bab i - rohmadiyono.files.wordpress.com · web viewbila mesin angkat atau angkut ditinjau dari...
TRANSCRIPT
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
TINJAUAN UMUM
A. DESKRIPSI MATA LATIH
B. MANFAAT MATA LATIH
C. CAPAIAN PEMBELAJARAN
BAB I. PANDANGAN UMUM PESAWAT ANGKAT................................................
A. PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat...................................................................................................
Kemampuan Akhir Yang Diharapkan...................................................................
B. PENYAJIAN
1. Uraian dan Contoh.............................................................................................
2. Latihan................................................................................................................
C. PENUTUP
1. Rangkuman........................................................................................................
2. Evalusi................................................................................................................
3. Tindak Lanjut.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
1
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1. Contoh Mesin Angkat ..........................................................................
2. Gambar 2. Tipe utama dari MHE ..........................................................................
3. Gambar 3. Contoh Keran Gantung.........................................................................
2
TINJAUAN UMUM
A. DESKRIPSI MATA LATIH
Kegiatan manusia dalam sehari-hari baik yang bersifat rutinitas atau
kegiatan kerja selalu memerlukan gerak berpindah-pindah. Perpindahan ini
kadang memiliki jarak tempuh yang pendek maupun jauh. Lebih luas lagi
manusia sering menghadapi melayani materi yang harus dipindahkan dari
suatu tempat ke tempat lain. Kadang kala tenaga manusia sendiri sudah tidak
mampu untuk mengerjakan perpindahan benda atau dirinya karena faktor
berat atau waktu yang diperlukan untuk memindah-mindahkan serta alasan
yang paling penting adalah kegiatan tersebut pada dirinya, barangnya dan
orang lain atau lingkungannya harus aman.
Maka dalam kegiatan yang penuh oleh tuntutan kerja memindahkan
barang atau apapun baik dalam ruang tertutup atau terbuka di bawah aturan
umum atau perusahaan terutama industri diperlukan sarana fasilitas
transportasi yang dalam hal ini dikatagorikan pesawat angkat atau pesawat
angkut.
Mengingat pesawat ada yang digerakan oleh tenaga otot (manusia /
hewan) dan oleh tenaga prime mover (motor), diperlukan kemampuan
penguasaan teknik operasi, ciri-ciri kemampuannya, dan persyaratan-
persyaratan lainnya. Bagi siapa saja yang ingin mendalami pengetahuan
pesawat angkat harus mamahami pengertian, klasifikasi, prosedur operasi, dan
perawatannya. Selanjutnya dikembangkan ke pendalaman pengetahuan teknik
konstruksi, instalasi, pengendalian muatan, sistem-sistem yang terkait dengan
bentuk pesawat angkat atau pesawat angkut yang ditanganinya.
B. MANFAAT MATA LATIH
Setelah selesai menerima materi pokok bahasan Pandangan Umum
Pesawat Angkat, saudara diharapkan memahami dan mengerti pesawat
3
angkat, klasifikasi, aplikasi di industri Migas (minyak dan gas bumi), dan
prosedur pengoperasian dan perawatannya secara benar.
C. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Sesudah selesai mengikuti kuliah pokok bahasan Pandangan Umum Pesawat
Angkat, saudara harus sudah :
a. Dapat menjelaskan pengertian pesawat angkat dari berbagai sudut
pandang.
b. Dapat mengklasifkasikan berbagai Material handling Equipment.
c. Dapat memilih jenis dan kemampuan pesawat angkat dalam pelayanan
pemindahan beban sesuai faktor-faktor yang terdapat di lokasi
kegiatan dalam industri umum maupun khusus Migas (minyak dan gas
bumi).
d. Dapat menjelaskan urutan prosedur mengoperasikan unit pesawat
angkat.
e. Dapat memberikan alternatif perawatan pesawat angkat sesuai standar
IPTEK.
f. Menyebutkan cara menyimpan pesawat angkat.
4
BAB I. PANDANGAN UMUM PESAWAT ANGKAT
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi singkat
Manusia perlu sarana untuk memindahkan barang atau muatan baik
berbentuk padat, cair, gas, atau bisa yang berjiwa seperti manusia dan hewan. Hal ini
menimbulkan kepentingan khusus bagi manusia berupa alat atau mesin untuk mampu
memindahkan barang atau muatan tersebut apabila tenaga manusia sudah tidak
memungkinkannya karena keterbatasan kemampuan untuk mengangkat beban. Di
mana setiap manusia menyadari akan kemampuannya mengangkat beban sangat
terbatas yaitu sebesar satu kali atau satu setengah kali dari berat tubuhnya.
Oleh kepentingan yang didasari atas faktor-faktor memindahkan beban
harus : mengeluarkan tenaga sekecil mungkin, cepat, dan aman. Maka manusia
menciptakan peralatan atau mesin harus memenuhi syarat-syarat tersebut.
Dan kini seiring dengan kegiatan manusia di lingkungan kehidupan sehari-
hari yang terus berkembang diciptakan berbagai macam peralatan pemindah beban
baik menggunakan tenaga otot maupun tenaga motor. Pengembangan penciptaan alat-
alat atau mesin-mesin angkat terdukung oleh pesatnya penemuan riset IPTEK (Ilmu
Pengetahuan Teknik). Dan kawasan sarana pemindah beban dengan tenaga otot
adalah bersifat alat angkat, sedang kawasan menggunakan tenaga motor adalah mesin
angkat. Oleh ciri-ciri dari : bentuk, gerakan, beratnya, mekanisnya, tempatnya, dan
kemampuan angkat, alat dan mesin angkat ini dapat dikelompokkan dalam
karakteristiknya.
Orang awam banyak mengatakan alat atau mesin angkat dinamakan pesawat
angkat atau dalam bahasa asing di lingkungan industri dinamakan MHE atau
“material handling equipment”1) dari arti ringkasan peralatan pengendalian material.
Yang mengoperasikan dinamakan operator pesawat angkat dan dibantu oleh tenaga-
1) N. Rudenko, 1966 : 1-15
5
tenaga khusus lainnya apabila memang mengoperasikan bersyarat harus lebih dari
satu orang.
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan
Setelah selesai menerima materi pokok bahasan Pandangan Umum Pesawat
Angkat, saudara diharapkan memahami dan mengerti pesawat angkat, klasifikasi,
aplikasi di industri Migas (minyak dan gas bumi), dan prosedur pengoperasian dan
perawatannya secara benar.
Sesudah selesai mengikuti kuliah pokok bahasan Pandangan Umum Pesawat
Angkat, saudara harus sudah :
g. Dapat menjelaskan pengertian pesawat angkat dari berbagai sudut
pandang.
h. Dapat mengklasifkasikan berbagai Material handling Equipment.
i. Dapat memilih jenis dan kemampuan pesawat angkat dalam pelayanan
pemindahan beban sesuai faktor-faktor yang terdapat di lokasi
kegiatan dalam industri umum maupun khusus Migas (minyak dan gas
bumi).
j. Dapat menjelaskan urutan prosedur mengoperasikan unit pesawat
angkat.
k. Dapat memberikan alternatif perawatan pesawat angkat sesuai standar
IPTEK.
l. Menyebutkan cara menyimpan pesawat angkat.
B. PENYAJIAN
1. Uraian Dan Contoh
1.1 Pengertian Pesawat Angkat
Ada beberapa definisi dari pesawat angkat yang dalam pemahaman
ngendalian muatan / beban, beberapa para pakar menyatakan :
6
a. Menurut Harold A. Bolz, 1958 : 1-1 didefinisikan sebagai : “Material
handling is the lifting, shifting, and placing of material which effect a
saving in money, time, and place”.
b. Materials handling is the creation of time and place utility in material,
excluding movement by transporter.
c. Material handling is the movement and storage of materials at the
lowest possible cost through the use of proper methods and equipment.
d. Dalam pandangan N. Rudenko, 1969 : 13, dinyatakan sebagai :
“Material handling equipmnet is employed for moving loads in
premise or areas, departments, factories and plants, at construction
sites, points of storage and reloading”.
e. Pada Material Handling Division Standard of the American Society of
Mechanical Engineers, memberikan definisi sebagai berikut :
“Materials handling is the art and science involving the moving,
packaging, and storing of substances in any form” (AMERICAN
MATERIAL HANDLING SOCIETY / AMHS).
f. Bagi Syamsir A Muin, Ir, membatasi pengertian pesawat angkat
sebagai pesawat angkat hanya mengangkat beban dalam jumlah dan
besar yang terbatas dan dalam jarak yang sangat terbatas pula.
Apabila diingat kembali pada uraian tentang pesawat angkat saat belajar pada
Sekolah Menengah Umum / Khusus atau SMU / SMK pengertiannya ditekankan
sebagai alat pengangkat yang dipakai di pabrik-pabrik, bengkel-bengkel, pelabuhan,
komplek pergudangan maupun dalam proyek-proyek pembangunan. Di mana macam
7
dan kapasitasnya dari alat pengangkat ini tergantung dari tempat, cara pemakaian,
serta macam barang yang diangkat.
Dan sebagai pendukung memudahkan menguasai pesawat angkat atau
pesawat angkut diperlukan banyak pengetahuan lain yang harus dikuasai atau paling
tidak mengenalnya, antara lain : Kinematikia, Dinamika Teknik, Bagian-bagian
Mesin, Motor Penggerak, Transmisi, Fluid Power, Automotive, Safety, Transportasi,
Perbengkelan, dan Menggambar Teknik.
Dalam pandangan umum pesawat pemindah barang atau beban dapat ditinjau
pada sifat cara gerakan pemindahan barangnya. Dalam gerakan patah-patah dapat
dinamakan pesawat angkat sedang gerak terus menerus dinamakan pesawat angkut.
Sebagai contoh :
Sangat berbeda pesawat angkat berupa dongkrak, takel bengkel, dengan
pesawat angkut berupa kereta dorong.
8
Gambar 1. Contoh Mesin Angkat
Mesin angkat lift-pneumatic di service mobil dengan mesin angkut
berupa Forklift di gudang-gudang material.
Definisi yang berbasis pada tujuan diciptakan pesawat angkat atau angkut
adalah memiliki kekhasan seperti berikut :
a. Pesawat angkat adalah suatu alat yang memiliki struktur desain dengan
prinsip gaya kerja momen usaha sekecil mungkin untuk melawan
momen beban sebesar-besarnya dengan gerakan yang terbatas serta
gerak beban yang patah-patah.
b. Pesawat angkut adalah suatu alat yang memiliki struktur desain
dengan prinsip gaya kerja momen usaha sekecil mungkin untuk
melawan momen beban yang sebesar-besarnya dengan gerakan yang
lebih luas serta gerak beban yang kontinu.
Dari dua pengertian ini secara garis besar semua perhitungan usaha selalu
didasarkan pada prinsip hukum Newton yaitu :
Beban L Kg
Usaha K Kg
9
Di mana :
l1 = jarak lengan beban dalam meter.
l2 = jarak lengan usaha dalam meter.
Titik tumpuan
l1 l2
Jadi rumus : Beban L x l1 = Usaha K x l2
Sehingga apabila dianggap seseorang mau menggunakan tuas mengangkat
beban sebesar 500 kg pada posisi 0,5 meter panjang lengan beban dan lengan usaha
memiliki panjang 3 meter, akan cukup mengeluarkan usaha sebesar :
K kg X 3 meter = 500 kg X 0,5 meter
Usaha besarnya :
Dalam contoh tidak diperhitungkan geseran, lengkung atau tekukan semua
dianggap ideal.
1.2 Prinsip Klasifikasi Pesawat Angkat
Sangat sulit untuk mengkelaskan pesawat angkat dan pesawat angkut, karena
dari jenis bentuk, operasi, lokasi kerja dan tingkat bahayanya hampir menyerupai
tetapi desainnya berbeda-beda melengkapinya.
Sebagai alat fasilitas transportasi dalam lingkungan kegiatan kerja teknik
seperti didefinisikan oleh N. Rudenko, 1969 : 15, ada dua pandangan fasilitas yaitu :
Interdepartment transporting facilities, perpindahan beban di dalam
departemen kerja, sebagai misal : pada bengkel mekanik, antar
pengerjaan sub seksi- sub seksi dalam satu seksi pabrik, antar department
10
dengan warehouse, atau titik pembebanan sampai ke titik penurunan
beban.
Intradepartment transporting facilities, arus beban dari seksi ke seksi
penyimpanan, mesin, dan lain sebagainya.
Secara prinsip pengelompokkan pesawat pengendalian beban (MHE)
dipandang dari desainnya dapat digambarkan secara skematis sebagai berikut :
11
MATERIAL HANDLING
EQUIPMENT
Gambar 2. Tipe utama dari MHE
Hoisting Equipment adalah kelompok mesin dengan roda-gigi set dalam
sebuah unit bak (case) berfungsi sebagai transmisi gerak pengangkatan bebannya.
Sedang Conveying Equipment adalah kelompok mesin-mesin tanpa
menggunakan roda-gigi sebagai transmisi gerak pemindah beban di mana beban arus
gerakannya secara kontinu.
Dan kelompok Surface and Overhead Equipment sebagai kelompok mesin-
mesin yang menggunakan atau tidak menggunakan roda-gigi pengangkat dan
pengendalian bebannya pada alat tempat khusus.
1.3 Pemilihan Dari Material Handling Equipment
Mesin-mesin pengendalian material dirakit dalam pabrik-pabrik khusus
dengan macam dan jenis yang bervarian sesuai kebutuhan pelayanan operasi
pemindahan bebannya. Kadang dalam bentuk dan jenis yang sama tetapi memiliki
frekuensi daya dan metoda operasi serta perangkat yang berbeda kapasitasnya.
12
Hoisting Equipment Conveying Equipment Surface and Overhead Equipment
Hoisting Machinery
Cranes
Elevators
Conveyors
Load Transferring Machines
Auxiliary Devices
Air-operated devices
Hydraulic Devices
Trackless Trucks
Narrow-gauge Cars
Cross handling devices
Overhead trackage systems
Scraper and skidder devices
Pemilihan perangkat yang diharapkan tersedia tidak tergantung pengetahuan dari
desain dan karakter operasi mekanisnya tetapi juga pengertian pengorganisasian
produk kerjanya pada peranan di lapangan.
Suatu kegiatan fasilitas pengangkutan gerak beban pada tujuannya dalam
jadual waktu, sebagai misal : beban harus dipindahkan ke departemen kerja atau
perusahaan lain dalam kebutuhannya. MHE sebagai mesin kerja yang yakin
menuntut bekerja dikendalikan beberapa orang, perawatan serius dan kerja ekstra,
agar tidak terjadi kegagalan yang berakibat fatal baik pada orang maupun material.
Oleh karena itu diperlukan ijin khusus operasi maupun kondisi kerjanya, sebagai
misal besar, berat dan sifat muatan atau kondisi dan situasi proses produk kerjanya.
Diharuskan mengutamakan aman kerja dan menekan biaya operasi serta batasan
modal (dana).
Prinsip pemilihan MHE diperlukan memperhatikan empat unsur-unsur
penting seperti berikut :
Kind and properties of load to be handled :
- Untuk unit beban utuh ; dalam bentuknya, berat, bantalan penyangga atau
suspensinya, kerapuhannya, suhunya.
- Untuk unit beban butiran : ukuran rata-rata, kelelehan, berat isi,
pengepakan sebelum dikapalkan, suhu, kandungan kimiawi, dan lainnya.
Required hourly capacity of the unit :
- Kesederhanaan pelayanan muatan dalam waktu dan kapasitas beban.
- Hubungan dengan mesin pengangkut lain, misal tenaga orang, truck, atau
keran-keran gantung lainnya.
Direction and length of travel :
- Pengaruh operasi kemampuan gerak mesin horizontal atau vertikal.
- Cara gerak awal dan berhenti atau posisi yang dikehendaki.
- Panjang atau pendeknya jangkauan.
13
Methods of stacking loads at the initial, final and intermediate points :
- Cara menumpuk material sebagai muatan awal, pendistribusian, atau
pada mesin-mesin lain seperti mobil truk atau kereta api, kapal laut,
pesawat terbang. Sangat memperhatikan pengemasannya, perlu tidak
dengan manual atau masinal.
Characteristics of production process involved in moving loads :
- Pada kondisi inilah yang sangat penting dan perlu ketelitian dalam
bahayanya, sebab sifat atau jenis beban sangat dipengaruhi faktor-faktor
kondisi lingkungan lintas proses jalurnya.
Specific local condition
- Lokal kegiatan kerja pelayanan pemindahan beban, memperhatikan
ukuran permukaan areal dan tipe bentuk bangunannya, jaringan instalasi
yang melengkapi, atau penataan lintas unit proses transportasi, nilai
debu / gas / kadar kelembaban dan temperatur ruangan.
Pengaruh pemilihan pesawat angkat / angkut dari sisi “future expansion of
the enterprise” eksistensi kondisi temporer atau permanen, kemudahan ketersediaan
energi, dan masalah-masalah sanitasi (lingkungan), keamanannya, dan kesempurnaan
operasinya.
Setelah hal pertimbangan di atas dapat dirumuskan pendekatan keputusan
kepemilikan, maka faktor teknis tersebut dibandingkan dengan faktor ekonomisnya,
sebagai pertimbangan pada pedoman di bawah ini.
Pada penilaian ekonomis dari beberapa varian tipe peralatan mengacu pada
besar kapital (modal) dan biaya operasi.
Biaya Operasi
14
- Upah atau gaji personil plus tunjangan sosial.
- Biaya enegi listrik / bahan bakar.
- Biaya pelumas, membersihkan, penggerekan (rigging) dan material lain.
- Biaya perbaikan dan perawatan lain.
1.4 Prosedur Pengoperasian Dan Perawatan
Suatu kegiatan yang berhubungan dengan peralatan atau mesin-mesin tidak
lepas dari pemahaman mengoperasikan dan merawatnya. Hal ini adalah bagian dari
manajemen kegiatan pelayanan teknik yang memiliki visi mempertahankan umur
pakai peralatan, biaya operasi dan perawatan. Terutama tidak boleh melupakan
keselamatan kerja dan kesehatan kerja.
Perlu dipahami secara benar akan prosedur pengoperasian di mana diperlukan
unsur-unsur :
a) Persyaratan sertifikasi tenaga ahli khusus pesawat angkat atau OPA dari
lembaga yang syah (saat kini oleh Pusdiklat Migas Cepu) sesuai
lingkungan kerjanya, misal migas.
b) Memahami manual book atau instruction book baik dari pabriknya atau
terbitan departemen yang memiliki peralatannya.
c) Merupakan tim work yang ditugasi minimal 2 orang yaitu operator
dengan rigger.
d) Langkah yang harus diikuti dalam tiga tahap yaitu : persiapan,
pelaksanaan, dan pengendalian
Sertfikasi OPA
- Adalah suatu keharusan seorang operator mesin / pesawat jenis apapun yang
mengoperasikan di wilayah kerja migas (minyak dan gas bumi) baik dalam
transportasi material ataupun perawatan teknik. Kawasan yang menjadi
15
kelasnya adalah : Mobil Keran, Keran Tetap, dan Keran Jembatan, serta
Forklift; di mana dibatasi pada tingkat besar beban muatan yaitu kelas A, B,
dan C (sampai 20 ton, 20 s.d 50 ton, dan 50 ton ke atas).
- Di mana kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh opertor adalah :
pengetahuan industri migas lengkap dengan standar safety-nya, kelas muatan
beban, komponen pesawat angkat, peralatan operasi, teknik operasi, alat bantu
operasi, dan praktik serta wawancara.
Manual Book
- Adalah buku keluaran pabrik pembuat atau sudah disadur dan dilengkapi
petunjuk pelaksanaan / teknis operasi dan perawatan pesawat angkat.
- Panduan beberapa metoda spesifik atau khusus yang diluar aturan umum,
misalnya hand signal khusus dalam operasi cuaca gelap / hujan deras.
Tim Work
- Adalah tata kerja bagi suatu pekerjaan yang ringan sampai berat untuk
memindahkan muatan, paling tidak membutuhkan tim kerja 2 orang atau
lebih, yang diatur dalam organ atau tugas pokok masing-masing keahlian dan
kedudukan antara pelaksana, penangung-jawab serta penanggung-gugat.
- Dengan ketentuan paling tidak ada operator dan rigger yang memiliki
STTOPA (sertifikasi tenaga teknik operator pesawat angkat) yang sesuai.
Dalam hal ini diperlukan Standar Nasional Indonesia maka BSN dengan surat
No. 0070/BSN-Iia1/KS/01/2001 menunjuk PPT Migas Cepu dan ESDM
menerbitkan SNI. Bahan acuan untuk perumusannya adalah : Buku Uraian
Jabatan. (DPE). Proyek Perencanaan Tenaga Kerja dan Analisis Jabatan
1988/1989,. Klasifikasi Jabatan yang diduduki TKWNAP di lingkungan KPS.
(Tim Pengelolaan IWPL Migas) 1995,. BSN Pedoman 8-2000, Mei 2000,.
Klasifikasi Jabatan Indonesia. (Departemen Tenaga Kerja RI. 1986,. Peraturan
Menteri Tenaga Kerja No. PER. 05/MEN/1989. Tentang Kwalifikasi dan
16
Syarat-syarat Operator Kran Angkat,. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.
PER. 05/MEN/1985. Tentang Pesawat Angkat dan Angkut.
Langkah Operasi
- Adalah suatu petunjuk teknis pengoperasian pesawat angkat atau angkut,
dengan SOP yang mempertegas faktor safety serta lingkungan keselamatan
dan kesehatan kerja.
- Ada tiga tahapan yang dikenal : persiapan, pelaksanaan, pengendalian.
- Persiapan adalah kegiatan pendahuluan yaitu memeriksa kelengkapan
administrasi dan pisik peralatan. Di samping kegiatan walk around inspection
masih perlu warming up baik motor maupun pesawat lain misal pneumatik
atau hidrolik. Kegiatan pelaksanaan adalah tahap mendistribusikan instruksi
standar “flow work” yang disepakati dengan tugas yang diemban sesuai porsi
STTOPA-nya. Adapun pengendalian dimaksudkan kegiatan adanya laporan,
pemantauan, dan penilaian kegiatan team work dari awal sampai finish.
- Hal yang tidak boleh diabaikan adalah keterpaduan menghadapi gangguan
serta bahaya kesalahan orang maupun teknik.
1.5 Penyimpanan MHE
Suatu kegiatan yang sangat penting pengaruhnya sebagai kesatuan dari
kegiatan perawatan adalah metoda penyimpanan pesawat angkat / angkut. Secara
umum ada tiga kondisi penyimpanan (storage-garage) yaitu : kondisi terbuka, kondisi
tertutup, dan fixed locus.
Pengertian terbuka adalah belum tersedianya garage atau memang situasi dan
kondisi operasinya, sebagai misal Truck-crane kelas muatan maxi (diatas 50 ton) atau
17
mobil hoist dengan overal length super panjang. Sebaliknya kondisi tertutup karena
memang memiliki garage atau tempat penyimpanan yang terdesain dan terencana,
misalnya : winch-hoist, forklift. Bagi sifat fixed locus adalah sesuai desain tidak perlu
ditempatkan secara khusus disebabkan oleh pesawat angkat menjadi kesatuan
kelengakapan operasional sebuah unit mesin / bangunan yang tetap, misalnya :
bridges-crane dalam powerplant.
Penyimpanan adalah mempertimbangkan segi safety serta LK 3, dominan
bersyarat didampingi APAR (alat pemadam api ringan).
C. PENUTUP
1. RANGKUMAN
Dalam bahasan ini dapat dirangkum beberapa pengertian sebagai berikut :
Manusia dalam kegiatan transportasi di lingkungan kerja industri dapat
dikatan ada dua fasilitas yaitu pesawat angkat dan angkut dengan kelompok
interdepartemen dan intradepartemen.
18
Dalam pengelompokan pesawat angkat / angkut dalam pandangan pakar N.
Rudenko dan Syamsir A. Muin, sangat sulit aspek peninjauannya, karena ada
kesamaan dasar instalasinya maka posisi dan tempat operasi jadi basisnya.
Cara kerja pesawat angkat / angkut atau dikenal dengan material handling
equipment (MHE) berbasis hukum keseimbangan (Newton) yaitu momen
usaha diasumsikan berbanding lurus dengan momen beban.
MHE dikelompokkan dalam tiga kawasan yang berciri Hoisting, Conveying,
dan Surface & OHE (overhead equipment). Pemilihan MHE pada faktor
teknis dan ekonomis sesuai acuan LK3.
Operasi dan perawatan diutamakan mengacu pada SOP serta menugaskan
operator harus bersyarat memiliki STTOPA sesuai kelas beban dan jenis
pesawatnya.
2. EVALUASI
Setelah saudara mengikuti kuliah pokok bahasan pandangan umum pesawat
angkat, cobalah saudara menyelesaikan bahan-bahan latihan agar saudara dapat
mengukur sejauh mana pemahaman saudara dalam penguasaan tentang materi yang
dibahas. Sebagai pengukuran lihat jawaban yang telah disediakan dalam sesi ini.
Soal latihan :
Jawablah secara jujur dan selesaikan seluruhnya, bila saudara ragu hasilnya ulangi
sampai yakin dan cocokan dengan kunci jawaban yang tersedia.
i. Apakah saudara dapat merumuskan pengertian pesawat angkat dan angkut secara
jelas sehingga dapat membedakan karakter masing-masing ?
ii. Sebenarnya sebagai fasilitas transportasi dalam kegiatan suatu industri untuk
siklus gerak material yang menjadi muatan dapat dikatagorikan dua kelompok,
coba jelaskan dan beri contohnya masing-masing !
iii. Cobalah secara kelompok membuat sketsa pesawat angkat kelompok keran putar
tetap, keran mobil roda ganda, keran gantung multi gerak !
19
iv. Sebutkan bagian-bagian dari keran digambar ini secara benar dalam istilah
internasional :
- A adalah …………- B adalah …………- C adalah …………- D adalah …………- E adalah ………...
cing
Gambar 3. Contoh Keran Gantung.
Lakukan untuk mengukur kemampuan penguasaan materi pokok bahasan ini
dengan mengerjakan test secara jujur yaitu jawab dulu baru melihat kuncinya.
Apabila saudara mendapat nilai yang kurang memuaskan latihlah berulang
kali sehingga mencapai kepuasan seperti yang saudara harapkan, pengukuran nilai
berpedoman seperti di bawah ini :
Nilai benar < 35% buruk sekali; nilai benar 36% s.d 55% kurang; nilai benar 56% s.d 65% cukup; nilai benar 67% s.d 75% cukup baik; nilai benar 76% s.d 80% baik; nilai benar 81% s.d 85% baik sekali.
20
A
B
D E
C
Model test adalah multiple choice :
A. Pilih pernyataan yang terbaik dari pilihan yang tersedia di bawah ini !
1. Dalam dunia industri migas alat transportasi pemindahan beban dapat
dikatagorikan ada :
a) Dua yaitu inter dan intradepartment fasilities transporting.
b) Tiga yaitu hoisting equipment, conveying equipment, dan surface & overhead
equipment.
c) Empat yaitu mesin angkat dan angkut serta alat angkat dan angkut.
d) Sangat sulit dijelaskan teralalu banyak kesamaan bentuk.
2. Bahwa orang ingin memindah beban dari satu tempat ke tempat lain menggunakan
kereta dorong merupakan kegiatan :
a) Pemanfaatan alat angkut.
b) Pemanfaatan alat angkat.
c) Pemanfaatan mesin angkut.
d) Pemanfaatan mesin angkat.
3. Dalam definisi MHE ada pernyataan : “Materials handling is the art and science
involving the moving, packaging, and storing of substances in any form” adalah :
a) Mempertegas bahwa pengendalian muatan berdasarkan seni mengerjakan.
b) Pola pikir yang bekerja dengan alat harus aman.
c) Suatu kegiatan pemindahan beban berbasis kompetensi (terampil dan
berpengetahuan) arus gerak, kemasan, penataan akhir yang bervarian.
d) Hanya pedoman yang dikeluarkan oleh bangsa Amerika.
4. Memakai sebuah dongkrak yang melengkapi sebuah mobil, dalam upaya
penggantian ban yang mengalami gangguan bocor harus dilaksanakan :
a) Menentukan titik tumpu angkat yang vertikal.
b) Harus ditangani oleh dua orang yang memiliki tugas secara jelas.
21
c) Pilih dongkrak yang bertenaga hidrolis agar aman.
d) Bukan suatu pekerjaan yang rumit dan harus direncanakan.
5. Sertifikasi Tenaga Tehnik Operator Pesawat Angkat atau STTOPA yang sedang
galak-galaknya dijalankan bagi operator pesawat angkat / angkut di lingkungan migas
hanyalah :
a) Tindakan latah untuk penataan setelah adanya reformasi di segala bidang.
b) Tindakan untuk menertibkan pemakai lintas beban seperti SIM oleh polisi.
c) Tindakan standarisasi mutu kerja dan keselamatan kerja dan lingkungan
secara nasional atau bila perlu ke tingkat internasional.
d) Syarat peningkatan ukuran kedudukan atau gaji seseorang untuk menjadi
operator MHE.
6. Langkah mengoperasikan sebuah mobile crane perlu dilakukan :
a) Mempersiapkan diri secara tenang dan menjalankan sesuai aturan lalu lintas
serta menjaga keamanannya.
b) Hidupkan awal untuk worming up, kemudian coba jalan, jalankan, mulailah
kerja.
c) Melakukan langkah persiapan, pelaksanaan, dan pengendalian agar terpenuhi
SOP-nya.
d) Mintalah tenaga pembantu untuk jadi rigger.
7. Fixed crane atau keran tetap bila mengoperasikan diperlukan bagi operatornya
memenuhi kriteria :
a) Sehat jiwa dan jasmani, berani, yakin, dan mantap.
b) Mengikuti perintah rigger.
c) Pernah mengambil STTOPA jenis dan kelas muatan untuk semua jenis Crane.
d) Ber-STTOPA Fixed Crane kelas yang sesuai dan masih berlaku.
8. Kerja pesawat angkat adalah berprinsip :
a) Mengusahakan tenaga kerja sekecil mungkin.
b) Momen usaha kerja sekecil mungkin melawan momen beban sebesar-
besarnya.
22
c) Usaha gerak seaman mungkin.
d) Memaksimalkan beban setinggi mungkin agar efisien.
9. Pengaruh pemilihan pesawat angkat pada aspek “direction and length of travel”
adalah :
a) Kesederhanaan pelayanan atas waktu dan kapasitas beban.
b) Ratio bentuk muatan, butiran atau utuh, dan tempat kemasannya.
c) Pengaruh gerak horizontal / vertikal, awal serta posisi akhir, dan panjang
pendeknya jangkauan.
d) Pengaruh lokus kerja.
10. Manual book adalah :
a) Sebuah buku panduan memperbaiki komponen-komponen pesawat angkat.
b) Buku petunjuk untuk istilah-istilah pengebonan material atau spare part.
c) Buku keluaran pabriknya untuk standar istilah perdagangan.
d) Buku petunjuk operasi dan mengatasi gangguan yang terjadi diterbitkan oleh
pabriknya sebagai kelengkapan unit pesawat angkat.
B. Pilihlah benar atau salah pernyataan ini !
1. Sertifikasi Forklift dikeluarkan untuk operator yang menjalankan atau ditugasi
mengoperasikan pesawat angkat jenis forklift tanpa batas kelas muatan di lingkungan
industri migas. (Benar / salah)
2. Pesawat angkut adalah alat atau mesin untuk mengangkut material tanpa batas
besar bebannya pada jarak yang tidak menentu. (Benar / salah)
3. Memilih pesawat angkat untuk pemilikan perlu dipertimbangkan faktor berat total
mesin, kualitas dari spare part, besar tenaga, jenis motor penggerak dan warna catnya.
(Benar / salah)
23
4. Katrol yang dipasang pada sumur perumahan (perigi) adalah berprinsip pesawat
angkat. (Benar / salah)
5. Bila sedang mengangkat barang pesawat angkat jenis gantung (OHC) tidak
dibenarkan seseorang berada di bawah bebannya. (Benar / salah)
C. Jodohkan pernyataan nomor dengan huruf di bawah ini :
Istilah Pernyataan
1. Truck Crane
2. Dongkrak
3. Rem
4. Sling
5. Prinsip Momen
Keseimbangan
6. Keran Jembatan
7. Keran Putar Tetap
8. Pancing
9. Rantai Mata
10. Puli
11. Ratchet
12. Drum hoist
A. Suatu pesawat yang penginstalannya di atas kepala dengan gerak operasi
unit mesin secara longitudinal dan transversal untuk pelayanan beban.
B. Sebagai kelengkapan pada alat angkat model takel atau keran
deferensial.
C. Bagian dari alat penerus tali baja yang tersusun secara sistematis agar
didapatkan besar usaha yang serendah mungkin.
D. Dapat beroperasi ganda yaitu mengangkat dan mengangkut berbasis
automotive.
E. Komponen yang bertugas memperlambat kecepatan beban sampai titik
nol.
F. Selalu berhubungan dengan beban agar tidak jatuh.
G. Usaha sekecil mungkin untuk melawan beban sebesar-besarnya.
H. Alat bantu dalam pengikatan beban.
I. Operasinya dapat berputar pada titik sumbu vertikal dan memiliki lengan
beban.
J. Sebagai bagian dari perlengkapan perbaikan mobil.
3. TINDAK LANJUT
Bila saudara telah mempelajari bagian pokok bahasan ini dan mencoba
mengerjakan soal latihan atau test sudah dapat diketahui kemampuannya maka
sebagai kontrol lihat kunci jawabannya di bawah ini.
Kunci Jawaban
Latihan
1. Perbedaan hanya pada gerak patah-patah dan kontinu.
24
2. Interdepartment dan intradepartment transporting fasilities, berbeda ruang
dan sifat pekerjaannya; contohnya dari ruang pencetakan diangkut ke ruang
bubut pengerjaan logam.
3. Referensi pada buku N. Rudenko halaman 418 s.d 441 pilihlah.
4. Perhatikan dengan seksama perbedaan penempatan trolinya dan transmisi
roda giginya, fungsinya sama namanya Overhead Crane jenis Takel.
Test
A. Pilihan
1. a 2. a 3. c 4. b 5. c
6. c 7. d 8. b 9. c 10. d
B. Benar / Salah
1. Benar 2. Salah 3. Salah 4. Salah 5. Benar
C. Menjodohkan
1=D 2=J 3=E 4=H 5=G 6=A 7=I 8=F 9=B
10=C
DAFTAR PUSTAKA
M.F. Spotts. 1981. Design of Machine Elements, Fith Edition. New delhi :
Prentice-Hall of India Private limited.
N. Rudenko. 1969. Materials Handling Equipment. Moscow : MIR Publisher.
Syamsir A. Muin, Ir. 1987. Pesawat Pesawat Pengangkat. Jakarta : Rajawali
Pers.
25
BAB II. PANDANGAN UMUM PESAWAT ANGKAT..............................................
A. PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat...................................................................................................
Kemampuan Akhir Yang Diharapkan...................................................................
B. PENYAJIAN
1. Uraian dan Contoh.............................................................................................
2. Latihan................................................................................................................
C. PENUTUP
1. Rangkuman........................................................................................................
2. Evalusi................................................................................................................
26
3. Tindak Lanjut.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB II. JENIS DAN TIPE MATERIALS HANDLING EQUIPMENT
I. PENDAHULUAN
1. Deskripsi singkat
Sejak usaha manusia melakukan pembangunan kelengkapan hidupnya muncul
kegiatan manusia memerlukan sarana atau mesin-mesin pembantu untuk melayani
pemindahan material atau beban menciptakan pesawat angkat atau angkut. Begitu
rumitnya desain konstruksi dalam pengembangan penemuan mesin yang sesuai
dengan kebutuhan fungsi pemindahan material baik dari segi gerak arus beban,
lingkungan yang perlu aman, serta persyaratan kompetensi operatornya muncul mesin
ringan sampai berat untuk diproduksi. Meskipun jumlah produksi mesin angkat atau
27
angkut relatif sedikit dibandingkan produksi penciptaaan mesin-mesin komersial
lainnya. Maka mengenal dan menguasai operasi mesin angkat ataupun angkut
memerlukan pengamatan yang detail serta didukung pengetahuan lain yang relevan,
sebagai misal harus sudah mengenal pengetahuan motor, kelistrikan, dinamika dan
kinematika, dan safety.
Bersumber hal-hal tersebut di atas maka untuk mengenal lebih mendalam
perlu berpikir secara sistematis pada kawasan : tipe atau jenis, karakter, rancangan,
kegunaan, dan pergerakan serta lain-lainnya yang relevan. Bila mesin angkat atau
angkut ditinjau dari aspek kinematika characteristic atau gerakan beban dapat
diasumsikan akan terkonsentrasi pada titik berat. Sedang pengelompokan mesin
angkat atau angkut ditentukan oleh jalur lintas beban di atas bidang horisontal.
Andaikan dikaji dari pengelompokkannya dari kegunaan sering dilihat dari segi
pemakaiannya untuk suatu operasi yang spesifik, sebagai misal : Keran (Crane) akan
diklasifikasikan lagi menurut spesifikasi dan kondisinya (metalurgi, konstruksi, lokasi
kerja dan lainnya).
Oleh karena itu karakter umum MHE (mesin angkat atau angkut) perlu sekali
dikuasai secara kuat dan mendasar, baru pengembangan terhadap detailnya.
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan
Setelah mempelajari pembahasan pokok bahasan jenis dan tipe MHE, saudara
diharapkan dapat membedakan karakter dan kemampuan operasi mesin angkat
ataupun mesin angkut.
II. PENYAJIAN
1. Uraian Dan Contoh
28
1.1 Pengertian Pesawat Angkat
Berdasarkan beberapa sumber buku pustaka dari pakar-pakar teori dan
lapangan, materials handling equipment (MHE) yang tercakup pesawat angkat atau
angkut dapat dikenal sebagai berikut :
Seperti dalam pembahasan terdahulu MHE dipergunakan untuk memindahkan
beban di lapangan atau ruangan, bagian-bagian departemen industri-industri atau
pabrik-pabrik, areal pembangunan, pada penyimpanan material jadi atau mentah.
Sedangkan bebannya terbatas dalam jarak lintas beban yang sangat terbatas pula.
Pandangan pakar N. Rudenko, 1969, 444 halaman
Dalam menganalisis tersebarnya mesin atau peralatan angkat atau angkut di
dunia ini serta terbatasnya produksi dan penyediaannya dalam kebutuhan kegiatan
industri atau pembangunan oleh manusia dapat diklasifikasikan dalam tiga kawasan.
Di mana sebagai konsep dasar diasumsikan bahwa MHE sebagai Hoisting Equipment
dapat dikelompokkan seperti berikut :
1) Hoisting Machinery
Kelompok ini mencakup jenis dari peralatan atau mesin : Jacks, Pulleys,
Portable hands hoists, Hand Trolley hoists, Portable power-operated hoists,
Travelling power-operated hoists, Special-purpose monorail telphers,
Winches, Crane trolleys.
Sebagai contoh ilustrasi di bawah dapat diamati secara seksama :
29
2) Cranes
Sebagai kelompok cranes (keran) dapat diacu memiliki kawasan alat atau
mesin seperti : Stationary rotary cranes, Cranes travelling on guide rails,
Trackless cranes, Locomotive and crawler-mounted cranes, Bridges-type
cranes, Cable cranes*, Floating cranes*, dan Air plane cranes*.
*. tidak dibahas dalam buku ini.
3) Elevator
30
Gambar 4. Beberapa Hoisting Machinery.
Kelompok ini terdiri dari mesin : Cage elevator, Portable air-operated
hoists, Manually propelled stackers, Vertical skip elevators, Mast-type
elevators, Funiculars.
Dari dua kelompok di atas Hoisting Machinery dan Cranes pengembangan
desain sangat pesat mengingat kebutuhan pertumbuhan industri sangat memerlukan
keberadaan alat dan mesin tipe tersebut sebagai pendukung kelancaran operasinya.
Kawasan dari Cranes memiliki lima grup antara lain adalah sebagai berikut :
Stationary rotary cranes
Ada delapan kelompok jenis yaitu : Guyed boom cranes, Wall jib cranes,
Cranes with a pivoted post, Cranes with a fixed pillar, Cranes with a turntable,
Derricks, Hammer head cranes, Cantilever cranes.
31
Gambar 5. Beberapa Contoh Stationary Rotary Cranes.
Cranes travelling on rails
Pada kelompok ini hanya dapat diketengahkan sebanyak 4 jenis antara lain :
Ceiling-mounted Cranes, Monorail cranes, Tower cranes, dan Portal craness.
Gambar 6. Cranes Traveling on rails & Trackless cranes.
32
Trackless cranes
Kelompok ini terdiri dari empat jenis yaitu : Cranes on hand truck, Cranes on
power-driven trucks, Truck mounted cranes, Tractor-mounted cranes. Lihat
pada gambar 6.
Locomotive or crawler-mounted cranes
Kelompok ini hanya dua jenis saja berupa : Railway Cranes dan Crawler-
mounted cranes.
Bridge type cranes
Ada lima jenis dalam kawasan ini antara lain : Girder cranes, Single-girder
overhead travelling cranes, Double-girder overhead travelling cranes, Gantry
and semigantry cranes, dan Load transfer bridges. Bentuk jenis ini antara lain
dapat dilihat pada contoh gambar 7.
Gambar 7. Bridge type cranes.
33
Pandangan pakar Syamsir A. Muin Ir, 1987, 345 halamanDalam bukunya Pesawat-pesawat Pengangkat dikatakan untuk membedakan
dan memahami ciri-ciri pesawat-pesawat pengangkat dikelompokkan dalam dua
pengertian yaitu alat pengangkat dan pengangkut dipisahkan dari mesin pengangkat
dan pengangkut. Hal ini pemikiran dikonsentrasikan pada pendekatan yang
menggunakan motor penggerak dan yang tidak menggunakan motor, jadi akan
memudahkan pemahaman dalam operasinya. Kita sudah tahu mesin adalah berbeda
dengan motor, sebab ibaratnya perbedaan “kutu” dengan “gajah” adalah memperjelas
gambaran dalam benak kita bila mendengar tuturan “alat” dan “mesin” pengangkat.
Sebab gajah pasti berkutu, tetapi kutu tidak bergajah. Humor ini ilmiah sebab alat
selalu tidak menggunakan motor, sedang motor adalah pesawat pengubah energi lain
menjadi energi mekanis, maka sebuah mesin adalah pesawat yang menggunakan
motor untuk sumber energi mekanisnya.
Dalam pandangan Syamsir A. Muin. Ir, pesawat angkat dikelompokkan
seperti berikut :
Pesawat-pesawat pelayanan beban (MHE) ada dalam dua kelompok yaitu :
pesawat pengangkat dan pesawat pengangkut. Pesawat pengangkat sendiri dapat
dipisahkan dalam dua kelompok yaitu : alat-alat pengangkat dan mesin-mesin
pengangkat. Begitu juga dengan pesawat pengangkut ada dua kelompok yaitu : sistem
ban pengangkut dan sistem lori pengangkut.
Definisi oleh Syamsir A. Muin dinyatakan sebagai berikut :
Alat pengangkat adalah semua alat (yang tidak bersawat) yang berfungsi
sebagai alat pengangkat (memindahkan dalam jarak yang relatif dekat)
beban digerakkan dengan tangan (manual). Antara lain dongkrak, sistem
puli tangan, lir tangan (hand winch).
34
Pesawat pengangkat adalah alat pengangkat yang diberi bersawat
(mekanisme) dan yang digerakkan dengan motor, baik motor listrik,
motor bakar maupun turbin uap. Sebagai misal dongkrak hidrolik /
pneumatik / listrik, lir bermotor, keran-keran bermotor, dan elevator.
Pesawat pengangkut dipakai untuk mengangkut (memindahkan dalam
jarak relatif jauh) beban. Seperti ban pengangkut, lori pengangkut.
Tabel 1. Kelompok MHE versi Syamsir A. Muin, Ir.
Pesawat-pesawat pengangkat dan pengangkut
Pesawat pengangkat Pesawat pengangkutAlat
pengangkat
Mesin
pengangkatBan pengangkut Lori pengangkut
Don
gkra
k ta
ngan
Sist
em p
uli t
anga
n
Lir
dan
Kra
n ta
ngan
Don
gkra
k be
rmot
or
Lir b
erm
otor
Kra
n da
n el
evat
or
Kon
veyo
r ba
n
Kon
veyo
r ba
n be
rpas
ak lo
gam
Kon
veyo
r ke
ranj
ang
Kon
veyo
r be
rgoy
ang
Kon
veyo
r se
krup
Truk
, tra
ktor
, tra
iler
Lori
Spur
Lori
lir d
an L
ori K
apst
an
Lori
kabe
l
Ker
eta
kabe
l
35
2.3.2 Karakter UmumSeperti telah disinggung di depan bahwa karakter umum pesawat angkat
merupakan parameter teknik yang utama, antara lain : lifting capacity, dead weight,
speed variaty, lifting height, geometrical dimention.
Menurut kerja periodiknya pesawat besar kapasitas per jam kerja ditentukan
dengan formula :
di mana n = jumlah siklus pesawat per jam, dan Q = besar beban hidup dalam
ton.
Apabila beban bentuk terpadu yaitu berbentuk “unit load” maka Q yang
dimaksudkan sebagai berat sepotong beban dalam ton, sehingga formula menjadi :
di mana V = volume beban (m3), dan = berat jenis (spesific weight)(ton/m3).
Andaikan ditemukan beban model tumpahan (bulk load) :
di mana V = sebagai volume grip, misalnya bucket dan grab capacity atau
model lain satuan dalam m3, = berat jenis dalam ton/m3, = filling faktor.
Total kapasitas angkat (total load-lifting capacity) dari pesawat adalah :
di mana Q = bobot hidup dari beban dalam ton, dan G = bobot Grip (bucket
atau grab) dalam ton.
Andaikan dicari jumlah siklus kerja perjam akan menggunakan formula :
di mana t1 = adalah jumlah waktu dalam detik yang dipakai pada operasi
individual tiap satu siklus yang tergantung pada : kecepatan gerakan selama
36
berbagai operasi, lintasan dan tinggi pengangkatan, kehilangan waktu untuk
percepatan dan perlambatan (akselerasi dan retardasi, derajat kombinasi
operasional), dan waktu yang dihabiskan untuk memuat dan mengangkat
beban dengan grip (grabbing and discharging).
Semua jenis keran dan mesin pengangkat dapat dikelompokkan lagi dalam
empat kelompok menurut kondisi operasional dan tergantung pada kombinasi faktor-
faktor berikut :
Beban pada pesawat tersebut.
Penggunaan tahunan dan harian.
Faktor kerja relatif (relatif duty factor), berperiode selama mekanisme
beroperasi ditandai dengan simbol DF %.
Temperatur lingkungan dalam ambient temperatur.
Untuk pengukuran pendekatan digunakan tabel 2. Karakteristik Kerja MHE,
seperti dalam kondisi ringan, sedang, berat, sangat berat yang beroperasi pada
temperatur kerja antara 250 sampai 450.
Tabel 2. Karakteristik Kerja MHE.
KERJA
PEMAKAIAN PESAWAT RATA-RATAKapasitas
angkat terpakai rata-
rata (Qe)
WaktuFaktor kerja
(DF %)Suhu kerja dalam 0CPer tahun
(thn) Per hari (hr)
Ringan (R) 0,5 0,25 0,33 (satu shift) 15 25
Sedang (S) 0,5 0,5 0,67 (dua shift) 25 25
Berat (B) 0,75 0,75 0,67 (dua shift) 40 25
Sangat Berat (SB)
1,0 1,0 1,0 (tiga shift) 40 40
Tabel 3. Ijin operasi Mekanis Keran
Status Keamanan Penggunaan perangkat mekanis Keran
37
Ker
ja Diizinkan pada berbagai kondisi Kload
WaktuDF% Tambient
0CKyear KdayR
inga
n
Kondisi tak menentu 0,75 – 1,0 Mekanis pengangkatan dan lintasan Mekanis keran jembatan Mekanis keran menara Mekanis keran dalam bengkel kerja Kelompok jenis Winch (lir)
0,50,251,0
0,250,51,0
0,330,671,0
15
Seda
ng
1,00,750,50,250,1
1,00,50,51,01,0
0,670,330,671,01,0
1525-
4060
25
Mekanis keran untuk lapangan produksi dan bengkel
Mekanis putar keran konstruksi Mekanis keran di pelabuhan
Ber
at
1,01,00,750,5
1,01,00,751,01,0
0,670,330,670,1
2540404060
Mekanis keran lapangan peoses dan bangunan
Mekanis Lir listrik bengkel logam Mekanis keran portal galangan
Sang
at
Ber
at
1,00,750,50,250,1
1,01,01,01,01,0
1,01,01,01,01,0
4060606060
4525
45
Mekanis keran industri logam dan tambang galian
Mekanis keran kait magnit bengkel logam
Simbol rumus yang dipergunakan dari tabel 2 dan 3 adalah :
di mana Qe sebagai kapasitas angkat terpakai secara rata-rata dan Qm dan Qn
adalah beban rata-rata (mean) dan nominal.
Sedang mesin rata-rata kerja per tahun :
Faktor kerja nisbi (relative duty factor) yaitu pemakaian rata-rata dari pesawat
selama satu siklus kerja :
38
di mana toperasi adalah waktu operasi pesawat. Sedang tidle adalah waktu operasi
dari priode idle (tanpa pembebanan).
C.PENUTUP
1. Rangkuman
Bab II ini hanya menjelaskan pengetahuan tentang :
Pengklasifikasian MHE sangat sulit untuk dipisahkan secara aspek
tunggal, maka dicari solusi beberapa kesamaan dan kemiripan prinsip-
prinsip operasi serta komponen utamanya.
Karakteristik pesawat angkat yang berdasarkan kerja momen gaya pada
bagian instalasi beban, tumpuan, dan usaha. Memiliki ciri kemampuannya
akan tergantung pada kapasitas per jam kerja, sifat pengikatan beban
model terpadu atau partial di mana tertuang rumus Qhr , Qe , DF %.
Pengkondisian komponen mekanik kerja pesawat angkat perlu
diperhatikan ijin kemampuan pembebanan pada masing-masing elemen
agar dapat ditentukan relatif duty factornya sebagai rancangan
memanajemeni tim operasi pelayanan beban yang sesuai kapasitas pesawat
angkatnya.
2. Evaluasi
Dalam tugas latihan mandiri ini saudara diminta jujur untuk mengukur diri
sendiri sejauh mana pengetahuan pada bab II yang saudara kuasai, dan cobalah secara
terukur waktunya yaitu 45 menit.
Soal dalam bentuk easy test berarti saudara bebas membuat pendapat tetapi
masih dalam kisi-kisi teori bab II. Kerjakan dengan waktu per soal 10 menit 15 menit
untuk koreksi kembali !
Soal :
39
1. Ada banyak teori untuk memudahkan mengkelompokkan Material Handling
Equipment (MHE), sementara ini versi N Rudenko dengan Syamsir A. Muin
memiliki pendapat yang berbeda dan ada kesamaan. Coba konsep dan prinsip
mana yang berbeda itu ?
2. Sedang dalam operasi usia pakai pesawat angkat, komponen-komponennya
memiliki syarat-syarat desain yaitu dapat dioperasikan dalam ketentuan faktor
kerja atau Duty Factor bernilai 15 sampai 40%. Coba berikan ulasan mengapa
DF = 15%, 25%, 40%, dan 40% berkondisi lain. Mungkinkan standar
temperatur kerja di Indonesia dapat dipakai ukuran DF tersebut ?
3. Dalam operasinya kilang di Indonesia atau perawatan perpipaan migas banyak
menggunakan keran gantung. Berilah satu contoh yang saudara pernah lihat
atau operasikan bagaimana urutan mengangkat pipa sambungan yang telah
dipotong dan akan dipindahkan, cara mengeset posisi keran gantung dengan
kelengkapannya. Setujukah saudara cara yang pernah saudara lakukan itu ?
3. Tindak Lanjut
Bila saudara telah mempelajari bagian pokok bahasan ini dan mencoba
mengerjakan soal latihan atau test sudah dapat diketahui kemampuannya maka
sebagai kontrol lihat kunci jawabannya di bawah ini.
40
Kunci Jawaban
Jawaban soal latihan :
1. Prinsip kesamaan pendapat dalam teori N. Rudenko dengan Syamsir A.
Muin hanya pada pengertian momen usaha sekecil mungkin melawan
momen beban sebesar-besarnya. Sedanglkan yang berbeda adalah
pandangan desai N. Rudenko dominan untuk science rancang bangun
tetapi Syamsir A. Muin pada aplikasi mesin kerja di lapangan. Sebagai
penguat pendapat S. A. Muin meninjau dari alat dan mein berbeda
sumber energi mekaniknya !
2. Ini hanya pada jumlah jam operasi yang dibebankan pada pesawat angkat
(MHE) jelas waktunya kerja sangat lama komponen akan menerima
beban gaya kerja yang melelahkan dan komponen vatique (lelah) dan
pengaruh yang lebih besar adalah temperatur kondisi ruang kerja, seperti
41
DF=40% bila temperatur 400C maka Qe dan Kyear dan Kday nilainya besar
pada manajemen tiga shift !
3. Buat sketsa kerja aktual di lapangan dengan merekam SDM, alat,
Metoda, safetynya. Maka saudara mampu menceritakan (beritakan !),
karena cerita itu sulit dibuktikan kalau berita pasti yang benar dan ada
datanya !
DAFTAR PUSTAKA
M.F. Spotts. 1981. Design of Machine Elements, Fith Edition. New delhi :
Prentice-Hall of India Private limited.
N. Rudenko. 1969. Materials Handling Equipment. Moscow : MIR
Publisher.
Syamsir A. Muin, Ir. 1987. Pesawat Pesawat Pengangkat. Jakarta :
Rajawali Pers.
42