BAB II

DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERPIKIR,

PENGAJUAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Deskripsi Teori

1. Hakikat Peran Orang Tua

a. Pengertian Peran Orang Tua

Menurut Edy Suhardono makna dari kata peran adalah suatu

penjelasan yang merujuk pada konotasi ilmu sosial, yang mengartikan

peran sebagai suatu fungsi yang dibawakan seseorang ketika menduduki

suatu karakterisasi (posisi) dalam struktur sosial.1

Menurut Peter Warsley et.al mengartikan peran sebagai

seperangkat alat-alat yang telah dikembangkan oleh para sosiolog untuk

menggarap hubungan-hubungan yang kompleks.2

Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dkk, peran adalah suatu kompleks

pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan

berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi sosialnya.3

Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh

orang yang berkedudukan di masyarakat.4

Orang tua adalah orang yang bertanggung jawab dalam satu

keluarga atau rumah tangga yang biasa disebut ibu/bapak.5

Orang tua yaitu orang-orang yang bertanggung jawab atas

kelangsungan hidup anak.6

Orang tua yaitu orang yang dianggap tua (cerdik, pandai, ahli

dan sebagainya)., orang-orang yang dihormati (disegani di kampung).7 1 Edy Suhardono, Teori Peran (Konsep, Derivasi dan Implikasinya), PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: 1994, hlm. 3. 2 Peter Warsley et.al (Alih Bahasa Hartono Hadi Kusumo), Pengantar Sosiologi Sebuah Pembanding, PT. Tiara Wacana, Yogyakarta: 1992, hlm. 25. 3 Drs. H. Abu Ahmadi dkk, Psikologi Sosial, Rineka Cipta, Jakarta: 1991, hlm. 115. 4 Luqman Ali, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta: 1994, hlm. 751. 5 Thamrin Nasution dan Nurhalijah Nasution, Peranan Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak, Kanisius, Yogyakarta: 1985, hlm. 1. 6 Depag RI., Ilmu Pendidikan Islam, Proyek Pemgbinaan Perguruan Tinggi Agama Islam, Yogyakarta: 1982, hlm. 34.

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa peran orang

tua merupakan suatu kompleks pengharapan manusia terhadap caranya

individu harus bersikap sebagai orang yang mempunyai tanggung jawab

dalam satu keluarga, dalam hal ini khususnya peran terhadap anaknya

dalam hal pendidikan, keteladanan, kreatif sehingga timbul dalam diri

anak semangat hidup dalam pencapaian keselarasan hidup di dunia ini.

Dalam sebuah keluarga orang tua merupakan pendidik yang

pertama dan utama. Keutamaan yang ada pada dirinya bukan saja karena

sebagai petunjuk jalan dan bimbingan kepada anak tetapi juga karena

mereka adalah contoh bagi anak-anaknya. Dengan demikian orang tua

dituntut untuk mengarahkan, menuntut/membimbing anak karena anak

pada kenyataannya bukanlah orang dewasa yang berbentuk kecil.

Sehingga sebagai orang tua mempunyai kewajiban memelihara

keselamatan kehidupan keluarga, baik moral maupun material.

Sebagaimana firman Allah surat At-Tahrim ayat 6 :

) 6:التحرمي(… يا أيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهليكم نارا

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka …” (QS. At-Tahrim: 6).8

Jadi lingkungan keluarga terutama orang tua berperan besar,

karena merekalah yang langsung atau tidak langsung berhubungan

dengan anak. Sehingga orang tua dapat didefinisikan segala hal ikhwal,

ucapan maupun sikap yang patut ditiru dan dimiliki oleh seseorang yang

bertanggung jawab pada kelangsungan hidup anak yang biasa disebut

ibu/bapak.

b. Peran Orang Tua Terhadap Anak

Orang tua mempunyai kedudukan yang utama dalam sebuah

keluarga karena dari keluarga itu orang tua sebagai pendidik yang

pertama bagi anak-anaknya. Begitu juga dalam hal pengetahuan yang

7 Lukman Ali, Op.cit, hlm. 706. 8 Depag RI., Al-Qur;an dan Terjemahnya, Jakarta : 1971, hlm. 951.

bersifat umum maupun khusus sangat diperhatikannya. Ini artinya dalam

keluarga orang tua memberikan bekal pada anaknya itu secara global.

Peran orang tua akan sangat dipengaruhi oleh peran-perannya

atau kesibukannya yang lain. Misalnya, seorang ibu yang disibukkan

pekerjaannya akan berbeda dengan perannya ibu yang sepenuhnya

konsentrasi dalam urusan rumah tangga. Bagaimanapun peran seseorang

sebagai orang tua, ditentukan pula oleh kepribadiannya.

Secara umum orang tua mempunyai tiga peranan terhadap anak:

a. MERAWAT FISIK ANAK, AGAR ANAK TUMBUH KEMBANG DENGAN SEHAT

b. Proses sosialisasi anak, agar anak belajar menyesuaikan diri terhadap

lingkungannya (keluarga, masyarakat, kebudayaan)

c. KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DAN EMOSIONAL DARI ANAK.9

DALAM KEHIDUPAN MODERN SEPERTI SEKARANG INI TERLIHAT

ADANYA ORANG TUA YANG TERJADI BEGITU MEMPERHATIKAN PERANNYA

MASING-MASING. DENGAN MENINGKATNYA PENDIDIKAN DAN

PERKEMBANGAN IPTEK MEMBUKA LUAS KESEMPATAN BAGI WANITA

UNTUK MENDAPATKAN PROFESI SEPERTI JUGA KAUM LELAKI. SEHINGGA

BANYAK TERBUKTI ISTRI/IBU YANG BEKERJA PENUH DI LUAR RUMAH. INI

BERPENGARUH TERHADAP PERAN-PERAN YANG LAIN YANG JELAS BAHWA

JIKA PERAN DARI SALAH SEORANG ANGGOTA KELUARGA DALAM HAL INI

AYAH/IBU BERUBAH, MAKA AKAN BERUBAH PULA PERAN DARI MASING-

MASING.

DENGAN PERKATAAN LAIN, BAGAIMANA PENGARUH ORANG TUA

TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU ANAKNYA, MERUPAKAN SUATU YANG

SANGAT MAJEMUK, TERGANTUNG DARI BERMACAM-MACAM FAKTOR,

ANTARA LAIN:

1. CIRI-CIRI ORANG TUA:

- USIA

- PENDIDIKAN

- TARAF SOSIAL-EKONOMI

9 DRS. LUBIS SALAM, KELUARGA SAKINAH, SURABAYA : TERBIT TERANG, T.TH., HLM. 76

- KEPRIBADIAN DAN SEBAGAINYA

2. CIRI-CIRI ANAK

- PENAMPILAN FISIK

- JENIS KELAMIN

- KESEHATAN

- KEPRIBADIAN DAN LAIN SEBAGAINYA.10

FAKTOR-FAKTOR INI AKAN MEMPUNYAI PENGARUH TERHADAP SIKAP

DAN PERILAKU ORANG TUA PADA ANAKNYA. DENGAN DEMIKIAN SULIT BAGI

ORANG TUA UNTUK MEMPERLAKUKAN SAMA TERHADAP ANAKNYA.

C. FUNGSI ORANG TUA TERHADAP ANAKNYA

KELUARGA MERUPAKAN UNIT MASYARAKAT KECIL YANG TERDIRI

DARI AYAH, IBU DAN ANAK. TEMPAT MANUSIA MULA-MULA DIDIDIK.

DISITULAH BERKEMBANGNYA INDIVIDU DAN TERBENTUKNYA TAHAP-TAHAP

AWAL PEMASYARAKATAN.

SEKURANG-KURANGNYA ADA LIMA FUNGSI KELUARGA, YANG BILA

DILIHAT DARI SEGI PENDIDIKAN AKAN SANGAT MENENTUKAN KEHIDUPAN

SESEORANG :

a. Keluarga dibentuk untuk reproduksi, keturunan, ini merupakan tugas

suci agama yang dibebankan kepada manusia-transmisi pertama melalui

fisik.

b. PERJALANAN KELUARGA SELANJUTNYA MENGHARUSKAN IA

BERTANGGUNG JAWAB, DALAM BENTUK PEMELIHARAAN YANG HARUS

DISELENGGARAKAN DEMI KESEJAHTERAAN KELUARGA, ANAK-ANAK

PERLU PAKAIAN YANG BAIK, KEBERSIHAN, PERMAINAN YANG SEHAT,

MAKANAN YANG BERGIZI.

c. Lebih jauh keluarga berjalan mengharuskan ia menyelenggarakan

sosialisasi, memberikan arah pendidikan, pengisian jiwa yang baik dan

bimbingan kejiwaan.

10 IBID., HLM. 77.

d. REFERENSI ADALAH FUNGSI SELANJUTNYA, KARENA HIDUP ADALAH “JUST

A MATTER OF CHOICE” MAKA ORANG TUA HARUS MAMPU MEMBERIKAN

REFERENSI YANG TERBAIK UNTUK ANGGOTA KELUARGA, TERUTAMA

ANAK-ANAKNYA. FREFERENSI ADALAH TINDAK LANJUT DARI SOSIALISASI

ORANG MEMBERIKAN FREFENSI JALAN MANA YANG HARUS DITEMPUH

DALAM KEHIDUPAN ANAK.

e. Pewarisan nilai kemanusiaan, yang minimal dikemudian hari dapat

menciptakan manusia damai, anak shaleh yang suka mendoakan orang

tua secara teratur, yang mengembangkan kesejahteraan sosial dan

ekonomi umat manusia yang mampu menjaga dan melaksanakan hak

azasi kemanusiaan yang adil dan beradab dan yang mampu menjaga

kualitas dan moralitas lingkungan hidup.11

Fungsi orang tua menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat dkk, adalah:

1. Pendidik yang harus memberikan pengetahuan, sikap dan ketrampilan

terhadap anggota keluarga yang lain di dalam kehidupannya,.

2. Pemimpin keluarga yang harus mengatur kehidupan anggota,

3. Contoh yang merupakan tipe ideal di dalam kehidupan dunia, dan

4. Penanggung jawab di dalam kehidupan baik yang bersifat fisik dan

materiel maupun mental spiritual keseluruhan anggota keluarga.12

Secara umum dapat dikatakan, bahwa bagaimana pengaruh orang

tua terhadap perkembangan perilaku kepribadian anaknya ditentukan oleh

sikap, perilaku dan kepribadian orang tua.13 Sehingga fungsi orang tua

sangat dominan pada diri anak. Diantaranya sebagai pendorong kemajuan.

Contoh perilaku orang tua yang menerima anak:

- Menunjukkan perhatian dan kasih sayang

- Berperan serta dalam kegiatan anak

- Perhatian terhadap prestasi sekolah anak

11 Prof. Dr. Ramayulis, dkk., Pendidikan Islam dalam Rumah Tangga, Jakarta : Kalam Mulia, 2001, hlm. 5. 12 Prof. Dr. Zakiah Daradjat dkk, Islam Untuk Disiplin Ilmu Pendidikan, Bulan Bintang, Jakarta: 1987, hlm. 183. 13 Drs. Lubis Salam, Op. Cit., hlm. 80

- Percaya pada anak

- Tidak mengharapkan terlalu dari anak

- Memberi dorongan dan nasehat kebijaksanaan pada anak.14

Dengan demikian yang dihasilkan oleh anak-anak dari orang

tuanya bukan hanya berupa harta benda semata tetapi juga nilai-nilai yang

bermanfaat dalam kehidupan yang dinamis dan kreatif.

2. Hakikat Berfikir Kreatif Anak

a. PENGERTIAN BERFIKIR KREATIF ANAK

BERFIKIR KREATIF MENURUT JAMES C. CALEMAN DAN

COUSTANCE L. HAMMAN (1974: 452) YANG DIKUTIP OLEH DRS.

JALALUDDIN RAHMAT ADALAH “THINGKING WHINCH PRODUCES NEW

METHODS, NEW CONCEPTS, NEW UNDERSTANDINGS, NEW INVENTIONS, NEW

WORK OF ART”.15 YANG DAPAT DIARTIKAN BERFIKIR KREATIF ADALAH

BERFIKIR ADALAH YANG MENGHASILKAN METODE YANG BARU, KONSEP

YANG BARU, PEMAHAMAN YANG BARU, CIPTAAN ATAU KARYA YANG BARU

DAN KERJA SENI YANG BARU.

BERFIKIR KREATIF ADALAH BERFIKIR ANALOGIS METAFORIS.16

YANG DAPAT DIARTIKAN BERFIKIR DENGAN MENGGUNAKAN GAYA

KIASAN.

ANAK ADALAH SUBYEK YANG BELUM DEWASA, YAKNI YANG

MASIH MEMBUTUHKAN PERTOLONGAN ORANG DEWASA AGAR IA

BERKEMBANG DAN TUMBUH MENUJU KEDEWASAAN.17

ANAK ADALAH SEORANG YANG BERADA PADA SUATU MASA

PERKEMBANGAN TERTENTU DAN MEMPUNYAI POTENSI UNTUK MENJADI

DEWASA.18

14 Ibid., hlm. 80-81. 15 DRS. JALALUDDIN RAKHMAT, M.SC., PSIKOLOGI KOMUNIKASI, PT. REMAJA ROSDA KARYA, BANDUNG: 1999, HLM. 74. 16 IBID, HLM. 76. 17 WS. WINKEL, PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN EVALUASI BELAJAR, GRAMEDIA, JAKARTA: 1983, HLM. 149. 18 DRS. WASTI SUMANTO, PSIKOLOGI PENDIDIKAN LANDASAN KERJA PEMIMPIN PENDIDIKAN, RINEKA CIPTA, BANDUNG: 1990, HLM. 166.

MENURUT DRS. MURSAL H.M THER DKK, ANAK ADALAH MASA

DALAM PERIODE PERKEMBANGAN DAN BERAKHIRNYA MASA BAYI (3:0)

HINGGA MENJELANG PUBERTAS.19

JADI PADA HAKEKATNYA BERFIKIR KREATIF ANAK ADALAH

SUATU POLA PIKIR YANG MENGHASILKAN METODE, KONSEP, PEMAHAMAN

YANG BARU UNTUK MEREALISASIKAN PERBUATAN PADA DIRI ANAK YANG

MELIPUTI AKTIF, INGIN TAHU, INTELIGENSI, DAN FLEKSIBEL SEDANGKAN

YANG DIMAKSUD DALAM SKRIPSI INI ADALAH ANAK YANG BERUSIA 10–14

TAHUN.

b. Ciri-ciri Anak yang Kreatif

Orang tua tentu sering menemui adanya tanggapan yang berbeda

dari beberapa anak terhadap satu obyek atau sasaran tertentu. Perbedaan

ini terjadi karena pada dasarnya kita semua memiliki perbedaan

individual yang sama antara satu dengan lainnya. Perbedaan ini dapat

berupa inteligensi, kepribadian, keadaan sosial, bakat dan minat. Oleh

karena itu banyak para ahli yang telah menyusun ciri-ciri anak yang

kreatif secara bervariasi, baik segi luasnya maupun aslinya. Ini tidak

berarti bahwa setiap anak yang kreatif memiliki ciri-ciri tersebut,

meskipun ada ciri-ciri umum yang sama pada mereka.

a. Menurut Prof. Dr. S.C. Utami Munandar

- Imajinatif

- Memepunyai prakarsa

- Mempunyai minat luas

- Mandiri dalam berpikir

- Melit

- Senang berpetualang

- Penuh energi

- Percaya diri

- Bersedia mengambil resiko

19 DRS. MURSAL H.M. TAHER DKK, KAMUS ILMU JIWA DAN PENDIDIKAN, AL-MA’ARIF, BANDUNG: HLM. 17.

- Berani dalam pendirian keyakinan20

b. Menurut James R. Evans karakteristik individual yang ditemukan

untuk mendukung prilaku kreatif diantaranya adalah:

- Kesadaran dan sensitivitas terhadap problem

- Ingatan

- Kelancaran

- Flesibilitas

- Keaslian

- Disiplin dan keteguhan diri

- Kemampuan adaptasi

- Permainan intelektual

- Humor

- Nonforkomitas

- Toleran terhadap ambiguitas

- Kepercayaan diri

- Skeptisime

- Inteligensi21

c. Mengutip pendapat Donald Mac Lannon yang diutarakan olah Prof.

Dr. Hasan Langgulung. Ciri-ciri menonjol anak kraeatif yaitu

kecerdasan, keaslian, kebebasan, keterbukaan, intuitif, dan minat

teoritis dan estetis serta kepercayaan diri.22

Dari ciri-ciri kreatif yang dijelaskan di atas jelaslah bahwa

anak kreatif cenderung aktif, ingin tahu, sensitif, fleksibel dan

memiliki intelegensi yang tinggi.

3. Faktor-faktor yang Mmepengaruhi Berfikir Kreatif dan Usaha untuk

Membina dan Mengembangkannya

20 Prof. Dr. S.C. Utami Munandar, Pengembangan Kreatiitas anak Berbakat, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1999, hlm. 37. 21 James R. Evans, Berfikir Kreatif, Bumi Aksara, Jakarta: 1994, hlm. 77. 22 Prof. Dr. Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, Jakarta : Pustaka Al-Husna, 1992, hlm. 256-266.

Tingkat potensi kreatif setiap orang berbeda-beda untuk itu perlu

kekuatan-kekuatan pendorong baik dari luar (lingkungan) maupun dari

dalam individu sendiri. Lingkungan dalam hal ini mencakup baik

lingkungan dalam arti sempit (keluarga, sekolah) maupun dalam arti kata

yang luas (masyarakat, kebudayaan). Hal ini sebagaimana ditekankan oleh

Selo Soemarjan yang dikutip oleh Prof. Dr. S.C. Utami Munandar dikatakan

bahwa timbul dan tumbuhnya kreatifitas dan selanjutnya berkembang

sesuatu kreasi yang diciptakan oleh seseorang individu tidak dapat luput

dari pengaruh kebudayaan serta pengaruh masyarakat tempat individu itu

hidup dan bekerja.23

Berfikir dapat berkembang bila didukung oleh faktor dari individu

itu sendiri (personal) maupun faktor situasional, karena orang-orang kreatif

itu mempunyai temperamen yang beraneka ragam. Walaupun demikian, ada

beberapa faktor yang secara umum menandai orang-orang kreatif yaitu:

a. KEMAMPUAN KOGNITIF: TERMASUK DI SINI KECERDASAN DI ATAS RATA-

RATA, KEMAMPUAN MELAHIRKAN GAGASAN-GAGASAN BARU, GAGASAN-

GAGASAN YANG BERLAINAN DAN FLEKSIBILITAS KOGNITIF.

b. Sikap yang terbuka: orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima

stimulus internal dan eksternal; ia memiliki minat yang beragam dan

luas.

c. SIKAP YANG BEBAS, OTONOM DAN PERCAYA PADA DIRI SENDIRI. ORANG

KREATIF TIDAK SENANG “DIGIRING”; INGIN MENAMPILKAN DIRINYA

SEMAMPU DAN SEMUANYA, IA TIDAK TERLALU TERIKAT PADA KONVENSI-

KONVENSI SOSIAL. MUNGKIN INILAH SEBABNYA, ORANG-ORANG KREATIF

SERING DIANGGAP “NYENTRIK” ATAU GILA.24

SEDANG KREATIFITAS TIDAK HANYA TERGANTUNG DARI TIMBULNYA

INSPIRASI, TETAPI MENURUT KETEKUNAN DAN KEULETAN, WAKTU DAN KERJA

KERAS. UNSUR YANG PALING PENTING DARI UPAYA MENUMBUHKAN

23 Prof. S.C. Utami Munandar, Kreativitas Sepanjang Masa, Jakarta ; Pustaka Sinar

Harapan, 1988, hlm. 2 24 DRS. JALALUDDIN RAKHMAT, M.SC., PSIKOLOGI KOMUNIKASI, BANDUNG : PT. REMAJA

ROSDAKARYA, 1999, HLM. 77

KREATIFITAS ADALAH MEMPERKENALKAN ANAK KEPADA LINGKUNGAN

DENGAN BERBAGAI VARIASI. MENURUT PROF. DR. HASAN LANGGUNG

BAHWASANYA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREATIFITAS ANAK

YAITU FAKTOR:

a.

INTELEKTUAL

b. Motivasi

c. LINGKUNGAN

AD. A. INTELEKTUAL

FAKTOR INTELEKTUAL TERTENTU SANGAT MENOLONG DALAM

MENANGNI TITIK-TITIK KELEMAHAN/KESALAHAN PADA INFORMASI-

INFORMASI YANG ADA. FAKTOR TERSEBUT MEMUNGKINKAN ANAK

MENEMUKAN DAN MENENTUKAN MASALAH.

AD. B. MOTIVASI

YAITU ASPEK YANG MEMBEBASKAN, MENGERAKKAN DAN MEMBIMBING

KEKUATAN PSIKOLOGIS SEORANG ANAK UNTUK PEKERJAANNYA.

A.D. C. LINGKUNGAN

LINGKUNGAN YANG KONDUSIF DAN RESPONSIF YANG MENDORONG

KREATIVITAS ADALAH LINGKUNGAN YANG MEMBERIKAN KEAMANAN

DAN KEBEBASAN PSIKOLOGIS.25

DARI HAL TERSEBUT JELASLAH BAHWASANYA FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI KREATIVITAS YAITU LINGKUNGAN BAIK DALAM ARTI

LUAS (MASYARAKAT, KEBUDAYAAN) JUGA FAKTOR USIA, JENIS KELAMIN,

PENDIDIKAN DAN YANG TERPENTING LAGI ADALAH USAHA.

USAHA UNTUK MEMBINA DAN MENGEMBANGKAN BERFIKIR KREATIF

MENURUT JALALUDDIN RAKHMAT DIANTARANYA:

a. Orientasi: masalah dirumuskan dan aspek-aspek masalah diidentifikasi

b. PREPARASI: PILIHAN BERUSAHA MENGUMPULKAN SEBANYAK MUNGKIN

INFORMASI YANG RELEVAN DENGAN MASALAH.

c. Inkubasi: pikiran beristirahat sebentar, ketika berbagai pemecahan

berhadapan dengan jalan buntu. Pada tahap ini, proses pemecahan

masalah berlangsung terus dalam jiwa bawah sadat kita.

25 PROF. DR. HASAN LANGGULUNG, KREATIVITAS DAN PENDIDIKAN ISLAM, JAKARTA : PUSTAKA AL-HUSNA, 1991, HLM. 372-374.

d. ILMUNINASI: MASA INKUBASI BERAKHIR KETIKA PEMIKIR MEMPEROLEH

SEMACAM ILHAM, SERANGKAIAN INSIGHT YANG MEMECAHKAN MASALAH.

INI MENIMBULKAN AHA ERLEBNIS.

e. Verifikasi: tahap terakhir untuk menguji dan secara kritis menilai

pemecahan masalah yang diajukan pada tahap keempat.26

Adapun menurut David Campbell, Ph.D yang disadur oleh A.M.

Mangunhardjana, usaha yang dapat membantu kreatifitas anak-anak adalah

hidup produktif dan efektif dan dorongan-dorongan yang berupa:

1. Ide, gagasan (idea): membiarkan anak-anak mengetahui pandangan dan

sikap orang tua tentang hidup, pekerjaan, perkawinan, politik, moral,

agama.

2. Hadiah yang merangsang (stimulating gifts)

3. Perkenalan dengan orang-orang inovatif

4. Petualangan

5. Mengembangkan fantasi

6. Melatih sikap yang positif 27

Terbentuknya berfikir kreatif pada anak tak akan lepas dari peran

orang tua yang bisa membimbingnya dengan baik. Sehingga memunculkan

ide-ide baru pada diri anak tersebut. Kendati dukungan orang tua tidak

menjamin anak akan unggung dibidang kreatif. Tetapi hal itu merupakan

faktor yang penting bagi perkembangan kreativitas anak baik anak tersebut

mendapat cap berbakat maupun tidak. Karena pada dasarnya anak akan

memperlihatkan kemampuan istimewa apabila mereka mendapat

pertolongan mengembangkan bakat mereka.

Dalam mendorong anak mengekspresikan diri secara kreatif berarti

memberikan kebebasan dalam mengambil keputusan. Ada beberapa hal

yang dapat terjadi sebagai akibatnya :

a. ANAK MEMBUAT PILIHAN YANG BAIK SEHINGGA MENDAPAT PUJIAN

b. Ia membuat pilihan yang salah sehingga menerima kecaman 26 Drs. Jalaluddin Rahmat, M.Sc. Op. Cit., hlm. 76. 27 Davin Campbell, P.h.D, di Sadur Oleh A.M. Mangunhardjana, Mengembangkan Kreatifitas, Kanisius, Yogyakarta: 1991, hlm. 53-55.

c. IA MEMBUAT PILIHAN YANG TIDAK BERMANFAAT SEHINGGA MERASA

TIDAK BERDAYA

d. Ia hanya menghindari pengambilan keputusan yang beresiko dan

mempunyai kemungkinan akan gagal nantinya.28

Jadi berfikir kreatif itu akan terwujud dari keinginan atau motivasi

pada lingkungan sekitar terutama dalam hal ini peran dari orang tua.

Pertama memang anak itu mampu mengembangkan daya kreasinya (berfikir

kreatifnya), yang kedua dorongan yang buat dari orang tua sehingga

terwujudlah ide-ide baru pada pemikiran anak.

C. Hakikat Kemandirian Belajar

a. Pengertian Kemandirian Belajar

Dijelaskan dalam bukunya Chabib Toha bahwa kemandirian

artinya bentuk terhadap obyek di mana individu memiliki independensi

yang tidak terpengaruh orang lain.29 Bathia (1977) berpendapat bahwa

perilaku mandiri merupakan perilaku yang aktifitasnya diarahkan pada diri

sendiri, tidak mengharapkan pengarahan dari orang lain dalam melakukan

pemecahan maslaah yang dihadapi.30 Menurut Dr. Zakiah Daradjat :

“mandiri dalam istilah lain berdiri sendiri’. Berdiri sendiri yaitu

kecenderungan untuk melakukan suatu yang diingini tanpa tunduk kepada

orang lain.31 New Comb (1978) kemandirian itu menggambarkan hubungan

antara dorongan motif dan sikap serta nilai.32

Belajar merupakan suatu proses psikologi yang menghasilkan

perubahan-perubahan ke arah kesempurnaan dan Sumadi Suryabrata)

mengartikan belajar adalah sebagai berikut :

28 Raynold Bean, Edm., Cara Mengembangkan Kreativitas Anak, Alih Bahasa, Dra.

Med, Mertasari Tjandrasa, Jakarta : Binarupa Aksara, 1995, hlm. 27 29 Drs. H.M. Chabib Thoha, M.A., Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta :

Pustaka pelajar, 1996, hlm. 121 30 Ibid., hlm. 121 31 Dr. Zakiah Daradjat, Perawatan Jiwa untuk Anak-anak, Jakarta : Bulan Bintang,

1972, hlm. 130 32 Drs. H.M. Chabib Thoha, Op. Cit., hlm. 121

a. AKTIVITAS YANG MENGHASILKAN PERUBAHAN PADA INDIVIDU YANG

BELAJAR (DALAM ARTI BEHAVIORAL CHANGES) BAIK AKTUAL MAUPUN

POTENSIAL.

b. Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kemampuan baru

dalam waktu yang relatif lama,

c. PERUBAHAN ITU TERJADI KARENA USAHA.33

BELAJAR ADALAH PROSES PERUBAHAN TINGKAH LAKU SESEORANG YANG

BERKAT ADANYA PENGALAMAN.34 SEDANG BELAJAR MENURUT OEMAR

HAMALIK ADALAH SUATU PROSES AKTIF DIMANA TERJADI HUBUNGAN SALING

MEMPENGARUHI SECARA DINAMIS ANTARA SISWA DAN LINGKUNGANNYA.35

JADI KAMANDIRIAN BELAJAR DI SINI DISIMPULKAN SEBAGAI SUATU

AKTIFITAS YANG CENDERUNG UNTUK MELAKUKAN SESUATU YANG DIINGINI

TANPA MINTA TOLONG PADA ORANG LAIN YANG AKAN MEMBAWA KE ARAH

PERUBAHAN TINGKAH LAKU KARENA ADANYA PENGALAMAN DAN LATIHAN.

B. CIRI-CIRI KEMANDIRIAN ANAK

ORANG YANG MEMPUNYAI SIKAP MANDIRI AKAN DAPAT

MENEMUKAN SENDIRI APA YANG HARUS DILAKUKAN, MENENTUKAN DALAM

MEMILIH KEMUNGKINAN-KEMUNGKINAN DARI HASIL PERBUATAN DAN DAPAT

MENYELESAIKAN SENDIRI MASALAH-MASALAHNYA TANPA MENGHARAPKAN

BANTUAN ORANG LAIN. BEGITU JUGA DALAM KEMANDIRIAN ANAK,

TENTUNYA TIDAK AKAN TERLEPAS DARI FAKTOR-FAKTOR DAN CIRI-CIRI YANG

MENANDAI BAHWA SESEORANG ANAK SUDAH BISA DIKATAKAN MANDIRI

ATAU BELUM. OLEH KARENA ITU PENULIS KEMUKAKAN CIRI-CIRI

KEMANDIRIAN SEBAGAI BERIKUT:

a. Seseorang mampu mengembangkan sikap kritis terhadap kekuasaan

yang datang dari luar dirinya, artinya tidak segera menerima begitu saja

33 IBID., HLM. 126. 34 DRS. NAN SUDJANA, CARA BELAJAR SISWA AKTIF DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR, BANDUNG : SINAR BARU, 1989, HLM. 5. 35 DRS. OEMAR HAMALIK, METODE BELAJAR DAN KESULITAN BELAJAR, BANDUNG ; TARSITO, 1982, HLM. 28.

pengaruh orang lain tanpa dipikirkan terlebih dahulu segala

kemungkinan yang akan timbul.

b. ADANYA KEMAMPUAN UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN SECARA BEBAS

TANPA DIPENGARUHI OLEH ORANG LAIN.36

SPANCER DAN KOSS MERUMUSKAN CIRI-CIRI PERILAKU MANDIRI

SEBAGAI BERIKUT :

a. Mampu mengambil inisiatif

b. MAMPU MENGATASI MASALAH

c. Penuh ketekunan

d. MEMPEROLEH KEPUASAN DARI HASIL USAHANYA

e. Berkeinginan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain.37

Menurut Smart dan Smart, untuk melihat prilaku mandiri dapat

dilihat dari lawan kemandirian yang sifatnya ketergantungan. Adapun sifat

ketergantungan itu antara lain :

a. ADNAYA PERILAKU YANG PASIF JIKA MENGHADAPI TANTANGAN

b. Mencari dukungan dan pertolongan jika menghadapi tekanan

c. MENCARI PERLINDUNGAN EMOSIONAL KEPADA ORANG TUA ATAU ORANG

DEWASA LAINNYA

d. Mencari pertolongan bila menghadapi masalah yang berhubungan

dengan dirinya.

Adapun lawan ketergantungan tadi adalah kenadirian :

a. AKTIF DAN RESPONSIF JIKA MENGHADAPI RINTANGAN

b. Berusaha memecahkan masalah oleh dirinya sendiri

c. SECARA EMOSIONAL BERANI MENGHADAPI MASALAH TANPA MEMINTA

BANTUAN ORANG LAIN.38

JIKA MELIHAT DARI KETIGA PENDAPAT TOKOH-TOKOH TERSEBUT MENGENAI

CIRI-CIRI KEMANDIRIAN MEMPUNYAI PERSAMAAN YAITU ADANYA

KEMAMPUAN UNTUK MENGATASI BANTUAN ORANG LAIN. ARTINYA ANAK

TERSEBUT DAPAT BERDIRI SENDIRI MEWUJUDKAN CITA-CITANYA TANPA

36 DRS. H.M. CHABIB, OP. CIT., HLM. 122 37 Ibid. 38 IBID., HLM. 122-123

KETERGANTUNGAN. IA BERSIKAP SECARA AKTIF, RESPONSIF DAN

BERTANGGUNG JAWAB. HAL INI SENADA DENGAN PENDAPAT KARTINI

KARTONO YAITU “DALAM DUNIA MONOLOG, KETRAMPILAN MEMECAHKAN

MASALAH MERUPAKAN KETRAMPILAN YANG SANGAT PENTING”. JADI

KEMAMPUAN DAN KETRAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH TIDAK HANYA

PENTING UNTUK MENOLONG ORANG LAIN TETAPI JUGA MENOLONG DIRI

SENDIRI.39

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERBENTUKNYA SIKAP

MANDIRI

SIKAP MANDIRI TIDAK DATANG DENGAN SENDIRINYA PADA ANAK.

AKAN TETAPI KEMANDIRIAN AKAN TERBENTUK KARENA BEBERAPA FAKTOR.

ADAPUN FAKTOR KEMANDIRIAN ITU DAPAT DIBEDAKAN MENJADI DUA:

A. FAKTOR INTERNAL

YAITU FAKTOR DALAM DIRI ANAK ITU SENDIRI ANTARA LAIN FAKTOR

KEMATANGAN USIA DAN JENIS KELAMIN SERTA INTELIGENSINYA.40

FAKTOR IMAN DAN TAQWA MERUPAKAN FAKTOR PENGUAT

TERBENTUKNYA SIFAT MANDIRI. HAL INI DAPAT DILIHAT DALAM

BEBERAPA AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI BERIKUT:

) 18:فاطر(وال تزر وازرة وزر أخرى

ARTINYA: “SESEORANG TIDAK AKAN MEMIKUL DOSA ORANG LAIN” (AL-

FATIR: 18).41

) 38:املدثر(سبت رهينة كل نفس بما ك

ARTINYA : “TIAP-TIAP ORANG BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP

SEGALA YANG DIPERBUATNYA”. (AL-MUDATSIR : 38).42

39 DRA. KARTINI KARTONO, BIMBINGAN DAN DASAR-DASAR PELAKSANAANNYA, JAKARTA : RAJAWALI, 1985, HLM. 137. 40 DRS. H.M. CHABIB THOHA, OP. CIT., HLM. 124. 41 IBID., HLM. 124. 42 IBID., 124-125.

مننيؤم متن إن كنلوالأع متأنوا ونزحال توا وهنال ت139:آل عمران(و (

ARTINYA : “JANGANLAH KAMU MERASA LEMAH, DAN JANGAN PULA

MERASA SEDIH, KAMU ADALAH ORANG-ORANG YANG PALING

BAIK APABILA KAMU BERIMAN”. (ALI IMRON: 139)

PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT MENGUTIP PENDAPAT BINET

MENGANAI FAKTOR INTERNAL INI:

“BAHWASANYA KEMAMPUAN UNTUK MENGERTI MASALAH-

MASALAH YANG ABSTRAK TIDAK SEMPRUAN PERKEMBANGANNYA

SEBELUM MENCAPAI 12 TAHUN, DAN KEMAMPUAN MENGAMBIL

KESIMPULAN YANG ABSTRAK DARI FAKTA YANG ADA BARU

TAMPAK PADA USIA 14 TAHUN. UNTUK ITU MAKA PADA USIA 14

TAHUN, ANAK-ANAK TELAH DAPAT MENOLAK SARAN-SARAN

YANG TIDAK DAPAT DIMENGERTINYA DAN MEREKA SUDAH DAPAT

MENGKRITIK PENDAPAT-PENDAPAT BERLAWANAN DENGAN

KESIMPULAN YANG DIAMBILNYA”.43

B. FAKTOR EKSTERNAL

FAKTOR DARI LUAR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN ANAK ADALAH;

(A) FAKTOR KEBUDAYAAN (B) PENGARUH KELUARGA TERHADAP ANAK.44

AD (A) KEBUDAYAAN

MASYARAKAT YANG TERBELAKANG CENDERUNG BERGANTUNG

PADA ORANG LAIN, BERBEDA DENGAN MASYARAKAT YANG MAJU

DAN KOMPLEKS TUNTUTAN HIDUPNYA CENDERUNG BERSIKAP

MANDIRI DIBANDING DENGAN MASYARAKAT YANG KEHIDUPANNYA

KE ARAH SEDERHANA.

AD. (B) PENGARUH KELUARGA TERHADAP ANAK

CARA PEMBINAAN DALAM KELUARGA, MENDIDIK ANAK, MEMBERI

PENILAIAN TERHADAP ANAK SAMPAI CARA HIDUP ORANG TUA

43 PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT, ILMU JIWA AGAMA, JAKARTA : BULAN BINTANG, 1998, HLM. 73. 44 DRS. H.M. CHABIB THOHA, OP. CIT., HLM. 125.

BERPENGARUH BESAR TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP MANDIRI.

APABILA LATIHAN MANDIRI DIBERIKAN SEJAK AWAL MAKA AKAN

TERBIASA DENGAN SENDIRINYA TERSEBUT PADA DIRI ANAK.

DARI URAIAN TERSEBUT DAPAT DIAMBIL BAHWA PENGARUH

TERCEPAT DALAM MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SIKAP MANDIRI ANAK

ADALAH FAKTOR ORANG TUA TERMASUK CARA ORANG TUA MEMBERIKAN

DIDIKAN.

D. HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN KEBERHASILAN BELAJAR

SIKAP MANDIRI YANG KUAT AKAN MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN

DIRI SENDIRI, SEHINGGA KEMAMPUAN UNTUK MENINGKATKAN BELAJAR

DAPAT TERLAKSANA DENGAN BAIK. KARENA ANAK YANG MEMPUNYAI

KEMANDIRIAN KUAT TIDAK AKAN MUDAH PASRAH TERHADAP RINTANGAN

MAUPUN KEGAGALAN YANG DIHADAPI.

ADA BEBERAPA HASIL PENELITIAN YANG BERKAITAN DENGAN

KEPRIBADIAN ANAK YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBERHASILAN ATAU

PRESTASI BELAJARNYA, DIANTARANYA ADALAH: PENELITIAN YANG

DILAKUKAN OLEH IN SUBSONG DAN JOHN HOTTIC (1984) YANG MENELITI

TENTANG PENGARUH LINGKUNGAN RUMAH, SELFCONSEPT DAN PRESTASI

BELAJAR. 45 DEMIKIAN PULA PENELITIAN SATYAH IMAM SAYONO (1983)

DALAM PENELITIANNYA UNTUK DISERTASI MENGEMUKAKAN BAHWA APABILA

SESEORANG ANAK TELAH BANGKIT MOTIVASINYA DAN MEMPEROLEH SELF

CONSEPT YANG POSITIF, IA AKAN BERUSAHA LEBIH UNTUK MENCAPAI

MENCAPAI KEBERHASILAN SECARA OPTIMAL. HASIL PENELITIAN ALAN

FENIGSTEIN, DKK MENUNJUKKAN BAHWA ADA PERBEDAAN YANG CUKUP

SIGNIFIKAN ANTARA KELOMPOK SAMPEL YANG MEMILIKI SELF

CONSCIOUSNESS YANG TINGGI DAN RENDAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR. 46

DARI BEBERAPA HASIL PENELITIAN TERSEBUT SAAT DIAMBIL

KESIMPULAN BAHWA KEPRIBADIAN ANAK YANG MEMPUNYAI ATAU

BERCIRIKAN KEMANDIRIAN BERPENGARUH POSITIF DAN SANGAT BAIK

45 IBID., HLM. 128 46 IBID., HLM. 128 - 129

TERHADAP PRESTASI BELAJARNYA. KARENA ANAK MEMILIKI KEPERCAYAAN

YANG KUAT BAHWA DIRINYA MAMPU, DISIPLIN, TERATUR DAN BERUSAHA

SUNGGUH-SUNGGUH TANPA MENGGANTUNGKAN ORANG LAIN. MAKA WAJAR

BILA MEREKA MENDAPATKAN HASIL YANG BAIK DALAM BELAJARNYA.

4. PERAN ORANG TUA DALAM BERFIKIR KREATIF ANAK TERHADAP

KEMANDIRIAN BELAJAR

SECARA KODRATI MAKA BAPAK-IBU DI DALAM KELUARGA ADALAH

SEBAGAI PENANGGUNG JAWAB TERTINGGI. ORANG TUALAH YANG MENJAMIN

KESEJAHTERAAN MATERIIL DAN KESEJAHTERAAN ROHANI. TANGGUNG JAWAB

INI TIDAK DAPAT DIELAKKAN LAGI OLEH ORANG TUA, HARUS DIPIKUL DENGAN

PENUH RASA TANGGUNG JAWAB. SEHINGGA TAMPAK JELAS SEKALI BAHWA

ORANG TUA DAPAT MENCIPTAKAN SUATU IKLIM DI DALAM KELUARGA DAN DI

RUMAH YANG MERANGSANG DAN MENDORONG ANAK UNTUK BERKREASI.

SEBAGAI CONTOH ORANG TUA YANG TIDAK MEMUPUK DAN MELATIH

KEMANDIRIAN DAN KREATIFITAS ANAKNYA ADALAH :

a. Orang tua yang selalu khawatir atau takut-takut, sehingga anak terlalu

dibatasi dalam kegiatan-kegiatannya.

b. ORANG TUA YANG BERLAKU MENGAWASI GERAK GERIK ANAK

c. Orang tua yang menekan pada keberhasilan dan keterlaluan secara

berlebihan

d. ORANG TUA YANG MENUNTUT KEPATUHAN BAHWA BERKHALAYAK ITU

TIDAK BAIK, TIDAK BERGUNA

e. Orang tua yang selalu mengkritik/pekerjaan anak

f. ORANG TUA YANG JARANG MEMBERI PUJIAN/PENGHARGAAN TERHADAP

USAHA HASIL KARYA ANAK.47

ANAK DAPAT BERKREATIF DAN MANDIRI DALAM BELAJARNYA

MERUPAKAN HARAPAN DARI ORANG TUANYA. HAL INI BISA TERWUJUD

MANAKALA ORANG TUA MENDIDIKNYA SEJAK AWAL. DI SINILAH PERAN YANG

47 DRS. CHABIB THOHA, OP. CIT., HLM. 41 – 42.

BESAR DALAM DIRI ORANG UNTUK MENCIPTAKAN KEMAJUAN ANAK KHUSUSNYA

BISA BERPIKIR KREATIF TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR.

KEHIDUPAN AGAMA ORANG TUA DI RUMAH YANG BAIK DAN DISERTAI

DENGAN PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP ANAK DENGAN BAIK, AKAN

MEMBERIKAN KETENANGAN HIDUP BAGI ANAK-ANAK, SEHINGGA MEREKA DAPAT

BERPIKIR SECARA MAKSIMAL.48 INI MERUPAKAN PERAN ORANG TUA YANG

SECARA UNIVERSAL MEMPENGARUHI POLA HIDUP ANAK KE ARAH KEMAJUAN

DAN KEMANDIRIAN DAN MAMPU MENCIPTAKAN HAL-HAL BARU YANG

BERMANFAAT, SEHINGGA TERCIPTALAH ANAK YANG MAMPU BERPIKIR KREATIF.

B. KERANGKA BERFIKIR

1. PENGARUH PERAN ORANG TUA DALAM BERFIKIR KREATIF ANAK

DIANTARA METODE YANG MELIBATKAN PERAN ORANG TUA DALAM

MENGARAHKAN ANAKNYA AGAR BERFIKIR KREATIF DIANTARANYA TIDAK

DENGAN MEMBEBANI ANAK-ANAK TETAPI LEBIH MENCIPTAKAN SUASANA,

KEMUNGKINAN, FASILITAS, YANG MENDUKUNG SIKAP, CARA DAN GAYA HIDUP

SERTA KERJA YANG PRODUKTIF DAN KREATIF.

SEMAKIN TINGGI PERAN ORANG TUA DALAM BERFIKIR KREATIF

ANAK AKAN TERCIPTALAH ANAK YANG CEPAT BERKEMBANG DALAM

KEMAJUAN BERFIKIR KREATIFNYA.

DENGAN DEMIKIAN DAPAT DI DUGA, TERDAPAT PENGARUH ANTARA

PERAN ORANG TUA DALAM MEWUJUDKAN BERFIKIR KREATIF ANAK.

2. PENGARUH PERAN ORANG TUA DALAM BERFIKIR KREATIF ANAK DENGAN

KEMANDIRIAN BELAJAR

ANAK-ANAK YANG KREATIF MEMILIKI RASA INDIVIDUALITAS YANG

KUAT. MEREKA MEMBUAT KEPUTUSAN SENDIRI, PERCAYA KEPADA DAYA

PIKIR MEREKA DAN MEMPUNYAI PENDAPAT SENDIRI. SEHINGGA ANAK YANG

KREATIF CENDERUNG MEMPUNYAI KEMANDIRIAN BELAJAR YANG BAGUS.

DENGAN DEMIKIAN DAPAT DI DUGA, SEMAKIN POSITIF PERAN ORANG

TUA DALAM BERFIKIR KREATIF ANAK, MAKA KEMANDIRIAN BELAJAR AKAN

48 IBID., HLM 127.

SEMAKIN BAIK. DAN SEBALIKNYA SEMAKIN NEGATIF PERAN ORANG TUA

DALAM BERFIKIR KREATIF ANAK, MAKA KEMANDIRIAN BELAJAR AKAN

SEMAKIN BURUK.

C. PENGAJUAN HIPOTESIS

BERDASARKAN DESKRIPSI TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR DIATAS

DAPAT DIRUMUSKAN HIPOTESIS PENELITIAN SEBAGAI BERIKUT:

1. TERDAPAT PENGARUH POSITIF ANTARA PERAN ORANG TUA DALAM BERFIKIR

KREATIF ANAK

2. TERDAPAT PENGARUH POSITIF ANTARA PERAN ORANG TUA DALAM BERFIKIR

KREATIF ANAK TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR.