bab ii dasar teori 2.1 sistem android

18
6 Laporan Tugas Akhir BAB II STT Telematika Telkom Purwokerto 5 D312047 BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM ANDROID Pada Tugas Akhir ini, handphone dengan sistem operasi Android digunakan sebagai input menjalakan sistem pintu keamanan shelter BTS. Android merupakan sebuah sistem operasi bergerak (mobile operating system) yang mengadopsi sistem operasi LINUX, namun telah diubah atau dimodifikasi. Android diambil alih oleh Google sekitar tahun 2005. Google menginginkan agar Android bersifat terbuka dan gratis, oleh sebab itu maka hampir setiap kode program Android diluncurkan berdasarkan lisensi open-source. [1] Android telah mengalami pembaharuan atau update versi pengembangan sejak diluncurkan pertama kali. Berikut versi pengembangan OS Android dapat dilihat pada tabel 2.1 Tabel 2.1 Update OS (Operating Sistem) Android Versi Android Di luncurkan Nama Versi Android Beta 5 November 2007 1.0 23 September 2008 1.1 9 Februari 2009 1.5 30 April 2009 Cupcake 1.6 15 September 2009 Donut 2.0/2.1 26 Oktober 2009 ร‰clair 2.2 20 Mei 2010 Froyo 2.3 6 Desember 2010 Gingerbread 3.0 22 Februari 2011 Honeycomb 4.0.1 19 Oktober 2011 O 4.1 Sekitar Pertengahan 2012 Jelly Bean Android tersedia secara open source bagi manufaktur perangkat keras untuk memodifikasi sesuai kebutuhuhan penggunanya. Meskipun konfigurasi perangkat Android tidak sama antara satu perangkat dengan perangkat lainnya, namun Android sendiri memiliki beberapa fitur-fitur pendukung sebagai berikut :

Upload: others

Post on 02-Nov-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM ANDROID

6

Laporan Tugas Akhir BAB II

STT Telematika Telkom Purwokerto 5 D312047

BAB II

DASAR TEORI

2.1 SISTEM ANDROID

Pada Tugas Akhir ini, handphone dengan sistem operasi Android digunakan

sebagai input menjalakan sistem pintu keamanan shelter BTS. Android merupakan

sebuah sistem operasi bergerak (mobile operating system) yang mengadopsi sistem

operasi LINUX, namun telah diubah atau dimodifikasi. Android diambil alih oleh

Google sekitar tahun 2005. Google menginginkan agar Android bersifat terbuka dan

gratis, oleh sebab itu maka hampir setiap kode program Android diluncurkan

berdasarkan lisensi open-source.[1]

Android telah mengalami pembaharuan atau update versi pengembangan sejak

diluncurkan pertama kali. Berikut versi pengembangan OS Android dapat dilihat pada

tabel 2.1

Tabel 2.1 Update OS (Operating Sistem) Android

Versi Android Di luncurkan Nama Versi Android

Beta 5 November 2007

1.0 23 September 2008

1.1 9 Februari 2009

1.5 30 April 2009 Cupcake

1.6 15 September 2009 Donut

2.0/2.1 26 Oktober 2009 ร‰clair

2.2 20 Mei 2010 Froyo

2.3 6 Desember 2010 Gingerbread

3.0 22 Februari 2011 Honeycomb

4.0.1 19 Oktober 2011 O

4.1 Sekitar Pertengahan 2012 Jelly Bean

Android tersedia secara open source bagi manufaktur perangkat keras untuk

memodifikasi sesuai kebutuhuhan penggunanya. Meskipun konfigurasi perangkat

Android tidak sama antara satu perangkat dengan perangkat lainnya, namun Android

sendiri memiliki beberapa fitur-fitur pendukung sebagai berikut :

Page 2: BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM ANDROID

6

Laporan Tugas Akhir BAB II

STT Telematika Telkom Purwokerto D312047

a. Penyimpanan (Storage) โ€“ menggunakan SQlite yang merupakan database relational

yang ringan untuk media penyimpan data.

b. Koneksi (Connectivity) โ€“ mendukung GSM/EDGE,CDMA, EV-DO, UMTS,

Bluetooth, LTE, WiFi, dan WiMAX.

c. Pesan (Messaging) โ€“ mendukung SMS dan MMS.

d. Web Browser

e. Media โ€“ media yang didukung antara lain (MPEG-4, MIDI, MP3, dan media lainnya).

f. Hardware โ€“ terdapat Accelerometer, Camera, Sensor, Digital Compass, Proximity

Sensor dan GPS.

g. Multi-touch โ€“ mendukung layar multi-touch.

h. Multi-tasking โ€“ mendukung aplikasi multi-tasking

i. Dukung Flash โ€“ Android 2.4 mendukung Flash 10.1.

Beberapa program yang mendukung jalannya fungsi dari sistem operasi. Lapisan-

lapisan tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Arsiteksur Android[1]

a. Applications dan Widgets

Applications dan Widgets adalah layer di mana berhubungan dengan aplikasi saja

yang mana sering di akses oleh pengguna, pada layer ini pengguna biasanya men-

download aplikasi kemudian melakukan instalasi dan jalankan aplikasi tersebut. Di

Page 3: BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM ANDROID

7

Laporan Tugas Akhir BAB II

STT Telematika Telkom Purwokerto D312047

layer ini pengguna menemukan aplikasi inti termasuk client email, program SMS,

kalender, peta, browser, kontak.

b. Applications Frameworks

Android adalah "Open Development Platform" yaitu Android memberikan

kesempatan kepada pengembang untuk membangun aplikasi yang bagus, inovativ

serta lebih kompleks. Application Freamworks merupakan sekumpalan peralatan

dasar seperti alokasi resource smartphone, aplikasi telepon, pergantian antar-proses

atau program, serta pelacakan lokasi fisik telepon. Pengembang memiliki akses penuh

menuju Android Protocol Interface (API) framework seperti yang dilakukan oleh

aplikasi yang kategori inti. Arsitektur aplikasi dirancang agar pengguna dengan

mudah menggunakan kembali komponen yang sudah digunakan (reuse). Dengan

demikian, aplikasi framework merupakan layer di mana bagi para pembuat aplikasi

dapat mengembangkan/membuat aplikasi yang akan dijalankan di sistem operasi

Android. Hal ini dikarenakan pada layer ini aplikasi dapat dirancang dan dibuat.[1]

c. Libraries

Libraries adalah layer di mana fitur-fitur Android berada, biasanya para pembuat

aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya. Pada layer ini berisi

library-library dalam bahasa C++ yang digunakan oleh komponen-komponen yang

berada pada Android. Beberapa core library seperti libraries media untuk pemutaran

media audio dan video, libraries surface manager untuk mengatur tampilan, libraries

Graphics mencakup SGL untuk grafis 2D dan OpenGL untuk grafis 3D, libraries

SQlite untuk dukungan database, libraries SSL dan Webkit terintegrasi dengan web

browser dan security, libraries LiveWebcore mendukung modern web browser

maupun engine embeded web view.

d. Android Run Time

Pada layer ini yang menjadikan aplikasi Android dapat berjalan, dimana dalam

prosesnya menggunakan implementasi Linux. Di dalam Android Run Time dibagi

menjadi dua bagian yaitu:

a) Aplikasi Android yang dibangun menggunakan bahasa java, sementara Dalvix

sebagai virtual mesinnya bukan Virtual Machine Java. Dengan demikian, core

libraries merupakan library yang berfungsi menterjemahkan bahasa java.

Page 4: BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM ANDROID

8

Laporan Tugas Akhir BAB II

STT Telematika Telkom Purwokerto D312047

b) Dalvix Virtual Machine merupakan virtual mechine mesin berbasis register yang

dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien. Dalvix Virtual Machine

adalah mesin yang membuat kernagka dasar pada aplikasi Android.

e. Linux Kernel

Linux kernel merupakan layer yang berisi inti dari sistem operasi Android tersebut

berada. Pada layer ini terdapat file-file system yang mengatur sistem processing,

memory, resources, drivers, dan sistem-sistem operasi Android lainnya. Google

menggunkan linux kernel versi 2.6 untuk membangun sistem Android.

Android menggunkan bahasa pemograman java. Kode java dan file resource yang

dibutuhkan oleh suatu aplikasi di kompilasi secara bersama yang kemudian dijadikan

dalam satu paket oleh tool ke dalam paket Android yang kemudian menghasilkan file

berformat .apk. Berikut empat jenis komponen pada aplikasi Android yaitu:

1. Activities

Suatu activity menampilkan user interface (UI) kepada pengguna. Satu activity

bertindak sebagai user interface dan menunjukan aplikasi satu layar tersebut kepada

pengguna. Apabila pindah dari satu activity ke activity yang lain dapat dilakukan

dengan satu langkah, misalnya dengan mengeklik tombol, memilih opsi atau

menggunakan triggers tertentu.

2. Service

Service tidak memiliki Graphic User Interface (GUI), melainkan berjalan

secara background. Service berjalan pada thread utama dari proses aplikasi sehingga

pengguna dapat melakukan aktifitas ganda contohnya pada saat pengguna sedang

memutar musik pengguna juga dapat mengetik pesan atau menggunakan aplikasi lain.

3. Broadcast Receiver

Broadcast receiver digunakan untuk menerima dan menyeampikan

pemberitahuan atau informasi. Contoh broadcast seperti notifikasi zona waktu

berubah, ketika baterai sudah dalam keadaan akan habis, ketika gambar sudah selesai

diambil oleh camera, atau yang lainnya. Broadcast receiver tidak mempunyai user

interface (UI), namun memiliki activity yang dapat memberikan respon informasi

yang diterima, atau dapat menggunakan Notification Manager untuk memberitahu

kepada pengguna, seperti lampu latar menyala atau terdapat getaran.

Page 5: BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM ANDROID

9

Laporan Tugas Akhir BAB II

STT Telematika Telkom Purwokerto D312047

4. Content Provider

Content provider membuat kumpulan aplikasi data secara spesifik sehingga

bisa digunakan oleh aplikasi lain. Data disimpan dalam file sistem seperti database

SQlite. Content provider menyediakan cara untuk mengakses data yang dibutuhkan

oleh suatu activity, misalnya ketika kita menggunakan aplikasi yang membutuhkan

peta atau aplikasi yang membutuhkan untuk mengakses data kontak dan navigasi,

maka disinilah fungsi content provider.

2.2 PENGERTIAN ARDUINO

Arduino adalah sebuah platform prototype elektronik yang sifatnya open source yang

mudah digunakan. Arduino ditunjukkan bagi para seniman, designer yang menciptakan

objek lingkungan yang interaktif.

Arduino dikembangkan pertama kali di Ivre, Italy pada tahun 2005. Sebuah Platform

arduino terdiri dari 4 bagian yaitu arduino board, shield, bahasa pemograman arduino,

dan arduino development environtmen. Arduino board memiliki sebuah chip dasar

sebuah mikropengendali Atmel AVR ATmega8 beserta turunannya. Shield yaitu sebuah

papan yang dipasang dibagian atas arduino board, yang fungsinya untuk menambah

kemampuan dari arduino board.

Bahasa pemograman arduino yaitu bahasa pemograman yang digunakan untuk

membuat perangkat lunak yang ditanamkan kedalam arduino. Bahasa pemogramannya

mirip dengan bahasa pemograman C++. Arduino Development Environtment adalah

perangkat lunak untuk menulis dan mengcompile program arduino.

Arduino uno adalah board mikrokontroller yang menggunakkan mikro pengendali

ATmega 328. Board arduino Uno meiliki 14 Pin input/output (6 pin diantaranya dapat

digunakkan sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi

USB, sebuah konektor tegangan, sebuah header ICSP, dan sebuah tombol reset. Semua

pin-pin ini diperlukan untuk mendukung kerja mikrokontroller. Untuk mulainya arduino

uno cukup dihubungkan dengan kebel USB atau sumber tegangan yang di dapatkan dari

adaptor AC-DC atau dari baterai.[2]

Page 6: BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM ANDROID

10

Laporan Tugas Akhir BAB II

STT Telematika Telkom Purwokerto D312047

Gambar 2.2 Arduino Uno R3[3]

Fitur-fitur yang ada didalam arduino uno yaitu 1,0 pin output : pin SDA dan ACL pin

ini berada di dekat pin ared dan dua pin lainnya berada di dekat pin reset, dengan IO

REF yang dapat dijadikan sebagai buffer untuk beradaptasi dengan tegangan yang

disediakan dari board sistem. Karena sistemnya lebih kompetible dengan menggunakan

AVR yang beroperasi dengan 5V, dan arduino yang beroperasi dengan 3.3V. kedua pin

tidak saling terhubung dengan tujuan pengembangan. Adapun data yang terdapat pada

board arduino Uno R3 di tunjukan pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Spesifikasi Arduino Uno R3

Spesifikasi Keterangan

Mikrokontoller ATmega 328

Tegangan Operasional 5V

Tegangan Input 7-12 V

Tegangan Input (limit) 6-20V

Pin Digital I/O 14 pin (6 pin digunakan untuk

PWM)

Arus 50 mA

Flash Memory 32 KB

Bootloader SRAM 2 KB

EEPROM 1 KB

Kecepatan 16 Mhz

Page 7: BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM ANDROID

11

Laporan Tugas Akhir BAB II

STT Telematika Telkom Purwokerto D312047

2.3 Modul Bluetooth HC-05

Gambar 2.3 Modul Bluetooth HC-05[3]

Bluetooth merupakan protokol komunikasi wireless yang berkerja pada frekuensi

radio 2,4 GHz. Pada protokol komunikasi Bluetooth ini dapat melakukan pertukaran data

pada perangkat bergerak seperi PDA, laptop, HP, dan lain-lain. Komunikasi Bluetooth

adalah teknologi berbasis RF (Radio Frequency) secara jarak adalah jarak pendek

dengan jarak maksimal 10 meter. Oleh sebab itu maka Bluetooth masuk di dalam

kategori jaringan komunikasi data PAN (Personal Area Network) sebab jaringan yang

digunakan personal dan memiliki jarak pendek.[3]

Pada gambar 2.3 merupakan modul bluetooth HC-05 yang dapat di setting sebagai

slave ataupun sebagai master. Penamaan slave dan master pada modul bluetooth seperti

konsep client dan server pada komunikasi serial biasanya. Bluetooth Serial HC 05

merupakan Modul Bluetooth yang diciptakan setelah ada pengembangan dari Modul

Bluetooth to serial HC06 yang hanya dapat di gunakan sebagai Slave saja tidak bisa

digunakan sebgai master. Tabel 2.3 merupakan spesifikasi modul bluetooth HC-05.

Tabel 2.3 Spesifikasi Modul Bluetooth HC-05

Hardware Software

Senisitifitas -80 dBm Default Baudrate 9600

Daya transmit RF +4dBm Bluetooth v.2.0+EDR

Beroprasi pada Tegangan 1,8 V, 3.3V

sampai 5 V I/O

Auto Koneksi pada saat device di-

aktif-kan

Dengan terintegrasi antena Default password pada saat

melakukan pairing : 1234

Page 8: BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM ANDROID

12

Laporan Tugas Akhir BAB II

STT Telematika Telkom Purwokerto D312047

2.4 Motor Listrik

2.4.1 Motor Direct Current (DC)

Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi

listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan sebagai penggerak.

Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk

diubah menjadi energi mekanik.[4]

Catu tegangan DC dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang

menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan 2 ujung

lilitan.Kumparan satu lilitandisebut angker dynamo.Angker dynamo adalah

sebuah sebutan komponen yang berputar di antara magnet.

Gambar 2.4 Bagian-Bagian Motor DC[4]

Motor DC mempunyai dua bagian dasar yaitu :

1. Bagian diam/tetap (Stasioner) uang disebut dengan stator. Stator ini menghasilkan

medan magnet, biak yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektromagnetik) atau

magnet permanen. Bagian stator terdiri dari bodi motor yang memiliki magnet

yang melekat padanya. Untuk motor kecil, magnet tersebut adalah magnet

permanen sedangkan untuk magnet besar menggunakan elektromagnetik.

Kumparan yang dilitkan pada lempeng-lempang magnet merupakam sebuah

kumparan medan.

2. Bagian berputar (rotor). Rotor ini merupakan sebuah koil dimana arus listrik dapat

mengalir. Suatu kumparan motor akan berfungsi apabila mempunyai :

a. Kumparan medan, berfungsi sebagai penghasil magnet.

b. Kumparan jangkar, berfungsi sebagai pengimbas GGL pada konduktor yang

terletak pada alur-alur jangkar.

c. Celah udara yang memungkinkan berputarnya jangkar dalam medan magnet.[5]

Page 9: BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM ANDROID

13

Laporan Tugas Akhir BAB II

STT Telematika Telkom Purwokerto D312047

Motor DC terbagi menjadi 3 jenis yaitu :

1. Motor DC shunt

Pada motor DC shunt Gulungan medan magnet dihubungkan secara seri dengan

gulungan kumparan motor. Jadi arus total dalam jalur merupakan penjumlahan

arus medan dan aru dinamo.

2. Motor DC Seri

Motor dipasang secara seri dengan sebuah kumparan armature. Sehingga motor

tidak stabil. Pada torsi yang tinggi kecepatannya akan menurun dan sebaliknya.

Jika tidak terdapat beban motor akan menghasilkan kecepatan yang tinggi.

3. Motor DC Kompon

Motor kompon yaitu sebuah motor DC gabungan dari motor DC seri dan motor

DC shunt. Gulungan medan dihubungkn secara seri dan paralel dengan gulungan

dinamo. Sehingga motor kompon saat dinyalakan sangat baik dan kecepatannya

stabil.

2.5 IC L293D

IC L293D yaitu sebuah IC yang dirancang untuk H-jembatan motor driver. Fungsi

dari motor driver itu sendiri adalah sebagai penguat arus, karena motor driver memiliki

arus yang rendah, untuk itu dibutuhkan arus yang tinggi untuk menaikan sinyal. Sinyal

inilah yang digunakan agar motor bergerak.

Gambar 2.5 Konstruksi Pin IC L293D[6]

Konfigurasi Pin IC L293D dan keterangannya dijelaskan pada tabel 2.4.

Page 10: BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM ANDROID

14

Laporan Tugas Akhir BAB II

STT Telematika Telkom Purwokerto D312047

Tabel 2.4 Konfigurasi Pin IC L293D

No Nama Fungsi

1 Enable 1,2 Enable 1,2 digunakan untuk mengaktifkan motor 1

2 Input 1 Pin masukan untuk motor 1

3 Output 1 Pin keluaran yang digunakan untuk motor 1

4 Ground Ground (0V)

5 Ground Ground (0V)

6 Output 2 Pin keluaran 2 yang digunakan untuk motor 1

7 Input 2 Pin masukan 2 yang digunaka untuk motor 1

8 Vcc2 Tegangan masukan untuk motor 9-12V (cukup

sampai 36V)

9 Enable 3,4 Pin yang digunakan untuk mengaktifkan motor 2

10 Input 3 Pin masukan 1 untuk motor 1

11 Output 3 Pin keluaran untuk motor 1

12 Ground Ground (0V)

13 Ground Ground (0V)

14 Output 4 Pin keluaran 2 untuk motor 1

15 Input 4 Pin 2 masukan untuk motor 1

16 Vcc1 Tegangan masukan 5V (cukup sampai 36V)

IC L293D memiliki dua buah masukan H-jembatan untuk driver motor. Dua motor

DC dapat dikendalikan secara bersamaan untuk arah maju ataupun arah sebaliknya. Dua

motor dapat dikendalikan di pin 2&7 dan pin 10&15. Logika yang digunakan 00 atau 11

untuk menghentikan motor. Sedangkan logika 01 dan 10 digunakan untuk arah putaran

motor. Untuk dapat megaktifkan motor pada pin 1 dan 9 tegangan masukan harus tinggi.

Dengan tegangan yang tinggi keluaran yang dihasilkan akan tinggi. Jika tegangan

masukan rendah maka driver off dan keluaran yang dihasilkan off tapi impedansinya

tinggi.[6]

2.6 Light Emitting Diode (LED)[7]

Light Emitting Diode atau sering disebut dengan LED merupakan salah satu

komponen atau alat elektronik yang sudah biasa atau tidak asing lagi di kehidupan

manusia saat ini. LED adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat

mendapatkan arus maju (forward bias). Untuk mendapatknya emisi cahaya pada

Page 11: BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM ANDROID

15

Laporan Tugas Akhir BAB II

STT Telematika Telkom Purwokerto D312047

semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping

yang berbeda akan menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.

Gambar 2.6 LED[7]

Dari gambar 2.6 dapat mengetahuinya bahwa LED memiliki 2 buah kaki seperti

dioda yaitu kaki anoda positif (+) dan kaki katoda negatif (-). Pada gambar diatas kaki

anoda memiliki ciri fisik lebih panjang dari kaki katoda yang terliht lebih pendek.

Pemasangan LED agar dapat menyala adalah dengan memberikan tegangan bias maju

yaitu dengan cara memberikan tegangan positif ke kaki anoda dan tegangan negatif ke

kaki katoda. Konsep pembatas arus pada dioda adalah dengan memasangkan resistor

secara seri pada salah satu kaki LED. Kemampuan mengalirkan arus pada LED cukup

rendah maksimal 20 mA apabila LED dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka LED

akan rusak, sehingga LED dipasang sebuah resistor sebagai pembatas arus.

2.7 Relay

Relay adalah sebuah rangkaian switching magnetik yang bekerja jika mendapat catu

dari rangkaian trigger. Relay memiliki tegangan dan arus nominal yang harus dipenuhi

output rangkaiandriver. Konstruksi dalam suatu relay terdiri dari lilitan kawat (coil) yang

dililitkan pada inti besi lunak. Jika lilitan kawat mendapatkan arus, inti besi lunak

menghasilkan medan magnet dan menarik switch kontak. Switch kontak mengalami gaya

tarik magnet sehingga berpindah posisi ke kutub lain atau terlepas dari kutub asalnya.

Keadaan ini akan bertahan selama arus mengalir pada kumparan relay, dan relay akan

kembali ke posisi semula yaitu normally-off, bila tidak ada lagi arus yag mengalir

padanya. Posisi normal relay tergantung pada jenis relay yang digunakan. Menurut

kerjanya relay dapat dibedakan menjadi:

a. Normally Open yaitu Relay akan membuka bila tidak dialiri arus listrik

b. Normally Close yaitu Relay akan menutup bila dialiri arus listrik.

Page 12: BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM ANDROID

16

Laporan Tugas Akhir BAB II

STT Telematika Telkom Purwokerto D312047

c. Change Over yaitu Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan

membuat kontak lainnya berhubungan. Gambar 2.7 menunjukan gambar Relay.[8]

Gambar 2.7 Relay [8]

Relay memiliki kutub acuan atau biasa disebut dengan (common). Berdasarkan

jumlah kutub pada relay maka relay di bagi menjadi 4 jenis :

a. SPST (Single Pole Singgle Throw)

Memiliki satu buah common dan satu buah output

b. SPDT (Single Pole Double Throw)

Memiliki satu buah common dan dua buah output

c. DPST (Double Pole Single Throw)

Memiliki dua buah common dan satu buah output

d. DPDT (Double Pole Double Throw)

Memiliki dua buah common dan dua buah output

Pole adalah jumlah common, sedangkan throw adalah jumlah terminal output

Normally open (No) dan Normally close (Nc). Gambar 2.8 menunjukan gambar skematik

jenis relay.

Gambar 2.8 Skematik Jenis Relay[8]

2.8 BAHASA C

Bahasa pemrograman C dikenal di seluruh dunia sebagai bahasa pemrograman

yang andal, cepat dan tergolong ke dalam medium level language. Bahasa C

merupakan pengembangan dari bahasa (BCPL) Basic Combined Programming

Language yang dikembangkan oleh Martin Richards pada tahun 1967. Bahasa C

Page 13: BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM ANDROID

17

Laporan Tugas Akhir BAB II

STT Telematika Telkom Purwokerto D312047

dikembangkan di Laboratorium Bell (USA) sekitar tahun 1972 oleh Dennis Ritchie,

beliau adalah seorang pakar pemrograman.

Pada tahun 1978, Dennis Ritchie bersama dengan Brian Kernighan

mempublikasikan buku yang kemudian menjadi legenda dalam sejarah perkembangan

bahasa C, yang berjudul The C Programming Language.Buku ini diterbitkan oleh

Prentice Hall.Seiring dengan berkembang pesatnya bahasa C, banyak vendor

mengembangkan compiler C menurut versi masing-masing.

Untuk dapat mengerti dengan bahasa C, terlebih dahulu harus mengerti dengan

strukur-struktur dari program.Apabila sudah mengerti dengan struktur-struktur yang

sesuai maka bisa menjalankan program dengan tidak mendapatkan kesulitan.Setiap

program C harus mengandung sedikitnya sebuah fungsi yang disebut dengan main ().

Suatu fungsi deprogram C dibuka dengan kurung kurawal โ€œ{โ€œ dan ditutup dengan

kurang kurawal tutup โ€œ}โ€. Di antara kurung-kurung kurawal dapat dituliskan statmen

program C. Struktur dasar bahasa pemrograman Arduino terdiri dari dua bagian yaitu:

Void setup()

{

// Statement; perintah untuk eksekusi satu kali

}

Void loop()

{

// Statement; perintah untuk eksekusi terus menerus

}

a. Setup()

Fungsi setup() hanya dipanggil satu kali ketika program pertama kali di

jalankan. Ini digunakan untuk mendifinisikan mode pin itu memulai

komunikasi serial. Fungsi setup() harus di ikut sertakan dalam program

walaupun tidak ada statement yang di jalankan.

b. Loop()

Page 14: BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM ANDROID

18

Laporan Tugas Akhir BAB II

STT Telematika Telkom Purwokerto D312047

Setelah melakukan fungsi setup() maka secara langsung akan melakukan

fungsi loop() secara berurutan dan melakukan instruksi- instruksi yang ada

dalam fungsi loop().[9]

2.9 CATU DAYA

Prinsip kerja catu daya yaitu memasok listrik ke sebuah rangkaian elektronika agar

dapat bekerja. Catu daya ada 2 macam yaitu catu daya yang menhasilkan arus bolak-

balik atau arus AC (Alternating Current) dan catu daya yang menghasilkan arus DC

(Direct current). Penyedia catuan listrik yang di catu oleh PLN berupa arus AC 220V.

Sedangkan untuk mengaktifkan ragkaian elektronika harus berupa arus DC, maka dari itu

tegangan AC yang dicatu oleh PLN harus disearahkan menjadi tegangan DC dengan

nama adaptor.

Gambar 2.9 Blok Diagram Rangkaian Catu daya

a. Transformator (Trafo)

Trafo berfungsi untuk mengubah daya listrik dari rangkaian listrik ke rangkaian

listrik lain, dengan frekuensi yang sama dan perbandingan transformasi dengan suatu

magnet yang bekerja dengan prinsip induksi elektromaagnetis. Jenis transformator

ada 2 jenis yaitu Trafo step-down dan trafo step-up. Trafo step down berfungsi untuk

menurunkan tegangan dari tegangan sumber yaitu PLN. Trafo step-up berfungsi untuk

menaikan tegangan listrik dari tegangan sumber PLN. Yang digunakan untuk

rangkaian yaitu trafo step-down. Untuk mencari perbandingan lilitan dengan tegangan

trafo dapat menggunakan rumus dibawah ini.

๐‘๐‘

๐‘๐‘ =

๐‘‰๐‘

๐‘‰๐‘  ...................................................... (2.1)

Page 15: BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM ANDROID

19

Laporan Tugas Akhir BAB II

STT Telematika Telkom Purwokerto D312047

b. Dioda Penyearah

Penyearah untuk catu daya adaptor merupakan rangkaian dari 4 buah dioda yang

dipasang dengan metode pemasangan jembatan atau yang disebut dengan dioda

bridge. Fungsi dari dioda bridge yaitu mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.

Keluaran dari rangkaian penyearah berupa gelombang yang masih kasar sehingga

akan dibutuhkan filter untuk dihaluskan.

c. Filter

Filter atau penyaring berupa komponen kapasitor ang fungsinya uuntuk menapis

tegangan hasil penyearahan, dan mengurangi tegangan kerut (ripple voltage) atau

faktor ripple. Semakin rendah tegangan ripple maka akan semakin baik, karena

semakin rata keluarannya. Filter yang biasanya dipakai pada catu daya berupa

kapasitor atau elco. Untuk mencari tegangan DC yang disearahkan dapat

menggunakan rumus seperti dibawah ini.

Vrms = 0,707 x Vmax ..................................... (2.2)

d. IC Regulator

Reguator berfungsi untukmenstabilkan keluaran dari filter menjadi tegangan

DC yang diinginkan. Pengatur tegangan ini berbentuk IC yang menggunakan kode

780xx, yang merupakan digit hasil keluaran yang dibutuhkan. Pengatur tegangan

(voltage regulator) berfungsi untuk menyediakan suatu tegangan keluaran DC

yang tidak terpengaruh oleh perubahan tegangan masukan, beban arus keluaran,

dan suhu. Untuk regulasi beban dapat dihitung dengan persamaan berikut ini.

Regulasi beban = ๐‘‰๐‘๐ฟโˆ’๐‘‰๐น๐ฟ

๐‘‰๐น๐ฟ ๐‘ฅ 100 % ............................... (2.3)

Dengan VNL merupkan tegangan beban tanpa arus beban dan VFL adalah tegangan

beban dengan arus beban penuh. VNL terjadi ketika arus nol dan VFL terjadi ketika arus

beban maksimum untuk perancangan.[10]

2.10 IDE Arduino

Pada Atmega328 yang terpasang Arduino UNO terdapat bootloader yang

memungkinkan untuk meng-upload program ke perangkat Arduino. Ardunio UNO

dapat diprogram dengan menggunakan software Arduino bernama IDE Arduino. IDE

Page 16: BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM ANDROID

20

Laporan Tugas Akhir BAB II

STT Telematika Telkom Purwokerto D312047

adalah bagian dari software yang bersifat open source yang memungkinkan untuk

membuat program sehingga dapat dimengerti oleh Arduino. Bahasa yang digunkan

adalah bahasa pemograman Arduino yang mirip dengan bahasa pemograman C yang

telah disederhanakan. Menggunakan software IDE lebih mempersingkat dalam

instruksi-instruksi programnya karena sudah disederhanakan dengan bantuan library

Arduino. IDE Arduino terdiri dari :

1. Editor program, sebuah windows yang memungkinkan pengguna menulis dan

mengedit program.

2. Compile, sebuah modul yang mengubah kode program menjadi kode biner.

3. Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer kedalam memory

di dalam papan Arduino.

Sebuah kode program Arduino umumnya disebut dengan istilah sketch. Kata โ€œsketchโ€

digunakan dengan โ€œkode kode programโ€ dimana keduanya memiliki arti yang sama.

Di dalam menu pada IDE tersebut terdapat menu pendukung antara lain pada tools,

didalam tools terdiri dari beberapa fungsi antara lain adalah verivy yang berfungsi

untuk meng-compile program, stop berfungsi untuk menghentikan program yang

sedang berjalan, new untuk membuat sketch baru, open untuk membuka sketch yang

ada, dan save untuk menyimpan sketch. Tampilan pada gambar 2.9 adalah tampilan

pada IDE Arduino dengan skecth.[11]

Page 17: BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM ANDROID

21

Laporan Tugas Akhir BAB II

STT Telematika Telkom Purwokerto D312047

Gambar 2.9 IDE Arduino

2.11 App Inventor

App Inventor adalah sistem perangkat lunak untuk membuat aplikasi pada

sistem operasi Android. App Inventor memiliki perbedaan dengan sistem

pengembangan aplikasi pada biasanya melainkan dengan interaksi visual berbasis

grafis. App Inventor disebut sebagai sistem terpadu untuk pengembangan aplikasi

berbasis blok-blok grafis (block language). Pembuatan aplikasi di App Inventor dapat

dijalankan pada Android minimal versi 2.3 Ginggerbread keatas.[12]

Gambar 2.10 komponen App Inventor[12]

Page 18: BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM ANDROID

22

Laporan Tugas Akhir BAB II

STT Telematika Telkom Purwokerto D312047

Komponen App Inventor dapat dilihat pada gambar 2.15. Interaksi

programmer dengan App Inventor menggunakan antar muka visual dengan operasi

drag and drop. Secara sistem, App Inventor terdiri dari dua komponen, yaitu server

dan client.

Server App Inventor berfungsi menyimpan semua aset program dan

memberikan layanan lainnya yang terkait dengan menejemen berkas aplikasi

(project). Sedangkan sisi client adalah aplikasi yang berhubungan langsung dengan

programmer (pembuat aplikasi). Sisi client terdiri dari tiga bagian berikut:

1. App Inventor Designer, merupakan aplikasi web untuk mendesain tampilan

visual (GUI-Graphical User Interface) dan memilih komponen yang diperlukan.

2. App Inventor Block Editor, merupakan aplikasi Java untuk mendifinisikan

behaviour (perilaku) dari tiap komponen dengan menyusun blok-blok program

secara visual (tampilan berbentuk potongan puzzle).

3. Emulator merupakan perangkat lunak yang berjalan diatas komputer dan dapat

mensimulasikan seperti perangkat sesungguhnya. Emulator ini dapat digunakan

untuk beberapa layanan seperti telepon, sms, atau layanan lokasi.