bab i skripsi

8
KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & K’WIYON-MBOL WOFLE) 1 SKRIPSI – HAMAH SAGRIM©UWMY-2011 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara geografis, suku Maybrat mendiami Distrik Ayamaru, Aitinyo, Aifat. Suku Im ian Sawiat hidup di distrik Sawiat dan Teminabuan, dengan tipe iklim tropis basah, dan didominasi oleh penduduk dengan mata pencaharian Petani, Nelayan dan pemburu. Dari aktivitas yang heterogen ini, ditunjang oleh rumah panggung, rumah gantung dan Kemah/Sekolah/Tabernakel k’wiyon-mbol wofle yang sifatnya sakral dan tertutup di permukaan tanah, dengan material pendukung umumnya berasal dari alam. Struktur bangunan rumah tradisional halit-mbol chalit berdiri diatas permukaan tanah, sungai, pesisir pantai maupun di atas pohon, sedangkan sekolah/kemah/tabernakel k’wiyon-mbol wofle letaknya dipermukaan tanah (tidak berdiri diatas struktur tiang seperti ruamah hunian halit-mbol chalit). Penghuni pemukiman ini adalah merupakan etnik, yaitu satu suku besar, suku Maybrat dengan anak suku Maybrat, May Ithe, May Maka, Meyah, dan dua anak suku yaitu suku Imian, suku Sawiat yang adalah suku besar dari Suku bangsa T ehit. Mata pencaharian pokok mereka adalah berkebun, menangkap ikan dengan perahu dan memburu binatan liar dengan Tombak, Jubi, Panah, Parang dan Anjing. Pendidikan tradisional mereka adalah mber wiyon-wofle. Kepercayaan tradisional mereka adalah Oron (Allah), Komeyan (Yesus), Bomlansa (Rohul Kudus). Orang Maybrat Imian Sawiat dikenal dengan sebutan manusia nelayan ( ra maru), petani (ra safom), pemburu (ra rbioh) dan pendidik/penginjil ( ra wiyon-na wofle). Sebagai manusia nelayan, petani, pemburu, dan guru/penginjil, mereka melakukan segala aktivitas dan menghabiskan hidupnya dengan mengail, bercocok tanam, memburu dan mendidik/menginjil. Kemudian sejalan dengan bertambahnya waktu, mereka menetap dalam suatu hunian dan berkelompok membentuk suatu permukiman ( urban space), namun budaya mengail, bertani dan memburu masih mempengaruhi kehidupan mereka sampai sekarang, sedangkan budaya mendidik/menginjil tradisional dilarang oleh pemerintah Hindia Belanda pada abad ke-18.

Upload: hamah-sagrim

Post on 06-Jul-2015

60 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i Skripsi

5/7/2018 Bab i Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-skripsi-559abbda25af3 1/8

 

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL

MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & K’WIYON-MBOL WOFLE)

1SKRIPSI – HAMAH SAGRIM©UWMY-2011

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Secara geografis, suku Maybrat mendiami Distrik Ayamaru, Aitinyo, Aifat. Suku Imian

Sawiat hidup di distrik Sawiat dan Teminabuan, dengan tipe iklim tropis basah, dan didominasi

oleh penduduk dengan mata pencaharian Petani, Nelayan dan pemburu. Dari aktivitas yang

heterogen ini, ditunjang oleh rumah panggung, rumah gantung dan Kemah/Sekolah/Tabernakel

k’wiyon-mbol wofle yang sifatnya sakral dan tertutup di permukaan tanah, dengan material

pendukung umumnya berasal dari alam. Struktur bangunan rumah tradisional halit-mbol chalit

berdiri diatas permukaan tanah, sungai, pesisir pantai maupun di atas pohon, sedangkan

sekolah/kemah/tabernakel k’wiyon-mbol wofle letaknya dipermukaan tanah (tidak berdiri diatas

struktur tiang seperti ruamah hunian halit-mbol chalit).

Penghuni pemukiman ini adalah merupakan etnik, yaitu satu suku besar, suku Maybrat

dengan anak suku Maybrat, May Ithe, May Maka, Meyah, dan dua anak suku yaitu suku Imian,

suku Sawiat yang adalah suku besar dari Suku bangsa Tehit. Mata pencaharian pokok mereka

adalah berkebun, menangkap ikan dengan perahu dan memburu binatan liar dengan Tombak,

Jubi, Panah, Parang dan Anjing. Pendidikan tradisional mereka adalah mber wiyon-wofle.

Kepercayaan tradisional mereka adalah Oron (Allah), Komeyan (Yesus), Bomlansa (Rohul

Kudus). Orang Maybrat Imian Sawiat dikenal dengan sebutan manusia nelayan (ra maru), petani

(ra safom), pemburu (ra rbioh) dan pendidik/penginjil (ra wiyon-na wofle). Sebagai manusia

nelayan, petani, pemburu, dan guru/penginjil, mereka melakukan segala aktivitas dan

menghabiskan hidupnya dengan mengail, bercocok tanam, memburu dan mendidik/menginjil.

Kemudian sejalan dengan bertambahnya waktu, mereka menetap dalam suatu hunian dan

berkelompok membentuk suatu permukiman (urban space), namun budaya mengail, bertani dan

memburu masih mempengaruhi kehidupan mereka sampai sekarang, sedangkan budaya

mendidik/menginjil tradisional dilarang oleh pemerintah Hindia Belanda pada abad ke-18.

Page 2: Bab i Skripsi

5/7/2018 Bab i Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-skripsi-559abbda25af3 2/8

 

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL

MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & K’WIYON-MBOL WOFLE)

2SKRIPSI – HAMAH SAGRIM©UWMY-2011

Keberhasilan dan kelanggengan rumah halit-mbol chalit dan k’wiyon-mbol wofle dalam

kehidupan orang Maybrat, Imian, Sawiat, terlihat memberikan kenyamanan kepada penghuni

dalam hal kenyamanan dari Musuh, Hewan atau binatan buas, serta iklim sekitar.

Disadari bahwa suku Maybrat Imian Sawiat mempunyai suatu ciri, dan Idea, Arsitektur yang

unik, yang mana hingga sekarang belum mampu diterapkan secara baik oleh masyarakat, baik 

bentuk arsitektur rumah hunian (halit-mbol chalit) dan bentuk arsitektur dan orientasi ruang

arsitektur k’wiyon-mbol wofle atau kemah/tabernakel/sekolah, sehingga perlu untuk diteliti dan

dikembangkan dengan mengaplikasikannya untuk diterapkan dalam perkembangan

pembangunan masyarakat Maybrat Imian Sawiat. Sebagai intelektual muda Maybrat, Imian,

Sawiat, dituntut untuk mampu melakukan transformasi budaya culture transform guna

mereduksi terjadinya penetrasi identitas suku Maybrat Imian Sawiat Papua Barat. Bentuk 

arsitektur tradisional suku Maybrat Imian Sawiat k’wiyon-mbol wofle dan halit-mbol chalt yang

mempunyai nilai filosofis dengan ornamen yang melambangkan kebesaran, kekuatan,

ketangkasan, religi, intelektual serta kewibawaan dari orang Maybrat, Imian, Sawiat dan

khususnya ra wiyon-na wofle dan bobot -bigman, kelihatannya akan hilang dengan

kecenderungan masyarakat Maybrat, Imian, Sawiat yang mendirikan rumah tanpa menampilkan

bentuk aliran arsitektur dan nuansa tradisional sebagai harkat dan martabat mereka, sehingga

dirasa perlu untuk diangkat kembali dengan menciptakan konsep bangunan yang dilengkapi

dengan ornament sebagai simbol filosofi kebesaran orang Maybrat, Imian, Sawiat (ra wiyon-na

wofle dan Ra bobot-na bobot-big man) yang menunjukkan kehebatan dan Jati diri mereka. Oleh

karena itu, kami mencoba membuat suatu konsep desain bentuk bangunan bernuansa arsitektur

tradisional Maybrat Imian Sawiat dalam rancangan bentuk gedung DPRD yang bertempat di

Kabupaten Maybrat. Selain itu, konsep desain gedung DPRD ini mengikuti aliran arsitektur

tradisional Maybrat Imian Sawiat serta juga didalamnya diikutkan orientasi bentuk tata ruang

Eksterior dan Interior k’wiyon-mbol wofle- kemah/tabernakel/Sekolah tradisional dengan tujuan

untuk menciptakan bentuk aliran, dan suasana lingkungan dalam penataan bangunan arsitektur

yang khas dengan nuansa spiritual dan sosial budaya Maybrat Imian Sawiat yang diharapkan

sebagai sebuah khasanah identitas, ciri, dan idea yang mulia.

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan gambaran yang telah diuraikan pada latar belakang, maka permasalahan dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Page 3: Bab i Skripsi

5/7/2018 Bab i Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-skripsi-559abbda25af3 3/8

 

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL

MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & K’WIYON-MBOL WOFLE)

3SKRIPSI – HAMAH SAGRIM©UWMY-2011

-  Bagaimana bentuk dan orientasi arsitektur tradisional suku Maybrat Imian Sawiat?

-  Bagaimana pengaruh faktor iklim terhadap bentuk rumah tinggal Halit-mbol chalit?

-  Bagaimana Pengaruh faktor religi terhadap orientasi ruang dan bentuk arsitektur

k’wiyon-mbol wofle “kemah/tabernakel/sekolah”?

-  Bagaimana menciptakan bentuk arsitektur tradisional Maybrat Imian Sawiat dengan

memasukkan unsur estetika dan orientasi ruang dari tradisional ke bentuk moderen dalam

rancangan gedung DPRD Kabupaten Maybrat?

C.  Tujuan Penulisan

Berangkat dari permasalahan yang telah diungkapkan pada uraian latar belakang, maka yang

menjadi tujuan penelitian dalam penulisan Skripsi ini adalah:

1.  Untuk mengetahui bentuk dan orientasi arsitektur tradisional suku Maybrat Imian Sawiat.

2.  Untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor religi terhadap orientasi ruang dan bentuk 

arsitektur k’wiyon-mbol wofle “kemah/tabernakel/sekolah”

3.  Untuk mendapati/menemukan konsep bentuk dan konsep penataan orientasi ruang

arsitektur dalam mendisain gedung DPRD kabupaten Maybrat.

D.  Manfaat Penulisan

Seluruh hasil yang didapat dari studi penelitian yang disusun dalam penulisan Skripsi ini baik 

berupa rumusan-rumusan, pembuktian teori ataupun temuan-temuan tertentu diharapkan:

1.  Sebagai dasar dalam pengembangan arsitektur tradisional suku Maybrat, Imian, Sawiat,

yang lebih baik dan sesuai dengan budaya Maybrat Imian Sawiat.

2.  Dapat memberi kesehatan terhadap penghuni dan kesehatan bangunan.

3.  Dapat memberi kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat

dipergunakan untuk kemungkinan penelitian lebih lanjut tentang arsitektur tradisional

suku Maybrat, Imian, Sawiat.

4.  Dapat memberi masukan teknis dalam rancangan bangunan gedung DPRD Maybrat, dan

bangunan-bangunan Publik lainnya yang khas di wilayah Maybrat, Imian, Sawiat,

Sehingga aspek sosial budaya dan kesehatan dapat diterima masyarakat setempat.

5.  Dapat menjadi masukan kepada pemerintah dan masyarakat dalam setiap aktifitas

pembangunan.

6.  Sebagai upaya pendokumentasian arsitektur tradisional suku Maybrat, Imian, Sawiat. 

Page 4: Bab i Skripsi

5/7/2018 Bab i Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-skripsi-559abbda25af3 4/8

 

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL

MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & K’WIYON-MBOL WOFLE)

4SKRIPSI – HAMAH SAGRIM©UWMY-2011

E.  Ruang Lingkup

Batasan Penulisan dalam skripsi ini adalah berfokus pada konsep rancangan gedung DPRD

Kabupaten Maybrat yang dibentuk oleh aliran arsitektur tradisional Halit-mbol chalit dan

k’wiyon-mbol wofle. Untuk lebih jelasnya, akan diberikan batasan dalam judul sebagai berikut:

1.  Bentuk Konsep Bangunan DPRD Kabupaten Maybrat yang dimaksud adalah Bentuk usulan

Konsep bangunan yang diturunkan dari aliran arsitektur tradisional halit-mbol chalit dan

k’wiyon-mbol wofle yang terjadi pada bentuknya yang tradisional (local product ) di daerah

Maybrat, Imian, Sawiat. Dalam hal ini rumah tinggal tradisional halit-mbol chalit dan rumah

sekolah/kemah/tabernakel-k’wiyon-mbol wofle beserta elemen-elemen, filosofi, simbol

pembentukannya dan orientasi ruang serta tata lingkungannya.

2.  Faktor religi yang dimaksud adalah suatu kepercayaan tentang sang realitas tertinggi yang

mengatur kosmos yang dipercaya dalam ritus Maybrat, Imian, Sawiat sebagai dasar

pembentukkan orientasi dan pembentukkan rumah suci/kemah/tabernakel/sekolah – k’wiyon-

mbol wofle.

3.  Bentuk arsitektur tradisional Maybrat, Imian, Sawiat, yang dimaksud dalam usulan konsep

desain moderen dalam Rancangan Gedung DPRD Maybrat adalah aliran bentuk arsitektur

halit-mbol chalit dan orientasi tata ruang k’wiyon-mbol wofle.

F.  Metodologi Penulisan 

Berdasarkan objek yang dirancang, yaitu Gedung DPRD Kabupaten Maybrat, dengan latar

belakang nuansa aliran arsitektur halit-mbol chalit dan k’wiyon-mbol wofle, yang mana dibentuk 

oleh budaya tersendiri, maka pada penulisan ini kami usulkan konsep perancangan Gedung

DPRD dengan memilih pendekatan konsep fenomenologik dengan metode deskriptif konsep

etnografik. Metode/konsep etnografik adalah suatu metode/konsep yang mempelajari deskripsi

kehidupan masyarakat Maybrat Imian Sawiat dalam beragam situasi kehidupannya untuk 

menemukan konsep rancangan. Metode/konsep ini berupaya untuk memahami bagaimana

masyarakat Maybrat Imian Sawiat memandang, menjelaskan, dan menggambarkan arsitektur

rumah tinggal halit-mbol chalit dan k’wiyon-mbol wofle yang berdasarkan budaya Appabolang

dapat dirancang.

Berdasarkan pada rumusan hipotesis yang akan dibuktikan, maka jenis konsep rancangan ini

adalah merupakan perancangan kausal komparatif (causal comparative design concept ) yang

langkah-langkahnya didesain sebagai berikut:

Page 5: Bab i Skripsi

5/7/2018 Bab i Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-skripsi-559abbda25af3 5/8

 

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL

MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & K’WIYON-MBOL WOFLE)

5SKRIPSI – HAMAH SAGRIM©UWMY-2011

a.  Rencana Penelitian 

1)  Tahap Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dilapangan meliputi: Data fisik bentuk bangunan arsitektur

tradisional hunian (halit-mbol chalit) dan kemah/tabernakel/sekolah (k’wiyon-mbol wofle)

beserta didalamnya termasuk elemen-elemen pembentukkan, seperti ; filosofi, religi, sosial,

budaya, dan orientasi ruang.

Teknik pengumpulan data dilapangan dilakukan melalui teknik observasi, wawancara,

dan perekaman dan pemotretan. Teknik observasi dan wawancara dilakukan untuk 

memperoleh informasi pembentukkan arsitektur dari pengaruh budaya Appabolang, yang

dilakukan dengan observasi langsung di lapangan dan wawancara dengan kepala kampong,

tokoh adat dan warga setempat. Sedangkan perekaman dilakukan dengan teknik pemotretan

pencatatan pengamatan, untuk mendapatkan data fisik bangunan tradisional untuk menunjang

konsep rancangan Gedung DPRD ini.

2)  Tahap Kompilasi dan Interpretasi Data

Data yang telah diperoleh dan disusun, dikelompokkan agar mudah untuk dipelajari dan

diterapkan dalam elemen pembentukkan bangunan Gedung DPRD. Data kualitatif dari hasil

perekaman dikuantitatifkan untuk memperoleh data yang falid sebagai rujukan guna

kesempurnaan konsep perancangan kemudian diinterpretasikan bentukknya secara diskriptif.

3)  Analisis Data 

Data bentukkan arsitektur Maybrat Imian Sawiat yang tercipta dari hasil budaya

Appabolang, dianalisis secara kualitatif untuk mengetahui pengaruhnya terhadap bentuk dan

orientasi tata ruang pada arsitektur Maybrat Imian Sawiat. Hasil observasi/pengamatan,

interview dan perekaman untuk mengetahui dan mengenal unsur-unsur pembentukkan

arsitektur halit-mbol chalit dan k’wiyon-mbol wofle sehingga mempermudah penemuan

konsep dan aliran bentuk usulan konsep Rancangan pada gedung DPRD Maybrat. Hasil

observasi, pengamatan, interview dan perekaman akan membantu menginspirasi penemuan

bentuk konsep yang baik yang mana dibentuk dari pengkombinasian dari setiap unsur-

unsurnya sebagai elemen pembentukkan yang cocok. Selain itu, kita akan menggunakan

temuan indeks kenyamanan Thermal dari hasil penelitian kami pada 2007 dalam laporan

KKL II 2009, yang didasarkan dari hasil pengukuran kombinasi temperatur, kelembaban,

pengaruh angin untuk penentuan elemen tertentu guna mencapai kenyamanan thermal.

Page 6: Bab i Skripsi

5/7/2018 Bab i Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-skripsi-559abbda25af3 6/8

 

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL

MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & K’WIYON-MBOL WOFLE)

6SKRIPSI – HAMAH SAGRIM©UWMY-2011

Elemen yang dimaksud adalah; pematah sinar, kemiringan atap, cross ventilase, bukaan,

orientasi bangunan berdasarkan pergerakan matahari.

b.  Penentuan Sampel

1)  Populasi

Yang menjadi populasi adalah rumah hunian (halit-mbol chalit) dan kemah/sekolah

(k’wiyon-mbol wofle) dibagi dalam 3 kelompok:

a)  Kelompok Rumah Hunian Kampung samu-amah-mbol 

b)  Kelompok Rumah Hunian Kebun - halit wyan-mbol chalit tein 

c)  Kelompok Kemah/Tabernakel/Sekolah - k’wiyon-mbol wofle 

2)  Sampel 

Untuk penentuan sampel digunakan metode stratified Sampling, dengan pengelompokkan

terdiri atas dua bagian, pertama pengelompokkan berdasarkan rumah hunian – halit-mbol

chalit, dan kedua pengelompokkan berdasarkan kemah/tabernakel/sekolah – k’wiyon-mbol

wofle. Selain itu, orientasi bangunan digunakan sebagai pertimbangan untuk mendapatkan

konsep bentuk yang lebih representatif untuk membentuk aliran aristektur Maybrat Imian

Sawiat yang diharapkan dapat diturunkan dalam konsep perancangan Gedung DPRD

tersebut.

c.  Variabel Yang Akan Dipelajari

Variabel merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian. Variabel yang akan dipelajari dan data yang digunakan sebagai tolok ukur dalam

konsep perancangan Gedung DPRD ini meliputi variabel bebas dan variabel terikat sebagai

berikut:

1)  Variabel Bebas (Variabel bentuk) yaitu:

-  Bentuk arsitektur rumah tinggal (halit-mbol chalit )

Data yang termasuk dalam data variabel ini meliputi: filosofi, sosial, budaya, lokasi,

orientasi, bentuk dan denah, bukaan-bukaan, atap dan pola penataan hunian.

-  Bentuk Arsitektur Kemah/Tabernakel/Sekolah (k’wiyon-mbol wofle)

Data yang termasuk dalam data variabel ini meliputi: filosofi, Religi, Budaya, Sosial,

Lokasi, Organisasi Ruang, Orientasi Bangunan, Bentuk Bangunan.

Page 7: Bab i Skripsi

5/7/2018 Bab i Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-skripsi-559abbda25af3 7/8

 

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL

MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & K’WIYON-MBOL WOFLE)

7SKRIPSI – HAMAH SAGRIM©UWMY-2011

2)  Variabel Terikat (Variabel terpengaruh) adalah variabel yang diamati atau variabel yang

terjadi karena pengaruh variabel bebas. Variabel terpengaruh ini adalah kenyamanan

thermal dalam bangunan.

G.  Kerangka Pembahasan 

Kerangka pembahasan dalam penulisan ini disusun menjadi lima bab, yang secara garis besar

diuraikan sebagai berikut:

Bab pertama, pendahuluan, mencakup latar belakang, permasalahan, Tujuan penelitian,

manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, kerangka pembahasan dan pola pikir penelitian.

Bab kedua, tinjauan pustaka, menguraikan teori-teori yang mendukung pemecahan

permasalahan yang meliputi: Arsitektur dan Kebudayaan, aspek sosial budaya masyarakat

Maybrat, Imian, Sawiat, aspek geofisik wilayah, bentuk arsitektur chalit-mbol chalit dan

k’wiyon-mbol wofle.

Bab ketiga, Data Nir Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Maybrat, mengurai latar

belakang DPRD, Fungsi Kerja DPRD, Tugas dan Wewenang DPRD, Hak DPRD, Alat

Kelengkapan dan Sekretariat DPRD, Lokasi, Manajemen DPRD, Program Kerja DPRD, Visi

dan Misi DPRD Maybrat.

Bab keempat, Konsep Desain, menguraikan deskripsi dan desain bentuk bangunan DPRD

Kabupaten Maybrat, ditinjau dari sisi sosial budaya, mencakup fungsi, filosofi,

estetika/ornament, Religi, sebagai upaya untuk menemukan konsep desain.

Bab kelima, mengurai Perancangan gedung DPRD, Rekomendasi.

Berikut lihat diagram alur pikir pada gambar I.1.

Page 8: Bab i Skripsi

5/7/2018 Bab i Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-skripsi-559abbda25af3 8/8

 

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL

MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & K’WIYON-MBOL WOFLE)

8SKRIPSI – HAMAH SAGRIM©UWMY-2011

Gambar. I.1

Diagram Alur Pikir Penelitian Pada Aliran Arsitektur Tradisional Maybrat Imian Sawiat dan Temuan Konsep

Desain Sampai Hingga Hasil Desain Gedung DPRD Kabupaten Maybrat.

LATAR BELAKANG

Rumah tradisional

Suku Maybrat

Imian Sawiat

Adaptasibangunan pada

kenyamanan dan

tata aturan/ 

orientasi ruang

Kondisi

klimatologi

wilayah Maybrat

Imian Sawiat

BUDAYA APPABOLANG

-  Agama

-  Kepercayaan

-  Hub. Sosial

-  MataPencaharian

-  Pola Hidup

-  Pengetahuan

-  Lingkungan

alam

BENTUK

ARSITEKTUR

MAYBRAT

IMIAN

SAWIAT

Arsitektur

Tradisional

Maybrat

Imian

Sawiat

Tinjauan

DESKRIPTIF 

Wawancara&

Perekaman

Rumah

halit-mbol

chalit dan

k’wiyon-

mbol wofle

ELEMEN

BANGUNAN

-  Lokasi 

-  Orientasi 

-  Bentuk &

Denah 

-  Bukaan-

bukaan 

-  Atap &

dinding 

-  Overstek 

-  Material

& warna

-  Pola tata

bangunan

ELEMEN

PEMBENTUKAN

Bentuk, Filosofi,

religi/kepercayaa

n, Musuh/binatan

buas, Sosial,

budaya, hujan,

matahari, angin,

kebutuhan

BANGUNAN

TRADISIONAL

Konsep awal &

temuan Konsep

yang akan

dimodifikasikan

ada konse

Bentuk, ornament,

filosofi, religi,

orientasi, dekorasi

Perekaman / 

pemotretan

Aliran bentuk 

bangunan

Aliran bentuk 

tata ruang,

orientasi ruang

INTERPRETASI

HUBUNGAN

Analisis Modifier

elemen yang

diadopsi dari faktor

Pembentukkan

COCOKAN

DENGAN TATA

ATURAN DAN

FILOSOSFI

TEMUAN

KONSEP

DESAIN

ANALISIS

KUANTITATIF

DAN

KUALITATIF

HASIL AKHIR DESAINGEDUNG DPRD

MODIFIKASI KONSEP YANG

DITEMUKAN DARI BENTUK

TRADISIONAL KE DALAM

KONESEP RANCANGAN

GEDUNG DPRD