Tahun 2012, KoreanNC hanya mampu menerbitkan tujuh (46,67%) judul.
Tabel 3 FF dengan Jumlah 69-94 Komentar
N=15
No. Tahun Frekuensi Persentase
1. 2010 0 0%
2. 2011 8 53,33%
3. 2012 7 46,67%
TOTAL 15 100%
Sumber: Lampiran 3
4. FF dengan Jumlah 95-120 Komentar
FF dengan jumlah 95-120 komentar dari situs koreannc.wordpress.com tahun
2010 hanya tercatat satu (12,5%) karya berjudul “My Dongsaeng or My Chagi?”.
Tahun 2011 tercatat dua (25%) judul dengan jumlah komentar sebanyak 95-120
buah, yaitu “Growing Love Special Chapter” dan “Scandal in Paris”. Angka
tertinggi ditunjukkan pada tahun 2012 dengan lima (62,5%) judul yang memiliki
jumlah 95-120 komentar.
23
Tabel 4 FF dengan Jumlah 95-120 Komentar
N=8
No. Tahun Frekuensi Persentase
1. 2010 1 12,5%
2. 2011 2 25%
3. 2012 5 62,5%
TOTAL 8 100%
Sumber: Lampiran 3
5. FF dengan Jumlah 121-146 Komentar
Tahun 2010 dan 2011 tidak menunjukkan keberadaan karya FF di KoreanNC
yang memiliki jumlah komentar sekitar 121-146, sedangkan pada tahun 2012,
terdapat satu karya saja. “Please Stay with Me” karya Shin88, menulis FF tersebut
pada 15 Juni 2012 dan terdapat 125 komentar di karya tersebut.
Tabel 5 FF dengan Jumlah 121-146 Komentar
N=1
No. Tahun Frekuensi Persentase
1. 2010 0 0%
2. 2011 0 0%
3. 2012 1 100%
TOTAL 1 100%
Sumber: Lampiran 3
6. FF dengan Jumlah 147-172 Komentar
KoreanNC memiliki 50% karya dengan komentar berjumlah 147-172 pada tahun
2011 dan 2012. Masing-masing tahun menunjukkan satu di antara 100 sampel
dengan jumlah komentar positif sebanyak 165 dan 158. FF chapter oleh Lee Sung
24
Joon (nama samaran) pada 23 Februari 2011, berjudul “In Your Room” memiliki
jumlah 165 komentar. Karya lain yang memiliki jumlah 158 komentar adalah “My
Wife is Great! (Eunho Couple)” oleh Minna ditulis pada 8 Maret 2012.
Tabel 6 FF dengan Jumlah 147-172 Komentar
N=2
No. Tahun Frekuensi Persentase
1. 2010 0 0%
2. 2011 1 50%
3. 2012 1 50%
TOTAL 2 100%
Sumber: Lampiran 3
7. FF dengan Jumlah 173-198 Komentar
Tahun 2012 terdapat tiga buah karya di KoreanNC yang memiliki jumlah 173-198
komentar. Pada 19 April 2012, “Not About Money or Having Sex” karya
Fleurdelisé memiliki jumlah 181 komentar. Karya lain yang tercatat memiliki
173-198 komentar pada tahun yang sama adalah “Sister Complex” karya Jinho92
sebanyak 189, dan “Nappeun Sunbae” karya Mrs.Evil sebanyak 191.
Tabel 7 FF dengan Jumlah 173-198 Komentar
N=3
No. Tahun Frekuensi Persentase
1. 2010 0 0%
2. 2011 0 0%
3. 2012 3 100%
TOTAL 3 100%
Sumber: Lampiran 3
25
8. FF dengan Jumlah 199-224 Komentar
Karya yang memiliki jumlah komentar tertinggi di antara 100 sampel lain adalah
“Mission”. FF tersebut ditulis oleh J.C.J pada 7 Juli 2012 dengan genre chapter,
dan memiliki jumlah komentar sebanyak 222 buah pada FF chapter ke-5. Angka
tertinggi dari jumlah komentar tersebut menunjukkan bahwa peminat di situs
mereka sangat banyak. Hal tersebut ditunjukkan dengan pembaca yang
meninggalkan pesan pada kolom komentar sebanyak 222 komentar untuk satu
chapter.
Tabel 8 FF dengan Jumlah 199-224 Komentar
N=1
No. Tahun Frekuensi Persentase
1. 2010 0 0%
2. 2011 0 0%
3. 2012 1 100%
TOTAL 1 100%
Sumber: Lampiran 3
B. Data Produksi FF Berdasarkan Status Pengarang
Data produksi KoreanNC berdasarkan status pengarang dibagi menjadi dua, yaitu
pengarang lama dan baru. Pengarang lama KoreanNC adalah pengarang yang
memiliki frekuensi menciptakan FF jauh lebih sering disbanding pengarang lain.
Pengarang baru KoreanNC adalah pengarang yang hanya mampu menciptakan
satu karya FF saja. Hasil observasi karya-karya KoreanNC berdasarkan status
pengarang terhitung dari Oktober 2010-2012, sebanyak 19 (19%) judul ditulis
oleh pengarang lama, dan 81 (81%) judul oleh pengarang baru. Hal ini
26
menunjukkan bahwa KoreanNC lebih banyak menerbitkan karya-karya baru dari
pengarang baru pula.
1. FF yang Ditulis Pengarang Lama
Tahun 2011 terdapat tiga judul (15,79%) ditulis oleh pengarang lama dari
KoreanNC yang telah bergabung di tahun sebelumnya. Tahun 2012 juga tercatat
16 judul (84,21%) ditulis oleh pengarang-pengarang lama dari situs KoreanNC.
Tabel 9 FF yang Ditulis Pengarang Lama
N=19
No. Tahun Frekuensi Persentase
1. 2010 0 0%
2. 2011 3 15,79%
3. 2012 16 84,21%
TOTAL 19 100%
Sumber: Lampiran 3
2. FF yang Ditulis Pengarang Baru
KoreanNC didirikan pada 30 Oktober 2010 dan tercatat memiliki tiga (3,7%) judul
di antara 100 sampel lain yang ditulis oleh pengarang baru. Tahun 2011 sebanyak
33 (40,74% ) judul yang ditulis oleh pengarang baru berhasil diterbitkan, dan
meningkat pada tahun 2012 dengan 45 (55,56%) judul.
Table 10 FF yang Ditulis Pengarang Baru
N=81
No. Tahun Frekuensi Persentase
1. 2010 3 3,7%
27
2. 2011 33 40,74%
3. 2012 45 55,56%
TOTAL 81 100%
Sumber: Lampiran 3
C. Data Produksi FF Berdasarkan Tahun Penerbitan
Jumlah sampel berdasarkan tahun penerbitan di KoreanNC sebanyak 100 judul,
tiga (3%) karya memberi keterangan telah diterbitkan pada 2010, dan 36 (36%)
karya memberi keterangan telah diterbitkan pada 2011. Peningkatan produksi
mereka ditunjukkan pada 2012 (per 31 Oktober 2012) dengan jumlah 61 (61%)
judul.
Tabel 11 FF Berdasarkan Tahun Penerbitan
N= 100
No. Kategori FF Frekuensi Persentase
1. Terbit tahun 2010 3 3%
2. Terbit tahun 2011 36 36%
3. Terbit tahun 2012 61 61%
Jumlah 100 100%
Sumber: Lampiran 3
Pada 2010, KoreanNC hanya mampu menerbitkan 3% judul. KoreanNC
berkembang pesat dengan menerbitkan FF sebanyak 36% pada tahun 2011.
Perkembangan terakhir yaitu pada 2012 (per 31 Oktober) kenaikkan jumlah karya
mereka menjadi 61%. Peningkatan persentase produksi FF dari tahun ke tahun
menunjukkan bahwa sebanyak 89 pengarang memercayakan karya mereka untuk
diterbitkan KoreanNC melalui koreannc.wordpress.com.
28
D. Data Produksi FF Berdasarkan Bulan Penerbitan
KoreanNC hadir di dunia cyber pada 30 Oktober 2010, dan telah menghasilkan
3% FF sampai akhir bulan Desember 2010. Peningkatan dalam bidang produksi
penerbitan terlihat pada tahun 2011 dengan 36 (36%) judul dan tahun 2012
dengan 61 (61%) judul yang tertampung di sana.
1. FF yang Diterbitkan pada Oktober-Desember 2010
Bulan Oktober 2010 tercatat hanya satu (33,33%) judul berhasil diterbitkan
KoreanNC, kemudian meningkat di bulan Desember sebanyak dua (66,67%)
judul yang berhasil diterbitkan. FF chapter berjudul “My Dongsaeng or My
Chagi?” oleh Renita sebagai penulis pertama di situs tersebut. Ia berhasil
menerbitkan karya tersebut pada 31 Oktober 2010. Karya lain yang ditulis akhir
tahun 2010 adalah “My Wedding with You” karya Ah Rin Kim (nama samaran)
pada 13 Desember 2010, dan 21 Desember 2012 terbit “Love Me Back” oleh
Renita.
Tabel 12 FF yang Diterbitkan pada Oktober-Desember 2010
N=3
Sumber: Lampiran 3
No. Bulan Frekuensi Persentase
1. Oktober 1 33,33%
2. November 0 0%
3. Desember 2 66,67%
TOTAL 3 100%
29
2. FF yang Diterbitkan pada Januari-Desember 2011
Awal 2011, KoreanNC kembali menerbitkan karya pada Februari sebanyak satu
(2,78%) judul. Beberapa bulan berikutnya tidak terjadi peningkatan terhadap
produksi, karena hanya tercatat 2,78% judul antara Maret-Mei 2011. Peningkatan
produksi mereka terlihat pada Juni-Juli 2011 sebanyak tiga (8,33%) judul.
Namun bulan Agustus, produksi KoreanNC kembali menurun dan hanya
menerbitkan satu (2,78%) judul karya saja. Satu bulan kemudian KoreanNC
mampu menerbitkan tiga (8,33%) judul FF.
Angka tertinggi untuk kartya yang berhasil diterbitkan KoreanNC adalah
Oktober 2011 dengan 12 (33,33%) judul. Akhir tahun 2011 KoreanNC hanya
menerbitkan empat (11,11%) judul pada November, dan Desember sebanyak
enam (16,67%) judul.
Tabel 13 FF yang Diterbitkan pada Januari-Desember 2011
N=36
No. Bulan Frekuensi Persentase
1. Januari 0 0%
2. Februari 1 2,78%
3. Maret 1 2,78%
4. April 1 2,78%
5. Mei 1 2,78%
6. Juni 3 8,33%
7. Juli 3 8,33%
8. Agustus 1 2,78%
9. September 3 8,33%
10. Oktober 12 33,33%
11. November 4 11,11%
30
12. Desember 6 16,67%
TOTAL 36 100%
Sumber: Lampiran 3
3. FF yang Diterbitkan pada Januari-Oktober 2012
Peningkatan produksi tertinggi KoreanNC ditunjukkan pada Januari-Februari
2012 karena berhasil menerbitkan 13 (21,31%) judul setiap bulan. Maret 2012
tercatat sepuluh (16,39%) judul, lalu di bulan April hanya memproduksi sebanyak
1,64% FF. Mereka kembali menaikkan produksi pada Mei, dan terbit 6,56% judul.
Namun produksi tersbut turun kembali menjadi 4,92% dari Agustus-September
dengan tiga judul per bulan. Hasil pengamatan terakhir pada Oktober 2012 adalh
KoreanNC telah menerbitkan sebanyak lima (8,19%) judul.
Tabel 14 FF yang Diterbitkan pada Januari–Oktober 2012
N=61
No. Bulan Frekuensi Persentase
1. Januari 13 21,31%
2. Februari 13 21,31%
3. Maret 10 16,39%
4. April 1 1,64%
5. Mei 3 4,92%
6. Juni 6 9,84%
7. Juli 4 6,56%
8. Agustus 3 4,92%
9. September 3 4,92%
10. Oktober 5 8,19%
TOTAL 61 100%
Sumber: Lampiran 3
31
BAB IV HASIL ANALISIS MANFAAT DAN PENGARUH PRODUKSI FF KOREANNC TERHADAP PERKEMBANGAN SASTRA
CYBER
A. Manfaat Produksi KoreanNC terhadap Sastra Cyber
1. Manfaat yang Bersifat Menyenangkan (Dulce) dan Tidak Memaksa bagi Pengguna Cyber
Produksi FF di KoreanNC dapat digolongkan sebagai karya sastra apabila
sudah memenuhi fungsi karya sastra, yaitu dulce et utile (menyenangkan dan
berguna). Berdasarkan komentar-komentar yang bersifat positif bahwa FF
KoreanNC menyenangkan untuk dibaca (dulce), maka produksi mereka
menunjukkan sudah berfungsi sebagai sebuah karya sastra. Berikut ini
contoh komentar positif terhadap “Not About Money or Having Sex” karya
Fleurdelisé dengan komentar positif sebanyak 181:
Gambar 1: Komentar Positif dari Double Choi terhadap ”Not About Money
or Having Sex” Karya Fleurdelisé
32
Gambar di atas merupakan capture dari Double Choi (nama samaran),
seorang pengarang KoreanNC dan pembaca setia karya lain. Choi
mengungkapkan bahwa ia senang dan mampu menikmati tulisan Fleurdelisé,
seperti kutipan berikut ini:
Great FF thor, everything about this FF is good☺☺. Gaya bahasanya, konfliknya, semuanya saling menunjang cerita, dan saya selalu suka”.
(sumber: koreannc.wordpress.com)
Komentar lain yang bersifat positif terhadap “Not About Money or
Having Sex” dapat dilihat pada kolom komentar page koreannc.
wordpress.com di bawah ini:
Gambar 2: Komentar positif dari Jiyeon, Dhammala, dan Riany Ri terhadap
”Not About Money or Having Sex” karya Fleurdelisé
Di samping memiliki manfaat yang menyenangkan (dulce), KoreanNC
juga tidak pernah memaksa pembaca untuk mengunjungi dan menikmati
karya-karya di situs mereka.
33
Gambar 3: About KoreanNC
. Komunitas ini justru memberi peringatan di page paling depan bahwa
pembaca di bawah 16 tahun dilarang membaca FF mereka. Bahkan ketika
masuk bulan Ramadhan, Wordpress KoreanNC selalu diproteksi selama satu
bulan tersebut.
2. Manfaat yang Bersifat Utile (Berguna)
Sebagai sebuah karya sastra cyber, FF KoreanNC juga harus berguna (utile)
sesuai dengan fungsinya dulce et utile. Semakin banyak jumlah pembaca
yang terinspirasi untuk menciptakan karya baru, maka produksi mereka sudah
berguna bagi perkembangan sastra cyber. Kegunaan karya-karya tersebut
peneliti uraikan sesuai dengan data-data kuantitatif yang telah dirumuskan
pada bab tiga, yaitu data FF berdasarkan jumlah komentar dan masa
penerbitan. Semakin banyak jumlah komentar terhadap produksi KoreanNC,
menunjukkan bahwa pembaca mereka semakin bertambah. Berdasarkan data
produksi pada bab tiga, maka karya-karya KoreanNC berguna untuk:
a. meningkatkan minat baca pengguna cyber;
Produksi KoreanNC bermanfaat bagi masyarakat khususnya pengguna
teknologi internet yaitu memberikan sebuah bacaan untuk meningkatkan
minat baca mereka. Apabila harga sebuah buku bacaan sulit dijangkau oleh
34
masyarakat, maka karya-karya mereka memberi banyak peluang sebagai
bacaan gratis dan mudah didapat.
Berdasarkan data produksi bab tiga, bahwa jumlah komentar tertinggi
di setiap tahun KoreanNC semakin naik. Tahun 2010 memiliki komentar
tertinggi sebanyak 107, lalu meningkat menjadi 165 komentar di tahun 2011,
dan 222 komentar pada 2012. Peningkatan jumlah komentar tersebut
menyimpulkan bahwa semakin banyak pengguna cyber yang tertarik untuk
membaca karya mereka.
Salah satu contoh FF dengan komentar terbanyak adalah “Mission”
karya J.C.J (nama samaran), memiliki 222 komentar. Komentar tersebut
menunjukkan bahwa pembaca berminat membaca dan memberikan kritik
yang bersifat positif kepada J.C.J. Berikut adalah capture komentar pada
“Mission”:
Gambar 4: Komentar Positif dari Devi DeeFebri terhadap “Mission” Karya
J.C.J.
Gambar 5: Komentar Positif dari Mint terhadap “Mission” Karya J.C.J.
35
Gambar 6: Komentar Positif dari Hyuklie terhadap “Mission” Karya J.C.J
Gambar 7: Komentar Positif dari Yooongje terhadap “Mission” Karya J.C.J
Berdasarkan beberapa komentar di atas, menunjukkan bahwa
pembaca yang meninggalkan komentar adalah mereka yang berminat
terhadap FF tersebut disbanding pembaca lain yang pasif. Komentar-
komentar yang ditinggalkan pembaca sebagian besar bersifat positif dengan
sedikit kalimat kritik yang bersifat membangun.
b. sebagai media ekspresi dan eksistensi diri pengarang; dan
FF KoreanNC tidak hanya bermanfaat bagi pembaca, tetapi juga bermanfaat
bagi pengarang cyber, yaitu sebagai bentuk ekspresi diri atau menumpahkan
emosi ke dalam tulisan. Setiap pengarang FF merupakan seorang penggemar
yang berharap menjalin kehidupan dengan idola mereka. Mereka memiliki
berbagai imajinasi mengenai kehidupan idolanya, sehingga FF menjadi media
untuk menumpahkan ekspresi tersebut.
36
Selain media ekspresi, FF juga dimanfaatkan sebagai media eksistensi
diri pengarang, misalnya mencantumkan nama mereka dan menuliskan
catatan kecil kepada pembaca. Di samping itu, permintaan sequel (kelanjutan
kisah FF yang sudah tamat) dari pembaca juga faktor penyebab
keeksistensian pengarang. Mereka akan kembali berkarya untuk memuaskan
permintaan pembaca dengan menciptakan sequel dari salah satu judul FF
sebelumnya. Contoh komentar permintaan sequel pada setiap karya
KoreanNC adalah sebagai berikut:
Gambar 8: Komentar Permintaan Sequel atau Kelanjutan Cerita.
Berdasarkan komentar-komentar pembaca mengenai permintaan
sequel di atas, beberapa pengarang kemudian melanjutkan FF mereka
menjadi sebuah karya baru di komunitas tersebut. Di samping itu, pengarang
yang kembali berkarya di KoreanNC merupakan bentuk penuangan ekspresi
37
dan keeksistensian diri mereka di dunia cyber. Berikut adalah contoh salah
satu pengarang yang menulis sebuah karya baru karena permintaan pembaca:
Gambar 9: “Nappeun Sunbae” Karya Mrs. Evil.
c. meningkatkan produktivitas penulis dan karya di sastra cyber.
Kehadiran barang-barang elektronik yang canggih seperti PC, komputer,
handphone, ataupun tablet sangat memengaruhi aktivitas sehari-hari para
remaja. Mulai dari bangun tidur sampai pergi tidur, remaja masa kini tidak
pernah luput untuk mengakses internet baik chatting, Twitter, Facebook,
ataupun blogging. Demi meningkatkan minat mereka terhadap kegiatan
membaca dan menulis sebuah karya, KoreanNC menghadirkan karya-karya
FF dengan memanfaatkan Twitter dan Wordpress sebagai media publikasi.
Produksi KoreanNC dari bulan Oktober 2010-2012 memiliki rata-rata
jumlah komentar positif sebanyak 43-68. Jumlah tersebut menunjukkan
bahwa karya mereka telah menarik hati para remaja pengguna jejaring sosial
untuk kembali membaca sebuah karya. Jumlah komentar positif tersebut
semakin tinggi pada karya-karya berikutnya, yaitu 69-222 komentar dengan
38
30 judul. FF dengan jumlah komentar positif juga menunjukkan bahwa
tulisan tersebut dimanfaatkan sebagai bahan inspirasi untuk ikut menciptakan
karya baru.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin
bertambah jumlah pembaca yang terinspirasi dari KoreanNC, akan semakin
bertambah pula jumlah penulis dan karya di sastra cyber. Contoh FF yang
terinspirasi dari karya penulis sebelumnya adalah “My Wife is Great!” oleh
Minna:
Gambar 10: “ My Wife is Great! (EunHo Couple)” Karya Minna.
Minna menulis “My Wife is Great (EunHo Couple)” didasari oleh karya
sebelumnya dari Choi Hyowon (nama samaran). Noted atau catatan Minna
berbunyi, “kalo author choi hyowon baca ini, tolong komentarnya ya? salam
kenal…”, menunjukkan bahwa sebelumnya dia membaca FF milik Hyowon,
lalu mengharapkan pengarang favorit Minna tersebut memberi komentar
terhadap karya pertama yang dia tulis.
39
B. Pengaruh Produksi FF KoreanNC terhadap Perkembangan Sastra Cyber
Karya sastra selalu memiliki hubungan sebab-akibat dengan dunia luar sastra
(sosial), yaitu jika produksi KoreanNC memiliki manfaat bagi pengguna cyber,
akan memengaruhi pula terhadap perkembangan sastra cyber. Berdasarkan data
produksi mengenai peningkatan jumlah FF dari tahun 2010-2012, maka pengaruh
produksi tersebut terhadap perkembangan sastra cyber adalah sebagai berikut:
1. Menambah Daftar Nama Pengarang Baru Sastra Cyber
Berdasarkan data produksi FF KoreanNC yang ditulis oleh pengarang baru,
hasilnya adalah sebanyak tiga judul (3,7%) pada 2010, 33 judul (40,74%) pada
2011, dan 45 judul (55,56%) pada 2012. Mereka tergolong sebagai pengarang
baru KoreanNC karena meninggalkan catatan bahwa karya tersebut baru pertama
kali ditulis dan diterbitkan KoreanNC. Beberapa di antara mereka juga
menyebutkan bahwa sebelumnya mereka adalah seorang pembaca KoreanNC, lalu
terinspirasi dan menciptakan karya baru di sana. Berikut ini adalah salah satu
kutipan dari “Allow Me to Help You” oleh pengarang baru bernama Dea:
“Annyeonghaseyo !!! *jeng jeng jeng* hehhe Dea imnida aku seperti nya author baru di perFFNC-an. Ini FF NC pertamaku n.nv hehe murni dari pmikiranku sendiri so dont bash please. jadi mohon maaf kalo gajebo, aneh, datar, dll lah hehehe Keep RCL ya gak maksa buat kalian coment, tapi sebaiknya di coment hehe #plak. Kritik dan saran yang membangun aku terima . GAMSA HAMNIDA ^^ *bow*”, (sumber: koreannc.wordpress.com).
Selain pengarang baru, FF KoreanNC juga ditulis oleh pengarang tetap,
yaitu mereka yang aktif menciptakan karya baru sehingga pembaca akan selalu
menemukan nama mereka di beberapa karya lain. Proses seseorang menjadi
40
pengarang tetap KoreanNC hampir sama dengan pengarang baru, dimulai dari
membaca lalu terinspirasi dan menciptakan karya baru, kemudian kembali
berkarya. Alasan mereka kembali berkarya biasanya adalah adanya sebuah
permintaan sequel dari pembaca, atau permintaan teman dekat mereka.
Apabila dijumlahkan dari tahun 2010 sampai 2012, jumlah FF dari
pengarang tetap hanya 19%, sedangkan karya dari pengarang baru mencapai 81%.
Berdasarkan jumlah persentase tersebut, disimpulkan bahwa dalam kurun waktu
dua tahun, KoreanNC telah menghadirkan banyak karya dengan pengarang baru
dan tentu saja menambah daftar nama pengarang sastra cyber.
2. Menambah Daftar Karya Baru Sastra Cyber
Selain menghadirkan nama-nama pengarang baru, KoreanNC juga menerbitkan
karya yang baru pula di dunia cyber. Kehadiran nama-nama pengarang baru
KoreanNC akan memengaruhi jumlah produktivitas mereka. Apabila pengarang
baru tersebut kembali berkarya maka akan semakin bertambah pula jumlah FF di
KoreanNC. Peningkatan produksi tersebut akan semakin tinggi, jika pengarang
lama juga menerbitkan karya baru di situs tersebut. Semakin meningkat jumlah
produksi FF KoreanNC, menunjukkan bahwa semua penulis di komunitas
tersebut selalu aktif untuk menerbitkan FF. Berikut ini merupakan kutipan dari
“ Be My Man” oleh pengarang lama bernama cLauHae (nama samaran) yang
masih aktif menerbitkan FF di sana:
“Annyeong Readers! *bow* Ketemu lagi dengan author yang pabo ini *mengakui yah thor?* Kali ini author kembali dengan FF baru! FF ini terinspirasi dari sebuah lagu kesukaan author *gayamu thor* Jadi ceritanya radar gimana gitu…
41
Dan yang jadinya castnya author sendiri bareng suami author #plakplok Pokoknya, buat yang mau tau… BACA LANGSUNG!! CEKITDOT KE BAWAH!!! Gomawooo~ *bow*”, (sumber: koreannc.wordpress.com).
Pemunculan produksi KoreanNC sebagian besar disebabkan oleh faktor
dari dalam reaksi FF itu sendiri. Artinya ketika karya tersebut mulai diterbitkan,
pembaca yang merasa dirinya tertarik akan terinspirasi dan mencoba untuk
menciptakan karya baru. Banyak di antara kumpulan FF KoreanNC berasal dari
pembaca yang terinspirasi sehingga menambah daftar karya baru di sana. Faktor
lain yang menyebabkan kemunculan produksi KoreanNC adalah reaksi di luar
karya. Reaksi di luar karya adalah seseorang yang bukan pembaca KoreanNC
secara tiba-tiba menyalurkan karya mereka dan menambah produksi situs tersebut.
Salah satu penyebab penambahan produksi akibat reaksi di luar karya adalah
ketika KoreanNC mengadakan lomba atau kompetisi menulis FF.
Tahun 2010 hanya tercatat tiga (3%) judul yang berhasil dipublikasikan
KoreanNC, dengan satu judul pada Oktober dan dua FF pada November.
Peningkatan KoreanNC dalam bidang produksi terlihat pada pertengahan tahun
2011 yaitu Oktober sebanyak 12 (33,33%) judul. Total karya mereka tahun 2011
sebanyak 36 judul dengan rata-rata tiga FF per bulan. Awal tahun 2012
merupakan masa aktif KoreanNC dalam memublikasikan FF. Data yang tercatat
pada Januarai dan Februari sebagai masa aktif KoreanNC sebanyak 13 (21,31%)
judul. Total FF yang dipublikasikan tahun 2012 sebanyak 61 (61%) judul dengan
rata-rata lima FF per bulan. Berdasarkan jumlah persentase pada tahun 2010-2012,
dapat disimpulkan bahwa KoreanNC telah menambah daftar karya-karya baru di
42
sastra cyber. Tahun 2010 sudah tercatat 3% judul, 36% judul pada 2011, dan 61%
judul pada 2012 telah ditambahkan KoreanNC pada daftar produksi karya sastra
cyber.
3. Memberikan Sebuah Penemuan Baru Sastra Cyber berupa FF
Awal abad ke-20 muncul suatu temuan karya-karya sastra baru di dunia virtual
(internet) yang disebut dengan sastra internet atau sastra cyber. Para penulis sastra
cyber terus menghasilkan karya sehingga jumlah kerya tersebut sulit didata, dan
sudah banyak pula situs atau blog yang memublikasikan karya mereka. Salah satu
situs blog yang memublikasikan karya-karya cyber adalah KoreanNC dengan FF
ber-genre NC. Di luar pembahasan genre karya KoreanNC yang berbau seksual,
komunitas tersebut setidaknya sudah memperkenalkan temuan baru di bidang
sastra, yaitu FF. Apabila ditelusuri lebih lanjut, FF tidak hanya sebuah karya yang
ber-genre seksual dan ber-setting Korea, tetapi juga ber-genre romance, fantasy,
misteri, atau pembunuhan.
Definisi FF secara umum yang tersebar di dunia cyber adalah tulisan dari
seorang penggemar (fan) bersifat fiksi (fiction) dengan tokoh idola sebagai
karakter cerita mereka. Karya tersebut terlihat sama seperti cerpen (yang langsung
tamat) atau cerita bersambung (dibagi menjadi beberapa chapter), yang
dipublikasikan melalui website di dunia cyber. Karya baru di bidang sastra cyber
ini sangat unik dan menarik untuk dinikmati pembaca yang aktif bermain cyber.
Oleh karena itu, karya-karya KoreanNC merupakan salah satu contoh
temuan baru sastra cyber. Tidak banyak orang yang mengetahui bahkan membaca
karya-karya tersebut, karena tidak semua FF di komunitas lain diminati banyak
43
orang. KoreanNC merupakan salah satu komunitas FF yang banyak diminati
pengguna cyber. Karya tersebut juga dapat dijadikan sebagai salah satu media
untuk mengenalkan dan memopulerkan FF lain.
4. Menjadikan Sastra Cyber sebagai Teks Interaktif
Sastra cyber mulai banyak dikenal di Indonesia pada 2001, di mana sastra yang
dihadirkan adalah sastra yang hiperteks, tidak ada hubungan interaksi antara teks
dengan pembaca. Ketika sebuah karya FF muncul, salah satunya adalah produksi
KoreanNC, teks dalam sastra cyber mulai bersifat interaktif. Hal tersebut
ditunjukkan dengan penokohan yang terkadang memakai pembaca sebagai tokoh
“aku”, atau membubuhkan beberapa kalimat celetukan pengarang untuk pembaca.
Salah satu ontohnya adalah “[HaMin Scene] 2 Month for (Money) Love”, berikut
kutipan interaksi pengarang kepada pembaca:
“Annyeong readers, author mau sedikit curhat nih. Entah kenapa, selama beberapa minggu ini ada banyak banget ide cerita untuk HaMin. Tapi author susah nulisnya. Tiap dapet beberapa lembar, pasti langsung blank.
“Tapi spesial untuk ff ini, author khusus buat dengan sepenuh jiwa (?) dan selesai dalem waktu beberapa jam aja. FF ini kurang hot, pasti. Entahlah, author lagi males buat yang hot. Author lagi mau buat ff nc yang menitikberatkan sama ceritanya #aseek
“Okay, langsung menikmati aja readers-ssi!” (sumber: koreannc.wordpress.com).
44
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Komputer dan internet merupakan dua hal yang tidak dapat dilepaskan dari
kehidupan masyarakat masa kini. Hampir setiap hari, baik orang dewasa atau
remaja mampu mengakses internet. Kemajuan tersebut diikuti pula oleh sastrawan
dengan menjadikan internet (cyber) sebagai media baru penyebaran sastra mereka,
sehingga disebut sastra cyber.
Peneliti menemukan sebuah karya sastra cyber melalui situs Twitter dan
Wordpress, yaitu fanfiction (FF), yang ditampung oleh KoreanNC. KoreanNC
adalah fandom pecinta Korea yang menerbitkan FF ber-genre seksual, kekerasan,
dan pembunuhan (NC). Penelitian terhadap KoreanNC difokuskan pada jumlah
produksi, kemudian diklasifikasikan dan dianalisis menggunakan monotabel dan
persentase. Analisis terhadap jumlah produksi KoreanNC adalah untuk
mendapatkan jawaban mengenai manfaat dan pengaruh karya tersebut terhadap
perkembangan sastra cyber. Simpulan dari hasil analisis tersebut adalah:
1. Manfaat FF KoreanNC di antaranya adalah meningkatkan minat baca
(melestarikan budaya membaca) pengguna cyber, memberikan inspirasi untuk
ikut berkarya, sebagai media ekspresi dan eksistensi diri penulis cyber, serta
memopulerkan karya tersebut melalui dunia cyber.
2. Pengaruh FF KoreanNC terhadap perkembangan sastra cyber adalah
menambah daftar jumlah karya-karya baru, sehingga menambah daftar nama
penulis sastra cyber lainnya yang belum sempat dianalisis karyanya,
45
memberikan sebuah penemuan baru sastra cyber berupa FF, dan menjadikan
sastra cyber yang semula hiperteks menjadi teks interaktif.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, terdapat beberapa saran
yang ingin disampaikan, yaitu:
1. FF merupakan sebuah temuan karya unik di dunia sastra, karena penulisannya
dikerjakan oleh seorang penggemar dengan tokoh dan setting yang disesuaikan
seperti idola mereka. Oleh karena itu, dari penelitian ini, diharapkan
mahasiswa ataupun sastrawan mulai melirik sebuah FF untuk dikaji secara
lanjut.
2. Setelah diketahui adanya manfaat dan pengaruh karya-karya KoreanNC
terhadap sastra cyber dalam skripsi ini, maka selanjutnya diharapkan
melakukan penelitian mengenai analisis teks salah satu karya FF lain.
46
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Arista Prasetyo dan Ridwan Sanjaya. 2009. Most Wanted Tips of Twitter:
Membongkar rahasia yang paling dicari oleh para pengguna Twitter.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Anggoro, Donny. 2004. Sastra Yang Malas: Obrolan Sepintas Lalu. Solo: Tiga
Serangkai.
Bharata, Jimmy Wahyudi dan Al Kalam. 2008. Blog Wordpress: Buku Kesatu.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Chaniago, Nur Arifin, dkk.. 2000. Kamus Sinonim-Antonim Bahasa Indonesia.
Bandung: Pustaka Setia.
Chasanah, Faridatul. 2010. “Peran Penerbit Galangpress dalam Bidang Produksi
Buku-Buku Sastra”. Skripsi Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Diponegoro.
Djojosuroto, Kinayati dan Trully Wungouw (ed.). 2005. Mozaik Sastra Indonesia:
Dimensi Sastra dari Pelbagai Perspektif. Bandung: Penerbit Nuansa.
Eagleton, Terry. 2007. Teori Sastra: Sebuah Pengantar Komprehensif.
Yogyakarta & Bandung: Jalasutra.
Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi, Model,
Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: Caps.
Escarpit, Robert. 2008. Sosiologi Sastra. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Fauzi, Muchamad. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar.
Semarang: Walisongo Press.
47
Holland, RC.. 1993. Kamus Bergambar Mikroelektronika dan Mikrokomputer.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Idrus. 2010. Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. Jakarta: PT Balai Pustaka.
Jauhari, Heri. 2010. Panduan Penulisan Skripsi: Teori dan Aplikasi. Bandung:
Pustaka Setia.
Kleden, Ignas. 2004. Sastra Indonesia dalam Enam Pertanyaan: Esai-esai Sastra
dan Budaya. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Luxemburg, Jan van, Mieke Bal, dan Willem G. Weststeijn. 1984. Pengantar
Ilmu Sastra. Terjemahan Dick Hartoko. Jakarta: Gramedia.
Martinus, Surawan. 2001. Kamus Kata Serapan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Noor, Redyanto. 2007. Pengantar Pengkajian Sastra. Semarang: Fasindo.
Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. 2003. Kamus++ Jaringan Komputer.
Yogyakarta: ANDI.
2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Bahasa.
Putrodjoyo, Gunawan, 1994. Kamus Komputer Masa Kini. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Sastra dan Cultural Studies: Representasi Fiksi dan
Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Retnoningsih, Ana dan Suharso. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi
Lux. Semarang: CV Widya Karya.
48
Rosman, Mutiara Amboinawati. 2010. “Motif, Tujuan dan Manfaat Facebook
bagi Penulis Sastra”. Skripsi Program Strudi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Diponegoro.
Sugihastuti. 2011. Teori Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Triwikromo, Triyanto. 2009. “Guncangan di Ruang Sosial Virtual”. Suara
Merdeka, 30 Desember.
Yudiono K.S. 2010. Pengantar Sejarah Sastra Indonesia. Jakarta: PT Grasindo.
“Library Fanfiction” dalam http://www.koreannc.wordpress.com diunduh pada
18 November 2012.
“About Fanfiction” dalam http://ffindo.wordpress.com/point-read-me/about-
fanfiction/ diunduh pada 26 September 2012.