bab ii. gambaran pelayanan dinas pertanian...
TRANSCRIPT
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 1
Kabupaten Cirebon
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN
PERKEBUNAN PETERNAKAN DAN KEHUTANAN
KABUPATEN CIREBON
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 41 Tahun
2007, Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
Dinas Daerah dan Peraturan Bupati Cirebon Nomor 58 Tahun 2008 tentang
Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan
dan Kehutanan menyatakan bahwa Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan
dan Kehutanan merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, dipimpin oleh
Kepala Dinas, berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah, yang mempunyai tugas :
“Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan mempunyai
Tugas menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Daerah di Bidang
Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan berdasarkan Asas
Otonomi dan Tugas Pembantuan”
Dalam Peraturan Bupati Cirebon Nomor 58 Tahun 2008 tentang Rincian
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan
Kehutanan dinyatakan bahwa dalam menyelenggarakan tugas tersebut maka
Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian, perkebunan,
peternakan dan kehutanan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pengembangan tanaman
pangan, tanaman hortikultura, perkebunan, peternakan, kesehatan
hewan dan pengembangan kehutanan;
d. Pelaksanaan administrasi ketatausahaan Dinas;
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 2
Kabupaten Cirebon
e. Penyelenggaraan pembinaan teknis dan administrasi terhadap UPT; dan
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Untuk dapat menjalankan tugas yang telah dibebankan kepada Dinas
Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon, Kepala
Dinas membawahi 1 (satu) Sekretariat dan 4 (enam) Kepala Bidang dengan 3
(tiga) Kepala Subbagian dan 3 (tiga belas) Kepala Seksi dengan struktur
organisasi sebagai berikut :
1. Struktur Organisasi
B. Kepala Dinas, mempunyai uraian tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
Tugas pokok :
Membantu Bupati dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan daerah di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan
kehutanan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang pertanian, perkebunan,
peternakan dan kehutanan;
Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan;
Membina dan melaksanakan tugas bidang pengembangan tanaman
pangan, tanaman hortikultura, perkebunan, peternakan, kesehatan
hewan dan kehutanan;
Melaksanakan administrasi ketatausahaan Dinas;
Menyelenggarakan pembinaan teknis dan administrasi terhadap UPT;
dan
Melaksanakan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 3
Kabupaten Cirebon
C. Sekretaris, mempunyai uraian tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Dinas dalam mengelola urusan kesekretariatan yang
meliputi administrasi umum, keuangan dan program dinas.
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang kesekretariatan;
Mengelola urusan administrasi umum meliputi surat-menyurat,
kearsipan, kepegawaian, pengadaan, perlengkapan,
kerumahtanggaan, hubungan masyarakat dan keprotokolan dinas;
Mengelola urusan administrasi keuangan dinas;
Mengelola penyusunan program dinas;
melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
a. Kepala Subbagian Umum, mempunyai uraian tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Sekretaris dalam melaksanakan kegiatan administrasi
umum, kepegawaian, perlengkapan, hubungan masyarakat dan
keprotokolan Dinas.
Fungsi :
Menyusun perencanaan program kerja Subbagian Umum sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
Melaksanaakan koordinasi kegiatan administrasi umum,
kepegawaian, perlengkapan, hubungan masyarakat dan
keprotokolan Dinas;
Melaksanakan tugas administrasi umum Dinas;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 4
Kabupaten Cirebon
b. Kepala Subbagian Keuangan, mempunyai uraian tugas pokok dan
fungsi sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Sekretaris dalam melaksanakan penatausahaan keuangan
Dinas.
Fungsi :
Menyusun perencanaan dan program kerja Subbagian Keuangan
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
Melaksanakan koordinasi kegiatan administrasi keuangan Dinas;
Melaksanakan tugas penatausahaan keuangan Dinas;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
c. Kepala Subbagian Program, mempunyai uraian tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Sekretaris dalam melaksanakan tugas urusan perencanaan,
evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas.
Fungsi :
Menyusun perencanaan dan program kerja Subbagian Program
dan Dinas sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
Melaksanakan koordinasi kegiatan perencanaan, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas;
Melaksanakan tugas penyusunan program Dinas;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
D. Kepala Bidang Tanaman Pangan, mempunyai uraian tugas pokok dan
fungsi sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Dinas dalam mengelola urusan pembangunan di bidang
tanaman pangan.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 5
Kabupaten Cirebon
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang tanaman pangan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
Mengelola urusan pelayanan umum di bidang tanaman pangan;
Membina dan melaksanakan tugas di bidang tanaman serealia,
kacang-kacangan umbi-umbian dan sarana produksi pertanian;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
a. Seksi Tanaman Serealia mempunyai uraian tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Bidang Tanaman Pangan dalam melaksanakan
kegiatan di bidang tanaman serealia (biji-bijian antara lain padi,
jagung, gandum dan sorgum).
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang tanaman serealia,
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
Mengelola urusan pelayanan umum di bidang tanaman serealia;
Membina dan melaksanakan tugas di bidang tanaman serealia;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang
Tanaman Pangan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. Seksi Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian mempunyai
uraian tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Bidang Tanaman Pangan dalam melaksanakan
kegiatan di bidang tanaman Kacang-kacangan dan umbi-umbian.
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang tanaman
Kacang-kacangan dan umbi-umbian, sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 6
Kabupaten Cirebon
Mengelola urusan pelayanan umum di bidang tanaman
Kacang-kacangan dan umbi-umbian;
Membina dan melaksanakan tugas di bidang tanaman
Kacang-kacangan dan umbi-umbian;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang
Tanaman Pangan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
c. Seksi Sarana Produksi Pertanian, mempunyai uraian tugas pokok dan
fungsi sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Bidang Tanaman Pangan dalam melaksanakan
kegiatan di bidang sarana produksi.
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang sarana produksi, sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
Mengelola urusan pelayanan umum di bidang sarana produksi;
Membina dan melaksanakan tugas di bidang sarana produksi;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang
Tanaman Pangan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
E. Kepala Bidang Hortikultura mempunyai uraian tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Dinas dalam mengelola urusan pembangunan di bidang
hortikultura.
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang hortikultura sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
Mengelola urusan pelayanan umum di bidang hortikultura;
Membina dan melaksanakan tugas di Tanaman Sayuran dan Tanaman
Hias serta Buah-buahan dan Aneka Tanaman;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 7
Kabupaten Cirebon
a. Seksi Tanaman Sayuran dan Tanaman Hias, mempunyai uraian tugas
pokok dan fungsi sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Bidang Hortikultura dalam melaksanakan kegiatan
di bidang Tanaman Sayuran dan Tanaman Hias.
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang Tanaman Sayuran dan
Tanaman Hias, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
Mengelola urusan pelayanan umum di bidang Tanaman Sayuran
dan Tanaman Hias;
Membina dan melaksanakan tugas di bidang Tanaman Sayuran
dan Tanaman Hias;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang
Hortikultura, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. Seksi Buah-buahan dan Aneka Tanaman, mempunyai uraian tugas
pokok dan fungsi sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Bidang Hortikultura dalam melaksanakan kegiatan
di bidang Tanaman Sayuran dan Tanaman Hias.
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang Buah-buahan dan Aneka
Tanaman, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
Mengelola urusan pelayanan umum di bidang Buah-buahan dan
Aneka Tanaman;
Membina dan melaksanakan tugas di bidang Buah-buahan dan
Aneka Tanaman;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang
Hortikultura, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 8
Kabupaten Cirebon
F. Kepala Bidang Perkebunan, mempunyai uraian tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Dinas dalam mengelola urusan pembangunan di bidang
perkebunan.
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang perkebunan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
Mengelola urusan pelayanan umum di bidang perkebunan;
Membina dan melaksanakan tugas di Tanaman Semusim serta Tanaman
Rempah, Penyegar dan Tahunan;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
a. Seksi Tanaman Semusim, mempunyai uraian tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Bidang perkebunan dalam melaksanakan kegiatan di
bidang Tanaman Semusim.
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang Tanaman Semusim,
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
Mengelola urusan pelayanan umum di bidang Tanaman Semusim;
Membina dan melaksanakan tugas di bidang Tanaman Semusim;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perkebunan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. Seksi Tanaman Rempah, Penyegar dan Tahunan, mempunyai uraian
tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Bidang perkebunan dalam melaksanakan kegiatan di
bidang Tanaman Rempah, Penyegar dan Tahunan.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 9
Kabupaten Cirebon
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang Tanaman Rempah,
Penyegar dan Tahunan, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
Mengelola urusan pelayanan umum di bidang Tanaman Rempah,
Penyegar dan Tahunan;
Membina dan melaksanakan tugas di bidang Tanaman Rempah,
Penyegar dan Tahunan;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perkebunan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
G. Kepala Bidang Peternakan, mempunyai uraian tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Dinas dalam mengelola urusan pembangunan di bidang
Peternakan.
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang Peternakan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
Mengelola urusan pelayanan umum di bidang Peternakan;
Membina dan melaksanakan tugas di Bidang Ternak Unggas dan Aneka
Ternak serta Ternak Ruminansia;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
a. Seksi Ternak Unggas dan Aneka Ternak, mempunyai uraian tugas
pokok dan fungsi sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Bidang Peternakan dalam melaksanakan kegiatan di
bidang Ternak Unggas dan Aneka Ternak.
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang Ternak Unggas dan
Aneka Ternak, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 10
Kabupaten Cirebon
Mengelola urusan pelayanan umum di bidang Ternak Unggas dan
Aneka Ternak;
Membina dan melaksanakan tugas di bidang Ternak Unggas dan
Aneka Ternak;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang
Peternakan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. Seksi Ternak Ruminansia, mempunyai uraian tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Bidang Peternakan dalam melaksanakan kegiatan di
bidang Ternak Ruminansia
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang Ternak Ruminansia,
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
Mengelola urusan pelayanan umum di bidang Ternak Ruminansia;
Membina dan melaksanakan tugas di bidang Ternak Ruminansia;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang
Peternakan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
H. Kepala Bidang Kesehatan Hewan, mempunyai uraian tugas pokok dan
fungsi sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Dinas dalam mengelola urusan pembangunan di bidang
Kesehatan Hewan.
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang Kesehatan Hewan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
Mengelola urusan pelayanan umum di bidang Kesehatan Hewan;
Membina dan melaksanakan tugas di Bidang Kesehatan Hewan;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 11
Kabupaten Cirebon
a. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner, mempunyai uraian tugas
pokok dan fungsi sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Bidang Peternakan dalam melaksanakan kegiatan di
bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner.
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang Kesehatan Masyarakat
Veteriner, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
Mengelola urusan pelayanan umum di bidang Kesehatan
Masyarakat Veteriner;
Membina dan melaksanakan tugas di bidang Kesehatan
Masyarakat Veteriner;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang
Kesehatan Hewan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. Seksi Penanggulangan Penyakit dan Obat Hewan, mempunyai uraian
tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Bidang Peternakan dalam melaksanakan kegiatan di
bidang Penanggulangan Penyakit dan Obat Hewan.
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang Penanggulangan Penyakit
dan Obat Hewan, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
Mengelola urusan pelayanan umum di bidang Penanggulangan
Penyakit dan Obat Hewan;
Membina dan melaksanakan tugas di bidang Penanggulangan
Penyakit dan Obat Hewan;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang
Kesehatan Hewan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 12
Kabupaten Cirebon
I. Kepala Bidang Kehutanan, mempunyai uraian tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Dinas dalam mengelola urusan pembangunan di bidang
Kehutanan.
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang Kehutanan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
Mengelola urusan pelayanan umum di bidang Kehutanan;
Membina dan melaksanakan tugas di Bidang Kehutanan;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
a. Seksi Usaha Hasil Hutan, mempunyai uraian tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut:
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Bidang Kehutanan dalam melaksanakan kegiatan di
bidang Usaha Hasil Hutan.
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang Usaha Hasil Hutan,
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
Mengelola urusan pelayanan umum di bidang Usaha Hasil Hutan;
Membina dan melaksanakan tugas di bidang Usaha Hasil Hutan;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang
Kehutanan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan, mempunyai uraian tugas pokok
dan fungsi sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Bidang Kehutanan dalam melaksanakan kegiatan di
bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 13
Kabupaten Cirebon
Fungsi :
Merumuskan kebijakan teknis di bidang Rehabilitasi Hutan dan
Lahan, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
Mengelola urusan pelayanan umum di bidang Rehabilitasi Hutan
dan Lahan;
Membina dan melaksanakan tugas di bidang Rehabilitasi Hutan
dan Lahan;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang
Kehutanan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
J. Unit Pelaksana Teknis, yang terdiri atas :
a. Kepala UPT Alat dan Mesin Pertanian, mempunyai uraian tugas pokok
dan fungsi sebagai berikut:
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Dinas dalam mengelola urusan pembangunan di
bidang Alat dan Mesin Pertanian.
Fungsi :
Melaksanakan dan mengendalikan urusan ketatausahaan UPT
Alat dan Mesin Pertanian;
Melaksanakan perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan Alat
dan Mesin Pertanian di wilayah kerjanya;
Melaksanakan teknis operasional dibidang Alat dan Mesin
Pertanian di wilayah kerjanya;
Melaksanakan pengendalian teknis fungsional di Alat dan Mesin
Pertanian di wilayah kerjanya;
Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT Alat dan
Mesin Pertanian;
Menyiapkan bahan penyusunan data Alat dan Mesin Pertanian;
Mengkoordinasikan pelaksanaan operasional Alat dan Mesin
Pertanian di wilayah kerjanya;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 14
Kabupaten Cirebon
b. Kepala UPT Benih Perkebunan, Pertanian dan Kehutanan,
mempunyai uraian tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Dinas dalam mengelola urusan pembangunan di
bidang Benih Perkebunan, Pertanian dan Kehutanan.
Fungsi :
Melaksanakan dan mengendalikan urusan ketatausahaan UPT
Benih Perkebunan, Pertanian dan Kehutanan;
Melaksanakan perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan
Benih Perkebunan, Pertanian dan Kehutanan di wilayah
kerjanya;
Melaksanakan teknis operasional dibidang Benih Perkebunan,
Pertanian dan Kehutanan di wilayah kerjanya;
Melaksanakan pengendalian teknis fungsional di bidang Benih
Perkebunan, Pertanian dan Kehutanan di wilayah kerjanya;
Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT Benih
Perkebunan, Pertanian dan Kehutanan;
Menyiapkan bahan penyusunan data Benih Perkebunan,
Pertanian dan Kehutanan;
Mengkoordinasikan pelaksanaan operasional Benih Perkebunan,
Pertanian dan Kehutanan di wilayah kerjanya;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
c. Kepala UPT Pelayanan Tebu Rakyat, mempunyai uraian tugas pokok
dan fungsi sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Dinas dalam mengelola urusan pembangunan di
bidang Pelayanan Tebu Rakyat.
Fungsi :
Melaksanakan dan mengendalikan urusan ketatausahaan UPT
Pelayanan Tebu Rakyat;
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 15
Kabupaten Cirebon
Melaksanakan perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan
Pelayanan Tebu Rakyat di wilayah kerjanya;
Melaksanakan teknis operasional dibidang Pelayanan Tebu
Rakyat di wilayah kerjanya;
Melaksanakan pengendalian teknis fungsional di bidang
Pelayanan Tebu Rakyat di wilayah kerjanya;
Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT Pelayanan
Tebu Rakyat;
Menyiapkan bahan penyusunan data Pelayanan Tebu Rakyat;
Mengkoordinasikan pelaksanaan operasional Benih Pelayanan
Tebu Rakyat di wilayah kerjanya;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
UPT Pelayanan Tebu Rakyat sebanyak 3 (tiga), meliputi :
1) UPT Pelayanan Tebu Rakyat Sindanglaut;
2) UPT Pelayanan Tebu Rakyat Karangsuwung;
3) UPT Pelayanan Tebu Rakyat Tersanabaru.
d. Kepala UPT Perlindungan Tanaman, mempunyai uraian tugas pokok
dan fungsi sebagai berikut:
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Dinas dalam mengelola urusan pembangunan di
bidang Perlindungan Tanaman.
Fungsi :
Melaksanakan dan mengendalikan urusan ketatausahaan UPT
Perlindungan Tanaman;
Melaksanakan perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan
Perlindungan Tanaman di wilayah kerjanya;
Melaksanakan teknis operasional dibidang Perlindungan Tanaman
di wilayah kerjanya;
Melaksanakan pengendalian teknis fungsional di bidang
Perlindungan Tanaman di wilayah kerjanya;
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 16
Kabupaten Cirebon
Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT Perlindungan
Tanaman;
Menyiapkan bahan penyusunan data Perlindungan Tanaman;
Mengkoordinasikan pelaksanaan operasional Perlindungan
Tanaman di wilayah kerjanya;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
e. Kepala UPT Pengelolaan Lahan dan Air, mempunyai uraian tugas
pokok dan fungsi sebagai berikut:
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Dinas dalam mengelola urusan pembangunan di
bidang Pengelolaan Lahan dan Air.
Fungsi :
Melaksanakan dan mengendalikan urusan ketatausahaan UPT
Pengelolaan Lahan dan Air;
Melaksanakan perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan
Pengelolaan Lahan dan Air di wilayah kerjanya;
Melaksanakan teknis operasional dibidang Pengelolaan Lahan
dan Air di wilayah kerjanya;
Melaksanakan pengendalian teknis fungsional di bidang
Pengelolaan Lahan dan Air di wilayah kerjanya;
Melaksanakan pelayanan informasi, bimbingan, pembinaan dan
Pengelolaan Lahan dan Air;
Melaksanakan pelaporan kegiatan dan keuangan di bidang
Pengelolaan Lahan dan Air;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 17
Kabupaten Cirebon
f. Kepala UPT Hasil Hutan, mempunyai uraian tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut:
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Dinas dalam mengelola urusan pembangunan di
bidang Hasil Hutan.
Fungsi :
Melaksanakan dan mengendalikan urusan ketatausahaan UPT
Hasil Hutan;
Melaksanakan perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan Hasil
Hutan di wilayah kerjanya;
Melaksanakan teknis operasional dibidang Hasil Hutan di wilayah
kerjanya ;
Melaksanakan pengendalian teknis fungsional di bidang Hasil
Hutan di wilayah kerjanya;
Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT Hasil Hutan;
Menyiapkan bahan penyusunan data Hasil Hutan;
Mengkoordinasikan pelaksanaan operasional Hasil Hutan di
wilayah kerjanya;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
UPT Hasil Hutan, sebanyak 2 (dua), meliputi :
1) UPT Hasil Hutan Wilayah Plumbon;
2) UPT Hasil Hutan Wilayah Lemahabang.
g. Kepala UPT Balai Pengembangan Bibit Peternakan, mempunyai
uraian tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Dinas dalam mengelola urusan pembangunan di
bidang Pengembangan Bibit Peternakan.
Fungsi :
Melaksanakan dan mengendalikan urusan ketatausahaan UPT
Balai Pengembangan Bibit Peternakan;
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 18
Kabupaten Cirebon
Melaksanakan perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan
Pengembangan Bibit Peternakan di wilayah kerjanya;
Melaksanakan teknis operasional dibidang Pengembangan Bibit
Peternakan di wilayah kerjanya;
Melaksanakan pengendalian teknis fungsional di bidang
Pengembangan Bibit Peternakan di wilayah kerjanya;
Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT
Pengembangan Bibit Peternakan;
Menyiapkan bahan penyusunan data Pengembangan Bibit
Peternakan;
Mengkoordinasikan pelaksanaan operasional Pengembangan Bibit
Peternakan di wilayah kerjanya;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
h. UPT Pusat Kesehatan Hewan, mempunyai uraian tugas pokok dan
fungsi sebagai berikut:
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Dinas dalam mengelola urusan pembangunan di
bidang Kesehatan Hewan.
Fungsi :
Melaksanakan dan mengendalikan urusan ketatausahaan UPT
Pusat Kesehatan Hewan;
Melaksanakan perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan
Pusat Kesehatan Hewan di wilayah kerjanya;
Melaksanakan teknis operasional dibidang Kesehatan Hewan di
wilayah kerjanya;
Melaksanakan pengendalian teknis fungsional di bidang
Kesehatan Hewan di wilayah kerjanya;
Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT Pusat
Kesehatan Hewan;
Menyiapkan bahan penyusunan data Kesehatan Hewan;
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 19
Kabupaten Cirebon
Mengkoordinasikan pelaksanaan operasional Kesehatan Hewan di
wilayah kerjanya;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
UPT Pusat Kesehatan Hewan sebanyak 3 (tiga), meliputi :
1) UPT Pusat Kesehatan Hewan Ciledug;
2) UPT Pusat Kesehatan Hewan Battembat;
3) UPT Pusat Kesehatan Hewan Kaliwedi.
i. UPT Rumah Potong Hewan, mempunyai uraian tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Dinas dalam hal melaksanakan sebagian tugas dinas
di bidang Rumah Potong Hewan.
Fungsi :
Melaksanakan dan mengendalikan urusan ketatausahaan UPT
Rumah Potong Hewan;
Melaksanakan perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan
Rumah Potong Hewan di wilayah kerjanya;
Melaksanakan teknis operasional dibidang Rumah Potong Hewan
di wilayah kerjanya;
Melaksanakan pengendalian teknis fungsional di bidang Rumah
Potong Hewan di wilayah kerjanya;
Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT Rumah
Potong Hewan;
Menyiapkan bahan penyusunan data Rumah Potong Hewan;
Mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan Rumah Potong
Hewan di wilayah kerjanya;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 20
Kabupaten Cirebon
j. Kepala UPT Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan
(Tanbunakhut), mempunyai uraian tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Dinas dalam hal melaksanakan sebagian tugas dinas
di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan.
Fungsi :
Melaksanakan dan mengendalikan urusan ketatausahaan UPT
Tanbunakhut;
Melaksanakan perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan
pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan di wilayah
kerjanya;
Melaksanakan teknis operasional dibidang pertanian,
perkebunan, peternakan dan kehutanan di wilayah kerjanya;
Melaksanakan pengendalian teknis fungsional di bidang
pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan di wilayah
kerjanya;
Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT
Tanbunankhut;
Menyiapkan bahan penyusunan data statistik pertanian,
perkebunan, peternakan dan kehutanan;
Mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan pertanian,
perkebunan, peternakan dan kehutanan di wilayah kerjanya;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
UPT Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan
(Tanbunakhut) sebanyak 16 (enam belas), meliputi :
1) UPT Tanbunakhut Palimanan, dengan wilayah kerja meliputi
Kecamatan : Ciwaringin, Gempol dan Palimanan.
2) UPT Tanbunakhut Klangenan, dengan wilayah kerja meliputi
Kecamatan : Klangenan dan Jamblang.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 21
Kabupaten Cirebon
3) UPT Tanbunakhut Gegesik, dengan wilayah kerja meliputi
Kecamatan : Gegesik dan Kaliwedi.
4) UPT Tanbunakhut Arjawinangun, dengan wilayah kerja
meliputi Kecamatan : Arjawinangun dan Susukan.
5) UPT Tanbunakhut Panguragan, dengan wilayah kerja
meliputi Kecamatan : Panguragan dan Kapetakan.
6) UPT Tanbunakhut Suranenggala, dengan wilayah kerja
meliputi Kecamatan : Suranenggala dan Gunung Jati.
7) UPT Tanbunakhut Plered, dengan wilayah kerja meliputi
Kecamatan : Weru, Plered, Kedawung dan Tengah tani.
8) UPT Tanbunakhut Dukupuntang, dengan wilayah kerja
meliputi Kecamatan : Sumber, Depok, Dukupuntang dan
Plumbon.
9) UPT Tanbunakhut Astanajapura, dengan wilayah kerja
meliputi Kecamatan : Astanajapura dan Greged.
10) UPT Tanbunakhut Mundu, dengan wilayah kerja meliputi
Kecamatan : Mundu dan Pangenan.
11) UPT Tanbunakhut Lemahabang, dengan wilayah kerja
meliputi Kecamatan : Lemahabang dan Susukan Lebak.
12) UPT Tanbunakhut Beber, dengan wilayah kerja meliputi
Kecamatan : Beber, Talun dan Sedong.
13) UPT Tanbunakhut Karangwareng, dengan wilayah kerja
meliputi Kecamatan : Karangsembung dan Karangwareng.
14) UPT Tanbunakhut Waled, dengan wilayah kerja meliputi
Kecamatan : Pabuaran, Waled dan Pasaleman.
15) UPT Tanbunakhut Babakan, dengan wilayah kerja meliputi
Kecamatan : Babakan dan Gebang.
16) UPT Tanbunakhut Pabedilan, dengan wilayah kerja meliputi
Kecamatan : Losari, Ciledug dan Pabedilan.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 22
Kabupaten Cirebon
k. UPT Pasar Hewan, mempunyai uraian tugas pokok dan fungsi sebagai
berikut :
Tugas Pokok :
Membantu Kepala Dinas dalam hal melaksanakan sebagian tugas dinas
di bidang Pasar Hewan.
Fungsi :
Melaksanakan dan mengendalikan urusan ketatausahaan UPT
Pasar Hewan;
Melaksanakan perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan
Pasar Hewan di wilayah kerjanya;
Melaksanakan teknis operasional dibidang Pasar Hewan di
wilayah kerjanya;
Melaksanakan pengendalian teknis fungsional di bidang Pasar
Hewan di wilayah kerjanya;
Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT Pasar
Hewan;
Menyiapkan bahan penyusunan data Pasar Hewan;
Mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan Pasar Hewan di
wilayah kerjanya;
Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
l. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian Pekebunan Peternakan dan
Kehutanan Kabupaten Cirebon dapat dilihat pada Bagan 1.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 23
Kabupaten Cirebon
BAGAN 1. STRUKTUR ORGANISASI DISTANBUNAKHUT KABUPATEN CIREBON TAHUN 2014
SEKRETARIAT
- Alat dan Mesin Pertanian - Benih Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan- Pelayanan Tebu Rakyat - Perlindungan Tanaman - Pengelolaan Lahan dan Air- Hasil Hutan- Balai Pengembangan Bibit Peternakan- Pusat Kesehatan Hewan- Rumah Potong Hewan- Pasar Hewan- Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan
KEPALA DISTANBUNAKHUT
SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN
PROGRAM
KELOMPOK BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG
JABATAN FUNGSIONAL TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA PERKEBUNAN
UMUM KEUANGAN
PETERNAKAN KESEHATAN KEHUTANAN
HEWAN
SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI
KESEHATAN USAHA HASIL
SUMBERDAYA HUTAN
TANAMAN SEREALIA TANAMAN SAYURAN
DAN TANAMAN HIAS DAN ANEKA TERNAK
TANAMAN SEMUSIM TERNAK UNGGAS
MASYARAKAT VETERINER
SEKSI SEKSISEKSI SEKSI TANAMAN SEKSI SEKSI
KACANG-KACANGAN ANEKA TANAMAN PENYEGAR DAN RUMINANSIA
TANAMAN BUAH-BUAHAN DAN TANAMAN REMPAH, TERNAK PENANGGULANGAN REHABILITASI
PENYAKIT DAN HUTAN DAN
OBAT HEWAN LAHANDAN UMBI-UMBIAN TAHUNAN
SEKSI
SARANA PRODUKSI
PERTANIAN
U P T
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 24
Kabupaten Cirebon
2.2. Sumberdaya Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan
Kabupaten Cirebon
2.2.1. Sumberdaya Manusia
Dalam rangka menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Dinas Pertanian
Perkebunan Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon sampai akhir tahun
2013 didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 119 (seratus sembilan
belas) orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 50 orang pegawai kontrak (data
per 31 Desember 2013). Latar belakang pendidikan PNS bervariasi mulai
Sekolah Dasar (SD) hingga Strata Tiga (S3) dan Sekolah Dasar (SD) hingga
Strata Satu (S1) latar belakang pendidikan pegawai kontrak kerja. Rekapitulasi
pegawai (PNS) berdasarkan golongan pada Dinas Pertanian Perkebunan
Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon disajikan pada Tabel 1.
Tabel 2. Rekapitulasi PNS Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan
Kehutanan Kabupaten Cirebon Tahun 2013 Berdasarkan Golongan
1 I/a 1
2 I/b 3
3 I/c 1
4 I/d 1
Jumlah PNS Gol. I : 6
1 II/a 3
2 II/b 10
3 II/c 2
4 II/d 6
Jumlah PNS Gol. II : 21
1 III/a 10
2 III/b 22
3 III/c 25
4 III/d 26
Jumlah PNS Gol. III : 83
1 IV/a 5
2 IV/b 3
3 IV/c 1
4 IV/d 0
Jumlah PNS Gol. IV : 9
Jumlah Total : 119
No. Golongan Jumlah
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 25
Kabupaten Cirebon
Berdasarkan Tabel 2., jumlah PNS sampai tahun 2013 mengalami
penurunan dikarenakan adanya pegawai yang pensiun, meninggal dunia dan
mutasi pegawai/promosi pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
Cirebon.
Jumlah PNS berdasarkan Eselon yang dimiliki Dinas Pertanian
Perkebunan Peternakan dan Kehutanan Kabupaten berdasarkan struktur
organisasi saat ini adalah 1 orang Kepala Dinas, 1 orang Sekretaris Dinas, 6
orang Kepala Bidang, 3 orang Kepala Subbagian, 13 orang Kepala Kepala Seksi,
31 orang Kepala UPT Tanbunakhut/Teknis Dinas, 32 orang Pelaksana Dinas dan
44 orang staf/pelaksana UPT Dinas.
2.2.2. Asset / Modal Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan
Kehutanan Kabupaten Cirebon
Dalam upaya mendukung tugas dan fungsi Dinas Pertanian Perkebunan
Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon perlu ada asset/modal yang
dimiliki, diantaranya asset tanah, peralatan, mesin, gedung bangunan, jalan,
instalansi, jaringan dan lain-lainnya. Adapun data asset/modal Dinas Pertanian
Perkebunan Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon dapat dilihat pada
Tabel 3.
Tabel 3. Data Asset Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon
No. Uraian Tahun
2012 2013
1. Tanah 3.836.747.082 3.836.747.082
2. Peralatan dan Mesin 6.933.966.003 6.877.630.003
3. Gedung dan Bangunan 8.082.891.383 8.989.826.383
4. Jalan Irigasi dan Jaringan 2.455.382.838 2.591.425.238
5. Aset Tetap Lainnya 4.475.000 4.475.000
6. Konstruksi Dalam Pengerjaan - -
7 Aset Rusak Berat 397.893.889 397.893.889
8 BMD Non-Kapitalisasi 72.179.000 84.719.000
Jumlah Total 21.783.535.195 22.782.716.595
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 26
Kabupaten Cirebon
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan
Kehutanan Kabupaten Cirebon
Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas padi dari tahun ke
tahun menunjukan hasil yang cukup menggembirakan, hal ini terlihat pada
Tabel 4. Bahkan dapat melampaui target yang sudah ditetapkan. Keberhasilan
ini tidak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
produksi yaitu : peningkatan produktivitas melalui kegiatan Sekolah Lapangan
Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) yang sudah dilaksanakan Tahun 2009
sampai dengan 2014. Melalui Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT)
petani dapat belajar langsung dilapangan dalam berbagai teknologi usahatani
melalui input produksi yang efesien menurut spesifik lokasi sehingga mampu
menghasilkan produktivitas padi tinggi untuk menunjang peningkatan
produktivitas dan pendapatan petani secara berkelanjutan. Selanjutnya
melalui Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) petani akan mampu
mengelola sumberdaya yang tersedia (benih, tanah, air dan sarana produksi
lainnya) secara terpadu dalam melakukan budidaya di tanah usahataninya
berdasarkan kondisi spesifik lokasi sehingga petani menjadi lebih terampil
serta mampu mengembangkan usahataninya dalam rangka pencapaian sasaran
produksi yang diterapkan. Disamping itu peningkatan produksi maupun
produktivitas juga didukung oleh pengembangan dan peningkatan kuantitas
dan kualitas alat mesin pertanian pra-panen, panen dan pasca panen. Tetapi
pada Tahun 2012, terjadi penurunan produksi sehingga target produksi tidak
tercapai, hal ini disebabkan : Mundurnya waktu tanam selama 2 (dua) bulan
pada tahun 2011 (seharusnya Bulan Oktober menjadi Desember), majunya
musim kemarau, karena samapai awal bulan November 2012, tingkat curah
hujan belum memenuhi syarat kumulatif 3 (tiga) dasarian sebesar 150 mm
sebagai awal MH.
Komoditas jagung mempunyai capain produksi tertinggi pada tahun
2013 sebesar 687 % dibandingkan komoditas palawija lainnya namun tetap
mampu mencapai target yang ditetapkan. Begitupula komoditas sayuran
capaiannya kurang dari 100%, sedangkan kacang hijau dan kacang kedelai pada
tahun 2012 produksinya turun hal ini karena :
1. Penurunan luas panen
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 27
Kabupaten Cirebon
2. Realisasi komoditas palawija dan sayuran tersebut sangat fluktuatif
setiap tahunnya, sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim dan
kesempatan lahan sawah (persaingan dengan padi)
3. Kondisi iklim yang tidak menentu, disertai dengan sifat pengelolaan
usaha tani yang tergantung pada komoditi palawija dan sayuran
dengan pola tanam yang tidak seragam, sangat mendorong
terjadinya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT)
4. Belum berkembangnya kelembagaan petani yang mampu
mengembangankan usahanya, baik dalam pelayanan agro input
(saprodi/modal usaha tani) maupun dalam pelayanan pengolahan
hasil dan pemasaran, yang telah mengakibatkan terjadinya fluktuasi
harga yang sangat tajam pada saat panen raya, karena tuntutan
cepat menjual hasil setelah panen oleh para petani akan sangat
mendorong tidak adanya keadilan nilai tambah antara on-farm dan
off-farm.
Pencapaian produksi gula Tahun 2009 sd 2013 di Kabupaten Cirebon
yaitu 41.486,05 sd 56.340,49 ton terjadi kenaikan dan penurunan produksi gula
hal ini dikarenan Rendemen yang dihasilkan dibawah rendemen yang
ditetapkan yaitu 7-7,9 % sehingga menyebabkan penurunan kualitas
tebu, adanya anomali iklim yang tidak menentu, terjadinya kebakaran pada
perkebunan tebu. Selanjutnya perlu upaya pencapaian swasembada gula
nasional tahun 2014 melalui program akselerasi peningkatan produksi gula.
Untuk Jawa Barat sendiri dengan jumlah penduduk sekitar 42 juta jiwa
memerlukan gula sekitar 500 ribu ton yang dicapai baru 95,4 ribu ton untuk itu
perlu adanya peningkatan produktivitas baik melalui intensifikasi maupun
dengan perluasan areal pada lahan-lahan yang memungkinkan.
Upaya pencapaian swasembada gula dilakukan melalui beberapa
langkah antara lain :
Pelaksanaan bongkar ratoon dan rawat ratoon yang merupakan salah
satu upaya peningkatan produktivitas tanaman tebu.
Pembangunan kebun bibit tebu
Penataan varietas
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 28
Kabupaten Cirebon
Perluasan areal pertanaman tebu utamanya dilakukan di luar jawa
khususnya lahan kering
Penyediaan air melalui penyiapan embung-embung, dam parit,
pompanisasi air permukaan, pompanisasi air tanah dangkal, dan
menciptakan daerah - daerah tampungan air di bagian hulu
Penerapan pupuk berimbang dan pupuk organik
Peningkatan atau pemanfaatan “ idle capacity”, pabrik gula untuk
mengolah “ raw sugar “,
Pengaturan tata niaga gula
Menyediakan tenaga pendamping di lokasi budidaya tebu Dukungan
pembiayaan melalui : penguatan modal usaha kelompok ( pmuk ), dan
optimalisasi pemanfaatan kredit ketahanan pangan dan energi (kkp-e ).
Pencapaian produksi daging yang cukup tinggi adalah ayam ras pedaging
sebanyak 1.381.931 ton dengan populasi sebanyak 1.417.190 ekor pada tahun
2013, sedangkan produksi daging secara keseluruhan capain tertinggi pada
tahun 2012 yaitu 128%. Hal ini diakibatkan oleh meningkatnya populasi baik
unggas, sapi potong maupun domba seiring dengan kebijakan pemerintah
untuk swasembada daging pada tahun 2015 yang di follow up dengan
pengurangan jumlah import sapi dari Australia dan Negara pengimport sapi
potong lainnya. Sedangkan pada produksi telur pencapaian pada Tahun 2009 sd
2011 adalah 95 sd 97 % dikarenakan masih adanya ancaman penyakit penyakit
unggas yaitu AI, ND, serta belum stabilnya pemenuhan input produksi terutama
pakan yang cukup mahal karena krisis di Eropa dan Amerika sebagai pensuplai
bahan pakan utama sehingga membuat lesu usaha perunggasan terutama ayam
boiler dan ayam layer (petelur).
Pengendalian ancaman penyakit hewan menular seperti antrhrax,
rabies, brucellois dan flu burung yang dapat mempengaruhi produksi dan
produktivitas ternak melalui 17 langkah pengendalian penyakit hewann
menular. Kegiatan vaksinasi AI sebanyak 150.674, rabies sebanyak 2.019,
merupakan upaya menurunkan resiko penularan penyakit dengan memutus
rantai hidup penyebaran di Kabupaten Cirebon. Sedangkan nol kasus untuk
pengendalian antrhrax dan brucellosis artinya bahwa Kabupaten Cirebon untuk
saat ini bebas dari penyakit antrhrax dan brucellosis.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 29
Kabupaten Cirebon
Masih terdapat sekitar 923,09 hektar lahan kritis dari luas hutan 17.200
hektar di Kabupaten Cirebon. Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas
Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon
merencanakan lahan kritis itu menjadi hijau. Upaya mengatasi lahan kritis
budaya menanam pohon harus digalakan di lokasi pemukiman selain di
kawasan hutan. Selama ini pembangunan infrastruktur di perkotaan kerap tak
memperhatikan ruang terbuka hijau (RTH). Dalam rangka mengurangi lahan
kritis Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan Kabupaten
Cirebon telah melakukan kegiatan peningkatan luas hutan rakyat mencapai
13.346 ha pada tahun 2013 dengan cara memberikan bantuan tanaman hutan
yaitu jati, mahoni, albazia, dan tanaman hutan lainnya, PLBTH seluas 47 ha.
Tingkat capaian Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan
Kabupaten Cirebon berdasarkan sasaran target Renstra periode sebelumnya
dapat dilihat pada Tabel 4 dan 5. Upaya pembangunan bidang ekonomi
khususnya sektor pertanian melalui kementerian pertanian telah menetapkan
4 ( empat ) target sukses, yaitu :
Pencapaian swasembada kedelai, gula, daging sapi dan
melanjutkan swasembada beras dan jagung.
Meningkatkan diversifikasi pangan
Meningkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspor
Peningkatan kesejahteraan petani
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 30
Kabupaten Cirebon
Tabel 4. Pecapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan kehutanan Kabupaten Cirebon
NO
Indikator Kinerja
sesuai Tugas dan Fungsi
SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15 16 17 18 19 20 21 1.
Peningkatan produksi pertanian, perkebunan peternakan dan kehutanan:
Menurunkan tingkat kemiskinan
- Padi (ton) 5%/thn 449.164,19 471.623,16 495.204,31 519.964,53 545.964,53 541.039,00 544.784 537.196 490.564 620.788 120 116 108 94 114 - Jagung (ton) 5%/thn 2.990,19 3.139,70 3.296,68 3.461,52 3.634,59 6.924,00 7.350 7.201 14.071 24.964 232 234 218 406 687 - Kacang Hijau 1%/thn 1.923,43 2.019,60 2.120,58 2.226,61 2.337,94 3.383 3.661 3.256 1.265 2.009 176 181 154 57 86 - Kacang Kedelai 1%/thn 245,00 561,00 982,00 517,00 690,00 743,00 666,00 1.166,00 371,00 740,00 303 119 119 72 107 - Bawang
merah 1%/thn 310.272 313.375 316.508 319.674 322.870 39.961 47.404 41.265 29.395 36.451 11 13 10 7 8
-Cabe Besar (KU) 1%/thn
31.664 31.980 32.300 32.623 32.949 8.452 6.356 3.205 6.623 3.863 96 69 33 65 36
- Mangga (KU) 2%/thn
32.091 13.078 49.738 61.975 311,17 124 48 175 207 1 - Jamur Merang
(KU)
-Gula (Ton) 1%/thn 34.965 36.343 37.755 39.201 40.680 56.340,49 61.202,33 41.486,05 48.407,66 55.445,47 120 124 80 89 97 - Kelapa (Ton) 2,1%/thn 250 260 270 280 290 3.599,00 3.013,84 2.683,57 4.379,20 4.379,29 18.887 178 151 235 223 - Rempah dan
Penyegar (ton) 2%/thn 15.000 16.000 17.000 18.000 19.000
- Cengkeh
(ton) 1%thn
7 7,1 7,2 7,3 7,4
- Daging (ton) Ruminansia besar : (ton) -Sapi -Kerbau
5%/thn
3.820 115
4.011 121
4.212 127
4.422 133
4644 140
3.820 115
4.011 121
4.212 127
4.422 133
4.644 140
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 31
Kabupaten Cirebon
Ruminansia kecil : (ton) -Domba dan kambing Unggas : (ton) -Ayam Ras -Unggas lokal (itik, ayam buras) -Kelinci Telur (ton): -Ayam ras -Unggas lokal (itik, ayam buras) Susu Sapi (liter) :
-
5% /thn
5%/ thn
5% /thn
5% /thn
5%/ thn 5% /thn
5% /thn
2.955
4.243
1.500
3,21
390 6.592
675.446
3.103
4.455
1.575
3,37
410 6.922
709.218
3.258
4.678
1.654
3,54
430 7.268
744.679
3.421
4.912
1.736
3,72
452 7.631
781.913
3.592
5.158
1.823
3,90
475 8.013
821.009
2.955
4.243
1.500
3,21
390 6.592
675.446
3.103
4.455
1.575
3,37
410 6.922
709.218
3.258
4.678
1.654
3,54
430 7.268
744.679
3.421
4.912
1.736
3,72
452 7.631
781.913
3.592
5.158
1.823
3,90
475 8.013
821.009
100
100
100
100
100 100
100
100
100
100
100
100 100
100
100
100
100
100
100 100
100
100 100
100
100
100 100
100
100
100
100
100
100 100
100
- Lebah madu (stup) 1 unit
10,00 11,00 12,00 13,00 14,00 15,00 25,00 20,00 32,00 16,00 150,00 227,27 166,67 246,15 114,29
- Jamur kayu (log) 2 unit
50,00 52,00 54,00 56,00 58,00 90.000 98.000 106.000 11.600 8,00 180.000 188.462 196.296 20.714 13,79
- PLBTH (ha) 0,25 ha 4,25 5,00 5,25 6,00 6,50 - - 2,00 14,00 47,00 0,00 0,00 38,10 233,33 723,08 - Jati
100
phn/thn 2.500 2.600 2.700 2.800 2.900 3.592 3.478 3.485 2.269 2.311 143,68 133,77 129,07 81,04 79,69
- Mahoni
50 phn/thn
700 750 800 850 900 250,18 261,90 95,21 100,21 98,17 35,74 34,92 11,90 11,79 10,91
- Albazia
200 phn/thn
1.500 1.700 1.900 2.000 2.100 1.100,00 1.150,00 1.000,00 1.000,00 800,00 73,33 67,65 52,63 50,00 38,10
- Tanaman hutan lain-lain
50 phn/thn
400 450 500 550 600 711,00 22,01 35,56 43,56 70,12 177,75 4,89 7,11 7,92 11,69
2.
Peningkatan produktivitas :
- Padi (ku/ha) GKG 5%/thn
51,82 54,41 57,13 59,98 62,98 60,55 59,15 60,91 65,10 81,07 117 109 107 109 129
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 32
Kabupaten Cirebon
-Jagung (ku/ha) 5%/thn 59,41 62,38 65,50 68,77 72,21 43,78 47,73 52,07 62,68 78,06 74 77 79 91 108 - Kacang Hijau
(ku) 1%/thn
9,51 9,61 9,70 10,19 10,70 13,08 10,75 13,14 13,07 16,23 138 112 135 128 152
- Bawang merah (ku/ha) 1%/thn
103,03 104,06 105,10 106,15 107,21 100,03 95,64 99,41 87,93 99,65 97 92 95 83 93
-Cabe Besar (ku/ha) 1%/thn
48,34 48,82 49,31 49,80 50,30 75,20 98,70 67,05 89,26 79,98 156 202 136 179 159
- Mentimun (ku/ha) 1%/thn
67,5 68,18 68,86 69,55 70,24 173,78 113,90 86,48 86,48 96,23 257 167 126 124 137
- Terong (ku/ha) 1%/thn 62,98 63,61 64,25 64,89 65,54 101,86 99,91 90,78 110,47 97,33 162 157 141 170 149 - Semangka
(ku/ha) 1%/thn 134,84 136,19 137,55 138,93 140,32 199,59 149,53 292,67 190,00 135,96 148 110 213 137 97
- Mangga (kg/pohon) 2%/thn
52,89 53,95 55,03 56,13 57,25 41,17 31,44 57,30 56,35 44,92 78 58 104 100 78
-Gula (ton) 1%/thn 6,01 6,13 6,26 6,40 6,53 51,10 54,60 42,23 51,33 47,13 85 89 67 80 72 - Kelapa (ton) 5%/thn 1,00 1,05 1,10 1,15 1,20 35,32 17,82 27,49 27,24 26,89 59 28 42 39 37 ‘- Rempah dan
Penyegar (ton/ha)
2%thn
20,00 21,00 22,00 23,00 24,00
‘- Cengkeh
1%thn 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
2
. Penanganan kasus penyakit hewan :
- Pengendalian rabies dg vaksinasi
2%/thn
2.040 2.080 2.100 2.150 2.200 1.000,00 1.000,00 1.007,00 1.500,00 2.019,00 90,01 85,72 82,21 116,63 149,51
- Pengendalian anthrax
nol kasus
nol kasus nol kasus nol kasus nol kasus nol kasus nol kasus nol kasus nol kasus nol kasus nol kasus nol
kasus nol
kasus nol
kasus nol
kasus nol
kasus - Pengendalian
brucellosis
nol kasus
nol kasus nol kasus nol kasus nol kasus nol kasus nol kasus nol kasus nol kasus nol kasus nol kasus nol
kasus nol
kasus nol
kasus nol
kasus nol
kasus - Pengendalian
flu burung dg cara vaksinasi AI
2%/thn
246.811 259.152 272.109 285.715 300.000 508.173 200.000 204.385 150.000 150.674 205,90 77,17 75,11 52,50 50,22
3.
Peningkatan pengawasan peredaran bahan asal hewan dan
2%/tahn
612 630 661 679 699 612 630 661 679 699
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 33
Kabupaten Cirebon
hasil bahan asal hewan
- Mempertahankan pangan asal hewan (daging, telur dan susu) tetap bebas pencemaran mikroba dan residu obat
4.
Peningkatan kualitas sumberdaya lahan
- Peningkatan pendapatan pertahun masyarakat sekitar hutan dari hasil hutan kayu (ton/ha)
Rp. 1.420.000/ tahun
900.000 2.320.000 3.740.000 5.160.000 6.580.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 111,11 64,66 53,48 48,45 45,59
- Jumlah pengusaha kayu yg berijin
15 pengusa
ha
15,00 30,00 45,00 55,00 70,00 9,00 2,00 3,00 3,00 4,00 60,00 6,67 6,67 5,45 5,71
- Berkurangnya luas lahan kritis berkelanjutan
817,27 ha/thn
4.086,36 3.269,09 2.451,82 1.634,55 817,28 300,00 887,77 950,50 1.025,00 923,09 36,71 108,63 116,30 125,42 112,95
- Peningkatan luas hutan rakyat
14.843,00 15.343,00 15.843,00 16.843,00 17.343,00 14.843,15 14.843,15 13.564,00 13.346,00 13.346,00 100,00 96,74 85,62 79,24 76,95
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 34
Kabupaten Cirebon
Tabel 5. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon
Uraian
Anggaran pada Tahun ke- (Rp.)
Realisasi Anggaran pada Tahun ke- (Rp.)
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Rata-rata pertumbuhan (%)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggrn
Realsasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Pendapatan Daerah
Pendapatan Asli Daerah
- Retribusi Daerah
503.501.800 527.568.475 546.600.000 524.400.000 620.058.200 509.439.100 527.841.660 546.640.000 544.149.850 620.058.200 101,18 100,05 100,01 103,77 100,00 5,64 5,17
Belanja Daerah
Belanja Operasi
12.230.045.490 8.395.462.500 17.746.557.975 33.181.883.075 38.612.818.625 11.851.367.361 8.311.243.104 16.035.995.108 31.707.844.919 36.860.664.139 96,90 99,00 95,46 95,56 95,46 45,84 19,14
- Belanja Pegawai
7.477.368.000 1.385.073.000 8.416.229.500 9.509.808.800 10.365.574.000 7.296.149.953 1.381.633.000 8.385.734.865 9.386.109.798 10.272.764.944 97,58 99,75 99,10 98,70 99,10 112,04 133,26
- Belanja Barang
4.752.677.490 7.010.389.500 9.330.328.475 23.672.074.275 28.247.244.625 4.555.217.408 6.929.610.104 7.650.260.243 22.321.735.121 26.587.899.195 95,85 98,85 94,13 94,30 94,13 63,41 68,35
Belanja Modal
1.334.680.000 1.598.995.000 695.172.000 2.614.047.700 1.598.995.000 1.299.461.000 356.012.000 661.977.000 2.426.510.605 1.515.250.400 97,36 22,26 95,22 92,83 94,76 50,12 60,59
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 35
Kabupaten Cirebon
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian
Perkebunan Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon
2.4.1. Analisis Kondisi Internal dan Eksternal
2.4.1. 1. Kondisi Internal
A. Kekuatan
Bidang Pertanian :
a. Ketersediaan lahan sawah yang sebagaian besar merupakan sawah irigasi
teknis dan setengah teknis.
b. Sumberdaya manusia tersedia dalam jumlah yang cukup dan pada waktu
dibutuhkan.
c. Tersedia industri pengolahan hasil dan pedagang besar yang mampu
menampung hasil panen.
d. Petani mampu dan bebas mengakses pemasaran hasil secara langsung.
Bidang Perkebunan :
a. Daya dukung kondisi agroklimat untuk komoditas perkebunan.
b. Tersedia industri pengolahan hasil dan pedagang besar yang mampu
menampung hasil panen.
Bidang Peternakan :
a. Daya dukung kondisi agroklimat untuk pengembangan ternak.
b. Ketersediaan sumber pakan melimpah.
c. Strain hewan local lebih tahan penyakit.
d. Vaksin dan obat-obatan hewan tersedia.
e. Sarana dan prasarana keswan dan kesmavet tersedia (rumah pemotongan
hewan, rumah pemotongan unggas, alat-alat, dll.).
f. Minat masyarakat untuk mengembangkan ternak cukup tinggi.
Bidang Kehutanan :
a. Daya dukung kondisi agroklimat untuk pengembangan tanaman kehutanan.
b. Tersedia industri pengolahan hasil kehutanan.
c. Ketersediaan daya dukung lahan yang masih luas.
d. Harga hasil hutan kayu cukup menarik.
Bidang Kesehatan Hewan :
a. Peraturan perundang-undangan tentang kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner tersedia.
b. Strain hewan lokal lebih tahan penyakit.
c. Vaksin dan obat-obatan hewan tersedia.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 36
Kabupaten Cirebon
d. Sistem informasi kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner
tersedia.
e. Sarana dan prasarana kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner tersedia (Rumah Pemotongan Hewan, Rumah Pemotongan
Unggas, Alat-alat Kesehatan Hewan, Pakan, Dll)
B. Kelemahan
Bidang Pertanian :
a. Jaringan irigasi mengalami gangguan : saluran mengalami pendangkalan,
kerusakan bangunan irigasi dan jaringan irigasi terputus akibat
pembangunan jalan tol.
b. Kekeringan pada musim kemarau dan banjir menggenangi areal pertanian
pada musim hujan.
c. Keterbatasan dan penurunan kapasitas sumberdaya lahan.
d. Sistem alih teknologi masih lemah dan kurang tepat sasaran.
e. Keterbatasan akses terhadap layanan usaha terutama permodalan.
f. Kualitas, mentalitas, dan keterampilan sumberdaya petani rendah.
g. Kelembagaan petani dan posisi tawar petani rendah.
Bidang Perkebunan :
a. Keterbatasan alokasi lahan.
b. Sistem alih teknologi masih lemah.
c. Kelembagaan petani dan posisi tawar petani rendah.
d. Pengetahuan dan keterampilan petani tentang teknologi produksi maupun
pasca panen masih rendah.
e. Keterbatasan akses terhadap layanan usaha terutama permodalan.
Bidang Peternakan :
a. Kemampuan permodalan rendah dan keterbatasan akses terhadap layanan
permodalan.
b. Pengetahuan, sikap dan keterampilan peternak rendah dalam memahami
pentingnya kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner.
c. Pemilik hewan belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
d. System pemeliharaan ternak ekstensif.
Bidang Kehutanan :
a. Rendahnya partisipasi petani terhadap hutan rakyat. Hutan rakyat hanya
diminati petani usia lanjut (umur 50 tahun lebih).
b. Hutan rakyat umumnya tidak dalam satu hamparan tetapi terpencar.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 37
Kabupaten Cirebon
c. Kurangnya prakarsa petani untuk membentuk kelompok dalam pengelolaan
hutan rakyat sehingga berdampak pada biaya pemeliharaan tinggi dan nilai
tawar rendah.
d. Umumnya petani menjual ke tengkulak atau pedagang pengumpul.
e. Struktur tegakan yang multi strata dan multi spesies.
f. Pengetahuan petani terhadap teknik budidaya dan prosedur perijinan yang
masih rendah.
g. Umumnya petani menjual dalam bentuk tegakan dengan kondisi tanaman
belum matang tebang.
h. Kegiatan pembersihan, pruning, penjarangan, serta pemberantasan hama
dan
i. Penyakit tidak sepenuhnya dilakukan sendiri oleh petani.
j. Petani kurang mampu berperan dalam menentukan harga.
Bidang Kesehatan Hewan :
a. Pengetahuan, sikap dan keterampilan peternak rendah dalam memahami
pentingnya kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner.
b. Pemilik hewan belum menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
c. Munculnya penyakit baru yang belum pernah ada di Kabupaten Cirebon
(penyakit exotic).
d. Sistem pemeliharaan ternak ekstensif.
e. Masyarakat konsumen belum mengutamakan produk pangan asal hewani
yang HAUS (Halal, Aman, Utuh dan Sehat).
2.4.2. Kondisi Eksternal
A. Peluang
Bidang Pertanian :
a. Optimasi pemanfaatan sumberdaya pertanian.
b. Peningkatan kebutuhan bahan pangan untuk kebutuhan konsumsi dan
penyediaan bahan baku industri.
c. Terbangunnya industri hasil pertanian sampai tingkat desa.
d. Penemuan beberapa kultivar baru yang memiliki potensi hasil tinggi.
Bidang Perkebunan :
a. Peningkatan kebutuhan bahan pangan untuk kebutuhan konsumsi dan
penyediaan bahan baku industri.
b. Terbangunnya industri hasil perkebunan sampai tingkat desa.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 38
Kabupaten Cirebon
Bidang Peternakan :
a. Peningkatan kebutuhan bahan pangan yang bersumber dari bahan ternak
sejalan dengan pertumbuhan penduduk, peningkatan daya beli dan
peningkatan kesadaran masyarakat tentang gizi.
b. Tumbuhnya dukungan dari lembaga-lembaga penyandang dana melalui pola
kemitraan usaha.
c. Peraturan perundang-undangan tentang kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner tersedia.
d. Tersedia sistim informasi kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner tersedia.
Bidang Kehutanan :
a. Kebutuhan bahan baku industri terus meningkat.
b. Harga kayu semakin tinggi dan diprediksi terus meningkat.
c. Diversifikasi produksi dengan komoditas lain seperti kehutanan-
perkebunan, kehutanan-tanaman pangan.
Bidang Kesehatan Hewan :
a. Potensi pasar terbuka lebar bagi ternak sehat.
b. Daya beli relatif baik.
c. Preferensi konsumen terhadap produk hewani selalu berkembang.
d. Stabilitas nasional kondusif.
B. Tantangan
Bidang Pertanian :
a. Rantai tataniaga yang panjang dan sistem pemasaran yang belum adil.
b. Lemahnya koordinasi antar lembaga terkait dan birokrasi.
c. Kebijakan makro ekonomi yang belum berpihak kepada petani.
Bidang Perkebunan :
a. Ketersediaan lahan kering (kritis) untuk perluasan areal.
b. Rantai tataniaga yang panjang dan sistem pemasaran yang belum adil.
Bidang Peternakan :
a. Pengembangan ternak di luar daerah sudah menerapkan teknologi dengan
tingkat keberhasilan produksi tinggi.
b. Munculnya penyakit baru yang belum pernah ada di Kabupaten Cirebon
(penyakit exotic).
c. Pengawasan lalu lintas hewan dan bahan asal hewan lemah
d. Masyarakat konsumen belum mengutamakan produk pangan asal hewan
yang HAUS.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 39
Kabupaten Cirebon
e. Perdagangan bebas dan kecenderungan masyarakat memilih produk impor.
Bidang Kehutanan :
a. Lemahnya koordinasi antar lembaga terkait dan birokrasi terutama dalam
pemasaran hasil hutan.
b. Banyak pihak yang memanfaatkan kelemahan system pemasaran hasil
hutan menyebabkan praktek pemasaran hasil hutan rawan pungutan dan
retribusi liar.
c. Belum adanya Perda (Keputusan Bupati) terhadap penetapan lokasi hukum
kota.
d. Kondisi kawasan hijau Kabupaten Cirebon baru mencapai 10% dari aturan
30% dari luas wilayah.
Bidang Kesehatan Hewan :
a. Perubahan iklim global.
b. Krisis ekonomi global.
c. Sistem perdagangan bebas (arus impor hewan dan bahan asal hewan terus
meningkat).
d. Pengawasan lalu lintas hewan dan bahan asal hewan lemah.
e. Sistem pelaporan penyakit hewan menular lemah.
f. Kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit hewan menular lemah
(khususnya zoonosis).
Berdasarkan analisa terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang ada Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan
Kabupaten Cirebon merumuskan strategi yang akan ditempuh dengan
memperhatikan kunci keberhasilan untuk mencapai sasaran dan tujuan
organisasi dalam melaksanakan misi guna mencapai visi organisasi. Penentuan
formulasi strategi diturunkan berdasarkan analisis internal-eksternal, dengan
mengkombinasikan keduanya, yaitu :
2.4.3. Peluang-Kekuatan (PEKU)
Memanfaatkan peluang berdasarkan kekuatan yang dimiliki, dapat berbentuk
strategi penetrasi atau ekspansi.
Bidang Pertanian :
- Meningkatkan koordinasi dalam penyusunan kebijakan dan manajemen
pembangunan pertanian.
- Manfaatkan basis produksi secara berkelanjutan.
- Meningkatkan inovasi dan diseminasi teknologi tepat guna.
- Memberdayakan petani dan pelaku usaha pertanian.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 40
Kabupaten Cirebon
- Mempromosikan dan memproteksi komoditas unggulan.
Bidang Perkebunan :
- Manfaatkan basis produksi secara berkelanjutan.
- Pemanfaatan lahan tidur untuk pemberdayaan masyarakat.
- Meningkatkan akses layanan modal usaha.
- Pembangunan agroindustri berbasis tanaman perkebunan.
Bidang Peternakan :
- Manfaatkan basis produksi secara berkelanjutan.
- Meningkatkan layanan informasi bagi petani.
- Meningkatkan akses layanan modal usaha.
- Meningkatkan inovasi dan diseminasi teknologi tepat guna.
Bidang Kehutanan :
- Manfaatkan basis produksi secara berkelanjutan.
- Menjamin ketersediaan bibit dan sarana produksi lainnya.
- Pemanfaatan lahan sela untuk diversifikasi produksi dengan tanaman
pangan, perkebunan dan tanaman pakan ternak.
2.4.4. Peluang- Kelemahan (PEKA)
Memanfaatkan peluang untuk meminimumkan kelemahan, dapat berbentuk
strategi kolaborasi atau kerja sama yang bersinergi.
Bidang Pertanian :
- Meningkatkan koordinasi dalam penyusunan kebijakan dan manajemen
pembangunan pertanian.
- Memanfaatkan basis produksi secara berkelanjutan.
- Meningkatkan kapasitas kelembagaan.
- Memberdayakan petani dan pelaku usaha pertanian.
- Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pertanian.
- Meningkatkan inovasi dan diseminasi teknologi tepat guna.
- Meningkatkan akses layanan modal usaha.
- Pembangunan agroindustri di pedesaan dalam upaya merasionalisasi jumlah
petani dengan lahan yang ekonomis.
Bidang Perkebunan :
- Manfaatkan basis produksi secara berkelanjutan.
- Meningkatkan kapasitas kelembagaan.
- Memberdayakan petani dan pelaku usaha pertanian.
- Meningkatkan inovasi dan diseminasi teknologi tepat guna.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 41
Kabupaten Cirebon
- Pemanfaatan lahan tidur untuk pemberdayaan masyarakat.
- Meningkatkan akses layanan modal usaha.
- Pembangunan agroindustri berbasis tanaman perkebunan.
Bidang Peternakan :
- Manfaatkan basis produksi secara berkelanjutan.
- Meningkatkan inovasi dan diseminasi teknologi tepat guna.
- Mendorong peran lembaga keuangan (bank dan non-bank) untuk masuk
sektor peternakan dengan skema yang menguntungkan petani.
- Mendorong penguatan modal kolektif petani.
- Mendorong usaha agribisnis peternakan yang ramah lingkungan.
Bidang Kehutanan :
- Manfaatkan basis produksi secara berkelanjutan.
- Meningkatkan layanan informasi bagi petani.
- Meningkatkan akses layanan modal usaha.
- Meningkatkan inovasi dan diseminasi teknologi tepat guna.
- Mendorong gerakan pertanian dan teknologi pertanian yang ramah
lingkungan.
- Pemanfaatan lahan sela untuk diversifikasi produksi dengan tanaman
pangan, perkebunan dan tanaman pakan ternak.
2.4.5. Ancaman-Kekuatan (AKU)
Menghadapi ancaman dengan kekuatan, dapat berbentuk strategi diversifikasi.
Bidang Pertanian :
- Meningkatkan koordinasi dalam penyusunan kebijakan dan manajemen
pembangunan pertanian.
- Memanfaatkan basis produksi secara berkelanjutan.
- Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan memberdayakan petani dan
pelaku usaha pertanian.
Bidang Perkebunan :
- Manfaatkan basis produksi secara berkelanjutan.
- Meningkatkan inovasi dan diseminasi teknologi tepat guna.
- Pemanfaatan lahan tidur untuk pemberdayaan masyarakat.
- Pembangunan agroindustri berbasis tanaman perkebunan.
- Menciptakan pasar alternatif, dengan rantai tata niaga pendek (direct
marketing.)
- Mendorong terwujudnya organisasi tani yang kuat dan mengakar.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 42
Kabupaten Cirebon
- Meningkatkan layanan informasi bagi petani.
Bidang Peternakan :
- Manfaatkan basis produksi secara berkelanjutan.
- Meningkatkan inovasi dan diseminasi teknologi tepat guna.
- Meningkatkan layanan informasi bagi petani.
- Mempromosikan dan memproteksi komoditas unggulan.
Bidang Kehutanan :
- Meningkatkan koordinasi dalam penyusunan kebijakan dan manajemen
pembangunan kehutanan.
- Manfaatkan basis produksi secara berkelanjutan.
- Menjamin ketersediaan bibit dan sarana produksi lainnya.
- Sosialisasi peraturan dan perundangan kehutanan dan pengawasan
pelaksanaannya.
2.4.6. Ancaman-Kelemahan (AKA)
Menghadapi ancaman (tantangan) dengan kelemahan, dapat berbentuk
kontraksi (penutupan), konsolidasi.
Bidang Pertanian :
- Meningkatkan koordinasi dalam penyusunan kebijakan dan manajemen
pembangunan pertanian.
- Manfaatkan basis produksi secara berkelanjutan.
- Meningkatkan kapasitas kelembagaan.
- Memberdayakan petani dan pelaku usaha pertanian.
- Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pertanian.
- Meningkatkan inovasi dan diseminasi teknologi tepat guna.
- Mempromosikan dan memproteksi komoditas unggulan.
- Pemanfaatan lahan tidur untuk pemberdayaan masyarakat.
- Meningkatkan akses layanan modal usaha.
- Pembangunan agroindustri di pedesaan dalam upaya merasionalisasi jumlah
petani dengan lahan yang ekonomis.
Bidang Perkebunan :
- Manfaatkan basis produksi secara berkelanjutan.
- Meningkatkan inovasi dan diseminasi teknologi tepat guna.
- Pemanfaatan lahan tidur untuk pemberdayaan masyarakat.
- Pembangunan agroindustri berbasis tanaman perkebunan.
RENSTRA Pertanian, Perkebunan, Peternakan & Kehutanan II - 43
Kabupaten Cirebon
- Menciptakan pasar alternatif, dengan rantai tata niaga pendek (direct
marketing).
- Mendorong terwujudnya organisasi tani yang kuat dan mengakar.
- Meningkatkan layanan informasi bagi petani.
- Meningkatkan akses layanan modal usaha.
- Meningkatkan inovasi dan diseminasi teknologi tepat guna.
Bidang Peternakan :
- Manfaatkan basis produksi secara berkelanjutan.
- Meningkatkan inovasi dan diseminasi teknologi tepat guna.
- Meningkatkan layanan informasi bagi petani.
- Mempromosikan dan memproteksi komoditas unggulan.
- Mendorong peran lembaga keuangan (bank dan non-bank) untuk masuk
sektor peternakan dengan skema yang menguntungkan petani.
- Mendorong penguatan modal kolektif petani.
- Mendorong usaha agribisnis peternakan yang ramah lingkungan.
Bidang Kehutanan :
- Meningkatkan koordinasi dalam penyusunan kebijakan dan manajemen
pembangunan kehutanan.
- Manfaatkan basis produksi secara berkelanjutan.
- Menjamin ketersediaan bibit dan sarana produksi lainnya.
- Sosialisasi peraturan dan perundangan kehutanan dan pengawasan
pelaksanaannya.
- Meningkatkan layanan informasi bagi petani.
- Meningkatkan akses layanan modal usaha.
- Meningkatkan inovasi dan diseminasi teknologi tepat guna.