bab ii evapro ratih
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
1/22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. DEMAM BERDARAH DENGUE
2.1.1. Definisi
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamukAedes aegypti(Soegijanto, 2004) Demam
Berdarah Dengue adalah penyakitdemamyangdiikutipandarahan diba!ah kulit, selaput
hidung dan lambung yang disebabkanolehvirusyang ditularkan melalui nyamuk Aedes
Aegypti. "enyakit ini menyerang semua orang dan menyebabkan kematian, terutama
pada anak serta sering menimbulkan !abah (#rianto, 200$)
2.1.2. Etiologi
"enyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dari kelompok %rbovirus B, yaitu
arthropod&borne atau virus yang disebarkan oleh artropoda 'irus ini termasuk genus
lavivirus dari amiliflaviviridae yamuk %edes betina biasanya terineksi virus dengue
pada saat menghisap darah dari seseorang yang sedang berada pada tahap demam akut
(viraemia) Setelah melalui periode inkubasi ekstrinsik selama * sampai +0 hari, kelenjar
ludah %edes akan menjadi terineksi dan virusnya akan ditularkan ketika nyamuk
menggigit dan mengeluarkan airan ludahnya kedalam luka gigitan ke tubuh orang lain
Setelah masa inkubasi instrinsik selama -&+4 hari (rata&rata selama 4&. hari) timbul
gejala a!al penyakit seara mendadak, yang ditandai dengan demam, pusing, myalgia
(nyeri otot), hilangnya nasu makan dan berbagai tanda atau gejala non spesiik seperti
nausea (mual&mual), muntah dan rash (ruam pada kulit) 'iraemia biasanya munul pada
saat atau persis sebelum gejala a!al penyakit tampak dan berlangsung selama kurang
lebih / hari setelah dimulainya penyakit Saat&saat tersebut merupakan masa
kritisdimanapenderitadalammasasangat inekti untuk vektor nyamuk yang berperan
dalam siklus penularan (idoyono, 200*1 Sitio, 200*)
2.1.3. Penul!n
'irus dengue (arbovirus) ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti betina, dapat pula melalui gigitan nyamuk Aedes albopictus namun nyamuk
tersebut bukan sebagai vektor utama di daerah perkotaan Sekali terineksi dengan
arbovirus, maka seumur hidup nyamuk akan tetap terineksi dan dapat terus menularkan
virus tersebut pada manusia Beberapa aktor yang berkaitan dengan peningkatan
penularan antara lain
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
2/22
a 'ektor perkembangbiakan vektor, kepadatan vektor di lingkungan, transportasi
vektor dari satu tempat ke tempat lain
b 3ost terdapatnya penderita di lingkungan, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk
ingkungan urah hujan, suhu, sanitasi dan kepadatan penduduk (idiyono, 20++)
2.1.". Ptogenesis
%da dua perubahan patoisiologi utama yang terjadi pada DBD "ertama adalah
peningkatan permeabilitas vaskular yang meningkatkan kehilangan plasma dari
kompartemen vaskular 5eadaan ini mengakibatkan hemokonsentrasi, tekanan nadi
rendah dan tanda syok lainnya "erubahan kedua adalah gangguan pada hemostatis yang
menakup perubahan vaskular, trombositopenia dan koagulopati
'irus bereplikasi di nodus limatikus regional dan menyebar ke jaringan lain,terutama ke sistem retikuloendotelial dan kulit seara hematogen 6ubuh akan
membentuk kompleks virus&antibodi dalam sirkulasi darah sehingga akan mengaktivasi
sistem komplemen yang berakibat dilepaskannya anailaktosin 7-a&7/a sehingga
permeabilitas dinding pembuluh darah meningkat %kan terjadi juga agregasi trombosit
yang melepaskan %D", trombosit melepaskan 8at vasoakti yang bersiat meningkatkan
permeabilitas kapiler dan melepaskan trombosit aktor ### yang merangsang koagulasi
intrvaskular 6erjadinya aktivasi aktor 9## akan menyebabkan pembekuan intravaskular
yang meluas dan meningkatkan permeabilitas dinding pembuluh darah Deek trombosit
terjadi baik kualitati dan kuantitati Beberapa trombosit yang bersirkulasi selama ase
akut DBD tidak dapat berungsi normal :leh karena itu, meskipun penderita dengan
jumlah trombosit ;+00000ji tourni?uet positi, ekomosis,
epitaksis, perdarahan gusi 3emetamesisdan atau melena
- "embesaran hati
4 Syok, ditandai nadi epat dan lemah serta penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan
tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah
B5riteria aboratoris
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
3/22
+ 6rombositopenia(+00000 sel< mm-atau kurang)
2 3emokonsentrasi peningkatan hematoksit 20@ atau lebih
Dua kriteria pertama ditambah trombositopemia dan hemokonsentrasi atau
peningkatan hematokrit ukup untuk menegakkan diagnosis klinis demam berdarah
dengueDerajat "enyakit (3:, +$$=)
Derajat # Demam disertai gejala tidak khas dan satu satunya
maniestasi ialah uji tourni?uetpositi
Derajat ## Seperti derajat #, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau
perdarahan lain
Derajat ### Didapatkan kegagalan sirekulasi, yaitu nadi epat dan
lambat,tekanan mulut, kulit dingin atau lembab dan penderita tampak gelisah
Derajat #' Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak terukur
2.1.$. Pentl%snn
6idak ada terapi spesiik untuk DBD, prinsip utama adalah terapi suporti
"emeliharaan volume airan sirkulasi merupakan tindakan yang paling penting dalam
penanganan DBD %supan airan pasien harus tetap dijaga terutama airan oral Bila
asupan airan oral pasien tidak mampu dipertahankan, maka dibutuhkan tambahan airan
melalui intravena untuk menegah kebooran plasma yang berlebihan dan untuk
mengganti airan intravaskular
Aambar 2 :bservasi dan pemberian airan suspek DBD de!asa di #AD
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
4/22
Aambar - "emberian airan suspek DBD de!asa di ruang ra!at
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
5/22
Aambar 4 "enatalaksaan DBD dengan peningkatan hematokrit ;20@
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
6/22
Aambar / "enatalaksanaan syok dengue de!asa
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
7/22
2.2. &EKT'R DEMAM BERDARAH DENGUE
'ektor penular DBD adalah nyamukAedes aegypti danAedes albopictus 5edua
spesies ini ditemukan hampir di seluruh !ilayah #ndonesia, keuali di ketinggian ;+000
m di atas permukaan laut Di #ndonesia Aedes aegypti merupakan vektor utama yang
paling berperan dalam penularan penyakit karena nyamuk ini hidup di dalam dan sekitar
rumah sehingga kesempatan untuk kontak dengan manusia lebih besar, sedangkanAedes
albopictus hidup di kebun yamuk Aedes aegypti biasa hidup di lingkungan gelap
tersembunyi sebagai tempat peristirahatannya arva nyamuk ini dapat ditemukan di
dalam atau di dekat perumahan, di dalam kaleng atau tempat&tempat penyimpanan air
yang relati bersih yang digunakan untuk minum atau mandi Sedangkan nyamuk Aedes
albopictusberkembangbiak di dalam lubang&lubang pohon, potongan batang bambu dan
buah kepala yang terbuka arvanya dapat hidup di dalam kaleng dan tempat
penampungan air lainnya
2.2.1. Mo!fologi
yamuk Aedes aegypti de!asa berukuran keil, memiliki !arna dasar hitam
dengan bintik&bintik putih di badannya (terutama pada kaki) dan dikenal dari bentuk
morologinya yang khas sebagai nyamuk yang mempunyai gambaran lira (lyre form)
yang putih pada punggungnya :ksiput bersisik lebar, ber!arna putih terletak
memanjang 6ibia ber!arna hitam seluruhnya Sayap bersisik hitam dan mempunyai
ukurtan selebar 2&- mm Siat atau iri&iri nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utama
DBD sebagai berikut
a Sangat domestik
b Senang tinggal di dalam ruangan
Senang bersitirahat di tempat yang gelap dan lembab
d Senang hinggap di benda&benda yang menggantung
e enggigit pada pagi hari (0$&+2) dan sore hari (+/&+=)
3idup tersebar di daerah tropis dan dataran rendah
g Carak terbang rata&rata 40&+00 m
2.2.2. Si%lus Hi(u)
yamuk Aedes aegypti mengalami metamorosis sempurna, yaitu telur &
larva
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
8/22
tempat perindukan "ada umumnya telur akan menetas menjadi larva
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
9/22
2.2.3. E%ologi &e%to!
Ekologi vektor bertujuan untuk mempelajari hubungan antara vektor dan
lingkungannya atau mempelajari bagaimana pengaruh lingkungan terhadap vektor
ingkungan yang mempengaruhi vektor ada dua maam, yakni lingkungan isik dan
lingkungan biotik
+ ingkungan isik
a Carak antara rumah dan konstruksi rumah
Carak rumah mempengaruhi penyebaran nyamuk dari satu rumah ke
rumah lain Semakin dekat jarak antar rumah, semakin mudah nyamuk
menyebar ke rumah sebelah Bahan&bahan pembuat rumah, konstruksi
rumah, !arna dinding dan pengaturan barang&barang dalam rumah
menyebabkan rumah tersebut menjadi disenangi atau tidak oleh nyamukb aam kontainer
aam kontainer termasuk pula letak kontainer, bahan kontainer, !arna,
bentuk, tutup dan asal air pada kontainer mempengaruhi nyamuk betina
dalam pemilihan tempat bertelur
5etinggian tempat
Setiap kenaikan +00 m suatu tempat, makan selisih suhu udara dengan
tempat semula adalah setengah derajat elius Bila perbedaan ukup
tinggi, maka perbedaan suhu juga akan ukup banyak dan mempengaruhi
pula aktor&aktor lain, termasuk penyebaran nyamuk "ada ketinggian
+000 m di atas permukaan laut, tidak ditemukan vektor penular DBD
d #klim
#klim adalah suatu komponen isik yan terdiri atas suhu udara,
kelembaban nisbi udara, urah hujan dan keepatan angin Fata&rata suhu
optimum untuk pertumbuhan nyamuk adalah 2/&2=7 "ertumbuhan
nyamuk akan berhenti sama sekali pada suhu G+07 atau ;407 >mur
nyamuk juga dipengaruhi oleh kelembaban udara "ada kelembaban
G.0@, umur nyamuk akan menjadi pendek, tidak dapat menjadi vektor
karena tidak ukup !aktu untuk perpindahan virus dari lambung ke
kelenjar ludah nyamuk 7urah hujan mempengaruhi dua ara yakni
turunnya temperatur dan naiknya kelembaban nisbi udara 6emperatur dan
kelembaban nisbi udara selama musim hujan sangat kondusi untuk
kelangsungan hidup nyamuk de!asa dan juga meningkatkan
kemungkinan hidup nyamuk yang terineksi Seara tidak langsung, angin
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
10/22
akan mempengaruhi penguapan air dan suhu udara %ngin juga
berpengaruh pada penerbangan nyamuk Bila keepatan angin ++&+4
m
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
11/22
pengambilan satu jentik di setiap tempat genangan air yang ditemukan jentik untuk
diidentiikasi lebih lanjut Sedangkan ara visual yakni melihat ada atau tidaknya jentik
di setiap tempat genangan air yang diperiksa tanpa mengambil jentiknya >kuran yang
dipakai untuk mengetahui kepadatan jentikAedes aegyptiadalah
a. %ngka bebas jentik (%BC)
Cumlah rumah
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
12/22
Fekomendasi kepada petugas kesehatan dan sektor terkait
aporan kepada atasan langsung dan sektor terkait
"enyebarluasan (sosialisasi, diseminasi inormasi) hasil surveilans
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
13/22
enjalin jejaring kerjasama baik thp lintas sektor maupun s!asta
3asil sosialisasi dilaporkan kepada atasan langsung dan sektor terkait
/ onitoring dan evaluasi
"emantauan seara terus menerus terhadap hasil survailans tempat perindukan
"embinaan teknis terhadap pemerintah (dinas kesehatan, puskesmas), s!asta
dan masyarakat
. "eningkatan SD
enentukan jenis pelatihan yang sesuai dengan peserta yg dilatih
elaksanakan pelatihan pengendalian vektor
Iangkah&langkah kegiatan penanggulangan kasus demam beradarah dengue di
!ilayah kerja "uskesmas meliputi penyelidikan epidemiologi ("E) yaitu penarian
penderita
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
14/22
2.2.*. Pe+,e!ntsn &e%to!
"emberantasan vektor penular (Aedes aegypti) merupakan ara utama untuk
menanggulangi DBD 3al ini disebabkan karena belum tersedianya vaksin maupun obat
untuk membasmi virusnya "emberantasan nyamuk Aedes aegypti dapat dilakukan
terhadap nyamuk de!asa maupun jentiknya
+ "emberantasan nyamukAedes aegypti de!asa
"emberantasan nyamuk Aedes aegypti de!asa dilakukan dengan ara
penyemprotan
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
15/22
tempat penampungan air juga turut dilakukan dengan ara menutup rapat agar nyamuk
tidak dapat masuk untuk berkembangbiak ubang bambu bekas ditebang juga harus
ditutup dengan tanah atau adonan semen 6erakhir, mengubur barang&barang bekas yang
dapat menjadi tempat berkembangbiak nyamuk seperti ban bekas, kaleng dan botol bekas
(6am8a, 20+-)
2.2.$. Pe+e!i%sn Jenti% Be!%l
"emeriksaan Centik Berkala merupakan pemeriksaan tempat penampungan air
dan tempat perkembang biakan nyamukAedes aegypti untuk mengetahui adanya jentik
nyamuk 5egiatan ini dilakukan seara teratur oleh petugas kesehatan atau kader atau
jumantik di rumah dan tempat&tempat umum Selain melakukan pemeriksaan jentik,
petugas memberikan penyuluhan mengenai "emberantasan Sarang yamuk kepada
masyarakat atau pengelola tempat umum Dengan kunjungan yang berulang diharapkan
masyarakat dapat termotivasi untuk melaksanakan "emberantasan Sarang yamuk
seara teratur 6ahapan pelaksanaan program "emeriksaan Centik Berkala sebagai berikut
+ "ersiapan
a "emetaan dan pengumpulan data penduduk, rumah
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
16/22
a 6ulis tanggal pemeriksaan, nama petugas pemeriksa, nama !ilayah bangunan yang
diperiksa dan hasil pemeriksaannya
b aporkan hasil pemeriksaan ke puskesmas setiap bulannya
"rogram "CB di !ilayah kerja "uskesmas "anoran as berada di ba!ah
tanggung ja!ab koordinator sanitasi dan kesling "uskesmas "anoran as "rogram "CB
dilakukan oleh kader dari setiap F yang merupakan per!akilan !arga yang telah menjalani
penyuluhan dan pelatihan "CB sebelumnya 5ader tersebut melaksanakan program "CB
empat kali dalam sebulan biasanya dilakukan pada hari jumat kemudian dilaporkan ke
koordinator sanitasi dan kesling "uskesmas "anoran as setiap bulannya "rogram "CB
dipantau langsung oleh koordinator sanitasi dan kesling "uskesmas "anoran as setiap
Cumat di setiap kelurahan "enatatan dan pelaporan bulanan program "CB dilakukan oleh
koordinator sanitasi dan kesling "uskesmas "anoran as sebagai bahan evaluasi tahunan
"uskesmas "anoran as Berikut ini adalah tolok ukur penapaian yang digunakan sebagai
landasan dalam program "CB "uskesmas "anoran as
6abel + 'ariabel dan tolok ukur penilaian
No &!i,el Definisi o)e!sionl tu !u+us Tolo% u%u!
%e,e!-sil
n
1 7akupan angka
bebas jentik(%BC)
Cumlah bangunan yang tidak ada jentik H +00@
Cumlah bangunan yang diperiksa jentiknya
;$/@
2 aporan kasus
yang
ditindaklanjuti
dengan
penyelidikan
epidemiologi
("E)
Cumlah kasus yang ada di !ilayah kerja
puskesmas termasuk kasus yang ditemukan di
rumah sakit
+00@
laporan
kasus
ditindaklanj
uti dengan
"E
3 "enatatan danpelaporan
"enatatan dan pelaporan tahun sebelumnyadigunakan sebagai masukan dalam upaya
perbaikan program selanjutnya
Dilakukanevaluasi
program
" %ngka
morbiditas
DBD
orbiditas banyaknya jumlah penderita DBD engalami
penurunan
dari tahun
ke tahun
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
17/22
#. %ngka
mortalitas DBD
ortalitas banyaknya jumlah penderita yang
meninggal akibat DBD
engalami
penurunan
dari tahun
ke tahun
Sumber: Peraturan Pemerintah Daerah o. ! "ahun #$$% tentang Pengendalian D&D
2.3. KESEHATAN INGKUNGAN
enurut 'orld (ealth rgani*ation (3:), kesehatan lingkungan adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia 3impunan %hli 5esehatan ingkungan #ndonesia (3%5#)
mendeinisikan kesehatan lingkungan sebagai suatu kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung terapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia(Setiyabudi,200=)
6erdapat += ruang lingkup kesehatan lingkungan menurut 'orld (ealth rgani*ation
(3:), yaitu (3:, 200*)
+ "enyediaan air minum
2 "engelolaan air buangan dan pengendalian penemaran
- "embuangan sampah padat
4 "engendalian vektor
/ "enegahan
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
18/22
Di #ndonesia, berdasarkan undang&undang o 2- tahun +$$2 tentang "okok&"okok
5esehatan pasal 22 ayat - menyebutkan bah!a kesehatan lingkungan meliputi
kegiatan
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
19/22
b) Sistem adalah gabungan dari elemen&elemen yang saling dihubungkan oleh suatu
proses atau struktur dan berungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya
menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan
) Sistem adalah kumpulan dari bagian&bagian yang berhubungan dan membentuk satu
kesatuan yang majemuk, dimana masing&masing bagian bekerja sama seara bebas dan
terkait untuk menapai sasaran kesatuan dalam suatu situasi yang majemuk pula
d) Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai elemen yang
berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan sadar dipersiapkan untuk
menapai tujuan yang telah ditetapkan
Sesuatu disebut sebagai sistem apabila ia memiliki beberapa iri pokok sistem
7iri&iri pokok yang dimaksud banyak maamnya, jika disederhanakan dapat
dibedakan atas empat maam yaitu (%n!ar, 200*)
+ Dalam sistem terdapat bagian atau elemen yang satu sama lain saling
berhubungan dan mempengaruhi yang membentuk satu kesatuan, dalam arti semuanya
berungsi untuk menapai tujuan yang sama yang telah ditetapkan
2 Jungsi yang diperankan oleh masing&masing bagian atau elemen yang
membentuk satu kesatuan tersebut adalah dalam rangka mengubah masukan menjadi
keluaran yang direnanakan
- Dalam melaksanakan ungsi tersebut, semuanya bekerja sama seara bebas
namun terkait, dalam arti terdapat mekanisme pengendalian yang mengarahkannya agar
tetap berungsi sebagaimana yang telah direnanakan
4 Sekalipun sistem merupakan satu kesatuan yang terpadu, bukan berarti ia
tertutup terhadap lingkungan
2.".2. Unsu!/unsu! Siste+
Sistem terbentuk dari bagian atau elemen yang saling berhubungan dan
mempengaruhi %dapun yang dimaksud dengan bagian atau elemen tersebut
dikelompokan ke dalam enam unsur yaitu
+ asukan (input)
asukan adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang
diperlukan untuk dapat berungsinya sistem tersebut Dalam sistem pelayanan
kesehatan, masukan terdiri atas tenaga, dana, metode, sarana
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
20/22
LINGKUNGAN
MASUKAN PROSES KELUARAN
UMPAN BALIK
DAMPAK
"roses adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang
berungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direnanakan Dalam
sistem pelayanan kesehatan terdiri atas perenanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan penilaian
- 5eluaran (output)
5eluaran adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya
proses dalam sistem
4 >mpan balik (feed back)
>mpan balik adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari
sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut
/ Dampak (impact)
Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem
. ingkungan (environment)
ingkungan adalah dunia diluar sistem yang tidak dikelola olah sistem tetapi
mempunyai pengaruh besar terhadap sistem
Bagan + 3ubungan unsur&sistem
2.".3. Pen(e%tn Siste+
Dibentuknya suatu sistem pada dasarnya untuk menapai suatu tujuan tertentu
yang telah ditetapkan >ntuk terbentuknya sistem tersebut perlu dirangkai berbagai
unsur atau elemen sedemikian rupa sehingga seara keseluruhan membentuk suatu
kesatuan dan seara bersama&sama berungsi untuk menapai tujuan kesatuan %pabila
prinsip pokok atau ara kerja sistem ini diterapkan pada !aktu menyelenggarakanpekerjaan administrasi, maka prinsip pokok atau ara kerja ini dikenal dengan nama
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
21/22
pendekatan sistem (system approach) "ada sistem ini batasan tentang pendekatan
sistem banyak maamnya, beberapa yang terpenting adalah
+ "endekatan sistem adalah penerapan suatu prosedur
yang logis dan rasional dalam meranang suatu rangkaian komponen&komponen yang
berhubungan sehingga dapat berungsi sebagai satu kesatuan menapai tujuan yang
telah ditetapkan
2 "endekatan sistem adalah suatu strategi yang
menggunakan metode analisis, desain dan manajemen untuk menapai tujuan yang
telah ditetapkan seara eekti dan eisien
- "endekatan sistem adalah penerapan dari ara berpikir
yang sistematis dan logis dalam membahas dan menari pemeahan dari suatu masalah
atau keadaan yang dihadapi
2.".". E0lusi P!og!+
enurut "he American Public Association deinisi evaluasi adalah suatu proses
untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam
menapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan menurut "he +nternational ,learing
(ouse on Adolescent Fertility ,ontrol For Population ptions- evaluasi adalah suatu
yang teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil yang diapai dengan tolok ukur
dan kriteria yang telah ditetapkan, dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan serta
penyusunan saran&saran, yang dapat dilakukan pada setiap tahap dari pelaksanaan
program enurut Fieken, evaluasi adalah pengukuran terhadap akibat yang
ditimbulkan dari dilaksanakannya program dalam menapai tujuan yang telah
ditetapkan Evaluasi program dapat dilakukan pada setiap tahap program tergantung
tujuannya, yakni
+ Evaluasi ormati (dilakukan pada tahap perenanaan program)
6ujuannya adalah meyakinkan bah!a renana yang akan disusun benar&benar telah
sesuai dengan masalah yang ditemukan sehingga nantinya dapat menyelesaikan
masalah tersebut
2 Evaluasi promoti (dilakukan pada tahap pelaksanaan program)
6ujuannya untuk mengukur apakah program yang sedang dilaksanakan tersebut
telah sesuai dengan renana atau tidak dan apakah terjadi penyimpangan yang dapat
merugikan tujuan program
- Evaluasi sumati (dilakukan pada tahap akhir program)
-
7/26/2019 Bab II Evapro Ratih
22/22
6ujuannya untuk mengukur keluaran atau dampak bila memungkinkan Cenis
evaluasi ini yang dilakukan dalam makalah ini
Fuang lingkup evaluasi program seara sederhana dibedakan menjadi empat
kelompok, yakni evaluasi terhadap masukan, proses, keluaran dan dampak seara
umum Evaluasi bertujuan untuk menilai keberhasilan program serta meningkatkan
keberhasilan program di masa yang akan datang angkah&langkah yang ditempuh
dalam melakukan evaluasi terhadap suatu program meliputi
+ "enentuan topik