bab ii
DESCRIPTION
Sejarah Prusahaan PT. DjarumTRANSCRIPT
6
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Data Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Djarum
Tahun Berdiri : 1951
Pendiri : Oei Wie Gwan
Alamat Perusahaan : Desa Gribig, Kudus
Sektor/Jenis Usaha : Rokok
2.2 Sejarah Berdirinya Perusahaan
Sejarah Djarum berawal saat mendiang Oei Wie Gwan membeli usaha
kecil dalam bidang kretek bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 dan
mengubah namanya menjadi Djarum. Saat itu Djarum berbentuk perusahaan
perseorangan. Produk yang dihasilkan saat itu baru 4 merk, yaitu Djarum,
Merata, Kotak Ajaib, dan Kembang Tanjung. Nama Djarum berasal dari jarum
gramofon-pemutar piringan hitam di masa lalu.
Pada tahun 1963, pabrik tersebut terbakar dan yang tersisa hanya
sebuah pabrik. Pada saat itu Oei Wie Gwan sedang terbaring sakit dan wafat
tanpa sempat mengetahui bahwa pabriknya terbakar. Kedua anaknya,
Bambang Hartono dan Budi Hartono yang sedang menuntut ilmu kemudian
pulang untuk membangun kembali Djarum.
Bersama karyawan-karyawan setia Djarum, mereka membangun dari
sisa-sisa kebakaran hingga mampu melewati masa-masa genting di tahun
1965-1966. Pada tahun 1967, Djarum mulai mendatangkan mesin-mesin dari
Inggris dan Jerman untuk pengolahan tembakau. Sejalan dengan
perkembangannya, direkrut pula tenaga-tenaga profesional untuk bergabung.
Penjualan Djarum melonjak pesat dan menjadi salah satu produsen rokok
kretek terbesar di Indonesia. Dua tahun kemudian beberapa merek baru pun
diluncurkan, yaitu VIP President, VIP International, VIP Agung, VIP
Diplomat, VIP Sultan, dan Nachoda. Pada tahun 1973, Djarum mulai ambil
6
7
bagian dalam kegiatan ekspor, antara lain ke Amerika Serikat, Arab saudi,
Jepang, Singapura, dan Malaysia.
Untuk mengantisipasi perubahan selera konsumen dan memasuki era
Sigaret Kretek Mesin (SKM), Djarum meluncurkan Djarum Filter Spesial,
Djarum Filter Deluxe, dan Djarum Filter King Size pada tahun 1976. Total
produksi SKM pada saat itu baru mencapai 29 juta batang per hari dan SKT
sebesar 6,2 milyar batang per hari. Pada tahun 1981 diluncurkan produk
Djarum Super yang populer hingga saat ini.
Departemen Penelitian dan Pengembangan dibentuk pada tahun 1970
untuk memenuhi permintaan pasar dan menjaga kualitas produk. Pada tahun
itu pula, Djarum mulai memproduksi rokok kretek dengan mesin. Pada
tanggal 21 Maret 1983 terjadi restrukturisasi di Djarum dari bentuk
perorangan menjadi badan hukum PT yang dibagi menjadi dua yaitu PT.
Djarum dan PT. Solamirta. PT. Solamirta berperan sebagai perusahaan untuk
pembelian bahan baku. Hingga akhirnya pada tahun 1985, Djarum menjadi
salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia dan organisasi profesional
yang ingin berperan tinggi.
Secara hukum, pada tanggal 3 Januari 2000 terjadi restrukturisasi
kembali dimana PT. Djarum dan PT. Solamirta bergabung menjadi satu
menjadi PT. Djarum. PT. Solamirta secara hukum dinyatakan bubar. Pada
tahun 2004, PT. Djarum juga memperluas usaha rokoknya keluar negeri
dengan membuka pabrik rokok di Brazil.
Usaha perusahaan kini telah berkembang ke berbagai bidang, seperti
PT. Hartono Istana Elektronik, perusahaan raket Pro Kennex, industri mebel
Ligna, industri permen Gulas, dan masih banyak usaha yang lain.
PT. Djarum juga mendukung program pemerintah dengan
menyediakan sarana yang dibutuhkan, khususnya di bidang olah raga,
pendidikan, kesehatan, penghijauan lingkungan, dan bnetuk kesejahteraan
sosial lainnya.
8
2.3 Lokasi Perusahaan
Berpusat di kota Kudus - Jawa Tengah, pabrik rokok Djarum
merupakan gabungan dari pabrik padat karya dan padat modal yang
melibatkan ratusan tenaga kerja serta dioperasikan oleh tenaga-tenaga
profesional. Dilengkapi dengan fasilitas workshop teknik dan pengolahan
limbah yang memenuhi standard Internasional. Monitoring pabrik yang telah
terkomputerisasi sejak tahun 1985 dan menghasilkan pola pengawasan terpadu
di semua sektor industri merupakan modal utama untuk menghasilkan produk-
produk yang berkualitas.
Pabrik-pabrik Djarum antara lain terdapat di Megawon, Jetak, Gribig,
Karangbener, dan Sudimoro merupakan kombinasi dari pabrik rokok SKT dan
SKM. Untuk SKT, kegiatan yang dilakukan adalah meracik, melinting, dan
mengepak rokok. Sedangkan pada SKM, kegiatan proses produksi
dioperasikan sistem mekanis terpadu, mulai dari peracikan tembakau,
pemberian saus, pembuatan filter, pembuatan rokok hingga pengepakan.
PT. Djarum Engineering Scondery ini sendiri terletak di pabrik SKM
yang berada di desa Gribig. Karena letaknya dekat dengan perkampungan
padat penduduk pabrik SKM akan dipindah di desa Gendong Manis, namun
untuk Engineering Scondery akan tetap berada di Desa Gribig.
2.4 Misi, Visi, dan Nilai Inti
PT. Djarum adalah sebuah organisasi profesional yang ingin
berprestasi tinggi. PT. Djarum mengerti bahwa di dalam era ini, hanya
organisasi kelas dunia yang dapat bertahan hidup. Bagi PT. Djarum, menjadi
organisasi kelas dunia adalah hal yang tidak bisa ditawar lagi. PT. Djarum juga
mengerti bahwa syarat utama agar PT. Djarum berprestasi tinggi dengan
kinerja kelas dunia adalah apabila setiap sumber daya manusia di PT. Djarum
memiliki nilai-nilai dan tujuan yang sama.
2.4.1 Visi PT. Djarum
Visi dari PT. Djarum untuk masa depan adalah ”Menjadi yang
terbesar dalam nilai penjualan dan profitabilitas di industri rokok Indonesia”.
9
Uraian visinya adalah sebagai berikut :
1. Kepemimpinan dalam pasar dengan cara menghasilkan produk-produk
yang berkualitas tinggi serta konsisten dan inovatif untuk memuaskan
konsumen.
2. Penciptaan citra positif yang kuat untuk perusahaan dan merek-merek
kita.
3. Management profesional yang berdedikasi serta sumber daya manusia
yang kompeten.
2.4.2 Misi PT. Djarum
”Kami hadir untuk memuaskan kebutuhan merokok para perokok.”
2.4.3 Nilai-Nilai Inti
Untuk mendukung tercapainya misi tersebut, PT. Djarum
menerapkan lima nilai inti dari perusahaan, yaitu :
a. Fokus kepada pelanggan
Mendengarkan pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka dengan
cara terbaik yang dapat dilakukan oleh PT. Djarum.
b. Profesionalisme
Profesionalisme lebih merupakan suatu sikap dan bukan hanya suatu
perangkat kemampuan. Seorang profesional adalah orang yang
bekerja dengan sikap yang baik dan melakukannya dengan cara yang
terbaik, dan juga memiliki perhatian yang serius.
c. Organisasi yang terus belajar
Organisasi yang belajar dari karyawan internal, pelanggan eksternal,
serta lingkungan sekitarnya secara terus menerus. Belajar adalah
kepentingan seluruh jenjang. Dilandasi sikap keterbukaan dan saling
percaya sehingga orang berani melakukan perubahan dan percobaan
tanpa merasa terancam.
d. Satu keluarga
10
Suatu himpunan orang yang mempunyai pertalian khas dan mau
hidup bersama dengan tata cara yang disepakati bersama untuk
mencapai satu tujuan.
e. Tanggung jawab sosial
Tanggung jawab sosial adalah peka dan peduli terhadap kepentingan
masyarakat dan lingkungan dalam kehidupan berbisnis kami.
2.5 Struktur Organisasi
Job description dari beberapa jabatan yang ada di PT. Djarum adalah :
2.5.1 Chief Executive Officer (CEO)
a. Mewakili perusahaan di dalam dan luar perusahaan.
b. Menyusun rencana kerja, rencana anggaran, dan belanja perusahaan.
c. Bertanggung jawab dalam rapat Dewan Komisaris.
d. Menetapkan kebijaksanaan perusahaan.
e. Bertindak sebagai penanggung jawab atas semua kegiatan dan usaha
untuk mencapai tujuan perusahaan.
2.5.2 Marketing Director
a. Menjaga kelancaran pemasaran produk yang sudah ada.
b. Berusaha meningkatkan volume penjualan dan market share.
c. Memonitor pesaing dengan mengumpulkan data kegiatan pesaing
dan menentukan strategi untuk mengatasinya.
d. Mengadakan riset pasar mengenai produk sendiri.
e. Mengumpulkan data mengenai keinginan konsumen untuk
diteruskan ke bagian produksi.
f. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan promosi.
g. Membawahi 5 daerah pemasaran (perwakilan Jakarta, Bandung,
Semarang, Surabaya).
h. Memberikan laporan secara periodik.
2.5.3 Finance Director
a. Menerima dan menyimpan uang dan surat-surat berharga.
b. Mencatat semua transaksi perusahaan yang berkaitan dengan
keuangan.
11
c. Membuat laporan posisi keuangan perusahaan secara perodik.
2.5.4 Production Director
a. Menerapkan kebijaksanaan dalam bidang proses produksi, mulai dari
bahan baku menjadi barang jadi.
b. Mengawasi pelaksanaan kerja pada bidang produksi.
c. Mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk mesin, agar kelancaran
proses produksi terjamin.
d. Mengkoordinir bagian yang ada dibawahnya.
2.5.5 HRD Director
a. Menarik dan menyeleksi tenaga kerja yang akan diterima.
b. Menempatkan karyawan sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
c. Mengatur promosi jabatan karyawan.
d. Membuat laporan perburuhan.
e. Meningkatkan kesejahteraan dan kualitas karyawan.
2.5.6 Purchasing Director
a. Mengadakan pembelian bahan baku, bahan pembantu, dan alat-alat.
b. Mencari dan memilih supplier yang baik dan menguntungkan.
c. Menjamin kontinuitas tersedianya bahan baku dan bahan pembantu
yang diperlukan dalam proses produksi.
Sedangkan struktur organisasi untuk bagian Secondary terdiri dari 5
bagian, yaitu :
1. Production Manager
Bertindak sebagai penanggung jawab atas semua kegiatan dan usaha untuk
mencapai tujuan perusahaan, khususnya dalam ruang lingkup bagian
Secondary.
2. Superintendent-Secondary Production
Mengkoordinir dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan produksi
yang ada di Secondary sehingga dapat mencapai target produksi yang telah
ditetapkan.
3. Superintendent-Administration & EHS
12
Berkewajiban untuk mengkoordinir setiap kegiatan yang memerlukan
proses administrasi dari data-data dan informasi mengenai perusahaan.
4. Superintendent-Secondary QC
Mengkoordinir seluruh kegiatan pengendalian dan peningkatan mutu
Secondary sehingga diperoleh hasil proses yang sesuai dengan target
kualitas, dengan biaya operasional pengendalian mutu yang telah
ditetapkan dan tepat waktu guna menunjang keseluruhan kegiatan.
5. Superintendent-Secondary Pre Process
Mengkoordinir jalannya seluruh kegiatan pada bagian pre-process
sehingga dapat mendukung kelancaran proses produksi rokok pada bagian
Secondary.
Pada tiap operasi pada lantai produksi diawasi oleh Unit Head. Tugas
Unit head adalah melaksanakan rencana produksi dari proses pembuatan
rokok batangan sampai proses press sesuai jumlah, waktu, mutu, dan optimasi
biaya yang ditargetkan.
Tanggung jawab Unit Head antara lain :
a. Melaksanakan rencana kerja di Single Processing Unit (SPU) yang
dikelola.
b. Mengelola dan memvalidasi sumber daya manusia, material, dan peralatan
bantu lainnya untuk mencapai produk yang optimal.
c. Mengendalikan proses produksi dengan mengevaluasi capaian hasil
produksi per jam, per hari, per minggu, dan per SPU.
d. Mengendalikan dan melakukan pemeriksaan mutu material sampai hasil
produksi.
e. Mengoptimalkan Average Modul Output (AMO) dan menekan variansi
material.
Selain tanggung jawab utama, Unit Head juga memiliki tanggung
jawab tambahan, yaitu :
a. Mengendalikan serta melakukan pengamanan dan keselamatan kerja.
b. Menghadiri undangan rapat.
Wewenang Unit Head yaitu :
f. Menilai kinerja bawahan.
13
g. Menegur dan memberi sangsi kepada bawahan yang melanggar peraturan.
h. Memutuskan untuk menambah, mengurangi, dan menyesuaikan mesin atas
pertimbangan kondisi mesin.
i. Menandatangani laporan data produksi.
2.6 Departemen – departemen di PT. Djarum
Adapun departemen-departemen yang dimiliki oleh PT. Djarum antara
lain :
2.6.1 Departemen HRD
a. Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan organisasi.
b. Penanganan masalah administrasi perusahaan dan general affair,
khususnya yang berhubungan dengan instansi atau pejabat
pemerintah dan institusi kemasyarakatan.
c. Peningkatan produktivitas dan kualitas Sumber Daya Manusia serta
pengembangan organisasi dan karir.
2.6.2 Departemen Produksi
a. Pengelolaan kegiatan operasional proses produksi.
b. Pengelolaan faktor-faktor produksi yang meliputi bahan baku, mesin
produksi dan Sumber Daya Manusia.
c. Pengelolaan sarana dan prasarana pendukung proses produksi.
2.6.3 Departemen Keuangan dan Administrasi
a. Pengelolaan sistem keuangan dan administrasi perusahaan.
b. Penyusunan rencana keuangan perusahaan.
c. Pengadaan seluruh keperluan perusahaan.
2.6.4 Project and Prepared Part Departement
a. Menangani project dan job request yang menyangkut masalah teknis
(sipil, mekanis, utilitas).
b. Mencukupi dan mengontrol kebutuhan spare part siap pakai untuk
keperluan produksi dan Quality Control.
14
2.7 Ketenagakerjaan
Sumber Daya Manusia adalah salah satu aset yang gerak tumbuhnya
merupakan gerak tumbuhan perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan
peningkatan kesejahteraan dan kinerja mulai dari karyawan pabrik sampai ke
tenaga kerja manajerial.
Lebih dari 50.000 pekerja pabrik berasal dari Kudus, Pati, Rembang,
Juwana, dan Semarang. Mereka menempati barak yang tersebar di 40 lokasi di
kota Kudus dan sekitarnya untuk memudahkan transportasi para pekerja ke
tempat tugasnya.
Penetapan standard upah bagi pekerja borongan dan harian diatur
melalui Persatuan Pengusaha Rokok Kudus (PPRK) dengan memperhatikan
kemampuan dan kepentingan seluruh anggota serta standard biaya hidup di
daerah tersebut. Bagi karyawan disediakan fasilitas kesehatan berupa
poliklinik dan layanan KB di setiap lokasi kerja. Perusahaan juga melakukan
usaha-usaha perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan karyawan
dengan program K3nya.
Perekrutan karyawan dilakukan secara profesional dimana analisis
kebutuhan karyawan dan penguasaan ketrampilan dilakukan secara sistematis.
Pelatihan secara konsisten dan berkesinambungan dilakukan di setiap tingkat
dan jabatan. Seperti bagian teknik dan produksi yang diikutsertakan pada
pelatihan di Eropa agar lebih menguasai pengelolaan dan pengoperasian
mesin-mesin pengolahan dan produksi rokok. Hal yang sama juga berlaku di
bagian pemasaran yang mengikutsertakan karyawannya pada lokakarya dan
pelatihan di dalam maupun di luar negeri.
Sejumlah SDM PT. Djarum di tingkat manajerial dan direksi adalah
alumnus dari universitas terkemuka di Indonesia. Dengan pengetahuan
manajemen yang ditimba dari universitas tersebut, ditambah akumulasi
pengalaman yang panjang dalam memproduksi rokok kretek memungkinkan
PT. Djarum berkembang menjadi lebih profesional.
Karyawan baru seperti operator pria dan wanita harus menempuh
masa pelatihan selama 6 bulan. Jika ada yang tidak lulus setelah menjalani
pelatihan selama 6 bulan pertama, maka karyawan tersebut diberi kesempatan
15
pelatihan selama 6 bulan lagi. Setelah itu barulah diangkat menjadi karyawan
tetap.
Dalam kaitannya dengan sistem produksi, yang dimaksud tenaga kerja
adalah orang-orang yang terlibat dalam proses produksi yang menggunakan
tenaga dan pikirannya untuk melakukan proses produksi. Tenaga kerja
merupakan salah satu aset produksi. Berdasarkan pembayaran gaji, pada PT.
Djarum tenaga kerja dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Staff
Yaitu mereka yang bekerja pada PT. Djarum dengan cara pembayaran
gaji bulanan. Yang termasuk dalam golongan ini adalah operator,
teknisi, Unit Head, staff QC, staff pre-process, dan staff administrasi.
2. Non-staff
Yaitu mereka yang bekerja pada PT. Djarum berdasarkan banyaknya
produksi yang dihasilkan ataupun waktu kerjanya. Yang termasuk
dalam golongan ini adalah pekerja harian, borong, pengawas
produksi/gudang, bagian geledah, cleaning service, operator harian.
Untuk mendukung keefektifan dan keefisienan kerja, PT. Djarum
menetapkan jadwal kerja, antara lain :
1. Kategori Netral
a. Senin – Jumat : 07.00-16.00
b. Sabtu : 07.00-12.00
2. Kategori Shift
Sedangkan untuk proses produksi sendiri berjalan 24 jam dan
dibagi menjadi 3 shift, yaitu sebagai berikut :
Shift 1 : 06.00-14.00
Shift 2 : 14.00-22.00
Shift 3 : 22.00-06.00
Tiap operator akan mendapatkan pergantian shift setiap 1 minggu
dengan urutan A-C-B. Untuk waktu istirahat diberikan toleransi antara pukul
12.00-14.00 selama 1 jam untuk staff, sedangkan untuk non staff diberikan
waktu antara pukul 12.00-13.00. Hal ini dilakukan secara bergantian untuk
menjaga kelancaran proses produksi.
16
2.8 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Undang – undang No.1 tahun 1970 menetapkan bahwa setiap tenaga
kerja berhak mendapat perlindungan demi keselamatan hidup dan
meningkatkan produksi serta produktifitas nasional.
Jaminan keselamatan dan kesehatan yang diberikan PT. Djarum
kepada para tenaga kerjanya meliputi :
1. Kesehatan
Untuk Karyawan PT. Djarum non-staff akan diberikan fasilitas pelayanan
kesehatan poliklinik gratis dan apabila mengalami rawat inap di Rumah
Sakit akan mendapat ganti sesuai dengan golongan. PT. Djarum juga
bekerja sama dengan apotik dan dokter di Kudus untuk mendukung
kesehatan karyawannya. Biaya pengobatan karyawan ditanggung oleh
perusahaan untuk istri karyawan sampai anak ketiga yaitu sebesar 90 %.
Sedangkan untuk diri sendiri, biaya kesehatan ditanggung 100% oleh
perusahaan. Khusus bagi karyawan wanita tidak mendapat jaminan
kesehatan untuk suami dan anak.
2. Astek (Asuransi Tenaga Kerja)
Astek diberikan kepada karyawan harian.
2.9 Sarana dan Prasarana
Untuk non-staff akan diberikan fasilitas poliklinik gratis dan apabila
mengalami rawat inap di Rumah Sakit akan mendapat ganti sesuai dengan
golongan. PT. Djarum juga bekerja sama dengan apotik dan dokter di Kudus
untuk mendukung kesehatan karyawannya.
Untuk kesejahteraan karyawan, perusahaan telah menyediakan
berbagai macam fasilitas di pabrik antara lain :
a. Kantin
b. Mushola
c. Koperasi
d. Poliklinik
Jaminan sosial yang diberikan PT. Djarum kepada para tenaga
kerjanya meliputi :
17
1. Tunjangan Hari Raya (THR)
Tunjangan Hari Raya ini diberikan oleh Direktur Personalia kepada semua
karyawan. Besarnya THR adalah satu kali gaji.
2. Cuti Tahunan
Karyawan harian yang sudah bekerja minimal 1 tahun, berhak mengambil
cuti tahunan. Biasanya cuti tahunan ini diambil pada bulan Juli. Untuk
karyawan bulanan, cuti yang diberikan berupa hari libur saja. Selain itu,
cuti dapat diambil pada hari biasa dengan ketentuan maksimal 12 hari.
Namun tidak bagi karyawan harian.
3. Kesehatan
Karyawan PT. Djarum mendapatkan pelayanan kesehatan dan pengobatan.
Biaya pengobatan karyawan ditanggung oleh perusahaan untuk istri
karyawan sampai anak ketiga yaitu sebesar 90%. Sedangkan untuk diri
sendiri, biaya kesehatan ditanggung 100% oleh perusahaan. Khusus bagi
karyawan wanita tidak mendapat jaminan kesehatan untuk suami dan anak.
Untuk non-staff akan diberikan fasilitas poliklinik gratis dan apabila
mengalami rawat inap di Rumah Sakit akan mendapat ganti sesuai dengan
golongan. PT. Djarum juga bekerja sama dengan apotek dan dokter di
Kudus untuk mendukung kesehatan karyawannya.
4. Inventaris kendaraan
Berupa motor dan mobil juga diberikan kepada karyawan berdasarkan
tingkat senioritas karyawan atau berdasar level tertentu.
5. Pinjaman uang
Karyawan dapat meminjam uang pada perusahaan dengan menjadi
anggota koperasi. Besar pinjaman maksimal 4 kali gaji.
6. Jaminan hari tua
Batas usia tertinggi adalah 55 tahun. Setelah itu, karyawan memperoleh
dana pensiun. Untuk karyawan yang sudah bekerja minimal 25 tahun, akan
mendapatkan jaminan hari tua sebesar 25 kali gaji terakhir. Apabila belum
bekerja selama 25 tahun tetapi sudah bekerja selama 15 tahun lebih,
karyawan tersebut akan memperoleh jaminan hari tua 15 kali gaji
terakhirnya.
18
7. Beasiswa
Beasiswa terbuka bagi semua anak karyawan tanpa terbatas pada level
apapun, yang didasarkan atas prestasi belajar. Beasiswa juga diberikan
bagi pelajar berprestasi yang lolos seleksi, meskipun bukan anak karyawan
PT. Djarum.
2.10 Kegiatan Produksi
Secara garis besar, PT Djarum terbagi dalam tiga bagian dalam
pembuatan rokok, yaitu : Primary Processing, Sigaret Kretek Mesin (SKM)
dan Sigaret Kretek Tangan (SKT). Ketiga bagian tersebut terletak pada
gedung serta wilayah yang berbeda-beda.
Primary Processing merupakan proses yang paling utama dalam
pembuatan semua rokok yang dihasilkan oleh PT Djarum, dimana pada
bagian ini semua tembakau mentah diolah sedemikian rupa sehingga menjadi
tembakau finished blend yang siap dikirim ke bagian SKM dan bagian SKT
yang tersebar di kota Kudus. Pengolahan tembakau disesuaikan dengan jenis
rokok yang dihasilkan oleh bagian SKM dan bagian SKT tersebut. Pada
bagian Primary tembakau mentah dicampur dengan saos dan cengkeh yang
kemudian dipotong-potong sampai berukuran kecil.
Finished blend output dari proses di Primary sebagian dikirim ke
bagian SKT untuk dibuat rokok kretek tanpa filter. Blend dibentuk menjadi
rokok batangan yang dilinting dengan gilingan tangan secara manual.
Kemudian batang rokok tersebut masuk ke dalam proses pengepakan.
Setelah itu, rokok yang telah dilinting akan memasuki tahap pembungkusan
12 batang rokok dengan menggunakan plastik tipis sebagai pelindung bagian
dalam. Dilanjutkan dengan pembungkusan dari salah satu merek produk PT
Djarum, lalu pemasangan segel penutup dan perekatan pita cukai. Tahap
akhir pada bagian ini adalah tahap pemasangan cellophane dibagian luar
bungkus rokok.
Sigaret Kretek Mesin (SKM) merupakan proses pembuatan rokok
berfilter dengan menggunakan mesin, dimana semua proses produksi yang
19
berjalan berlangsung secara otomatis mulai dari proses pelintingan batang
rokok hingga proses packing pack dan packing press.
2.10.1 Sekilas tentang SKM
Pembuatan rokok dengan mesin (SKM) dilakukan secara otomatis
dalam satu kesatuan mata rantai produksi. Mesin-mesin rokok dapat
menghasilkan sekitar 6500 batang rokok per menit untuk setiap unitnya.
Setiap batang rokok yang tidak memenuhi standar akan dikontrol secara
otomatis. Batang rokok yang telah siap akan dibungkus dengan 2 tahap
(proses packing pack dan packing press) untuk menjamin rasa aroma
yang tetap baik sampai ditangan konsumen. Untuk memproduksi rokok
ini tentu saja harus dilakukan dengan bagian-bagian yang terkait. Bagian
dalam Secondary SKM PT Djarum sendiri dibagi menjadi 5 bagian yaitu:
1. Pre process
Dimana secara garis besar pada bagian Pre Process memiliki tugas
membuat kebutuhan pendukung dalam pembuatan rokok selain
tembakau separti pembuatan filter, glue side seam (lem untuk kertas
rokok), CTP manis, alumunium foil menthol dan yang lainnya.
2. Production
Bagian production berfungsi memproduksi rokok dengan bantuan
mesin pembuat rokok (CM) dengan tembakau kiriman dari bagian
Pre Process.
3. Maintenance
Bagian Maintenance melakukan penjagaan untuk mesin-mesin dan
melakukan perbaikan bila ada mesin yang terjadi kerusakan.
4. Quality Control
Bagian Quality Control sendiri melakukan inspeksi penjagaan
tentang mutu rokok yang diproduksi.
5. Administrasi
Bagian Administrasi melayani data-data hasil produksi dan semua
data tentang personelnya.
2.10.2 Tahapan Proses Produksi
20
a. Proses-proses yang terjadi pada Mesin Maker Unit SE dan VE
Gambar 2.1 Salah satu mesin maker yang ada di PT. Djarum
Sumber : Penulis (2013)
1. pemberian logo DJARUM pada cigarette papier (kertas
pembungkus batangan rokok).
Gambar 2.2 Unit pembungkus batang rokok
Sumber : Penulis (2013)
Sebelum digunakan untuk menggulung tembakau menjadi
Rod (batang rokok tanpa CTP dan filter), gulungan kertas papier
21
yang terpasang pada Bobbin Spindel berjalan menuju ke Unit
Printing untuk diberi logo tulisan yang akhirnya menghasilkan
kertas papier berlogo seperti gambar dibawah ini :
Gambar 2.3 Papier berlogo
Sumber : Penulis (2013)
2. Pembentukan Rod (batang rokok yang hanya terbungkus kertas
papier).
Gambar 2.4 Pembentukan rod
Sumber : Penulis (2013)
Pada proses ini papier yang sudah disablon akan
membungkus tembakau untuk dibentuk menjadi Rod di Format
Part sesuai dengan jenis rokok yang akan di produksi. Di tempat
ini juga terjadi proses pengeliman dan pemanasan (Side Seam dan
Seam Sealer) pada bagian tepi papier, sehingga batang rokok
22
berbentuk silinder. Setelah itu Rod akan diukur berat, diameter
dan kepadatannya dibagian Scanner.
Gambar 2.5 Pemotongan rod
Sumber : Penulis (2013)
Setelah terbentuk menjadi batangan Rod kemudian batang
Rod tersebut dipotong-potong menjadi Double Rod di Unit Cut
Off yang terlihat seperti pada gambar 2.7
b. Proses-proses yang terjadi pada mesin Maker Unit MAX
23
Gambar 2.6 Unit mesin maker MAX
Sumber : Penulis (2013)
1. Pemotongan Rod dan Filter Rod
Di sini terjadi proses pemotongan Double Rod dan Filter
Rod. Double Roda dipotong menjadi 2 bagian sama panjang.
Selain itu Filter Rod dipotong menjadi 3 bagian sama panjang.
Gambar 2.7 Potongan rod dan filter rod
Sumber : Penulis (2013)
2. Penggabungan antara Cigarette Rod, Filter dan CTP (Cork
Tipping Paper).
Gambar 2.8 Penggabungan antara cigarette rod, filter dan CTP
Sumber : Penulis (2013)
Setelah Double Rod, diisi dengan satu potongan filter yang
kemudian ketiga bagian tersebut disatukan menjadi satu dengan
menggunakan CTP sehingga menjadi seperti ini :
24
Gambar 2.9 Tobacco rod
Sumber : Penulis (2013)
3. Pemotongan Tobacco Rod
Setelah proses penyambungan selesai, Tobacco Rod dan
Filter yang semula berpasangan, dipotongntengahnya sehingga
menjadi dua batang rokok. Posisi pemotongan Tobacco rod dapat
dilihat seperti pada gambar berikut.
Gambar 2.10 Cigarette rod
Sumber : Penulis (2013)
4. Pembalikan arah Cigarette Rod
Pemotongan tersebut menghasilkan dua cigarette rod yang
saling berkebalikan posisinya. Setelah dipotong, batangan rokok
ini akan dimasukkan ke dalam pack. Mesin ini dilengkapi dengan
pembalik arah batangan rokok itu, cara kerjanya seperti dijepit
dan dipilin secara spiral. Sehingga posisi Cigarette Rod menjadi
seperti ini :
25
Gambar 2.11 Double cigarette rod
Sumber : Penulis (2013)
c. Proses HLP pada mesin Packer
Satu unit mesin maker dapat menghasilkan sekitar 6000 batang
rokok per menit. Rokok-rokok yang sudah digabungkan dengan CTP
dan sudah melewati sensor, sebelum rokok masuk ke mesin packer
rokok dibawa menuju buffer sebagai tempat penampungan rokok
sementara.
Gambar 2.12 Salah satu contoh mesin packer di PT Djarum
Sumber : Penulis (2013)
Setelah itu cigarette rod masuk ke mesin packer unit 550, pada
unit ini proses-proses yang terjadi adalah :
1. Penataan Cigarette Rod dan pemberian Alumunium Foil
26
Gambar 2.13 Cigarette rod dibungkus alumunium foil
Sumber : Penulis (2013)
Dalam tahap pertama masuk ke dalam unit 550, rokok
batangan dari buffer akan diatur peletakkannya dan kemudian
dilapisi alumunium foil untuk dapat lanjut ke proses selanjutnya.
2. Pengepakan ke dalam Pack Polos
Gambar 2.14 Pengepakan ke dalam pack polos
Sumber : Penulis (2013)
Setelah rokok batangan sudah menjadi satu dengan
alumunium foil kemudian proses selanjutnya adalah memasukkan
ke dalam etiket yang disatukan dengan inner frame yang sudah
disiapkan oleh mesin. Etiket ini sudah terbentuk sesuai dengan
bentuk pak rokoknya, hanya saja belum tertutup. Rokok yang
telah terbungkus tadi kemudian dimasukkan dalam etiket yang
belum tertutup. Kemudian etiket dibentuk sedemikian rupa oleh
27
mekanisasi mesin sehingga terbentuk sempurna berupa pack
rokok.
Gambar 2.15 Alur pengepakan rokok
Sumber : Penulis (2013)
d. Proses Unit Stamp Wrapper pada mesin Packer
Pemberian pita cukai, plastik OPP dan Tear Tape terjadi pada
proses ini. Setelah menjadi pack polos (pack rokok tanpa cukai),
proses selanjutnya adalah pemberian pita cukai pada pak rokok
tersebut. Rokok pack kemudian ditutup dengan menggunakan plastik
(OPP) yang sebbelumnya sudah disatukan dengan Tear Tape.
Penyatuan ini menggunakan proses pemanasan agar OPP dapat
menempel pada pack. Pada rokok Djarum Super, tear tape yang
digunakan berwarna merah. Kemudian rokok pack akan ditumpuk
dua-dua setelah itu dimasukkan ke pengepakan press.
28
Gambar 2.16 Pack lengkap (Djarum Super)
Sumber : Penulis (2013)
e. Proses Unit Boxer Over Wrapper pada mesin Packer
Pack lengkap yang sudah ada kemudian dipak lagi menjadi
ukuran press. 1 press berisi 10 pak lengkap (Djarum Super 12).
Sebagai final proses pada bagian ini, press polos dibungkus
menggunakan OPP sehingga menjdai press lengkap.
Gambar 2.17 Press lengkap (Djarum Super)
Sumber : Penulis (2013)
f. Proses Pembungkusan Manual
Setelah proses pengepakan press, rokok masuk dalam proses
bale. Proses ini juga merupakan proses pengepakan dimana proses
pengepakan yang mana dos press dibungkus dalam kertas kraft secara
manual tanpa mesin. Untuk produk Djarum Super, 1 bale berisi 10
press (Djarum Super 16) dan 20 press untuk (Djarum Super 12).
29
Gambar 2.18 Pengepakan per bale
Sumber : Penulis (2013)
Setelah selesai dalam pengepakan per bale kemudian masuk
dalam proses pengepakan dus. Dalam satu dus rokok berisikan 4 Bale
(Djarum Super 12). Proses ini adalah proses terakhir dalam
pengepakan setelah itu rokok siap untuk dipasarkan.
Gambar 2.19 Rokok per dus
Sumber : www.kardusbekassby.blogspot.com
2.10.3 Hasil Produksi
Produk-produk PT Djarum tersebar di seluruh pelosok
Nusantara dan kemudian mengembangkan sayap untuk mendunia.
30
Peningkatan kualitas produk dan kelengkepan jenis produk untuk
mengantisipasi keragaman selera konsumen dan jaringan distribusi yang
luas adalah modal utama yang mengkokohkan keberadaan produk-
produk PT Djarum diberbagai belahan dunia. PT Djarum memiliki
berbagai macam produk, baik untuk konsumsi domestik maupun untuk
konsumsi luar negeri. Berikut adalah produk-produk PT Djarum yang
didistribusikan di Nusantara maupun Mancanegara. Adapun produk –
produk produksi PT. Djarum dikelompokkan dalam 5 bagian, yaitu :
1. SKM (Sigaret Kretek Mesin) domestik, terdiri dari : Djarum Super
12 & 16, LA Light, LA Light Menthol, Black 12 & 16, Black
Cappucino 12 & 16, Black Tea 12 & 16, Djarum Super Mezzo.
2. SKM (Sigaret Kretek Mesin) ekspor, terdiri dari : Djarum Super 12,
Djarum King Size, Djarum Black, Djarum Splash, Djarum Bali Hai,
Djarum Special, Djarum Special Light, dan Djarum Special Menthol,
dll.
3. Sigaret Putih Mesin Ekspor, terdiri dari : Premium Internasional,
Premium One Full Flavour, Premium One Menthol, Premium One
Light, dan Born Free.
4. SKT (Sigaret Kretek Tangan) domestik, terdiri dari : Djarum Coklat,
Djarum 76, Djarum Classic, Djarum Kuning Tua, Djarum Safari,
Djarum Merdeka, Djarum Pusaka, Djarum Langgeng.
5. Cerutu, terdiri dari : Cigarillos, Gold Seal, DoN Hermanos, dan Don
Roberto, dll.