bab i ringkasan endemi

6
RINGKASAN ENDAPAN MINERAL 1. Klasifikasi bahan galian: Pada pasal 3 ayat 1 UU No.11 Tahun 1967, bahan galian dibagi menjadi tiga golongan, yaitu: a. Golongan bahan galian yang strategis(pertahanan dan keamanan serta perekonomian negara.) b. Golongan bahan galian yang vital (Vital artinya dapat menjamin hajat hidup orang banyak.) c. Golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan a dan b (Tidak strategis dan vital artinya tidak langsung memerlukan pasar yang bersifat internasional) a. Gologan bahan galian yang strategis adalah: • Minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam • Bitumen padat, aspal • Antrasit, batubara, batu bara muda • Uranium, radium, thorium, dan bahan galian radioaktif lainnya • Nikel. Kobalt • Timah b. Golongan bahan galian yang vital adalah: • Besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan • Bauksit, tembaga, timbal, seng • Emas, platina, perak, air raksa , intan • Arsin, antimon, bismut • Yttrium, thutenium, cerium, dan logam langka lainnya • Berillium, korundum, zirkon, kristal kuarsa • Kriolit, flourspar, barit • Yodium, brom, khlor, belereng c.Golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan a atau b adalah: • nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halit)

Upload: janvieryputra

Post on 26-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

haha

TRANSCRIPT

RINGKASAN

ENDAPAN MINERAL

1. Klasifikasi bahan galian:

Pada pasal 3 ayat 1 UU No.11 Tahun 1967, bahan galian dibagi menjadi tiga

golongan, yaitu:

a. Golongan bahan galian yang strategis(pertahanan dan keamanan serta perekonomian negara.)

b. Golongan bahan galian yang vital (Vital artinya dapat menjamin

hajat hidup orang banyak.)

c. Golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan a dan b (Tidak strategis dan vital artinya tidak langsung memerlukan pasar yang bersifat internasional)

a. Gologan bahan galian yang strategis adalah:

Minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam

Bitumen padat, aspal

Antrasit, batubara, batu bara muda

Uranium, radium, thorium, dan bahan galian radioaktif lainnya

Nikel. Kobalt

Timah

b. Golongan bahan galian yang vital adalah:

Besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan

Bauksit, tembaga, timbal, seng

Emas, platina, perak, air raksa , intan

Arsin, antimon, bismut

Yttrium, thutenium, cerium, dan logam langka lainnya

Berillium, korundum, zirkon, kristal kuarsa

Kriolit, flourspar, barit

Yodium, brom, khlor, belereng

c.Golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan a atau b adalah:

nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halit)

asbes, talk, mika, grafit, magnesit

yarosit, leusit, tawas, oker

batu permata, batu setengah permata

pasir kuarsa, kaolin, feldfar, gipsum, bentonit

batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah, tanah serap (fuller earth)

marmer, batutulis

batukapur, dolomit, kalsit

granit, andesit, basalt, trakhit, tanah liat, dan pasir, sepanjang tidak

mengandung unsur-unsur mineral golongan A maupun golongan B dalam

jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.

2. Pengertian mineral

Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang memiliki bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.

3. Golongan mineral logam, non logam dan batu mulia

Penggolongan Mineral Logam dan Non Logam

Persebaran mineral logam yang dibedakan menjadi logam besi, logam dasar, logam radioaktif, logam mulia, dan logam ringan antara lain sebagai berikut.1. Logam besi terdiri dari Khrom (Cr), Kobalt (Co), Besi (Fe), Mangan (Mn), Molibdenum (Mo), Nikel (Ni), dan Wolfram (W). Persebaran jenis logam ini antara lain besi anyak dijumpai di Aceh, Sumatra Barat, Lampung, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur. Nikel banyak dijumpai di Sulawesi Tenggara, mangan di P. Timor, Yogyakarta, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.2. Logam dasar terdiri dari Antinom (Sb), Bismut (B), Tembaga (Cu), Timbal (Pb), Seng (Zn), Air raksa (Hg), Timah putih (Sn). Persebaran jenis logam ini antara lain Timbal banyak ditemukan di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Air raksa banyak ditemukan di Sumatra Barat, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Jawa Barat. Tembaga banyak ditemukan di Aceh, Sumatra Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Timur. Timah putih banyak ditemukan di P. Batam, PBintan, Kep. Lingga, P. Bangka, Riau, dan Jambi.

3. Logam radioaktif hanya terdapat di Papua.

4. Logam mulia dibedakan menjadi Emas (Au), Perak (Ag), dan Platina (Pt). Emas banyak ditemukan di P. Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Perak banyak ditemukan di Aceh, Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Papua. Platina hanya dapat ditemukan di Riau.

5. Logam ringan dibedakan menjadi Alumunium (Al) yang banyak ditemukan hanya di Kalimantan Tengah dan Magnesium (Mg) yang banyak ditemukan hanya di Lampung.

Mineral bukan logam dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu bahan galian bangunan, bahan galian mineral industri, bahan galian mineral keramik, dan bahan galian batu permata.

1. Bahan galian bangunan meliputi andesit, granit, marmer, onik, batu apung, pasir dan batu, batu bara, serta aspal. Andesit banyak ditemukan di Sumatra Barat, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Marmer banyak ditemukan di Sumatra Barat, Lampung, dan Jawa Timur. Batu apung banyak ditemukan di Kalimantan Barat dan P. Lombok. Pasir banyak ditemukan di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

2. Bahan galian mineral industri meliputi bentonit, barit, diatome, dolomit, magnesit, fosfat, belerang, batu gamping, talk, dan zeolit. Magnesit banyak ditemukan di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua, dan P. Flores. Belerang banyak ditemukan Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa timur, dan Sulawesi Utara. Batu gamping banyak ditemukan di Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, P. Jawa, P. Sumba dan Sumbawa, P. Timor, dan Papua.

3. Bahan galian mineral keramik meliputi pasir kuarsa, bond clay, perlif, dan kaolin. Pasir kuarsa banyak ditemukan di Jawa Timur, Kalimantan Barat, Riau, P. Bangka, dan Papua. Perlif banyak ditemukan di P. Sumbawa dan Lampung. Kaolin banyak ditemukan di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.

4. Bahan galian batu permata meliputi intan yang banyak ditemukan di Riau, safir di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, giok di Aceh, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, dan P. Halmahera, serta granit banyak ditemukan di Sumatra Barat dan Kalimantan Barat.

Mineral batu mulia

Definisi Batu Mulia (Permata)

Batu mulia bersinonim dengan permata. Ada yang menyebabkan batu ini berwarna-warni, yaitu komponen unsur kimia penyusunnya dan juga perlakuan fisik seperti panas .

Batumulia dan mineral berharga

Mineral berharga dan Batumulia, adalah mineral atau batuan yang dipergunakan

untuk perhiasan dan bernilai tinggi. Batumulia (menurut Pouw Kioe An, 1977) dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

a. Batumulia tulen

Kelas-satu : nilai kekerasan 8-10

1. intan

2. korundum (ruby, safir, mirah )

3. chrysoberyl

4. spinel

Kelas-dua : nilai kekerasan 7-8

1. zirkon

2. beryl (aquamarin)

3. topas

4. tourmalin

5. garnet

6. opal-mulia

Kelas-tiga : nilai kekerasan sekitar 7

1. kordierit

2. visuvian

3. chrysolite

4. axiniete

5. cyanite

6. staourolit

7. andalusit

8. chiastolite

9. pistazite

10. turqooise (pirus)

b. Batu semi mulia

Kelas-empat : nilai kekerasan 4-7

1. ametis (kecubung), agat, korneal, citrine, jasper, tigers eye,kuarsa pink,

opal

13

2. felspar (adular, amazone)

3. labradorit

4. obsidian

5. lazuri

6. hipersten

7. diopsit