bab ii

21
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asuhan Keperawatan Komunitas 2.1.1 Pengertian Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatan. Asuhan keperawatan komunitas pada hakekatnya adalah proses keperawatan yang diterapkan pada klien komunitas, yang langkah-langkahnya meliputi pengkajian, analisa data komnuitas, diagnosa keperawatan komunitas, rencana asuhan keperawatan komunitas, implementasi asuhan keperawatan komunitas dan evaluasi asuhan keperawatan komunitas, dimana proses ini bervariasi dalam setiap situasi dan memliki elemen-elemen penting yaitu kesungguhan (deliberative), kesesuaian

Upload: kanan-kiri-oke

Post on 21-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab 2

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asuhan Keperawatan Komunitas

2.1.1 Pengertian

Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang

keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan

masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan

mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan

tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh

dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

sebagai kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk

meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri

dalam upaya kesehatan.

Asuhan keperawatan komunitas pada hakekatnya adalah proses

keperawatan yang diterapkan pada klien komunitas, yang langkah-

langkahnya meliputi pengkajian, analisa data komnuitas, diagnosa

keperawatan komunitas, rencana asuhan keperawatan komunitas,

implementasi asuhan keperawatan komunitas dan evaluasi asuhan

keperawatan komunitas, dimana proses ini bervariasi dalam setiap situasi

dan memliki elemen-elemen penting yaitu kesungguhan (deliberative),

kesesuaian (adaptable), siklus (cyclic), berfokus pada klien (client focused),

interaktif (interactive) dan berorientasi pada kebutuhan komunitas (need-

oriented).

2.1.2 Asumsi Dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan Komunitas

Menurut ANA (American Nurses Association)

a. Asumsi

1) Sistem pemeliharaan yang kompleks.

2) Komponen sistem pemeliharaan kesehatan primer, sekunder dan

tersier.

3) Perawatan subsistem pemeliharaan kesehatan dan produk pendidikan

dasar praktek penelitian.3

Page 2: BAB II

4

4) Pemeliharaan kesehatan primer lebih menonjol dari sekunder dan

tersier.

5) Perawatan kesehatan menyangkut setting pemeliharaan kesehatan

primer.

b. Kepercayaan

1) Pemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua orang.

2) Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan.

3) Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen pelayanan

kesehatan.

4) Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan individu.

5) Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan kesehatan.

6) Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam jangka

waktu yang lama.

7) Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan.

8) Individu dalam sistem kesehatan masyarakat bertanggung jawab

secara mandiri dan aktif berpartisipasi dalam pemeliharaan

kesehatan.

2.1.3 Falsafah Keperawatan Komunitas

Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar

tersebut, maka dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas

sebagai landasan praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafah

keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang

memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-

kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan membrikan prioritas

pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah

yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada paradigma

keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan,

lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang

luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat.

Page 3: BAB II

5

b. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan

kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi

terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat

pada umumnya.

c. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat

diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya

kesehatan.

d. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa

mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

e. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan

berlangsung secara berkesinambungan.

f. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai

consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu

hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam

kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan status

kesehatan masyarakat.

g. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan

secara berkesinambungan dan terus-menerus.

h. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas

kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan

berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.

2.2 Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas

2.2.1 Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga

tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi

kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.

2.2.2 Tujuan Khusus

Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga,

kelompok khusus dan masyarakat dalam hal:

a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.

b. Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah.

Page 4: BAB II

6

c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah

kesehatan/keperawatan.

d. Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi.

e. Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah

kesehatan/keperawatan.

f. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan

kesehatan/keperawatan.

g. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara

mandiri (self care).

h. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.

i. Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian

bayi, ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan

sejahtera.

j. Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap

masalah kesehatan.

2.3 Sasaran

Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang

mempunyai masalah kesehatan/perawatan.

2.3.1 Individu

Individu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila individu

tersebut mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena

ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan

dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental

maupun sosial.

2.3.2 Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala

keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu

rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi,

satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau

beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan,

Page 5: BAB II

7

maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-

keluarga yang aada di sekitarnya.

2.3.3 Kelompok Khusus

Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai

kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi

yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya

adalah:

a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat

perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;

1) Ibu hamil

2) Bayi baru lahir

3) Balita

4) Anak usia sekolah

5) Usia lanjut

b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan

dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:

1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit

kelamin lainnya.

2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes

mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain

sebagainya.

c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:

1) Wanita tuna susila

2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba

3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.

d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:

1) Panti wredha

2) Panti asuhan

3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)

4) Penitipan balita

Page 6: BAB II

8

2.3.4 Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan

bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan

menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas

yang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok

individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama untuk

mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama anggota masyarakat akan

muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan,

perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.

2.4 Ruang Lingkup Perawatan Komunitas

Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-

upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),

pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan

(rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan

masyarakatnya (resosialisasi).

Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang

ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan

upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.

2.4.1 Upaya Promotif

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:

a. Penyuluhan kesehatan masyarakat

b. Peningkatan gizi

c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan

d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan

e. Olahraga secara teratur

f. Rekreasi

g. Pendidikan seks.

Page 7: BAB II

9

2.4.2 Upaya Preventif

Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan

gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

melalui kegiatan:

a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil

b.Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas

maupun kunjungan rumah

c.Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun

di rumah.

d.Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.

2.4.3 Upaya Kuratif

Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-

anggota keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau

masalah kesehatan, melalui kegiatan:

a.Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)

b.Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas

dan rumah sakit

c.Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan

nifas

d.Perawatan payudara

e.Perawatan tali pusat bayi baru lahir.

2.4.4 Upaya Rehabilitatif

Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi

penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-

kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta,

TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui kegiatan:

a.Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita

kusta, patah tulang maupun kelainan bawaan

b.Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,

misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi

manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.

Page 8: BAB II

10

2.4.5 Upaya Resosialitatif

Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga

dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah

kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita

suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat

khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Di

samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat

menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut

dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal

ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-

batasan yang jelas dan dapat dimengerti.

2.5 Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas

Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan perawat

mempunyai lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat

pelayanan kesehatan, wilayah kerja perawat tetapi secara umum kegiatan

praktek keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:

2.5.1 Tahap Persiapan:

a. Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan tentang

program praktek.

b. Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas,

masalah dan kesehatan utama.

c. Penyusunan instrumen data.

d. Uji coba instrumen pengumpulan data.

e. Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk perkenalan,

penjelasan program praktek dan mengadakan kontrak dengan

komunitas.

f. Melaksanakan pendataan dengan melibatkan tokoh-tokoh dan kader

kesehatan setempat.

g. Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan

demografi, epidemiologi dan statistik serta membuat

visualisasi/penyajian data.

Page 9: BAB II

11

h. Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun kepanitiaan,

menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan terlibat dalam

musyawarah dan menyebarkan undangan.

i. Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:

1)Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat

2)Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas

masalah, garis besar rencana kegiatan

3)Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah yang

telah ditetapkan.

4)Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas

kesehatan dari instansi terkait.

2.5.2 Tahap Pelaksanaan:

a. Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama dengan

kelompok kerja kesehatan.

b. Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan kelompok

kerja kesehatan:

1) Pelatihan kader kesehatan

2) Penyuluhan kesehatan

3) Simulasi/demonstrasi

4) Pembuatan model/percontohan

5) Kunjungan rumah (home health care)

6) Kerja bakti, daan lain-lain.

c. Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam pelaksanaan

kegiatan.

2.5.3 Tahap Evaluasi:

a. Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam hal

kesesuaian, kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas dari

komunitas.

b. Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian

tujuan, keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan komunitas

dalam pemecahan masalah.

Page 10: BAB II

12

2.6 Tahap Asuhan Keperawatan Komunitas

2.6.1 Mengunakan pendekatan proses keperawatan, dengan langkah-langkah :

a. Pengkajian

b. Diagnosa Keperawatan

c. Perencanaan

d. Pelaksanaan

e. Evaluasi.

2.6.2 Mengunakan Pendekatan Pengorganisasian Masyarakat

a. Tujuan pengorganisasian Komunitas :

Diharapkan mampu berproses dalam mengidentifikasikan

kebutuhannya, mengembangkan keyakinan untuk memenuhi kebutuhan

dengan menggunakan potensi dan sumber daya yang ada di dalam

komunitas dan di luar komunitas.

b. Langkah-langkah pengorganisasian Masyarakat :

1) Persiapan :

a) Pengenalan komunitas

Pendekatan Jalur Formal

Dilakukan terhadap instansi birokrasi yang bertanggung jawab

pada wilayah komunitas dengan cara ;

1. Pengajuan proposal dan perijinan

2. Penjelasan tujuan dan program

hasil : surat ijin/persetujuan

Pendekatan Jalur Informal

Dilakukan setelah adanya ijin/persetujuan dari institusi dari

birokrasi dengan melakukan pendekatan kepada :

1. Tokoh-tokoh masyarakat

2. Ketua RW, RT

3. Kader kesehatan

Dengan menjelaskan tujuan, program kegiatan, meminta

dukungan dan partisipasi serta kontrak kerjasama.

Page 11: BAB II

13

b) Pengenalan Masalah

Tujuan : untuk mengetahui masalah kesehatan secara menyeluruh

yang benar-benar menjadi kebutuhan komunitas saai

ini.

Tahap pengenalan masalah :

Membuat instrumen pengkajian/pengumpulan data

1. Diawali dengan survey awal pada komunitas yang menjadi

sasaran, meliputi :

o Survey wilayah

o Survey populasi

o Survey masalah utama dan faktor penyebab

o Survey kebijakan program dan frasilitas layanan

kesehatan.

o Survey potensi-potensi, sumber pendukung di

komunitas.

2. Membuat instrument pengumpulan data.

Tabulasi Data:

1. Membuat table tabulasi data

2. Menghitung frekuensi distribusi

3. Membuat table, diagram, grafik frekuensi distribusi

Analisa Data

1. Analisa Deskriptif

Membuat gambaran suatu keadaan dari obyek yang

diteliti.

2. Analisa Korelasi

Menganalisa tingkat hubungan pngaruh dari dua atau

lebih subvariabel yang diteliti dengan menggunkan

perhitungan statistik.

Perumusan Masalah

1. Adalah merumuskan diagnosa keperawatan pada

komunitas yang dikaji dengan berdasarkan hasil

analisa data.

Page 12: BAB II

14

2. Mengunakan klarifikasi masalah OMAHA

3. Formulasi :

a. Problem

b. Etiologi

c. Data yang menyokong.

c) Penyadaran komunitas

1) Tujuan :

1. Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi oleh

komunitas

2. Mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan masalah

3. Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat aktif

menjadi tenaga potensial dalam kegiatan pemecahan

masalah.

2) Kegiatan :

Mengadakan musyawarah komunitas dengan metode lokakarya

mini, dengan langkah :

1. Penyajian data hasil survey

2. Diskusi kelompok :

a. Perumusan masalah dan faktor penyebab

b. Menyusun rencana pemecahan masalah (bentuk

masalah, waktu, tempat, penanggung jawab dan biaya)

c. Pembentukan kelompok kerja kesehatan (Pokjakes)

dari anggota komunitas yang merupakan calon kader

kesehatan yang bertanggung jawab terhadap kegiatan

yang direncanakan.

3. Penyajian hasil diskusi kelompok

4. Tangapan-tanggapan dari tokoh formal, informal,

puskesmas.

2) Pelaksanaan

Adalah tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah

direncanankan dengan melihat aktifitas kelompok kerja yang telah

Page 13: BAB II

15

terbentuk melalui kerja sama dengan aparat desa/kelurahan,

puskesmas/dinkes yang meliputi kegiatan :

a) Pelatihan Kader

b) Penyuluhan kesehatan

c) Pelayanan kesehatan langsung

d) Home care

e) Rujukan

3) Evaluasi

Hal-hal yang harus dievaluasi :

a) Perkembangan masalah kesehatan yang ditemukan

b) Pencapaian tujuan perawatan (terutama tujuan jangka pendek)

c) Efektifitas dan efisiensi tindakan/kegiatan yang telah dilakukan

d) Rencana tindak lanjut.

Perubahan ini dapat diamati seperti gambar di bawah ini:

Keterangan:

: Peran masyarakat

: Peran perawat

Pada gambar di atas dapat dijelaskan alih peran untuk memandirikan

klien dalam menanggulangi masalah kesehatan, pada awalnya peran

perawat lebih besar dari pada klien dan berangsur-angsur peran klien lebih

besar daripada perawat.

Atau dapat digambarkan peralihan basarnya peran antara perawat

dan masyarakat :

Tahapan Peran perawat Peran

Masyarakat

• Pengenalan masyarakat +++ +

Page 14: BAB II

16

• Pengenalan masalah +++ ++

• Penyadaran masyarakat ++ +++

• Pelaksanaan + ++++

• Penilaian + ++++

• Perluasan + ++++

Tujuan akhir perawat komunitas adalah kemandirian keluarga yang

terkait dengan lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan,

mengambil keputusan tindakan kesehatan, merawat anggota keluarga,

menciptakan lingkungan yang dapat mendukung upaya peningkatan

kesehatan keluarga serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang

tersedia, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pemecahan

masalah keperawatan yaitu melalui proses keperawatan.