bab ii kajian pustaka - institutional repository | satya...

16
4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Belajar Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 156) belajar adalah proses melibatkan manusia secara orang per orang sebagai satu kesatuan organisme sehingga terjadi perubahan pada pengetahuan, keterampilan dan sikap. Belajar juga merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subyek, yaitu siswa dan guru. Dari segi siswa belajar dialami sebagai suatu proses, yakni proses mental dalam menghadapi bahan belajar yang berupa keadaan, hewan, tumbuhan, manusia dan bahan yang telah terhimpun dalam buku pelajaran. Dari segi guru, proses belajar tampak sebagai perilaku belajar tentang sesuatu hal. Slameto (2010), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan kedua pandangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku di dalam diri manusia sebagai akibat dari hasil pengalaman dan latihan sehingga terjadi perubahan dalam hal pengetahuan, keterampilan dan sikap. 2.1.2 Hasil Belajar Menurut Sudjana (2010: 22) hasil belajar adalah segala kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3), hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil akhir yang merupakan bukti keberhasilan seseorang setelah mengalami proses/pengalaman belajar. Untuk mengukur bukti keberhasilan seseorang setelah

Upload: vandiep

Post on 07-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/3/T1... · 2012-11-26 · Yaitu tes dengan soal yang harus dijawab oleh peserta

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori2.1.1 Pengertian Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 156) belajar adalah proses melibatkanmanusia secara orang per orang sebagai satu kesatuan organisme sehingga terjadiperubahan pada pengetahuan, keterampilan dan sikap. Belajar juga merupakan hal yangkompleks. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subyek, yaitu siswadan guru. Dari segi siswa belajar dialami sebagai suatu proses, yakni proses mental dalammenghadapi bahan belajar yang berupa keadaan, hewan, tumbuhan, manusia dan bahanyang telah terhimpun dalam buku pelajaran. Dari segi guru, proses belajar tampak sebagaiperilaku belajar tentang sesuatu hal.

Slameto (2010), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseoranguntuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagaihasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan kedua pandangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajaradalah suatu proses perubahan tingkah laku di dalam diri manusia sebagai akibat darihasil pengalaman dan latihan sehingga terjadi perubahan dalam hal pengetahuan,keterampilan dan sikap.

2.1.2 Hasil BelajarMenurut Sudjana (2010: 22) hasil belajar adalah segala kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3), hasil belajar merupakan hasil dari suatu

interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiridengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnyapenggal dan puncak proses belajar.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasilakhir yang merupakan bukti keberhasilan seseorang setelah mengalamiproses/pengalaman belajar. Untuk mengukur bukti keberhasilan seseorang setelah

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/3/T1... · 2012-11-26 · Yaitu tes dengan soal yang harus dijawab oleh peserta

5

mangalami proses belajar digunakan alat penilaian yaitu tes evaluasi dengan hasil yangdinyatakan dalam bentuk nilai.

Cara untuk mencari hasil belajar dapat dicari dengan pengukuran. Pengukuranhasil belajar dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu dengan teknik tes dan non tes.

1. Teknik TesAdalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan oleh orang yang dites, dan

berdasarkan hasil menunaikan tugas-tugas tersebut, akan dapat ditarik kesimpulantentang aspek tertentu pada orang tersebut. Tes sebagai alat ukur sangat banyakmacamnya dan luas penggunaannya. Yang termasuk dalam teknik tes, yaitu :

a. Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice)Yaitu tes dengan soal yang harus dijawab oleh peserta didik dengan

memilih jawaban yang tersedia.b. Tes Tertulis

Yaitu tes yang soal-soalnya harus dijawab peserta didik denganmemberikan jawaban tertulis.

c. Tes LisanYaitu tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya

jawab secara langsung antara pendidik dengan peserta didik.d. Tes Perbuatan

Yaitu tes yang penugasannya disampaikan dalam bentuk lisan atautertulis dan pelaksanaan tugasnya dinyatakan dengan perbuatan atau unjukkerja.

2. Teknik Non TesTeknik non tes dapat dilakukan dengan observasi baik secara langsung

ataupun tak langsung, angket ataupun wawancara. Dapat pula dilakukan denganSosiometri. Teknik non tes digunakan sebagai pelengkap dan digunakan sebagaipertimbangan tambahan dalam pengambilan keputusan penentuan kualitas hasilbelajar, teknik ini dapat bersifat lebih menyeluruh pada semua aspek kehidupan anak.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/3/T1... · 2012-11-26 · Yaitu tes dengan soal yang harus dijawab oleh peserta

6

Menurut bentuknya tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua (2) yaitu:1. Tes Objektif

Menurut Popham 1981 (dalam Purwanto 2011: 70) tes objektif adalah tesyang keseluruhan informasi yang diperlukan untuk menjawab tes telah tersedia.Keunggulan tes obyektif adalah hanya mempunyai dua kemungkinan jawaban benaratau salah, sehingga penilaiannya bersifat obyektif.

2. Tes EssayNurkancana dan Sumartana 1986 (dalam Purwanto 2011: 70) menyebutkan

bahwa tes essay adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari pertanyaan atau suruhanyang menghendaki jawaban berupa uraian-uraian yang relatif panjang. Tes dirancanguntuk mengukur hasil belajar di mana unsur-unsur yang diperlukan untuk menjawabsoal dicari, diciptakan, dan disusun sendiri oleh siswa.

2.1.3 Pembelajaran Matematika di SD2.1.3.1 Hakekat Pembelajaran Matematika

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologimodern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikirmanusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa inidilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teoripeluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depandiperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai darisekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis,sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebutdiperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, danmemanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidakpasti, dan kompetitif. .

Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai denganpengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Denganmengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untukmenguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/3/T1... · 2012-11-26 · Yaitu tes dengan soal yang harus dijawab oleh peserta

7

diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alatperaga, atau media lainnya.

Menurut Badan Standart Nasional Pendidikan (2006) menyatakan bahwa tujuanpembelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD) adalah untuk:

a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep danmengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,dalam pemecahan masalah

b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematikadalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan danpernyataan matematika

c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yangdiperoleh

d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untukmemperjelas keadaan atau masalah

e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memilikirasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikapulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untukmengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaiankompetensi untuk penilaian.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/3/T1... · 2012-11-26 · Yaitu tes dengan soal yang harus dijawab oleh peserta

8

Tabel 2.1SK dan KD Matematika

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Geometri danPengukuran

6. Memahami sifat-sifat bangun danhubungan antarbangun

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang6.3 Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun

datar dan bangun ruang sederhana

Sumber : Kurikulum 2006

2.1.4 Pendekatan Keterampilan ProsesPendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan

pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumberdari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada dalam diri siswa(Depdikbud)

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:139) pendekatan keterampilan prosesadalah:

a. Wahana penemuan dan pengembangan fakta, konsep dan prinsip ilmupengetahuan bagi diri siswa.

b. Fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkansiswa berperan pula menunjang pengembangan keterampilan proses pada dirisiswa.

c. Interaksi antara pengembangan keterampilan proses dengan fakta, konsep, sertaprinsip ilmu pengetahuan, pada akhirnya akan mengembangkan sikap danilmuwan pada diri siswa.Berdasarkan uraiaan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan

keterampilan proses adalah pendekatan belajar mengajar yang mengarah padapengembangan kemampuan peserta didik untuk menemukan fakta dan konsep maupun

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/3/T1... · 2012-11-26 · Yaitu tes dengan soal yang harus dijawab oleh peserta

9

pengembangan sikap dan nilai melalui keaktifan siswa (CBSA) sehingga mampumenumbuhkan sejumlah keterampilan tertentu pada diri siswa.

2.1.4.1 Pentingnya Pendekatan Keterampilan ProsesMenurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 137) bahwa pendekatan keterampilan

proses (PKP) perlu diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar berdasarkan hal-halsebagai berikut:

a. Percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologiPercepatan perubahan IPTEk, tidak memingkinkan bagi guru bertindak sebagaisatu-satunya orang yang menyalurkan semua fakta dan teori-teori. Dalam hal iniperlu pengembangan keterampilan memperoleh dan memproses semua fakta,konsep, dan prinsip pada diri siswa.

b. Pengalaman intelektual emosional dan fisik dibutuhkan agar didapatkan agar hasilbelajar yang optimal.Ini berarti bahwa kegiatan pembelajaran yang mampu memberi kesempatankepada siswa memperlihatkan unjuk-kerja melalui sejumlah keterampilanmemproses semua fakta, konsep, dan prinsip sangat dibutuhkan.

c. Penanaman sikap dan nilai sebagai pengabdi pencarian abadi kebenaran ilmu.Hal ini menuntut adanya pengenalan tentang tata cara pemrosesan danpemerolehan kebenaran ilmu yang bersifat kesementaraan. Hal ini akanmengarahkan siswa pada kesadaran keterbatasan manusiawi dan keunggulanmanusiawi, apabila dibandingkan dengan keterbatasan dan keunggulan ilmupengetahuan dan teknologi.

2.1.4.2 Bentuk dan Pelaksanaan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP)Terdapat dua jenis keterampilan-keterampilan proses yang dikemukakan Mudjiono

dan Dimyati (2006: 140), yaitu keterampilan-ketrampilan dasar (basic skills) danketerampilan-keterampilan terintegrasi (integrated skills). Keterampilan-keterampilan dasaritu meliputi mengobservasi, mangklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, danmengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan-keterampilan terintegrasi mencakup

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/3/T1... · 2012-11-26 · Yaitu tes dengan soal yang harus dijawab oleh peserta

10

mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik,menggambarkan keterhubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data,menganalisis penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional,merancang penelitian, dan melaksanakan eksperimen.

Mengingat sifat keterampilan itu bisa diintegrasikan satu sama lain sesuai dengantingkat pengenalan guru terhadap karakteristik berbagai bidang studi dan kemampuanguru di dalam memahami jenis-jenis keterampilan tersebut, uraiaan berikut hanya akanmenjelaskan paling tidak 8 (delapan) keterampilan yang secara minimal penting untukdipelajari (Mudjiono dan Dimyati dalam Sumantri dan Permana 1998/1999: 114), yaitu :

a. Mengamati/observasiObservasi atau pengamatan merupakan salah satu keterampilan ilmiah

yang paling mendasar dalam proses dan memperoleh ilmu pengetahuan sertamerupakan hal terpenting untuk mengembangkan keterampilan proses yang lain(Funk 1985 dalam Dimiyati, 2006: 142).

Kegiatan mengamati dunia sekitar mengenai berbagai objek danfenomena alam, dilakukan melalui panca indera, yaitu melalui penglihatan(misalnya, menentukan warna), pendengaran (misalnya, mendengarkan suaraburung beo), perabaan (misalnya, merasakan kasar-halusnya suatu benda/objek),penciuman (misalnya, membedakan bau kencur dan bau jahe), dan pengecap/rasa (misalnya, membedakan ras manis gula merah dan gula putih).

Melalui pengamatan yang dilakukan, baik yang sifatnya kualitatif(misalnya, menentukan warna, dan mendengar jenis musik) maupun yang sifatnyakuantitatif (misalnya, mengukur luas suatu ruangan), akan menghasilkan data daninformasi. Data atau informasi ini selanjutnya akan mendorong siswa untukmelakukan kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya, seperti mempertanyakankembali, memikirkannya, menafsirkannya, menguraikannya dan meneliti lebihlanjut.

b. MengklasifikasikanMengklasifikasikan merupakan keterampilan proses untuk memilah

berbagai obyek peristiwa berdasarkan sifat-sifat khsususnya. Sehingga didapatkangolongan atau kelompok sejenis dari obyek yang dimaksud (Dimyati, 2006: 142).

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/3/T1... · 2012-11-26 · Yaitu tes dengan soal yang harus dijawab oleh peserta

11

Contoh kegiatan yang menampakkan keterampilan mengklasifikasi adalahmengklasifikasikan makhluk hidup selain manusia menjadi dua kelompok:binatang dan tumbuhan, mengklasifikasikan binatang menjadi binatang beranakdan bertelur, mengklasifikasikan cat berdasarkan warna, dan kegiatan lain yangsejenis.

Melalui keterampilan mengklasifikasi peserta didik diharapkan mampumembedakan, menggolongan segala sesuatu yang ada di sekitar merekasehingga apa yang mereka lihat sehari-hari dapat menambah pengetahuan dasarmereka.

c. MengkomunikasikanKeterampilan “mengkomunikasikan” merupakan kemampuan dasar yang

sangat penting untuk dimiliki peserta didik karena fungsinya yang vital bagi segalaurusan yang kita lakukan dalam kehidupan ini. Siswa harus dilatih untuk dapatberkomunikasi secara efektif. Proses pengajaran amatlah terbuka bagi pelatihanketerampilan “mengkomunikasikan”, misalnya kebiasaan untuk mau bertanyadalam kegiatan belajar, berani berpendapat, mengekspresikan ide atau perasaan,memahami pembicaraan orang lain, mandapatkan fakta atau informasi,mendemonstrasikan suatu temuan ilmu pengetahuan, menuliskan suatu laporan,berdiskusi, membaca peta dan sebagainya.

Dari pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa mengkomunikasikanbukan berarti hanya melalui berbicara saja tetapi bisa juga dengan gambar, tulisanbahkan penampilan dan mungkin lebih baik dari pada berbicara.

d. MengukurBerapa jumlahnya? Berapa kurangnya? Berapa hasilnya? Berapa jauh

jaraknya? Berapa panjang dan lebarnya suatu benda? Berapa literkah sebenarnyaisi bak kamar mandimu? Pertanyaan-pertanyaan ini sering kita dengar atau kitaajukan dalam kehidupan sehari-hari, dan pertanyaan ini hendaklah dengan mudahuntuk di jawab. Karena kemampuan “mengukur” sangatlah penting untukdilatihkan kepada peserta didik melalui kegiatan belajar yang ditempuhnya. Disamping kegiatan yang menyangkut pengukuran ini sangat menarik bagi siswa,keterampilan ini akan sangat berarti (meaningful) bagi aktifitas belajar lainnya,

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/3/T1... · 2012-11-26 · Yaitu tes dengan soal yang harus dijawab oleh peserta

12

seperti untuk membandingkan, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan,memprediksi, menyimpulkan, dan sebagainya.

e. MemprediksiMemprediksi dapat diartikan sebagai mengantisipasi atau membuat

ramalan tentang sesuatu hal yang akan terjadi di waktu mendatang, berdasarkanperkiraan pada pola atau kecendrungan tertentu, atau hubungan antara fakta dankonsep dalam ilmu pengetahuan" (Dimyati, 2006: 144).

Kegiatan-kegiatan yang dapat digolongkan sebagai keterampilanmemprediksi antara lain: berdasarkan pola-pola waktu terbitnya matahari yangtelah diobservasi dapat diprediksikan waktu terbitnya matahari pada tanggaltertentu, memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tertentudengan menggunakan kendaraan yang kecepatannya tertentu, dan kegiatan lainyang sejenis.

f. MenyimpulkanMenyimpulkan dapat diartikan sebagai "suatu keterampilan untuk

memutuskan keadaan suatu objek atau peristiwa berdasarkan fakta, konsep danprinsip yang diketahui (Dimyati, 2006: 145).

Kegiatan yang menampakkan keterampilan menyimpulkan misalnya:berdasarkan pengamatan diketahui bahwa lilin mati setelah ditutup dengan gelasrapat-rapat. Peserta didik dapat menyimpulkan bahwa lilin bisa menyala apabilaada oksigen. Kegiatan menyimpulkan dalam kegiatan belajar mengajar dilakukansebagai pengembangan keterampilan siswa yang dimulai dari kegiatan observasilapangan tentang apa yang ada di alam ini.

g. Merancang penelitianSejumlah ilmu pengetahuan dan teknologi yang kemajuannya demikian

pesat, sebenarnya bermula dari kegiatan-kegiatan penelitian yang dirancangsebelumnya. Perancangan suatu penelitian yang dilakukan dengan cermat danpenuh kesungguhan akan menghasilkan sesuatu yang berguna dan bermaknabagi kehidupan ini. Hasil-hasil penelitian ini tidak mustahil akan berkaitan denganpersoalan rekonstruksi ilmu pengetahuan yang telah ada, sekaligus menjadi dasarbagi kehidupan umat manusia. Kemampuan merancang suatu penelitian

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/3/T1... · 2012-11-26 · Yaitu tes dengan soal yang harus dijawab oleh peserta

13

hendaknya diperkenalkan dan dilatihkan kepada siswa sedini mungkin sesuaidengan tingkat perkembangannya.

h. BereksperimenSering suatu bentuk eksperimen dilakukan seseorang tanpa ia

menyadarinya. Misalnya, seorang anak “bermain” dengan alat mainannya. Iamembongkar dan memasangkan kembali alat mainannya itu. Contoh lain, seoranganak yang nampak senang mengamati jenis binatang tertentu yang ia temukandalam pengalaman pulang dari sekolahnya. Kegiatan-kegiatan seperti inisebaiknya lebih diarahkan guru menjadi suatu bentuk eksperimen yangdihubungkan dengan masalah pengujian hipotesis. Bereksperimen bagi siswa,berarti mereka terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat ilmiah dankegiatan-kegiatan pemecahan masalah.

Menurut Sumantri dan Permana (1989: 119), Implementasi keterampilan-keterampilan di atas dalam suatu proses pengajaran dapat dikembangkan secara terpadu,yakni antara satu keterampilan dengan keterampilan lainnya sekaligus terejawantahkan.Namun demikian, seorang guru dapat pula memberikan perhatian secara khusus terhadapsatu jenis keterampilan yang dikembangkan, meskipun pada kenyataannya tidak akanpernah lepas dari keterkaitannya dengan pengembangan keterampilan yang lain.Keterampilan-ketrampilan tertentu dipandang belum memadai untuk diimplementasikanpada siswa yang duduk di kelas rendah (kelas I sampai III), seperti keterampilanmerancang penelitian dan keterampilan bereksperimen yang keduanya termasuk kedalamkelompok keterampilan terintegrasi. Dengan kata lain untuk ketrampilan mengamati,mengklasifikasi, mengkomunikasikan, mengukur, memprediksi, dan menyimpulkan, dapatdikembangkan mulai dari kelas I hingga kelas VI. Meskipun demikian, untuk kedua jenisketerampilan merancang penelitian dan bereksperimen, tidak menutup kemungkinanuntuk diperkenalkan pada kelas rendah sehingga bentuk implementasinya menjadi lebihsederhana sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

Menurut Mudjiono dan Dimyati (2006), untuk dapat menerapkan pendekatanketerampilan proses dalam pembelajaran, guru perlu mempertimbangkan danmemperhatikan karakteristik siswa dan karakteristik mata pelajaran/bidang studi. Guru

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/3/T1... · 2012-11-26 · Yaitu tes dengan soal yang harus dijawab oleh peserta

14

juga perlu menyadari bahwa dalam suatu kegiatan pembelajaran dapat terjadipengembangan lebih dari satu macam keterampilan proses.

2.1.4.3 Langkah-Langkah Melaksanakan Keterampilan ProsesUntuk dapat melaksanakan kegiatan keterampilan proses dalam pembelajaran

guru harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut:1. Pendahuluan atau pemanasan

Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah mengarahkan peserta didik padapokok permasalahan agar mereka siap, baik mental emosional maupun fisik.Kegiatan pendahuluan atau pemanasan tersebut berupa:

a. Pengulasan atau pengumpulan bahan yang pernah dialami peserta didikyang ada hubungannya dengan bahan yang akan diajarkan.

b. Kegiatan menggugah dan mengarahkan perhatian perserta didik denganmengajukan pertanyaan, pendapat dan saran, menunjukkan gambar ataubenda lain yang berhubungan dengan materi yang akan diberikan.

2. Pelaksanaan proses belajar megajar atau bagian intiDalam kegiatan proses pembelajaran suatu materi, seperti yang

dikemukakan di depan hendaknya selalu mengikut sertakan secara aktif siswa,sehingga dapat mengembangkan kemampuan proses berupa mengamati,mengklasifikasi, menginteraksikan, meramalkan, mengaplikasikan konsep,merencanakan dan melaksanakan penelitian serta mengkunikasikan hasilperolehannya yang pada dasarnya telah ada pada diri peserta didik.

Sedangkan menurut Djamarah (2002: 92) kegiatan-kegiatan yangtergolong dalam langkah-langkah proses belajar mengajar atau bagian inti yangbercirikan keterampilan proses, meliputi :

a. Menjelaskan bahan pelajaran yang diikuti peragakan, demonstrasi,gambar, model, bagan yang sesuai dengan keperluan. Tujuan kegiatan iniadalah untuk mengembangkan kemampuan mengamati dengan cepat,cermat dan tepat.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/3/T1... · 2012-11-26 · Yaitu tes dengan soal yang harus dijawab oleh peserta

15

b. Merumuskan hasil pengamatan dengan merinci, mengelompokkan ataumengklasifikasikan materi pelajaran yang diserap dari kegiatanpengamatan terhadap bahan pelajaran tersebut.

c. Menafsirkan hasil pengelompokkan itu dengan menunjukkan sifat, hal danperistiwa atau gejala yang terkandung pada tiap-tiap kelompok.

d. Meramalkan sebab akibat kejadian perihal atau peristiwa lain yangmungkin terjadi di waktu lain atau mendapat suatu perlakuan yangberbeda.

e. Menerapkan pengetahuan keterampilan sikap yang ditentukan ataudiperoleh dari kegiatan sebelumnya pada keadaan atau peristiwa yangbaru atau berbeda.

f. Merencanakan penelitian umpamanya mengadakan percobaansehubungan dengan masalah yang belum terselesaikan.

g. Mengkomunikasikan hasil kegiatan pada orang lain dengan diskusi,ceramah mengarang dan lain-lain.

3. PenutupSetelah melaksanakan proses belajar tersebut, hendaknya sebagai

seorang pendidik harus;a. Mengkaji ulang kegiatan yang telah dilaksanakan serta merumuskan hasil

yang telah diperolehnya

b. Mengadakan tes akhir

c. Memberikan tugas-tugas lain

2.1.5 Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran MatematikaMenurut Aisyah (2007), pendekatan keterampilan proses ini dipandang sebagai

pendekatan yang oleh banyak pakar paling sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran disekolah dalam rangka menghadapi pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi yang semakin cepat dewasa ini. Dalam pembelajaran matematikapun,

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/3/T1... · 2012-11-26 · Yaitu tes dengan soal yang harus dijawab oleh peserta

16

pendekatan keterampilan proses ini sangat cocok digunakan. Struktur matematika yangberpola deduktif diangap memerlukan proses kreatif yang induktif. Untuk sampai padasuatu kesimpulan, kadang-kadang dapat digunakan pengamatan, pengukuran, intuisi,imajinasi, penerkaan, observsi, induksi bahkan mungkin dengan mencoba-coba. Pemikiranyang demikian bukanlah kontradiksi, karena banyak objek matematika yang dikembangkansecara intuitif dan induktif.

Pendekatan keterampilan proses akan efektif jika sesuai dengan kesiapanintelektual. Oleh karena itu, pendekatan keterampilan proses harus tersusun menuruturutan yang logis sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa. Misalnyasebelum melaksanakan penelitian, siswa terlebih dahulu harus mengobservasi danmengamati dan membuat hipotesis. Alasannya agar siswa dapat menciptakan kembalikonsep-konsep yang ada dalam pikiran dan mampu mengorganisasikannya. Dengandemikian, keberhasilan anak dalam belajar matematika menggunakan pendekatanketerampilan proses adalah suatu perubahan tingkah laku dari seorang anak yang belumpaham terhadap permasalahan matematika yang sedang dipelajari sehingga menjadipaham dan mengerti permasalahannya.

Pada prinsipnya pendekatan keterampilan proses sangat di warnai dengan prinsipCara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dan pembelajaran kontekstual dalam memberikesempatan kepada siswa untuk menemukan dan mengkonstruksi sendiri pemahamanmereka tentang ide dan konsep matematika melalui serangkaian kegiatan pemecahanmasalah.

2.2 Kajian Hasil Penelitian yang RelevanPenelitian yang dilakukan oleh Ruti Hapsari, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana dengan penelitian yang berjudul“PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR

PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SDN KALIGUWO 01

WONOSOBO 2010/2011”, menunjukkan bahwa hasil belajar kelompok eksperimen yangmenggunakan pendekatan keterampilan proses hasilnya lebih baik dari pada kelompokkontrol yang menggunakan pendekatan keterampilan konvensional dalam pembelajaran.Dengan hasil t-tes hasil t-hitung menunjukkan -6,078 dengan P value 0.000 < 0,05 (α),

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/3/T1... · 2012-11-26 · Yaitu tes dengan soal yang harus dijawab oleh peserta

17

artinya mean menggunakan pedekatan konvensional berbeda dengan mean setelahmengunakan keterampilan proses. Setelah kelompok kontrol mendapat perlakuan ternyatanilai rata-rata hasil belajar 63,10 dan nilai rata-rata kelompok eksperimen adalah 75,70,jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh pendekatan keterampilan prosesterhadap hasil belajar.

Penelitian yang dilakukan oleh Surya Eka Setiawan, Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana dengan penelitian yang berjudul“PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PENGAJARAN IPA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 MOJOTENGAH

KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG”. Penelitian ini menggunakan metodepenelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas V SD Negeri 2 Mojotengah KecamatanKedu Kabupaten Temanggung melalui 2 siklus. Pada siklus I hasil belajar yang diperolehdalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar sesuai dengan kriteriaketuntasan minimal yang telah ditetapkan yaitu 60. Dari siswa berjumlah 25 anak, sebelumdiadakan penelitian/tindakan, siswa yang mengalami ketuntasan hanya 9 siswa,sedangkan yang belum tuntas berjumlah 16 siswa. Setelah diadakan penelitian tindakankelas dengan pendekatan keterampilan proses pada siklus I, siswa tuntas dalam belajarberjumlah 18 siswa, yang belum tuntas 7 siswa dengan nilai rata-rata 66,80. Pada siklus IIsiswa tuntas dalam belajar berjumlah 25 anak dengan nilai rata-rata 82,76.

Penelitian-penelitian tersebut di atas walaupun berbeda akan tetapi masihberhubungan dengan penelitian ini. Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yangdilakukan oleh peneliti terletak pada mata pelajaran yang diampu dan tempat penelitianyang dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran matematika dan populasiyang berbeda yaitu siswa SD Negeri Mangunsari 01 Salatiga tahun ajaran 2011/2012.Penelitian ini juga terdapat perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Surya EkaSetiawan tentang jenis penelitian yang dilakukan. Jenis penelitian yang digunakan olehSurya Eka Setiawan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas sedangkan penelitian yangpeneliti lakukan menggunakan jenis penelitian Eksperimen

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/3/T1... · 2012-11-26 · Yaitu tes dengan soal yang harus dijawab oleh peserta

18

2.3 Kerangka BerpikirSesuai dengan hasil observsi yang dilakukan oleh peneliti, ternyata guru masih

menerapkan pembelajaran konvensional dalam mengajar matematika. Guru adalahsebagai pusat belajar. Guru menjadi sangat aktif dan siswa hanya menjadi penontondalam kegitan pembelajaran. Hal ini membuat siswa tidak semangat dalam mengikutipembelajaran sehingga membuat hasil belajar mereka menjadi kurang baik.

Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dalam kegiatanpembelajaran diharapkan dapat membangkitkan semangat belajar dan membuat siswaaktif dan kreatif dalam pembelajaran, sehingga membuat hasil belajar mereka menjadilebih baik.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/3/T1... · 2012-11-26 · Yaitu tes dengan soal yang harus dijawab oleh peserta

19

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

2.4 Hipotesis PenelitianBerdasarkan uraian teoritik di atas, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut : “Penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran

matematika dapat meningkatkan hasil belajar secara positif dan signifikan siswa kelas V

SDN Mangunsari 01 Salatiga tahun ajaran 2011/2012”.

Kelas

KontrolPre Test

Pembelajaranmenggunakan

PendekatanKonvensional

Post Test

Hasil pre testtidak boleh adaperbedaan yang

signifikan

Uji beda hasilposttest apakah

ada pengaruh yangpositif dan

signifikan denganpenggunaanPendekatan

KeterampilanProses

Kelas

EksperimenPre Test

PembelajaranmenggunakanPendekatanKeterampilanProses

Post Test