bab igbp
DESCRIPTION
Geologi bawah permukaanTRANSCRIPT
![Page 1: BAB Igbp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082500/55cf8eec550346703b9715d9/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
I.I. Latarbelakang
Logging merupakan metode pengukuran besaran-besaran fisik batuan
reservoir terhadap kedalaman lubang bor. Logging sangat penting dalam kegiatan
evaluasi formasi. Evaluasi Formasi adalah suatu proses evaluasi ciri – ciri batuan
dibawah permukaan dengan menggunakan hasil pengukuran lubang sumur
(Harsono, 1994). Jika kita berekerja di sebuah cekungan dengan lingkungan
pengendapan fluvio-deltaic atau channel system dimana biasanya sistem
perlapisannya terdiri dari sandstone atau shale (sand-shale interbeds), maka log
gamma ray ini akan sangat membantu didalam evaluasi formasi (Formation
Evaluation- FE).
Sesuai dengan tujuan logging yaitu menentukan besaran-besaran fisik
batuan reservoir (porositas, saturasi air formasi, ketebalan formasi produktif,
lithologi batuan) maka dasar dari logging itu sendiri adalah sifat-sifat fisik atau
petrofisik dari batuan reservoir itu sendiri, yaitu sifat listrik, sifat radioaktif, dan
sifat rambat suara (gelombang) elastis dari batuan reservoir. Berdasarkan
kemampuan, kegunaan, dan prinsip kerja maka jenis logging ini dibagi menjadi
log listrik merupakan suatu plot antara sifat-sifat listrik lapisan yang ditembus
lubang bor dengan kedalaman, log radioaktif dapat digunakan pada sumur yang
dicasing (cased hole) maupun yang tidak dicasing (open hole), log sonic
merupakan jenis log yang digunakan untuk mengukur porositas, dan log caliper
merupakan suatu kurva yang memberikan gambaran kondisi (diameter) dan
lithologi terhadap kedalaman lubang bor.
Dari tujuan pengukuran, log radioaktif dapat dibedakan menjadi: alat
pengukur lithologi seperti Gamma Ray Log, alat pengukur porositas seperti
Neutron Log dan Density Log. Hasil pengukuran alat porositas dapat digunakan
pula untuk mengidentifikasi lithologi dengan hasil yang memadai. Pada paper ini
1
![Page 2: BAB Igbp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082500/55cf8eec550346703b9715d9/html5/thumbnails/2.jpg)
hanya berfokus membahas pada log Gamma Ray sebagai penentu litologi batuan
hasil corring.
I.II. Pengertian
Log Gamma Ray (GR) adalah metoda untuk mengukur radiasi sinar
gamma yang dihasilkan oleh unsur-unsur radioaktif yang terdapat didalam lapisan
batuan disepanjang lubang bor. Unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan
batuan tersebut diantaranya Uranium, Thorium, Potassium, Radium (Harsono,
1997). Menurut Mastoadji (2007) kegunaan utama dari log GR adalah
mengkorelasi dan mengestimasi fasies, kontrol kedalaman, estimasi kandungan
serpih atau lempung, identifikasi aliran air, dan rekaman jejakdari prosedur
stimulasi.
Unsur radioaktif umumnya banyak terdapat dalam shale dan sedikit sekali
terdapat dalam sandstone, limestone, dolomite, coal, gypsum, dan lain-lain. Oleh
karena itu shale akan memberikan response gamma ray yang sangat signifikan
dibandingkan dengan batuan yang lainnya. Shale dapat memiliki nilai radioaktif
yang besar yaitu 12 ppm Thorium, 6 ppm Uranium, dan 2% Potassium sedangkan
batupasir dan batugamping memiliki nilai radioaktif yang kecil bahkan hampir 0
untuk batugamping.
2
![Page 3: BAB Igbp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082500/55cf8eec550346703b9715d9/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
II.I. Logging
Secara umum, analisa log dibedakanatas tiga kompenen, berupa Log
Lithologi, Log Resistivity dan Log Porosity. Log Lithologi antara lain Gamma
Ray (GR) Log dan Spontaneous Potential (SP) Log. Untuk Log Resistivity
diantaranya adalah Induction Log, Short Normal Log, Microlog, Lateral Log dan
MSFL. Sedangkan untuk Log Porosity terdiri dari Neutron Log dan Sonic Log.
Log merupakan suatu grafik kedalaman (bisa juga waktu), dari satu set data yang
menunjukan parameter yang diukur secara berkesinambungan didalam sebuah
sumur, sedangkan Wireline well logging merupakan pekerjaan merekam/mencatat
data keadaan didalam tanah untuk setiap kedalaman mulai dari permukaan tanah
hingga kedalam sumur (Sumantri,1988). Wireline well logging secara umum
dibagi menjadi dua macam yaitu ; perekaman data dilakukan waktu pemboran
sumur dan perekaman data dilakukan setalah penyelesaian sumur (didalam
periode produksi).
Gambar 1. Conventional Wireline Logging
3
![Page 4: BAB Igbp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082500/55cf8eec550346703b9715d9/html5/thumbnails/4.jpg)
II.II. Log Gamma Ray
Pengukuran gamma ray log dilakukan dengan menurunkan instrument
gamma ray log kedalam lubang bor dan merekam radiasi sinar gamma untuk
setiap interval tertentu. Biasanya interval perekaman gamma ray sebesar 0.5 feet.
Prinsip pengukurannya adalah mendeteksi arus yang ditimbulkan oleh ionisasi
yang terjadi karena adanya interaksi sinar gamma dari formasi dengan gas ideal
yang terdapat didalam kamar ionisasi yang ditempatkan pada sonde. Besarnya
arus yang diberikan sebanding dengan intensitas sinar gamma yang bersangkutan.
Dikarenakan sinar gamma dapat menembus logam dan semen, maka logging
gamma ray dapat dilakukan pada lubang bor yang telah dipasang casing ataupun
telah dilakukan cementing. Walaupun terjadi atenuasi sinar gamma karena casing
dan semen, akan tetapi energinya masih cukup kuat untuk mengukur sifat radiasi
gamma pada formasi batuan disampingnya.
Seperti yang disebutkan diatas bahwa gammar ray log mengukur radiasi
gamma yang dihasilkan oleh unsur-unsur radio aktif seperti Uranium, Thorium,
Potassium dan Radium. Dengan demikian besaran gamma ray log yang terdapat
didalam rekaman merupakan jumlah total dari radiasi yang dihasilkan oleh semua
unsur radioaktif yang ada di dalam batuan. Untuk memisahkan jenis-jenis bahan
radioaktif yang berpengaruh pada bacaan gamma ray dilakukan gamma ray
spectroscopy. Karena pada hakikatnya besarnya energy dan intensitas setiap
material radioaktif tersebut berbeda-beda.
Spectroscopy ini penting dilakukan ketika kita berhadapan dengan batuan
non-shale yang memungkinkan untuk memiliki unsur radioaktif, seperti
mineralisasi uranium pada sandstone, potassium feldsfar atau uranium yang
mungkin terdapat pada coal dan dolomite.
Gamma ray log memiliki satuan API (American Petroleum Institute),
dimana tipikal kisaran API biasanya berkisar antara 0 s/d 150. Walaupun terdapat
juga suatu kasus dengan nilai gamma ray sampai 200 API untuk jenis organic rich
shale. Gambar 2 dibawah ini menunjukkan contoh interpretasi lapisan batuan
untuk membedakan sandstone dari shale dengan menggunakan log gamma ray.
4
![Page 5: BAB Igbp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082500/55cf8eec550346703b9715d9/html5/thumbnails/5.jpg)
Gambar 2. Log Gamma Ray yang Membedakan antara Shale dengan
Sandstone. Adapted from kgs.ku.edu
Didalam formasi hampir semua batuan sedimen mempunyai sifat
radioaktif yang tinggi, terutama terkonsentrasi pada mineral clay. Formasi yang
bersih (clean formasi) biasanya mengandung sifat radioaktif yang kecil, kecuali
lapisan tersebut mengandung mineral-mineral tertentu yang bersifat radioaktif
atau lapisan berisi air asin yang mengandung garam-garam potassium yang
terlarutkan (sangat jarang), sehingga harga sinar gamma akan tinggi.
Dengan adanya perbedaan sifat radioaktif dari setiap batuan, maka dapat
digunakan untuk membedakan jenis batuan yang terdapat pada suatu formasi.
Selain itu pada formasi shaly sand, sifat radioaktif ini dapat digunakan untuk
mengevaluasi kadar kandungan clay yang dapat berkaitan dengan penilaian
produktif suatu lapisan berdasarkan intrepretasi data logging. Besarnya volume
shale dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
5
![Page 6: BAB Igbp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082500/55cf8eec550346703b9715d9/html5/thumbnails/6.jpg)
V sh=GRlog−GRmin
GRmax−GRmin …………………………..…………………... (3-10)
dimana :
GRlog = hasil pembacaan GR log pada lapisan yang bersangkutan
GRmax = hasil pembacaan GR log maksimal pada lapisan shale
GRmin = hasil pembacaan GR log maksimal pada lapisan non shale
Gambar 3. dibawah ini menunjukkan teknis perhitungan Vshale untuk
shale A dari sebuah gamma ray log. Perhatikan bahwa penentuan nilai-nilai
tersebut bersifat interpretatif.
Gambar 3. Contoh Perhitungan VshaleAdapted from kgs.ku.edu
Dengan pertimbangan adanya efek densitas formasi, maka untuk formasi
dengan kandungan satu mineral, gamma ray yang terbaca pada log adalah :
6
![Page 7: BAB Igbp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082500/55cf8eec550346703b9715d9/html5/thumbnails/7.jpg)
GR=ρ1×V 1
ρbA1
……………………………………………….…… (3-11)
dimana :
ρ1 = densitas dari mineral radioaktif
V1 = volume batuan mineral
A1 = faktor perimbangan radioaktif dari mineral
ρ1 V 1
ρb = konsentrasi berat dari mineral
Untuk formasi yang mengandung lebih dari satu mineral radioaktif, respon
GR adalah penjumlahan dari beberapa mineral tersebut dengan menggunakan
persamaan (3-12). Sedangkan untuk formasi dengan kandungan dua mineral
radioaktif, densitas dan kekuatannya berbeda, serta keberadaannya dalam jumlah
yang berbeda maka GR yang terbaca pada log adalah :
GR=ρ1 V 1
ρbA1+
ρ1 V 1
ρbA1
……..………………………………..…… (3-12)
persamaan (3-12) diatas dapat disamakan dengan mengalikan dengan ρb sehingga
persamaannya dapat ditulis menjadi :
ρb .GR = B1 V1 + B2 V2 …………………………………………… (3-13)
dimana :
B1 = ρ1 A1
B2 = ρ2 A2
Secara khusus Gamma Ray Log berguna untuk identifikasi lapisan
permeabel disaat SP Log tidak berfungsi karena formasi yang resistif atau bila
kurva SP kehilangan karakternya (Rmf = Rw), atau ketika SP tidak dapat merekam
karena lumpur yang yang digunakan tidak konduktif (oil base mud). Hal tersebut
7
![Page 8: BAB Igbp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082500/55cf8eec550346703b9715d9/html5/thumbnails/8.jpg)
dapat dilihat pada gambar 4. Selain itu Gamma Ray Log juga dapat digunakan
untuk mendeteksi dan evaluasi terhadap mineral radioaktif (potassium dan
uranium), mendeteksi mineral tidak radioaktif (batubara), dan dapat juga untuk
korelasi antar sumur.
Gambar 4. Respon Gamma Ray pada Suatu Formasi
(Dewan, T.J.:”Essential of Modern Open-Hole Log Interpretation”, Pennwell Publishing Company, Tulsa-Oklahoma, USA, 1983)
Gamma ray log memiliki kegunaan lain diantaranya untuk melakukan well
to well correlation dan penentuan Sequence Boundary (SB), yakni dengan
mengidentifikasi Maximum Flooding Surface (MFS) sebagai spike dengan nilai
gamma ray yang tinggi.Well to well correlation ini biasanya dilakukan dengan
melibatkan log-log yang lainnya seperti sonic, density, porositas, dan lain-lain.
8
![Page 9: BAB Igbp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082500/55cf8eec550346703b9715d9/html5/thumbnails/9.jpg)
9
![Page 10: BAB Igbp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082500/55cf8eec550346703b9715d9/html5/thumbnails/10.jpg)
KESIMPULAN
Log Gamma Ray (GR) adalah metoda untuk mengukur radiasi sinar
gamma yang dihasilkan oleh unsur-unsur radioaktif yang terdapat didalam
lapisan batuan disepanjang lubang bor.
kegunaan utama dari log GR adalah mengkorelasi dan mengestimasi
fasies, kontrol kedalaman, estimasi kandungan serpih atau lempung,
identifikasi aliran air, dan rekaman jejakdari prosedur stimulasi.
Secara umum, analisa log dibedakanatas tiga kompenen, berupa Log
Lithologi, Log Resistivity dan Log Porosity.
Wireline well logging secara umum dibagi menjadi dua macam yaitu ;
perekaman data dilakukan waktu pemboran sumur dan perekaman data
dilakukan setalah penyelesaian sumur (didalam periode produksi).
Besarnya volume shale dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
V sh=GRlog−GRmin
GRmax−GRmin …………………………..
…………………... (3-10)
dimana :
GRlog = hasil pembacaan GR log pada lapisan yang bersangkutan
GRmax = hasil pembacaan GR log maksimal pada lapisan shale
GRmin = hasil pembacaan GR log maksimal pada lapisan non shale
Gamma ray log memiliki kegunaan lain diantaranya untuk melakukan well
to well correlation dan penentuan Sequence Boundary (SB), yakni dengan
mengidentifikasi Maximum Flooding Surface (MFS) sebagai spike dengan
nilai gamma ray yang tinggi.
10
![Page 11: BAB Igbp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082500/55cf8eec550346703b9715d9/html5/thumbnails/11.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
http://ensiklopediseismik.blogspot.com/2009/01/gamma-ray-log.html
http://geology28.blogspot.com/?zx=5b38e0c33098d75e
http://petroleum-uir.blogspot.com/2011/03/modern-open-hole-log-
interpretation.html
http://iatmiuir.webs.com/apps/blog/entries/show/4689441-penilaian-formasi
http://ptbudie.wordpress.com/2010/10/30/penyelidikan-conventional-
wareline-log/#more-213
http://www.spec2000.net/07-grlog.htm
11