bab ii fix

5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Kebudayaan Budaya adalah cara hidup sesuatu bangsa atau umat. Budaya tidak lagi dilihat sebagai pancaran ilmu dan pemikiran yang tinggi dan murni dari sesuatu bangsa untuk mengatur kehidupan berasaskan peradaban (Guruvalah, 2002). Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat dan tidak hanya mengenai sebagian tata cara hidup saja yang dianggap lebih tinggi dan lebih diinginkan (Siregar, 2002). Selain itu, Kroeber daan Kluckhuhn (1952) dalam Gani (2007) juga mengungkapkan bahwa kebudayaan terdiri atas pola nyata ataupun tersirat dari danuntuk perilaku yang diperoleh oleh diteruskan dengan lam bang- lambang yang membentuk hasil karya yang unik dari kelompok manusia. Guruvalah (2002) menambahkan bahwa Pengalaman serta kemampuan daerah itu memberikan jawaban terhadap masing-masing tantangan yang member bentuk kesenian merupakan bagian dari kebudayaan. Kebudayaan merupakan salah satu contoh dari aplikasi komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi yaitu proses interaksi menyebar dan memberitahukan informasi agar hal yg diberitahukan menjadi milik bersama (Arvandy, 2009).

Upload: rosita-anggraeni

Post on 24-Dec-2015

222 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Laporan

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II fix

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Kebudayaan

Budaya adalah cara hidup sesuatu bangsa atau umat. Budaya tidak

lagi dilihat sebagai pancaran ilmu dan pemikiran yang tinggi dan murni dari

sesuatu bangsa untuk mengatur kehidupan berasaskan peradaban (Guruvalah,

2002).

Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat dan tidak

hanya mengenai sebagian tata cara hidup saja yang dianggap lebih tinggi dan

lebih diinginkan (Siregar, 2002). Selain itu, Kroeber daan Kluckhuhn (1952)

dalam Gani (2007) juga mengungkapkan bahwa kebudayaan terdiri atas pola

nyata ataupun tersirat dari danuntuk perilaku yang diperoleh oleh diteruskan

dengan lam bang- lambang yang membentuk hasil karya yang unik dari

kelompok manusia. Guruvalah (2002) menambahkan bahwa Pengalaman serta

kemampuan daerah itu memberikan jawaban terhadap masing-masing tantangan

yang member bentuk kesenian merupakan bagian dari kebudayaan.

Kebudayaan merupakan salah satu contoh dari aplikasi komunikasi

verbal dan nonverbal. Komunikasi yaitu proses interaksi menyebar dan

memberitahukan informasi agar hal yg diberitahukan menjadi milik bersama

(Arvandy, 2009).

2. Ragam Kebudayaan

Ragam kebudayaan dapat terjadi akibat perkembangan sejarah

manusia. Setiap kebudayaan memiliki banyak ciri khas dan fungsi yang berbeda-

beda. Perubahan fungsi dapat menimbulkan perubahan yang hasil-hasil seninya

disebabkan oleh dinamika masyarakat, kreativitas, dan pola tingkah laku dalam

konteks kemasyarakatan (Guruvalah, 2002). Menurutnya, contoh-contoh ragam

kebudayaan yaitu :

a. Alat musik, jenis bentuk serta motif ragam hiasnya beberapa alat musik

sudah dikenal di berbagai wilayah, pengetahuan kita bertambah setelah

mengetahui alat musik seperti Grantang, Tifa dan Sampe.

b. Seni Tari, seperti tari Saman dari Aceh

Page 2: BAB II fix

c. Kriya ragam hias seperti, batik dan motif-motif tradisional

d. Properti Kesenian, seperti : seni musik, seni tari, seni teater, kesenian

wayang golek dan topeng merupakan ragam kesenian yang kita miliki.

e. Pakaian Daerah. Setiap propinsi memiliki kesenian, pakaian dan benda

seni yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

f. Benda Seni. Karya seni memiliki banyak ragam yang merupakan

cerminan bangsa Indonesia. Diantaranya adalah Reog Ponorogo yang

menggambarkan kepahlawanan kerajaan Bantrangin, Soevenir asal kota

gede sebagai cenderamata penghasilan bagi rakyat disana, dan ondel-

ondel, asal betawi, mempunyai filosofi boneka yang dianggap mistis

sebagai penolak bala.

g. Adat Istiadat merupakan peraturan maupun kebiasaan setiap suku

mempunyai ciri khas masing- masing seperti suku Toraja memiliki

kekhasan dan keunikan dalam tradisi upacara pemakaman yang biasa

disebut Rambu Tuka. Di Bali adalah adat istiadat Ngaben. Suku Dayak di

Kalimantan mengenal tradisi penandaan tubuh melalui tindik di daun

telinga.

h. Bangunan

Contoh ciri khas rumah adat di Jawa mempergunakan joglo.

Selain itu terdapat pula tempat kebudayaan yang berlandaskan agama

(rohani) seperti klenteng-klenteng yang tersebar di Indonesia. Menurut

Tim WIKA (2001) dalam Wiguna (2009), Klenteng adalah nama khas

indonesia untuk institusi agama bagi orang percaya dengan dasar religius,

memuliakan keagungan Tuhan, menghormati leluhur dan penghormatan

kepada para dewa. Selain itu terdapat ibadah tridharma, upacara,

persembahyangan ritual dan hari suci menyatu didalamnya.di dalam

klenteng terdapat tridharma ajaran yaitu Budha, Konghucu, Tao.

Agama Budha berasal dari India (abad 5 M), terbagi menjadi dua

aliran Mahayana dan Hinayana. Aliran Mahayana berkembang di Tibet,

China, Korea, Jepang, sedangkan aliran Hinayana berkembang di

Srilanka, Birma, Thailand, Laos, Kamboja dan Indonesia. Tokoh

agamanya adalah Siddharta Gautama.

Agama Konghucu dikenal pula sebagai Ji Kauw (dialek Hokian)

atau Ru Jiao (Hua Yu), yang berarti agama yang mengajarkan kelembutan

Page 3: BAB II fix

atau agama bagi kaum terpelajar. Kitab suci yang tertua berasal dari

Yao(2357-2255 sM) atau bahkan bisa dikatakan sejak Fu Xi (30 abad

sM). Agama Konghucu adalah agama monoteis, percaya hanya pada satu

Tuhan, yang biasa disebut sebagai Tian (Wiguna, 2009). Konghucu 

dikenal hubungan vertikal antara manusia dengan Sang Khalik dan

hubungan horizontal antara sesama manusia. Dalam Agama Konghucu

dikenal tiga hewan suci, yaitu kilin, liong, dan Barongsay.

Menurut Wiguna (2009), Agama Tao ada sejak zaman kerajaan

kaisan FU I sekitar 3000 SM. Pada waktu itu terkenal istilah tian (langit)

yang berarti kekuatan tertinggi dan dilakukan pemujaan kepada Sang Ti.

Dalam Tao, adanya alam semesta ini terdiri atas dua unsur Yin berarti

pasif dan Yan berarti aktif. Hal tersebut dinyatakan dalm kitabnya yaitu I

Ching.

Wiguna, A.T. 2009. Diskripsi Wujud Ajaran Tridhrma pada Interior Klenteng Kwan Sing Bio dan En Ang Kio. Available from : http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/desi/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-41403044-10999-klenteng-chapter3.pdf. Diakses pada tanggal 08 Oktober 2012

Guruvalah. 2008. Modul Seni Budaya Sekolah Menengah Kejuruan. Available from : http://guruvalah.20m.com. Diaksespada tanggal 03 Oktober 2012

Siregar, L. 2002. Antropologi dan Konsep Kebudayaan. Jurnal Antropologi Papua. 01(01) : 4-5

Kroeber daan Kluckhuhn (1952) dalam Gani (2007) di riska gung

Arvandy, A.S. 2009. Hubungan Penggunaan Pesan Nonverbal Mubaligh dan Tingkat Perhatian Santri. Skripsi. Purwokerto. Sarjana Universitas Jenderal Soedirman