bab i.docx

Upload: dilla-novriati

Post on 11-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

komunitas

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Saat ini terjadi perubahan yang mendasar tentang keyakinan dan pandangan perawat tentang keyakinan dan pandangan perawat terhadap hakikat keperawatan. Tindakan keperawatan yang dulu bersifat vokasional, berorientasi pada tindakan medis, dan berperan sebagai penunjang pelayanan medis sekarang mulai berubah ke arah pelayanan yang profesional, mempunyai bidang garap yang jelas, dan mempunyai bidang garap yang jelas, dan mempunyai otonomi dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Di dalam melaksanakan tugas sebagai perawat professional yang berdaya dan berhasil guna. Bagi perawat komunitas, ada dua istilah yang harus dipahami di dalam perawatan kesehatan masyarakat, yaitu Public Health Care (PHN) dan Community Health Nursing (CHN). Kedua istilah tersebut mempunyai arti yang sama, yaitu perawatan kesehatan masyarakat. Hal ini terlihat pada buku yang ditulis oleh Ruth. B. Freeman. Pada tahun 1961 Ruthyang berjudul Public Health Nursing Practice, tetapi berubah pada tahun 1981 menjadi Community Health Nursing Pratice. Jadi, PHN adalah istilah lama, sedangkan CHN merupakan istilah yang digunakan mulai tahun 1981. Perubahan tersebut terjadi karena PHN mengandung arti yang sangat luas dan tidak terbatas, misalnya masyarakat Indonesia, masyarakat padag dan sebagainya. Sehingga tidak jelas batasnya, sulit untuk mengukur sasarannya dalam pembinaan perawatan kesehatan masyarakat.Perawat kounitas akan berupaya secara maksimal untuk menjalankan fungsi dan perannya sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat di rumah sakit maupun puskesmas. Seiring dengan peran dan fungsi perawat professional tersebut, seiring muncul pertanyaan mendasar mengenai peran perawat seperti apa yang diharapkan? Hal ini sangatlah wajar. Oleh karena itu, perawat saat ini dan ke depan berupaya untuk:1. Selalu meningkatkan jenjang pendidikan. Saat ini pemerintah melalui Departemen Kesehatan membuat beberapa kebijakan terkait dengan peningkatan strata pendidikan bagi mereka yang masih berpendidikan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) agar bersekolah ke D-3 keperawatan.2. Siap dengan masuknya perawat dari luar negeri. Persaingan dalam pemberian pelayanan kesehatan tak akan dapat dihindari. Memasuki era pasar bebas, perawat luar negeri akan masuk ke Indonesi. Hal ini dapat mengakibatka persaingan dalam lapangan pekerjaan. Apabila dari segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan perawat Indonesia akan menjadi penonton di dalam negeri sendiri.3. Berupaya menjadi tenaga perawat professional yang memenuhi standar pasar. Perawat harus selalu berupaa untuk memenuhi tuntutan pasar luar negeri. Tenaga perawat professional harus mempunyai kecakapan, mampu memngembangan dan menerapkan ilmu pengetahuan, serta teknologi bidang keperawatan atau kedokteran yang terkini.Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa peran dan fungsi seorang perawat selama menjalankan tugasnya begitu berat. Oleh karena itu diharapkan ada kepedulian yang tinggi dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun pemerintah dan swasta untuk memperhatikan kesejahteraan tenaga paramedis (perawat) sehingga mereka merasa dihargai berdasarkan profesinya.(Wahit & Nurul, 2013).Oleh karena itu pemakalah mengambil peran dan fungsi perawat komunitas. B. Rumusan Masalah1. Apa defenisi peran perawat?2. Bagaimana elemen peran?3. Apa peran perawat komunitas?4. Bagaimana tanggung jawab perawat komunitas?5. Bagaimana fungsi perawat komunitas?

C. Tujuan1. Tujuan UmumUntuk mengetahui peran dan fungsi dari perawat maternitas2. Tujuan Khusus1. Untuk mengetahui defenisi peran perawat2. Untuk mengetahui elemen peran3. Untuk mengetahui peran perawat komunitas4. Untuk mengetahui tanggung jawab perawat komunitas5. Untuk mengetahui fungsi perawat komunitas

BAB IITINJAUAN TEORITIS

A. Defenisi Peran Perawat1. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi social tertentu. Apa yang dimaksud peran perawat adalah cara untuk menyatakan aktivitas perawat dalam praktik, di mana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakuui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab keperawatan secara professional, sesuai dengan kode etik professional dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai cirri terpisah untuk kejelasan.2. Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan social, baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil (Kozier & Barbara, 1995).3. Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh seseorang yang terhadap orang lain, dalam hal ini perawat untuk memberikan asuha keperawatan, melakukan pembelaan pada klien, sebagai pendidik tenaga perawat dan masyarakat, coordinator dalam pelayanan klien, kolaborator klien, agent of change dari system dan metodologi serta sikap (CHS, 1989).4. Peran perawat adalah sebagai pelaksana pelayanan keperawatan, pengelola pelayanan keperawatan, dan institusi pendidikan, sebagai pendidik, peneliti, serta pengembang keperawatan (Lokakarya Nasional, 1983).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan peran perawat adalah pelaksanan pelayanan keperawatan, pengelola pelayanan keperawatan, dan institusi pendidikan, sebagai pendidik, peneliti, serta pengembang keperawatan tingkah laku yang diharapkan oleh seseorang yang terhadap orang lain, dalam hal ini perawat untuk memberikan asuhan keperawatan, melakukan pembelaan pada klien, sebagai pendidik tenaga perawat dan masyarakat, koordinator dalam pelayanan klien, kolaborator klien, agent of change dari system dan metodologi serta sikap.

B. Elemen Peran (Mubarak, Iqbal & Chayatin, Nurul.,2013)1. Pemberian perawatan (Care giver)Pada peran ini perawat diharapkan mampu untuk:a. Memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sesuai diagnosis masaalah yang terjadi, mulai dari masalah yang bersifat sederhana sampai masalah yang kompleks.b. Memerhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien. Perawat harus memerhatikan klien berdasarkan kebutuhan signifikan.c. Menggunakan proses keperawatan dalam mengidentifikasi diagnosis keperawatan, mulai dari masalah fisik sampai psikologis.

2. Pembela klien (Klien advocate)Pada peran ini perawat diharapkan mampu untuk:a. Bertanggung jawab untuk membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (informed consent) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya.b. Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien. Hal ini harus dilakukan, karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan. Perawat adalah anggota tim kesehata yang paling lama dengan klien, sehingga diharapkan harus mampu membela hak-hak klien.Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan termasuk di dalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien, memaastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien (Disparty,1998).

3. Konselor (Counsellor)Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau masalah social, untuk membangun hubungan interperasonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseoarang di dalamnya diberikan dukungan emosionaldan intelektual.Pada peran ini perawat mampu untuk:a. Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya.b. Perubahan pola interaksi merupakan dasar dalam merencanakan metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya.c. Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu atau keluarga dala mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman lalu.d. Pemecahan masalah difokuskan pada masalah keperawatan.e. Mengubah perilaku hidup sehat (perubahan pola interaksi)

4. Edukator (Educator)Mengajar merujuk kepada aktivitas di aman seorang guru membantu murid untuk belajar. Belajar adalah sebuah proses interaktif antara guru dengan satu atau banyak pelajar, di mana pembelajaran objek khusus atau keinginan untuk mengubah perilaku adalah tujuannya (Redman, 1998). Inti dari perubahan perilaku selalu didapatkan dari pengetahuan baru atau keterampilan secara teknis.Proses pengajaran mempunyai empat komponen, yaitu: pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.hal ini sejalan dengan proses keperawatan, yaitu dalam fase pengkajian seorang perawat mengkaji kebutuhan pembelajaran bagi klien dan kesiapan untuk pengajaran. Saat pelaksanaan, perawat menerapkan strategi pengajaran, dan selama evaluasi perawat menerapkan nilai yang telah didapat.Pada peran ini perawat diharapkan mampu:a. Dapat dilakukan kepada klien, keluarga atau tim kesehatan lain baik secara spontan saat berinteraksi maupun interaksi maupun formal (sudah dipersiapkan terlebih dahulu)b. Membantu klien menambah pengetahuan dala upaya meningkatkan kesehatan, menyelesaikan gejala penyakit sesuai dengan kondisinya dan melakukan tindakan yang spesifik.c. Melaksanakan perannya sesuai dengan intervensi dalam proses keperawatan.

5. Kolaborator (Collaborator)Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara bekerja sama dengan tim kesehatan yang lain, baik perawat dengan dokter, perawat dengan ahli gizi, perawat dengan ahli radiologi, dan lain-lain yang mempercepat proses penyembuhan klien.

6. Koordinator (Coordinator)Pada peran ini, perawat diharapkan mampu untuk mengarahkan, merencanakan dan mengorganisasikan pelayanan dari semua anggota tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari banyak profesi. Misalnya pemenuhan kebutuhan nutrisi, aspek yang harus diperhatikan adalah jenis, jumlah, komposisi, persiapan, pengelolaan, cara memberikan, pengawasan, motivasi, edukasi dan sebagainya.

7. Pembawa perubahan (Change Agent)Pembawa perubahan adalah seorang atau kelompok yang berinisiatif mengubah atau yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya atau pada system (Kemp, 1986). Mariner torney mendeskripsikan bahwa, pembawa perubaha adalah seseoran yang mengidentifikasikan masalah, mengkaji motivasi dan kemampuan klien untuk berubah, menunjukkan alternative, menggali kemungkinan hasil alternative, mengkaji sumberdaya, menunjukkan pera membantu, membina dan mempertahankan hubungan membantu, membantu selama fase dari proses perubahan adalah komponen inti dari keperawatan. Dengan menggunakan proses keperawatan, perawat membantu klien untuk merencanakan, melaksanakan dan menjaga perubahan seperti pengetahuan, keterampilan, perasaan dan prilaku yang dapat meningkatkan kesehatan klien.

8. Konsultan (Consultant)Perawat berperan sebagai konsultasi bagi klien terhadap masalah yang dialami atau untuk mendiskusikan tindakn keperawatan yang tepat untuk diberikan.

C. Peran Perawat Komunitas (Mubarak, Iqbal & Chayatin, Nurul,2013)1. Peran pada individu atau keluargaPeran perawat komunitas pada individu atau keluarga adalah:a. Peran sebagai pelaksan kesehatanPeran ini meliputi seluruh kegiatan/upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan puskesmas dalam mencapai tujuan kesehata melalui kerja sama dengan tim kesehatan lain, sehingga dalam mencapai keterpaduan dalam system pelayanan kesehatan. Peran sebagai pelaksan dapat berupa Clinic Nurse Spesialist (CNS) dan Family Nurse Practitioner (FNP). CNS memberikan pelayanan pada individu, keluarga dan kelompok, dan bentuk tanggung jawab pada peran ini adalah melalui upaya promotif dan preventif dalam kaitannya untuk meningkatkan status kesehata masyarakat. Perawat spesialis klinik memberikan perawatan kesehatan pada klien, biasanya di Unit Rawat Jalan atau tempat praktik komunitas pada klien dengan masalah kompleks, dan memberikan perhatian yang lebih pada gejala kondisi nonpatologis, kenyamanan, dan perawatan komprehensif (Roy & Obloy, 1979). Tujuan perawat spesialis klinik adalah untuk menurunkan jumlah morbiditas, menurunkan infant mortality atau angka kematian bayi, serta mencegah terjadinya gangguan dan kecatatan pada anggota masyarakat, di fokuskan pada masyarakat yang berisiko. Sementara itu FNP memberikan perawatan ambulasi untuk keluarga. Perawat pada kelompok ini memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan umum,bimbingan/konseling pada keluarga jika dibutuhkan. Tujuan FNP adalah untuk peningkatan kesehatan (promotif), mencegah terjadinya penyakit (preventif), melaksanakan pengelolaan pada penyakit yang bersifat kronis, dan menghindari terjadinya penyakit yang umum terjadi pada segala usia baik kepada wanita dan pria. (Mubarak, Iqbal & Chayatin, Nurul,2013)Dalam pelaksanaan tersebut, perawat bertindak sebagai:1) Pemberi rasa nyaman2) Pelindung dan pembela 3) Komunikator4) Mediator5) Rehabilitator

b. Peran sebagai pendidikPerawat dalam memberiakan pendidikan dan pemahaman kepada idividu, keluarga, kelompok dan masyarakat, dilakukan secara terorganisasi dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan-perubahan perilaku seperti yang di harapkan dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Focus pengajaran dapat berbentuk:1) Penanaman perilaku sehat2) Peningkatan nutrisi dan pengaturan diet3) Olahraga4) Pengelolaan atau manejemen stress5) Pendidikan tentang proses penyakit dan pentingnya pengobatan yang berkelanjutan 6) Pendidikan tentang penggunaan obat7) Pendidikan tentang perawatan mandiri.

c. Peran sebagai administratorPerawat kesehata masyarakat diharapkan dapat mengeloala berbagai kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan msyarakat sesuai dengan beban tugas dan tanggng jawab yang di berikan kepadanya. Tanggung jawabnya adalah melakukan pengelolaan terhadap suatu permasalahan, mengambil keputusan, mengambil keputusan dala pemecahan masalah, pengelolaan tenaga, membuat kualitas mekanisme control, kerja sama lintas program, serta bersosialisasi dengan masyarakat dan pemasaran.

d. Peran sebagai konselorPerawat komunitas dapat dijadikan sebagai tempat bertanya oleh individu,keluarga,kelompok, dan masyarakat untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam bidag kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.Peran ini dapat dilaksanakan dengan cara berkonsultasi dengan anggota masyarakat, anggota profesi, petugas kesehatan,organisasi sosial, dan rapat pendidikan.Sebagai konselor,perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data tentang kesehatab,mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran.Perawat menggunakan metode sumber-sumber yang lain,misalnya keluarga dalam pengajaran yang direncanakannya.(Perry&potter,2005).

e. Peran sebagai peneliti Peran sebagai peneliti yaitu melakukan identifikasi terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat dan dapat berubah pada penurunan kesehatan,bahkan mengancam kesehatan.Selanjutnya,penelitian di laksanakan dalam kaitannya untuk menemukan faktor yang menjadi pencetus dan penyebab terjadinya permasalahan tersebut melalui kegiatan penelitian dan hasil dari penelitian diaplikasikan dalam praktik keperawatan.2. Peran manajerial Manajemen berarti suatu proses yang merupakan rangkaian dari kegiatan-kegiatan yang sistematis.Manajemen adalah administrasi untuk mencapai tujuan.Tugas-tugas manjer antara lain sebagai berikut:a. Pengambil keputusanb. Pemikul tanggung jawabc. Mengerahkan sumber daya untuk mencapai tujuand. Pemikir konseptuale. Bekerja sama dengan dan melalui orang lainf. Mediator,politikus dan diplomatFungsi manajemen adalah masing-masing bentuk kegiatan manajemen dengan spesifikasi tertentu dan dilaksanakan pada periode-periode tertentu.Lima fungsi utama dalam proses manajerial yaitu perencanaan (planning), organisasi (organizing), pergerakan (actuating), pengawasan dan pengendalian (controling) serta penilaian (evaluation).3. Peran KonsultanKonsultasi merupakan suatu interaksi interpersonal untuk membuat perubahan perilaku yang konstruktif.Tujuannya adalah untuk merangsang klien agar lebih bertanggung jawab,merasa lebih aman, dan membimbing perilaku yang konstruktif. Adapun model konsultasinya :1Konsultasi ahliberarti sumber masalah berasal atau ditentukan klien

2Model proses politikalhubungan dipengaruhi oleh kekuatan dan kewenangan.

3Model dokter-klienkonsultasi dilakukan untuk menemukan masalah dengan menanyakan pada klien.

4Model Prosespemecahan masalah merupakan kunci

5Model kesehatan mentalpeningkatan efektivitas dalam lingkungan kerja melalui komunikasi

4. Peran AdvokatorKaitan dengan legal aspek bukan pemberi layanan hukum. Misalnya kerusakan lingkungan, apa dampak terhadap kesehatan, penyelesaian apa yang perlu dilakukan oleh masyarakat.Tujuan advocacy dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan atau pendekatan dan untuk melakukan kegiatan advocacy yang efektif memerlukan argument yang kuat. (Notoatmojo,soekidjo,2003)Perawat memberi pembelaan kepada klien yang tidak dapat bicara untuk dirinya. Perawat juga memberikan perlindungan klien untuk mendapatkan yang sama dalam pemberian pelayanan kesehatan dengan klien lainnya. Pelayanan yang diberikan merupakan upaya bersama disiplin lain dari klieen, mulai dari penentuan tujuan sampai dengan penyusunan rencana dalam mencapai tujuan yang diharapkan .

5. Perawat kesehatan masyarakat sekolahPermasalahan kesehatan yang dilaksanakan sesuai dengan tahap perkembangan pada anak yaitu usia prasekolah (4-6 tahun), usia sekolah (6-12 tahun), dan adolescent (13-19 tahun0. Kegiatan yang dilakukan adalah screening,penemuan kasus, surveilance satus imunisasi, pengelolaan keluhan ringan dan pemberian obat-obatan.

6. Peran dalam bidang kesehatan kerjaPeran perawat kesehatan masyarakat di tempat kerja dapat berupa pelayanan langsung dan pengelolaan layanan kesehatan.Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perawat antara lain:a) Karakteristik demografi dan geografib) Krakteristik pekerjaanc) Interaksi antara pekerjaan dan layanan pekerjaand) elemen epidemiologi dari kesehatan kerja, yang meliputi:a. agent: bilogi,kimia,ergonomi,fisik dan psikologisb. lingkunganc. interaksi antara host-agent-enviroment

7. Perawatan kesehatan di rumah/hospice care Perawatan kesehatan di rumah adalah bagian dari rangkaian perawatan kesehatan umum yang disediakan bagi individu dan keluarga untuk meningkatkan,memilihara dan memulihkan kesehatan guna memaksimalkan kesehatan dan meminimalkan penyakit.

D. Fungsi Perawat KomunitasFungsi perawat dalam melaksanakan perannya (Mubarak, Iqbal & Chayatin, Nurul. 2013):1. Fungsi independenFungsi independen perawat adalah fungsi dimana perawat melaksanakan perannya secara mandiri,tidak tergantung pada orang lain atau tim kesehatan lainnya.Perawat harus dapat memberikan bantuan terhadap adanya penyimpangan atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia,baik bio-psiko-sosial-kultural maupun spritual, mulai dari tingkat individu yang utuh mencakup seluruh siklus kehidupan.2. Fungsi dependenKegiatan ini dilakukan dan dilaksanakan oleh seorang perawat atas instruksi dari tim kesehatan lain atau tindakan pelimpahan tugas yang diberikan, seperti pelimpahan dari dokter,ahli gizi,radiologi, dan sebagainya.3. Fungsi interdependenFungsi interdependen berupa kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan baik dalam keperawatan maupun kesehatan.

Setiap perawat harus memahami fungsi dan kompetensinya seperti yang telah tercantum dalam hasil lokalkarya Nasional Keperawatan tahun1983 yaitu sebagai berikut:a. Fungsi IMengkaji kebutuhan klien,keluarga,kelompok dan masyarakat akan pelayanan keperawatan, serta sumber-sumber yang tersedia dan potensi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.Kompetensi perawat dalam fungsi ini:1. Mengumpulkan data2. Menganalisis dan menginterpretasikan data dalam rangka mengidentifikasi kebutuhan keperawatan klien,termasuk sumber-sumber yang tersedia dan potensial (diagnosis keperawatan).b. Fungsi IIMerencanakan tindakan dan tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan keadaan klien.Kompetensi perawat dalam fungsi ini: mengembangkan rencana tindakan keperawatan untuk individu,keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan diagnosis keperawatan dan kebutuhan.c. Fungsi IIIMelaksanakan rencana keperawatan yang mencakup upaya peningkatan kesehatan,pencegahan penyakit, pemulihan, pemeliharaan kesehatan dan termasuk pelayanan klien dalam keadaan terminal.d. Fungsi IVMengevaluasi hasil asuhan keperawatan.Kompetensi perawat dalam fungsi ini adalah:1. Menentukan kriteria yang dapat diukur dalam menilai rencana keperawatan2. Menilai tingkat pencapaian tujuan berdasarkan kriteria3. Mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu diadakan dalam rencana keperawatan.e. Fungsi VMendokumentasikan proses keperawatan.Kompetensi perawat dalam fungsi ini adalah:1. Mengevaluasi data tentang masalah klien2. Mencatat data proses keperawatan secara sistematis3. Menggunakan catatan klien dalam memantau kualitas asuhan keperawatanf. Fungsi VIMengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti atau dipelajari dan merencanakan studi khusus untuk meningkatkan pengetahuan serta mengembangkan keterampilan dalam praktik keperawatan.Kompetensi perawat dalam fungsi ini adalah :1. Mengidentifikasi masalah penelitian dalam bidang keperawatan2. Membuat usaha rencana penelitian keperawatan3. Menerapkan hasil penelitian dalam praktik keperawatan dengan tepatg. Fungsi VIIBerpatisipasi dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada klien,keluarga,kelompok dan masyarakat.Kompetensi perawat dalam fungsi ini adalah:1. Mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.2. Membuat rancangan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan pendekatan yang sistematis3. Melaksanakan penyuluhan kesehatan dengan metode tepat guna4. Mengevaluasi hasil penyuluhan kesehatan berdasarkan hasil yang diharapkanh. Fungsi VIIIBekerja sama dengan profesi lain yang terlibat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien,keluarga, kelompok, dan masyarakaat.Kompetensi perawat dalam fungsi ini adalah:1. Berperan serta dalam pelayanan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai bagian dari tim kesehatan.2. Menciptakan komunikasi yang efektif, baik dalam tim perawatan maupun dengan anggota tim kesehatan lain3. Menyesuaikan diri dengan keadaan konflik peran dan kesulitan lingkungan agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat efektifi. Fungsi IXMengelola perawatan klien dan berperan serta sebagai tim dalam melaksanakan kegiatan perawatan.Kompetensi perawat dalam fungsi ini adalah:1. Menciptakan komunikasi yang eektif dengan sejawat dan petugas lainnya2. Memelopori perubahan dilingkungannya secara efektif (sesuai lingkup tanggung jawab) sesuai dengan perannya sebagai pembaharu.

j. Fungsi XMengelola institusi pendidikan keperawatan.Kompetensi perawat dalam fungsi ini adalah:1. Mengembangkan dan mengevaluasi kurikulum 2. Menyusun kebijaksanaan institusi pendidikan3. Menyusun uraian kerja karyawan4. Menetapkan fasilitas proses belajar mengajar5. Menyusun rencana dan jadwal rotasi6. Memprakarsai program pengembangan staf7. Kepemimpinank. Fungsi XIBerperan serta dalam merumuskam kebijaksanaan perencanaan pelaksanaan perawatan kesehatan primer.Kompetensi perawat dalam fungsi ini adalah:1. Mengkaji status individu,keluarga, kelompok dan masyarakat2. Mengideintifikasi kelomok risiko fungsi3. Menghubungkan keperawatan dengan kegiatan pelayanan kesehatan4. Menyusun rencana keperawatan secara menyeluruh 5. Mengatur penggunaan sumber-sumber6. Melaksanakan asuhan keperawatan7. Bekerja sama dalam melatih dan mengelola kerja sama.

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan Perawat komunitas bekerja di berbagai bidang, memberikan perawatan kesehatan primer sepanjang umur. Mereka menyediakan keperawatan yang komprehensif di berbagai kebutuhan kesehatan untuk klien di mana saja di masyarakat dari pusat-pusat kesehatan masyarakat, klinik kesehatan primer, unit kesehatan masyarakat, sekolah dan universitas, dewan lokal dan rumah klien. Perawat komunitas memberikan perawatan kesehatan untuk mereka yang memerlukan intervensi kesehatan dan juga mempertimbangkan kondisi sosial yang mempengaruhi status kesehatan. Setiap orang atau wali dapat mengakses perawat komunitas. Banyak Rumah sakit dan dokter merujuk ke komunitas perawat dan klien menanyakan langsung bantuan.

12