bab ii filsafat 1
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
1/27
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Perilaku Merokok 2.1.1 Perilaku Merokok
Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus
dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung
(Maulana, 2007). Menurut L. reen dalam !otoatmod"o (2007) menganalisis
perilaku manusia berangkat dari tingkat kesehatan bah#a seseorang atau
masyarakat dipengaruhi oleh 2 (dua) $aktor yakni $aktor perilaku dan $aktor
diluar perilaku, selan"utnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentukdari % (tiga) $aktor , yaitu&
'. aktor$aktor predisposisi ( predisposing factors) yang ter#u"ud dalam
pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai nilai dan sebagainya
dari seseorang.
2. aktor $aktor pendukung (enabling factors) yang ter#u"ud dalam
lingkungan *sik, tersedia atau tidaknya $asilitas atau sarana sarana
kesehatan.
%. aktor $aktor pendorong (reinforcing factors) yang ter#u"ud dalam
sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan
kelompok re$erensi dan perilaku masyarakat, orang tua, guru, panutan
dan ulama.
Perilaku merokok adalah aktivitas seseorang yang merupakan respons
orang tersebut terhadap rangsangan dari luar yaitu $aktor$aktor yang
mempengaruhi seseorang untuk merokok dan dapat diamati secara
langsung. merokok adalah membakar tembakau kemudian dihisap, baik
menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. +emparatur sebatang
rokok yang tengah dibakar adalah 0 dera"at -elcius untuk u"ung rokok yang
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
2/27
dibakar, dan %0 dera"at -elcius untuk u"ung rokok yang terselip di antara
bibir perokok (ana*ah, 2007).
/eperti halnya perilaku lain, perilaku merokok pun muncul karena
adanya $aktor internal ($aktor biologis dan $aktor psikologis, seperti perilaku
merokok dilakukan untuk mengurangi stres) dan $aktor eksternal ($aktor
lingkungan sosial, seperti terpengaruh oleh teman sebaya). /ari dkk (200%)
menyebutkan bah#a perilaku merokok adalah aktivitas menghisap atau
menghirup asap rokok dengan menggunakan pipa atau rokok.
Menurut ga#a dalam +riyanti (2001) dahulu perilaku merokok disebut
sebagai suatu kebiasaan atau ketagihan, tetapi de#asa ini merokok disebut
sebagai tobacco dependency atau ketergantungan tembakau. Tobacco
dependency sendiri dapat dide*nisikan sebagai perlaku penggunaan
tembakau yang menetap, biasanya lebih dari setengah bungkus rokok per
hari, dengan adanya tambahan distres yang disebabkan oleh kebutuhan
akan tembakau secara berulangulang. Perilaku merokok dapat "uga
dide*nisikan sebagai aktivitas sub"ek yang berhubungan dengan perilaku
merokoknya, yang diukur melalui intensitas merokok, #aktu merokok, dan
$ungsi merokok dalam kehidupan seharihari (idayati, 2001).
Merokok adalah menghisap asap tembakau yang dibakar kedalamtubuh dan menghembuskannya kembali ke luar, asap rokok selain merugikan
diri sendiri "uga dapat berakibat bagi orangorang lain yang berada
disekitarnya. Pendapat lain menyatakan bah#a perilaku merokok adalah
segala sesuatu yang dilakukan seseorang berupa membakar dan
menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dihisap oleh orangorang
disekitarnya (idiyarso, 2003).
4ntensitas merokok sebagai #u"ud dari perilaku merokok. rokok akti$
adalah asap rokok yang berasal dari isapan perokok atu asap utama pada
rokok yang dihisap (mainstream). 5ari pendapat diatas dapat ditarik
kesimpulan bah#a perokok akti$ (active smoker) adalah orang yang merokok
dan langsung menghisap rokok serta bisa mengakibatkan bahaya bagi
kesehatan diri sendiri maupun lingkungan sekitar (ana*ah, 2007).
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
3/27
Menurut ana*ah (2007) perokok dapat digolongkan kedalam
beberapa "enis yaitu perokok sangat berat adalah bila mengkonsumsi rokok
lebih dari %' batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah
bangun tidur. Perokok berat merokok sekitar 2'%0 batang sehari dengan
selang #aktu se"ak bangun pagi berkisar antara 1%0 menit. Perokok sedang
menghabiskan rokok sekitar ''20 batang dengan selang #aktu %'10 menit
setelah bangun pagi. Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar '0 batang
dengan selang #aktu 10 menit dari bangun pagi.
6erdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bah#a perilaku
merokok adalah suatu kegiatan atau akti*tas membakar rokok dan kemudian
menghisapnya dan menghembuskannya ke luar dan dapat menimbulakan
asap yang dapat terhisap oleh orangorang disekitarnya.
'. +ipe Perilaku Merokok
Menurut idayati (2001), terdapat tahap dalam perilaku merokok
sehingga men"adi perokok, yaitu&
'. +ahap prefatory, seseorang mendapatkan gambaran yang
menyenangkan mengenai merokok dengan cara mendengar, melihat
atau dari hasil bacaan. al ini menimbulkan minat untuk merokok.
2. +ahap initiation, yaitu tahap perintisan merokok, tahap ini seseorang
akan meneruskan atau tidak meneruskan terhadap perilaku merokok.
%. +ahap becoming a smoker, yaitu tahap yang apabila seseorang telah
mengkonsumsi rokok sebanyak empat batang perhari, maka
mempunyai kecendrungan untuk men"adi perokok.
. +ahap maintenance of smoking, tahap ini perokok sudah men"adi salah
satu bagian dari cara pengaturan diri (sel$ regulating). Merokok
dilakukan untuk memperoleh e$ek *siologis yang menyenangkan.
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
4/27
Menurut idayati (2008) ada tipe perilaku merokok berdasarkan
Management of aect theory , keempat tipe tersebut adalah &
'. +ipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positi$. 5engan merokok
seseorang merasakan penambahan rasa yang positi$. 5alam hal ini dibagi
dalam % sub tipe yaitu
a) Pleasure relaxation, perilaku merokok hanya untuk menambah atau
meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok
setelah minum kopi atau makan
b) Stimulation to pick them up, perilaku merokok hanya dilakukan
sekedarnya untuk menyenangkan perasaan dan
c) Pleasure of handling the cigarette, kenikmatan yang diperoleh
dengan memegang rokok. /angat spesi*k pada perokok pipa. Perokok
pipa akan menghabiskan #aktu untuk mengisi pipa dengan tembakau
sedangkan untuk menghisapnya hanya dibutuhkan #aktu beberapa menit
sa"a atau perokok lebih senang berlamalama memainkan rokoknya dengan
"ari"arinya lama sebelum dia menyalakan dengan api.
2. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negati$. 6anyak
orang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negati$,
misalnya bila marah, cemas ataupun gelisah, rokok dianggap sebagaipenyelamat. Perilaku merokok yang adikti$ (psychological addiction).
6agi yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang digunakan setiap
saat setelah e$ek dari rokok yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya
akan pergi keluar rumah membeli rokok, #alau tengah malam sekalipun.
%. Perilaku merokok yang sudah men"adi kebiasaan. Mereka
menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan
perasaan mereka, tetapi karena benar benar sudah kebiasaan rutin. Pada
tipe orang seperti ini merokok merupakan suatu perilaku yang bersi$at
otomatis.
2.1.2 Pengertian Rokok
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
5/27
9okok adalah silinder dari kertas berukuran pan"ang antara 70 hingga
'20 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar '0 mm
yang berisi daundaun tembakau yang telah dicacah (ana*ah, 2007).
/edangkan menurut 6urhan (2007) rokok merupakan benda kecil yang
bahan utamanya adalah tembakau, ini menyenangkan bagi sebagian orang,
tetapi menyebalkan bagi sebagian lainnya. 6enda yang disebut rokok itu bias
membuat orang yang mengisap merasa tenang dan percaya diri.
9okok adalah suatu produk yang dihasilkan dengan memotong daun :
daun tembakau secara sempurna yang digulung atau diisi ke dalam suatu
silinder yang disebut paper rapped (secara umum kurang dari '20 mm
pan"angnya dan '0 mm garis tengah). 9okok dinyalakan dari a#al hingga
akhir dan dibiarkan membara lalu dihisap hingga keluar asapnya. Pada
umumnya rokok memakai penyaring atau *lter. 9okok dihisap langsung
melalui mulut, tetapi ada "uga yang dinyalakan dengan suatu pipa rokok
(Prasetya, 20'0).
odaan merokok sudah hadir se"ak seseorang masih muda. +ekanan
dari temanteman adalah salah satu penyebab utama. 5i ;anada, 70 persen
anakanak yang merokok mengaku terpengaruh oleh temanteman mereka
yang sudah merokok lebih dulu karena merasa mendapat
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
6/27
medis. Memang tidak ada dokter yang menyarankan orang untuk merokok,
tetapi bagi beberapa penderita depresi, merokok adalah obat bagi mereka
untuk mengurangi ketegangan. !ikotin melepaskan senya#a tertentu ke
dalam sistem sara$ dan menciptakan e$ek tenang (Pangestu, 20'').
2.1.3 Zat-Zat ang Terkan!ung !ala" Rokok
9okok mengandung kurang lebih 000 elemenelemen dan setidaknya
200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. 9acun utama pada
rokok (;emenkes 94, 2007) menyatakan sebagai berikut&
'. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersi$at lengket dan menempel
pada paru paru. Tar mengandung sekurangkurangnya % bahan kimia yang
diketahui men"adi penyebab kanker (karsinogen). 6ahan seperti
ben!opyrene yaitu se"enis polycyclic hydrocarbon (P=) yang telah lama
disahkan sebagai agen yang menyebabkan kanker.
2. "ikotin adalah >at adikti$ yang mempengaruhi syara$ dan peredaran
darah. ?at ini bersi$at karsinogen, dan mampu memicu kanker paruparu
yang mematikan. !ikotin turut men"adi penyebab utama risiko
serangan penyakit "antung dan stroke.
%. #arbon monoksida adalah >at yang mengikat hemoglobin dalam darah,
membuat darah tidak mampu mengikat oksigen$ ;arbon monoksida pula
adalah gas beracun yang biasanya dikeluarkan oleh asap kenderaan.
Menurut !ugraha (20'') selain +ar, "ikotin dan #arbon Monoksida
rokok "uga mengandungan bahan kimian lain yang berbaya bagi kesehatan
antara lain&
'. #admium. #admium adalah >at yang dapat meracuni "aringan tubuh
terutama gin"al.2. %krolein. %krolein merupakan >at cair yang tidak ber#arna seperti
aldehid. ?at ini sedikit banyak mengandung kadar alkohol. =rtinya, akrolein
ini adalah alkohol yang cairannya telah diambil. -airan ini sangat
mengganggu kesehatan.%. =moniak. =moniak merupakan gas yang tidak ber#arna yang terdiri
dari nitrogen dan hydrogen. ?at ini ta"am baunya dan sangat merangsang.
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
7/27
6egitu kerasnya racun yang ada pada ammonia sehingga "ika masuk sedikit
pun ke dalam peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau
koma.. =sam ormat. =sam $ormat merupakan se"enis cairan tidak ber#arna
yang bergerak bebas dan dapat membuat lepuh. -airan ini sangat ta"am dan
menusuk baunya. ?at ini dapat menyebabkan seseorang seperti merasa
digigit semut.8. &idrogen Sianida@-!. &idrogen sianida merupakan se"enis gas yang
tidak ber#arna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. ?at ini merupakan >at
yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat e*sien untuk menghalangi
pernapasan dan merusak saluran pernapasan. /ianida adalah salah satu >at
yang mengandung racun yang sangat berbahaya. /edikit sa"a sianida
dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian.1. "itrous 'xid$ "itrous oxide merupakan se"enis gas yang tidak
ber#arna, dan bila terhisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan
dan menyebabkan rasa sakit. "itrous oxide ini adalah se"enis >at yang pada
mulanya dapat digunakan sebagai pembius #aktu melakukan operasi oleh
dokter.7. ormaldehid$ ormaldehid adalah se"enis gas tidak ber#arna dengan
bau ta"am. as ini tergolong sebagai penga#et dan pembasmi hama. as ini
"uga sangat beracun keras terhadap semua organisme hidup.3. enol. enol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi
beberapa >at organic seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang.
?at ini beracun dan membahayakan karena $enol ini terikat ke protein dan
menghalangi aktivitas en>im.. %setol$ %setol adalah hasil pemanasan aldehid (se"enis >at yang tidak
ber#arna yang bebas bergerak) dan mudah menguap dengan alkohol.'0. &idrogen sulda. &idrogen sulda adalah se"enis gas yang beracun
yang gampang terbakar dengan bau yang keras. ?at ini menghalangi
oksidasi en>im (>at besi yang berisi pigmen).''. Piridin. Piridin adalah se"enis cairan tidak ber#arna dengan bau ta"am.
?at ini dapat digunakan mengubah si$at alcohol sebagai pelarut dan
pembunuh hama.
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
8/27
'2. Metil #lorida$ Metil klorida adalah campuran dari >at>at bervalensi satu
antara hydrogen dan karbon merupakan unsurnya yang utama. ?at ini
adalah senya#a organic yang beracun.'%. Metanol$ Metanol adalah se"enis cairan ringan yang mudah menguap
dan mudah terbakar. Meminum atau menghisap methanol mengakibatkan
kebutaan dan bahkan kematian.k
Aenis perokok bisa dikategorikan men"adi dua yaitu perokok akti$ dan
perokok pasi$. Perokok akti$ yaitu orang yang menghisap rokok #alaupun
tidak rutin sekalipun, perokok pemula yang cuma sekedar cobacoba bisa
dikategorikan perokok akti$, atau orang yang menghisap rokok sekedar
menghembuskan asap rokok, #alaupun tidak dihisap (inhale) masuk ke
dalam paruparu sekalipun. /edangkan perokok pasi$ adalah orang bukan
perokok tetapi menghisap asap rokok orang lain atau orang yang berada
dalam suatu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok
(;emenkes 94, 2007).
2.1.$ %a"&ak Rokok Ter'a!a& Ke#e'atan
?at aditi$ yang terdapat dalam tembakau adalah nikotin yang
menyebabkan metabolisme meningkat, detak "antung, serta menurunkan
na$su makan. ;arbon monoksida yang memiliki daya tarik yang lebih besar
pada darah yang bisa mengurangi tingkat sirkulasi oksigen secara
keseluruhan. +ar yang terdiri dari 000 >at kimia yang beracun menyebabkan
mata pedih serta menyebabkan kanker, polusi udara mengakibatkan
gangguan kesehatan (;emenkes 94, 2007).
Merokok mempunyai e$ek langsung terhadap tekanan darah dan
tingkatannya bisa naik sampai 28 denyutan dalam beberapa detik. 4sapan
pertama nikotin menaikkan tekanan adrenalin dan ini dapat menyempitkan
pembuluh darah. Pada perokok berat akan merasakan tangan dan kaki akan
terus menerus terasa dingin. Lebih parah lagi, merokok secara berulang
ulang akhirnya dapat meningkatkan kadar adrenalin dalam tubuh, padahal
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
9/27
kadar ini tidak akan turun lagi #alaupun satu batang rokok tadi sudah habis
dihisap (-hristianto, 2008).
9okok memiliki 000 >at kimia berbahaya untuk kesehatan,
diantaranya adalah nikotin yang bersi$at adikti$ dan tar yang bersi$at
karsinogenik. 9okok memang hanya memiliki 320 mg nikotin, yang setelah
dibakar 28 persennya akan masuk kedalam darah. !amun, "umlah kecil ini
hanya membutuhkan #aktu '8 detik untuk sampai ke otak. 5engan merokok
mengurangi "umlah selsel ber*lia (rambut getar), menambah sel lendir
sehingga menghambat oksigen ke paruparu sampai resiko delapan kali lebih
besar terkena kanker dibandingkan mereka yang hidup sehat tanpa rokok
(Pangestu, 20'').
Menurut idayati (2008) beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh
kebiasaan menghisap rokok yang mungkin sa"a tidak ter"adi dalam #aktu
singkat namun memberikan perokok potensi yang lebih besar. 6eberapa
diantaranya antara lain& a) 4mpotensi, merokok dapat menyebabkan
penurunan seksual karena aliran darah ke penis berkurang sehingga tidak
ter"adi ereksi. b) steoporosis, karbon monoksida dalam asap rokok dapat
mengurangi daya angkut oksigen darah perokok sebesar '8 persen,
mengakibatkan kerapuhan tulang sehingga lebih mudah patah danmembutuhkan #aktu 30 persen lebih lama untuk penyembuhan dan c) Pada
;ehamilan, merokok selama kehamilan menyebabkan pertumbuhan "anin
lambat dan dapat meningkatkan resiko 6erat 6adan Lahir 9endah (66L9).
9esiko keguguran pada #anita perokok 2% kali lebih sering karena karbon
monoksida dalam asap rokok dapat menurunkan kadar oksigen. d) Aantung
koroner, penyakit "antung adalah salah satu penyebab kematian utama di
indonesia. /ekitar 0 persen kematian akibat serangan "antung yang ter"adi
sebelum umur 18 tahun buasanya berhubungan dengan kebiasaan merokok
dan e) /istem Pernapasan, kerugian "angka pendek sistem pernapasan
akibat rokok adalah kemampuan rokok untuk membunuh sel rambut getar
(silia) di saluran pernapasan. 4ni adalah a#al dari bronkitis, iritasi, batuk.
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
10/27
/edangkan untuk "angka pan"ang berupa kanker paru, emphycema atau
hilangnya elasitas paruparu, dan bronkitis kronis.
=sap tembakau dapat membunuh banyak manusia lebih banyak dari
penyakit =45/, kecelakaan lalu lintas, bunuh diri, pembunuhan, kebakaran
dan keracunan lainnya. 6agi laki laki dapat menyebabkan impotensi
sedangkan bagi perempuan dapat mempercepat proses penuaan, disamping
itu "uga menimbulkan perasaan takut, gemetar, risau, bimbang, resah,
mengurangi na$su makan, menyebabkan kulit #a"ah dan gigi men"adi
kuning, menyempitkan perna$asan, men"adikan manusia malas dan lemah
(-hristianto, 2008).
2.1.( Keuntungan Ti!ak Merokok
6erbagai keuntungan yang diperoleh apabila seseorang tidak merokok
diantaranya badan sehat dan segar, na$as lega, kulit tidak keriput, dan tidak
bau bau rokok, terhindar dari berbagai penyakit akibat rokok seperti penyakit
kardio vaskuler, penyakit kanker, penyakit paruparu, penyakit pencernaan,
stimulasi penyakit gondok, adanya abliopia serta pengeluaran lebih hemat
(;emenkes 94, 2007)
Merokok diketahui memiliki e$ek yang buruk untuk kesehatan tubuh.
Meskipun begitu, para perokok tetap mengalami kesulitan atau bahkanenggan untuk berhenti melakukannya.6erikut '3 man$aat yang akan
didapatkan tubuh "ika berhenti atau tidak merokok (;inanti, 20'%)&
'. Tu)u' akan tera#a le)i' #e'at. +idak secara klise, tetapi "ika
memang tadinya merokok dan segera menghentikan kebiasaan ini, dalam
hitungan menit tubuh akan kembali ke respons normalnya. Mulai dari
tekanan darah, nadi, hingga suhu tubuh secara keseluruhan. /emua aktivitas
di dalam tubuh ini akan men"adi normal.'8. Meng'entikan )atuk ang &arau. /egera setelah berhenti
merokok, kecenderungan untuk batuk dengan tingkat yang parah akan
berkurang. 5alam #aktu yang sama, pernapasan berat yang kerap kali
ter"adi "uga akan berkurang karena paruparu mulai kembali ke $ungsi
normalnya tanpa gangguan asap rokok. ;arena $ungsi paru mulai kembali
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
11/27
normal, kemampuan paruparu untuk mengendalikan lendir, membersihkan
paruparu, dan mengurangi risiko in$eksi akan meningkat.'1. Meningkatkan ke"a"&uan #ek#ual. 6agi yang sudah menikah dan
memiliki pasangan perokok, segera ingatkan untuk berhenti sebab berhenti
merokok akan meningkatkan kemampuan seksual seseorang. 6agi pria,
dengan menghentikan kebiasaan merokok akan memudahkan proses ereksi,
sedangkan bagi #anita akan men"adi mudah terangsang.'7. Aro"a rokok !ala" tu)u' "eng'ilang. Aika berhenti merokok,
dalam beberapa menit aroma rokok dari tubuh akan hilang. /elain itu,
tempat di mana =nda tinggal akan segar dan bersih.'3. Mengurangi ri#iko )er)agai "a#ala' ke#e'atan. Merokok hanya
membuat hidup men"adi rentan. 6erhenti merokok "ika =nda ingin hidup
sehat tanpa berbagai penyakit seperti impotensi, masalah kesuburan,
katarak, penyakit gusi, kehilangan gigi, dan osteoporosis.'. Me"&er&an*ang u#ia. Merokok meningkatkan sepuluh kali risiko
mengidap penyakit hingga meninggal akibat berbagai masalah kesehatan
yang mengancam kehidupan.20. Terli'at a+et "u!a. Merokok menyebabkan penuaan dini. 5engan
berhenti merokok, tidak hanya akan menguntungkan kesehatan secara
keseluruhan, tetapi "uga penampilan. Merokok menyebabkan kulit men"adi
keriput dan kusam.2'. Ti!ak a!a lagi #e#ak na&a#. =pakah =nda sering merasa gelisah
dan sesak napas setelah ber"alan selama 2 menitB 4ni akibat nikotin. /etelah
=nda berhenti merokok, dalam satu hari tingkat karbon monoksida akan
menurun dan sistem pernapasan men"adi lebih baik.22. Meningkatkan 'arga !iri !an ke&er,aaan !iri. 6erhenti merokok
"ika ingin mendapatkan kembali harga diri dan kepercayaan diri. 5engan
berhenti, =nda akan berhenti bersembunyi di belakang batang rokok setiap
kali =nda berinteraksi dengan seseorang atau berurusan dengan sesuatu.2%. Ma#ala' *antung )erkurang. /eperti disebutkan sebelumnya,
merokok membuat lebih dekat dengan kematian dan memperpendek usia.
Aika berhenti merokok, kemungkinan meninggal dengan penyakit "antung
koroner, serangan "antung dan stroke akan turun hampir 80 persen.
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
12/27
2. rgan #en#orik ke")ali nor"al. /etelah berhenti merokok, =nda
akan mendapatkan kembali kemampuan mengenali sentuhan dan rasa. /ara$
yang rusak akan mulai tumbuh kembali dan akhirnya rasa sentuhan, rasa,
dan bau akan kembali normal.
28. Mengurangi )iaa untuk ,ek ke !okter. Merokok menyebabkan
beberapa penyakit yang muncul, baik saat ini maupun nanti. Penyakit seperti
batuk, bronkitis, luka pada mulut, semua akan mulai menghilang. Aika
berhenti merokok, =nda akan merasa lebih sehat.21. Menangani #tre# !engan ,ara ang le)i' #e'at. Cmumnya kita
berpikir bah#a rokok membantu untuk meringankan stres. +api itu tidak
benar, ketika merokok tubuh =nda mengalami reaksi stres karena tingkat
oksigen dalam otak berkurang, hal "ustru meningkatkan stres. leh karena
itu, berhenti merokok "ika =nda ingin menangani stres dengan cara yang
lebih sehat.27. Tran#&orta#i ok#igen !ala" tu)u' "en*a!i )aik . /etelah berhenti
merokok, tingkat karbon monoksida akan berkurang. al ini akan
meningkatkan tingkat hemoglobin, sehingga transportasi oksigen akan
dilakukan secara e*sien di seluruh tubuh.23. Mengurangi ri#iko kanker. ;arena adanya unsur karsinogenik dalam
rokok, maka semakin sering merokok semakin besar kemungkinan untuk
memicu berbagai "enis kanker, seperti tenggorokan, mulut dan
kerongkongan.2. Ke#e'atan "ulut le)i' )aik. ;esehatan mulut diperlukan untuk
keseluruhan yang lebih baik. 5engan merokok, akan mengurangi
kemampuan untuk mengecap, muncul noda pada gigi dan meningkatkan
masalah gusi. !antinya bisa menyebabkan hilangnya gigi dan merusak
penampilan secara keseluruhan.%0. Si#te" keke)alan tu)u' akan le)i' kuat. 5alam beberapa hari
berhenti merokok, sistem kekebalan tubuh akan tumbuh lebih kuat. 4ni akan
mengurangi kemungkinan "atuh sakit karena berbagai masalah kesehatan
seperti pilek dan Du.
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
13/27
%'. An!a akan "era#a le)i' )erenergi. /etelah berhenti merokok,
sirkulasi dalam tubuh akan membaik. /irkulasi oksigen yang baik berarti
akan membuat tubuh men"adi lebih berenergi dan sehat.
2.2 %eter"inan Perilaku Merokok 2.2.1 u)ungan Peran rang Tua !engan Perilaku Merokok
=nakanak dengan orangtua perokok cenderung akan merokok
dikemudian hari, hal ini ter"adi paling sedikit disebabkan oleh karena dua hal&
Pertama, karena anak tersebut ingin seperti bapaknya yang kelihatan gagah
dan de#asa saat merokok. ;edua, karena anak sudah terbiasa dengan asap
rokok dirumah, dengan kata lain disaat kecil mereka telah men"adi perokok
pasi$ dan sesudah rema"a anak gampang sa"a beralih men"adi perokok akti$
(Prasetya, 20'0).
=nak yang mulai merokok dapat men"adi kecanduan, sehingga
mungkin akan terus merokok ketika telah de#asa dan nantinya berisiko
menderita penyakit "antung, kanker paruparu dan penyakit berbahaya lain.
/emua orang tidak mau anakanak merokok. Pertanyaannya adalah
bagaimana menghentikan mereka dari merokok dan siapa yang dapat
melakukannya. rang tua memainkan peranan penting dalam mendidik anak
mereka mengenai gaya hidup sehat dan menga"arkan pentingnya untuktidak merokok. Perokok de#asa perlu menyingkirkan rokok dari "angkauan
anak dan "angan merokok di dekat anakanak (/irait, 200).
=nak kecil yang cenderung suka meniru tingkah laku atau dapat
disebut imitasi yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru
orang lain melalui sikap, penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa sa"a yang
dimiliki orang lain. Proses imitasi ini pertama kali akan ter"adi dalam
lingkungan kluarga. /eperti seorangn anak melihat ayahnya merokok ia pasti
dengan sendirinya akan mengikuti, mungkin dari a#al hanya meniru gerakan
hingga merambah dengan menggunakan kertas yang di gulung lalu di bakar
layaknya perokok, lalu setelah itu mencuricuri kesempatan dengan
mencoba merokok, rokok ayahnya sehingga lama kelamaan men"adikan ia
seorang perokok karena proses imitasi tersebut. 5an dari lingkungan bergaul
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
14/27
"uga sama, karena melihat temannya atau di a"ak oleh temannya, itu semua
men"adi a#al mereka menkonsomsi rokok. Padahal rokok "uga bisa
menyebabkan kecanduan (;urnia#an, 20'2).
rangtua "uga memiliki pengaruh pada anakanak dalam hal merokok,
khususnya orangtua perokok. 6eberapa penelitian, meskipun mungkin
sebetulnya sudah "elas membuktikan bah#a anakanak dari orangtua
perokok lebih besar kemungkinannya untuk mengisap
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
15/27
keadaan lingkungan yang memperlihatkan bah#a perilaku merokok adalah
hal yang #a"ar dan sering dilihat di lingkungan keluarga maupun teman
sebaya yang berperilaku merokok.
/alah satu temuan rema"a perokok adalah bah#a anakanak muda
yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak
begitu memperhatikan anakanaknya dan memberikan hukuman *sik yang
keras lebih mudah untuk men"adi perokok dibanding anakanak muda yang
berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Auliansyah, 20'0).
Perilaku orangtua (ortu) merokok memberikan pengaruh signi*kan
pada anak untuk "uga men"adi perokok. 6erdasarkan survei yang dilakukan
Modernisator dan akultas Fkonomi Cniversitas +risakti tahun 20'2
ditemukan 78,8 E anak merokok karena mencontoh sang ayah. 5alam
survei tersebut "uga ditemukan '0, E sis#a mengaku ibunya seorang
perokok, dan %8,3 E sis#a menyatakan anggota keluarganya yang lain "uga
perokok. 6ahkan dari survei tersebut ditemukan '%,% persen sis#a mengaku
pernah dita#ari untuk merokok oleh orang tua sendiri. Padahal sebagian
besar orangtua mengetahui bahaya rokok bagi kesehatan. +ermasuk bagi
prestasi anakanaknya. +etapi melarang merokok "uga tidak mungkin
dilakukan sepan"ang dirinya sendiri masih men"adi perokok. ;arena itudiharapkan agar kesadaran untuk berhenti merokok tidak hanya ditanamkan
kepada anak (sis#a) "usteru orang tua memiliki peranan penting dan
strategis untuk menghentikan kebiasaan merokok pada anakanak
(!oerman, 20'%).
Perilaku rema"a memang sangat menarik dan gaya mereka pun
bermacammacam. =da yang atrakti$, lincah, modis, agresi$ dan kreati$
dalam halhal yang berguna, namun ada "uga rema"a yang suka hurahura
bahkan mengacau. Pada masa rema"a ini, rema"a memulai ber"uang melepas
ketergantungan kepada orang tua dan berusaha mencapai kemandirian
sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang de#asa. Pada masa ini
hubungan keluarga yang dulu sangat erat sekarang tampak terpecah. rang
tua sangat berperan pada masa ini, pola asuh keluarga akan sangat
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
16/27
berpengaruh pada perilaku rema"a, pola asuh keluarga yang kurang baik
akan menimbulkan perilaku yang menyimpang seperti merokok, minum
minuman keras, menggunakan obatobat terlarang dan lainlain (;emenkes
94, 2008).
5ari pen"elasan di atas menun"ukkan bah#asanya orang tua memiliki
peranan penting dalam mencegah perilaku merokok pada sis#a, dengan
demikian dapat disimpulkan semakin baik peran orang tua maka perilaku
merokok pada sis#a akan berkurang.
2.2.2 u)ungan /ingkungan Pergaulan !engan Perilaku Merokok Lingkungan merupakan bagian terpenting dan mendasar dari
kehidupan manusia. /e"ak dilahirkan manusia sudah berada dalam
lingkungan baru dan asing baginya. 5ari lingkungan baru inilah si$at danperilaku manusia terbentuk dengan sendirinya. Lingkungan yang baik akan
membentuk pribadi yang baik, sementara lingkungan yang buruk akan
membentuk si$at dan perilaku yang buruk pula. =nakanak berkembang dari
suatu hubungan interaksi antara gerakangerakan dalam dan kondisi
lingkungan luar (!otoadmod"o, 2007).
Lingkungan sosial berpengaruh terhadap sikap individu, dan
kebanyakan seseorang akan berperilaku merokok dengan memperhatikan
lingkungannya yang menyebabkan seseorang tersebut ingin mencoba. 5i
balik kegunaan rokok yang memberi e$ek santai terkandung bahaya besar
bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan
perokok (=ula, 20'0).
+erdapat berbagai macam alasan yang melatarbelakangi perilaku
merokok pada rema"a. /ecara umum, perilaku merokok disebabkan $aktor
dalam diri "uga disebabkan $aktor lingkungan. aktor dari lingkungan adalah
pihakpihak yang berpengaruh besar dalam proses sosial. Proses ini meliputi
transmisi nilai, kepercayaan, sikap dan perilaku yang diturunkan. alaupun
orangtua memiliki peranan dalam proses sosial, namun ada kelompok yang
memiliki memiliki transmisi sosial secara horisontal yaitu teman sebaya
(;urnia#an, 20'2).
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
17/27
aktor$aktor lingkungan yang berkaitan dengan penggunaan
tembakau antara lain orang tua, saudara kandung maupun teman sebaya
yang merokok, terpapar reklame tembakau, artis pada reklame tembakau di
media. /elain itu, $aktor lain yang menyebabkan seseorang merokok adalah
pengaruh iklan. Melihat iklan di media massa dan elektronik yang
menampilkan gambaran bah#a perokok adalah lambang ke"antanan atau
glamour, membuat seseorang sering kali terpicu untuk meniru perilaku
dalam iklan tersebut (ana*ah, 2007).
6erbagai $akta mengungkapkan bah#a semakin banyak rema"a
merokok maka semakin besar kemungkinan temantemannya adalah
perokok "uga dan demikian sebaliknya. 5ari $akta tersebut ada dia
kemungkinan yang ter"adi, Pertama, rema"a terpengaruh oleh teman
temannya atau bahkan temanteman rema"a tersebut dipengaruhi oleh diri
rema"a tersebut yang akhirnya mereka semua men"adi perokok. 5iantara
rema"a perokok terdapat 37E mempunyai sekurangkurangnya satu atau
lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan rema"a non perokok
(Auliansyah, 20'0)
9ema"a pada umumnya bergaul dengan sesama mereka, karakteristik
persahabatan rema"a dipengaruhi oleh kesamaan& usia, "enis kelamin danras. ;esamaan dalam menggunakan obatobatan, merokok sangat
berpengaruh kuat dalam pemilihan teman. (Gusu$, 2001) 5alam pedoman
kesehatan "i#a rema"a (2003) di"elaskan bah#a rema"a lebih banyak berada
diluar rumah dengan dengan teman sebayanya. Aika dapat dimengerti bah#a
sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku teman sebaya lebih
besar pengaruhnya daripada keluarga misalnya, "ika rema"a mengenakan
model pakaian yang sama dengan pakaian anggota kelompok yang populer,
maka kesempatan baginya untuk dapat diterima oleh kelompok men"adi
lebih besar. 5emikian pula bila anggota kelompok mencoba minum alkohol,
rokok, obatobat terlarang, maka rema"a cenderung mengikuti tanpa
memperdulikan akibatnya. 5idalam kelompok sebaya, rema"a akan berusaha
menemukan "ati dirinya.
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
18/27
aktor sosial atau lingkungan salah satu $aktor terbesar dari kebiasaan
merokok,karena lingkungan sangat memberi pengaruh pada anakanak dan
para rema"a.dengan melihat apa yang dilakukan orang lain si anak ingin
mencoba untuk meniru apa yang dilakukan orang lain tersebut. 5alam
proses mencari "ati diri dan bela"ar hidup bersosial dengan orang lain si anak
cenderung melihat kebiasaankebiasaan yang dilakukan oleh orang
sekitarnya, baik dari keluarga,kerabat,bahkan tetangganya sekalipun.namun
sangat disayangkan apabila si anak meniru kebiasaankebiasaan buruk yang
dapat bere$ek negati$ (!asution, 2007).
;edekatan rema"a dengan rokok adalah masalah serius yang harus
disikapi. /udah "adi rahasia umum "ika para perokok pemula adalah rema"a
yang masih duduk di bangku sekolah. Mereka memang tidak bela"ar merokok
di lingkungan sekolah, tapi di luar. Pengaruh teman dalam komunitas di luar
sekolah paling besar sehingga rema"a memutuskan mencobacoba mengisap
rokok. =da anggapan yang benarbenar keliru yang dipahami para rema"a,
yakni dengan merokok, mereka merasa gaul, macho, hingga timbul percaya
diri (Mayrin, 2007)
=nak atau rema"a yang bergaul dengan temanteman sebayanya dan
merokok biasanya ingin membuktikan eksistensinya. HPengaruh seperti ituharus dipahami para rema"a sehingga bisa di"adikan sebagai acuan
bagaimana memilih teman yang tepat,H u"arnya. Fksistensi sebenarnya bisa
didapatkan dengan caracara positi$ dengan meraih prestasi, seperti
bergabung dengan organisasi di sekolah, kesenian, olahraga, atau prestasi
lainnya. H+api, bagi anak atau rema"a yang kurang pede (percaya diri),
mereka akan mencari kelompok yang bisa menerima kehadirannya.;alau
tidak bisa menun"ukkan eksistensi le#at prestasi, mereka bakal memiliki
kelompok yang pokoknya bisa menerima , H ucapnya. 6iasanya, mereka
minder ketika bergaul dengan kelompok anakanak berprestasi (Mayrin,
2007).
Memiliki temanteman yang merokok memprediksi kebiasaan merokok
pada seorang individu. /ikap teman sebaya terhadap penggunaan berbagai
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
19/27
>at termasuk nikotin dapat mempengaruhi individu untuk menggunakan >at
tersebut. 5alam sebuah penelitian longitudinal ditemukan bah#a para
pemuda !e# Gork yang pernah berhubungan dengan teman sebaya yang
merokok atau memakai mariyuana lebih mungkin untuk memakai mariyuana
dalam rentang kehidupan mereka (;emenkes 94, 2007).
Meskipun pengaruh temanteman sebaya adalah penting dalam
pengambilan keputusan yang dilakukan para rema"a untuk menggunakan
suatu >at, namun mereka yang memiliki rasa e$ektivitas diri yang tinggi
men"adi kurang terpengaruh oleh temanteman sebaya mereka. Para rema"a
yang memiliki kualitas tersebut setu"u dengan pernyataan seperti I/aya
dapat membayangkan diri saya menolak memakai tembakau bersama
pela"ar seusia saya dan mereka tetap menyukai saya (5avison, 2001).
Lingkungan teman sebaya memberikan sumbangan e$ekti$ sebesar
%,3E terhadap munculnya perilaku merokok pada rema"a. semakin banyak
dukungan teman untuk merokok dapat mendorong seseorang untuk semakin
men"adi perokok. Pada masa rema"a, ada sesuatu yang lain yang sama
pentingnya dengan kede#asaan, yakni solidaritas kelompok, dan melakukan
apa yang dilakukan oleh kelompok. =pabila dalam suatu kelompok rema"a
telah melakukan kegiatan merokok maka individu rema"a merasa harusmelakukannya "uga. 4ndividu rema"a tersebut mulai merokok karena individu
dalam kelompok rema"a tersebut tidak ingin dianggap sebagai orang asing,
bukan karena (Prasetya, 20'0).
5ari pen"elasan di atas menun"ukkan $aktor lingkungan pergaulan
merupakan $aktor yang dapat mempengaruhi sis#a untuk merokok, apabila
seorang sis#a berteman dengan perokok baik di rumah, sekolah dan luar
rumah adalah perokok maka kecenderungan sis#a untuk merokok akan
semakin besar.
2.2.3 u)ungan Pengeta'uan !engan Perilaku Merokok
Pengetahuan merupakan hasil dari ItahuH, dan ini ter"adi setelah orang
melakukan penginderaan suatu ob"ek tertentu. Penginderaan ter"adi melalui
panca indra manusia. Pengetahuan atau kogniti$ merupakan domain yang
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
20/27
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (!otoatmod"o,
2007).
Merokok berbahaya bagi kesehatan. /emua orang pasti setu"u dengan
pernyataan ini, termasuk para pecandu rokok sekalipun. Pengetahuan yang
memadai tentang bahaya rokok bagi kesehatan diharapkan membuat orang
yang belum merokok tetap tidak merokok dan para perokok yang sudah
Jterlan"urK bisa menghentikan kebiasaan yang sangat berbahaya ini
(=nonymous, 200).
6ila anakanak "alanan merokok, karena mungkin mereka belum
mengetahui akibat buruk rokok bagi kesehatan, namun banyak sekali orang
yang lebih pintar dan melek in$ormasi tetap memilih merokok. Aadi, hal ini
bukan sa"a hanya soal kurang pengetahuan. Marilah kita cermati kehidupan
orangorang yang memiliki IlevelH lebih tinggi dari pada anakanak "alanan
tadi. /ebut sa"a para karya#an, pega#ai, s#asta, P!/, mahasis#a, dosen,
dan lainnya. Aika dilihat dari tingkat pendidikan mereka, bias dikatakan
bah#a ilmu pengetahuan yang diperoleh sudah lebih dari cukup, kalau hanya
sekedar untuk mengetahui tentang bahaya merokok. !amun nyatanya,
setiap hari mereka merokok. ;ebiasaan ini merupakan hal Isakral< karena
sangat berhubungan dengan beberapa hal, seperti pergaulan,menghilangkan ke"enuhan dan stress karena peker"aan. 6agi mereka, tu"uan
merokok sudah bukan lagi untuk gagahgagahan (;emenkes 94, 2007).
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan #a#ancara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari sub"ek
penelitan atau responden. ;edalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui
atau kita ukur dapat disesuaikan dengan tingkattingkat tersebut di atas
(!otoatmod"o, 2007).
Perilaku merokok pada anak anak dan rema"a dapat disebabkan karena
mencontoh perilaku pada keluarga yang merokok. /elain itu pada beberapa
daerah terdapat budaya bah#a anak lelaki yang telah dikhitan harus
merokok. al ini ter"adi di salah satu desa di ;ecamatan Limbangan, dimana
banyak masyarakat yang merokok. 5an yang men"adi penyebabnya adalah
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
21/27
pengetahuan yang rendah, pergaulan, kemudahan mendapatkan rokok, dan
adanya pengaruh budaya (Prasetya, 20'0).
Pengetahuan merupakan salah satu $aktor yang mencetus lahirnya
perilaku, semakin baik pengetahuan sis#a tentang rokok dan bahaya yang
ditimbulkan dari rokok maka maka kecenderungan sis#a untuk merokok
akan semakin berkurang.
2.2.0 u)ungan Sika& !engan Perilaku Merokok
/ikap merupakan kecenderungan berespon yang dapat berubah
dengan bertambahnya in$ormasi mengenai ob"ek yang bersangkutan. /ikap
dimulai dari penerimaan, merespon, menghargai, dan bertanggung "a#ab
(!otoatmod"o, 2007). /ikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang
masih tertutup terhadap suatu stimulus atau ob"ek. Mani$estasi sikap tidak
dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat dita$sirkan terlebih dahulu dari
perilaku yang tertutup. /ikap secara nyata menun"ukkan konotasi adanya
kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. !e#comb dalam !otoatmod"o
(2007) menyatakan bah#a sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
bertindak, dan bukan merupakan pelaksana moti$ tertentu. /ikap belum
merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan
predisposisi tindakan atau perilaku./ikap negati$ terhadap perilaku merokok didasarkan pada keyakinan
keyakinan bah#a merokok akan memberikan konsekuensi negati$ bagi
dirinya. 5i antaranya merokok dapat menyebabkan berbagai gangguan
kesehatan bagi si perokok maupun orangorang di sekitarnya. ;eyakinan
yang demikian dapat memprediksi intensi berhenti merokok. /ikap terhadap
perilaku berisikokesehatan berhubungan dengan rendahnya perilaku berisiko
kesehatan termasuk di antaranya adalah merokok (=stuti, 2007).
/ikap terhadap perilaku merokok dan kontrol diri secara bersamasama
dapat memprediksi intensi berhenti merokok. 4ndividu yang memiliki
penilaian bah#a merokok membahayakan bagi kesehatannya dan memiliki
kemampuan untuk mengendalikan keinginannya untuk merokok akan
memiliki intensi berhenti merokok tinggi. /ebaliknya sikap positi$ terhadap
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
22/27
perilaku merokok dan kontrol diri yang rendah akan menghambat timbulnya
intensi berhenti merokok, karena perokok menganggap merokok merupakan
hal yang menyenangkan dan tidak perduli terhadap akibat negati$ yang akan
diterima "ika terus merokok (=stuti, 2007)
Merokok dapat bermakna untuk meningkatkan konsentrasi, menghalau
rasa kantuk, mengakrabkan suasana sehinga timbul rasa persaudaraan, "uga
dapat memberikan kesan modern dan ber#iba#a, sehinga bagi individu
yang sering bergaul dengan orang lain, perilaku merokok sulit untuk
dihindari. Merokok digunakan untuk menghasilkan emosi yang positi$,
misalnya rasa senang, relaksi, dan kenikmatan rasa. Merokok "uga
menun"ukkan ke"antanan (kebanggaan diri) dan menun"ukkan kede#asaan
(;. C4, 200).
Merokok ditu"ukan untuk mengikuti kebiasaan merokok (umumnya
pada rema"a dan anakanak), indenti*kasi dengan perokok lain, dan untuk
menentukan image dari seseorang. Merokok pada anakanak "uga dapat
disebabkan adanya paksaan dari temanteman (;.C4 200).
/elain moti$moti$ di atas, individu "uga dapat merokok dengan alasan
sebagai alat dalam mengatasi stress (coping) . /ebuah studi menemukan
bah#a bagi kalangan rema"a, "umlah rokok yang mereka konsumsi berkaitandengan stress yang mereka alami, semakin besar stress yang dialami, maka
semakin banyak rokok yang mereka konsumsi (idayati, 2008).
melepaskan diri dari rasa sakit *sik atau "i#a, membebaskan diri dari
kebosanan. !amun satu si$at kepribadian yang bersi$at predikti$ pada
pengguna obatobatan (termasuk rokok) ialah kon$ormitas sosial. rang yang
memiliki skor tinggi pada berbagai tes kon$ormitas sosial lebih mudah
men"adi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang
rendah (Prasetya, 20'0)
Perokok mungkin beranggapan bah#a mereka sendirilah yang
menanggung semua bahaya dan risiko akibat kebiasaannya, tanpa
menyadari bah#a sebenarnya mereka "uga memberikan beban *sik dan
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
23/27
ekonomi pada orang lain di sekitarnya sebagai perokok pasi$ (;emenkes 94,
2007).
5ari pen"elasan di atas menun"ukkan dapat disimpulkan semakin
positi$ sikap terhadap rokok maka kecenderungan sis#a untuk merokok akan
semakin kurang sebaliknya semakin negati$ sikap maka kecenderungan
sis#a untuk merokok akan semakin besar.
2.2.$ u)ungan Iklan Rokok !engan Perilaku Merokok
Makin meningkatnya kecenderungan masyarakat untuk merokok tidak
terlepas dari persepsi tentang merokok oleh iklan yang sebenarnya
men"erumuskan. 5isadari atau engga iklan rokok ternyata memberikan
dampak negati$ kepada masyarakat. =palagi yang men"adi e$ek negati$ dari
keberadaan iklan rokok adalah anak, rema"a dan kaum muda sebaya. 4klan
rokok secara langsung kian men"erumuskan anak dan rema"a untuk
merokok. /loganslogan yang digunakan dalam iklan yang ditampilkan "uga
seolah ditu"ukan untuk anak dan rema"a serta kaum muda sebaya
(idiyarso, 2003).
5i samping karena pengaruh teman sebaya dan lingkungan keluarga,
perilaku merokok "uga dapat muncul sebagai akibat dari iklan di media
massa. 4klan rokok di berbagai tempat dan media massa yang saat ini makinmera"alela sangat menarik bagi para rema"a (idiyarso, 2003). Menurut
Lpe> dkk (200), beberapa penelitian telah menghasilkan temuan adanya
hubungan yang cukup signi*kan antara keterpaparan terhadap iklan rokok
dengan perilaku merokok pada rema"a. Melihat iklan di media massa dan
elektronik yang menampilkan gambaran bah#a perokok adalah lambang
ke"antanan atau glamour , membuat rema"a seringkali terpicu untuk
mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut (MuKtadin, 2002).
4klan rokok Aoe -amel telah dituduh bertanggung "a#ab menyebabkan %,8
"uta anakanak di =merika untuk merokok antara tahun '33'3 (Pierce
dkk dalam Lpe> dkk, 200). 4klan rokok terbukti dapat menghambat usaha
orangtua melarang anakanak mereka untuk tidak merokok dan
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
24/27
mempengaruhi perilaku anakanak muda untuk tetap merokok meski orang
tua mereka melarangnya (MuKtadin, 2002).
9ema"a perokok melalui iklan rokok patut di#aspadai dan dicegah,
minimal dengan mengimbangi gencarnya iklan rokok, salah satunya melalui
kampanye kesehatan di berbagai media dengan menempatkan mediamedia
anti rokok yang kreati$, menarik dan bernuansa "i#a rema"a di lingkungan
sekolah, kampus dan lembaga pendidikan lainnya. Cpaya lain dapat
dikembangkan untuk mengatasi masalah ini. Melalui pendekatan keluarga
dimana setiap orangtua memberikan bimbingan dan perhatian untuk
meluruskan persepsi anakakan rema"a mereka tentang iklan rokok dan
bahaya rokok bagi kesehatan. ;enyataan yang harus dihadapi saat ini adalah
rema"a di 4ndonesia sudah tereksploitasi oleh industri rokok. !amun tidak
ada kata terlambat, tidak ada kata lelah, tidak ada kata "emu bagi kita untuk
bersamasama menyelamatkan generasi penerus bangsa dari bahaya rokok
(;emenkes 94, 2007).
Meman$aatkan karakteristik rema"a, ketidaktahuan konsumen akan
bahaya rokok dan ketidakberdayaan rema"a yang sudah kecanduan rokok
dengan berbagai promosi produk rokok dengan memunculkan "argon"argon
promosi yang mudah tertangkap mata dan telinga serta menantang. Aargon "argon populer yang ditu"ukan pada rema"a dirancang sesuai karakteristik
rema"a yang menginginkan kebebasan, independensi dan pemberontakan
pada normanorma. /eperti belum merasa puas le#at iklan di media massa
dan media luar ruang, industri rokok "uga sudah masuk pada tahap pemberi
sponsor kegiatankegiatan anak muda, seperti konser musik, pemutaran *lm,
seni, budaya, keagamaan dan olahraga. /aat ini dapat kita lihat
kenyataannya bah#a hampir setiap konser musik dan kompetisi olahraga di
4ndonesia disponsori oleh industri rokok. 5alam kegiatan tersebut mereka
membagikan rokok gratis atau dengan menukarkan potongan tiket masuk
acara tersebut mereka memperoleh rokok secara gratis (;emenkes 94, 2007).
6anyak $aktor yang mendorong dan mempengaruhi rema"a untuk
merokok, salah satunya adalah iklan. 4klan merupakan suatu media untuk
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
25/27
menyampaikan in$ormasi kepada masyarakat terhadap suatu produk dan
iklan memiliki $ungsi untuk menyampaikan in$ormasi, membu"uk, atau untuk
mengingatkan masyarakat terhadap produk rokok. 5engan melihat iklan
yang ada di televisi dan media massa, rema"a mulai mengenal dan mencoba
untuk merokok karena gencarnya iklan rokok yang beredar di masyarakat.
2.2.( u)ungan Peran uru !engan Perilaku Merokok
;eberadaan guru bimbingan dan konseling (6;) di sekolah dipandang
strategis dalam mengemban peran penyuluhan bahaya merokok dan
narkoba bagi sis#a. Peran guru di sekolah sangat penting, mengingat dari 2
"am aktivitas sis#a seharihari, 7 "am diantaranya berada di sekolah. 5alam
kurun #aktu itu, bila peran guru dalam mengontrol akti*tas sis#a tidak
cermat, memungkinkan peserta didik melakukan aktivitas yang menyimpang
seperti merokok bersamasama (;emenkes 94, 200).
uru pembimbing memiliki tugas khusus untuk memberikan pelayanan
6imbingan dan ;onseling kepada semua sis#a, terutama dalam membantu
sis#a mengatasi permasalahanpermasalahan yang dihadapinya dan upaya
memandirikan serta mengembangkan segenap potensinya. 5alam kaitannya
menangani masalah perilaku merokok pada sis#a, guru pembimbing dapatmenggunakan beberapa "enis layanan dan kegiatan pendukung untuk
merancang program pencegahan dan penanganan perilaku merokok pada
sis#a (;emenkes 94, 200).
Penanganan perilaku merokok di sekolah melalui program pendidikan
hanya akan e$ekti$ apabila diintegrasikan ke dalam kampanye yang
menyeluruh Program pendidikan tentang perilaku merokok di sekolah
menurut ;emenkes (200) antara lain adalah&
'. Meningkatkan pengetahuan sis#a tentang bahaya merokok
2. Meningkatkan pengetahuan sis#a tentang bagaimana mengatasi
pengaruh teman sebaya
%. Membantu sis#a untuk mengetahui praktekpraktek pemasaran
industri tembakau
http://kotaperwira.com/tarian-dan-musik-tradisional-meriahkan-hut-pgri-di-purbalinggahttp://kotaperwira.com/tarian-dan-musik-tradisional-meriahkan-hut-pgri-di-purbalingga
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
26/27
. Mempromosikan berhenti merokok di kalangan guru sebagai tokoh
panutan.
8. Memberikan keterampilan yang penting dalam kehidupan secara
umum yaitu& keterampilan untuk membuat keputusan dan bersikap tegas
dalam menolak pengaruh teman sebaya, pengaruh iklan dan tokoh panutan
yang buruk.
Cntuk menurunkan prevalensi perokok pada pela"ar, guru diharapkan
memiliki peran strategis, seperti menyampaikan bahaya merokok ketika
proses bela"ar menga"ar sedang berlangsung. =da aksi nyata dalam
mencegah pela"ar dari ketergantungan rokok, ;arena selaku pendidik , guru
bisa memberikan langsung in$ormasi tentang bahaya merokok melalui
pela"aran yang mereka a"arkan kepada sis#a sis#inya (!asution, 2007.
;ebiasaan merokok sis#a sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Aika
di lingkungan keluarganya baik orang tua maupun saudaranya banyak yang
merokok maka besar kemungkinan sis#a tersebut "uga akan "adi perokok.
/elain itu lingkungan pergaulan sangat mempengaruhi kebiasaan merokok
sis#a. Aika banyak temantemannya di sekolah men"adi perokok, maka hal itu
"uga akan bisa men"adikannya sebagai perokok. Cntuk bisa mencegah
kebiasaan merokok sis#a, hal yang bisa dilakukan diantaranya adalahmemberikan penyuluhan tentang bahaya merokok. /elain itu pihak sekolah
"uga bisa memberikan sanksi tegas kepada sis#a yang kedapatan merokok
dilingkungan sekolah. /anksi tersebut bisa secara lisan, tertulis, maupun
memberikan sanksi mendidik lainnya. al itu dilakukan agar mereka sadar
bah#a merokok adalah perbuatan yang tidak baik (Prasetya, 20'0).
;eteladanan sangat dibutuhkan sis#a untuk menghindari budaya
merokok. /alah satunya adalah keteladanan dari orang tua, terutama dari
gurunya. /elama ini guru hanya bisa melarang sis#a untuk tidak merokok,
namun dibalik itu para guru "ustru sering merokok. al tersebut tentu kurang
mendidik, karena tidak memberikan contoh yang baik bagi peserta didik.
leh sebab itulah peran guru dalam mencegah budaya merokok peserta
-
8/18/2019 BAB II Filsafat 1
27/27
didik le#at keteladanan sangat diperlukan demi menciptakan sekolah bebas
rokok (Prasetya, 20'0).
uru merupakan salah satu orang yang berperan dalam pembentukan
perilaku sis#a, semakin baik peran guru dalam penyampaian in$ormasi
tentang rokok di sekolah maka perilaku merokok pada rema"a akan semakin
berkurang.