bab ii dan iii

143
BAB II PENGKAJIAN Dalam bab ini akan disajikan tentang tahapan proses pengkajian yang meliputi kumpulan data, dan identifikasi masalah. 2.1 Visi , Misi, Nilai Dan Motto a) Mewujudkan RS. Siti khotidjah sepanjang Terwujudnya rumah sakit siti khodijah sepanjang yang unggul, professional dan islami, berstandart internasional tahun 2017. b) Misi RS. Siti khotidjah sepanjang 1. Menjadi rumah sakit yang unggul dalam kawasan regional jawa timur 2. Memberikan pelayanan kesehatan yang professional dan paripurna 3. Memberikan pelayanan yang islami 4. Melaksanakan dakwah islamiah amar ma’ruf nahi munkar c) Nilai RS. Siti khotidjah sepanjang 1. Profesionalisme 2. Kemitraan dan kebersamaan 3. Amanah ( kejujuran ) d) Motto RS. Si khotidjah sepanjang Ikhlas dan ihsan dalam pelayanan

Upload: gkeruh

Post on 14-Sep-2015

283 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

manajemen

TRANSCRIPT

BAB IIPENGKAJIAN

Dalam bab ini akan disajikan tentang tahapan proses pengkajian yang meliputi kumpulan data, dan identifikasi masalah.2.1 Visi , Misi, Nilai Dan Mottoa) Mewujudkan RS. Siti khotidjah sepanjangTerwujudnya rumah sakit siti khodijah sepanjang yang unggul, professional dan islami, berstandart internasional tahun 2017.b) Misi RS. Siti khotidjah sepanjang1. Menjadi rumah sakit yang unggul dalam kawasan regional jawa timur2. Memberikan pelayanan kesehatan yang professional dan paripurna 3. Memberikan pelayanan yang islami 4. Melaksanakan dakwah islamiah amar maruf nahi munkarc) Nilai RS. Siti khotidjah sepanjang1. Profesionalisme2. Kemitraan dan kebersamaan3. Amanah ( kejujuran )d) Motto RS. Si khotidjah sepanjangIkhlas dan ihsan dalam pelayanan2.2 Tujuan RS Siti Khodijah1. Mencapai target strategi departemen rawat inap2. Mewujudkan pelayanan dengan kualitas pelayanan berstandart internasional dan terakreditasi3. Mengendalikan pembayaran di departemen rawat inap2.3 Tujuan Keperawatan Pav. Ismail1. 4Memberikan target keperawatan secara profesional pada anak dengan aman dan menyenangkan guna mengurangi dampak hospitalisasi.2.4 Pedoman dalam perawatan pasienBerdasarkan dari data Standart Operasional Keperawatan1. Mengutamakan kesehatan dan kepentingan pasien2. Ikhlas dan bangga mengembangkan tanggung jawab sebagai perawat anggota tim pelayanan kesehatan3. Berfikir sebelum dan selama ataupun sesudah melakukan tindakan profesional4. Mampu mengendalikan diri5. Patuh kepada peraturan atau ketentuan yang berlaku6. Tepat dalam pemberian obata. Tepat pasienb. Tepat obat (baca etika obat 2-3x)c. Tepat dosis, tepat cara, tepat waktud. Selalu waspada efek samping obat7. Memegang teguh rahasia jabatan8. Selalu melibatkan pasien dalam setiap tindakan9. Merawat pasien berdasarkan ilmu dan seni (kiat), perawat disertai senyum, sapa, salam, sopan10. Selalu menjaga kebersihan individu di lingkungan2.4 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 02 maret 03 maret 2015, meliputi ketenagaan , sarana dan prasarana, MAKP, sumber keuangan, dan pemasaran ( marketing).

1. Tenaga dan pasien ( M1- Man)Analisis ketenagaan perawat mencakup jumlah tenaga keperawatan dan non keperawatan, kelemahan dari paviliun ismail salah satunya adalah memiliki SOP sebanyak 2 item dan SAK sebanyak 2 bidang yang menjadi acuhan pelaksanaan asuhan keperawatan,tenaga S1 keperawatan 4 orang, tenaga D3 keperawatan sebanyak 7 orang, D3 kebidanan 2 orang

5a. Struktur Manajemen Paviliun Ismail Dengan Model Tim

KEPALA RUANGANDWI ERMA SANTISIFT PAGIURUSAN ADMINISTRASIKURNIA CATURURUSAN ASUHAN KEPERAWATAN ANITA CAHYANIURUSAN INVENTARISANEKA HIDAYATISIFT SORESIFT MALAMURUSAN LOGISTIKFAIS FAIDAHURUSAN PENGENDALIAN INFEKSINOR FATMAWATI

CIKholidah S.KEPTitik Kartini S.KEPFaiz Amd.keb

6

KARU

KATIM IKATIM II

PJ. SOREPJ. SORE

PJ.MALAMPJ.MALAM

PPPP

KLIENKLIEN

7

6

b. Tenaga keperawatanTabel 2.1 Tenaga keperawatan di paviliun ismail RS. Siti khotidhjah sepanjangNONAMAKUALIFIKASI PENDIDIKANTAHUN LULUSTANGGAL MULAI KERJASTATUSPELATIHANSEMINAR YANG DIIKUTI

TETAPKONTRAK

1Dwi Erma santiS1 Keperawatan200615 september 2006CVA,in house training PPI, managemen bangsal

2Kholidatul US1 Keperawatan200001 oktober 1993CVA,in house training PPI, SE

3Kurniati catur RD3 Keperawatan200001 september 2002DM,SE, in hous training PPI, resusitasi cairan , manag.bencana

4Anita CahyaniD3 Keperawatan200201 maret 2003In house training PPI. DM,SE

5Titik KartiniS1 Keperawatan200201 maret 2002In house training PPI, pelatihan akreditasi Surakarta, PPGD

6Aneka HidayatiD3 Keperawatan200101 april 2010In house training PPI

7Faiz faidahD3 Kebidanan200201 juni 2003In house training PPI, metode kanguru, SE

8Sri Rahayu ND3 Keperawatan2005801 juli 2011In house training PPI, metode kanguru, SE, manage bencana

9Hilsa hidayatiD3 Keperawatan200501 januari 2010PPGD

10Ummi MD3 Keperawatan200501 juli 2011In house training PPI, metode kanguru

11Ike megaS1 keperawatan201201 februari 2014Managemen bencana

12Anis mardayantiD3 keperawatan19991993PPGD

13Noor fatmawatiD3 kebidanan20042004In house training PPI, metode kanguru, CVA

9Dari data di atas Titik Kartini mengikuti pelatihan ICU selama 3 bulan dari Februari-Mei sehingga total ketenagaan menjadi 12 orang c. Tenaga non keperawatan Tenaga non keperawatan sudah disentralkan dan tidak menetapPengaturan ketenagaanJumlah tenaga yang diperlukan tergantung dari jumlah klien dan tingkat ketergantungannya. Klasifikasi tingkat ketergantungan klien dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :1. Perawat minimal (minimal care).2. Perawat sebagian (partial care).3. Perawat maksimal (total care).Untuk menentukan tingkat ketergantungan pasien kelompok menggunakan klasifikasi dan kriteria tingkat ketergantungan pasien berdasarkan orem, yaitu teori self care defisit, perhitungan tenaga yang dibutuhkan kelompok menggunakan perhitungan tenaga menurut Ratna Situorus, 2002. Berikut dibawah ini merupakan tingkat ketergantungan klien (berdasarkan teori D.Orem: self care Defisit)1) MINIMAL CARE1. Pasien bisa mandiri atau hampir tidak memerlukan bantuana. Mampu naik turun tempat tidurb. Mampu ambulasi dan berjalan sendiric. Mampu makan dan minum sendirid. Mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri)e. Mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan2. Satatus psikologi stabil3. Pasien dirawat untuk prosedur diagnostic4. Operasi ringan2) PARTIAL CARE1. Pasien memerlukan bantuan perawat sebagiana. Membutuhkan bantuan satu orang untuk naik turun tempat tidurb. Membutuhkan bantuan dalam menyidiakan makananc. Membutuhkan bantuan untuk makan (disuap)d. Membutuhkan bantuan untuk membersihkan mulut e. Membutuhkan bantuan untuk ambulansi atau berjalanf. 10Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandang. Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK tempat tidur atau kamar mandi2. Post operasi minor (24 jam)3. Melewati fase akut dari post mayor4. Fase awal dari penyembuhan5. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam6. Gangguan emosional ringan

3) TOTAL CARE1. Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu perawatan yang lebih lama :a. Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke kereta dorong atau kursi rodab. Membutuhkan latian pasifc. Membutuhkan nutrisi dan cairan dipenuhi melalui terapi intra vena (infus) atau NGT tube (sonde)d. Membutuhkan bantuan dan berdandane. Dimandikan perawatf. Dalam keadaan inkontinensia menggunakan kateter2. 24 jam post mayor3. Pasien tidak sadar4. Keadaan pasien tidak sadar5. Observasi TTV setiap < dari satu jam 6. Perawatan luka bakar7. Perawatan kolostomi menggunakan alat bantuan pernafasan (respirator)8. Menggunakan WSD9. Irigasi kandung kemih secara terus menerus10. Menggunakan alat traksi (skeletal traksi)11. Fraktur atau pasca operasi tulang belakang atau leher12. 11Gangguan emosional berat, bingung dan disorientasi

TINGKAT KETERGANTUNGAN PASIEN DAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT:a. Tingkat Ketergantungan pasien dan kebutuhan tenaga keperawatan secara keseluruhan di paviliun Ismail RS. Siti Khodijah Sepanjang selama 2 hari mulai tanggal 02 Maret- 03 Maret 2015

Tanggal 02 Maret 2015Klasifikasi PasienJumlah PasienPagi Sore Malam

Total Care00 x 0,36 = 00x 0,30=00x0,20=0

Partial Care1010 x 0,27= 2,710x0,15=1,510x0,10=1

Minimal Care1313 x0,17=2,2113 x0,14=1,8213 x0,07=0,91

Total234,91 (5)3,32 (3)1,91 (2)

Total tenaga PerawatPagi: 5 OrangSore: 3 OrangMalam : 2 Orang+Total: 10 Orang

Jumlah tenaga yang lepas dinas perhari:

86x10= 3,08 dibulatkan menjadi 3 orang279

Jadi, Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas setiap hari di paviliun ismail adalah 10 orang + 1 orang karu + 3 orang yang lepas dinas. Jadi kebutuhannya =14 orangDari data diatas perawat yang dibutuhkan 14 orang sementara perawat yang ada hanya 12 orang dengan perawat yang masuk pagi 3 orang + karu, sore 3 orang, malam 2 orang, lepas dinas 3 orang.

12Dari data tersebut tidak memenuhi standart jumlah tenaga medis tenaga kesehatanTanggal 03 maret 2015Klasifikasi PasienJumlah PasienPagi Sore Malam

Total Care00 x 0,36 = 00x 0,30=00x0,20=0

Partial Care22 x 0,27= 0,542 x0,15=0,32x0,10=0,2

Minimal Care1919 x0,17=3,2319 x0,14=2,6619 x0,07=1,33

Total213,77 (4)2,96 (3)1,53(2)

Total tenaga PerawatPagi: 4 OrangSore: 3 OrangMalam : 2 Orang+Total: 9 Orang

Jumlah tenaga yang lepas dinas perhari:

86x9= 2,6 dibulatkan menjadi 3 orang279Jadi, Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas setiap hari di paviliun ismail adalah 9 orang + 1 karu + 3 orang yang lepas dinas. Jadi kebutuhannya =13 orang.Dari data diatas perawat yang dibutuhkan 14 orang sementara perawat yang ada hanya 12 orang dengan perawat yang masuk pagi 3 orang + karu, sore 3 orang, malam 2 orang, lepas dinas 3 orang.Dari data tersebut tidak memenuhi standart jumlah tenaga medis tenaga kesehatan

13

Tanggal 04 maret 2015Klasifikasi PasienJumlah PasienPagi Sore Malam

Total Care00 x 0,36 = 00x 0,30=00x0,20=0

Partial Care22 x 0,27= 0,542 x0,15=0,32x0,10=0,2

Minimal Care1919 x0,17=3,2319 x0,14=2,6619 x0,07=1,33

Total213,77 (4)2,96 (3)1,53(2)

Total tenaga PerawatPagi: 4 OrangSore: 3 OrangMalam : 2 Orang+Total: 9 Orang

Jumlah tenaga yang lepas dinas perhari:

86x9= 2,6 dibulatkan menjadi 3 orang279Jadi, Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas setiap hari di paviliun ismail adalah 9 orang + 1 karu + 3 orang yang lepas dinas. Jadi kebutuhannya =13 orang.Dari data diatas perawat yang dibutuhkan 14 orang sementara perawat yang ada hanya 12 orang dengan perawat yang masuk pagi 3 orang + karu, sore 3 orang, malam 2 orang, lepas dinas 3 orang.Dari data tersebut tidak memenuhi standart jumlah tenaga medis tenaga kesehatan

14

Tanggal 02 maret 2015 NOSHIFTR.1R.2R.3R.4VIPR.6R.7R.8R.9R. ISOR. INTENSIF (R5)BOR

1Pagi2 bed(2 bed isi)5 bed(5 bed si)2 bed(0 bed isi)5 bed(5 bed isi)1 bed(0 bed isi)3 bed(1 bed isi)2 bed(2 bed isi)2 bed(2 bed isi)2 bed(0 bed isi)2 bed(2 bed isi)6 bed(4 bed isi)75,90 %

2Sore2 bed(2 bed isi)5 bed(5 bed si)2 bed(0 bed isi)5 bed(5 bed isi)1 bed(0 bed isi)3 bed(1 bed isi)2 bed(2 bed isi)2 bed(2 bed isi)2 bed(0 bed isi)2 bed(2 bed isi)6 bed(4 bed isi)75,90 %

3Malem2 bed(2 bed isi)5 bed(5 bed si)2 bed(0 bed isi)5 bed(5 bed isi)1 bed(0 bed isi)3 bed(1 bed isi)2 bed(2 bed isi)2 bed(2 bed isi)2 bed(0 bed isi)2 bed(2 bed isi)6 bed(4 bed isi)75,90 %

15Tanggal 03 maret 2015NOSHIFTR.1R.2R.3R.4VIPR.6R.7R.8R.9R. ISOR. INTENSIF (R5)BOR

1Pagi2 bed(1 bed isi)5 bed(4 bed isi)2 bed(0 bed isi)5 bed(3 bed isi)1 bed(0 bed isi)3 bed(2 bed isi)2 bed(1 bed isi)2 bed(2 bed isi)2 bed(0 bed isi)2 bed(2 bed isi)6 bed(6 bed isi)63,63 %

2Sore2 bed(1 bed isi)5 bed(4 bed isi)2 bed(0 bed isi)5 bed(3 bed isi)1 bed(0 bed isi)3 bed(2 bed isi)2 bed(1 bed isi)2 bed(2 bed isi)2 bed(0 bed isi)2 bed(2 bed isi)6 bed(6 bed isi)63,63 %

3Malem2 bed(1 bed isi)5 bed(4 bed isi)2 bed(0 bed isi)5 bed(3 bed isi)1 bed(0 bed isi)3 bed(2 bed isi)2 bed(1 bed isi)2 bed(2 bed isi)2 bed(0 bed isi)2 bed(2 bed isi)6 bed(6 bed isi)63,63 %

Tanggal 04 maret 2015NOSHIFTR.1R.2R.3R.4VIPR.6R.7R.8R.9R. ISOR. INTENSIF (R5)BOR

1Pagi2 bed(1 bed isi)5 bed(4 bed isi)2 bed(0 bed isi)5 bed(3 bed isi)1 bed(0 bed isi)3 bed(2 bed isi)2 bed(1 bed isi)2 bed(2 bed isi)2 bed(0 bed isi)2 bed(2 bed isi)6 bed(6 bed isi)63,63 %

2Sore2 bed(1 bed isi)5 bed(4 bed isi)2 bed(0 bed isi)5 bed(3 bed isi)1 bed(0 bed isi)3 bed(2 bed isi)2 bed(1 bed isi)2 bed(2 bed isi)2 bed(0 bed isi)2 bed(2 bed isi)6 bed(6 bed isi)63,63 %

3Malem2 bed(1 bed isi)5 bed(4 bed isi)2 bed(0 bed isi)5 bed(3 bed isi)1 bed(0 bed isi)3 bed(2 bed isi)2 bed(1 bed isi)2 bed(2 bed isi)2 bed(0 bed isi)2 bed(2 bed isi)6 bed(6 bed isi)63,63 %

16

2. Sarana, dan prasarana (M2/Materials)Penerapan proses praktik manajemen keperawatan mahasiswa program studi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, mengambil tempat di ruang ismail RS. Siti Khodijah Sepanjang. Pengkajian data awal dilakukan pada tanggal 2 Maret 2015 3 Maret 2015. Adapun data yang didapat adalah sebagai berikut:

1. Lokasi dan Denah ruanganLokasi penerapan proses praktik manajemen keperawatan yang digunakan dalam kegiatan praktik keperawatan mahasiswa program studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya di Ruang ismail RS. Siti Khodijah yang terletak dengan uraian sebagai berikut:

17

2. Data tempat tidur pasienBerdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 2 Maret 2015 3 Maret 2015 didapatkan gambaran kapasitas ruang tidur ruang ismail adalah sebagai berikut: a. Gambaran umum jumlah tempat tidur di ruang shofaVIP B: 4 bed Kelas I: 4 bed Kelas II : 10 bed Kelas III: 7 bedKelas isolasi: 2 bedIntensive : 6 bed Total jumlah bed di ruang Ismail = 33 bed

18

b. Gambaran berdasarkan jumlah pasien (2 Maret 2015).NOSHIFTR.1R.2R.3R.4VIPR.6R.7R.8R.9R. ISOR. INTENSIF (R5)BOR

1Pagi2 bed (2 bed isi)5 bed (5 bed si)2 bed (0 bed isi)5 bed (5 bed isi)1 bed (0 bed isi)3 bed (1 bed isi)2 bed (2 bed isi)2 bed (2 bed isi)2 bed (0 bed isi)2 bed (2 bed isi)6 bed (4 bed isi)75,90 %

2Sore2 bed (2 bed isi)5 bed (5 bed si)2 bed (0 bed isi)5 bed (5 bed isi)1 bed (0 bed isi)3 bed (1 bed isi)2 bed (2 bed isi)2 bed (2 bed isi)2 bed (0 bed isi)2 bed (2 bed isi)6 bed (4 bed isi)75,90 %

3Malam2 bed (2 bed isi)5 bed (5 bed si)2 bed (0 bed isi)5 bed (5 bed isi)1 bed (0 bed isi)3 bed (1 bed isi)2 bed (2 bed isi)2 bed (2 bed isi)2 bed (0 bed isi)2 bed (2 bed isi)6 bed (4 bed isi)75,90 %

19

(3 Maret 2015)NOSHIFTR.1R.2R.3R.4VIPR.6R.7R.8R.9R. ISOR. INTENSIF (R5)BOR

1Pagi2 bed (1 bed isi)5 bed (4 bed isi)2 bed (0 bed isi)5 bed (3 bed isi)1 bed (0 bed isi)3 bed (2 bed isi)2 bed (1 bed isi)2 bed (2 bed isi)2 bed (0 bed isi)2 bed (2 bed isi)6 bed (6 bed isi)63,63 %

2Sore2 bed (1 bed isi)5 bed (4 bed isi)2 bed (0 bed isi)5 bed (3 bed isi)1 bed (0 bed isi)3 bed (2 bed isi)2 bed (1 bed isi)2 bed (2 bed isi)2 bed (0 bed isi)2 bed (2 bed isi)6 bed (6 bed isi)63,63 %

3Malam2 bed (1 bed isi)5 bed (4 bed isi)2 bed (0 bed isi)5 bed (3 bed isi)1 bed (0 bed isi)3 bed (2 bed isi)2 bed (1 bed isi)2 bed (2 bed isi)2 bed (0 bed isi)2 bed (2 bed isi)6 bed (6 bed isi)63,63 %

20(4 Maret 2015)NOSHIFTR.1R.2R.3R.4VIPR.6R.7R.8R.9R. ISOR. INTENSIF (R5)BOR

1Pagi2 bed (1 bed isi)5 bed (4 bed isi)2 bed (0 bed isi)5 bed (3 bed isi)1 bed (0 bed isi)3 bed (2 bed isi)2 bed (1 bed isi)2 bed (2 bed isi)2 bed (0 bed isi)2 bed (2 bed isi)6 bed (6 bed isi)63,63 %

2Sore2 bed (1 bed isi)5 bed (4 bed isi)2 bed (0 bed isi)5 bed (3 bed isi)1 bed (0 bed isi)3 bed (2 bed isi)2 bed (1 bed isi)2 bed (2 bed isi)2 bed (0 bed isi)2 bed (2 bed isi)6 bed (6 bed isi)63,63 %

3Malam2 bed (1 bed isi)5 bed (4 bed isi)2 bed (0 bed isi)5 bed (3 bed isi)1 bed (0 bed isi)3 bed (2 bed isi)2 bed (1 bed isi)2 bed (2 bed isi)2 bed (0 bed isi)2 bed (2 bed isi)6 bed (6 bed isi)63,63 %

21

c. Gambaran jumlah tempat tidur kelolaan mahasiswa praktik manajemen keperawatan berjumlah 7 bed kelolaan.

2 Maret 2015NoShiftKamar 6, 8 dan 9BOR

1. Pagi 7 bed (2 kosong)5/7 X100% = 71%

2. Siang7 bed (2 kosong)5/7 X100% = 71%

3. Malam7 bed (2 kosong)5/7 X100% = 71%

3 Maret 2015NoShiftKamar 6, 8 dan 9BOR

1. Pagi 7 bed (2 kosong)5/7 X100% = 71%

2. Siang 7 bed (2 kosong)5/7 X100% = 71%%

3. Malam 7 bed (2 kosong)5/7 X100% = 71%

4 Maret 2015NoShiftKamar 6, 8 dan 9BOR

4. Pagi 7 bed (2 kosong)5/7 X100% = 71%

5. Siang 7 bed (2 kosong)5/7 X100% = 71%

6. Malam 7 bed (2 kosong)5/7 X100% = 71%

3. Peralatan dan Fasilitasa. PeralatanTabel 2.5 Peralatan di ruang ismail RS. Siti Khadijah SepanjangNo.Nama barangJumlahKondisiSaran

1234567891011Tempat tidur Meja pasien/almariKipas anginACKursi plastik Jam dindingTimbanganKamar mandi dan WCDapur perawatWastafelKursi roda32 Bed32 Buah19 Buah

224 Buah33 Buah12 Buah2 Buah7 Buah1 Buah13 Buah1 buah BaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikCukup Baik Memenuhi standar bed---------Ditambah lagi 2 buah

b. Fasilitas untuk petugas kesehatan, meliputi :1) Ruang kepala ruangan berada disamping depan nurse station 2) Kamar mandi dan WC ada di dalam ruangan Karu3) Ruang konsultasi dokter gabung dengan nurse station4) Mushola ada di dalam ruangan karu5) Nurse station bagian depan ruangan

c. Fasilitas untuk pasien, meliputi:1) Ruang rawat inap yang terdiri dari ruang VIP B, kelas I, kelas II, kelas III, isolasi dan intensive 2) Kamar mandi ada disetiap ruangan 3) Setiap ruangan terdapat kipas angin untuk kelas VIP B memakai AC

23d. Fasilitas dan Sarana Kesehatan Yang Ada di ismailTabel 2.6 Fasilitas dan Sarana di Ruang Ismail RS. Siti Khadijah SepanjangNoFasilitasJum lahKondisi

1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738394041StethoscopeTensi meter air raksaBak instrumen kecilTempat korentangKorentangThermometer axillaAmbubag Tromol Suction Kursi roda Urinal Steak panNelatoncateter Tumbukan obatJunction restKotak steril alatStandart infuse rodaBacaan rongtenLampu emergensiPesawat telpon Timbangan bayi Timbangan berdiri Dressing kart one med

24Almari obatAlkes/matkesAlmari linen Almari loker Kulkas Oksigen transportLaringoskop pediatric SyiringpumpBengkok Kom alcohol Midline Bak injeksi Tongspatle Bak injeksi besar Senter Saturasi o2Nebulizer Cepuk obat 313227111112712121611211111111111102211221140BaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaik Baik Baik BaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaik Baik

25Tabel 2.7 Fasilitas alat Rumah TanggaNoFasilitasJumlahKondisi

1234567891011121314Kompor GasTabung ElpijiAlmari ESRak PiringPanci K/S/BRantang Stenlis/PlastikPiringCeretBakiSpatulaDispenserGayungGelas Celemek 11111/-/11/1101111133BaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaik Baik

Tabel 2.8 Daftar Persediaan alkes NoNama AlkesJumlahNoNama Alkes Jumlah

1D 10%426Spuit 10cc10

2D 5%427Spuit 5cc50

3D 5 sa2028Spuit 3cc50

4D 5 sa2029Spuit 1cc10

5D 10 0,18 %530WFI15

6RL2031Gelang biru15

7RD 5%1032Gelang pink15

8Kaen 3b2033Masker O2 ped1

9Pz 100 ml534Masker O2 dws1

10Venvlon no 221035Micromist nebul5

11Venvlon no 242036Nasal canul pad5

12Venvlon no 26261037Transfuse set5

13Insyte 24Insyte 2215338IV 3000 BIV 3000 K53

14Verban kecil2039Suction cath no 82

15Jarum no 18540Suction cath no 101

16Jarum no 25541Suction cath no 61

17INT1542Nelaton drumb no10Nelaton drumb no 811

18Infuset dewasa1543Kasa steril5

19Infuset ped544Connect suction10

20Infuset air245Spalk TE 1020

21Soluset 446Spalk TE 1520

22Uriene colektor1547Vaculab2

23Sonde no 6248Wida HES4

24Sonde no 5Sonde no 81249Asering 4

25Infuset BPJS10

Table 2.9 Nama Obat EmergencyNoNama ObatJumlahExpiyed date (ED)

1.Epinephrine3April 2016

April 2016

April 2016

2.Lidocain1April 2014

3.D 40%123/8/2017

4.Pethidin2Des 2014

Des 2014

5.Kel 7,40%230/01/2016

23/09/2018

6.Dopamine1Agustus 2015

7.Ca gluconas1Agustus 2017

8.Meylon218/12/2016

9.Kutoin113/07/2016

10.Stesolid inj3Oktober 2017

Mei 2018

Agustus 2018

11.Luminal2Maret 2018

12.Aminophilin1September 2018

September 2018

27Jumlah20

4. Administrasi Penunjang:1) Lembar pemberian obat dan Lembar observasi (nadi dan suhu)2) Buku laporan katim3) Buku ekspedisi4) Buku administrasi pasien baru dan pulang5) Buku inventarisBerdasarkan data dari pengkajian di atas, sebagian besar peralatan di Ruang ismail cukup memenuhi standar jumlah yang ditetapkan oleh RS. Siti Khotijah Sepanjang. Alat-alat yang sudah terpenuhi sesuai standar telah dimanfaatkan oleh ruangan secara optimal sesuai kebutuhan klien. Untuk peralatan yang tidak ada standar jumlahnya selama ini untuk mengevaluasinya adalah berdasarkan kriteria kecukupan penggunaan dalam kegiatan sehari-hari. Berdasarkan wawancara kepada perawat di ruang Ismail RS. Siti Khodijah Sepanjang, didapatkan hasil rata-rata perawat berpendapat bahwa penyediaan peralatan dan perlengkapan yang mendukung pekerjaan perawat masih kurang memenuhi dengan kebutuhan, sedangkan yang lain berpendapat bahwa penyediaan alat dan perlengkapan sudah cukup memenuhi kebutuhan.1. Standart asuhan keperawatan (SAK) menurut 9 penyakit terbanyak di paviliun ismail RS Siti Khodijah Sepanjang a. Asuhan keperawatan pada pasien dengan Gastroenteritisb. Asuhan keperawatan pada pasien dengan typoid c. Asuhan keperawatan pada pasien dengan kejang demamd. Asuhan keperawatan pada pasien dengan dengue hemorrhagic fevere. Asuhan keperawatan pada pasien dengan pneumonia f. Asuhan keperawatan pada pasien dengan bronchitisg. Asuhan keperawatan pada pasien dengan infeksi saluran kemih h. Asuhan keperawatan pada pasien dengan infeksi saluran pernafasan

28Asuhan keperawatan pada pasien dengan hepatitisBerdasarkan data dari pengkajian diatas, sebagian besar peralatan di pavilion ismail RS. Siti Khadijah Sepanjang sudah memenuhi standar jumlah yang ditetapkan dan sudah dikalibrasi. Alat-alat yang sudah terpenuhi sesuai standart telah dimanfaatkan oleh ruangan secara optimal sesuai dengan kebutuhan klien. Untuk peralatan yang tidak ada standart jumlahnya selama ini untuk mengevaluasinya adalah berdasarkan criteria kecukupan penggunaan dalam kegiatan sehari-hari. Namun pada ruangan belum semuanya ada nomor ruangan dan nomor tempat tidur.2. Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M3/ methode)A. Penerapan sistem Model Asuhan Keperawatan (MAKP)Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 6 maret 2015 didapatkan bahwa model pemberian asuhan keperawatan di pavilion ismail menggunakan model tim. Dalam sift pagi, siang dan malam terdapat masing-masing 1 katim yang membawahi 2 orang perawat pelaksana. Ketua tim bertanggung jawab dalam pendokumentasian keperawatan, sedangkan anggota tim melaksanakan asuhan keperawatan sesuai fungsinya. Semua petugas kesehatan sudah mengikuti pelatihan manajemn bangsal.Pavilion ismail merupakan ruangan yang juga digunakan sebagai tempat praktek klinik oleh mahasiswa. Mahasiswa dengan perawat ruangan sering bekerja sama dalam memberikan asuhan keperawatanDari data di atas di M1 perawat yang dibutuhkan 14 orang sementara perawat yang ada hanya 12 orang dengan perawat yang masuk pagi 3 orang + karu, sore 3 orang, malam 2 orang, lepas dinas 3 orangStruktur ruangan sudah ada namun tidak berjalan dengan baik, terutama pada perawat pelaksana dapat berpindah tim (fleksibel) dikarenakan minimnya ketenagaan.

B. Timbang Terima

29Berdasarkan pengkajian dan pengamatan tanggal 6 maret 2015 prosdur timbang terima di paviliun ismail dilakukan pada setiap pergantian shif jaga, timbang terima dilakukan terlebih dahulu di nurse station dipimpin oleh karu yang didahului dengan berdoa bersama, tim yang berdinas sebelumnya menyampaikan laporan pekembangan tiap pasien secara individu tentang situasi dan penyebab masalah pada klien, tindakan yang belum dan sudah dilakukan, rencana tindakan yang akan dilaksanakan selanjutnya kepada tim jaga berikutnya, kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi pasien secara berkeliling sambil memvalidasi masalah klien yang sudah disampaikan sebelumnyaMasalah yang ditemukan selama pengkajian yaitu penyampaian setiap keluhan pasien tidak dibahas secara detail pada saat timbang terima diruangan, keluhan klien hanya disampaikan saat memvalidasi langsung kondisi klien dikamar klien, selain hal diatas beberapa point yang belum dilaksanakan oleh perawat selama timbang terima ke pasien yaitu tidak mengenalkan nama perawat yang akan bertugas pada shif selanjutnya dan tidak melakukan klarifikasi keadaan klien setelah dilakukan validasi ke masing - masing kamar klien.

C. Sentralisasi Obat

Menurut pengamatan dan wawancara didapatkan kegiatan sentralisasi obat sudah berjalan baik. Paviliun Ismail dalam mengolah dan mendistribusikan obat menggunakan metode ODDD (One Daily Doses Dispensing) dimana perawat menyiapkan obat pasien dalam dosis sehari pemberian.

30Alur sentralisasi obat pavilium Ismail adalah dokter meresepkan obat lalu oleh perawat resep diberikan kemudian diserahkan ke apotik RS. Kemudian, pihak apotik menyiapkan obat sesuai kebutuhan resep kemudian diserahkan ke perawat paviliun Ismail. Setelah itu, perawat akan mengecek ulang obat yang diberikan apotik dengan resep dokter dan didokumentasikan di form serah terima obat yang ditanda tangani oleh pihak farmasi dan perawat. Obat pasien disimpan di lemari obat pasien sesuai nomor bed pasien yang tersentral di perawat. Perawat memberitahukan pada keluarga pasien bahwa semua obat pasien disimpan dan dikelola perawat tetapi tidak dilampirkan lembar informed consent kepada keluarga pasien. Untuk peran kepala ruangan di Paviliun Ismail dalam penerapan sentralisasi obat sebagai penanggung jawab. Sedangkan, dalam penyiapan terapi pasien, Katim atau (PJ) Penanggung Jawab shift bertanggung jawab yang membuat perencanaan obat pasien dalam sehari kemudian perawat associate menyiapkan obat baik oral maupun intra vena sesuai jam terapi paviliun Ismail yang sudah dijadwalkan oleh Katim ataupun PJ shift. Obat injeksi yang akan diberikan kepada pasien oleh perawat associate ditempatkan dikotak kecil obat sesuai nomor bed ruangan dan untuk obat oral ditempatkan dilepek kecil. Sedangkan untuk infus disimpan dalam lemari obat pasien. Sedangkan, untuk pengolahan obat sisa apabila pasien pulang atau meninggal dikarenakan jumlahnya berlebih maka perawat akan meretur obat ke farmasi.Untuk sistem dokumentasian sentralisasi obat sudah tercantum nama obat, aturan pakai, dosis obat, jam pemberian obat, tanda tangan perawat yang memberikan obat serta tanda tangan pasien. Format dokumentasi tersebut berlaku sampe 4 hari setelah itu dimasukkan dalam rekam medik pasien. Semua pendokumentasian sudah dijalankan kecuali tanda tangan pasien yang belum dijalankan. Saat jam pemberian obat sesuai hasil pengamatan sudah tepat waktu dan saat ke pasien sebagian perawat ada yang sudah memperkenalkan diri dan menyebutkan indikasi obat yang diberikan.

31Untuk penyiapan obat emergency perawat menyimpan dalam box beserta alat emergency. Penggunaan obat emergency apabila dibutuhkan pada kondisi urgent. Pengecekan obat emergency dan alat emergency dilakukan setiap shift jaga. Jika, ada penggunaan baik obat maupun alat emergency tersebut perawat akan memintakan resep ke dokter saat itu juga untuk mengganti obat atau alat yang terpakai.Menurut analisa sentralisasi obat sudah optimal dan baik, menurut kelompok kekurangan dalam sentralisasi obat di Paviliun Ismail yaitu tidak diberikan informed consent dalam sentralisasi obat hanya dijelaskan saja, perawat tidak meminta tanda tangan pasien setelah perawat memberikan obat dan kurangnya kolaborasi antara perawat dan farmasi dalam pemberian farmasi klinis. Selain itu mungkin dapat dijadikan masukan supaya lebih baik lagi kalau terdapat farmasi diruangan yang fokus menangani obat pasien dan perawat hanya mengkroscek ulang terapi yang sudah disiapkan oleh farmasi yang disesuaikan dengan terapi didalam status pasien. sehingga dalam pelayanan terapi pasien terdapat kolaborasi dan dapat miningkatkan kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan profesional secara mandiri.

Alur Disentralisasi Obat di Ruang Ismail

DOKTER

PERAWAT

DEPO FARMASI ATAU APOTIK

PERAWAT

ACC KELUARGA ATAU KLIEN

32PENGATURAN DAN PENGELOLAAN OLEH PERAWAT ( obat di ruang perawat )D. Discharge PlanningSesuai hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan dengan perawat, pada dasarnya discharge planning sudah berjalan dengan baik. serta sudah terdapat form pendokumentasian discharge planning yang baik dimana terdapat pendukung discharge planning seperti leafleat, dan form RM. hal ini dibuktikan dengan terdapatnya kolom-kolom edukasi dari setiap elemen tenaga kesehatan yang merawat pasien mulai dari dokter, perawat, farmasi klinis,ahli gizi, rehab medik dan bimbingan rohani, pasien yang akan pulang diberikan pula health education atau pendidikan kesehatan yang diperlukan klien dan keluarga, pada saat pasien datang hingga pasien pulang, discharge planning di ruangan ismail terdiri dari 4 tahap dimana tahap 1 dan 2 dilakukan pada saat pasien masuk/datang pada saat penerimaan pasien baru, tahap 3 dilakukan oleh dokter pada saat perawatan ditunjang oleh perawat sebagai pendukung, tahap 4 dilakukan pada waktu pasien pulang, dari analisa discharge planning yang kurang diruang ismail adalah keterbatasan leaflet yang ada di ruangan dimana diruangan hanya terdapat dua macam leaflet seperti diare, DHF/ DBD. Format Discharge Planing hanya ada pada tahap 4 berupa kartu kontrol.

E. Penerimaan pasien BaruMenurut hasil wawancara dan observasi penerimaan pasien baru di Paviliun Ismail diantaranya pada waktu pasien datang perawat sudah memperkenalkan diri kepada pasien dan perawat juga memperkenalkan siapa saja yang merawatnya dihari itu,n memberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan serta perawat menunjukkan fasilitas yang ada diruangan yang bisa digunakan oleh pasien dan keluarga pasien dan menunjukkan tata tertib di ruangan untuk dipahami oleh pasien dan keluarga pasien (sesuai SPO).

33Perawat saat menerima pasien baru selain memberikan informasi kepada keluarga pasien tentang peraturan yang berlaku diruangan juga memberikan informasi tentang kewajiban dan hak pasien serta memberikan informed consent untuk dirawat, dilakukan tindakan dan sentralisasi obat pasien. Saat penerimaan pasien baru perawat juga melakukan discharge planning tahap 4, yaitu tentang obat dan penyakit yang diderita.F. Ronde KeperawatanDari Hasil pengumpulan data melalui wawancara kepada kepala ruangan di paviliun ismail Yang dilakukan pada hari jumat tanggal 6 maret 2015, ronde keperawatan pada tahun 2015 belum terlaksana pelaksanaan ronde keperawatan dan pada tahun 2014 juga tidak ada pelaksanaan ronde keperawatan. Ronde keperawatan terlaksana terakhir pada tahun 2013 pada masa kepala ruangan: titik kartini. Ronde keperawatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pasien dengan cara mengisi lembar informed consent. Ronde keperawatan dihadiri oleh dokter spesialis, karu, perawat ruangan, ahli gizi dan keluarga. Kegiatan ronde keperawatan sudah terjadwal, tetapi pelaksanaannya kurang maksimal. Pada pelaksanaan ronde menggunakan format yang telah ditetapkan oleh RS Siti Khadijah dengan melakukan persiapan sebelumnya dan biasanya pasien tersebut setelah dilakukan intervensi selama sesuai kriteria hasil belum juga mengalami perbaikan. Kriteria pelaksanaan ronde keperawatan pada kasus yang kompleks, masalah tidak bisa diatasi, kasus yang kompleks.G. Supervisi keperawatan

34Menurut hasil wawancara didapatkan bahwa supervisi dilakukan setiap 1x/sebulan oleh kepala ruangan tanpa ada jadwal tertulis. Petunjuk pelaksanaan supervisi sudah optimal dikarenakan kepala ruangan langsung melakukan supervise ketika ada kejadian, contoh infuse blog, flebitis tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada anggota, format supervisi sudah ada, dan sudah ada pelatihan dan sosialisasi tentang supervisi. Sejauh ini supervisi dilaksanaan pagi sampai siang hari oleh kepala ruangan dan perawat yang telah di tunjuk oleh kepala bidang keperawatan. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa pada ruangan Ismail ada feed back dari setiap supervise namun belum ada alur supervisi. Kepala ruangan menyadari bahwa supervisi sangat diperlukan guna memberikan pelayanan yang professional dan bermutu kepada pasien serta meningkatkan daya saing Rumah Sakit.

H. Dokumentasi KeperawatanMenurut hasil observasi dan wawancara sistem pendokumentasian di Paviliun Ismail berdasarkan POR (Problem Oriented Record) yaitu suatu sistem pendokumentasian yang berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan misalnya dokter, perawat, bidan, ahli gizi, dan lain-lain. Dekomentasi keperawatan diruangan ini sudah dilakukan setiap hari dengan manual dokumentasi, dilakukan tepat setelah melakukan tindakan keperawatan dengan tanggal, jam, dan tanta tangan penulis secara manual. Dokumentasi dilakukan dengan lengkap dan relevan.

4. Pembiayaan (M4 money) pembiayaan dana renovasi, sumber dana oprasional ruangan, alat kesehatan, fasilitas kesehatan bagi pasien, fasilitas bahan habis pakai bagi pasien, dan fasilitas kesehatan bagi ketugas kesehatan berasal dari rumah sakit yang di peroleh dari rumah sakit siti khodijah sepanjang, sedangkan dana kesejahteraan pegawai berasal dari rumah sakit insertif yang diberikan dari rumah sakit yaitu jasa pelayanan yang diberikan sarana untuk sarana ruangan sedangkan jasa medik diberikan berdasarkan pendidikan masa kerja dan resiko pekerjaan sedangkan pembiayaan pasien sebagian besar dari biaya sendiri (umum) sedangkan yang lain dari asuransi kesehatan terutama yang terbanyak adalah dari BPJS .biaya perawatan yang beraku saat ini sesuai kelas perawatan dipavilium ismail terdapat ruang VIP, kelas I, 2, 3, isolasi dan ruang intensif. adapun rincian tarif pelayanan pavilium ismail yaitu :

1. biaya perawatan di pavilium ismail Rs.siti khodijah sepanjang

35Tabel.2.20 Biaya perawatan di pavilium ismail Rs siti khodijah sepanjangNOKelas PerawatanFasilitasTarif KamarDr.spesialisdr Dr.umum

1VIP B2 Tempat tidur asien elektrik2 lemari pasienACKamar mandi dalamLCD 31"Tempat jemuran dalamTempat sampah dalamSofaLemari esRp 400.000Rp 125.000-

Kelas 12 tempat tidur pasienKursi penungguKamar mandi dalamFanTV 21"Lemari pasienRp 300.000Rp.125.000-

Kelas IIA2 tempat tidur pasienKursi penungguKamar mandi dalamFanTv 14"Lemari pasienRp 200.000RP 100.000-

Kelas IIB3 tempat tidur pasienKursi penungguKamar mandi dalamFanTv14"Lemari pasieRp 200.00Rp100.000-

Kelas IIIA1 tempat tidur pasien

36Kursi penungguKamar mandi luarLemari pasienRp125.000Rp 85.000-

Kelas IIIB5 tempat tidur pasienKursi penungguKamar mandi dalamKipas anginLemari pasienRp 125.000Rp 85.000-

Isolasi1.tempat tidur pasienKursi penungguKamar mandi dalamKipas anginRp 200.000Rp.100.000-

Intensif4 tempat tidur pasienSebelah ruang karuACKipas anginLemari pasienRp 200.000Rp 100.000-

2. Tarif Tindakan Pavilium ismail Rs.siti kodijah sepanjangTabel 2.2.1 Tarif Tindakan Dipavilium ismail Rs. siti khodijah sepanjangNOJenis TindakanTARIF

VIPKelas 1Kelas 2Kelas 3

1Total careRp 30.000Rp 20.000RP 12.500Rp 10.000

2Pariental careRp 55.000Rp 50.000Rp 45.000Rp 40.000

3Minimal careRp 65.000Rp 60.000Rp 55.000Rp 50.000

3. Tarif penggunaan alat di pavilium ismail di Rs. siti khodijah sepanjangTabel. 2.2.2 tarif penggunaan alat di pavilium ismail Rs.siti khodijah sepanjangN0Jenis TindakanTARIF

VIPKelas 1Kelas 2Kelas 3

1NebulezerRp 40.000Rp 35.000Rp 30.000Rp 25.000

SaturasiRp 25.000Rp 20.000Rp 15.000Rp 15.000

SuctionRp 30.000Rp 25.000Rp 20.000RP 10.000

Oksigen37Rp 300.000Rp 250.000Rp 225.000Rp 200.000

5. Pemasaran (M5/Marketing)1. Jumlah pasienTabel 1. Jumlah pasien di Paviliun Ismail Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang padaTanggal 3 Maret 2015NoShiftKamar1Kamar2Kamar3Kamar4Kamar5Kamar 6Kamar 7Kamar 8Kamar 9Kamar 10Kamar 11Bor

1.Pagi2 bed (1 bed isi)5 bed ( 4 bed isi)2 bed (0 bed isi)5 bed ( 3 bed isi)6 bed (6 bed isi)3 bed (2 bed isi)2 bed(1 bed isi)2 bed (2 bed isi)2 bed (0 bed isi)2 bed (2 bed isi)2 bed (0 bed isi)21/33X100 % =64%

2.Sore2 bed(1 bed isi)5 bed (4 bed isi)2 bed(0 bed isi)5 bed (3 bed isi)6 bed (6 bed isi)3bed (2 bed isi)2 bed(1 bed isi)2 bed (2 bed isi)2 bed( 0 bed isi)2 bed ( 2 bed isi)2 bed (0 bed isi)21/33X100% = 64 %

3.Malam2 bed (1 bed isi)5 bed ( 4 bed isi)2 bed ( 0 bed isi)5 bed (3 bed isi)6 bed (6 bed isi)3 bed ( 2 bed isi)2 bed ( 1 bed isi)2 bed (2 bed isi)2 bed (0 bed isi)2 bed(2 bed isi)2 bed (0 bed isi)21/33X100 %= 64 %

382. Gambaran jumlah tempat tidur pasien kelolaan mahasiswa PraktikTabel 2. Gambaran jumlah tempat tidur pasien kelolaan mahasiswa Praktik manajemen keperawatan di Pav. Ismail Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang pada tanggal 3 Maret 2015No.ShiftKamar 6Kamar 8Kamar 9Bor

1.Pagi3 bed (2 bed isi )2 bed (2 bed isi )2 bed (0 bed isi)4/7 X100 %=57 %

2.Sore3 bed (2 bed isi)2 bed (2 bed isi)2 bed (0 bed isi)4/7X100 % =57 %

3.Malam3 bed (2 bed isi)2 bed (2 bed isi)2 bed (0 bed isi)4/7X100% =57 %

393. Data Penyakit TerbanyakAdapun data penyakit terbanyak yang terdapat di paviliun Ismail per tahun 2015 yaitu :Tabel 3. Data Penyakit Terbanyak

NoDiangnosaJanFebMaretAprilMeiJuniJuliAgusSeptOktNovDesTotal

1Gastro enteritis352646583542332731569076555

2Kejang demam15281924171796101272166

3Bronchopneumonia1471824124676111101

4Bronchitis318151254-563668

5Dengue fever32514-------327

6DHF683-241619149127-118

7ISPA611210-334-4-750

8Morbili21-8546-5---36

9ISK813494045-548455

10Hepatitis1-345-43-4--24

11Asma bronchiale4-32--------9

12Typhoid fever121712-17101211171342127

13Dss111-32------8

14Febris unspecified1679-2-722136

15Epilepsi3-3

16Bronchiolitis4-4

17Viral infection64-10

18Kasus Bedah336

19Kawasaki22

41

Dari data diatas didapatkan 5 besar penyakit yang terbanyak dalam 1 tahun yaitu :1. Gastroenteritis ( Diare )2. Kejang demam3. Thypoid fever4. DHF5. Bronchopneumonia

LOS-ALOSTabel 4. LOS ALOS Bulan Februari tahun 2015NoLama Hari RawatJumlah Pasien

11-3 hari97

24-7hari115

38-15 hari10

4JumlahPasien223

5LOS1115

6ALOS5

42

Alur Masuk Pasien Baru

PASIENNNIGDPOLI ANAKPENDAFTARAN RAWAT INAPPENDAFTARAN RAWAT JALANMRS RUANG ISMAILPELAYANANTERAPI MEDISDIAGNOSA MEDISKEPERAWATANPENUNJANG MEDISGIZIREHAB MEDISINSTANSI RAWAT INAPDIRUJUKPULANGDIPULANGKANNMENINGGALINSTANSI RAWAT JENAZAHKRS

43Gambar alur masuk pasien baru

4. Presentasi BOR di paviliun Ismail tahun 2015Tabel 4. Persentasi BOR Bulan Februari tahun 2015RuangTTPx MRSJumlah px keluarHRBORLOSTOIBTOGDRNDR

HDP

MeninggalJML

48 j

Paviliun IsmailVIP BKelas 1Kelas 2Kelas 3IsolasiIntensif4410726422468281546422468281546422468281546468923312529122

41%79%83%64%52%73%210120340140752301,510,62,51,81

10,566,847,57,60%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%

Subtotal3322322364472%11158,442,40%0%

44

5. Laporan Hasil Kerja Ruangan Bulan Februari Tahun 2015Tabel 5.Laporan Hasil Kerja Ruangan Bulan Februari Tahun 2015NoRuangTTPx keluarHRLOSTOIBORBOR FebruariTREND

1.Pav. ISMAIL3323364411158,472%72%0%

Keterangan:BOR = Penggunaan TTLOS = Rata-rata lama dirawatTOI = Selang waktu TT ditempati lagiBTO = Rata-rata TT dipakai GDR = Kematian KasarNDR = Rata-rata kematian setelah >48 jam

45

6. ProdukRuang Anak Ismail sebagai Ruang perawatan yang diperuntukkan bagi rawat inap, yang diperuntukkan untuk pasien kelas Ruang ini juga dipergunakan sebagai tempat praktik mahasiswa kesehatan seperti Keperawatandan Kedokteran.

Data kegiatan yang sudah dilakukan selama Tahun 2014 sebagai berkut:NO.NAMA KEGIATANTGLSASARANKET.TINDAK LANJUT

1.

PKMRS25-4-14Pengunjung dan klg pxTema Dhf dan cuci tangan oleh tim ismail pj kholidatul dan tim pemasaranKontrak untuk brikutnya

2-5-14Pengunjung dan klg pxTema Diare dan cuci tangan oleh mahasiswa S1 progsus

4-6-14Pengunjung dan klg pxTema Diare dan cuci tangan oleh mahasiswa S1 progsus

18-8-14Pengunjung dan klg pxTema Dhf dan cuci tangan oleh tim ismail pj kholidatul dan tim pemasaran

2.Terapi bermain2-5-14Pengunjung dan klg pxTema mewarnai untuk usia 3-6 tahunDijadwal bersamaan dengan pkmrs bila px longgar atau bergantian dengan pkmrs tiap bulan

18-8-14Pengunjung dan klg pxMewarnai

2.Bacaan perpustakaanRawatan tiap hariPasien Dapat buku baru dari pemasaran 11 buah karena yang lama banyak yang hilangRencana penambahan buku bacaan untuk anak yang islami

3.Menggambar dan mewarnai46Belum berjalan lagi bila px kecil usianya dan dilakukan bersamaan dengan terapi bermain

4.Tumbang Bulan meiPasien Gizi kurang : 2 anakGizi buruk : 2 anakKonsul gizi

Bulan juni Pasien Gizi buruk : 2anakGizi kurang 3 anakObesitas : 3 anakKonsul gizi

5.Hotline Bulan mei juni JuliAgustus Klg pasien / ortu 26 % 28 % 15 % 30 %Karena kesibukan ruangan kurang optimal

6.Home visitMei,juni,juli,agustusKlg pasienDirencanakan ada 2-3 pasien yang dihome visit oleh tim pemasaranBulan 6 belum dilaksanakan

7. Mutu pelayanan keperawatan:1) Kepuasan dari 21 pasien terdapat 80% dan 20% tidak puas2) Keselamatan dari 21 pasien terdapat 70% 3) Personal hygine dari 21 pasien terdapat 32%4) Pengetahuan pasien dari 21 pasien terdapat 90%5) Kenyamanan dari 21 pasien terdapat 90%6) Kecemasan dari 21 pasien terdapat 10%

Hasil Mutu Pelayanan Kesehatan di ruang anak RS Siti Khodijah Sepanjang sebanyak 17,68x100/21 = 84,19%

478. INDIKATOR MUTU KLINIK PASIEN SAFETY

48SENSUS HARIAN INDIKATOR MUTU RAWAT INAPRUANGAN ISMAIL RS SITI KHADIJAH SEPANJANGNo.Besaran/variablejumlahTOTAL

1314151617181920212223242526272812345

1. jumlah pasien dekubitus---------------

2.jumlah pasien resiko dekubitus---------------

3.jumlah pasien jatuh---------------

4.jumlah pasien resiko jatuh2012162225201920161727232729242324192414

5.jumlah pasien KTD dalam pemberian obat-------------

6.jumlah pasien pada hari itu2012162225262426221727252830272321192320

7.jumlah pasien cidera akibat restrain---------------

8.jumlah total pasien cidera yang direstrain---------------

9.jumlah pasien yang tidak terpenuhi kebutuhan diri---------------

10.jumlah pasien dengan tidak ketergantungan total dan partial9756101491311411121510161144913

11.jumlah pasien nyeri---------------

12.jumlah pasien hari itu2012162225262426221727252830272321192320

13.jumlah pasien nyeri yang dilakukan tindakan keperawatan---------------

14.jumlah pasien dengan nyeri skala > 4---------------

15.jumlah pasien yang kurang pengetahuan---------------

16.jumlah pasien pada hari itu2012112225262426221727252830272321192320

17.jumlah pasien yang tidak dibuat discharge planning---------------

18.jumlah pasien pada hari itu2012162225262426221727252830272321192320

19.jumlah pasien TBC yang pengobatan DOTS1--------------

20.jumlah pasien TBC 1--------------

9. Laporan TumbangTabel 6. Laporan tumbuh kembang anak di paviliun IsmailNo BB/TBNama Umur PertumbuhanPerkembangan

BB/UTB/UBB/TBIBWKPSPM. KasarM. Halus adaptifBahasa Pers. sosial

1.

2.

3.

4.

5.

6. 7.

8.

9.

10.

11.18kg/92cm

27kg/108cm

9kg/90cm

12,2kg/90cm

10kg/85cm

11kg/88cm7,3kg/68cm

18kg/120cm

11kg/88cm

12kg/87cm

18kg/88cmAn. Andik

An. Nahwaludin

An. Azhar.B

An. Indiana

An. Devo

An. Faiz SuryaAn. Tengku

An. Sarah

An. Rasya

An. Revan

An. Marisa22 bln

10 bln

5 bl

2th

21bl

7bln4th

2th

2th

18bln

2th-3.6

-2,1

-1,5

0,2

-2

-1-1,1

0,9

-2

-0,5

10

-1

0,4

1,1

-1

1-0,6

4,5

0,1

-0,2

2,3-4.4

-1,6

-2

-0,6

-2

-2-0,9

-1,5

-1,6

-0,5

-0,560%

83%

81%

95%

82%

4986%89%

82%

89%

94%

97%Dapat berjalan mundur

Berdiri dengan dibantu tak berani sendiri

Miring kanan kekiri dengan bantuan tidak bisa sendiri

Dapat berjalan

Dapat menendang bola

Dapat berjalanDapat terlentang

Naik sepeda roda dua

Dapat menendang bola

Dapat berjalan

Dapat berjalanDapat menyusun balok

Dapat memegang biskut

Pasien hanya bisa memegang satu benda dengan bantuan

Dapat mengelinding bola

Dapat menggerakkan kepala

Menggambar

Dapat mencorat-coret

Dapat mengambil mainan

Dapat mengambil mainan

Dapat mencoret-coret

Dapat menggambarDapat mengucapkan kata mbahHanya bisa mengoceh,tidak jelas kata-katanya

Pasien hanya bisa menangisPasien belum bisa mengoceh

Dapat mengucapkan 3 kataDapat berjalan mundur 5 langkahDapat mengucapkan 3 kataMengeluarkan bunyi selain menangis

Bisa bernyayi

Dapat menunjukkan 1 bagian tubuh

Dapat memungut mainanDapat memanggil mama-papaDapat memegang botol minumannyaPasien bisa mengamati tangan,

pasien sudah mulai berusaha mengapai mainan

Belum bisa mencapai mainannya sendiri

Dapat melepas pakaian sendiri

Dapat makan sendiri

Dapat memegang botol minumanDapat tersenyumBerpakaian sepenuhnya tanpa bantuanDapat makan sendiri

Dapat meniru apa yang dilihat

Dapat bertepuk tangan

5010. Laporan PKMRSTabel 7.Laporan PKMRS Paviliun IsmailNo Bulan Tanggal pelaksanaan Teori PKMRSJumlah peserta

1Maret 2015Tgl 3 Maret 2015DHFHAND HYGEINEYang hadir 19 orang

Keterangan :1. PKMRS dilakukan oleh mahasiswa AKBID Universitas Muhammadiyah Sidoarjo semester V2. Teori yang diberikan DHF pada anak dan Hand Hygeine3. Media yang digunakan : lembar balik ( flip chart) dan leaflet4. penyaji: mahasiswa UNMUH Sidoarjo dibantu oleh Tim PKMRS Ismail dan Pemasaran5. Ada sesi Tanya jawab 6. Hasil evaluasi peserta mampu menjawab pertanyaan yang diumpan balik oleh penyaji7. Lampiran

511.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. Analisis SWOTTabel 2.10 analisa SWOTIdentifikasi situasi ruanagan berdasarkan pendekatan analisis SWOT. Dari hasil pengkajian dilakukan analisis SWOT berdasarkan sub system dalam MAKP yang meliputi : Sentralisasi obat, Timbang terima, Discharge planning, Penerimaan pasien baru.

NOANALISIS SWOTBOBOTRANTINGBOBOT X RANTING

1M1 (MAN) : Ketenagaana. Internal Faktor (IFAS)STRENGHT1. Adanya kedisiplinan pegawai.2. Adanya 2 orang CI dan 1 orang karu yang membimbing mahasiswa dengan baik.3. Adanya perawat mengikuti pelatihan dan seminar.4. Struktur organisasi yang ada sesuai dengan kemampuan perawat5. Adanya 4 orang tenaga S1 keperawatan.6. Adanya tugas yang jelas untuk karyawan.7. Adanya mahasiswa praktek di ruangan.8. Jumlah tenaga orang terdiri dari : SI Keperawatan : 4 orang D3 Keperawatan : 7 orang D3 Kebidanan : 2 orang

TOTAL

WEAKNES1. Jumlah ketenagaan berdasar tingkat pendidikan : SI Keperawatan : 4 orang D3 Keperawatan : 7 orang 52D3 Kebidanan : 2 orang2. Jumlah tenaga perawat kurang dari kebutuhan.3. Peran antara katim dan perawat belum maksimal

TOTAL

b. Ekternal Faktor (EFAS)OPPORTUNITY1. Kepala ruangan dan staf menerima dengan baik dan memfasilitasi mahasiswa praktek manajemen keperawatan diruangan.2. Adanya kerjasama antara perawat dan mahasiswa.3. Rumah sakit Siti Khotijah terakreditassi B.4. Adanya kerja sama dengan asuransi dan perusahaan.5. Adanya program pelatihan tentang manajemen keperawatan.

TOTAL

THEREATENED 1. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih professional.2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.3. Adanya pertanggung jawaban legalitas bagi pasien.4. Adanya kebijakan pemerintah terhadap kesehatan melalui BPJS.5. Sebagian besar pasien memiliki tingkat ketergantungan parsial.6. Adanya tuntutan dari pasien untuk pelayanan yang baik dan profesional7. Adanya kebijakan asuransi perusahaan.

53TOTAL

0,20,1

0,05

0,1

0,1

0,2

0,15

0,1

1

0,5

0,3

0,2

1

0,5

0,2

0,05

0,2

0,05

1

0,1

0,1

0,1

0,2

0,1

0,2

0,2

1

21

3

3

1

3

3

1

3

3

3

3

4

2

3

1

2

1

2

3

4

2

1

0,40,1

0,15

0,3

0,1

0,6

0,45

0,1

2,2

1,5

0,9

0,6

3

1,5

0,8

0,1

0,6

0,05

3,05

0,2

0,1

0,2

0,6

0,4

0,4

0,2

2,1

S-W= 2,2-3=-0,7

O-T= 3,05-2,1=0,95

2Sarana dan prasarana (M2)a. Internal Faktor (IFAS)STERNGHT1. Mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk pasien (kamar sesuai dengan kelas, fasilitas penunjang medis, dll).2. Semua sarana dan prasarana sudah digunakan sesuai kebutuhan ruangan 3. Terdapat administrasi penunjang:buku ekspedisi,format timbang terima,buku tindakan khusus dan lain-lain4. Semua administrasi penunjang telah digunakan secara optimal5. Tersedianya nurse station6. Pengelolaan sampah ruangan sudah terpisah antara sampah medis dan non medis

TOTAL

WEAKNESS1. Adanya sebagian kamar ruangan yang tidak terdapat nomor ruangan2. Tidak adanya nomor urut bed di dalam kamar ruangan

TOTAL

b. Ekternal Faktor ( EFAS)OPPORTUNITY1. Adanya kerjasama dengan perusahaan alat-alat kesehatan.2. Tersedianya dana untuk perbaikan dan penggantian alat-alat yang tidak layak pakai atau rusak.3. Adanya kerjasama asuransi dan perusahaan.

TOTAL

THREATENED1. Adanya tuntutan tinggi dari pasien dan keluarga untuk memberikan sarana dan prasarana yang memadai.

TOTAL

0,2

0,1

0,2

0,1

0,20,2

1

0,4

0,6

1

0,3

0,4

0,3

541

1

1

3

3

3

2

33

2

1

2

2

2

3

0,6

0,3

0,6

0,2

0,60,6

2,9

0,8

0,6

1,4

0,6

0,8

0,6

2

3

3

S-W= 2,9-1,4= 1,5

O-T= 2-3= -1

METHODE-M3 (MAKP)a.Internal Faktor (IFAS) STRENGTH1. RS meniliki, visi misi dan motto sebagai acuan melaksanakan kegiatan pelayanan.2. Telah digunankan MAKP model tim.3. Terlaksananya komunikasi yang adekuat antara perawat tim kesehatan yang lain.4. Mempunyai protap untuk setiap tindakan. 5. Pendidikan perawat minimal D3.6. Adanya pelatihan management bangsal 3 orang

TOTAL

WEAKNESS

1. Ketua tim sudah membuat penugasan,dan evaluasi kepada anggota tetapi tidak maksimal2. Belum adanya evaluasi pasien yang ditangani oleh tim3. Kepala ruangan tidak membuat rentang kendali yang jelas antara katim, PP, PA4. Tidak adanya evaluasi dengan cara audit keperawatan

TOTAL

b. Eksternal Faktor (EFAS)OPPORTUNITY1. 55Adanya kebijakan RS terhadap profesionalisasi perawat (perawat bekerja sesuai dengan fungsi dan perannya).2. Adanya mahasiswa S1 Keperawatan melaksanakan praktek manajemen diruang Ismail.3. Ada kerjasama antar institusi pendidikan dengan rumah sakit.4. Adanya pelatihan management bangsal

TOTAL

THEREATENED1. Persaingan dengan rumah sakit lain semakin ketat.2. Adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap peningkatan pelayanan keperawatan yang lebih professional.3. Makin tinggi kesadaran masyarakat tentang hukum.

TOTAL

Sentralisasi Obata. Internal factor (IFAS)STRENGHT1. Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan sentralisasi obat (temppat obat, senttralisasi obat).2. Kepala ruangan mendukung kegiatan sentralisasi obat.3. Adanya kemauan dan kemampuan perawat untuk melakukan sentralisasi obat.4. Sentralisasi obat diruang Ismail dilakukan pada semua pasien baik pasien umum maupun pasien BPJS.

TOTAL

WEAKNESS1. 56Adanya format serah terima obat kepada pasien namun belum dilakukan secara optimal.2. Depo farmasi belum ada disetiap ruangan masih tersentral di Depo farmasi.3. Belum ada supervisi terhadap sentralisasi obat.

TOTAL

b. Eksternal factor (EFAS)OPPORTUNITY1. Adanya mahasiswa S1 keperawatan yang praktik menejemen keperawatan.2. Kerjasama baik antar perawat dan mahasiswa.

TOTAL

TREATHENEDAdanya tuntutan pasien mendapatkan pelayan yang professional.

TOTAL

Timbang Terima a. Internal Faktor (IFAS)STRENGHT1. Timbang terima sudah dilakukan pada setiap pergantian shif adanya laporan jaga setiap shif 2. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima setiap pagi3. Tersedianya nurs station4. Ketepatan waktu pelaksanaan timbang terima5. Format timbang terima sudah sesuai dengan standart

TOTAL

WEAKNESS1. Tahap-tahap timbang terima belum dijalankan secara lengkap2. Penyampaian dalam timbang terima tidak secara keseluruhan dan secara detail pada semua keluhan yang klien sampaikan

TOTAL

b. Eksternal Faktor (EFAS)OPPORTUNITY1. Adanya mahasiswa D3 keperawatan yang praktik keperawatan2. Adanya kerja sama yang baik antara D3 keperawatan yang praktik dengan ruangan perawat3. Adanya keinginan perawat yang mau berubah total

TOTAL

THREATENED1. Adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan2. Semkin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan akan pentingnya kesehatan3. Persaingan antar rumah sakit swasta semakin ketat4. Semakin tinggi keingin tahuan masyarakat tentang penyakit

TOTAL

Discharge Planninga. Internal faktor (IFAS)STRENGHT1. Diruang ismail sudah dilakukan discharge planning2. Tersedia format discharge planning diruang ismail3. Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/keluarga selama dirawat atau pulang.4. Tersedianya resume keperawatan untuk pasien pulang.

TOTAL:

WEAKNERS1. Terbatasnya leaflet di ruangan ismail2. belum maksimalnya pengisian ferifikasi dari hasil HE

TOTAL:

OPPORTUNITY1. adanya mahasiswa S1 keperawatan yang melakukan manajemen keperawatan2. adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa S1 keperawatan dengan perawat kelinik.3. Kemauan pasien/keluarga terhadap anjuran perawat.

TOTAL:

TREATHENED1. Adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan keperawatan profesional.2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan3. Persaingan antar rumah sakit yang semakin ketat4. Makin tingginya keingin tahuan klien/keluarga/ masyarakat tentang penyakit.

TOTAL:

Dokumentasi Keperawatana. Internal Faktor (IFAS)STRENGTH1. Dokumentasian asuhan keperawatan model POR1. Tersedianya sarana dan prasarana untuk pendokomentasian (format timbang terima)1. Dokumentasi dilakukan setiap pergantian shift.1. Adanya kemauan perawat untuk melaksanakan pendokumentasian.1. Dokumentasi dilakukan dengan legal dan relevan

TOTAL

WEAKNESS1. Dari observasi status pasien, pengisian dokumentasi tidak lengkap : nama dan nomer RM dicatatan perkembangan pasien2. Resume asuhan keperawatan kurang lengkap3. Dokumentasi dilakukan secara manual.

. TOTAL

b. Ekternal Faktor (EFAS)OPPORTUNITY1. Kerjasama yang baik antara perawat dengan mahasiswa.1. Adanya mahasiswa keperawatan praktik manajemen keperawatan

TOTAL

TREATHENED1. Adanya tingkat kesadaran yang tinggi dari pasien tentang tanggung jawab dan tanggung gugat..TOTAL

Ronde Keperawatan0. Internal Factor ( IFAS)STRENGTH0. 100 % perawat sudah mengerti definisi ronde0. Bidang Keperawatan dan ruangan mendukung adanya ronde0. Banyaknya kasus-kasus keperawatan anak-anak yang memerlukan perhatian khusus0. Adanya 4 tenaga perawat lulusan s1 keperawatan di paviliun ismai

TOTAL WEAKNESS1. Pelaksanaan ronde tidak dilakukan sesuai jadwal yang ditentukan2. Ronde keperawatan sudah terjadwal sebagai kegiatan diruangan tetapi pelaksanaanya belum optimal3. Kasus yang kompleks biasanya diarahkan untuk dirujuk tipe A4. Tidak adanya pendokumentasikan ronde yang sudah dilakukan

TOTAL

b. Eksternal factor ( EFAS )OPPURTUNITY1. Adanya kesempatan dari karu untuk mengadakan ronde keperawatan pada perawat dan mahasiswa praktek2. Adanya pelatihan dan seminar tentang managemen keperawatan3. Adanya mahasiswa S1 keperawatan praktek mananjemen

TOTAL

THREATENED1. Angka kematia di tahun 2015 0%2. Jarang terjadi kasus kompleks.3. Perkembangan jenis penyakit baru

61 TOTAL

Supervisia. Internal Factor (IFAS)STRENGH1. Supervisi keperawatan sudah dilakukan di ruangan2. Kepala ruangan mendukung kegiatan supervisi demi peningkatan mutu pelayanan keperawatan3. Ada feed back dari supervisi pada setiap tindakan

TOTAL

WEAKNESS1. Supervisi belum terjadwal secara tertulis2. Belum ada alur supervisi pada ruangan

TOTAL

b. External Factor (EFAS)OPPORTUNITY1. Ada format buku untuk supervisi2. Format supervise sesuai dengan standart keperawatan3. Alat supervise tersedia diruangan

TOTAL

THREATENED1. Tuntutan pasien sebagai konsumen untuk mendapatkan pelayanan yang profesional dan bermutu2. Persaingan antar RS akan kualitas pelayanan keperawatan.

TOTAL

Penerimaa Pasien Barua. Internal factor(IFAS)

62STRENGTH1. Diruangan Ismail sudah dilakukan penerimaan pasien baru2. Tersedianya format lembar serah terima dari ruangan lain atau IGD, adanya lembar pasien masuk rumah sakit, lembar pengkajian pasien, lembar tata tertib pasien dan keluarga pasien dan lembar inform consent sentralisasi obat3. 85% pasien mengatakan perawat memperkenalkan ditri ke pasien

TOTAL

WEAKNESS1. Perawat tidak memperkenalkan pasien baru dengan pasien yg ada diruangan tersebut2. PP tidak menanyakan kembali tentang kejelasan informasi

TOTAL

b. Eksternal factor (EFAS)OPPORTUNITY1. Adanya mahasiswa keperawatan praktek menejemen keperawatan2. Kerja sama antara mahasiswa keperawatan dengan perawat ruangan3. Adanya kemauan perawat untuk berubah

TOTAL

THREATENED1. Adanya tuntutan lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang profesional2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan3. Persaingan antar rumah sakit swasta yang makin ketat

TOTAL

0,2

0,2

0,2

0,2

0,1

0,1

1

0,3

0,3

0,2

0,2

1

0,3

0,1

0,3

0,3

1

0,4

0,3

0,3

1

0,3

0,3

0,2

0,2

1

0,3

0,3

0,4

1

0,5

0,5

1

1

1

0,3

0,2

0,20,1

0,2

1

0,4

570,6

1

0,4

0,3

0,3

1

0,2

0,2

0,4

0,2

1

0,3

0,3

0.2

0.2

58

1

0,5

0,5

1

0,4

0.3

0,3

1

0,3

0,2

0,3

0,2

1

0,2

0,2

590,2

0,2

0,2

1

0,4

0,3

0,3

1

0,5

0,5

1

1

1

0,2

0,2

600,2

0,4

1

0,3

0,15

0,25

0,3

1

0,5

0,2

0,3

1

0,3

0,3

0,4

1

0,4

0,3

0,3

1

0,5

0,5

1

0,4

0,4

0,2

1

0,5

0,5

1

0,4

0,3

0,3

1

0,6

0,4

1

0,4

0,2

0,4

1

0,4

63

0,2

0,4

1

3

2

3

3

3

3

3

3

3

3

3

2

3

3

3

2

2

3

3

3

3

2

2

3

3

4

2

4

4

32

3

2

3

4

4

3

3

3

3

3

3

3

3

3

2

2

3

3

3

3

2

3

2

3

2

3

3

3

3

2

2

3

3

2

3

2

2

3

2

2

3

3

4

3

4

3

2

4

3

2

2

3

3

3

3

3

3

2

4

4

3

2

2

3

3

3

3

2

3

0,6

0,4

0,6

0,6

0,3

0,3

2,8

0,9

0,9

0,6

0,6

3

0,9

0,2

0,9

0,9

2,9

1,2

0,9

0,6

2,7

0,9

0,9

0,6

0,6

3

0,6

0,6

1,2

2,4

1,5

2

2,5

2

2

1,2

0,8

0,60,2

0,6

3,4

0,8

1,8

2,6

1,6

1,2

0,9

3,7

0,6

0,6

0,9

0,6

2,7

0,9

0,9

0,6

0,6

3

1

1

2

1,2

0,9

0,9

3

0,9

0,4

0,9

0,4

2,6

0,9

0,4

0,6

0,6

0,6

3,1

1,2

0,6

0,6

2

1,5

1,5

3

2

2

0,6

0,4

0,4

1,2

2,6

0,6

0,3

0,75

0,9

2,8

2

0,6

1,2

3,8

0,9

0,6

1,6

3,1

1,2

0,6

0,6

2,4

1,5

1,5

3

1,2

1,2

0,6

3

1,5

1

2,5

1,6

1,2

0,9

3,7

1,2

0,8

2

1,2

0,6

1,2

3

1,2

0,4

1,2

2,8

S-W= 2,8-3= -0,2

O-T= 2,9-2,7= 0,2

S-W= 3-2,4= 0,6

O-T= 2,5-2= 0,5

S-W= 3,4-2,6= 0,8

O-T=3,7-2,7=1

S-W= 3-2= 1

O-T=3-2,6=0,4

S-W3,1-2,4 = 0,7

O-T3-2= 1

S-W= 2,6-2,8=-0,2

O-T=3,8-3,1=0,7

S-W =1,5-2,6=-1,1

O-T = 3-2,5 = 0,5

S-W= 3,7-2=1,7

O-T=3-2,8=0,2

4M4 (MONEY)a. Internal faktor (IFAS)STRENGTH1. Dana operasional ruangan diperoleh dari rumah sakit2. Dana fasilitas kesehatan diperoleh dari rumah sakit3. Dana kesejahteraan pegawai diperoleh dari rumah sakit dan di paviliun ismail

TOTAL

WEAKNESSPembiayaan pasien umum berkurang dengan adanya BPJS.

TOTAL

a. Eksternal faktor (EFAS)OPPORTUNITY1. Adanya uang kas ruangan yang dilakukan setiap bulan

TOTAL

TREATHENED1. Adanya tuntutan dari masyarakat untuk pelayanan yang operasional2. Alokasi dana untuk pengunjung fasilitas kesehatan belum optimal

TOTAL

0,4

0,3

0,3

1

1

1

1

1

0,5

0,5

641

3

3

3

4

4

3

3

1,2

0,9

0,9

3,0

4

4

4

4

1,5

1,5

3

S-W= 3,0-4= -1

O-T= 4-3= 1

M 5 (Marketing)a. Internal Faktor (IFAS)STRENGHT1. Sebanyak (80%) pasien mengatakan bahwa merasa puas terhadap pelayanan perawat.2. Perawat mengatakan rata-rata BOR (72%)

TOTAL

WEAKNESSTerdapat pasien yang menyatakan 20 % menyatakan kurang puas terhadap pelayanan perawat

TOTAL

b. Eksternal Faktor (EFAS)OPPORTUNITY1. Mahasiswa Praktek di ruang Pav. Ismail2. Kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa

TOTAL

TREATHENED1. Adanya peningkatan standart masyarakat yang harus dipenuhi2. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan keperawatan

TOTAL

0,5

0,5

1

1

1

0,5

0,5

1

0,5

0,5

1

4

3

2

4

3

3

3

2

1,5

3,5

2

2

2

1,5

3,5

1,5

1,5

3

S-W=3,5-2=1,5

O-T=3,5-3=0,5

65Diagram layang

M1: Ketenagaan (Turn Around)M2: Sarana Prasarana (Divertification)MAKP : (Turn Around)SO: Sentralisasi Obat (Agresif)TT : Timbang Terima (Agresif)DP : Discharge Planing (Agresif)DK : Dokumentasi Keperawatan (Agresif)RK : Ronde Keperawatan (Turn Around)Spv : Supervisi Keperawatan (Turn Around)PPB : Penerimaan Pasien Baru (Agresif)M4 : Keuangan (Turn Around)M5 : Pemasaran (Agresif)Keterangan :

662.7 Identifikasi MasalahSetelah dilakukan analisis situasi dengan menggunakan pendekatan SWOT maka kelompok dapat merumuskan masalah sebagai berikut:1. Ketenagaan (M1) kurang ditandai dengan sebanyak 7 (60%) perawat berlatar D3 Keperawatan, 4 (30%) perawat berlatar S1 Keperawatan, dan 2 (10%) berlatar belakang D3 Kebidanan, rasio perawat banding pasien belum sesuai, peran katim dan perawat belum sesuai. 2. Sarana dan prasarana M2 kuranag dari kebutuhan ditandai dengan adanya kamar ruangan yang tidak terdapat nomor ruangan, dan tidak adanya nomor urut bed didalam kamar ruangan3. MAKP (M3) belum optimal ditandai dengan alam satu tim tidak selalu menyelenggarakan konferensi tetang keadaan pasiennya, tidak adanya rentang kendali kepala ruangan, membawahkan 2 perawat tim, dan perawat tim membawahkan 2 perawat associate tidak adanya evaluasi denga cara melakuka audit keperawatan.4. Sentralisasi Obat belum optimal format serah terima belum dilakukan secara maksimal, belum ada supervisi tentang sentralisasi obat.5. Timbang Terima belum optimal ditandai dengan Tahap tahap proses timbang terima belum dijalan kan secara lengkap dan penyampaian dalam timbang terima tidak secara keseluruhan dan secara detail pada semua keluhan yang klien sampaikan6. Discharge Planning belum optimal ditandai dengan tidak tersedianya leaflet dengan lengkap / keterbatasan leaflet diruangan , belum maksimal pengisian ferifikasi dari hasil HE.7. Dokumentasi Keperawatan belum optimal ditandai dengan dari observasi status pasien, pengisian dokumentasi tidak lengkap : nama dan nomer RM dicatatan perkembangan pasien , resume asuhan keperawatan kurang lengkap, dan dokumentasi dilakukan secara manual.8. Ronde Keperawatan belum optimal ditandai Angka kematia di tahun 2015 0% ,Jarang terjadi kasus kompleks.9. Supervisi Keperawatan belum optimal ditandai dengan Supervisi belum terjadwal secara tertulis dan belum ada alur supervisi pada ruangan.10. 67Penerimaan pasien baru belum optimal ditandai dengan perawat tidak memperkenalkan pasien baru dengan pasien yang ada diruangan tersebut, PP tidak menanyakan kembali tentang kejelasan informasi.11. Keuangan (M4) belum optimal ditandai dengan Pembiayaan pasien umum berkurang dengan adanya BPJS.12. Pemasaran (M5) belum optimal ditandai dengan Terdapat pasien yang menyatakan 20 % menyatakan kurang puas terhadap pelayanan perawat.

2.8 Prioritas masalahBerdasarkan Diagram Layang maka prioritas masalah adalah sebagai berikut:1. Ronde Keperawatan2. Supervisi3. MAKP 4. M1 ( Ketenagaan )5. M4 ( Money )6. Discharge Planing 7. Dokumentasi Keperawatan 8. Timbang terima9. Sentralisasi obat10. Penerimaan pasien baru11. Pemasaran 12. Sarana Prasarana

68PLAN OF ACTION NOMasalahTUJUANPROGRAM/KEGIATANINDIKATOR KEBERHASILANWAKTUPENANGGUNG JAWAB

1M1: Ketenagaan

1.Rasio perawat banding pasien belum sesuaiMeningkatkan kualitas tenaga keperawatan berdasarkan kebutuhan pasien .Sosialisasi kebutuhan tenaga perawat berdasarkan rata rata pasien .

Sosialisasi terlaksana dalam 1 minggu ke depanMinggu ke-2

Minggu ke-2

Iswan KosasihS.Kep

2.M2(SARANA PRASARANA)1. Adanya sebagian kamar ruangan yang tidak terdapat nomor ruangan2. Tidak adanya nomor urut bed di dalam kamar ruangan

Adanya nomor ruangan di semua kamar ruangan

Adanya nomor urut bed di dalam kamar ruangan

Memberikan nomor di setiap kamar ruangan

Memberikan nomor urut di setiap bed kamar ruangan

Terdapat nomor kamar ruangan dalam satu minggu kedepan

Terdapat nomor urut bed kamar ruangan satu minggu kedepan9 Maret 2015m.ibrahim

3.M3 (METHODE)a.MAKP1. Ketua tim sudah membuat penugasan,dan evaluasi kepada anggota tetapi tidak maksimal

2. Belum adanya evaluasi pasien yang ditangani oleh tim

3. Kepala ruangan tidak membuat rentang kendali yang jelas antara katim, PP, PA

1. Memaksimalkan penugasan dan evaluasi yang dibuat katim untuk anggotanya

2. Adanya evaluasi pasien yang ditangani tim

3. Adanya rentang kendali yang jelas antara katim ,PP, PA yang dibuat kepala ruangan

1. 69Kepala ruangan membuat panismen (mengganti jam yang di tinggalkan) bagi katim yang tidak melaksanakan penugasan dan reword bagi yang melaksanakan kepada anggotanya2. Kepala ruangan memberikan program soisalisasi MAKP primer

3. Kepala ruangan membuatkan struktur rentang kendali yang jelas antara katim, PP, PA di ruangan

1. Katim mampu memaksimalkan penugasan dan evvaluasi kepada anggota

2. Katim beserta anggota mampu dan selalu mengevaluasi pasien yang ditanganinya

3. Sudah adanya kejelasan rentang kendali yang ada di ruangan antara katim, PP, PA

9 MARET 2015Ahmad afandi

4b.SENTRALISASI OBAT1. Adanya format serah terima obat kepada pasien namun belum dilakukan secara optimal karena belum ada tanda tangan dari pasien/keluarga pasie

1. Disediakannya lembar serah terima obat kepada pasien

1. Merevisi lembar serah terima obat2. Membuat alur sentralisasi obat

1. Lembar serah obat tersedia diruangan

2. Tersedia alur sentralisasi obat

9 maret 2015Ali Sadikin, S.kep

c.Timbang Terima1. Tahap proses timbang terima belum dijalankan secara lengkap2. Ketidak sesesuaian proses pelaksanaan timbang terima dengan tidak adanya klarifikasi atau preconfren sesuai keluhan klien dengan teori keperawatan1. Terlaksananya timbang terima sesuai prosedur yang baik 2. Menyesuaikan prosedur pelaksanaan timbang terima sesuai buku panduan secara teori yang baik

1. Memberikan contoh atau sosialisasi tentang pelaksanaan timbang terima yang baik dan benar2. 70Menunjukan buku panduan tentang prosedur pelaksanaan timbang terima sesuai dengan teori keperawatan

1. Pelaksannaan timbang terima sesuai dengan prosedur yang berlaku2. Pelaksanaan timbang terima sesuai dengan teori keperawatan9 maret 2015AHMAD AFIFUDDIN

d.dokumentasi1. Dari observasi status pasien, pengisian dokumentasi tidak lengkap : nama dan nomer RM dicatatan perkembangan pasien

2. Resume asuhan keperawatan kurang lengkap

Melengkapi semua data yang ada di RM pasien

Melengkapi resume asuhan keperawatanSosialisasi cara pengisian dokumentasi keperawatan secara lengkap dan benarPerawat melaksanakan dan mengisi semua data yang ada di RM pasien

Perawat melaksanakan dan mengisi semua data yang ada di resum asuhan keperawatan pasien

9 maret 2015Moh. Jufri Arifin

e.Ronde keperawatan1.Pelaksanaan ronde tidak dilakukan sesuai jadwal yang ditentukan2.Ronde keperawatan sudah terjadwal sebagai kegiatan diruangan tetapi pelaksanaanya belum optimal3.Kasus yang kompleks biasanya diarahkan untuk dirujuk tipe A4.Tidak adanya pendokumentasikan ronde yang sudah dilakukan

Ronde keperawatan terlaksana dengan optimal dan teratur1.membuat kriteria pelaksanaan ronde keperawatan

712.mengadakan ronde keperawatan Terlaksananya ronde keperawatan dalam 2 minggu kedepan

9 MARET 2015Nur akmala.A

f.supervisi1. Supervisi belum terjadwal secara tertulis2. Belum ada alur supervisi pada ruangan

Mengoptimalkan supervisi

1. Membuat jadwal supervisi secara tertulis2. Membuat alur supervisi pada ruangan 3. Mensosialisasikan alur supervisiSupervisi terjadwal dalam waktu satu minggu kedepanAlur supervisi ada pada ruangan dalam waktu satu minggu kedepan beserta sosialisasinya9 maret 2015Retno Pashari Akbar

g. Discharge planning1. Terbatasnya leaflet di ruangan ismail

2. belum maksimalnya pengisian ferifikasi dari hasil HE

Sebagai media pembelajaran

sebagai evaluasi hasil dari HE yang diberikanMenambahkan media lieflet

72Sosialisasi cara pengisian discharge planning dan juklisMepermudah dalam discharge planning/ dan HE kepada pasien.Mempermudah dalam pengisian discharge planning9 maret 2015Lailis hidayati

h.penerimaan pasien baru1. Perawat tidak memperkenalkan pasien baru dengan pasien yang ada diruangan tersebut2. PP tidak menanyakan kembali tentang kejelasan informasi

Perawat memperkenalkan pasien baru dengan pasien sekamar

Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan informasi

Mengusulkan sosalisasi penerimaan pasien baru ke kabit dan mengajukan pembuatan SOP.

Mengusulkan sosalisasi penerimaan pasien baru ke bidang keperawatan dan mengajukan SOP penerimaan pasien baru ke bidang keperawatan

Perawat dapat memperkenalkan pasien baru dengan pasien yangn ada diruangan.

Perawat mampu menjelaskan kembali tentang kejelasan informasi9 maret 2015Fathatul jannah

4.M4 (PENDANAAN)Pembiayaan administrasi pasien umum berkurang dikarenakan adanya BPJS .Terwujudnya kesejahteraan perawat dan keluarga pasien dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit siti khadijah

Kepala ruangan mengusulkan untuk membentuk alur data administrasi yang teratur dan tersistem.

Sistem administrasi dapat di ketahui oleh pasien dan keluarga pasien

9 MARET 2015Iswan Kosasih.S.Kep

5.M5 (MARKETING PEMASARAN)Terdapat pasien yang menyatakan 20 % menyatakan kurang puas terhadap pelayanan perawatTerciptanya kepuasan mutu pelayanan secara optimal73Memberikan pelayanan secara professional pada pasien dengan meningkatkan komunikasi terapeutik (SOP)Terciptanya kepuasan mutu pelayanan kesehatan yang optimal dengan komunikasi terapeutik (SOP)9 Maret 2015Moh. Ibrahim,

74

BAB 3PERENCANAAN

3.1 Pengorganisasian.Untuk efektifitas pelaksanaan model asuhan keperawatan professional dalam menentukan kebijakan kebijakan internal yang sifatnya umum, kelompok menyusun struktur organisasi sebagai berikut:Ketua: Iswan kosasi , S.Kep Wakil ketua: Retno Pashari Akbar, S.KepSekretaris: Lailis hidayati, S.KepBendahara : Fathatul jannah, S.KepPenanggung Jawab MAKP: Ahmad Afandi, S.Kep Penanggung Jawab SO: Ali Sadikin, S.KepPenanggung Jawab PPB: Fathatul Jannah, S.KepPenanggung Jawab TT: Ahmad Afifuddin, S.KepPenanggung Jawab RK: Nur Akmala Assyahara, S.KepPenanggung Jawab Spv: Retno Pashari Akbar, S.KepPenanggung Jawab DP: Lailis Hidayati, S.KepPenanggung Jawab Doc: Moh. Jufri Arifin, S.KepAdapun dalam pengelolaan ruang rawat maka diselenggarakan pengorganisasian dalam pembagian peran sebagai berikut:1. Kepala Ruangan2. Perawat Primer3. Perawat AssociatePembagian peran ini secara rinci akan dilampirkan, setelah pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Professional (MAKP) di ruangan.

753.2 Strategi Kegiatan3.2.1 Model Asuhan Keperawatan Professional (MAKP)Setelah dilakukan analisa dengan metode SWOT maka kelompok praktek klinik managemen keperawatan di ruang ismail menerapkan Model Asuhan Keperawatan Professional (MAKP) Primay Nursing.Model keperawatan primary nursing merupakan salah satu model praktik keperawatan professional dimana perawat bertanggung jawab penuh terhadap asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien mulai dari klien masuk sampai keluar Rumah Sakit. Model ini mendorong kemandirian perawat, ada kejelasan antara pembuat rencana asuhan keperawatan dan pelaksanaan asuhan keperawatan selama klien dirawat. Model ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara klien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan,melakukan dan koordinasi asuhan keperawatan selama klien dirawat. Konsep dasar model ini adalah tanggung jawab dan tanggung gugat.Berikut system pemberian asuhan keperawatan primary nursing.

Tim MedisKepala RuanganSarana Rumah SakitPA 1PA 2PA 1PA 2PASIENPASIENPP 1PP 1

KET : : Garis Komando : Garis KoordinasiDiagram 3.1 Sistem Pemberian Model Asuhan Keperawatan Primary Nursing.

Dalam Penerapan MAKP model Primary Nursing terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan :Kelebihan1) 76Bersifat kontinuitas dan komprehensif.2) Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil dan memungkinkan pengembangan diri.3) Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat, dokter, dan Rumah Sakit.Keuntungan yang dirasakan adalah pasien merasa dimanusiawikan karena terpenuhinya kebutuhan secara individu. Selain itu, asuhan yang diberikan bermutu tinggi dan tercapai pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, informasi, dan advokasi. Dokter juga merasaan kepuasan dengan model primer karena senantiasa mendapatkan informasi tentang kondisi pasien yang selalu diperbaharui dan komprehensif.KelemahanKelemahannya adalah hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang memadai dengan criteria asertif, self direction, kemampuan mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinis, penuh pertimbangan, serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu. Konsep dasar metode primer : a. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat.b. Ada otonomi.c. Ketertiban pasien dan keluarga.

Tugas perawat primer :a. Mengkaji kebutuhan pasien secara konprehensif.b. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.c. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama dinas.d. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain.e. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.f. Menerima dan menyesuaikan rencana.g. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.h. Melakukan rujukan kepada pekerja social, kontak dengan lembaga social dimasyarakat.i. Membuat jadwal perjalan kinis.j. Mengadakan kunjungan rumah.Peran kepala ruang dengan metode primer :a. Sebagai konsultan dan pengendalian mutu perawat primer.b. Orientasi dan merencanakan karyawan baru.c. 77Menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan pada perawat asisten.d. Evaluasi kerja.e. Merencanakan / menyelenggarakan pengembangan staf.f. Membuat 1-2 pasien untuk model agar dapat mengenal hambatan yang terjadi.Ketenangaan metode primer :a. Setiap perawat primer adalah perawat bedside atau selalu berada dekat dengan pasien.b. Beban kasus pasien 4-6 orang untuk satu perawat primer.c. Penugasan ditentukan oleh kepala ruangan.d. Perawat primer dibantu oleh perawat professional lain maupun non professional sebagai perawat asisten.

3.2.1 Penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)a. Penanggung jawab: Ahmad Afandi, S.Kepb. Tujuan: diharapkan setelah dilakukan praktik manajemen oleh mahasiswa S1 Keperawatan, Ruang paviliun Ismail mampu menerapkan MAKP primary secara baik.c. Waktu: pelaksanaan aplikasi MAKP tahap II IV mulai tanggal 9 29 Maret 2015d. Pelaksanaan evaluasi tanggal 30 Maret 04 April 2015e. Rencana strategis:1) Mendiskusikan bentuk dan penerapan model MAKP yang dilaksanakan, yaitu model Primary Nursing.2) Mengajukan proposal MAKP dan melaksanakan desiminasi awal.3) Sosialisasi hasil desiminasi.4) Merencanakan kebutuhan tenaga perawat.5) Melakukan pembagian peran perawat.6) Menentukan deskripsi tugas dan tanggung jawap perawat.7) Melakukan pembagian jadwal serta pembagian tenaga perawat.8) Menerapkan model MAKP yang sudah ditentukan.f. Criteria Evaluasi :1. Struktur :a) Menentukan penanggung jawab MAKP.b) Mendiskusikan bentuk penerepan MAKP yaitu primary nursing.c) Merencanakan kebutuhan tenaga perawat.d) 78Melakukan pembagian peran perawat.e) Menentukan deskripsi tugas dan tanggung jawab perawat.f) Melakukan pembagian jadwal serta pembagian tenaga perawat.2. Proses :Menerapkan MAKP:a) Tahap uji coba MAKP pada tanggal 09 - 14 Maret 2015b) Tahap Aplikasi MAKP tahap I-III pada tanggal 15 maret 4 April 20153. Hasil :Mahasiswa mampu menerapkan MAKP primary nursing sesuai dengan job discription.

3.2.2 Timbang TerimaTimbang terima (operan) merupakan tehnik atau cara untuk menyampaikan laporan yang berkenaan dengan keadaan klien.1. Metode Pelaporana) Perawat yang bertanggung jawab terhadap klien melaporkan langsung kepada perawat penanggung jawab berikutnya dengan membawa laporan timbang terima.b) Pelaksanaan timbang terima dapat dilakukan di ruang perawat, kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi klien satu-persatu terutama pada klien-klien yang memiliki masalah khusus serta memerlukan observasi lebih lanjut.

792. Mekanisme Timbang Terima

KLIENDIAGNOSA MEDIS MASALAH KOLABORATIFDIAGNOSA KEPERAWATANRENCANA TINDAKAN TINDAKANTELAH DILAKUKAN DILAKUKANBELUM DILAKUKANDILAKUKANPERKEMBANGAN / KEADAAN PASIENMASALAH TERATASI SELURUHNYA, SEBAGIAN, BELUM TERATASI DAN TERDAPAT MASALAH BARU

Diagram 3.2 Mekanisme Timbang Terima 3. Prosedur pelaksanaan1) Kedua kelompok dinas siap.2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.3) Kepala ruangan membuka acara timbang terima.4) Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji secara penuh terhadap masalah, kebutuhan dan tindakan yang telah dilaksanakan serta hal-hal yang penting lainnya selama masa perawatan.5) Perawat yang melakukan timbang terima dapat mengklarifikasi, melakukan Tanya jawab, dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang terima dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas.6) Hal-hal yang sifatnya khusus di serah terimakan kepada perawat berikutnya.7) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah:a. Identitas klien dan diagnosis medis.b. Data (keluhan obyektif dan subyektif).c. Masalah keperawatan yang masih muncul.d. Intervensi keperawatan yang sudah dilakukan.e. 80Intervensi keperawatan yang belum atau akan dilakukan.f. Intervensi kalaboratif.g. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi, Tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang terima atau terhadap hal-hal yang kurang jelas.h. Mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat.i. Lama timbang terima untuk tiap klien tidak lebih dari 3 menit, kecualai dalam kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang rumit.4. Penerapan timbang terima1) Penanggung jawab : Ali sadikin , S.Kep2) Tujuan : Setelah dilaksanakan praktik manajemen keperawatan diharapkan Ruang ismail mampu melaksanakan timbang terima dengan baik.3) Waktu : pelaksanaan aplikasi timbang terima dimulai tanggal 9 23 Maret 20154) Rencana strategi a. Menentukan penanggung jawab timbang terima.b. Menyusun format timbang terima serta petunjuk teknis pengisiannya.c. Menyiapkan kasus kelolaan yang akan digunakan untuk timbang terima.d. Menentukan jadwal pelaksanaan timbang terima.e. Timbang terima dapat dilakukan secara lisan atau tertulis.f. Melaksanakan timbang terima bersama dengan kepala ruangan dan staf keperawatan.g. Dilaksanakan pada setiap pergantian sift.h. Dipimpin oleh perawat primer sebagai penanggung jawab sift.i. Diikuti perawat.5) kriteria evaluasi :1. Sruktur : a. Menetukan penanggung jawab timbang terima. b. Menyusun teknik timbang terima bersama sama dengan staf keperawatan. c. Menentukan timbang terima. d. Status klien disiapkan e. Persiapan buku laporan dan buku pesanan khusus.2. Proses : a. 81Melaksanakan timbang terima bersama dengan Karu dan Staf keperawatan pada pergantian shift. b. Timbang terima dipimpin oleh Perawat Primer sebagai penanggung jawab shift. c. Timbang terima diikuti oleh perawat,mahasisswa yang berdinas atau akan berdinas. d. Timbang terima dilaksanakan di nurse station paling lama 15 menit dan 3 menit di setiap klien dengan keadaan istimewa. 3. Hasil : a. Perawat mampu melamporkan timbang terima yang berisi (identitas diagnose medis,masalah keperawatan,intervensi yang sudah dan belum dilaksanakan,intervensi kolaboratif,rencana). b. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna. c. Dapat meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat. d. Menjalin hubungan kerja sama yang bertanggung jawab antar perawat. e. Pelaksanaan asuhan keperawatan dapat berjalan berkesinambungan.

3.2.3 Ronde KeperawatanRonde keperawatan merupakan suatau kegiatan dalam mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan disamping klien, membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan pada kasus tertentu yang dilakukanoleh perawat primer, kepala ruangan, perawat associate serta melibatkan seluruh anggota tim. 1. Kriteria klien yang dilakukan ronde : a. Klien dengan penyakit kronis. b. Klien dengan komplikasi. c. Klien dengan penyakit akut. d. Kasus langka e. Kasus dengan perawatan yang sulit dan lama.2. Karakteristik : a. Klien dilibatkan secara langsung. b. Klien merupakan fokus kegiatan.c. PA, PP, dan konselur melakukan diskusi bersama. d. Konselor memfasilitasi kreatifitas. e. Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA dan PP untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah. 3. 82Prosedur pelaksanaan Ronde Keperawatan a. Persiapan Penetapan kasus minimal 1 hari sebelumnya waktu pelaksanaanronde. Pemberian informed consent kepala klien / keluarga. b. Pelaksanaan ronde Penjelasaan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasaan difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau telah dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut. Pemberian justifikasi oleh PP atau konselor/kepala ruangan tentang masalah klien serta rencana tindakan yang akan dilakukan. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan.

c. Pasca ronde Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapakan tindakan yang dilakukan.

834. Alur Ronde Keperawatan Gambar :

APLIKASI HASIL ANALISA & DISKUSI DI NURSE STATION TAHAP PRA RONDEPPPROPOSALPENETAPAN PASIENAPA YANG MENJADI MASALAHCROSS CEK DATA YANG ADAAPA YANG MENYEBABKAN MASALAH TERSEBUTBAGAIMANA PENDEKATAN (PROSES, SAK,SOP)PENYAJIAN MASALAHDISKUSI KARU , PP, PERAWAT KONSELORANALISA DATAMASALAH TERATASI

PERSIAPAN PASIEN :INFORM CONSENTHASIL PENGKAJIAN /INTERVENSI DATA

TAHAP PELAKSANAAN DI NURSE STATION

VALIDASI DATA

Tahap Ronde pada bed pasien

Tahap PASCA RONDE

Diagram 3.3 Alur Rond5. Penerapan Ronde Keperawatan1) Penanggung jawab : ahmad afandi, S.Kep2) 84Tujuan : Setelah dilaksanakan praktik manajemen keperawatan, diharapkan Ruang paviliun ismail mampu melaksanakan ronde keperawatan dengan baik.3) Waktu : Pelaksanaan aplikasi ronde keperawatan tanggal 9-23 Maret 2015Pelaksanaan Evaluasi minggu ke-4 tanggal 23 29 Maret 2015 Rencana Strategi :a. Menentukan penanggung jawab ronde keperawatan.b. Menentuka klien yang akan dijadikan subyek dalam ronde keperawatan.c. Menyusun proposal kegeiatan ronde keperawatan (strategi dan materi).d. Menentukan strategi ronde keperawatan yang akan dilakukan.e. Menentukan materi dalam pelaksanaan ronde keperawatan.f. Menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan ronde keperawatan.g. Melaksanakan ronde keperawatan bersama-sama kepala keruangan dan staf keperawatan.4) Kriteria Evaluasia. Struktur Menentukan penanggung jawab ronde keperawatan. Menetapkan kasus yang akan di rondekan. Memberikan informed consent kepada klien dan keluarga.b. Proses Melaksanakan ronde keperawatan bersama-sama Kepala ruangan dan staf keperawatan. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan dan intervensi yang telah dilaksanakan tetapi belum mampu mengatasi masalah klien. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut. Pemberian masukan solusi tindakan yang lain yang mampu mengatasi masalah klien tersebut.c. Hasil Dapat dirumuskan tindakan keperawatan untuk menyelesaikan masalah klien. Hasil diskusi yang disampaikan dapat ditindak lanjuti dan dilaksanakan.3.2.4 Sentralisasi Obat

85Pengendalian sentralisasi obat merupakan salah satu peran perawat sehingga perlu dilakukan dalam satu pola/ alur yang sistematis sehingga penggunaan obat benar benar dikontrol oleh perawat sehingga resiko kerugian baik material maupun nonmaterial dapat eliminasi. Upaya sistematik meliputi uraian terinci tentang pengelolahan obat secara ketat oleh perawat diperlukan sebagai bentuk tanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan keperawatan. Teknik pengelolaan obat kontrol seluruh penuh sentralisasi adalah pengelolahan obat dimana seluruh obat yang diberikan pada klien diserahkan sepenuhnya oleh perawat. 1. Pengeluaraan dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan perawat. a. penanggung jawab dalam pengelolaan adalah kepala ruang secara operasional dapat didelegasikan pada staff yang ditunjuk (PP). b. keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat. 2. Penerimaan obat : a. Obat yang telah diresepkan dan telah diambil oleh perawat diserahkan kepada pasien/keluarga dengan menandatangani lembar serah terima obat yang ada pada lembar kontrol obat. b. Perawat menuliskan nama klien nama klien, register, jenis obat, jumlah dan sediaan serta dosis obat dalam lembar serah terima obat dan diketahui (tanda tangan) oleh keluarga. c. Klien/keluarga untuk selanjutnya dapat melakukan kontrol keberadaan obat pada lembar serah terima obat yang ada di sisi klien (sisi bed klien). d. Obat yang sudah diserahkan selanjutnya disimpan oleh perawat dalam kontak obat. e. Keluarga dan klien wajib mengetahui letak kontak obat. 3. Pembagian obat a. Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam format pemberiaan obat oral/injeksi. b. Obat obat yang telah diterima disimpan untuk selanjutnya diberikan oleh perawat dengan memperhatikan alur yang telah tercantum format pemberian obat oral dan injeksi. c. Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskaan macam obat, kegunaan obat, jumlah obat dan efek samping kemudiaan memberi kode dan tanda tangan setelah melakukan pemberian obat. d. Sediaan obat yang ada selanjutnya dicek setiap pagi oleh kepala ruangan / petugas yang ditunjuk (PP) dan didokumentasikan dalam format pemberian obat oral/injeksi.4. 86Penambahan obat baru a. Bilamana terdapat penambahan baru atau perubahan jenis, dosis atau perubahan rute pemberian obat, maka informasi ini akan dimasukkan dalam buku disentra