bab i pendahuluanrencana pembangunan jangka menengah daerah (rpjmd) kabupaten ogan ilir tahun...
TRANSCRIPT
1
LAMPIRAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR
NOMOR 9 TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA PEMBANGUAN JANGKA MENENGAH DAERAH
KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2016-2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan daerah yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci
keberhasilan dalam mendukung pencapaian target pembangunan daerah. Untuk itu
diperlukan suatu sistem perencanaan pembangunan daerah yang handal. Perencanaan
pembangunan daerah disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan. Perencanaan yang
baik akan memberikan arah, strategi dan cara pencapaian target pembangunan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), ruang lingkup perencanaan pembangunan daerah
meliputi perencanaan jangka panjang (Rencana Pembangunan Jangka Panjang), menengah
(Rencana Pembangunan Jangka Menengah) dan tahunan (Rencana Kerja Pemerintah).
Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-
tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna
pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah mengamanatkan bahwa
perencanaan daerah dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel,
partisipatif, terukur, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan.
Merujuk kepada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 5 Ayat (2),
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan
penjabaran dari visi, misi dan program pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah
pada saat kampanye. Saat ini dengan telah dilantiknya AW. Nofiadi Mawardi S.Psi dan
H.M Ilyas Panji Alam, SH, SE,MM sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2016-
2
2021 pada tanggal 17 Februari 2016, maka Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir harus
menyusun RPJMD periode 5 tahun berikutnya yaitu tahun 2016-2021.
Penyusunan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021 dilakukan melalui
berbagai tahapan analisis data dan informasi hasil pembangunan, serta penelaahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005-
2025 serta dengan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi
Sumatera Selatan dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) memuat arah kebijakan
keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan
Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan
disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan
yang bersifat indikatif. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang memuat target-target
pembangunan selama 5 (lima) tahun untuk mengembangkan potensi serta menangani
permasalahan yang ada.
Sesuai ketentuan yang berlaku, penyusunan RPJMD dilaksanakan melalui
pentahapan penyusunan RPJMD dengan 5 (lima) pendekatan, yaitu pendekatan
teknokratik, partisipatif, politik, atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up).
Sesuai pendekatan dimaksud, maka dalam proses penyusunan RPJMD telah melibatkan
dan mengakomodasi masukan dari seluruh pemangku kepentingan.
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
Dasar hukum penyusunan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021 adalah:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
3
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
8. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tetang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5679);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4575);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4577);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
4
16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);
21. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025;
22. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali di ubah, terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang perubahan
kedua atas Peraturan Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
310);
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 tentang Tata Cara Evaluasi
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 571);
26. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja
Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;
27. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/20/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama;
5
28. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun
2005−2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 07)
29. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 09 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2013−2018
30. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 05 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kab. Ogan Ilir Tahun 2005-2025.
31. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Ogan Ilir 2012-2032.
32. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 02 Tahun 2011 tentang perubahan
Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 02 Tahun 2008 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD
Kab. Ogan Ilir.
33. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 08 Tahun 2013 tentang Perubahan
kedua Perda Kabupaten Ogan Ilir Nomor 03 Tahun 2008 tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Dinas-Dinas Daerah Kab. Ogan Ilir.
34. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 09 Tahun 2013 tentang Perubahan
Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 04 Tahun 2005 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Satpol PP Kab. Ogan Ilir.
1.3. Hubungan Antar Dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ogan
Ilir Tahun 2016–2021 memiliki kedudukan sebagai Dokumen Perencanaan Strategis
Kabupaten Ogan Ilir selama kurun waktu 5 tahun mulai tahun 2016 sampai tahun 2021
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan daerah dan pelayanan
masyarakat tahun 2016–2021, merupakan penampungan aspirasi kebutuhan
masyarakat, tuntutan pembangunan Kabupaten Ogan Ilir dan peningkatan pelayanan
masyarakat.
Secara ringkas, keterkaitan antara RPJMD dengan rangkaian dokumen
lainnya, mulai dari RPJPD, RPJMD, RENSTRA SKPD, RENJA SKPD, RKPD dan APBD dapat
digambarkan secara sistematis dalam bentuk diagram alir seperti diagram pada
gambar 1.1 :
Hubungan antara RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya adalah
sebagai berikut :
a. RPJM Nasional
Hubungan RPJMD dengan RPJM Nasional adalah bahwa penyusunan RPJMD
memperhatikan pada RPJMN yang diatur dalam Peraturan Presiden Republik
6
Indonesia Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2015-2019. Dalam merencanakan pembangunan daerah memperhatikan
kebijakan dan prioritas pembangunan Nasional yang disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan daerah. Kebijakan yang perlu diperhatikan khususnya berkaitan dengan
standar pelayanan minimal yang harus direncanakan pencapaiannya oleh daerah dan
kemudian dilaksanakan
Gambar 1.1
Keterhubungan antar Dokumen Perencanaan
b.RPJMD Provinsi Sumatera Selatan
Hubungan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir dengan RPJMD Provinsi Sumatera
Selatan adalah bahwa penyusunan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir memperhatikan RPJMD
Provinsi Sumatera Selatan yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Sumatera
Selatan Nomor 09 tahun 2014 tentang RPJMD Provinsi Sumatera Selatan tahun 2013-
2018. Dalam RPJMD tersebut perencanan pembangunan daerah Provinsi Sumatera
Selatan dalam lima tahun ke depan mengarah pada Kemakmuran Daerah,
Kesejahteraan Rakyat dan Eksistensi Sumatera Selatan di lingkup Nasional, Regional
dan Internasional. Dengan misi antara lain Meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
Memantapkan stabilitas daerah, Meningkatkan pemerataan yang berkeadilan serta
Meningkatkan pengelolaan lingkungan yang lestari dan penanggulangan bencana.
Dalam konteks Kabupaten Ogan Ilir juga mengarah pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat, peningkatan potensi sumberdaya manusia yang profesional dan produktif
serta peningkatan kualitas pembangunan dengan misi antara lain Meningkatan tata
kelola pemerintah yang baik, Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan yang
merata, Meningkatkan perekonomian daerah melalui pemberdayaan masyarakat dan
peningkatan investasi, Meningkatkan kualitas infrastruktur wilayah perkotaan sampai
rRTRW
7
pelosok perdesaan berbasis lingkungan hidup serta Meningkatkan kualitas politik dan
demokrasi, ketentraman, ketertiban dan keamanan masyarakat.
c. RPJPD Kabupaten Ogan Ilir
RPJMD tahun 2016-2021 berpedoman pada RPJPD kabupaten Ogan Ilir tahun
2005-2025. RPJMD Tahun 2016-2021 ini merupakan tahapan ketiga dari RPJPD
Kabupaten Ogan Ilir, dimana muatan dalam RPJMD berpedoman pada visi misi dan
arah kebijakan umum yang tertuang dalam RPJPD tahun 2005-2025.
d. RPJMD dengan RTRW
• RTRW Nasional
Hubungan antara RPJMD dan RTRW Nasional adalah bahwa penyusunan RPJMD
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021 berpedoman pada arah dan kebijakan RTRW
Nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
• RTRW Provinsi Sumatera Selatan
Hubungan antara RPJMD dan RTRW Provinsi Sumatera Selatan adalah bahwa
penyusunan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021 berpedoman pada
RTRW Provinsi Sumatera Selatan. Artinya Keseluruhan perencanaan
pembangunan di Kabupaten Ogan Ilir yang merupakan penjabaran RPJMD untuk
hal – hal yang menyangkut aspek keruangan wajib mempedomani arah dan
kebijakan penataan ruang yang tertuang dalam RTRW Provinsi Sumatera
Selatan.
• RTRW Kabupaten Tetangga
Hubungan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir dengan RTRW Kabupaten Tetangga yaitu
dalam melaksanakan indikasi program dalam RPJMD harus memperhatikan arahan
struktur ruang dan pola ruang Kabupaten Tetangga yang berbatasan langsung
dengan Kabupaten Ogan Ilir yaitu antara lain :
a. Kabupaten Ogan Ilir dengan Kota Palembang dan Banyusin antara lain ;
• Pola ruang untuk permukiman perkotaan, pertanian lahan basah dan industri
non polutan dan pergudangan
• Struktur ruang diarahkan pada peningkatan sarana dan prasarana perkotaan,
pengembangan air baku dan air minum, pembangunan TPA terpadu (regional)
8
b. Kabupaten Ogan Ilir dengan Muara Enim
• Pola ruang untuk permukiman, pertanian lahan basah, perkebunan, peternakan
dan industri berbasis pertanian/perkebunan,
• Struktur ruang diarahkan untuk pengembangan jaringan transportasi, jaringan
energi, pengelolaan sumber daya air
c . Kabupaten Ogan Ilir dengan OKI
• Pola ruang untuk pertanian lahan basah, perikanan, perkebunan,
• Struktur ruang diarahkan untuk pengembangan jaringan transportasi alternatif,
d. Kabupaten Ogan Ilir dengan OKU
• Pola ruang untuk pertanian lahan basah, perkebunan, dan industri berbasis
pertanian/perkebunan, pertambangan (migas & batubara)
• Struktur ruang diarahkan untuk pengembangan jaringan transportasi darat
e. Kabupaten Ogan Ilir dengan OKU Timur
• Pola ruang untuk permukiman transmigrasi, pertanian lahan basah,
perkebunan,
• Struktur ruang diarahkan untuk pengembangan jaringan transportasi, jaringan
energi dan telekomunikasi
• RTRW Kabupaten Ogan Ilir
Dalam pelaksanaan penyusunan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir 2016-2021
memperhatikan dan mempedomani struktur, pola ruang serta kawasan strategis
dalam RTRW Kabupaten Ogan Ilir sesuai Perda Nomor 1 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2012-2032. Artinya
Keseluruhan perencanaan pembangunan Kabupaten Ogan Ilir yang merupakan
penjabaran RPJMD untuk hal – hal yang menyangkut aspek keruangan tetap
berpedoman pada RTRW Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2012-2032. Maksudnya
adalah perencanaan dan pelaksanaan pembangunan terhadap dinamika pemangku
kepentingan dalam keselarasan dan keseimbangan dengan alam dan lingkungan.
e. RPJMD dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun
2016–2021 ini merupakan dokumen perencanaan yang dipergunakan sebagai
pedoman dalam penyusunan rencana pembangunan tahunan daerah atau Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahunan dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat untuk pencapaian Visi dan
Misi Kepala Daerah (Bupati dan Wakil Bupati periode 2016 – 2021).
9
Dalam penyusunan RKPD, prioritas dan sasaran pembangunan tahunan
daerah diselaraskan dengan program pembangunan daerah yang telah ditetapkan
dalam RPJMD. Target dan pagu program yang dalam RPJMD masih bersifat indikatif
dapat disesuaikan dengan kondisi daerah dan kebutuhan pada saat penyusunan RKPD
f. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)
RPJMD Tahun 2016-2021 menjadi pedoman bagi setiap satuan kerja
perangkat daerah dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renstra SKPD) masing-masing. Penyusunan Renstra-SKPD bersifat indikatif dan lebih
bersifat operasional dalam menjabarkan arah kebijakan serta program sesuai urusan
dan atau fungsi pemerintahan selama 5 (lima) tahun (tahun 2016 sampai tahun 2021).
Renstra SKPD disusun dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang
ditetapkan dalam RPJMD sesuai dengan pokok dan fungsi SKPD
1.4. Sistematika Dokumen RPJMD
Sistematika penulisan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021 terdiri dari 10
(sepuluh ) bab sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Dasar Hukum Penyusunan
1.3 Hubungan Antar Dokumen
1.4 Sistematika Penulisan
1.5 Maksud dan Tujuan
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 Aspek Geografi dan Demografi
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.3 Aspek Pelayanan Umum
2.4 Aspek Daya Saing Daerah
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA
PENDANAAN
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
3.3 Kerangka Pendanaan
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
4.1 Permasalahan Pembangunan
4.2 Isu Strategis
10
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1. Visi
5.2. Misi
5.3. Tujuan dan Sasaran
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN
PENDANAAN
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
1.5. Maksud dan Tujuan
RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021, disusun dengan maksud
mengarahkan penyelenggaraan pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha dalam
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional, pelaksanaan pembangunan di kabupaten Ogan
Ilir sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, dan selanjutnya sebagai
dasar penyusunan dokumen perencanaan lainnya.
Tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021 adalah:
1. Menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan, kebijakan umum, program dan
kegiatan pembangunan daerah jangka menengah serta indikator kinerja
pembangunan daerah;
2. Menetapkan pedoman bagi penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana
Pembangunan Tahunan Daerah (RKPD), Rencana Kerja (Renja) SKPD;
3. Menetapkan pedoman bagi penyusunan RPJMDesa se-Kabupaten Ogan Ilir;
4. Menjamin terwujudnya keterpaduan antara perencanaan pembangunan Kabupaten
Ogan Ilir dengan perencanaan pembangunan Provinsi Sumatera Selatan, antara
Kabupaten Ogan Ilir dengan perencanaan pembangunan nasional, dan antara
Kabupaten Ogan Ilir dengan wilayah yang berbatasan.
11
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 Aspek Geografis Daerah dan Demografis Daerah
2.1.1 Karakteristik Lokasi dan wilayah
a. Luas dan batas wilayah administrasi
Secara administratif Kabupaten Ogan Ilir memiliki 16 kecamatan, 227 desa dan 14
kelurahan, dengan luas wilayah 2.666,07 km2. Kecamatan terluas adalah Kecamatan
Rambang Kuang degan luas 528,82 km2 diikuti Kecamatan Indralaya Utara seluas 502,47
km2, kecamatan Muara Kuang seluas 300,75 km2, sedangkan kecamatan terkecil adalah
Kecamatan Rantau Panjang yang luasnya 40,85 km2. Jumlah desa terbanyak adalah
Kecamatan Pemulutan dengan 25 desa, Kecamatan Tanjung Batu dengan 19 desa, serta
Kecamatan Indralaya Utara dengan 15 desa dan 1 kelurahan.Kabupaten Ogan Ilir
mempunyai batas wilayah administrasi sebagai berikut:
- Sebelah Utara : dengan Kecamatan Gandus, Kecamatan Kertapati, Kecamatan
Seberang Ulu I Kota Palembang serta Kecamatan Rambutan
dan Kabupaten Banyuasin.
- Sebelah Timur : dengan Kecamatan Jejawi, Kecamatan Sirah Pulau Padang,
Kayu Agung, Pedamaran, dan Tanjung Lubuk Kabupaten Ogan
Komering Ilir; serta Kecamatan Cempaka Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur.
- Sebelah Selatan : dengan Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu.
- Sebelah Barat : dengan Kecamatan Lubai, Gelumbang, dan Kecamatan Muara
Belida Kabupaten Muara Enim dan Kecamatan Rambang
Kapak Tengah Kota Prabumulih.
b.Letak dan kondisi Geografis
Secara geografis Kabupaten Ogan Ilir (OI) terletak diantara 20 55’ – 30 15’ Lintang
Selatan dan diantara 1040 20’ – 1040 48’ Bujur Timur.
12
Gambar 2.1
Peta Administrasi Kabupaten Ogan Ilir
Gambar 2.1 Peta Administrasi Kab. Ogan Ilir
13
Tabel 2.1
Luas Wilayah Administrasi Kecamatan dalam Kabupaten Ogan Ilir
NO LUAS KECAMATAN KM2 %
1 MUARA KUANG 300,75 11,28
2 TANJUNG BATU 263,75 9,89
3 TANJUNG RAJA 70,41 2,64
4 INDRALAYA 101,22 3,80
5 PEMULUTAN 122,92 4,61
6 RANTAU ALAI 62,16 2,33
7 INDRALAYA UTARA 472,33 17,72
8 INDRALAYA SELATAN 100,26 3,76
9 PEMULUTAN SELATAN 61,49 2,31
10 PEMULUTAN BARAT 60,00 2,25
11 RANTAU PANJANG 40,85 1,53
12 SUNGAI PINANG 42,62 1,60
13 KANDIS 50,25 1,88
14 RAMBANG KUANG 528,82 19,84
15 LUBUK KELIAT 207,67 7,79
16 PAYARAMAN 180,57 6,77
JUMLAH 2.666,07 100,00
c. Topografi
Kabupaten Ogan Ilir adalah suatu wilayah yang didominasi oleh rawa mengingat 65 % dari
luas wilayah kabupaten yang terdiri atas rawa lebak dan rawa pasang surut. Wilayah
Kabupaten Ogan Ilir memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan lereng
berkisar dari 0 – 5% dengan ketinggian berkisar antara 0 – 50 meter diatas permukaan
laut.
Wilayah bagian utara Kabupaten Ogan Ilir merupakan hamparan dataran rendah berawa
yang sangat luas mulai dari Kecamatan Pemulutan, Pemulutan Barat, Pemulutan Selatan,
sampai Indralaya Selatan. sedangkan Kecamatan Tanjung Batu, Payaraman, Lubuk Keliat,
Rambang Kuang dan Muara Kuang dengan dataran yang bertofografi datar sampai
bergelombang dengan ketinggian sampai 14 meter dari permukaan air laut. Derajat
keasaman tanah berkisar antara pH 4,0 sampai pH 6,0.
14
d. Geologi
Geologi Regional Kabupaten Ogan Ilir secara tatanan stratigrafi termasuk dalam sub
cekungan Palembang, dan merupakan bagian dari cekungan Sumatera Selatan yang
terbentuk pada zaman tersier, hingga diakhiri dengan endapan holosen.
Stratigrafi Regional Kabupaten Ogan Ilir dari tua ke muda terdiri atas endapan gunung
api, endapan sedimen dan endapan permukaan antara lain Formasi Muara Enim (TMPM),
Formasi Kasai (QTK) dan endapan permukaan (Qs dan Qa).
Morfologi Kabupaten Ogan Ilir Berdasarkan pengamatan topografi dan litologi
penyusunnya dapat dibagi menjadi 2 satuan morfologi yaitu, Morfologi Bergelombang
dan Morfologi Dataran.
Ditinjau dari aspek geologi, Kabupaten Ogan Ilir terdiri atas lima formasi geologi, yaitu
formasi alluvial, formasi Palembang anggota bawah, formasi Palembang anggota
tengah, formasi palembang anggota atas dan formasi bahan gunung api muda Tugu
Mulyo.
Struktur geologi yang kompleks seperti patahan, lipatan dan ketidak-stabilan tanah,
tidak ditemui di kabupaten ini. Dalam hubungan ini dapat dinyatakan bahwa seluruh
wilayah OI aman dari kemungkinan bahaya longsor atau gangguan aktifitas geologis
terutama gempa bumi.
Kendala utama bagi wilayah OI, berupa resiko erosi-sedimentasi yang menimbulkan
pendangkalan pada hampir seluruh sungai utama, akibat kemerosotan pengelolaan
DAS. Untuk menekan laju pengendapan oleh erosi, setiap kegiatan pembangunan di
daerah aliran sungai perlu melalui pendekatan konservasi tanah dan air.
e.Hidrologi
Potensi Air Permukaan
Sungai- sungai di Kabupaten Ogan Ilir secara umum saling berhubungan dan mengikat,
aliran sungainya relatif tidak teratur dan sungai-sungai relatif pendek. Sungai-sungai
utama dan cabangnya saling tidak teratur terutama diantara sungai-sungai itu terdapat
rawa-rawa dan diantara rawa yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh cabang
sungai kecil. Pola aliran di daerah Kabupaten Ogan Ilir termasuk pola De ranged,
sementara pada daerah yang litologinya termasuk dalam Formasi Kasai (QTK) Pola
Alirannya Dendritik.
15
Tabel 2.2
Nama Sungai – Sungai Besar di Kabupaten Ogan Ilir
No Nama Sungai Panjang (KM) Lebar (KM) Luas (KM2)
1 Ogan 131.67 0.15 19.75
2 Kelekar 19.63 0.08 1.57
3 Rambang 41.75 0.08 3.34
4 Keramasan 25.69 0.07 1.67
5 Kuang 16.14 0,07 1.13
6 Terusan Bujang 14.50 0.08 1.16
7 Komering 3.63 0.08 0.29
8 Keli 4.33 0.06 0.26
9 Jambu 1.40 0.07 0.098
10 Randu 5.47 0.075 0.41
Sumber : Dinas PU Pengairan Kab. Ogan Ilir
Secara Umum lapisan batuan yang mengandung air tanah atau akuifer, berdasarkan
metode geolistrik potensi air tanah tidaklah sama pada tiap tempat tergantung pada
penyebaran jenis batuan, penyebaran akuifer dan luas daerah imbuhnya kedalam
potensi air tanah. Untuk lebih jelasnya mengenai penyebaran Akuifer Air Tanah di
Kabupaten Ogan Ilir dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :
Tabel 2.3
Penyebaran Akuifer Air Tanah
Kabupaten Ogan Ilir
No Kedalaman
(meter)
Satuan Lapisan Keterangan
1. 20 - 30 Alluvium -
2. 40 - 60 Pasir Lempungan Melensa
3. 120 - 160 Pasir Tidak Merata
4. 180 - 220 Lempung Pasiran – Pasir
Bawah
Tidak Merata
Sumber : Dinas Pertambangan, Energi dan Lingk. Hidup Kab. OI, 2014
f. Klimatologi
Kabupaten Ogan Ilir merupakan daerah yang mempunyai iklim Tropis Basah ( Type B)
dengan musim kemarau berkisar antara bulan Mei sampai dengan bulan Oktober,
sedangkan musim hujan berkisar antara bulan November sampai dengan April. Curah
hujan rata-rata per tahun adalah 1.096 mm dan rata-rata hari hujan 66 hari per tahun.
16
Suhu udara harian berkisar antara 23O C sampai 32o C . Kelembaban udara relatif
harian berkisar antara 69 % sampai 98 %.
Gambar 2.2
Grafik Curah Hujan Bulanan
g. Penggunaan Lahan
Pada tahun 2015 penggunaan lahan di Kabupaten Ogan Ilir terdiri dari lahan yang sudah
diusahakan mencapai 223.015,10 hektar atau 83,66%, belum diusahakan sebesar 13,24%
dan tanah lainnya sebesar 3,08%. Jenis lahan yang sudah diusahakan meliputi peruntukan:
1) perkampungan seluas 5.434,07 ha atau 2,04%, 2) sawah irigasi seluas 31.535 ha atau
11,83%, 3) sawah lebak seluas 24.720,60 ha atau 9,27%, 4) tegalan seluas 78.460,43 ha
atau 29,43%, 5) kebun campuran seluas 20.555,08 ha atau 7,71 %, 6) perkebunan besar
seluas 22.241 ha atau 8,34 %, dan 7) perkebunan rakyat seluas 40.150,92 ha atau 15,06 %.
0
100
200
300
400
500
600
700
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
Jumlah Curah Hujan Bulanan (mm/bln)
Rerata Max Min
17
Tabel 2.4
Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011–2015
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Hektar Hektar Hektar Hektar Hektar
I. Sudah diusahakan 222.276,83 222.014,58 223.015,10 223.097,10 223.097,10
1 Perkampungan / Permukiman 5.365,54 5.349,29 5.352,07 5.434,07 5.484,07
2 Sawah Irigasi (1 x 1) 31.535,00 31.535,00 31.535,00 31.535,00 31.535,00
3 Sawah Lebak 24.721,00 24.721,00 24.720,60 24.720,60 24.695,60
4 Tegalan 78.444,87 78.461,67 78.460,43 78.460,43 78.435,43
5 Kebun Campuran 20.556,00 20.555,70 20.555,08 20.555,08 20.555,08
6 Perkebunan Besar 22.241,00 22.241,00 22.241,00 22.241,00 22.241,00
7 Perkebunan Rakyat 39.413,42 39.150,92 40.150,92 40.150,92 40.150,92
II. Belum diusahakan 36.107,17 36.369,42 35.368,90 35.286,90 35.286,90
1 Hutan Belukar 32.053,17 32.315,67 31.315,29 31.233,29 31.233,29
2 Semak dan Alang-alang 4.054,00 4.053,75 4.053,61 4.053,61 4.053,61
III. Tanah Lainnya 8.223,00 8.223,00 8.223,00 8.223,00 8.223,00
1 Danau, Rawa, Polder 5.750,00 5.750,00 5.750,00 5.750,00 5.750,00
2 Sungai, Jalan 2.473,00 2.473,00 2.473,00 2.473,00 2.473,00
JUMLAH 266.607,00 266.607,00 266.607,00 266.607,00 266.607,00
No Jenis Penggunaan Lahan
Luas Penggunaan Lahan
18
2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah
Kabupaten Ogan Ilir Kabupaten Ogan Ilir dalam arahan RTRW Nasional merupakan bagian
dari Kawasan Andalan Palembang dan sekitarnya. Sektor unggulan yang diarahkan
pengembangannya pada kawasan ini berupa pertanian, industri, pertambangan, kehutanan
dan perikanan.
Dalam arahan RTRW Provinsi Sumatera Selatan, Kota Indralaya ditetapkan sebagai Pusat
Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp), dimana fungsi utamanya adalah sebagai pusat
pemerintah, pusat perdagangan dan jasa regional/lokal, pusat pertanian tanaman pangan,
pengembangan perkebunan dan tanaman keras, pusat pengembangan pendidikan tinggi,
pusat pengembangan permukiman dan pelayanan umum. Sedangkan kota Tanjung Raja
ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dengan fungsi utama pusat pemerintah
kecamatan, pusat perdagangan dan jasa regional/lokal, pusat pengembangan industri
manufaktur, pengembangan perkebunan dan tanaman keras dan pusat pengembangan
permukiman dan pelayanan umum.
Pada Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Palembang, Kabupaten Ogan Ilir merupakan
bagian tak terpisahkan dari Kota Palembang sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN).
Wilayah administrasi Kabupaten Ogan Ilir yang termasuk dalam sistem Metropolitan
Palembang adalah: Kecamatan Indralaya, Kecamatan Indralaya Selatan, Kecamatan
Indralaya Utara, Kecamatan Pemulutan, Kecamatan Pemulutan Selatan, Kecamatan
Pemulutan Barat, Kecamatan Rantau Panjang dan Kecamatan Sungai Pinang. Kabupaten
Ogan Ilir merupakan Kota Satelit bagi Kota Palembang. Penataan kawasan perbatasan
diarahkan pada pengelolaan batas wilayah, pengembangan air baku dan air minum,
jaringan listrik, pembangunan TPA sampah terpadu (regional) serta peningkatan sarana
dan prasarana wilayah.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Ilir memuat rencana struktur ruang yang
meliputi sistem perkotaan yang terkait dengan kawasan perdesaan dan sistem jaringan
prasarana serta rencana pola ruang yang meliputi kawasan lindung dan kawasan budi daya
serta penetapan kawasan strategis. Berikut rencana sistem perkotaan di Kabupaten Ogan
Ilir:
19
Tabel 2.5
Rencana Sistem Perkotaan Kabupaten Ogan Ilir
NO IBUKOTA
KECAMATAN
HIRARKHI
FUNGSI
FUNGSI UTAMA
1 Inderalaya PKWp � Pusat pengembangan kabupaten � Pusat pemerintahan kabupaten � Pusat Pendidikan Tinggi � Pusat perdagangan jasa dan pemasaran � Pusat perhubungan dan komunikasi � Pusat produksi pengolahan � Pusat pelayanan sosial � Pusat pengembangan permukiman baru
2 Tanjung Raja PKL � Pusat perdagangan jasa dan pemasaran � Pertanian � Perkebunan � Perikanan � Peternakan
3 Indralaya Utara PKLp � Pusat pengembangan kabupaten � Pusat Pendidikan Tinggi � Pusat perdagangan jasa dan pemasaran � Pusat perhubungan dan komunikasi � Pusat industri pengolahan � Pusat pelayanan sosial � Pusat pengembangan permukiman baru � Pariwisata � Peternakanan � Pertanian
4 Tanjung Batu PKLp � Pusat perdagangan jasa dan pemasaran � Pusat Industri kerajinan rakyat � Pertanian � Perkebunan
5 Pemulutan PPK � Pusat perdagangan jasa dan pemasaran � Pusat Industri pergudangan � Pertanian � Perikanan � Pengembangan Permukiman
6 Muara Kuang PPK � Pertanian � Perkebunan � Perikanan
7 Payaraman PPK � Pertanian � Perkebunan � Peternakan � Perdagangan
8 Pemulutan Barat PPL � Pertanian
20
NO IBUKOTA
KECAMATAN
HIRARKHI
FUNGSI
FUNGSI UTAMA
� Peternakan � Perikanan
9 Rambang Kuang PPL � Pertanian � Perkebunan � Perikanan
10 Inderalaya Selatan
PPL � Pusat pengembangan kabupaten � Pusat pelayanan sosial � Pusat pengembangan permukiman baru � Pariwisata � Pertanian � Perikanan
11 Rantau Alai PPL � Pertanian � Perkebunan � Perikanan
12 Lubuk Keliat PPL � Pertanian � Perkebunan � Perikanan
13 Sungai Pinang PPL � Pertanian � Perkebunan � Perikanan
14 Pemulutan Selatan
PPL � Pertanian � Perkebunan � Perikanan
15 Rantau Panjang PPL � Pertanian � Peternakan � Perikanan
16 Kandis PPL � Pertanian � Perkebunan � Perikanan
Sumber : RTRW Kab. Ogan Ilir Tahun 2012-2032
2.1.3 Wilayah Rawan Bencana
Bencana yang paling mungkin terjadi di Kabupaten Ogan Ilir adalah banjir dan kebakaran
lahan. Banjir diakibatkan oleh luapan air sungai-sungai besar seperti Sungai Ogan, Sungai
Rambang, Hal ini bukan disebabkan oleh kondisi geologi wilayah yang tidak stabil,
melainkan lebih dikarenakan oleh perilaku kegiatan budidaya manusia yang berlebihan
dan kurang memperhatikan pentingnya kelestarian lingkungan disamping dikarenakan
kondisi topografi yang relatif datar mencapai 0 – 2 % . Daerah rawan banjir meliputi
kawasan sekitar Sungai Ogan yaitu Kecamatan Pemulutan, Kecamatan Pemulutan Barat,
Kecamatan Indralaya, Kecamatan Tanjung Raja, Kecamatan Rantau Alai dan Kecamatan
Muara Kuang serta kawasan sekitar Sungai Rambang yaitu Kecamatan Rambang Kuang.
21
Kebakaran lahan disebabkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan dan perilaku
masyarakat dalam pembukaan lahan. Daerah rawan kebakaran lahan di Kabupaten Ogan
Ilir meliputi Kecamatan Indralaya Utara dan Kecamatan Pemulutan.
Tabel 2.6
Luas dan Tingkat Kerawanan Kebakaran Hutan dan Lahan
Di provinsi Sumatera Selatan tahun 2015
No Kabupaten
Kebakaran 2015 Tingkat Kerawanan
Luas Tahun 2015 (ha)
Jumlah Kecamatan Tinggi (ha) Sedang (ha)
1 Ogan Komering Ilir 377.333 16 475.281 642.915
2 Banyuasin 141.126 15 74.174 417.964
3 Musi Banyuasin 108.281 11 40.344 265.516
4 Musi Rawas 37.666 8 54 57.584
5 Muaraenim 30.292 12 24.795 82.219
6 MURATARA 14.501 4 3.591 32.424
7 Ogan Ilir 12.297 11 0 68.954
8 PALI 5.904 5 19.413 24.656
9 OKU Timur 3.991 2 0 113.518
10 Ogan Komering Ulu 1.088 3 0 32.635
11 Palembang 380 2 0 740
12 Empat Lawang 914 3 0 1.915
13 Lahat 2.789 5 0 39.328
14 OKU Selatan 0 0 0 1.081
15 Prabumulih 0 0 0 2.888
16 Lubuklinggau 0 0 0 0
17 Pagaralam 0 0 0 0
736.563 97 637,652 1,784,338
Sumber : Tim Koordinasi RADALKARHUTLAH Prov. Sumsel
2.1.4 DEMOGRAFI
22
Kabupaten Ogan Ilir memiliki penduduk suku asli Ogan Ilir dan suku pendatang dari pulau
Jawa dan Sunda. Adapun suku asli penduduk Kabupaten Ogan Ilir terdiri dari:
(1) Suku Ogan: meliputi penduduk di sepanjang sungai Ogan mulai dari Desa Munggu
Kecamatan Muara Kuang sampai ke Desa Embacang Kecamatan Lubuk Keliat.
Bahasa yang dipergunakan adalah Bahasa Ogan.
(2) Suku Pegagan: meliputi penduduk di Kecamatan Tanjung Raja, Rantau Panjang,
Sungai Pinang, Rantau Alai, Kandis, Pemulutan, Pemulutan Barat, Pemulutan Selatan,
Indralaya dan sebagian Indralaya Selatan. Bahasa yang terkenal adalah Bahasa
Pegagan.
(3) Suku Penesak: atau disebut suku Meranjat, meliputi penduduk di Kecamatan
Tanjung Batu, Payaraman, sebagian Kecamatan Lubuk Keliat dan sebagian
Kecamatan Indralaya Selatan (desa-desa ex Kecamatan Tanjung Batu), berbahasa
Melayu Palembang atau Bahasa Meranjat.
(4) Suku pendatang seperti suku jawa dan sunda kebanyakan berada di Kecamatan
Indralaya Utara, Muara Kuang (Tanabang) dan Rantau Alai. Bahasa yang mereka
gunakan adalah bahasa sunda atau jawa dan untuk pergaulan dengan penduduk
setempat menggunakan Bahasa Indonesia.
Pada tahun 2013 jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir adalah 450.933 jiwa, dengan
jumlah kepala keluarga mencapai 117.783 kepala keluarga. Jumlah penduduk Laki-laki
mencapai 227.244 jiwa dan perempuan mencapai 223.689 jiwa, dengan pertumbuhan
penduduk adalah 2,0%. Pada tahun 2014 data jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir
mengalami penyempurnaan dengan menggunakan aplikasi system yang dilakukan oleh
Kementerian Dalam Negeri RI sehingga jumlah penduduk berkurang menjadi 426.804 jiwa,
dengan jumlah penduduk Laki-laki mencapai 215.700 jiwa dan perempuan mencapai
211.104 jiwa, dengan penurunan jumlah penduduk minus 5,35 %.Sedangkan pada tahun
2015 jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir adalah 430.038 jiwa, dengan jumlah kepala
keluarga mencapai 120.450 kepala keluarga. Jumlah penduduk Laki-laki mencapai 217.563
jiwa dan perempuan mencapai 212.475 jiwa
Gambar 2.3
Perkembangan Penduduk Kabupaten Ogan Ilir
23
Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2011 - 2015
Gambar 2.4
Perkembangan Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011 - 2015
PERTUMBUHAN 2011 2012 2013 2014 2015
PENDUDUK (%) 2,30 2,23 2,00 -5,35 0,76
2011 2012 2013 2014 2015
Laki-laki 215444 222858 227244 215700 217563
Perempuan 217005 219215 223689 211104 212475
Jumlah 432,449 442,073 450,933 426,804 430,038
432,449 442,073 450,933 426,804 430,038
0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
350000
400000
450000
500000
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
2.30 2.23 2.00
-5.35
0.76
(6.00) (4.00) (2.00)
- 2.00 4.00
2011 2012 2013 2014 2015
Pertumbuhan penduduk (%)
24
Tabel 2.7
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk, Jumlah
Desa dan Kelurahan dalam Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2015.
No Kecamatan
Luas
Wilayah
(km2)
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Kepadatan
Penduduk
(jiwa/km2)
Jumlah
Desa
Jumlah
Kelurahan
1 Muara Kuang 300,75 20.546 68 13 1
2 Tanjung Batu 263,75 47.773 181 19 2
3 Tanjung Raja 70,41 45.769 650 15 4
4 Indralaya 101,22 40.482 400 17 3
5 Pemulutan 122,92 48.418 394 25 -
6 Rantau Alai 62,16 14.395 232 13 -
7 Indralaya Utara 472,33 36.540 77 15 1
8 Indralaya Selatan 100,26 23.531 235 14 -
9 Pemulutan Selatan 61,49 18.363 299 15 -
10 Pemulutan Barat 60,00 14.240 237 11 -
11 Rantau Panjang 40,85 18.032 441 12 -
12 Sungai Pinang 42,62 27.098 636 12 1
13 Kandis 50,25 10.883 217 12 -
14 Rambang Kuang 528,82 21.153 40 13 -
15 Lubuk Keliat 207,67 18.493 89 10 -
16 Payaraman 180,57 24.322 135 11 2
2.666,07 430.038 161 227 14
2.666,07 450,933 169 227 14
2.666,07 442,073 166 227 14
2.666,07 432,449 162 227 14
2.666,07 422,712 158 227 14
Kab Ogan Ilir th 2015
Kab Ogan Ilir th 2014
Kab Ogan Ilir th 2013
Kab Ogan Ilir th 2012
Kab Ogan Ilir th 2011
Sumber : BPS dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Ogan Ilir tahun 2015
Pada tahun 2011 Komposisi jumlah penduduk dalam Kabupaten Ogan Ilir 432.449 jiwa
terdiri dari jenis kelamin perempuan yang mencapai 217.005 jiwa sedangkan jenis kelamin
laki-laki mencapai 215.444 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 162 jiwa/km2.
Pada tahun 2012 Komposisi jumlah penduduk dalam Kabupaten Ogan Ilir 442.073 jiwa
terdiri darijenis penduduk Laki-laki mencapai 222.858 jiwa dan perempuan mencapai
219.215 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 166 jiwa/km2.Pada tahun 2013
Komposisi jumlah penduduk dalam Kabupaten Ogan Ilir 450.933 jiwa terdiri darijenis
penduduk Laki-laki mencapai 227.244 jiwa dan perempuan mencapai 223.689 jiwa,
dengan kepadatan penduduk mencapai 169 jiwa/km2.Pada tahun 2014 Komposisi jumlah
penduduk dalam Kabupaten Ogan Ilir 426.804 jiwa terdiri dari jenis penduduk Laki-laki
mencapai 215.700 jiwa dan perempuan mencapai 211.104 jiwa, dengan kepadatan
penduduk mencapai 160 jiwa/km2.Untuk tahun 2015 jumlah penduduk dalam Kabupaten
Ogan Ilir 430.038 jiwa terdiri dari jenis penduduk Laki-laki mencapai 217.563 jiwa dan
perempuan mencapai 212. 475 jiwa
25
Tabel 2.8 Jumlah Penduduk menurut Kepala Keluarga dan jenis kelamin
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 - 2015.
KEPALA
KELUARGA LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL
1 MUARA KUANG 5.503 10.445 10.101 20.546
2 TANJUNG BATU 12.977 24.020 23.753 47.773
3 TANJUNG RAJA 13.425 22.966 22.803 45.769
4 INDRALAYA 10.920 20.146 20.336 40.482
5 PEMULUTAN 13.749 24.459 23.959 48.418
6 RANTAU ALAI 4.077 7.366 7.029 14.395
7 INDRALAYA UTARA 9.990 18.884 17.656 36.540
8 INDRALAYA SELATAN 6.550 11.658 11.873 23.531
9 PEMULUTAN SELATAN 5.310 9.128 9.235 18.363
10 PEMULUTAN BARAT 4.299 7.065 7.175 14.240
11 RANTAU PANJANG 5.327 9.080 8.952 18.032
12 SUNGAI PINANG 7.828 14.033 13.065 27.098
13 KANDIS 3.123 5.607 5.276 10.883
14 RAMBANG KUANG 5.619 10.787 10.366 21.153
15 LUBUK KELIAT 5.296 9.553 8.940 18.493
16 PAYARAMAN 6.457 12.366 11.956 24.322
120.450 217.563 212.475 430.038
117.823 227.244 223.689 450.933
109.853 222.858 219.215 442.073
108.475 215.444 217.005 432.449
107.106 210.663 212.049 422.712
KECAMATANNOJUMLAH PENDUDUK (JIWA)
KAB OGAN ILIR 2015
KAB OGAN ILIR 2012
KAB OGAN ILIR 2011
KAB OGAN ILIR 2013
KAB OGAN ILIR 2014
Tabel 2.9 Perkembangan JumlahPenduduk masing-masing Kecamatan
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 - 2015.
2011 2012 2013 2014 2015
1 MUARA KUANG 21.500 21.352 21.741 20.436 20.546 0,54
2 TANJUNG BATU 46.559 48.893 49.555 46.871 47.773 1,92
3 TANJUNG RAJA 44.006 45.834 46.808 45.608 45.769 0,35
4 INDRALAYA 45.521 40.535 41.551 40.012 40.482 1,17
5 PEMULUTAN 43.400 49.139 50.453 47.341 48.418 2,27
6 RANTAU ALAI 16.767 15.841 16.154 14.324 14.395 0,50
7 INDRALAYA UTARA 23.231 34.902 35.875 35.310 36.540 3,48
8 INDRALAYA SELATAN 24.852 24.408 24.810 23.255 23.531 1,19
9 PEMULUTAN SELATAN 21.973 19.950 20.383 18.540 18.363 (0,95)
10 PEMULUTAN BARAT 14.802 14.931 15.273 14.186 14.240 0,38
11 RANTAU PANJANG 23.986 19.491 19.846 18.055 18.032 (0,13)
12 SUNGAI PINANG 27.380 28.245 28.749 26.976 27.098 0,45
13 KANDIS 12.437 12.153 12.364 10.933 10.883 (0,46)
14 RAMBANG KUANG 21.637 22.108 22.461 21.446 21.153 (1,37)
15 LUBUK KELIAT 19.348 19.646 19.932 18.819 18.493 (1,73)
16 PAYARAMAN 25.050 24.645 24.978 24.692 24.322 (1,50)
432.449 442.073 450.933 426.804 430.038
Pertumbhn
2015 (%)KECAMATANNO
KAB OGAN ILIR
Jumlah Penduduk (jiwa)
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
26
Komposisi jumlah penduduk menurut kelompok umur Pada tahun 2011, kelompok
usia lanjut (65 tahun keatas) yang berjumlah 20.142 jiwa atau 4,65 % dan penduduk pada
kelompok produktif (umur 25 tahun sampai 64 tahun) mencapai 198.054 jiwa atau 45,79
%, sedangkan kelompok anak usia 14 tahun ke bawah mencapai 105.477 jiwa atau 24,39
% dan jumlah kepala keluarga mencapai 108.475 KK. Komposisi pada tahun 2012,
kelompok usia lanjut (65 tahun keatas) berjumlah 21.328 jiwa dan penduduk pada
kelompok produktif (umur 25 tahun sampai 64 tahun) mencapai 219.252 jiwa, penduduk
kelompok umur 15 tahun sampai 24 tahun mencapai 84.230 jiwa, kelompok anak usia 14
tahun ke bawah mencapai 117.263 jiwa.
Komposisi jumlah penduduk tahun 2013 Komposisi jumlah penduduk dalam Kabupaten
Ogan Ilir 450.933 jiwa terdiri dari jenis penduduk Laki-laki mencapai 227.244 jiwa dan
perempuan mencapai 223.689 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 169 jiwa/km2.
Pada tahun 2014 Komposisi jumlah penduduk dalam Kabupaten Ogan Ilir 426.804 jiwa
terdiri dari jenis penduduk Laki-laki mencapai 215.700 jiwa dan perempuan mencapai
211.104 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 160 jiwa/km2.
Komposisi jumlah penduduk menurut kelompok umur pada tahun 2013, kelompok usia
lanjut (65 tahun keatas) berjumlah 23.509 jiwa, kelompok produktif (umur 25 tahun
sampai 64 tahun) mencapai 226.886 jiwa, kelompok umur 15 tahun sampai 24 tahun
mencapai 83.993 jiwa, sedangkan kelompok anak usia 14 tahun ke bawah mencapai
116.545 jiwa. Komposisi jumlah penduduk menurut kelompok umur pada tahun 2014,
kelompok usia lanjut (65 tahun keatas) berjumlah 21.351 jiwa dan pada kelompok
produktif (umur 25 tahun sampai 64 tahun) mencapai 218.681 jiwa, kelompok umur 15
tahun sampai 24 tahun mencapai 77.395 jiwa, sedangkan kelompok anak usia 14 tahun ke
bawah mencapai 109.377 jiwa.
Tabel 2.10
Komposisi Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011- 2015.
LAKI-LAKI PEREMP JUMLAH LAKI-LAKI PEREMP JUMLAH LAKI-LAKI PEREMP JUMLAH LAKI-LAKI PEREMP JUMLAH LAKI-LAKI PEREMP JUMLAH
1 0 - 14 TAHUN 48.881 56.596 105.477 59.876 57.387 117.263 60.373 56.172 116.545 56.563 52.814 109.377 57.134 53.449 110.583
2 15 - 24 TAHUN 64.025 44.751 108.776 42.197 42.033 84.230 42.580 41.413 83.993 39.712 37.683 77.395 39.645 37.396 77.041
3 25 - 54 TAHUN 81.498 91.884 173.382 97.816 95.285 193.101 99.276 98.248 197.524 94.472 93.940 188.412 94.473 93.393 187.866
4 55 - 64 TAHUN 12.211 12.461 24.672 13.262 12.889 26.151 14.881 14.481 29.362 15.407 14.862 30.269 16.070 15.534 31.604
5 65 THN KEATAS 8.829 11.313 20.142 9.707 11.621 21.328 10.134 13.375 23.509 9.546 11.805 21.351 10.241 12.703 22.944
JUMLAH 215.444 217.005 432.449 222.858 217.005 439.863 227.244 223.689 450.933 215.700 211.104 426.804 217.563 212.475 430.038
TAHUN 2015 (JIWA)TAHUN 2011(JIWA) TAHUN 2012 (JIWA)KELOMPOK UMURNO
TAHUN 2013 (JIWA) TAHUN 2014 (JIWA)
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
27
Gambar 2.5
Diagram Komposisi Jumlah Penduduk menurut Jenis Lapangan Usaha/Pekerjaan di
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2015
Prosentase penduduk Kabupaten Ogan Ilir menurut jenis pekerjaan tahun 2011
menunjukkan bahwa Jenis Lapangan Usaha/Pekerjaan terbanyak adalah sebagai petani
dan buruh tani yang mencapai 163.329 orang atau 60,65 %, diikuti Pedagang dan
Transportasi sebesar 54.104 orang atau 19,38 persen serta Bekerja di industri kecil
menengah besar dan konstruksi mencapai 41.739 orang atau 14,95 %, dan terkecil
adalah bergerak pada jasa, PNS, TNI, Polri yang hanya mencapai14.015 orang atau
sebanyak 5,02% dari jumlah penduduk yang memiliki pekerjaan utama sebanyak
279.190 jiwa.
Prosentase penduduk Kabupaten Ogan Ilir menurut jenis pekerjaan tahun 2013
menunjukkan bahwa Jenis Lapangan Usaha/Pekerjaan terbanyak adalah sebagai petani
dan buruh tani yang mencapai 169.566 orang atau 57,74 %, kemudian diikuti
Pedagang dan Transportasi sebesar 49.984 orang atau 17,02 persen serta Bekerja di
industri kecil menengah besar dan konstruksi mencapai 39.566 orang atau 13,47 %,
dan terkecil adalah bergerak pada jasa, PNS, TNI, Polri yang hanya mencapai 34.561
orang atau sebanyak 11,77 % dari jumlah penduduk yang memiliki pekerjaan utama
sebanyak 293.677 jiwa.
Prosentase penduduk Kabupaten Ogan Ilir menurut jenis pekerjaan tahun 2014 menunjukkan bahwa Jenis Lapangan Usaha/Pekerjaan terbanyak adalah sebagai petani dan buruh tani yang mencapai 160.960 orang atau 58,02 %, kemudian diikuti Pedagang dan Transportasi sebesar 48.049 orang atau 17,32 persen serta Bekerja di
Petani dan
Buruh Tani
60%
Industri dan
Konstruksi
13%
Dagang dan
Transportasi
17%
Jasa, PNS, TNI,
Polri
10%
MATA PENCAHARIAN PENDUDUK MENURUT LAPANGAN USAHA /
PEKERJAAN KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2015
28
industri kecil menengah besar dan konstruksi mencapai 36.620 orang atau 13,20 %, dan terkecil adalah bergerak pada jasa, PNS, TNI, Polri yang hanya mencapai 31.793 orang atau sebanyak 11,46 % dari jumlah penduduk yang memiliki pekerjaan utama sebanyak 277.422 jiwa. Prosentase penduduk Kabupaten Ogan Ilir menurut jenis pekerjaan tahun 2015
menunjukkan bahwa Jenis Lapangan Usaha/Pekerjaan terbanyak adalah sebagai petani
dan buruh tani yang mencapai 167.939 orang atau 60,08 %, kemudian diikuti
Pedagang dan Transportasi sebesar 46.737 orang atau 16,72 persen serta Bekerja di
industri kecil menengah besar dan konstruksi mencapai 36.730 orang atau 13,14 %,
dan terkecil adalah bergerak pada jasa, PNS, TNI, Polri yang hanya mencapai 28.120
orang atau sebanyak 10,06 % dari jumlah penduduk yang memiliki pekerjaan utama
sebanyak 279.525 jiwa.
Tabel 2.11
Komposisi Jumlah Penduduk menurut Lapangan Usaha/Pekerjaan di Kabupaten Ogan
Ilir Tahun 2011-2015
Jiwa % Jiwa % Jiwa % Jiwa % Jiwa %
1 Petani dan Buruh Tani 169.329 60,65 173.292 61,08 169.566 57,74 160.960 58,02 167.939 61,36
2 Pedagang dan Transportasi 54.107 19,38 54.132 19,08 49.984 17,02 48.049 17,32 46.737 15,98
3 Industri dan Konstruksi 41.739 14,95 42.727 15,06 39.566 13,47 36.620 13,20 36.730 12,23
4 Jasa, PNS, TNI, POLRI dll 14.015 5,02 13.563 4,78 34.561 11,77 31.793 11,46 28.120 10,43
JUMLAH 279.190 100,00 283.714 100,00 293.677 100,00 277.422 100,00 277.962 100,00
2011 2015Jenis PekerjaanNo
2012 2013 2014
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
Pada Tahun 2015 Jumlah penduduk yang menganut Agama Islam tahun 2015 mencapai
428.334 jiwa atau 99,60 % dari total penduduk Kab Ogan Ilir 430.038 jiwa, Kristen
Protestan 149 jiwa, Katholik 402 jiwa, Budha 27 jiwa dan Agama Hindu 7 jiwa, serta
penganut aliran kepercayaan sebanyak 104 jiwa
29
Tabel 2.12
Komposisi Jumlah Penduduk menurut Agama yang dianut per Kecamatan dalam
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2013 - 2015.
Islam Protestan Katholik Budha HinduKong
hucu
Aliran
Kepercayaan
1 MUARA KUANG 20.530 3 6 - - - 7 20.546
2 TANJUNG BATU 47.752 10 - - 1 - 10 47.773
3 TANJUNG RAJA 45.684 50 7 - 1 - 27 45.769
4 INDRALAYA 40.228 214 29 - 3 - 8 40.482
5 PEMULUTAN 47.961 51 10 389 - 7 - 48.418
6 RANTAU ALAI 14.239 108 32 - - - 16 14.395
7 INDRALAYA UTARA 36.000 442 52 12 22 - 12 36.540
8 INDRALAYA SELATAN 23.525 6 - - - - - 23.531
9 PEMULUTAN SELATAN 18.361 2 - - - - - 18.363
10 PEMULUTAN BARAT 14.240 - - - - - - 14.240
11 RANTAU PANJANG 18.029 2 - - - - 1 18.032
12 SUNGAI PINANG 27.094 2 1 - - - 1 27.098
13 KANDIS 10.883 - - - - - - 10.883
14 RAMBANG KUANG 21.127 26 - - - - - 21.153
15 LUBUK KELIAT 18.372 109 11 1 - - - 18.493
16 PAYARAMAN 24.309 12 1 - - - - 24.322
428.334 1.037 149 402 27 7 82 430.038
425.121 1.012 150 390 19 8 104 426.804
449.511 571 336 512 3 22 450.955KAB OGAN ILIR 2013
KECAMATANNO
KAB OGAN ILIR 2015
KAB OGAN ILIR 2014
Jumlah
Menurut Agama yang dianut (jiwa)
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Analisa kinerja atas fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi dilakukan
terhadap indikator pertumbuhan PDRB, laju inflasi, Indek Gini, Pemerataan versi Bank
Dunia, Indek Ketimpangan Williamson (indek ketimpangan regional), persentase
penduduk diatas garis kemiskinan, angka kriminalitas yang tertangani.
a. Pertumbuhan PDRB
Pertumbuhan PDRB merupakan salah satu indikator umum untuk mengetahui laju
pertumbuhan ekonomi suatu daerah, baik itu PDRB denga Migas maupun Tanpa Migas.
30
Tabel 2.13
Perkembangan PDRB Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011 - 2015 Atas Dasar Harga Berlaku.
(Rp.) % 2012 % 2013 % 2014 *) % 2015 **) %
1. Pertanian Kehutanan dan Perikanan 1.531.138 30,09 1.665.351 28,75 1.817.659 27,76 1.854.939 25,25 1.901.797 23,07
2. Pertambangan dan Penggalian 356.396 7,00 491.226 8,48 588.860 8,96 715.219 9,73 789.379 9,58
3. Industri Pengolahan 580.211 11,40 613.106 10,58 710.533 10,92 796.079 10,84 894.245 10,85
4. Pengadaan Listrik dan Gas 1.928 0.04 2.007 0,03 2.057 0,03 2.402 0,03 3.271 0,04
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan daur Ulang
1.151 0,02 1.372 0,02 1.486 0,02 1.834
0,022.158
0,03
6. Bangunan/kontruksi 749.207 14,72 896.565 15,48 1.027.062 15,63 1.235.575 16,82 1.396.346 16,94
7.Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil
dan Motor 704.044 13,84 772.173 13,33 845.934 12,92 949.542 12,92 1.226.020 14,87
8.Transportasi dan Pergudangan 50.022 0,98 55.824 0,98 66.266 1,01 78.564 1,07 94.643 1,15
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum163.075 3,20 190.170 3,28 223.058 3,39 266.053 3,62 320.123 3,88
10. Informasi dan Komunikasi 15.491 0,30 17.394 0,30 19.188 0,29 21.498 0,29 24.165 0,29
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 78.475 1,54 102.604 1,77 119.931 1,78 129.322 1,76 138.653 1,68
12. Perumahan/Real Estate 122.029 2,40 134.097 2,31 146.571 2,23 174.225 2,37 206.367 2,50
13. Jasa Perusahaan 6.575 0,13 7.436 0,13 8.400 0,13 9.386 0,13 10.447 0,13
14. Administrasi Pemerintahan dan Pertanahan557.766 10,96
654.377 11,30 766.801 11,67 860.639 11,71 969.732 11,77
15. Jasa Pendidikan 96.953 1,91 112.202 1,94 129.413 1,97 149.860 2,04 163.331 1,99
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 35.882 0,71 40.173,00 0,69 44.406,00 0,68 50.120 0,68 56.366 0,68
17. Jasa Lainnya 999 0,75 1.147 0,65 1.320 0,61 1.533 0,57 1.785 0,54
PDRB DENGAN MIGAS 5.088.762 100 5.793.514 100 6.557.520 100 7.337.018 100 8.242.438 100,00
PDRB TANPA MIGAS 4.816.231 5.439.178 6.106.200 6.796.448 7.671.083
LAPANGAN USAHA
TAHUN / NILAI PDRB HARGA BERLAKU (JUTA RUPIAH)
2011 2012 2013 2014 2015
Ket : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara Sumber : BPS Kabupaten Ogan Ilir, 2011-2015
31
Tabel 2.14
Perkembangan PDRB Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 sampai 2015
Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000.
(Rp.) % 2012 % 2013 % 2014 *) %
1. Pertanian Kehutanan dan Perikanan 1.432.974 30,23 1.499.316 29,28 1.570.214 28,54 1.602.789 27,31
2. Pertambangan dan Penggalian 318.606 6,72 404.495 7,90 456.866 8,30 522.273 8,90
3. Industri Pengolahan 553.974 11,68 570.865 11,15 606.789 11,03 637.598 10,86
4. Pengadaan Listrik dan Gas 2.047 0,04 2.204 0,04 2.363 0,04 2.529 0,04
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan daur
Ulang1.166 0,02
1.366 0,03 1.501 14,29 1.655 0,03
6. Bangunan/kontruksi 656.827 13,86 716.650 14,00 786.370 14,15 853.875 14,55
7.Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
Mobil dan Motor 667.512 14,08 719.550 14,05 778.443 1,08 842.250 14,35
8.Transportasi dan Pergudangan 49.938 1,05 55.197 1,08 59.213 3,19 63.829 1,09
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 150.765 3,18 162.410 3,17 175.462 0,35 189.377 3,23
10. Informasi dan Komunikasi 15.696 0,33 17.606 0,34 19.512 1,78 21.408 0,36
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 74.407 1,57 88.904 1,74 98.124 2,52 102.867 1,75
12. Perumahan/Real Estate 117.556 2,48 128.150 2,50 138.890 0,13 150.571 2,57
13. Jasa Perusahaan 6.198 0,13 6.564 0,13 6.898 11,15 7.233 0,12
14. Administrasi Pemerintahan dan
Pertanahan 526.912 11,23 569.540 11,12 613.412 2,01 662.884 11,30
15. Jasa Pendidikan 93.975 1,98 103.458 2,02 110.531 0,75 127.204 2,17
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 35.299 0,74 38.155,00 0,75 41.094,00 0,65 44.820 0,76
17. Jasa Lainnya 36.650 0,77 36.685 0,72 35.982 0,61 35.448 0,60
PDRB DENGAN MIGAS 4.740.501 100 5.121.358 100 5.501.665 100 5.868.608 100
PDRB TANPA MIGAS 4.816.231 5.439.178 6.106.200 6.796.448
LAPANGAN USAHA
TAHUN / NILAI PDRB HARGA KONSTAN (JUTA RUPIAH)
2011 2012 2013 2014
Ket : *) Angka sementara **) Angka estimasi
Sumber : BPS Kabupaten Ogan Ilir, 2011-2015.
32
Gambar 2.6
Grafik Perkembangan PDRB Dengan Migas
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011-2015
Gambar 2.7
Grafik Perkembangan PDRB tanpa Migas pada Harga Berlaku dan Harga Konstan
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010-2015
(tanpa Migas) 2011 2012 2013 2014 2015
PDRB Berlaku 4.816.231 5.439.178 6.106.200 6.796.448 7.671.083
PDRB Konstan 4.486.031 4.795.856 5.128.967 5.435.500 5.705.495
Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian Ogan Ilir pada tahun 2015 mengalami perlambatan dibandingkan
pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Ogan Ilir tahun 2015
mencapai 5,56 persen, sedangkan tahun 2014 sebesar 6,55 persen. Penurunan laju
pertumbuhan ini sudah terjadi selama tiga tahun terakhir. Hal yang sama terjadi pada
perekonomian Sumatera Selatan yang juga mengalami penurunan selama tiga tahun
terakhir. Jika dilihat lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi tertinggi di Ogan Ilir dicapai
oleh kategori Jasa pertambangan dan penggalian sebesar 12,99 persen. Kategori
5,088,762 4,740,401
8,242,437
6,178,370
-
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
PDRB Harga Berlaku PDRB Harga Konstan
2011
2012
2013
2014
2015
4,816,231 4,486,031
7,671,083
5,705,495
-
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
PDRB Harga Berlaku PDRB Harga Konstan
2011
2012
2013
2014
2015
33
transportasi dan pergudangan juga tercatat mengalami peningkatan yang cukup tinggi
dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 11,10 persen.
Gambar 2.8
Grafik Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 - 2015
2011 2012 2013 2014 2015
LPE dengan Migas 7,56 8,03 7,26 6,55 5,56
LPE tanpa Migas 6,93 6,91 6,95 5,98 4,97
Tabel 2.15 Rincian Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011 - 2015.
HB HK HB HK HB HK HB HK HB HK
1. Pertanian Kehutanan dan Perikanan 11,91 4,73 8,77 4,63 9,52 4,73 0,65 2,11 2,24
2. Pertambangan dan Penggalian 36,21 21,77 37,83 26,96 19,88 12,95 21,46 14,32 12,99
3. Industri Pengolahan 8,92 4,00 5,67 3,05 17,07 5,23 13,81 4,96 3,47
4. Pengadaan Listrik dan Gas 0,84 7,02 4,10 7,70 2,44 7,20 16,80 7,04 4,94
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah
dan daur Ulang 1,26 2,5519,20 17,12 8,24 9,92 24,01 10,21 7,84
6. Bangunan/kontruksi 26,86 11,21 19,67 9.13 14,56 9,71 20,32 8,58 5,31
7.Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Motor 12,16 6,349,68 7,81 9,98 7,80 12,96 7,61 5,06
8.Transportasi dan Pergudangan 6,12 5,94 11,60 10,53 18,71 7,28 18,56 7,80 11,10
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum 15,45 6,7316,62 7,72 17,29 8,04 19,28 7,93 8,59
10. Informasi dan Komunikasi 15,51 17,03 12,29 12,17 10,31 10,83 12,04 9,71 8,97
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 10,21 4,50 30,75 19,48 13,69 10,37 9,86 2,91 3,93
12. Perumahan/Real Estate 12,94 8,80 9,89 9,01 9,30 8,38 18,87 8,41 8,07
13. Jasa Perusahaan 11,80 5,39 13,11 5,91 12,95 5,09 11,73 4,85 4,36
14. Administrasi Pemerintahan dan
Pertanahan 14,27 7,9517,32 8,09 17,18 7,70 12,24 8,07 8,75
15. Jasa Pendidikan 19,44 15,78 15,73 10,09 15,34 6,84 15,80 15,08 6,94
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8,72 6,95 11,96 8,07 10,54 7,70 12,87 9,07 7,65
17. Jasa Lainnya 13,04 7,85 2,56 0,09 6,59 1,91 4,23 1,49 0,42
PDRB DENGAN MIGAS 7,56 8,03 7,26 6,55 5,56
LAPANGAN USAHA
LPE KAB. OGAN ILIR (PERSEN)
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber : Buku PDRB BPS Kab. Ogan Ilir tahun 2011-2015
7.566.93
8.036.917.26 6.956.55
5.985.564.97
0
2
4
6
8
10
LPE dg Migas LPE tanpa Migas
2011 2012 2013 2014 2015
34
b. Laju Inflasi
Inflasi merupakan gambaran tentang terjadinya perubahan harga. Fluktuasi harga yang
terjadi akan mempengaruhi daya beli konsumen, karena berakibat terhadap
ketidakseimbangan dengan pendapatan. Laju inflasi ini merupakan alat ukur yang
dapat menggambarkan kenaikan/penurunan harga dari sekelompok barang dan jasa
yang berpengaruh terhadap kemampuan daya beli masyarakat. Informasi laju inflasi ini
berguna untuk memonitor harga barang dan jasa dan mengambil kebijakan khusus
yang diperlukan.
Tabel 2.16
Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun 2011-2015 Kabupaten Ogan Ilir
Uraian Laju inflasi
Tahun Rata-rata Pertumbuhan 2011 2012 2013 2014 2015
Kab. Ogan Ilir Dengan migas
7,35 5,38 5,58 4,82 3,05 0,475
Provinsi Sumsel 3,78 2,72 7,04 8,48 3,10 -0,17
Nasional 3,79 4,30 8,38 8,36 3,35 -0,11 Sumber : BPS Tahun 2016
Gambar 2.9
Grafik Perkembangan Laju Pertumbuhan Inflasi
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 - 2015
2011 2012 2013 2014 2015
Ogan Ilir 7.35 5.38 5.58 4.82 3.05
Prov. Sumsel 3.78 2.72 7.04 8.48 3.1
Nasional 3.79 4.3 8.38 8.36 3.35
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Ax
is T
itle
35
Perkembangan laju inflasi di Kabupaten Ogan Ilir cendrung menurun dari tahun
2011sampai tahun 2015, pada tahun 2011-2012 laju inflasi di Kabupaten Ogan Ilir
lebih tinggi dibanding inflasi provinsi Sumatera Selatan dan inflasi Nasional, Tahun
2013-2014 kondisi tersebut berbalik dimana inflasi di Kabupaten Ogan Ilir cenderung
lebih rendah dibanding inflasi Provinsi Sumatera Selatan dan inflasi Nasional
c. PDRB Perkapita
Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu,
maka akan dihasilkan suatu PDRB Per kapita. Ada dua pendekatan untuk mengukur
PDRB Perkapita yaitu PDRB atas harga berlaku dan PDRB atas harga konstan. PDRB Per
kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu
orang penduduk, sedangkan PDRB perkapita atas harga konstan berguna untuk
menunjukkan pertumbuhan nyata
Jika dilihat dari grafik PDRB perkapita berdasarkan harga konstan secara keseluruhan
PDRB Perkapita Kabupaten Ogan Ilir mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini
juga berdampak terhadap pendapatan masyarakat ogan ilir, dimana PDRB perkapita
berdasarkan harga berlaku menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan
Gambar 2.10
GRAFIK PDRB Per Kapita Kab. Ogan Ilir
Menurut Lapangan Usaha (Juta Rp),
Tahun 2011-2015
2011 2012 2013 2014 2015
PDRB per Kapita ADHK 4,819,083 5,148,846 14,208,662 14,493,245 14,420,552
PDRB per Kapita ADHB 11,188,771 12,930,027 16,464,807 18,168,671 19,238,163
-
5,000,000
10,000,000
15,000,000
20,000,000
25,000,000
30,000,000
35,000,000
40,000,000
PD
RB
PE
R K
AP
ITA
(JU
TA
)
36
Gambar 2.11
Grafik Perkembangan Pendapatan per kapita penduduk
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 – 2015
PDRBperkapita
denganMigas
PDRBperkapita
tanpa Migas
PendapatanReg
perkapita dgMigas
PendapatanReg
perkapitatnpa Migas
2011 11,188,771 10,984,440 9,500,568 9,291,435
2012 12,930,027 12,719,919 10,979,097 10,759,430
2013 16,464,807 15,804,926 13,962,156 13,001,212
2014 18,168,671 16,830,056 15,407,033 14,271,888
2015 19,238,163 17,904,601 16,313,962 15,183,102
- 5,000,000
10,000,000 15,000,000 20,000,000 25,000,000
2011
2012
2013
2014
2015
37
Tabel 2.17
Perkembangan pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011- 2015
Dengan
MigasTanpa Migas
Dengan
MigasTanpa Migas Dengan Migas Tanpa Migas
Dengan
MigasTanpa Migas
Dengan
MigasTanpa Migas
Jumlah Penduduk Tengahan Tahun 418.758 418.758 418.758 418.758 418.758
Nilai PDRB Harga Berlaku (juta) 4.421.042 4.255.418 5.071.482 4.898.181 6.557.521 6.106.200 7.337.018 6.796.448 8.242.437 7.671.083
Nilai PDRB Harga Konstan (juta) 1.888.523 1.837.898 2.016.443 1.965.946 5.492.925 5.128.967 5.852.778 5.435.500 6.178.370 5.705.495
Laju Pertumbuhan Ekonomi ( % ) 7,91 6,78 6,77 6,97 7,26 6,95 6,55 5,98 5,56 4,97
PDRB per Kapita ADHB 11.188.771 10.984.440 12.930.027 12.719.919 16.464.807 15.804.926 18.168.671 16.830.056 19.238.163 17.904.601
PDRB per Kapita ADHK 4.819.083 4.744.164 5.148.846 5.075.353 14.208.662 13.268.701 14.493.245 13.459.938 14.420.552 13.316.843
Pendapatan Regional per Kapita Harga Berlaku 9.500.568 9.291.435 10.979.097 10.759.430 13.962.156 13.001.212 15.407.033 14.271.888 16.313.962 15.183.102
Pendapatan Regional per Kapita Harga Konstan 4.054.883 3.980.481 4.332.353 4.258.357 12.071.953 11.272.073 12.685.937 11.781.484 12.622.309 11.656.233
JUMLAH PENDUDUK (JIWA) 432.449 Jiwa 442.073 Jiwa 450.933 Jiwa 426.804 Jiwa 430.038 Jiwa
Tahun 2013r)
Uraian
Tahun 2011 Tahun 2014*) Tahun 2015 E)Tahun 2012
Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara E) Angka Estimasi
Sumber : Berdasarkan Data BPS Kabupaten Ogan Ilir, 2015
38
d. Indek Gini Ratio
Index atau koefisien gini merupakan indikator yang digunakan untuk menilai tingkat
pemerataan distribusi pendapatan.
Nilai gini ratio berkisar antara 0 dan 1, jika:
G < 0,3 = ketimpangan rendah
0,3 ≤ G ≤ 0,5 = ketimpangan sedang
G > 0,5 = ketimpangan tinggi
Tabel 2.18
Indek Gini kabupaten Ogan Ilir Tahun 2012-2014
Indikator tahun
2011 2012 2013 2014 2015
Indek Gini 0,367 0,317 0,316 0,369 Sumber : BPS Provinsi Sumatera Selatan dalam Indikator Kesejahteraan Rakyat Tahun 2012-2014
Berdasarkan data perkembangan indek gini dari tahun 2012 ke tahun 2015 menunjukkan
rasio gini cenderung menurun dari 0,367 menjadi 0,316 pada tahun 2014, pada tahun
2015 indek Gini naik pada angka 0,369 namun demikian ketimpangan pendapatan
penduduk Kabupaten Ogan Ilir masih termasuk kategori ketimpangan sedang
e. Pemerataan Pendapatan Versi Bank Dunia
Pemerataan pendapatan versi bank dunia adalah analisis ekonomi makro yang
mengelompokkan penduduk ke dalam tiga kelompok berdasarkan besarnya pendapatan,
yaitu 40% penduduk berpendapatan rendah. 40% penduduk berpendapatan menengah
dan 20 % berpendapatan tinggi.
Data pemerataan pendapatan menggunakan pendekatan yang dikembangkan oleh Bank
Dunia telah disediakan oleh BPS pada pelaksanaan sesenas 2012-2014. Adapun hasil
perhitungan data pemerataan pendapatan untuk Kabupaten Ogan Ilir adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.19 Pemerataan Pendapatan Versi Bank Dunia
Tahun 2012-2014
Indikator Tahun
2012 2013 2014
40 persen terendah 18,66 22,36 22,36
40 persen menengah 36,55 37,87 37,87
20 persen tertinggi 44,80 39,76 39,76 Sumber : BPS Provinsi Sumatera Selatan dalam Indikator Kesejahteraan Rakyat Tahun 2012-2014
39
Bank dunia telah membuat tipologi tingkat ketimpangan, yaitu :
1. Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen
terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk kurang dari 12 persen
dikategorikan ketimpangan tinggi
2. Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang termasuk kategori 40 persen
terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk antara 12-17 persen
dikategorikan ketimpangan sedang/menengah
3. Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen
terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk lebih dari 17 persen
dikategorikan ketimpangan rendah.
Jika dilihat dari tabel pemerataan pendapatan versi bank dunia, dimana proporsi jumlah
pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total
pendapatan seluruh penduduk yaitu 18,66, 36,55 dan 44,80 , maka Kabupaten Ogan Ilir
tergolong Kabupaten dengan ketimpangan pendapatan rendah
f. Kemiskinan
Persentase penduduk diatas garis kemiskinan dari tahun ketahun masih fluktuatif, belum
menunjukkan kenaikan yang cukup berarti, hal ini menunjukkan bahwa untuk lima tahun
kedepan masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah Kabupaten Ogan Ilir untuk
menciptakan lingkungan usaha yang mendukung penciptaaan lapangan kerja baru hingga
bisa memacu peningkatan persentase penduduk diatas garis kemiskinan
Tabel 2.20
Presentase Penduduk di atas garis Kemiskinan
No Keterangan Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
1 Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) 53.324 51.300 50.300 55.400 54.200
2 Penduduk Miskin (%) 13,98 13,18 12,79 13,86 13,38
3 Garis Kemiskinan(Rp/kapita/Bulan) 253.074 279.164 295.279,15 313. 725 322 .325
4 Penduduk diatas garis kemiskinan (%) 85,61 87,21 86,14 86,82
5 Indek Kedalaman Kemiskinan (Indeks) 1,88 1,94 1,64 1,76 2,16
Sumber: TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan)
40
Gambar 2.12
Grafik Perkembangan Angka Kemiskinan Penduduk
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011 – 2015
Gambar 2.13
Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 – 2014
g. Angka Kriminalitas
Angka Kriminalitas : Jumlah tindak kejahatan yang tertangani dalam setahun dibagi jumlah penduduk di kali 10.000
2010 2011 2012 2013 2014
Angka Kemiskinan (%) 13.98 13.18 12.79 13.86 13.38
12
13
14
15
Angka Kemiskinan (%)
53,324
51,300
50,300
55,400
54,200
47,000
48,000
49,000
50,000
51,000
52,000
53,000
54,000
55,000
56,000
Jumlah Kemiskinan Penduduk Kab Ogan Ilir (jiwa)2010 2011 2012 2013 2014
41
Tabel 2.21
Jumlah Tindak Kriminal di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011-2015
No Jenis Kriminalitas Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Kasus Narkoba 28 38 42 67 61
2 Jumlah Kasus Pembunuhan 7 2 7 8 8
3 Jumlah kejahatan seksual 23 7 21 24 7
4 Jumlah kasus penganiayaan 30 43 41 39 36
5 Jumlah Kasus pencurian 471 216 274 278 154
6 Jumlah Kasus penipuan 40 22 18 31 29
7 Jumlah pemalsuan uang
8 Jumlah tindak kriminalitas selama setahun 929 468 531 398 394
Sumber; Polres Kab. Ogan Ilir Tahun 2016
Tabel 2.22
Angka Kriminal di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011-2015
No Jenis Kriminalitas Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah tindak kriminalitas selama setahun 929 468 531 398 394
2 Jumlah penduduk 422.712 432.449 442.073 450.933 430.038
3 Angka Kriminalitas yang tertangani 21,98 10,82 12,01 8,83 9,16
Sumber; Polres Kab. Ogan Ilir Tahun 2016
2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial
Beberapa urusan yang sangat berpengaruh bagi kesejahteraan masyarakat adalah urusan
pendidikan, kesehatan, pertanahan dan ketenagakerjaan. Adapun analisis kinerja pada
fokus kesejahteraan sosial adalah pada indikator, angka melek huruf, angka rata-rata lama
sekolah, angka partisipasi kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, angka partisipasi
murni, angka kelangsungan hidup bayi, angka usia harapan hidup, persentase penduduk
yang memiliki lahan, dan rasio penduduk yang bekerja
a. Pendidikan
Angka Melek Huruf. Angka melek huruf merupakan proporsi penduduk berusia 15 tahun
keatas yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya. Manfaat
perhitungan angka melek huruf digunakan untuk mengukur keberhasilan program
pemberantasan buta huruf, yang khususnya ada di wilayah perdesaan.
Data angka melek huruf Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011 hingga 2015 adalah sebagai
berikut/ditunjukkan oleh tabel di bawah ini.
42
Tabel 2.23
Angka Melek Huruf Menurut Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011-2015
No Tahun Angka Melek Huruf
1. 2011 99,96 %
2. 2012 99,96 %
3. 2013 99,97 %
4. 2014 99,99 %
5. 2015 98,89 %
Angka Rata-rata Lama Sekolah. Capaian kinerja pendidikan menurut Angka Rata-rata
Lama Sekolah Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011 hingga 2015 adalah sebagai
berikut/ditunjukkan oleh tabel di bawah ini.
Tabel 2.24
Angka Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Usia 10 tahun ke atas Kabupaten Ogan Ilir Tahun
2011-2015
No Tahun Angka Rata-rata Lama Sekolah
1. 2011 7,56 %
2. 2012 7,57 %
3. 2013 7,62 %
4. 2014 7,62 %
5. 2015 7,82 %
Sumber : Diknas Kab. Ogan Ilir dan Susenas Tahun 2015
Angka Partisipasi Kasar
Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Capaian Persentase
jumlah siswa pada jenjang TK/RA dan penitipan anak terhadap jumlah anak usia 4 – 6
tahun.
Tabel 2.25
Angka Partisipasi Kasar TK/PAUD
No Tahun
Angka Partisipasi Kasar
TK/Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD)
1. 2011 46,11 %
2. 2012 43,31 %
3. 2013 39,62 %
4. 2014 43,57 %
43
No Tahun
Angka Partisipasi Kasar
TK/Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD)
5. 2015 53,37 %
Sumber : Diknas Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A. Capaian persentase Jumlah seluruh
siswa dijenjang SD/MI/Paket A terhadap Jumlah penduduk kelompok usia 7 - 12 tahun
Tabel 2.26
Angka Partisipasi Kasar SD/MI/Paket A
No Tahun Angka Partisipasi Kasar SD/MI/Paket
A
1. 2011 106,39 %
2. 2012 104,94%
3. 2013 104,45 %
4. 2014 104,67 %
5. 2015 108,93 %
Sumber : Diknas Kab. Ogan Ilir dan Susenas Tahun 2015
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTS/Paket B. Capaian persentase Jumlah seluruh
siswa dijenjang SMP/MTs/Paket B terhadap Jumlah penduduk kelompok usia 13 - 15
tahun.
Tabel 2.27
Angka Partisipasi Kasar SMP/MTS/Paket B
No Tahun Angka Partisipasi Kasar
SMP/MTS/Paket B
1. 2011 91,59 %
2. 2012 91,64%
3. 2013 96,95 %
4. 2014 99,94 %
5. 2015 94,66 %
Sumber : Diknas Kab. Ogan Ilir dan Susenas Tahun 2015
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/Paket C. Capaian persentase Jumlah
seluruh siswa dijenjang SMA/MA/SMK/Paket C terhadap Jumlah penduduk kelompok usia
16 -18 tahun.
44
Tabel 2.28
Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA/Paket C
No Tahun Angka Partisipasi Kasar
SMA/SMK/MA/Paket C
1. 2011 65,77 %
2. 2012 66,68 %
3. 2013 72,01 %
4. 2014 72,84 %
5. 2015 80,31 %
Sumber : Diknas Kab. Ogan Ilir dan Susenas Tahun 2015
Angka Pendidikan yang ditamatkan
Angka pendidikaan yang ditamatkan merupakan prosentase jumlah penduduk, baik
yang masih sekolah maupun tidak sekolah lagi , menurut pendidikan tertinggi yang telah
ditamatkan. Angka Pendidikan yang ditamatkan ini berguna untuk menunjukkan tingkat
pencapaian pembangunan pendidikan disuatu daerah.
Tabel 2.29
Komposisi Jumlah Penduduk Umur 15 tahun keatas menurut Tingkat Pendidikan di
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015
TINGKAT PENDIDIKAN
Tidak/Belum Tamat SD sederajat 69.344 17,75 70.959 17,75 138.011 30,61 125.054 29,30 133.067 30,94
Tamat SD sederajat 166.034 42,50 169.902 42,50 181.301 40,21 175.758 41,18 164.247 38,19
Tamat SMP sederajat 74.110 18,97 75.836 18,97 62.613 13,89 60.222 14,11 58.549 13,61
Tamat SMA sederajat 65.984 16,89 67.521 16,89 58.474 12,97 55.698 13,05 62.103 14,44
Tamat Perguruan Tinggi (D1 keatas) 15.197 3,89 15.551 3,89 10.534 2,34 10.073 2,36 12.072 2,81
JUMLAH 390.669 100,00 399.769 100,00 450.933 100,00 426.805 100,00 430.038 99,99
2011 201520142012 2013
Sumber : Diknas Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari tahun 2011-2015, angka pendidikan
tertinggi yang ditamatkan di Kabupaten Ogan Ilir prosentase tertinggi adalah pada tingkat
SD sederajat, dengan tiap tahun cenderung mengalami penurunan prosentasenya.
Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A. Capaian persentase Jumlah siswa usia 7
- 12 tahun dijenjang SD/MI/Paket A terhadap Jumlah penduduk kelompok usia 7 - 12
tahun
45
Tabel 2.30
Angka Partisipasi Murni SD/MI/Paket A
No Tahun Angka Partisipasi Murni SD/MI/Paket
A
1. 2011 95,34 %
2. 2012 97,15 %
3. 2013 97,47 %
4. 2014 97,80 %
5. 2015 93,51 %
Sumber : Diknas Kab. Ogan Ilir dan Susenas Tahun 2015
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B. Capaian persentase Jumlah siswa
usia 13 - 15 tahun dijenjang SMP/MTs/ Paket B terhadap Jumlah penduduk kelompok usia
13 - 15 tahun
Tabel 2. 31
Angka Partisipasi Murni SMP/MTS/Paket B
No Tahun Angka Partisipasi Murni
SMP/MTS/Paket B
1. 2011 67,27 %
2. 2012 78,28 %
3. 2013 78,52 %
4. 2014 79,55 %
5. 2015 75,01 %
Sumber : Diknas Kab. Ogan Ilir dan Susenas Tahun 2015
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C. Capaian persentase Jumlah
siswa usia 16 - 18 tahun dijenjang SMA/MA/ SMK/Paket C terhadap Jumlah penduduk
kelompok usia 16 -18 tahun
Tabel 2.32
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/ SMK/Paket C
No Tahun Angka Partisipasi Murni
SMA/SMK/MA/Paket C
1. 2011 39,97 %
2. 2012 53,04 %
3. 2013 55,46 %
4. 2014 57,75 %
5. 2015 63,42 %
Sumber : Diknas Kab. Ogan Ilir dan Susenas Tahun 2015
46
b. Kesehatan
Angka Kelangsungan Hidup Bayi
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi
belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi.
Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen
dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neo-
natal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan
umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh
dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi
eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia
satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang
bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.
Angka kematian bayi (AKB) menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat
dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan AKB untuk pengembangan
perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena
kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan
kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka kematian neo-natal
adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan ibu hamil, misalnya
program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus. Sedangkan angka kematian Post-
Neo Natal dan angka kematian anak serta kematian balita dapat berguna untuk
mengembangkan program imunisasi, serta program-program pencegahan penyakit
menular terutama pada anak-anak, program penerangan tentang gizi dan pemberian
makanan sehat untuk anak dibawah usia 5 tahun.
Angka kelangsungan hidup bayi (AKHB) adalah probabilitas bayi hidup sampai dengan
usia 1 tahun. Angka kelangsungan hidup bayi = (1-angka kematian bayi).
AKB dihitung dengan jumlah kematian bayi usia dibawah 1 tahun dalam kurun waktu
setahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama, dengan cara sebagai berikut:
Tabel 2.33
Angka kelangsungan hidup bayi (AKHB)
Tahun 2011-2015
Tahun AKB AKHB
2011 3,03 2,03
2012 0,38
2013 4,14 3,14
2014 3,03 2,03
47
2015 2,26 1,26
Angka Harapan Hidup
Angka Harapan Hidup adalah Angka perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur . Angka harapan hidup merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu daerah dalam pembangunan kesejahteraan rakyat disuatu daerah terutama disektor kesehatan
Angka harapan hidup dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, peningkatan
angka harapan hidup cukup tinggi pada tahun 2014 ke tahun 2015 yaitu sebesar 0,20
point, sementara tahun 2011-2014 peningkatan tidak terlalu besar, namun cukup
menggambarkan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Ogan Ilir.
Gambar 2.14
Kemajuan Rata-rata Usia Harapan Hidup Penduduk
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 – 2015
Prosentase balita gizi buruk
Persentase balita gizi buruk adalah persentase balita dalam kondisi gizi buruk terhadap
jumlah balita. Sedang gizi buruk sendiri adalah kondisi terparah dari kekurangan gizi
menahun.
64.1
64.15
64.2
64.25
64.3
64.35
64.4
64.45
64.5
64.55
64.6
64.65
2011 2012 2013 2014 2015
Usi
a H
ara
pa
n H
idu
p (
Ta
hu
n)
Series1
48
Tabel 2.34
Prosentase Balita Gizi Buruk di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011-2015
No Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Balita 37169 34597 41202 40871 41961
2 Jumlah Balita Gizi Buruk 42 27 12 17 22
3 Prosentase Balita Gizi Buruk 2/1 *100 0,11 0,08 0,03 0,04 0,05
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2016
Dari Tabel diatas menunjukkan penurunan prosentase balita gizi buruk di kabupaten Ogan
Ilir dari tahun ke tahun, hal ini menggambarkan keberhasilan program pemerintah terkait
dengan perbaikan Gizi.
Ketenagakerjaan
Rasio penduduk yang bekerja adalah hubungan antara angkatan kerja dengan kemampuan
menyerap tenaga kerja atau dengan kata lain perbandingan antara penduduk yang bekerja
terhadap jumlah angkatan kerja.
Rasio penduduk yang bekerja dikabupaten Ogan Ilir dari tahun ke tahun relatif stabil yaitu
berkisar antara 0,96 – 0,97
Tabel 2.35
Rasio Penduduk yang bekerja
pada tahun 2011-2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7
1 Penduduk Bekerja 215.847
229.075
239.586
231.156
276.799
2 Angkatan Kerja 222.890
236.379
246.869
237.585
285.424
3 Rasio penduduk yang bekerja 0,968 0,969 0,970 0,973 0,970
49
Tabel 2.36
Komposisi Penduduk Usia Kerja, Tenaga Kerja dan Angka Pengangguran di Kabupaten
Ogan Ilir Tahun 2011 – 2015
URAIAN 2011 2012 2013 2014*) 2015**)
Jumlah Penduduk (jiwa) 432.449 442.073 450.933 426.804 430.038
Penduduk Usia Kerja (orang) 337.968 354.126 358.237 358.237 394.386
Angkatan Kerja (orang) 222.890 236.379 246.869 237.585 285.424
Bukan Angkatan Kerja (orang) 115.078 117.747 111.368 120.652 108.962
Tenaga Kerja yang Bekerja (orang) 215.847 229.075 239.586 231.156 276.799
Pencari Pekerjaan (orang) 7.043 7.304 7.283 6.429 8.625
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 65,95 66,75 68,91 66.32 72,37
Angka Pengangguran (%) 3,16 3,15 3,14 3,03 3,02 Sumber : **) Angka sangat sementara, BPS dan Dinas Duk Capil Kab Ogan Ilir,2011-2015
Gambar 2.15
Grafik Perkembangan Jumlah Pengangguran Penduduk
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011 – 2015
Gambar 2.16
Grafik Perkembangan Angka Pengangguran Penduduk
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011 – 2015
Indek Pembangunan Manusia
Indek Pembangunan Manusia merupakan indikator penting untu mengukur
keberhasilan dalam upaya membaangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
IPM menjelaskaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam
memperoleh pendapatan, kesehataan, pendidikan dan sebagainya.
2011 2012 2013 2014 2015
Pengangguran penduduk(jiwa)
7,043 7,304 7,271 6,429 8,625
-
5,000
10,000
Pengangguran Penduduk Ogan Ilir (jiwa)
2011 2012 2013 2014 2015
Pengangguran penduduk(jiwa)
3.16 3.15 3.47 3.03 3.02
2.50
3.00
3.50
4.00
Angka Pengangguran Ogan Ilir (%)
50
IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long
and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standar hidup layak (decent standard of
living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Angka Harapan Hidup saat lahir
(AHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapaat dicai oleh bayi yang baru lahir untuk
hidup dengan asumsi bahwa pola kematian menurut umur pada saat kelahiran sama
panjang usia bayi . Pengetahuna diukur melalu indikator Rata-rata lama sekolah dan
Harapan Lama Sekolah. Rata-rata lama sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun)
penduduk usia 25 tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama
Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan
dirasakan oleh anak pada umur tertentu dimasa mendatang. Standar hidup yang layak
digambarkan oleh pengeluaran perkapita disesuaikan, yag ditentukan dari nilai
pengeluaranperkapita dan paritas daya beli.
IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indek
pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Perhitungan ketiga indek ini diakukan dengan
melakukan standarisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen
indeks
Gambar 2.17
Grafik Perkembangan Indek Pembangunan Manusia, Kab. Ogan Ilir
, Provinsi Sumatera Selatan dan Nasional
tahun 2011 – 2015
Berdasarkan grafik perkembangan IPM, Baik Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera
Selatan dan Nasional, mengalami kecenderungan kenaikan nilai IPM. IPM Kabupaten Ogan
Ilir meningkat 3,72 point dari tahun 2010 sebesar 61,62 menjadi 65,35 pada tahun 2015
dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,18 % pertahun, diatas pertumbuhan rata-rata
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Ogan Ilir 61.62 62.47 63.03 63.64 64.49 65.35
Sumsel 64.44 65.12 65.79 66.16 66.75 67.46
Nasional 66.53 67.09 67.7 68.31 68.9 69.55
56
58
60
62
64
66
68
70
72
Ind
ek
s IP
M
IPM Metode Baru
51
provinsi sumatera selatan 0,92 % dan Pertumbuhan Nasional 0,89 %. Status Pembangunan
Manusia Kabupaten Ogan Ilir termasuk dalam kategori sedang karena angka IPM masih
berada pada posisi kurang dari 70 dan lebih dari angka 60.
Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial
yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak . Adapun
indeks masing-masing komponen sebagaimana tabel dibawah ini
Tabel 2.37
Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Ogan Ilir
Menurut Komponen Tahun 2010-2015
Komponen Satuan Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Angka harapan hidup saat lahir Tahun 64,22 64,29 64,33 64,36 64,38 64,58
Harapan lama sekolah (HLS) Tahun 11,18 11,24 11,30 11,37 11,63 12,24
Rata-rata lama sekolah (RLS) Tahun 6,41 6,72 6,87 7,01 7,34 7,35
Pengeluaran per kapita
disesuaikan
862 894 767,29 795,70 9688,97 9809,48
IPM 61,62 62,47 63,03 63,64 64,49 65,35
Pertumbuhan IPM % 1,38 0,90 0,97 1,33 1,33 1,33
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016
2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga
Fokus seni budaya dan olahraga
Analisis kinerja atas seni dan budaya dan olahraga dilakukan terhadap indikator-indikator
jumlah grup kesenian, jumlah klub olahraga dan jumlah gedung olahraga
Tabel 2.38
Perkembangan Seni Budaya dan Olahraga Kab. Ogan Ilir
Tahun 2011-2015
No Indikator Kinerja Kunci 2011 2012 2013 2014 2015 *)
1 Gelanggang / Balai Remaja0,1/1000
penduduk
0,1/1000
penduduk
0,1/1000
penduduk
0,1/1000
penduduk
0,1/1000
penduduk
2 Lapangan Olah Raga1,30/1000
penduduk
1,28/1000
penduduk
1,20/1000
penduduk
1,41/1000
penduduk
1,41/1000
penduduk
Sumber : LKPJ Tahun 2015
52
2.3 Aspek Pelayanan Umum
Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota terdapat 26 urusan
pemerintahan wajib dan 8 urusan pemerintahan pilihan didesentralisasikan kepada
Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir
Nomor 20 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Ogan Ilir.
Kemudian untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah tersebut telah dibentuk
Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir sampai dengan 2015
terdapat 32 unit kerja / SKPD terdiri dari : Sekretariat Daerah memiliki 3 Asisten dan 10
Kepala Bagian, Sekretariat DPRD dengan 4 Kepala Bagian, 1 unit kerja RSUD, 15 unit kerja
Dinas, 1 unit kerja Inspektorat, 8 unit kerja Badan dan 5 unit kerja kantor, 16 unit kerja
Kecamatan dan 14 unit kerja Kelurahan dalam Kabupaten Ogan Ilir.
Masing-masing SKPD/unit kerja yang ada dalam struktur organisasi dan tata kerja
Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir melaksanakan urusan pemerintahan yang berbeda-beda
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Pembagian urusan pemerintahan daerah
Kabupaten Ogan Ilir yaitu urusan wajib dan urusan pilihan yang dilaksanakan masing-
masing SKPD / unit kerja dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.39
SKPD Penyelenggara Urusan Pemerintahan Kabupaten Ogan Ilir meliputi Urusan Wajib
dan Urusan Pilihan.
NO URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH SKPD / UNIT KERJA PELAKSANA URUSAN
URUSAN WAJIB
1. Pendidikan Dinas Pendidikan
2. Kesehatan 1. Dinas Kesehatan
2. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kab
Ogan Ilir
3. Lingkungan Hidup 1. Dinas Pertambangan Energi dan Lingk.
Hidup
2. Badan Pertamanan dan Kebersihan Kota
3. Kantor Pengelolaan Pasar
4. Pekerjaan Umum 1. Dinas PU Bina Marga
2. Dinas PU Pengairan
3. Dinas PU Cipta Karya
4. Badan Pertamanan dan Kebersihan Kota
5. Penataan Ruang BAPPEDA
6. Perencanaan Pembangunan BAPPEDA
7. Perumahan Dinas PU Cipta Karya, Badan PMPD
53
NO URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH SKPD / UNIT KERJA PELAKSANA URUSAN
URUSAN WAJIB
8. Kepemudaan dan Olahraga Dinas Pariwisata Seni Budaya Pemuda dan
Olahraga
9. Penanaman Modal 1. Dinas Koperasi UMKM Industri dan
Perdagangan
2. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu
Pintu
10. Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah
Dinas Koperasi UMKM Industri dan
Perdagangan
11. Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan
12. Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
13. Ketahanan Pangan Badan Pelaksana Penyuluhan dan
Ketahanan Pangan
14. Pemberdayaan Perempuan dan
Perlind. Anak
Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan
15. Keluarga Berencana Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan
16. Perhubungan Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika
17. Komunikasi dan Informatika Bagian Hubungan Masyarakat Komunikasi
dan Informasi dan Pengolahan Data
Elektronik Setda, dan Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika
18. Pertanahan Bagian Tata Pemerintahan Setda
19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Negeri
1. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
3. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan
Linmas
20. Otonomi Daerah, Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan
Daerah
1. Sekretariat Daerah,
2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah,
3. Inspektorat,
4. Dinas Pendapatan,
5. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah
6. Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Ogan
7. Perusahaan Daerah Petrogas Ogan Ilir
8. Pemerintah Kecamatan
9. Pemerintah Kelurahan
21. Pemberdayaan Masyarakat Desa Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa
54
NO URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH SKPD / UNIT KERJA PELAKSANA URUSAN
URUSAN WAJIB
22. Sosial Dinas Sosial
23. Kebudayaan Dinas Pariwisata Seni Budaya Pemuda dan
Olahraga
24. Statistik BAPPEDA
25. Kearsipan Kantor Perpustakaan Arsip dan
Dokumentasi
26. Perpustakaan Kantor Perpustakaan Arsip dan
Dokumentasi
URUSAN PILIHAN
1. Kelautan dan Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan
2. Pertanian (Tanaman Pangan,
Hortikultura, Perkebunan,
Peternakan, Penyuluhan Pertanian)
1. Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan
2. Dinas Peternakan dan Perikanan
3. Badan Pelaksana Penyuluhan dan
Ketahanan Pangan
3. Kehutanan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
4. Energi dan Sumberdaya Mineral Dinas Pertambangan Energi dan Lingkungan
Hidup
5. Pariwisata Dinas Pariwisata Seni Budaya Pemuda dan
Olahraga
6. Perdagangan 1. Dinas Koperasi UMKM Industri dan
Perdagangan
2. Kantor Pengelolaan Pasar
7. Industri Dinas Koperasi UMKM Industri dan
Perdagangan
8. Transmigrasi 1. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2. Kantor Pengelola Kota Terpadu Mandiri
Transmigrasi Sungai Rambutan - Parit
2.3.1 URUSAN WAJIB
2.3.1.1 Pendidikan
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan merupakan hak dasar setiap penduduk dan pemenuhan atas hak ini
menjadi kewajiban pemerintah. Pemerintah Daerah memiliki tanggung jawab besar agar
seluruh masyarakat Kabupaten Ogan Ilir memperoleh pendidikan yang layak.
55
Pendidikan Dasar
a.Partisipasi Sekolah
Angka partisipasi sekolah merupakan ukuran daya serap pendidikan terhadap penduduk
usia sekolah. Angka partisipasi pendidikan dasar adalah pada jenjang umur 7-12 tahun
dan 13-15 tahun atau pada tingkat pendidikan SD dan SLTP
Tabel 2.40
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah
Tahun 2011-2015
Kabupaten Ogan Ilir
No Jenjang Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 SD / MI
1.1 Jumlah Murid Usia 7-12 tahun 47.315 48.015 49.084 49.544 50.322
1.2 Jumlah PDD Usia 7-12 tahun 50.292 47.831 48.079 48.259 48.070
1.3 APS SD/MI / APS 7-12 Tahun 94,08 100,38 102,09 102,66 104,68
2 SMP / MTS
2.1 Jumlah Murid Usia 13-15 tahun 17.534 20.175 20.848 21.515 23.044
2.2 Jumlah PDD Usia 13-15 tahun 23.749 23.721 23.198 23.321 24.320
2.3 APS SMP/MTS/ APS 13-15 Tahun 73,83 85,05 89,87 92,26 94,75 Sumber : Diknas Kab. Ogan Ilir Tahun 2016
b. Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan dasar per 10.000
jumlah penduduk usia pendidian dasar atau dapat dicari dengan rumus perbandingan
antara jumlah sekolah SD/MI dan SMP/MTs dibagi Jumlah penduduk usia 7-12 dan
Jumlah penduduk Usia 13-15 tahun di kali 10.000
Semakin rendah rasio menunjukkan semakin baik kondisi pelayanan pendidikan suatu
daerah. Rasio murid-sekolah yang rendah menunjukkan bahwa penambahan jumlah
murid diikuti dengan penambahan jumlah sekolah. Untuk Kabupaten Ogan Ilir rasio
ketersedian sekolah dan penduduk usia sekolah cenderung meningkat, hal ini harus
menjadi perhatian pemerintah daerah untuk menambah gedung sekolah agar
penduduk usia pendidikan dasar dapat terfasilitasi secara optimal
56
Tabel 2.41
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah
hun 2011-2015
Kabupaten Ogan Ilir
No Jenjang Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 SD / MI
1.1 Jumlah Gedung Sekolah 826 827 828 835 829
1.2 Jumlah PDD Usia 7-12 tahun 50.292 47.831 48.079 48.259 48.070
1.3 Rasio 164,24 172,90 172,22 173,02 172,46
2 SMP / MTS
2.1 Jumlah Gedung Sekolah 216 215 216 216 231
2.2 Jumlah PDD Usia 13-15 tahun 23.749 23.721 23.198 23.321 24.320
2.3 Rasio 90,95 90,64 93,11 92,62 94,98 Sumber: Diknas Kab. Ogan Ilir Tahun 2016
c. Rasio Guru dan Murid
Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan dasar per 1.000
jumlah murid pendidikan dasar. Rasio ini mengindikasikan ketersedia tenaga pengajar
disamping untuk mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru .
Tabel 2.42
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar
Tahun 2011-2015
Kabupaten Ogan Ilir
No Jenjang Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 SD / MI
1.1 Jumlah Guru 3.608 3.617 3.928 3.934 3.729
1.2 Jumlah Murid 55.188 50.194 50.11
8 50.43
5 49.61
3
1.3 Rasio 653,77 720,60 783,7
5 780,0
1 751,6
2
2 SMP / MTS
2.1 Jumlah Guru 2.218 2.204 2.200 2.212 2.248
2.2 Jumlah Murid 21.085 21.144 22.01
4 22.69
9 23.90
6
2.3 Rasio 1051,9
3 1042,3
8 999,3
6 974,4
9 940,3
5
Sumber: Diknas Kab. Ogan Ilir Tahun 2016
57
Angka Kelulusan
Angka Kelulusan (AL) SD/MI. Capaian persentase Jumlah lulusan pada jenjang SD/MI
terhadap Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SD/MI pada tahun ajaran
sebelumnya.
Tabel 2.43
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
No Tahun Angka Kelulusan (AL) SD/MI
1. 2011 100 %
2. 2012 100 %
3. 2013 100 %
4. 2014 100 %
5. 2015 100 %
Sumber: Diknas Kab. Ogan Ilir Tahun 2016
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs. Capaian persentase Jumlah lulusan pada jenjang
SMP/MTS terhadap Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SMP/MTs pada tahun
ajaran sebelumnya
Tabel 2.44
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTS
No Tahun Angka Kelulusan (AL) SMP/MTS
1. 2011 99,59 %
2. 2012 99,95 %
3. 2013 99,97 %
4. 2014 100 %
5. 2015 100 %
Sumber: Diknas Kab. Ogan Ilir Tahun 2016
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA. Capaian persentase Jumlah lulusan pada jenjang
SMA/SMK/MA terhadap Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SMA/SMK/MA pada
tahun ajaran sebelumnya
58
Tabel 2.45
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
No Tahun Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
1. 2011 99,97 %
2. 2012 99,95 %
3. 2013 99,89 %
4. 2014 99,99 %
5. 2015 99,98 %
Sumber: Diknas Kab. Ogan Ilir Tahun 2016
2.3.1.2 Urusan Kesehatan
Sesuai Undang-undang No 36 tahun 2009, tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pembangunan kesehatan
merupakan suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang
bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang lebih baik.
a. Rasio Posyandu per Satuan Balita
Keberadaan posyandu merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatankhususnya peningkatan kualitas kesehatan ibu, bayi dan balita. Melalui
posyandu diperoleh berbagai pelayanan dan informasi kesehatan dasar ibu, bayi dan
balita
Tabel 2.46
Jumlah Posyandu, Jumlah Balita Rasio Posyandu PerBalita
Tahun 2011-2015 di kabupaten Ogan Ilir
No. Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Posyandu 359 373 331 328 319
2 Jumlah Balita 37.169 34.597 41.202 40.871 41.961
3 Rasio (per 1000) 9,66 10,78 8,03 8,03 7,60 Sumber: Diknas Kab. Ogan Ilir Tahun 2016
59
Tabel 2.47
Jumlah Posyandu, Jumlah Balita Rasio Posyandu PerBalita
Menurut Kecamatan di kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2014
NO KECAMATAN
Jumlah Posyandu
Jumlah Balita Ratio
1 2 3 4
(3/4) *1000
1 Indralaya 34 3.985 8,53
2 Indralaya Utara 18 3.754 4,79
3 Indralaya Selatan 15 2.181 6,88
4 Pemulutan 25 4.418 5,66
5 Pemulutan Barat 14 1320 10,61
6 Pemulutan Selatan 15 1.775 8,45
7 Tanjung Raja 31 4.495 6,90
8 Rantau Panjang 13 2.354 5,52
9 Sungai Pinang 37 4.377 8,45
10 Tanjung Batu 20 2.478 8,07
11 Payaraman 23 1.730 13,29
12 Lubuk Keliat 28 1.875 14,93
13 Muara Kuang 16 2.128 7,52
14 Rambang Kuang 10 1.767 5,66
15 Rantau Alai 17 1.123 15,14
16 Kandis 12 1.111 10,80
Kab. Ogan Ilir
328
40.871 8,03 Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2015
b. Rasio Puskesmas dan Pustu per satuan Penduduk
Rasio puskesmas dan pustu merupakan perhitungan untuk mengetahui suatu daerah
dalam cakupannya untuk memenuhi pelayanan kepada penduduk
60
Gambar 2.18
Grafik perkembangan sarana Rumah sakit, Puskesmas,
Pustu dan Poskesdes di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010-2015.
Sampai Tahun 2015, jumlah puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir berjumlah 25 puskesmas,
17 puskesmas pembantu dan 8 poliklinik. Apabila dibandingkan dengan standar nasional
(1 puskesmas melayani 30.000 penduduk) maka Kabupaten Ogan Ilir telah mampu
menyediakan sarana kesehatan berupa puskesmas dan telah mencapai standar Nasional,
karena untuk 1 puskesmas melayani 17.202 jiwa penduduk Kabupaten Ogan Ilir
Tabel 2.48
Rasio Fasilitas Kesehatan terhadap 10.000 peduduk
Tahun 2011-2015
Kabupaten Ogan Ilir
No Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah Puskesmas 24 25 25 25 25
2 Jumlah Poliklinik 0 0 4 7 8
3 Jumlah Pustu 18 17 17 17 17
4 Jumlah Penduduk 432.449
442.073
450.933
426.804
430.038
5
Rasio Puskesmas persatuan penduduk (per 1000) 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06
6 Rasio Poliklinik persatuan penduduk (per 1000) 0,00 0,00 0,01 0,02 0,02
7 Rasio Pustu persatuan penduduk (per 1000) 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04
8
Rasio Puskesmas,Poliklinik & Pustu persatuan pdd 0,10 0,10 0,10 0,11 0,12
Sumber : Dinas Kesehatan tahun 2016
2010 2011 2012 2013 2014 2015
PUSKESMAS 24 24 25 25 25 25
PUSTU 19 18 17 17 17 17
POSKESDES 184 191 194 199 203 203
Rumah Sakit 0 0 0 1 2 2
24 24 25 25 25 2519 18 17 17 17 17
184 191 194 199 203 203
0 0 0 1 2 20
50
100
150
200
250
61
c. Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk
Rasio rumah sakit perpenduduk adalah jumlah rumah sakit per 1.000 penduduk. Rasio ini
mengukur ketersediaan fasilitas rumah sakit berasarkan penduduk
Tabel 2.49
Rasio Rumah Sakit persatuan peduduk
Tahun 2011-2015
Kabupaten Ogan Ilir
No Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah Rumah Sakit 0 0 1 2 2
2 Jumlah Penduduk 432.449
442.073
450.933
426.804
430.038
3 Rasio rumah sakit persatuan penduduk 0 0,000 0,002 0,005 0,005
Sumber : Dinas Kesehatan tahun 2016
d. Rasio Dokter dan Tenaga Medis Persatuan Penduduk
Rasio Dokter dan Tenaga Medis Persatuan Penduduk berguna untuk mengetahui
kebutuhan tenaga kesehatan yang ada di kabupaten Ogan Ilir dibandingkan dengan jumlah
penduduk.
Sampai dengan tahun 2015 jumlah tenaga dokter di Kabupaten Ogan berjumlah 45 orang,
Rasio tahun 2015 sebesar 0,105, yang berarti 1 dokter umum di Kabupaten Ogan Ilir untuk
melayani 9.556 jiwa, Rasio tersebut masih dibawah standar Nasional yaitu 40 per 100.000
penduduk atau 1 dokter umum untuk 2.500 jiwa
Tabel 2.50
Rasio Dokter persatuan penduduk
Tahun 2011-2015
Kabupaten Ogan Ilir
No Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah Dokter 33 35 36 37 45
2 Jumlah Penduduk 432.449
442.073
450.933
426.804
430.038
3 Rasio dokter persatuan penduduk 0,076 0,079 0,080 0,087 0,105
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2015
62
Gambar 2.18 Grafik perkembangan tenaga kesehatan di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010 – 2015
e. Rasio Tenaga Kesehatan per satuan penduduk
Rasio Tenaga Medis per jumlah penduduk menunjukkan seberapa besar ketersediaan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada penduduk
Berdasarkan data Rasio perawat di kabupaten Ogan Ilir Tahun 2015 adalah sebesar 57,20
per 100.000 penduduk masih dibawah angka standar nasional sebesar 117 per 100.000
penduduk, sedangkan untuk rasio bidan di Kabupaten Ogan Ilir sebesar 140,69 per
100.000 penduduk sudah berada diatas rata rata Nasional yaitu 100 per 100.000
penduduk.
Tabel 2.51
Rasio Tenaga Kesehatan persatuan peduduk
No Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
Jml Rasio Jml Rasio Jml Rasio Jml Rasio Jml Rasio
1 Perawat 273 63 232 52,48 276 61,21 246 57,64 246 57,20
2 Bidan 249 107 257 58,14 325 72,07 605 141,75 605 140,69
3 Tenaga Farmasi 37 16 31 7,01 38 8,43 30 7,03 30 6,98
4 Tenaga Kesehatan lainnya 124 53 111 25,11 170 37,70 205 48,03 205 47,67
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Dokter 46 33 24 36 37 45
Perawat 254 273 232 276 346 346
Bidan 1149 249 257 325 605 605
Ass/Apoteker 31 37 31 38 30 30
TEK KES 31 0 0 29 180 180
SKM 106 124 111 141 25 25
0200400600800
100012001400
63
f. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan mengalami peningkatan dari tahun 2011 sampai 2015 . Tahun 2011 persentase
ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehataan terlatih meningkat dari 92 % menjadi
96% di tahun 2015, sementara cakupan persalinan oleh tenaga kesehatanyang
berkompetensi kebidanan meningkat dari 89,40% menjadi 90,65 % di tahun 2015. Hal ini
menunjukkan bahwa hampir semua persalinan di Kabupaten Ogan Ilir ditolong oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Beberapa faktor yang
mempengaruhi antra lain akses terhadap sarana dan pelayanan kesehatan khususnya
pertolongan persalinan semakin mudah dan peningkatan kesadaran masyarakat untu
melakukan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.
Tabel 2.52 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
yang memiliki kompetensi Kebidanan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015
Indikator Satuan Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
Persentase Ibu bersalin yang
ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih (cakupan
PN)
% 92 93 94 95 96
Cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang
berkompetensi kebidanan
% 89,40 87,60 90,96 90,65 90
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
g. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani
Tabel 2.53
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang tertangani
No Indikator Kinerja Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani
52,5
48,1
79,1
86,2
64
Tabel 2.54
Cakupan Pertolongan Kesehatan Ibu di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011 – 2015
JUMLAH Mendapat
Penanganan
Mendapat
Bantuan
Persalinan
Meninggal
Faktor
Persalinan
1 Indralaya 1.121 1028 952 -
2 Indralaya Utara 1.087 1006 925 -
3 Indralaya Selatan 616 575 472 -
4 Pemulutan 1.209 1.157 1.047 1
5 Pemulutan Barat 375 358 314 1
6 Pemulutan Selatan 497 411 353 1
7 Tanjung Batu 1.261 1.212 1.061 -
8 Payaraman 665 633 553 -
9 Tanjung Raja 1.247 1.134 1.017 -
10 Sungai Pinang 656 622 573 1
11 Rantau Panjang 471 454 414 1
12 Muara Kuang 530 516 454 1
13 Rambang Kuang 612 603 514 1
14 Lubuk Keliat 489 385 309 -
15 Rantau Alai 285 266 253 -
16 Kandis 314 288 265 -
11.435 10.648 9.476 7
11.246 10.546 9.560 7
11.596 10.471 9.525 10
IBU HAMIL (Orang)
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
NO KECAMATAN
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
h. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
UCI (Universal Child Immunization) adalah tercapainya imunisasi dasar secara lengkap
pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, WUS dan Anak sekolah tingkat dasar. Imunisasi dasar
lengkap pada bayi meliputi 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hpatitis B, 1
dosis Campak. Ibu hamil dan WUS meliputi 2 dosis TT, Anak sekolah tngkat dasar meliputi
1 dosis DT, 1 dosis campak, dam 2 dosis TT
Dari tabel 2.54 cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization di abupaten Ogan
Ilir menunjukkan kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun. Namun demikian
tujuan Universal Child Immunization belum tercapai sempurna karena cakupan
desa/kelurahannya belum mencapai 100 %
65
Tabel.2.55
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
Di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011-2015
Indikator Satuan Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
Cakupan
desa/kelurahan
universal children
immunization
% 82,57 81,33 92,95 92,95 97,5
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
i. Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat perawatan
Prevalensi gizi buruk di kabupaten Ogan Ilir dari tahun ke tahun terus mengalami
penurunan . Pada tahun 2014 prevalensi gizi buruk mencapai 0,04 % , dan sudah sesuai
harapan yaitu berada pada angka < 1 %. Cakupan Balita gizi buruk yang mendapat
perawatan adalah 100%.
Tabel 2.57
Cakupan Pertolongan Kesehatan Balita di Kab Ogan Ilir Tahun 2010- 2015
JUMLAHGIZI
BURUK
Mendapat
Penanganan
Sembuh-
Perawatan
Meningg
Dunia
1 Indralaya 2.520 1 1 - 1 32
2 Indralaya Utara 3.117 5 5 4 1 24
3 Indralaya Selatan 1.433 - - - - 15
4 Pemulutan 4.258 2 2 2 - 27
5 Pemulutan Barat 1051 4 4 4 - 11
6 Pemulutan Selatan 1.659 3 3 3 - 22
7 Tanjung Batu 4.727 2 2 1 1 29
8 Payaraman 2.163 - - - - 13
9 Tanjung Raja 4.416 - - - - 34
10 Sungai Pinang 2.994 - - - - 23
11 Rantau Panjang 2.185 - - - - 15
12 Muara Kuang 2.103 - - - - 16
13 Rambang Kuang 2.636 - - - - 17
14 Lubuk Keliat 2.313 5 5 5 - 12
15 Rantau Alai 1.287 - - - - 17
16 Kandis 3.099 - - - - 12
41.961 22 22 19 3 319
Tahun 2014 40.871 17 17 14 3 328
41.202 12 12 12 - 331
34.597 27 27 23 4 373
37.169 42 42 40 2 359
Jumlah
Posyandu
Tahun 2015
Tahun 2012
Tahun 2011
Tahun 2013
NO KECAMATAN
BALITA (Orang)
66
Tabel 2.56
Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat perawatan
No Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Balita 37169 34597 41202 40871 41961
2 Jumlah Balita Gizi Buruk 42 27 12 17 22
3 Prosentase Balita Gizi Buruk 0,11 0,08 0,03 0,04 0,05 Sumber: Diolah dari data dinas Kesehatan Kab. Ogan Ilir Tahun 2016
h. Cakupan Penanganan Penyakit
Tabel 2.58
Tingkat Pelayanan Kesehatan di Kab Ogan Ilir Tahun 2010 – 2014
Indikator Pelayanan Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Penyakit Pneumonia : 290 pasien 614 pasien 1.101 pasien 357 pasien
Penyakit TB Paru 388 pasien 401 pasien 360 pasien 333 pasien
Penyakit Diare 10.123
pasien
7.173 pasien 8.383 pasien 7.954 pasien
Penyakit DBD :
- Pasien penderita
-Mendapat
penanganan
- Sembuh
- Meninggal
103 pasien
103 pasien
102 pasien
1 pasien
119 pasien
119 pasien
118 pasien
1 pasien
87 pasien
87 pasien
86 pasien
1 pasien
167 pasien
167 pasien
165 pasien
2 pasien
Sumber: LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2015
i. Cakupan Kunjungan Bayi
Tabel 2.59
Cakupan Pelayanan Bayi
Tahun 2011-2015
Kabupaten Ogan Ilir
No. Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1
Pelayanan Kesehatan bayi yang baru lahir 9473 8492 8746 9125
9245
2 Jumlah Bayi yang lahir 9837 9959 8746 9125
9245
3 Cakupan kunjungan bayi 96,30 85,27 100,00 100,00 100,00 Sumber : Dinas Kesehatan Tahun 2015
67
k. Cakupan Puskesmas
Dari Tabel 2.50 di Kabupaten Ogan Ilir cakupan puskesmas mencapai lebih dari 100 %, hal
ini menunjukkan disetiap kecamatan sudah memiliki puskesmas
Tabel 2.60
Cakupan Puskesmas Tahun 2011-2015
Kabupaten Ogan Ilir
No Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah Puskesmas 24 25 25 25 25
2 Jumlah Kecamatan 16 16 16 16 16
3 Cakupan Puskesmas 150,00 156,25 156,25 156,25 156,25
l. Cakupan Puskesmas Pembantu
Cakupan puskesmas Pembantu adalah perbandingan antara jumlah puskesmas pembantu
dengan jumlah desa . Cakupan puskesmas pembantu di Kabupaten Ogan ilir termasuk
rendah, Keberadaan pustu di Kabupaten Ogan Ilir sudah dibantu oleh keberadaan
poskesdes dimana ditiap desa sudah ada poskesdes.
Tabel 2.61
Cakupan Puskesmas Pembantu Tahun 2011-2015
Tahun 2011-2015
Kabupaten Ogan Ilir
No Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah Pustu 18 17 17 17 17
2 Jumlah Desa 227 227 227 227 227
3 Cakupan Pustu 7,93 7,49 7,49 7,49 7,49
2.4.1.3 Urusan Pekerjaan Umum
Penanganan urusan pekerjaan umum meliputi pembangunan dibidang sumberdaya air,
keciptakaryaan dan kebinamargaan. Bidang Kebinamargaan bertanggung jawab untuk
melaksanakan pengelolaan jalan dan jembatan berstatus jalan Kabupaten, baik yang terkait
68
pemeliharaan rutin, rehabilitasi, peningkatan dan pembangunan jaringan jalan yang ada di
wilayah Kabupaten Ogan ilir. Sedangkan bidang keciptakaryaan melaksanakan tugas
penyediaan infrastruktur dasar (basic infrastructure) untuk peningkatan ekonomi lokal,
pemberdayaan masyarakat, peningkatan layanan masyarakatdan kelestarian lingkungan
diperkotaan dan perdesaan. Ruang lingkup pelayanan meliputi 1) permukiman, 2) Air
Minum, 3) Air limbah, 4) Persampahan 5) Drainase, dan Penataan bangunan dan
lingkungan. Sedang bidang sumberdaya air melaksanakan tugas penyediaan dan
pengelolaan air baku khususnya untuk irigasi dan air bersih.
PU Bina Marga
Kabupaten Ogan Ilir dilalui oleh Jalan Nasional sepanjang 64,15 km, Jalan Tol sepanjang 22
km dan Jalan Provinsi dengan panjang 135,13 km. Panjang Jalan provinsi pada tahun 2016
mengalami peningkatan sebesar 15,88 km dari tahun 2015 karena adanya perubahan
status dari jalan non status dan jalan kabupaten menjadi jalan provinsi berdasarkan SK
Gubernur Sumsel No 129/KPTS/Dis PU BM/2016 tentang penetapan ruas ruas jalan
menurut statusnya sebagai jalan provinsi tanggal 12 Februari 2016
Tabel 2.62
Perkembangan Panjang Jalan di Kabupaten Ogan Ilir
No Status Jalan Panjang Jalan (KM
2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Jalan
Kabupaten
803,42 838,47 852,97 867,47 905 905
2 Jalan Provinsi 126,350 126,350 126,350 126,350 126,350 135,13
3 Jalan Nasional 64,15 64,15 64,15 64,15 64,15 64,15
Sumber : PU Bina Marga Tahun 2016
Realisasi pencapaian program dan kegiatan pada Bidang PU Bina Marga tahun
2010-2015 yang mencakup kegiatan peningkatan jalan dan jembatan, dan kegiatan
pemeliharaan jalan dan jembatan adalah :
1) Panjang jalan kabupaten, tahun 2005 sepanjang 507,52 km, tahun 2010 sepanjang
803,42 km, 2015 panjang jalan adalah 905,00 km, selama 10 tahun terjadi
penambahan jalan sepanjang 397,48 km.
69
Tabel 2.63
Perkembangan Panjang jalan di Kabupaten Ogan Ilir
TAHUNPanjang Jalan
Kabupaten (Km)
Penambahan Jalan
Baru (Km)
Panjang Jalan Ahir
Tahun (Km)
2005 507,52 0 507,52
2006 507,52 157,53 665,05
2007 665,05 100,12 765,17
2008 765,17 27,95 793,12
2009 793,12 10,30 803,42
2010 803,42 0,00 803,42
2011 803,42 35,05 838,47
2012 838,47 14,5 852,97
2013 852,97 14,5 867,47
2014 867,47 37,53 905,00
2015 *) 905,00 0 905,00
397,48 kmJumlah Penambahan Jalan Baru
2) Jumlah jembatan kabupaten
Tabel 2.64
Perkembangan Jembatan di Kabupaten Ogan Ilir
UnitPajang
(meter)Unit
Pajang
(meter)Unit
Pajang
(meter)
2005 82 1.383,0 0 0,0 82 1383,0
2006 82 1.383,0 5 210,0 87 1593,0
2007 87 1.593,0 41 377,0 128 1970,0
2008 128 1.970,0 33 504,0 161 2474,0
2009 161 2.474,0 1 207,5 162 2681,5
2010 162 2.681,5 14 996,5 176 3678,0
2011 176 3.678,0 6 387,5 182 4065,5
2012 182 4.065,5 0 0,0 182 4065,5
2013 182 4.065,5 30 434,0 212 4499,5
2014 212 4.499,5 17 673,0 229 5172,5
2015 *) 229 5.172,5 0 0,0 229 5172,5
TAHUN
Jembatan KabupatenPenambahan Jembatan
Baru
Jumlah Jembatan Akhir
Tahun
Sumber: LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
70
3) Panjang jalan kabupaten dengan KONDISI BAIK
Tabel 2.65
Kondisi Jalan Kabupaten
di Kabupaten Ogan Ilir
Km Km Persen Km Persen Km Persen
2010 803,42 738,84 91,96 43,23 5,38 21,35 2,66
2011 838,47 773,19 92,21 43,93 5,24 21,35 2,55
2012 852,97 769,19 90,18 60,43 7,08 23,35 2,74
2013 867,47 787,99 90,84 58,13 6,70 21,35 2,46
2014 905,00 749,02 82,76 128,98 14,25 27,00 2,98
2015 *) 905,00 749,02 82,76 128,98 14,25 27,00 2,98
RUSAK BERAT
JALAN KABUPATEN DALAM KONDISI
TAHUN
Panjang Jalan
KabupatenBAIK RUSAK SEDANG
Sumber: LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
4) Kondisi Permukaan Jalan Kabupaten Ogan Ilir
Tabel 2.66
Kondisi Permukaan Jalan Kabupaten
di Kabupaten Ogan Ilir
ASPAL BETON BATU/KERIKIL TANAH
2010 803,42 335,43 - 149,22 318,77
2011 838,47 355,76 - 159,61 323,10
2012 852,97 351,17 2,28 191,40 308,12
2013 867,47 326,42 29,34 159,61 352,10
2014 905,00 329,30 70,86 205,69 299,15
2015 *) 905,00 329,30 70,86 205,69 299,15
TAHUNPERMUKAAN JALAN KABUPATEN (KM)Panjang Jalan
Kabupaten
Sumber: LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
Indikator Kinerja Kunci Standar Pelayanan Minimal Urusan Pekerjaan Umum
Bidang Bina Marga tahun 2010 - 2015 :
- Panjang jalan Kabupaten Ogan Ilir dalam kondisi baik
71
Tabel 2.67
Kondisi Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik
di Kabupaten Ogan Ilir
Panjang Jalan Kabupaten
kilometer kilometer
1 2010 803,42 738,84 91,96 %
2 2011 838,47 773,19 92,21 %
3 2012 852,97 769,19 90,18 %
4 2013 867,47 787,99 90,84 %
5 2014 905,00 749,02 82,76 %
6 2015 *) 905,00 749,02 82,76 %
TahunNoPersen
Panjang Jalan dalam kondisi baik
Sumber: LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
72
Tabel 2.68
Pembangunan Jalan Baru, Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 – 2014
Rutin Berkala AspalBatu / Kerikil
/ tanahBeton
1 2014 109.128 - 3.100 10.230 53.100 42.698
2 2013 92.363 5.400 1.350 39.330 23.553 22.730
3 2012 85.595 - 12.600 16.900 55.730 365
4 2011 9.800 - 1.400 1.000 7.400 -
5 2010 6.250 - 5.250 - 1.000 -
303.136 5.400 23.700 67.460 140.783 65.793 Total 2010-2014
Panjang
(meter)
Pemeliharaan Jalan
(meter)Peningkatan Jalan (meter)
NO TAHUN
Tabel 2.69
Pembangunan, Rehabilitasi dan Peningkatan Jembatan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 – 2014
UNIT METER UNIT METER UNIT METER UNIT METER UNIT METER UNIT METER
1 2014 17 803 - - 2 32 2 98 4 450 8 223
2 2013 3 435 4 193 1 200 1 110 1 180 2 40
3 2012 - - 5 86 - - 4 202 - - - -
4 2011 1 24 2 132 - - 9 235 - - - -
5 2010 - - - - - - - - - - - -
21 1.262 11 411 3 232 16 645 5 630 10 263
PENINGKATAN (METER)REHAB (METER)
NO TAHUN
PEMBANGUNAN
COR BETON PLAT PIPA BESI
Total 2010-2014
COR BETON PLAT PIPA BESI COR BETON PLAT PIPA BESI
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
73
PU Pengairan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14
Tahun 2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi, di Kabupaten Ogan Ilir
luas daerah irigasi seluas 43.238 Ha terdiri dari 2 daerah irigasi rawa yang merupakan
kewenangan pusat dan 7 irigasi rawa yang merupakan kewenangan Provinsi Sumatera
Selatan dan 50 buah daeraah irigasi rawa yang merupakan kewenangan kabupaten Ogan
Ilir
Tabel 2.70
Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Pusat, Provinsi dan Kabupaten
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14
Tahun 2015
No Kewenangan
Pengelolaan
Nama Daerah irigasi Luas (Ha)
1 Kewenangan Nasional
(Pusat)
D.I.R Lebak Tanjung Seteko 3.876
D.I.R Ogan Keramasan 1 & II 9.660
2 Kewenangan Provinsi D.I.R Lebak Bakung 2.975
D.I.R Lorok 1.681
D.I.R Parit 1.575
D.I.R Purnajaya 2.002
D.I.R Tj. Pering 2.559
D.I.R Palas 2.450
D.I.R Tiang Bilik 1.750
3 Kewenangan Kabupaten D.I.R. Ds. Tanjung Raja 62
D.I.R. Ds. Penyandingan 70
D.I.R. Ds. Tanjung Balai Lama
73
D.I.R. Ds. Tanjung Raja
Barat
74
D.I.R. Ds. Sukapindah 105
D.I.R. Ds. Sukaraja Lama 140
D.I.R. Ds. Tanjung Balai
Baru
140
D.I.R. Ds. Ulak Kerbau Baru 140
D.I.R. Lbk. Tanjung Gelam 140
D.I.R. Lbk. Tanjung Lubuk 161
D.I.R. Lbk. Lubuk Sakti 175
D.I.R. Lbk. Mandi Angin 182
D.I.R. Lbk. Ulak Banding 182
D.I.R. Ds. Sukaraja Baru 192
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
74
No Kewenangan
Pengelolaan
Nama Daerah irigasi Luas (Ha)
D.I.R. Ds. Talang Dukun 193
D.I.R. Lbk. Sakatiga
Seberang
193
I.R. Ds. Jaga Raja 210
D.I.R. Ds. Sri Jabo 210
D.I.R. Ds. Tg. Temiang 210
D.I.R. Lbk. Ulak Bedil 224
D.I.R. Ds. Ketapang 228
D.I.R. Lbk. Arisan Gading 230
D.I.R. Ds. Sridalam 231
D.I.R. Ds. Jagolana 235
D.I.R. Lbk. Penyandingan 242
D.I.R. Ds. Se jangko 245
D.I.R. Ds. Siring Alam 249
D.I.R. Ds. Kerinjing 256
D.I.R. Lbk. Tebing Gerinting 263
D.I.R. Ds. Kota Daro I 280
D.I.R. Ds. Tg. Serian 288
D.I.R. Lbk. Ulak Segelung 305
D.I.R. Ds. Kota Daro II 315
D.I.R. Ds. Sei Pinang I 315
D.I.R. Lbk. Soak Batok 369
D.I.R. Lbk. Tanjung Agung 375
D.I.R. Ds. Sei Pinang II 392
D.I.R. Ds. Rt. Panjang 420
D.I.R. Lbk. Umbai Sei Rotan 455
D.I.R. Lbk. Sakatiga 592
D.I.R. Ds. Sei Pinang III 595
D.I.R. Lbk. Sudimampir 595
D.I.R. Lbk. Talang Aur 595
D.I.R. Lbk. Muara
Penimbung
613
D.I.R. Indralaya 840
D.I.R. Sei Rambutan 840
D.I.R. Lbk. Tanjung Sejaro 921
Pencapaian Indikator Kinerja Kunci standar pelayanan minimal pada Urusan Pekerjaan
Umum Bidang Pengairan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2015 adalah :
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
75
Tabel 2.72
Luas Irigasi Kab Ogan Ilir dalam Kondisi Baik :
Luas Seluruh Sawah
Beririgasi
(hektar) (hektar) (persen)
1 2010 3.624 3.604 99,45
2 2011 3.624 3.604 99,45
3 2012 3.624 3.604 99,45
4 2013 3.624 3.604 99,45
5 2014 3.605 3.605 100,00
6 2015 *) 3.605 3.605 100,00
Luas Seluruh Sawah
BeririgasiTahunNo
Keterangan : *) = s.d 31 Maret 2015
PU Cipta Karya
Pencapaian Indikator Kinerja Kunci Standar Pelayanan Minimal pada Urusan
Pekerjaan Umum Bidang Keciptakaryaan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2015:
Tabel 5.73
Tabel IKK pada urusan Pekerjaan Umum
No Indikator 2010 2011 2012 2013 2014
1
Air baku utk
memenuhi kebutuhan
pokok sehari-hari
(%)
- - 40,22 57,80 57,80
2Rumah Tangga
Bersanitasi (%) 37,84 46,27 48,16 50,90 55,50
3 Kawasan Kumuh (%) 21,00 21,30 5,52 13,52 11,30
2.3.1.4 Urusan Perumahan
Cakupan ketersediaan rumah layak huni di kabupaten Ogan Ilir baru mencapai 51,75 %,
dimana cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau baru mencapai 50,56% dan
cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan sarana dan rasarana
umum baru mencapai 55,5 %
a. Rumah Tangga Pengguna Air Bersih
Rumah tangga pengguna air bersih adalah prosentase rumah tangga yang memanfaatkan
air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota rumah tangga
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
76
Tabel 2.74
Persentase Rumahtangga Menggunakan Air Minum Terlindungi
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010-2014
No Uraian Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7
1 Rumah Tangga Pengguna air Bersih
46,13 46,18 43 57,76 56,11
Sumber: Evaluasi Pencapaian Indikator MDGs Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2015
b. Rumah Tangga Bersanitasi
Jenis sarana sanitasi yang dipakai rumah tangga di Kabupaten Ogan Ilir antara lain
toilet siram, pipa saluran pembuangan, tangki septik, jamban cemplung dengan
ventilasi yang baik dan jamban cemplung dengan segel slab. Jumlah Rumah Tangga
menurut Kecamatan dan jenis sarana sanitasi yang dipakai lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini
Tabel 2.73
Sistem Pengelolaan Air Limbah Yang Ada Di Kabupaten Ogan Ilir
Kelompok Fungsi
Teknologi
yang
digunakan
Jenis Data
Sekunder
(Perkiraan)
Nilai Data Sumber Data
a b c d e
User Interface WC Sentor Jumlah (Kuantitas) 29.524 WC
Dinas Kesehatan
KK Tersambung 29.524 KK Dinas Kesehatan
Penampungan Awal Tengki Septik
Jumlah (Kuantitas) 29.826 tangki
Dinas Kesehatan
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Ogan Ilir,Tahun 2016
Rumah tangga bersanitasi merupakan persentase rumah tangga yang memiliki
sanitasi/jamban sendiri disetiap rumah atau dengan kata lain tidak menggunakan jamban
bersama serta memiliki tangki septik sendiri.
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
77
Berdasarkan hasil pemetaan rumah tangga yang bersanitasi diperoleh data kecamatan-
kecamatan yang masih rawan terhadap akses sanitasi yaitu kecamatan pemulutan selatan,
Pemulutan Rantau panjang,dan Pemulutan Barat
Tabel 2.74
Capaian Akses Sanitasi KK
Di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016
Kecamatan Total Desa Capaian Akses Sanitasi
KK Sekarang (%)
Tanjung Batu 21 83,07
Payaraman 13 78,68
Indralaya Utara 16 78,45
Indralaya Selatan 14 71,88
Rambang Kuang 13 68,29
Sungai Pinang 13 66,50
Tanjung raja 19 65,65
Indralaya 20 61,51
Lubuk Keliat 10 52,03
Rantau Alai 13 45,45
Muara Kuang 14 47,81
Kandis 12 42,43
Pemulutan Barat 11 34,25
Pemulutan 25 26,67
Rantau Panjang 12 20,96
Pemulutan Selatan 15 20,74 Sumber : Permen PUPR Nomor 14 Tahun 2015
Tabel 2.75
Prosentase Rumah Tangga Bersanitasi
Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011-2015
No Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7
1 Rumah Tangga Bersanitasi 46,27 48,16 50,90 55,50 47,07
Sumber: BPS Tahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
78
Tabel 3.76
Sistem Pengelolaan Drainase yang ada di Kabupaten Ogan Ilir
Kelompok Fungsi
Teknologi
yang
digunakan
Jenis Data
Sekunder
(Perkiraan)
Nilai Data Sumber Data
a b c d e
User Interface
Penampungan Awal Semen Drainase tersier 16.440 M’ PMD & PU
Pengaliran Semen
Drainase Sekunder
Drainase Primer
800 M’
5.000 M’
Survey lapangan
PU Bina Marga
Pengolahan Akhir Kolam Retensi
Sungai
5 Buah
Sungai Ogan
Sungai Kuang
Sungai Kelekar
Survey
Dinas PU Pengairan
Sumber : Hasil Analisis tahun 2016
2.3.1.5 Urusan Penataan Ruang
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai pelaksana Kewenangan Urusan
Tata Ruang telah melaksanakan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Ogan Ilir Tahun 2012-2032 sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, dan
telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 1 tahun 2012 telah
dijadikan landasan hukum tata ruang utama dalam wilayah Kabupaten Ogan Ilir.
Tabel 5.77
Pencapaian Indikator Kinerja Kunci Standar Pelayanan Minimal dalam pelaksanaan
Urusan Tata Ruang di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 – 2015
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1Indikator Ruang Terbuka Hijau per
satuan Luas Wilayah ber- HPL/HGB25,84 24,56 12,01 13,34 13,3 15,89
2
Cakupan Ruang Terbuka Hijau
Publik minimal 20 % dari Luas
kawasan perkotaan
- - 8,8 11,3 30,73 3,98
3
Cakupan informasi peta Analog
RTRW kabupaten, kecamatan, dan
desa/kelurahan
- - 4,2 4,2 6,29 6,59
4
Cakupan informasi peta Digital
RTRW kabupaten, kecamatan, dan
desa/kelurahan
- - 4,2 4,2 6,29 6,59
5Terlaksananya penjaringan asmara
dalam proses penyusunan RTR- - 100 100 100 100
6Terlaksananya penjaringan asmara
dalam proses penyusunan RTR- - 100 100 100 100
7
Terlayaninya masyarakat dalam
pengurusan izin pemanfaatan ruang
sesuai Perda RTRW
- - 100 100 100 100
8
Terlayaninya tindakan awal
terhadap pengaduan masyarakat
tentang pelanggaran di bidang tata
ruang dalam waktu 5 hari kerja
- - 0 kasus 0 kasus 0 kasus 0 kasus
No Indikator Kinerja Kuncipersen
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
79
2.3.1.6 Urusan Perencanaan Pembangunan
Urusan Perencanaan Pembangunan merupakan tupoksi utama bagi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda). Dalam pelaksanaannya Urusan Perencanaan
Pembangunan berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional yang melibatkan beberapa stakeholder dalam
penyusunan perencanaan pembangunan serta melalui mekanisme Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) setiap tahun sesuai dengan tingkat
pemerintahan mulai dari desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi sampai tingkat
Nasional.
Indikator yang digunakan untuk menggambarkan urusan perencanaan pembangunan
berdasarkan lampiran permendagri nomor 45 tahun 2010 adalah ketersediaan dokumen
perencanaan antara lain :
• RPJPD yang telah ditetapkan dengan perda
• RPJMD yang telah ditetapkan dengan perda
• RPKD yang telah ditetapkan dengan perkada
• Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD
Realisasi pencapaian Indikator Kinerja Kunci Urusan Perencanaan Pembangunan di
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 - 2015 adalah :
1) Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah ditetapkan dengan
PERATURAN DAERAH, ADA, telah ditetapkan dan disahkan dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 5 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005-2025 dengan Visi :
TERWUJUDNYA KABUPATEN OGAN ILIR YANG SANTRI MENUJU SEJAHTERA.
2) Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan
PERATURAN DAERAH/PERATURAN KEPALA DAERAH, ADA, telah ditetapkan
dan disahkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 07 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Ogan Ilir Tahun 2010-2015.
3) Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan
PERATURAN KEPALA DAERAH, dalam bentuk Buku Dokumen Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 ditetapkan dengan
Peraturan Bupati Ogan Ilir Nomor 07 tahun 2010, RKPD Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011 ditetapkan dengan Peraturan Bupati Ogan Ilir Nomor 13 tahun 2010,
RKPD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2012 ditetapkan dengan Peraturan Bupati Ogan
Ilir Nomor 13 tahun 2011, RKPD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2013 ditetapkan
dengan Peraturan Bupati Ogan Ilir Nomor 10 tahun 2013.
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
80
4) Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD, ADA 100 %, yaitu tahun 2010
sebanyak 187 program RKPD, tahun 2011 sebanyak 357 program RKPD, tahun
2012 sebanyak 340 program RKPD, tahun 2013 sebanyak 340 program RKPD,
semuanya sudah masuk dalam Program RPJMD tahun 2010-2015.
2.3.1.7 Urusan Perhubungan
Transportasi Darat
Sarana transportasi darat yang ada di Kabupaten Ogan ilir berupa terminal type B, yang
berada di Kelurahan Timbangan KM32 Indralaya.
Transportasi Sungai
Kabupaten Ogan Ilir merupakan daerah dataran rendah yang sebagian wilayahnya
terhubung oleh sungai besar ada 12 Kecamatan dan 65 desa sarana transportasinya
melalui sungai.Sarana transportasi sungai yang ada berupa dermaga dan tambatan perahu.
Tabel 2.78
Daerah yang menggunakan transportasi sungai
Di Kabupaten Ogan Ilir
No Nama Sungai Kecamatan Jumlah
kecamatan
Jumlah Desa
1 Sungai Ogan Pemulutan, Pemulutan
Barat, Pemulutan
Selatan
Indralaya
Indralaya Selatan
Indralaya Utara
Rantau Panjang
Sungai Pinang
Tanjung Raja
Rantau Alai
Kandis
Lubuk Keliat
Muara Kuang
14 65
2 Sungai
Rambang
Rambang Kuang 1
Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
81
Tabel 2.79
Sarana transportasi sungai
Di Kabupaten Ogan Ilir
No Dermaga Lokasi Jenis
Dermaga
Kondisi Tahun
Pembuatan
1 Pemulutan (Pos
Peng)
Sungai Ogan Ponton Baik 1990
2 Tanjung Raja Sungai Ogan Ponton Baik 1994
3 Muara Kuang Sungai Ogan
4 Talang Pangeran Sungai Ogan Ponton Baik 2006
Sumber : Dishub Kominfo kab. Ogan Ilir Tahun 2016
Realisasi Pelayanan perizinan kendaraan bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Ogan
Ilir tahun 2010 – 2015 :
Tabel 2. 80
Realisasi Pelayanan perizinan kendaraan bermotor Dinas Perhubungan
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 – 2015
No Pelayanan Perhubungan Darat 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 IZIN TRAYEK 295 126 83 83 15 182
a Baru 61 45 4 4 1 -
b Perpanjangan 234 81 79 79 14 182
2 IZIN USAHA 702 1.581 2.259 2.259 1.218 -
a Baru 446 847 1.222 1.222 361
b Perpanjangan 256 734 1.037 1.037 857
3 PENGUJIAN KENDARAAN - - 2.088 2.125 2.145 2.107
TOTAL PELAYANAN 997 1.707 4.430 4.467 3.378 2.289
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
Pencapaian Indikator Kinerja Kunci Urusan Perhubungan Angkutan Darat Kabupaten Ogan
Ilir tahun 2010 – 2015 :
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
82
Tabel 2. 81
Pencapaian Indikator Kinerja Kunci Urusan Perhubungan Angkutan Darat
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 – 2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Angkutan Darat 1.514 1.558 2.340 1.217 1.558
2 Jumlah Penumpang Angkutan Darat 4.542 4.702 4.940 4.680 4.702
3 Capaian Angkutan Darat (persen) 33,33 33,13 47,37 26,00 33,13 Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
2.3.1.8 Urusan Lingkungan Hidup
Kewenangan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Ogan Ilir dilaksanakan oleh
Dinas Pertambangan Energi dan Lingkungan Hidup, Badan Pertamanan dan Kebersihan
Kota dan Kantor Pengelolaan Pasar Kabupaten Ogan Ilir. Perkembangan pabrik-pabrik
industry di Kabupaten Ogan Ilir akhir-akhir ini membawa dampak terhadap terjadinya
pencemaran lingkungan hidup. Karena itu diperlukan pemantauan, pengendalian dan
perbaikan lingkungan hidup. Pencemaran lingkungan hidup baik di darat (sampah), di
sungai dan diudara berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan hewan di sekitarnya.
Untuk meminimalkan terjadinya dampak negatif tersebut pemerintah telah mengantisipasi
dengan mengeluarkan peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan lingkungan
hidup, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis.
Realisasi cakupan penanganan sampah di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2015 :
1) Jumlah produksi sampah
Jumlah produksi sampah rumah tangga dan pasar meliputi Pasar Indralaya, Pasar
Timbangan, Pasar Tanjung Raja, dan Pasar Tanjung Batu, penanganan pengangkutan
sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah dan Daya Tampung
Penanganan sampah tiap hari tahun 2010 sampai 2014 adalah :
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
83
Tabel 2.82
Layanan Persampahan di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010-2014
Volume Persen
2010 40.355 m3 138 m3/hari 28,73 %
2011 51.830 m3 142 m3/hari 36,48 %
2012 64.800 m3 178 m3/hari 48,23 %
2013 70.433 m3 193 m3/hari 47,95 %
2014*) 134.590 m3 369 m3/hari 36,81 %365.596
TAHUN
140.475
Pengangkutan
Sampah ke TPA
Produksi Sampah (m3) Daya Tampung Penanganan
142.085
134.355
146.888
Rumah Tangga dan Pasar
Keterangan : *) = perluasan wilayah penanganan
2) Jumlah sarana pengelolaan sampah
Armada sarana pengelolaan sampah yang dimiliki Badan Pertamanan dan
Kebersihan Kota :
tahun 2013 terdiri dari 4 unit mobil Dump truk, 4 unit amroll truk, 22 unit container
sampah 6 m3, 70 unit konteiner sampah 1 m3, 4 unit bak sampah permanen dengan
daya tamping 214 m3/hari, 16 unit gerobak sampah dan 82 buah TPS, tahun 2014
memiliki kendaraan mobil dump truk sebanyak 4 unit, mobil dump amroll sebanyak
4 unit, container sampah 6 m3 sebanyak 40 buah, container sampah 1 m3 sebanyak
126 buah, bak sampah permanen 4 m3 sebanyak 4 buah dengan daya tampung
sebanyak 331 m3/hari dari total produksi sampah sebanyak 1.002 m3/hari.
Tingkat realisasi pencapaian Indikator Kinerja Kunci Standar Pelayanan Minimal
Urusan Lingkungan Hidup di Kabupaten Ogan Ilir selama tahun 2011- 2015
adalah :
Tabel 2.83
realisasi pencapaian Indikator Kinerja Kunci Standar Pelayanan Minimal Urusan
Lingkungan Hidup di Kabupaten Ogan Ilir
tahun 2010 - 2014
No Indikator kinerja Kunci 2011 2012 2013 2014 2015
1 Persen Penanganan Sampah ke TPA 36,48 % 48,23% 47,95% 36,81% 39,79%
2 Cakupan Pengawasan terhadap Pelaksanaan
AMDAL 45,4 % 75% 100% 100% 100%
3Tempat Pembuangan Sampah 0,33 m3/hr 0,40 m3/hr 0,48 m3/hr 0,75 m3/hr 0,69 m3/hr
4 Penegakan Hukum Lingkungan 0 kasus 0 kasus 0 kasus
5 Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air - - 43,50% 43,50% 43,50%
6 Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara dari
Sumber Tidak Bergerak- - 47,80% 47,80% 47,80%
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
84
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
2.3.1.9 Urusan Pertanahan
Urusan Pertanahan
Urusan Pertanahan di Kabupaten Ogan Ilir dilaksanakan oleh Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten Ogan Ilir dan Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Setda Kabupaten Ogan
Ilir bertujuan untuk melakukan pembinaan dan penertiban tata guna tanah, serta
pengawasan terhadap pemanfaatan dan penggunaan lahan/tanah .
Realisasi capaian pelaksanaan Urusan Pertanahan Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2015
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.84
Capaian Kinerja Pelayanan Pertanahan
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 – 2015
2011 2011 2012 2013 2014
I. PENDAFTARAN HAK
1. Pendaftaran Pertama / Rutin :
a. Pengakuan / Penegasan Hak - - - - - bidang
b. Pemberian Hak 157 208 992 280 2.286 bidang
2. c. Wakaf - - - - 1 bidang
Pelaksanaan Peraturan Kepala BPN No 6/2006
a. Pemeriksaan/Pengecekan Sertifikat - - 1.937 1.973 2.261 bidang
b. Peralihan Hak Jual Beli 720 827 876 760 957 bidang
c. Peralihan – Pewarisan 38 29 17 63 34 bidang
d. Hibah 27 25 569 30 16 bidang
e. Hak tanggungan 294 431 205 767 675 bidang
f. Roya 137 138 138 227 306 bidang
g. Dan Lain-lain - - - - - bidang
- SKPT 12 bidang
- Penurunan Hak - - 68 14 1 bidang
- Ganti Blanko Sertifikat - - 72 15 34 bidang
h. Hapusnya Hak Tanggungan Hak Bersama 12 - 46 10 - bidang
i. Pemecahan Sertifikat Perorangan - - - - 74 bidang
j. Pemisahan Sertifikat Perorangan 46 - 139 182 992 bidang
II. k. Penggabungan Sertifikat Perorangan 625 - 553 583 - bidang
l. Perubahan Hak Milik Rumah dg ganti blanko 2 - 1 - 11 bidang
m. Perubahan Hak Milik Rmh tanpa ganti blanko 18 - 32 5 91 bidang
n. Ganti Nama - - 250 114 3 bidang
KEUANGAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN
PAJAK- - 2 - - bidang
Rupiah - - 440.114.910 1.791.662.518 1.270.452.075
PELAKSANAAN PROGRAM/PROYEK
a. PPAN - - - - - bidang
b. UMK 350 150 100 150 65 bidang
c. PRONA 300 200 1.000 3000 1500 bidang
d. P4T - 1.000 - 1000 1000 bidang
e. REDISTRIBUSI - - - - 98 bidang
f. KONSOLIDASI - - - - - bidang
g. TRANSMIGRASI 100 300 300 - 200 bidang
h. PRODA Perkebunan - - - 250 - bidang
i. Rutin - - 788 207 128 bidang
j. Hak Guna Bangunan - - - - 4 bidang
k. HP - - - 5 21 bidang
l. SMS - - 204 68 67 bidang
m. Pertanian - - - - 200 bidang
No Jenis KegiatanCapaian Kinerja Pelayanan Pertanahan
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
85
Tabel 2.85
Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Kunci Urusan Pertanahan
di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2015
No Indikator Kinerja Kunci 2010 2011 2012 2013 2014 2015 *)
1 Luas Lahan Bersertifikat
a. Hektar 25.832,7444 26.817,3716 29.748,5030 35.632,6219 37.731,0557 50.755,2028
b. Persen 9,69 10,06 11,15 13,37 14,15 19,04
2Penyelesaian Kasus Tanah
negara / Daerah
a. Jumlah kasus tanah 1 1 4 2 0 0
b. Persen penyelesaian 100 100 30,77 0 0 0
3 Penyelesaian Izin Lokasi 5 ijin 7 ijin 3 ijin 11 ijin 3 ijin 2
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
Tabel 2.86
Luas lahan bersertifikat menurut Kecamatan
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 – 2015
Luas
Wilayah (ha) Hektar Persen ( % )
1 MUARA KUANG 30.075 872,9352 2,90
2 TANJUNG BATU 26.375 7.265,3376 27,55
3 TANJUNG RAJA 7.041 1.765,1723 25,07
4 INDRALAYA 10.122 2.672,4795 26,40
5 PEMULUTAN 12.292 8.971,9422 72,99
6 RANTAU ALAI 6.216 1.123,7528 18,08
7 INDRALAYA UTARA 47.233 10.610,1379 22,46
8 INDRALAYA SELATAN 10.026 943,0650 9,41
9 PEMULUTAN SELATAN 6.149 38,7142 0,63
10 PEMULUTAN BARAT 6.000 1.370,1412 22,84
11 RANTAU PANJANG 4.085 452,7715 11,08
12 SUNGAI PINANG 4.262 172,3003 4,04
13 KANDIS 5.025 66,5475 1,32
14 RAMBANG KUANG 52.882 12.501,9982 23,64
15 LUBUK KELIAT 20.767 930,9982 4,48
16 PAYARAMAN 18.057 996,9092 5,52
Jumlah 2014 266.607 50.755,2028 19,04
Jumlah 2013 266.607 35.632,6219 13,37
Jumlah 2012 266.607 29.748,5030 11,15
Jumlah 2011 266.607 26.817,3716 10,06
Jumlah 2010 266.607 25.832,7444 9,69
KECAMATANNOLuas Lahan Bersertifikat
2.3.1.10 Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Urusan kependudukan dan catatan sipil merupakan urusan wajib yang wajib yang harus
diselenggarakan oleh Kabupaten/kota berkaitan dengan pelayanan dasar. Maksudanya
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
86
adalah bahwa hasil kinerja dari urusan administrasi dan kependudukan tersebut,
nanatinya dapat dijadikan sebagai basis data untuk penyediaan pelayanan dasar,
khususnya pelayanan bidang kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat.
Perkembangan pelayanan kependudukan kepada masyarakat yang dilakukan oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2015 antara lain :
Pencapaian Indikator Kinerja Kunci Standar Pelayanan Minimal dalam pelaksanaan
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2015
adalah :
Tabel 2.87
Rasio Penduduk ber-KTP per satuan Penduduk
Tahun 2011-2015
No Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7
1 Penduduk Wajib KTP 309.341
323.938
356.237
302.102 312.978
2 Penduduk ber-KTP 254.506
274.490
294.997
106.324 229.557
3 Rasio Penduduk ber KTP/Satuan penduduk 82,27 84,74 82,81 35,19 73,35
Tabel 2.88 Jumlah pelayanan kepada masyarakat bidang kependudukan pada
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2015
Perekaman Persen
Akta
Kelahiran
Kartu
KeluargaKTP e-KTP e-KTP
1 Indralaya 1.340 10.639 23.553 23.553 30.197 21.244 70,35
2 Indralaya Utara 314 9.781 18.663 18.663 26.824 17.062 63,61
3 Indralaya Selatan 192 6.416 13.939 13.939 17.376 13.277 76,41
4 Pemulutan 630 13.511 21.943 21.943 35.083 22.318 63,61
5 Pemulutan Barat 224 4.194 7.708 7.708 10.666 8.074 75,70
6 Pemulutan Selatan 133 5.207 8.733 8.733 13.581 9.290 68,40
7 Tanjung Raja 940 13.201 26.105 26.105 33.575 25.099 74,76
8 Sungai Pinang 374 7.661 15.295 15.295 20.033 14.522 72,49
9 Rantau Panjang 322 5.171 9.755 9.755 13.526 9.586 70,87
10 Tanjung Batu 929 12.716 26.708 26.708 33.628 24.870 73,96
11 Payaraman 526 6.284 13.814 13.814 16.687 13.751 82,41
12 Lubuk Keliat 392 5.162 10.381 10.381 13.684 10.465 76,48
13 Muara Kuang 257 5.418 10.412 10.412 14.750 10.477 71,03
14 Rambang Kuang 385 5.538 10.714 10.714 14.548 10.492 72,12
15 Rantau Alai 387 3.975 6.067 6.067 10.836 6.038 55,72
16 Kandis 234 3.028 5.764 5.764 7.984 5.693 71,31
7.579 117.902 229.554 229.554 312.978 222.258 71,01
10.235 16.266 99.223 106.324 302.101 224.028 74,16
7.720 39.145 47.507 294.997 323.938 222.876 68,80
7.391 117.133 10.719 274.490 323.938 221.627 68,42
16.115 19.883 16.237 254.506 309.341 198.772 64,26
KecamatanNo
Tahun 2013
Tahun 2011
PELAYANANKEPEMILIK
AN KTPWajib e-KTP
Tahun 2015
Tahun 2012
Tahun 2014
Sumber: LKPJ Bupati Tahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
87
Tabel 2.89
Rasio Penduduk ber-KTP per satuan Penduduk
Tahun 2011-2015
No Indikator tahun 2010 tahun 2011 tahun 2012 tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015*)
1 Penduduk Wajib KTP 294.743 309.341 323.938 356.237 302.102 312.978
2 Penduduk ber-KTP 248.269 254.506 274.490 294.997 106.324 229.557
3 Kepemilikan KTP (persen) 84,23 82,27 84,74 82,81 35,19 73,35
4 Perekaman Data E-KTP - 198.772 221.627 222.876 224.028 224.028
5Kepemilikan Akta kelahiran
penduduk98.276 119.828 127.219 134.939 106.325 106.325
6 Penerbitan Akta kelahiran 21.562 16.115 7.391 7.720 10.235 7.579
7 Jumlah kelahiran anak 9.430 9.819 10.375 9.525 9.560 9.296
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
88
2.3.1.11 Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Gender merupakan suatu kontruksi sosial atau interpretasi masyarakat atas perbedaan
kondisi biologis laki-laki perempuan, menjadi masalah ketika timbul ketimpangan atau
ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempun dalam memperoleh akses untuk
berpartisipasi dan melakukan kontrol atas sumberdaya dan/atau pengambilan keputusan
serta memperoleh manfaat dari hasil-hasil pembangunan.
a. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah adalah proporsi perempuan
yang bekerja pada lembaga pemerintah terhadap jumlah seluruh pekerja perempuan,
Tabel 2.90
Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015
No Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Pekerja Perempuan di
Pemerintahan
3.945 3.852
2 Jumlah Pekerja Perempuan 92.732 92.732 92.626
3 Partisipasi perempuan di lembaga
pemerintahan (1/2)*100%
4,25% 4,16 %
Sumber ; Diolah dari Buku Ogan Ilir dalam Angka Tahun 2011-2015
b. Partisipasi perempuan di lembaga swasta
Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta adalah proporsi perempuan yang
bekerja pada lembaga swasta terhadap jumlah seluruh pekerja perempuan
Tabel 2.91
Partisipasi perempuan di lembaga Swasta
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015
No Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Pekerja Perempuan di Lembaga
Swasta
2.699
2 Jumlah Pekerja Perempuan 92.732 92.626
3 Partisipasi perempuan di lembaga
pemerintahan (1/2)*100%
2,91%
Sumber ; Diolah dari Buku Ogan Ilir dalam Angka Tahun 2011-2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
89
c.Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama
perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,
seksual,psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan
hukum dalam lingkup rumah tangga. Jenis kekerasan dalam rumah tangga terhadap
orang dalam lingkup rumah tangganya, meliputi:
a. Kekerasan fisik; adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau
luka berat
b. Kekerasan psikis adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa
percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan/atau
penderitaan psikis berat pada seseorang.
c. Kekerasan seksual meliputi : (I) pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan
terhadap orang yang menetap dalam lingkup rumah tangga tersebut; (II) pemaksaan
hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah tangganya dengan
orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan tertentu.
d. Penelantaran rumah tangga dimana setiap orang dilarang menelantarkan orang
dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya
atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan,
perawatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebut. Penelantaran juga berlaku
bagi setiap orang yang mengakibatkan ketergantungan ekonomi dengan cara
membatasi dan/atau melarang untuk bekerja yang layak di dalam atau di luar
rumah sehingga korban berada di bawah kendali orang tersebut.
Tabel 2.92
Rasio KDRT di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011-2015
No Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah KDRT 26 13 20 19 21
2 Jumlah Rumah Tangga 108.475 108.475 109.853 117.823 120.450
3 Rasio KDRT 0,024 0,012 0,018 0,016 0,017
Sumber: Diola dari data Polres Ogan Ilir Tahun 2016
Rasio KDRT di Kabupaten Ogan Ilir cenderung berfluktuasi, belum menunjukkan
kecendrung naik ataupun turun. Namun demikian Rasio KDRT di Kabupaten Ogan Ilir
masih termasuk kategori rendah.
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
90
e. Partisipasi Angkatan kerja Perempuan
Tabel 2.93
Perkembangan Angka Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Tenaga Kerja
Perempuan
140.126 144.068
2 Angkatan Kerja
Perempuan
94.807 95.014
3 Angka partisipasi
Angkatan Kerja
Perempuan
67,66 % 65,95 %
Sumber : diolah dari data Buku IKR Kab. Ogan Ilir tahun 2015
2.3.1.12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
a. Rata-rata jumlah anak per keluarga
Salah satu indikator keberhasilan keluarga berencana adalah penurunan rata-rata
jumlah anak perkeluarga. Dari Analisis tabel 2.91 menunjukkan bahwa rata-rata setiap
wanita pernah kawin yang berusia 15-49 tahun di Kabupaten Ogan Ilir melahirkan
sekitar 2-3 anak. Untuk kawasan perdesaan pada tahun 2014 jumlah anak yang
diLahirkan lebih rendah dari penduduk perkotaan, Hal ini menunjukkan adanya
kesadaran masyarakat desa dalam mengatur kelahiran anak.
Tabel.2.94 Rata-rata Anak Lahir Hidup per Wanita Kawin 15-49 Tahun
menurut Klasifikasi Daerah abupaten Ogan Ilir Tahun 2012-2014
Klasifikasi Daerah Tahun
2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4)
Kota 2,52 2,61 2,87
Desa 2,65 2,74 2,68
Kota + Desa 2,63 2,74 2,68
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
91
b. Rasio akseptor KB
Rasio akseptor KB adalah jumlah akseptor KB dalam periode 1 tahun per 1000
pasangan usia subur pada tahun yang sama. Besarnya angka partisipasi KB
menunjukkan adanya upaya pengendalian jumlah penduduk.
Tabel 2.95
Rasio Akseptor KB Di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011-2015
No Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah Akseptor KB 61897 61226 59.836 57.285 61646
2 Jumlah Pasangan Usia Subur 75.543 80.411 82.298 88.800 86.305
Tahun
Sumber : Data LKPJ tahun 2016
c. Cakupan peserta KB aktif
Cakupan peserta KB Aktif adalah rasio antara peserta KB aktif dengan jumlah pasangan usia subur.
Tabel 2.96
Perkembangan Jumlah Peserta Keluarga Berencana
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 – 2015
PASANGAN
WANITA PRIA USIA SUBUR
1 INDRALAYA 4.362 469 4.831 6.494
2 INDRALAYA UTARA 5.154 278 5.432 7.895
3 INDRALAYA SELATAN 2.792 50 2.842 4.033
4 PEMULUTAN 5.850 210 6.060 8.807
5 PEMULUTAN BARAT 1.359 29 1.388 2.309
6 PEMULUTAN SELATAN 3.119 452 3.571 4.470
7 TANJUNG RAJA 7.088 388 7.476 9.156
8 SUNGAI PINANG 4.722 348 5.070 8.887
9 RANTAU PANJANG 2.975 281 3.256 3.844
10 TANJUNG BATU 5.356 183 5.539 7.594
11 PAYARAMAN 2.809 194 3.003 4.221
12 LUBUK KELIAT 2.490 277 2.767 3.771
13 MUARA KUANG 3.432 337 3.769 4.426
14 RAMBANG KUANG 3.333 297 3.630 4.927
15 RANTAU ALAI 1.778 154 1.932 3.196
16 KANDIS 936 144 1.080 2.275
57.555 4.091 61.646 86.305
58.108 3.789 61.897 88.800
57.664 3.562 61.226 82.298
56.703 3.133 59.836 80.411
54.772 2.513 57.285 75.543
JUMLAH
KAB OGAN ILIR 2013
PESERTA KBKECAMATANNO
KAB OGAN ILIR 2011
KAB OGAN ILIR 2012
KAB OGAN ILIR 2015
KAB OGAN ILIR 2014
Sumber : Data LKPJ tahun 2016
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
92
d. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
Tabel 2.97
Perkembangan jumlah keluarga Pra Sejahtera, Sejahtera I dan Sejahtera Kabupaten Ogan
Ilir Tahun 2010 – 2015
1 INDRALAYA 1.385 - 1.385 1.926 - 1.926 6.356 9.667
2 INDRALAYA UTARA 1.545 - 1.545 2.153 - 2.153 5.520 9.218
3 INDRALAYA SELATAN 1.023 - 1.023 829 - 829 3.935 5.787
4 PEMULUTAN 7.545 - 7.545 3.701 - 3.701 990 12.236
5 PEMULUTAN BARAT 468 - 468 1.466 - 1.466 2.236 4.170
6 PEMULUTAN SELATAN 1.603 - 1.603 2.838 - 2.838 1.551 5.992
7 TANJUNG RAJA 1.683 - 1.683 3.597 - 3.597 6.470 11.750
8 SUNGAI PINANG 1.810 - 1.810 2.111 - 2.111 2.801 6.722
9 RANTAU PANJANG 2.353 - 2.353 1.191 - 1.191 1.295 4.839
10 TANJUNG BATU 499 - 499 2.380 - 2.380 9.099 11.978
11 PAYARAMAN 326 - 326 1.695 - 1.695 3.903 5.924
12 LUBUK KELIAT 599 - 599 1.051 - 1.051 3.845 5.495
13 MUARA KUANG 713 - 713 1.639 - 1.639 3.219 5.571
14 RAMBANG KUANG 882 - 882 1.697 - 1.697 3.467 6.046
15 RANTAU ALAI 892 - 892 1.969 - 1.969 1.228 4.089
16 KANDIS 934 - 934 1.090 - 1.090 1.093 3.117
24.260 - 24.260 31.333 - 31.333 57.008 112.601
23.139 - 23.139 30.402 - 30.402 54.635 108.176
22.563 - 22.563 29.015 - 29.015 16.116 105.520
22.218 - 22.218 29.807 - 29.807 16.066 102.647
22.783 - 22.783 30.800 - 30.800 16.060 102.532
KELUARGA SEJAHTERA I
JUMLAH JUMLAHALASAN
EKONOMI
BUKAN
ALASAN
EKONOMI
ALASAN
EKONOMI
BUKAN
ALASAN
EKONOMI
TOTAL
KELUARGAKECAMATAN
KAB OGAN ILIR th 2010
NO
KAB OGAN ILIR th 2013
KAB OGAN ILIR th 2011
KAB OGAN ILIR th 2012
KELUARGA
SEJAHTERA
KAB OGAN ILIR th 2014
KELUARGA PRA SEJAHTERA
Sumber : Data LKPJ tahun 2016
Tabel 2.98
Pencapaian Indikator Kinerja Kunci Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2015
No Indikator Kinerja Kunci KB & KS 2010 2011 2012 2013 2014 2015 *)
1 Prevalensi peserta KB Aktif 78,19% 75,83% 74,41% 74,39% 69,70% 69,70%
2 Prevalensi kepesertaan KB pria 4,25% 4,38% 5,23% 5,82% 6,12% 6,12%
3Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga
Sejahtera I52,26% 50,68% 48,87% 49,49% 49,37% 49,37%
4 Cakupan PUS istrinya dibawah 20 tahun - - 5,47% 6,08% 5,50% 5,50%
5Cakupan PUS yg ingin ber-KB tdk
terpenuhi- - 24,40% 22,48% 16,00% 16,00%
6 Cakupan anggota BKB yg ber-KB - - 52,00% 69,94% 76,15% 76,15%
7 Cakupan PUS anggota UP2KS yg ber-KB - - 65,00% 81,90% 65,30% 65,30%
8 Rasio petugas lapangan KB/penyuluh KB - - 30 : 1 34 : 1 34 : 1 34 : 1
9 Rasio PPKBD 1 : 1 1 : 1 1 : 1 1 : 1 1 : 1 1 : 1 Sumber : Data LKPJ tahun 2016
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
93
2.3.1.13 Urusan Sosial
Peraturan menteri Sosial nomor 8 tahun 2012 tentang pedoman Pendataan dan Pengelolaan Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Potensi dan Sumberdaya Kesejahteraan Sosial, diamanatkan agar daerah melakukan pendataan PMKS dan PSKS. Pendataan dan pengelolaan data PMKS dan PSKS digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang meliputi :
• Rehabilitasi sosial;
• Jaminan sosial;
• Pemberdayaan sosial;
• Perlindungan sosial;
• Penanggulangan sosial Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Kunci dalam pelaksanaan Urusan Sosial di
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2014 adalah :
a. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi :
Tabel 2.99
Sarana Sosial di kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011-2015
NO NAMA PANTI SOSIAL/ PENGELOLA JUMLAH PENGHUNI PANTI (Orang)
2011 2012 2013 2014 2015
1 Rumah Sosial Anak Mawar Putih
Indralaya 20 20 20 20 20
2 Panti Sosial Jompo Tresna
Werdhatama 100 100 100 100 100
3 Panti Sosial Bina Remaja 100 100 100 100 100
4 Panti Sosial Marsudi Putra
Dharmapala 200 200 100 100 100
5 Yayasan panti di Kec. Indralaya 174 194 204
6 Yayasan panti di Kec. Pemulutan
Barat 0 50 50
JUMLAH 494 564 574
Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
94
b. Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
Tabel 2.100
Capaian Kinerja persentase PMKS yang tertangani
Di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010- 2015
TAHUN Jlh PMKS yg ada Jlh PMKS yg Tertangani % tertangani
2010 4.978 137 2,75
2011 62.844 365 0,58
2012 18.518 349 1,88
2013 16.314 237 1,45
2014 13.370 1.552 11,61
2015 13440 1577 11,73 Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
c. PMKS yang memperoleh Bantuan Sosial
Tabel 2.101
Capaian kinerja persentase PMKS
yang menerima bantuan pemerintah
di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010-2015
TAHUN Jlh PMKS yg adaJlh PMKS yg harus
menerima bantuan% tertangani
2010 4.978 0 -
2011 62.844 331 0,53
2012 18.518 403 2,18
2013 16.314 680 4,17
2014 13.370 1.450 10,85
2015 13440 1500 11,16 Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
d. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan Sosial
Tabel 2.102
Jumlah PMKS yang menjadi peserta KUBE
di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010-2015
TAHUNJlh PMKS yg ada
(KK/org)
Jlh PMKS yg menjadi
peserta KUBE (KK/org)
% peserta
KUBE dll
2012 18.516 480 2,59
2013 400 20 5,00
2014 400 20 5,00
2015 500 142 28,4 Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
95
e. Penyediaan sarana prasarana Panti Sosial
Tabel 2.103
Penyediaan sarana prasarana Panti Sosial
di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2012-2015
TAHUN Jlh Panti Sosial Jlh Panti Sosial yg
memiliki Sapras Yansos
% Panti
bersapras
yankesos
2012 4 4 100,00
2013 4 4 100,00
2014 10 10 100,00
2015 6 6 100,00 Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
e. Penyediaan sarana prasarana pelayanan luar Panti (Wahana Kesejahteraan Sosial
Berbasis Masyarakat/WKSBM)
Tabel 2.104
Penyediaan sarana prasarana pelayanan luar Panti
(Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat/WKSBM)
di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2012-2015
TAHUNJlh WKSBMyg
ada
Jlh PMKS menyediakan
Sapras Yankesos
% WKSBM yg
ada Sapras
Yankesos
2012 3 1 33,33
2013 8 1 12,50
2014 8 1 12,50
2015 8 1 12,50 Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
f. Bantuan Sosial bagi korban bencana
Capaian Kinerja persentase jumlah korban bencana yang menerima bantuan sosial
selama tanggap darurat
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
96
Tabel 2.105
persentase jumlah korban bencana yang menerima bantuan sosial
selama tanggap darurat di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2012-2015
TAHUN
Jlh korban bencana yg
seharusnya mendapat
bantuan sosial
Jlh korban bencana yg
mendapat bantuan
sosial
% yg
mendapat
bantuan sosial
2012 150 150 100,00
2013 122 122 100,00
2014 296 296 100,00
2015 90 90 100,00 Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
g. Penyelenggaraan jaminan Sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia
tidak potensial
Tabel 2.106 persentase jumlah penyandang cacat fisik dan mental
serta lanjut usia tidak potensial yang medapat jaminan sosial di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2012-2015
TAHUN
Jlh penyandang cacat, lansia
tdk potensial yg seharusnya
mendpt jamsos
Jlh penyandang cacat,
lansia tdk potensial yg
mendpt jamsos
% yg mendpt
jamsos
2012 3.925 36 0,92
2013 2.902 108 3,72
2014 2.819 412 14,62
2015 1212 204 16,83
Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
97
Tabel 2.107
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 – 2015
JLH BERHASIL GAGALJLH
ANAKBERHASIL GAGAL
JLH
ORGBERHASIL GAGAL
JLH
ANAK
BERHASI
LGAGAL
1 Muara Kuang 100 0 0 0 0 0 - - - 36 30 6
2 Tanjung Batu 50 0 0 0 0 0 - - - 36 20 16
3 Tanjung Raja 121 0 0 0 0 0 - - - 20 5 15
4 Indralaya 90 10 80 0 0 0 2 2 - 52 14 38
5 Pemulutan 110 10 90 0 0 0 - - - 18 10 8
6 Rantau Alai 50 0 0 0 0 0 - - - 0 0 0
7 Indralaya Utara 50 0 0 0 0 0 5 2 3 0 0 0
8 Indralaya Selatan 0 0 0 0 0 0 - - - 42 12 30
9 Pemulutan Sltan 75 0 0 0 0 0 - - - 30 8 22
10 Pemulutan Barat 0 0 0 0 0 0 - - - 0 0 0
11 Sungai Pinang 50 10 40 0 0 0 - - - 63 30 33
12 Rantau Panjang 40 10 30 0 0 0 - - - 18 10 8
13 Rambang Kuang 30 0 0 0 0 0 - - - 0 0 0
14 Lubuk Keliat 50 0 0 0 0 0 - - - 0 0 0
15 Kandis 30 0 0 0 0 0 - - - 25 15 10
16 Payaraman 20 0 0 0 0 0 - - - 11 6 5
866 40 240 0 0 0 7 4 3 351 160 191
991 240 751 162 33 129 0 0 0 1182 69 1113
158 158 - 2.278 50 2.226 - - - 2.894 29 2.865
128 128 - 50 50 - - - - 21 21 -
185 185 - 50 50 - - - - 6 6 -
REHABILITASI TUNA
SUSILAANAK CACAT
JUMLAH tahun 2013
JUMLAH tahun 2012
JUMLAH tahun 2011
PENANGANAN ANAK
TERLANTAR
JUMLAH tahun 2014
NO KECAMATAN
PEMBINAAN
KESEJAHTERAAN LANSIA
JUMLAH tahun 2015
Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
2.3.1.14 Urusan Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek penting untuk memenuhi perekonomian
rumah tangga dan kesejahteraan seluruh masyarakat. Ada beberapa indikator pada urusan
ketenagakerjaan yang dijadikan tolak ukur dalam menilai keberhasilan suatu darah yaitu
antara lain :
a. Angka Partisipasi Angkatan Kerja
Tenaga Kerja didefinisikan sebagai penduduk berusia 15 tahun atau lebih. Sedangkan
angkatan kerja adalah tenaga kerja yang aktif secara ekonomi baik yang bekerja maupun
yang sedang mencari pekerjaan
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
98
Tabel 2.108
Perkembangan Angka Partisipasi Angkatan Kerja
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Tenaga Kerja 277.734 285.989
2 Angkatan Kerja 209.325 211.841
3 Angka partisipasi
Angkatan Kerja
75,37 74,07
Sumber : diolah dari data Buku IKR Kab. Ogan Ilir tahun 2015
b. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) adalah proporsi penduduk usia kerja yang
termasuk dalam angkatan kerja, yakni mereka yang bekerja dan menganggur. Makin tinggi
angka TPAK merupakan indikasi meningkatnya kecenderungan penduduk usia ekonomi
aktif untuk mencari pekerjaan atau melakukan kegiata ekonomi.
Tabel 2.109
Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015
No Indikator TPAK Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Laki-laki 86,55 83,22 82,32
2 Perempuan 66,64 67,66 65,95
3 TPAK 74,49 75,37 74,07
Sumber : diolah dari data Buku IKR Kab. Ogan Ilir tahun 2015
TPAK Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2014 adalah sebesar 74,07 persen, hal ini
menunjukkan bahwa sebanyak 74,07 persen penduduk usia 15 tahun keatas aktif dalam
kegiatan ekonomi baik bekerja maupun mencari pekerjaan
c. Tingkat Pengangguran Terbuka
Tingkat Pengagguran terbuka (TPT) adalah perbandingan antara penduduk usia kerja yang menganggur (tidak mempunyai pekerjaan dan sedang berusaha mencari kerja atau sedang mempersiapkan usaha atausudah diterima tapi belum mulai bekerja) terhadap jumlah penduduk usia kerja yang masuk dalam angkatn kerja.
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
99
Tabel 2.110
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015
No Indikator TPT Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Laki-laki 3,13 4,54 3,46
2 Perempuan 3,03 2,19 2,51
3 TPAK 3,09 3,47 3,03
Sumber : diolah dari data Buku IKR Kab. Ogan Ilir tahun 2015
Tabel 2.111
Pencapaian Indikator Kinerja Kunci Standar Pelayanan Minimal
pelaksanaan Urusan Tenaga Kerja di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 – 2015
No Indikator SPM Ketenagakerjaan 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Tingkat partisipasi angkatan kerja 65,88% 65,95% 66,75% 76,49% 75,37% 74,07
2 Pencari kerja yang ditempatkan 125,25% 248% 21,49% 71,91% 84,04% 74,82
3Tenaga kerja yg mendapatkan
pelatihan- - 50% 80,08% 64% 99,10%
4Kasus yang diselesaikan dg
perjanjian bersama- - 100% 100% 100% 100%
5Pekerja yg menjadi peserta
Jamsostek- - 68,79% 69,82% 70,46% 96,07%
6 Pemeriksaan perusahaan - - 45,65% 30,05% 28,69% 100%
7 Pengujian peralatan - - 4,78% 4,78% 4,78% 62% Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
2.3.1.15 Urusan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
Perkembangan Koperasi di Kabupaten Ogan Ilir dari tahun 2011 berjumlah 188 koperasi
meningkat menjadi 202 koperasi di tahun 2015, sementara jumlah uang simpanan
dikoperasi Rp.28.862.250.000,- tahun 2011 meningkat ,menjadi Rp.29.051.840 pada tahun
2014, dan menurun menjadi RP. 10.744.798.000,- di Tahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
100
Tabel 2.112
Perkembangan Koperasi per Kecamatan menurut usaha di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011 – 2015
No KecamatanJumlah
Koperasi
Jumlah Anggota
(org)
Jlh Uang Simpanan
(Rp)
Volume Usaha (
Rp)
1 INDRALAYA 53 4.307 2.440.160.000 8.896.720.000
2 INDRALAYA UTARA 18 1.309 492.830.000 2.034.510.000
3 INDRALAYA SELATAN 14 712 562.120.000 1.575.090.000
4 PEMULUTAN 5 505 128.970.000 70.000.000
5 PEMULUTAN BARAT 6 180 202.380.000 38.000.000
6 PEMULUTAN SELATAN 3 127 42.030.000 15.000.000
7 MUARA KUANG 4 549 301.020.000 258.440.000
8 RAMBANG KUANG 10 1173 810.080.000 1.951.860.000
9 LUBUK KELIAT 5 175 194.690.000 2.282.470.000
10 TANJUNG BATU 24 1.627 1.949.220.000 2.945.000.000
11 PAYARAMAN 10 735 385.310.000 93.333.000
12 TANJUNG RAJA 30 3.065 2.074.318.000 5.775.000.000
13 SUNGAI PINANG 3 248 55.630.000 198.780.000
14 RANTAU PANJANG 9 349 350.860.000 858.560.000
15 RANTAU ALAI 5 312 237.150.000 38.000.000
16 KANDIS 3 83 518.030.000 37.000.000
202 15.456 10.744.798.000 27.067.763.000
200 15456 29.051.840.000 30.504.432.000
197 14.472 29.031.840.000 30.483.432.000
194 14.676 29.531.842.001 15.839.995.000
188 14.170 28.862.250.000 14.080.010.000
Jumlah Tahun 2015
Jumlah Tahun 2014
Jumlah Tahun 2013
Jumlah Tahun 2012
Jumlah Tahun 2011 Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
Tabel 2.113 Rincian Perkembangan Kategori dan Klasifikasi Koperasi
di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 – 2015
Jumlah
Aktif
Jlh Tidak
Aktif sehat
kura
ng sehat
tidak sehat
tidak sehat
tidak d
inilai
1 INDRALAYA 53 4.307 34 19 3 15 2 4 29
2 INDRALAYA UTARA 18 1.309 14 4 0 4 2 2 10
3 INDRALAYA SELATAN 14 712 8 6 1 2 1 0 10
4 PEMULUTAN 5 505 3 2 0 0 0 0 5
5 PEMULUTAN BARAT 6 180 1 5 0 0 0 0 6
6 PEMULUTAN SELATAN 3 127 1 2 0 0 0 0 3
7 MUARA KUANG 4 549 2 2 0 0 0 0 4
8 RAMBANG KUANG 10 1173 6 4 1 0 0 2 7
9 LUBUK KELIAT 5 175 4 1 0 1 1 0 3
10 TANJUNG BATU 24 1.627 8 16 0 1 1 1 21
11 PAYARAMAN 10 735 2 8 0 0 0 1 9
12 TANJUNG RAJA 30 3.065 18 12 5 5 1 3 16
13 SUNGAI PINANG 3 248 3 0 0 2 0 0 3
14 RANTAU PANJANG 9 349 6 3 0 2 0 1 6
15 RANTAU ALAI 5 312 1 4 0 - 1 0 4
16 KANDIS 3 83 2 1 0 - 0 0 3
202 15456 113 89 10 32 9 14 139
200 14732 162 38 18 57 9 116 0
197 14.472 159 38 15 57 9 116 0
194 14.676 156 38 15 54 9 115
188 14.170 150 38 18 30 35 105
No
JUMLAH 2015
JUMLAH 2013
JUMLAH 2012
JUMLAH 2011
JUMLAH 2014
Klasifikasi Koperasi
Jumlah Unit
Koperasi
Jumlah
Anggota
Koperasi
(org)
Kategori Koperasi
Kecamatan
Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
101
Tabel 2.114
Perkembangan Usaha Indusri Mikro Kecil, Menengah dan Besar Kabupaten Ogan Ilir Tahun
2010 - 2015.
No Usaha 2010 2011 2012 2013 2014 2015 *)
1Industri Mikro Kecil :
a Unit industri (unit) 6.827 7.150 7.616 8.067 8.541 9.123
b Jumlah Tenaga kerja (org) 9.703 10.139 11.544 12.065 12.812 13.529
c Nilai Investasi (x Rp.1.000) 50.799.164 53.335.124 54.342.122 55.836.530 59.120.802 63.141.016
2 Industri Menengah Besar:
a Unit usaha (unit) 21 31 38 38 38 48
b Jumlah Tenaga kerja (org) 5.368 6.586 7.601 7.601 7.601 7.781
c Nilai Investasi (xRp.1.000) 652.110.343 654.610.343 656.460.343 676.154.153 676.154.153 676.154.153
3Usaha Mikro K Menengah
aUnit Usaha Mikro dan Kecil
9.825 10.031 11.891 12.643 13.464 14.339
bUnit Usaha Menengah
3.528 3.553 4.243 4.434 4.565 4.816
cModal Kerja dan Investasi
- U Mikro Kecil (xRp.1.000) 26.245.119 27.373.290 28.741.955 32.393.205 36.566.530 38.953.354
- U Menengah (xRp.1.000) 10.228.418 24.978.240 26.227.152 36.495.719 38.315.305 40.805.800
dOmset UMKM (xRp. 1.000)
49.903.556 60.677.680 63.711.564 91.586.313 91.985.453 97.964.507
Jumlah Tenaga Kerja (org) 67.377 78.792 82.731 92.820 98.484 104.885
4PMDN /PMA:
aUnit usaha
15 15 15 15 15 15
bJumlah Tenaga kerja
3.622 3.622 3.622 3.634 5.627 5.670
cNilai Investasi (xRp.1.000)
247.137.500 247.137.500 247.137.500 2.542.375.000 3.194.768.000 3.189.149
Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
Beberapa hasil realisasi Standar Pelayanan Minimal urusan Koperasi dan UKM tahun
2010 - 2015
1) Jumlah pelayanan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah Industri dan Perdagangan dalam proses pemberian Badan Hukum
Koperasi adalah :
Tabel 2.115
Jumlah Badan Hukum Koperasi yang diterbikan
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Badan Hukum
Koperasi yg diterbitkan8 6 6 3 3 -
Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
102
2) Bantuan permodalan kepada Koperasi
Tabel 2.116
Jumlah Koperasi yang mendapat bantuan
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Koperasi yg
mendapat bantuan4 2 6 3 - -
Jumlah bantuan ke
Koperasi200 juta 275 juta 990 juta 150 juta - -
Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
3) Koperasi Aktif
Tabel 2.117
Perkembangan Koperasi Aktif
Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011-2015
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Total Koperasi 182 188 194 197 200 202
Jumlah Koperasi Aktif 143 150 156 159 162 113
Persen Koperasi Aktif 78,57 79,79 80,41 80,71 81,00 55,94
Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
4) Usaha Mikro dan Kecil, :
Tabel 2.118
Perkembangan UMKM
Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011-2015
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Total UMKM 13.353 13.584 16.134 17.077 18.029 19.155
Jumlah UMK 9.825 10.031 11.891 12.684 13.464 14.339
Persen UMK 73,58 73,84 73,70 74,28 74,68 74,86
Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
103
5) Perkembangan Produksi Industri Kecil Kerajinan Rakyat
Tabel 2.119
Perkembangan Produksi Industri Kecil Kerajinan Rakyat
Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011-2015
Jenis Produksi 2011 2012 2013 2014 2015
Rumah Knock Down (unit) 510 516 516 516 516
Pandai Emas-Perak (buah) 84.000 88.000 88.800 808.800 89.880
Pandai Besi (kodi) 132.920 133.125 150.192 150.192 154.560
Pandai aluminium (buah) 137.000 145.250 144.000 144.000 144.000
Tenun Songket (lembar) 30.538 30.582 29.227 29.645 366.420
Pakaian Hias Pengantin (stel) 48 48 48 48 48
Ikan Asin (ton) 291,4 322,92 294 288 288
Kerupuk Kemplang (ton) 704,7 809,2 846,24 874 904
Keramik (buah) 68.000 69.360 56.160 56.160 43.200
Anyaman Purun / Bambu (buah) 29.657 1.387 1.122 1.122 2.808
Sulaman Bordir (set) 31.500 32.400 32.400 32.410 32.410
Pembuatan Kripik Ubi, Nenas,
Pisang, Nangka (kg)7.120 7.695 6.120 6.480 6.480
Pembuatan kue Kering dan Kue
Basah (kg)735.250 735.250 627.125 640.100 109 ton
Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
2.3.1.16 Urusan Penanaman Modal Daerah
Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah telah dibentuk dan difungsikannya
Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP) Kabupaten Ogan Ilir sesuai
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor : 06 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Ogan Ilir. Selain itu urusan penanaman modal juga dilaksanakan Dinas
Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Industri dan Perdagangan Kabupaten Ogan
Ilir.
Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Kunci pelaksanaan Urusan Penanaman Modal
Dalam Negeri di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2015 adalah :
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
104
Tabel 2.120
PerkembanganInvestasi Penanaman Modal
Di Kabupaten Ogan Ilir taahun 2010-2015
TahunRealisasi Penanaman Investasi
Modal dalam Negeri (Milyar Rp.)
Perkembangan Investasi
Penanaman Modal (%)
2010 394.097 68,70
2011 447.317 13,50
2012 454.027 1,50
2013 694.799 53,03
2014 712.817 2,59
2015 *) 727.198 2,02 Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
Izin Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri di Kabupaten Ogan Ilir sampai tahun 2010 -
2015 adalah :
1) PT. ZAFPA COMFEED INDONESIA di Desa Lubuk Bandung Kecamatan payaraman
2) PT Arwana Anugerah Keramik di jalan Palembang Prabumulih km 34.
3) PD Pirantinusa Energi Persada di km 17 Pulau Semambu.
4) PT Gembala Sriwijaya Desa Permata Baru/Tanjung Pering Indralaya Utara.
5) PT. Way Ogan Paper Industri di Ketiau Kecamatan Lubuk Keliat.
6) PT Bumi Sawit Permai di Tanjung Miring Kecamatan Rambang Kuang.
7) PT Bumi Rambang Kramajaya di Tambangan Rambang Kec Rambang Kuang.
8) PT Wahana Indah Puri Lestari di Desa Pegayut Kec Pemulutan.
9) PT Agung Jaya Sari Sakti, berlokasi di Tanjung Seteko Kec Indralaya km 28.
10) PT Kedukan Jaya, berlokasi di Desa Soak Batok.
11) PT Ligasin di km 28 Desa Palemraya Indralaya Utara.
12) PTPN VII PG Cinta Manis di Ketiau Lubuk Keliat.
Perkembangan Investasi Penanaman Modal Asing di Kabupaten Ogan Ilir sampai tahun 2010 - 2015 adalah : 1. PT. Sumatra Prima Fibre Km 28 Indralaya Utara
2. PT. Surya Eka Perkasa Km 17 Sungai Rambutan
3. PT. Dunia Kimia Utama
Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Jumlah bangunan yang telah diterbitkan IMB tahun 2010 telah menerbitkan IMB
sebanyak 389 unit, tahun 2011 menerbitkan 314 IMB, tahun 2012 menerbitkan 598
IMB, tahun 2013 menerbitkan 780 IMB, dan tahun 2014 sebanyak 550 bangunan.
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
105
Tabel 2.121
Realisasi Pelayanan IMB tahun 2010 - 2014 di Kabupaten Ogan Ilir
No Jenis Bangunan ber-IMB 2010 2011 2012 2013 2014 2015 *)
1 Rumah Hunian 27 24 40 - 30 26
2 Perumahan 227 175 421 650 434 326
3 Bangunan pemerintah 19 3 23 - 10 0
4 Ruko/gedung kantor 60 47 27 - 13 4
5 Kantor 0 2 4 - 1 0
6 Gudang 2 3 7 - 7 7
7 Bedeng 6 11 11 9 15 4
8 Gedung sarang walet 0 1 1 0 -
9 Pabrik penggilingan padi 2 0 0 0 -
10 Pagar 0 0 0 0 - 2
11 Bangsal sapi 0 0 0 0 - 1
12 Tempat Wisata 0 0 0 0 -
13 Gedung sekolah 3 2 0 0 4 7
Bangunan Tower/Menara 0
14 - Bangunan tower telepon selluler 4 3 13 9 11 3
15 Bangunan Reklame 39 43 36 111 21 6
16 Lain-lain masjid, klinik, bengkel 0 0 6 1 4 12
389 314 589 780 550 398
9.561 9.884 10.482 11.142 11.660 12.047
87.875 88.023 91.903 95.606 97.641 98.680
JUMLAH PELAYANAN
JLH RMH TANGGA BER-IMB
JLH RMH TANGGA/BANGUNAN
Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
Perkembangan jumlah rumah/bangunan yang sudah memiliki Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) di Kabupaten Ogan Ilir adalah :
Tabel 2.122
Jumlah bangunan dan bangunan ber IMB tahun 2010 - 2015
Kabupaten Ogan Ilir
Unit Persen
2010 87.875 9.561 10,88
2011 88.023 9.884 11,23
2012 91.903 10.482 11,41
2013 95.606 11.142 11,65
2014 97.641 11.660 11,94
2015 *) 98.680 12.047 12,21
Bangunan ber-IMBJumlah BangunanTahun
Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
106
Realisasi pelayanan perizinan yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011 – 2015 :
Tabel 2.123
Realisasi pelayanan perizinan Tahun 2011-2015
Di Kabupaten Ogan Ilir
No Jenis Pelayanan Perizinan 2011 2012 2013 2014 2015 *)
1 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 24 598 780 550 398
2 Izin Gangguan (HO) 34 217 237 220 175
3 Izin Reklame 5 53 45 41 30
4 Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 3 19 25 60 14
5 Tanda Daftar Gudang (TDG) 2 4 12 4 11
6 Tanda Datar Perusahaan (TDP) 28 189 166 158 152
7 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 30 150 155 149 147
8 Tanda Daftar Industri (TDI) 0 19 1 3 2 Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
Pencapaian indikator kinerja kunci Standar Pelayanan Minimal dalam penerimaan
pendapatan daerah dari urusan penanaman modal Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2015
adalah :
Tabel 2.124 Realisasi Penerimaan Pendapatan
dari Perizinan Investasi Tahun 2011-2015 di Kabupaten Ogan Ilir
No
Indikator Penerimaan
Pendapatan dari Perizinan
Investasi
2011 2012 2013 2014 2015 *)
1 Penerimaan IMB (x Rp. 1000) 484.162 2.523.518 1.607.186 1.724.249 1.080.860
2 Penerimaan IG / HO (x Rp. 1000) 391.166 501.043 442.468 300.663 66.422
3 Jumlah PAD Pelayanan investasi 875.328 3.024.561 2.049.654 2.024.912 1.582.639
4 Peningkatan PAD sektor Investasi 2,8% 181,68% -32% -1,20% -21,80%
Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
2.3.1.17 Urusan Kebudayaan
Tingkat pencapaian Indikator Kinerja Kunci Urusan Kebudayaan di Kabupaten Ogan Ilir
tahun 2010 - 2015 adalah :
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
107
Tabel 2.125 Indikator Kinerja Kunci Urusan Kebudayaan
di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2015
No Indikator Kebudayaan 2010 2011 2012 2013 2014
1Jumlah penyelenggaraan festival
seni dan budaya4 4 6 1 4
2Jumlah sarana penyelenggaraan
seni dan budaya2 2 1 1 2
3
Persentase Jumlah Benda, Situs
dan Kawasan Cagar Budaya
yang dilestarikan ( % )
44,44 44,44 17,39 33,33 50,00
Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
Tingkat pencapaian Standar Pelayanan Minimal Urusan Kebudayaan di Kabupaten Ogan
Ilir tahun 2010 - 2015 adalah :
1. Cakupan Fasilitasi Seni (Penyuluhan, pemberian bantuan, bimbingan organisasi,
kaderisasi, promosi dan lain-lain)
Tabel 2.126 Cakupan Fasilitasi Seni Tahun 2012-2015
Di Kabupaten Ogan Ilir
TAHUNJlh Fasilitasi seni yg
harus ada
Jlh Fasilitasi seni yg
dilaksanakan
% Fasilitasi
seni
2012 7 1 14,29
2013 7 3 42,86
2014 7 2 28,57
2015 7 0 0 Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
2. Cakupan Gelar Seni (pagelaran, pameran seni, festival dan lomba seni)
Tabel 2.127 Cakupan Gelar Seni Tahun 2012-2015
Di Kabupaten Ogan Ilir
TAHUNJlh Gelar seni yg harus
ada
Jlh Gelar seni yg
dilaksanakan
% Fasilitasi
seni
2012 4 3 75,00
2013 4 3 75,00
2014 4 3 75,00
2015 4 4 100 Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
108
3. Misi Kesenian (antar kab/kota/provinsi, minimal 1 kali setahun)
Tabel 2.128 Prosentase Misi Kesenian Tahun 2012-2014
Di Kabupaten Ogan Ilir
TAHUNJlh Misi Kesenian yg
harus ada
Jlh Misi Kesenian yg
dilaksanakan
% Misi
Kesenian
2012 1 1 100,00
2013 1 1 100,00
2014 1 2 200,00
2015 1 1 100,00 Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
4. Cakupan Organisasi Kesenian (organisasi struktural lembaga dewan kesenian,
minimal 2 organisasi)
Tabel 2.129
Cakupan Organisasi Kesenian Tahun 2012-2014
Di Kabupaten Ogan Ilir
TAHUNJlh Organisasi Kesenian
yg harus ada
Jlh Organisasi Kesenian yg
dimiliki
% Organisasi
Kesenian
2012 2 1 50,00
2013 2 1 50,00
2014 2 1 50,00
2015 2 1 50,00
Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
2.3.1.18 Urusan Pemuda dan Olah Raga
Dasar hukum pelaksanaan urusan Pemuda dan Olahraga yang dilaksanakan oleh Dinas
Pariwisata Seni Budaya Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ogan Ilir adalah :
a) Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
b) Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Tahun 2001 tentang Badan Pemuda dan Olah Raga.
Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Kunci Standar Pelayanan Minimal sebagai hasil
pelaksanaan Urusan Pemuda dan Olah Raga di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2015,
adalah :
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
109
Tabel 2.130
Cakupan Organisasi Kesenian
Di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010-2015
No Indikator Kinerja Kunci 2010 2011 2012 2013 2014 2015 *)
1 Gelanggang / Balai Remaja0,1/1000
penduduk
0,1/1000
penduduk
0,1/1000
penduduk
0,1/1000
penduduk
0,1/1000
penduduk
0,1/1000
penduduk
2 Lapangan Olah Raga1,32/1000
penduduk
1,30/1000
penduduk
1,28/1000
penduduk
1,20/1000
penduduk
1,41/1000
penduduk
1,41/1000
penduduk
Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
2.3.1.19 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Satuan Polisi pamong Praja
1) Persentase peningkatan personil SATPOL PP,
Tabel 2.131
Cakupan Personil Satpol PP
Di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010-2015
Indikator Kinerja Kunci 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Peningkatan Personil Satpol PP per
10000 jiwa penduduk7,14 3,92 3,25 3,99 5,01 5,01
Sumber : LKPJ Bupati Ogan ilir Tahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
110
Tabel 2.132
Keadaan kekuatan Personil Polisi Pamong Praja pada Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2015
TENAGA JLH
TKS ADM ANGG DIKLAT DIKLAT
Gol II Gol III Gol IV Lapangan BANPOL DASAR LANJUT
1 Kantor Kabupaten 15 7 1 169 3 0 - - 171 1 18 2 192 4 1 5
2 Indralaya - 1 - - - - - - 1 - - - 1 - - -
3 Indalaya utara - 1 - - - - - - 1 - - - 1 - 1 1
4 Indralaya Selatan - 1 - - - - - - 1 - - - 1 - 1 1
5 Pemulutan - 1 - - - - - - 1 - - - 1 - - -
6 Pemulutan Barat - 1 - - - \ - - 1 - - - 1 - - -
7 Pemulutan Selatan - 1 - - - - - - 1 - - - 1 - - -
8 Tanjung Batu - 1 - - - - - - 1 - - - 1 - 1 1
9 Payaraman - 1 - - - - - - 1 - - - 1 - - -
10 Tanjung Raja - 1 - - - - - - 1 - - - 1 - 1 2
11 Sungai Pinang - 1 - - - - - - 1 - - - 1 - 1 1
12 Rantau Panjang - 1 - - - - - - 1 - - - 1 - 1 1
13 Muara Kuang - 1 - - - - - - 1 - - - 1 - 1 1
14 Rambang Kuang - 1 - - - - - - 1 - - - 1 - - -
15 Lubuk Keliat - 1 - - - - - - 1 - - - 1 - 1 1
16 Rantau Alai - 1 - - - - - - 1 - - - 1 - 1 1
17 Kandis - 1 - - - - - - 1 - - - 1 - 1 1
15 23 1 169 3 0 0 0 187 1 18 2 208 4 11 16
24 19 2 169 3 0 0 0 208 1 2 2 213 5 13 19
21 19 1 139 3 0 0 0 39 1 2 2 44 51 13 65
8 23 1 112 4 0 0 2 134 1 9 2 148 51 14 65
8 25 1 138 4 0 0 2 160 0 11 1 174 4 14 18Jumlah 2011
S-2 JUMLAH
TINGKAT PENDIDIKAN POL PP
PNS LAPANGAN
JUMLAH PERSONIL POL PP
SD SLTP
Jumlah 2013
DIKLAT POL PP
JUMLAHSLTA
Jumlah 2012
DIPLOMA S-1No Tingkatan
Jumlah 2015
Jumlah 2014
Sumber : LKPJ Kab. Ogan IlirTahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
111
2.3.1.20 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum
Jumlah pegawai ASN yang bertugas di Kantor Camat se-Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 -
2015 seperti berikut.
Tabel 2.133
Rincian ASN per golongan pada kantor Kecamatan dalam
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 – 2015
I II III IV
1 Indralaya 1 8 10 0 19
2 Indralaya Selatan 0 3 5 3 11
3 Indralaya Utara 1 3 9 2 15
4 Pemulutan 1 7 8 4 20
5 Pemulutan Selatan 0 5 7 1 13
6 Pemulutan Barat 0 1 8 0 9
7 Tanjung Batu 0 6 7 2 15
8 Payaraman 0 4 8 1 13
9 Lubuk Keliat 0 1 3 3 7
10 Tanjung Raja 0 8 8 2 18
11 Sungai Pinang 0 1 9 1 11
12 Rantau Panjang 1 2 5 2 10
13 Kandis 0 2 5 1 8
14 Rantau Alai 0 1 5 1 7
15 Muara Kuang 1 5 9 2 17
16 Rambang Kuang 0 5 6 2 13
JUMLAH 2015 5 57 106 25 193
JUMLAH 2014 8 57 107 12 184
JUMLAH 2013 3 59 100 21 183
JUMLAH 2012 9 58 112 12 191
JUMLAH 2011 - 25 117 9 151
JumlahKantor KecamatanNoBerdasarkan Golongan
Sumber : LKPJ Kab. Ogan IlirTahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
112
Jumlah pegawai ASN yang terdaftar pada Kantor Lurah se-Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010
– 2015 adalah :
Tabel 2.134
Rincian ASN per golongan pada kantor Kelurahan dalam
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 – 2015
I II III IV
1 Indralaya Mulya 0 0 5 0 5
2 Indralaya Raya 0 0 6 0 6
3 Indralaya Indah 0 1 5 0 6
4 Timbangan 0 0 5 0 5
5 Tanjung Raja 0 1 4 0 5
6 Tanjung Raja Utara 0 1 4 0 5
7 Tanjung Raja Barat 0 0 2 0 2
8 Tanjung Raja Timur 0 0 3 0 3
9 Sungai Pinang 0 1 2 0 3
10 Tanjung Batu 0 0 2 1 3
11 Muara Kuang 0 1 4 1 6
12 Payaraman Timur 0 1 4 0 5
13 Payaraman Barat 0 1 3 1 5
14 Tanjung Batu Timur 0 2 3 0 5
0 9 52 3 64
- 3 63 3 69
- 3 77 3 83
- 1 68 3 72
JUMLAH 2013
JUMLAH 2012
JUMLAH 2011
JumlahBerdasarkan Golongan
Kantor KelurahanNo
JUMLAH 2014
JUMLAH 2015
Sumber : LKPJ Kab. Ogan IlirTahun 2015
Pendapatan Daerah
Pencapaian pelaksanaan pendapatan daerah :
Tabel 2.135
Realisasi Pencapaian Pendapatan daerah
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2012-2015
No Uraian 2012 2013 2014 2015
1 Wajib Pajak Daerah 235 233 279 771
2 Wajib PBB - - 35.138 35.138
3 Surat Ketetapan Pajak Daerah 1.284 1.426 39.605 95.645
4 Nilai Ketetapan Pajak Daerah (Rp.) 1.896.374.108 1.758.979.925 7.217.594.032 15.972.856.761
5 Piutang Pajak Daerah Tertagih (Rp.) 1.826.310.158 1.758.979.925 1.826.310.159 19.627.590
6 Sisa Piutang Pajak Daerah (Rp.) 50.825.000 117.827.250 2.088.139.716 15.590.563.540
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
113
Kesejahteraan Rakyat
Tabel 2.136
Perkembangan jumlah Jemaah Haji asal Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010 - 2015
No Asal Kecamatan 2011 2012 2013 2014 2015
1 Tanjung Batu 72 97 26 40 64
2 Payaraman 33 9 11 16
3 Tanjung Raja 15 18 8 10 5
4 Sungai Pinang 0 6 0 4 0
5 Indralaya 17 20 26 11 10
6 Indralaya Utara 13 3 13 11 10
7 Indralaya Selatan 9 10 10 5 5
8 Rantau Alai 0 2 0 0 2
9 Kandis 2 2 0 4 0
10 Pemulutan
Selatan
0 0 0 0 0
11 Rambang Kuang 6 0 0 9 0
12 Muara Kuang 0 2 3 1 2
13 Lubuk Keliat 3 7 2 10 0
14 Rantau Panjang 1 2 0 1 0
15 Pemulutan 4 2 2 0 0
16 Pemulutan Barat 0 0 0 0 0
Jumlah 191 175 92 117 114
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
Produk Hukum Daerah
Adapun produk-produk hukum berupa Peraturan Daerah yang telah dikeluarkan bersama
antara Eksekutif (Pemerintah Daerah) dan Legislatif (DPRD) selama tahun 2010 – 2015
seperti berikut.
Tabel 2.137
Penerbitan Produk Hukum Daerah Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 – 2015
NO PRODUK HUKUM TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 TH 2015 JUMLAH
1 PERATURAN DAERAH 14 17 21 12 14 4 82
2 PERATURAN BUPATI 17 33 24 33 59 15 181
3 KEPUTUSAN BUPATI 335 410 340 606 504 240 2435
366 460 385 651 577 259 2698JUMLAH Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
114
Kepegawaian
REALISASI PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN DAERAH
1) Hukuman Disiplin ASN
Jumlah ASN yang mendapat hukuman disiplin ASN dari tahun 2011 sampai tahun
2015 , pada tahun 2015 yang paling banyak dilakukan pemberian hukuman disiplin,
adapun jenis pemberian hukuman yang banyak dilakukan adalah sanksi penundaan
kenaikan pangkat sebanyak 2 orang, pemberhentian dengan tidak hormat sebanyak
1 orang, pembebasan dari jabatan sebanyak 1 orang, dan pemberhentian dengan
hormat hak pensiun sebanyak 1 orang
Tabel 2.138
Perkembangan Pemberian Hukuman ASN
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015
No Pemberian Hukuman Disiplin 2011 2012 2013 2014 2015
1 Pemberhentian dengan tidak hormat (orang) 1 - - - 1
2 Penurunan Pangkat satu tingkat (orang) 1 - 1 1 -
3 Penundaan Kenaikan Pangkat (orang) 1 - 1 - 2
4 Pembebasan dari Jabatan (orang) 0 - - - 1
5Pemberhentian dengan hormat hak pensiun
(org)0 - - - 1
6Pemberhentian Sementara sebagai PNS
(orang)0 - - - -
3 0 2 1 6JUMLAH Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
2) Pendidikan dan Pelatihan ASN
1) Diklat Struktural
Tabel 2.139
Jumlah ASN yang mengikuti Seleksi Diklat Struktural
Tahun 2011-2015 Kabupaten Ogan Ilir
Uraian Seleksi
Diklat Struktural Pimpinan Tk II 4 org - org - org 0 org 5 org
Diklat Struktural Pimpinan Tk III 10 org 15 org 11 org 8 org org
Diklat Struktural Pimpinan Tk IV - org 40 org 62 org 0 org org
JUMLAH 14 org 55 org 73 org 8 org 5 org
2011 2012 2013 2014 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
115
Tabel 2.140
Jumlah ASN yang mengikuti Seleksi Diklat Struktural
Tahun 2011-2015 Kabupaten Ogan Ilir
Jenjang Diklat Struktural
Diklat Prajabatan CPNS 920 org 225 org org 0 org 0 org
Diklat Struktural Pimpinan Tk II 4 org - org 2 org 0 org 0 org
Diklat Struktural Pimpinan Tk III 10 org 15 org 15 org 8 org 8 org
Diklat Struktural Pimpinan Tk IV - org - org 80 org 0 org 0 org
JUMLAH 934 org 240 org 97 org 8 org 8 org
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
2) Pendidikan Formil
Pada tahun 2010 Pemkab Ogan Ilir telah mengirim untuk tugas belajar
sebanyak 15 orang untuk IPDN, Program Sarjana Strata-1, Strata-2 dan Strata-
3, dan izin belajar sebanyak 236 orang untuk program S-1, S-2, Diploma 3 dan
Diploma 4, dan tahun 2014 juga telah memberikan Tugas Belajar sebanyak 7
orang dan Izin Belajar sebanyak 111 orang, seperti berikut.
Tabel 2.141
Jumlah ASN yang ngikuti pendidikan formal
Uraian Tugas / Izin Belajar ASN 2011 2012 2013 2014 2015
Tugas Belajar ASN:
STPDN / IPDN (orang) 0 2 0 0 0
Program Strata-1 (orang) 4 3 0 2 0
Program Strata-2 (orang) 10 12 3 5 7
Program Strata-3 (orang) 1 2 1 0 0
JUMLAH 15 19 4 7 7
Izin Belajar ASN
Program Strata-1 (orang) 128 179 153 60 77
Program Strata-2 (orang) 74 53 47 34 23
Program Strata-3 (orang) 2 9 0 1 0
Program Diploma-4 (orang) 2 4 2 14 0
Program Diploma-3 (orang) 13 9 3 2 0
JUMLAH 219 254 205 111 100 Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
3) Pelatihan/Kursus
Untuk meningkatkan kapasitas SDM aparatur Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir
melalui BKD Kabupaten Ogan Ilir telah melaksanakan pelatihan/kursus
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
116
teknis/fungsional, tahun 2010 sebanyak 136 orang, 2011 sebanyak 136 orang,
2012 sebanyak 136 orang, tahun 2013 sebanyak 160 orang dan pada tahun
2014 sebanyak 120 seperti berikut:
Tabel 2.142 Jumlah ASN yang mengikuti
Judul Kursus/Pelatihan/ Bimek Teknis dan Fungsional
No Judul Kursus/Bimtek/Pelatihan 2013 2014 2015
1 Diklat Teknis Pelayanan Publik 40 0 0
2 Diklat teknis pengadaan barang dan jasa 120 0 0
3 Diklat teknis pengelolaan aset daerah 0 30 0
4 Diklat Teknis Tata naskah dinas 0 30 40
5 Diklat Manajemen Keuangan Daerah 0 30 0
6 Diklat Teknis peningkatan kapasitas bidan 0 30 40
7 Diklat prajabatan golongan II 0 0 22
8 Diklat prajabatan golongan III 40 0 84 Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
4) Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat
Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2010-2014 telah mengirim ASN
sebagai peserta untuk mengikuti ujian dinas dan ujian penyesuaian kenaikan
pangkat yang diselenggarakan oleh Pemprov Sumsel, tahun 2010 sebanyak 45
orang, 2011 sebanyak 55 orang, 2012 sebanyak 37 orang, 2013 sebanyak 52
orang dan tahun 2014 sebanyak 66 orang, yaitu :
Tabel 2.143
Jumlah ASN yang mengikuti Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian
No Jenis Ujian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Ujian Dinas 15 9 25 10 12
2 Ujian Penyesuaian 40 28 27 56 37
JUMLAH 55 37 52 66 49 Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
117
5) Jabatan Struktural
Tabel 2.144
Komposisi pengisian formasi jabatan Eselon dalam Lingkungan Pemerintah
Kab Ogan Ilir Tahun 2010 - 2015
No SKPD Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Jumlah
1 Sekretariat Daerah 0 9 10 30 49
2 Sekretariat DPRD 0 1 4 12 17
3 Dinas Daerah 0 15 72 249 336
4 Badan/Inspektorat 0 9 45 111 165
5 Kantor 0 0 12 39 51
6 RSUD 0 0 5 9 14
7 KORPRI 0 0 1 3 4
8 Kantor Kecamatan 0 0 31 97 128
9 Kantor Kelurahan 0 0 0 64 64
JUMLAH 2015 0 34 180 614 828
JUMLAH 2014 0 33 166 540 739
JUMLAH 2013 0 19 85 209 313
JUMLAH 2012 0 33 143 550 726
JUMLAH 2011 0 33 143 550 726 Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
2.3.1.21 Urusan Ketahanan Pangan
Sasaran yang ingin dicapai adalah :
Tabel 2.145
Sasaran yang ingin dicapai
dalam RPJMD tahun 2010-2015
Kabupaten Ogan Ilir
Sasaran yang ingin dicapai 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pemenuhan kebutuhan konsumsi beras (ton) 51.497,35 51.497,35 55.560,00 50.896,55 52.962,00 55.000,00
Pemenuhan kebutuhan konsumsi daging (ton) 1.552,70 1.552,70 1.844,70 1.713,00 1.962,00 2.000,00
Pemenuhan kebutuhan konsumsi telur (ton) 1.271,25 1.271,25 1.226,80 5.174,00 6.972,00 7.000,00
Beberapa hal yang telah dicapai pada urusan Ketahanan Pangan Kabupaten Ogan Ilir
tahun 2010 - 2015 adalah :
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
118
Tabel 2.146
Capaian urusan Ketahanan Pangan
tahun 2010-2015
Kabupaten Ogan Ilir
Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Th 2015
1 Ketersediaan Pangan Utama 124.288.000 124.322.023 101.084.000 132.554.000 127.703.000 107.762.000
2 Produksi Daging 489.157 489.666 1.511.310 3.534.680 3.047.780 2.151.960
3 Konsumsi Daging 1.552.259 1.575.312 1.703.740 1.762.580 1.924.790 2.689.410
4 Produksi Telur 1.014.776 1.054.787 577.008 1.165.410 1.352.200 3.086.730
5 Konsumsi Telur 1.020.973 1.056.096 1.054.280 1.078.160 1.197.280 2.693.890
6 Produksi Ikan 10.382.208 14.526.896 15.365.690 15.985.360 15.854.470 15.985.130
7 Konsumsi Ikan 8.880.280 9.057.886 9.649.650 9.843.050 10.597.300 22.379.070
No Uraian( kilogram )
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
Tabel 2.147
Perkembangan Produksi Padi dan Surplus Beras
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011- 2015.
No KECAMATANProduksi Padi
(Ton GKG)
Gabah utk
Pakan Ternak &
Benih (Ton)
Gabah tersedia utk
Konsumsi (Ton)
Produksi
Beras (Ton)
Beras utk
Bahan
Industri
(Ton)
Beras Siap
Konsumsi
(Ton)
Jumlah
Penduduk
Tengah th
(Jiwa)
Kebutuhan
Konsumsi
(Ton)
Surplus/
Minus
(Ton)
1 Muara Kuang 15.704 314,08 15.389,92 9.656 482,80 9.173,20 20.491 2.543 6.630
2 Tanjung Batu 906 18,12 887,88 557 27,850 529,15 21.300 2.643 (2.114)
3 Tanjung Raja 8.081 161,62 7.919,38 4.969 248,45 4.720,55 18.656 2.315 2.406
4 Indralaya 48 0,96 47,04 30 1,500 28,50 47.322 5.872 (5.844)
5 Pemulutan 988 19,76 968,24 607 30,35 576,65 24.507 3.041 (2.464)
6 Rantau Alai 14.038 280,76 13.757,24 8.631 431,55 8.199,45 14.360 1.782 6.418
7 Indralaya Utara 9.530 190,60 9.339,40 5.860 293,000 5.567,00 10.908 1.354 4.213
8 Indralaya Selatan 14.058 281,16 13.776,84 8.644 432,200 8.211,80 45.689 5.670 2.542
9 Pemulutan Selatan 17.378 347,56 17.030,44 10.685 534,25 10.150,75 18.044 2.239 7.912
10 Pemulutan Barat 11.086 221,72 10.864,28 6.816 340,80 6.475,20 27.037 3.355 3.120
11 Rantau Panjang 26.742 534,84 26.207,16 16.442 822,10 15.619,90 47.880 5.941 9.678
12 Sungai Pinang 15.387 307,74 15.079,26 9.461 473,050 8.987,95 18.452 2.290 6.698
13 Kandis 13.229 264,58 12.964,42 8.134 406,700 7.727,30 14.213 1.764 5.964
14 Rambang Kuang 18.185 363,70 17.821,30 11.181 559,050 10.621,95 40.247 4.994 5.628
15 Lubuk Keliat 3.776 75,52 3.700,48 2.322 116,10 2.205,90 35.925 4.458 (2.252)
16 Payaraman 6.793 135,86 6.657,14 4.177 208,85 3.968,15 23.393 2.903 1.065
175.929 3.518,58 172.410,42 108.172 5.409 102.763 428.424 53.163 49.600
216.624 4.332,48 212.291,52 134.423 6.721 127.702 438.869 54.459 73.243
226.933 4.538,66 222.394,33 139.530 6.977 132.554 446.505 45.369 87.185
Jumlah 2012 173.056 3.461,12 169.594,88 106.404 5.320 101.084 437.265 44.977 56.107
Jumlah 2011 200.114 3.401,94 196.712,06 124.322 6.216 123.700 427.582 53.059 70.641
Jumlah 2015
Jumlah 2014
Jumlah 2013
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
119
Keterangan : jumlah konsumsi beras per kapitan per tahun = 124,09 kg tahun 2014
Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Kunci Standar Pelayanan Minimal Urusan
Ketahanan Pangan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2015 adalah :
Tabel 1.148
Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Kunci Standar Pelayanan Minimal Urusan
Ketahanan Pangan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2015
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2015
2.3.1.22 Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Tingkat Pencapaian Indikator kinerja Kunci Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2015 adalah :
1. Jumlah PKK aktif
Tabel 1.149
Jumlah PPK Aktif
Tahun
2010 258 100 %
2011 258 100 %
2012 258 100 %
2013 258 100 %
2014 258 100 %
2015 258 100 %
Jumlah PKK Aktif
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2015
No Indikator SPM Ketahanan Pangan 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Regulasi Ketahanan Pangan sudah sudah sudah sudah sudah sudah
2Ketersediaan Pangan Utama
Beras/1000 penddk296.094 290.756 231.173 296.870 290.979 239.862
3Tingkat Ketersedian Energi dan
Protein / kapita91,80% 92,40% 114% 99,45% 110% 108%
4Capaian Pemenuhan Konsumsi
Daging 99,99% 90,87% 88,02% 200,50% 158,30% 80,02%
5 Capaian Pemenuhan Konsumsi Telur 80,31% 75,04% 66,53% 108% 112,90% 114,58%
6 Capaian Pemenuhan Konsumsi Ikan 95,19% 92,42% 93,73% 162% 149,60% 71,43%
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
120
2. Posyandu
Tabel 2.150
Jumlah Posyandu Aktif
TahunJumlah
Posyand
2010 373 373 100 %
2011 359 359 100 %
2012 317 317 100 %
2013 317 317 100 %
2014 328 328 100 %
2015 328 328 100 %
Jumlah
Posyandu
Perkembangan Desa/Kelurahan kategori Desa Swasembada dan Desa Swakarsa adalah
dari 227 Desa dan 14 kelurahan tahun 2010 – 2015 seperti pada tabel berikut.
Tabel 2.151
Rekapitulasi Klasifikasi Tingkat Perkembangan Desa / kelurahan
Dalam Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 – 2015
KELU
RAHANDESA
LKMD/
K
SWA
DAYA
SWA
KARSA
SWA
SEMBADA
1 Indralaya 3 17 20 - 4 16
2 Indralaya Utara 1 15 16 - 1 15
3 Indralaya Selatan 0 14 14 - - 14
4 Pemulutan 0 25 25 - 25 -
5 Pemulutan Barat 0 11 11 - - 11
6Pemulutan
Selatan0 15 15 - - 15
7 Tanjung Batu 2 19 21 1 3 17
8 Payaraman 2 11 13 - 2 11
9 Tanjung Raja 4 15 19 - - 19
10 Sungai Pinang 1 12 13 6 - 7
11 Rantau Panjang 0 12 12 1 5 6
12 Muara Kuang 1 13 14 - - 14
13 Rambang Kuang 0 13 13 - 3 10
14 Lubuk Keliat 0 10 10 - 10 -
15 Rantau Alai 0 13 13 13 - -
16 Kandis 0 12 12 - - 12
14 227 241 21 53 167
14 227 241 21 53 167
14 227 241 31 80 130
14 227 241 21 64 156
14 227 241 21 53 167
14 227 241 28 53 160
KAB OGAN ILIR 2013
KAB OGAN ILIR 2012
KAB OGAN ILIR 2011
KAB OGAN ILIR 2010
NO KECAMATAN
JUMLAH
KLASIFIKASI TINGKAT
PERKEMBANGAN
KELURAHAN / DESA
KAB OGAN ILIR 2015
KAB OGAN ILIR 2014
Sumber Data : Badan PMPD Kabupaten Ogan Ilir, Tahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
121
2.3.1.23 Statistik
Indikator yang digunakan untuk menggambarkan urusan statistik berdasarkan lampiran
Permendagri Nomor 54 tahun 2010 adalah ketersediaan dokumen perencanaan seperti
Buku :
1. Ogan Ilir dalam Angka,
2. Buku PDRB Kabupaten Ogan Ilir
Dalam penyusunan kedua buku tersebut, Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir, dalam hal ini
Bappeda sebagai pemegang urusan statistik, bekerjasama dengan Biiro Pusat Statistik
Kabupaten Ogan Ilir
2.3.1.24 Kearsipan
Seluruh SKPD sudah melaksanakan pengurusan, pengelolaan, penyimpanan dan
pertanggungjawaban kearsipan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-
masing. Namun secara bertahap seluruh SKPD akan melengkapi dan memperbaharui
Sistem Kearsipan yang Baku dibawah koordinasi Kantor Perpustakaan Arsip Dokumentasi
Kabupaten Ogan Ilir.
Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Kunci Urusan Kearsipan di Kabupaten Ogan Ilir
tahun 2010 - 2015 adalah :
1) Penerapan Pengelolaan Arsip Secara Baku,
Tabel 2.152
Unit Kerja yang Penerapan Pengelolaan Arsip Secara Baku,
TAHUNJumlah Unit Kerja
yang ada
Jlh Unit Kerja yg
menerapkan Arsip secara
baku
% Unit Kerja
Arsip Baku
2010 34 4 11,76
2011 34 9 26,47
2012 34 10 29,41
2013 41 15 36,59
2014 48 22 45,83
2015 48 24 50,00 Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2015
Tahun 2015 terdapat 24 unit kerja dari 48 unit kerja yang telah melaksanakan arsip
secara baku yaitu Dinas Pendapatan, Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi,
Bagian Keuangan Sekretariat Daerah, Bagian Perlengkapan Sekretariat
Daerah, Dinas Pendidikan, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah, Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu
Pintu, Bagian Hukum dan HAM, Dinas Pariwisata Seni Budaya Pemuda dan Olahraga,
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Dinas
Kesehatan, Sekretariat DPRD dan Dinas Sosial Kab Ogan Ilir.
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
122
2) Kegiatan Peningkatan SDM Pengelola Pengarsipan,
Tahun 2010, 2011, 2012, 2013, 2014 ada 3 kegiatan peningkatan SDM pengelola
pengarsipan, yaitu : (1) Sosialisasi/penyuluhan Kearsipan dilingkungan instansi
pemerintah/swasta, (2) Pendidikan dan pelatihan formal kearsipan, (3)
Pengklasifikasian Data arsip.
2.3.1.25 Urusan Komunikasi dan Informasi
Tingkat pencapaian Indikator Kinerja Kunci Urusan Komunikasi dan Informatika di
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2015 adalah :
1. Web Site Milik Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir ada 9 Website yang aktif
/online, yaitu
(1) www.oganilirkab.go.id yang dikelola oleh Bag Hubungan Masyarakat Inforkom
PDE Setda Ogan Ilir, dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Ogan Ilir
(2) www.lpse.oganilirkab.go.id yang dikelola oleh Dinas Perhubungan Komunikasi
dan Informatika Kabupaten Ogan Ilir
(3) www.jdih.oganilirkab.go.id yang dikelola oleh Bag Hukum dan HAM Setda Ogan
Ilir
(4) www.pkk.oganilirkab.go.id yang dikelola oleh TP PKK Kab Ogan Ilir
(5) www.disdik.oganilir.net yang dikelola oleh Dinas Pendidikan
(6) www.dinkesoganilir.com yang dikelola oleh Dinas Kesehatan
(7) www.bpbd.oganilirkab.go.id yang dikelola oleh Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kab Ogan Ilir
(8) www.dpelhoganilir.blogspot.com yang dikelola oleh Dinas Pertambangan
Energi dan Lingkungan Hidup Kab Ogan Ilir
(9) www.bapluhoganilir.wordpress.com yang dikelola oleh Badan Pelaksana
Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kab Ogan Ilir
2. Pameran / Expo yang diikuti selama tahun 2014 ada 9 kali,
Menunjukkan jumlah Pameran / Expo yang diikuti Pemda Ogan Ilir pada tahun 2014
sebanyak 9 kali, yaitu :
1) Pameran MTQ Internasional Expo di lapangan parkir PSCC Palembang yang
berlangsung dari tanggal 22 sampai 26 September 2014.
2) Adiwastra Nusantara “ Kreasi Tanpa Batas Dalam Serat dan Corak “ (Tenun
Songket) bertempat di Hall A dan Hal B Jakarta Covention Centre dari tanggal
19 sampai 23 Februari 2014.
3) The 16th Jakarta International Handicraft Trade Fair “ INACRAFT “ (songket) di
Jakarta Covention Centre Jakarta tanggal 23 – 27 April 2014.
4) IFA Fest “ Indonesian Fashionista and Art Fest (Faishon, Furniture, Home
Decoration, Anyaman, Batu Alam, Logam dan Craft Furniture) Exchibition Hall,
SME Tower, Jakarta pada tanggal 23 Maret 2014.
5) Kementerian Daerah Tertinggal Expo, Pandan Tapanulli Tengah yang
berlangsung tanggal 20 sampai 23 Mei 2014.
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
123
6) Pameran HUT Dekranasda ke-34 (tenun songket dan produk sandang lainnya)
SMESCO Jakarta dari tanggal 5 sampai 8 Juni 2014.
7) Pameran Sriwijaya Exhibition (produk khas Ogan Ilir seperti tenun songket,
perak,anyaman rotan, dan anyaman purun) di lobby kantor Kementerian
Perindustrian dan Perdagangan RI Jakarta dari tanggal 28 sampai 31 Aktober
2014.
8) Pameran Flora-Flori Nasional di Kota Makasar Sulawesi Selatan yang
berlangsung tanggal 6 sampai 11 Nopember 2014
9) Pekan Raya Jakarta “ Jakarta Fair “ berlangsung di Kemayoran Jakarta dari
tanggal 6 Juni sampai 6 Juli 2014.
2.3.1.26 Urusan perpustakaan
Perkembangan jumlah perpustakaan yang telah dibina sampai tahun 2011 - 2015 di
Kabupaten Ogan Ilir adalah :
Tabel 2.153
Perkembangan Perpustakaan Daerah
Milik Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010-2015
Judul examplar
1 2011 1.690 3.784 305 451 3
2 2012 1.718 4.560 941 651 3
3 2013 1.973 5.004 1.221 853 3
4 2014 2.210 6.772 1.221 853 3
5 2015 2.822 8.558 1.524 853 3
Jumlah
Petugas/P
elayan
Jlh BukuTahunNo
Jumlah
Kunjungan
Peminjaman
Buku
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2015
Tabel 2.154
Perkembangan Perpustakaan sekolah
Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011-2015
Judul examplar
1 2011 9 930 1.377 25 3 18
2 2012 9 930 1.377 25 3 18
3 2013 27 2.505 7.515 35 3 54
4 2014 29 2.505 7.515 48 3 57
5 2015 35 2.505 7.417 35 3 57
Jumlah
Petugas/P
elayan
Jlh BukuTahunNo
Jumlah
Kunjungan /
hari
Peminjaman
Buku/hari
/perpust
Jumlah
Perpustakaa
n Sekolah
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
124
Tabel 2.155 Perkembangan Perpustakaan Rumah Ibadah
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015
Judul examplar
1 2011 28 6.700 13.400 50
2 2012 28 6.700 13.400 50
3 2013 44 4.400 13.200 88
4 2014 44 4.418 13.404 88
5 2015 35 3.321 10.963 65
Jumlah
Petugas/P
elayan
Jlh BukuTahunNo
Jumlah
Kunjungan /
hari
Peminjaman
Buku per hari
Jumlah
Perpustakaan
Desa/Masy
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2015
Tabel 2.156 Perkembangan Perpustakaan desa/masyarakat
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015
Judul examplar
1 2011 11 3.112 11.259 521 291 11
2 2012 11 3.112 11.259 521 291 11
3 2013 44 4.400 13.200 973 431 88
4 2014 44 4.418 13.404 541 431 88
5 2015 51 4.647 13.881 541 431 98
Jumlah
Petugas/P
elayan
Jlh BukuTahunNo
Jumlah
Kunjungan
Peminjaman
Buku
Jumlah
Perpustakaan
Rmh Ibadah
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2015
Sudah adanya 1 unit Mobil Pintar Milik Diknas untuk melayani masyarakat umum sangat
terbantu bagi peningkatan minat baca, dan 1 unit mobil unit Perpustakaan keliling milik
Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kab Ogan Ilir, namun masih perlu ditambah
lagi untuk menjangkau wilayah yang cukup luas.
Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Kunci Urusan Perpustakaan di Kabupaten Ogan
Ilir tahun 2010 - 2015 adalah :
1. Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah, tahun 2015 adalah 2.822 judul dan
8.558 eksamplar.
2. Pengunjung perpustakaan tahun 2015 adalah 10,41 % yang dikelola Kantor
Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Ogan Ilir
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
125
Tabel 2.157
Perkembangan Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010-2015
No TahunJumlah Judul
Buku
Jumlah Examplar
Buku
1 2010 900 4.250 1 : 4,7
2 2011 1.690 3.784 1 : 2,2
3 2012 1.718 4.560 1 : 2,7
4 2013 1.973 5.004 1 : 2,5
5 2014 2.210 6.722 1 : 3,0
6 2015 2.822 8.558 1 : 3,0
Rasio Buku
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2015
Tabel 2.158
Perkembangan Pengunjung perpustakaan daerah,
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010-2015
No Tahun
Jlh Kunjungan
Perpustakaan
Daerah
Populasi yg hrs
dilayani Perpus
Daerah
%ase
Kunjungan
1 2011 305 3.000 10,17
2 2012 941 13.456 6,99
3 2013 1.221 14.635 8,34
4 2014 1.440 14.635 9,84
5 2015 1524 14635 10,41 Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2015
2.3.2 Prioritas Urusan Pilihan yang dilaksanakan
Pencapaian Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Urusan
Desentralisasi selama tahun 2010 - 2015, sesuai dengan kewenangan Urusan Pilihan yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
2.3.2.1 Urusan Pertanian
Sub Urusan Tanaman Pangan Hortikultura
Program dan kegiatan pembangunan Pertanian khususnya pembangunan Tanaman
Pangan dan Hortikultura di Kabupaten Ogan Ilir, bertujuan untuk meningkatkan produksi
dan pendapatan masyarakat.
Tingkat pencapaian Indikator Kinerja Kunci Urusan Pertanian Sub Urusan Tanaman
Pangan dan Hortikultura di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2015:
1. Produksi padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
126
Tabel 2.159
Tabel Produktivitas Padi
Di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010-2015
TahunLuas Areal Panen
Padi (ha)
Produksi Padi
(ton)
Produktivitas
Padi (ton/ha)
2010 49.108 201.270 4,10
2011 48.478 200.114 4,13
2012 51.095 173.057 3,39
2013 47.830 226.937 4,74
2014 48.159 216.624 4,50
2015 46.405 175.929 3,79 Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2015
Terjadi penurunan produktivitas tanaman padi di Kabupaten Ogan Ilir dari 4,50 ton
/hektar pada tahun 2014 menjadi 3,79 ton/hektar pada tahun 2015. Untuk luas areal
tanampun mengalami penurunan dari 48.159 ha pada tahun 2014 menjadi 46.405 Ha
2. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB
Pada tahun 2015 , kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB adalah 23,07%. Menurut
0,86 persen dibandingkan dengan tahun 2014.
Tabel 2.160
Perkembangan Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB
Tahun 2010-2015
Tahun
Total PDRB
Kab OI (juta
Rp)
Kontribusi PDRB dari
Sektor Pertanian (juta
Rp)
% Kontribusi
2010 3.253.250 954.798 29,35
2011 4.284.808 1.230.086 28,71
2012 5.006.584 1.337.263 26,71
2013 5.704.576 1.477.563 25,90
2014 6.586.885 1.576.344 23,93
2015 8.242.437 1.901.797 23,07
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2015
Sub Urusan Peternakan
Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Kunci Urusan Pertanian Bidang Peternakan
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 – 2015 adalah :
1. Produksi daging ternak di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2015 sebesar 2.151,96 ton atau
112% melampaui target produksi daging ternak sebesar 1.917,05 ton
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
127
Tabel 2.161
Perkembangan Produksi Daging Peternakan
Di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010-2015,
TahunProduksi
Daging Ternak
Target
Daerah (ton)
%
Kemampuan
2010 489,16 1.542,78 31,71
2011 489,67 1.610,79 30,40
2012 1.511,31 1.684,23 89,73
2013 3.534,68 1.758,48 201,01
2014 3.047,78 1.836,04 166,00
2015 2151,96 1917,05 112,25 Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2015
2. Konsumsi Daging
Untuk konsumsi daging pada tahun 2015 sebesar 2.689,41 ton atau 99,83% dari target
konsumsi daging yang ditetapkan sebesar 2.693,89 ton
Tabel 2.162
Perkembangan Konsumsi Daging
Di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010-2015,
TahunJumlah
Konsumsi Hasil
Target Daerah
(ton)
% Tingkat
Konsumsi
2010 1.522,26 1.552,70 98,04
2011 1.575,31 1.733,59 90,87
2012 1.703,74 1.935,55 88,02
2013 1.762,58 2.161,04 81,56
2014 1.924,79 2.412,80 79,77
2015 2.689,41 2.693,89 99,83 Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2015
3. Produksi Telur Peternakan
Untuk produksi telur pada tahun 2015, melampaui target produksi sebesar 3.086,73 ton
dari target produksi sebesar1.971 ton atau meningkat sebesar 156,60%
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
128
Tabel 2.163
Perkembangan Produksi Telur Peternakan
Di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010-2015,
TahunProduksi
Telur (ton)
Target
Daerah (ton)
%
Kemampuan
Produksi
Telur
2010 1.014,78 1.586,93 63,95
2011 1.054,79 1.657,22 63,65
2012 577,01 1.730,64 33,34
2013 1.165,41 1.807,34 64,48
2014 1.352,20 1.887,46 71,64
2015 3086,73 1971,14 156,60 Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2015
4. Konsumsi Telur
Konsumsi telur pada tahun 2015, jumlah konsumsi telur juga meningkat melampaui
target sebesar 188,66 %
Tabel 2.164
Perkembangan Konsumsi Telur
Di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010-2015
TahunJumlah Konsumsi
Telur (ton)
Target Daerah
(ton)
% Tingkat
Konsumsi Telur
2010 1.020,97 1.271,25 80,31
2011 1.056,10 1.419,35 74,41
2012 1.054,28 1.584,70 66,53
2013 1.078,16 1.769,32 60,94
2014 1.197,28 1.975,45 60,61
2015 4.161,00 2.205,59 188,66 Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
129
Sub Urusan Penyuluh Pertanian
Dari 241 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2014 telah dibina
oleh Penyuluh Pertanian sebanyak 219 orang terdiri dari Penyuluh PNS sebanyak 51
orang, penyuluh THL-TB Kementerian Pertanian sebanyak 56 orang, dan Penyuluh TKS
sebanyak 112 orang. Jumlah kelompok tani adalah 1.965 kelompok, dan gabungan
kelompoktani mencapai 208 gapoktan.
Tabel 2.165
Keadaan Penyuluh Pertanian dan kelembagaan tani
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 – 2015
PNSTHL TB
DEPTANTKS JUMLAH
Kelompok
Tani
1 Indralaya 5 5 8 18 138 18
2 Indralaya Utara 4 5 8 17 111 15
3 Indralaya Selatan 5 5 5 15 66 13
4 Pemulutan 8 5 13 26 246 25
5 Pemulutan Barat 5 4 3 12 77 11
6 Pemulutan Selatan 5 4 5 14 134 15
7 Tanjung Batu 3 3 8 14 50 9
8 Payaraman 3 1 8 12 62 12
9 Muara Kuang 2 2 5 9 62 10
10 Rambang Kuang 2 4 5 11 64 12
11 Lubuk Keliat 4 4 4 12 74 12
12 Tanjung Raja 3 2 8 13 99 16
13 Sungai pinang 3 2 6 11 57 10
14 Rantau Panjang 3 2 7 12 119 12
15 Rantau Alai 3 2 5 10 122 13
16 Kandis 3 2 4 9 31 10
17 Kabupaten/Jabfung 7 0 0 7
68 52 102 222 1512 213
51 56 112 219 1965 208
54 56 111 221 219 1732
47 69 122 238 221 1575Jumlah 2012
Jumlah 2013
PENYULUH PERTANIAN (ORANG)
Gapoktan
Jumlah 2014
Jumlah 2015
No. KECAMATAN
. Sejak tahun 2008 Satuan Pangkal Administrasi Penyuluh Pertanian yang ada di Kabupaten
Ogan Ilir adalah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) pada masing-masing kecamatan yaitu
pada 16 Kecamatan. Sebagai langkah pembinaan setiap Penyuluh Pertanian 2 kali sebulan
melakukan pertemuan di BPP dan 2 kali sebulan melakukan pengurusan administrasi dan
konsultasi dengan pejabat di BPP Kecamatan, sehingga mereka tiap bulan melakukan 2 kali
kehadiran di BPP masing-masing, selebihnya setiap Penyuluh Pertanian wajib melakukan
pertemuan kelompoktani di wilayah kerja masing-masing. Masing-masing BPP dipimpin
oleh seorang Kepala BPP (Fungsional / Penyuluh senior) di Wilayah Kerjanya.
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
130
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
131
2.3.2.2 Urusan Kehutanan
Perkembangan lahan untuk tanaman hutan rakyat di Kabupaten Ogan Ilir seluas 4.229
hektar dengan rincian sebagai berikut :
Perkembangan Industri kehutanan Kabupaten Ogan Ilir 2010 – 2014 menunjukkan bahwa
produksi hasil hutan rakyat memberikan bahan baku untuk industry kehutanan, seperti
kayu karet, akasia maupun kelampaian. Beberapa lokasi hutan rakyat yangada di
Kabupaten Ogan Ilir adalah Kecamatan Tanjung Batu, Payaraman, Rambang Kuang, Lubuk
Keliat dan Muara kuang.
Tabel 2.166
Luas areal hutan rakyat Kabupaten Ogan Ilir tahun 2015
No KecamatanLuas Hutan Rakyat
(ha)
Sementara Tidak
diusahakan (ha)Jumlah (ha)
1 Indralaya. 143 0 143
2 Indralaya Utara 646 13.591 14.237
3 Indralaya Selatan 0 1.208 1.208
4 Pemulutan 5 1.808 1.813
5 Pemulutan Barat 8 1.444 1.452
6 Pemulutan Selatan 0 458 458
7 Tanjung Raja 7 22 29
8 Sungai Pinang 14 42 56
9 Rantau Panjang 0 0 0
10 Tanjung Batu 2.267 378 2.645
11 Payaraman 1.671 390 2.061
12 Lubuk Keliat 0 6.716 6.716
13 Muara Kuang 797 128 925
14 Rambang Kuang 325 804 1.129
15 Rantau Alai 0 28 28
16 Kandis 27 383 410
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
132
Tingkat Pencapaian Indikator Kunci Urusan Kehutanan di Kabupaten Ogan Ilir
tahun 2010 - 2014 adalah :
1) Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis,
Tabel 2.167
Perkembangan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kitis
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 – 2014
TahunTotal Luas Hutan dan
Lahan Kritis (ha)
Luas Hutan dan Lahan
Kritis yg
Direhabilitasi (ha)
% capaian
Rehabilitasi
2010 32.183,00 151,00 0,47
2011 32.183,00 965,00 3,00
2012 91.713,90 1.500,00 1,64
2013 91.713,90 200,00 0,22
2014 91.513,90 247,27 0,27
2) Kerusakan Kawasan hutan, adalah TIDAK ADA KAWASAN HUTAN di Kabupaten
Ogan Ilir
2.3. 2. 3 Urusan Energi Dan Sumberdaya Mineral
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Potensi pertambangan yang ada di wilayah Kabupaten Ogan Ilir belum tergali dengan baik
kecuali tambang bahan galian golongan C yang sudah dimanfaatkan dengan baik. Pasir
bangunan tersebar di sepanjang sungai Ogan mulai dari Kecamatan Rantau Alai, Sungai
Pinang, Tanjung Raja, Rantau Panjang sampai Kecamatan Pemulutan. Jumlah perusahaan
besar yang beroperasi di perairan sungai Ogan tersebut ada sebanyak 40 buah perusahaan.
Sedangkan pasir bangunan di sepanjang peraiaran sungai Ogan baik yang dikelola oleh
usaha besar maupun usaha kecil.
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
133
Tabel 2.168
Produksi Pertambangan Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 – 2014
Potensi TambangPerusahaan yg
mengexplorasiKet
PT. Pertamina 885.694,83 Barel
PT Retco 21.720,03 Barel 23 sumur
KSO Formasi Sumatra 72.767,54 Barel
KSO CESL 192.415,75 Barel
JUMLAH 2015 1.184.768,73 Barel
JUMLAH 2014 2.357.366,88 Barel
JUMLAH 2013 1.058.588,67 Barel
JUMLAH 2012 880.045,50 Barel
JUMLAH 2011 544.987,96 Barel
JUMLAH 2010 353.986.82 Barel
Gas Bumi Kec. Rambang Kuang 32.828,90 MMBTU -
Tanah Uruk Indralaya Utara, Rambang Kuang 153.736,61 meter3 tersebar
Tanah Liat Indralaya Utara, Rambang Kuang 476,89 meter3 tersebar
Tanah Kaolin - --------- tersebar
Batu Bara - Sedang explorasi tersebar
Oksida besi Fe2O3 Tahap Uji Lab Dinas
Pertambangan Prov SumselFe2O3: 63 – 68 %
Desa Talang
Seleman Kec
Payaraman
40 Perusahaan
tersebar
Produksi
Minyak Bumi
Pasir Bangunan
40 perusahaan : Kec S.Pinang,
Tanjung Raja, Pemulutan,
Pemulutan Barat, Pemulutan
Selatan.
123915,09 meter3
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2015
Realisasi tingkat pencapaian yang telah dihasilkan dalam pelaksanaan Urusan Energi
Sumberdaya Mineral di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2015, adalah Pada tahun 2015
dari 4 perusahaan yang ada telah meningkatkan produksi minyak menjadi 1.184.768,73
barrel, sehingga produksi Minyak Bumi per hari mencapai 3.245,942 barel per hari,
meningkat dibanding dengan produksi minyak bumi tahun 2014 yang mencapai
3.552,881 barrel per hari.
Sampai saat ini sudah ada 2 (dua) perusahaan yang mengolah Gas Bumi menjadi LPG yaitu
1) PT SURYA EKA PERKASA Tbk tahun 2015 sebesar 23.395 ton LPG dan 70.944 barrel
Condensat, tahun 2014 dengan produksi sebesar 125.000 ton LPG. Produksi LPG untuk
kapasitas mobil tanki berlokasi di KM 22 Desa Sungai Rambutan Indralaya Utara,
2) PD PIRANTINUSA ENERGI PERSADA Industri pengolahan Gas Bumi menjadi LPG dalam
tabung kecil (3 kg) sebagai Stasiun Pengisian Bahan Energi (SPBE) Gas, produksi tahun
2013 adalah 33.000 tabung 3 kg per hari dengan total produksi 36.135 ton LPG,
produksi tahun 2015 adalah dengan total produksi 51.000 ton.Pada tahun 2015 telah
dilakukan program listrik masuk desa di Desa Pinang Jaya, daerah sawitan Desa
Tanjung seteko Kecamatan Indralaya, Desa Segayam, Desa Arisan Jaya, Desa Pinang
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
134
Nibung, Desa Pinang Mas, dan Desa Sungai Ondok. Dengan Demikian, diakhir tahun
2015 semua desa di Kabupaten Ogan Ilir sudah dialiri listrik dari PT PLN Persero.
Realisasi pencapaian Indikator Kinerja Kunci Urusan Energi dan Sumber Daya
Mineral di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2014 adalah:
1. Pertambangan Tanpa Ijin,
Tabel 2.169
Data Luas Penambang Liar yang ditertibkan
Tahun
Luas Arel
Penambangan
(ha)
Luas Penambangan
Liar yg ditertibkan
(ha)
% capaian
kinerja
2010 61,00 0,00 0
2011 6,00 4,00 67
2012 6,00 4,00 67
2013 19,38 19,38 100
2014 8,00 6,00 75,00
2. Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB,
Tabel 2.170 Kontribusi Sektor Pertambangan terhadap Total PDRB
TahunTotal PDRB
(juta Rp.)
Kontribusi PDRB sektor
Pertambangan (juta Rp.)
% kontribusi
pertambangan
2011 4.284.808,00 258.857,00 6,04
2012 5.006.584,00 289.135,00 5,78
2013 5.704.576,00 328.656,00 5,76
2014 6.586.885,00 363.606,00 5,52
2015 6.586.885,00 363.606,00 5,52
2.3.2 4 Urusan Pariwisata
Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Kunci Urusan Pariwisata di Kabupaten Ogan Ilir
tahun 2010 - 2014 adalah :
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
135
1. Kunjungan Wisata
Tabel 2.171
Perkembangan Kunjungan Wisata
Di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010-2014
Indikator 2011 2012 2013 2014 2015
Kunjungan Wisata (org) 7.445 7.445 7.450 20.207 20.207
2. Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDRB
Tabel 2.172
Perkembangan Kontribusi PDRB sektor Pariwisata
Di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010-2015
Tahun Total PDRB (juta Rp.)Kontribusi PDRB sektor
Pariwisata (juta Rp.)
%
Kontribusi
2011 4.284.808 50.113 1,17
2012 5.006.584 55.349 1,11
2013 5.704.576 63.693 1,12
2014 6.586.885 73.926 1,12
2015 8.242.437 320.123 3,88 Catatan : PDRB Pariwisata meliputi : hotel dan restoran, dan jasa hiburan dan rekreasi.
2.3.2 5 Urusan Kelautan dan Perikanan
Tingkat pencapaian Indikator Kinerja Kunci Urusan Perikanan di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010 - 2015 adalah :
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
136
1. Konsumsi Ikan
Tabel 2.173
Perkembangan Konsumsi Perikanan
Di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010-2015
Tahun
2010 8.880,28 ton 9.329,01 ton 95,19 %
2011 9.057,87 ton 9.800,35 ton 92,42 %
2012 9.649,65 ton 10.295,52 ton 93,73 %
2013 9.649,65 ton 10.815,70 ton 89,22 %
2014 10.597,30 ton 11.362,16 ton 93,27 %
2015 22.379,07 ton 11.936,23 ton 187,49 %
Capaian Konsumsi
Ikan
Target Konsumsi
DaerahKonsumsi Ikan
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2010-2015
2. Produksi Perikanan,
Tabel 2.174
Perkembangan Produksi Perikanan
Di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010-2015
Tahun
2010 10.382,21 ton 11.533,70 ton 90,02 %
2011 14.526,89 ton 15.043,54 ton 96,57 %
2012 15.365,69 ton 18.237,97 ton 84,25 %
2013 15.985,36 ton 19.269,82 ton 82,96 %
2014 15.854,47 ton 21.191,62 ton 74,81 %
2015 15.985,13 ton 23.113,54 ton 69,16 %
Capaian
Produksi Ikan
Target Produksi
DaerahProduksi Ikan
Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir tahun 2010-2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
137
2.3.2. 6 Urusan Perdagangan
Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Kunci Urusan Perdagangan di Kabupaten
Ogan Ilir tahun 2010 - 2014 adalah :
1. Konstribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB
Tabel 2.175
Perkembangan Kontribusi PDRB Sektor Perdagangan
Di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010-2015
Tahun Total PDRB (juta Rp.)Kontribusi PDRB sektor
Perdagangan (juta Rp.)
%
Kontribusi
2011 4.334.196 667.674 15,40
2012 4.981.394 774.663 15,55
2013 5.704.576 897.282 15,73
2014 6.586.885 1.035.107 15,71
2015 8.242.437 1.226.020 14,87
2. Ekspor Bersih Perdagangan,
Tabel 2.176
Perkembangan Nilai Eksport dan Import
Di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010-2015
TahunNilai Eksport
(US $)
Nilai Import
(US $)
Nilai Ekspor
Bersih (US $)
2011 45.126.189 4.268.848 40.857.341
2012 41.320.960 199.523 41.121.437
2013 43.800.217 211.494 43.588.723
2014 43.143.214 208.322 42.934.892
2015 122.597.668 86.523.750 36.073.918
2.3.2 7 Urusan Per industrian
Pencapaian Indikator Kinerja Kunci Urusan Industri di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010
- 2015 yang telah dicapai adalah :
1. Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB,
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
138
Tabel 2.177
Perkembangan Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB
Di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010-2015
Tahun Total PDRB (juta Rp.)Kontribusi PDRB sektor
Industri (juta Rp.)
%
Kontribusi
2011 4.334.196 396.176 9,14
2012 4.981.394 450.828 9,05
2013 5.704.576 509.093 8,92
2014 6.586.885 574.359 8,72
2015 8.242.437 894.245 10,85
b. Pertumbuhan Industri,
Tabel 2.178
Perkembangan Jumlah Industri
Di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010-2014
Tahun Jumlah Industri% Pertumbuhan
Industri2009 5.644 2010 6.848 21,33
2011 7.181 4,86
2012 7.654 6,59
2013 8.105 5,89
2014 8.579 5,85
2015 8579 6,9
2.3.2. 8 Urusan Transmigrasi
Beberapa capaian kinerja Transmigrasi di Kabupaten Ogan Ilir yang telah dicapai
pada tahun 2010 - 2015 adalah :
1). Pencadangan areal pemukiman Transmigrasi disediakan lahan seluas 5.025 Ha yang
berlokasi di Kecamatan Indralaya Utara sesuai dengan SK Gubernur Sumatera
Selatan Nomor : 527/KPTS/5/2003 dan SK Penjabat Bupati Ogan Ilir Nomor :
82/1/2003 :
a. Desa Parit luas pencadangan = 1.900 Ha
b. Desa Sungai Rambutan luas pencadangan = 2.275 Ha
c. Desa Lorok luas pencadangan = 850 Ha
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
139
Daya Tampung Transmigran :
a. Desa Parit sebanyak = 570 KK
b. Desa Sungai Rambutan sebanyak = 770 KK
c. Desa Lorok sebanyak = 300 KK
Rincian daya tampung transmigrans tersebut adalah :
a. UPT 1 Parit Indralaya Utara = 350 KK
b. UPT 2 Parit Indralaya Utara = 220 KK
c. UPT 1 S Rambutan Indralaya Utara = 320 KK
d. UPT 2 S. Rambutan Indralaya Utara = 300 KK
e. UPT 3 S. Rambutan Indralaya Utara = 150 KK
f. UPT Lorok Indralaya Utara = 300 KK
2). Pencadangan areal pemukiman Transmigrasi disediakan lahan seluas 2.000 Ha yang
berlokasi di Kecamatan Muara Kuang, yaitu :
� Desa Nagasari seluas = 1.000 Ha
� Desa Kelampadu seluas = 1.000 Ha
Daya Tampung Transmigran, meliputi :
a. Desa Nagasari seluas = 350 KK
b. Desa Kelampadu seluas = 200 – 300 KK
Lahan yang diberikan kepada warga transmigran masing-masing seluas 2,25 ha/KK,
dengan rincian :
Lahan pekarangan = 0,25 ha/KK
Lahan Usaha I = 1 ha/KK
Lahan Usaha II = 1 ha/KK
3). Sistem penyelenggaraan transmigrasi dilaksanakan melalui mekanisme kerjasama
antar daerah berdasarkan prinsip saling ketergantungan dan membutuhkan antara
daerah pengirim dengan daerah penerima penempatan, serta saling menguntungkan
sebagaimana telah direalisasikan dengan 5 Pemerintah Provinsi dari Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Jogjakarta dan DKI Jakarta.
4). Kerjasama antar daerah yang telah dilaksanakan antara Pemerintah Kabupaten
Ogan Ilir dengan Pemerintah Kabupaten Kota di bidang transmigrasi pada tahun
2010 - 2014 yaitu :
Tahun 2010 :
• Kabupaten Madiun Provinsi Jawa Timur
Tahun 2011 :
• Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah
• Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2012 :
• Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat
(MOU dengan Bupati Indramayu nomor : 476.1/406/Tektra.IV/2012 dan nomor :
475.1/Perj.06-Disnakertrans/2012 tanggal 2 Juli 2012.
Tahun 2013 :
a. Provinsi DKI Jakarta, Nomor : 015/SPK/DISNAKERTRANS/2013
b. Kabupaten Jepara Jawa Tengah, Nomor : 475.1/421/tektra.IV/2013 dan Nomor :
18 Tahun 2013
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
140
c. Kabupaten Kebumen Jawa Tengah, Nomor : 05 tahun 2013 dan Nomor : 30 Tahun
2013
d. Kota Jogjakarta, Nomor 475.1/467/TEKTRA.IV/2013 dan Nomor :
07.A/Perj.Yk/2013
e. Kabupaten Bantul Jogjakarta, Nomor 475.1/509/TEKTRA.IV/2013 dan Nomor :
11.1.2/Perj.Bt/2013
f. Kota Sleman Jogjakarta, Nomor 22/PK.KDH/A/2013
5). Sebagai tindak lanjut instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2006
tanggal 17 Februari 2006 tentang Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran,
dan surat Gubernur Sumatera Selatan Nomor : 903/1015/ Transduk/2007 tanggal 5
Maret 2007 tentang Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan dan
Pengangguran di Provinsi Sumatera Selatan. Mulai tahun 2008 telah dilaksanakan
pembangunan Transmigrasi Lokal Kawasan Lebak Palas Desa Tanabang Kecamatan
Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir tahun 2008 hingga tahun 2013 telah ditempatkan
warga Kecamatan Muara Kuang sebanyak 300 KK dengan dana APBD Provinsi dan
APBD Kabupaten Ogan Ilir. Realisasi penempatan program transmigrasi
penanggulangan kemiskinan asal Kec. Muara Kuang di UPT Tanabang sebanyak 450
KK adalah :
(1) Tahun 2008 sebanyak 50 KK atau 186 jiwa
(2) Tahun 2009 sebanyak 100 KK atau 396 jiwa
(3) Tahun 2010 sebanyak 100 KK atau 531 jiwa
(4) Tahun 2011 sebanyak 100 KK atau 352 jiwa
(5) Tahun 2013 sebanyak 100 KK atau 418 jiwa
Penempatan warga transmigran tahun 2011 sebanyak 100 KK atau 352 jiwa melalui
Program Transmigrasi Umum. Mulai Tahun 2005 hingga tahun 2014 telah
ditempatkan warga transmigrasi di Kabupaten Ogan Ilir sebanyak 1.300 KK atau
4.537 jiwa, tersebar di UPT Rambutan, UPT Parit Kecamatan Indralaya Utara, dan
UPT Tanabang Kecamatan Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir. Pada tahun 2012, pada
tahun 2013 tidak ada penempatan warga transmigran swakarsa, hanya ada
transmigrasi umum dan 2014 tidak ada penempatan transmigran baik swaskarsa
maupun transmiran umum.
Tabel 2.179
Realisasi Penempatan Transmigrasi Kab Ogan Ilir Tahun 2010 – 2014
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
141
Provinsi Kabupaten KK Jiwa
1 2014 UPT Tanabang Jawa Barat
DKI Jakarta
Jawa Tengah
DI Jogjakarta
Sumsel
0 0
2 2013 UPT Tanabang Jawa Barat Indramayu 10 41
DKI Jakarta Jakarta 10 46
Jawa Tengah Jepara 10 34
Kebumen 5 18
DI Jogjakarta Jogjakarta 5 16
Bantul 5 20
Sleman 5 20
Sumsel Ogan Ilir 50 223
JUMLAH 2014
NoTahun
PenempatanUPT / Desa
Daerah Asal Jumlah
Provinsi Kabupaten KK Jiwa
1 2014 UPT Tanabang Jawa Barat
DKI Jakarta
Jawa Tengah
DI Jogjakarta
Sumsel
0 0
2 2013 UPT Tanabang Jawa Barat Indramayu 10 41
NoTahun
PenempatanUPT / Desa
Daerah Asal Jumlah
JUMLAH 2014
Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Kunci Urusan Transmigrasi yang telah
dicapai di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 - 2014 adalah :
� Transmigrasi Swakarsa Mandiri
Tabel 2.180
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
142
Prosentase Transmigrasi Swakarsa Mandiri
Tahun 2010-2014
Tahun Total TransmigranTransmigran
Swakarsa%Trans Swakarsa
2010 402 402 100
2011 352 0 0
2012 0 0 0
2013 418 0 0
2014 0 0 0
2.3.3 Pencapaian SPM
Salah satu upaya pemerintah dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat tertuang
dalam upaya membangun ukuran dalam standar Pelayanan Minimal yang merupakan
ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah
yang berhak di peroleh setiap warga secara minimal. Urusan wajib sendiri merupakan
urusan pemerintahan yang berkitan dengan hal dan pelayanan dasar warna negara yang
penyelenggaraannya diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan kepada daerah
untuk perlindungan hak konstitusional, kepentingan nasional, kesejahteraan masyarakat,
serta ketentraman dan ketertiban umum dalam rangka menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
142
Tabel 2.181
Pencapaian Pelaksanaan SPM
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
a. Bidang Perumahan
Rakyat
1 Rumah Layak Huni dan Terjangkau
Cakupan ketersediaan rumah layak huni
100% 2009-
2025
51,75 <
Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau
70% 2009-
2025
35 <
2 Lingkungan Yang Sehat dan Aman yang didukung dengan prasarana,
Cakupan Lingkungan Yang Sehat dan Aman yang didukung dengan
100% 2009-
2025
50,56 <
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
143
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
sarana dan utilitas umum (PSU)
PSU
Bidang
Pemerintahan
Dalam Negeri
3 Pelayanan Dokumen Kependudukan
Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
100% 2011 82,27 84,74 82,81 35,19 73,35 <
Cakupan penerbitan akta kelahiran
100% 2011 77 81,53 <
4 Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
Cakupan petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten/ Kota
50% 2015 15 20 25 25 25 <
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
144
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3(ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten/ Kota
70% 2010 35 <
cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten/ kota
25% 2015 10 <
Tingkat waktu tanggap (response
time rate)
daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran
75% 2015 45 <
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
145
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
(WMK)
Bidang Sosial
5 Pemberian bantuan sosial Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial skala Kabupaten/Kota
Persentase (%) PMKS skala Kabupaten/Kota yang memperoleh bantuan sosial.Untuk pemenuhan kebutuhan dasar.
80% 2008-
2015
0,53 2,18 4,17 10,85 11,16 <
6 Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial skala Kabupaten/ Kota
Persentase (%) PMKS skala Kabupaten/ Kota yang menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama(KUBE) atau Kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya
80% 2008-
2015
2,59 5 5 28,4 <
7 Penyediaan Persentase (%) 80% 2008- 100 100 100 100 <
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
146
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
sarana prasarana panti sosial skala Kabupaten/Kota
panti sosial skala kabupaten/ kota yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
2015
8 Penyediaan sarana prasarana pelayanan luar panti skala kabupaten/kota
Persentase (%) wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
60% 2008-
2015
33,33 12,50 12,50 12,50 12,50 <
10 Bantuan sosial bagi korban bencana skala kabupaten/kota
Persentase (%) korban bencana skala kabupaten/
80% 2008-
2015
100 100 100 100 100 <
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
147
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
kota yang menerima bantuan social selama masa tanggap darurat
11 Evakuasi korban bencana skala kabupaten/kota
Persentase (%) korban bencana skala kabupaten/ kota yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap
80% 2008-
2015
15 <
12 Penyediaan jaminan sosial bagi penyandang
Persentase (%) penyandang cacat fisik dan mental serta
40% 2008-
2015
0,92 3,72 14,62 16,83 <
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
148
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial skala kab/kota
lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
Bidang Kesehatan
13 Pelayanan Kesehatan Dasar
Cakupan kunjungan Ibu hamil K4
95 2015 87,6 90,3 42,5 <
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
80 2015 52,5 48,1 27,1 <
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
90 2015 87,6 88,4 42,7 <
Cakupan 90% 2015 8 8 40,9 <
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
149
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
pelayanan nifas
3,8 8,3
Cakupan neonatus Dengan komplikasi yang ditangani
80% 2010 53,6 47,3 27,9 <
Cakupan kunjungan bayi
90% 2010 93 84,3 55,9
Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100% 2010 82,57 81,3 92,9 92,9 <
Cakupan pelayanan anak balita
90% 2010 78,5 78,5 48,8 <
Cakupan pemberian makanan
100% 2010 33,7 7,08 7,08
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
150
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
100% 2010 100 100 100 =
Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
100% 2010 90,4 96,2 98,3
Cakupan peserta KB aktif
70% 2010 73,6 75,7 43,8 >
Cakupan penemuan dan penanganan
100% 2010
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
151
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
penderita penyakit
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
100% 2015 60,63 <
Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tH
8,5/100
.000 10,2/10
0.000
1,6/100.000
Penemuan Penderita Pneumonia Balita
43,8 17,3 18
Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif
83,1 62,9 30,8
Penderita DBD yang Ditangani
100 100 100
Penemuan Penderita Diare
59,1 91 45,8
14 Pelayanan Cakupan 100% 2015 0 0 0,16
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
152
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
Kesehatan Rujukan
pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/ Kota
100% 2015 0 0 100 >
15 Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulang an Kejadian Luar Biasa /KLB
Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami KLB yang Dilakukan penyelidikan epidemiologi
100% 2015 100 100 100 =
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
153
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
< 24 jam
16 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Cakupan Desa Siaga Aktif
80% 2015 72,6 76,3 77,1 <
Bidang Keluarga
Berencana
17 Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KIE KB dan KS)
Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun
100% 2014 5,47 6,08 5,50 5,43 <
Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif
100% 2014 75,83
%
74,41% 74,39% 69,70
%
75,15 <
Cakupan Pasangan Usia Subur
100% 2014 24,40 22,48 16 15,64 <
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
154
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need
Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB
100% 2014 52 % 69,94 % 76,15
%
46 <
Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB
100% 2014 65 % 81,90 % 63,30
%
<
Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/P
1 : 2 2014 30 : 1 34:1 34: 1 <
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
155
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
enyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB)
Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD)
1 : 1 2014 1 : 1 1 : 1 1 : 1 1 : 1 =
18 Penyediaan Alat dan obat Kontrasepsi
Cakupan penyediaan alat dan obat Kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat
100% 2014 66,66 <
19 Penyediaan Informasi Data Mikro
Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di
100% 2014 100% 100% 100% 100% =
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
156
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
setiap Desa/ Kelurahan
Bidang
Ketenagakerjaan
20 Pelayanan Pelatihan Kerja
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
75% 2016 0 <
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat
60% 2016 0 15 15 <
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan
60% 2016 15 <
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
157
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
kewirausahaan
21 Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja
Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan
70% 2016 21,49 71,91 84,04 74,82% >
22 Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Besaran Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)
50% 2016 100% 100% 100% 100% >
23 Pelayanan Kepesertaan Jamsostek
Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek
50% - 68,79 69,82 70,46 96,07 >
24 Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan
Besaran Pemeriksaan Perusahaan
45% 100%
Besaran 50% - 4,78 4,77 4,78 62%
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
158
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
Pengujian Peralatan di Perusahaan
Bidang Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
25 Sumber Daya Air Tersedianya air
baku untuk
memenuhi
kebutuhan pokok
minimal sehari
hari.
100% 2014 56 <
Prioritas utama
penyediaan Air untuk
Kebutuhan
Masyarakat
Tersedianya air
irigasi untuk
pertanian rakyat
pada sistem irigasi
yang sudah ada.
70% 2014 20 20 25 25 25 <
26 Jalan
Aksesibilitas Tersedianya jalan
yang
100% 2014 70 <
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
159
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
menghubungkan
pusat-pusat
kegiatan dalam
wilayah
kabupaten/kota
Mobilitas Tersedianya jalan
yang
memudahkan
masyarakat
perindividu
melakukan
perjalanan.
100% 2014 82 <
Keselamatan Tersedianya jalan
yang menjamin
pengguna jalan
berkendara
dengan selamat.
60% 2014 25 <
Ruas
Kondisi jalan Tersedianya jalan
yang menjamin
60% 2014
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
160
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
kendaraan dapat
berjalan dengan
selamat dan
nyaman.
Kecepatan Tersedianya jalan
yang menjamin
perjalanan dapat
dilakukan sesuai
dengan kecepatan
rencana.
60% 2014 36 40 45 47 56 <
27 Air Minum Tersedianya akses
air minum yang
aman melalui
Sistem
Penyediaan Air
Minum dengan
jaringan
perpipaan dan
bukan jaringan
perpipaan
36,45 46,26 41,86 49,43 56,11 <
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
161
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
terlindungi
dengan kebutuhan
pokok minimal 60
liter/orang/ hari
28 Penyehatan
Lingkungan
Permukiman (Sanitasi
Lingkungan dan
Persampahan)
Air Limbah
Permukiman
Tersedianya
sistem air limbah
setempat yang
memadai.
60 % 2014 0 0 0 5 <
Tersedianya
sistem air limbah
skala komunitas/
kawasan/kota
5 % 2014 0 0 0 0,1 <
Pengelolaan sampah Tersedianya
fasilitas
pengurangan
20 % 2014 2 2 3 5 <
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
162
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
sampah di
perkotaan.
Tersedianya
sistem
penanganan
sampah di
perkotaan.
70 % 2014 36,48 48,23 47,95 36,81 39,79 <
Drainase Tersedianya
sistem jaringan
drainase skala
kawasan dan skala
kota sehingga
tidak terjadi
genangan (lebih
dari 30 cm, selama
2 jam) dan tidak
lebih dari 2 kali
setahun
50 % 2014 5 5 10 15 <
29 Penanganan
Permukiman Kumuh
Berkurangnya
luasan
10 % 2014 3 5,52 13,52 11,52 7 <
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
163
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
Perkotaan permukiman
kumuh di
kawasan
perkotaan.
30 Penataan Bangunan
dan Lingkungan
Izin Mendirikan
Bangunan (IMB)
Terlayaninya
masyarakat dalam
pengurusan IMB
di
kabupaten/kota.
100 % 2014 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % =
Harga Standar
Bangunan Gedung
Negara (HSBGN)
Tersedianya
pedoman Harga
Standar Bangunan
Gedung Negara di
kabupaten/kota.
100 % 2014 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % =
31 Jasa Konstruksi
Izin Usaha Jasa
Konstruksi (IUJK)
Penerbitan IUJK
dalam waktu 10
(sepuluh) hari
100 % 2014 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % =
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
164
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
kerja setelah
persyaratan
lengkap.
Sistem Informasi Jasa
Konstruksi
Tersedianya
Sistem Informasi
Jasa Konstruksi
setiap tahun
100 % 2014 0 0 0 0 0 <
32 Penataan Ruang
Informasi Penataan
Ruang
Tersedianya
informasi
mengenai
Rencana Tata
Ruang (RTR)
wilayah
kabupaten/kota
beserta rencana
rincinya melalui
peta analog dan
peta digital.
100 % 2014 4,2 4,2 6,29 6,59 35 <
Pelibatan Peran Terlaksananya 100 % 2014 100 % 100 % 100 % 100 % =
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
165
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
Masyarakat Dalam
Proses Penyusunan
RTR
penjaringan
aspirasi
masyarakat
melalui forum
konsultasi publik
yang memenuhi
syarat inklusif
dalam proses
penyusunan RTR
dan program
pemanfaatan
ruang, yang
dilakukan minimal
2 (dua) kali setiap
disusunnya RTR
dan program
pemanfaatan
ruang.
Izin Pemanfaatan
Ruang
Terlayaninya
masyarakat dalam
100 % 2014 100 % 100 % 100 % 100 % =
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
166
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
pengurusan izin
pemanfaatan
ruang sesuai
dengan Peraturan
Daerah tentang
RTR wilayah
kabupaten/kota
beserta rencana
rincinya
Pelayanan Pengaduan
Pelanggaran Tata
Ruang
Terlaksanakannya
tindakan awal
terhadap
pengaduan
masyarakat
tentang
pelanggaran di
bidang penataan
ruang, dalam
waktu 5 (lima)
hari kerja.
100 % 2014 100 % 100 % 100 % 100 % =
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
167
No Jenis Pelayanan Standar pelayanan minimal nasional Capaian Standar Pelayananan Minimal Daerah
Indikator Target Batas
Akhir
Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi
Pencapaiaan
belum
tercapai <
sesuai (=)
melampaui (>)
Penyediaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
Publik
Tersedianya
luasan RTH publik
sebesar 20% dari
luas wilayah
kota/kawasan
perkotaan.
25 % 2014 3,98 <
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
168
2.4 Aspek daya Saing Daerah
2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
Kemampuan ekonomi daerah dalam kaitannya dengan daya saing daerah adalah bahwa
kapasitas ekonomi daerah harus memiliki daya tarik (attractiveness) bagi pelaku
ekonomi yang telah berada dan akan masuk ke suatu daerah untuk menciptakan
multiflier effect bagi peningkatan daya saing daerah.
Kemampuan ekonomi daerah memicu daya saing daerah dalam beberapa tolok ukur,
sebagai
berikut:
2.4.1.1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita
Indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita dimaksudkan untuk
mengetahui tingkat konsumsi rumah tangga yang menjelaskan seberapa atraktif
tingkat pengeluaran rumah tangga.
Semakin besar rasio atau angka konsumsi RT semakin atraktif bagi peningkatan
kemampuan ekonomi daerah. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita dapat
diketahui dengan menghitung angka konsumsi RT per kapita, yaitu rata-rata
pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita. Angka ini dihitung berdasarkan
pengeluaran penduduk untuk makanan dan bukan makanan per jumlah penduduk.
Makanan mencakup seluruh jenis makanan termasuk makanan jadi, minuman,
tembakau, dan sirih. Bukan makanan mencakup perumahan, sandang, biaya kesehatan,
sekolah, dan sebagainya.
Tabel 2.182 Distribusi Pembagian Pengeluaran Masyarakat menurut Jenis Pengeluaran
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015
No Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Makanan 57,12 57,49 58,93 61,06
2 Non Makanan 42,88 42,71 41,07 38,94
3 Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan (RP
513.978 554.256 544.256 658.557
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
169
b.Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita
Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita dibuat untuk mengetahui pola konsumsi
rumah tangga di luar pangan. Pengeluaran konsumsi non pangan per kapita dapat
dicari dengan menghitung persentase konsumsi RT untuk non pangan, yaitu proporsi
total pengeluaran rumah tangga untuk non pangan terhadap total pengeluaran.
2.4.2 Fokus Fasilitas wilayah/infrastruktur
a. Perhubungan
1.1.Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan Rasio panjang jalan perjumlah kendaraan dihitung untuk mengetahui tingkat ketersediaan jalan yang dapat memberikan akses tiap kendaraan. Untuk panjang jalan dihitung baik jalan panjang Nasional maupun jalan provinsi yang di Kabupaten Ogan Ilir maupun jalan Kabupaten/desa. Sementara itu untuk jumlah kendaraan diperoleh data dari jumlah angkutan darat yang melintas di wilayah Kabupaten Ogan Ilir
Tabel 2. 1.83 Rasio Panjang Jalan dengan Jumlah Kendaraan
Tahun 2011-2015 di Kabupaten Ogan Ilir
Sumber : Diolah dari data LKPJ 2011-2015
1.2.Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum
Tabel 2.184 Capaian kinerja Angkutan Darat
Tahun 2011-2015 Di Kabupaten Ogan Ilir
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Angkutan Darat 1.514 1.558 2.340 1.217 1.558
2 Jumlah Penumpang Angkutan Darat 4.542 4.702 4.940 4.680 4.702
3 Capaian Angkutan Darat (persen) 33,33 33,13 47,37 26,00 33,13 Sumber : Diolah dari data LKPJ 2011-2015
Tahun Panjang Jalan di Kabupaten
Ogan Ilir
Jumlah Kendaraan
Rasio Panjang Jalan /jumlah
kendaraan
2015 1.382,94 4702 3,40
2014 1.382,94 4680 3,38
2013 1.345,41 4940 3,67
2012 1.330,91 4680 3,51
2011 1.316,41 4542 3,45
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
170
b. Penataan Ruang
Luas wilayah produktif
Luas wilayah produktif adalah prosentase realisasi luas wilayah produktif terhadap
luas rencana kawasan budidaya sesuai rtrw. Luas wilayah produktif diasumsikan
bahwa wilayah produktif yang dimaksud adalah wilayah pertanian. Sehingga dapat
dilakukan perhitungan untuk mengetahui luas wilayah produktif dari data yang
bersuber dari RTRW Kabupaten Ogan Ilir. Luas Wilayah Produktif di Kabupaten Ogan
Ilir rata-rata 89,29 %
Tabel 2.185
Prosentase Luas Wilayah Produktif
Tahun 2011-2015
Di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun Luas Kawasan Budidaya
Luas Lahan produktif
Prosentase luas lahan produktif
2015 243.392,05 21.6911,29 89,12
2014 243.392,05 21.6665,29 89,02
2013 243.392,05 21.7662,03 89.43
2012 243.392,05 21.7663,03 89.43
2011 243.392,05 21.7663,03 89.43 Sumber : Diolah dari data RTRW Kab. Ogan Ilir Tahun 2012-2032
2.3. Luas wilayah industri
Luas wilayah industri adalah prosentase realisasi luas kawasan industri terhadap luas rencana kawasan budidaya sesuai RTRW. Wilayah industri di Kabupaten Ogan ilir bukan merupakan kawasan industri yang besar, melainkan kawasan budidaya yang diperuntukan untuk industri
Tabel 2.186
Prosentase Luas Wilayah Industri
Tahun 2011-2015
Di Kabupaten Ogan Ilir
Sumber : Diolah dari data RTRW Kab. Ogan Ilir Tahun 2012-2032
Tahun Luas Kawasan Budidaya
Luas Kawasan Industri
Prosentase luas kawasan
Industri
2015 243.392,05 50 0,0002
2014 243.392,05 50 0,0002
2013 243.392,05 40 0,00016
2012 243.392,05 40 0,00016
2011 243.392,05 40 0,00016
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
171
2.4. Luas wilayah kebanjiran
Luas wilayah kebanjiran adalah prosentase luas wilayah banjir terhadap luas rencana kawasan budidaya sesuai RTRW
Tabel 2.187
Prosentase Luas Wilayah kebanjiran
Tahun 2011-2015
Di Kabupaten Ogan Ilir
Sumber : Diolah dari data RTRW Kab. Ogan Ilir Tahun 2012-2032
2.5. Luas wilayah kekeringan
Luas wilayah wilayah kekeringan pada tahun 2015
Tabel 2.188
Prosentase Luas Wilayah Kekeringan
Tahun 2015
Di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun Luas Kawasan Budidaya
Luas Kawasan kekeringan
Prosentase luas kawasan
kekeringan
2015 243.392,05 68.954 23,33 Sumber : Diolah dari data RTRW Kab. Ogan Ilir Tahun 2012-2032
2.6. Luas wilayah perkotaan Prosentase luas kawasan perkotaan pada tahun 2015 baru mencapai 0,016 %
Tabel 2.189
Prosentase Luas Wilayah Perkotaan
Tahun 2011-2015
Di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun Luas Kawasan Budidaya
Luas Kawasan Perkotaan
Prosentase luas kawasan
perkotaan
2015 243.392,05 3.909,36 0,016 Sumber : Diolah dari data RTRW Kab. Ogan Ilir Tahun 2012-2032
Tahun Luas Kawasan Budidaya
Luas kawasan kebanjiran
Prosentase luas kawasan
kebanjiran
2015 243.392,05 100.021 41,09
2014 243.392,05 105.851 43,49
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
172
2.4.2.3 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
3.1. Jenis dan jumlah bank dan cabang Jumlah dan jenis bank dan cabang-
cabangnya
Jumlah bank dan Cabang Bank yang berada di Kabupaten Ogan Ilir sampai dengan tahun 2015 ini antara lain :
1. Bank Sumsel Babel 2. Cabang Bank BNI 46 3. Cabang Bank BRI 4. Cabang Bank Mandiri 5. Cabang Bank BTPN 6. Bank Perkedritan Rakyat (BPR Tiur Ganda)
3.2.Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang
Untuk jenis dan jumlah perusahaan asuransi sampai dengan tahun 2015 belum ada di Kabupaten Ogan Ilir 3.3. Jenis, kelas, dan jumlah restoran Persentase jumlah restoran menurut jenis
dan kelas
Jumlah restoran, rumah makan dan warteg di Kabupaten Ogan Ilir, semakin bertambah dari tahun ke tahun. Tahun 2011 tercatat ada 47 restoran, rumah makan dan warteg di Kabupaten Ogan Ilir. Rumah Makan dan Restoran Besar yang berada di kabupaten Ogan Ilir sampai tahun 2015 antara lain
1. Rumah Makan Sederhana 2. Rumah Makan Siang Malam 3. Rumah Makan Tua Siang Malam 4. Rumah Makan Tiga Saudara 5. Rumah Makan Istana Rasa 6. Rumah Makan Pindang PASS 7. Rumah Makan CFC 8. Rumah Makan Selera 9. Rumah Makan Mindo
3.4.Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel
Di Kabupaten Ogan Ilir hanya ada 2 penginapan, hal ini disebabkan jarak antara Kabupaten Ogan Ilir cukup dekat dan aksesibilitas cukup lancar membuat orang lebih memilih untuk menginap di Palembang
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
173
Tabel 2.190 Jumlah Hotel di Kabupaten Ogan Ilir
No Nama Hotel Jumlah Kamar Jumlah Tempat Tidur
2013 2014 2013 2014
1 Trifika 27 27 33 33
2 Indriyasari 25 41 43 65
Sumber : Ogan Ilir Dalam Angka Tahun 2015
2.4.2.4. Lingkungan Hidup
Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih
Cakupan pelayanan penduduk terlayani air minum layak, dihitung berdasarkan
persentase perbandingan antara jumlah penduduk yang terlayani air minum
dibandingkan jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir
Capaian Akses Air Bersih saat Ini masih pada angka 56,11 % masih berada dibawah
capaian Provinsi Sebesar 59,97 % dan Capaian Nasional sebesar 70%.
Tabel 2.191
Cakupan Layanan air minum layak
Di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011-2015
No URAIAN 2011 2012 2013 2014*) 2015**)
1 Jumlah Penduduk (jiwa) 432.449 442.073 450.933 426.804 430.038
2 Jumlah Penduduk yang terlayani (jiwa) 157.628 204.503 188.490 210.969 241.294
3 Cakupan Layanan air bersih layak 36,45 46,26 41,80 49,43 56,11 Sumber : Diolah dari data LKPJ Tahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
174
Gambar 2.19
Grafik Capaian Akses Air Minum Layak
Di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015
2.4.2.5 Komunikas dan Informatika
a. Rasio ketersediaan daya listrik
Kabupaten Ogan Ilir ini mendapat pelayanan jaringan listrik dari PT. PLN
(Persero) Ranting Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Cabang Palembang. PT. PLN
(Persero) Ranting Indralaya terus melakukan peningkatan pelayanan, hal ini antara
lain ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah pelanggan dan jaringan
distribusi. Pada tahun 2013 jumlah pelanggan mencapai 58.364 pelangan, dan pada
tahun 2014 jumlah pelanggan mencapai 63.931 pelangan. Pada tahun 2013 Daya
Tersambung mencapai 86.534.150 Volt Ampere, dan pada tahun 2014 Daya
Tersambung mencapai 94.815.450 Volt Ampere. Jumlah daya yang terjual pada
tahun 2013 adalah 15.332.977 KWH, dan pada tahun 2014 jumlah daya yang terjual
adalah 25.808.793 KWH. Begitu juga Jumlah saluran udara Tegangan Rendah pada
tahun 2013 berjumlah 79.491 kms, dan pada tahun 2014 saluran udara tegangan
rendah berjumlah 79.612 kms. Pada tahun 2013 jumlah gardu distribusi mencapai
412 unit, dan pada tahun 2014 jumlah gardu distribusi mencapai 485 unit.
Sedangkan jumlah saluran udara tengangan menengah pada tahun 2013 SUTM
meningkat menjadi 56.149 kms, dan pada pada tahun 2014 SUTM meningkat
menjadi 56.713 kms.
36.45
46.2641.80
49.43
56.11
0
10
20
30
40
50
60
2011 2012 2013 2014 2015
Series1
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
175
Tabel 2.192
Data Konsumen Listrik PLN dan Daya Tersambung pada Wilker PT. PLN (Persero) Ranting Indralaya Ogan Ilir Tahun 2013 – 2014
NO URAIAN Tahun 2013 Tahun 2014
PERUSAHAAN
1 Daya tersambung (VA) 86.534.150 94.815.450
2 KWH terjual 15.332.977 25.808.793
PELANGGAN
3 Sosial 1.058 1.156
4 Rumah Tangga 55.604 60.991
5 Bisnis/BTS 1.415 1.478
6 Industri 28 31
7 Publik 259 275
Jumlah pelanggan 58.364 63.931
FAS JARINGAN
8 Gardu Distribusi 412 485
9 SUTM (KMS) 56.149 56.713
b. Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
Persentase rumah tangga yang menggunakan sumber penerangan listrik sudah cukup
tinggi. Pada tahun 2014 Prosentse rumah tangga yang menggunakan listrik sebesar 99,04
%, dimana 100 persen daerah perkotaan sudah menggunakan listrik sementara daerah
perdesaan baru mencapai 98,82 %.
Tabel 2.193
Persentase Rumah Tangga dengan Fasilitas Sumber Penerangan Listrik
Menurut Klasifikasi Daerah. Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011-2015
Tahun Klasifikasi Daerah Total
Perkotaan Pedesaan
(1) (2) (3) (4)
2014 100 98,82 99,05
2013 91,74 93,10 92,83
2012 96,83 85,99 88,15
2011 97,74 80,43 83,64
Sumber: Buku IKR, BPS Kab. Ogan Ilir tahun 2015
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
176
c. Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon
Akses terhadap teknologi dan informasi merupakan salah satu indikator untuk
mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Indikator akses rumah tangga terhadap
teknologi informasi diantaranya adalah kepemilikan telepon rumah, dan kepemilikan
telepon seluler . Data tersebut disajikan daam tabel berikut
Tabel 2.194
Persentase Rumah Tangga yang memiliki Telepon Rumah
Menurut Klasifikasi Daerah Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011-2014
Tahun Klasifikasi Daerah Total
Perkotaan Pedesaan
(1) (2) (3) (4)
2014 5,22 1,18 1,96
2013 2,43 3,12 2,98
2012 4,67 1,42 2,07
2011 12,58 2,69 4,52
Sumber: Buku IKR, BPS Kab. Ogan Ilir tahun 2013-2015
Tabel 2.195
Persentase Rumah Tangga yang memiliki Telepon Seluler
Menurut Klasifikasi Daerah Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011-2014
Tahun Klasifikasi Daerah Total
Perkotaan Pedesaan
(1) (2) (3) (4)
2014 94,72 87,22 88,68
2013 95,84 87,66 89,30
2012 88,12 82,68 83,77
2011 86,53 77,90 79,50
Sumber: Buku IKR, BPS Kab. Ogan Ilir tahun 2013
Kepemilikan Telepon rumah masih relatif kecil , Tahun 2014 tercatat hanya 1,96
persen rumah tanga di Kabupaten Ogan Ilir memiliki telepon seluler, dimana
persentase rumah tangga di pedesaan sebanyak 1,18 persen semenata di daerah
perkotaan sebesar 5,22 persen. Hal ini di sebabkan kebutuhan akan informasi di rumah
tangga sebagian besar dipenuhi oleh melalui telepon seluler yang dinilai lebih efisien
dan bisa di bawa kemana-mana.
2.4.3 Fokus Iklim berinvestasi
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
177
2.4.3.1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
a. Angka kriminalitas
Angka kriminalitas adalah rata-rata kejadian kriminalitas dalam satu bulan pada tahun
tertentu. Artinya dalam satu bulan rata-rata terjadi beberapa tindak kriminalitas untuk
berbagai kategori seperti curanmor, pembunuhan, pemerkosaan, dan sebagainya.
Indikator ini berguna untuk menggambarkan tingkat keamanan masyarakat. Pada
tahun 2015 angka kriminalitas yag tertangani 9,16%, dimana tindak kriminal pada
tahun terakhir ada sebanyak 394 kasus.
b. Jumlah demo Jumlah demo dalam 1 tahun
Jumlah demontrasi adalah jumlah demontrasi yang terjadi dalam periode 1(satu)
tahun.Unjuk rasa atau demontrasi (demo) adalah sebuah gerakan proses yang
dilakukan sekumpulan orang dihadapan umum. Jumlah demo di Kabupaten Ogan Ilir
tahun 2015 sebanyak 20 kali. Demo yang terjadi di Kab Ogan Ilir terkait masalah
sengketa lahan dan beberapa kebijakan pemerintah.
c. Lama proses perijinan Rata-rata lama proses perijinan (dalam hari)
Lama proses perijinan di Kabupaten Ogan Ilir saat ini lebih kurang 1 minggu untuk satu jenis ijin
d. Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah
Pajak daerah yang menjadi kontributor Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ogan
ilir antara lain :
1. Pajak Hotel
2. Pajak Restoran/ Accommodation Taxes
3. Pajak Hiburan/ Entertainment Taxes
4. Pajak Reklame/ Promotion Taxes
5. Pajak Penerangan Jalan/ Electricity Taxes
6. Pajak Parkir
7. Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C/ Quarrying Taxes
8. PajakPemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Pemukiman/ Water Taxes
9. Pajak sarang burung walet
10. Pajak Bumi dan bangunan (PBB)
11. Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Sedangkan untuk Retribusi yang menjadi kontributor Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kabupaten Ogan ilir antara lain :
1. Retribusi Pelayanan Persampahan
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
178
2. Retribusi Parkir di tepi jalan umum
3. Retribusi Pasar
4. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
5. Retribusi Pemakaian Alat Pemadam Kebakaran
6. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
7. Retribusi Pemakaian Kekayaan daerah
8. Retribusi Tempat Pelelangan
9. Retribusi Terminal
10. Retribusi Pelayanan Kepelabuhan
11. Retribusi Penyebrangan di air
12. Retribusi IMB
13. Retibusi Izin gangguan (SITU) HO
14. Retribusi izin trayek
15. Retribusi Izin Usaha Perikanan
e. Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha
Jumlah perda yang mendukung iklim usaha
Tabel 2.196
Jumlah Perda yang mendukung Iklim Usaha
No Uraian Jumlah Perda
1 Perda terkait perijinan 5
2 Perda terkait lalu lintas barang dan jasa 2
3 Perda terkait ketenagakerjaan 3
f. Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa
Tabel 2.197
Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa
Tahun Jumlah Prosentase desa
swasembada Desa Desa swasembada
(1) (2) (3) (4)
2015 227 167 73,56
2014 227 167 73,56
2013 227 130 57,27
Sumber : Diolah dari data LKPJ Tahun 2015
2.4.4 Fokus sumberdaya manusia
[Type t ext] [Type t ext] [Type t ext]
179
Peningkatan sumberdaya manusia merupakan kunci keberhasilan baik pembangunan nasional maaupun daerah, karena manusia sebagai subyek dan obyek dalam pembangunan. Kualitas Sumberdaya manusia juga memiliki peranan penting dalam meningkatkan daya saing dan perkembangan ivestasi di daerah. Indikator kualitas SDM dalam peningkatan daya saing daerah dapat dilihat dari kualitas tenaga kerja dan tingkat ketergantungan penduduk.
Ketenagakerjaan
Rasio ketergantungan
Rasio ketergantungan (Depedency Ratio) merupakan rasio yang menyatakan
perbandingan antara banyaknya penduduk yang belum dan tidak produktif (umur di
bawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya penduduk yang termasuk
produktif secara ekonomi (15-64 tahun)
Tabel 2.198 Rasio Ketergantungan
No URAIAN 2011 2012 2013 2014*) 2015**)
1 Jumlah Penduduk (jiwa) 432.449 442.073 450.933 426.804 430.038
2 Penduduk Usia Kerja/Produktif (orang) 337.968 354.126 358.237 358.237 394.386
3 Penduduk tidak produktif (orang 94.481 87.947 92.696 68.567 35.652
4 Rasio Ketergantungan (2)/(3) 27,96 24,83 25,88 19,14 9,04 Sumber : Diolah dari data LKPJ Tahun 2015
180
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu
Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala
bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah. Penyelenggaraan
fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan
urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup
kepada daerah dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan (money follow
function).
Analisis pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk
menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam
mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Mengingat bahwa pengelolaan
keuangan daerah diwujudkan dalam suatu APBD maka analisis pengelolaan keuangan
daerah dilakukan terhadap APBD dan laporan keuangan daerah pada umumnya.
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD
Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010-2015 diselenggarakan dengan mengacu pada ketentuan yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang secara
teknis mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 jo
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
APBD Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan ditetapkan melalui pembahasan
bersama DPRD Kabupaten Ogan Ilir dan disahkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten
Ogan Ilir. Rincian Peraturan Daerah tentang APBD Kabupaten Ogan Ilir dalam periode
Tahun 2010-2015 dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:
181
Tabel 3.1
APBD Kabupaten Ogan Ilir Tahun Anggaran 2010-2015
No. Tahun
Anggaran APBD Kab. Ogan Ilir
Perda Kab. Ogan Ilir
Nomor Tanggal
1. 2010 APBD
APBD-P
719.983.369.001,00
01/2010
08/2010
26/01/2010
06/11/2010
2. 2011 APBD
APBD-P
607.429.991.939,00
691.425.954.922,00
14/2010
11/2011
31/12/2010
29/09/2011
3. 2012 APBD
APBD-P
833.674.476.247,00
953.450.772.477,00
18/2011
11/2011
29/12/2011
17/10/2012
4. 2013 APBD
APBD-P
1.070.064.633.263,00
1.258.662.831.124,00
20/2012
14/2013
28/12/2012
25/09/2013
5. 2014 APBD
APBD-P
1.224.078.017.806,00
1.283.935.159.486,00
10/2013
07/2014
31/12/2013
17/09/2014
6. 2015 APBD
APBD-P
1.230.778.391.339,00
13/2104 17/12/2014
Lebih jauh, perkembangan APBD Kabupaten Ogan Ilir pada Tahun Anggaran
2010-2015 dapat dilihat sebagaimana pada Grafik 3.1 berikut:
Grafik 3.1
APBD Kabupaten Ogan Ilir Tahun Anggaran 2010-2015
APBD Kabupaten Ogan Ilir dalam periode 2010-2014 mengalami peningkatan. Pada
tahun 2010, APBD Kabupaten Ogan Ilir sejumlah Rp.719.983.369.001,00 dan pada tahun
182
2014, APBD Kabupaten Ogan Ilir telah mencapai Rp.1.283.935.159.486,00, meningkat
sejumlah Rp.563.951.790.485,00 atau naik sebesar 43,92%. Hal ini menunjukkan kinerja
pengelolaan APBD Kabupaten Ogan Ilir sudah sangat baik. Jika dilihat perbandingan antara
besaran APBD setiap tahunnya maka secara rerata telah terjadi kenaikan sebesar 12,39%
dengan porsi kenaikan tertinggi pada periode tahun 2011-2012 dan tahun 2012-2013.
A. Pendapatan Daerah
Sumber pendapatan daerah Kabupaten Ogan Ilir meliputi Pendapatan Asli Daerah
(PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Pendapatan Asli
Daerah (PAD) terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik Daerah
dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain-lain PAD yang Sah. Dana
Perimbangan terdiri dari Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bagi Hasil Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Bagi Hasil Pajak Penghasilan Pasal
25/29 dan Pasal 21, Bagi Hasil Sumber Daya Alam (SDA), Dana Alokasi Umum (DAU) dan
Dana Alokasi Khusus (DAK). Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terdiri dari Hibah, Dana
Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Pemerintah Kabupaten/Kota, Dana Penyesuaian dan
Dana Otonomi Khusus, serta Dana Bantuan Keuangan. Untuk Pembiayaan Daerah
bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA), Pinjaman Daerah dan Hasil
Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan.
Perkembangan realisasi pendapatan daerah Kabupaten Ogan Ilir dan rata-rata
pertumbuhannya selama kurun waktu tahun 2010-2015 secara rinci dapat dilihat
pada Tabel 3.2 :
183
Tabel 3.2
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah
Kabupaten Ogan Ilir Tahun Anggaran 2010-2015
No URAIAN TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015 *) R (%)
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)
1 PENDAPATAN DAERAH 563.696.436.162,00 771.971.860.834,60 906.700.387.182,37 995.390.213.195,84 1.071.163.166.887,68 1.073.724.537.985,06 14,41
1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 10.110.344.063 21.848.833.199 31.742.224.146 22.079.642.619 49.061.109.820,33 42.843.410.495,67 48,09
1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 3.503.205.513 6.439.511.421 15.635.725.529 6.243.575.671 10.554.904.007,79 13.341.254.766,76 52,40
1.1.2 Pendapatan/Hasil Retribusi Daerah 2.515.390.650 2.635.126.101 5.959.761.075 4.980.974.499 4.922.212.231,75 4.868.464.069,00 22,45
1.1.3
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang dipisahkan 3.028.984.037,03
1.1.4 Lain-Lain PAD yang Sah 4.091.747.900 12.774.195.677 10.146.737.543 10.855.092.449 33.583.993.580,79 22.169.872.668,41 74,80
1.2 DANA PERIMBANGAN 517.345.952.056 608.762.740.195 737.046.031.333 852.813.147.556 916.616.129.782,00 754.139.402.977,00 8,84
1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 192.486.786.056 204.188.384.195 240.738.224.333 254.480.261.556 434.994.266.768,00 172.946.437.977,00 8,08
1.2.2 Dana Alokasi Umum 288.392.166.000 362.883.856.000 446.518.667.000 520.287.726.000 561.376.933.000,00 557.402.625.000,00 14,52
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 36.467.000.000 41.690.500.000 49.789.140.000 78.045.160.000 74.131.060.000,00 23.790.340.000,00 3,52
1.3 LAIN-2 PENDAPATAN YG SAH 36.240.140.043,00 141.360.287.440,60 137.912.131.703,00 120.497.423.021,00 105.485.927.285,35 276.741.724.512,39 84,98
1.3.1 Pendapatan Hibah 273.278.243,00 219.719.822 206.078.188 176.378.985 355.952.382,00 1.279.391.549,00 64,20
1.3.2 Dana Darurat
1.3.3 Bagi Hasil Pajak dr Prov /pemda 17.659.515.400,00 18.983.192.100 21.610.243.789 4.860.330.050 11.787.009.133,35 63.154.691.763,39 104,43
1.3.4 Dana Penyesuaian 18.307.346.400 87.078.774.400 56.797.002.000 72.037.812.000 76.181.134.000,00 126.057.975.000,00 87,79
1.3.5 Bantuan Keuangan dr Prov /pemda - 35.078.601.119 59.298.807.726 43.422.901.986 17.161.831.770,00 24.719.038.200,00 6,46
1.3.6 Pendapatan Lainnya 61.530.628.000,00
Sumber: Data LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015
184
Capaian kinerja pendapatan daerah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan,
yang ditunjukan dengan semakin meningkatnya Pendapatan Daerah dari tahun ke tahun
dengan kontribusi terbesar pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), terutama yang bersumber
dari Lain-lain PAD yang Sah. Pada Tahun 2015 realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten
Ogan Ilir sejumlah Rp.1,073 trilyun, mengalami kenaikan sebesar 90,48 % dari Tahun 2010
sejumlah Rp.563 milyar atau terdapat peningkatan sejumlah Rp.510 milyar. Hal ini
menunjukan selama periode 2010-2015 kinerja Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Ilir
sudah cukup baik. Berdasarkan realisasi tersebut, rata-rata pertumbuhan PAD Kabupaten
Ogan Ilir Tahun 2010–2015 sejumlah 48,09 %. Pada periode yang sama rata-rata
pertumbuhan Pajak Daerah sejumlah 52,40 %, Pendapatan/Hasil Retribusi Daerah
sejumlah 22,45 % dan Lain-lain PAD yang Sah sejumlah 84,98 %.
Di sisi lain rata-rata pertumbuhan Dana Perimbangan Tahun 2010 -2015 sebesar
8,84 %, dengan rata-rata pertumbuhan terbesar pada Dana Alokasi Umum yang mencapai
14,52 %. Sedangkan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah mengalami pertumbuhan cukup
signifikan yaitu dari semula pada tahun 2010 sejumlah Rp.36, 24 milyar menjadi Rp.276,74
milyar pada tahun 2015. .
Secara umum, kondisi pencapaian di sektor pendapatan daerah tersebut karena
didukung dengan arah kebijakan kebijakan pendapatan daerah tahun 2010-2015 yang
dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah di Ogan Ilir diperoleh dari berbagai komponen, yaitu:
a. Pajak Daerah yang meliputi Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak Pengambilan serta
Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan, Pajak Hiburan, Pajak Reklame,
Pajak Penerangan Jalan, Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C;
b. Retribusi Daerah yang meliputi Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha dan
Retribusi Perizinan Tertentu. Retribusi Jasa Umum terutama berasal dari Retribusi
Pelayanan Kesehatan, Retribusi Pelayanan Persampahan, Retribuís Penggantian Biaya
Cetak KTP dan Akta Catatan Sipil, Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum, Retribuís Pasar,
Retribusi terminal, Retribusi Rumah Potong Hewan, Retribusi Izin Mendirikan
Bangunan, Retribusi Izin Gangguan (SITU) HO, Retribusi Izin Trayek, Retribusi
Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi Izin Trayek Angkutan sungai, Retribusi
Angkutan Barang;
c. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah, yang dimaksudkan untuk menampung
penerimaan penerimaan dari Pendapatan Asli Daerah di luar Pajak Daerah, Retribusi
Daerah dan Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan. Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah antara lain
terdiri dari Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan, Jasa Giro, Penerimaan
Bunga Deposito.
185
d. Penerimaan dari dana perimbangan yang meliputi: Bagi hasil pajak, bagi hasil bukan
Pajak, DAU, DAK dan penerimaan lain-lain.
e. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Yang Sah berasal dari Sumbangan dari
Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Dalam Negeri dan dari Pendapatan Lain-lain.
2) Optimalisasi Aset Daerah
Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir memiliki aset yang dapat lebih dioptimalkan
pemanfaatannya untuk pelayanan kepada masyarakat maupun untuk peningkatan
pendapatan. Optimalisasi aset daerah dapat dicapai dengan perbaikan pengelolaan
aset, peningkatan kerjasama dengan pihak lain/swasta, dan pembentukan badan
usaha baru yang khusus untuk pengoptimalan aset daerah.
3) Peningkatan Dana Perimbangan dan Bagi Hasil
Dana yang berasal dari DAU dikelola dengan sebaik-baiknya, meskipun relatif
sulit untuk memperkirakan jumlah realisasinya karena bergantung pada pemerintah
pusat. Sumber dana yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) juga dapat
diupayakan peningkatannya melalui penyusunan program-program unggulan yang
dapat diajukan untuk dibiayai dengan DAK. Bagi hasil pajak Kabupaten dan pusat
dapat diupayakan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Pendapatan bagi hasil
sangat terkait dengan aktivitas perekonomian daerah, dengan demikian semakin
meningkatnya aktivitas ekonomi akan berkorelasi dengan naiknya pendapatan yang
berasal dari bagi hasil, oleh karena itu Pemerintah Daerah harus mendorong
peningkatan aktivitas perekonomian.
Secara rinci gambaran persentase realisasi pendapatan daerah terhadap target
dalam APBD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010-2015 dapat dilihat pada Tabel
Tabel 3.3
Target/Rencana dan Realisasi Pendapatan Daerah APBD
Kabupaten Ogan Ilir Tahun Anggaran 2010-2015
1 2010 Rp. 706.600.646.824,00 Rp. 563.696.436.162,00 79,78 %
2 2011 Rp. 831.652.136.525,00 Rp. 771.971.860.834,36 92,82 %
3 2012 Rp. 887.043.149.271,00 Rp. 906.700.387.182,59 102,22 %
4 2013 Rp. 1.161.766.539.601,00 Rp. 995.427.499.862,30 85,68 %
5 2014 Rp. 1.334.261.227.726,00 Rp. 1.059.433.062.850,74 79,40 %
6 2015 Rp. 1.399.780.930.053,54 Rp. 1.022.843.977.178,25 73,07 %
NO TAHUNPENDAPATAN DAERAH APBD KAB OGAN ILIR
RENCANA REALISASI
Sumber :Diolah dari LRA APBD Kab Ogan Ilir TA 2011-2015
186
Dari tabel tampak bahwa rata-rata antara rencana dan realisasi pendapatan
daerah selama kurun waktu dari 2010-2015 prosentasenya adalah 85,5 %.
B. Belanja Daerah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, dijelaskan bahwa Belanja Daerah adalah kewajiban
Pemerintah Daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Untuk
memperoleh gambaran realisasi kebijakan pembelanjaan pada periode 2010-2015
dilakukan melalui analisis belanja daerah.
Adapun kebijakan Belanja Daerah Tahun 2010-2015 sebagaimana tercantum
dalam RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut:
1) Efisiensi dan Efektivitas Anggaran
Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat
meningkatkan pelayanan pada masyarakat yang pada gilirannya diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kualitas pelayanan masyarakat
dapat diwujudkan dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia aparatur
daerah, terutama yang berhubungan langsung dengan kepentingan masyarakat.
2) Prioritas
Penggunaan anggaran diprioritaskan untuk mendanai kegiatan-kegiatan
penyediaan infrastruktur dan peningkatan pendapatan masyarakat serta penyediaan
pelayanan kesehatan dan pendidikan, guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Disamping itu, prioritas penggunaan anggaran juga diarahkan untuk mendanai
program strategis pada sektor-sektor unggulan Kabupaten Ogan ilir, seperti sektor
Pertanian, Perkebunan, Perikananan, Peternakana, Industri Kecil dan Pertambangan
3) Tolok Ukur dan Target Kinerja
Belanja daerah pada setiap kegiatan harus disertai tolok ukur dan target pada
setiap indikator kinerja yang meliputi masukan, keluaran dan hasil sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
4) Optimalisasi Belanja Langsung
Belanja langsung diupayakan untuk mendukung tercapainya tujuan
pembangunan secara efisien dan efektif. Belanja langsung disusun atas dasar
kebutuhan nyata masyarakat, sesuai strategis pembangunan untuk meningkatkan
pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Optimalisasi belanja langsung untuk
pembangunan infrastruktur publik dapat dikerjasamakan dengan pihak swasta.
187
5) Transparan dan Akuntabel
Setiap pengeluaran belanja, dipublikasikan dan dipertanggungjawabkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, melalui publikasi masyarakat sehingga mudah dan
tidak mendapatkan hambatan dalam mengakses informasi belanja.
Pertanggungjawaban belanja tidak hanya menyangkut aspek administrasi keuangan,
tetapi juga proses, keluaran dan hasil.
Kebijakan umum belanja daerah diarahkan pada peningkatan efisiensi,
efektifitas, transparansi, akuntabilitas melalui penetapan prioritas alokasi anggaran.
Kebijakan belanja daerah juga diarahkan untuk mencapai visi dan misi yang telah
ditetapkan dalam rangka memperbaiki kualitas dan kuantitas pelayanan publik.
Belanja daerah dikelompokkan ke dalam belanja langsung dan tidak langsung
yang masing-masing kelompok dirinci ke dalam jenis belanja. Untuk jenis belanja tidak
langsung, terdiri atas belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah,
belanja bantuan keuangan, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, dan belanja tidak
terduga. Sementara itu, untuk jenis belanja langsung terdiri atas belanja pegawai,
belanja barang dan jasa, serta belanja modal. Prinsip efisiensi dan efektifitas
diterapkan pada semua pos belanja daerah.
Arah kebijakan belanja tidak langsung sampai dengan 2015 didominasi oleh
belanja pegawai yang masih merupakan proporsi terbesar. Proporsi pengeluaran
belanja tidak langsung terbesar kedua adalah pada belanja bagi hasil kepada
kabupaten/kota dan Pemerintahan Desa. Belanja pegawai banyak didukung dari Dana
Alokasi Umum. Di samping kedua belanja tersebut, belanja yang signifikan yang ada
pada kelompok belanja tidak langsung adalah belanja bantuan sosial. Alokasi bantuan
sosial diarahkan kepada masyarakat dan berbagai organisasi baik profesi maupun
kemasyarakatan.
Gambaran tentang perkembangan realisasi Belanja Daerah Kabupaten Ogan
Ilir selama kurun 2010-2015 dan persebaran proporsinya dapat dilihat dalam Tabel
3.4:
188
Tabel 3.4
Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Ogan Ilir 2010-2015
URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015 r (%)
BELANJA DAERAH 435.264.852.632,70 570.242.253.959,00 832.902.521.011,00 1.057.783.987.697,00 990.876.680.840,69 964.153.853.642,06 19,01
1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 336.107.181.394,00 353.850.075.301,00 403.105.756.011,00 437.409.698.454,00 485.875.259.830,69 610.945.088.845,00 12,91
1) Belanja Pegawai280.103.130.336,00 321.054.002.551,00 369.733.689.597,00 400.361.851.142,00 445.685.697.314,69 491.566.918.388,00 11,94
2) Belanja Bunga - - - - - 0,00
3) Belanja Subsidi660.000.000,00 360.000.000,00 634.000.000,00 - - 15,33
4) Belanja Hibah18.282.441.583,00 2.807.058.141,00 4.010.109.000,00 7.224.655.200,00 6.337.000.000,00 51.337.587.000,00 147,24
5) Belanja Bantuan Sosial7.294.858.675,00 3.999.315.609,00 802.157.316,00 726.657.312,00 820.454.016,00 1.007.759.457,00 -19,76
6) Belanja Bagi Hasil kpd Pemdes399.331.300,00 22.811.350.000,00 24.769.400.000,00 24.744.350.000,00 32.707.400.000,00 66.379.949.000,00 1151,24
7) Belanja Bantuan Keuangan28.910.450.000,00 776.849.000,00 424.924.000,00 288.255.000,00 187.358.500,00 -61,96
8) Belanja Tidak Terduga 456.969.500,00 2.041.500.000,00 2.731.476.098,00 4.063.929.800,00 137.350.000,00 652.875.000,00 141,61
2. BELANJA LANGSUNG 99.157.671.238,70 216.392.178.658,00 429.796.765.000,00 620.374.219.243,00 505.001.421.010,00 353.208.764.797,06 42,51
1) Belanja Pegawai (Honor kegiatan) 22.044.998.950,00 12.272.839.495,00 8.983.936.994,00 14.828.833.800,00 15.562.441.400,00 14.291.983.500,00 -1,86
2) Belanja Barang dan Jasa 49.868.152.327,70 86.447.954.087,00 100.116.562.389,00 141.930.642.830,00 155.205.860.527,00 128.903.318.073,15 24,67
3) Belanja Modal 27.244.519.961,00 117.671.385.076,00 320.696.265.617,00 463.614.742.613,00 334.233.119.083,00 210.013.463.223,91 96,79
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2010- 2015
189
Belanja daerah terdiri dari :
a. Belanja Langsung : Belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan yang terdiri dari belanja pegawai, barang dan
jasa, serta belanja modal.
b. Belanja Tidak Langsung : Belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung
dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang terdiri dari belanja pegawai,
hibah, bantuan sosial, bagi hasil kepada kabupaten/kota, bantuan keuangan
kepada kabupaten/kota dan pemerintah desa serta belanja tidak terduga.
Belanja Daerah Kabupaten Ogan Ilir selama kurun waktu lima tahun (2010 –
2015) cenderung mengalami peningkatan, baik belanja langsung maupun tidak
langsung. Secara proporsional, belanja langsung lebih besar dibandingkan belanja
tidak langsung namun demikian secara proporsi masih relatif seimbang.
Tabel 3.5
Proporsi Belanja Daerah APBD Kabupaten Ogan Ilir
Tahun Anggaran 2010 - 2015
URAIAN 2010 (
%)
2011
(%)
2012
(%)
2013
(%)
2014
(%)
2015
(%)
BELANJA DAERAH 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
1. BELANJA TIDAK
LANGSUNG 77,22 62,05 48,40 41,35 49,03 63,37
1) Belanja Pegawai 64,35 56,30 44,39 37,85 44,98 50,98
2) Belanja Bunga
-
-
-
-
-
3) Belanja Subsidi 0,15 0,06 0,08 0,00
4) Belanja Hibah 4,20 0,49 0,48 0,68 0,64 5,32
5) Belanja Bantuan Sosial 1,68 0,70 0,10 0,07 0,08 0,10
6) Belanja Bagi Hasil kpd
Pemdes 0,09 4,00 2,97 2,34 3,30 6,88
7) Belanja Bantuan
Keuangan 6,64 0,14 0,05 0,03 0,02 0,00
8) Belanja Tidak Terduga 0,10 0,36 0,33 0,38 0,01 0,07
2. BELANJA LANGSUNG 22,78 37,95 51,60 58,65 50,97 36,63
1) Belanja Pegawai (Honor
kegiatan) 5,06 2,15 1,08 1,40 1,57 1,48
2) Belanja Barang dan Jasa 11,46 15,16 12,02 13,42 15,66 13,37
3) Belanja Modal 6,26 20,64 38,50 43,83 33,73 21,78
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2010- 2015
190
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa Belanja Langsung lebih
besar dibandingkan dengan Belanja Tidak Langsung pada tahun 2010, 2011
dan 2015, untuk itu ke depan harus menjadi perhatian dari Pemerintah
Kabupaten Ogan Ilir , agar lima tahun ke depan Belanja Langsung khususnya
belanja Modal dari Sektor Pendidikan, Kesehatan dan layanan publik.
C. Pembiayaan Daerah
Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi
selisih antara Pendapatan dan Belanja Daerah. Pembiayaan dapat bersumber dari Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun lalu, pencairan dana cadangan, hasil
penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah,
penerimaan kembali pemberian pinjaman dan penerimaan piutang daerah.
Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah baik penerimaan maupun pengeluaran untuk
tahun 2010-2015 diarahkan pada:
1. Penambahan Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan
Ilir pada Bank Sumsel Babel cabang Indralaya, PDAM Tirta Ogan dan PD
Petrogas Ogan Ilir.
2. Peningkatan Manajemen Pembiayaan Daerah mengarah kepada akurasi,
efisiensi, efektivitas dan profitabilitas pembiayaan daerah.
3. Apabila APBD dalam keadaan defisit, maka kebijakan yang diambil adalah
memanfaatkan anggaran yang berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
(SILPA) Tahun Lalu, atau melakukan Rasionalisasi Realisasi Belanja Daerah.
4. Melakukan Pembayaran Utang Pokok kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
pada tahun anggaran sebelumnya.
Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah
Struktur Pembiayaan Daerah APBD terdiri dari penerimaan pembiayaan daerah dan
pengeluaran pembiayaan daerah. Penerimaan pembiayaan daerah APBD terdiri dari :
penerimaan sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu, pencairan dana cadangan dan
penerimaan piutang daerah. Sedangkan pengeluaraan pembiayaan daerah APBD
terdiri dari : Pembentukan dana cadangan, penyertaan modal pemerintah daerah,
pembayaraan pokok utang dan pembayaraan pinjaman daerah.
Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah APBD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2013 –
2015 adalah sebagaimana Tabel 3.6 berikut:
191
Tabel 3.6
Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010-2015
2010 2011 2012 2013 2014 2015 r (%)
99.101.518.023,92 137.377.026.602,00 57.266.989.970,00 121.937.708.352,59 57.488.805.058,00 73.757.757.146,8813,74
1Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran (SiLPA)14.382.722.177,00 29.356.249.789,00 64.352.580.273,00 131.064.856.141,59 61.570.576.128,00 35.812.927.196,12
46,43
2 Pencairan Dana Cadangan - - - - -
3Penerimaan Piutang Daerah 3.232.737.670,00 - - 12.181.472.100,00 - 51.477.393.464
17.615.459.847,00 29.356.249.789,00 64.352.580.273,00 143.246.328.241,59 61.570.576.128,00 19.017.640.977,2836,47
1Pembentukan Dana Cadangan - - - - -
2 Penyertaan Modal Pemda 998.898.000,00 1.448.898.000,00 3.999.999.444,00 11.598.936.556,00 6.598.852.000,00 879.754.469,00 56,26
3 Pembayaran Utang Pokok 115.718.079.870,92 165.284.378.391,00 3.085.590.859,00 9.709.683.333,00 112.460.529.186,00 91.895.643.655,16 239,86
4 Pembayaran Pinjaman Daerah - - - - -
116.716.977.870,92 166.733.276.391,00 7.085.590.303,00 21.308.619.889,00 119.059.381.186,00 92.775.398.124,16 116,9
Pengeluaran Pembiayaan
Jumlah Pengeluaran
Pembiayaan
Realisasi Tahun (Rp)Uraian
Pembiayaan Netto
Penerimaan Pembiayaan
Jumlah Penerimaan
Pembiayaan
192
3.1.2 Neraca Daerah
Analisis Neraca Daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan
keuangan Pemerintah Daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan
rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana
pembangunan daerah. Neraca Daerah memberikan informasi mengenai posisi
keuangan berupa aset, kewajiban (utang), dan ekuitas dana pada tanggal neraca
tersebut dikeluarkan.
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintah, Neraca Daerah merupakan salah satu
laporan keuangan yang harus dibuat oleh Pemerintah Daerah. Laporan ini sangat
penting bagi manajemen pemerintah daerah, tidak hanya dalam rangka memenuhi
kewajiban peraturan perundang-undangan yang berlaku, tetapi juga sebagai dasar
untuk pengambilan keputusan yang terarah, dalam rangka pengelolaan sumber-
sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh daerah secara efisien dan efektif. Kinerja
Neraca Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir selama kurun waktu Tahun 2010
– 2015 yang dapat dilihat pada Tabel 3.7
Untuk mengetahui kondisi rasio keuangan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir,
dilakukan analisis terhadap rasio likuiditas, solvabilitas, dan rasio aktivitas.
Secara lengkap, perkembangan rasio keuangan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010-2015 dapat dilihat pada Tabel 3.7
Tabel 3.7
Analisis Rasio Keuangan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010-2015
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Rasio Likuiditas
1.1 Rasio Lancar
0,25
12,53
11,40
0,73
0,48
0,43
1.2 Rasio Quick
0,19
11,62
11,05
0,69
0,46
0,39
2 Solvabilitas
2.1 Rasio Total Utang terhadap
Total Aset
0,15
0,00
0,01
0,06
0,07
0,12
2.2 Rasio Utang terhadap
Modal
0,17
0,00
0,01
0,06
0,08
0,13
Berdasarkan tabel di atas, rasio keuangan yang dianalisis terdiri atas rasio
likuiditas, dan solvabilitas. Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio
likuditas yang digunakan dalam analisis yaitu :
193
1. Rasio Lancar
Rasio lancar menunjukkan kemampuan untuk membayar hutang yang segera
harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Berdasarkan tabel di atas, Rasio lancar
pada Tahun 2015 adalah sebesar 0,43. Hal ini berarti kemampuan membayar
hutang Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir adalah hanya sebesar setengahnya
saja.
2. Rasio Quick
Rasio Quick menunjukkan kemampuan Pemerintah Daerah dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.
Berdasarkan tabel di atas, Rasio Quick pada Tahun 2015 adalah sebesar 0,39.
Hal ini berarti kemampuan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya belum cukup baik.
Sedangkan Rasio Solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan
Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka panjang. Rasio Solvabilitas
terdiri atas :
1) Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset
Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset menunjukkan seberapa besar
pengaruh hutang terhadap aktiva, dimana semakin besar nilainya diartikan
semakin besar pula pengaruh hutang terhadap pembiayaan dan menandakan
semakin besar risiko yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir.
Besar Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset pada Tahun 2015 sebesar 0,12
2. Rasio Hutang Terhadap Modal
Rasio Hutang Terhadap Modal menunjukkan seberapa perlu hutang jika
dibandingkan dengan kemampuan modal yang dimiliki, dimana semakin kecil
nilainya berarti semakin mandiri, tidak tergantung pembiayaan dari pihak
lain. Pada Tahun 2015 Rasio Hutang Terhadap Modal Pemerintah Kabupaten
Ogan Ilir sebesar 0,13 Hal ini menunjukkan bahwa nilai total hutang berada di
bawah nilai modal yang dimiliki Kabupaten Ogan Ilir, semakin mandiri dan
tidak tergantung pada utang.
194
Tabel 3.8
Neraca Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010-2015
NO. URAIAN 2011 2012 2013 2014
2015 r (%)
1 ASET 1.285.597.756.172,49 1.695.756.306.046,23 2.199.004.768.419,10 2.710.143.500.277,81 2.176.935.549.470,88 16,29
2 ASET LANCAR 69.824.246.644,34 148.312.839.170,93 94.665.277.756,67 93.732.677.295,55 106.311.704.048,97 22,18
3 Kas di Kas
Daerah 64.294.461.074,42 130.903.854.304,01 61.161.140.925,31 18.884.123.073,28
34.071.757.444,12 15,40
4 Kas di Bendahara
Penerimaan - - - 233.648.167,83
5 Kas di Bendahara
Pengeluaran 58.119.199,00 161.001.828,00 409.435.203,00 133.517.904,00
87,98
6 Piutang Pajak 86.912.750,00 166.313.750,00 291.480.690,00 13.472.717.453,00 15.823.172.552,00 1.176,56
Penyisihan
Piutang Pajak
PBB P2
(5.232.813.890,90)
0,00
7 Piutang Retribusi - - - - 0,00
8 Piutang Lain-lain
PAD yang Sah 78.775.817,92 78.775.817,92 78.775.817,92 -
134.333.600,00 0,00
9 Piutang Dana
Bagi Hasil - 12.181.472.100,00 27.284.246.760,00 60.753.786.523,34
0,00
10 Piutang Dana
Perimbangan 271.963.497,00 271.963.497,00 271.963.497,00 271.963.497,00
271.963.497,00 0,00
11 Piutang PDAM - - - - -
12 Persediaan 5.034.014.306,00 4.549.457.874,00 5.168.234.863,44 5.215.734.568,00 9.379.785.523,20 21,18
13
JUMLAH ASET
LANCAR (3 s.d.
12)
69.824.246.644,34 148.312.839.170,93 94.665.277.756,67 93.732.677.295,55
106.311.704.048,97 22,17
195
NO. URAIAN 2011 2012 2013 2014
2015 r (%)
14
INVESTASI
JANGKA
PANJANG
12.559.780.843,85 15.682.124.992,00 26.487.101.000,63 33.085.953.000,63
26.153.386.041,00 39,56
15 Investasi Non
Permanen
16
Investasi Non
Permanen
Lainnya -
Dana Bergulir
400.000.000,00 400.000.000,00 400.000.000,00 400.000.000,00
223.877.870,00 0,00
17
Jumlah
Investasi Non
Permanen
(15 s.d. 16)
400.000.000,00 400.000.000,00 400.000.000,00 400.000.000,00
0,00 0,00
18 Investasi
Permanen
19
Penyertaan
Modal 12.159.780.843,85 15.282.124.992,00 26.087.101.000,63 32.685.953.000,63
26.153.389.041,00
25,42
20
Jumlah
Investasi
Permanen
(19)
12.159.780.843,85 15.282.124.992,00 26.087.101.000,63 32.685.953.000,63
26.153.389.041,00
25,42
21
Jumlah
Investasi
Jangka
Panjang (17
+ 20)
12.559.780.843,85 15.682.124.992,00 26.487.101.000,63 33.085.953.000,63
26.153.389.041,00 24,43
22 ASET TETAP 1.196.081.288.233,77 1.524.628.901.432,77 2.061.730.551.011,27 2.567.861.353.924,27 2.029.023.775.795,55 16,57
23 Tanah 107.705.021.575,00 110.661.387.925,00 112.135.623.825,00 114.617.528.325,00 116.161.645.125,00 1,91
24 Peralatan dan
Mesin 140.443.239.712,94 164.071.461.012,94 200.636.619.482,94 255.171.549.276,94
278.473.453.068,94 18,86
25 Gedung dan
Bangunan 351.324.850.818,00 382.974.424.768,00 572.267.324.719,00 700.920.403.279,00
713.342.126.479,00
20,67
196
NO.
URAIAN 2011 2012 2013 2014
2015 r (%)
26 Jalan, Irigasi dan
Jaringan 584.770.333.392,83 709.539.795.641,83 1.084.206.799.939,33 1.467.467.569.939,33
1.747.316.429.652,41 32,14
27 Aset Tetap
Lainnya 11.837.842.735,00 18.662.464.685,00 24.060.620.385,00 29.684.303.104,00
38.233.326.838,50 36,49
28
Konstruksi
Dalam
Pengerjaan
- 138.719.367.400,00 68.423.562.660,00 -
- 0,00
29
Akumulasi
Penyusunan Aset
Tetap
- - - -
864.503.205.368,30 0,00
30
Jumlah Aset
Tetap (23 s.d
29)
1.196.081.288.233,77 1.524.628.901.432,77 2.061.730.551.011,27 2.567.861.353.924,27
2.029.023.775.795,55 16,57
197
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah Masa Lalu
Kebijakan pengelolaan keuangan daerah, secara garis besar tercermin pada
kebijakan pendapatan, pembelanjaan serta pembiayaan APBD. Pengelolaan keuangan
daerah yang baik menghasilkan keseimbangan antara optimalisasi pendapatan daerah,
efisiensi dan efektivitas belanja daerah serta ketepatan dalam memanfaatkan potensi
pembiayaan daerah.
Keuangan daerah merupakan tatanan, perangkat, kelembagaan dan kebijakan
anggaran daerah. Keuangan daerah terdiri dari pendapatan, belanja dan pembiayaan
daerah yang harus dikelola secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan
bertanggung jawab serta taat pada peraturan perundangundangan. Dalam rangka
meningkatkan kinerja pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah,
maka dilakukan analisis terhadap proporsi penggunaan anggaran dan analisis
pembiayaan.
3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran
Analisis proporsi realisasi terhadap anggaran Kabupaten Ogan Ilir bertujuan untuk
memperoleh gambaran realisasi dari kebijakan pembelanjaan dan pengeluaran
pembiayaan pada periode tahun anggaran sebelumnya yang digunakan untuk
menentukan kebijakan pembelanjaan dan pengeluaran pembiayaan di masa datang
dalam rangka peningkatan kapasitas pendanaan pembangunan daerah.
A. Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja
Gambaran tentang Belanja daerah yang disajikan secara series menginformasikan
menganalisa tingkat realisasi belanja Kabupaten Ogan Ilir .
Pada Tabel 3....diperoleh data bahwa proporsi dan realisasi belanja tidak langsung lebih
kecil dibanding anggaran dan realisasi Belanja Langsung pada tahun 2013-2014, hal ini
menunjukkan bahwa alokasi dana APBD Kabupaten Ogan Ilir untuk mendanai program
pembangunan sudah cukup besar, sedangkan untuk tahun 2015 anggaran dan realisasi
belanja tidak langsung justru lebih besar jika dibandingkan dengan Belanja Langsung.
Hal ini harus menjadi perhatian agar penganggaran kedepan anggaran untuk belanja
tidak langsung dikurangi dan lebih mengutamakan Belanja langsung.
Jika dilihat dari tingkat realisasi rata-rata , diperoleh data bahwa realisasi Belanja tidak
langsung rata-rata adalah 86,33 % lebih tinggi dari tingkat realisasi rata-rata belanja
198
langsung yaitu sebesar71,60 %. Dan cenderung menurun dari tahun ke tahun,
beberapa faktor penyebab penurunan adalah antara lain :
1. Realisasi belanja sesuai dengan kas budget masih belum dapat dipenuhi sesuai
target
2. Realisasi dana DAK yang sering berubah juklak maupun juknisnya
3. Proses pengadaan barang dan jasa
Untuk itu kedepan beberapa hal yang perlu mendapat perbaikan adalah :
1. Peningkatan disiplin dalam realisasi anggaran
2. Penyempurnaan mekanisme dalam pembahasan APBD
3. Peningkatan kualitas perencanaan dan pengawasan pengadaan barang dan jasa
199
Tabel 3.9
Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja
Kabupaten Ogan Ilir Tahun Anggaran 2013-2015
Rata-rata
Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % %
BELANJA DAERAH 1.258.161.356.324,00 1.057.783.987.697,00 84,07 1.283.935.159.486,00 990.876.680.840,69 77,17 1.281.094.029.406,34 964.153.853.642,06 75,26 78,84
1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 499.421.780.395,00 437.409.698.454,00 87,58 558.180.715.866,00 485.875.259.830,69 87,05 724.294.193.808,34 610.945.088.845,00 84,35 86,33
1) Belanja Pegawai 453.681.577.427,00 400.361.851.142,00 88,25 508.955.297.996,00 445.685.697.314,69 87,57 572.640.673.773,00 491.566.918.388,00 85,84 87,22
2) Belanja Bunga - -
3) Belanja Subsidi - -
4) Belanja Hibah 8.729.415.200,00 7.224.655.200,00 82,76 10.947.465.200,00 6.337.000.000,00 57,89 57.293.365.200,00 51.337.587.000,00 89,60 76,75
5) Belanja Bantuan Sosial 2.254.077.870,00 726.657.312,00 32,24 2.224.077.870,00 820.454.016,00 36,89 2.054.077.870,00 1.007.759.457,00 49,06 39,40
6) Belanja Bagi Hasil kpd Pemdes 27.478.800.000,00 24.744.350.000,00 90,05 33.552.400.000,00 32.707.400.000,00 97,48 91.653.028.000,00 66.379.949.000,00 72,43 86,65
7) Belanja Bantuan Keuangan501.474.800,00 288.255.000,00 57,48 501.474.800,00 187.358.500,00 37,36
8) Belanja Tidak Terduga 6.776.435.098,00 4.063.929.800,00 59,97 2.000.000.000,00 137.350.000,00 6,87 653.048.965,34 652.875.000,00 99,97 55,60
2. BELANJA LANGSUNG 759.241.050.729,00 620.374.219.243,00 81,71 725.754.443.620,00 505.001.421.010,00 69,58 556.298.360.798,00 353.208.764.797,06 63,49 71,60
1) Belanja Pegawai (Honor kegiatan) 17.965.578.000,00 14.828.833.800,00 82,54 19.980.766.500,00 15.562.441.400,00 77,89 19665037000 14.291.983.500,00 72,68 77,70
2) Belanja Barang dan Jasa 181.409.325.700,00 141.930.642.830,00 78,24 193.300.197.003,00 155.205.860.527,00 80,29 192.044.751.648,00 128.903.318.073,15 67,12 75,22
3) Belanja Modal 559.866.147.029,00 463.614.742.613,00 82,81 512.473.480.117,00 334.233.119.083,00 65,22 344.588.572.150,00 210.013.463.223,91 60,95 69,66
URAIANTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Sumber; BPKAD Kab. Ogan Ilir Tahun 2013-2015
200
B. Proporsi Belanja untuk Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Gambaran tentang belanja daerah yang menginformasikan mengenai proporsi
belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur Kabupaten Ogan Ilir tertuang pada
tabel berikut :
Tabel 3.10
Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2013-2015
NO URAIAN REALISASI (Rp)
2013 2014 2015
A
Belanja Tidak
Langsung
1
Belanja Gaji dan
Tunjangan 328.354.873.598,00 351.135.735.350,00 381.611.185.404,00
2
Belanja Tambahan
Penghasilan**) 2.093.832.380,00 3.955.980.099,69 4.530.204.661,00
3
Belanja Penerimaan
Anggota dan Pimpinan
DPRD serta Operasional
KDH/WKDH 2.738.100.000,00 3.684.400.000,00 3.670.312.000,00
4
Belanja pemungutan
Pajak Daerah**) 287.079.900,00 330.724.972,00 252.278.255,00
B Belanja Langsung
6
Belanja Honorarium
PNS**) 9.868.905.000,00 11.738.204.000,00 11.532.958.500,00
7 Belanja Uang Lembur**) 159.384.000,00 98.948.000,00 15.540.000,00
8
Belanja Beasiswa
Pendidikan PNS 282.500.000,00 20.000.000,00
9
Belanja Kursus,
Pelatihan, Sosialisasi dan
Bimbingan Teknis
PNS**) 989.044.800,00 812.759.400,00 340.720.000,00
10
Belanja premi asuransi
kesehatan 1.053.746.000,00 441.126.600,00 288.063.600,00
11
Belanja makanan dan
minuman pegawai***) 570.676.400,00 528.826.255,00 7.512.745.886,00
12
Belanja pakaian dinas
dan atributnya**) 427.650.000,00 564.205.000,00 455.830.000,00
13
Belanja Pakaian Khusus
dan Hari-hari Tertentu*) 706.644.000,00 1.327.134.800,00 692.870.000,00
14
Belanja perjalanan
dinas**) 30.814.127.060,00 37.347.625.479,00 34.876.578.165,00
15
Belanja perjalanan
pindah tugas 10.343.669.103,00
16
Belanja Pemulangan
Pegawai 50.000.000,00
201
Sumber: Diolah dari laporan Realisasi APBD Kab. Ogan Ilir tahun 2013-2015
NO URAIAN REALISASI (Rp)
2013 2014 2015
17 Belanja Modal
Belanja Modal
Pengadaan Tanah 1.461.866.500,00 2.228.017.900,00 1.448.436.200,00
Belanja Modal
Pengadaan
Perlengkapan Alat-alat
Angkutan Darat
Bermotor 8.332.538.975,00 6.373.169.718,00 1.173.226.125,00
Belanja Modal
Pengadaan
Perlengkapan Alat-alat
Angkutan Darat Tidak
Bermotor 516.386.000,00 953.845.000,00
Belanja Modal Alat-alat
angkutan diatas air
bermotor 8.167.500,00 33.500.000,00
Belanja Modal Alat-alat
angkutan diatas air tidak
bermotor 119.600.000,00
Pengadaan Alat-alat
bengkel 71.200.000,00 104.878.000,00
Belanja Modal Peralatan
kantor 948.530.425,00 729.911.525,00 534.848.300,00
Belanja Modal
Perlengkapan Kantor 931.480.000,00 5.544.684.975,00 10.343.669.103,00
Belanja Modal
Pengadaan Komputer 2.317.237.000,00 2.171.210.941,00 1.239.657.562,00
Belanja Modal Mebeulair 1.515.876.422,00 13.569.999.216,00 102.639.250,00
Belanja Modal Peralatan
Dapur 50.408.400,00 404.803.500,00
Belanja Modal Penghias
Ruangan Rumah Tangga 74.750.000,00 1.125.257.000,00 8.167.567.630,00
Belanja Modal
Pengadaan Alat-Alat
Studio 298.715.000,00 1.432.320.364,00 88.570.000,00
Belanja Modal
Pengadaan Alat-Alat
Komunikasi 543285000 262.490.000,00 95.497.500,00
Belanja Modal
Pengadaan Alat-alat
Ukur 423.052.000,00 191.142.000,00 14.800.000,00
Belanja Modal
Pengadaan Alat/Sarana
Keselamatan/Emergency 457.018.750,00 393.803.530,00 59.600.000,00
TOTAL 396.347.075.110,00 447.624.303.624,69 479.391.467.244,00
202
Tabel 3.11
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2013-2015
Tahun
Total Belanja Untuk
Pemenuhan Kebutuhan
Aparatur (Rp.)
Total Pengeluaran (Belanja +
Pengeluaran Pembiayaan) (Rp.)
Persentase
(%)
2013 396.347.075.110,00 1.077.063.507.376,00 36,80
2014 447.624.303.624,69 1.117.715.617.028,02 40,05
2015 479.391.467.244,00 1.056.929.251.766,22 45,36 Sumber: Diolah dari laporan Realisasi APBD Kab. Ogan Ilir tahun 2013-2015
Pada Tabel 3.10 digambarkan bahwa belanja pemenuhan kebutuhan
aparatur selama Tahun 2013 – 2015 secara nominal mengalami peningkatan setiap
tahunnya yang merupakan konsekuensi dari salah satunya yaitu kebijakan kenaikan
gaji setiap tahun. Namun pada Tabel 3.10 digambarkan bahwa selama Tahun 2010
– 2015 proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur dibandingkan dengan total
belanja daerah berada pada kisaran 36 – 46 persen. Terakhir, pada tahun 2015
berada pada angka 45,36 persen. Hal ini menunjukkan bahwa upaya Pemerintah
Kabupaten Ogan Ilir dalam kebijakan penggunaan anggaran daerah sudah cukup
baik. Namum demikian diharapkan kedepan Pemeritah Kabupaten Ogan Ilir dapat
lebih mengupayakan untuk menurunkan proporsi belanja pemenuhan kebutuhan
aparatur.
C. Pengeluaran Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama
Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat dilakukan untuk
menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang tidak
dapat dihindari atau harus dibayar dalam suatu tahun anggaran
Belanja periodik yang wajib dan mengikat adalah pengeluaran yang wajib dibayar
serta tidak dapat ditunda pembayarannya dan dibayar setiap tahun oleh Pemerintah
Daerah seperti gaji dan tunjangan pegawai serta anggota dewan, bunga, belanja jasa
kantor, sewa kantor yang telah ada kontrak jangka panjang atau belanja sejenis
lainnya.
Belanja periodik prioritas utama adalah pengeluaran yang harus dibayar setiap
periodik oleh Pemerintah Daerah dalam rangka keberlangsungan pelayanan dasar
203
prioritas Pemerintah Daerah yaitu pelayanan pendidikan dan kesehatan, seperti
honorarium guru dan tenaga medis serta belanja sejenis lainnya
Gambaran tentang realisasi pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama
Kabupaten Ogan Ilir pada 3 (tiga) tahun terakhir, tertuang pada tabel berikut :
Tabel 3.12
Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Kabupaten Ogan Ilir Tahun Anggaran 2013-2015
NO URAIAN Rata-rata
2013 2014 2015 Pertumbuhan
A Belanja Tidak Langsung
1 Belanja Gaji dan Tunjangan 328.354.873.598,00 351.135.735.350,00 381.611.185.404,00 7,80
2
Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan
DPRD serta Operasional KDH/WKDH 2.738.100.000,00 3.684.400.000,00 3.670.312.000,00 17,09
3 Belanja Bunga
4 Belanja Bagi Hasil 187.358.500,00
B Belanja Langsung
5
Belanja honorarium PNS khusus untuk guru dan
tenaga medis. 9.868.905.000,00 11.532.958.500,00
6 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 282.500.000,00 20.000.000,00 -92,92
7
Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan
kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya
)
21.925.527.478,00 37.490.427.863,00 44.088.893.533,00
44,30
8
Belanja sewa gedung kantor( yang telah ada
kontrak jangka panjangnya)1.157.396.000,00 1.277.745.800,00 805.590.000,00 -13,28
10
Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor
(yang telah ada kontrak jangka panjangnya) 1.357.263.500,00 1.323.802.000,00 1.557.610.000,00 7,60
C Pembiayaan Pengeluaran
Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah
Daerah 11.598.936.556,00 6.598.852.000,00 879.754.469,00 -64,89
Pembayaran pokok utang 7.680.653.123,00 120.240.084.187,33 91.895.643.655,16 720,96
JUMLAH (A+B+C) 384.964.155.255,00 521.958.405.700,33 536.041.947.561,16 19,14
REALISASI (Rp)
Sumber: Diolah dari laporan Realisasi APBD Kab. Ogan Ilir tahun 2013-2015
3.2.2 Analisis Pembiayaan
Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh kebijakan
pembiayaan daerah pada tahun-tahun anggaran sebelumnya terhadap
surplus/defisit belanja daerah sebagai bahan untuk menentukan kebijakan
pembiayaan dimasa datang dalam rangka penghitungan kapasitas pendanaan
pembangunan daerah. Analisis pembiayaan daerah dilakukan melalui:
204
a) Analisis sumber penutup defisit riil
Analisis pembiayaan Kabupaten Ogan Ilir dalam kurun waktu 2013-2015 dapat
dijelaskan secara rinci ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 3.13
Defisit Riil dan Penutupan Defisit Rill Anggaran
Kabupaten Ogan Ilir Tahun Anggaran 2013-2015
NO URAIAN REALISASI (Rp)
2013 2014 2015
1
PENDAPATAN
DAERAH 995.390.213.195,30 1.071.163.166.887,68 1.073.724.537.985,06
Dikurangi
2 BELANJA DAERAH 1.057.498.120.629,58 990.689.322.340,69 964.153.853.642,06
3
Pengeluaran
Pembiayaan daerah 19.279.589.679 126.838.936.187,33 92.775.398.124
A Defisit Riil -81.387.497.113,28 -46.365.091.640,34 16.795.286.218,84
Ditutup oleh realisasi
Penerimaan Pembiayaan
4 Sisa lebih
Perhitungan
Anggaran daerah
Tahun Sebelumnya
(SILPA) 131.064.856.141,59 61.570.576.128,00 19.017.640.977,28
5 Pencairan Dana
Cadangan
6 Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah
Yang di Pisahkan
7 Penerimaan
Pinjaman Daerah
8 Penerimaan
Kembali Pemberian
Pinjaman Daerah
9 Penerimaan Piutang
Daerah 12.181.472.100,00 3.999.514.989,62 60.753.786.523,34
B
Total Realisasi
Penerimaan 143.246.328.241,59 65.570.091.117,62 79.771.427.500,62
A-
B
Sisa Lebih
Pembiayaan
Anggaran (SILPA)
-
224.633.825.354,87
-
111.935.182.757,96 -62.976.141.281,78 Sumber: Diolah dari laporan Realisasi APBD Kab. Ogan Ilir tahun 2013-2015
205
Tabel 3.14 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran
Kabupaten Ogan Ilir Tahun Anggaran 2013-2015
NO URAIAN Proporsi dari total defisit riil
2013 (%) 2014 (%) 2015 (%)
1 Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran (SiLPA) Tahun
Anggaran sebelumnya -161,04 -132,80 113,23
2 Pencairan Dana Cadangan
3
Hasil Penjualan Kekayaan
Daerah Yang di Pisahkan
4
Penerimaan Pinjaman
Daerah
5
Penerimaan Kembali
Pemberian Pinjaman
Daerah
6 Penerimaan Piutang Daerah -14,97 -8,63 361,73
Sumber: Diolah dari laporan Realisasi APBD Kab. Ogan Ilir tahun 2013-2015
b) Analisis Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran tentang komposisi sisa lebih
perhitungan anggaran. Dengan mengetahui SILPA realisasi anggaran periode
sebelumnya, dapat diketahui kinerja APBD tahun sebelumnya yang lebih rasional
dan terukur.
Tabel 3.15
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA)
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2013-2015
NO URAIAN Realisasi (Rp)
Rata-rata
Pertumbuhan
2013 (%) 2014 (%) 2015 (%)
1 Jumlah SiLPA 131.064.856.141,59 61.570.576.128,00 19.017.640.977,28 -0,61
6
Kewajiban
kepada pihak
ketiga
sampai
dengan akhir
tahun belum
terselesaikan 7.680.653.123,00 120.240.084.187,33 91.895.643.655,16 7,21
7
Kegiatan
lanjutan
SILPA riil (1-
6-7) 123.384.203.018,59 -58.669.508.059,33
-
72.878.002.677,88 -0,62
206
Dari tabel 3.15 selanjutnya diuraikan kesimpulan analisis kebijakan pembiayaan
daerah yaitu antara lain :
a. Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun sebelumnya (SILPA)
harus didasarkan pada perhitungan yang cermat dan rasional dengan
mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran tahun sebelumnya dalam
rangka menghindari kemungkinan adanya pengeluaran pada tahun berjalan
tidak dapat didanai akibat tidak tercapainya SILPA yang direncanakan.
b. Dalam hal perhitungan penyusunan Rancangan APBD menghasilkan SILPA Tahun
berjalan positif, pemerintah daerah harus memanfaatkannya untuk penambahan
program dan kegiatan prioritas yang dibutuhan, Dalam hal perhitungan SILPA
Tahun berjalan negatif, pemerintah daerah melakukan pengurangan bahkan
penghapusan pengeluaran pembiayaan yang bukan merupakan kewajiban
daerah, pengurangan program kegiatan yang kurang prioritas dan/atau
pengurangan volume program kegiatan.
3.3 Kerangka Pendanaan
Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan
daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka
menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Langkah awal yang harus
dilakukan adalah mengidentifikasi seluruh penerimaan daerah sebagaimana telah
dihitung pada bagian di atas dan ke pos-pos mana sumber penerimaan tersebut
akan dialokasikan. Suatu kapasitas riil keuangan daerah adalah total penerimaan
daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran
pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama. Sebelum dialokasikan
ke berbagai pos belanja dan pengeluaran, besaran masing-masing sumber
penerimaan memiliki kebijakan pengalokasian yang harus diperhatikan, antara lain:
Penerimaan retribusi pajak diupayakan alokasi belanjanya pada program atau
kegiatan yang berhubungan langsung dengan peningkatan layanan dimana retribusi
pajak tersebut dipungut.
Penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan aset daerah yang dipisahkan
dialokasikan kembali untuk upaya-upaya peningkatan kapasitas dimana dana
penyertaan dialokasikan sehingga menghasilkan tingkat pengembalian investasi
terbaik bagi kas daerah.
Penerimaan dana alokasi umum diprioritaskan bagi belanja umum pegawai dan
operasional rutin pemerintahan daerah.
207
Penerimaan dari dana alokasi khusus dialokasikan sesuai dengan tujuan dimana
dana tersebut dialokasikan.
Penerimaan dana bagi hasil agar dialokasikan secara memadai untuk perbaikan
layanan atau perbaikan lingkungan sesuai jenis dana bagi hasil didapat.
3.3.1 Kebijakan dan Proyeksi Pendapatan Tahun 2016-2021
Melihat capaian kinerja pendapatan daerah Tahun 2010- 2015, pada masa
yang akan datang pendapatan daerah diharapkan dapat meningkat lebih tinggi, yang
diikuti dengan berbagai upaya-upaya untuk dapat mencapainya.
Beberapa kebijakan pendapatan daerah dirumuskan untuk meningkatkan
pendapatan daerah selama Tahun 2016 - 2021, yaitu sebagai berikut :
a. Intensifikasi Pungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;
b. Penambahan jenis pungutan retribusi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor
97 Tahun 2012 tentang Retribusi Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi
Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA);
c. Penyesuaian Tarif Pajak dan Penyesuaian Dasar Pengenaan Pajak tertentu;
d. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan umum kepada
masyarakat/wajib pajak;
e. Pemberlakuan Pajak Rokok pada Tahun 2014 sesuai Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah;
f. Membangun sistem dan prosedur administrasi pelayanan perpajakan dan
retribusi berbasis online system;
g. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan serta profesionalisme SDM
Aparatur;
h. Peningkatan kerjasama dengan Instansi terkait dalam rangka optimalisasi
penerimaan DBH Pajak/Bukan Pajak;
i. Optimalisasi dan pemberdayaan aset daerah;
j. Meningkatkan kualitas manajemen aset daerah;
k. Meningkatkan kontribusi BUMD;
l. Penyempurnaan Dasar Hukum Pungutan.
Berdasarkan kebijakan tersebut dan dengan mempertimbangkan laju
pertumbuhan ekonomi dan inflasi, maka proyeksi pendapatan daerah Kabupaten
Ogan Ilir Tahun 2016-2021 disusun dengan asumsi :
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dihitung dengan mendasarkan rata-rata
pertumbuhan realisasi pendapatan daerah Tahun 2010-2015;
208
b. Dana Perimbangan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak dihitung
mendasarkan kenaikan rata-rata Tahun 2010- 2015;
c. Dana Alokasi Umum dan Dana Penyesuaian yang menyangkut kebijakan
pusat dihitung sama dengan penerimaan tahun lalu.
Proyeksi sumber-sumber pendapatan daerah selama Tahun 2016–2021
diformulasikan secara rinci sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3.11.
209
Tabel 3.16
Proyeksi Sumber-Sumber Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021
NO URAIAN APBD TAHUN 2015
TA 2016 TA 2017 TA 2018 TA 2019 TA 2020 TA 2021*)
1 PENDAPATAN DAERAH 1.073.724.537.985,06 1.228.448.243.908,71 1.405.467.635.855,95 1.607.995.522.182,79 1.839.707.676.929,34 2.104.809.553.174,85 2.408.112.609.787,35
1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 42.843.410.495,67 57.838.604.169,15 66.173.147.029,93 75.708.697.516,94 86.618.320.829,13 99.100.020.860,61 113.380.333.866,63
1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 13.341.254.766,76 18.010.693.935,13 20.606.034.931,18 23.575.364.564,76 26.972.574.598,54 30.859.322.598,19 35.306.150.984,59
1.1.2 Pendapatan/Hasil Retribusi Daerah 4.868.464.069,00 6.572.426.493,15 7.519.513.150,81 8.603.074.995,85 9.842.778.102,75 11.261.122.427,35 12.883.850.169,13
1.1.3
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang dipisahkan 3.028.984.037,03
4.089.128.449,99 4.678.371.859,63 5.352.525.244,61 6.123.824.132,36 7.006.267.189,83 8.015.870.291,88
1.1.4 Lain-Lain PAD yang Sah 22.169.872.668,41 29.929.328.102,35 33.369.227.088,31 38.177.732.711,73 43.679.143.995,49 49.973.308.645,24 57.174.462.421,02
1.2 DANA PERIMBANGAN 754.139.402.977,00 820.805.326.200,17 893.364.517.036,26 972.337.940.342,27 1.058.292.614.268,52 1.151.845.681.369,86 1.253.668.839.602,96
1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 172.946.437.977,00 188.234.903.094,17 204.874.868.527,69 222.985.806.905,54 242.697.752.235,99 264.152.233.533,65 287.503.290.978,03
1.2.2 Dana Alokasi Umum 557.402.625.000,00 606.677.017.050,00 660.307.265.357,22 718.678.427.614,80 782.209.600.615,95 851.356.929.310,40 926.616.881.861,44
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 23.790.340.000,00 25.893.406.056,00 28.182.383.151,35 30.673.705.821,93 33.385.261.416,59 36.336.518.525,81 39.548.666.763,50
1.3 LAIN-2 PENDAPATAN YG SAH 276.741.724.512,39 349.804.313.539,39 445.929.971.789,76 559.948.884.323,59 694.796.741.831,68 853.863.850.944,38 1.041.063.436.317,77
1.3.1 Pendapatan Hibah 1.279.391.549,00 1.617.163.741,15 2.061.557.715,44 2.588.673.145,47 3.212.081.883,71 3.947.457.496,04 4.812.891.025,90
1.3.2 Dana Darurat
1.3.3 Bagi Hasil Pajak dr Prov /pemda 63.154.691.763,39 79.828.163.382,33 101.764.813.260,67 127.784.847.966,17 158.558.215.772,85 194.858.611.975,87 237.579.065.977,96
1.3.4 Dana Penyesuaian 126.057.975.000,00 159.338.543.866,98 203.124.517.398,56 255.061.005.295,50 316.485.237.151,07 388.941.523.600,76 474.212.368.445,67
1.3.5 Bantuan Keuangan dr Prov /pemda 24.719.038.200,00 31.245.112.041,35 39.831.218.175,06 50.015.579.999,84 62.060.418.366,02 76.268.561.187,45 92.989.544.299,13
1.3.6 Pendapatan Lainnya 61.530.628.000,00 77.775.330.507,57 99.147.865.240,02 124.498.777.916,62 154.480.788.658,03 189.847.696.684,26 231.469.566.569,11
PROYEKSI
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2016
210
3.3.2 Proyeksi Silpa
Proyeksi Silpa dihitung dengan asumsi bahwa SILPA harus mampu
menutup defisit anggaran yaitu maksimal 6% dari total APBD maka, diperoleh SILPA
berikut ini .
Tabel 3.17
Proyeksi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa)
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021
Dalam juta rupiah)
NO URAIAN TAHUN PERTUMBUHAN TAHUN PROYEKSI
2015 (%) 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Sisa lebih
Prhitungan
Angaran
daerah
Tahun
sebelumnya
19.017,64 0,61 30.618 49.296 60.689 97.709 157.311 253.271
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2016
Berdaarkan proyeksi pendapatan daerah tahun 2016-2021 dan proyeksi silpa
diperoleh perkiraan kapasitas kemapuan daerah untuk medanai pembangunan di
Kabupaten Ogan Ilir dalam jangka waktu lima tahun mendatang dari tahun 2016
sampai tahun 2021, sebagamana disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.18
Proyeksi Kapasitas Kemampuan Keuangan Daerah
Kabupaten Ogan Ilir Tahun Anggaran 2016-2021
Dalam jutaan rupiah
NO URAIAN TAHUN PR0YEKSI
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Pendapatan
Daerah 1.228.448,24 1.405.467,64 1.607.995,52 1.839.707,68 2.104.809,55 2.408.112,61
2 Sisa Lebih
(Riil)
perhitungan
anggaran 30.618,40 49.295,63 60.688,73 97.708,86 157.311,27 253.271
3 Total
Kapasitas
Kemampuan
Keuangan
Daerah 1.259.066,65 1.454.763,26 1.668.684,26 1.937.416,54 2.262.120,82 2.661.383,75
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2016
211
3.3.3 Proyeksi Kebutuhan Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Proyeksi kebutuhan belanja wajib dan mengikat dihitung berdasarkan rata-
rata tingkat realisasi pengeluaran wajib dan mengikat tahun 2010-2015
Tabel 3.19
Proyeksi Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Kabupaten Ogan Ilir Tahun Anggaran 2016-2021
URAIAN PERTUMBUHAN
(%) 2016 2017 2018 2019 2020 2021
BELANJA TIDAK LANGSUNG 541.974,68 585.934,61 634.771,85 687.731,84 745.167,49 807.462,37
Belanja Pegawai 7,8 411.376,86 443.464,25 478.054,46 515.342,71 555.539,44 598.871,52
Belanja Bantuan kepada pemerintah
desa dan partai politik 10 130.597,83 142.470,35 156.717,39 172.389,13 189.628,04 208.590,85
BELANJA LANGSUNG 70.955,32 84.654,34 101.068,06 120.737,52 144.311,77 172.569,46
Belanja Jasa Kantor 20 67.263,42 80.716,10 96.859,33 116.231,19 139.477,43 167.372,92
Belanja Sewa rumah/Gedung/Parkir
14 918,37 1.046,94 1.193,52 1.360,61 1.551,09 1.768,25
Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 10 310,75 341,83 376,01 413,61 454,97 500,47
Dana pendamping DAK 3,52 2.462,78 2.549,47 2.639,21 2.732,11 2.828,28 2.927,83
PRIORITA 1 A + B 19,05 612.930 670.589 735.840 808.469 889.479 980.032
TAHUN PROYEKSI
Sumber : Hasil Analisis tahun 2016
3.3.4 Kebijakan Alokasi Anggaran
Dari total dana alokasi pagu indikatif yang tersedia, kemudian dialokasikan
ke berbagai program/kegiatan sesuai urutan prioritas. Prioritas program/kegiatan
dipisahkan menjadi prioritas I, prioritas II dan prioritas III, dimana prioritas I
mendapatkan prioritas pertama sebelum prioritas II. Prioritas III mendapatkan alokasi
anggaran setelah prioritas I dan II terpenuhi kebutuhan dananya. Prioritas I Prioritas I
merupakan program pembangunan daerah dengan tema atau program unggulan
(dedicated) Kepala daerah sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN dan
amanat/kebijakan nasional yang definitif harus dilaksanakan oleh daerah pada tahun
rencana, termasuk untuk prioritas bidang pendidikan 20% (duapuluh persen).
Program prioritas I harus berhubungan langsung dengan kepentingan
publik, bersifat monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan dan nilai
manfaat yang tinggi, memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit
yang tinggi pada capaian visi/misi daerah. Di samping itu, prioritas I juga
diperuntukkan bagi prioritas belanja yang wajib sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
212
Prioritas II Program Prioritas II merupakan program prioritas ditingkat
SKPD yang merupakan penjabaran dari analisis per urusan. Suatu prioritas II
berhubungan dengan program/kegiatan unggulan SKPD yang paling berdampak luas
pada masing-masing segementasi masyarakat yang dilayani sesuai dengan prioritas
dan permasalahan yang dihadapi berhubungan dengan layanan dasar serta tugas dan
fungsi SKPD termasuk peningkatan kapasitas kelembagaan yang berhubungan dengan
itu.
Prioritas III Prioritas III merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk
alokasi belanja-belanja tidak langsung seperti: tambahan penghasilan PNS, belanja
hibah, belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan, belanja bantuan keuangan
kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa serta belanja tidak terduga.
Pengalokasian dana pada prioritas III harus memperhatikan (mendahulukan)
pemenuhan dana pada prioritas I dan II terlebih dahulu untuk menunjukkan urutan
prioritas yang benar.
Tabel 3.20
Alokasi Kapasitas Keuangan Daerah Berdasarkan Prioritas
Kabupaten Ogan Ilir Yahun 2016-2021
(dalam juta rupiah)
NO Jenis Dana
% Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp
1 Prioritas 1 48,68 612.930,00 46,10 670.588,95 44,10 735.839,91 41,73 808.469,36 39,32 889.479,26 36,82 980.031,83
Belanja tidak
langsung 88,42 541.974,68 87,38 585.934,61 86,26 634.771,85 85,07 687.731,84 83,78 745.167,49 82,39 807.462,37
Belanja Langsung 11,58 70.955,32 12,62 84.654,34 13,74 101.068,06 14,93 120.737,52 16,22 144.311,77 17,61 172.569,46
2 Prioritas II 48,32 60.838.100,33 56,90 82.781.721,32 58,90 98.290.487,26 61,27 118.706.967,83 63,68 144.050.519,02 66,18 176.119.343,65
3 Prioritas III 3,00 3.777.199,94 3,00 4.364.289,79 3,00 5.006.052,77 3,00 5.812.249,62 3,00 6.786.362,47 3,00 7.984.151,26
Total 100,00 1.259.066,65 1.454.763,26 1.668.684,26 1.937.416,54 2.262.120,82 2.661.383,75
Alokasi
2016 2017 2018 2019 2020 2021
213
213
BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
4.1 Permasalahan Pembangunan
Tujuan pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kondisi
perekonomian daerah, kesejahteraan masyarakat, pelestarian dan perlindungan nilai-
nilai budaya daerah, keamanan dan ketertiban, serta kemampuan dan penguatan
kelembagaan untuk mewujudkan kemandirian. Upaya untuk mewujudkan tujuan
pembangunan daerah telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir melalui
serangkaian kebijakan dan program serta sumber pendanaan secara sinergis dan
berkelanjutan.
Berdasarkan analisis gambaran umum kondisi Kabupaten Ogan Ilir selama
lima tahun terakhir, terdapat berbagai aspek pembangunan yang telah mengalami
kemajuan atau keberhasilan, namun disamping itu terdapat pula berbagai
permasalahan dan tantangan yang masih dihadapi dan perlu ditangani melalui
serangkaian kebijakan dan program secara terencana, sinergis, dan berkelanjutan.
Dengan keterbatasan kapasitas keuangan daerah dan karakteristik alokasi
belanja daerah maka tidak semua permasalahan dan tantangan yang dihadapi akan
dapat dijawab dan diselesaikan dengan tuntas akan sehingga memerlukan pemilahan
dan penentuan skala prioritas permasalahan atau tantangan yang mendesak untuk
diatasi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan. Namun demikian, permasalahan
atau tantangan yang tidak menjadi prioritas utama bukan berarti tidak diatasi oleh
pemerintah daerah akan tetapi secara operasional tetap menjadi perhatian sepanjang
memiliki pengaruh terhadap kinerja yang telah dicapai di masa lalu dan berpengaruh
terhadap standar pelayanan bagi masyarakat.
Adapun dari hasil Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir maka diidentifikasi permasalahan pembangunan
daerah yang ada di Kabupaten Ogan Ilir sebagai berikut :
214
Tabel 4.1
Identifikasi Permasalahan untuk Penentuan Program Prioritas
Kabupaten Ogan Ilir
No. Bidang Urusan
Penyelenggaraan
Pemerintah
Daerah
Permasalahan
1. Pendidikan a. Anak usia sekolah khususnya jenjang pendidikan
menengah masih ada yang tidak melanjutkan
sekolah
b. Pembagian tugas pengawas sekolah belum optimal
c. Belum semua guru mendapatkan tunjangan profesi
guru
d. Minat baca masih rendah khususnya pada usia
produktif
e. Jumlah perpustakaan masih sedikit
f. Kurangnya tenaga pustakawan
Kesehatan &
Keluarga
Berencana
a. Angka kematian neonatus, AKB, AKI masih tinggi
b. Pemberian MP-ASI keluarga miskin dan cakupan
ASI ekslusif masih rendah
c. Angka kesakitan pneumonia balita, diare dan TB
BTA (+) masih tinggi
d. Cakupan kualitas air bersih, cakupan pembuangan
air limbah dan rumah masih rendah
e. Penyalahgunaan obat-obatan terlarang semakin
tinggi
f. Kurangnya sarana dan prasarana rumah sakit
g. Kurangnya jumlah dan jenis obat-obatan di rumah
sakit
h. Partisipasi masyarakat dalam program KB masih
belum optimal
i. Jangkauan pelayanan KB masih terbatas
j. Meningkatnya korban kekerasan terhadap
perempuan dan anak
Sosial a. Tingkat kemiskinan masih berada diatas angka
nasional (2014: 13,38% dgn jml penduduk miskin
sebesar 54.200 jiwa)
b. Angka IPM masih berada pada level 65,35 metode
baru (2015)
c. Angka Pengangguran masih tinggi (2015 : 3,02%
atau jml pengangguran 8.625 jiwa pengangguran)
d. Jangkauan, mutu dan akses pelayanan sosial dasar
masih kurang
215
No. Bidang Urusan
Penyelenggaraan
Pemerintah
Daerah
Permasalahan
e. Pemberdayaan penyandang masalah kesejahteraan
sosial (PMKS) masih belum optimal
Perekonomian Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
a. Alih fungsi lahan sawah menjadi perkebunan dan
permukiman
b. Intensitas pemanfaatan lahan yang rendah
c. Rendahnya pendapatan petani dari usaha tani
tanaman pangan
d. Belum adanya Perda tentang lahan sawah
berkelanjutan
e. Penggunaan pupuk yang belum berdasarkan dosis
spesifik lokasi
f. Sistem perbenihan belum optimal
g. Masih tingginya tingkat kehilangan hasil pada
proses pasca panen
h. Terbatasnya kapasitas petani dalam mengadopsi
teknologi
i. Kurangnya kemampuan petani untuk membeli
sarana produksi pertanian
j. Lemahnya permodalan petani
k. Kurang optimalnya perluasan areal tanam
l. Dampak perubahan iklim yang kurang terkendali
m. Belum berkembangnya tata kelola pengembangan
kawasan agribisnis
n. Infrastruktur pendukung di dalam dan menuju
kawasan sentra kurang tersedia
o. Teknologi pengolahan hasil pertanian yang masih
sederhana
p. Menurunnya minat masyarakat untuk bekerja di
bidang tanaman pangan dan hortikultura
Perkebunan:
a. Banyaknya tanaman tua
b. Benih tanaman yang bukan klon unggulan/tidak
bersertifikat
c. Banyaknya serangan hama dan penyakit tanaman
d. Masih rendahnya harga yang diterima petani
e. Masih tradisional dalam praktik budidaya
f. Kurangnya pupuk bersubsidi
g. Tingginya biaya untuk peremajaan tanaman
h. Jumlah industri hilir masih kurang
216
No. Bidang Urusan
Penyelenggaraan
Pemerintah
Daerah
Permasalahan
Peternakan:
a. Belum adanya pabrik pakan ternak berbasis bahan
lokal
b. Harga jual pakan tinggi
c. Belum berkembangnya teknologi pendukung
budidaya ternak kerbau rawa dan itik pegagan
d. Belum tercukupinya konsumsi daging dari produksi
lokal
e. Kurangnya ketersediaan bibit ternak
f. Pembangunan RPH masih belum optimal
Perikanan:
a. Tingkat pengetahuan dan keterampilan pelaku
usaha perikanan masih rendah
b. Kurangnya informasi teknologi
c. Kurangnya tenaga teknis pendamping perikanan
d. Rendahnya tingkat pendapatan peternak
ikan/nelayan
e. Sulitnya akses permodalan melalui perbankan
f. Mahalnya harga pakan pabrikan
g. Keterbatasan jumlah induk dan benih unggul
h. Keterbatasan bahan baku industri pengolahan
i. Penggunaan alat tangkap yang tidak ramah
lingkungan
j. Besarnya biaya operasional penangkapan ikan
k. Harga jual ikan lokal yang kurang kompetitif
l. Industri perikanan yang belum berkembang
m. Tidak terjaminnya ketersediaan bahan baku untuk
industri
n. Rendahnya mutu komoditas hasil perikanan
Investasi dan Pengembangan Usaha:
a. Rendahnya nilai tambah sektor industri dan
penyerapan tenaga kerja
b. Kurangnya perangkat regulasi terhadap investasi
c. Kurangnya tenaga teknis di bidang industri dan
perdagangan
d. Terbatasnya penggunaan teknologi modern dan
teknologi tepat guna dalam sektor industri dan
217
No. Bidang Urusan
Penyelenggaraan
Pemerintah
Daerah
Permasalahan
UMKM
e. Lambatnya pertumbuhan industri baru
f. Rendahnya kemampuan industri kecil dan
menengah dalam mengakses teknologi dan inovasi
produk
g. Rendahnya akses pemasaran hasil industri
h. Kurangnya pembinaan dan pengembangan
kewirausahaan.
Infrastruktur a. Persentase jalan mantap untuk jalan kewenangan
kabupaten masih rendah (2014: 53,86%.)
b. Akses sanitasi layak baru mencapai 55,50% masih
dibawah Provinsi Sumatera Selatan 62,32 dan
Capaian Nasional 63,93
c. Akses terhadap layanan air bersih layak baru
mencapai 56,11 % masih dibawah Provinsi
sumatera selatan sebesar 59,97 dan Capaian
Nasional 70%
d. Masih terdapatnya ketimpangan antara bagian
wilayah utara yang relatif lebih maju (terutama di
koridor jalan arteri primer Indralaya – Tanjung
Raja) dengan bagian wilayah selatan yaitu di
Kecamatan muara kuang dan rambang kuang.
e. Masih terbatasnya ketersedian infrastruktur
drainase
f. Layanan persampahan baru mencapai 38%
g. Masih rendahnya layanan pengelolaan air limbah
Tata Ruang &
Lingkungan Hidup
a. Masih lemahnya peran dan fungsi kelembagaan
penataan ruang
b. Masih rawan terhadap bencana banjir dan
kebakaran lahan
c. Belum terpenuhinya Ruang terbuka hijau (RTH)
d. Kurangnya percepatan pengembangan kawasan
strategis guna mendorong perkembangan kawasan
potensial
e. Masih rendahnya penegakan perda tentang tata
ruang
Tata Kelola
Pemerintahan
a. Belum optimalnya harmonisasi dan implementasi
regulasi;
b. Belum optimalnya Rasio kecukupan kualitas dan
218
No. Bidang Urusan
Penyelenggaraan
Pemerintah
Daerah
Permasalahan
kuantitas SDM aparatur dengan kompetensi khusus
sesuai fungsi yang dibutuhkan masih kurang;
c. Belum optimalnya tingkat kemandiriaan keuangan
daerah;
d. Belum optimalnya sinergitas dan integrasi sistem
perencanaan dan penganggaran;
e. Belum optimalnya kemampuan SKPD dalam
mengartikulasikan kebutuhan masyarakat;
f. Belum optimalnya implementasi dokumen kajian
untuk kebijakan teknis;
g. Belum optimalnya kesadaran masyarakat untuk
memiliki dokumen kependudukan;
h. Belum optimalnya ketersediaan data dasar yang
akurat dan tepat waktu;
i. Belum optimalnya sistem pengelolaan arsip
4.2. Isu Strategis
Untuk mengetahui tantangan utama yang harus diselesaikan oleh Kepala daerah
beserta satuan kerja perangkat daerah dalam lima tahun ke depan maka penetapan isu
strategis menjadi hal yang sangat penting dalam penyusunaan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021
Penetapan isu strategis selain mempertimbangkan permasalahan pembangunan
di kabupaten Ogan Ilir juga memperhatikan sinergitas beberapa dokumen
pembangunan dalam rangka mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang
berkelanjutan dan merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan
nasional serta sinergis dengan dokumen perencanaan pembangunan lainnya, maka
RPJMD Kabupaten Ogan Ilir disusun dengan berpedoman dan atau memperhatikan
berbagai dokumen perencanaan antara lain sebagai berikut :
4.2.1 Kajian Kebijakan Pembangunan Nasional
4.2.1.1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015
– 2019
RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2020 disusun dengan berpedoman pada
RPJMN Tahun 2015-2019. Strategi Pembangunan yang digariskan dalam RPJMN
2015 - 2019 adalah dalam upaya melaksanakan Agenda Pembangunan Nasional
untuk memenuhi Nawa Cita, yaitu:
219
1. Cita 1
Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara;
2. Cita 2
Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis, dan terpercaya;
3. Cita 3
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan;
4. Cita 4
Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;
5. Cita 5
Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;
6. Cita 6
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional;
7. Cita 7
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik;
8. Cita 8
Melakukan revolusi karakter bangsa; dan
9. Cita 9
Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Nawa Cita tersebut merupakan rangkuman program-program yang tertuang
dalam Visi-Misi Presiden dan Wakil Presiden yang dijabarkan dalam strategi
pembangunan yang digariskan dalam RPJMN 2015-2019, terdiri dari empat
bagian utama yakni: (1) norma pembangunan; (2) tiga dimensi pembangunan;
(3) kondisi yang diperlukan agar pembangunan dapat berlangsung; serta (4)
program-program quick wins. Tiga dimensi pembangunan dan kondisi yang
diperlukan dimaksud memuat sektor-sektor yang menjadi prioritas dalam
pelaksanaan RPJMN 2015-2019 yang selanjutnya dijabarkan dalam RKP Tahun
2016.
Keterkaitan antara dimensi pembangunan dengan Nawa Cita dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Dimensi Pembangunan Manusia dengan prioritas: sektor pendidikan
dengan melaksanakan program Indonesia pintar, sektor kesehatan dengan
220
melaksanakan program Indonesia sehat, perumahan rakyat, melaksanakan
revolusi karakter bangsa, memperteguh kebhinekaan dan memperkuat
restorasi sosial Indonesia, dan melaksanakan revolusi mental. Program-
program pembangunan dalam dimensi ini adalah penjabaran dari Cita
Kelima, Cita Kedelapan, dan Cita Kesembilan dari Nawa Cita.
2. Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan dengan prioritas kedaulatan
pangan, kedaulatan energi dan ketenagalistrikan, kemaritiman, pariwisata,
industri dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Program-program
pembangunan dalam dimensi ini adalah penjabaran dari Cita Pertama, Cita
Keenam, dan Cita Ketujuh dari Nawa Cita.
3. Dimensi Pembangunan Pemerataan dan Kewilayahan dengan prioritas pada
upaya pemerataan antar kelompok pendapatan, pengurangan kesenjangan
pembangunan antar wilayah. Program-program pembangunan dalam
dimensi ini merupakan penjabaran dari Cita Ketiga, Cita Kelima, dan Cita
Keenam.
4. Kondisi yang diperlukan memuat program untuk peningkatan kepastian dan
penegakan hukum, keamanan dan ketertiban, politik dan demokrasi, tata
kelola dan reformasi birokrasi. Program-program pembangunan untuk
menciptakan kondisi ini merupakan penjabaran dari Cita Pertama, Cita
Kedua, dan Cita Keempat.
Selanjutnya, 3 (tiga) dimensi pembangunan dan kondisi yang diperlukan tersebut
di atas dijabarkan ke dalam 1 (satu) lintas bidang dan 9 (sembilan) bidang
pembangunan sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, dengan isu-isu strategis
pada masing-masing bidang sebagai berikut:
1. Pengarusutamaan dan Pembangunan Lintas Bidang:
a. Pengarusutamaan
1) Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan difokuskan pada upaya tetap
menjaga pertumbuhan ekonomi pada yang dapat menjaga
stabilitas makro, pertumbuhan ekonomi yang meluas dan
terutama percepatan pertumbuhan di luar pulau Jawa dan
khususnya wilayah perbatasan, pembangunan sosial yang
meningkat, serta efisiensi pemanfaatan sumber daya alam dan
tetap menjaga kualitas lingkungan hidup, serta pelestarian alam.
2) Pengarusutamaan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
221
Diarahkan untuk penguatan kapasitas pemerintah dan perluasan
ruang partisipasi masyarakat, dengan penekanan pada:
a) Peningkatan keterbukaan informasi dan komunikasi publik;
b) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perumusan
kebijakan;
c) Peningkatan kapasitas birokrasi melalui pelaksanaan
reformasi birokrasi di pusat dan daerah; dan
d) Peningkatan kualitas pelayanan publik.
3) Pengarusutamaan Gender
Merupakan strategi mengintegrasikan perspektif gender dalam
pembangunan, yang ditujukan untuk mewujudkan kesetaraan
gender dalam pembangunan yang dimulai dari proses
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, serta pemantauan dan
evaluasi seluruh kebijakan, program dan kegiatan pembangunan.
b. Pembangunan Lintas Bidang
1) Pemerataan dan Penanggulangan Kemiskinan
Membangun landasan yang kuat agar ekonomi tumbuh
menghasilkan kesempatan kerja yang berkualitas,
penyelenggaraan perlindungan sosial yang komprehensif,
pengembangan penghidupan berkelanjutan (peningkatan
kesejahteraan keluarga), perluasan dan peningkatan pelayanan
dasar.
2) Perubahan Iklim
Melalui pelaksanaan mitigasi, yaitu pengurangan penyebab emisi
Gas Rumah Kaca (GRK) dan adaptasi yaitu peningkatan ketahanan
masyarakat dan wilayah yang rentan terhadap perubahan iklim,
yaitu petani dan nelayan serta wilayah yang rentan seperti pesisir
atau kota yang terletak dekat dengan pantai, pegunungan yang
mudah terkena kekeringan serta upaya peningkatan kesehatan
atas berbagai gangguan kesehatan akibat dampak perubahan
iklim.
3) Revolusi Mental
Pembangunan kebudayaan pada tahun 2016 diarahkan untuk
meningkatkan kemandirian bangsa yang ditandai oleh tegaknya
kedaulatan politik, ekonomi yang berdikari, dan kuatnya
kepribadian bangsa dalam kebudayaan, yang bersumber dari nilai-
nilai luhur budaya Nasional (gotong royong, toleransi, harmoni,
solidaritas, kesetiakawanan) untuk mengembangkan budaya
pelayanan.
222
2. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama
Arah kebijakan pembangunan bidang sosial budaya dan kehidupan
beragama difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang
dilakukan melalui:
a. Pembangunan kependudukan dan keluarga berencana yang diarahkan
untuk mengendalikan kuantitas penduduk melalui program
kependudukan, Keluarga Berencana (KB), meningkatkan kualitas
penduduk dan pembangunan keluarga untuk mendorong masyarakat
Indonesia dalam membentuk keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera,
pengarahan dan penataan persebaran penduduk, serta penguatan data
dan informasi kependudukan dalam pengembangan kebijakan dan
program pembangunan yang berbasis bukti.
a. Pembangunan pendidikan, khususnya program Indonesia Pintar yang
diarahkan untuk mempercepat peningkatan taraf pendidikan seluruh
masyarakat, melanjutkan upaya untuk memenuhi hak seluruh penduduk
mendapatkan layanan pendidikan dasar berkualitas, meningkatkan
akses, kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan menengah dan
tinggi, menurunkan kesenjangan partisipasi pendidikan antar
kelompok sosial ekonomi, antar wilayah dan antar jenis kelamin, yang
berpihak pada seluruh anak dari terutama anak dari keluarga kurang
mampu, meningkatkan kualitas pembelajaran untuk peningkatan
pendidikan karakter, dan meningkatkan profesionalitas guru,
pengelolaan, serta pendistribusiannya.
b. Peningkatan status kesehatan dan gizi masyarakat terutama melalui
program Indonesia Sehat yang diarahkan untuk meningkatkan status
kesehatan ibu dan anak, menurunkan kekurangan gizi dan kelebihan gizi
melalui pendekatan lintas sektor, serta mengendalikan penyakit baik
menular maupun tidak menular, menguatkan sistem kesehatan
terutama pengembangan jaminan kesehatan melalui Kartu Indonesia
Sehat, sistem pemantauan dan evaluasi melalui pengembangan sistem
informasi dan penelitian dan pengembangan, serta pemenuhan tenaga
kesehatan, farmasi dan alat kesehatan.
c. Pembangunan perpustakaan yang diarahkan untuk meningkatkan
budaya gemar membaca dan kualitas layanan perpustakaan, baik
kapasitas dan akses, maupun utilitas, melalui sinergi antara
perpustakaan dengan satuan pendidikan, promosi gemar membaca
dengan memanfaatkan perpustakaan dan pola partisipasi industri
penerbitan dan masyarakat dalam menciptakan komunitas baca.
e. Pembangunan pemuda dan olahraga yang diarahkan untuk
meningkatkan peran aktif dan partisipasi pemuda dalam berbagai
223
bidang pembangunan serta menumbuhkan dan meningkatkan budaya
dan prestasi olahraga.
f. Pembangunan agama yang diarahkan untuk meningkatkan
pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama sebagai
landasan moral dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
meningkatkan pelayanan kehidupan beragama yang berkualitas
antara lain dengan meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah
haji dan umrah, serta mewujudkan harmonisasi sosial dan kerukunan
umat beragama.
g. Pembangunan kebudayaan yang diarahkan untuk mendukung
terwujudnya insan Indonesia yang bermartabat, berkarakter dan berjati
diri yang mampu menjunjung tinggi nilai budaya bangsa dan peradaban
luhur ditengah pergaulan global.
h. Pembangunan pelayanan kesejahteraan sosial yang diarahkan untuk
memenuhi hak-hak dasar mereka, menyediakan akses layanan dasar dan
kesempatan yang sama dan setara, serta menciptakan layanan publik
dan lingkungan masyarakat yang inklusif, sehingga penyandang
disabilitas dan lanjut usia dapat menjadi sumber daya manusia yang
produktif dan berkontribusi dalam pembangunan.
i. Pembangunan pemberdayaan perempuan yang diarahkan untuk
mempercepat pelaksanaan strategi pengarusutamaan gender (PUG) di
berbagai bidang pembangunan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
j. Pembangunan perlindungan anak yang diarahkan untuk menjamin
terpenuhinya hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
3. Pembangunan Ekonomi
Pembangunan di bidang ekonomi ditujukan untuk mendorong perekonomian
Indonesia ke arah yang lebih maju, yang jauh lebih baik, yang mampu
menciptakan peningkatan kesejahteraan rakyat. Tercapainya kesejahteraan
rakyat ini harus didukung oleh berbagai kondisi penting yang meliputi:
a. Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi serta
berkelanjutan;
b. Terciptanya sektor ekonomi yang kokoh; serta
c. Terlaksananya pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan
yang akan dilaksanakan diantaranya melalui sistem jaminan sosial
nasional.
224
Penguatan bidang ekonomi juga dilakukan pada pembangunan kedaulatan
pangan, perwujudan kedaulatan energi, dan akselerasi industri dan
pariwisata yang didukung oleh penguatan infrastruktur,pertanian, maritim
dan kelautan, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun
kebutuhan ekspor.
4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Peningkatan kapasitas inovasi dan teknologi dalam bentuk memberikan
sumbangan nyata bagi daya saing sektor produksi, keberlanjutan dan
pemanfaatan sumber daya alam dan penyiapan masyarakat Indonesia
menyongsong kehidupan global yang maju dan modern.
5. Pembangunan Politik
Pembangunan politik dalam negeri merupakan satu proses konsolidasi
demokrasi secara berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja lembaga-
lembaga demokrasi, meningkatkan kualitas kebebasan sipil dan hak-hak
politik warga negara, termasuk memberikan akses yang lebih luas untuk
kelompok-kelompok marjinal pada proses pengambilan keputusan politik.
Pembangunan politik dalam negeri merupakan bagian dari kondisi perlu
untuk mendukung tiga dimensi pembangunan nasional, yang menjadi
amanat Nawa Cita yakni membuat pemerintah tidak absen dengan
membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan
terpercaya.
6. Pembangunan Pertahanan dan Keamanan
a. Pemenuhan kebutuhan alutsista TNI dan almatsus POLRI;
b. Kesejahteraan dan profesionalisme prajurit TNI, serta profesionalisme
POLRI;
c. Intelijen dan kontra intelijen;
d. Penanganan gangguan keamanan di wilayah perbatasan dan
pelanggaran hukum di laut;
e. Penurunan prevalensi penyalahgunaan narkoba;
f. Sistem keamanan yang integratif.
225
7. Hukum dan Aparatur
Pembangunan bidang hukum dan aparatur memiliki peran yang penting
dalam menciptakan landasan yang kokoh bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara, sebagai pilar penyelenggaraan pemerintahan serta sebagai
kondisi yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan nasional.
a. Sub Hukum
1) Penegakan hukum yang berkualitas,
2) Pencegahan dan pemberantasan korupsi yang efektif,
3) Penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak atas keadilan bagi
warga negara.
b. Sub Bidang Aparatur
Terwujudnya birokrasi pemerintah yang berkinerja tinggi, bekerja
efektif dan efisien, berintegritas tinggi, dan berpegang pada prinsip-
prinsip akuntabilitas, transparansi dan partisipasi.
8. Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang
a. Informasi Geospasial meliputi:
1) Kebijakan Data dan Informasi Geospasial untuk Tata Ruang
Wilayah (RTRW) dimana kedudukan bidang data dan informasi
geospasial memiliki nilai strategis pada proses perencanaan
berbasis kewilayahan, khususnya dalam memenuhi kebutuhan
perencanaan penyusunan RTRW yang meliputi peta dasar dan peta
tematik;
2) Kebijakan Pembatasan pada Skala 1:25.000, dimana dengan
kebijakan ini, penggunaan APBN hanya difokuskan untuk
pengadaan data dasar untuk peta dasar minimal skala 1:25.000;
3) Kebijakan Kurva Tertutup bagi Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), dimana kebijakan ini ditujukan untuk
memetakan batas wilayah Negara NKRI secara tuntas dan
mencantumkannya dalam suatu bentuk peraturan perundang-
undangan;
4) Kebijakan Super Data Bank dan PNBP, dimana kebijakan ini
ditujukan untuk meningkatkan distribusi data dan informasi
spasial telah dilakukan Pemerintah melalui Jaringan Informasi
Geospasial Nasional (JIGN) dengan membangun web yang dapat
diakses oleh seluruh stakeholder; dan
226
5) Kebijakan Kerjasama Pengadaan Tenaga Surveyor dan Tenaga Ahli
Geospasial, dimana dengan kebijakan ini diharapkan dapat tersedia
tenaga surveyor dan tenaga ahli data dan informasi spasial sesuai
dengan kebutuhan.
b. Tata Ruang
1) Memperkuat sistem pertahanan;
2) Memperkuat jati diri sebagai negara maritim;
3) Membangun transparansi dan tata kelola pemerintahan;
4) Menjalankan reformasi birokrasi melalui pembentukan perangkat
PPNS Bidang Tata Ruang;
5) Membuka partisipasi publik dengan melibatkan masyarakat dan
dunia usaha secara aktif dalam penyelenggaraan penataan ruang;
dan
6) Mewujudkan kedaulatan pangan.
c. Pertanahan
1) Reforma Agraria 9 (sembilan) juta hektar (land reform); dan
2) Jaminan kepastian hukum atas tanah.
d. Perkotaan dan Perdesaan
Difokuskan pada pembangunan wilayah perkotaan dalam rangka
membangun kota berkelanjutan dan berdaya saing, memenuhi
standar pelayanan minimum khususnya di desa-desa tertinggal dan
perbatasan, yang akan disi oleh penguatan tata kelola pemerintahan
Desa yang baik.
e. Kawasan Strategis
Pemerataan pembangunan antar wilayah, terutama di kawasan timur
Indonesia.
f. Kawasan Perbatasan
Difokuskan pada percepatan pembangunan di lokasi-lokasi prioritas
perbatasan di berbagai bidang, terutama peningkatan bidang ekonomi,
sosial, pertahanan dan keamanan.
g. Daerah Tertinggal
Dukungan dan pemihakan yang lebih konkrit dari seluruh sektor
terhadap percepatan pembangunan daerah tertinggal.
h. Otonomi Daerah
1) Efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
227
2) Menata manajemen pemerintahan daerah yang lebih responsif,
akuntabel, transparan dan efisien;
3) Menata keseimbangan tanggung jawab antar tingkatan/ susunan
pemerintahan dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan;
4) Menata pembentukan daerah agar lebih selektif sesuai dengan
kondisi dan kemampuan daerah;
5) Menata hubungan antara pusat dan daerah dalam sistem NKRI.
9. Penyediaan Sarana dan Prasarana
Arah kebijakan pembangunan sarana dan prasarana dilaksanakan dalam
rangka:
a. pemenuhan terhadap layanan dasar, melalui: peningkatan akses
terhadap layanan air minum dan sanitasi yang layak dan
berkelanjutan, dengan menjamin ketahanan sumber daya air domestik
melalui optimalisasi neraca air domestik dan peningkatan layanan
sanitasi, menyediakan infrastruktur produktif dengan menerapkan
manajemen aset baik pada tahapan perencanaan, penganggaran, dan
investasi, serta meningkatkan sinergi pembangunan air minum dan
sanitasi;
b. pemenuhan terhadap hunian yang layak bagi masyarakat
berpendapatan rendah, dengan meningkatkan peran fasilitasi
pemerintah dan pemerintah daerah dalam menyediakan hunian baru
(sewa/milik) dan peningkatan kualitas hunian, yang didukung
peningkatan tata kelola dan keterpaduan antara para pemangku
kepentingan pembangunan perumahan, mengembangkan sistem karir
perumahan (housing career system) sebagai dasar penyelesaian backlog
kepenghunian dan pengembangan industrialisasi perumahan, serta
meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen lahan dan hunian
perkotaan.
10. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
a. Memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan hidup sebagai
sumber daya dan modal pembangunan;
b. Mengelola sumber daya alam dan lingkungan untuk mendukung
kekuatan industri nasional;
c. Melakukan konservasi dan menjaga pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup secara lestari untuk menjaga pembangunan
berkelanjutan.
228
TABEL 4.2
TRI SAKTI DAN NAWA CITA
VISI: TERWUJUDNYA INDONESIA YG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKERIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG
7 MISI
Keamanan nasional yg
mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dg
mengamankan SD maritim,
dan mencerminkan
kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan.
Masyarakat maju,
berkeimbangan
dan demokratis
berlandaskan
negara hukum.
Politik LN
bebas aktif dan
memperkuat
jati diri sebagai
negara maritim
Kualitas hidup
manusian
Indonesia yg
tinggi, maju dan
sejahtera
Bangsa berdaya
saing
Indonesia menjadi negara
maritim yg mandiri, maju,
kuat dan berbasiskan
kepentingan nasional
Masyarakat yg
berkepribadia
n dalam
kebudayaan.
NAWACITA – 9 agenda prioritas
Menghadirkan
kembali negara
untuk
melindungi
segenap bangsa
dan
memberikan
rasa aman pada
seluruh warga
Negara
Membangun
Tata Kelola
Pemerintahan
yang bersih,
efektif,
demokratis
dan
terpercaya
Membangun
Indonesia dari
pinggiran dengan
memperkuat
daerah-daerah
dan desa dalam
kerangka Negara
kesatuan
Memperkuat
kehadiran negara
dalam melakukan
reformasi sistem
dan penegakan
hukum yang bebas
korupsi,
bermartabat dan
terpercaya
Meningkatk
an kualitas
hidup
manusia
dan
masyarakat
Indonesia
Meningkatkan
produktivitas rakyat
dan daya saing di
pasar internasional
Mewujudkan
kemandirian
ekonomi
dengan
menggerakka
n sektor-
sektor
strategis
ekonomi
domestik
Melakuk
an
revolusi
karakter
bangsa
Memperteguh
kebhinekaan
dan
memperkuat
restorasi
sosial
Indonesia
229
BERDAULAT DALAM BIDANG POLITIK
(12 program aksi-115 prioritas utama)
BERDIKARI DALAM BIDANG EKONOMI
(16 program aksi)
BERKEPRIBADIAN DALAM BIDANG
KEBUDAYAAN (3 program aksi)
1. Membangun
wibawa politik
LN dan
mereposisi
peran Indonesia
dalam isu-isu
global (4)
2. Menguatkan
sistem
pertahanan
negara (4)
3. Membangun
politik
keamanan dan
ketertiban
masyarakat (8)
4. Mewujudkan
profesionalitas
intelijen negara
(7)
5. Membangun
keterbukaan
informasi dan
komunikasi
publik (7)
6. Mereformasi
sistem dan
kelembagaan
demokrasi (6)
7. Memperkuat
politik
desentralisasi
dan otda (11)
8. Mendedikasik
an diri untuk
memberdaya
kan desa (8)
9. Melindungi
dan
memajukan
hak-hak
masyarakat
adat (6)
10. Pemberda-
yaan
Perempuan
dalam politik
dan
pembangunan
(7)
11.
Mewujudkan
sistem dan
penegakan
hukum yang
berkeadilan
(42)
12.
Menjalankan
reformasi
birokrasi dan
pelayanan
publik (5)
1. Dedikasikan
pembangunan
kualitas SDM
2. Membangun ke-
daulatan pangan
berbasis agribisnis
kerakyatan
3. Mendedikasikan
program u/ mem-
bangun daulat
energi berbasis
kepentingan nas.
4. Untuk pengua-saan
SDA melalui 7
langkah & mem-
bangun regulasi
mewajibkan CSR
&/atau saham u/
masyarakat lokal/
sekitar tambang,
penguatan kapa-
sitas pengusaha
nasional (trmsuk
penambang rakyat)
dlm penge-lolaan
tambang
berkelanjutan.
5.
Membangun
pemberdaya
an buruh
6. Membangun
sektor
keuangan
berbasis
nasional
7. Penguatan
investasi
domestik
8. Membangun
penguatan
kapasitas
fiskal
negara
9. Membangun
infrastruktu
r
10. Membangun
ekonomi
maritim
11. Penguatan
sektor
kehutanan
12. Membangun
tata ruang dan
lingkungan
berkelanjutan
13. Memba
ngun
perimbangan
pembangunan
kawasan
14. Membangun
karakter dan
potensi wisata
15. Mengembangka
n kapasitas
perdagangan
nasional
16. Pengembangan
industri
manufaktur
1.
Berkomitmen
mewujudkan
pendidikan
sbg
pembentuk
karakter
bangsa
2. Akan
memperteg
uh
kebhinekaa
n Indonesia
dan
memperkua
t restorasi
sosial
3. Akan
membangun
jiwa bangsa
melalui
pemberdaya
an pemuda
dan olah raga
230
4.2.1.3 Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Pelayanan dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan
pemerintahan. Standar pelayanan minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh
setiap warga secara minimal. Kriteria merupakan faktor- faktor penentu serta
karakteristik dari jenis pelayanan dasar, indikator dan nilai, batas waktu pencapaian,
dan pengorganisasianpenyelenggaraan pelayanan dasar dimaksud.
Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan
untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian SPM,
berupa masukan, proses, keluaran, hasil dan/atau manfaat pelayanan dasar.
Pengembangan kapasitas adalah upaya meningkatkan kemampuan sistem atau sarana
dan prasarana, kelembagaan, personil, dan keuangan untuk melaksanakan fungsi fungsi
pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan pelayanan dasar dan/atau SPM secara
efektif dan efisien dengan menggunakan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik.
Sampai dengan tahun 2016, SPM yang telah ditetapkan oleh Kementerian/LPNK
meliputi:
1. Bidang Perumahan Rakyat
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 22/PERMEN/M/2008
Tentang Standar pelayanan minimal bidang
perumahan rakyat Daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota
2. Bidang Pemerintahan Dalam Negeri
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 62 tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota
3. Bidang Sosial
Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor : 129 /HUK/ 2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial
Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota
4. Bidang Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 Tentang
Standar pelayanan minimal Bidang kesehatan dikabupaten/kota
5. Bidang Lingkungan hidup
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 Standar
Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota
231
6. Bidang Layanan Terpadu Bagi Saksi / Korban Tindak Pidana Perdagangan
Orang dan Penghapusan Ekploitasi Seksual Pada Anak dan Remaja dan Bidang
Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan.
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia, Nomor 01 Tahun 2010 tentang standar pelayanan minimal
bidang layanan terpadu bagi
perempuan dan anak korban kekerasan
7. Bidang Keluarga Berencana
Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor 55/HK-
010/B5/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera d Kabupaten/Kota
8. Bidang Ketenagakerjaan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
PER.15/MEN/X/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan
9. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14 /PRT/M/2010 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
10.Bidang Ketahanan Pangan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 65/Permentan/OT.140/12/2010 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan
Kabupaten/Kota
10. Bidang Kesenian
Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor:PM.106/HK.501/MPK/2010
Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian
11.Bidang Komunikasi dan Informatika
Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor
22/Per/M.Kominfo/12/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Komunikasi dan Informatika Kabupaten/Kota
12. Bidang Pendidikan Dasar
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010
tentang Standar pelayanan minimal pendidikan dasar Di kabupaten/kota
232
4.2.1.4 Sustanable Developmen Goals (MDG’s)
Salah satu agenda pembangunan dunia yang dapat dijadikan referensi untuk
merumuskan isu strategis di kabupaten Ogan Ilir adalah Komitmen Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) adalah
seperangkat target yang berhubungan dengan pengembangan internasional di masa
mendatang. Target-target ini dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan
dipromosikan sebagai Tujuan Global untuk Pembangunan yang Berkelanjutan. SDG’s
ini menggantikan Tujuan Pembangunan Milenium yang tidak lagi berlaku terhitung
mulai akhir 2015. SDG aktif mulai tahun 2015 hingga 2030. Ada 17 tujuan dan 169
target spesifik untuk tujuan-tujuan tersebut.
Pada bulan Agustus 2015, 193 negara menyepakati 17 tujuan berikut ini:
1. Tanpa Kemiskinan
Tidak ada kemiskinan dalam bentuk apapun di seluruh penjuru dunia.
2. Tanpa Kelaparan
Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, serta
mendorong budidaya pertanian yang berkelanjutan.
3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan
Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan hidup untuk
seluruh masyarakat di segala umur.
4. Pendidikan Berkualitas
Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan kesempatan
belajar untuk semua orang, menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan
serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.
5. Kesetaraan Gender
Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum ibu dan perempuan.
6. Air Bersih dan Sanitasi
Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua
orang.
7. Energi Bersih dan Terjangkau
Menjamin akses terhadap sumber energi yang terjangkau, terpercaya, berkelanjutan
dan modern untuk semua orang.
8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak
Mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, lapangan
kerja yang penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak untuk semua orang.
233
9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur
Membangun infrastruktur yang berkualitas, mendorong peningkatan industri yang
inklusif dan berkelanjutan serta mendorong inovasi.
10. Mengurangi Kesenjangan
Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah negara maupun di antara negara-
negara di dunia.
11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas
Membangun kota-kota serta pemukiman yang inklusif, berkualitas, aman,
berketahanan dan bekelanjutan.
12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab
Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi.
13. Aksi Terhadap Iklim
Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.
14. Kehidupan Bawah Laut
Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut
untuk perkembangan pembangunan yang berkelanjutan.
15. Kehidupan di Darat
Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan keberlangsungan pemakaian
ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus
serta tukar guling tanah, memerangi penggurunan, menghentikan dan
memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman
hayati.
16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian
Meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat untuk pembangunan
berkelanjutan, menyediakan akses untuk keadilan bagi semua orang termasuk
lembaga dan bertanggung jawab untuk seluruh kalangan, serta membangun
institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan.
17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk
pembangunan yang berkelanjutan.
234
4.2.2 Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2013-2018
Visi Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan dalam RPJMD Provinsi Sumatera
Selatan adalah “Sumatera Selatan Sejahtera, Lebih Maju, dan Berdaya Saing
Internasional” dengan misi : (1) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi; (2)
Memantapkan stabilitas daerah; (3) Meningkatkan pemerataan yang berkeadilan;
dan (4) Meningkatkan pengelolaan lingkungan yang lestari dan penanggulangan
bencana.
Dalam penjelasan visi pembangunan Sumatera Selatan Tahun 2013-2018 dapat
diketahui bahwa yang dimaksud dengan:
Sejahtera adalah kondisi Sumatera Selatan yang mengarah kepada kondisi
kehidupan masyarakat yang mampu memenuhi hak dasarnya lebih dari hanya
memenuhi kebutuhan dasar, dan sekaligus merasakan suasana yang aman dan
nyaman dalam berkehidupan dan berusaha. Hidup sejahtera adalah hidup dalam
kelimpahan yang tidak hanya keduniawian, tetapi mampu menempatkan,
memanfaatkan dan mengarahkan keduniawian tersebut menjadi sarana hidup
masyarakat yang damai, penuh toleransi, saling mendukung, tertib, disiplin dan
profesional yang didukung dengan sumberdaya manusia yang bermutu, handal
dan profesional.
Lebih maju adalah keadaan Sumatera Selatan yang semakin maju dan
berkembang dalam berbagai dimensi pembangunan meliputi sarana dan
prasarana fisik, ekonomi dan sosial. Kemajuan daerah ditandai oleh tingkat
kenyamanan, kelancaran dan kemudahan mobilitas orang, barang dan jasa baik
untuk kepentingan material maupun spiritual. Sumatera Selatan yang lebih maju
juga berarti kondisi daerah yang memiliki infrastruktur ekonomi yang baik,
lengkap dan terpadu.
Berdaya Saing Internasional menggambarkan kapasitas dan kapabilitas daerah
Sumatera Selatan yang berperan serta secara aktif dalam pergaulan, kerjasama
dan hubungan internasional. Penetrasi yang dilakukan dalam berbagai
kesempatan kegiatan skala internasional akan menghadirkan daerah Sumatera
Selatan yang menarik untuk menjadi tujuan investasi di berbagai bidang.
Terkandung didalamnya kekayaan sumber daya manusia dan sumber daya alam
daerah Sumatera Selatan yang berlimpah, yang masih harus dimanfaatkan secara
profesional, inovatif, dan berkelanjutan demi kemakmuran daerah dan
kemaslatan masyarakat.
Dengan demikian, Sumatera Selatan dalam lima tahun ke depan akan mencapai:
(1) Kemakmuran Daerah
235
(2) Kesejahteraan Rakyat
(3) Eksistensi Sumatera Selatan di lingkup Nasional, Regional dan Internasional
4.2.3 Kebijakan Pembangunan Daerah Lainnya
d. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Ogan
Ilir Tahun 2005 – 2025
RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021 disusun dengan berpedoman pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2005-2025. Visi pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam RPJPD
tersebut adalah: “TERWUJUDNYA OGAN ILIR YANG SANTRI MENUJU
MASYARAKAT SEJAHTERA”. Untuk mewujudkan visi tersebut, ditempuh melalui
10 (sepuluh) misi, yaitu :
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang berakhlak
mulia, sehat, berpendidikan, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Meningkatkan stabilitas keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat,
dengan menjunjung tinggi hak-hak azasi manusia (HAM) dan demokrasi.
3. Meningkatkan kinerja Aparatur Pemerintah yang berakhlak mulia, jujur, adil,
sejahtera, profesional, dan akomodatif terhadap aspirasi masyarakat serta
mempermudah pelayanan terhadap masyarakat.
4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam kerangka otonomi desa
dengan pengelolaan pembangunan dan perekonomian masyarakat desa.
5. Menjadikan Ogan Ilir sebagai kawasan pertumbuhan baru bidang
perdagangan, perindustrian dan pendidikan di selatan Kota Palembang.
6. Mengembangkan aksesibilitas, pemeliharaan sarana dan prasarana
perhubungan.
7. Mengembangkan zona agribisnis, agroindustri, industri kecil dan menengah,
penguatan kelembagaan dan pemasaran produk.
8. Mengelola Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang lestari dan
berkelanjutan.
9. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat sipil dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan.
10.Meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan dalam pembangunan
sehingga terdapat kesetaraan dengan kaum laki-laki sesuai dengan kaidah
pengarusutamaan gender.
236
Kebijaksanaan pembangunan daerah yang akan ditempuh dalam jangka
panjang 2005-2025, dan akan dilanjutkan sampai jangka menengah dan jangka pendek
meliputi :
1. Arah Kebijakan Dasar, antara lain :
1) Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, yang diarahkan untuk menjadi
SDM yang sehat, cerdas, produktif dan berakhlak mulia, yang dilakukan dengan
peningkatan akses dan pemerataan, dan mutu pelayanan sosial dasar termasuk
pendidikan dan kesehatan, keluarga berencana, peningkatan kualitas dan daya
saing tenaga kerja, dan peningkatan kualitas kehidupan dan kerukunan
kehidupan umat beragama, dan perlindungan sosial.
2) Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal, yang diarahkan pada peningkatan daya
saing produk lokal untuk bersaing di luar yang dikembangkan dengan
peningkatan jumlah, mutu dan produktivitas usaha kecil menengah, penciptaan
penguasaan dan penerapan teknologi yang berbasis agribisnis dan agroindustri
khususnya yang mendukung ketahanan pangan dan industri rakyat.
3) Pembangunan Prasarana Dasar, yang diarahkan pada peningkatan mutu dan
pemanfaatan sumber daya air untuk kehidupan, pengembangan sarana
perhubungan, pembangunan perumahan dan permukiman sehat yang
berkelanjutan, pemenuhan kebutuhan energi listrik, prasarana sanitasi
lingkungan .
2. Arah Kebijakan Strategis, antara lain :
a. Mewujudkan masyarakat Ogan Ilir yang berkualitas, sehat jasmani dan rohani,
berpendidikan, beretos kerja tinggi dan kompetitif di era globalisasi,
berdisiplin tinggi, didasari akhlak mulia dan ketagwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
b. Mewujudkan Ogan Ilir yang subur, aman, nyaman, tertib, menjunjung tinggi
hak azasi manusia, melaksanakan penegakan hukum, serta menjalankan
proses demokrasi dan pendidikan politik yang sehat dan dinamis.
c. Meningkatkan kinerja aparatur pemerintah yang dapat melayani masyarakat
secara prima, menjadikan pemerintahan yang baik (Good Governance), jujur,
bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
d. Menjadikan Ogan Ilir pusat pertumbuhan baru sebagai pusat industri,
pendidikan, perdagangan dan jasa di selatan Kota Palembang.
e. Menjadikan Ogan Ilir sebagai pemasok beras, sayur-sayuran dan buah-buahan
kebutuhan kota Palembang dan sekitarnya.
f. Memberikan kewenangan otonomi desa yang seluas-luasnya kepada
masyarakat pedesaan dalam mengelola sumberdaya dan pembangunan di
lingkungannya dalam suasana kebersamaan dan gotong-royong dengan
memanfaatkan potensi lokal untuk mencapai kemakmuran rakyat.
g. Menjadikan Ogan Ilir sebagai urat nadi perekonomian regional dan nasional,
karena posisinya sebagai poros menuju Palembang, Prabumulih, OKU, OKI,
Propinsi Lampung dan pulau Jawa.
237
h. Menyiapkan sarana infrastruktur perhubungan yang menjangkau seluruh
wilayah kabupaten, membuka dan mengembangkan aksesibilitas yang
seimbang antar desa ke ibukota kecamatan, dan kecamatan ke ibukota
kabupaten, serta aksesibilitas kecamatan ke perkantoran instansi pemerintah
dan pengembangan sarana jalan dalam kota Indralaya sebagai ibukota
kabupaten.
4.2.3 Kebijakan Pembangunan Kabupaten Perbatasan
Penyusunan RPJMD juga memperhatikan dokumen RPJMD daerah lainnya agar tercipta
keterpaduan pembangunaan jangka menengah daerah dengan daerah sekitar, atau
dalam satu wilayah kepulauan atau yang ditetapkan sebagai satu kesatuan wilayah
pembangunan atau dengan daerah lain yang memiliki hubungan keterkaitan atau
pengaruh dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Perlunya suatu daerah menelaah
RPJMD daerah lain karena alasan:
1. Adanya persamaan kepentingan atau tujuan atau upaya-upaya strategis yang harus
disinergikan;
2. Adanya persamaan permasalahan pembangunan yang memerlukan upaya
pemecahan bersama;
3. Adanya agenda pembangunan kewilayahan yang menentukan kewenangan
bersama, utamanya daerah-daerah yang letaknya berdekatan; dan
4. Adanya kebijakan pemerintah menetapkan daerah sebagai bagian dari kesatuan
wilayah/kawasan pembangunan.
Selanjutnya, identifikasi kebijakan dari dokumen RPJMD daerah lain dituangkan dalam
tabel sebagai berikut:
238
Tabel. 4.3
Identifikasi RPJMD Daerah Lain
yang berbatasan dengan Kabupaten Ogan Ilir
No Kabupaten/Kota
yang berbatasan
Periode RPJMD Kebijakan Terkait Keterangan
1 Kota Palembang 2013-2018 • Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
• Pencegahan banjir dan genangan.
• Peningkatan pelayanan Publik
• Pengembangan ekonomi kerakyatan.
• Peningkatan Pendapatan Daerah.
• Peningkatan investasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi
• Peningkatan kualitas sumber daya manusia
• Peningkatan Sistem dan Manajemen Transportasi
• Pengendalian pertumbuhan dan persebaran penduduk
• Pengembangan wisata olahraga dan MICE
2 Kabupaten
Banyuasin
2013-2018 • Peningkatan sumberdaya manusia
• Peningkatan pengelolaan sumberdaya alam yang berwawasan
lingkungan
• Peningkatan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi
• Pembangunan Perkotaan
• Pengembangan Pusat industri hilirisasi dan outlet inlet (KEK)
3 Kabupaten Ogan
Komering Ilir
2013-2018 • Ketimpangan Pembangunan antar wilayah
• Penanggulangan kemiskinan
239
No Kabupaten/Kota
yang berbatasan
Periode RPJMD Kebijakan Terkait Keterangan
• Kebakaran hutan dan lahan
• Pengembangan produk ungulan daerah
4 Kabupaten OKU
Timur
2016-2021 • Pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban dilingkungan
masyarakat
• Peningkatan infrastruktur wilayah (jalan, jembatan dan irigasi
• Peningkatan akses pendidikan yang bermutu
• Pengembangan dan pemanfaatan potensi unggulan daerah
Proses perda
5 Kabupaten OKU 2016-2021 • Pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban dilingkungan
masyarakat
• Peningkatan infrastruktur wilayah (jalan, jembatan dan irigasi
• Pengembangan potensi unggulan daerah
• Penyediaan Pelayanan Dasar
6 Kota Prabumulih 2013-2018 • Penyerapan Angkatan Kerja Melalui penyediaan lapangan kerja
dan dorongan bagi wirausaha
• Dukungan penuh bagi pengembangan Usaha mikro, Kecil dan
menengah
• Infrastruktur Transportasi sebagai urat nadi Pertumbuhan
Ekonomi
• Penyediaan Pelayanan Dasar dan Inklusif
7 Kabupaten Muara
Enim
2013-2018 • Infrastruktur Transportasi sebagai urat nadi Pertumbuhan
Ekonomi
• Penyediaan Pelayanan Dasar dan Inklusif
• Peningkatan Fasilitas Pendukung bagi Program Wajib Belajar
12 Tahun
240
No Kabupaten/Kota
yang berbatasan
Periode RPJMD Kebijakan Terkait Keterangan
• Perwujudan Pelayanan Prima Bidang Kesehatan
• Mengurangi ketimpangan Sosial Ekonomi
• Penyerapan Angkatan Kerja Melalui penyediaan lapangan kerja
dan dorongan bagi wirausaha
• Dukungan penuh bagi pengembangan Usaha mikro, Kecil dan
menengah
• Pengembangan sektor pertanian sebagai penopang
perekonomian dan ketahanan pangan
• Pemanfaatan sumberdaya mineral yang berkelanjutan
• Aparatur yang profesional, kompeten dan berintegritas
241
4.3 Isu Strategis Daerah
Dengan memperhatikan analisa lingkungan eksternal dan internal, isu strategis
pembangunan dalam periode tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
a. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
b. Pengembangan Ekonomi kerakyatan;
c. Penyedian layanan dasar berkualitas
d. Kedaulatan pangan
e. Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
f. Pemerataan dan Perluasan pendidikan
g. Peningkatan Layanan Kesehatan
h. Pelayanan Administrasi Publik
i. Penurunan angka pengangguran
j. Konektivitas pembangunan antar wilayah
k. Pembangunan sarana dan prasarana perkotaan dan pengembangan
transportasi yang terintegrasi dengan kota Palembang
l. Pelestarian lingkungan dan Penanggulangan bencana
m. Keamanan dan ketertiban Umum
242
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Visi dan misi merupakan gambaran otentik Kabupaten Ogan Ilir dalam 5 (lima) tahun
mendatang pada kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk periode
RPJMD Tahun 2016-2021. Gambaran nyata tentang visi dan misi dituangkan ke dalam
tujuan dan sasaran merujuk pada arah kebijakan RPJPD Kabupaten Ogan Ilir Tahun
2005-2025. Tujuan dan sasaran juga mengalami pengayaan dengan
mempertimbangkan berbagai isu strategis dan kebijakan Kabupaten, Provinsi dan
Nasional.
5.1. Visi
Visi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ogan Ilir periode tahun 2016-2021 adalah:
TERWUJUDNYA MASYARAKAT OGAN ILIR LEBIH SEJAHTERA, UNGGUL DAN
BERKUALITAS DILANDASI KEIMANAN DAN KETAQWAAN KEPADA TUHAN YANG
MAHA ESA.
Makna yang terkandung dalam Visi tersebut dijabarkan sebagai berikut :
Sejahtera
Ogan Ilir Sejahtera merupakan suatu kondisi masyarakat yang terpenuhi kebutuhan
dasar seperti sandang, pangan, perumahan, air bersih, kesehatan, pendidikan,
pekerjaan, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan fisik maupun non
fisik, lingkungan hidup dan sumber daya alam, berpartisipasi dalam kehidupan sosial
dan politik, mempunyai akses terhadap informasi serta hiburan; terciptanya hubungan
antar masyarakat Ogan Ilir yang dinamis, saling menghargai, bantu membantu, saling
pengertian; serta tersedia prasarana dan sarana publik, transportasi dan teknologi
yang mencukupi, nyaman dan terpelihara dengan baik.
Unggul
Ogan Ilir Unggul adalah keadaan yang menunjukkan pemerintah daerah dan
masyarakat Ogan Ilir yang kompetitif dengan potensi sumberdaya manusia yang
profesional dan produktif
243
Berkualitas
Ogan Ilir Berkualitas adalah suatu upaya dari pemerintah Kabupaten Ogan Ilir untuk
menghasilkan kegiatan pembangunan yang benar-benar bermanfaat untuk
masyarakat
5.2. Misi
Perwujudan visi pembangunan ditempuh melalui misi untuk memberikan arah dan
batasan proses pencapaian tujuan, maka ditetapkan 5 (lima) misi Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021, sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang baik, dan pelayanan
masyarakat yang transparan, bersih dan bertanggungjawab
Misi ini diarahkan untuk dapat mewujudkan dan meningkatkan kinerja aparatur
pemerintah daerah yang dapat melayani masyarakat secara prima, menjadikan
pemerintahan yang baik (Good Governance), jujur, bebas dari praktek korupsi,
kolusi dan nepotisme
2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan yang merata, guna
mewujudkan SDM yang unggul dan bermartabat
Misi ini diarahkan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berpendidikan,
berakhlak mulia, sehat, serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
dilakukan dengan peningkatan akses dan pemerataan,peningkatan mutu
pelayanan sosial dasar termasuk pendidikan dan kesehatan, keluarga berencana,
peningkatan kualitas daya saing tenaga kerja, peningkatan kualitas kehidupan
kerukunan kehidupan umat beragama, dan perlindungan sosial yang dinamis.
3. Meningkatkan perekonomian daerah melalui pemberdayaan masyarakat
dan peningkatan investasi guna mengurangi pengangguran dan
kemiskinan, serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
Misi ini diarahkan pada peningkatan daya saing produk lokal sehingga memiliki
daya saing yang tinggi dengan peningkatan produksi dan produktivitas usaha
mikro, kecil, menengah dan koperasi dengan penguatan Sistem Inovasi Daerah
(SiDA) disamping dengan penguatan sinergi dan kemitraan berbagai stakeholder
yang terkait dengan pembangunan daerah guna mengurangi angka pengangguran
dan kemiskinan.
4. Meningkatkan kualitas infrastruktur wilayah perkotaan sampai pelosok
perdesaan berbasis lingkungan hidup.
244
Misi ini diarahkan pada peningkatan kualitas infrastruktur yang mendukung
pertumbuhan dan kelancaran perekonomian dengan tetap memperhatikan
Rencana Tata Ruang Wilayah sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan,
serta penguatan kesiapsiagaan bencana yang mengancam keberadaan sumber
daya potensial, strategis dan kualitas kehidupan masyarakat.
5. Meningkatkan kualitas politik dan demokrasi, ketentraman, ketertiban dan
keamanan masyarakat, kehidupan sosial-budaya dan beragama, serta
kepastian Hukum dan HAM.
Misi ini diarahkan untuk meningkatkan ketertiban umum, ketentraman
masyarakat serta stabilitas daerah baik di bidang ekonomi, sosial budaya, politik
dan agama dengan peningkatan peran serta masyarakat dan pengarusutamaan
gender dalam proses pembangunan melalui penegakan hukum, pemberdayaan
masyarakat serta menjalankan proses demokrasi dan pendidikan politik yang
sehat dan dinamis.
5.3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan
tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah
yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan
daerah secara keseluruhan. Di sini, peran dari penjelasan visi dan misi sangat penting
agar proses penyusunan tujuan dan sasaran memenuhi syarat supaya selaras dengan
sasaran pokok RPJPD. Perumusan tujuan dan sasaran merupakan salah satu tahap
perencanaan kebijakan (policy planning) yang memiliki kritikal poin dalam
penyusunan RPJMD.
254
254
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
6.1 Strategi
Strategi dan arah kebijakan yang akan diuraikan dalam bagian ini adalah
merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana Pemerintah
Kabupaten Ogan Ilir mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.
Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi yang dilakukan diharapkan dapat
menjadi sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja
birokrasi.
Sebelum menentukan pilihan pilihan strategi dilakukakan pemetaan strategi
dalam rangka mencapai sasaran pembangunan 5 (lima) tahun kedepan dengan metode
Balanced Scorecard . Perspektif yang digunakan untuk memetaakan strategi
pencapaian visi dan misi Kabupaten Ogan Ilir Taun 2016-2021 adalah sebagai berikut :
1. Perspektif pelanggan, yaitu upaya yang ditempuh untuk memberikan pelayanan
optimal bagi pemangku kepentingan (masyarakat dan dunia usaha)yang
merupakan pelanggan dari pemerintah daerah
2. Perspektif internal, yaitu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pemangku kepentingan.
3. Persektif pembelajaran dan pertumbuhan , yaitu upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan kapasitas dan kinerja organisasi dan sumberdaya aparatur, yang
menjadi modaldasar dalam mendukung pelaksanaan perspektif-perspektif lainnya
255
255
Gambar 6.1
Peta Strategi Perencanaan Pembangunan
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021
Visi : TERWUJUDNYA MASYARAKAT OGAN ILIR LEBIH SEJAHTERA, UNGGUL DAN BERKUALITAS DILANDASI KEIMANAN DAN KETAQWAAN KEPADA TUHAN
YANG MAHA ESA
Misi :
1. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang baik, dan pelayanan masyarakat yang transparan, bersih dan bertanggungjawab
2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan yang merata, guna mewujudkan SDM yang unggul dan bermartabat
3. Meningkatkan perekonomian daerah melalui pemberdayaan masyarakat dan peningkatan investasi guna mengurangi pengangguran dan kemiskinan, serta
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
4. Meningkatkan kualitas infrastruktur wilayah perkotaan sampai pelosok perdesaan berbasis lingkungan hidup
5. Meningkatkan kualitas politik dan demokrasi, ketentraman, ketertiban dan keamanan masyarakat, kehidupan sosial-budaya dan beragama, serta kepastian
Hukum dan HAM.
Perspektif Pelanggan
Ma
Perspektif Proses
Internal
Perspektif
Pembelajaran dan
Pertumbuhan
Meningkatnya sarana dan
prasarana pendukung
perekonomian
Meningkatnya akses
masyarakat terhadap
layanan dasar
Meningkatnya usaha
perdagangan, koperasi dan
UKM
Meningkatnya pelestarian
lingkungan hidup Meningkatnya produksi pertanian,
peternakan, perikanan dan
Meningkatnya sarana
dan prasarana
perkotaan
Meningkatnya
mutu dan
pemerataan
pendidikan masyarakat
Meningkatnya Kualitas Hidup &
kesejahteraan masyarakat
Meningkatnya akuntabilitas
keuangan dan kinerja
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
Meningkatnya
pertumbuhan
ekonomi
Meningkatnya
partisipasi
angkatankerja
Meningkatnya
kerukunan
umat
beragama
Meningkatnya
ketahanan
pangan
Meningkatnya pelayanan
prima bagi masyarakat
Meningkatnya
penduduk diatas
garis kemiskinan
Meningkatnya Kapasitas
Sumberdaya Aparatur Meningkatnya Kualitas
Perencanaan
Meningkatnya Kapasitas
Pemerintah desa
256
256
Dalam memilih strategi apa yang paling tepat untuk mencapai sasaran-sasaran
pembangunan Kabupaten Ogan Ilir 5 tahun ke depan , maka digunakan analisis swot
yaitu kekuatan (strength), kelemahan (weakness) peluang (opportunity) dan ancaman
(threath)
ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
Identifikasi dan Analisa Lingkungan Internal
Identifikasi dan analisa lingkungan internal Kabupaten Ogan Ilir dilakukan
untuk mengidentifikasi berbagai kekuatan yang tersedia seperti posisi geografis,
sumber daya alam, sumber daya manusia, prasarana dan sarana, serta berbagai
kelemahan yang dapat menghambat upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan
sasaran pembangunan Kabupaten Ogan Ilir dalam periode tahun 2016 - 2021.
Identifikasi dan Analisa Kekuatan Daerah
a. Ketersediaan Sumber Daya Alam dengan potensi yang luar biasa (pertanian,
perikanan, peternakan, perkebunan, pertambangan);
b. Potensi UMKM sangat besar ;
c. Letak geografis yang sangat strategis dan dekat dengan ibukota Palembang;
d. Akses transportasi dan konektifitas yang sangat memadai dan merupakan wilayah
yang dilintasi oleh transportasi wilayah Pulau Sumatera;
e. Keberadaan Perguruan tinggi dan lembaga pendidikan
f. Komitmen kuat pemerintah daerah;
Identifikasi dan Analisa Kelemahan Daerah
a. Belum optimalnya kinerja pelayanan aparatur pemerintahan;
b. Masih banyaknya penduduk miskin 13,38%;
c. Angka Pengangguran masih tinggi (3,03%)
d. Angka IPM masih berada pada level 64,49 (metode baru)
e. Masih terbatasanya sarana prasana pemerintahan di daerah;
f. Belum meratanya pembangunan infrastruktur dasar dan wilayah (sanitasi, air
minum);
g. Infrastruktur jalan belum optimal
h. Fasilitas Umum dan Sosial Masih sangat kurang
i. Masih rendahnya kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan
j. Masih lemahnya pemberdayaan UMKM
k. Tingkat kriminalitas yang relatif masih tinggi;
l. Belum optimalnya implementasi program dan kegiatan pembangunan perdesaan
257
257
Identifikasi dan Analisa Lingkungan Eksternal
Analisa lingkungan eksternal dilakukan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang
mungkin akan dihadapi dalam periode tahun 2016-2021.
Identifikasi dan Analisa Peluang Daerah
a. Masuknya wilayah Ogan Ilir dalam Kawasan Pengembangan Strategis Nasional
(MBBPT)
b. Komitmen Univesal Access dari pemerintah pusat (program 100 0 100)
c. Minat investor luar daerah dan lokal yang semakin meningkat;
d. Kebijakan reformasi birokrasi dan pelayanan prima yang diterapkan secara
nasional;
e. Kewenangan daerah yang lebih besar dan didukung oleh alokasi dana desa yang
semakin meningkat
Identifikasi dan Analisa Ancaman Daerah
a. Peningkatan investasi dan eksploitasi sumberdaya alam sehingga berdampak
negatif pada lingkungan;
b. Perubahan iklim yang dapat berpengaruh negatif terhadap capaian kinerja
pembangunan misalnya yang terkait dengan ketahanan pangan;
c. Meningkatnya kasus kebakaraan hutan dan lahan;
d. Konflik wilayah perbatasan
e. Masih ada kesenjangan antar infrastuktur wilayah
258
258
Tabel 6.1
Analisis SWOT
FAKTOR EKSTERNAL
FAKTOR INTERNAL
PELUANG (OPPORTUNITY) ANCAMAN (THREATH)
• Masuknya wilayah Ogan Ilir
dalam Kawasan
Pengembangan Strategis
Nasional (MBBPT)
• Komitmen Univesal Access
dari pemerintah pusat
(program 100 0 100)
• Minat investor luar daerah
dan lokal yang semakin
meningkat;
• Kebijakan reformasi birokrasi
dan pelayanan prima yang
diterapkan secara nasional;
• Kewenangan daerah yang
lebih besar dan didukung
oleh alokasi dana desa yang
semakin meningkat
• Peningkatan investasi dan
eksploitasi sumberdaya
alam sehingga berdampak
negatif pada lingkungan;
• Perubahan iklim yang dapat
berpengaruh negatif
terhadap capaian kinerja
pembangunan misalnya
yang terkait dengan
ketahanan pangan;
• Meningkatnya kasus
kebakaraan hutan dan
lahan;
• Konflik wilayah perbatasan
• Masih ada kesenjangan
antar infrastuktur wilayah
KEKUATAN (STRENGTH) ALTERNATIF STRATEGI (S-O) ALTERNATIF STRATEGI (S-T)
• Ketersediaan Sumber
Daya Alam dengan potensi
yang luar biasa (pertanian,
perikanan, peternakan,
perkebunan,
pertambangan);
• Potensi UMKM sangat
besar
• Letak geografis yang
sangat strategis dan dekat
dengan ibukota
Palembang;
• Akses transportasi dan
konektifitas yang sangat
memadai dan merupakan
wilayah yang dilintasi oleh
transportasi wilayah
Pulau Sumatera;
• Keberadaan Perguruan
tinggi dan lembaga
pendidikan
• Komitmen kuat
pemerintah daerah
• Pengembangan Sektor
ekonomi Potensial dan
kemudahan bagi investor
untuk menciptakan lapangan
kerja baru
• Menyiapkan sarana
infrastruktur yang
mendukung pengembangan
sektor perekonomian rakyat
• Meningkatkan kualitas dan
daya saing tenaga kerja
daerah.
• Pengelolaan dan konservasi
Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
• Peningkatan produksi, dan
produktivitas pertanian,
perkebunan, perikanan, dan
peternakan
• Peningkatan penerapan hasil
penelitian dan
pengembangan iptek serta
sistem inovasi daerah
KELEMAHAN (WEAKNESS) ALTERNATIF STRATEGI (W-O) ALTERNATIF STRATEGI(W-T)
• Belum optimalnya kinerja
pelayanan aparatur
• Penerapan reformasi
birokrasi dan peningkatan
• Pemberdayaan tokoh agama
dan masyarakat
259
259
pemerintahan;
• Masih banyaknya
penduduk miskin 13,38%
• Angka Pengangguran
masih tinggi (3,03%)
• Angka IPM masih berada
pada level 70,91
• Masih terbatasanya sarana
prasana pemerintahan di
daerah;
• Belum meratanya
pembangunan
infrastruktur dasar dan
wilayah (sanitasi, air
minum);
• Infrastruktur jalan belum
optimal
• Fasilitas Umum dan Sosial
Masih sangat kurang
• Masih rendahnya kualitas
pelayanan pendidikan,
kesehatan
• Masih lemahnya
pemberdayaan UMKM
• Tingkat kriminalitas yang
relatif masih tinggi;
• Belum optimalnya
implementasi program
dan kegiatan
pembangunan perdesaan
layanan publik
• Peningkatan Akses terhadap
pelayanan dasar (sanitasi, air
bersih, ) secara berkelanjutan
• Peningkatan kualitas layanan
kesehatan
• Peningkatan kualitas layanan
pendidikan
• Peningkatan Kapasitas
Pemerintah desa
• Peningkatan fasilitasi
pengembangan wirausaha
baru
• Penyediaan sarana dan
prasarana perkantoran dan
Fasilitas Umum lainnya
• Penegakan Hukum & HAM
Berdasarkan analisis swot tersebut diperoleh beberapa alternatif srategis yang
dapat memberikan arah yang jelas bagi pencapaian sasaran pembangunan dalam
rangka mewujudkan visi dan misi ogan ilir 2016-2021.
Tabel 6.2
Penentuan Strategis
SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN
STRATEGI
Meningkatnya
kompetensi
sumberdaya aparatur
Pejabat yang telah memenuhi
persyaratan pendidikan dan
pelatihan kepemimpinan
Strategi 1
Penerapan reformasi
birokrasi dan
peningkatan layanan
publik Prosentase SDM Aparatur
yang mengikuti diklat sesuai
260
260
SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN
STRATEGI
kebutuhan
Prosentase aparatur desa
yang mendapat pelatihan
Strategi 7
Peningkatan Kapasitas
Pemerintah Desa
Persentase desa yang mampu
menyusun APBDes
Persentase LPM Aktif
Terwujudnya tata
pemerintahan yang baik
dan bersih
Opini BPK Strategi 1
Penerapan reformasi
birokrasi dan
peningkatan layanan
publik
Nilai LKIP
Rata-rata pertumbuhan
pendapatan asli daerah
Tersedianya dokumen
perencanaan memuat tujuan,
target dan sasaran yang jelas
dan terukur
Terlaksananya pengendalian
administrasi dan
pengendalian operasional
kegiatan seluruh SKPD di
Pemkab. Ogan Ilir
Kesesuaian antara RPJMD
dengan RKPD
Hasil penelitian yang ditindak
lanjuti
Terwujudnya pelayanan
publik yang prima
Indeks Kepuasan Masyarakat Strategi 1
Penerapan reformasi
birokrasi dan
peningkatan layanan
publik
Jumlah kerjasama yang
dilakukan
Jumlah web site milik pemda
yang aktif
Cakupan data spasial
Prosentase SKPD yang
menerapkan arsip secara
baku
Prosentase kepemilikan KTP
Prosentase kepemilikan Akta
Kelahiran
261
261
SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN
STRATEGI
Terwujudnya layanan
pendidikan untuk semua
Angka Partisipasi Kasar PAUD Strategi 2
Peningkatan kualitas
layanan pendidikan
Angka Partisipasi Kasar
(APK) SD/MI/Paket A
Angka Partisipasi Kasar
(APK) SMP/MTs/Paket B
Angka Partisipasi Murni
(APM) SD/MI/Paket A
Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP/MTs/Paket B
Meningkatnya peran
serta masyarakat dalam
pengelolaan pendidikan
Angka Melek Huruf (Buta
Aksara)
Strategi 2
Peningkatan kualitas
layanan pendidikan
Jumlah pengunjung
perpustakaan
Meningkatnya kualitas
dan kuantitas SDM di
lingkungan pendidikan
Persentase pendidik & tenaga
kependidikan berkualifikasi
akademik minimal S1/D4
Persentase pendidik dan
tenaga kependidikan
bersertifikat profesi
Rasio Guru terhadap murid
Meningkatnya kualitas
dan kuantitas SDM
pelayanan kesehatan
Prosentase layanan kesehatan
yang memenuhi standar
Strategi 3
Peningkatan kualitas
layanan kesehatan
Rasio dokter/penduduk
Meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat
Indek Pembangunan Manusia
Usia harapan hidup
Angka Kematian ibu
Angka kematian bayi
(Neonatus+bayi)
Prevalensi Balita bergizi
buruk
Angka Kematian Bayi
Balita Bergizi Buruk
Terjaminnya mutu
layanan kesehatan
Cakupan pelayanan
kesehatan dasar masyarakat
miskin
262
262
SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN
STRATEGI
Indek kepuasan layanan
rumah sakit
Cakupan sarana dan
prasarana rumah sakit
Cakupan ketersedian obat ,
vaksin untuk pelayanan
kesehatan dasar di
puskesmas
Meningkatnyanya
kesadaran masyarakat
untuk berprilaku hidup
bersih dan sehat
Rumah tangga yang ber-PHBS
Desa/kelurahan siaga aktif
Meningkatnya kualitas
hidup masyarakat
Meningkatnya Indek
pembangunan manusia (IPM)
Strategi 3
Peningkatan kualitas
layanan kesehatan
Cakupan Pasangan
Usia Subur yang isterinya
dibawah usia 20 tahun
Cakupan sasaran
Pasangan Usia Subur
Menjadi Peserta KB
aktif
Cakupan Pasangan
Usia Subur yang ingin ber-KB
tidak
Terpenuhi (Unmet Need)
Cakupan Anggota Bina
Keluarga
Balita (BKB) ber-KB
Cakupan PUS Peserta KB
Anggota Usaha
Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera
(UPPKS) yang
ber-KB
Ratio Petugas Lapangan
KeluargaBerencana/Penyuluh
Keluarga
Berencana (PLKB/PKB)
Ratio Pembantu
Pembina Keluarga
Berencana (PPKBD)
Persentase (%) panti sosial
skala
263
263
SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN
STRATEGI
kabupaten/ kota yang
menyediakan
sarana prasarana
pelayanan kesejahteraan
sosial
Persentase (%)
Wahana kesejahteraan
sosial berbasis
masyarakat
(WKBSM) yang
menyediakan
sarana prasarana
pelayanan kesejahteraan
sosial
Persentase (%)
korban
bencana skala
kabupaten/
kota yang
menerima
bantuan sosial selama masa
tanggap
darurat
Persentase (%)
korban
bencana skala
kabupaten/
kota yang
dievakuasi
dengan
menggunakan
sarana
prasarana
tanggap
darurat lengkap
Persentase (%)
penyandang
cacat fisik dan
mental serta
lanjut usia tidak
potensial yang
telah menerima
jaminan social
264
264
SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN
STRATEGI
Meningkatnya
partisipasi angkatan
kerja
Menurunnya angka
pengangguran
Strategi 6
Peningkatan kualitas
dan daya saing tenaga
kerja daerah.
Besaran tenaga kerja
Yang mendapatkan pelatihan
berbasis
kompetensi
Besaran tenaga kerja
Yang mendapatkan
Pelatihan berbasis
masyarakat
Besaran tenaga kerja
Yang mendapatkan
Pelatihan kewirausahaan
Besaran pencari kerja yang
terdaftar
Yang ditempatkan (%)
Besaran Kasus
Yang diselesaikan
Dengan Perjanjian
Bersama (PB)
Besaran pekerja/buruh
yang menjadi peserta
program
Jamsostek
Meningkatnya
pemberdayaan ekonomi
berbasis sumberdaya
lokal
Meningkatnya Prosentase
UMK (%)
Strategi 7
Peningkatan fasilitasi
pengembangan
wirausaha baru
Prosentase koperasi aktif
(persen)
Perkembangan pertumbuhan
koperasi
Cakupan bina kelompok
pedagang /usaha formal (%)
Kontribusi sektor
perdagangan terhadap PDRB
(%)
Cakupan bina kelompok
pengerajin
Gelar Teknologi Tepat Guna
Cakupan pelatihan Bumdes
Meningkatnya jumlah
kunjungan wisata
265
265
SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN
STRATEGI
Bertambahnya minat
masyarakat dan
investor/pelaku usaha
untuk berinvestasi dan
mendirikan usaha
Blue Print Peluang Investasi
Lama proses perijinan
Meningkatnya
pemerataan pendapatan
masyarakat
Menurunnya angka
kemiskinan
Strategi 8
Pengembangan Sektor
ekonomi Potensial
Persentase PMKS yang
memperoleh bantuan sosial
Persentase (%)
PMKS skala
Kabupaten/ Kota yang
menerima program
pemberdayaan sosial melalui
Kelompok Usaha
Bersama(KUBE) atau
Kelompok sosial ekonomi
sejenis lainnya
Indek Gini
Meningkatnya pendapatan
perkapita penduduk (juta)
Meningkatnya
pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
dengan migas
Strategi 9
Peningkatan produksi,
dan produktivitas
pertanian, perkebunan,
perikanan, dan
peternakan,
Produksi tanaman pangan
Kontribusi tanaman pangan
terhadap PDRB
Jumlah produktivitas padi
Jumlah produktivitas palawija
Kontribusi holtikultura
terhadap PDRB
Jumlah produktifitas sayuran
dataran rendah dan
biofarmaka
Jumlah produktivitas
holtikultura buah-buahan
unggulan
266
266
SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN
STRATEGI
Kontribusi perkebunan
terhadap PDRB
Produktivitas komoditas
perkebunan
Jumlah Produksi Daging
(ton)
Jumlah produksi telur ( ton)
Kontribusi peternakan
terhadap PDRB
Jumlah produksi perikanan
budidaya
Jumlah produksi perikanan
tangkap
Kontribusi perikan terhadap
PDRB
Persentase ketersediaan
pangan utama
Beras
Daging
Telur
Ikan
Strategi 10
Pengembangan
ketersediaan bahan
pangan, distribusi, akses,
mutu dan keamanan
pangan.
Meningkatnya
Penyediaan sarana dan
prasarana pendukung
perekonomian
Jalan dalam kondisi baik (%) Strategi 11
Penyiapan sarana
infrastruktur yang
mendukung
pengembangan sektor
perekonomian rakyat
Jaringan irigasi dalam kondisi
baik
Meningkatnya layanan
infrastruktur dasar
perumahan dan
permukiman secara
berkelanjutan
Akses masyarakat terhadap
air bersih yang layak (%)
Strategi 12
Peningkatan Akses
terhadap pelayanan
infrastuktur dasar
perumahan dan
permukiman
Prosentase layanan sampah
ke TPA (%)
Akses masyarakat terhadap
sanitasi yang layak
Jumlah kantor pemkab
terpadu yang sudah
terbangun
Terciptanya Kota Sehat,
Kompak dan Cerdas
Jumlah kantor/Dinas
terbangun
Strategi 13
Penyediaan sarana dan
prasarana perkotaan dan
Fasilitas Umum lainnya Penambahan Utilitas
perkotaan
267
267
SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN
STRATEGI
Tersedianya fasilitas
perlengkapan jalan
Tersedianya halte untuk
tempat tempat yang dilayani
angkutan umum
Tersedianya trotoar jalan %
Tersedianya lampu jalan
Tersedianya taman kota
Tersedianya akses internet
ditempat umum (titik
hotspot)
Meningkatnya usaha
pelestarian lingkungan
hidup
Luas lahan terbakar
Strategi 14
Pengelolaan dan
konservasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan
Hidup
Luas RTH Perkotaan (%)
Prosentase penambahan
RTH
Meningatkatnya
Partisipasi Masyarakat
dalam berpolitik, dan
berdemokrasi
Jumlah konflik yang
bernuasa SARA
Strategi 15
Peningkatan jiwa
nasionalisme dan
sportifitas
Partisipasi dalam pilkada
Kegiatan pembinaan politik
daerah
Penyelenggaraan Paskibraka
Jumlah kegiatan kepemudaan
Tersedianya lapangan
olahraga tiap desa/kelurahan
(persen)
Terciptanya ketentraman,
ketertiban, keamanan dan
kenyamanan masyarakat
Penurunan
Angka kriminalitas
Strategi 16
Peningkatan Keamanan
dan ketertiban
masyarakat
Cakupan pembinaan eks
penyandang penyakit sosial
(eks napi, PSK, Narkoba dan
penyakit sosial lainnya
Terciptanya ketentraman,
ketertiban, keamanan dan
kenyamanan masyarakat
Jumlah konflik yang
bernuasa SARA
Strategi 17
Pemberdayaan tokoh
agama dan tokoh
masyarakat
Terpeliharanya nilai nilai
budaya dan kearifan lokal
Jumlah penyelenggaraan
festival seni dan budaya
Strategi 18
Meningkatkan utilitas
268
268
SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN
STRATEGI
budaya dan kearifan lokal
Buku sejarah dan budaya
kabupaten Ogan ilir
Penerapan pendidikan
karakter dan nilai budaya
lokal pada sekolah
Terwujudnya kepastian
hukum dan penegakan
HAM serta peningkatan
kesadaran hukum
mayarakat
Aksesibilitas masyarakat
terhadap produk hukum
daerah
Strategi 19
Peningkatan kesadaran
hukum masyarakat
Jumlah Polisi Pamong Praja
yang mengikuti diklat PPNS
Beberapa sasaran pembangunan memiliki keterkaitan , maka satu strategi dapat
dirumuskan untuk mencapai gabungan beberapa sasaran, keterhubungan tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 6.3
Keterhubungan Sasaran dengan Strategi
SASARAN STRATEGI
Meningkatnya kompetensi
sumberdaya aparatur
Strategi 1
Penerapan reformasi birokrasi dan
peningkatan layanan publik
Strategi 7
Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa
Terwujudnya tata pemerintahan
yang baik dan bersih
Strategi 1
Penerapan reformasi birokrasi dan
peningkatan layanan publik
Terwujudnya pelayanan publik
yang prima
Strategi 1
Penerapan reformasi birokrasi dan
peningkatan layanan publik
Terwujudnya layanan pendidikan
untuk semua
Strategi 2
Peningkatan kualitas layanan pendidikan
Meningkatnya peran serta
masyarakat dalam pengelolaan
pendidikan
Strategi 2
Peningkatan kualitas layanan pendidikan
269
269
SASARAN STRATEGI
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas SDM di lingkungan
pendidikan
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas SDM pelayanan kesehatan
Strategi 3
Peningkatan kualitas layanan kesehatan
Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat
Terjaminnya mutu layanan
kesehatan
Meningkatnyanya kesadaran
masyarakat untuk berprilaku hidup
bersih dan sehat
Meningkatnya kualitas hidup
masyarakat
Strategi 3
Peningkatan kualitas layanan kesehatan
Meningkatnya partisipasi angkatan
kerja
Strategi 5
Peningkatan kualitas dan daya saing
tenaga kerja daerah.
Meningkatnya pemberdayaan
ekonomi berbasis sumberdaya
lokal
Strategi 7
Peningkatan fasilitasi pengembangan
wirausaha baru
Bertambahnya minat masyarakat
dan investor/pelaku usaha untuk
berinvestasi dan mendirikan usaha
Meningkatnya pemerataan
pendapatan masyarakat
Strategi 4
Pengembangan Sektor ekonomi Potensial
Meningkatnya pertumbuhan
ekonomi
Strategi 9
Peningkatan produksi, dan produktivitas
pertanian, perkebunan, perikanan, dan
peternakan,
Strategi 10
Pengembangan ketersediaan bahan
pangan, distribusi, akses, mutu dan
keamanan pangan.
Meningkatnya Penyediaan sarana
dan prasarana pendukung
perekonomian
Strategi 11
Penyiapan sarana infrastruktur yang
mendukung pengembangan sektor
perekonomian rakyat
Meningkatnya layanan infrastruktur
dasar perumahan dan permukiman
secara berkelanjutan
Strategi 12
Peningkatan Akses terhadap pelayanan
infrastuktur dasar perumahan dan
permukiman
270
270
SASARAN STRATEGI
Terciptanya Kota Sehat, Kompak
dan Cerdas
Strategi 13
Penyediaan sarana dan prasarana
perkotaan dan Fasilitas Umum lainnya
Meningkatnya usaha pelestarian
lingkungan hidup
Strategi 14
Pengelolaan dan konservasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup
Meningatkatnya Partisipasi
Masyarakat dalam berpolitik, dan
berdemokrasi
Strategi 15
Peningkatan jiwa nasionalisme dan
sportifitas
Terciptanya ketentraman,
ketertiban, keamanan dan
kenyamanan masyarakat
Strategi 16
Peningkatan Keamanan dan ketertiban
masyarakat
Terciptanya ketentraman,
ketertiban, keamanan dan
kenyamanan masyarakat
Strategi 17
Pemberdayaan tokoh agama dan tokoh
masyarakat
Terpeliharanya nilai nilai budaya
dan kearifan lokal
Strategi 18
Meningkatkan utilitas budaya dan
kearifan lokal
Terwujudnya kepastian hukum dan
penegakan HAM serta peningkatan
kesadaran hukum mayarakat
Strategi 19
Peningkatan kesadaran hukum
masyarakat
6.2 Arah Kebijakan
Strategi dan arah kebijakan pembangunan merupakan rumusan perencanaan
komprehensif berdasarkan arah kebijakan tahunan dalam mencapai tujuan dan
sasaran dengan efektif dan efisien. Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka
menengah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021 yang dilaksanakan melalui 5 (lima)
misi dan agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran, maka
dirumuskan strategi dan arah kebijakan kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang
menurut misi sebagai berikut :
271
271
Tabel 6.4
Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021
Visi : TERWUJUDNYA MASYARAKAT OGAN ILIR LEBIH SEJAHTERA, UNGGUL DAN BERKUALITAS DILANDASI KEIMANAN DAN
KETAQWAAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA.
Misi :
1. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang baik, dan pelayanan masyarakat yang transparan, bersih dan
bertanggungjawab
2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan yang merata, guna mewujudkan SDM yang unggul dan bermartabat
3. Meningkatkan perekonomian daerah melalui pemberdayaan masyarakat dan peningkatan investasi guna mengurangi
pengangguran dan kemiskinan, serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
4. Meningkatkan kualitas infrastruktur wilayah perkotaan sampai pelosok perdesaan berbasis lingkungan hidup
5. Meningkatkan kualitas politik dan demokrasi, ketentraman, ketertiban dan keamanan masyarakat, kehidupan sosial-budaya dan
beragama, serta kepastian Hukum dan HAM.
No Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
1 Meningkatkan SDM Aparatur
yang profesional, berkualitas dan
sejahtera
1.1 Terwujudnya pelayanan
publik yang prima
1 Jumlah pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
Penerapan reformasi
birokrasi dan peningkatan
layanan publik
Pengawasan Kinerja
Organisasi dan aparatur
2 Jumlah kerjasama
yang dilakukan
Mengembangkan dan
meningkatkan kualitas
kerjasama
3 Jumlah web site &
sistem informasi
milik pemda yang
Mengembangkan teknologi
informasi dan aplikasi
telematika dalam rangka e-
272
272
No Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
aktif goverment
4 Prosentase
kepemilikan KTP
Mengoptimalkan
penyelamatan dan dan
pelestarian dokumen arsip
daerah
5 Prosentase
kepemilikan Akta
Kelahiran
Meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk memiliki
dokumen kependudukan;
6 Lama proses
perijinan
Meningkatnya pelayanan
perizinan sesuai prinsif
pelayanan terpadu pro
investasi
1.2 Terwujudnya tata
pemerintahan yang baik
dan bersih
1. Opini BPK
Peningkatan akuntabilitas
pengelolaan keuangan
daerah
2 Target pendapatan
dan pajak dan
retribusi
Peningkatan pendapatan
daerah
3 Tersedianya
dokumen
perencanaan
memuat tujuan,
target dan sasaran
yang jelas dan
terukur
Peningkatan kualitas
perencanaan dan
pengendalian pembangunan
4 Terlaksananya
pengendalian
administrasi dan
pengendalian
operasional kegiatan
seluruh SKPD di
Pemkab. Ogan Ilir
Mengefektifkan
pengendalian dan evaluasi
pembangunan
273
273
No Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
5 Kesesuaian antara
RPJMD dengan
RKPD
Menguatkan jejaring
penelitian dan
pengembangan
pembangunan
6 Hasil penelitian yang
ditindak lanjuti
Menguatkan jejaring
penelitian dan
pengembangan
pembangunan
1.3 Peningkatan Kapasitas dan
kompetensi aparatur
1. Pejabat yang telah
memenuhi
persyaratan
pendidikan dan
pelatihan
kepemimpinan
Meningkatkan Kapasitas
dan kompetensi aparatur
2 Prosentase SDM
Aparatur yang
mengikuti diklat
sesuai kebutuhan
3 Prosentase aparatur
desa yang mendapat
pelatihan
Meningkatkan kapasitas
pemerintah desa
4 Prosentase
penambahan sdm
kesehatan (Dokter
dan tenaga medis
Rekrutmen tenaga kesehatan
2 Menngkatkan sumberdaya
manusia yang unggul dan
bermartabat
2.1 Terwujudnya layanan
pendidikan untuk semua
1 Angka Partisipasi
Kasar PAUD
Peningkatan kualitas
layanan kesehatan ,
pendidikan dan
kesejahteraan sosial
masyarakat
Terlaksananya pendidikan
bagi anak usia dini (PAUD)
274
274
No Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
2 Angka Partisipasi
Kasar (APK)
SD/MI/Paket A
Pelaksanaan penuntasan
wajib belajar 9 Tahun
3 Angka Partisipasi
Kasar (APK)
SMP/MTs/Paket B
4 Angka Partisipasi
Murni (APM)
SD/MI/Paket A
5 Angka Partisipasi
Murni (APM)
SMP/MTs/Paket B
2.2 Meningkatnya peran serta
masyarakat dalam
pengelolaan pendidikan
1 Angka Melek Huruf
(Buta Aksara)
Pemberantasan Buta Aksara
2 Jumlah kunjungan ke
perpustakaan
Meningkatkan daya tarik
perpustakaan dan budaya
baca masyarakat
2.3 Meningkatnya kualitas SDM
di lingkungan pendidikan
1 Persentase pendidik
& tenaga
kependidikan
berkualifikasi
akademik minimal
S1/D4
Meningkatkan mutu tenaga
pendidik
2 Persentase pendidik
dan tenaga
kependidikan
bersertifikat profesi
Meningkakan standar
kompetensi guru
2.4 Meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat
1 Usia harapan hidup Peningkatan kualitas hidup
275
275
No Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
masyarakat
2 Angka Kematian ibu Penurunan angka kematian
ibu dan angka kematian bayi
dan balita
3 Angka kematian bayi Penurunan angka kematian
ibu dan angka kematian bayi
dan balita
4 Balita & Anak bergizi
buruk
Penurunan penderita gizi
buruk
2.5 Meningkatnya mutu SDM
pelayanan kesehatan
1 Prosentase layanan
kesehatan yang
memenuhi standar
Melakukan pembinaan dan
pelaksanaan regulasi
pelayanan kesehatan
2.6 Terjaminnya mutu layanan
kesehatan
1 Cakupan pelayanan
kesehatan dasar
masyarakat miskin
Meningkatkan mutu
pelayanan dasar dan rujukan
2 Indek kepuasan
layanan rumah sakit
1 Cakupan ketersedian
obat , vaksin untuk
pelayanan kesehatan
dasar di puskesmas
Meningkatnya kualitas
ketersediaan sarana dan
prasarana kesehatan dan
kefarmasian
2 Cakupan sarana dan
prasarana rumah
sakit
2.7 Tercapainya kesadaran
masyarakat untuk
berprilaku hidup bersih
dan sehat
1 Prosentase desa
yang ber-PHBS
Peningkatan upaya preventif
dan promotif kesehatan
276
276
No Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
2 Cakupan keluarga
siaga aktif
Meningkatkan peran serta
masyarakat dibidang
kesehatan
2.8 Meningkatnya kualitas
hidup masyarakat
1 Menurunnya angka
kemiskinan
Percepatan penanggulangan
kemiskinan
2 Meningkatnya Indek
pembangunan
manusia (IPM)
Peningkatan kualitas hidup
masyarakat
3 Cakupan Pasangan
Usia Subur yang
isterinya dibawah
usia 20 tahun
4 Cakupan sasaran
Pasangan Usia Subur
Menjadi Peserta KB
aktif
5 Cakupan Pasangan
Usia Subur yang
ingin ber-KB tidak
Terpenuhi (Unmet
Need)
6 Cakupan Anggota
Bina Keluarga
Balita (BKB) ber-KB
7 Cakupan PUS
Peserta KB
Anggota Usaha
Peningkatan
Pendapatan
Keluarga Sejahtera
(UPPKS) yang
ber-KB
277
277
No Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
8 Ratio Petugas
Lapangan
KeluargaBerencana/
Penyuluh Keluarga
Berencana
(PLKB/PKB)
9 Ratio Pembantu
Pembina Keluarga
Berencana (PPKBD)
10 Persentase (%)
PMKS skala
Kabupaten yang
memperoleh bantuan
sosial untuk
pemenuhan
kebutuhan dasar
11 Persentase (%)
PMKS skala
Kabupaten yang
menerima program
pemberdayaan sosial
melalui Kelompok
Usaha
Bersama(KUBE) atau
Kelompok sosial
ekonomi sejenis
lainnya
12 Persentase (%) panti
sosial skala
Kabupaten yang
menyediakan
sarana prasarana
pelayanan
kesejahteraan
sosial
278
278
No Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
13 Persentase (%)
Wahana
kesejahteraan
sosial berbasis
masyarakat
(WKBSM) yang
menyediakan
sarana prasarana
pelayanan
kesejahteraan
sosial
3 Meningkatkan perekonomian
daerah melalui pemberdayaan
masyarakat dan peningkatan
investasi
3.1 Meningkatnya
pertumbuhan ekonomi 1 Pertumbuhan
ekonomi dengan
migas
Pengembangan Sektor
Ekonomi Potensial
Meningkatkan produktivitas
pertanian, peternakan,
perikanan dan perkebunan
dengan mekanisme
pembangunan yang sesuai
dengan skala ekonomi,
teknis, lingkungan dan
kondisi daerah
2 Kontribusi sektor
pertanian terhadap
PDRB
3 Kontribusi sektor
perkebunan
terhadap PDRB
4 Kontribusi sektor
peternakan
terhadap PDRB
5 Kontribusi sektor
perikanan terhadap
PDRB
6 Pengawasan dan
pembinaan
keamanan pangan
Meningkatkan ketahanan
pangan
279
279
No Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
7 Penerbitan Perizinan
Investasi
Meningkatkan pelayanan
perizinan sesuai dengan
prinsif pelayanan terpadu
yang proinvestasi
3.2 Meningkatnya pemerataan
pendapatan masyarakat
1 Indek Gini Peningkatan fasilitasi
pengembangan wirausaha
baru
Mengurangi kesenjangan
pendapatan perkapita
masyarakat
2 Meningkatnya
pendapatan
perkapita penduduk
(juta)
Meningkatkan kualitas
pelaku sumberdaya UMKM
melalui fasilitasi permodalan,
promosi, kerjasama usaha
dan informasi usaha
3 Meningkatnya
Prosentase UMK
4 Prosentase koperasi
aktif
Meningkatkan pembinaan
koperasi dan lembaga
keuangan mikro
5 Perkembangan
pertumbuhan
koperasi
6 Cakupan bina
kelompok pedagang
/usaha formal
Meningkatkan fasilitasi
pengembangan usaha bagi
pedagang/usaha informal
7 Kontribusi sektor
perdagangan
terhadap PDRB
8 Cakupan bina
kelompok
pengerajin
Pengembangan industri
kreatif
9 Meningkatnya
jumlah kunjungan
wisata
Pengembangan wisata religi
dan budaya
280
280
No Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
3.3 Meningkatnya partisipasi
angkatan kerja
1 Menurunnya angka
pengangguran
Meningkatka daya saing
tenaga kerja
Meningkatkan kualitas
tenaga kerja sesuai
kebutuhan pasar , serta
melakukan perlindungan
terhadap tenaga kerja
2 Besaran tenaga kerja
Yang mendapatkan
pelatihan berbasis
kompetensi
3 Besaran tenaga kerja
Yang mendapatkan
Pelatihan berbasis
masyarakat
4 Besaran tenaga kerja
Yang mendapatkan
Pelatihan
kewirausahaan
5 Besaran pencari
kerja yang terdaftar
Yang ditempatkan
6 Besaran Kasus
Yang diselesaikan
Dengan Perjanjian
Bersama (PB)
7 Besaran
pekerja/buruh
yang menjadi
peserta program
Jamsostek
3.4 Meningkatnya
pemberdayaan masyarakat
1 Persentase desa
yang mampu
menyusun APBDes
Peningkatan kapasitas
Pemerintah desa
Meningkatnya kualitas
perencanaan pembangunan
dan pengelolaan keuangan
desa
281
281
No Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
2 Persentase LPM
Aktif
Meningkatkan keberdayaan
lembaga kemasyarakatan
4 Meningkatkan pemerataan
pembangunan berwawasan
lingkungan.
4.1 Meningkatnya penyediaan
sarana dan prasarana
pendukung perekonomian
wilayah
1 Jalan Kabupaten
dalam kondisi
mantap
Penyiapan sarana
infrastruktur yang
mendukung
pengembangan sektor
perekonomian rakyat
Meningkatkan kualitas sarana
dan prasarana jalan dan
jembatan
2 Kondisi jaringan
irigasi dalam kondisi
baik
Meningkatkan kualitas
jaringan pengairan rawa dan
normalisasi sungai
4.2 Meningkatnya layanan
infrastruktur dasar
perumahan dan permukiman
yang berkelanjutan
1 Akses masyarakat
terhadap air minum
Peningkatan Akses
terhadap pelayanan
dasar
Meningkatkan kualitas
sarana prasarana air minum
2 Prosentase layanan
sampah ke TPS &
TPA (%)
Meningkatkan kualitas
sarana prasarana
persampahan
3 Akses masyarakat
terhadap sanitasi
yang layak
Meningkatkan kualitas
sarana prasarana air limbah
4 Jumlah gedung
kantor pemerintah
Meningkatkan pemenuhan
kebutuhan bangunan gedung
pemerintah sesuai standar
4.3 Terciptanya Kota Sehat,
Kompak dan Cerdas
1 Tersedianya fasilitas
perlengkapan jalan
Peningkatan sarana dan
prasarana perkotaan
Meningkatkan sarana dan
prasarana perhubungan
2 Tersedianya halte
untuk tempat
tempat yang dilayani
angkutan umum
Menyediakan halte bagi
pengguna angkutan umum
282
282
No Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
3 Tersedianya trotoar
jalan & median jala
kota
Menyediakan trotoar bagi
pejalan kaki dan para
pengguna sepeda
4 Tersedianya lampu
jalan & taman kota
Menyediakan sarana lampu
jalan dan lampu taman
5 Tersedianya taman
kota
Menyediakan taman hijau
dari tingkat RT sampai
kecamatan
6 Tersedianya akses
internet
Menyediakan akses internet
di tempat-tempat umum
7 Tersedianya
lapangan olahraga
tiap desa/kelurahan
Menyediakan lapangan
olahraga di setiap
desa/kelurahan
8 Tersedianya akses
bagi kau dipabel
Menyediakan sarana
prasarana perlengkapan
gedung bagi kaum dipabel
4.4 Meningkatnya usaha
pelestarian lingkungan hidup
1 Cakupan
pengawassan
terhadap AMDAL
Pengelolaan dan
konservasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan
Hidup
Pengelolaan lingkungan
Hidup dan
2 Luas lahan terbakar pengendalian bencana
kebakaran hutan dan lahan
283
283
No Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
5 Menciptakan suasana yang
tentram, tertib, aman dan
nyaman dalam kehidupan
bermasyarakat
5.1 Meningkatnya keamanan
dan kerukunan masyarakat
1 Jumlah konflik yang
bernuasa SARA
Pemberdayaan tokoh
agama dan tokoh
masyarakat
Meningkatkan Komunikasi
antar Umat beragama
5.2 Terwujudnya kepastian
hukum , penegakan HAM dan
peningkatan kesadaran
hukum masyarakat.
1 Angka kriminalitas Penegakan Hukum dan
HAM
5.3 Meningkatnya partisipasi
politik masyarakat
2 Partisipasi dalam
pilkada
Sosialisasi dan edukasi
kelompok masyarakat
Meningkatkan pemahaman
dan pengetahuan
masyarakat
284
284
6.3 Strategi dan Arah Kebijakan Tata Ruang Wilayah
6.3.1 Umum
Pada prinsipnya tujuan pengembangan tata ruang wilayah Kabupaten Ogan Ilir adalah :
1. Mengurangi ketimpangan antar bagian wilayah yang relatif lebih maju (terutama di
koridor jalan arteri primer Inderalaya – Tanjung Raja) dengan bagian wilayah yang
kurang berkembang yaitu wilayah bagian selatan kabupaten,
2. Meningkatkan integrasi wilayah secara spasial dengan pengembangan pusat-pusat
permukiman yang hirarkis dan pengembangan jaringan transportasi
3. Meningkatkan perekonomian wilayah melalui pengembangan kegiatan dengan
memanfaatkan potensi ruang.
Berdasarkan tiga prinsif diatas maka tujuan penataan ruang Kabupaten Ogan Ilir adalah :
“ Mewujudkan Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Ilir yang aman, nyaman,
produktif dan berkelanjutan berbasis potensi lokal dengan meningkatkan
perekonomian dan integrasi wilayah secara spasial yang menekankan pada
keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian lingkungan
.”
Tabel 6.5
Matrik Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang di Kabupaten Ogan Ilir
No KEBIJAKAN STRATEGI
1 Peningkatkan keterkaitan ekonomi
dan ruang antara Kabupaten Ogan
Ilir dengan wilayah luar baik di
dalam Provinsi Sumatera Selatan
maupun luar wilayah propinsi
terutama pada kawasan yang
berdekatan dengan Kota Palembang
dalam konteks Kawasan
Metropolitan Palembang.
a. Menetapkan hirarki kota dan fungsi
pusat-pusat kegiatan yang
terintegrasi
b. Mengembangkan keterkaitan antar
kota secara fungsional dan tata ruang
c. Mengembangkan pusat-pusat
kegiatan pendidikan dan
pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang inovatif
d. Mengembangkan pusat-pusat
kegiatan industri ekstraktif (industri
hasil pertanian, perikanan dan
kehutanan) yang produktif dan
mendekati bahan baku
e. Mengembangkan pusat-pusat
kegiatan pariwisata berbasis
lingkungan (eco-tourism)
285
285
No KEBIJAKAN STRATEGI
f. Menyerasikan laju perkembangan
antar wilayah melalui penyediaan
sarana dan prasarana pelayanan serta
memperluas keterkaitan ekonomi dan
ruang antar dan intra wilayah.
2 Peningkatan Aksesibilitas daerah
yang relatif tertinggal melalui
pengembangan prasarana wilayah
a. Mengembangkan sistem prasarana
utama wilayah yang terdiri dari
jaringan transportasi darat yang
terintergrasi untuk meningkatkan
aksessibilitas antar kota-kota sebagai
pusat pertumbuhan dengan daerah
belakangnya serta antar kota di
kabupaten sekitar, serta untuk
mendukung pengembangan kawasan
produksi.
b. Mengembangkan sistem prasarana
pengairan untuk menunjang
pengembangan usaha pertanian
tanaman pangan, terutama
persawahan lahan basah.
c. Meningkatkan distribusi pelayanan
dan daya energi listrik.
d. Peningkatan prasarana
telekomunikasi untuk menunjang
pengembangan potensi ekonomi
lokal.
e. Pengembangan fasilitas sosial
ekonomi diarahkan pada setiap pusat
permukiman untuk mewujudkan
sistem pusat-pusat permukiman yang
hirarkis.
3 Peningkatan kualitas dan jangkauan
pelayanan jaringan prasarana dasar
secara terpadu dan merata di seluruh
wilayah
a. Meningkatkan penyediaan dan
kualitas pelayanan prasarana air
minum, air limbah, drainase,
persampahan dan prasarana
perkotaan lainnya sesuai dengan
kebutuhan dan arah pengembangan
wilayah
b. Meningkatkan penyediaan dan
pelayanan antar moda transportasi
untuk pelayanan yang aman, nyaman
dan handal dilengkapi jaringan
pedestrian, angkutan massal dan
286
286
No KEBIJAKAN STRATEGI
ruang terbuka hijau
c. Mengoptimalkan pemanfaatan
sistem jaringan prasarana yang ada
serta mendorong pengembangan
prasarana untuk mendukung pusat-
pusat kegiatan baru yang
diprioritaskan
d. Mengendalikan kegiatan-kegiatan
yang dapat menghambat
pelaksanaan pembangunan jaringan
prasarana pada ruang-ruang yang
sudah ditetapkan
e. Mengembangkan kerjasama antar
daerah dan kemitraan pemerintah,
swasta dan masyarakat dalam
penyediaan prasaran
4 Peningkatan upaya pelestarian
lingkungan berupa kawasan
perlindungan setempat dan rawa
konservasi untuk fungsi ekologis dan
biologis
a. Menetapkan, memantapkan dan
mempertahankan kawasan
perlindungan setempat, pelestarian
alam, cagar budaya dan kawasan
rawan bencana
b. Mempertahankan sempadan sungai
dan kawasan sekitar mata air dan
rawa konservasi untuk perlindungan
setempat
c. Menyediakan Ruang Terbuka Hijau
minimal 30 % dari kawasan
fungsional perkotaan serta
mendorong masyarakat untuk
menanam pohon
d. Mengendalikan kegiatan-kegiatan
budidaya yang mengganggu fungsi
kawasan lindung
5 Pengembangan dan peningkatan
fungsi kawasan budidaya di wilayah
Kabupaten Ogan Ilir dalam
pengembangan perekonomian
Daerah yang produktif dan Berdaya
Saing
a. Pemanfaatan ruang untuk kegiatan
budidaya baik produksi maupun
permukiman secara optimal sesuai
dengan daya dukung lingkungannya.
b. Pengembangan potensi sektor-sektor
unggulan (driving force) yang mampu
meningkatkan perekonomian
wilayah.
287
287
No KEBIJAKAN STRATEGI
c. Mempertahankan lahan pertanian
tanaman pangan agar tidak
terkonversi menjadi peruntukan lain
d. Mengembangan kawasan budidaya
perikanan dengan sasaran untuk
meningkatkan produksi dalam rangka
memperluas kesempatan kerja,
meningkatkan pendapatan dan
pembinaan sumber daya hayati
perikanan.
e. Memanfaatkan lahan hutan dan
kebun secara optimal dengan
menanam jenis produk unggulan
serta melibatkan peran aktif
masyarakat.
f. Mengembangkan kerjasama dan
jejaring dengan pendidikan tinggi,
lembaga-lembaga riset, dunia usaha
dan pemerintah pusat untuk
mewujudkan berdirinya pusat
teknologi dan industri (Techno-
Industrial Park).
g. Pengembangan Inovasi produk
unggulan daerah
h. Pengendalian dan pengawasan
pemanfaatan ruang pada kawasan
budidaya agar tidak terjadi konflik
kepentingan antar sektor melalui
penetapan peraturan zonasi,
mekanisme perizinan, pemberian
intensif dan disintensif, serta
pengenaan sanksi.
6 Pengembangan kawasan strategis
untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat dan mengurangi
kesenjangan pertumbuhan antar
wilayah.
a. Memberikan dukungan penataan
ruang pada kawasan-kawasan yang
mengakomodasikan kepentingan
sektor-sektor strategis.
b. Meningkatkan kapasitas ekonomi,
sosial, budaya dan prasarana fisik
pada kawasan yang relatif tertinggal
agar terpacu pertumbuhan dan
perkembangannya.
c. Meningkatkan pengembangan pada
288
288
No KEBIJAKAN STRATEGI
kawasan potensial berkembang
dengan memanfaatkan potensi-
potensi yang ada di dalam kawasan,
baik aksesibilitas maupun aktor-aktor
ekonomi potensial.
Sumber : RTRW Kab. Ogan Ilir Tahun 2012-2032
6.3.2 Rencana Struktur
Rencana struktur pemanfaatan ruang menggambarkan susunan unsur-unsur
pembentuk rona lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan buatan yang
digambarkan secara hirarkis dan berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk
struktur ruang kabupaten. Materi rencana struktur pemanfaatan ruang meliputi hirarki
pusat pelayanan wilayah seperti sistem pusat-pusat permukiman, rencana sistem jaringan
transportasi seperti sistem jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal dan kelas terminal serta
rencana pengembangan fasilitas sosial ekonomi.
Rencana program pada struktur ruang Kabupaten Ogan Ilir sebagaimana pada
tabel 6.6
289
289
Tabel 6.6
Program Utama Rencana Struktur Ruang Kabupaten Ogan Ilir
No Program Utama Lokasi Waktu Pelaksanaan
Sumber
Dana
Instansi
Pelaksana 2009-2014 2014-219 2019-2024 20242029
A Perwujudan Struktur Ruang
1. Perwujudan Pusat-Pusat Pelayanan
1.1 Peningkatan Fungsi PKWp Indralaya V APBD Bappeda, dan
Dinas PU
1.2 Pengembangan PKL Tanjung Raja V APBD Bappeda, dan
Dinas PU
1.3 Pengembangan PKLp Indralaya Utara V APBD Bappeda, dan
Dinas PU
Tanjung Batu V APBD Bappeda, dan
Dinas PU
1.4 Pengembangan PKK Pemulutan V V APBD Bappeda, dan
Dinas PU
Muara Kuang V V APBD Bappeda, dan
Dinas PU
Payaraman V V APBD Bappeda, dan
Dinas PU
290
290
No Program Utama Lokasi Waktu Pelaksanaan
Sumber
Dana
Instansi
Pelaksana 2009-2014 2014-219 2019-2024 20242029
1.5 Pengembangan PPL Pemulutan Barat V V APBD Bappeda, dan
Dinas PU
Rambang Kuang V V APBD Bappeda, dan
Dinas PU
Inderalaya Selatan V V APBD Bappeda, dan
Dinas PU
Rantau Alai V V APBD Bappeda, dan
Dinas PU
Lubuk Keliat V V APBD Bappeda, dan
Dinas PU
Sungai Pinang V V APBD Bappeda, dan
Dinas PU
Pemulutan Selatan V V APBD Bappeda, dan
Dinas PU
Rantau Panjang V V APBD Bappeda, dan
Dinas PU
Kandis V V APBD Bappeda, dan
Dinas PU
291
291
No Program Utama Lokasi Waktu Pelaksanaan
Sumber
Dana
Instansi
Pelaksana 2009-2014 2014-219 2019-2024 20242029
1.6 Peningkatan fungsi pusat kegiatan
pertanian Kec. Indralaya V APBD Dinas Pertanian
1.7 Peningkatan fungsi pusat kegiatan
perdagangan dan jasa
Kec. Indralaya Utara, Indralaya,
Tanjung Raja, Tanjung Batu dan
Payaraman
V APBD Dinas PU dan
Bappeda
1.8 Peningkatan fungsi pusat kegiatan
pariwisata Indralaya, Tanjung batu V APBD
Bappeda, Dinas
Pariwisata
1.9 Peningkatan fungsi pusat kegiatan
Perkebunan
Tanjung Batu, Tanjung Raja,
lubuk keliat V V
APBD/
APB
N
Dishub dan Dinas
PU
1.10 Peningkatan fungsi pusat
kegiatan industry Indralaya utara, Pemulutan V APBD
Bappeda dan
Dinas
Perindustrian
1.11 Peningkatan fungsi pusat
kegiatan pemerintahan Kota Indralaya V APBD
Dinas PU dan
Bappeda
2. Perwujudan System prasarana
2.1. TRANSPORTASI
2.1.1. Perwujudan Sistem Jaringan
Jalan
292
292
No Program Utama Lokasi Waktu Pelaksanaan
Sumber
Dana
Instansi
Pelaksana 2009-2014 2014-219 2019-2024 20242029
• Pemantapan jaringan jalan Arteri
Primer
Bts Kota Palembang – Simpang
Indralaya
Simpang Indralaya – Meranjat
Meranjat – Batas Kota Kayuagung
Simpang Indralaya – Bts
Kayuagung
V APBD Bappeda, dan
Dinas PU
• Pengembangan jaringan jalan
Kolektor Primer
Muara kuang- Cempaka (OKU
Timur)
Sungai Pinang – Jakabaring,
V APBD Bappeda, dan
Dinas PU
• Pemantapan jaringan jalan
Kolektor Primer
SP. Meranjat – Bts Kab. Muara
Enim
Tanjung Raja – SP. Tambang
Rambang
SP. Tambang Rambang – Bts Kab.
OKU
V V V V APBD/
APBN Dinas PU
• Pengembangan jaringan jalan
Kabupaten Setiap Kecamatan V V V V
APBD/
APBN Dinas PU
• Pengembangan jaringan jalan
lingkar Kota Indralaya, Tanjung Raja V V V V
APBD/
APBN Dinas PU
• Pengembangan jalan tol Indralaya-Palembang-Betung V V V APBD/
APBN
Kemen PU,
swasta
293
293
No Program Utama Lokasi Waktu Pelaksanaan
Sumber
Dana
Instansi
Pelaksana 2009-2014 2014-219 2019-2024 20242029
2.1.2. Perwujudan Sistem
Jaringan Jalur Kereta Api
Pemantapan Jalur KA Indralaya Utara V V V V APBD Bappeda, Dinas
PU dan Dishub
Pengembangan Jalur KA Indralaya Utara V V APBD/
APBN Dishub
2.1.3. Pelaksanaan Preservasi,
Pembangunan, dan Peningkatan
Kapasitas Jembatan
• Pengembangan Jembatan Jembatan Kertabayan, Sejangko
dan Tanah Abang V V V V
APBD/
APBN Dinas PU BM
• Peningkatan Jembatan Setiap Kecamatan V V V V APBD Dinas PU BM
2.1.4. Peningkatan dan
Pengembangan Sistem
Prasarana Angkutan Jalan
• Peningkatan terminal
penumpang Terminal Type B Indralaya Utara V V V
APBD/
APBN Dishub
• Pengembangan baru terminal Kec. Tanjung Raja, Muara Kuang
dan Rambang Kuang V V V APBD Dishub
294
294
No Program Utama Lokasi Waktu Pelaksanaan
Sumber
Dana
Instansi
Pelaksana 2009-2014 2014-219 2019-2024 20242029
2.1.5. Pengembangan Sistem
Jaringan Angkutan Massal
• Pembangunan Prasarana Angkutan
Massal Kota Indralaya V V V V
APBD/
APBN Dishub
• Peningkatan Prasarana Angkutan
massal Kota Indralaya V V V V
APBD/
APBN
Dishub
2.2. PERWUJUDAN SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI
• Pengembangan Jaringan Lokal, SLJJ
dan Internasional Seluruh Kecamatan V V V V
Telkom/
Swasta Telkom
• Pengembangan sentral
Telekomunikasi Seluruh Kecamatan V V V V
Telkom/
Swasta Telkom
• Pengembangan Jaringan bergerak
selular Seluruh Kecamatan V V V V
Telkom/
Swasta Telkom, Swasta
2.3. PERWUJUDAN SISTEM JARINGAN ENERGI
• Pengembangan Jaringan Transmisi
Tenaga Listrik Seluruh Kecamatan V V V V
PLN,
Dinas
ESDM
PLN
295
295
No Program Utama Lokasi Waktu Pelaksanaan
Sumber
Dana
Instansi
Pelaksana 2009-2014 2014-219 2019-2024 20242029
• Pengembangan Pembangkit
Tenaga Listrik Seluruh Kecamatan V V V V
PLN,
Dinas
ESDM
PLN & Dinas
Pertambanga
n Energi &
LH
2.4. PERWUJUDAN SISTEM JARINGAN SUMBER DAYA AIR (SDA)
• Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya
Kec.Pemulutan, Pemulutan Barat
& Indralaya Utara V V V V
APBD/AP
BN
Dinas PU
Pengairan
• Penyediaan dan Pengelolaan Air
Baku Sungai Ogan & Kelekar V V V V APBD
Dinas PU dan
PDAM
• Pengendalian Banjir Sub Das Ogan V V V V APBD/
APBN
Dinas
Perbuntan
2.5. PERWUJUDAN SISTEM JARINGAN PRASARANA PERKOTAAN
2.5.1. Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Perkotaan
• Pengembangan jaringan air minum Setiap Kecamatan V V V V APBD Dinas PU dan
PDAM
• Pengembangan jaringan drainase Setiap Kecamatan V V V V APBD/
APBN
Dinas PU CK &
PU Pengairan
• Pengembangan jaringan air limbah Setiap Kecamatan V V V V APBD Dinas PU CK &
296
296
No Program Utama Lokasi Waktu Pelaksanaan
Sumber
Dana
Instansi
Pelaksana 2009-2014 2014-219 2019-2024 20242029
Pertambanga
n Energi &
LH
• Pengembangan pengelolaan
persampahan Setiap Kecamatan V V V V APBD
Dinas PU CK,
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
Kota
2.5.2. Pemantapan Sistem Jaringan Prasarana Perkotaan
• Pemantapan jaringan air minum V V V V APBD Dinas PU CK
• Pemantapan jaringan drainase V V V V APBD Dinas PU CK
• Pemantapan jaringan air limbah V V V V APBD Dinas PU CK
• Pemantapan pengelolaan
persampahan V V V V APBD Dinas PU CK
Sumber : RTRW Kab. Ogan Ilir Tahun 2012-2032
297
297
6.3.3. Kawasan Strategis
Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) merupakan kawasan strategis yang perlu
penanganan strategis dan termasuk kawasan strategis yang sudah ditetapkan nasional
dan provinsi. Kawasan strategis Kabupaten (KSK) Kabupaten Ogan Ilir adalah:
1. Kawasan Perkotaan Inderalaya
Program pengembangan Kawasan Perkotaan Indralaya yaitu antara lain :
� Kawasan Perkotaan di Kecamatan Indralaya
� Kawasan Perkotaan di Kecamatan Indralaya Selatan
� Kawasan Perkotaan di Kecamatan Indralaya Utara
Program pengembangan kawasan strategis untuk kawasan perkotaan ini
diantaranya:
a. Penetapan/penataan batas (delineasi) kawasan strategis.
b. Penyusunan Rencana Rinci kawasan (RTR Kawasan Strategis).
c. Pengembangan lahan perkotaan untuk kegiatan permukiman perkotaan,
perdagangan dan jasa.
d. Pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan permukiman perkotaan,
perdagangan dan jasa.
e. Peningkatan kapasitas pelayanan sarana dan prasarana penunjang permukiman
perkotaan, perdagangan dan jasa.
f. Pemeliharaan dan rehabilitasi sarana prasarana penunjang permukiman
perkotaan, perdagangan dan jasa.
2. Kawasan Koridor Kota Palembang – Indralaya dan Kawasan Koridor Indralaya –
Tanjung Raja.
Program pengembangan kawasan strategis untuk kawasan koridor Palembang –
Indralaya Kawasan dan Koridor Inderalaya – Tanjung Raja ini diantaranya:
a. Penetapan/penataan batas (delineasi) kawasan strategis.
b. Penyusunan Rencana Rinci kawasan (RTR Kawasan Strategis).
c. Pengembangan lahan perkotaan untuk kegiatan permukiman perkotaan,
perdagangan dan jasa.
d. Penataan jaringan utilitas pada kawasan rencana.
3. Kawasan Agropolitan Muara Kuang dan Indralaya Utara
Program pengembangan kawasan strategis untuk kawasan agropolitan ini
diantaranya:
a. Penetapan/penataan batas (delineasi) kawasan strategis.
b. Penyusunan Rencana Rinci kawasan (RTR Kawasan Strategis).
c. Pengembangan lahan sentra produksi pertanian holtikultura pada lahan non
produktif dan potensial untuk dikembangkan.
d. Pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan agropolitan, melalui
pembangunan terminal agrobisnis.
298
298
e. Peningkatan kapasitas pelayanan sarana dan prasarana penunjang kegiatan
agropolitan.
f. Pemeliharaan dan rehabilitasi sarana prasarana penunjang kegiatan agropolitan.
4. Kawasan Minapolitan
Program pengembangan kawasan strategis untuk kawasan minapolitan ini
diantaranya:
a. Penetapan/penataan batas (delineasi) kawasan strategis.
b. Penyusunan Rencana Rinci kawasan (RTR Kawasan Strategis).
c. Pengembangan lahan sentra produksi perikanan.
d. Pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan minapolitan, melalui
pembangunan terminal agrobisnis.
e. Peningkatan kapasitas pelayanan sarana dan prasarana penunjang kegiatan
minapolitan.
f. Pemeliharaan dan rehabilitasi sarana prasarana penunjang kegiatan minapolitan.
g. Peruntukan kawasan minapolitan diarahkan di Kecamatan Indralaya, Indralaya
Utara, Pemulutan dan Pemulutan Barat.
5. Kawasan Terpadu Mandiri Transmigrasi (KTM)
Program pengembangan kawasan strategis untuk kawasan Terpadu Mandiri
Transmigrasi (KTM) diarahkan di Kecamatan Indralaya Utara, diantaranya:
a. Penetapan/penataan batas (delineasi) kawasan strategis.
b. Penyusunan Rencana Rinci kawasan (RTR Kawasan Strategis).
c. Pengembangan sarana dan prasarana sosial dan ekonomi.
d. Peningkatan kapasitas pelayanan sarana dan prasarana penunjang kegiatan
kawasan.
e. Pengaturan efektifitas pemanfaatan ruang yang berwawasan lingkungan.
f. Peningkatan investasi budidaya dan industri pertanian, jasa dan perdagangan.
g. Penyiapan masyarakat untuk terlibat dalam pengembangan kawasan.
6. Kawasan Kurang Berkembang (Rambang Kuang dan Muara Kuang)
Program pengembangan kawasan strategis diarahkan di kawasan Kurang
Berkembang yaitu Kecamatan Rambang Kuang dan Kecamatan Muara Kuang,
diantaranya:
a Membentuk kesatuan ruang Kabupaten Ogan Ilir dengan peningkatan kualitas
prasarana jalan lintas Utara – Selatan dan pengembangan pusat-pusat
pertumbuhan beserta prasarana transportasi.
b Peningkatkan hirarki kota dan pusat pelayanan di Wilayah Pengembangan
Selatan dengan pembangunan fasilitas sosial ekonomi.
c Pengembangan wilayah-wilayah sekitar kawasan tertinggal yang sudah relatif
maju dan membentuk efek penjalaran perkembangan (spread effect).
d Pembangunan sarana wilayah yang mendorong perekonomian.
Identifikasi dan pengembangan sektor dan komoditas unggulan
297
297
6.3.4. Pengembangan Wilayah Kecamatan
Tabel 6.7
Pengembangan Wilayah Kecamatan
N
O
KECAMATAN Potensi Permasalah Strategi dan Arah Kebijakan
1 Inderalaya � Pusat pengembangan
kabupaten
� Pusat pemerintahan
kabupaten
� Pusat Pendidikan
Tinggi
� Pusat perdagangan
jasa dan pemasaran
� Pusat perhubungan
dan komunikasi
� Pusat produksi
pengolahan
� Pusat pelayanan sosial
� Pusat pengembangan
permukiman baru
� Kurangnya jaringan prasarana
perkotaan
� Kurangnya utilitas umum (halte,
lampu jalan, trotoar, RTH)
� Kurangnya fasilitas umum dan
fasilitas sosial ekonomi
� Kualitas perumahan masih buruk
� Meningkatkan penyediaan dan
kualitas pelayanan prasarana dasar
(air minum, air limbah, drainase dan
persampahan)
� Meningkatkan penyediaan dan
pelayanan antar moda transportasi
untuk pelayanan yang aman, nyaman
dan handal dilengkapi jaringan
pedestrian, angkutan massal dan
ruang terbuka hijau
� Pengembangan fasilitas sosial
ekonomi , listrik dan telekomunikasi
� Mengembangkan kerjasama dan
jejaring dengan pendidikan tinggi ,
lembaga riset, dunia usaha dalam
pembangunan kota indralaya
2 Tanjung Raja � Pusat perdagangan
jasa dan pemasaran
� Pertanian
� Perkebunan
� Kurangnya jaringan prasarana
perkotaan
� Kurangnya utilitas umum (halte,
lampu jalan, trotoar, RTH)
� Meningkatkan penyediaan dan
kualitas pelayanan prasarana dasar
(air minum, air limbah, drainase dan
persampahan)
298
298
N
O
KECAMATAN Potensi Permasalah Strategi dan Arah Kebijakan
� Perikanan
� Peternakan
� Kurangnya fasilitas umum dan
fasilitas sosial ekonomi
� Kualitas perumahan masih
buruk
� Rawan terhadap banjir
� Terbatasnya penggunaan
teknologi modern dan teknologi
tepat guna dalam sektor
industri dan UMKM
� Rendahnya kemampuan
industri kecil dan menengah
dalam mengakses teknologi dan
inovasi produk
� Meningkatkan penyediaan dan
pelayanan antar moda transportasi
untuk pelayanan yang aman,
nyaman dan handal dilengkapi
jaringan pedestrian, angkutan
massal dan ruang terbuka hijau
� Pengembangan fasilitas sosial
ekonomi , listrik dan telekomunikasi
� Mengembangkan kerjasama dan
jejaring dengan pendidikan tinggi ,
lembaga riset, dunia usaha dalam
pembangunan kota indralaya
� Mempertahankan sempadan sungai
dan kawasan sekitar mata air dan
rawa konservasi untuk
perlindungan setempat
� Pengembangan inovasi produk
unggulan daerah
� Mengembangkan pusat-pusat
kegiatan industri ekstraktif (
industri hasil pertanian, perikanan
dan kehutanan ) yang produktif
mendekati bahan baku
3 Indralaya Utara � Pusat pengembangan
kabupaten
� Pusat Pendidikan
Tinggi
� Kurangnya jaringan prasarana
perkotaan
� Kurangnya utilitas umum (halte,
lampu jalan, trotoar, RTH)
� Meningkatkan penyediaan dan
kualitas pelayanan prasarana dasar
(air minum, air limbah, drainase dan
persampahan)
299
299
N
O
KECAMATAN Potensi Permasalah Strategi dan Arah Kebijakan
� Pusat perdagangan
jasa dan pemasaran
� Pusat perhubungan
dan komunikasi
� Pusat industri
pengolahan
� Pusat pelayanan sosial
� Pusat pengembangan
permukiman baru
� Pariwisata
� Peternakanan
� Pertanian
� Kurangnya fasilitas umum dan
fasilitas sosial ekonomi
� Kualitas perumahan masih buruk
� Rawan terhadap banjir
� Meningkatkan penyediaan dan
pelayanan antar moda transportasi
untuk pelayanan yang aman,
nyaman dan handal dilengkapi
jaringan pedestrian, angkutan
massal dan ruang terbuka hijau
� Pengembangan fasilitas sosial
ekonomi , listrik dan telekomunikasi
� Mengembangkan kerjasama dan
jejaring dengan pendidikan tinggi ,
lembaga riset, dunia usaha dalam
pembangunan kota indralaya
� Mempertahankan sempadan sungai
dan kawasan sekitar mata air dan
rawa konservasi untuk
perlindungan setempat
� Pengembangan inovasi produk
unggulan daerah
� Mengembangkan pusat-pusat
kegiatan industri ekstraktif (
industri hasil pertanian, perikanan
dan kehutanan ) yang produktif
mendekati bahan baku
300
300
N
O
KECAMATAN Potensi Permasalah Strategi dan Arah Kebijakan
4 Tanjung Batu � Pusat perdagangan
jasa dan pemasaran
� Pusat Industri
kerajinan rakyat
� Pertanian
� Perkebunan
� Kurangnya jaringan prasarana
perkotaan
� Terbatasnya penggunaan
teknologi modern dan teknologi
tepat guna dalam sektor industri
dan UMKM
� Rendahnya kemampuan industri
kecil dan menengah dalam
mengakses teknologi dan inovasi
produk
� Meningkatkan penyediaan dan
kualitas pelayanan prasarana dasar
(air minum, air limbah, drainase dan
persampahan)
� Mengembangkan pusat-pusat
kegiatan industri ekstraktif (
industri hasil pertanian, perikanan
dan kehutanan ) yang produktif
mendekati bahan baku dan industri
kerajinan rakyat
� Pengembangan inovasi produk
unggulan daerah
5 Pemulutan � Pusat perdagangan
jasa dan pemasaran
� Pusat Industri
pergudangan
� Pertanian
� Perikanan
� Pengembangan
Permukiman
� Kurangnya aksesibilitas
� Tingkat kemiskinan masih tinggi
� Rawan terhadap banjir
� Rendahnya akses terhadap sarana
air minum dan sanitasi
� Rendahnya layanan pendidikan
dan kesehatan
� Peningkatan Aksesibilitas daerah
yang relatif tertinggal melalui
pengembangan prasarana wilayah
� Mengembangkan pusat-pusat
kegiatan industri ekstraktif (
industri hasil pertanian, perikanan
dan kehutanan ) yang produktif
mendekati bahan baku
� Mengembangkan permukiman baru
pada lahan-lahan yang tidak
produktif
� Mempertahankan sempadan sungai
dan kawasan sekitar mata air dan
301
301
N
O
KECAMATAN Potensi Permasalah Strategi dan Arah Kebijakan
rawa konservasi untuk
perlindungan setempat
� Mempertahankan lahan pertanian
berkelanjutan
� Mengembangkan kerjasama dengan
kota Palembang
� Penngkatan akses terhadap layanan
kesehatan dan pendidikan
6 Muara Kuang � Pertanian
� Perkebunan
� Perikanan
� Pertambangan (Migas)
� Kurangnya aksesibilitas
� Rawan terhadap sanitasi
� Rawan terhadap banjir
� Peningkatan Aksesibilitas daerah
yang relatif tertinggal melalui
pengembangan prasarana wilayah
� Mempertahankan sempadan sungai
dan kawasan sekitar mata air dan
rawa konservasi untuk
perlindungan setempat
� Mengembangkan pusat-pusat
kegiatan industri ekstraktif (
industri hasil pertanian, perikanan
dan kehutanan ) yang produktif
mendekati bahan baku
� Pengembangan perkebunan rakyat
7 Payaraman � Pertanian
� Perkebunan
� Peternakan
� Kurangnya jaringan prasarana
perkotaan
� Terbatasnya penggunaan
� Meningkatkan penyediaan dan
kualitas pelayanan prasarana dasar
(air minum, air limbah, drainase dan
302
302
N
O
KECAMATAN Potensi Permasalah Strategi dan Arah Kebijakan
� Perdagangan teknologi modern dan teknologi
tepat guna dalam sektor industri
dan UMKM
persampahan)
� Mengembangkan pusat-pusat
kegiatan industri ekstraktif (
industri hasil pertanian, perikanan
dan kehutanan ) yang produktif
mendekati bahan baku dan industri
kerajinan rakyat
8 Pemulutan Barat � Pertanian
� Peternakan
� Perikanan
� Kerajinan Rakyat
� Rendahnya akses masyarakat
terhadap layanan air bersih dan
sanitasi yang layak
� Masih rawan terhadap bencana
banjir dan kebakaran lahan
� Rendahnya kemampuan
industri kecil dan menengah
dalam mengakses teknologi dan
inovasi produk.
� Terbatasnya lahan daratan
sebagian wilayah berupa sawah
dan perairan
� Peningkatan akses masyarakat
terhadap layanan air minum dan
sanitasi
� Mempertahankan sempadan sungai
dan kawasan sekitar mata air dan
rawa konservasi untuk
perlindungan setempat
� Mengembangkan pusat-pusat
kegiatan industri ekstraktif (
industri hasil pertanian, perikanan
dan kehutanan ) yang produktif
mendekati bahan baku
� Pengembangan inovasi produk
unggulan daerah
� Mempertahankan lahan pertanian
berkelanjutan
9 Rambang Kuang � Pertanian
� Perkebunan
� Kurangnya aksesibilitas
� Rawan terhadap sanitasi � Peningkatan Aksesibilitas daerah
303
303
N
O
KECAMATAN Potensi Permasalah Strategi dan Arah Kebijakan
� Perikanan � Rawan terhadap banjir yang relatif tertinggal melalui
pengembangan prasarana wilayah
� Mempertahankan sempadan sungai
dan kawasan sekitar mata air dan
rawa konservasi untuk
perlindungan setempat
� Mengembangkan pusat-pusat
kegiatan industri ekstraktif (
industri hasil pertanian, perikanan
dan kehutanan ) yang produktif
mendekati bahan baku
� Pengembangan perkebunan rakyat
10 Inderalaya Selatan � Pusat pengembangan
kabupaten
� Pusat pelayanan sosial
� Pusat pengembangan
permukiman baru
� Pariwisata
� Pertanian
� Perikanan
� Kurangnya jaringan prasarana
perkotaan
� Terbatasnya penggunaan
teknologi modern dan teknologi
tepat guna dalam sektor industri
dan UMKM
� Rendahnya kemampuan industri
kecil dan menengah dalam
mengakses teknologi dan inovasi
produk
� Meningkatkan penyediaan dan
kualitas pelayanan prasarana dasar
(air minum, air limbah, drainase dan
persampahan)
� Mengembangkan pusat-pusat
kegiatan industri ekstraktif (
industri hasil pertanian, perikanan
dan kehutanan ) yang produktif
mendekati bahan baku dan industri
kerajinan rakyat
� Pengembangan inovasi produk
unggulan daerah
11 Rantau Alai � Pertanian � Rendahnya akses masyarakat � Peningkatan akses masyarakat
304
304
N
O
KECAMATAN Potensi Permasalah Strategi dan Arah Kebijakan
� Perkebunan
� Perikanan
terhadap layanan air bersih dan
sanitasi yang layak
� Rendahnya kemampuan
industri kecil dan menengah
dalam mengakses teknologi dan
inovasi produk.
� Terbatasnya lahan daratan
sebagian wilayah berupa sawah
dan perairan
terhadap layanan air minum dan
sanitasi
� Mempertahankan sempadan sungai
dan kawasan sekitar mata air dan
rawa konservasi untuk
perlindungan setempat
� Mengembangkan pusat-pusat
kegiatan industri ekstraktif (
industri hasil pertanian, perikanan
dan kehutanan ) yang produktif
mendekati bahan baku
� Pengembangan inovasi produk
unggulan daerah
� Mempertahankan lahan pertanian
berkelanjutan
12 Lubuk Keliat � Pertanian
� Perkebunan
� Perikanan
� Rendahnya akses masyarakat
terhadap layanan air bersih dan
sanitasi yang layak
� Rendahnya kemampuan
industri kecil dan menengah
dalam mengakses teknologi dan
inovasi produk.
� Peningkatan akses masyarakat
terhadap layanan air minum dan
sanitasi
� Mempertahankan sempadan sungai
dan kawasan sekitar mata air dan
rawa konservasi untuk
perlindungan setempat
� Mengembangkan pusat-pusat
kegiatan industri ekstraktif (
industri hasil pertanian, perikanan
305
305
N
O
KECAMATAN Potensi Permasalah Strategi dan Arah Kebijakan
dan kehutanan ) yang produktif
mendekati bahan baku
� Pengembangan inovasi produk
unggulan daerah
� Mempertahankan lahan pertanian
berkelanjutan
13 Sungai Pinang � Pertanian
� Perkebunan
� Perikanan
� Rendahnya akses masyarakat
terhadap layanan air bersih dan
sanitasi yang layak
� Rendahnya kemampuan
industri kecil dan menengah
dalam mengakses teknologi dan
inovasi produk.
� Terbatasnya lahan daratan
sebagian wilayah berupa sawah
dan perairan
� Peningkatan akses masyarakat
terhadap layanan air minum dan
sanitasi
� Mempertahankan sempadan sungai
dan kawasan sekitar mata air dan
rawa konservasi untuk
perlindungan setempat
� Mengembangkan pusat-pusat
kegiatan industri ekstraktif (
industri hasil pertanian, perikanan
dan kehutanan ) yang produktif
mendekati bahan baku
� Pengembangan inovasi produk
unggulan daerah
� Mempertahankan lahan pertanian
berkelanjutan
14 Pemulutan Selatan � Pertanian
� Perkebunan
� Rendahnya akses masyarakat
terhadap layanan air bersih dan � Peningkatan akses masyarakat
terhadap layanan air minum dan
306
306
N
O
KECAMATAN Potensi Permasalah Strategi dan Arah Kebijakan
� Perikanan sanitasi yang layak
� Masih rawan terhadap bencana
banjir dan kebakaran lahan
� Rendahnya kemampuan
industri kecil dan menengah
dalam mengakses teknologi dan
inovasi produk.
� Terbatasnya lahan daratan
sebagian wilayah berupa sawah
dan perairan
� Masih rendahnya kualitas
layanan kesehatan dan
pendidikan
� Masih tingginya angka
kriminalitas
� Masih banyak penduduk miskin
sanitasi
� Mempertahankan sempadan sungai
dan kawasan sekitar mata air dan
rawa konservasi untuk
perlindungan setempat
� Mengembangkan pusat-pusat
kegiatan industri ekstraktif (
industri hasil pertanian, perikanan
dan kehutanan ) yang produktif
mendekati bahan baku
� Pengembangan inovasi produk
unggulan daerah
� Mempertahankan lahan pertanian
berkelanjutan
� Meningkatkan sarana dan prasarana
kesehatan dan pendidikan
� Penanggulangan masalah
kemiskinan
15 Rantau Panjang � Pertanian
� Peternakan
� Perikanan
� Masih rawan terhadap bencana
banjir dan kebakaran lahan
� Rendahnya akses masyarakat
terhadap layanan air bersih dan
sanitasi yang layak
� Terbatasnya lahan daratan
� Peningkatan akses masyarakat
terhadap layanan air minum dan
sanitasi
� Mempertahankan sempadan sungai
dan kawasan sekitar mata air dan
rawa konservasi untuk
307
307
N
O
KECAMATAN Potensi Permasalah Strategi dan Arah Kebijakan
sebagian wilayah berupa sawah
dan perairan
� Masih banyak penduduk miskin
perlindungan setempat
� Meningkatkan produktivitas
pertanian, peternakan dan
perikanan
� Mempertahankan lahan pertanian
berkelanjutan
16 Kandis � Pertanian
� Perkebunan
� Perikanan
� Masih rawan terhadap bencana
banjir dan kebakaran lahan
� Rendahnya akses masyarakat
terhadap layanan air bersih dan
sanitasi yang layak
� Terbatasnya lahan daratan
sebagian wilayah berupa sawah
dan perairan
� Peningkatan akses masyarakat
terhadap layanan air minum dan
sanitasi
� Mempertahankan sempadan sungai
dan kawasan sekitar mata air dan
rawa konservasi untuk
perlindungan setempat
� Mengembangkan pusat-pusat
kegiatan industri ekstraktif (
industri hasil pertanian, perikanan
dan kehutanan ) yang produktif
mendekati bahan baku
� lahan pertanian berkelanjutan
308
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
7.1. Kebijakan Umum
Dalam menjabarkan dan mengimplementasikan Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten
Ogan Ilir Tahun 2016-2021 ke dalam pilihan program prioritas di masing-masing strategi,
maka diperlukan kebijakan yang memenuhi minimal 4 (empat) perspektif, yaitu perspektif
masyarakat atau layanan, perspektif proses internal, perspektif kelembagaan, dan
perspektif keuangan, sebagai berikut :
a. Kebijakan umum pada perspektif masyarakat atau layanan, antara lain diarahkan pada
: penyediaan modal usaha rakyat berupa modal kerja, pembimbingan dan
pendampingan untuk usaha mikro, kecil dan menengah; pemberian jaminan
ketersediaan dan distribusi sarana produksi yang bersubsidi bagi petani; peningkatan
kualitas tenaga kerja; pemberian jaminan pelayanan dasar kesehatan dengan
mengutamakan masyarakat berpenghasilan rendah, lansia dan berkebutuhan
khusus; dan peningkatan kapasitas infrastruktur;
b. Kebijakan umum pada perspektif proses internal, antara lain diarahkan pada:
sinkronisasi dan harmonisasi hubungan dan regulasi antara kabupaten dan
provinsi; perkuatan sistem pelayanan publik secara cepat, murah, transparan dan
terintegrasi; pemantapan kondusivitas wilayah; penerapan sistem pengadaan barang
dan jasa secara terbuka dan on-line; pengembangan kelembagaan non-pemerintah
yang independen guna penyelenggaraan mekanisme sistem pengaduan masyarakat;
serta pengembangan demokratisasi dan wawasan kebangsaan;
c. Kebijakan umum pada perspektif kelembagaan, antara lain diarahkan pada:
pelaksanaan reformasi birokrasi berbasis kompetensi; peningkatan kualitas sumber
daya manusia; pengembangan pola karier yang terbuka; serta penerapan sistem
dan pemanfaatan teknologi informasi bagi peningkatan kinerja kelembagaan
pemerintah kabupaten Ogan Ilir;
d. Kebijakan umum pada perspektif keuangan, antara lain diarahkan pada : penerapan
sistem on-line dalam penerimaan dan pengeluaran anggaran pemerintah daerah
guna penerapan transparansi untuk menghindari penyalahgunaan kewenangan
dan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; pelaksanaan politik anggaran secara efisien,
efektif dan proporsional; serta peningkatan kapasitas keuangan daerah.
Dalam melaksanakan perspektif kebijakan umum tersebut, Bupati Ogan Ilir memiliki peran
sebagai penyelaras dalam pola hierarki hubungan antara pusat, Provinsi Sumatera Selatan
dan Kabupaten Ogan Ilir, dimana Bupati memiliki kedudukan dan fungsi sebagai Kepala
Daerah Otonom. Oleh karena itu, maka dalam implementasi kebijakan umum
pembangunan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021, Kabupaten Ogan Ilir harus dapat
mengakomodir berbagai kepentingan mulai dari desa, kecamatan, provinsi, hingga
nasional, serta ke semua lapisan masyarakat, secara proporsional.
309
7.2. Program Pembangunan
Mendasarkan strategi, arah kebijakan dan kebijakan umum untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang ditetapkan guna mewujudkan Visi dan Misi Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021, maka dirumuskan program-program
pembangunan yang merupakan program prioritas sebagai fokus dan penjabaran
kebijakan umum yang langsung berhubungan dengan pencapaian sasaran Visi dan Misi
Pembangunan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021, yang dijabarkan pada tabel berikut:
310
TABEL 7.1
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kabupaten Ogan Ilir
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR OUTCOME KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
1 Meningkatnya
kompetensi
sumberdaya
aparatur
Penerapan
reformasi birokrasi
dan peningkatan
layanan publik
Meningkatkan
Kapasitas dan
kompetensi aparatur
Program Peningkatan
Kapasitas sumberdaya
Aparatur
Pejabat yang telah
memenuhi persyaratan
pendidikan dan pelatihan
kepemimpinan
50 80 Urusan otda Seluruh SKPD
Program Peningkatan
kualitas SDM
Prosentase SDM Aparatur
yang mengikuti diklat
sesuai kebutuhan
51 100 Urusan otda BKD
Peningkatan
kapasitas
pemerintah desa
Meningkatkan kapasitas
pemerintah desa
Program Peningkatan
aparatur
pemerintahan desa
Prosentase aparatur desa
yang mendapat pelatihan
15 100 Urusan
Pemberdayaan
masyarakat dan
desa
BPMPD
Meningkatkan kualitas
perencanaan
pembangunan dan
pengelolaan keuangan
desa
Program peningkatan
kapasitas aparatur
pemerintah desa
Persentase desa yang
mampu menyusun
APBDes
75 100 Pemberdayaan
masyarakat dan
Desa
BPMPD
Meningkatkan
keberdayaan lembaga
kemasyarakatan
Program Peningkatan
Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan
Persentase LPM Aktif 60 80 Pemberdayaan
masyarakat dan
Desa
BPMPD
2 Terwujudnya tata
pemerintahan yang
baik dan bersih
Penerapan
reformasi birokrasi
dan peningkatan
layanan publik
Peningkatan
akuntabilitas
pengelolaan keuangan
daerah
Program Peningkatan
dan pengembangan
pengelolaan Keuangan
daerah
Opini BPK
WDP WTP Otda BPKAD
Peningkatan kinerja
pemerintah daaerah
Program Penataan
Peraturan Perundang-
undangan
Nilai LKIP CC B Otda Bagian Ortala
311
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR OUTCOME KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
Peningkatan pendapatan
daerah
Program peningkatan
kualitas kebijakan
pengembangan
pendapatan daerah
Rata-rata pertumbuhan
PAD (%)
32,99 40 Otda Dispenda,
SKPD
Pengampu
pendapatan
daerah
Peningkatan kualitas
perencanaan dan
pengendalian
pembangunan
Program Perencanaan
pembangunan Daerah
Tersedianya dokumen
perencanaan memuat
tujuan, target dan sasaran
yang jelas dan terukur
100% 100% Perencanaan
pembangunan
Bappeda
Mengefektifkan
pengendalian dan
evaluasi pembangunan
Program pengendalian
pelaksanaan
pembangunan
Terlaksananya
pengendalian administrasi
dan pengendalian
operasional kegiatan
seluruh SKPD di Pemkab.
Ogan Ilir
80% 100% Perencanaan
pembangunan
Bappeda,
Dalbang
Peningkatan
penerapan hasil
penelitian dan
pengembangan
iptek serta sistem
inovasi daerah
Menguatkan jejaring
penelitian dan
pengembangan
pembangunan
Program penelitian
dan Pengembangan
daerah
Kesesuaian antara RPJMD
dengan RKPD
80 % 90% Perencanaan
pembangunan
Bappeda
Hasil penelitian yang
ditindak lanjuti
40 70 Perencanaan
pembangunan
Bappeda
3 Terwujudnya
pelayanan publik
yang prima
Penerapan
reformasi birokrasi
dan peningkatan
layanan publik
Pengawasan Kinerja
Organisasi dan aparatur
Program
mengintensifkan
penanganan
pengaduan
masyarakat
Jumlah pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
100 100 Otda Inspektorat
Mengembangkan dan
meningkatkan kualitas
kerjasama
Program
pengembangan
kerjasama daerah
Jumlah kerjasama yang
dilakukan
8 37 Otda Bappeda,
Tapem,
dalbang
Mengembangkan
teknologi informasi dan
Program
pengembangan ,
Jumlah web site milik
pemda yang aktif
9 47 Komunikasi dan
informasi
Dishubkomin
fo, Bagian
312
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR OUTCOME KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
aplikasi telematika
dalam rangka e-
goverment
komunikasi , informasi
dan media massa
humas setda
Mengembangkan
jaringan infrastruktur
berbasis data spasial
Program pemetaan Data spasial 15 50 Tata Ruang Bappeda
Mengoptimalkan
penyelamatan dan dan
pelestarian dokumen
arsip daerah
Program
penyelamatan dan
pelestarian
dokumen/arsip daerah
Prosentase SKPD yang
menerapkan arsip secara
baku
45,83 65 Kearsipan Kantor
Perpustakaan
dan Arsip
daerah
Meningkatkan
kesadaran masyarakat
untuk memiliki
dokumen
kependudukan;
Program penataan
administrasi
kependudukan
Prosentase kepemilikan
KTP
75 90 Kependudukan
dan Capil
Disduk dan
Capil
Meningkatnya pelayanan
perizinan sesuai prinsif
pelayanan terpadu pro
investasi
Program penataan
administrasi
kependudukan
Prosentase kepemilikan
Akta Kelahiran
77 88 Kependudukan
dan Capil
Disduk dan
Capil
4 Terwujudnya
layanan
pendidikan untuk
semua
Peningkatan
kualitas layanan
kesehatan
.pendidikan,
kesejahteraan
sosial dasar
masyarakat
Terlaksananya
pendidikan bagi anak
usia dini (PAUD)
Program Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD)
Angka Partisipasi Kasar
PAUD
53,07 80 Pendidikan Diknas
Pelaksanaan penuntasan
wajib belajar 9 Tahun
Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
Angka Partisipasi Kasar
(APK) SD/MI/Paket A
100 100 Pendidikan Diknas
Angka Partisipasi Kasar
(APK) SMP/MTs/Paket B
100 100 Pendidikan Diknas
Angka Partisipasi Murni
(APM) SD/MI/Paket A
98 99 Pendidikan Diknas
Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP/MTs/Paket B
80,25 82,50 Pendidikan Diknas
313
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR OUTCOME KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
5 Meningkatnya
peran serta
masyarakat dalam
pengelolaan
pendidikan
Pemberantasan Buta
Aksara
Program Pendidikan
Non Formal
Angka Melek Huruf (Buta
Aksara)
99 100 Pendidikan Diknas
Jumlah pengunjung
perpustakaan
2000 4500 Perpustakaan Kantor
Perpustakaan
dan arsip
daeah
6 Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas SDM di
lingkungan
pendidikan
Peningkatan
kualitas layanan
kesehatan
.pendidikan,
kesejahteraan
sosial dasar
masyarakat
Meningkatkan mutu
tenaga pendidik
Program Peningkatan
Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Persentase pendidik &
tenaga kependidikan
berkualifikasi akademik
minimal S1/D4
80 100 Pendidikan Diknas
Meningkakan standar
kompetensi guru
Program Peningkatan
Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Persentase pendidik dan
tenaga kependidikan
bersertifikat profesi
72 100 Pendidikan Diknas
Rekrutmen tenaga guru Program Pembinaan
dan Pengembangan
Aparatur
Rasio Guru terhadap
murid
813 820 Otda BKD
7 Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas SDM
pelayanan
kesehatan
Peningkatan
kualitas layanan
kesehatan
.pendidikan,
kesejahteraan
sosial dasar
masyarakat
Melakukan pembinaan
dan pelaksanaan
regulasi pelayanan
kesehatan
Program Pelayanan
Kesehatan penduduk
miskin
Cakupan pelayanan dasar
masyarakat miskin
80 100 Kesehatan Dinkes
Cakupan pelayanan
kesehatan dasar
masyarakat miskin rawat
inap
80 100 Kesehatan Dinkes
Cakupan pelayanan gawat
darurat level 1 yang harus
diberikan sarana
100 100 Kesehatan Dinkes
314
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR OUTCOME KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
kesehatan di Kabupaten
Rekrutmen tenaga
kesehatan
Program Pembinaan
dan Pengembangan
Aparatur
Rasio dokter/penduduk 1 : 4389 1 : 2.508 Urusan otda BKD &
Dinkes
Rasio Tenaga
Medis/penduduk 1:4.120 1:2.508 Urusan otda BKD &
Dinkes
8 Meningkatnya
derajat kesehatan
masyarakat
Peningkatan
kualitas layanan
kesehatan
.pendidikan,
kesejahteraan
sosial dasar
masyarakat
Peningkatan kualitas
hidup masyarakat
Program Pendidikan
Kesehatan
Indek Pembangunan
Manusia
65,35 70 Pendidikan &
Kesehatan
Diknas/Dinke
s
Peningkatan kualitas
hidup masyarakat
Program Pendidikan
Kesehatan
Usia harapan hidup
64,39 66 Kesehatan Dinkes
Penurunan angka
kematian ibu dan angka
kematian bayi dan balita
Program Peningkatan
Pelayanan
Keselamatan Ibu dan
Anak
Angka Kematian ibu 7/10.000 2/10.000 Kesehatan Dinkes
Penurunan angka
kematian ibu dan angka
kematian bayi dan balita
Program Peningkatan
Pelayanan
Keselamatan Ibu dan
Anak
Angka kematian bayi
(Neonatus+bayi)
29 5 Kesehatan Dinkes
Penurunan penderita gizi
buruk
Program Perbaikan
Gizi Masyarakat
Prevalensi Balita bergizi
buruk
22 <17 Kesehatan Dinkes
9 Terjaminnya mutu
layanan kesehatan
Peningkatan
kualitas layanan
kesehatan
.pendidikan,
kesejahteraan
sosial dasar
masyarakat
Meningkatkan mutu
pelayanan dasar dan
rujukan
Program peningkatan
mutu pelayanan
kesehatan BLUD
Cakupan pelayanan
kesehatan dasar
masyarakat miskin
80 100 Kesehatan RSUD
Indek kepuasan layanan
rumah sakit
70 80 Kesehatan RSUD
315
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR OUTCOME KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
Cakupan sarana dan
prasarana rumah sakit
75 80 Kesehatan RSUD
Meningkatkan kualitas
ketersediaan sarana dan
prasarana kesehatan dan
kefarmasian
Program obat dan
perbekalan kesehatan
Cakupan ketersedian obat
, vaksin untuk pelayanan
kesehatan dasar di
puskesmas
100 100 Kesehatan Dinkes/RSUD
10 Meningkatnyanya
kesadaran
masyarakat untuk
berprilaku hidup
bersih dan sehat
Peningkatan
kualitas layanan
kesehatan
.pendidikan,
kesejahteraan
sosial dasar
masyarakat
Peningkatan upaya
preventif dan promotif
kesehatan
Program promosi
kesehatan dan
pemberdayaan
masyarakat
Rumah tangga yang ber-
PHBS
58% 80% Kesehatan Dinkes
Cakupan rumah sehat 90 100 Kesehatan Dinkes
Meningkatkan peran
serta masyarakat
dibidang kesehatan
Desa/kelurahan siaga aktif 80,5 100 Kesehatan Dinkes
11 Meningkatnya
kualitas hidup
masyarakat
Peningkatan
kualitas layanan
kesehatan
.pendidikan,
kesejahteraan
sosial dasar
masyarakat
Meningkatnya
kesejahteraan sosial
masyarakat
Program pendidikan
kesehatan
Meningkatnya Indek
pembangunan manusia
(IPM)
64,49
74 Pendidikan
Kesehatan
Diknas,
Dinkes,perin
dag. Skpd
terkait
Program Keluarga
Berencana
Cakupan Pasangan
Usia Subur yang isterinya
dibawah usia 20 tahun
100 100 Keluarga
Berencana
Badan KB &
KS
Cakupan sasaran
Pasangan Usia Subur
Menjadi Peserta KB
aktif
66 67,2 Keluarga
Berencana
Badan KB &
KS
Cakupan Pasangan
Usia Subur yang ingin ber-
15,5 12 Keluarga
Berencana
Badan KB &
KS
316
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR OUTCOME KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
KB tidak
Terpenuhi (Unmet Need)
Cakupan Anggota Bina
Keluarga
Balita (BKB) ber-KB
75,25 100 Keluarga
Berencana
Cakupan PUS Peserta KB
Anggota Usaha
Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera
(UPPKS) yang
ber-KB
82,52 100 Keluarga
Berencana
Badan KB &
KS
Pembinaan peran
masyarakat dalam
pelayanan KB/KR yang
mandiri
Ratio Petugas Lapangan
KeluargaBerencana/Penyu
luh Keluarga
Berencana (PLKB/PKB)
48:1 Keluarga
Berencana
Badan KB &
KS
Program
Pengembangan pusat
informasi dan
konseling KRR
Ratio Pembantu
Pembina Keluarga
Berencana (PPKBD)
1 : I 1 : I Keluarga
Berencana
Badan KB &
KS
Program pembinaan
Panti asuhan/Panti
Jompo
Persentase (%) panti
sosial skala
kabupaten/ kota yang
menyediakan
sarana prasarana
pelayanan kesejahteraan
sosial
1 1 Sosial Dinas Sosial
Program Pembinaan
pelayanan
kesejahteraan sosial
wahana kesejahteraan
sosial berbasis
masyarakat (WKSBM)
Persentase (%)
Wahana kesejahteraan
sosial berbasis
masyarakat
(WKBSM) yang
menyediakan
sarana prasarana
pelayanan kesejahteraan
sosial
1 1 Sosial Dinas Sosial
Program pelayanan
dan rehabilitasi
Persentase (%) 35 100 Sosial Dinas Sosial
317
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR OUTCOME KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
kesejahteraan sosial korban
bencana skala
kabupaten/
kota yang
menerima
bantuan sosial selama
masa
tanggap
darurat
Persentase (%)
korban
bencana skala
kabupaten/
kota yang
dievakuasi
dengan
menggunakan
sarana
prasarana
tanggap
darurat lengkap
55 100 Sosial Dinas Sosial
Program pembinaan
para penyandang cacat
dan trauma
Persentase (%)
penyandang
cacat fisik dan
mental serta
lanjut usia tidak
potensial yang
telah menerima
jaminan sosial
49 100 Sosial Dinas Sosial
12 Meningkatnya
partisipasi
angkatan kerja
Peningkatan
kualitas dan daya
saing tenaga kerja
daerah.
Meningkatkan
pengetahuan dan
ketrampilan tenaga kerja
daerah
• Program
Peningkatan
Kualitas dan
Produktivitas
Tenaga Kerja
• Program
Menurunnya angka
pengangguran
3,02 1,5 Tenaga Kerja Disnakertran
s
318
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR OUTCOME KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
Peningkatan
Kesempatan Kerja
peningkatan kualitas
dan produktifitas
tenaga kerja
Besaran tenaga kerja
Yang mendapatkan
pelatihan berbasis
kompetensi
0 25 Tenaga Kerja Disnakertran
s
Besaran tenaga kerja
Yang mendapatkan
Pelatihan berbasis
masyarakat
15 30 Tenaga Kerja Disnakertran
s
Besaran tenaga kerja
Yang mendapatkan
Pelatihan kewirausahaan
15 50 Tenaga Kerja Disnakertran
s
Membangun tata kelola
hubungan kerja antara
pemerintah, pengusaha
dan pekerja yang lebih
saling menguntungkan
dan manusiawi
Program peningkatan
kesempatan kerja
Besaran pencari kerja
yang terdaftar
Yang ditempatkan (%)
84,67 90 Tenaga Kerja Disnakertran
s
Besaran Kasus
Yang diselesaikan
Dengan Perjanjian
Bersama (PB)
100 100 Tenaga Kerja Disnakertran
s
13 Meningkatnya
pemberdayaan
ekonomi berbasis
sumberdaya lokal
Peningkatan
fasilitasi
pengembangan
wirausaha baru
Meningkatkan kualitas
pelaku sumberdaya
UMKM melalui fasilitasi
permodalan, promosi,
kerjasama usaha dan
informasi usaha
Program penciptaan
iklim usaha usaha
kecil menengah yang
kondusif,
Meningkatnya Prosentase
UMK (%)
74,86 85 Urusan Koperasi
dan Usaha Kecil
Menengah
Dinas
Koperasi .
UMKM,
Perindustrian
dan
Perdagangan
Meningkatkan
pembinaan koperasi dan
lembaga keuangan
mikro
Program peningkatan
kualitas kelembagaan
koperasi
Prosentase koperasi aktif
(persen)
60 72,5 Koperasi Dinas
Koperasi .
UMKM,
Perindustrian
dan
Perdagangan
319
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR OUTCOME KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
Perkembangan
pertumbuhan koperasi
2 5 Koperasi Dinas
Koperasi .
UMKM,
Perindustrian
dan
Perdagangan
Meningkatkan fasilitasi
pengembangan usaha
bagi pedagang/usaha
informal
Program perlindungan
konsumen dan
pengamanan
perdagangan
Program pembinaan
pedagang kaki lima
dan asongan
Cakupan bina kelompok
pedagang /usaha formal
(%)
0,8 1,5 Perdagangan Dinas
Koperasi .
UMKM,
Perindustrian
dan
Perdagangan
Program peningkatan
efisiensi perdagangan
dalam negeri
Kontribusi sektor
perdagangan terhadap
PDRB (%)
21,9 25,4 Perdagangan Dinas
Koperasi .
UMKM,
Perindustrian
dan
Perdagangan
Pengembangan industri
kreatif
Program penataan
struktur industri
Program
Pengembangan sentra
sentra industri
potensial
Cakupan bina kelompok
pengerajin
5 5 Perindustrian Dinas
Koperasi .
UMKM,
Perindustrian
dan
Perdagangan
Peningkatan
pemahaman dan
pendayagunaan
teknologi tepat guna
Program peningkatan
keberdayaan
masyarakat pedesaan
Gelar Teknologi Tepat
Guna
100% 100% Pemberdayaan
masyarakat dan
Desa
BPMPD
Mengembangkan usaha
ekonomi masyarakat
pedesaan
Program
pengembangan
lembaga ekonomi
pedesaan
Cakupan pelatihan
Bumdes
80 241 Pemberdayaan
masyarakat dan
Desa
BPMPD
320
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR OUTCOME KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
Pengembangan wisata
religi dan budaya
Meningkatnya jumlah
kunjungan wisata
pariwisata Dinas
Pariwisata
14 Bertambahnya
minat masyarakat
dan
investor/pelaku
usaha untuk
berinvestasi dan
mendirikan usaha
Peningkatan
efektifitas
pelayanan
investasi
Penyediaan data dan
informasi peluang
investasi yang akurat
Program perencanaan
pembangunan ekonomi
Penyusunan Blue Print
Peluang Investasi
1 1 Perencanaan
pembangunan
Bappeda
Meningkatnya pelayanan
perizinan sesuai prinsif
pelayanan terpadu pro
investasi
Program peningkatan
iklim investasi dan
realisasi investasi
Lama proses perijinan 14 4 otda KPTSP
15 Meningkatnya
pemerataan
pendapatan
masyarakat
Penanggulangan
kemiskinan dan
pengangguran
Percepatan
penanggulangan
kemiskinan
Program
Pemberdayaan Fakir
Miskin, Komunitas
Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) Lainnya
Menurunnya angka
kemiskinan
13,38 9 Sosial
Dinas Sosial,
Bappeda
Persentase PMKS yang
memperoleh bantuan
sosial
47 100 Sosial
Dinas Sosial,
Program
pemberdayaan
kelembagaan
kesejahteraan sosial
Persentase (%)
PMKS skala
Kabupaten/ Kota yang
menerima program
pemberdayaan sosial
melalui Kelompok Usaha
Bersama(KUBE) atau
Kelompok sosial ekonomi
sejenis lainnya
58 100 Sosial Dinas Sosial
Mengurangi kesenjangan
pendapatan perkapita
masyarakat
Program
Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif
Indek Gini 0,315 0,29 Urusan Koperasi
dan Usaha Kecil
Menengah
Skpd terkait
321
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR OUTCOME KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
UKM
Meningkatnya pendapatan
perkapita penduduk (juta)
12,7 15 Urusan Koperasi
dan Usaha Kecil
Menengah
Pertanian
Pariwisata
SKPD terkait
16 Meningkatnya
pertumbuhan
ekonomi
Pengembangan
Sektor Ekonomi
Potensial
Peningkatan produksi
usaha pertanian,
perkebunan, perikanan,
peternakan
Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
UMKMK
Pertumbuhan ekonomi
dengan migas
5,56 7 Pertanian
Urusan Koperasi
dan Usaha Kecil
Menengah
SKPD
pengampu
msl
perekonomia
n
Pertumbuhan ekonomi
tanpa migas
4,97 6 Pertanian
Urusan Koperasi
dan Usaha Kecil
Menengah
SKPD
pengampu
msl
perekonomia
n
Program Peningkatan
Produksi dan
Produktivitas Tanaman
Pangan
Produksi tanaman pangan Pertanian SKPD terkait
pertanian
Kontribusi tanaman
pangan terhadap PDRB
16,47 20 Pertanian SKPD terkait
pertanian
Jumlah produktivitas padi 3.800 4.400 Pertanian SKPD terkait
pertanian
Jumlah produktivitas
palawija
Jagung 4200 3.800
Kedele 1500 1.810
Ubi Kayu 28000 33.800
Kacang tanah 1.250
1.330
322
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR OUTCOME KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
Program Peningkatan
Produksi dan
Produktivtas
Hortikultura
Kontribusi holtikultura
terhadap PDRB
14,01 15 Pertanian SKPD terkait
pertanian
Jumlah produktifitas
sayuran dataran rendah
dan biofarmaka
Pertanian SKPD terkait
pertanian
Cabe 2.400 2.540
Kacang panjang 3.600 3.730
Kunyit 20.000 20.250
Jumlah produktivitas
holtikultura buah-buahan
unggulan
Nanas 44.200 44.650
Pepaya 20.000 20.500
Program Peningkatan
Produksi dan
Produktivitas
Perkebunan
Kontribusi perkebunan
terhadap PDRB
29,81 31 Pertanian Perbuntan,
Baplu
Produktivitas komoditas
perkebunan
Karet 1.007 1.060
Kelapa sawit 12.400 12.750
Tebu 9.850
Program Peningkatan
Produksi Hasil
Peternakan
Jumlah Produksi Daging
(ton) 2.380,35 2.925 Pertanian Disnakan
Jumlah produksi telur (
ton) 3261,27 4.295,95 Pertanian Disnakan
Kontribusi peternakan 12,42 14 Pertanian Disnakan
323
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR OUTCOME KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
terhadap PDRB
Program
Pengembangan
Perikanan Budidaya
Jumlah produksi
perikanan budidaya
8178,88 9941,48 Kelautan dan
Perikanan
Disnakan
Program
Pengembangan
Perikanan Tangkap
Jumlah produksi
perikanan tangkap
8606
10.983,05
Kelautan dan
Perikanan
Disnakan
Kontribusi perikann
terhadap PDRB
23,45 25 Kelautan dan
Perikanan
Disnakan
Pengembangan
ketersediaan
bahan pangan,
distribusi, akses,
mutu dan
keamanan pangan.
Mengembangkan
ketahanan pangan dan
agribisnis pertanian
guna mewujudkan
kedaulatan pangan
dalam rangka
pemenuhan kebutuhan
pangan dalam jumlah
yang memadai, tersedia
di setiap waktu,
beragam, bergizi
seimbang, bermutu,
aman, dan terjangkau
oleh daya beli
masyarakat
Program peningkatan
ketahanan pangan
Persentase ketersediaan
pangan utama
Ketahanan
pangan
Baplu
Beras 75 95 Ketahanan
Pangan
Baplu
Daging 50 65 Ketahanan
Pangan
Baplu
Telur 75 90 Ketahanan
Pangan
Baplu
Ikan 70 85 Ketahanan
Pangan
Baplu
324
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR OUTCOME KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
17 Meningkatkan
pemerataan
pembangunan
berwawasan
lingkungan.
Meningkatkan
penyediaan sarana
dan prasarana
pendukung
perekonomian
wilayah
Peningkatan jalan dan
jembatan diperkotaan
dan penghubung ke
sentra-sentra produksi
• Program
Pembangunan Jalan
dan Jembatan
• Program Peningkatan
Jalan dan Penggantian
Jembatan
• Program
Rehabilitasi/Pemelih
araan Jalan dan
Jembatan
• Program Inspeksi
Kondisi Jalan dan
Jembatan
Kondisi jalan mantap (%) 56 80 Pekerjaan
Umum
PU
Binamarga
Rehabilitasi jaringan
pengairan rawa dan
normalisasi sungai
• Program
Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan
Lainnya
• Program Penyediaan
dan Pengelolaan Air
Baku
• Program
Pengembangan,
Pengelolaan dan
Konservasi Sungai,
Danau dan Sumber
Daya Air Lainnya
Jaringan irigasi dalam
kondisi baik
37,9 50 Pekerjaan
Umum
PU Pengairan
18 Meningkatnya
layanan
infrastruktur dasar
perumahan dan
permukiman yang
berkelanjutan
Peningkatan
Akses terhadap
pelayanan dasar
Meningkatkan kualitas
sarana prasarana air
minum
Program Peningkatan
Kinerja Pengelolaan
Air Minum dan Air
Limbah
Akses masyarakat
terhadap air bersih yang
layak (%)
60 80 Perumahan PU Cipta
Karya
Meningkatkan kualitas
sarana prasarana
Program
Pengembangan Kinerja
Prosentase layanan 36,81 50 Perumahan Badan
Pertamanan
325
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR OUTCOME KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
persampahan Pengelolaan
Persampahan
sampah ke TPA (%) dan
Kebersihan
Kota
Meningkatkan kualitas
sarana prasarana air
limbah
Program Peningkatan
Kinerja Pengelolaan
Air Minum dan Air
Limbah
Akses masyarakat
terhadap sanitasi yang
layak
60 80 Perumahan PU Cipta
Karya
Meningkatkan
pemenuhan kebutuhan
bangunan gedung
pemerintah sesuai
standar
Program
Pembangunan dan
Pengelolaan Bangunan
Gedung serta
Pengembangan Jasa
Konstruksi
Jumlah kantor pemkab
terpadu yang sudah
terbangun
24 48 Perumahan PU Cipta
Karya
19 Terciptanya Kota
Sehat, Kompak dan
Cerdas
Peningkatan
penataan ruang
yang sesuai
dengan peraturan
yang berlaku
Meningkatkan
kesadaran masyarakat
dalam mematuhi
ketentuan peraturan
tentang rencana tata
ruang
Program Penataan
ruang
Ketaatan terhadap RTRW 65 80 Tata Ruang Bappeda
Tersedianya informasi
mengenai RTRW
Kabupaten beserta
rencana rincinya melalui
peta analog dan digital
6,29 15 Tata Ruang Bappeda
Penyediaan
sarana dan
prasarana
perkotaan
Meningkatkan sarana
dan prasarana
perhubungan
Program peningkatan
pengaturan lalu lintas
dan angkutan
Tersedianya fasilitas
perlengkapan jalan
50 80 perhubungan Dinas
perhubungan
kominfo
Menyediakan halte bagi
pengguna angkutan
umum
Tersedianya halte untuk
tempat tempat yang
dilayani angkutan umum
8 25 perhubungan Dinas
perhubungan
Menyediakan trotoar
bagi pejalan kaki dan
para pengguna sepeda
Peningkatan sarana
dan prasarana utilitas
umum
Tersedianya trotoar jalan
%
0,01 35 Pekerjaan
Umum
PU Cipta
karya
326
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR OUTCOME KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
Menyediakan sarana
lampu jalan dan lampu
taman
Peningkatan sarana
dan prasarana utilitas
umum
Tersedianya lampu jalan 200 400 Pekerjaan
Umum
Badan
Pertamanan
dan
kebersihan
kota
Menyediakan taman
hijau dari tingkat RT
sampai kecamatan
Program pengelolaan
ruang terbuka hijau
Tersedianya taman kota 0,05 5 Lingkungan
hidup
Badan
Pertamanan
dan
kebersihan
kota
Menyediakan akses
internet di tempat-
tempat umum
Program
Pengembangan
Komunikasi, Informasi
dan Media Massa
Tersedianya akses
internet ditempat umum
(titik hotspot)
0 50 Komunikasi dan
informasi
Dinas
perhubungan
kominfo
Menyediakan sarana
prasarana perlengkapan
gedung bagi kaum
dipabel
Program
Pembangunan dan
Pengelolaan Bangunan
Gedung serta
Pengembangan Jasa
Konstruksi
Tersedianya akses sarana
dan prasarana gedung
perkantoran bagi kau
dipabel
0,05 10 perumahan Dinas PU
Cipta Karya
20 Meningkatnya
usaha pelestarian
lingkungan hidup
Pengelolaan dan
konservasi
Sumber Daya
Alam dan
Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan
Hidup dan pengendalian
bencana
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Program
Cakupan pengawassan
terhadap AMDAL
100 100 Lingkungan
hidup
Dinas
Pertambanga
n Energi & LH
Luas lahan terbakar 12.297 0 Lingkungan
hidup
Perbuntan
BPBD
Program Ruang
Terbuka Hijau
Luas RTH Perkotaan (%) 3,98 20% Lingkungan
hidup
Perbuntan,
BPKK,
Bappeda
21 Meningatkatnya
Partisipasi
Masyarakat dalam
berpolitik, dan
berdemokrasi
Peningkatan jiwa
nasionalisme dan
sportifitas
Meningkatkan partisipasi
politik masyarakat
Program pendidikan
politik masyarakat
Partisipasi dalam pilkada 70% 80% Urusan
Kesatuan
Bangsa dan
Politik Dalam
Negeri
Setda,
Kesbangpol,
KPU
Kegiatan pembinaan
politik daerah
5 8 Urusan
Kesatuan
Bangsa dan
Politik Dalam
Setda,
Kesbangpol,
KPU,
327
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR OUTCOME KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
Negeri
Kegiatan pembinaan
terhadap LSM, ormas
dan OKP
2 5 Urusan
Kesatuan
Bangsa dan
Politik Dalam
Negeri
Setda,
Kesbangpol,
KPU
Menanamkan rasa
Nasionalisme di kalangan
generasi muda
Prog.Pengembangan
dan keserasian
kebijakan pemuda
Penyelenggaraan
Paskibraka
100 100 Urusan
kememudaan
dan olahraga
Dinas
Parbupora
Jumlah kegiatan
kepemudaan
9 20 Urusan
kememudaan
dan olahraga
Dinas
Parbupora
Menyediakan lapangan
olahraga ditiap
desa/kelurahan
Program peningkatan
sarana dan prasarana
olah raga
Tersedianya lapangan
olahraga tiap
desa/kelurahan
100 300 Kepemudaan
dan olahraga
Dinas
Parbudpora
22 Terciptanya
ketentraman,
ketertiban,
keamanan dan
kenyamanan
masyarakat
Peningkatan
Keamanan dan
ketertiban
masyarakat
Mengoptimalkan
kerjasama dengan aparat
hukum, tokoh
masyarakat dan toko
agama
Program Pemeliharaan
Kamtrantibmas dan
Pencegahan Tindak
Kriminal
Penurunan
Angka kriminalitas
9,16 5 Urusan
Kesatuan
Bangsa dan
Politik Dalam
Negeri
Setda,
Kesbangpol,
Pol PP dan
Kepolisian
Pembinaan penyandang
masalah sosial
masyarakat
Program pembinaan
eks penyandang
penyakit sosial (eks
napi, PSK, Narkoba dan
penyakit sosial lainnya
Cakupan pembinaan eks
penyandang penyakit
sosial (eks napi, PSK,
Narkoba dan penyakit
sosial lainnya
62 100 Urusan Sosial Dinas Sosial
23 Terciptanya
toleransi umat
beragama dan
kerukunan
masyarakat serta
Pemberdayaan
tokoh agama dan
tokoh masyarakat
Meningkatkan
Komunikasi antar Umat
beragama
Program
Pemberdayaan
Masyarakat untuk
Menjaga Ketertiban
dan Ketentraman serta
Jumlah konflik yang
bernuasa SARA
0 0 Urusan
Kesatuan
Bangsa dan
Politik Dalam
Bagian Kesra
Setda,
Kesbanglinm
as
328
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR OUTCOME KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
meningkatnya
pemahaman dan
pengamalan nilai-
nilai agama
Perlindungan
Masyarakat
Negeri
Peningkatan pelayanan
keagamaan
Program peningkatan
kapasitas aparatur
desa
Pembinaan guru tk/tpa
Penyelengaraan ibadah
haji
Penyelenggaran hari
besar
100 100 Urusan
Pemberdayaan
masyarakat
desa
Bagian Kesra
Setda
24 Terpeliharanya nilai
nilai budaya dan
kearifan lokal
Meningkatkan
utilitas budaya dan
kearifan lokal
Meningkatkan aktivitas
seni dan budaya
Program
Pengembangan Nilai
Budaya
Jumlah penyelenggaraan
festival seni dan budaya
5 7 Kebudayaan Dinas
Parbudpora
Jumlah sarana
penyelenggaraan seni dan
budaya
2 3 Kebudayaan Dinas
Parbudpora
Persentase benda, situs
dan kawasan cagar budaya
yang dilestarikan
20 40 Kebudayaan Dinas
Parbudpora
Menyediakan informasi
budaya dan kearifan lokal
Program pengelolan
kekayaaan budaya
Buku sejarah dan budaya
kabupaten Ogan ilir
100 100 Kebudayaan Dinas
Parbudpora
Terwujudnya kurikulum
pendidikan berbasis
akhlak mulia dan budaya
di sekolah
Progam peningkatan
mutu pendidik dan
tenaga kependidikan
Penerapan pendidikan
karakter dan nilai budaya
lokal pada sekolah
10 60 Pendidikan Dinas
Pendidikan
25 Terwujudnya
kepastian hukum
dan penegakan
HAM serta
peningkatan
kesadaran hukum
mayarakat
Peningkatan
kesadaran hukum
masyarakat
Menyebarluaskan dan
meningkatkan
pemahaman masyarakat
terhadap produk hukum
daerah
Program penataan
peraturan perundang-
undangan dan
pelayanan hukum
Aksesibilitas masyarakat
terhadap produk hukum
daerah
40 100 otda Bagian
Hukum dan
HAM
Edukasi aparat penegak
hukum peraturan daerah
dan peraturan
perundangan lainnya
Program peningkatan
kapasitas aparatur
Jumlah Polisi Pamong
Praja yang mengikuti
diklat PPNS
0 10 Urusan OTDA Kantor Satpol
PP
329
Program Pemerintah Daerah tiap tahunnya yang tersusun dalam Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) harus konsisten dengan program, indikator, outcame dan
SKPD penanggung jawab yang telah ditetapkan dalam perda RPJMD Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2016-2021, untuk itu agar janji-janji politik kepala daerah yang disampaikan kepada
masyarakat pada waktu kampanye dapat direalisasikan, maka program prioritas Kepala
daerah dalam rangka mencapai visi dan misi harus tercantum dalam dokumen RPJMD
sebagaimana disajikan pada tabel berikut.
TABEL 7.2
Penterjemahan Program Prioritas Kepala daerah ke dalam Program Pembangunan Daerah
No Program Kampanye Program 2016-2021 SKPD
1 Program Peningkatan kualitas dan
profesionalisme Aparatur Sipil
Negara dan sarana-prasarana
pemerintahan kabupaten,
kecamatan dan desa/kelurahan
Program Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur
BKD
Program Pendidikan
Kedinasan
BKD
Program Peningkatan sarana
dan Prasarana Perkantoran
PU Cipta karya
Bag. Perlengkapan
Setda
Tata
Pemerintahan
Program mengintensifkan
penanganan pengaduan
masyarakat
Inspektorat
Program Peningkatan dan
pengembangan pengelolaan
Keuangan daerah
BPKAD
Program Peningkatan
Kapasitas sumberdaya
Aparatur
Seluruh SKPD
2 Program Peningkatan kualitas
pelayanan kepada masyarakat baik
perizinan maupun non perizinan.
Program Pelayanan
administrasi perkantoran
Seluruh SKPD
Program Peningkatan
Kualitas Pelayanan Informasi
Bag. Humas
Protokol
KPST
3 Program Peningkatan kualitas,
sarana dan prasarana pendidikan
yang unggul dan bermartabat
Program Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD)
Diknas
Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun
Program Peningkatan
330
No Program Kampanye Program 2016-2021 SKPD
Pendidikan Non Formal
Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
4 Program Peningkatan kualitas
sarana dan prasarana kesehatan
termasuk RSUD yang berstandar
serta memantapkan Program
Keluarga Berencana dan Keluarga
Berkualitas.
Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan
RSUD
Program Pengadaan
Peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas
pembantu dan jaringannya
Dinas Kesehatan
Program Pengadaan
Peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit
jiwa/rumah sakit paru
paru/rumah sakit mata
Dinas Kesehatan
RSUD
Program Penanganan
Keluarga Berencana
Badan KB & PP
5 Program Peningkatan ketahanan
pangan dan agribisnis melalui
perluasan areal, intensifikasi dan
rehabilitasi pertanian, peternakan,
perikanan dan perkebunan
berbasis kearifan lokal
Program Peningkatan
Ketersediaan dan
Penanganan Daerah Rawan
Pangan
Baplu
Program Peningkatan
Penganekaragaman
Konsumsi Pangan dan
Peningkatan Keamanan
Pangan
Program Peningkatan
Produksi dan Produktivitas
Tanaman Pangan
Baplu
Perbuntan
Program Peningkatan
Produksi dan Produktivitas
Hortikultura
Program Peningkatan Nilai
Tambah, Daya Saing,
Pemasaran dan Industri
Hasil Pertanian
Program Peningkatan
Produksi dan Produktivitas
Perkebunan
Program Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Perkebunan
/ P2HP
Program Program
Pengembangan Sentra-
331
No Program Kampanye Program 2016-2021 SKPD
sentra Produksi Perkebunan
Program Peningkatan
Produksi Hasil Peternakan
Dinas Peternakan
dan Perikanan
Program Peningkatan
Pemasaran Hasil Produksi
Peternakan
Program Optimalisasi
Pengolahan dan Pemasaran
Produksi Perikanan
Program Pengembangan
Perikanan Budidaya
Program Pengembangan
Perikanan Tangkap
6 Program pembinaan,
pemberdayaan dan peningkatan
daya saing produk industri
kerajinan rakyat
Program Pengembangan
Industri Kreatif
Koperindag
7 Program Peningkatan investasi
penanaman modal di daerah.
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif UKM
Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi
7 Program Pembangunan,
peningkatan dan pemeliharan
infrastruktur wilayah jalan,
jembatan dan irigasi yang
menjangkau sampai perdesaan.
Program Pembangunan Jalan
dan Jembatan
PU Bina Marga
Program Peningkatan Jalan
dan Penggantian Jembatan
Program
Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan dan Jembatan
Program Inspeksi Kondisi
Jalan dan Jembatan
Program Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya
PU Pengairan
8 Program pengelolaan SDA, Energi
dan Mineral yang bewawasan
lingkungan dan berkelanjutan.
Program Pengembangan,
Pengelolaan dan Konservasi
Sungai, Danau dan Sumber
Daya Air Lainnya
Distamben LH
9 Program Pembinaan politik dan
demokrasi,
Program Peningkatan
Pendidikan Politik
Masyarakat
Kesbanglinmas
332
No Program Kampanye Program 2016-2021 SKPD
10 Program Peningkatan
ketentraman, ketertiban dan
keamanan masyarakat.
Program Pemberdayaan
Masyarakat untuk Menjaga
Ketertiban dan Ketentraman
serta Perlindungan
Masyarakat
Kesbanglinmas
Program Pemeliharaan
Kamtrantibmas dan
Pencegahan Tindak Kriminal
11 Program Pembangunan sosial, seni
budaya, pariwisata, pemuda dan
olahraga.
Program Pemberdayaan
Fakir Miskin, Komunitas
Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya
Dinas Sosial
Program Pengelolaan
Keragaman Budaya
Dinas pariwisata
pemuda dan
olahraga
Program Pengelolaan
Kekayaan Budaya
Program Peningkatan Peran
Serta Kepemudaan
12 Program peningkatan daya saing
mutu dan keterampilan tenaga
kerja.
Program Peningkatan
Kualitas dan Produktivitas
Tenaga Kerja
Disnakertrans
13 Program Pembinaan kehidupan
keagamaan dan kerukunan antar
umat beragama.
Program Pemberdayaan
Masyarakat untuk Menjaga
Ketertiban dan Ketentraman
serta Perlindungan
Masyarakat
Kesbangpol
14 Program Pengembangan
kesadaran dan ketaatan Hukum
dan HAM dan menghindari
terjadinya praktek KKN.
Bagian Hukum dan
HAM
Sumber : Hasil Analisa Bahan Kampanye
338
BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KERANGKA
PENDANAAN
RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021 memuat indikasi program prioritas yang
mendukung langsung pencapaian visi dan misi Bupati Ogan Ilir. Indikasi rencana
program prioritas dengan kerangka pendanaan tahun 2016-2021 adalah sebagaimana
pada Tabel 8.1 berikut:
339
366
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk
memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian
visi misi kepala daerah dan wakil kepala daerah dari sisi
penyelenggaraan pemerintahan daerah pada akhir periode masa
jabatan. Hal ini ditunjukkan dengan akumulasi pencapaian
indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau
indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun, sehingga
kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat
dicapai.
lndikator kinerja daerah secara teknis pada dasarnya
dirumuskan dengan mengambil indikator dari program prioritas
yang telah ditetapkan (outcome) atau kompositnya (impact). Suatu
indikator kinerja daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasil
analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja
program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah
berkenaan setelah program dan kegiatan prioritas ditetapkan.
Selanjutnya, indikator kinerja daerah dibagi menjadi 3 (tiga) aspek
yaitu aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum,
serta aspek daya saing daerah.
Aspek kesejahteraan masyarakat merupakan suatu kondisi
yang menggambarkan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial,
seni budaya, dan olah raga yang diukur melalui indikator makro
sebagai indikator gabungan (komposit) dari berbagai kegiatan
pembangunan ekonomi sosial antara lain laju pertumbuhan
ekonomi, inflasi, persentase penduduk miskin, Tingkat
Pengangguran Terbuka, Indeks Williamson, Indeks Pembangunan
Manusia (IPM).
Aspek Pelayanan Umum merupakan segala bentuk pelayanan
yang dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan
urusan baik wajib maupun pilihan sebagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat seperti infrastruktur dasar baik fisik
367
maupun sosial antara lain kondisi jalan kabupaten, kondisi jaringan
irigasi, rasio elektrifikasi rumah tangga, tingkat pelayanan air bersih
perkotaan dan pedesaan, Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 KH,
Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH, prevalensi gizi buruk,
Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat SD, SMP dan SMA, rata-rata
lama sekolah.
Aspek Daya Saing Daerah merupakan indikator yang
mengukur kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai
pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan.
Indikator yang diukur antara lain produktivitas total daerah, Nilai
Tukar Petani, dan lama pelayanan perizinan.
Tabel penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian
Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Ogan Ilir
sebagaimana tertuang pada Tabel 9.1.
368
Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Ogan Ilir
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Kondisi
Awal
Perencana
an (Tahun
2015)
TARGET Kondisi Akhir
Perencanaan
(2021) 2016 2017 2018 2019 2020
I. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
1.1 Fokus Kesejahteraan dan
Pemerataan Ekonomi
Pertumbuhan PDRB
Dengan Migas % 4,61 5 5,5 6,5 6,75 7 7
Tanpa Migas % 4,61 4,97 5 5,5 5,75 6 6
1.2 Laju Inflansi
Dengan Migas % 4,61 4,82 4,50 4,25 4,00 3,75 3,75
Tanpa Migas % 4,80 4.40 4,20 4,00 3,60 3,60
1.3 Indeks Gini 0,369 0,315 0,314 0,312 0,30 0,29 0,29
1.4 Prosentase penduduk miskin % 13,38 13,36 12 11 10 9 9
1.5 Angka Pengangguran % 3,02 3,03 3,03 2,75 2,50 2 2
1.6 Indek Pembangunan Manusia Indek 65,35 65,75 66 67 68 69 70
II Fokus Kesejahteraan Sosial
2.1 Pendidikan
2.1.1 Angka Melek Huruf Persen 98,89 99 99,25 99,50 99,75 100 100
2.1.2 Angka Rata-rata lama sekolah Tahun 7,82 7,90 7,95 8,0 8,50 9 9,5
APK SD/MI/PAKET A % 108,93 100 100 100 100 100 100 APK SMP/MTs/PAKET B % 94,66 100 100 100 100 100 100 APM SD/SDLB/MI/PAKET A % 98 98 98,10 98,25 98,50 98,75 99 APM SMP/MTS/PAKET B % 80,25 80,25 80,50 81 81,5 82 82,50
369
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Kondisi
Awal
Perencana
an (Tahun
2015)
TARGET Kondisi Akhir
Perencanaan
(2021) 2016 2017 2018 2019 2020
2.2 Kesehatan
Jumlah Kematian Bayi Orang 21 10 9 8 7 6 5
Angka Harapan Hidup Tahun 64,58 64,60s 64,64 65 65,41 65,64 66
Persentase Balita Gizi Buruk % <1 <1 <1 <1 <1 <1
III Fokus Budaya dan Olahraga
3.1 Jumlah Grup kesenian buah 1 1 2 2 2 2 2
Aspek Pelayanan Umum
I Fokus layanan Urusan Wajib
1.1 Pendidikan
1.1.1 Pendidikan Dasar
a Angka Partisipasi Sekolah orang 928,28
929 930 935 940 945 950
b Rasio Ketersediaan sekolah
terhadap penduduk usia sekolah
orang 54,57
54,60 54,75 55 55,25 55,50 55,75
c Rasio Guru terhadap murid Jml
guru/1.000
murid
pendidikan
dasar
812,99
813 814 816 817 819 820
d Rasio Guru terhadap murid
perkelas rata-rata
orang 0,03
0,04 0,05 0,06 0,07 0,09 0,11
1.1.2 Penduduk yang berusia>15
tahun melek huruf (tidak buta
aksara)
Persen 98,52 99,00 99,25 99,50 99,75 100 100
370
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Kondisi
Awal
Perencana
an (Tahun
2015)
TARGET Kondisi Akhir
Perencanaan
(2021) 2016 2017 2018 2019 2020
1.1.3 Pendidikan anak usia dini
(PAUD)
1.1.3a Angka Partisipasi Kasar APK
(PAUD)
Persen 53,07 60 65 70 75 80 80
1.1.4 Angka putus sekolah
1.1.4a Angka putus sekolah (APS)
SD/MI
persen 0,05 0,050 0,050 0,045 0,040 0,035 0,030
1.1.4b Angka putus sekolah (APS)
SMP/MTS
Persen 0,05 0,070 0,065 0,060 0,055 0,050 0,045
1.1.5 Angka kelulusan
1.1.5a Angka kelulusan (AL) SD/MI Persen 100 100 100 100 100 100 100
1.1.5b Angka kelulusan (AL) SMP/MTS Persen 100 100 100 100 100 100 100
1.1.5c Angka melanjutkan (AM) dari
SD/MI ke SMP/MTS
Persen 95,38
96,60 96,60 96,65 96,70 96,75 96,80
1.1.5d Angka melanjutkan (AM) dari
SMP/MTS ke SMA/SMK/MA
persen 94,17
94,25 94,50 94,75 95 95,25 95,25
1.1.5e Guru yang memenuhi kualifikasi
S1/D IV
Orang 76,89 80 80 85 90 100 100
1.2 kesehatan
1.2.1. Rasio posyandu per satuan balita Rasio 1 : 130 1 : 122 1:116 1:110 1:105 1:100
1.2.2 Cakupan poskesdes perdesa persen 83,82 84 87,14 90,46 93,78 97,10 100
1.2.3 Rasio rumah sakit persatuan
penduduk
Rasio 1:201.914 1:201.914 1:134.609 1:134609 1:134609 1:100957 1:100957
1.2.4 Rasio dokter persatuan
penduduk
Rasio 1:4.389 1:4.389 1:3.542 1:3.155 1:2.905 1:2.692 1:2.508
1.2.5 Rasio tenaga medis persatuan
penduduk
Rasio 1:4.120 1:4.120 1:3.542 1:2.884 1:2.692 1:2.589 1:2.508
371
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Kondisi
Awal
Perencana
an (Tahun
2015)
TARGET Kondisi Akhir
Perencanaan
(2021) 2016 2017 2018 2019 2020
1.2.6 Cakupan komplikasi kebidanan
yang ditangani
Persen 86,2 88 90 91 92 93 94
1.2.7 Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kopetensi kebidanan
Persen 90 95 96 97 98 99 100
1.2.8 Cakupan balita gizi buruk yang
mendapatkan perawatan
Persen 100 100 100 100 100 100 100
1.2.9 Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit
TBC BTA
Persen 51,5 100 100 100 100 100 100
1.2.10 Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit
DBD
Persen 100 100 100 100 100 100 100
1.2.11 Cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat
miskin
Persen 80 80 85 90 95 100 100
1.2.12 Cakupan puskesmas Persen 156,52 156,52 156,52 156,52 156,52 156,52 156,52
1.2.13 Cakupan puskesma spembantu Persen 106,25 106,25 106,25 106,25 106,25 106,25 106,25
1.2.14 Cakupan kunjungan bayi prersen 95 95 96 97 98 100 100
1.2.15 Cakupan desa/kelurahan
universal children immunization
Persen 97,5 100 100 100 100 100 100
1.3 Pekerjaan umum
1.3.1 Kondisi Jalan Mantap Persen 56 60 65 70 73 75 75
1.3.2 Persentase rumah tinggal
bersanitasi
Persen 50 55 60 65 70 80 80
1.3.3 Rasio tempat pembuangan
sampah (TPS) persatuan
pendudukan
Rasio 0,69 0,70 0,72 0,75 0,78 0,80 0,85
372
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Kondisi
Awal
Perencana
an (Tahun
2015)
TARGET Kondisi Akhir
Perencanaan
(2021) 2016 2017 2018 2019 2020
1.3.4 Rumah Tidak Layak Huni Persen 51,75 60 65 70 75 80 85
1.3.5 Drainase dalam kondisi
baik/pembuangan aliran air
tidak tersumbat
Persen 20 25 30 35 40 45 45
1.3.6 Luas irigasi kabupaten dalam
kondisi baik
Persen 22,32 25 30 35 40 45 45
1.4 Perumahan
1.4.1 Persentase rumah tangga
pengguna air bersih
Persen 56,40 60 65 70 75 80 80
1.4.2 Rumah tangga bersanitasi Persen 55,50 60 60,5 70 75 80 80
1.4.3 Lingkungan pemukiman kumuh Persen 9,29 9,29 10 12 13 15 15
1.5 Penataan ruangan
1.5.1 Rasio ruang terbuka hijau
persatuan luas wilayah ber
HPL/HGB
rasio 15,89 15,89 16 17 18 20 20
1.6 Perencanaan pembangunan
1.6.1. Tersedianya dokumen
perencanaan RPJPD yang telah
ditetapkan dengan perda
Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
1.6.2 Tersedinya dokumen
perencanaan RPJMD yang telah
ditetapkan dengan perda
Ada/tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
1.6.3 Tersedianya dokumen
perencanaan RKPD yang telah
ditetapkan dengan perkada
Ada/tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
1.6.4 Persentase keselarasan
penjabaran program RPJMK ke
persen 60 75 80 100 100 100 Ada
373
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Kondisi
Awal
Perencana
an (Tahun
2015)
TARGET Kondisi Akhir
Perencanaan
(2021) 2016 2017 2018 2019 2020
dalam RKPD
1.7 Perhubungan
1.7.1 Rasio ijin trayek 0,8 0,9 1 1 1 1 1
1.7.2 Jumlah uji kir angkutan umum rasio 0,3 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
1.7.3 Jumlah terminal angkutan umum Jumlah 1 1 1 1 1 1 1
1.7.4 Persentase kepemilikan KIR
angkutan umum
Persen 28 30 40 50 60 70 80
1.7.5 Lama pengujian kelayakan
angkutan umum (KIR)
Menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit
1.7.6 Jumlah Halte Permanen Jumlah 0 0 0 2 2 2 6
1.7.7 Jumlah Masterplan bid
Perhubungan
Jumlah 0 0 1 2 3 0 3
1.8 Lingkungan hidup
1.8.1 Persentase penurunan beban
pencemaran
persen 5 5 5 5 5 5 5
1.8.2 Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan amdal
persen 100 100 100 100 100 100 100
1.8.3 Persentase sampah yang
dibuang ke TPA
persen 50 50 45 40 35 30 30
1.8.4 Persentase pengurangan
kebakaran hutan dan lahan
persen 90 90 87 85 83 80 80
1.8.5 Jumlah sekolah adiwiyata Sekolah 1 1 2 3 4 5 15
1.8.6 Ketersediaan data dan informasi
lingkungan yang dapat diakses
masyarakat
Dokumen 1 1 1 1 1 1 5
1.8.7 Persentase capaian penilaian
adipura
persen 50 60 70 80 90 100 100
1.8.8 Persentase pengelolaan RTH persen 75 78,75 82,5 86,25 90 90
374
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Kondisi
Awal
Perencana
an (Tahun
2015)
TARGET Kondisi Akhir
Perencanaan
(2021) 2016 2017 2018 2019 2020
1.9 Kependudukan dan catatan sipil
1.9.1 Persentase pendudukan ber KTP
persatuan pendudukan
Persen 73,35 75 76 77 85 95 95
1.9.2 Persentase bayi berakte
kelahiran
Persen 70 77 79 82 85 88 88
1.9.3 Pasangan berakte nikah pasang 25 25 50 75 80 85 85
1.9.4 Persentase kepemilikan KTP Persen 70 75 80 85 90 95 95
1.9.5 Kepemilikan akta kelahiran per
1000 penduduk
Persen 15,52 60 65 70 75 80 80
1.9.6 Ketersedian database
kependudukan berskala provinsi
Ada/tidak
ada
ada ada ada ada ada ada ada
1.9.7 Penerapan KTP nasional
berbasis NIK
Sudah/
belum
sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah
Pengendalian Kependudukan
1.9.10 Jumlah sosialisasi dan
desiminasi kebijakan dan
strategi pengendalian
kependudukan di tingkat
provinsi dan kabupaten
Persen 100 100 100 100 100 100 100
1.9.11 Jumlah kegiatan penyerasian
kebijakan penduduk dengan
lintas sektor ditingkat provinsi
dan Kabupaten
Persen 100 100 100 100 100 100 100
1.9.12 Jumlah sosialisasi kebijakan
dampak kependudukan
Persen 100 100 100 100 100
1.9.13 Peningkatan kerjasama
pendidikan kependudukan
Persen 100 100 100 100 100
375
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Kondisi
Awal
Perencana
an (Tahun
2015)
TARGET Kondisi Akhir
Perencanaan
(2021) 2016 2017 2018 2019 2020
1.10 Pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak
1.10.1 Persentase partisipasi
perempuan dilembaga
pemerintah
Persen 4,16 4,16 4,5 5 5,5 6 6
1.10.2 Persentase partisipasi
perempuan dilembaga swasta
Persen 2,91 2,91 3 3,5 4 4,5 5
1.10.3 Rasio KDRT rasio 0,017 0,017 0,016 0,015 0,014 0013 0,012
1.10.5 Partisipasi angkatan kerja
perempuan
persen 95 95,2 95,4 95,6 96 96
1.10.6 Penyelesaian pengaduan
perlindungan perempuan dan
anak dari tindakan kekerasan
Persen 100 100 100 100 100 100 100
1.11 Keluarga berencana dan
keluaraga sejahtera
1.11.1 Rata-rata jumlah anak
perkeluarga
Rata-rata 2 2 2 2 2 2 2
1.11.2 Persentase akseptor KB persen 70,3 70,5 70,8 71,5 72 72
1.11.3 Cakupan peserta KB aktif Persen 70,3 70,35 70,5 70,8 71,05 72 72
1.11.4 Persentase keluarga pra
sejahtera dan keluarga sejahtera
1
Persen 64 62,5 60 58 56 56
1.11.5 Cakupan PUS yang istri nya
dibawah 20 tahun
persen 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5
1.11.6 Cakupan sasaran PUS menjadi
peserta KB aktif
persen 60 66 66,2 66,5 67 67,2 67,2
1.11.7 Cakupan PUS yang ingin ber KB
tidak terpenuhi (unmeet need)
persen 15,5 15,25 15 14 13 12 12
376
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Kondisi
Awal
Perencana
an (Tahun
2015)
TARGET Kondisi Akhir
Perencanaan
(2021) 2016 2017 2018 2019 2020
1.11.8 Cakupan bina keluarga balita
(BKB) ber KB
Persen 70 75 80 85 90 95 100
1.11.9 Cakupan PUS peserta KB
anggota usaha peningkatan
pendapatan keluarga sejahtera
(UPPKS) yang ber KB
Persen 100 100 100 100 100 100 100
1.11.10 Cakupan PLKB/PKB disetiap
desa/kelurahan
Rasio 1/2 1/2 1/2 1/2 1/2 1/2 1/2
1.11.11 Cakupan penyedian alat, obat
kontrasepsi
50 50 50 50 50
- Keluarga pra sejahtera Persen 30 30 30 30 30 30 30
- %Ks I swasta Persen 20 20 20 20 20 20 20
- Pemerintah daerah Persen 50 50 50 50 50 50 50
1.11.12 Cakupan PPKBD Disetiap
Desa/kelurahan
Persen 30 30 100 100 100 100 100
1.11.13 Cakupan penyediaan informasi
data mikro keluarga disetiap
desa/kelurahaan
Persen 25 45 65 85 100 100 100
1.12 Sosial
1.12.1 Jumlah PMKS yang memperoleh
bantuan sosial
orang 1.942 734 807 888 977 1074 1074
1.12.3 Persentase penanganan
penyandang masalah
kesejahteraan sosial
persen 10 10,86 11,96 13,14 14.45 15,90 17,49
Sarana sosial seperti panti
asuhan, panti jompo dan panti
rehabilitasi
buah 1 1 1 1 1 1 1
377
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Kondisi
Awal
Perencana
an (Tahun
2015)
TARGET Kondisi Akhir
Perencanaan
(2021) 2016 2017 2018 2019 2020
1.13 Ketenagakerjaan
1.13.1 Angka partisipasi angkatan kerja jiwa 76 77 78 79 79 79
1.13.2 Persentase kasus yang
diselesaikan dengan perjanjian
bersama
angka 100 100 100 100 100 100 100
1.13.3 Tingkat partisipasi angkatan
kerja
Persen 72,37 74,07 75 75,05 76 77 77
1.13.4 Tingkat penganguran terbuka persen 3,03 3,03 3,02 3 2,95 2,9 2,9
1.13.5 Persentase keselamatan dan
perlindungan
Persen 10 10 15 20 25 30 30
1.13.6 Persentase perelisihan buruh
dan pengusaha terhadap
kebijakan pemerintah daerah
Persen 8 8 11 15 18 20 20
1.14 Koperasi usaha kecil dan
menengah
1.14.1 Persentasi koperasi aktif Persen 55,94 60 62,5 65 67,5 70 72,5
1.14.2 Persentase usaha mikro dan
kecil
Persen 74,86 75 80 82 83 84 85
1.14.3 Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Jumlah
8.294
8.899 9.567 10.332 11.211 12.177
1.14.4 Jumlah BPR/LKM jumlah 2 2 2 2 3 3 3
1.14.5 Usaha mikro dan kecil Jumlah 14.339
14.450 19.200 22.000 23.500 23.300 27.000
1.15 Penanaman modal
1.15.1 Jumlah investor berskala
nasional (PMDN/PMA)
Jumlah 13 13 13 13 14 14 14
1.15.2 Kenaikan/penurunan nilai
realisasi PMDN (milyar rupiah )
Persen 3,5 3,5 3,7 4 4,5 4,7 5
378
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Kondisi
Awal
Perencana
an (Tahun
2015)
TARGET Kondisi Akhir
Perencanaan
(2021) 2016 2017 2018 2019 2020
1.16 Kebudayaan
1.16.1 Jumlah penyelenggaraan festival
seni dan budaya
Jumlah 5 5 5 5 7 7 7
1.16.2 Jumlah sarana penyelenggaraan
seni dan budaya
jumlah 2 2 2 3 3 3 3
1.16.3 Persentase benda, situs dan
kawasan cagar budaya yang
dilestarikan
persen 28 28 28 30 35 40 40
1.7 Kepemudaan dan olaraga
1.17.1 Jumlah organisasi pemuda Jumlah 47 47 47 50 50 55 55
1.17.2 Jumlah organisasi olaraga Jumlah 18 18 18 19 19 20 20
1.17.3 Jumlah kegiatan kepemudaan Jumlah 9 9 9 10 10 20 20
1.17.4 Jumlah kegiatan olaraga Jumlah 7 7 7 8 8 9 9
1.17.5 Lapangan olahraga jumlah 603 603 605 605 610 610 610
1.18 Kesatuan bangsa dan politik
dalam negeri
1.18.1 Kegiatan pembinaan terhadap
LSM, ormas dan OKP
Jumlah
kegiatan
2 2 3 4 4 5 5
1.18.2 Kegiatan pembinaan politik
daerah
Jumlah
kegiatan
5 5 7 7 7 8 8
1.18.5 Jumlah LSM Jumlah 60 60 66 73 81 99 99
1.19 Otonomi daerah, pemerintah
umum, administrasi keuangan
daerah, perangkat daerah.
Kepegawian dan persandian
1.19.1 Rasio jumlah polisi pamong
praja per 10.000 penduduk
Orang 5/10.000 5/10.000 6/10.000 7/10.000 8/10.000 9/10.000 5/10.000
1.19.2 Jumlah linmas per 10.000 Rasio
379
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Kondisi
Awal
Perencana
an (Tahun
2015)
TARGET Kondisi Akhir
Perencanaan
(2021) 2016 2017 2018 2019 2020
penduduk
1.19.3 Pertumbuhan ekonomi Persen
- Dengan migas persen 5,56 5,56 6 6,5 6,75 7 7
- Tanpa migas persen 4,97 4,97 5 5,5 5,75 6 6
1.19.4 kemiskinan 100- angka
kemiskinan
86,64 86,64 87 88 89 90 90
1.19.5 Sistem informasi pelayanan
perizinan dan administrasi
pemerintah
Ada/tidak Tidak ada Tidak ada Tidak ada
ada ada ada ada
1.19.6 Persentase penegakan PERDA Persen 40 40 45 50 55 70 75
1.19.7 Tingkat penyelesaian
pelanggaran K3 (ketertiban,
ketemtraman, keindahan )di
kabupaten
persen 70 70 75 80 80 85 85
1.20 Ketahanan pangan
1.20.1 Persentase ketersediaan pangan utama
Beras Persen 75 75 80 85 90 95 95
Daging Persen 50 50 55 60 65 65 65
Telur Persen 75 75 80 85 90 90 90
Ikan persen 70 70 75 80 85 85 85
1.21 Pemberdayaan masyarakat
dan desa
1.21.1 Rata-rata jumlah kelompok
binaan lembaga pemberdayaan
masyarakat (LPM)
Rata-rata
1.21.2 Jumlah LSM yang aktif Jumlah 55,94 60 66 73 81 99 99
1.21.3 Persentase PKK yang aktif Persen 100 100 100 100 100 100 100 1.21.4 persentase posyandu aktif Persen 97,5 97,25 98 99 100 100 100
380
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Kondisi
Awal
Perencana
an (Tahun
2015)
TARGET Kondisi Akhir
Perencanaan
(2021) 2016 2017 2018 2019 2020
1.21.6 Persentase pemeliharaan pasca
program pemberdayaan
masyarakat
Persen 40 40 45 60 70 75 75
1.22 statistik
Buku kabupaten dalam angka Ada/tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Buku PDRB kabupaten Ada/tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 1.22 kearsipan
1.22.1 Persentase SKPD yang
mengelola arsip secara baku
Persen 54 60 70 80 90 100 100
1.22.2 Peningkatan SDM pengelola
kearsipan
Jumlah
kegiatan
1 1 1 2 2 3 3
1.23 Komunikasi dan informasi
1.23.1 Jumlah jaringan komunikasi Jumlah 76 76 80 90 100 100 100
1.23.2 Jumlah surat kabar nasional Jumlah 2 2 2 2 2 2 2
1.23.3 Jumlah surat kabar daerah Jumlah 8 8 8 9 9 10 10
1.23.4 Jumlah penyiaran radio 2 2 2 2 3 3 3 3 1.23.5 Keberadaan website milik
pemerintah daerah
Ada/tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
1.23.6 Jumlah pelaksanaan
pameran/expo
kali 9 9 9 10 11 12 12
1.24 Perpustakaan
1.24.1 Jumlah perpustakaan Buah 121 140 160 175 200 215 215
1.24.2 Jumlah pengunjung
perpustakaan pertahun
Orang 1524 2000 2500 3000 4000 4500 4500
1.24.3 Koleksi buku yang tersedia di
perpustakaan daerah
Jumlah
buku
2822 3000 3100 3500 4000 5000 5000
381
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Kondisi
Awal
Perencana
an (Tahun
2015)
TARGET Kondisi Akhir
Perencanaan
(2021) 2016 2017 2018 2019 2020
II Fokus layanan urusan pilihan
2.1 Pertanian
1. Jumlah produktivitas padi Ton/ha 3800 3900 4.100 4.200 4.300 4.400 4.400
2. Jumlah produktivitas palawija
Jagung Ton/ha 4200 4.300 4.400 4.500 4.600 3.800 3.800
Kedele Ton/ha 1500 1.550 1.600 1.750 1.780 1.810 1.810
Ubi Kayu Ton/ha 28000 28.500 29.800 30500 32.500 33.800 33.800
Kacang tanah Ton/ha 1.250
1.270 1.280 1.290 1.310 1.330 1.330
3. Jumlah produktifitas sayuran
dataran rendah dan
biofarmaka
Cabe 2.400 2.430 2.460 2.500 2.540 2.540 2.540
Kacang panjang 4.980 5.150 5.300 5.500 5.950 5.950 5.950
Kunyit 20.000 20.050 20.100 20.150 20.250 20.250 20.250
4. Jumlah produktivitas
holtikultura buah-buahan
unggulan
Ton/ha
Nanas Ton/ha 68.500 69.000 71.000 72.150 74.000 79.000 80000
Pepaya Ton/ha 20.000 20.050 20.150 20.300 20.500 20.500 21.000
5. Produktivitas komoditas
perkebunan
Karet Ton/ha 1.007 1.017 1.030 1.045 1.060 1.060
Kelapa sawit Ton/ha 167,19 168,5 169,8 170,500 172.000 172.000
382
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Kondisi
Awal
Perencana
an (Tahun
2015)
TARGET Kondisi Akhir
Perencanaan
(2021) 2016 2017 2018 2019 2020
Tebu Ton/ha 32,6 33,5 35,6 37,5 39,5 40,9
2.1.2 Kontribusi sektor pertanian
terhadap PDRB
persen 74,94 75 75,5 76 76,5 76,75 77
2.1.3 Kontribusi sektor perkebunan
terhadap PDRB
Persen 29,81 29 29,25 29,50 30 30 30
2.1.4 Kontribusi sektor pertanian
(palawija) terhadap PDRB
Persen 14,04 14,25 14,50 14,75 15 15 15
2.1.5 Cakupan bina kelompok tani Persen 20,31 22,34 24,57 27,03 29,73 29,73 32,7
2.1.6 Kontribusi produksi kelompok
petani terhadap PDRB
Persen 0,57 0,63 0,69 0,76 0,84 0,84 0,92
2.3 Energi Sumberdaya Mineral
2.3.1 Rasio elektrifikasi rumah tangga
kurang mampu
Persen 90 92,5 95 96 97 98 100
2.4 Kelautan dan perikanan
2.4.1 Produksi perikanan budidaya Ton
pertahun
8.178,88
8.178,88
8.587,83
9.017,22
9.468,08
9.941,48
9.941,48
2.4.2 Konsumsi ikan Kg/kapita/t
hn
53,83
53,83
55,69
57,61
59,60
59,60
63,78
2.5 pariwisata
2.5.1 Kunjungan wisata Persen 20.207 20.500 21.000 21.500 22.000 22.000
2.6 perdagangan
2.6.1 Kontribusi sektor perdagangan
terhadap PDRB
Persen 25,5 25,5 26 26,5 27 27,5 30
2.6.2 Cakupan bina kelompok
pedagang/ usaha informal
persen 0,80 0,80 0,85 0,90 0,95 1 1,5
2.7 perindustrian
2.7.1 Kontribusi sektor industri Persen 21,9 21,9 22,3 23 23,7 24,9 25,4
383
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Kondisi
Awal
Perencana
an (Tahun
2015)
TARGET Kondisi Akhir
Perencanaan
(2021) 2016 2017 2018 2019 2020
terhadap PDRB (tanpa migas)
2.7.2 Persentase pertumbuhan
industri
Persen 7 7 7,3 7,5 8 8,5 8,62
2.7.3 Cakupan bina kelompok
pengrajin
persen 5 5 5 5 5 5 5
Aspek daya saing daerah
2 Fokus fasilitas
wilayah/infrastruktur
2.1 perhubungan
2.1.1 Rasio panjang jalan perjumlah
kendaraan
Rasio 3,40 3,50 3,60 3,70 3,75 3,75 3,75
2.1.2 Jumlah orang yang terangkut
angkutan umum
Orang 4702 4725 4750 4775 4800 4800 4800
2.1.3 Jumlah barang yang terangkut
angkutan umum
ton 6.000.000 6.500.000 7.000000 7500.000 8.000000 8.000000 8.000000
2.1.4 Jumlah orang melalui terminal
pertahun
Orang 400.000 402500 405000 407500 410000 4100000
4100000
2.1.5 Jumlah barang melalui terminal
pertahun
ton 4.000.000 4.025000 402500 405000 410000 4100000
4100000
2.2 Penataan ruang
2.2.1 Ketaatan terhadap RTRW persen 65 65 70 75 75 80 80
2.3 Otonomi daerah,
pemerintahan umum,
administrasi keuangan,
perangkat daerah,
kepegawaian dan persandian
384
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Kondisi
Awal
Perencana
an (Tahun
2015)
TARGET Kondisi Akhir
Perencanaan
(2021) 2016 2017 2018 2019 2020
2.3.1 Angka kriminalitas Angka
kriminalitas
9,6 8 7 6 6,5 5 5
2.3.2 Lama proses perizinan Hari 7 7 7 4 4 4 4
2.3.3 Jumlah perda yang mendukung
iklim usaha
Perda 5 5 6 7 7 8 8
385
BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan rencana
yang disusun dalam mencapai tujuan pembangunan selama 5 (lima) tahun mendatang
dan merupakan pedoman pembangunan pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2021.
Dokumen ini merupakan penjabaran secara rinci visi, misi, dan program kepala daerah
terpilih. Dalam penerapan RPJMD ini perlu pemahaman dan pelaksanaan oleh seluruh
komponen pemangku kepentingan.
Penyusunan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021 ini
mempertimbangkan hasil kajian dan konsepsi Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2013-2019, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2005-2025, dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005-2025. Selain itu, RPJMD juga disusun
dengan mempertimbangkan arah pembangunan kewilayahan yang ditetapkan dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Ilir, guna kesinambungan pelaksanaan
pembangunan Kabupaten Ogan Ilir di waktu yang akan datang.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun
2016-2021 ini menjadi landasan dan rujukan penyusunan Rencana Strategis Satuan
Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) untuk masa 5 (lima) tahun yaitu Tahun
2017-2021. Dokumen RPJMD juga menjadi pedoman penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah
untuk waktu 1 (satu) tahun. Program prioritas pembangunan yang termuat dalam
RPJMD menjadi pedoman bagi penyusunan program dan kegiatan tahunan
sebagaimana termuat dalam RKPD.
Keberhasilan pelaksanaan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019-2021
tergantung pada sikap mental berupa niat baik, tekad, semangat, ketaatan, dan
disiplin serta komitmen bersama dari seluruh unsur stakeholders, baik
pemerintahan, masyarakat maupun dunia usaha. Oleh karena itu, seluruh unsur
stakeholders perlu secara bersungguh-sungguh melaksanakan program-program
pembangunan sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun
386
2016-2021 agar pembangunan dapat berdaya guna serta berhasil guna sehingga
dapat dinikmati secara adil dan merata oleh seluruh lapisan masyarakat.
10.1. Program Transisi
Pedoman transisi merupakan arahan untuk menjaga kesinambungan
pembangunan dan mengisi kekosongan dokumen perencanaan jangka menengah
pada akhir masa jabatan Kepala Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2021, sehingga
kegiatan Pemilihan Kepala Daerah yang tidak bersamaan pelaksanaannya dengan
waktu perencanaan dan penganggaran tahunan dapat tetap selaras dan tidak
mengganggu proses jalannya pemerintahan. Dalam rangka menjaga kesinambungan
pembangunan dan mengisi kekosongan dimaksud, Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir
tetap menyusun RKPD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2022 dan selanjutnya RKPD
tersebut dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan RAPBD Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2022. Penyusunan RKPD Tahun 2022 tersebut, berpedoman pada sasaran
pokok arah kebijakan RPJPD Ogan Ilir dan mengacu pada RPJMD Provinsi Sumatera
Selatan.
Mengingat keterbatasan waktu bagi bupati terpilih hasil pemilihan kepala
daerah Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2021, maka dalam menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019-2023 dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019, maka
Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir akan melaksanakan penyusunan Rancangan RKPD
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019 sesuai dengan jadwal pelaksanaan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) mulai dari tingkat desa/kelurahan,
kecamatan dan kabupaten sesuai jadwal yang telah ditetapkan perundangundangan,
dengan agenda menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang belum
seluruhnya tertangani dan terselesaikan sampai dengan tahun 2018, serta masalah-
masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pelaksanaan pembangunan Tahun 2019.
10.2. Kaidah Pelaksanaan
Peraturan Daerah tentang RPJMD Kabupaten Ogan Ilir 2016-2021 ditetapkan
paling lama 6 (enam) bulan setelah Kepala Daerah dilantik yaitu pada tanggal 17
Februari 2016. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
387
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021 ini dijadikan pedoman bagi SKPD dalam
penyusunan Renstra SKPD. Dalam pelaksanaannya, RPJMD yang memuat
perencanaan selama 5 (lma) tahun akan dijabarkan oleh RKPD yang memuat
program dan kegiatan pembangunan tahunan. RKPD merupakan rencana tahunan
yang digunakan sebagai dasar bagi menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Ogan Ilir.
Dalam rangka memperjelas pelaksanaan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir, maka
beberapa kaidah pelaksanaan yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
a. RPJMD Kabupaten Ogan Ilir merupakan pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD. Dalam
pelaksanaan urusan pembangunan, SKPD berkewajiban untuk menyusun
Renstra yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan, dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-
2021. Renstra SKPD tersebut nantinya akan menjadi pedoman dalam menyusun
Rencana Kerja (Renja) SKPD;
b. Penguatan peran para pemangku kepentingan dalam pelaksanaan RPJMD
Kabupaten Ogan Ilir. Rancangan awal RPJMD dalam penyusunannya telah
melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam upaya
menghasilkan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir yang dapat menampung aspirasi dari
masyarakat serta mengantisipasi kebutuhan pembangunan dalam jangka waktu
5 (lima) tahun;
c. RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021 merupakan dasar untuk
mengevaluasi dan laporan atas hasil kinerja Kepala Daerah terpilih untuk masa 5
(lima) tahun dan tahunan, dimana visi dan misi pembangunan yang ingin dicapai
selaras dengan tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan dan kebijakan umum
serta program-program prioritas kepala daerah terpilih;
d. Sasaran dan indikator kinerja yang tercantum dalam Dokumen RPJMD adalah
sasaran dan indikator kinerja Kabupaten Ogan Ilir. SKPD sebagai instansi
pelaksana wajib mendukung tercapainya sasaran yang telah ditetapkan dalam
dokumen tersebut, disamping merumuskan sasaran dan indikator kinerja bagi
kepentingan masing-masing SKPD berdasarkan tugas dan fungsinya masing-
masing;
388
e. Seluruh SKPD merumuskan dan menetapkan program dan kegiatan dalam
rangka mendukung terwujudnya visi dan misi yang telah ditetapkan dalam
dokumen RPJMD ini berdasarkan kebutuhan masing-masing SKPD serta
mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
f. Hasil pelaksanaan program dan kegiatan oleh seluruh SKPD setiap tahunnya
merupakan perwujudan dari pelaksanaan RPJMD yang dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam penyusunan rencana kerja pembangunan Kabupaten Ogan
Ilir selanjutnya.
389