bab i.docx

17
1. Latar Belakang Kegiatan Angka kematian bayi yang cukup tinggi di dunia dapat dihindari dengan pemberian air susu ibu. Pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan kegiatan yang berperan  penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus di masa depan. Dukungan politis dari pemerintah terhadap peningkatan penggunaan ASI termasuk ASI ekslusif telah memadai, hal ini terbukti Departemen Kesehatan menggencarkan kampanye pemberian ASI ekslusif selama enam bulan disertai pula dengan informasi manfaat ASI ekslusif. Riset terbaru WHO pada tahun 2005 menyebutkan bahwa 42% penyebab kematian balita di dunia adalah akibat penyakit, yang terbesar adalah pneumonia (20%), selebihnya (58%) terkait dengan malnutrisi yang seringkali terkait dengan asupan ASI. Dan berdasarkan hasil penelitian Ridwan Amirudin 2007, anak yang tidak diberi ASI ekslusif lebih cepat terserang penyakit kronis seperti kanker, jantung, hipertensi, dan diabetes setelah dewasa. Selain itu, kemungkinan anak akan menderita kekurangan gizi dan obesitas. ASI sebagai makanan bayi yang mengandung laktosa di dalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat yang bermanfaat sebagai zat antibodi, menghambat  pertumbuhan bakteri yang bersif at pathogen, ASI tidak mengandung beta lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi. Berdasarkan latar belakang di atas maka kami akan melakukan sebuah  penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif di Desa Salaman Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang. Kami menjadikan Desa Salaman sebagai objek kajian dalam  penyuluhan ini karena berkaitan erat dengan buruknya masalah kesehatan yang ada di desa tersebut. Yang mana penyuluhan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran bersama masyarakat, khususnya masyarakat yang belum memahami pentingnya pemberian ASI ekslusif. Selain itu,  penyuluhan ini dilakukan agar mereka dapat mengembangkan pemberian ASI ekslusif dan didukung oleh kebijakan secara internal maupun lingkungannya yang berwawasan kesehatan.

Upload: vanquish-vein

Post on 09-Oct-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1.Latar Belakang KegiatanAngka kematian bayi yang cukup tinggi di dunia dapat dihindari dengan pemberian air susu ibu. Pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan kegiatan yang berperan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus di masa depan. Dukungan politis dari pemerintah terhadap peningkatan penggunaan ASI termasuk ASI ekslusif telah memadai, hal ini terbukti Departemen Kesehatan menggencarkan kampanye pemberian ASI ekslusif selama enam bulan disertai pula dengan informasi manfaat ASI ekslusif.Riset terbaru WHO pada tahun 2005 menyebutkan bahwa 42% penyebab kematian balita di dunia adalah akibat penyakit, yang terbesar adalah pneumonia (20%), selebihnya (58%) terkait dengan malnutrisi yang seringkali terkait dengan asupan ASI. Dan berdasarkan hasil penelitian Ridwan Amirudin 2007, anak yang tidak diberi ASI ekslusif lebih cepat terserang penyakit kronis seperti kanker, jantung, hipertensi, dan diabetes setelah dewasa. Selain itu, kemungkinan anak akan menderita kekurangan gizi dan obesitas.ASI sebagai makanan bayi yang mengandung laktosa di dalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat yang bermanfaat sebagai zat antibodi, menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat pathogen, ASI tidak mengandung beta lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi.Berdasarkan latar belakang di atas maka kami akan melakukan sebuah penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif di Desa Salaman Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang. Kami menjadikan Desa Salaman sebagai objek kajian dalam penyuluhan ini karena berkaitan erat dengan buruknya masalah kesehatan yang ada di desa tersebut. Yang mana penyuluhan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran bersama masyarakat, khususnya masyarakat yang belum memahami pentingnya pemberian ASI ekslusif. Selain itu, penyuluhan ini dilakukan agar mereka dapat mengembangkan pemberian ASI ekslusif dan didukung oleh kebijakan secara internal maupun lingkungannya yang berwawasan kesehatan.

2.Dasar PemikiranHal-hal yang menjadi dasar pertimbangan pengurus untuk membuat proposal ini adalah:a. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberian ASI eksklusif.b. Untuk mengantisipasi semakin meluasnya pemberian susu formula ataupun makanan pendamping ASI usia dini.c. Salah satu target untuk mensukseskan pemberian ASI eksklusif pada bayi berusia 0 - 6 bulan d. Untuk menambah wawasan ibu tentang manfaat dan pentingnya pemberian ASI eksklusife. Dengan terwujudnya pemberian ASI eksklusif akan menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.

3.Nama KegiatanNama kegiatan ini adalah Penyuluhan Pemberian ASI Ekslusif yang dilakukan di Balai Desa Salaman, Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang.

4.Tujuan Kegiatan4.1.Tujuan Umuma. Demi tercapainya target Standar Pelayanan Minimal di bidang Pelayanan Masyarakat khususnya Program Promosi Kesehatan yaitu Pemberian ASI Ekslusif.b. Memberi wawasan dan pengetahuan mengenai pemberian ASI Ekslusif kepada warga khususnya ibu yang akan menjalani proses persalinan dan ibu yang mempunyai bayi 0 - 6 bulan di Desa Salaman Kecamatan Salaman.c. Dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi di Desa Salaman Kecamatan Salaman. d. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat terutama warga di Desa Salaman Kecamatan Salaman agar dapat meningkatkan kesejahteraan dan mutu kesehatan.4.2.Tujuan KhususSetelah mengikuti penyuluhan ini,ibu menyusui dapat :a. Mengetahui pengertian ASI eklusif.b. Mengetahui manfaat dan lama pemberian ASI eksklusif.c. Mengetahui tentang teknik pemberian ASI eksklusif secara benar.d. Mengetahui dampak jika tidak diberikan ASI eksklusif.e. Mempraktekkan pemberian ASI ekslusif secara benar.

5.Target Kegiatan Target dalam penyuluhan ini adalah untuk mensukseskan pemberian ASI eksklusif pada bayi berusia 0-6 bulan dan menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.

6.Manfaat Kegiatana.Diharapkan ibu dapat merubah perilaku pemberian ASI ekslusif dari yang kurang baik kepada yang lebih baik. b.Diharapkan ibu dapat memberikan motivasi terhadap para orang tua khususnya ibu menyusui yang lainnya, cepat atau lambat mengenai pentingnya pemberian ASI ekslusif.

7.Jenis KegiatanJenis kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan dengan menggunakan media LCD yang disertai beberapa gambar-gambar teknik pemberian ASI ekslusif yang benar, pre test - post test, dan tanya jawab.

8.Waktu dan Tempat KegiatanKegiatan ini akan dilaksanakan pada : Hari/ tanggal : Minggu, 20 April 2014Waktu : 08.00 s/d11.00Tempat : Balai Desa Salaman Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

9.Jadwal KegiatanHari/ TanggalWaktuAcara

07.30 - 08.00Persiapan panitia

08.00 - 08.30Registrasi peserta

08.30 - 08.45Pembukaan oleh MC

08.45 - 09.00Sambutan Kepala Puskesmas Salaman I

09.00 - 09.15Sambutan Ketua Panitia Kegiatan

09.15 - 09.30Pre Test

09.30 - 10.30Penyuluhan

10.30 - 10.45Tanya jawab dan doorprise

10.45 - 11.00Post Test

11.00 selesaiPenutupan oleh MC

10.Kepanitian/ Organisasi Kepanitian Pelindung/ penasehat : dr. Iing dr. Sriwangi Penanggung Jawab : Kepala Puskesmas : Atika Rizka Ardiani Organizing Comitte (OC) : Ketua : Baiq Rizki Rahmani Wakil ketua : Arfi Wahyuni Sekertaris : Miftakhul Rizki Aryanti Bendahara : Anis Lilyani Divisi Acara: Ni Made Suarthaputridewi Divisi Konsumsi: Baiq Novaria Rusmaningrum Divisi Publikasi dan Dokumentasi: Anis Lilyani Divisi Keamanan : Suwandi Rahman Divisi Perlengkapan dan Transportasi : Atika Rizka Ardiani

11.Sasaran/ PesertaPeserta penyuluhan Pemberian ASI Ekslusif di Desa Salaman Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang diikuti oleh masyarakat khususnya ibu yang akan menjalani persalinan sebanyak 10 orang, ibu yang mempunyai bayi 0 - 6 bulan sebanyak 15 orang, dan kader-kader setiap lingkungan sebanyak 5 orang. Sehingga total yang mengikuti penyuluhan ini adalah sebanyak 30 orang.

12.Anggaran Dana KegiatanNo.AnggaranRincianJumlah

I.Konsumsi Snack Nasi kotak50 x @ Rp 6.000,-50 x @ Rp 20.000,-Rp 300.000,-Rp 1.000.000,-

II.Publikasi dan Dokumentasi Spanduk2 x @ Rp 75.000,-Rp 150.000,-

III.Perlengkapan dan Transportasi Alat tulis (kertas, spidol) Sewa LCD Sewa speaker + microfone Kursi Doorprize Cendera mata Rp 100.000,-Rp 60.000,-Rp 150.000,-50 x @ Rp 2.000,-15 x @ Rp 20.000,-Rp 150.000,-Rp 100.000,-Rp 60.000,-Rp 150.000,-Rp 100.000,-Rp 300.000,-Rp 150.000,-

IV.Dana Tak TerdugaRp 200.000,-

VI.TotalRp 2.510.000,-

13.PenutupDemikian proposal kegiatan ini kami buat, semoga kegiatan yang direncanakan dapat kami realisasikan dengan baik dan sesuai dengan keinginan serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Salaman serta seluruh pihak pada umumnya. Demi kelancaran kegiatan, maka kami sangat mengharapkan bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Atas bantuan dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih.

Panitia Pelaksana Penyuluhan Pemberian ASI Ekslusif

Ketua,Sekretaris,

Baiq.Rizki Rahmani Miftakhul Rizki AryantiNIM. 011.06.0057 NIM. 011.06.0042

Mengetahui,Penanggung Jawab

Atika Rizka ArdianiNIM. 011.06.0030

Lampiran

Draft Penyuluhan1. Pengertian ASI EkslusifASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI tanpa diberi tambahan-tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu. Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan (Roesli, 2000).ASI ekslusif adalah memberikan ASI saja tanpa makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan (Depkes RI, 2003). Pada tahun 2002 World Health Organization menyatakan bahwa ASI eksklusif selama 6 bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian ketentuan sebelumnya (bahwa ASI ekslusif itu cukup 4 bulan) sudah tidak berlaku lagi. Menyusui ekslusif adalah memberikan hanya ASI segera setelah lahir sampai bayi berusia 6 bulan dan memberikan kolostrum (Depkes RI, 2005).2. Pemberian ASI EkslusifPemberian ASI ekslusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai 6 bulan tanpa tambahan makanan/ cairan seperti susu formula, madu, air teh, jeruk, air putih atau makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, nasi tim, dan sebagainya (Roesli, 2000). Menurut Depkes RI (2001), pemberian ASI eksklusif adalah memberikan hanya ASI segera setelah lahir sampai bayi berusia 6 bulan dan memberikan kolostrum. Komposisi ASIKomposisi dan volume dapat berubah saat dilahirkan dan 6 bulan kemudian. Berdasarkan waktu produksinya, ASI digolongan dalam tiga kelompok yakni :a. KolostrumKolostrum (susu awal) adalah ASI yang keluar pada hari pertama. Setelah kelahiran bayi, berwarna kekuningan dan lebih kental, karena mengandung banyak vitamin A, protein dan zat kekebalan yang penting untuk melindungi bayi dari penyakit infeksi. Kolostrum juga mengandung vitamin A, E, dan K serta beberapa mineral seperti Natrium dan Zn (Depkes RI, 2001).Menurut Roesli (2000) kolostrum adalah ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari ke-4 yang merupakan cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti infeksi dan berprotein tinggi. Volume kolostrum adalah 150 300 ml/ 24 jam.b. ASI transisi/ peralihanASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum menjadi matang. Biasanya diproduksi pada hari ke 4 - 10 setelah kelahiran. Kandungan protein akan makin rendah sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin tinggi dibandingkan pada kolostrum, juga volume akan makin meningkat (Krisnatuti, 2000).c. ASI matang/ matureASI matang/ mature adalah ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 dan seterusnya komposisi relatif tetap (Roesli, 2000). Merupakan suatu cairan berwarna putih kekuningan yang diakibatkan warna dari gambar Ca-casenat riboflavin, dan karoten yang terdapat di dalamnya. Pada ibu yang sehat dimana produksi ASI cukup, ASI ini merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan (Soetjiningsih, 1997). Selama 6 bulan pertama, volume ASI pada ibu sekurang-kurangnya sekitar 500 700 ml/hari, bulan kedua sekitar 400 600 ml/hari dan 300 500 ml/hari setelah bayi berusia satu tahun (Suhardjo, 1998).3. Manfaat MenyusuiManfaat ASI sangat besar dalam upaya meningkatkan kualitas hidup anak, karena dengan menyusui tidak hanya memberi keuntungan pada bayi saja, tetapi juga bagi ibu dan keluarga, bahkan bagi negara. Keuntungan menyusui bagi bayi, yaitu :a. Ditinjau dari aspek giziKandungan gizi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang yang optimal. Mudah dicerna dan diserap, karena perbandingan whey protein /casein adalah 80/20, sedangkan susu sapi 40/60. Disamping itu ASI mengandung lipase yang memecah trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol. Laktosa dalam ASI mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa, dan enzim laktase sudah ada sejak bayi lahir.b. Ditinjau dari aspek imonologiMengandung kekebalan antara lain: Imunitas selular yaitu lekosit sekitar 4000/ml ASI yang terutama terdiri dari makrofag. Imunitas humoral, misalnya IgA- enzim pada ASI yang mempunyai efek antibakteri misalnya lisozim, katalase dan peroksidase. Laktoferin Faktor bifidus Antibodi lainnya: Interferon, faktor antistafilokokus, antibodi HSV, B12 binding protein, dan komplemen C3 dan C4. Tidak menyebabkan alergi.c. Ditinjau dari aspek psikologisMendekatkan hubungan ibu dan bayi menimbulkan perasaan aman bagi bayi, yang penting untuk mengembangkan dasar kepercayaan dengan mulai mempercayai orang lain / ibu dan akhirnya mempunyai kepercayaan pada diri sendiri.d. Manfaat lainnya bagi bayi Mengurangi insidens karies dentis Mengurangi maloklusi rahang ASI mengandung sekitar 13 macam hormon antara lain ACTH, TRH, TSH, EGF, Prolaktin, Kortikosteroit, Prostaglandin, dan lain-lain.4. Keuntungan Menyusuia. Bagi Ibu Aspek kesehatan IbuDapat mengurangi pendarahan post partum,mempercepat involusi uterus dan mengurangi insidens karsinoma payudara. Aspek psikologisMendekatkan hubungan ibu dan anak serta memberikan perasaan dipelukan. Aspek keluarga berencanaMenunda kembalinya kesuburan, sehingga dapat menjarangkan kehamilan. Perlu diketahui bahwa frekuensi menyusui yang sering baru mempunyai efek keluarga berencana.b. Bagi keluarga Hemat karena tidak perlu menyediakan dana untuk membeli susu formula Bayi jarang sakit, bisa menghemat biaya pengobatan Mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.c. Bagi bangsa dan Negara Dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian anak. Karena nilai gizi yang optimal dan adanya faktor protektif pada ASI, maka anak jarang sakit dan kematian anak yang minum ASI lebih rendah Mengurangi subsidi rumah sakit untuk perawatan Ibu dan anak. Rumah sakit tidak perlu membeli susu formula, botol dot, bahan bakar untuk mensterilkan botol, dan lain-lain. Disamping itu, dengan rawat gabung akan menurunkan insiden infeksi nusokomial, sehingga selain perawatan Ibu dan anak lebih pendek, juga menghemat pembelian antibiotika, cairan infus, dan lain-lain. Mengurangi subsidi biaya perawatan anak sakit. Telah terbukti bahwa bayi yang minum susu botol lebih sering sakit diare, penyakit infeksi saluran pernafasan dan malnutrisi dari pada yang minum ASI. Mengurangi devisa negara untuk membeli susu formula. Meningkatkan kualitas generasi penerus.Karena anak yang mendapatkan ASI tumbuh kembang secara optimal, dengan demikian kualitas generasi penerus terjamin.Jadi betapa besarnya andil menyusui dalam hidup ini, sehingga sangat disayangkan kalau sampai ada ibu yang tidak mau menyusui bayinya sendiri. Sikap dan perilaku yang salah seperti ini harus kita luruskan, agar tercipta anak-anak yang sehat jasmani, mental, maupun sosial.5. Teknik Menyusui Teknik menyusui adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).yang terdiri dari:a. Permulaan Menyusui BayiDalam waktu 30 menit setelah melahirkan, sebaiknya Ibu mulai menyusui bayinya, karena refleks hisap bayi paling kuat pada jam pertama dan hisapan bayi pada puting susu ibu akan merangsang pengeluaran hormon prolaktin untuk sekresi dan hormon oksitosi untuk mengeluarkan ASI dan mempercepat kontraksi uterus. Selain itu kontak dini akan memperkuat hubungan bayi dan ibu. Cairan yang pertama kali disekresikan oleh kelenjar payudara disebut kolustrum, dalam kolustrum konsentrasi imunoglobulin sangat tinggi. Volumenya berkisar 150-300 ml/24jam, yang merupakan cairan viscous kental dengan warna kekuning- kuningan lebih banyak mengandung antibody yang dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai umur 6 bulan, juga merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekoneum dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernakan makanan bayi.b. Cara MenyusuiSeorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah karena tidak mengetahuinya cara menyusui yang benar. Oleh sebab itu untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai teknik menyusui.Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan: Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi. Terdapat macam posisi menyusui, cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan cara duduk.c. Langkah-langkah menyusui yang benar Sebelum menyusui puting susu dan areola mammae dibersihkan dengan kapas basah atau ASI dekeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting dan sekitar kalang payudara. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/ payudara. Ibu duduk dengan santai, menggunakan kursi yang rendah (agar kaki ibu tidak menggantung) dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi. Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan menggunakan satu lengan, kepala bayi terletak pada siku ibu (kepala tidak boleh menengadah, dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan). Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu, dan yang satunya di depan. Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya menoleh atau membelokkan kepala bayi). Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang di bawah, jangan menekan puting susu atau kalang payudara saja. Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (roting refleks) dengan cara:menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sisi mulut bayi. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan puting susu serta kalang payudara dimasukkan ke mulut bayi. Usahakan sebagian besar kalang payudara dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah kalang payudara. Setelah bayi mulai menghisap payudara tak perlu dipegang atau disangga. Setelah menyusui pada satu payudara sampai kosong, sebaiknya diganti dengan payudara yang satunya. Cara melepas isapan bayi yaitu jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah.d. Menyendawakan bayiTujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah setelah menyusu. Cara menyendawakan bayi adalah: Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan. Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.6. Lama menyusui (Soetjiningsih, 1997)Pada hari pertama biasanya ASI belum keluar dan bayi cukup disusukan selama 4-5 menit untuk merangsang produksi ASI dan membiasakan putting susu dihisap oleh bayi. Setelah hari ke 4-5 boleh disusukan selama 10 menit, bila produksi ASI cukup dan lancar boleh disusukan selama 15 menit. Jumlah Asi yang terhisap bayi pada 5 menit pertama 112 ml, kedua 64 ml dan terakhir 16 ml. ASI yang dihisap bayi pada menit pertama dibanding terakhir adalah berbeda dimana menit pertama lebih cepat dan encer dan kemudian akan lebih kental dan menit terakhir mengandung lemak 4-5 x dan protein 1,5 x lebih banyak dibandingkan dengan ASI pada menit pertama.Jadi lama meyusui setiap payudara adalah sekitar 10-15 menit untuk bayi usia 1-12 bulan, volume ASI akan menurun sesuai dengan waktu yaitu:a.Tahun pertama : 400 - 700 ml/ 24 jamb.Tahun kedua : 200 - 400 ml/ 24 jam.c.Sesudah itu sekitar : 200 ml/ 24 jam.

Juga terbukti tidak ada perubahan yang bermakna pada konsentrasi protein antara bulan ke 6 sampai tahun ke 2 masa laktasi, hanya konsentrasi lemak bervariasi luas. Produksi ASI dipengaruhi oleh status gizi ibu dan ibu usia muda produksi asinya lebih banyak dibanding dengan ibu usia tua. 7. Frekuensi menyusuiIbu menyusui sebaiknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan bayi, tanpa dijadwal karena kadar protein ASI rendah bayi akan menyusu sering, biasanya antara 1,5 - 2 jam sekali dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Sehingga frekwensi menyusui kira-kira 8 - 12 kali /24 jam setiap kali menyusui harus digunakan kedua payudara dan usahakan sampai payu dara terasa kosong agar produksi ASI tetap baik.Kriteria untuk mengetahui banyaknya produksi ASI :a. ASI yang bayak merembes keluar melalui puting.b. Sebelum disusukan payudara terasa tegang.c. Berat badan bayi naik sesuai dengan umur.d. Jika ASI cukup bayi akan tertidur selama 3-4 jam.e. Bayi kencing lebih sering, sekitar 8x sehari.8. Gerakan Bayi MenyusuiPenghisapan oleh bayi pada waktu menetek hanyalah merupakan sebagian kecil dari proses laktasi dan proses ini sendiri meliputi beberapa tahap. Payudara yang menempel pada pipi bayi akan menimbulkan rooting refleks yaitu bayi secara refleks akan memutar kepalanya ke arah puting susu yang menempel pada pipinya, diikuti oleh membukanya mulut, kemudian putting akan ditarik masuk kedalam mulut. Penghisapan ini dibantu oleh lidah yang menarik putting sehingga masuk kedalam orofarings, maka rahang bayi akan memulai gerakan berirama yang menekan sinus laktiferus (gerakan menggilas dibawah puting susu). Dan peristiwa inilah yang menyebabkan keluarnya ASI.9. Cara penyimpanan ASIASI dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat dengan syarat :a. Disimpan di udara bebas dalam tempat yang bersih selama 6 - 8 jamb. ASI yang disimpan dalam lemari es (tidak dibekukan) harus diberikan dalam 2 x 24 jam sejak ASI tersebut dikeluarkan dari payudara.c. Untuk disimpan lama, harus dibekukan dapat disimpan sampai 6 bulan.

Pada penyimpanan dengan cara dibekukan tidak berpengaruh terhadap komponen kekebalan yang dikandungnya. Apabila ASI akan diberikan pada bayi setelah didinginkan tidak boleh dipanaskan karena akan merusak kualitas khususnya unsur kekebalan, ASI cukup didiamkan beberapa saat dalam suhu kamar agar tidak terlalu dingin.10. Faktor yang mempengaruhi teknik menyusuia. Pengalaman Pengalaman ibu dalam menyusui menunjang keberhasilan teknik menyusui yang benar, dalam hal ini pengalaman dapat digunakan sebagai cara untuk memperbaiki cara menyusui yang kurang benar. b. Waktu dan tempatMenyusui membutuhkan waktu dan kondisi yang nyaman, sehingga perlu disiapkan kondisi yang aman dan tenang sehingga ibu dan bayi merasa nyaman tanpa ada gangguan, Agar menyusui berjalan lancar. c. PendidikanPendidikan juga mempengaruhi teknik menyusui pada ibu post partum, karena dengan pendidikan yang lebih tinggi ibu mendapatkan informasi banyak dalam teknik menyusui yang benard. Keadaan ibu dan bayiKeadaan ibu dan bayi yang sehat akan mempengaruhi teknik pemberian ASI, Karena keadaan sehat pada ibu dan bayi menunjang proses keberhasilan teknik menyusui.11. Faktor Yang Mempengaruhi Produksi ASIa. Rangsangan Otot Buah DadaProduksi ASI memerlukan rangsangan pada otot buah dada agar kelenjar buahdada bekerja lebih efektif, otot buah dada yang terdiri dari otot polos dengan adanya rangsangan akan berkontraksi lebih baik misalnya dengan melakukan massage/ mengurut buah dada, menyiram buah dada dengan air hangat dan dingin secara bergantian.b. Keteraturan Anak MenghisapPenghisapan oleh anak mempunyai pengaruh dalam pengeluaran hormon pituitrin dengan adanya pengeluaran hormon pituitrin yang lebih banyak, akan mempengaruhi kuatnya kontraksi otot polos buah dada dan uterus dimana kontraksi pada buah dada berpengaruh pada pembentukan air susu Ibu sedang kontraksi pada uterus untuk mempercepat involusi.c. Keadaan IbuUntuk dapat menghasilkan air susu Ibu yang cukup, keadaan Ibu harus sehat baik jasmani dan rohani. Keadaan ini berpengaruh pada pembentukan produksi ASI karena untuk pembentukannya bahan diambil dari Ibu. Bila Ibu tidak dapat mensuplay bahan karena tubuh tidak sehat, input makanan yang kurang, untuk membawa bahan yang akan diolah sel acini di buah dada maka bahan tidak sampai pada sel acini tersebut. Dengan demikian, sel acini tidak memiliki bahan mentah yang akan diolah menjadi ASI sehingga produksi ASI menurun.d. Faktor MakananMakanan mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan ASI, karena ASI dibuat dari zat makanan yang diambil dari darah Ibu yang sudah disiapkan sejak terjadinya kehamilan, karena itu Ibu hamil harus mendapatkan yang cukup kualitas dan kuantitasnya untuk kebnutuhan sendiri, pertumbuhan janin dan persiapan laktasi.e. Faktor IstirahatIstirahat berarti mengadakan pelemasan pada otot dan syaraf setelah mengalami ketegangan dalam melaksanakan kegiatan. Dengan istirahat, akan timbul penyegaran kembali demikian juga pada Ibu menyusui yang membutuhkan istirahat yang lebih banyak di luar maupun di dalam tubuhnya yaitu untuk memproduksi ASI. Dalam beristirahat sel dan jaringan akan mendapatkan kesegaran kembali dan dapat bekerja lebih giat, hingga demikian, prosuksi ASI dapat dipertahankan atau ditingkatkan.f. Faktor fisiologisTerbentuknya ASI dipengaruhi oleh hormon prolactin yang dikeluarkan sel alfa dari lobus anterior kelenjar hypofise. Hormon ini merangsang sel acini untuk membentuk ASI apabila ada kelainan misalnya hormone ini tidak terbentuk atau kurang yang dikeluarkan dengan sendirinya rangsangan pada sel acini juga berkurang sehingga sel acini pun jumlahnya kurang atau tidak dapat membentuk ASIg. Faktor ObatObat yang mempengaruhi produksi dan pengeluaran ASI adalah obat yang mengandung hormone. Hormon tersebut dikhawatirkan mempengaruhi hormone prolaktin dan pituitrine yang berpengaruh pada pruduksi dan pengeluaran ASI. Apabila hormone prolactin terhambat pengeluarannya karena obat yang mengandung hormone tersebut,tentu rangsangan kepada sel acini untuk membentuk air susu akan berkurang.

Pre-test/ Post-test

1.Apa kepanjangan ASI?a. b. Air Susu Ibuc. Susu Formulad. Air Tajie. Air Teh

2. Berapa lama ASI ekslusif diberikan?a. b. 5 bulanc. 4 buland. 6 bulane. 6 minggu

3. Berapa kali sehari ASI eklusif diberikan?a. b. Sehari 2 kalic. Sehari 3 kalid. Setiap 2 jam sekali selama 15 menite. Sehari 1 kali

4. Bagaimana posisi munyusui yang benar?a. b. Dudukc. Terlentangd. Tidure. Tengkurap

5. Sejak kapan ASI ekslusif seharusnya diberikan ?a. b. Sejak lahirc. Sehari setelah lahird. Seminggu setelah lahire. Sebulan setelah lahir

6. Menurut ibu, ASI yang pertama keluar setelah melahirkan boleh diberikan atau tidak?a. b. Boleh, karena mengandung banyak gizic. Tidak boleh, karena warnanya kuningd. Terserah ibue. Boleh kalau mau

7. Apa yang sebaiknya ibu konsumsi ketika ibu sedang menyusui?a. b. Makanan 4 sehat 5 sempurnac. Makan nasi dan air putih sajad. Makan sayur sajae. Makan nasi dan garam

8. Menurut ibu, apa manfaat ASI bagi bayi?a. b. Anak lebih sehatc. Lebih sehat anak yang minum susu formulad. Anak lebih sering sakite. Sama saja dengan anak yang mengkonsumsi susu formula

9. Menurut ibu, apa dampak apabila bayi tidak diberikan ASI ekslusif?a. b. Anak sering sakit-sakitanc. Anak sehat d. Anak pintare. Anak bugar

17