bab ii kajian pustaka dan hipotesis penelitian 2.1 kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang...

24
16 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Konsep Produk Domestik Bruto (PDB) Dalam perekonomian suatu negara terdapat suatu indikator yang digunakan untuk menilai apakah perekonomian berlangsung dengan baik atau buruk. Indikator dalam menilai perekonomian tersebut harus dapat digunakan untuk mengetahui total pendapatan yang diperoleh semua orang dalam perekonomian. Indikator yang pas dan sesuai dalam melakukan pengukuran tersebut adalah Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, PDB juga mengukur dua hal pada saat bersamaan: total pendapatan semua orang dalam perekonomian dan total pembelanjaan negara untuk membeli barang dan jasa hasil dari perekonomian. Alasan PDB dapat melakukan pengukuran total pendapatan dan pengeluaran dikarenakan untuk suatu perekonomian secara keseluruhan, pendapatan pasti sama dengan pengeluaran. Pengertian dari PDB adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam sebuah negara pada suatu periode. Namun, dalam PDB terdapat beberapa hal yang tidak disertakan seperti nilai dari semua kegiatan yang terjadi di luar pasar, kualitas lingkungan dan distribusi pendapatan. Oleh sebab itu, PDB per kapita yang merupakan besarnya PDB apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk di suatu negara merupakan alat yang lebih baik yang dapat memberitahukan kita apa yang terjadi pada rata-rata penduduk, standar hidup dari warga

Upload: doanhuong

Post on 21-Aug-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Konsep Produk Domestik Bruto (PDB)

Dalam perekonomian suatu negara terdapat suatu indikator yang

digunakan untuk menilai apakah perekonomian berlangsung dengan baik atau

buruk. Indikator dalam menilai perekonomian tersebut harus dapat digunakan

untuk mengetahui total pendapatan yang diperoleh semua orang dalam

perekonomian. Indikator yang pas dan sesuai dalam melakukan pengukuran

tersebut adalah Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, PDB juga mengukur

dua hal pada saat bersamaan: total pendapatan semua orang dalam perekonomian

dan total pembelanjaan negara untuk membeli barang dan jasa hasil dari

perekonomian. Alasan PDB dapat melakukan pengukuran total pendapatan dan

pengeluaran dikarenakan untuk suatu perekonomian secara keseluruhan,

pendapatan pasti sama dengan pengeluaran. Pengertian dari PDB adalah nilai

pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam sebuah negara pada

suatu periode. Namun, dalam PDB terdapat beberapa hal yang tidak disertakan

seperti nilai dari semua kegiatan yang terjadi di luar pasar, kualitas lingkungan

dan distribusi pendapatan. Oleh sebab itu, PDB per kapita yang merupakan

besarnya PDB apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk di suatu negara

merupakan alat yang lebih baik yang dapat memberitahukan kita apa yang terjadi

pada rata-rata penduduk, standar hidup dari warga

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

17

negaranya(Mankiw,2006:5,6,22,23).

PDB (yang ditunjukkan sebagai Y) dibagi atas empat komponen :

konsumsi (c), investasi (I), belanja negara (G), dan ekspor neto,yang dapat

dirumuskan sebagai berikut:

(NX): Y = C + I + G + NX. Persamaan ini merupakan persamaan identitas,

sebuah persamaan yang pasti benar dilihat dari bagaimana variabel - variabel

persamaan tersebut dijabarkan. Komponen tersebut ialah :

1. Konsumsi (consumption) adalah pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah

tangga.

2. Investasi (investment) adalah pembelian barang yang nantinya akan

digunakan untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa

3. Belanja pemerintah (government purchases) mencakup pembelanjaan

barang dan jasa oleh pemerintah daerah, negara bagian, dan pusat

(federal).

4. Ekspor neto (net exports) sama dengan pembelian produk dalam negeri

oleh orang asing (ekspor) dikurangi pembelian produk luar negeri oleh

warga negara (impor) (Mankiw,2006:11-13).

Untuk mendapatkan ukuran dari jumlah produksi yang tidak dipengaruhi

oleh perubahan harga, menggunakan PDB riil yang menilai produksi barang dan

jasa pada harga tetap. PDB riil menggunakan harga tahun pokok yang tetap untuk

menentukan nilai produksi barang dan jasa dalam perekonomian. Karena PDB riil

tidak dipengaruhi perubahan harga, perubahan PDB riil hanya mencerminkan

perubahan jumlah barang dan jasa yang diproduksi. Jadi, PDB riil merupakan

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

18

ukuran produksi barang dan jasa dalam perekonomian(Mankiw,2006:15-16).

Selain PDB riil, alat ukur yang lain yaitu PDB nominal. PDB nominal

mengukur produksi barang dan jasa yang dinilai dengan harga – harga di masa

sekarang. PDB nominal dalam perhitungannya dipengaruhi kenaikan jumlah

barang atau jasa yang diproduksi dan juga kenaikan harga barang atau jasa

tersebut.

2.1.2 Konsep Suku Bunga

Pada prinsipnya, tingkat suku bunga adalah harga atas penggunaan uang

yang biasanya dinyatakan dalam persen (%) untuk jangka waktu tertentu. Suku

bunga dibedakan menjadi dua, suku bunga nominal dan suku bunga riil. Suku bunga

nominal adalah rate yang dapat diamati di pasar. Sedangkan suku bunga riil adalah

konsep yang mengukur tingkat bunga yang sesungguhnya setelah suku bunga

nominal dikurangi dengan laju inflasi yang diharapkan. Tingkat suku bunga juga

digunakan pemerintah untuk mengendalikan tingkat harga, ketika tingkat harga

tinggi dimana jumlah uang yang beredar di masyarakat banyak sehingga konsumsi

masyarakat tinggi akan diantisipasi oleh pemerintah dengan menetapkan tingkat

suku bunga yang tinggi. Dengan tingkat suku bunga tinggi yang diharapkan

kemudian adalah berkurangnya jumlah uang beredar sehingga permintaan agregat

pun akan berkurang dan kenaikan harga bisa diatasi.

Terdapat banyak teori tentang suku bunga, akan tetapi pada tulisan ini oleh

penulis hanya akan dikemukakan teori-teori yang dianggap penting untuk diketahui,

yaitu :

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

19

2.1.2.1 Teori Klasik

Menurut Teori Klasik, teori tingkat suku bunga merupakan teori

permintaan penawaran terhadap tabungan. Teori ini membahas tingkat suku

bunga sebagai suatu faktor pengimbang antara permintaan dan penawaran

daripada investable fund yang bersumber dari tabungan. Fungsinya yang menonjol

dari uang dalam teori ekonomi klasik, adalah sebagai alat pengukur nilai dalam

melakukan transaksi, sebagai alat pertukaran untuk memperlancar transaksi

barang dan jasa, maupun sebagai alat penyelesaian hubungan hutang-piutang yang

menyangkut masa depan.

Teori ekonomi klasik mengasumsikan, bahwa perekonomian senantiasa

berada dalam keadaan full employment. Dalam keadaan full employment itu

seluruh kapasitas produksi sudah dipergunakan penuh dalam proses produksi.

Oleh karena itu, kecuali meningkatkan efisiensi dan mendorong terjadinya

spesialisasi pekerjaan, uang tidak dapat mempengaruhi sektor produksi. Dengan

perkataan lain sektor moneter, dalam teori ekonomi klasik terpisah sama sekali

dari sektor riil dan tidak ada pengaruh timbal balik antara kedua sektor tersebut.

2.1.2.2 Teori Keynesian, Preferensi Liquiditas

Teori penentuan tingkat suku bunga Keynes dikenal dengan teori liquidity

prefence. Keynes mengatakan bahwa tingkat bunga semata-mata merupakan

fenomena moneter yang mana pembentukannya terjadi di pasar uang. Artinya

tingkat suku bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan akan uang.

Dalam Konsep Keynes, alternatif penyimpangan kekayaan terdiri dari

surat berharga dan uang tunai. Asumsi Teori Keynes adalah dasar pemilikan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

20

bentuk penyimpangan kekayaan adalah perilaku masyarakat yang selalu

menghindari risiko dan ingin memaksimumkan keuntungan.

Menurut Keynes, besarrnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga

bukan tergantung dari tinggi rendahnya tingkat bunga. Ia terutama tergantung

dari besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga itu. Makin besar jumlah

pendapatan yang diterima oleh suatu rumah tangga, semakin besar pula jumlah

tabungan yang akan diperolehnya. Apabila jumlah pendapatan rumah tangga itu

tidak mengalami kenaikan atau penurunan, perubahan yang cukup besar dalam

tingkat bunga tidak akan menimbulkan pengaruh yang berarti keatas jumlah

tabungan yang akan dilakukan oleh rumah tangga dan bukannya tingkat bunga.

Teori permintaan uang Keynes menekankan kepada berapa besar proporsi

kekayaan yang dipegang dalam bentuk uang. Berbeda dengan teori klasik, teori

Keynes mengasumsikan bahwa perekonomian belum mencapai tingkat full

employment. Oleh karena itu, produksi masih dapat ditingkatkan tanpa mengubah

tingkat upah maupun tingkat harga-harga. Dengan menurunkan tingkat suku

bunga, investasi dapat dirangsang untuk meningkatkan produksi nasional.

Dengan demikian, setidaknya untuk jangka pendek, kebijaksanaan moneter dalam

teori Keynes, berperan untuk meningkatkan produksi nasional. Setelah

perekonomian berada dalam keadaan full employment, barulah kebijaksanaan

moneter tidak dapat lagi berperan untuk meningkatkan produksi nasional. Dengan

demikian jelaslah bahwa teori Keynes adalah teori ekonomi jangka pendek

sebelum mencapai full employment.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

21

2.1.3 Konsep Ekspor

Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan

barang-barang dari dalam negeri keluar negeri dengan memenuhi ketentuan yang

berlaku. Ekspor merupakan total barang dan jasa yang dijual oleh sebuah negara

ke negara lain, termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada

suatu tahun tertentu (Priadi, 2000). Fungsi penting komponen ekspor dari

perdagangan luar negeri adalah negara memperoleh keuntungan dan pendapatan

nasional naik, yang pada gilirannya menaikkan jumlah output dan laju

pertumbuhan ekonomi. Dengan tingkat output yang lebih tinggi lingkaran setan

kemiskinan dapat dipatahkan dan pembangunan ekonomi dapat ditingkatkan

(Jhingan, 2000).

Ekspor adalah berbagai macam barang dan jasa yang diproduksi di dalam

negeri lalu dijual di luar negeri (Mankiw, 2009). Ditinjau dari sudut pengeluaran,

ekspor merupakan salah satu faktor terpenting dari Gross Nasional Product

(GNP), sehingga dengan berubahnya nilai ekspor maka pendapatan masyarakat

secara langsung juga akan mengalami perubahan. Di lain pihak, tingginya ekspor

suatu negara akan menyebabkan perekonomian tersebut akan sangat sensitif

terhadap keguncangan-keguncangan atau fluktuasi yang terjadi di pasaran

internasional maupun di perekonomian dunia (Irham dan Yogi, 2003).

Suatu negara dapat mengekspor barang produksinya ke negara lain apabila

barang tersebut diperlukan negara lain dan mereka tidak dapat memproduksi

barang tersebut atau produksinya tidak dapat memenuhi keperluan dalam negeri.

Faktor yang lebih penting lagi adalah kemampuan dari negara tersebut untuk

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

22

mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri.

Maksudnya, mutu dan harga barang yang diekspor tersebut haruslah paling sedikit

sama baiknya dengan yang diperjualbelikan dalam pasaran luar negeri. Cita rasa

masyarakat di luar negeri terhadap barang yang dapat diekspor ke luar negara

sangat penting peranannya dalam menentukan ekspor sesuatu negara. Secara

umum boleh dikatakan bahwa semakin banyak jenis barang yang mempunyai

keistimewaan yang sedemikian yang dihasilkan oleh suatu negara, semakin

banyak ekspor yang dapat dilakukan (Sukirno, 2006).

Menurut Mankiw (2009), berbagai faktor yang dapat mempengaruhi

ekspor, impor, dan ekspor neto suatu negara, meliputi:

1. Selera konsumen terhadap barang-barang produksi dalam negeri dan luar

negeri.

2. Harga barang-barang di dalam dan di luar negeri.

3. Kurs yang menentukan jumlah mata uang domestik yang dibutuhkan untuk

membeli mata uang asing.

4. Pendapatan konsumen di dalam negeri dan luar negri.

5. Ongkos angkutan barang antarnegara.

6. Kebijakan pemerintah mengenai perdagangan internasional.

2.1.4 Konsep Investasi Asing Langsung

Penanaman modal atau lebih sering disebut investasi menurut Todaro

(2000) bahwa sumber daya yang akan digunakan untuk meningkatkan pendapatan

dan konsumsi di masa yang akan datang disebut sebagai investasi. Suparmoko dan

Maria R (2000) menyatakan investasi adalah pengeluaran yang ditujukan untuk

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

23

menambah atau mempertahankan persediaan capital (capital stock). Persediaan

capital ini terdiri dari pabrik- pabrik, mesin-mesin kantor dan barang tahan

lama lainnya yang dipakai dalam proses produksi, termasuk dalam persediaan

capital adalah rumah-rumah dan persediaan barang-barang yang belum dijual atau

dipakai pada tahun yang bersangkutan.

Investasi Asing Langsung adalah sebagai investasi jangka panjang yang

dilakukan secara langsung oleh investor atau perusahaan asing di dalam suatu

bidang usaha warga negara tuan rumah. Investasi asing langsung merupakan

investasi yang stabil dalam jangka panjang, sehingga membantu dalam pemulihan

sektor ekonomi yang membutuhkan banyak dana dan penyerapan tenaga kerja

yang cukup luas. Investasi asing langsung menunjukkan kepercayaan investor

asing dalam melakukan kegiatan di sektor-sektor perekonomian Indonesia

sehingga mendorong capital inflow (arus modal masuk) Yati dkk, (2007:15).

Dalam praktiknya, dalam usaha untuk mencatat nilai penanaman modal yang

dilakukan dalam suatu tahun tertentu, yang digolongkan sebagai investasi (atau

pembentukan modal atau penanaman modal) meliputi pengeluaran - pengeluaran

sebagai berikut :

1. Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan

produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan

perusahaan.

2. Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor,

bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya.

3. Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

24

dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun

penghitungan pendapatan nasional.

Jumlah dari ketiga jenis komponen investasi tersebut dinamakan investasi

bruto, yaitu yang meliputi investasi untuk menambah kemampuan

memproduksi dalam perekonomian dan mengganti barang modal yang telah

didepresiasikan. Apabila investasi bruto dikurangi oleh nilai depresiasi maka

akan didapat investasi neto. Beberapa teori investasi yang dikemukakan oleh

para ahli, diantaranya:

2.1.4.1 Teori Konsep Marginal Efficiency of Capital

Dalam teori makro Keynes keputusan apakah suatu Investasi akan

dilaksanakan atau tidak, tergantung pada perbandingan antara besarnya

keuntungan yang diharapkan di satu pihak dan biaya penggunaan dana atau

tingkat bunga di pihak lain. Apabila tingkat bunga yang berlaku di pasar uang

sebesar 2% setiap bulan (atau 24% setahun), sedangkan keuntungan yang di

harapkan sebesar 50% maka investasi tersebut masih menguntungkan karena

keuntungan (kotor) yang diharapkan 50% jadi melebihi ongkos pendanaan dapat

dikatakana 50%-24% = 26% pertahun untuk 10 tahun. Maka jika pengusaha

tersebut “rasional”, investasi tersebut akan dilaksanakan secara ringkas;

1. Jika keuntungan yang diharapkan (MEC) lebih besar daripada tingkat bunga,

maka investasi dilaksanakan.

2. Jika MEC lebih kecil daripada tingkat bunga maka investasi tidak dilaksanakan.

3. Jika MEC = Tingkat bunga, maka investasi bisa dilaksanakan dan bisa juga

tidak.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

25

Dari uraian di atas, di ketahui bahwa berapa tingkat pengeluaran investasi

yang diharapkan oleh para investasi ditentuakan oleh dua hal yaitu tingkat suku

bunga yang berlaku dan marginal efficiency of capital. Perilaku makro para

investor ini biasanya diringkas dalam suatu bentuk fungsi marginal efficiency of

capital atau fungsi investasi. Tiga hal yang perlu digarisbawahi mengenai fungsi

investasi; pertama fungsi tersebut mempunyai slope yang negative, artinya

semakin rendah tingkat bunga semakin besar pula tingkat pengeluaran investasi

yang diinginkan. Kedua, dalam kenyataan fungsi tersebut sulit untuk diperoleh

sebab posisinya sangat stabil (mudah berubah dalam jangka waktu yang sangat

singkat). Kelebihan fungsi investasi ini akan segera dapat dipahami karena

posisinya sangat tergantung pada nilai MEC dari proyek-proyek yang ada dan

bahwa MEC adalah keuntungan yang diharapkan oleh investor. Ketiga, yang perlu

ditekankan adalah hubungan teori Keynes dengan kenyataan, khususnya masalah

tersedianya dana investasi.

2.1.4.2 Teori Klasik: Pengaruh tingkat bunga terhadap investasi

Tabungan menurut teori klasik adalah fungsi dari tingkat bunga. Makin

tinggi tingkat bunga makin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung.

Artinya pada tingkat bunga yang lebih tinggi masyarakat akan lebih terdorong

untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk investasi guna

menambah tabungan. Investasi juga tergantung atau merupakan fungsi dari tingkat

bunga. Makin tinggi tingkat bunga, keinginan untuk melakukan investasi juga

semakin kecil. Alasan seseorang pengusaha akan menambah pengeluaran

investasi, apabila keuntungan yang diharapkan dari investasi lebih besar dari

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

26

tingkat bunga yang harus dibayar untuk dana investasi yang merupakan ongkos

untuk penggunaan dana (cost of Capital). Makin rendah tingkat bunga pengusaha

akan lebih terdorong untuk melakukan investasi, sebab biaya penggunaan dana

yang juga makin kecil.

2.1.4.3. Teori Keynes

John Maynard Keynes menyatakan “The social object of skilled

investment should be to defeat the dark forces of time and ignorance which

envelope our future”. Pengeluaran untuk konsumsi barang bertujuan untuk

menyediakan kebutuhan rumah tangga saat ini, sedangkan pengeluaran untuk

barang-barang investasi bertujuan meningkatkan standard hidup untuk tahun-

tahun mendatang. Investasi adalah komponen PDB yang mengkaitkan masa kini

dan masa depan. Belanja investasi memainkan peranan penting tidak hanya pada

pertumbuhan jangka panjang namun juga pada siklus bisnis jangka pendek.

Investasi merupakan unsur PDB yang paling sering berubah, sehingga hal tersebut

telah menarik minat para ekonom untuk mempelajari perilaku investasi untuk

memahami fluktuasi dalam output barang dan jasa perekonomian dengan lebih

baik. Model-model PDB seperti IS-LM, didasarkan pada fungsi investasi

sederhana yang mengkaitkan investasi dengan tingkat bunga riil: I = I(r ). Fungsi

itu menyatakan bahwa kenaikan tingkat bunga riil menurunkan investasi.

2.1.4.5. Teori Harrod-Domar

Teori investasi Harrod-Domar merupakan teori makro investasi dalam jangka

panjang. Menurut Harrod-Domar pengeluaran investasi mempunyai proses

multipiler terhadap penawaran agregat melaui pengaruhnya terhadap kapasitas

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

27

produksi. Setiap ada peningkatan stok kapital masyarakat (k) meningkatkan pola

kemampuan masyarakat untuk menghasilkan output potensial (y). Hubungan

antara stok kapital (k) dengan output potensial (y) merupakan hubungan ekonomis

secara langsung, di sebut capital output ratio (COR). Misalnya jika 3 rupiah total

diperlukan untuk menghasilkan output total 1 rupiah maka setiap tambahan bersih

pada stok modal (investasi baru) akan mengakibatkan kenaikan output total sesuai

dengan rasio modal output tersebut. Harrod-Domar menitikberatkan bahwa

akumulasi kapital mempunyai peranan ganda yaitu menimbulkan pendapatan dan

memperbesar persediaan kapital. Secara sederhana teori Harrod-Domar, misalnya

pada suatu keseimbangan pada tingkat full employment income, maka untuk

memilihara keseimbangan dari tahun ke tahun dibutuhkan jumlah pengeluaran,

karna investasi tersebut harus cukup untuk menyerap kenaikan output yang

ditimbulkan.

2.1.5 Hubungan Variabel-Variabel Dalam Penelitian

2.1.5.1 Hubungan Nilai Total Ekspor dengan PDB di Indonesia

Pertumbuhan PDB yang tinggi dan berkelanjutan merupakan syarat yang

diperlukan bagi proses pembangunan ekonomi. PDB dapat digunakan untuk

menggambarkan suatu perekonomian yang mengalami perkembangan ekonomi

dan mencapai tingkat kemakmuran lebih tinggi serta dampak suatu kebijakan

pembangunan yang dilaksanakan, khususnya dalam bidang ekonomi. PDB

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu modal (capital), tenaga kerja (labor), tanah

(land), dan teknologi. Selain beberapa faktor diatas, terdapat faktor lain yang

langsung berpengaruh terhadap PDB adalah ekspor, dimana ekspor merupakan

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

28

arus keluar sejumlah barang dan jasa dari suatu negara ke pasar internasional.

Ekspor akan secara langsung memberi kenaikan penerimaan dalam pendapatan

suatu negara. Terjadinya kenaikan penerimaan pendapatan suatu negara akan

mengakibatkan terjadinya kenaikan tingkat PDB. Dengan kata lain ekspor akan

menyebabkan pertumbuhan PDB (Simpar,2010). Dalam teori ekonomi makro

(macroeconomic theory), hubungan antara ekspor dengan PDB merupakan suatu

persamaan identitas karena ekspor merupakan bagian dari tingkat PDB.

Sedangkan dalam teori ekonomi pembangunan, keterkaitan kedua variabel

tersebut tidak tertuju pada masalah persamaan identitas itu sendiri, melainkan

lebih tertuju pada masalah, apakah ekspor bagi suatu negara mampu mengerakkan

perekonomian secara keseluruhan dan pada akhirnya membuahkan kesejahteraan

bagi masyarakat (Oiconita, 2006).

Nilai ekspor dan PDB Indonesia selama periode waktu 1993-2012

mengalami kenaikan secara riil. Proporsi komponen-komponen dalam

perhitungan PDB sebagian besar bersumber dari komponen ekspor yang

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yaitu 47,01 persen (2006), 48,01

persen (2007), dan 49,56 persen (2008), hingga mencapai angka 71,33 persen

(2012). Laju pertumbuhan ekspor dan PDB di Indonesia selama periode waktu

1993-2012 mengalami pertumbuhan yang positif meskipun bersifat fluktuatif.

Dimana pada tahun 2007, laju pertumbuhan ekspor mengalami penurunan dan laju

pertumbuhan PDB mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2006. Sedangkan

pada tahun 2008, laju pertumbuhan ekspor mengalami peningkatan dan laju

pertumbuhan PDB mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2007. Hal

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

29

ini berarti dalam laju pertumbuhan terjadi hubungan yang berbanding terbalik

antara ekspor dan PDB di Indonesia selama periode waktu 1993-2012. Sedangkan

dilihat dari sumber pertumbuhan, komponen yang memberikan sumbangan atau

kontribusi besar dalam perhitungan PDB di Indonesia dari tahun ke tahun adalah

ekspor, diikuti oleh impor, dan konsumsi rumah tangga. Hal ini berarti ekspor

sebagai penyumbang terbesar dalam perhitungan PDB tahun 2012 di Indonesia.

2.1.5.2 Hubungan PDB dengan Investasi Asing Langsung di Indonesia.

Konsep produk domestik bruto adalah salah satu konsep

perhitungan akan pendapatan nasional yang paling penting dibandingkan dengan

konsep perhitungan pendapatan nasional lainnya. Produk domestik bruto dapat

diartikan sebagai nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan di dalam

negara dalam satu tahun tertentu (Sadono Sukirno,2004). Ada 3 pendekatan

dalam menghitung produk domestik bruto suatu negara, yaitu dengan pendekatan

pendapatan, pendekatan pengeluaran dan pendekatan produksi.

Produk domestik bruto dapat menggambarkan pendapatan nasional suatu

negara. Sadono Sukirno (2004) dalam bukunya menyatakan bahwa dengan

tingkat pendapatan nasional yang tinggi akan mempengaruhi pendapatan

masyarakat, dan selanjutnya pendapatan masyarakat yang tinggi tersebut akan

memperbesar permintaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa. Maka

keuntungan perusahaan akan bertambah tinggi dan ini akan mendorong

dilakukannya lebih banyak investasi. Hal ini dapat dibuktikan melalui penelitian

Yosi Eka Putri,SE (2006) mengenai Pengaruh Pertumbuhan ekonomi dan

Variabel Fiskal Terhadap investasi asing langsung di Indonesia. Melalui

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

30

penelitian ini ditunjukkan bahwa 96,16% dari investasi asing di Indonesia

dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi. Gambar 2.1 berikut akan menjelaskan

hubungan antara Pertumbuhan ekonomi melalui pendapatan nasional terhadapa

investasi asing langsung.

Gambar 2.1

Hubungan Pendapatan Nasional dengan Investasi

Sumber: Sadono Sukirno, 2004

Dalam Gambar 2.1 dapat dilihat bahwa pada pendapatan nasional sebesar

Y0, besarnya investasi pada I0. Adanya kenaikan pada besarnya pendapatan

nasional pada Y1 maka investasi akan naik menjadi I1. Kenaikan dalam

pendapatan nasional yang dapat diwakilkan dengan produk domestik bruto riil

akan menaikan jumlah investasi.

Besarnya produk domestik bruto suatu negara tiap tahun

merupakan salah satu indikator pengukuran ekonomi mengenai besarnya pasar

yang dalam jangka panjang akan lebih besar menarik investasi asing langsung

(Kesit Bambang, 2003).

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

31

2.1.5.3 Hubungan Suku Bunga dengan Investasi Asing langsung di

Indonesia.

Menurut Nopirin (1996) suku bunga adalah biaya yang harus dibayar oleh

peminjam atas pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan pada pemberi

pinjaman atas investasi. Suku bunga dibedakan menjadi dua, suku bunga

nominal dan suku bunga riil. Suku bunga nominal adalah rate yang dapat

diamati di pasar. Sedangkan suku bunga riil adalah konsep yang mengukur

tingkat bunga yang sesungguhnya setelah suku bunga nominal dikurangi dengan

laju inflasi yang diharapkan. Dalam penelitian analisis kebijakan moneter

kaitannya dengan investasi asing langsung, pendekatan Taylor Rule yang

dilakukan oleh Sri Muwarni (2007), menyimpulkan bahwa variabel-variabel

yang terdapat dalam indikator kebijakan moneter seperti inflasi, tingkat suku

bunga, dan nilai tukar berperan dalam menjelaskan fluktuasi investasi asing

langsung di Indonesia. Selain itu, dalam jangka panjang kontribusi moneter

terhadap investasi asing langsung semakin kuat, karena kebijakan moneter

memiliki lag yang lama dalam memberikan dampak terhadap

peningkatan investasi asing langsung.

Untuk mengetahui hubungan antara tingkat suku bunga dan investasi

dapat menggunakan konsep efisiensi investasi marjinal atau dengan kurva

MEI dimana menjelaskan bahwa investasi akan dilakukan oleh investor jika

tingkat pengembalian modal lebih besar atau sama dengan tingkat suku bunga.

Mankiw (2003) menyebutkan bahwa fungsi investasi mengaitkan jumlah investasi

atau pada tingkat bunga riil r. Investasi bergantung pada tingkat bunga riil karena

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

32

tingkat bunga adalah biaya pinjaman. Fungsi investasi miring ke bawah:

ketika tingkat bunga naik, semakain sedikit proyek investasi yang

menguntungkan, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.2 di bawah ini.

Gambar 2.2

Kurva Marginal Eficiency of Investment

Sumber: Sadono Sukirno

Berdasarkan Gambar 2.2 dimana terdapat kurva MEI (marginal eficiency

of investment) menerangkan bahwa pada tingkat bunga sebesar r0 dengan tingkat

pengembalian modal sebesar r0 atau lebih, maka besarnya investasi sebesar I0.

Sedangkan jika tingkat suku bunga mengalami kenaikan sebesar r1 dengan

tingkat pengembalian modal sebesar r1 atau lebih, maka besarnya investasi yang

ada mengalami penurunan sebesar I1 (Sadono Sukirno, 2000).

2.1.5.4 Hubungan Nilai Total Ekspor dengan Investasi Asing Langsung di

Indonesia.

Penawaran ekspor dipengaruhi oleh investasi asing. Peningkatan investasi

asing secara langsung akan meningkatkan industrialisasi. Sebagai akibatnya,

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

33

jumlah barang yang diproduksi akan meningkat. Hubungan yang positif ini

memang masih menjadi perdebatan oleh sebagian pengamat. Hal ini disebabkan

oleh peluang terjadinya investasi asing langsung sangat tergantung dan

dipengaruhi oleh kebijakan negara penerima atau host country (Sarwedi,2002).

Sarwedi (2002) dalam penelitiannya yang berjudul “Investasi Asing Langsung di

Indonesia dan Faktor yang Mempengaruhinya” bertujuan untuk menganalisis

faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya investasi asing langsung yang masuk

ke Indonesia. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa faktor GDP,

pertumbuhan ekonomi, dan ekspor menunjukan pengaruh positif dan signifikan

untuk menjelaskan faktor yang mempengaruhi investasi asing langsung di

Indonesia, sedangkan terhadap impor Indonesia selama periode penelitian

menunjukan hasil yang negatif dan signifikan.

Hubungan akan ekspor dengan terjadinya investasi dinyatakan juga oleh

Mankiw (2003) dalam bukunya menjelaskan dengan identitas perhitungan

pendapatan nasional dalam bentuk tabungan dan investasi, yaitu :

Y = C + I + G + NX.......................................................................(1)

Dimana dapat diubah menjadi,

Y – C – G = I + NX.......................................................................(2)

Dalam pendekatan ini Y – C – G = S, maka persamaan sebelumnya dapat diubah

menjadi,

S = I + NX ...................................................................................(3)

NX merupakan ekspor neto yang terdapat dalam neraca pembayaran,

sedangkan I merupakan investasi. Maka dapat diketahui besar kecilnya nilai total

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

34

ekspor akan mempengaruhi investasi di suatu negara

Mankiw (2003) dalam bukunya juga menyatakan bahwa jika suatu negara

yang menganut perekonomian terbuka memiliki arus modal neto positif yaitu

dimana jumlah tabungan domestik lebih besar dari jumlah investasi domestik

maka kelebihan dana dalam perekonomian akan keluar dari perekonomian,

dengan kata lain maka arus modal akan keluar dari dalam negeri. Tetapi jika suatu

negara dengan perekonomian terbuka memiliki arus modal neto negatif, maka

perekonomian mengalami arus modal masuk, atau dalam kata lain investasi

melebihi tabungan, dan perekonomian membiayai investasi ekstra ini dengan

meminjam dari luar negeri atau mengharapkan adanya investasi asing langsung

masuk.

Kenaikan atau penurunan rasio ekspor dan impor terhadap PDB akan

menunjukkan tingkat keterbukaan suatu negara. Dengan diketahui tingkat

keterbukaan ekonominya, maka jika suatu negara semakin terbuka terhadap

aktivitas ekonomi dari negara lain artinya semakin relatif terbuka/tinggi juga

negara lain untuk menginvestasikan modalnya di negara kita ini dan sebaliknya.

Sehingga keterkaitan keterbukan ekonomi dengan Investasi asing langsung adalah

semakin tinggi tingkat keterbukaan ekonomi (rasio ekspor dan impor terhadap

PDB) suatu negara semakin tinggi pula tingkat investasi asing langsung.

Oleh karena itu, perlu ditingkatkan nilai ekspor Indonesia ke pasar

internasional, karena dengan begitu value added-nya semakin meningkat dari

produk-produk nasional ini selain bahwa devisa yang dihasilkan dari sektor

ekspor ini sangat dibutuhkan untuk menambah pasokan devisa dari sisi supply

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

35

yang dapat digunakan untuk menahan gejolak nilai tukar rupiah.

Sektor impor pun masih diperlukan bagi Indonesia selain untuk memenuhi

kebutuhan bahan dasar produksi dalam negeri juga transfer teknologi dan

manajemen yang efektif.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 berikut menyajikan ringkasan penelitian yang dapat dijadikan

referensi dan berhubungan dengan penelitian ini.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No.

Judul Penelitian Peneliti dan

Tahun

Penelitian

Variabel dan Alat

Analisis

Kesimpulan

1. Kajian Mengenai

Pengaruh

Penanaman Modal

Asing Langsung

Terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi dan

Tabungan

Domestik di

Indonesia Tahun

1969-1997

Basuki dan

Soelistyo

(2000)

Variabel Dependen:

- Foreign Direct

Invesment

Variabel Independen :

- Nilai Tukar

Dollar terhadap Rupiah

- Tenaga Kerja

Terdidik

- PDB per Kapita

- Pertumbuhan

Ekonomi

- Sumbangan

Industri Manufaktur

dalam PDB

Seluruh

Variabel

Independen

Berpengaruh

Positif dan

Signifikan

kecuali

Variabel

Suku Bunga

Internasional

yang

Berpengaruh

Negatif dan

Signifikan.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

36

2. Investasi Asing

Lansung di

Indonesia dan

Faktor yang

Mempengaruhinya

Sarwedi (2002) Variabel Dependen :

- Foreign Direct

Invesment

Variabel Independen :

- GDP

- Pertumbuhan

Ekonomi

- Upah Tenaga

Kerja

- Variabel

Stabilitas Politik

- Nilai Ekspor

Total

Alat analisis :

Model Ordinary Least

Square atau OLS

dengan

Mengaplikasikan Error

Correction Model dan

Uji Kasualitas

Granger.

Variabel

GDP,

Pertumbuhan

Ekonomi,

Upah Tenaga

Kerja, Nilai

Ekspor Total

memiliki

hubungan

positif dan

signifikan.

Sedangkan

Stabilitas

Politik

memiliki

hubungan

negatif dan

signifikan

3. Analisis Kebijakan

Moneter

Kaitannya dengan

Penanaman Modal

Asing :

Pendekatan Taylor

Rule

Sri Muwarni (2007)

Variabel Dependen:

- Fluktuasi PMA

Variabel Independen:

- Inflasi

- Tingkat Bunga

- Nilai Tukar

Alat analisis :

Pendekatan Taylor

Rule.

Variabel Inflasi paling

berperan

dalam

Menjelasan

Fluktuasi

PMA di

Indonesia

dibandingkan

dengan

Tingkat

Bunga dan

Nilai Tukar.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

37

4. Analisis Faktor-

faktor yang

Mempengaruhi

Penanaman Modal

Asing di

Indonesia

Tri Rahayu

(2010)

Variabel Dependen:

- Penanaman

Modal Asing

Variabel

Independen:

- PDB

- Suku Bunga

- Upah Pekerja

- Krisis Ekonomi

Alat analisis:

Regresi Liniar Barganda

Variabel

PDB

berpengaruh

negatif dan

signifikan,

suku bunga

dan PDB

berpengaruh

positif dan

signifikan,

upah pekerja

berpengaruh

negatif dan

signifikan,

krisis

ekonomi

berpengaruh

positif tetapi

tidak

signifikan.

5. Pengaruh Total

Ekspor, Libor, dan

Upah Tenaga Kerja

Terhadap Investasi

Asing Langsung di

Indonesia

Bobby Kresna

Dewata dan I

Wayan Yogi

Swara (2012)

Variabel Dependen:

- Penanaman

Modal Asing

Variabel

Independen:

- Total Ekspor

- Libor

- Upah Pekerja

Alat analisis:

Regresi

Linear

Berganda

Secara

parsial total

ekspor

berpengaruh

positif dan

signifikan,

LIBOR tidak

berpengaruh,

dan upah

tenaga kerja

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap

investasi

asing.

Indonesia

tahun

1990-2012.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

38

6. Analisis Pengaruh

Pengeluaran

Pemerintah dan

Defisit Anggaran

terhadap Investasi

di Indonesia

(1986-2008)

Agustina

Endah

Wahyuningtyas

(2010)

Variabel Dependen:

- Investasi

Variabel Independen:

- Pengeluaran

Pemerintah

- Defisit

Anggaran

- Suku Bunga

Alat analisis:

ECM

Variabel

Pengeluaran

Pemerintah

berpengaruh

secara

negatif dan

signifikan

terhadap

investasi di

Indonesia.

Tetapi

Defisit

Anggaran

dan Suku

bunga

berpengaruh

tidak

signifikan

secara

statistik.

7. Analisis Pengaruh PDB, inflasi,

suku bunga dan krisis moneter

terhadap foreign direct

investment (FDI) di Indonesia

tahun 1981 - 2010.

John

David Lembong

2013

Variabel Dependen:

FDI Variabel

Independen:

- (PDB) -Inflasi

-Suku Bunga Kredit,

-Dummy krisis.

Alat analisis:

Regresi linear berganda dengan

data time series.

PDB tidak berpengaruh terhadap FDI, sementara Inflasi dan Suku Bunga Kredit berpengaruh negatif terhadap FDI dan adanya krisis moneter berpengaruh negatif terhadap FDI di Indonesia.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian ... 2.pdf · mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang

39

2.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan yang

dikemukakan dalam perumusan masalah yang akan diuji kebenarannya.

Berdasarkan uraian perumusan masalah, teori, konsep, serta kerangka pemikiran

yang sebelumnya disajikan, maka hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian

ini adalah :

Berdasarkan pokok masalah dan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, maka

dapat dirumuskan hipotesis yang akan diuji yaitu:

1) Diduga bahwa variabel PDB, Suku Bunga, dan Nilai Total Ekspor secara

serempak berpengaruh nyata terhadap Investasi Asing Langsung di

Indonesia periode 1993-2012.

2) Diduga bahwa variabel PDB dan Nilai Total Ekspor berpengaruh positif

dan signifikan, sedangkan variabel Suku Bunga berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap Investasi Asing Langsung di Indonesia periode 1993-

2012.

3) Diduga bahwa Variabel Nilai Total Ekspor paling dominan berpengaruh

terhadap Investasi Asing Langsung di Indonesia periode 1993-2012