bab ii baru konsentrasi
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
1/37
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkembangan Kognitif Anak Usia Sekolah
1. Definisi Anak Usia SekolahAnak usia sekolah merupakan masa yang penuh dengan berbagai aktivitas
selain itu anak usia sekolah adalah generasi penerus bangsa, kualitas bangsa
dimasa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak saat ini (Berg, 2007).
2. Definisi Perkembangan Kognitif
Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan
saraf pada waktu manusia sedang berpikir (Gagne dalam jamaris, 2006).
Perkembangan kognitif adalah suatu proses genetik yaitu suatu proses yang
didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Dengan makin
bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel syarafnya
dan makin meningkat pula kemampuannya (Piaget dalam Setiono, 2009).
3. Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak Usia Sekolah
Tahap perkembangan Kemampuan kognitif berkaitan dengan kemampuan
berpikir yang mencakup kemampuan intelektual, mulai dari proses mengenal
dilanjutkan dengan proses mengingat (menghafal) kemudian memahami dan
memproses informasi apa yang telah diperoleh. Informasi yang diterima pada saat
belajar, akan disimpan dalam ranah kognitif, sehingga akan menghasilkan
pengetahuan dan keterampilan. Kemampuan kognitif seorang anak berkembang
sesuai dengan tahapan usianya.
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
2/37
9
Perkembangan kognitif anak usia sekolah dalam fase operasional konkrit
(7-11 tahun), Piaget menggunakan istilah operasional konkrit untuk
menggambarkan kemampuan berpikir pada tahap ini disebut dapat berpikir
artinya kemampuan anak dapat berpkir secara sitematis, tetapi terbatas pada obyek
yang merupakan aktivitas konkret (Setiono, 2009) .
Tahapan operasional konkrit :
a. PengurutanKemampuan untuk mengurutkan objek menurut ukuran, bentuk atau ciri
lainnya.contoh, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya
dari benda yang paling besar ke yang paling kecil.
b. KlasifikasiKemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian
benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan
bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam
rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupa animisme
(anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan).
c. DecenteringAnak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan
untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap
cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi.
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
3/37
10
d. ReversibiliyAnak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat di ubah,
kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat
menentukan bahwa 4+4= 8, 8-4=4, jumlah sebelumnya.
e. KonservasiMemahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah
tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda
tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama
banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya
berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.
f. Penghilangan sifat EgosentrismeKemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan
saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukan
komik yang memperlihatkan siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu
meninggalkan ruangan, kemudian ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci,
setelah itu baru siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkret akan
mengatakan bahwa siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak
walau anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh
ujang.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan PerkembanganAnak Usia Sekolah
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
4/37
11
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak selamanya berjalan
sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang
mempengaruhinya, baik faktor yang dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor
keturunan, maupun faktor yang tidak dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor
lingkungan. Apabila ada faktor lingkungan yang menyebabkan gangguan terhadap
proses tumbuh kembang anak, maka faktor tersebut perlu diubah (dimodifikasi).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak tersebut adalah sebagai berikut (Soetjiningsih, 1995) :
a. Faktor Internal1) Ras/ etnik atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika tidak memiliki faktor
herediter ras/ bangsa Indonesia atau sebaliknya.
2) KeluargaAda kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek,
gemuk atau kurus.
3) UmurKecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun
pertama kehidupan, dan masa remaja.
4) Jenis kelaminFungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada
laki-laki. Akan tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-
laki akan lebih cepat.
5) Genetik
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
5/37
12
Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak
yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang
berpengaruh pada tumbuh kembang anak, contohnya seperti kerdil.
6) Kelainan KromosomKelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan
seperti pada sindroma Downs dan sindroma Turners.
b. Faktor EksternalBerikut ini adalah faktor-faktor eksternal yang berpengaruh pada tumbuh
kembang anak.
1) Faktor prenatala) Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama pada trimester akhir kehamilan akan
mempengaruhi pertumbuhan janin.
b) MekanisPosisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital
seperti club foot.
c) Toksin/ zat kimiaBeberapa obat-obatan seperti aminopterin atau Thalidomid dapat
menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
d) EndokrinDiabetes Mellitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali, dan
hiperplasia adrenal.
e) Radiasi
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
6/37
13
Paparan radiasi dan sinar rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada
janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas
anggota gerak, kelainan kongenital mata, serta kelainan jantung.
f) InfeksiInfeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH ( Toksoplasma,
Rubella, Citomegalo virus, Herpes simpleks). Dapat menyebabkan
kelainan pada janin seperti katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi
mental, dan kelainan jantung kongenital
g) Kelainan imunologiEritoblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah
antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel
darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk ke dalam
peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang
selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan krenikterus yang
akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.
h) Anoksia embrioAnoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta
menyebabkan pertumbuhan terganggu.
i) Psikologi ibuKehamilan yang tidak diinginkan serta perlakuan salah atau kekerasan
mental pada ibu hamil dan lain-lain.
2) Faktor persalinan
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
7/37
14
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat
menyebabkan kerusakan jaringan otak.
3) Faktor pascapersalinana) Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
b) Penyakit kronis atau kelainan kongenitalTuberkulosis, anemia dan kelainan jantung bawaan mengakibatkan
retardasi pertumbuhan jasmani.
c) Lingkungan fisik dan kimiaLingkungan yang sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut
hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak
(provider), sanitasi lingkungan yang kurang baik,kurangnya sinar
matahari, paparan sinar radioaktif dan zat kimia tertentu (Pb, Merkuri,
rokok dan lain-lain) mempunyai dampak yang negatif terhadap
pertumbuhan anak.
d) PsikologisHubungan anak dengan orang sekitarnya. Seseorang anak yang tidak
dikehendaki oleh orangtuanya atau anak yang selalu merasa tertekan
akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan
perkembangannya.
e) EndokrinGangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan
menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
8/37
15
f) SosioekonomiKemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan serta
kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, hal tersebut
menghambat pertumbuhan anak.
g) Lingkungan pengasuhanPada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu anak sangat mempengaruhi
tumbuh kembang anak.
h) StimulasiPerkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi, khususnya
stimulasi keluarga, misalnya penyediaan mainan, sosialisasi anak serta
keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
Merupakan salah satu bentuk stimulasi yang dapat mengaktifkan
kemampuan otak kanan dan kiri pada anak sehingga mampu
memperbaiki rentang konsentrasi pada anak.
i) Obat-obatanPemakaian Kortikosteroid jangka panjang akan menghambat
pertumbuhan demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang
terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi
hormon pertumbuhan.
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
9/37
16
B. Konsep Dasar Konsentrasi Belajar1. Pengertian
Belajar (learning) merupakan proses mendapatkan reaksi-reaksi, sebagai
hasil dari praktek dan latihan khusus (Chaplin, 1999). Holland (1981) menuliskan
learning sebagai perubahan di dalam perilaku atau potensi yang dihasilkan dari
pengalaman. Menurut para ahli psikologi seseorang akan menjadi benar-benar sangat
pintar ketika berusia 6 tahun; mereka menemukan bahwa prestasi di usia 6 tahun
menggambarkan 2/3 (two-thirds) dari tingkat kecerdasan orang dewasa (Holland, 1981).
Menurut DePorter, Reardon, dan Singer-Nourie (2000) belajar yang paling baik adalah
saat pikiran terfokus pada masalahnya satu per satu. Kebanyakan siswa perlu belajar cara
berkonsentrasi. Penelitian menunjukkan bahwa siswa dalam keadaan konsentrasi terfokus
akan belajar lebih cepat dan lebih mudah.
Daud (2010) menjelaskan bahwa konsentrasi belajar adalah pemusatan
perhatian dalam proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk
penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap sikap dan nilai-nilai,
pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi.
Menurut Surya (2009), Konsentrasi belajar adalah pemusatan daya
pikiran dan perbuatan pada suatu objek yang dipelajari dengan menghalau atau
menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang
dipelajari. Konsentrasi belajar menurut Slameto (2003), yaitu pemusatan pikiran
terhadap suata mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang
tidak berhubungan dengan pelajaran. Sedang menurut Surya (Yanti, 2006),
adalah pemusatan daya pikiran kepada suatu objek yangdipelajari atau sesuatu
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
10/37
17
yang dikerjakan dengan menghalau atau menyisihkan segala hal yang tidak ada
hubungannya dengan objek yang dipelajari atau dikerjakan.
Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, maka yang dimaksud dengan
konsentrasi belajar adalah pemusatan daya pikiran seorang siswa terhadap suatu
mata pelajaran yang dipelajari dengan menyisihkan atau mengesampingkan segala
hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang dipelajari atau dikerjakan.
Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi terfokus dalam belajar merupakan faktor
utama yang penting untuk diajarkan kepada siswa agar siswa mampu mencapai
kesuksesan belajar.
2. Tingkatan konsentrasi belajarMoray (Eysenck, 1984) mengatakan bahwa konsentrasi identik dengan
perhatian, yaitu kemampuan memilih salah satu stimulus yang ada untuk diproses
lebih lanjut. Sementara Sugiyanto (Helmi, 1995) mengartikan konsentrasi sebagai
kemampuan memusatkan pikiran/kemampuan mental dalam peyortiran informasi
yang tidak dibutuhkan dan memusatkan perhatian hanya pada informasi yang
dibutuhkan. Konsentrasi juga didefinisikan dengan memberikan perhatian penuh
(full attention) terhadap suatu hal (Oxford 5 Learners Pocket Dictionary, 1995).
Dengan demikian, konsentrasi melibatkan atensi (attention) di dalam prosesnya.
Prinsip utama dari atensi adalah aktivitas individu diarahkan pada sebuah
obyek dan memberikan porsi yang lebih (give them all) terhadap sebuah hal.
Atensi memuat beberapa aktivitas, antara lain:
a. Memfokuskan energy (focusing energy) : Energi individu diarahkan padaobyek yang sedang diperhatikan.
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
11/37
18
b. Menemukan tujuan (finding excitement in discovery) :Atensi merupakanaktivitas penemuan sebuah jawaban atas masalah yang dihadapi.
c. Hidup dalam kesadaran (Being much awake) : Atensi menuntut alamkesadaran manusia bekerja secara maksimal untuk menemukan tujuan yang
diinginkan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajarAdapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar antara lain:
a. UsiaFaktor usia ikut berpengaruh dalam kemampuan konsentrasi individu
karena kemampuan untuk berkonsentrasi ini ikut tumbuh dan berkembang sesuai
dengan usia individu. Pada anak-anak perhatiannya lebih mudah terpecah dan
kurang mampu memusatkan pikiran dibandingkan orang dewasa. Ini disebabkan
kapasitas kemampuan berkonsentrasi pada anak-anak lebih terbatas bila
dibandingkan orang dewasa (Wickens dalam Veenstra, 1995).
b. FisikDi samping atensi, hal yang perlu diperhatikan dalam konsentrasi adalah
sikap dan kenyamanan posisi secara fisik. Sikap fisik akan menentukan cepat atau
lambatnya seseorang mengalami kelelahan dalam beraktivitas. Hal ini disebabkan
di dalam konsentrasi diperlukan ketahanan untuk memusatkan pikiran dan
perhatian.
Bjorklund dan Harnischfeger menemukan bahwa kondisi sistem saraf
memperngaruhi kemampuan individu dalam menyeleksi sejumlah dalam kegiatan
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
12/37
19
perhatian. Individu memiliki kemampuan saraf otak yang berbeda dalam
menyeleksi sejumlah informasi yang ada sehingga turut mempengaruhi
kemampuan individu dalam memusatkan perhatian. (Veenstra, 1995).
c. Pengetahuan dan pengalamanTreisman dan Gelade (Anderson, 1995) menjelaskan bahwa faktor
pengetahuan dan pengalaman turut berperan dalam usaha untuk memusatkan
perhatian. Individu akan memusatkan perhatian pada objek yang belum bisa
dikenali polanya sehingga pengetahuan dan pengalaman individu dapat
memudahkannya untuk berkonsentrasi.
4. Ciri-ciri anak dengan konsentrasi belajar yang baikCiri-ciri siswa yang dapat berkonsentrasi belajar berkaitan dengan perilaku
belajar yang meliputi perilaku kognitif, perilaku afektif, dan perilaku psikomotor.
Karena belajar merupakan aktivitas yang berbeda-beda pada berbagai bahan
pelajaran, maka perilaku konsentrasi belajar tidak sama pada perilaku belajar
tersebut. Engkoswara dalam Tabrani (1989:10) menjelaskan klasifikasi perilaku
belajar yang dapat digunakan untuk mengetahui ciri-ciri siswa yang dapat
berkonsentrasi belajar sebagai berikut.
a. Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah pengetahuan,informasi, dan masalah kecakapan intelektual. Pada perilaku kognitif ini,
siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai dengan: (1) kesiapan
pengetahuan yang dapat segera muncul bila diperlukan, (2) komprehensif
dalam penafsiran informasi, (3) mengaplikasikan pengetahuan yang
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
13/37
20
diperoleh, (4) mampu mengadakan analisis dan sintesis pengetahuan yang
diperoleh.
b. Perilaku afektif, yaitu perilaku yang berupa sikap dan apersepsi. Padaperilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai: (1)
adanya penerimaan, yaitu tingkat perhatian tertentu, (2) respon, yaitu
keinginan untuk mereaksi bahan yang diajarkan, (3) mengemukakan suatu
pandangan atau keputusan sebagai integrasi dari suatu keyakinan, ide dan
sikap seseorang.
c. Perilaku psikomotor. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasibelajar dapat ditengarai: (1) adanya gerakan anggota badan yang tepat atau
sesuai dengan petunjuk guru, (2) komunikasi non verbal seperti ekspresi
muka dan gerakan-gerakan yang penuh arti.
d. Perilaku berbahasa. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasibelajar dapat ditengarai adanya aktivitas berbahasa yang terkoordinasi dengan
baik dan benar.
Dari pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri siswa yang
dapat berkonsentrasi belajar tampak pada perhatiannya yang terfokus pada hal
yang diterangkan guru atau pelajaran yang sedang dipelajari.
5. Cara mengukur konsentrasi belajarBerikut adalah indikator atau alat mengukur konsentrasi dalam belajar
yang dikemukakan oleh Super dan Crities, yang dikutip oleh Kuntoro (1986)
dalam Rachman (2010) bahwaccara untuk mengukur konsentrasi belajar adalah
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
14/37
21
sebagai berikut :
a. Memperhatikan setiap materi pelajaran yang disampai kan gurub. Dapat merespon dan memahami setiap materi pelajaran yang diberikanc. Selalu bersikap aktif dengan bertanya dan memberikan argumentasi mengenai
materi pelajaran yang disampaikan guru
d. Menjawab dengan baik dan benar setiap pertanyaan yang diberikan gurue. Kondisi kelas tenang dan tidak gaduh saat menerima materi pelajaran
Untuk mengukur tingkat konsentrasi belajar siswa, yang terpenting adalah
mengetahui seberapa jauh individu tersebut menerima, menolak atau menghindari
setiap pelaksanaan pembelajaran yang menjadi kecenderungannya.
C. Konsep Dasar Matematika1. Definisi Matematika
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
tekhnologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang tekhnologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di
bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.
Untuk menguasai dan mencipta tekhnologi di masa depan diperlukan penguasaan
matematika yang kuat sejak dini (Risti, 2011)
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik
mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan
bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
15/37
22
kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk
bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif.
2. Tujuan Pembelajaran MatematikaMata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep danmengaplikasikan konsep algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasimatematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh
d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau medialain untuk memperjelas keadaan atau masalah
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitumemiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minta dalam mempelajari
matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasara. Kelas III, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
16/37
23
Bilangan 1.1 Menentukan letak bilangan pada
garis bilangan
1. Melakukan operasi hitung bilangansampai tiga angka
1.2 Melakukan penjumlahan danpengurangan tiga angka
1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya
bilangan tiga angka dan pembagian
bilangan tiga angka
1.4 Melakukan operasi hitung
campuran
1.5 Memecahkan masalah perhitungan
termasuk yang berkaitan dengan uang
b. Kelas III, Semester 2Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Bilangan 2.1 Mengenal pecahan sederhana
2.Memahami pecahan sederhana dan
penggunaannya dalam pemecahan
masalah
2.2 Membandingkan pecahan
sederhana
2.3 Memecahkan masalah yang
berkaitan dengan pecahan sederhana
4. Gangguan belajar matematika pada anakMenurut Wood (2005), masalah dapat timbul dala wujud kesulitan
membedakan angka, simbol-simbol, serta bangun ruang (kemampuan persepsi
visual yang buruk), tidak sanggup mengingat dalil-dalil matematis (ingatan yang
buruk), menulis angka yang tidak terbaca atau dalam ukuran kecil (kelemahan
fungsi motorik), dan tidak memahami makna simbol matematis (pemahaman yang
lemah terhadap istilah istilah matematis). Bentuk kelemahan lainnya meliputi
lemahnya kemampuan berpikir abstrak (memecahkan soal soal dan melakukan
perbandingan) serta metakognisi (mengidentifikasi serta memanfaatkan algoritma
dalam memecahkan soal-soal matematika).
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
17/37
24
C. Konsep Dasar Brain Gymatau Senam otak1. Anatomi dan Fungsi dari Otaka. Otak
Otak merupakan bagian yang paling mengagumkan dari manusia, dimana
hampir 98% berisikan jaringan saraf tubuh atau bekisar 10 miliar neuron yang
menjadi kompleks secara kesatuan fungsional (Guyton & Hall,2007).
b. SerebrumTerdiri dari dua hemisfer yaitu substansia grisea terdapat pada bagian luar
dinding serebrum dan substansia alba menutupi dinding serebrum bagian dalam
Sebagian besar hemisfer serebri (teten sefalon) berisi jaringan sistem saraf pusat
(ssp). Area inilah yang mengontrol fungsi motorik tertinggi, yaitu terhadap fungsi
individu dan intelegensia.
Lobus serebrum antara lain lobus frontal yang terletak pada fossa anterior.
Area ini mengontrol perilaku individu, membuat keputusan, kepribadian dan
menahan diri. Lobus parietal (lobus sensori), area ini menginterprestasikan
sensasi, sensasi rasa yang tidak berpengaruh adalah bau. Lobus parietal mengatur
individu maupun mengetahui posisi dan letak bagian tubuhnya.
Lobus temporal berfungsi mengintegrasikan sensasi kecap, bau dan
pendengaran, memori jangka pendek sangat berhubungan dengan daerah ini.
Lobus aksipital terletak pada lobus posterior hemisfer serebri. Bagian ini
bertanggung jawab mengintepretasikan penglihatan.
c. Dien sefalon
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
18/37
25
Fosa bagian tengah atau dien sefalon berisi talamus, hipotalamus dan
kelenjar hipofisis.
1) Talamus berada pada salah satu sisi pada sepertiga ventrikel dan aktifitasprimernya sebagai pusat penyambung sensasi bau yang diterima semua impus
memori, sensasi dan nyeri melalui bagian ini.
2) Hipotalamus berfungsi mengontrol dan mengatur sistem syaraf autonom.Mempertahankan keseimbangan cairan, mempertahankan pengaturan suhu
tubuh melalui peningkatan vasokontruksi atau vasodilatasi dan
mempengaruhi sekresi hormonal dengan kelenjar hipofisis, sebagai pusat
lapar, mengontrol berat badan, mengatur tidur, tekanan darah, perilaku agresif
dan seksual dan respon emosional (malu, marah, depresi, panik dan takut).
3) Kelenjar hipofisisHipofisis lobus anterior memproduksi hormon pertumbuhan, hormon
adrenakortikatropil (Acth), prolaktin, hormon perangsang tiroid (TSH),
Hormon folikel (FSH) dan luteinizing hormon (LH). Lobus posterior berisi
hormon antidiuretik (ADH) yang mengatur sekresi dan retensi cairan pada
ginjal.
d. Batang otakTerdiri dari otak tengah, pons dan medulla oblongata, otak tengah
menghubungkan pons dan serebelum dengan hemisfer serebelum. Bagian ini
berisi jalur sensorik dan motorik dan sebagai pusat refleks pendengaran dan
penglihatan. Pons terletak di depan serebelum antara otak tengah dan medulla dan
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
19/37
26
merupakan jembatan antara bagian serebelum, dan juga antara medulla dan
serebelum.
e. Sistem LimbikSistem Limbik merupakan suatu konsep fungsional dan terdiri dari girus
singuli, girus hipokampus, dan hipokampus. Fungsi utama dari sistem limbik
berkaitan dengan pengalaman dan ekspresi alam perasaan, perasaan dan emosi,
terutama reaksi marah, takut, dan emosi yang berhubungan dengan perilaku
seksual.Sistem limbik turut berrperan dalam ingatan, karena lesi pada hipokampus
dapat mengakibatkan hilangnya ingatan baru.
f. SerebelumTerletak pada fossa posterior dan terpisah dari hemisfer serebral, lipatan
durameter nentorium serebelum. Serebelum mempunyai dua aksi yaitu
merangsang dan menghambat dan tanggung jawab yang luas terhadap koordinasi
dan getaran halus. Ditambah mengontrol getaran yang benar, keseimbangan,
posisi dan mengintegrasikan input sensorik.
g. Korteks SerebriBagian fungsional kortteks serebri terdiri dari satu lapisan tipis neuron
dengan tebal 2 sampai 5 mm, yang menutupi permukaan semua lipatan serebrum
dan mengandung 100 biliun neuron.
Menurut Guyton & Hall (2007) terdapat beberapa fungsi daerah korteks
spesifik tertentu antara lain sebagai berikut :
1) Daerah Asosiasi Sensoris.
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
20/37
27
Fungsi umum daerah asosiasi sensoris adalah untuk mengadakan
interpretasi tingkat tinggi dari pengalaman sensoris. Kerusakan daerah asosiasi
sensoris kemampuan otak untuk menganalisis berbagai sifat pengalaman sensoris.
2) Fungsi Penafsiran Lobus Temporalis Superior (Daerah WERNICKE)Daerah asosiasi somatik, visual, dan auditorius disebut dengandaerah
penafsiran semuanya bertemu dalam bagian posterior lobus temporalis superior
dan didalam bagian anterior girus angularis, tempat lobus temporalis, parietalis,
dan oksipitalis.
Tempat pertemuan daerah penafsiran sensoris ini sangat berkembang
dalam sisi otak dominan. Sembilan dari sepuluh orang hemisfer kiri merupakan
yang dominan karena pada saat lahir sering area Wernickeotak dari hemisfer kiri
lebih besar 50 persen daripada yang kanan.
Bila area Wernicke dihemisfer dominan rusak, maka normalnya seseorang
akan kehilangan hampir semua fungsi intelektual yang berhubungan dengan
bahasa atau simbolisasi seperti kesanggupan membaca, kesanggupan melakukan
kerja secara matematis serta kesanggupan untuk memikirkan problema logis,
tetapi kesanggupan penafsiran menggunakan region girus angularis dan lobus
temporalis hemisfer sisi berlawanan tetap dipertahankan.
3) Daerah PrefrontalDaerah prefrontal merupakan bagian lobus frontalis yang terletak anterior
terhadap daerah motorik.Daerah ini dianggap sebagai tempat intelek manusia
lebih tinggi.Efek kerusakan pada daerah ini akan sangat mudah dialihkan
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
21/37
28
pikirannya dan tidak mempunyai kemampuan untuk mengikuti pikiran jangka
panjang dan rumit.
2. Definisi Brain gymatau Senam OtakBrain gym adalah serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan dan
digunakan oleh para murid di Educational Kinesiology Foundation, USA untuk
meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan
otak. Gerakan - gerakan ini membuat segala macam pelajaran lebih mudah, dan
terutama sangat bermanfaat bagi kemampuan akademis. Educational Kinesiology
adalah suatu sistem yang memberdayakan semua orang yang belajar, tanpa batas
umur, dengan menggunakan aktivitas gerakan-gerakan untuk menarik keluar
seluruh potensi seseorang (Dennison, 2008).
Gerakan-gerakan brain gymatau senam otak adalah suatu sentuhan yang
bisa merangsang kerja dan berfungsinya otak secara optimal. Yaitu lebih
mengaktifkan kemampuan otak kanan dan kiri, sehingga kerjasama antara belahan
otak kanan dan kiri bisa terjalin. Brain gym dapat digunakan untuk membantu
pelajar untuk lebih siap menerima pelajaran, memperbaiki rentang konsentrasi,
meningkatkan fokus, memperbaiki kemampuan berkomunikasi, mengendalikan
emosi, mengembangkan kemampuan matematika, dll. Itu sebabnya, latihan ini
cocok untuk siswa terutama dalam menunjang belajarnya di sekolah. Brain gym
juga sangat praktis, karena bisa dilakukan di mana saja, kapan saja oleh siapa saja.
Porsi latihan yang tepat adalah sekitar 10-15 menit, sebanyak 2-3 kali dalam
sehari.
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
22/37
29
Kata Educational berasal dari kata Latin educare, yang berarti menarik
keluar. Kinesiology dikutip dari bahasa Yunani kinesis, berarti gerakan dan
merupakan pelajaran gerakan tubuh manusia. Edu-K adalah suatu sistem yang
memberdayakan semua orang yang belajar, tanpa batas umur, dengan
menggunakan aktivitas gerakan-gerakan untuk menarik keluar sebuah potensi
seseorang. Konsep daribrain gymadalah:
1) Belajar merupakan kegiatan alami dan menyenangkan dan terus terjadi
sepanjang hidup seseorang
2) Kesulitan belajar adalah ketidakmampuan mengatasi stres dan keraguan
dalam menghadapi suatu tugas baru
3) Kita semua mengalami kesulitan belajar selama kita telah belajar untuk tidak
bergerak. Jadi brain gymadalah suatu usaha alternatif alami yang sehat untuk
mengahadapi ketegangan dan tantangan pada diri sendiri dan orang lain
(Dennison, 200:3).
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa brain gymadalah latihan
gerak tubuh secara sederhana dan menyenangkan yang melibatkan beberapa titik
yang berkaitan langsung dengan saraf-saraf otak, berfungsi untuk membantu
pelajar untuk lebih siap menerima pelajaran, memperbaiki rentang konsentrasi,
meningkatkan fokus dan daya ingat, memperbaiki kemampuan berkomunikasi,
mengendalikan emosi, meningkatkan keterampilan matematika siswa,
membangun harga diri. Dilakukan untuk memudahkan dan membantu kegiatan
belajar, hambatan-hambatan berpikir, mengurangi stres rasa kebersamaan dan lain
sebagainya.
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
23/37
30
3. Mekanisme Kerja Brain GymDennison (2008: 1) mengatakan bahwa otak dibagi ke dalam 3 (tiga)
fungsi yakni, dimensi lateralis (otak kiri-kanan), dimensi pemfokusan (otak
depan-belakang), serta dimensi pemusatan (otak atas-bawah). Masing-masing
dimensi memiliki tugas tertentu, sehingga gerakan senam yang harus dilakukan
bervariasi, diantaranya:
a. Dimensi LateralitasTubuh manusia dibagi dalam sisi kiri dan sisi kanan. Sifat ini
memungkinkan dominasi salah satu sisi misalnya menulis dengan tangan kanan
atau kiri, dan juga untuk integrasi ke dua sisi tubuh (bilateral integration), yaitu
untuk menyeberangi garis tengah tubuh untuk bekerja di bidang tengah.
Ketidakmampuan untuk menyebrangi garis tengah mengakibatkan apa
yang disebut ketidakmampuan belajar (learning disabled) Seperti sulit menulis
dan cenderung menulis huruf terbalik dan sulit membaca (disleksia). Beberapa
gerakan untuk dimensi ini adalah 8 tidur, gajah dan sebagainya.
b. Dimensi PemfokusanPemfokusan adalah kemampuan menyeberangi garis tengah partisipasi
yang memisahkan bagian belakang dan depan tubuh, dan juga bagian belakang
(occipital) dan depan otak (frontal lobe). Garis tengah partisipasi adalah garis
bayangan vertikal di tengah tubuh (dilihat dari samping): tergantung partisipasi
batin pada suatu kegiatan apakah seorang berada di depan atau di belakang garis
tersebut. Informasi diterima oleh otak bagian belakang (batang otak atau
brainsterm) yang merekam semua pengalaman, lalu informasi diproses dan
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
24/37
31
diteruskan ke otak bagian depan untuk diekspresikan sesuai tuntutan dan
keinginannya.
Ketidaklengkapan perkembangan refleks menghasilkan ketidakmampuan
untuk secara mudah mengekspresikan diri sendiri dan ikut aktif dalam proses
belajar. Murid yang mengalami fokus kurang (underfokused) disebut kurang
perhatian, kurang pengertian, terlambat bicara, atau hiperaktif. Sementara,
sebagian lain adalah anak yang terlalu mengalami fokus lebih (overfokused) dan
berusaha terlalu keras. Contoh gerakan untuk dimensi ini adalah burung hantu.
c. Dimensi PemusatanPemusatan adalah kemampuan untuk menyeberangi garis pisah antara
bagian atas dan bawah tubuh dan mengaitkan fungsi dari bagian dan bawah otak,
bagian tengah sistem limbis (midbrain) yang berhubungan dengan informasi
emosional serta otak besar (cerebrum) untuk berpikir abstrak, apa yang dipelajari
benar-benar harus dapat dihubungkan dengan perasaan dan memberi arti.
Ketidakmampuan untuk mempertahankan pemusatan ditandai oleh ketakutan yang
tak beralasan, cenderung bereaksi berjuang atau melarikan diri, atau
ketidakmampuan untuk merasakan atau menyatakan emosi. Gerakan yang
memuat sistem badan menjadi rileks dan membantu menyiapkan murid untuk
mengolah informasi tanpa pengaruh emosi negatif disebut pemusatan atau
bertumpu pada dasar yang kokoh. Contoh gerakan untuk dimensi ini adalah
tombol bumi, tombol keseimbangan, tombol angkasa, pasang telinga, titik positif
dan lain-lain.
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
25/37
32
Setelah seseorang belajar bagaimana mengkoordinasikan gerakan mata,
tangan dan tubuh mereka, maka dapat disebut kegiatan brain gymsudah mencapai
tujuannya, dan integrasi menjadi pilhan otomatis. Sebagian orang akan mengakui
bahwa brain gymsangat membantu dalam waktu singkat untuk mencapai perilaku
tertentu. Kebanyakan murid secara sadar memilih untuk melakukan gerakan-
gerakan tersebut secara teratur selama beberapa minggu dan bulan guna
membantu memperkuat sesuatu yang baru dipelajari. Banyak murid akan kembali
menggunakan gerakan brain gymyang mereka senangi bila stress atau tantangan
muncul di dalam hidup mereka (Dennison, 2004:3)
D. Waktu yang Dibutuhkan dalam Brain gymBrain gymadalah serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan dan di
gunakan oleh para murid di Educational Kinesiology Foundation, California,
USA untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan menggunakan
keseluruhan otak. Brain gym juga sangat praktis, karena bisa dilakukan dimana
saja, kapan saja oleh siapa saja termasuk bayi. Porsi latihan yang tepat adalah
sekitar 10-15 menit, sebanyak 2-3 kali dalam sehari.
Menurut Tobing (2008) gerakan-gerakan brain gymharus diulang sesering
mungkin dalam waktu tertentu untuk mendapatkan hasil yang baik.
Bila melakukan brain gymuntuk kemampuan tertentu, sering dapat langsung
memperbaiki perilaku atau prestasi. Sebagian orang akan mengakui bahwa
braingym sangat membantu dalam waktu singkat untuk mencapai perilaku
tertentu. Kebanyakan murid secara teratur selama beberapa minggu atau bulan
guna membantu memperkuat sesuatu yang baru dipelajari. Banyak murid akan
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
26/37
33
kembali menggunakan gerakan-gerakan rutin brain gymyang mereka senangi bila
stres atau tantangan muncul di dalam hidup mereka (Dennison, 2008:3).
E. Batasan Usia dalam Brain GymBrain gym adalah program pelatihan otak yang dikembangkan oleh Paul E.
Dennison dan gail E. Dennison sejak tahun 1970. Program ini awalnya dirancang
untuk mengatasi gangguan belajar pada anak-anak dan orang dewasa. Dasar
pemikiran brain gymadalah belajar merupakan kegiatan alami dan menyenangkan
dan terus terjadi sepanjang hidup seseorang, kesulitan belajar adalah
ketidakmampuan mengatasi stres dan keraguan dalam menghadapi suatu tugas
baru dan kita semua mengalami kesulitan belajar selama kita telah belajar untuk
tidak bergerak.
Brain gym dapat dilakukan oleh orang lanjut usia (lansia). Pada umumnya,
lansia mengalami penurunan kemampuan otak dan tubuh. Penurunan inilah yang
membuat lansia mudah sakit, tidak kreatif, tidak bisa bekerja lagi dan mundurnya
fungsi intelektual berupa mudah lupa atau sampai pada kemunduran yang ditandai
dengan kepikunan. Meski demikian penurunan ini bisa diperbaiki dengan brain
gym. Karena brain gymtidak saja akan memperlancar aliran darah dan oksigen ke
otak, tetapi juga gerakan-gerakan yang bisa merangsang kerja dan berfungsinya
otak secara optimal. Yaitu lebih mengaktifkan kemampuan otak kanan dan kiri,
sehingga kerjasama antara belahan otak kanan dan kiri bisa terjalin. Dengan
melakukan brain gymkualitas hidup lansia pun akan semakin meningkat.
Brain gym tidak saja berguna untuk lansia, tetapi juga segala umur.
Bahkan, brain gym juga merangsang pertumbuhan bayi dan menenangkan anak
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
27/37
34
hiperaktif. Karena brain gym merupakan latihan yang serangkai dari gerakan
tubuh dinamis, yang memungkinkan didapatkannya keseimbangan aktivitas kedua
belahan otak secara bersama-sama (Ag masykur & Fathani, 2008:124).
Menurut Oriza, dalam (Kiki, 2006) pada usia pra sekolah (3- 5 th), brain
gym sudah dapat diterapkan, karena pada usia tersebut anak sudah dapat dilatih
untuk melakukan gerakan-gerakan brain gym yang pada dasarnya mudah dan
menyenangkan. Brain gym ini memang sangat tepat untuk diterapkan di masa
sekolah. Proses pembelajran yang selama ini ada di sekolah biasanya dilakukan
dengan cara mematri, memaksa, sehingga akibatnya otak menjadi kurang
terintegrasi dengan baik. Melalui brain gym, pelajar dapat lebih siap untuk
menerima materi pelajaran baru, meningkatkan kemampuan matematika,
konsentrasi, meningkatkan kemampuan berkomunikasi serta mengendalikan
emosi.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa gerakan-gerakan brain
gymdapat meningkatkan kemampuan belajar dengan menggunakan keseluruhan
otak dan bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa batas umur.
F. Aturan dalam Brain gymMenurut Dennison (2008) dalam melakukan gerakan brain gymtentu saja
tidak seorang pun dipaksa untuk melakukan gerakan yang dirasakan kurang wajar
atau kurang menyenangkan. Setiap pelajar sebaiknya melakukan gerakan sebatas
kemampuannya, didorong, tapi jangan dipaksa.
Menurut Ag Masykur & Fathani (2008:132) sebelum siswa mulai belajar
apa pun atau orang dewasa sebelum memulai brain gym, ia harus menjalani
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
28/37
35
PACE, PACE adalah empat keadaan yang diperlukan, untuk dapat belajar dan
berpikir dengan menggunakan seluruh otak. PACE merupakan singkatan dari
Positif, Aktif, Clear (jelas) dan Energetis. Untuk menjalankan PACE ini, harus
memulainya dengan energetis(minum air), clear (melakukan pijat saklar otak),
aktif (melakukan gerakan silang), positif (melakukan kiat rileks) dan dilanjutkan
dengan gerakan-gerakan senam yang lain :
a. Minum Air (Drinking Water)Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak, yaitu 0,3-0,4 liter per
berat 10 kg Berat badan (BB) sehari, kalau siswa sedang belajar atau seseorang
sedang melakukan aktivitas pikir. Air mempunyai banyak fungsi dalam badan
untuk menunjang belajar anak dan orang dewasa. Diantaranya : darah lebih
banyak menerima zat asam yang diperlukan untuk belajar, melepaskan protein
untuk belajar hal baru, melarutkan garam yang mengoptimalkan fungsi energi
listrik tubuh untuk membawa informasi ke otak, serta mengaktifkan sistem limpa.
Limpa berfungsi untuk mengangkut zat-zat gizi, hormon dan sebagai saluran
pembuangan.
b. Memijat Saklar Otak (Brain Buttons)Cara melakukan gerakan ini, adalah
1) Letakkan satu tangan di atas pusar, dengan ibu jari dan jari-jari tanganyang lain.
2) Raba kedua lekukan di antara rusuk tepat di bawah tulang selangka dankira-kira 2-3 cm kiri-kanan dari tulang dada.
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
29/37
36
3) Pijat daerah ini selama 30 detik sampai 1 menit, sambil melirik mata darikiri ke kanan dan sebaliknya
Pijatan ini memiliki beberapa manfaat, yakni mengkoordinasi kedua
belahan otak, mengaktifkan untuk mengirim pesan dari bagian otak kanan ke sisi
kiri tubuh dan sebaliknya, meningkatkan penerimaan oksigen, stimulasi arteri
karotis untuk meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan aliran energi
elektromagnetik. Meningkatkan kemampuan akademik dalam hal menyeberang
garis tengah visual untuk membaca dan untuk visual tubuh, koreksi terbaliknya
huruf dan angka, memadukan konsonan dan tetap di baris ketika membaca. Dapat
menyeimbangkan tubuh kiri- kanan, tingkat energi lebih baik, memperbaiki kerja
sama kedua mata, bisa meringankan stres visual, juling atau pandangan yang terus
menerus, serta membuat otot tengkuk dan bahu lebih rileks, meringankan
kelancaran aliran darah (zat asam) ke otak dan meningkatkan keseimbangan
badan.
c. Gerakan Silang (Cross Crawl)Dalam latihan silang ini, pelajar menggerakan secara bergantian pasangan
kaki dan tangan yang berlawanan, seperti pada gerak jalan di tempat. Gerak silang
mengaktifkan hubungan kedua sisi otak dan merupakan gerakan pemanasan untuk
semua keterampilan yang memerlukan penyeberangan garis tengah bagian lateral
tubuh. Lakukan latihan beberapa kali dalam sehari 2-3 menit. Mulailah dengan
gerakan pelan, agar dapat diperhatikan bagian tubuh mana yang bergerak dan
tidak bergerak.
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
30/37
37
Gerakan silang ,mengaktifkan otak untuk menyeberangi garis tengah
penglihatan/ pendengaran/kinestetik/ perabaan/ sentuhan, gerakan mata dari kiri
ke kanan, dan meningkatkan kebersamaan penglihatan kadua mata (binokular)
(Dennison, 2004:7).
G. Macam-Macam Gerakan Brain GymGerakan-gerakan brain gym meliputi gerakan menyeberangi garis tengah
(the midline movements), gerakan meregangkan otot (lengthening aktivities),dan
gerakan meningkatkan energi dan sikap penguatan (energy exercise and depening
attitudes). Gerakan-gerakan brain gym yang sederhana dan menyenangkan bisa
dilakukan pada saat bekerja atau bermain (Dennison, 2008). Gerakan braingym
untuk mengembangkan kemampuan kognitif matematika antara lain:
a. Putaran Leher (Neck Rolls)Sambil bernafas dalam-dalam, dan kedua bahu relaks, tundukkan kepala
agar dagu bersentuhan dengan dada. Pejamkan mata sambil perlahan-lahan dan
dengan lembut putar-putar kepala dari satu sisi ke sisi yang lain. Kalau ada bagian
yang tegang, relakskan kepala sambil membuat lingkaran-lingkaran kecil dengan
hidung dan bernafas dalam-dalam. Lakukan tiga kali gerakan lengkap dari satu
sisi ke sisi lain atau lebih.
Gerakan ini bermanfaat untuk: mengaktifkan otak untuk penglihatan
dengan dua mata secara bersamaan (binokuler), kemampuan membaca dan
menulis pada bidang tengah, pemusatan (centering), pasang kuda-kuda
(grounding) dan sistem saraf pusat lebih rileks. Meningkatkan kemampuan
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
31/37
38
akademik, dalam hal membaca dengan suara, membaca dalam hati, kemampuan
belajar sendiri, bicara dan berbahasa serta memperlancar pernafasan.
b. Burung Hantu ( The Owl)Gerakan ini bisa melepaskan ketegangan tengkuk dan bahu yang timbul
karena stres, khususnya ketika mengangkat buku berat atau ketika
mengkoordinasikan dengan mata untuk membaca atau kemampuan melihat dekat
lainnya. Lebih dari itu, gerakan burung hantu melepaskan ketegangan akibat sub-
vokalisasi selama membaca. Gerakan burung hantu juga memperpanjang otot
tengkuk dan bahu, dengan mengatur kembali jangkauan gerakannya dan
peredaran darah ke otak untuk meningkatkan kemampuan fokus, perhatian dan
ingatan.
Gerakan burung hantu berfungsi mengaktifkan otak untuk menyeberangi
garis tengah pendengaran (perhatian pendengaran, persepsi dan ingatan),
mendengarkan suara sendiri, ingatan jangka pendek dan panjang, bicara dalam
hati dan kemampuan berfikir, konsentrasi, gerakan sekadik mata yang cukup, dan
integrasi penglihatan dan pendengaran dengan gerakan keseluruhan tubuh
(Dennison, 2004:31).
c.
Luncuran Gravitasi (the Gravity Glider)
Duduk dengan nyaman di kursi, silangkan pergelangan kaki dan sedikit
bengkokan lutut. Buang nafas perlahan-lahan saat membungkukan badan ke
depan, dengan kepala di arahkan ke bawah. Jangkau sejauh mungkin tanpa
memaksa diri. Tarik nafas sambil menegakkan badan, akhirnya kepala kembali
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
32/37
39
tagak. Lanjutkan gerakan ini selama tiga pernafasan lengkap atau lebih, kemudian
ganti letak kaki yang disilangkan dan ulangi proses tadi.
Gerakan ini bermafaat untuk: mengaktifkan otak untuk rasa keseimbangan
dan koordinasi, centering dan grounding, meningkatkan perhatian penglihatan
(integrasi otak belakang-depan), pernafasan lebih dalam dan energi meningkat.
Meningkatkan kemampuan akademik untuk pemahaman waktu membaca, serta
pemikiran abstrak mengenai pokok tertentu. Menumbuhkan keyakinan dan
percaya diri, stabilitas, ekspresi diri yang pas, tubuh atas dan bawah bergerak
sebagai satu kesatuan serta sikap tubuh relaks meski duduk lama.
H. Manfaat Braingym atau Senam OtakBeberapa aplikasi manfaat dari braingym atau senam otak (as,adi
Muhammad 2011 ) yaitu :
a. Mengembangkan Kecakapan MembacaUntuk mengembangkan kecakapan membaca, hendaknya di dukung
dengan kemampuan menggerakkan kedua mata secara harmonis dari kiri ke
kanan. Gerakan yang dapat dilakukan, seperti 8 tidur, burung hantu, dan gerakan
silang atau saklar otak.
b. Mengembangkan Kemampuan MatematikaKeterampilan matematika dapat ditingkatkan dengan meningkatkan
kemampuan bekerja dalam media yang multidimensi dan multiarah. Ketrampilan
matematika lebih mudah diterima murid yang memiliki pengertian ruang, massa,
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
33/37
40
jumlah dan perhubungan. Gerakan yang dapat dilakukan adalah burung hantu,
putaran kepala, luncuran gravitasi.
c. Mengembangkan Kecerdasan MenulisKeterampilan membaca dan menulis berkembang bersama dan saling
mempengaruhi. Untuk mengembangkan keterampilan menulis yang perlu
dikembangkan adalah kemampuan motorik halus, seperti konsentrasi, memahami
dan membedakan. Gerakan yang dapat dilakukan adalah 8 tidur, menguap
berenergi atau pompa betis.
d. Meningkatkan Konsentrasi saat ulangan atau UjianUntuk menghilangkan perasaan gugup, cemas dan bingung sehingga
informasi yang telah dipelajari atau disimpan di otak pada pusat ingatan jangka
panjang dapat dipergunakan. Gerakan yang dapat dilakukan seperti, pasang
telinga dan saklar otak.
e. Mengaktifkan Otak pada Tiga DimensiSenam otak dapat mengaktifkan otak pada tiga dimensi, yakni literalitas-
komunikasi, pemfokusan-pemahaman, pemusatan-pengaturan.
f. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa dan Daya ingat.g.
Mengembangkan Koordinai seluruh Tubuh.
h. Meningkatkan Ketajaman Pendengaran.i. Sebagai terapi Gangguan pada Anak.
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
34/37
41
10. Tujuan Brain Gymatau Senam Otak.Denisson (2009) mengatakan bahwa kegiatan senam otak dibuat untuk
menstimulasi dimensi lateralis, meringankan dimensi pemfokusan serta
merelaksasikan dan dimensi pemusatan.
Menurut Kusumoputro & Sidiarto (2006) senam otak atau gerak latih otak
dapat meningkatkan kemampuan kognitif (kewaspadaan, pemusatan, perhatian,
daya ingat dan fungsi eksekutif).
Berdasarkan paparan di atas, penulis menyimpulkan bahwa brain gym
merupakan senam yang dapat memberikan banyak manfaat untuk menstimulasi
otak kita. Gerakan-gerakan brain gym yang di rancang dengan sederhana dan
menyenangkan dapat diterapkan kepada semua orang yang belajar, tanpa batas
umur, dengan menggunakan aktivitas gerakan-gerakan untuk menarik keluar
seluruh potensi seseorang untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan
akademik. Beberapa gerakan brain gymdirancang khusus untuk membantu dalam
mengaktifkan otak dalam meningkatkan keterampilan dan kemampuan akademik
yang kita inginkan dalam waktu singkat.
D. Pengaruh Brain Gym atau Senam Otak Terhadap Konsentrasi Belajar
Matematika Anak Usia Sekolah
Membangun stimulus pada anak, selain makanan, pengasuhan dan
penyediaan lingkungan yang kaya stimulus tanpa adanya stimulasi yang baik,
maka perkambangan intelegensi, baik intelektual maupun emosional tidak akan
berkembang maksimal. Hasil puncak stimulasi lingkungan yang optimal terjadi
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
35/37
42
ketika anak berumur 6 tahun, maka dari itu orang tua harus bisa memanfaatkan
sebaik mungkin dan memberikan stimulasi seoptimal mungkin.
Brain gym merupakan serangkaian latihan yang berbasis gerakan tubuh
sederhana. Gerakan-gerakan yang ada di dalamnya memang sengaja di buat
demikian untuk merangsang otak. Dalam dimensi Lateralis, yang mendapat
rangsangan adalah otak kiri dan kanan, sedangkan dalam dimensi pemfokusan,
gerakan senam otak pun berupaya meringankan atau merileksasi otak belakang
dan bagian otak depan. Sementara itu, pada dimensi pemusatan, gerakan senam
otak juga merangsang sistem yang terkait dengan perasaan/ emosional, yakni otak
tengah(sistem limbik) dan otak besar.
Berbagai kemampuan kognitif juga berada di berbagai lobus secara khusus
seperti perhatian atau konsentrasi berada di lobus frontalis (di bagian dahi)
terutama bagian otak sisi kanan, pusat berbahasa di lobus frontalis dan temporalis
terutama bagian otak sisi kiri, pusat visuspasial (persepsi dan orientasi) di lobus
parietal (di bagian atas otak) terutama bagian otak sisi kanan, pusat daya ingat di
lobus temporalis (di bagian pelipis otak), untuk daya ingat visual (apa yang
dilihat) di belahan otak sisi kanan.
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
36/37
43
E. Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan:
: variabel di teliti : Variabel tidak diteliti
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Pengaruh Brain Gym atau senam otak terhadap
peningkatan konsentrasi belajar matematika anak usia sekolah
kelas 3 Sekolah Dasar Negeri 16 Denpasar
F. Hipotesis PenelitianHipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang telah
dirumuskan dengan rencana penelitian (Notoatmojo,2002). Hipotesis nol (H0)
adalah Hipotesis yang digunakan untuk pengukuran statistic dan interpretasi hasil
statistic. Hipotesis nol dapat sederhana atau kompleks dan bersifat sebab akibat.
Sedangkan hipotesis alternative (Ha/H1) adalah hipotesis penelitian. Hipotesis ini
menyatakan adanya hubungan, pengaruh, dan perbedaan antara dua variable atau
Faktor yang mempengaruhikonsentrasi belajar
1. Usia2. Fisik3. Pengetahuan4. Pengalaman
Tumbuh Kembang Anak Usia
Sekolah
Motorik HalusMotorik Kasar Kognitif Bahasa
Stimulasi : Braingym
Konsentrasi Belajar
Prestasi Belajar
-
7/22/2019 Bab II Baru Konsentrasi
37/37
44
lebih (Nursalam, 2008). Hipotesis alternatif dari penelitian ini adalah ada
pengaruh Brain gym terhadap konsentrasi belajar matematika anak usia sekolah
kelas 3 Sekolah Dasar Negeri 12 Sanur.