bab i pendahuluan - [email protected]/16038/6/s_mbs_080756_chapter1.pdf · ukm...
TRANSCRIPT
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada masa pertengahan 1997,
memberikan pelajaran yang berharga kepada bangsa Indonesia betapa mahalnya
harga yang harus dibayar untuk model ekonomi kapitalistik yang pada dasarnya
mengejar pertumbuhan tinggi tanpa diimbangi oleh pemerataan yang memadai.
Terjadinya krisis ekonomi telah menyadarkan bangsa Indonesia bahwa
pengelolaan ekonomi tidak boleh diserahkan sepenuhnya pada usaha-usaha skala
besar. Strategi pembangunan ekonomi pada masa lalu yang mengutamakan
pertumbuhan dan mengesampingkan pemerataan tertentu hanya menghasilkan
sosok ekonomi yang rapuh. Masalah tersebut diperkirakan mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih parah dan panjang serta mengganggu
ekonomi negara maju. (Sumber:www.komoditasindonesia.com).
Sementara itu, untuk menangkal krisis global, Kementerian Perindustrian
memilih menggalakkan pertumbuhan industri kecil dan menengah terbukti mampu
tahan terhadap krisis ekonomi. Total investasi yang telah terbentuk oleh industri
ini mencapai Rp 244 triliun dengan jumlah tenaga kerja sebesar 3,8 juta pada
2010. (Majalah Bloomberg Businessweek/40 22 Desember-11 Januari 2012).
Pemerintah mendorong usaha kecil dan menengah (UKM) untuk terus
tumbuh sehingga bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja. UKM diharapkan
semakin berperan dalam menekan angka pengangguran. Menteri Koperasi dan
2
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UKM Syarif Hasan mengungkapkan, pertumbuhan UMKM di Indonesia
meningkat dua tahun terakhir. Bila dua tahun lalu jumlah UKM berkisar 52,8 juta
unit usaha, di tahun 2010 berjumlah 53,8 juta dan pada 2011 sudah bertambah
menjadi 55,2 juta unit. Jumlah UKM yang terus meningkat ini diharapkan bisa
sebanding dengan penyerapan tenaga kerja.Sebagai catatan, rata-rata UKM bisa
menyerap 3–5 tenaga kerja. Dengan adanya penambahan sekitar 3 juta unit UKM,
dalam dua tahun terakhir, jumlah tenaga yang terserap bertambah 15 juta orang.
(www.depkop.go.id,19:50, 19 Desember 2012).
Usaha kecil dan mengengah (UKM) merupakan kelompok usaha yang
paling dapat bertahan ketika krisis ekonomi melanda negeri ini. Perkembangan
jumlah unit usaha kecil menengah yang terus meningkat, tentunya akan dapat
membuka lapangan kerja yang besar. Namun demikian usaha kecil ini masih
dipandang sebagai usaha yang lemah kinerjanya..
Menurut Ardiana Brahmawanti dalam jurnal Manajemen dan
kewirausahaan (2010;12) Usaha kecil dan menengah merupakan kegiatan usaha
yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi
yang luas pada masyarakat dapat berperan dalam proses pemerataan dan
peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomidan
berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional pada umumnya dan stabilitas
ekonomi pada khususnya. Ketersediaan bahan baku lokal bagi industri kecil dan
menengah merupakan keunggulan tersendiri yang memungkinkan dapat
beroperasi secara efisien. Pada sisi lain modal kerja yang dibutuhkan relatif kecil,
sehingga memberi peluang kepada masyarakat yang memiliki jiwa wirausaha
3
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk mendirikan unit-unit usaha dengan kadar kecanggihan teknik produksi yang
terjangkau. Dalam batas-batas tertentu kegiatan industri kecil dan menengah dapat
mengurangi sebagian beban import sehingga dalam kerangka strategis, hal ini
dapat menghemat devisa.
Menurut Siti Nursyamsiah dalam jurnal Kajian Bisnis dan Manajemen
(2005;17) Selaras dengan program pembangunan ekonomi pemerintah Indonesia,
dimana titik tolak diarahkan pada peningkatan kesejahteraan dan pengentasan
kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi rakyat, maka diperkirakan Indonesia
memerlukan tambahan sekitar 20 juta unit usaha baru di luar sektor pertanian,
dalam 15 tahun mendatang dalam rangka meningkatkan daya dukung
pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bagi penduduk Indonesia.
Hal ini berarti harus menumbuh kembangkan 1,3 juta unit usaha baru di
Indonesia setiap tahunnya, padahal infrastruktur untuk mewujudkannya relatif
sangat terbatas.
Menurut Marliana Budhiningtias dalam jurnal majalah ilmiah (2008;14)
untuk periode tahun 2005 - 2009 dicanangkan untuk menumbuhkan 6 juta unit
usaha UMKM baru di Indonesia. Pengembangan wirausaha baru terkait dengan
upaya menumbuhkan lingkungan usaha yang kondusif, menumbuhkan kemauan
masyarakat untuk berwirausaha, meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
berwirausaha.
Namun demikian pengembangan UKM harus disertai dengan
pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) dalam berbagai aspek. Salah satu
hasil survei menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pengusaha UKM di Indonesia
4
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah SLTA (44,1%), D-3 (7,4%), dan S-1 (17,9%) dan sisanya dibawah SLTA.
Fakta ini sebenarnya menepis pandangan bahwa pendidikan UKM di Indonesia
relatif rendah. Namun peningkatan kualitas SDM sangat diperlukan terutama di
bidang kompetensi SDM seperti knowledge, skill dan ability serta attitude dalam
berwirausaha. Pengembangan SDM harus dilakukan tidak hanya kepada UKM
sebagai pemilik usaha, tetapi juga para pekerjanya.
Usaha Kecil Menengah (UKM) saat ini memiliki peran yang sangat besar
terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia, Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
mempunyai peran yang cukup besar dalam pembangunan ekonomi nasional, hal
ini terlihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia
yang terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan hasil survei dan perhitungan
Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi UKM terhadap PDB Indonesia yang terus
meningkat setiap tahunnya.
TABEL 1.1
PRODUK DOMESTIK BRUTO MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2013 (MILIAR RUPIAH)
NO LAPANGAN USAHA TAHUN 2013
1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perikanan 322.805.20
2 Pertambangan dan penggalian 245.667.60
3 Industri Penglahan 506.258.20
4 Listrik, Gas dan Air bersih 17.744.40
5 Konstruksi 218.495.70
6 Perdagangan Hotel dan Restoran 302.913.10
7 Pengangkutan dan Komunikasi 145.968.40
8 Keuangan, Real estate dan Jasa perusahaan 162.706.80
9 Jasa jasa 223.811.60
PDB 2.146.381.00
PDB Tanpa Migas 1.986.574.10 Sumber: www.bps.go.id/pdb.php
Berdasarkan Tabel 1.1, Usaha Kecil memberikan kontribusi yang cukup
besar dalam memberikan sumbangan pada PDB, khususnya pada sektor usaha
5
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
agrobisnisnya, karena negara kita negara agraris yang kaya akan sumber daya
alam yang melimpah banyaknya serta mudah untuk diperbaharui berbeda dengan
sumber daya lainnya yang tidak dapat diperbaharui. Untuk itu diperlukan
wirausaha-wirausaha yang tangguh untuk dapat memaksimalkan potensi atau
peluang yang ada dengan sebaik-baiknya, sehingga kita dapat merasakan
hasilnya.Kekuatan ekonomi suatu negara memiliki korelasi yang positif dengan
kontribusi UKM) terhadap perekonomian suatu negara.Semakin besar kontribusi
UKM terhadap perekonomian maka makin kuat ekonomi tersebut.
Sektor Usaha Kecil dan Menengah di Jawa Barat menjadi penyumbang
terbesar bagi Produk Domestik Regional Bruto Jawa Barat yakni mencapai 62,3
persen. Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Barat Wawan Hermawan
Jumlah UKM di Jawa Barat mencapai 8,2 juta, terbesar di Indonesia. Dan
berkontribusi ke PDRB secara keseluruhan mengungguli usaha berskala
besar,.(Sumber : http://www.antarajawabarat.com, 09.00, 2 Maret 2013)
Tahun 2009 ketika krisis global yang belum berlalu ketika terjadi
penurunan daya beli yang kemudian mendorong substitusi pangan ke produk
unggas, industri peternakan masih mampu bertahan.
Di indonesia sendiri, khususnya peternakan unggas. Produk unggas yang
tetap bertahan ditengah krisis salah satunya adalah burung puyuh, yang termasuk
sebagai protein hewani yang harganya relatif murah dibandingkan dengan harga
daging sapi.
Provinsi Jawa Barat sebagai mitra terdepan dari ibukota menghadapi
sejumlah tantangan sekaligus peluang untuk mengambil peran didalam
6
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengembangkan sektor industri pangan, mengingat wilayah Jawa Barat masih
memiliki potensial sumberdaya yang relatif cukup mendukung bagi tumbuhnya
sektor hulu, budidaya, hingga industri hilir. Dilain pihak posisi geografis yang
menarik mendorong masuk dan tumbuhnya peluang bagi sektor-sektor ekonomi
lainnya yang berpengaruh terhadap penggunaan sumberdaya di sejumlah wilayah
menjadi kompetitif. Di sejumlah wilayah kabupaten, sektor pertanian termasuk
peternakan mampu diandalkan menjadi tujuan investasi dan dalam perekonomian
sektor peternakan mempunyai peranan penting dalam menunjang keberhasilan
pembangunan daerah, sehingga pemerintah memberikan dukungan dalam bentuk
kebijakan yang memadai terhadap perkembangan sektor ini.
Selain itu Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang memilki peluang
yang cukup besar dalam pembangunan ekonomi.Jawa Barat memiliki potensi
sumber daya manusia dan sumber daya alam yang besar serta ditunjang dengan
tersedianya sarana dan prasarana informasi dan kelembagaan serta informasi
yang relatif lengkap.
Besaran potensi kontribusi dari sektor pertanian di Jawa Barat terhadap
pembangunan ekonomi tidak terlepas dari kontribusi sub sektor peternakan di
dalam struktur perekonomian. Kontribusi pertumbuhan ekonomi sektor
peternakan terhadap pertanian dan regional menunjukkan kecenderungan yang
selalu meningkat antar waktu, dibandingkan dengan sub sektor lainnya. Hal ini
dapat dilihat pada periode tahun 1900-an kontribusi pembentukan PDB
peternakan terhadap pertanian masih berkisar antara 3% dan 5% dari total PDB,
sementara pada periode tahun 2000 mencapai 15% dari total PDB pertanian.
7
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara relatif pangsa output sektor peternakan terbilang masih cukup rendah,
namun laju pertumbuhan ekonomi yang dimiliki merupakan yang tertinggi
dibandingkan dengan subsektor lainnya di dalam sektor pertanian di Jawa Barat.
Tinggi laju pertumbuhan PDB peternakan tersebut, antara lain ditunjang oleh
peluang dan potensi pengembangan subsektor peternakan yang masih
luas.Kecenderungan laju pertumbuhan yang selalu meningkat merupakan indikasi
yang menunjukkan bahwa sektor peternakan dapat berperan sebagai komponen
pengungkit (leverage) yang signifikan bagi pertumbuhan perekonomiaan Jawa
Barat.
TABEL 1.2
POPULASI TERNAK (EKOR) DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012
No Jenis Ternak Jumlah Populasi (ekor)
1 Sapi Potong 429,637
2 Sapi Perah 136,054
3 Kerbau 121,854
4 Kuda 14,418
5 Kambing 2,303,256
6 Domba 8,249,844
7 Babi 7,620
8 Ayam Buras 27,224,219
9 Ayam Ras Petelur 12,271,938
10 Ayam Ras Pedaging 101,739,384
11 Itik 8,773,043
12 Kelinci 282,553
13 Merpati 135,966
14 Puyuh 394,937 Sumber : Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
Dari Tabel 1.2, jumlah persebaran populasi ternak di dominasi dengan
peternakan ayam, khususnya untuk ayam ras pedaging. Jumlah tersebut mampu
menyaingi jumlah populasi ternak lainnya seperti sapi, kambing, kerbau, dan
lainnya.Persebaran ternak di Provinsi Jawa Barat ini tersebar luas di 17 Kabupaten
dan 9 Kota.
8
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Memasuki periode pembangunan tahun 2013 di Jawa Barat. Dinas
Peternakan Provinsi Jawa Barat menyusun Rencana Kerja (Renja) yang
merupakan perencanaan pembangunan peternakan di Jawa Barat. Mengacu
kepada kebutuhan dan permasalahan pembangunan peternakan di Jawa Barat yang
sesuai dengan potensi sumber daya tersedia dengan tetap menjaga
kesinambungan pembangunan sesuai yang di arahkan didalam RPJMD (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dan Renstra (Rencana Strategi) Dinas
Peternakan Provinsi Jawa Barat tahun 2008-2013.
Berdasarkan RPJMD Provinsi Jawa Barata tahun 2008-2013. Kebijakan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada sub sektor peternakan, program janji
gubernur pada bidang peternakan yang dilaksanakan melalui peningkatan nilai
produksi dan nilai tambah hasil pertanian. Kebijakan pembangunan kewilayahan
berdasarkan kawasan andalan pada subsektor peternakan yang difokuskan pada
peningkatan produsi dan distribusi pangan (protein hewani) yaitu pada kawasan-
kawasan andalan Bodebekpunjur, Sukabumi, Ciayumajakuning, Priangan Timur -
Pangandaran, Purwasuka.
Kondisi pembangunan peternakan di Kabupaten Sukabumi sebagai salah
satu Kabupaten yang memiliki jumlah peternak yang dominan, mendukung
Kabupaten Sukabumi menjadi kawasan agribisnis berbasis peternakan. Target
utama pembangunan pertanian dan peternakan 2010-2014 terdiri dari Empat hal,
yakni :
1. Pencapaian swasesembada berkelanjutan
2. Peningkatan diversifikasi pangan
9
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor
4. Peningkatan kesejahteraan petani.
Keempat sasaran program di atas bertujuan pada perkembangan agribisnis
untuk membangun daya saing tinggi dengan memanfaatkan keunggulan
komparatif yang dimiliki jumlah penduduk 237.600.000 jiwa dengan konsumsi
daging masyarakat Kabupaten Sukabumi menurut data tahun 2011 adalah
2,09kg/kapita/tahun maka kebutuhan daging mencapai 3.575.175 kg per tahun.
Sebagai salah satu pemasok hasil peternakan tertinggi ke Jakarta, selain
dikarenakan jarak tempuh yang dekat, Kabupaten Sukabumi memiliki 482 jumlah
lokasi peternak yang tersebar di beberapa kecamatan sehingga mampu mencukupi
kebutuhan lokal dan luar (sumber : www.republika.co.id, 16:56, 16 juni 2013).
Hal ini menunjukkan besarnya potensi ternak di wilayah Kabupaten Sukabumi.
TABEL 1.3
DATA POPULASI TERNAK DAN PRODUKSI DAGING KABUPATEN
SUKABUMI TAHUN 2012
Jenis Ternak Populasi Produksi Daging
Sapi Lokal / Potong 20.074 1.404.688 kg
Sapi Perah 6.636 64.435 kg
Kerbau 12.014 72.120 kg
Kambing 82.335 128.778,53 kg
Domba 468.569 604.566,47 kg
Ayam Broiler 8.247.290 43.875.583 kg
Puyuh 131.763 3.623 kg
Itik 107.400 94.244 kg
Ayam Breeder 2.373.118 1.860.525 kg
Ayam Buras 1.184.469 -
Ayam Ras 2.294.347 1.284.834 kg Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi
Berdasarkan Tabel 1.3, Jumlah populasi ayam di Kabupaten Sukabumi
sangat tinggi dibandingkan dengan sapi, kambing, domba, dan lainnya. Sehingga
menghasilkan jumlah produksi daging yang sangat tinggi. Sedangkan untuk
10
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
burung puyuh, jumlah produksi daging terbilang rendah, di karenakan burung
puyuh masih di manfaatkan untuk produksi telur dan produksi daging puyuh
hanya di lakukan pada saat puyuh mencapai usia afkir.
Ketika terjadi penurunan daya beli mendorong subtitusi pangan ke produk
unggas. Produk unggas yang masih bertahan selain ayam adalah burung puyuh
sebagai pengganti protein hewani yang harganya relatif murah dibandingkan
dengan daging sapi.
Burung puyuh yang mempunyai nama latin Coturnix-coturnix Japonica
dan termasuk dalam keluarga Phasianidae ini, aslinya adalah burung liar yang
pertama kali diternakan di Amerika Serikat tahun 1870. Di Indonesia Puyuh
mulai dikenal, dan diternak semenjak akhir tahun 1979. Selain dapat dinikmati
telur dan dagingnya, banyak yang sudah memanfaatkan bulu burung puyuh ini
sebagai bahan aneka kerajinan. Satu manfaat lagi yang diperoleh dari ternak
burung puyuh ini adalah kotoran yang dihasilkan dimanfaatkan sebagai pupuk
kandang ataupun pupuk kompos. Dengan tingkat kebutuhan pasar yang tinggi
menjadikan peternakan burung puyuh ini sebagai peluang usaha yang
menjanjikan. Di Indonesia, telur puyuh bisa didapatkan dengan mudah dengan
harga yang relatif murah. Sedangkan di kawasan Eropa Barat dan Amerika Utara,
telur puyuh dianggap sebagai makanan mewah.
Selain dagingnya yang dapat di konsumsi, burung puyuh juga
memproduksi telur yang memiliki manfaat segudang banyaknya. Dengan berat 10
gram hingga 12 gram, satu butir telur puyuh memiliki berbagai unsur yang
dibutuhkan oleh tubuh agar tubuh menjadi sehat. Nilai gizi telur puyuh tiga hingga
11
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan telur ayam, yang memiliki berat 50
hingga 70 gram per butir. Telur puyuh mengandung 13 persen protein, telur ayam
hanya 11 persen. Selain itu, telur puyuh mengandung 140 mu-g vitamin B1,
bandingkan dengan 50 mu-g yang ada di telur ayam. Kandungan vitamin A dan
B2 telur puyuh dua kali telur ayam. Telur puyuh memiliki zat besi dan potasium
lima kali lebih banyak daripada telur ayam. Karena kandungan tersebut, telur
puyuh masuk dalam kategori dietary food. Telur puyuh tidak memiliki kolesterol
jahat (LDL) dan sangat kaya dengan kolesterol baik (HDL). Tidak seperti telur
ayam, telur puyuh tidak menyebabkan alergi bila di konsumsi dalam jumlah
banyak. Telur puyuh bisa membantu mengatasi gejala alergi. Telur puyuh
mengandung protein ovomucoid, yang dipakai untuk produksi obat anti alergi.
TABEL 1.4
KONTRIBUSI KANDUNGAN TELUR UNGGAS
Jenis Unggas Protein (%) Lemak (%) Karbohidrat (%) Abu (%)
Ayam Ras 12.7 11.3 0.9 1.0
Ayam Buras 13.4 10.3 0.9 1.0
Itik 13.3 14.5 0.7 1.1
Angsa 13.9 13.3 1.5 1.1
Merpati 13.8 12.0 0.8 0.9
Kalkun 13.1 11.8 1.7 0.8
Puyuh 13.1 11.1 1.0 1.1 Sumber : CV. Slamet Quail Farm
Berdasarkan Tabel 1.4 kontribusi kandungan telur puyuh terbilang cukup
baik. Telur puyuh memiliki kandungan protein yang cukup tinggi di bandingkan
telur unggas lainnya, Sedangkan kandungan lemak pada telur puyuh terbilang
cukup rendah di bandingkan telur itik yang memiliki kandungan lemak 14.5%.
Kandungan karbohidrat pada telur puyuh pun mampu mengungguli dari telur
ayam dan itik.
12
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Burung Puyuh mempunyai siklus hidup relatif singkat dengan laju
metabolisme yang tinggi. Seekor Puyuh sudah mencapai dewasa dan mulai
bertelur pada umur 41 hari. Dalam setahun, seekor Puyuh dapat menghasilkan
telur 250-350 butir. Setelah itu tingkat produktifitas telurnya akan turun, dan
Puyuh akan diafkir dan dijual ke pasar. Dengan demikian, jika memelihara puyuh
1000 ekor, minimal 80% dari populasi akan bertelur setiap hari, berarti setiap hari
paling tidak akan terdapat sekitar 800 butir. Guna menghasilkan produksi burung
puyuh yang baik, penempatan dan perawatan puyuh pun perlu di perhatikan.
Habitat yang ideal, jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk, mempunyai
strategi transportasi, terutama jalur sapronak (sarana produksi peternakan) dan
jalur pemasaran. Bebas dari wabah penyakit, bukan merupakan daerah sering
banjir, selalu mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Sedangkan untuk
perkandangan, temperatur kandang yang ideal atau normal berkisar 20-25 derajat
C, kelembaban kandang berkisar 30-80%, penerangan kandang pada siang hari
cukup 25- 40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku untuk cuaca
mendung/musim hujan), tata letak kandang diatur agar sinar matahari pagi dapat
masuk kedalam kandang. Hal ini perlu di terapkan untuk menjaga kualitas dari
burung puyuh tersebut.
Di Sukabumi sendiri, peternakan burung puyuh berkembang sekitar tahun
1992, Pada mulanya hanya berbentuk usaha rumahan yang di kelola oleh
peternak-peternak setempat. Pada tahun 2010 di bentuk kelompok tani, salah
satunya Kelompok Tani Cilangkap yan bergerak di bidang peternakan burung
puyuh (produksi daging dan telur puyuh), pembibitan (produksi anak puyuh /
13
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DOQ, bibit GPS, bibit PS, dan Final Stock), penyedia sarana produksi peternakan
bagi anggota Inti-Plasma. Pembentukan Kelompok Tani Cilangkap sendiri sebagai
Sub Kelompok dibina oleh Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Penyuluh
Pendamping dan Kepala BP3K (Badan Pelaksana Penyuluhan Pertaninan
Perikanan). Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Wirausaha Budidaya Burung
Puyuh, yakni :
1. Harga telur puyuh belum pernah dijual di bawah modal
2. Antara Supply dan Demand tidak seimbang, sehingga mencipitakan banyak
peluang
3. Dibandingkan dengan usaha ternak unggas lainnya, penyakit pada burung
puyuh lebih sedikit.
4. Sistem pembayaran dalam penjualan hasil burung puyuh selalu tunai / cash
5. Konglomerasi belum masuk dalam usaha burung puyuh (masih dibudidayakan
UMKM)
6. Sangat mini dalam penggunaan lahan dan waktu kerja
7. Kotoran burung puyuh bisa di gunakan sebagai pupuk organik dan pakan
alternatif di bidang perikanan
TABEL 1.5
JUMLAH KELOMPOK TERNAK BURUNG PUYUH KABUPATEN
SUKABUMI TAHUN 2009–2012
Tahun 2009 2010 2011 2012
Jumlah
Peternak 7 17 15 14
Sumber: Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi
Berdasarkan Tabel 1.5, jumlah kelompok ternak burung puyuh di
Kabupaten Sukabumi meningkat tiap tahunnya. Sempat terjadi penurunan
14
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peternak pada tahun 2011 menjadi 15 peternak, dikarenakan banyaknya peternak
puyuh yang beralih menjadi peternak ayam arab.
TABEL 1.6
DAFTAR PETERNAK BURUNG PUYUH KABUPATEN SUKABUMI
JAWA BARAT TAHUN 2012
NO. NAMA
1 Karang Taruna Karya Guna
2 Kelompok Tani Cilangkap Farm
3 Makmur
4 At-Tijarah (Pondok Pesantren)
5 Sangkar Maju
6 Mandiri Sejahtera
7 Hudzaifah Foundation
8 AKMAL
9 Rahayu Farm
10 Mitra Ternak
11 Daya Karya 2
12 Bina Usaha Sub 3
13 Barokah
14 Bina Sejahtera Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi
Berdasarkan Tabel 1.6, jumlah peternak burung puyuh di Kabupaten
Sukabumi berjumlah 14 kelompok yang di bawahi Dinas Peternakan Kabupaten
Sukabumi dan Diskoperindag.
TABEL 1.7 DATA VOLUME PRODUKSI DAN PENJUALAN TELUR BURUNG PUYUH
KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2009 2010 2011 2012
JUMLAH
PRODUKSI
178.202 kg 462.541 kg 232.721kg 252.491 kg
JUMLAH
PENJUALAN
150.325kg 450.211 kg 222.321 kg 250.701 kg
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi
Berdasarkan Tabel 1.7, jumlah volume produksi dan penjualan telur
burung payuh dapat di katakan mencapai pada titik tertinggi pada tahun 2010.
Sedangkan pada tahun 2011 jumlah volume produksi dan penjualan mengalami
15
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penurunan. Hal ini di karenakan jumlah peternak burung puyuh di Kabupaten
Sukabumi pada tiap tahunnya mengalami penurunan.
Peluang bisnis burung puyuh tak sebatas pada telurnya. Daging dan
kotorannya pun menawarkan rupiah. Bulu burung puyuh pun juga sudah banyak
di gunakan dalam bentuk kerajinan.
Prospek Telur, sampai kini belum ada angka statistik populasi puyuh yang
akurat. Namun, menurut Totok Setyarto, Direktur pemasaran PT Cargill
Indonesia, salah satu produsen pakan puyuh di Jakarta.Berdasarkan jumlah pakan
yang beredar, populasi puyuh diperkirakan hanya sekitar 10 juta ekor dengan
penyebaran terbanyak di Jawa Tengah dan Yogyakarta sekitar 50%, Jawa Timur
30%, Jawa Barat 15% dan lokasi lain 5%, (Sumber: http://www.agrina-
online.com). Permintaan terhadap produk puyuh, yaitu telur dan daging, cukup
tinggi. Menurut Slamet Wuryadi, Pemilik CV. Slamet Quail Farm dan Ketua
Pusat Asosiasi Peternak Puyuh Indonesia (APPI) periode 2010-2015, besarnya
permintaan 8 juta butir/minggu atau 32 juta butir/bulan, sementara baru mampu di
pasok 9 juta butir/bulan, berarti baru 28% pelanggan. Masih ada peluang sebanyak
72% belum mampu di penuhi. Sementara pasar nasional, menurut perhitungan
pihak PT Peksi, sebanyak 30 juta butir/minggu atau 120 juta butir/bulan.
Sedangkan pasar internasional mencakup Uni Emirat Arab, Bahrain, Jepang, dan
Malaysia. Untuk Jepang sendiri memerlukan 30 ton telur/bulan.
Kondisi tersebut membuat harga telur cenderung tinggi. Slamet
menegaskan, sejak awal berkenalan dengan puyuh pada 1992, harga telur tidak
pernah di bawah titik impas (BEP), minimal Rp165/butir. Pramono, Manajer
16
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemitraan PT Peksi menjelaskan, BEP telur sekitar Rp150/butir. Harga jual telur
akhir Agustus 2011 di peternak berkisar Rp 200 - Rp210/butir dan di tingkat
konsumen mencapai Rp230/butir atau Rp250/butir dalam bentuk matang.
Tidak hanya telur dan daging, kotoran puyuh pun bisa diuangkan. Kotoran
puyuh difermentasikan itu protein kasarnya bisa 28,8%. Kalau tidak diapa-apakan
17,51% sama dengan pakan pabrikan untuk ikan. Menurut Denden Ihsan
Rahmatulloh, pengurus Koperasi Tani Sejahtera (KTS) yang beroperasi di daerah
Kalapanunggal, Sukabumi, harganya yang di pasarkan sendiri cukup lumayan, 1
karung (40 kg) di beri harga Rp10 ribu rupiah.
Kotoran puyuh sangat baik digunakan sebagai pupuk. Berdasarkan hasil
analisis Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan IPB Bogor, kotoran
mengandung kalsium dan fosfor sebesar 3,54% dan 0,73%. Sedangkan bila telah
difermentasi, kandungan kalsium dan fosfornya menjadi 7,1% dan 1,61%.Kebun
jagung yang menggunakan pupuk ini hasilnya sangat bagus. Tanaman sayuran
yang dipupuk dengan kotoran puyuh pun tumbuh subur. Lahan KTS seluas 4,5 ha,
baru tergarap 1,7 ha. Untuk memupuk 4,5 ha perlu kotoran dari 90 ribu ekor.
TABEL 1.8
ANALISA USAHA BUDIDAYA BURUNG PUYUH
Jumlah Burung Puyuh 1.000 ekor @Rp. 8750,-
Produksi 80%
Umur Afkir 18 Bulan
Harga Kandang Rp. 500.000,-/unit
Pakan Rp. 5.500,-/kg (22gr/ekor/hari)
Harga Obat, Vitamin Rp. 1.500,-/hari/1.000 ekor
Harga Kotoran Rp. 250,-/kg
Telur Konsumsi Rp. 250,-/butir
Afkir Rp. 3.000,-/ekor
Listrik Rp. 20.000,-/bln Sumber : CV. Slamet Quail Farm
17
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan Tabel 1.8 , ternak burung puyuh terbilang cukup menjanjikan
dengan jumlah produksi sekitar 80%. Selain penggunaan modal yang ringan,
biaya operasional yaitu pemberian pakan, perawatan, dan pemeliharaan terbilang
cukup murah di bandingkan dengan keuntungan yang di dapatkan.
Cara yang ditempuh untuk meningkatkan efisiensi ini adalah dengan cara
melakukan peningkatan supply guna memenuhi demand yang cukup tinggi, salah
satunya adalah pada fungsi manajemen operasi (produksi). Salah satu faktor
pemicu perkembangan manajemen produksi dan operasi pada dewasa ini adalah
tuntutan konsumen/pelanggan.
Permintaan (demand) yang cukup tinggi, mengharuskan suatu industri
untuk meningkatkan jumlah produksi (supply). Isu bisnis global dewasa ini marak
membicarakan hal yangberkaitan dengan keamanan produk (product safety),
kesinambungan produksi (production sustainibility), manajemen mutu terpadu
(total quality management), persaingan dan kerjasama (Co-opetion), serta semakin
disadari jika konsumen telah berkembang menjadi pemilik. Persaingan di bidang
kesinambungan produksi berubah semakin tinggi dan semakin canggih, hal ini
diakibatkan karena pentingnya kesinambungan produksi (production
sustainibility) dalam memenangkan persaingan di saat ini. Hal tersebut
menyebabkan banyak perusahaan menerapkan cara-cara baru di bidang
manajemen persediaan (inventory management) serta mengharuskan pihak
personalia untuk memahami dan menjiwai konsep manajemen yang diadopsi
tersebut.
18
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keharusan untuk mencapai kesinambungan produksi (production
sustainibility) telah disadari semakin kritis oleh peternak, oleh karena itu peternak
melakukan suatu metode baru untuk mencapainya yang kemudian berimbas pada
bagaimana mengelola persediaan perusahaan dengan lebih baik dan menghasilkan
produktivitas yang tinggi, sehingga mampu memenuhi permintaan dan bersaing di
dalam pasar.
Sumber : Disnak Kabupaten Sukabumi
GAMBAR 1.1
SUPPLY DAN DEMAND TELUR PUYUH KABUPATEN SUKABUMI
JANUARI 2013 - JUNI 2013
Berdasarkan Gambar 1.1, Supply dan Demand telur puyuh tidak stabil.
Permintaan (demand) yang tinggi tidak sebanding dengan produksi (supply).Ini
terjadi di karenakan kurangnya pemasok / peternak burung puyuh. Menurut
Slamet Wuryadi, sepanjang tahun 2013 baru sekitar 28% permintaan telur puyuh
yang baru di penuhi. Sisanya masih ada 72% peluang usaha yang belum
terpenuhi.
Definisi sistem pengelolaan persediaan oleh pemasok menurut American
Production and Inventory Control Society (APICS) tahun 2005 dalam Vincent
Gaspersz (2007:506) adalah :
0
2
4
6
8
10
12
14
Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13
Demand
Supply
DalamJutaan
19
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sistem pengelolaan persediaan oleh pemasok adalah sistem optimisasi
kinerja supply chain, dimana pemasok mempunyai akses ke data inventori
pelanggan dan bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat
Inventori pelanggan.
Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh peternak burung puyuh di
Kabupaten Sukabumi dalam pengelolaan Supply & Demand, yaitu masih adanya
ketidaksesuaian pada beberapa sektor bagian persediaan. Masalah terbesar dapat
terlihat dari tingginya jumlah permintaan pasar sedangkan untuk produksi sendiri
masih belum mampu menutupi jumlah permintaan, hal ini diakibatkan karena
kurangnya SDM. Budidaya puyuh sendiri memerlukan perlakuan yang khusus
untuk menjaga kualitas dari telur puyuh tersebut, dikarenakan burung puyuh
rentan akan stress baik itu dari faktor lingkungan dan pemeliharaan seperti suara
gaduh, memiliki pencahayaan yang cukup, kandang harus bebas dari hama seperti
kecoa, tikus, dan serangga lainnya yang mengakibatkan burung puyuh menjadi
stress, serta perlakuan khusus seperti pemberian pakan harus dengan orang yang
sama dan menggunakan warna pakaian yang sama. Hal tersebut menyebabkan
permasalahan kepada peternak yang secara langsung akan mengganggu proses
kegiatan produksinya. Salah satu permasalahan lainnya, masih kurangnya
peternak burung puyuh di karenakan kurangnya minat dan pengetahuan, serta
banyaknya peternak burung puyuh beralih ke unggas lainnya seperti ayam arab
dan ayam boiler.
20
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan gambaran permasalahan hal yang telah diuraikan , maka penulis
perlu untuk melakukan penelitian mengenai “Hubungan Sikap Kewirausahaan
Dengan Keberhasilan Usaha Pada Peternak Burung Puyuh (Survey Pada
Peternak Burung Puyuh Di Kabupaten Sukabumi)”
1.2 Identifikasi Masalah
Budidaya burung puyuh merupakan salah satu usaha yang menjanjikan
dan berkembang di Kabupaten Sukabumi. Untuk mewujudkan kelompok tani
yang berdaya guna dengan melestarikan sumber bibit puyuh lokal yang unggul,
dengan cara memanfaatkan usaha berbasis peternakan burung puyuh guna
menghasilkan keuntungan dan menjamin keutuhan kelompok tani secara
berkelanjutan. Akan tetapi terdapat penurunan jumlah peternak burung puyuh di
Kabupaten Sukabumi, di karenakan sikap kewirausahaan yang belum mampu
menanggung resiko kegagalan sehingga banyak yang berhenti atau beralih ke
budidaya ayam ras dan ayam arab.
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan
kewirausahaan,menurut Tulus Tambunan (2004:11), bahwa keberhasilan usaha
atau kegagalan usaha suatu perusahaan pada umumnya ditentukan oleh dua faktor,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah kekuatan dari
dalam peternak sendiri untuk tumbuh berkembang mandiri secara
berkesinambungan, dan faktor eksternal adalah kekuatan dari luar peternak yang
dapat membantu perusahaan dapat berkembang secara berkesinambungan.
21
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi usaha yang
di lakukan para peternak burung puyuh di Kabupaten Sukabumi
dalam mencapai keberhasilan usaha dengan memperhatikan pada sikap
kewirausahaan pengusaha. Dengan membangun sikap kewirausahaan
yang baik para pengusaha dapat mengatasi hambatan usaha. Sehingga
pengusaha dapat menghasilkan volume produksi dan penjualan
sehingga dapat bersaing dengan pesaing dan dapat memenuhi
permintaan pasar serta menghasilkan pendapatan yang
berkesinambungan bagi keberhasilan perusahaan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana sikap kewirausahaan pada peternak burung puyuh di Kabupaten
Sukabumi
2. Bagaimana keberhasilan usaha pada peternak burung puyuh di Kabupaten
Sukabumi
3. Seberapa Besar hubungan sikap kewirausahaan dengan keberhasilan usaha
pada peternak burung puyuh di Kabupaten Sukabumi
22
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini untuk memperoleh
hasil temuan mengenai :
1. Untuk mengetahui sikap kewirausahaan pada peternak burung puyuh di
Kabupaten Sukabumi
2. Untuk mengetahui keberhasilan usaha pada peternak burung puyuh di
Kabupaten Sukabumi
4. Untuk mengetahui hubungan sikap kewirausahaan dengan keberhasilan usaha
pada peternak burung puyuh di Kabupaten Sukabumi
1.5 Kegunaan Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan-
kegunaan sebagai berikut :
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
pengembangan ilmu manajemen bisnis dan juga dapat sebagai bahan masukan
pagi pengembangan ilmu kewirausahaan. Penelitian ini juga dapat dijadikan
dasar bagi peneliti lainnya yang tertarik untuk meneliti mengenai
permasalahan yang sama.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk sumber
masukan kepada peternak burung puyuh dalam upaya meningkatkan jumlah
dan kualitas hasil produksi dari telur burung puyuh tersebut.