bab i ta agus

124
APLIKASI PENGOLAHAN DATA KREDIT DI BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL OLEH: AGUS RADIANSYAH 1011010089 PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN INFORMATIKA

Upload: intermilan123456789

Post on 11-Apr-2017

1.061 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i ta agus

APLIKASI PENGOLAHAN DATA KREDIT

DI BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL

OLEH:

AGUS RADIANSYAH

1011010089

PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN INFORMATIKA

AMIK CITRA BUANA INDONESIA

KOTA SUKABUMI

2013

Page 2: Bab i ta agus

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada masa ini banyak berdiri bank-bank dan usaha yang bergerak di

bidang keuangan, mulai dari koperasi , tabung menabung dan semua usaha

yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat baik yang

rendah maupun menegah.

Dan juga dengan adanya Sistem pengolahan data semakin berkembang

bahkan dapat digunakan di berbagai perusahaan baik negeri maupun swasta,

dimana dengan adanya sistem pengolahan data maka informasi yang

dibutuhkan dalam perusahaan manapun juga selalu memerlukan pengolahan

data demi kelancaran kegiatan yang dilakukan dalam suatu organisasi tersebut.

Pada masa ini banyak berdiri bank-bank dan usaha yang bergerak di bidang

keuangan, mulai dari koperasi , tabung menabbung, jasa pembayaran gaji

pensiun yg mengalami mengalami perkembangan atau kemajuan, hal ini dapat

dilihat dengan banyaknya pelaku bisnis yang memilih menginvestasikan

hartanya untuk kemajuan bank bank didunia usaha.

Bank tabungan pensiunan Negara merupakan salah satu bank yg

membantu mensejahterakan para pensiunan,juga dengan kerjasama yang

signifikan dari para pensiunan yang membantu kelancaran terlaksananya

bisnis ini. Dengan berkembangnya usaha ini yang semakin kompleks maka

usaha ini memerlukan sistem komputerisasi untuk pengolahan data para

1

Page 3: Bab i ta agus

nasabahnya beserta pengolahan data – data yang tersusun didalam perusahaan.

Bank tabungan pensiunan yang telah berjalan selama puluhan tahun sampai

saat ini dalam sistem pengolahan data para nasabahnya sebagian masih

dilakukan secara manual yaitu proses pencatatan kedalam buku besar dan

menginputnya kedalam aplikasi mikrosoft excel sehingga sering menimbulkan

kesulitan dalam penyediaan informasi yang berupa laporan pendataan nasabah

dan laporan fasilitas dan kapasitas yg dimiliki perusahaan yang dibutuhkan

oleh pihak yang bersangkutan.

Dari pemaparan singkat diatas maka dirancang suatu sistem pengolahan

data serta pembahasan mengenai bank tabungan pensiunan nasional yang

mampu menangani masalah-masalah yang sering terjadi yaitu masalah

penyajian laporan-laporan perusahaan tersebut. Berdasarkan hal inilah yang

melatarbelakangi penelitian ini sehingga diangkat judul “Aplikasi Pengolahan

Data Kredit Di Bank Tabungan Pensiunan Nasional”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka diperoleh suatu rumusan masalah

yaitu :

1. Bagaimana mendapat data karyawan dengan cepat.

2. Bagaimana mengolah data gaji karyawan secara efektif dan efesien.

3. Bagaimana merancang Sistem Informasi Pegolahan Gaji Pegawai dengan

Visual Foxpro 9.0.

2

Page 4: Bab i ta agus

1.3 Batasan Masalah

Dengan rumusan masalah tersebut, Maka akan membuat sistem informasi

batasan sebagai tersebutdapat diuraikan batasan masalah sebagai berikut :

1. Perlunya di buatkan sebuah aplikasi yang dapat membantu pekerjaan.

2. Dapatkah membantu mengurangi permasalahan dalam segi keuangan.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.4.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah membuat suatu program yang dapat

mempercepat proses informasi yang dibutuhkan.

1.4.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui data pegawai dengan lengkap.

2. Untuk mengetahui sistem pengolahan gaji pegawai.

3. Untuk mengetahui proses pengaplikasian simulasi kredit serta debit

4. Memahami/mendalami kegiatan dalam perusahaan

1.5 Kegunaan Penelitian

a. Bagi Akademis

Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumen

akademik yang berguna untuk dijadikan acuan bagi sivitas akademika.

untuk mencari teori/konsep/generalisasi yang dapat digunakan sebagai

landasan. teori/kerangka bagi penelitian yang akan dilakukan. Untuk

3

Page 5: Bab i ta agus

mencari metodologi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.

Untuk membandingkan antara fakta di lapangan dengan teori yang ada.

b. Bagi penulis

untuk menjelaskan tujuan akhir yang akan dicapai oleh penulis setelah

penelitian selesai dilakukan.

untuk memberikan gambaran yang tegas tentang sasaran dan ruang

lingkup penelitian.

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai kelulusan program studi D3

Jurusan Komputer Akuntansi di AMIK CBI Sukabumi.

1.6 Tempat dan waktu penelitian

1.6.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian akan dilakukan di bank btpn sukabumi jln. R.E

martadinata

1.6.2 Waktu Penelitian

Waktu Penelitian dimulai pada tanggal 21 Januari – 29 Maret 2013.

4

Page 6: Bab i ta agus

Tabel Kegiatan Penelitian

KegiatanJanuari 2013 Februari 2013 Maret 2013

I II III IV I II III IV I II III IV

Studi kepustakaan

Penulisan

Proposal

Pengumpulan

Data

Pembuatan

Sistem/Program

Pengujian Sistem

(Testing)

Penulisan Laporan

Akhir

Tabel I.1 Kegiatan Penelitian

5

Page 7: Bab i ta agus

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi Teori

2.1.1 Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak

Istilah Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) secara umum disepakati sebagai

terjemahan dari istilah Software Engineering. Istilah Software Engineering mulai

dipopulerkan tahun 1968 pada Software Engineering Conference yang

diselenggarakan oleh NATO. Sebagian orang mengartikan RPL hanya sebatas

pada bagaimana membuat program komputer. Padahal ada perbedaan yang

mendasar antara perangkat lunak (software) dan program komputer. Perangkat

lunak adalah seluruh perintah yang digunakan untuk memproses informasi.

Perangkat lunak dapat berupa program atau prosedur. Program adalah kumpulan

perintah yang dimengerti oleh komputer sedangkan prosedur adalah perintah yang

dibutuhkan oleh pengguna dalam memproses informasi (O’Brien, 1999).

Pengertian RPL sendiri adalah sebagai berikut: Suatu disiplin ilmu yang

membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal yaitu

analisa kebutuhan pengguna, menentukan spesifikasi dari kebutuhan pengguna,

disain, pengkodean, pengujian sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan.

Tujuan Rekayasa Perangkat Lunak antara lain :

a. Memperoleh biaya produksi perangkat lunak yang rendah.

b. Menghasilkan perangkat lunak yang kinerjanya tinggi, andal dan tepat

waktu.

6

Page 8: Bab i ta agus

c. Menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja pada berbagai jenis

platform.

d. Menghasilkan perangkat lunak yang biaya perawatannya rendah.

Sesuai definisi yang telah disampaikan sebelumnya, maka ruang lingkup

RPL dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar Ruang Lingkup RPL

(Abran et al., 2004)

2.1 Teori Simulasi

Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi atau proses-

proses yang terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat komputer dan

dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga sistem tersebut bisa dipelajari

secara ilmiah (Law and Kelton, 1991). Dalam simulasi digunakan komputer untuk

mempelajari sistem secara numerik, dimana dilakukan pengumpulan data untuk

melakukan estimasi statistik untuk mendapatkan karakteristik asli dari sistem.

Simulasi merupakan alat yang tepat untuk digunakan terutama jika diharuskan

untuk melakukan eksperimen dalam rangka mencari komentar terbaik dari

7

Page 9: Bab i ta agus

komponen-komponen sistem. Hal ini dikarenakan sangat mahal dan memerlukan

waktu yang lama jika eksperimen dicoba secara riil. Dengan melakukan studi

simulasi maka dalam waktu singkat dapat ditentukan keputusan yang tepat serta

dengan biaya yang tidak terlalu besar karena semuanya cukup dilakukan dengan

komputer. Pendekatan simulasi diawali dengan pembangunan model sistem nyata.

Model tersebut harus dapat menunjukkan bagaimana berbagai komponen dalam

sistem saling berinteraksi sehingga benar-benar menggambarkan perilaku sistem.

Setelah model dibuat maka model tersebut ditransformasikan ke dalam program

komputer sehingga memungkinkan untuk disimulasikan.

3.1 Analisis Masalah

Pada sub bab berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai analisis

sistem transaksi dan manajemen perbankan dalam Bank BTPN. Dalam analisis ini

akan diberikan gambaran lebih jelas mengenai sistem perusahaan saat ini,

permasalahan yang muncul serta kebutuhan perusahaan dalam proses transaksi.

Untuk hal bertransaksi penarikan tunai di cabang, nasabah harus perlu

tanda-tangan yang sesuai dengan yang berada di buku tabungan nasabah yang

dapat terlihat apabila dengan bantuan lampu Ultra Violet (UV), hasil observasi

penulis, beberapa nasabah Bank BTPN merupakan nasabah yang lanjut usia

(pensiun), sehingga sering kali nasabah agak kesulitan apabila harus tanda tangan

yang sama persis dengan pada saat pembukaan rekening.

Dari penjelasan diatas, maka dapat diambil beberapa permasalahan

penting yang berkaitan dan menjadi pokok pembahasan tugas akhir penulis yaitu :

8

Page 10: Bab i ta agus

Saat ini sistem tarik tunai di counter pada Bank BTPN masih konvensional yaitu

menggunakan verifikasi tanda tangan. Nasabah yang akan mengambil dana pada

rekeningnya, haruslah mengisi slip penarikan dan membawa buku tabungannya.

Costumer Service akan mencocokan tanda tangan pada slip penarikan dengan

tanda tangan yang ada pada buku tabungan.

Hasil observasi penulis, kebanyakan nasabah Bank BTPN merupakan

nasabah pensiunan yang berumur lanjut, sehingga sulit bagi nasabah jika harus

tanda tangan yang persis dengan yang ada pada buku tabungan.

3.2 Analisa Kebutuhan

Dari permasalahan yang ada diatas, perlu dianalisa kondisi kebutuhan

tersebut antara lain.

1. Kartu yang digunakan apakah sudah tidak menggunakan Magnetic Card,

akan tetapi smartcard yang didalamnya sudah terdapat chip memori,

sehingga dapat menyimpan data sidik jari nasabah.

2. Apakah kartu sudah berisi data-data nasabah secara lengkap, dan perlu

identifikasi kepemilikan kartu yang tidak berupa PIN, melainkan

menggunakan sidik jari nasabah tersebut, sehingga nasabah tidak perlu

mengingat nomor PIN saat bertransaksi.

3. Apakah pihak yang melakukan pendaftaran sidik jari nasabah adalah pihak

yang berwenang dalam struktur Perbankan, yang melakukan pembuatan

rekening nasabah yaitu Customer Service(CS).

9

Page 11: Bab i ta agus

4. Penambahan sistem keamanan dan integritas pada data komputerisasi agar

data tidak dapat dirubah di sembarang waktu dan oleh sembarang orang.

5. Perangkat keras yang digunakan saat ini

6. Kebutuhan minimum perangkat keras yang akan digunakan sistem

7. Perangkat lunak yang tersedia saat ini

8. Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk penerapan sistem

3.3 Perancangan Sistem

Dalam sub bab ini tahap-tahap perancangan dijelaskan dalam bentuk

UML (Unified Modeling Language) dengan menggunakan metode USDP

(Unified Software Development Process), serta struktur basis data yang akan

menjadi dasar pembuatan aplikasi.

4.1 Implementasi Aplikasi Tarik Tunai

Saat aplikasi pertama kali dijalankan, maka form login akan lebih dulu

muncul sebelum form menu utama, hal ini dimaksudkan agar pengguna aplikasi

tarik tunai hanyalah orang yang memang terdaftar untuk menggunakan aplikasi

tarik tunai ini.

Gambar Tampilan halaman Login

10

Page 12: Bab i ta agus

Pada saat tombol login di tekan, maka akan dilakukan pengecekan username dan

password apakah terdapat pada Basis data account tabel user. Jika tidak terdaftar,

maka akan muncul pesan

Gambar 4. Tampilan pesan jika User atau Password tidak sesuai

Sedangkan jika terdaftar, maka program langsung menampilkan halaman

utama aplikasi tarik tunai. Setelah halaman utama tampil, transaksi tarik tunai

sudah dapat dilakukan dengan mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan oleh

bank BTPN.

Untuk melakukan transaksi tarik tunai, customer service harus

mengaktifkan menu tarik tunai pada halaman utama aplikasi tarik tunai.

Kemudian tranksaksi tarik tunai dilakukan dengan memasukkan smartcard pada

smartcard reader. Setelah smartcard ada di smartcard reader, maka customer

service harus menekan tombol cek kartu, aplikasi otomatis melakukan pengecekan

pada Basis data dengan data yang ada pada smartcard. Jika data yang terdapat

pada smartcard terdaftar pada tabel nasabah, data nasabah akan di tampilkan,

kemudian transaksi dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu verifikasi sidik

jari.

11

Page 13: Bab i ta agus

Gambar Tampilan Transaksi Tarik Tunai

4.2 Implementasi Verifikasi Sidik Jari

Setelah cek kartu dilakukan, kemudian dilakukan pengecekan sidik jari

nasabah pada program dengan menekan tombol verified, kemudian

membandingkan capture sidik jari yang di pindai dengan capture sidik jari yang

berada di smart card.

Gambar Tampilan verifikasi sidik jari

Jika capture yang di pindai sama dengan capture yang berada pada smartcard,

maka transaksi dapat di lanjutkan.

Gambar Tampilan verifikasi berhasil

12

Page 14: Bab i ta agus

Setelah pengecekan sidik jari selesai, kemudian dilakukan input jumlah

nominal penarikan, saat jumlah yang dimasukkan lebih dari 5 juta, maka aplikasi

otomatis meminta otorisasi Kepala cabang.

Gambar Otorisasi tarik tunai

Sebelum dilakukan pencetakan, aplikasi akan menyimpan transaksi yang

dilakukan, dan mengecek ketersediaan dana nasabah pada sistem jika dana yang

diambil mencukupi kemudian transaksi dapat tercetak :

Gambar Cetakan validasi tarik tunai

Setelah dilakukan pencetakan, aplikasi akan kembali ke halaman utama aplikasi

tarik tunai.

4.3 Metode Pengujian

Skenario pengujian meliputi pengujian perangkat lunak terhadap

fungsionalitas aplikasi yang di bangun, pengujian proses yang terjadi pada

perangkat lunak yang di bangun dengan proses yang terjadi didalam sistem, dan

pengujian kelayakan aplikasi dalam sebuah aplikasi yang akan di gunakan.

13

Page 15: Bab i ta agus

Metode yang di gunakan dalam aplikasi ini adalah pengujian Black-Box.

Penggunaan metode ini penulis anggap sesuai dengan aplikasi yang akan

dibangun, karena metode pengujian Black-Box melakukan pengujian dengan cara

memberikan sejumlah masukkan pada program aplikasi yang akan diproses sesuai

dengan kebutuhan fungsionalnya untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

Apabila keluaran proses tidak menghasilkan sesuai dengan yang

diinginkan, maka program aplikasi ini masih terdapat kesalahan-kesalahan yang

harus di perbaiki pada program aplikasi tersebut. Apabila keluaran proses

menghasilkan kebutuhan fungsionalnya, maka program aplikasi tersebut sudah

berjalan dengan benar.

Pengujian Black-Box melakukan pengujian pada program tarik tunai dari

menu login, validasi, proses tarik tunai, sampai dengan pencetakan transaksi.

4.4 Analisa Hasil Pengujian

Pengujian simulasi program aplikasi tarik tunai ini di lakukan untuk

menguji dan memastikan bahwa program yang telah di rancang dan di buat ini

dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan rumusan rancangan yang telah di

tetapkan sebelumnya. Tanpa adanya pengujian, maka tidak dapat di ketahui

apakah simulasi yang telah di buat sesuai dengan spesifikasi rancangan program

aplikasi. Berikut ini penjelasan hasil dari pengujian tersebut :

1. Pengujian dengan metode black-box dapat memudahkan penulis dalam

pembuatan aplikasi yang sesuai dengan pereancanaan, sehingga apabila

aplikasi tersebut masih ada kesalahan langsung dapat segera di perbaiki

14

Page 16: Bab i ta agus

2. Dengan mengetahuui kebutuhan fungsional di setiap rancangan aplikasi,

dapat meminimalisasikan kesalahan pengguna dalam menjalankan aplikasi

teersebut.

3. Simulasi perancangan aplikasi tarik tunai ini, berjalan sesuai dengan yang

telah ditetapkan, namun bila diaplikasikan sebenarnya, dengan

menggunakan smart card dan card reader perlu di kaji ulang karena akan

ada sedikit banyak perubahan terutama secara codding.

2.1.3 Deskripsi Bank

Definisi Bank

Menurut Kuncoro dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan

Aplikasi (2002: 68), definisi dari bank adalah lembaga keuangan yang usaha

pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke

masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas

pembayaran dan peredaran uang. Oleh karena itu, dalam melakukan kegiatan

usahanya sehari-hari ban harus mempunyai dana agar dapat memberikan kredit

kepada masyarakat. Dana tersebut dapat diperoleh dari pemilik bank (pemegang

saham), pemerintah, bank Indonesia, pihak-pihak di luar negeri, maupun

masyarakat dalam negeri. Dana dari pemilik bank berupa setoran modal yang

dilakukan pada saat pendirian bank.

Dana dari pemerintah diperoleh apabila bank yang bersangkutan ditunjuk

oleh pemerintah untuk menyalurkan dana-dana bantuan yang berkaitan dengan

pembiayaan proyek-proyek pemerintah, misalnya Proyek Inpres Desa Tertinggal.

15

Page 17: Bab i ta agus

Sebelum dana diteruskan kepada penerima, bank dapat menggunakan dana

tersebut untuk mendapatkan keuntungan, misalnya dipinjamkan dalam bentuk

pinjaman antar bank (interbank call money) berjangka 1 hari hingga 1 minggu.

Keuntungan bank diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga beli dana

tersebut setelah dikurangi dengan biaya operasional. Dana-dana masyarakat ini

dihimpun oleh bank dengan menggunakan instrumen produk simpanan yang

terdiri dari Giro, Deposito dan Tabungan.

Pengertian Bank

Menurut Undang‐Undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Berikut ada beberapa pengertian bank :

1. Pengertian Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usahanya secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran.

2. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran.

16

Page 18: Bab i ta agus

2.1.2 Klasifikasi  Bank Sentral

Pada Pasal 1 (butir 2) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan,

dikatakan bahwa “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak. Dari definisi di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan,

yaitu:

Usaha pokok bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan, seperti tabungan, deposito, maupun giro, dan menyalurkan dana

simpanan tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan, baik dalam bentuk

kredit maupun bentuk-bentuk lainnya.

Bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary) Maksudnya

adalah bank menjadi perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana

(surplus unit) dengan pihak yang membutuhkan dana (defisit unit). Bank memiliki

fungsi sebagai “Agen Pembangunan” (Agent of Development) Sebagai badan

usaha, bank tidaklah semata-mata mengejar keuntungan (profit oriented), tetapi

bank turut bertanggung jawab dalam pembangunan nasional dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam hal ini bank juga memiliki

tanggung jawab sosial.

Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi yang

bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Bank

Sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor

17

Page 19: Bab i ta agus

perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan. Di Indonesia, fungsi Bank

Sentral diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Dan Bank Sentral bertanggung

jawab untuk menjaga stabilitas harga yang dalam hal ini dikenal dengan istilah

inflasi. Bank Sentral menjaga agar tingkat inflasi terkendali, dengan mengontrol

keseimbangan jumlah uang dan barang. Apabila jumlah uang yang beredar terlalu

banyak maka Bank Sentral dengan menggunakan instrumen antara lain namun

tidak terbatas pada base money, suku bunga, giro wajib minimum mencoba

menyesuaikan jumlah uang beredar sehingga tidak berlebihan dan cukup untuk

menggerakkan roda perekonomian.

Dengan dikeluarkannya UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan

UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UU Nomor 7 Tahun 1992

tersebut, dunia perbankan Indonesia mengalami perubahan yang cukup mendasar.

Sebelum dikeluarkannya UU Nomor 7 Tahun 1992 tersebut, bank-bank

pemerintah seperti BNI 1946, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank

Ekspor Impor, Bank Rakyat Indonesia, Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo),

dan Bank Tabungan Negara, mempunyai fungsi masing-masing sebagai bank

pembangunan, bank tabungan, maupun bank koperasi. Namun setelah dikeluarkan

kedua undang-undang di atas, sekarang kita sulit membedakan bank-bank

pemerintah berdasarkan fungsinya. Bank-bank pemerintah tersebut sekarang

menjalankan fungsi sebagai bank umum.

Ada beberapa cara dalam pengklasifikasian bank-bank di Indonesia, yaitu

dilihat dari segi fungsi atau status operasi; kepemilikan; dan penyediaan jasa.

Secara umum, tugas bank sentral dalam sistem perbankan antara lain :

18

Page 20: Bab i ta agus

- Melaksanakan kebijakan moneter dan keuangan.

- Memberi nasehat pada pemerintah untuk soal-soal moneter dan keuangan.

- Melakukan pengawasan, pembinaan,dan pengaturan perbankan.

- Sebagai banker’s bank atau lender of last resort.

- Memelihara stabilitas moneter.

- Melancarkan pembiayaan pembangunan ekonomi.

- Mendorong pengembangan perbankan dan sistem keuangan yang sehat.

2.1.3 Fungsi Bank, yaitu :

1. Penciptaan uang

Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran

lewat mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum

menciptakan uang giral menyebabkan possisi dan fungsinya dalam

pelaksanaan kebijakan moneter.

Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar

dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang giral.

2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran

Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung

kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu

jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan

mekanisme pembayaran. Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring,

transfer uang, penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran

19

Page 21: Bab i ta agus

dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman,

seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.

3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat

Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan.

Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat

deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan

itu. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar

dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya.

Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-

pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit.

4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional

Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau

memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun

transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda

negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem

moneter masing-masing negara. Kehadiran memudahkan penyelesaian

transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum yang beroperasi

dalam skala internasional akan bank umum, kepentingan pihak-pihak yang

melakukan transaksi transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih

mudah, cepat, dan murah.

20

Page 22: Bab i ta agus

2.1.4 Kegiatan Bank

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebagai lembaga keuangan,

kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Sama seperti

halnya pedagang atau perusahaan lainnya, kegiatan pihak perbankan secara

sederhana dapat kita katakana adalah membeli uang (menghimpun dana) dan

menjual uang (menyalurkan dana) kepada masyarakat umum.

Dalam melaksanakan kegiatannya bank dibedakkan antara kegiatan. Bank

umum dengan kegiatan bank perkreditan rakyat. Artinya produk ditawarkan oleh

bank umum lebih beragam, hal ini disebabkan bank umum mempunyai kebebasan

untuk menentukan produk dan jasanya. Sedangkan Bank Berkreditan Rakyat

mempunyai keterbatasan tertentu, sehingga kegiatannya lebih sempit.

Ada beberapa kegiatan yang ada dalam bank diantaranya:

- Kegiatan bank Umum berupa menghimpun dana dari masyarakat (Funding),

Menyalurkan dana dari masyarakat (Lending), Memberikan jasa-jasa bank

lainnya (service).

- Kegiatan BPR berupa menghimpun dana, menyalurkan dana.

- Kegiatan Bank Campuran dan Bank Asing Pada Umumnya tugasnya sama

dengan bank umum lainnya, namun mereka lebih dikhususkan dalam bidang-

bidang tertentu

2.2 Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai tujuan tertentu. Sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem

21

Page 23: Bab i ta agus

yang saling berkaitan satu sama lain sehingga dapat tercapai tujuan atau sasaran

yang diinginkan (Jogiyanto H.M, 1999: 2). Suatu sistem mempunyai

karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :

a. Komponen-Komponen (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang

artinya saling bekerja sama satu kesatuan. Komponen-komponen atau elemen-

elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Batasan sistem (boundary)

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan

sistem. Batasan sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem (environments)

Apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

Lingkungan luar sistem dapat saja bersifat menguntungkan juga dapat pula

bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan

merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan

dipilihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan

dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.

d. Penghubung (interface)

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara suatu subsistem

dengan subsistem yang lainnya.

22

Page 24: Bab i ta agus

e. Masukan (input)

Masukan (input) adalah energi yang masuk kedalam sistem. Masukan dapat

berupa perawatan (maintenance input) yaitu energi yang dimasukan supaya

sistem tersebut dapat beroperasi. Dan masukan sinyal (signal input) yaitu

energi yang diperosis untuk didapatkan keluaran.

f. Keluaran (output)

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

g. Pengolah Sistem (process system)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

atau memanipulasi masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran (objectives) atau Tujuan (goal).

Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran dan tujuan maka operasi sistem tidak

akan ada gunanya.

2.1. Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti

bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau

mendatang (Gordon B. Davis, 1995 : 28 ).

Menurut Jogiyanto, informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam

suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk

pengambilan keputusan.

23

Page 25: Bab i ta agus

Kualitas dari suatu informasi yang sangat bernilai dan berguna

bagi penerimanya tergantung pada beberapa hal, yaitu:

a. Akurat (Accurate)

Artinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak boleh

menyesatkan serta harus jelas mencerminkan maksud dan makna yang

terkandung dari makna pendukungnya.

b. Tepat Waktu

Artinya informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi

yang sudah usang tidak punya nilai lagi, karena informasi merupakan

landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan

terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

c. Relevan

Artinya informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya

berbeda.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan

dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi

hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu

kejadian.

2.2. Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi

24

Page 26: Bab i ta agus

yang bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang ditentukan.

(Jogiyanto H.M, 2001 : 11).

2.2.1. Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen merupakan penerapan system informasi

didalam organisasi untuk mendukung informasi - informasi yang dibutuhkan oleh

semua tingkatan manajemen.Sistem informasi dimaksudkan untuk memberikan

informasi kepada semua tingkatan manajemen yaitu :

a. Manajemen tingkat atas (Top level management)

Meliputi :

1) Direktur utama (President)

2) Direktur (Vice Precident)

3) Dan Eksekutif lainnya di fungsi - fungsi pemasaran, pembelian, tehnik

produksi, keuangan, dan akuntansi.

b. Manajemen tingkat menengah (Lower lavel management )

Meliputi :

1) Manajer - manajer divisi

2) Manajer - manajer cabang

c. Manajemen tingkat bawah (Lower management)

Meliputi :

1) Mandor

2) Pengawas

25

Page 27: Bab i ta agus

2.3.2 Peranan Sistem Informasi bagi Manajemen

Peranan sistem informasi dalam untuk mendukung manajemen dalam

pengambilan keputusan yaitu :

a. Mendukung perencanaan strategi

Merupakan kegiatan yang dilakukan manajemen tingkat atas :

1) Proses evaluasi lingkungan luar organisasi sehubungan dengan lingkungan

luar organisasi yang selalu berubah secara konstan dan mungkin dapat

mengakibatkan perubahan terhadap strategi – strategi sehingga menajemen

harus tanggap terhadap kesempatan– kesempatan ataupun tekanan –

tekanan dari lingkungan luar.

2) Penetapan Tujuan Organisasi. Setiap perusahaan tertentu memiliki tujuan

yang ditetapkan baik jangka panjang maupun jangka pendek.

3) Penentuan Strategi. Manajemen tingkat atas menentukan tindakan-

tindakan yang harus dilakukan oleh organisasi yang dimaksud untuk

mencapai tujuantujuannya melalui pengerahan sumber daya organisasi

yang dimiliki.

b. Mendukung pengendalian Manajemen

Merupakan kegiatan yang dilakukan manajemen tingkat menengah yaitu

proses untuk meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategi yang

sudah ditetapkan dengan efektif dan efisien, sehingga manajer dapat

menentukan tindakan apa yang harus dilakukan, misalnya perbaikan operasi,

perubahan anggaran, maupun pertimbangan – pertimbangan strategi baru.

26

Page 28: Bab i ta agus

c. Mendukung Pengendalian Operasi

Merupakan kegiatan yang dilakukan manajemen tingkat bawah yaitu proses

untuk meyakinkan bahwa tiap – tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara

efektif dan efisien.

2.3. Pengertian Administrasi

Administrasi sering didefinisikan sebagai “keseluruhan proses pelaksanaan

kegiatan-kegiatan tertentu oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan sebelumnya” (S. P. Siagian, 1993). Dari definisi

tersebut terlihat bahwa administrasi bukanlah hal yang baru. Hanya kompleksitas

dari proses administrasi tersebut, yang ditimbulkan oleh banyaknya faktor-faktor

seperti orang yang terlibat dalam aneka ragam kegiatan, rumitnya tujuan yang

akan dicapai dan rumitnya kegiatan akibat perkembangan manusia saat ini yang

melakukan proses administrasi.

2.4.1 Pengertian Gaji

Gaji adalah suatu penghargaan kepada karyawan atau pegawai untuk

menghargai jasa baik barang maupun materi berupa uang.

Gaji dapat ditermui disebuah perusahaan atau perkantoran untuk

memberikan penghargaan menuurut (S.P. Siagian,1990 ). Dari definisi di atas

tidak semua orang mendapatkan gaji atau pun upah, karena yang mendapatkannya

hanya orang yang bekerja.

27

Page 29: Bab i ta agus

2.4.2 Pengertian pegawai

Pegawai adalah orang yang bekerja disuatu tempat baik instansi ataupun

perkantoran. Pegawai adalah sebutan orang yang bekerja menurut : (Hariyonto

kristanto 1994 :70)

2.4. Perancangan Sistem

Perancangan sistem didefinisikan oleh Robert J. Verrello dan John Reuter

“Perancangan Sistem adalah pengambaran perancangan pembuatan sistem atau

pengatur dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan

berfungsi”.

Perancangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk

menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem

yang ada. (Hariyanto Kristanto 1999 : 75 ).

Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain bentuk suatu sistem

yang baik yang isinya merupakan langkah-langkah operasi dalam proses

pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem. Untuk melakukan

langkah-langkah sesuai dengan yang diberikan oleh perancangan sistem yang

terstruktur, maka dibutuhkan alat-alat yang digunakan dalam sesuatu metodologi

umumnya berupa gambar, atau suatu diagram. Pengunaan diagram ini dianggap

mengena dan lebih mudah dimengerti.

28

Page 30: Bab i ta agus

2.4.1. Bagan Alir Dokumen atau Flow Of Dokument (FOD)

“Bagan Alir Dokumen (Document Flow Chart) atau disebut juga

bagan alir formulir (form flow chart) merupakan bagian alir yang

menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan- tembusannya.

Tabel 2.1. Tabel Daftar Simbol Flow of Document

SIMBOL NAMA KETERANGAN

ProsesUntuk menunjukan yang

dilakukan secara komputer

Dokumen

Untuk menunjukan

dokumen baik untuk proses

komputer maupun manual

Manual

Operation

Untuk menunjukan proses

yang dilakukan secara

manual

Decision /

Notasi

Untuk menunjukan pilihan

proses yang dilakukan

secara komputer maupun

manual

Display Untuk menampilkan data

Manual input

Untuk menunjukan proses

input yang dilakukan secara

manual

29

Page 31: Bab i ta agus

Data Base

Sebagai tempat

penyimpanan data secara

komputer

Garis AlirArah aliran dari proses atau

dokumen

Arsip

Sebagai tempat

penyimpanan data secara

manual

Multi DocumentDokumen lebih dari satu

rangkap

StoragePenyimpanan data berupa

file

Connector

menunjukkan penghubung

ke halaman yang sama

atau halaman lain

2.4.2. Diagram Aliran Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD)

Diagram Aliran Data atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu teknik

untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru secara logika

tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik. DFD merupakan alat yang digunakan

30

Page 32: Bab i ta agus

pada metodologi pengembangan sistem terstruktur (structured analysis and

design).

1. Bentuk DFD.

a. Physical Data Flow Diagram (PDFD)

Digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada. PDFD menekankan

pada bagaimana proses system diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa

dan dimana).

b. Logical Data Flow Diagram (LDFD)

Digunakan untuk menggambarkan system yang akan diusulkan

(system yang baru. LDFD menekankan pada proses-proses apa secara

logika yang dibutuhkan oleh sistem.

2. Notasi Simbol Yang Digunakan

a. External Entity (Kesatuan Luar) atau Boundary (Batas Sistem) atau

Terminator. Kesatuan dilingkungan luar system dapat berupa orang

atau sekelompok orang, organisasi, sumber asli dari suatu transaksi, dan

lain-lain, menggunakan simbol :

Gambar 2.1. Simbol External Entity

b. Proses adalah tempat kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau

komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses,

menggunakan simbol :

31

Page 33: Bab i ta agus

Gambar 2.2. Simbol Proses

c. Data Store (Simpan Data)

Adalah penyimpanan data yang dapat berupa suatu file, suatu arsip,

suatu tabel dan lain-lain,menggunakan symbol :

Gambar 2.3. Simbol Penyimpanan Data

d. Data Flow (Arus Data)

Adalah tempat mengalirnya data dalam sistem. Arus data ini mengaliri

antara proses, data store dan kesatuan luar, menggunakan symbol :

Gambar 2.4. Simbol Arus Data

Data Flow Diagram (DFD) terdiri dari :

1. Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram Konteks merupakan

level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau

output dari sistem.

32

Page 34: Bab i ta agus

2. Diagram Nol (Overview Diagram)

Diagram Nol (Overview Diagram) adalah diagram yang menggambarkan

proses dari data flow diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara

menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukan tentang fungsi-

fungsi utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity. Untuk

proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya dapat ditambahkan

simbol ( * ) atau ( p ) pada akhir nomor proses.

3. Diagram Rinci (Level Diagram)

Diagram Rinci (Level Diagram) adalah diagram yang menguraikan proses

yang ada dalam diagram nol atau diagram level diatasnya.

2.4.3. Pengertian Basis Data

Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali

dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa dan tanpa perulangan (redundant) yang tidak perlu, untuk

memenuhi berbagai kebutuhan. Redundant merupakan proses perulangan

atau pengadaan data yang terjadi pada penyimpanan yang berupa file-file

atau tabel yang berbeda dengan basis data. Karena adanya redundant ini bisa

mengakibatkan pemborosan pada ruang penyimpanan dan biaya untuk

mengakses jadi lebih tinggi.

33

Page 35: Bab i ta agus

3. Kumpulan file atau tabel atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan

dalam media penyimpanan elektronis (seperti disket, hardisk dan lain-lain).

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada

penyusunan data yaitu :

1. Redundansi dan inkonsistensi data.

2. Kesulitan pengaksesan data.

3. Isolasi data untuk standarisasi.

4. Multiple user (banyak pemakai)

5. Masalah keamanan (security)

6. Masalah integrasi (kesatuan)

7. Masalah data independence (kebebasan data)

Sistem database selain berisi sejumlah objek juga dapat berisi data dan struktur,

dapat berupa struktur objek atau struktur basis data tersebut. Ada beberapa unsur

yang membentuk database diantaranya:

a) Field(s) merupakan kumpulan data yang sejenis atau homogen yang

mengindentifikasikan sesuatu berdasarkan kriteria tertentu seperti alfabetis

teks, numeric/angka, date/tanggal atau gabungannya. field ini terbagi menjadi

dua field yaitu:

1. Elementary fields (Data items) menunjukan atribut (data attributes)

Nilai yang tidak dapat diduplikasikan.

34

Page 36: Bab i ta agus

2. Fields (Data aggregates) menunjukan atribut (Data attributesvalue) dan

perwakilan data (Data Representation) yang dapat diduplikasikan.

b) Record merupakan kumpulan dari field-field yang saling berkaitan dan

merupakan suatu entity data atau satu kesatuan data dalam konteks yang

berdasarkan pada kebutuhan pemakai informasi. Record ini harus menunjukan

dan menerangkan secara lengkap suatu entity.

c) File(s)

Merupakan kumpulan record-record yang berisi data tentang satu atau

beberapa group entity.

Secara berjenjang unsur-unsur tersebut diatas membentuk suatu

database dengan demikian database merupakan beberapa kumpulan file-file

yang terdiri dari record-record yang menampung beberapa field.

Sistem pengolahan basis data atau yang sering disebut Database

Management System (DBMS) merupakan perangkat lunak dari sistem

database yang digunakan untuk memanipulasi sistem database. Penampilan

informasi dalam laporan sistem database harus mempunyai kemampuan untuk

dapat diolah oleh banyak pengguna (user) yang setiap pengguna berbeda

tugasnya. Aspek keamanan terhadap kerusakan dan kehilangan data oleh

pengguna yang tidak berwenang harus terjaga pula.

Kegunaan utama sistem database adalah agar pemakai (user) mampu

menyusun suatu pandangan abstraksi data. Bayangan mengenai data tidak lagi

memperhatikan kondisi sesungguhnya bagaimana satu data dapat masuk ke

database, disimpan dalam disk, tetapi menyangkut secara menyeluruh

35

Page 37: Bab i ta agus

bagaimana data tersebut dapat di abstraksikan/gambarkan menyerupai kondisi

yang dihadapi pemakai sehari-hari. Sistem yang sesungguhnya tentang teknis

bagaimana data disimpan dan dipelihara seakan-akan disembunyikan

kerumitannya dan kemudian diungkap dalam bahasa dan digambarkan yang

mudah dimengerti orang awam.

2.4.4. Diagram Kerelasian Entitas atau Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) atau Digram Kerelasian Entitas adalah

notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang

menjelaskan tentang data yang tersimpan (Storage data) dalam sistem secara

abstrak.

Entity Relationship Diagram (ERD) Adalah hubungan antara dua buah

entitas dimana kejadian atau transaksi yang terjadi disimpan dalam basis data.

1. Elemen-elemen ERD

a). Entitas (Entity)

Entitas (Entity) adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun

abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama

dengan kata benda dan dapat dikelompokan dalam empat jenis nama, yaitu orang,

benda, lokasi dan kejadian.

b). Relationship

Relationship atau penghubung adalah hubungan alamiah yang terjadi antar entitas.

c). Atribut

Atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship.

36

Page 38: Bab i ta agus

2. Notasi ERD

Notasi-notasi simbolik dalam ERD yang sering digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2. Notasi-notasi ERD

SIMBOL NAMA

Himpunan Entitas

Himpunan Relasi

Atribut sebagai key

Link

3. Aturan Kerelasian :

a. Nama kerelasian ditulis dalam belah ketupat.

b. Kerelasian menghubungkan dua entitas.

c. Nama kerelasian berupa : kata kerja aktif, tunggal

d. Nama kerelasian harusmudah dipahami dan jelas maknanya.

4. Kerelasian antar entitas dibagi menjadi 3 yaitu :

a. Kerelasian jenis 1 -ke -1 / satu ke satu (one to one)

Kerelasian ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan

hanya memungkinkan terjadi sebuah kejadian atau transaksi saja.

Gambar 2.5. Relasi Satu ke Satu

37

Page 39: Bab i ta agus

Contoh: Satu mahasiswa hanya dimungkinkan mempunyai satu wali_mahasiswa.

b. Kerelasian jenis n – ke – 1 / benyak ke satu (many to one) atau 1 – ke – n

(one to many)

Kerelasian ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan

hanya memungkinkan terjadi pada entitas pertama terdapat lebih dari satu

kejadian terhadap entitas kedua, dan sebaliknya.

Gambar 2.6. Relasi Banyak ke Satu

Gambar 2.7. Relasi Satu ke Banyak

Contoh: Lebih dari satu mahasiswa dapat memilih hanya satu buah program studi.

Atau satu program studi dapat dipilih oleh lebih dari satu mahasiswa.

c. Kerelasian jenis n – ke – n / banyak ke banyak (many to many) Kerelasian

ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yangberhubungan

memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam entitas pertama dan

entitas kedua.

Gambar 2.8. Relasi Banyak ke Banyak

Contoh: Lebih dari satu pelanggan dapat membeli lebih dari satu barang.

38

Page 40: Bab i ta agus

2.4.5. Normalisasi

Merancang database merupakan sebagian hal yang penting pada tahap

desain sistem yaitu pada desain sistem secara terinci/detil. Database yang baik

dibentuk melalui teknik normalisasi.

“Normalisasi adalah proses pengelompokan atribut atau field dari suatu

relasi sehingga membentuk relasi yang strukturnya baik. Normalisasi merupakan

suatu teknik dalam logical desain sebuah database”. (Ir. Ponco W. Sigit, 1999 :

76)

Pada buku lain disebutkan bahwa “normalisasi adalah proses

pengelompokkan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan

entitas dan hubungan sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk

di modifikasikan” (Sri Widianti, 1998 : 39)

Adapun tahap-tahap dalam melakukan normalisasi adalah sebagai berikut :

1. Bentuk tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada

keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau

terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. Bentuk Normal Pertama (First Normalized Form/ 1NF)

Bentuk Normal pertama mempunyai ciri yaitu setiap data di bentuk dalam flat

file, data di bentuk dalam satu record demi record dan nilai dari field berupa

atomic file. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda

(multivalue).

39

Page 41: Bab i ta agus

3. Bentuk Normal kedua (Second Normlized Form/ 2NF)

Yaitu menghilangkan beberapa bagian ketergantungan fungsional atau

dengan kata lain atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada

kunci utama atau Primary Key, sehingga untuk membentuk normal kedua

haruslah sudah di tentukan kunci-kunci field. Kunci field haruslah unik dan

dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

4. Bentuk Normal Ketiga (Third Normalized Form/3NF)

Untuk menjadi normal ketiga maka relasinya haruslah dalam bentuk normal

kedua dan semua atribut bukan primary tidak punya hubungan yang transitif.

Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada

primary key dan pada primary key secara menyeluruh.

5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk

menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal ketiga dan setiap atribut

harus bergantung fungsi pada atribut superkey.

Istilah-istilah yang digunakan dalam Normalisasi Basis Data adalah:

1. Entitas : suatu objek yang dapat dibedakan dengan objek

lainnya yang diwujudkan dalam basis data.

2. Atribut : Data di masing-masing kolom pembentuk tabel

3. Domain : Menekankan pada batas-batas nilai yang di

perbolehkan bagi suatu atribut dari kenyataan yang ada.

40

Page 42: Bab i ta agus

4. Key : Satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat

membedakan semua baris data (row) dalam tabel secara unik. Artinya, jika

suatu atribut dijadikan sebagai key, maka tidak boleh ada dua atau lebih baris

data dengan nilai sama untuk atribut tersebut.

Ada 4 (empat) macam key yang dapat diterapkan pada suatu table,yaitu :

a) Candidate Key, merupakan suatu atribut atau satu set minimal atribut yang

mengidentifikasikan atau membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel

secara unik dan spesifik.

b) Primary Key, merupakan satu atribut atau satu set minimal atribut yang

mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik tapi juga dapat

mewakili setiap kejadian dari suatu entity.

c) Alternative Key, merupakan kunci candidate yang tidak dipakai sebagai

primary key.

d) Foreign Key, merupakan satu atribut yang melengkapi satu relationship yang

menunjukan keinduknya.

Pemilihan Primary key dari sejumlah Candidate Key tersebut umumnya didasari

oleh :

1. Key tersebut lebih sering (natural) untuk dijadikan sebagai acuan.

2. Key tersebut lebih ringkas.

3. Jaminan keunikan Key tersebut lebih baik.

41

Page 43: Bab i ta agus

Ketergantungan Fungsional : Ketergantungan secara fungsioanl antara satu

atribut dengan atribut lainnya dalam suatu tabel.

Tujuan Desain adalah mengkonstruksi relasi tanpa redudansi. Untuk

melakukan ini diperlukan pendefisinian kondisi yang memenuhi relasi tanpa

redudansi.

2.4.6. Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus Data (KD) atau Data Dictionary (DD) atau disebut juga dengan

istilah systems data dictionary adalah fakta tentang data dan kebutuhan-

kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus

data (KD), analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir disistem

dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahapan analisis sistem dan digunakan

baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap

analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem

dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir disistem yaitu, data yang

masuk kesistem dan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap

perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang

laporan- laporan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di

diagram arus data (DAD). Pada tahap rancangan sistem, kamus data digunakan

untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data

memuat hal-hal sebagai berikut :

42

Page 44: Bab i ta agus

1. Nama arus data

Nama arus data harus dicatat pada kamus data, karena yang membaca

Diagram Arus Data memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus

data tertentu dan dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus data.

2. Alias

Alias atau nama lain dari data dapat ditulis bila ada.

3. Bentuk data

Bentuk data perlu dicatat di kamus, karena dapat digunakan untuk

mengelompokan kamus data kedalam kegunaannya sewaktu perancangan

sistem.

4. Arus data

Arus data menunjukan dari mana data mengalir dan kemana akan menuju.

5. Penjelasan

Penjelasan digunakan untuk memperjelas tentang makna dari arus data yang

dicatat di kamus data.

2.6 Visual FoxPro

Seperti yang telah dikemukakan oleh Hengky W. Pramana (1999 ; 2)

dalam bukunya “Kunci Sukses Visual FoxPro” menuliskan bahwa : ”Visual

FoxPro adalah bahasa pemrograman visual yang berorientasi objek dan juga

sebagai sistem manajemen database relasional“. Sedangkan FoxPro itu sendiri

menurut Hengky W. Pramana (1999 ; 2) menambahkan bahwa FoxPro adalah :

“Sebuah sistem informasi manajemen database (Database Manajemen System /

43

Page 45: Bab i ta agus

DBMS) elektronik yang membantu untuk mengumpulkan, mengambil dan

menampilkan data”.

Menurut Tjendri Herianto (2000 ; 1) menuliskan bahwa : “Visual FoxPro

merupakan perangkat lunak yang memberikan kemudahan untuk menciptakan

aplikasi-aplikasi database berbasis grafis. Berbasis grafis disini berarti bahwa

program database yang diciptakan dengan Visual FoxPro akan mempunyai

tampilan seperti program-program windows yang sangat praktis “.

Visual FoxPro merupakan sebuah program aplikasi yang berbasis

windows, sehingga harus melalui proses instal terlebih dahulu ke dalam komputer

dan dijalankan dari dalam lingkungan windows 98, windows 2000 Profesional,

(windows Millenium Edition, windows XP / Experience).

a. Sejarah Visual FoxPro

Pada tahun 1984, Fox Software memperkenalkan FoxBase untuk

menyaingi dBase II dari Ashton-Tate. Pada saat itu FoxBase hanyalah perangkat

lunak kecil yang berisi bahasa pemograman dan mesin pengolah data. Microsoft

sebagai pengembang program aplikasi komputer sejak lama mengembangkan

program aplikasi database yang disebut FoxPro, dimulai dengan FoxPro versi 1.0

pada sekitar tahun 1989.

Kemudian FoxPro mengembangkannya lagi yaitu dengan versi 2.6 yang

memperkenalkan GUI (Graphical Unit Interface) dan hanya terbatas pada

pengolahan database saja. Dengan munculnya sistem operasi Windows maka

Microsoft juga mengembangkan versi Windows dan merupakan program aplikasi

database yang berorientasi objek dengan nama Microsoft Visual FoxPro.

44

Page 46: Bab i ta agus

Dengan pendekatan ini, Visual FoxPro memberikan fleksibilitas yang luas

feature-featurenya yang mudah digunakan. Sehingga berkembang menjadi Visual

FoxPro versi 3.0 yang mulai menggunakan fasilitas table maupun form, tetapi

masih terbentur kepada kurangnya fasilitas Tools penunjang maupun kecepatan

dan kemudahan pengaksesan antar entry. Kemudian pada tahun 1996 Microsoft

meluncurkan kembali Visual FoxPro geenerasi terbarunya, yaitu Versi 5.0 yang

secara sepintas tampilan yang diberikan hampir sama dengan Versi 3.0, hanya saja

ada penambahan dalam hal fasilitas antar muka juga bahasa yang digunakan.

Kemudian pada tahun 1999, lahirlah Visual FoxPro Versi 6.0, dimana

versi ini memiliki kelebihan-kelebihan seperti adanya access dan assign methods,

active document, component galery dan yang lainnya. Kemudian dengan cepat

FoxPro berkembang lagi dengan versi 7.0 Profesional pada tahun 2000, dimana

produk ini diorientasikan untuk kepentingan bisnis, karena pengguna adalah

seorang user yang sudah mahir betul pada visual FoxPro sebelumnya.

Karena disini HTML sebagai sarana pendukung pengaksesan data melalui

internet merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan lagi dari aplikasi

pemograman ini. Selain itu pada Visual FoxPro versi 7.0 ini memiliki kelebihan-

kelebihan baru sebagai perbaikan dari versi sebelumnya. (Tim Penulis ANDI

Offset, 2003 ; 5)

b. Dasar-dasar Visual FoxPro

Untuk tahap awal penggunaan Visual FoxPro, sebaiknya diatur agar

tampilan untuk komponen-komponen yang ada diantaranya : Toolbar, Toolbox,

Project, Properties dan Command Windows .

45

Page 47: Bab i ta agus

Gambar 5 : Menu Utama Design Program Microsoft Visual FoxPro 6.0

(M. Syaukani, 2003 ; 2)

c. Komponen-komponen Visual FoxPro

(1) Jendela Proyek (Project Manager)

Project adalah kumpulan beberapa form, database, table, menu, class dan

lainnya. Secara ringkas, Project berguna untuk mengontrol, dan mengolah

beberapa tool yang akan digunakan untuk membuat aplikasi database, yang mana

file ini berekstensi *.PJT. Sedangkan tampilan project itu sendiri terlihat seperti

berikut:

46

Menu Toolbar Toolbar

Form Control

Jendela Propertis

Jendela Perintah

Form Designer

Jendela Proyek

Page 48: Bab i ta agus

Gambar 6 : Tampilan Jendela Proyek (Project Manager)

(M. Syaukani , 2003 ; 3)

(2) Form Designer

Form Designer adalah Suatu obyek yang akan digunakan sebagai tempat

kerja program aplikasi. Form berbentuk jendela dan dapat dibayangkan sebagai

lembaran kertas yang dapat dilukisi atau diletakkan ke dalamnya objek-objek lain.

Pada saat kita membuat suatu program aplikasi baru, kita dapat membuatnya

melalui jendela Project, dan pada Form terdapat garis titik-titik yang disebut Grid.

Grid sangat berguna untuk membantu pengaturan tata letak obyek yang

dimasukkan ke dalam Form, dan file Form ini berekstensi *.SCX. Sedangkan

tampilan Form itu sendiri terlihat seperti berikut :

47

Page 49: Bab i ta agus

Gambar 7 : Tampilan Form Designer

(M. Syaukani, 2003 ; 4)

(3) Jendela Propertis (Properties)

Menurut Aryanto (2001 ; 16) Jendela Propertis adalah sarana untuk

mengatur sifat (property) dari form atau kontrol-kontrol. Setiap kita akan memilih

suatu objek atau kontrol, maka isi dari properti ini akan berubah sesuai dengan

objek yang kita pilih.

Propertis digunakan untuk menentukan setting pada suatu obyek. Suatu

obyek biasanya mempunyai beberapa propertis, yang dapat diatur langsung dari

lembar propertis pada jendela Propertis ataupun pengaturan obyek langsung lewat

kode program. Pengaturan propertis akan menentukan cara kerja suatu obyek yang

bersangkutan saat program aplikasi dijalankan, misalnya menentukan tinggi suatu

obyek, proses dari suatu obyek dan lain-lain. Sedangkan tampilan propertis itu

sendiri terlihat seperti pada gambar berikut :

48

Page 50: Bab i ta agus

Gambar 8 : Tampilan Jendela Propertis (Properties)

(M. Syaukani, 2003 ; 5)

(4) Form Control

Form Control merupakan kumpulan suatu objek yang akan digunakan

untuk membuat aplikasi. Objek itu berupa Command Button, TextBox, dan lain-

lainnya. Sedangkan tampilan Form Control itu sendiri seperti berikut.

Gambar 9 : Tampilan Form Control

(M. Syaukani, 2003 ; 5)

(5) Jendela Perintah (Command Windows)

Jendela Perintah (Command Windows) merupakan salah satu fasilitas

Visual FoxPro dalam mengetikkan perintah pemograman secara langsung.

49

Page 51: Bab i ta agus

Gambar 10 : Tampilan Jendela Perintah (Command Windows)

2.7. Sekilas Microsoft Access

Microsoft Access adalah perangkat lunak pengolahan database yang cocok

untuk mengolah informasi dalam jumlah banyak. Ms-Access merupakan software

manajemen database atau Database Management System (DBMS). Ms-Access

dibuat oleh Microsoft yang terhimpun dengan Microsoft office.

Microsoft Access menyediakan banyak cara penyampaian informasi yang

dibuat dengan Query, Form, atau Report. Masing-masing mempunyai fungsi

tersendiri.

1) Query, digunakan untuk menampilkan data dengan spesifikasi tertentu. Query

merupakan objek database yang berfungsi untuk mengolah data pada tabel

sehingga menghasilkan informasi yang diinginkan.

2) Form atau formulir elektrik yang berfungsi untuk memasukan data terhadap

suatu tabel. Selain itu form juga digunakan untuk menampilkan data, mengedit

data, serta menampilkan informasi berupa pesan pada pemakai aplikasi.

3) Report, digunakan untuk menampilkan data atau informasi yang berasal dari

tabel maupun query dengan format tertentu. Report dapat berupa tampilan

dilayar maupun dicetak.

50

Page 52: Bab i ta agus

51

Page 53: Bab i ta agus

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

3.1.1. Sejarah Perusahaan

Ciakal bakal terbentuknya pegadaian di indonesia adalah dengna

didikanya bank Van leening di batavia ( jakarta). Bank Van leening ini didirikan

oleh VOC pada tanggal 20 Agustus 1946 dalam rangka melancarkan kegiatan

perekonomiannya bank van leening yaitu lembaga kredit yang memberikan

pinjaman dengna sistem gadai.

Pada tanggal 12 maret 1901 pemerintah mengeluarkan staatsblad (stlb

no.131) yang pada prinsipnya pegadaian merupakan monopoli perekonomian dan

hanya bisa dijalankan oleh pemerintah. Berdasarkan undang-undang tersebut

maka didirikanlah pegadaian pertama di Jawa Barat yaitu di kota sukabumi.

Tahun berikutnya pegadaian pegadaian negeri makin bertambah dan

tumbuh pesat. Untuk meningkatkan peranya pegadaian yaitu suatu lembaga resmi

yang merupakan bagian dari birokrasi pemerintah . ketetapan ini terulang dalam

stbl. Tahun 1930 no 266 nama pegadaian sendiri dilapazkan berbeda-beda. Di j\

Jakarta disebut “pegadeanrt”dijawa Barat “pakgade” atau “ Pe\agadaen”.

Sementara orang kalangan atas menyebutnya rumah gadai” dan sekarang

pegadaian mengalami beberapah badan hukum perusahaan yaitu perusahaan

52

Page 54: Bab i ta agus

Negara menjadi perusahaan jawatan, dan menjadi perusahaan umum sampai

srkarang (persero).

3.1.2. VISI

Pada tahun 2013 Pegadaian menjadi “ CHAMPION “ dalam pembiayaan mikro

dan kecil berbasis gadai dan fidusia bagi masyarakat menengah kebawah

3.1.3. MISI

1. Membantu program pemerintah dan meningkatkan kesejahtraan rakyat

khususnya menengah kebawah.

2. Memberikan manpaat kepada pemangku kepentingan dan

melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik dan konsisten.

3. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.

3.1.2 Struktur Organisasi

53

Bag.Op.

Penge.

pimpinan

Bag. keuangan

Bag.SDM Bag. Logistik

Inspektort

Wilayah

Hums &HKM

Ahli Taksir

Tekmasi

Page 55: Bab i ta agus

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Pegadaian

A. Fungsi Organisasi

a. Pemimpin wilayah

Mempunyai fungsi merencanakan ,mengorganisasi,menyelenggrakan dan

mengendalikan kegiatan di wilayah terutama dibidang operasional.

b. Inspektur wilayah

Tugasnya merencanakan, mengorganisasikan menyelengarakan

dan mengendalikan penilaian atas sistem manajemen dan pelaksanaan seluruh

kegiatan perusahaan di wilayah serta memberian saran-saran perbaikan atau

penidakan seluruh

c. Bagian operasi pengembangan

Mempunyai fungsi merencanakan, mengkordinasikan, menyelenggarakan, dan

mengendalikan pelaksanaan kegiatan operasional dan pengembangan usaha inti,

usaha lain dan usaha Syari’ah.

d. Bagian keuangan

54

Kat.cab Kan.cab

syariah

Pem. UKM

Manje

.resiko

Page 56: Bab i ta agus

Administrasi Keuangan adalah orang yang mengelola dan mengatur seluruh

pemasukan dan pengeluaran keuangan.

e. Humas dan hukum

Fungsinya melaksanakan dan mengevaluasai kegiatan kegiatan kehumasan dan

protokol serta hukum.

f. Ahli taksir

Fungsinya membantu pimpinan dalam melaksanakan merencanakan dan

mengevaluasikan tugas sesuia dengan sesuai keahlianyan mengenai penaksiran.

g. Teknologi informasi

Fungsinya merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi urusan database,

perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan.

h. Pembina Usaha Kecil

Mempunyai tugas merencanakan melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan

pembinaan usaha kecil dan koperasi.

i. Manajemen rasiko

Mempunyai tugas Merencanakan Melaksanakan dan mengevaluasi resiko-resiko

yang akan muncul di kantor pegadaian.

3.2 Perancangan sistem

55

Page 57: Bab i ta agus

Berdasarkan analisis penulis sistem yang berjalan saat ini, Pegadaian kota

Sukabumi belum menggunakan perancangan program secara menyeluruh.

Sebagaiacuan untuk pembuatan program berikut, berdasarkan analisis penulis

pada sistem yang berjalan saat ini di Pegadain Kota sukabumi terutama dalam

pembayaran gaji pengawai belum menggunakan Perancangan program. Maka

penulis mencoba merancang pemograman tersebut.

3.2.1 Analisis Sistem

Dalam menganalisa suatu sistem harus benar-benar diperhatikan,

karena analisa sistem merupakan langkah yang paling penting yang dapat

menentukan terhadap semua prosedur sistem yang sedang berjalan

maupun akan dirancang. Dengan langkah analisa sistem ini kita bisa

mengetahui apakah sistem yang kita buat mempunyai banyak kelebihan

atau tidak.

3.2.1.1 Analisa Dokumen dan Proses sistem yang sedang berjalan

a. Dokumen Input

1. Biodata

2. Bukti tandatangan

3. Potongan bulanan

b. Dokumen output

1. Nama pegawai

2. Bukti pengambilan

3. Rincian gaji

4. Laporan gaji perbulan

56

Page 58: Bab i ta agus

3.2.1.2 Flowmap yang berjalan

Pegawai Bendahara Pimpinan

57

Struk

ditandatangani

Struk yg sudah dittd

Page 59: Bab i ta agus

Gambar 3.2 Flawchart yang berjalan

3.2.1.3 Deskripsi Flowmap yang berjalan

58

Rincian gaji

Page 60: Bab i ta agus

1. Bendahara memberikan tanda bukti struk gaji untuk di tandatangani

kepada pegawai

2. Pegawai lalu mendatangani struk tersebut dan diserahkan kembali ke

bendahara.

3. Bendahara menerima bukti tersebut lalu di input data tersebut dan

bendahara memproses bukti tersebut berupa rincian gaji, serta

diserahkan ke pegawai lalu dibuatkan laporan dan di berikan kepada

pimpinan.

4. Pegawai menerima rincian gaji tersebut.

5. Kepala pimpinan menerima laporan gaji pegawai setiap bulan.

3.2.1.4 Diskripsi Flowmap yang di ajukan

1. Pegawai menyerahkan kartu pegawai kebendahara

2. Bendahara menginput no nip pegawai dari kartu tersebut untuk di

catatat dan diproses sehingga menghasilkan rincian gaji.

3. Bendahara memberikan rincian gaji terebut dan dibuatkan laporan

untuk diserahkan kepada pimpinan

4. Pimpinan dibuatkan arsif

3.2.1.5 Flowmap sistem yang di ajukan

Pegawai Bendahara Pimpinan

59

Kartu pegawai

Page 61: Bab i ta agus

60

Page 62: Bab i ta agus

Gambar 3.3 Flowcahrt yang diajukan

Diagram Konteks

Sistem yang sedang berjalan

61

2 1

1 2

Page 63: Bab i ta agus

Gambar 3.4 Diagram kontek

Keterangan :

1. Mendatangai bukti pengambilan.

2. Rincian gaji.

3. Data Rincian gaji.

4. Rincian gaji.

5. Lap. Data Admistrasi..

Diagram rincian

DFD Level 0 Aplikasi Gaji Pegadaian

Sistem yang sedang berjalan

62

Pegawai

3 Pimpinan

43

5 Sistem aplikasi gaji pegadaian

Page 64: Bab i ta agus

6 Pegawai

File pegawai

File gaji

file rekap slip gaji

rekap

DFD Level 1 untuk Proses Pencatatan

Sistem yang sedang berjalan

Nama pegawai

Data pegawai

63

4 bend

5

Bendahara

1.0

Data

3.0

Laporan

2.0

Proses

1-1

Biodata

Pegawai

Page 65: Bab i ta agus

Bendahara

Pegawai

File data pegawai

Gambar 3.7

DFD Level 1 untuk Proses Pengolahan

Sistem yang sedang berjalan

Data pegawai

Slip gaji

File Slip gaji

Slip gaji

File Keuangan

64

2.1

Transaksi

Page 66: Bab i ta agus

Gambar 3.8

DFD Level 1 untuk Proses Pelaporan

Sistem yang sedang berjalan

File laporan

Lap. bulanan

Lap.bulan

Gambar 3.9

65

Bendahara

Kepala Pegadaian

3.0

Laporan

Page 67: Bab i ta agus

KAMUS DATA

1. Modul : 1.0

Nama modul : biodata pegawai

Masuk : biodata /nama pegawai

Keluar : data pegawai

KAMUS DATA

2. Modul : 2.0

Nama modul : proses

Masuk : data pegawai

Keluar : slip gaji

KAMUS DATA

3. Modul :1.0

Nama modul : laporan

Masuk : laporan pegawi

Keluar : laporan pegawi

66

Page 68: Bab i ta agus

3.2.1.6 Perancangan Basis Data (Database)

3.2.1.6.1 ERD

M I

Gambar 3.10

3.2.1.6.2 Normalisasi

a. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Nip Nama Tempat

Tgl

Tlp Agama Pendidikan Jk

Xxxx Xxxx Xxxx Xxxx xxxx Xxxx xxxx

Gambar 3.11

67

Pegawai

* Nip Status

alama Nama

mendapa

Gaji

*Nip Tgl

**N.bkPot

*No.Bkt

Tunj

Golongan Status No.bukti Nip Tgl Gaji

pokok

Tunjangan Potongan

Xxxxx Xxxx Xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx

Page 69: Bab i ta agus

b. Bentuk Normal Tahap Satu (1stNormal Form)

Nip* Nama Temp.Tgl Tlp Agama Pendidika

n

Jk

Xxxx xxxx Xxxx xxxx xxxx Xxxx xxxx

Gambar 3.12

c. B

d. bentuk Normal Kedua (Second Normal Form)

Gambar 3.13

Keterangan : *Primary key One To One

** Foreign key One To many

e. Bentuk Normal Tiga (3rd Normal Form)

68

Nip **

Nama

Golongan

Status

No.bukti *

Nip

Tgl

Gaji pokok

Tunjangan

Potongan

jamsostek

potongan Lain-lain

Jml Potongan

Gaji Bersih

Nip *

Nama

Tempat Tgl

Tlp

Agama

Pendidikan

Jk

Nip *

Nama

Golongan

Status

No.bukti **

Nip

Tgl

Tunjangan keluarga

Golonga

n

Statu

s

No.bukti*

*

Nip

*

Tgl Gapo

k

Tunjanga

n

Potonga

n

Xxxxx xxxx Xxxx xxxx xxx

x

xxxx xxxx xxxx

Page 70: Bab i ta agus

Gambar 3.14

3.2.2 Perancangan Perangkat Program

Diagram Hipo

Sistem yang sedang berjalan

69

Nip *

Nama

Golongan

Status

No.bukti **

Nip

Tgl

Tunjangan keluarga

0

S.A .Gaji Pegadaian

3.1

Lap. Gaji pegawai

2.1

Administrasi

1.1

Pegawai

1.0

Data

2.0

Proses

3.0

Laporan

Page 71: Bab i ta agus

Gambar 3.15

3.2.2.2 Karangka From masuk

Pegawai

Nip :xxxxxxxx

Nama :xxxxxxxxx

Alamat :xxxxxxxxx

Tempat Tgl :xxxxxxxxx

Telepon :xxxxxxxx

Agama :xxxxxxxx

Gologan :xxxxxxxxx

Jabatan :xxxxxxxxxx

Status :

Gambar 3.16

70

Simpan hapus KeluarEdit

1.3

Keluar

1.2

Pencarian

Page 72: Bab i ta agus

Flowchart program

Yes

No

Yes

No

Yes

71

Start

Menu utama

1. Data2. Proses3. laporan

Pilih 1

Pilih 2

Pilih 3

Data

Proses

Laporan

Page 73: Bab i ta agus

Gambar 3.17

yes

no

yes

no

yes

72

keluar

Menu utama

1. Pegawai2. pencaria

n

Pilih 1

Pilih 2

Pilih 3

Pegawai

pencarian

keluar

Prosedur Data

Page 74: Bab i ta agus

Gambar 3.18

yes

no

Gambar 3.19

73

keluar

Menu utama

1. Gaji

Pilih 1 Pegawai

keluar

Prosedur proses

Page 75: Bab i ta agus

74

Akan di simpan Yes

No

Input Data

pegawai

Batal

Simpan

Click Command Tambah

Prosedur Data

Page 76: Bab i ta agus

Gambar 3.2

75

Exit

Command Tambah

Command Edit

Input Data pegawai

Command Hapus

Hapus Data

YesNo Yes

Yes

No

Page 77: Bab i ta agus

76

Akan di simpan Yes

No

Input Data

Gaji pegawai

Batal

Simpan

Click Command Tambah

Prosedur Proses

Page 78: Bab i ta agus

Gambar 3.21

Kerangka Report/Laporan

Nip Nama alamat tanggal Gol Jk tuni gopok pot gaber

xxx Xxxxx xxxxxx Xxxx Xxx Xxx xxx xxxx xxx Xxxx

77

Exit

Command Tambah

Command Edit

Input Data

Gaji pegawai

Command Hapus

Hapus Data

YesNo Yes

Yes

No

Page 79: Bab i ta agus

Gambar 3.22

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Implementasi

Setelah melakukan analisa dan perancangan, tahap selanjutnya adalah

implementasi program aplikasi. Program aplikasi ini akan dikemas dalam

bentuk CD (Compack Disk).

4.1.1 Lingkungan Implementasi

a. Lingkungan Perangkat Keras

1. Processor intel Min 800 MHz

2. RAM 128 MB

3. Hardisk 10 GB

4. CD ROM

5. Video Graphic Adapter (VGA) 32 MB

6. Monitor 14”

7. Mouse

78

Page 80: Bab i ta agus

8. Keyboard

9. Printer

b. Platform Sistem Operasi

Dikarenakan bahasa yang dipergunakan adalah Microsoft Visual Foxpro

maka sistem operasi yang dipergunakan untuk menginplementasikannya

adalah sistem operasi windows, dalam hal ini versi windows yang

dipergunakan adalah minimum Windows Millennium Edition (ME).

c. Basis Data

Pada program Sistem Aplikasi gaji pegawai kususnya di PEGADAIAN

KOTA SUKABUMI tentunya diperlukan sebuah database yang berfungsi

menampung data-data yang disimpan dalam sistem tersebut. Adapun

database yang digunakan adalah Microsoft Access.

d. Bahasa Pemrograman yang digunakan

Bahasa pemrograman yang digunakan untuk mendukung sistem ini adalah

bahasa pemrograman Visual foxpro.

5.1.1 Hasil Implementasi

a. Implementasi Basis Data

Tabel 4.1. Implementasi Basis Data

No. Nama Tabel Implementasi Keterangan

1 Tbpegwai Pegawai Tabel pegawai

2 Tbtransaksi Transaksi Transaksi

b. Implementasi Modul Program

79

Page 81: Bab i ta agus

Tabel 4.2. Implementasi Program

Nama Modul Hasil Implementasi Keterangan

Input Data

Pegawai

Transaksi

Umenu

Procedure Data Pegawai 1

Click

Procedure Data Transaksi 1

Click

Menu Utama Program

Procedure memanggil

Form dataPegawai

Procedure memanggil

Form data transksi

Laporan

Data pegawai

Umenu

Procedure Lap. Dt. pegawai

Procedure Laporan

Menu Utama Program

Procedure memanggil

Lap. Dt. Pegawai

Keluar On Mouse Click Keluar Program

c. Implementasi Antar Muka Pemakai

d. Form Menu Utama

80

Page 82: Bab i ta agus

Gambar 4.1 Form Utama

1. Form Input Data Pegawai

81

Page 83: Bab i ta agus

Gambar 4.2.

(Form Input Data Pegawai)

2. Form Input Data transaksi

82

Page 84: Bab i ta agus

Gambar 4.314.

(Form Input Data Transaksi)

3. Form Input Data pencarian

Gambar 4.45. from pencarian

83

Page 85: Bab i ta agus

4. out put data pegawai

Gambar 4.516. Laporan data pegawai

Contoh slip pegawai perorang

84

Page 86: Bab i ta agus

5. Program pembuatan simulasi kredit

Contoh pembuatan simulasi kredit bank btpn

68 Tahun 4 Bln

JENIS take over

TTL 4/4/1944

GAJI 2,647,000

JK WKTU (dlm

bln) 60 78

PLATFOND MAX ##########

PLATFOND 70,000,000

PELUNASAN 14,000,000

ANGSURAN/BLN Rp 1,859,667

TERIMA BERSIH Rp 45,899,367

SISA GAJI Rp 787,333

STATUS OK

Gambar 5.516 simulasi kredit

85

Page 87: Bab i ta agus

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada Pegadaian Kota

Sukabumi khususnya pada bagian Bendahara, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses pemberian gaji kurang efektif dan efisien karena memerlukan

waktu yang cukup lama untuk mengolahnya hingga menghasilkan

keterlambatan.

2. Nomor pegawai yang dihasilkan diperoleh dari hasil pengurutan

nomor-nomor dari pemerintah pusat yang telah ada dan masih

dikerjakan secara manual.

3. Transaksi pembayaran gaji dapat diselesaikan tetapi seringkali

timbul kesalahan input dikarenakan kurang ketelitian bendahara

serta ketidak fleksibelan aplikasi program yang ada.

5.2. Saran - Saran

Sesuai dengan uraian yang telah dikemukakan diatas, penulis memberikan

saran-saran sebagai berikut :

1. Diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan

untuk menjalankan sistem komputerisasi ini dengan ketelitian

yang tinggi. Karena dalam penggunaan sistem yang

86

Page 88: Bab i ta agus

terkomputerisasi sangat diperlukan ketelitian dari pengguna,

karena semakin banyak data yang diinput maka akan semakin

banyak pula kemungkinan kesalahan yang dibuat.

2. Supaya diadakan tenaga bantu untuk mengolah data-data

pegawai serta transaksinya agar waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikannya pekerjaan tersebut relatif sebentar.

3. Supaya diadakan buku petunjuk atau diberikannya suatu

pelatihan mengenai cara-cara penggunaan program aplikasi

yang dibuat oleh penulis.

87

Page 89: Bab i ta agus

DAFTAR PUSTAKA

Bank Kota. Sukabumi, 2011. Profil BTPN Kota.Sukabumi.

Fathansyah. Ir, Cetakan Empat, 2002. Buku Teks Ilmu Komputer Basis Data,

Penerbit Informatika, Bandung.

Afriyadi, Rudi. 2009.Kuliah Basis Data.Sukabumi.

Bin Ladjamuddin, Al-Bahra, 2005. Analisa dan Desain Sistem Informasi.

Graha

Ilmu : Yogyakarta.

Fathansyah, Ir. 1999. Basis Data. Bandung : Informatika

Jogiyanto, H.M. 2000. Pengenalan Komputer. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo Kelompok Gramedia.

McLeod Jr, Raymond, George P.Schell. 2007. Sistem Informasi Manajemen.

Indeks.

88