bab ii kajian teori - abstrak.ta.uns.ac.id · bagi pelanggan, produk yang dirancang dengan baik...
TRANSCRIPT
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Perancangan
1. Pengertian Perancangan
Perancangan adalah suatu kegiatan membuat kerangka desain teknis
berdasarkan konsep. Pengertian perancangan secara etimologi menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, hal.691 yaitu:
a. Designose, dari bahasa Latin yang berarti memotong dengan gergaji
atau tindakan menarik atau memberi tanda yang mempunyai maksud
memberi citra terhadap suatu objek.
b. Designare, dari bahasa Perancis yang mempunyai arti menandai,
memisahkan, yang maksudnya menghilangkan kesimpangan.
c. Design, dari bahasa Inggris yang artinya memikirkan, menggambar
rencana, menyusun bagian-bagian menjadi sesuatu yang baru.
Dalam pasar yang cepat berubah mengikuti zaman, harga, dan
teknologi tidaklah cukup. Rancangan merupakan faktor yang akan sering
menjadi keunggulan perusahaan. Menurut Kotler (2001), definisi rancangan
adalah: ―Totalitas fitur yang mempengaruhi penampilan dan fungsi produk
tertentu menurut yang diisyaratkan oleh pelanggan‖. Rancangan sangat
penting dalam membuat dan memasarkan jasa eceran (retail services),
pakaian, barang-barang kemasan, dan peralatan tahan lama. Perancang harus
memikirkan berapa besar yang perlu diinvestasikan dalam gaya, daya tahan,
keandalan, dan kemudahan perbaikan. Adapun parameter rancangan yang
didefinisikan menurut Philip Kotler (2001) adalah sebagai berikut:
8
a. Gaya (style), menggambarkan penampilan dan perasaan yang
ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli.
b. Daya tahan (durability), ukuran usia yang diharapkan atas
beroperasinya produk dalam kondisi normal atau berat, merupakan
atribut yang berharga untuk produk-produk tertentu.
c. Keandalan (reability), ukuran probabilitas bahwa produk tertentu tidak
akan rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu.
d. Mudah diperbaiki (reparability), ukuran kemudahan untuk
memperbaiki produk ketika produk itu rusak atau gagal. Bagi
perusahaan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang
akan dengan mudah diproduksi dan didistribusikan. Bagi pelanggan,
produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang
menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibuka, dipasang, digunakan,
diperbaiki, serta dibuang.
Perancangan merupakan perencanaan mengenai apa dan bagaimana
untuk mencapai suatu tujuan yang akan dicapai. Diperlukan perencanaan
yang matang dan dengan pertimbangan serta menentukan pilihan yang akan
ditempuh untuk mencapai tujuan.
Perancangan dalam dunia seni rupa dan desain dapat diartikan sebagai
penuangan ide, gagasan, konsep perancangan ke dalam wujud yang
komunikatif terhadap kebutuhan tertentu dari pihak tertentu atau atas
inisiatif sendiri. Perancangan dapat diawali dengan membuat beberapa
layout untuk mendapat komposisi desain yang paling tepat ditinjau dari segi
artistik, komunikatif, persuasi dan berkarakter kuat. Alternatif rancangan
9
menunjukkan kekayaan ide wawasan visual dan skala kreatifitas perancang
dalam menentukan satu alternatif rancangan yang terbaik dengan
berlandaskan hukum-hukum, kesatuan, keberagaman. Perancangan sangat
penting di dunia desain, agar karya yang akan diciptakan lebih matang dan
terkonsep.
2. Fungsi Perancangan
a. Menjelaskan secara tepat tujuan-tujuan serta cara-cara mencapai tujuan.
b. Sebagai pedoman bagi semua orang yang terlibat dalam organisasi pada
pelaksanaan rencana yang telah disusun.
c. Merupakan alat pengawasan terhadap pelaksanaan program.
d. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan segala sumber daya
yang dimiliki organisasi.
e. Memberikan batas-batas wewenang dan tanggung jawab setiap
pelaksanaan, sehingga dapat meningkatkan kerja sama/koordinasi.
3. Proses Perancangan
a. Menentukan objektif, misi, dan tujuan spesifik organisasi secara luas yang
memerlukan peran pemasaran strategis.
b. Menilai ancaman dan peluang dari lingkungan luar yang dapat ditunjukkan
oleh pemasaran untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar.
c. Mengevaluasi sumber daya serta keahlian potensial dan nyata dari
organisasi untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada atau
menyingkirkan ancaman yang tampak dalam analisi lingkungan eksternal.
10
d. Menentukan misi, objektif, dan tujuan spesifik pemasaran untuk periode
perencanaan yang akan datang.
e. Merumuskan strategi pemasaran pokok untuk mencapai tujuan yang
spesifik.
f. Menempatkan sistem dan struktur organisasi yang perlu dalam fungsi
pemasaran agar pelaksanaan strategi yang telah disusun dapat dipatikan.
g. Menetapkan rincian dan taktik untuk melaksanakan strategi pokok dalam
masa perencanaan, termasuk jadwal kegiatan dan tugas tanggung jawab
tertentu.
h. Menetapkan patokan untuk mengukur hasil sementara dan hasil akhir
program.
i. Melaksanakan program yang telah direncanakan.
j. Mengatur kinerja dan strategi pokok, rincian taktis atau keduanya bila
diperlukan.
B. Tinjauan Fotografi
1. Sejarah Fotografi
Fotografi ialah lukisan melalui cahaya. Tanpa cahaya seni foto ini
tidak akan berfungsi. Istilah Photography dicipta pada tahun 1839. Ketika
teknologi seni foto terus berkembang bersama dengan kemajuan manusia,
ilmu sangat penting bagi menjamin mutu kerja seorang seniman foto
(Photografer).
11
Dalam buku The History of Photography karya Alma Davenport,
terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa
pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti sudah
mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap
terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan
terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi.
Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena camera obscura.
Kamera mulai diperkenalkan ketika para pelukis menghadapi masalah
untuk merekam gambar (potrait) sekitar abad 17 dan 18. Justru itu mereka
telah mencipta kamera Obscura untuk kemudahan merekam gambar.
Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis,
Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam mengekspose
pemandangan dari jendela kameranya, melalui proses yang disebutnya
Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang
dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah gambar yang agak kabur, berhasil
pula mempertahankan gambar secara permanent. Kemudian ia pun mencoba
menggunakan kamera obscura berlensa, proses yang disebut ‖heliogravure‖
pada tahun 1826 inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang
sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di
Austin, AS.
Merasa kurang puas, tahun 1827 Niepce mendatangi desainer
panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-
1851) untuk mengajaknya berkolaborasi. Dan jauh sebelum eksperimen
12
Niepce dan Daguerre berhasil, mereka pernah meramalkan bahwa:
―fotografi akan menjadi seni termuda yang dilahirkan zaman.‖
Namun, sebelum menunjukkan hasil yang optimal, Niepce meninggal
dunia. Baru pada tanggal 19 Agustus 1839, Daguerre dinobatkan sebagai
orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar
permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin
yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas
mercuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar
permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling.
Foto pertama dibuat pada tahun 1826 selama 8 jam. Louis Jacques
mande Daquerre merupakan bapak fotografi dunia (1837). Kamera Obcura
merupakan kamera yang pertama kali yang dipakai untuk menggambar
kemudian memotret.
Tahun 1900 seorang Juru gambar telah mencipta kamera Mammoth.
Kamera ini amat besar ukurannya beratnya 1,400 pound. Lens seberat 500
pound. Sewaktu mengubah atau memindahkannya tenaga manusia sebanyak
15 orang diperlukan. Kamera ini menggunakan film sebesar 4 ½ x 8 kaki
dengan bahan kimia sebanyak 10 galon digunakan ketika memprosesnya.
Kamera Kodak (Eastmant Kodak) pertama kali ditemukan oleh
Snapshooter 1888 di Amerika. Kontribusi fotografi ke dunia film pertama
kali di pelopori oleh Eadward Muybridge. Flash atau lampu kilat pertama
kali ditemukan oleh Harold E. Edgerton pada tahun 1938. Memotret benda-
benda mati disebut dengan still life. Penemu negative film John Hendri Fox
13
Talbot dari inggris. Negatif film tersebut di buat selama 40 detik dibawah
terik matahari.
Tahun 1950 mulai digunakan prisma untuk memudahkan pembidikan
pada kamera Single Lens Reflex (SLR), dan padatahun yang sama Jepang
mulai memasuki dunia fotografidengan produksi kamera NIKON. Tahun
1972 mulai dipasarkan kamera Polaroid yang ditemukan oleh Edwin Land.
Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses
pengembangan dan pencetakan film.
Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Jika
dahulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak
terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu
membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.
2. Pengertian Fotografi
Pada hakikatnya manusia diciptakan dengan berbagai banyak kelebihan
dibanding makhluk lain. Salah satunya adalah manusia memiliki sifat rasa
ingin tahu. Manusia selalu ingin mencari tahu segala yang ada didunia dan
sekitarnya dan yang tak akan bisa di ulang dalam situasi dan kondisi yang
sama. Hal ini yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Banyak
momen penting yang dilalui oleh umat manusia, dan
sadar atau tidak setiap momen yang terjadi dalam kehidupanmanusia selalu
melibatkan sebuah disiplin ilmu yaitu ilmu fotografi. Adapun pengertian dari
fotografi itu sendiri di antaranya adalah“proses untuk menghasilkan gambar
foto melalui tindakan cahaya. Pola-pola cahaya yang dipanculkan atau
dipancarkan oleh objek-objek dirakamkan pada peralatan peka atau cip storan
14
melalui menurut pendedahan tempo tertentu. Proses ini dilaksanakan memalui
peranti-peranti mekanik, kimia atau digital yang dikenal sebagai
klamera‖ (wikipedia.org). sedangkan Amir hamzah sulaeman mengatakan
bahwa ―fotografi berasal dari dua kata yaiu foto dan grafi, foto artinya cahaya
dan grafi artinya menulis jdai pengertian fotografi secara keseluruhan menulis
dengan bantuan cahaya, atau lebih dikenal dengan menggambar dengan
bantuan cahaya atau merekam gambar melalui media kamera dengan bantuan
cahaya‖ (1981;94).
Fotografi menurut Amir Hamzah Sulaeman mengatakan bahwa
fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata tersebut
mempunyai arti sebagai berikut: foto artinya cahaya dan grafi artinya menulis
jadi arti fotografi secara keseluruhan adalah menulis dengan bantuan cahaya,
atau lebih dikenal dengan menggambar dengan bantuan cahaya atau merekam
gambar melalui media kamera dengan bantuan cahaya (1981;94) /
(http://fotojamansekarang.blogspot.com/)
Fotografi juga merupakan gambar, fotopun merupakan alat visual
efektif yang dapat menvisualkan sesuatu lebih kongkrit dan akurat, dapat
mengatasi ruang dan waktu. Sesuatu yang terjadi di tempat lain dapat dilihat
oleh orang jauh melalui foto setelah kejadian itu berlalu. Pada dasarnya
tujuan dan hakekat fotografi adalah komunikasi. Komunikasi yang dimaksud
adalah komunikasi antara fotografer dengan penikmatnya, yaitu fotografer
sebagai pengatar atau perekam peristiwa untuk disajikan kehadapan khalayak
ramai melalui media foto.
15
PengertianFotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal
dari kata Yunani yaitu"Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah
proses melukis/menulis denganmenggunakan media cahaya. Sebagai istilah
umum, fotografi berarti proses atau metodeuntuk menghasilkan gambar atau
foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahayayang mengenai obyek
tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untukmenangkap
cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa
dibuat.Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan
pembiasan sehingga mampumembakar medium penangkap cahaya. Medium
yang telah dibakar dengan ukuran luminitascahaya yang tepat akan
menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasukimedium
pembiasan (selanjutnya disebut lensa).Contoh salah satu hasil karya fotografi
:(Foto hitam putih hasil karya fotografer Indonesia, Hengky Koentjoro).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan
gambar, digunakanbantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat
ukuran pencahayaan yang tepat,seorang fotografer bisa mengatur intensitas
cahaya tersebut dengan mengubah kombinasiISO/ASA (ISO Speed),
diafragma (Aperture), dankecepatan rana (speed). Kombinasi antaraISO,
Diafragma &Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
3. Fungsi Fotografi
Dengan fotografi banyak momen yang tidak hanya sekedar momen,
banyak momen yang bisa berbicara dan menjadi fakta sejarah. Banyak orang
yang melakukan kegiatan fotografi dengan memotret berbagai momen entah
itu dengan kamera pocket, kamera SLR (Single Lense Reflex), atau bahkan
16
dengan kamera handphone. Untuk menghasilkan dokumentasi gambar yang
membingkai setiap momennya. Contohnya momen - momen yang dilalui
bersama keluarga. Maka semakin sering pula fotografi hadir disana.
Kebersamaan bersama keluarga memang penting, dan lebih penting lagi
apabila kita dapat mengabadikan setiap momennya secara runtut. Hal tersebut
akan memberikan berjuta kenangan kelak disaat kita melihatnya kembali.
Misalkan momen pernikahan, pernikahan merupakan hal yang sangat
dinantikan oleh setiap orang, momen yang lebih serius adalh ketika tiba
saatnya pernikahan tersebut. Penerapan fotografi dalam hal ini, teknik nya
juga harus lebih serius. Karena momen yang diharapkan hanya sekali dalam
seumur hidup dan tidak akan terulang. Maka dari itu harus bisa memberikan
kenangan dalam kehidupan pasangan pengantin itu. Apa lagi jika proses
pernikahannya dilakukan dengan adat daerah. Semakin banyak proses yang
dilalui, maka semakin banyak momen yang harus di abadikan dan
implikasinya semakin banyak foto digital yang dihasilkan. Banyak hal yang
bisa diabadikan hingga menjadi momen kenangan yang tak terlupakan. Dapat
kita bayangkan bagaimana jadinya apabila ilmu fotografi ini tidak ada
sehingga tidak dapat mewarnai setiap periode kehidupan yang kita lalui.
Selain untuk mengabadikan berbagai macam momen, ilmu fotografi
juga berperan dalam berbagai bidang yang menunjang kehidupan seperti
dalam bidang kedokteran. Dalam ilmu bidang kedokteran fotografi berperan
salah satunya untuk melakukan pemotretan terhadap dada dalam
mendiagnosis tuberkulosis paru. Walaupun sampai sekarang ini penyakit
tersebut belum bisa disembuhkan secara sempurna dan bahkan sebaliknya,
17
jumlah penderita baru dari hari kehari semakin meningkat. Tetapi itu masalah
fakta medis dilapangan, yang terpenting ilmu fotografi dalam hal ini dapat
membantu untuk mengurangi penderita penyakit tersebut yaitu dengan
menggunakan alat radiologi foto (foto thorax) atau sering disebut chest x-ray
(CXR) hal tersebut merupakan proyeksi radiografi untuk mendiagnosis
kondisi yang mempengaruhi throax (bagian tubuh yang tersusun dari tulang
dada, ruas tulang belakang, dan tulang rusuk. (wikipedia.org). Secara umum
peran fotografi dalam bidang kesehatan adalah: pertama untuk melihat
abnormalitras kongnital (jantung vaskuler), kedua untuk melihat adanya
trauma (pneumothorax, haemothorax), ketiga untuk melihat adanya infeksi
(umumnya tuberkolosis) ke empat untuk memeriksa keadaan jantung, dan
terakhir adalah untuk memeriksa keadaan paru-paru.
Fotografi juga berperan dalam perubahan sosial, dengan
mengedepankan pesan yang disampaikan, historis dan penunjang akademis,
jadi fotografi memiliki kepentingan dan maksud. Seperti menyatakan
informasi atau perubahan. Dengan fotografi kita bisa menggambarkan sebuah
fakta aktual beserta peristiwanya. Contohnya adalah foto
jurnalistik. Masyarakat biasa pun bisa membuat bahkan bisa mengirimnya ke
media. Sepanjang foto memenuhi kaidah jurnalistik dan memang layak untuk
dimuat sebagai foto berita. Dalam hal ini kita bisa menggunakan fotografi
untuk membuat atau memunculkan opini publik, bahkan dari hasil jepretan
lensa ini banyak peristiwa yang dapat berbicara dan menimbulkan perubahan.
Hal tersebut pernah dilakukan oleh salah seorang fotografer terkenal yaitu
Jacob Rib, dia mendokumetasikan kehidupan brutal daerah kumuh New york
18
pada tahun 1894. Juga pernah dilakukan oleh Lewis Hine yang
mendokumetasikan lima ribu foto tentang buruh anak pada tahun 1908
sampai dengan 1921 untuk komite buruh anak nasional. Beliau juga
melakukan dokumentasi terhadap jari tangan anak yang terpotong dan anak-
anak yang harus tidur disekolah karena harus bekerja lembur. Hal itu semua
merupakan sebuah bentuk kepedulian sosial.
Fotogarfi memiliki peranan dalam upaya kemajuan, perlindungan dan
pemenuhan hak-hak asasi manusia yang sangat penting. Misalkan dengan
fotografi sebuah kejahatan bisa di ungkap sebagi pembuktian telah terjadinya
suatu masalah yang dapat dijadikan informasi atau data untuk memperkuat
pembuktian di pengadilan. Pemotretan ini biasanya dilakukan oleh aparat
berwena semisal kepolisian, atau fotografer yang dimintai bantuannya untuk
melakukan pemotretan terhadap sesuatu kasus atau kejadian. Pemotretan
biasanya dilakuan langsung di TKP (Tempat Kejadian Perkara) atau terhadap
barang bukti yang ditemukan.
Foto sama juga dengan fakta yang mewakili segala proses sosial yang
terjadi disuatu tempat. Sehingga fotografi bisa menjadi saksi dan kisah dalam
kehidupan sosial masyarakat. Fotografi banyak berperan pula dalam fakta
pembuktian sejarah. Pada setiap hal penting yang terjadi pada berbagai
belahan dunia, secara runtut bisa mengabadikan peristiwa dari waktu ke
waktu sehingga membuat fakta sejarah semakin berbicara. Seperti pada saat
Presiden Republik Indonesia Bung Karno membacaka proklamasi
kemerdekaan pada tahun 1945 yang sampai saat ini kita bisa melihat
19
bagaimana kewibawaan Bung Karno ketika berpidato, hal tersebut berkat
keberadaan fotografi yang membingkai setiapmomen sejarah yang terukir.
Fotografi sebagai penghilang stress, mungkin bagi beberapa orang yang
kesehariannya sering bertemu dengan berbagai hal yang membuat suntuk
seperti kemacetan, rutinitas dikantor, atau masalah keluarga. Berjalan dan
belajar mengambil gambar mungkin bisa menjadi salah satu solusinya.
Hunting foto bersama teman atau keluarga, atau menyelidik dunia dan
menciptakan seni sejati, fotografi bisa menjadi hobi yang sangat hebat. Ketika
kita berlatih melihat dunia melalui mata seorang fotografer, kita mungkin
mulai melihat hal-hal yang berbeda. Hasil akhir tidak harus menjadi patokan.
Tidak hanya apakah kita melihat hobi dan mengalihkan kegiatan untuk diri
kita sendiri, tetapi kita melihat dunia sebagai tempat yang lebih indah dalam
kehidupan sehari-hari kita.
Dengan fotografi kita bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, memilik
kemampuan dalam mengoperasikan kamera adalah modal utama. Memang
diperlukan proses untuk mahir menggunakan kamera dan kemahiran dalam
mengoperasikan kamera ini bisa dilatih. Tetapi jam terbang yang bisa
dijadikan patokan untuk seseorang mahir atau tidaknya. Maka dari itu
diperlukan banyak latihan - latihan termasuk memperluas wawasan dengan
membaca buku atau majalah yang banyak mengulas tentang fotografi itu
sendiri. Segala hal bisa menjadi uang dengan fotografi termasuk kaitannya
dengan komunikasi massa, fotografi begitu sangat berperan seperti dalam
pembuatan poster atau baliho, postcard, brosur, leaflet, flayer dan sebagainya.
Foto-foto ini biasanya digunakan untuk keperluan pameran dan penerangan
20
masyarakat. Untuk menghasilkan foto - foto tersebut, biasanya fotografer
disuatu lembaga atau institusi yang melakukan hunting langsung kepalangan.
Jika instansi tersebut tidak memiliki fotografer yang mempuni, biasanya akan
dicari fotografer dari luar, untuk melakukan pemotretan suatu permintaan.
Juga berperan dalam kegiatan promosi seperti memasarkan rumah mewah,
mobil dan sepeda motor, objek wisata, dan sebagainya. Mengingat
pentingnya citera dan daya tarik suatu produk untuk menarik konsumen agar
mau membeli, foto - foto untuk bahan pembuatan iklan biasanya dibuat
sangat menarik dan sempurna, sehingga hanya beberapa gelintir fotografer
saja yang mampu memotretnya.
Fotografi berperan juga dalam pembuatan bahan evaluasi misalkan
untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan anak. Sebelum seorang anak
mengikuti program perbaikan gizi, anak diukur tinggi dan berat badannya,
setelah program berjalan enam bulan atau enam tahun, anak difoto kembali
sehingga terlihat hasilnya. Contoh lain misalkan ketika proyek baru dimulai,
maupun didalam proses pelaksanaannya. Melalui foto-foto yang dibuat
dalam kurun waktu tertentu akan dapat diketahui apakah pembangunan yang
dibuat sesuai dengan rencana, atau melenceng, sehingga bisa cepat diperbaiki.
Dari uraian diatas jelas bahwa bidang kegiatan fotografi sangat luas dan
terbuka bagi para pemotret. Untuk menekuninya banyak sekali momen dalam
setiap waktu yang bergulir dalam hidup dengan segala pirantinya, termasuk
kamera foto. Sudah pasti, banyak momen terlewatkan sia-sia apabila Louis
jacques Mande Daguerre tidak menemukan ilmu fotografi pada tahun 1830.
Fotografi menjadi penting karena dapat menjadi bukti bahwa sesuatu benar-
21
benar terjadi, menyimpan kenangan hidup, dan dapat menampilkan seseorang
yang mereka sendiri tidak bisa melihatnya. Fotografi memberi peran besar
dalam setiap momen hidup kita.
C. Tinjauan Desain
Pada umumnya desain diartikan merancang, menciptakan bentuk yang
mengandung kaidah, rasa, nilai artistik dari wujud termaksud. Adapula yang
mengartikan desain adalah rancangan, pola 3 dimensional, memilih dan
menyusun, memecahkan masalah yang bertujuan menciptakan susunan atau
organisasi (Drs. Rusmadi, 2000:1). Struktur kerangka desain biasanya
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Memenuhi maksud atau fungsi dan kaidah estetika.
b. Sederhana
c. Memenuhi proporsi terencana menurut kegunaannya.
d. Sesuai dengan material yang digunakan.
D. Tinjauan Pelestarian
Pelestarian menurut defenisinya merupakan proses, cara, ataupun suatu
perbuatan dalam melestariakan, yang dalam kata lain dapat disebut sebagai
suatu perlindungan dari kemusnahan atau kerusakan. Pelestarian dilakukan
dengan tujuan untuk mengolah sumber daya yang ada dan menjamin
pemanfaatannya secara bijaksana agar menjamin kesinambungan
22
persediaanya tetap terpelihara dan mampu mengalami peningkatan kualitas
nilai serta keanekaragaman. (Adhi Langgar : wordprerss.com)
E. Tinjauan Budaya
1. Pengertian Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistemagama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni.Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan
dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-
perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku
komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika
berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya:
Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh
suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra
yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai
23
budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu
dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-
anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan
duniamakna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang
paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan
hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang
koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya
meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.
Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu
yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-
Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan
yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
24
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang
didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku
dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
2. Unsur – Unsur Budaya
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai
komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
a. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur
pokok, yaitu:
1. alat-alat teknologi
2. sistem ekonomi
3. keluarga
4. kekuasaan politik
b. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
25
1. sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para
anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam
sekelilingnya.
2. organisasi ekonomi.
3. alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk
pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama).
4. organisasi kekuatan (politik).
c. C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara
universal (universal categories of culture) yaitu:
1. bahasa
2. sistem pengetahuan
3. sistem tekhnologi dan peralatan
4. sistem kesenian
5. sistem mata pencarian hidup
6. sistem religi
7. sistem kekerabatan dan organisasi kemasyarakatan
3. Perwujudan Budaya
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi
tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
a. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk
kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan
sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh.
Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam
26
pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan
gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan
ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis
warga masyarakat tersebut.
b. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut
dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas
manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul
dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan
adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-
hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
c. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat
berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud
kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud
kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan
yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan
memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
4. Komponen Budaya
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen
atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
27
1. Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat
yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini
adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian
arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya.
Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi,
pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit,
dan mesin cuci.
2. Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang
diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng,
cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
3. Lembaga Sosial
Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang banyak
dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat.
Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar
dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di
Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu
sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau
perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar
seorang wanita memilik karier
4. Sistem kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun
system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan
28
mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem
keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana
memandang hidup dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai
dengan cara bagaimana berkomunikasi.
5. Estetika
Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita,
dongeng, hikayat, drama dan tari –tarian, yang berlaku dan
berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap
masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu
dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan
dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah
dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj
harus meletakan janur kuning dan buah – buahan, sebagai symbol
yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta
jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara
tersebut.
6. Bahasa
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa
untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang
sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan
komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat
unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna
bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus
29
dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif
dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.
F. Tinjauan Tari
1. Sejarah & Fungsi Tarian
Tari adalah dalah salah satu jenis gerak selain senam, bela diri,
akrobatik atau pantomime. Sebagai seni, tari memiliki ciri-ciri yang berbeda
dengan seni-seni lain. Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak,
ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur
ruang, tenaga, dan waktu. Ruang berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan
jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah gerak. Arah
hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong
kiri, arah gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zig-
zag. Tingkatan berhubungan dengan tinggi rendah nya posisi duduk dan
level tinggi dengan posisi kaki dijinjitkan atau dengan meloncat-loncat.
Jangkauan berhubungan dengan gerak yang panjang atau pendek, gerak
yang besar atau kecil. Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena
dengan tenaga, tari yang ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari
sangat berhubungan dengan rasa dan emosi, bukan dengan kekuatan otot.
Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur dengan tenaga yang berbeda-beda
akan membangkitkan kesan yang mendalam, bukanhanya bagi penonton,
juga bagi penari. Jenis dan peran seni tari dalam konteks masyarakat dan
budayaseni tari sangat berhubungan dengan keadaan masyarakat dan budaya
setempat. Olehkarena itu, fungsi peranan, dan jenis-jenisnya pun sangat
30
berhubungan dengan masyarakat dan budaya setempat. Bahkan dalam
perkembangannya, seni tari dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat dan
budayanya.Fungsi dan peranan seni tari sebagai suatu kegiatan, seni tari
memiliki beberapa fungsi, yaitu seni tari sebagaisarana upacara, seni tari
sebagai hiburan, seni tari sebagai media pergaulan, seni tarisebagai
penyaluran terapi, seni tari sebagai media pendidikan, seni tari
sebagaipertunjukkan, dan seni tari sebagai media katarsis. (Wardhana, 1990
: 21-36).
a. Seni tari sebagai sarana upacara.
Tari dapat digunakan sebagai sarana upacara. Jenis tari ini banyak
macamnya, sepertitari untuk upacara keagamaan dan upacara penting
dalam kehidupan manusia.
b. Seni tari sebagai hiburan
Tari sebagai hiburan harus bervariasi sehingga tidak menjemukan
dan menjenuhkan.Oleh karena itu, jenis ini menggunakan tema-tema
yang sederhana, tidak muluk-muluk, diiringi lagu yang enak dan
mengasyikkan. Kostum dan tata panggungnyadipersiapkan dengan cara
yang menarik. (www.blogspot.com)
2. Jenis – Jenis Tarian
a. Tari tradisional
Tari tradisional Indonesia mencerminkan kekayaan dan
keanekaragaman bangsa Indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti; tarian
Bali, tarian Jawa, tarian Sunda, tarian Minangkabau, tarian Palembang,
tarian Melayu, tarian Aceh, dan masih banyak lagi adalah seni tari yang
31
berkembang sejak dahulu kala, meskipun demikian tari ini tetap
dikembangkan hingga kini. Beberapa tari mungkin telah berusia ratusan
tahun, sementara beberapa tari berlanggam tradisional mungkin baru
diciptakan kurang dari satu dekade yang lalu. Penciptaan tari dengan
koreografi baru, tetapi masih di dalam kerangka disiplin tradisi tari tertentu
masih dimungkinkan. Sebagai hasilnya, munculah beberapa tari kreasi baru.
Tari kreasi baru ini dapat merupakan penggalian kembali akar - akar budaya
yang telah sirna, penafsiran baru, inspirasi atau eksplorasi seni baru atas seni
tari tradisional. Sekolah seni tertentu di Indonesia seperti Sekolah Tinggi
Seni Indonesia (STSI) di Bandung, Institut Kesenian Jakarta (IKJ)
di Jakarta, Institut Seni Indonesia (ISI) yang tersebar
di Denpasar, Yogyakarta, dan Surakarta ke semuanya mendukung dan
menggalakkan siswanya untuk mengeksplorasi dan mengembangkan seni
tari tradisional di Indonesia. Beberapa festival tertentu seperti Festival
Kesenian Bali dikenal sebagai ajang ternama bagi seniman tari Bali untuk
menampilkan tari kreasi baru karya mereka.
b. Tari kontemporer
Seni tari kontemporer Indonesia meminjam banyak pengaruh dari
luar, seperti tari balet dan tari modern barat. Pada tahun 1954, dua seniman
dari Yogyakarta — Bagong Kusudiarjo dan Wisnuwardhana — merantau ke
Amerika Serikat untuk belajar ballet dan tari modern dengan berbagai
sanggar tari disana. Ketika kembali ke Indonesia pada tahun 1959 mereka
membawa budaya berkesenian baru, yang pada akhirnya mengubah arah,
wajah dan pergerakan dan koreografi baru, mereka memperkenalkan
32
gagasan seni tari sebagai ekspresi pribadi sang seniman ke dalam seni tari
Indonesia.Gagasan seni tari sebagai media ekspresi pribadi seniman telah
membangkitkan seni tari Indonesia, dari yang semula selalu berlatar tradisi
menjadi ekspresi seni, melalui paparan sang seniman terhadap berbagai latar
belakang seni dan budaya yang lebih luas dan kaya. Seni tari tradisional
Indonesia juga banyak memengaruhi seni tari kontemporer di Indonesia,
misalnya langgam tari Jawa berupa pose dan sikap tubuh serta keanggunan
gerakan seringkali muncul dalam pagelaran seni tari kontemporer di
Indonesia. Kolaborasi internasional juga dimungkinkan, misalnya
kolaborasi seni tari Jepang Noh dengan seni tari teater tradisional Jawa dan
Bali.
Tari modern Indonesia juga seringkali ditampilkan dalam dunia
industri hiburan dan pertunjukan Indonesia, misalnya tarian pengiring
nyanyian, pagelaran musik, atau panggung hiburan. Kini dengan derasnya
pengaruh budaya pop dari luar negeri, terutama dari Amerika serikat,
beberapa tari modern seperti tari jalanan (street dance) juga merebut
perhatian kaum muda Indonesia.
1. Macam – macam Tarian Tradisional Populer di Jawa
a. Wilayah Jawa Barat
1) Tarian Jaipong
Tari ini diciptakan oleh seorang seniman asal Bandung, Gugum
Gumbira, sekitar tahun 1960-an, dengan tujuan untuk menciptakan suatu
jenis musik dan tarian pergaulan yang digali dari kekayaan seni tradisi
rakyat Nusantara, khususnya Jawa Barat. Meskipun termasuk seni tari
33
kreasi yang relatif baru, jaipongan dikembangkan berdasarkan kesenian
rakyat yang sudah berkembang sebelumnya, seperti Ketuk
Tilu, Kliningan, serta Ronggeng. Perhatian Gumbira pada kesenian
rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui
dan mengenal betul perbendaharan pola - pola gerak tari tradisi yang ada
pada KlininganBajidoran atau Ketuk Tilu. Gerak
gerak bukaan, pencugan, nibakeundan beberapa ragam gerak mincid dari
beberapa kesenian menjadi inspirasi untuk mengembangkan kesenian
jaipongan.
Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa
pengaruh yang melatarbelakangi terbentuknya tari pergaulan ini. Di
kawasan perkotaan Priangan misalnya, pada masyarakat elite, tari
pergaulan dipengaruhi dansa Ball Room dari Barat. Sementara pada
kesenian rakyat, tari pergaulan dipengaruhi tradisi lokal. Pertunjukan
tari-tari pergaulan tradisional tak lepas dari keberadaan ronggeng dan
pamogoran. Ronggeng dalam tari pergaulan tidak lagi berfungsi untuk
kegiatan upacara, tetapi untuk hiburan atau cara bergaul. Keberadaan
ronggeng dalam seni pertunjukan memiliki daya tarik yang mengundang
simpati kaum pamogoran. Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang begitu
dikenal oleh masyarakatSunda, diperkirakan kesenian ini populer sekitar
tahun 1916.
Sebagai seni pertunjukan rakyat, kesenian ini hanya didukung oleh
unsur-unsur sederhana, seperti waditra yang meliputi rebab, kendang,
dua buah kulanter, tiga buah ketuk, dan gong. Demikian pula dengan
34
gerak-gerak tarinya yang tidak memiliki pola gerak yang baku, kostum
penari yang sederhana sebagai cerminan kerakyatan.
Seiring dengan memudarnya jenis kesenian di atas, mantan
pamogoran (penonton yang berperan aktif dalam seni pertunjukan Ketuk
Tilu/Doger/Tayub) beralih perhatiannya pada seni pertunjukan
Kliningan, yang di daerah Pantai Utara Jawa Barat
(Karawang,Bekasi,Purwakarta, Indramayu, danSubang) dikenal dengan
sebutan Kliningan Bajidoran yang pola tarinya maupun peristiwa
pertunjukannya mempunyai kemiripan dengan kesenian sebelumnya
(Ketuk Tilu/Doger/Tayub). Dalam pada itu, eksistensi tari - tarian
dalam Topeng Banjet cukup digemari, khususnya di Karawang, di mana
beberapa pola gerak Bajidoran diambil dari tarian dalam Topeng Banjet
ini. Secara koreografis tarian itu masih menampakan pola - pola tradisi
(Ketuk Tilu) yang mengandung unsur gerak - gerak bukaan, pencugan,
nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid yang pada gilirannya
menjadi dasar penciptaan tari Jaipongan. Beberapa gerak - gerak dasar
tari Jaipongan selain dari Ketuk Tilu, Ibing Bajidor serta Topeng Banjet
adalah Tayuban danPencak Silat.
Tarian ini mulai dikenal luas sejak 1970-an. Kemunculan tarian
karya Gugum Gumbira pada awalnya disebut Ketuk Tilu perkembangan,
yang memang karena dasar tarian itu merupakan pengembangan dari
Ketuk Tilu. Karya pertama Gugum Gumbira masih sangat kental dengan
warna ibing Ketuk Tilu, baik dari segi koreografi maupun iringannya,
35
yang kemudian tarian itu menjadi populer dengan sebutan Jaipongan.
(id.wikipedia.org)
2) Tari Topeng Cirebon
Tari topeng Cirebon adalah salah satu tarian di wilayah kesultanan
Cirebon. Tari Topeng Cirebon, kesenian ini merupakan kesenian asli
daerah Cirebon, termasuk Subang, Indramayu, Jatibarang, Majalengka,
Losari, dan Brebes. Disebut tari topeng, karena penarinya menggunakan
topeng di saat menari. Pada pementasan tari Topeng Cirebon, penarinya
disebut sebagai dalang, dikarenakan mereka memainkan karakter
topeng-topeng tersebut.
Tari topeng ini sendiri banyak sekali ragamnya dan mengalami
perkembangan dalam hal gerakan, maupun cerita yang ingin
disampaikan. Terkadang tari topeng dimainkan oleh satu penari tarian
solo, atau bisa juga dimainkan oleh beberapa orang.
Salah satu jenis lainnya dari tari topeng ini adalah tari topeng
kelana kencana wungu merupakan rangkaian tari topeng gaya
Parahyangan yang menceritakan ratu Kencana wungu yang dikejar-
kejar oleh prabu Minakjingga yang tergila-tergila padanya. Pada
dasarnya masing-masing topeng yang mewakili masing-masing
karakter menggambarkan perwatakan manusia. Kencana Wungu,
dengan topeng warna biru, mewakili karakter yang lincah namun
anggun. Minakjingga (disebut juga kelana), dengan topeng warna
merah mewakili karakter yang berangasan, tempramental dan tidak
sabaran. Tari ini karya Nugraha Soeradiredja.
36
Pada tari Topeng Cirebon terdapat beberapa gaya tarian yang
secara yang telah diakui secara adat, gaya-gaya ini berasal dari desa-
desa asli tempat dimana tari Topeng Cirebon lahir dan juga dari desa
lainnya yang menciptakan gaya baru yang secara adat telah diakui lepas
dari gaya lainnya. Endo Suanda seorang peneliti tari Cirebon melihat
perbedaan gaya tari Topeng Cirebon antar daerah tersebut dikarenakan
adanya penyesuaian selera penonton dengan nilai estetika gerak tarian
diatas panggung.
b.Wilayah Jawa Tengah
1) Tarian Gambyong
Pada mulanya tarian ini hanyalah tarian jalanan yang juga
dipentaskan oleh penari jalanan yang biasa disebut dengan sebutan
Tledek (Bahasa Jawa). Nama Tledek yang menarikan tarian ini adalah
Gambyong, ia cukup terkenal hampir di seluruh wilayah Surakarta pada
Zaman Sinuhun Paku Buwono IV ( 1788 s/d 1820). Si Gambyong
memiliki suara yang indah serta gerakan yang gemulai, sehingga ia
mudah dikenal orang.Semenjak itulah tarian yang dimainkannya dijuluki
Tarian Gambyong.
Tari Gambyong merupakan tari kreasi baru dari perkembangan Tari
Tayub. Biasanya tari gambyong dilakukan bersama-sama oleh beberapa
penari. Unsur estetis dari tari yang dilakukan bersama-sama terletak pada
garis dan gerak yang serba besar. Gerak tangan, kaki dan kepala tampak
lebih indah dan ekspresif karena ditarikan bersamaan. Tarian ini semakin
elok apabila penari dapat menyelaraskan gerakan dengan
37
iramakendhang.Sebab, kendhang sering pula disebutotottarian dan
pemandu gendhing.Secara umum, Tari Gambyong terdiri atas tiga
bagian, yaitu: awal, isi, dan akhir atau dalam istilah tari Jawa gaya
Surakarta disebut dengan istilah maju beksan, beksan, dan mundur
beksan.
Tari Gambyong merupakan tari kreasi baru dari perkembangan Tari
Tayub.Biasanya tari gambyong dilakukan bersama-sama oleh beberapa
penari. Unsur estetis dari tari yang dilakukan bersama-sama terletak pada
garis dan gerak yang serba besar.Gerak tangan, kaki dan kepala tampak
lebih indah dan ekspresif karena ditarikan bersamaan. Tarian ini semakin
elok apabila penari dapat menyelaraskan gerakan dengan
irama kendhang.Sebab, kendhang sering pula disebut otot tarian dan
pemandu gendhing.Secara umum, Tari Gambyong terdiri atas tiga
bagian, yaitu: awal, isi, dan akhir atau dalam istilah tari Jawa gaya
Surakarta disebut dengan istilah maju beksan, beksan, dan mundur
beksan. (id.wikipedia.org)
2) Tarian Srikandi Cakil
Tari Srikandhi Cakil merupakan pethilan dari cerita mahabarata.
Dimana menceritakan Cakil yang diutus oleh Prabu Jungkungmardeya
dari Palanggubarja untuk memboyong Dewi Wara Srikandhi yang akan
dijadikan istri Prabu Jungkungmardeya. Di tengah perjalanan Cakil
bertemu dengan Srikandhi tetapi Cakil belum tau kalau sebenarnya
wanita yang ditemuinya itu adalah Dewi Wara Srikandhi. Setelah terjadi
dialog antara keduanya Cakil terkejut karena ternyata wanita yang ada di
38
hadapannya adalah Dewi Wara Srikandhi yang dicarinya. Dalam dialog
itu Cakil menyampaikan pesan dari prabunya untuk memboyong Dewi
Wara Srikandhi, karena Srikandhi menolak maka Cakil berusaha
memboyong Srikandhi secara paksa sehingga terjadi peperangan antara
keduanya dan akhirnya Cakil kalah oleh pana Srikandi.
c. Wilayah Jawa Timur
1) Tarian Remo
Tari Remo berasal dari Kabupaten Surabaya, Jawa Timur. Tarian
ini berasal dari kecamatan Diwek Di desa Ceweng, tarian ini diciptakan
oleh warga yang perprofesi sebagai pengamen tari di kala itu, memang
banyak profesi tersebut di Jombang, kini Tarian ini pada awalnya
merupakan tarian yang digunakan sebagai pengantar
pertunjukan ludruk. Namun, pada perkembangannya tarian ini sering
ditarikan secara terpisah sebagai sambutan atas tamu kenegaraan,
ditarikan dalam upacara-upacara kenegaraan, maupun dalam festival
kesenian daerah. Tarian ini sebenarnya menceritakan tentang
perjuangan seorang pangeran dalam medan laga. Akan tetapi dalam
perkembangannya tarian ini menjadi lebih sering ditarikan oleh
perempuan, sehingga memunculkan gaya tarian yang lain: Remo Putri
atau Tari Remo gaya perempuan.
Menurut sejarahnya, tari remo merupakan tari yang khusus
dibawakan oleh penari laki – laki. Ini berkaitan dengan lakon yang
dibawakan dalam tarian ini. Pertunjukan tari remo umumnya
menampilkan kisah pangeran yang berjuang dalam sebuah medan
39
pertempuran. Sehingga sisi kemaskulinan penari sangat dibutuhkan
dalam menampilkan tarian ini.
Berdasarkan perkembangan sejarah tari remo, dulunya tari remo
merupakan seni tari yang digunakan sebagai pembuka dalam
pertunjukan ludruk. Namun seiring berjalannya waktu, fungsi dari tari
remo pun mulai beralih dari pembuka pertunjukan ludruk, menjadi
tarian penyambutan tamu, khususnya tamu – tamu kenegaraan. Selain
itu tari remo juga sering ditampilkan dalam festival kesenian daerah
sebagai upaya untuk melestarikan budaya Jawa Timur. Oleh karena
itulah kini tari remo tidak hanya dibawakan oleh penari pria, namun
juga oleh penari wanita. Sehingga kini muncul jenis tari remo putri.
Dalam pertunjukan tari remo putri, umumnya para penari akan
memakai kostum tari yang berbeda dengan kostum tari remo asli yang
dibawakan oleh penari pria.(id.wikipedia.org)
2) Tarian Ganongan
Ganongan adalah salah satu bagian penting dari personil anggota
kesenian Reog yang merupakan kesenian asli kebanggaan Indonesia.
Kesenian Reog berasal dari kota Ponorogo Jawa Timur. Seluruh
tariannya merupakan tarian yang berasal dari perang antara Kerajaan
Kediri dan Kerajaan Ponorogo, yang dipercaya mempunyai alur cerita
sejarah berawal tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri
Kediri, Dewi Ragil Kuning. Namun di tengah perjalanan ia dihadang
oleh Raja Singabarong yang berasal dari Kediri. Pasukan Raja
Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan
40
Ponorogo, Raja Kelono dan wakilnya Bujang Anom, dikawal oleh tokoh
warok yang mempunyai ilmu hitam mematikan. Dari situlah kemudian
mereka saling mengadu ilmu hitamnya. Tarian ini sering dipentaskan
oleh para penari dalam keadaan ―kerasukan‖.
Kesenian tarian ini mempunyai beberapa personal antara lain
Barongan (dadak merak), Warok, Jathil, Klono Sewandono dan Bujang
Ganon (Ganongan).
Bujang Ganong (Ganongan) atau Bujang Ganong
menggambarkan sosok seorang Patih Muda yang cekatan, berkemauan
keras, cerdik, jenaka dan sakti. Bujang Ganong adalah penokohan dari
Patih Pujangga Anom, salah satu tokoh disetiap penampilannya
senantiasa di tunggu – tunggu oleh penonton khususnya anak –
anak.(http://innoblessing.com/Laurensius Bonaventura)
G. Tinjauan Media
1. Pengertian Media
Menurut Grossberg, media merupakan institusi yang difungsikan untuk
mengembangkan kebebasan berpendapat dan menyebarkan informasi ke
segala arah, yakni kepada publik dan institusi lainnya termasuk
pemerintah.Media adalah alat atau bahan dalam pelaksanaan kelancaran
komunikasi (Drs. Edi Sudadi, 1994:3). Media merupakan bentuk jamak dari
kata medium. Dalam ilmu komunikasi, media bisa diartikan sebagai saluran,
sarana penghubung, dan alat-alat komunikasi. Kalimat media sebenarnya
41
berasal dari bahasa latin yang secara harafiah mempunyai arti perantara atau
pengantar.
Media mempunyai peran penting dan strategis bagi kegiatan promosi
dan periklanan. Lewat medialah suatu pesan dapat diwujudkan dan
disampaikan sehingga dapat ditangkap panca indera konsumenya. Demikian
pentingnya peran media pada suatu proses komunikasi global dewasa ini,
sehingga Marshal McLuhan, seorang pakar komunikasi, menyatakan bahwa
Medium is the message,media adalah pesan itu sendiri. (Bedjo Riyanto, 2000,
18-19).
Ada beberapa macam media yang dapat digunakan menjadi media
komunikasi, yaitu barang-barang visual yang dihayati dengan indra
penglihatan dan barang tersebut mengandung pesan (message) dari
komunikator yang ditunjukan kepada komunikan baik dalam bentuk cetak,
visual maupun audio visual.
2. Jenis-jenis Media
Dalam penyampaiannya promosi membutuhkan media efektif dan
efisien agar maksud dan tujuannya dapat tersampaikan dengan baik. Dalam
periklanan media penyampaian pesan ini dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Media Lini Atas (Above The Line Media)
Media ini menggunakan biro iklan organisasi untuk membantu
mempublikasikan pesan atau iklan yang disampaikan pada target
audience. Sedangkan media perancangan ini terbagi menjadi:
1) Media Cetak
Adalah media yang penyebaranya menggunakan teknik cetak
42
(printing), antara lain: poster, iklan surat, brosur, x-banner dan
sebagainya.
2) Media Luar Ruang
Adalah media yang sosialisasinya secara fisikberada di luar
ruangan, antara lain: billboard, baliho, mobile ad, spanduk dan
sebagainya.
b. Media Lini Bawah (Bellow The Line Media)
Yaitu suatu kegiatan periklanan yang tidak melibatkan
pemasangan iklan melalui media komunikasi massa dan tidak
memberikan komisi kepada perusahaan iklan. Yakni jenis-jenis iklan
pada pameran, brosur, direct mail, leaflet, point of purchase dan lain-
lain.
c. Media Event
Pada bagian ini pesan disampaikan dengan sebuah kegiatan
langsung di tengah masyarakat atau target audien. Sebagai contoh:
workhshop, pameran, event pertunjukan musik dan lain sebagainya.
H. Tinjauan Buku
1. Pengertian Buku
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi
satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari
sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman.
Seiring dengan perkembangan dalam bidang dunia informatika, kini
dikenal pula istilah e-book atau buku-e (buku elektronik), yang mengandalkan
43
perangkat seperti komputer meja, komputer jinjing, komputer tablet, telepon
seluler dan lainnya, serta menggunakan perangkat lunaktertentu untuk
membacanya.
Dalam bahasa Indonesia terdapat kata kitab yang diserap dari bahasa
Arab (كتاب), yang memiliki arti buku. Kemudian pada penggunaan kata
tersebut, kata kitab ditujukan hanya kepada sebuah teks atau tulisan yang
dijilid menjadi satu. Biasanya kitab merujuk kepada jenis tulisan kuno yang
mempunyai ketetapan hukum, atau dengan kata lain merupakan undang-
undang yang mengatur. Istilah kitab biasanya digunakan untuk menyebut
karya sastra para pujangga pada masa lampau yang dapat dijadikan sebagai
bukti sejarah untuk mengungkapkan suatu peristiwa masa lampau seperti
halnya kitab suci. Kerajaan-kerajaan di Nusantara pada masa lampau
memberi kedudukan yang penting bagi para pujangga untuk menceritakan
kehidupan dan kekuasaan raja-raja pada waktu itu untuk diriwayatkan dengan
cara ditulis.(Wikipedia.com)
2. Sejarah Buku
Ada berbagai sumber yang menguak sejarah tentang buku. Awalnya
buku pertama disebutkan lahir di Mesir pada tahun 2400-an SM setelah orang
Mesir menciptakan kertas papirus. Kertas papirus yang berisi tulisan ini
digulung dan gulungan tersebut merupakan bentuk buku yang pertama. Ada
pula yang mengatakan buku sudah ada sejak zaman Sang Budha di Kamboja
karena pada saat itu Sang Budha menuliskan wahyunya di atas daun dan
kemudian membacanya berulang-ulang. Berabad-abad kemudian
di Tiongkok, paracendekiawan menuliskan ilmu - ilmunya di atas lidi yang
44
diikatkan menjadi satu. Hal tersebut memengaruhi sistem penulisan di
Tiongkok yang huruf hurufnya ditulis secara vertikal yaitu dari atas ke
bawah.
Buku yang terbuat dari kertas baru ada setelah Tiongkok berhasil
menciptakan kertas pada tahun 200 SM dari bahan dasar bambu ditemukan
oleh Tsai Lun. Kertas membawa banyak perubahan pada dunia. Pedagang
muslim membawa teknologi penciptaan kertas dari Tiongkok ke Eropa pada
awal abad ke-11. Di sinilah industri kertas bertambah maju. Apalagi dengan
diciptakannya mesin cetak oleh Gutenberg perkambangan dan penyebaran
buku mengalami revolusi. Kertas yang ringan dan dapat bertahan lama
dikumpulkan menjadi satu dan terciptalah buku. (id.wikipedia.org)
3. Jenis – Jenis Buku
a. Novel
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif;
biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel
berasal dari bahasa Italia novella yang berarti ―sebuah kisah, sepotong
berita‖.
Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks
dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal
sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-
tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik
beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.
Novel dalam bahasa Indonesia dibedakan dari roman. Sebuah roman
alur ceritanya lebih kompleks dan jumlah pemeran atau tokoh cerita juga
45
lebih banyak.Majalah adalah penerbitan berkala yang berisi bermacam-
macam artikel dalam subyek yang bervariasi.
b. Cergam
Arswendo Atmowiloto (1986) mengungkapkan bahwa cergam sama
dengan komik, gambar yang dinarasikan, kisah ilustrasi, picto-fiksi dan
lain-lain.
c. Komik
Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar
tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan
cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks.
Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam
koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.
Terminologi;
Di tahun 1996, Will Eisner menerbitkan buku Graphic Storytelling,
dimana ia mendefinisikan komik sebagai ―tatanan gambar dan balon kata
yang berurutan, dalam sebuah buku komik.‖ Sebelumnya, di tahun 1986,
dalam buku Comics and Sequential Art, Eisner mendefinisikan eknis dan
struktur komik sebagai sequential art, ―susunan gambar dan kata-kata
untuk menceritakan sesuatu atau mendramatisasi suatu ide‖.
Dalam buku Understanding Comics (1993) Scott McCloud
mendefinisikan seni sequential dan komik sebagai ―juxtaposed pictorial
and other images in deliberate sequence, intended to convey information
and/or to produce an aesthetic response in the viewer‖.
46
Para ahli masih belum sependapat mengenai definisi komik.
sebagian diantaranya berpendapat bahwa bentuk cetaknya perlu
ditekankan, yang lain lebih mementingkan kesinambungan image dan teks,
dan sebagian lain lebih menekankan sifat kesinambungannya (sequential).
Definisi komik sendiri sangat supel karena itu berkembanglah berbagai
istilah baru seperti:
1) Picture stories – Rodolphe Topffer (1845)
2) Pictorial narratives – Frans Masereel and Lynd Ward (1930s)
3) Picture novella – dengan nama samaran Drake Waller (1950s).
4) Illustories – Charles Biro (1950s)
5) Picto-fiction – Bill Gaine (1950s)
6) Sequential art(graphic novel) – Will Eisner (1978)
7) Nouvelle manga – Frederic Boilet (2001)
Untuk lingkup nusantara, terdapat sebutan tersendiri untuk komik
seperti diungkapkan oleh pengamat budaya Arswendo Atmowiloto (1986)
yaitu cerita bergambar atau disingkat menjadi cergam yang dicetuskan
oleh seorang komikus Medan bernama Zam Nuldyn sekitar tahun 1970.
Sementara itu Dr. Seno Gumira Ajidarma (2002), jurnalis dan pengamat
komik, mengemukakan bahwa komikus Teguh Santosa dalam komik Mat
Romeo (1971) mengiklankannya dengan kata-kata ―disadjikan setjara
filmis dan kolosal‖ yang sangat relevan dengan novel bergambar.
d. Ensiklopedi
Ensiklopedia atau ensiklopedi, adalah sejumlah buku yang berisi
penjelasan mengenai setiap cabang ilmu pengetahuan yang tersusun
47
menurut abjad atau menurut kategori secara singkat dan padat.
Etimologi
Kata ―ensiklopedia‖ diambil dari bahasa Yunani; enkyklios paideia
(ἐγκύκλιος παιδεία) yang berarti sebuah lingkaran atau pengajaran yang
lengkap. Maksudnya ensiklopedia itu sebuah pendidikan paripurna yang
mencakup semua lingkaran ilmu pengetahuan. Seringkali ensiklopedia
dicampurbaurkan dengan kamus dan ensiklopedia-ensiklopedia awal
memang berkembang dari kamus. Perbedaan utama antara kamus dan
ensiklopedia ialah bahwa sebuah kamus hanya memberikan definisi setiap
entri atau lemma dilihat dari sudut pandang linguistik atau hanya
memberikan kata-kata sinonim saja, sedangkan sebuah ensiklopedia
memberikan penjelasan secara lebih mendalam dari yang kita cari. Sebuah
ensiklopedia mencoba menjelaskan setiap artikel sebagai sebuah
fenomena. Atau lebih singkat: kamus adalah daftar kata-kata yang
dijelaskan dengan kata-kata lainnya sedangkan sebuah ensiklopedia adalah
sebuah daftar hal-hal yang kadang kala dilengkapi dengan gambar untuk
lebih menjelaskan.
e. Antologi (kumpulan)
Secara harfiah antologi diturunkan dari kata bahasa Yunani yang
berarti ―karangan bunga‖ atau ―kumpulan bunga‖, adalah sebuah
kumpulan dari karya-karya sastra. Awalnya, definisi ini hanya mencakup
kumpulan puisi (termasuk syair dan pantun) yang dicetak dalam satu
volume. Namun, antologi juga dapat berarti kumpulan karya sastra lain
seperti cerita pendek, novelpendek, prosa, dan lain-lain. Dalam pengertian
48
modern, kumpulan karya musik oleh seorang artis, kumpulan cerita yang
ditayangkan dalam radio dan televisi juga tergolong antologi. KBBI
mendefinisikan antologi sebagai kumpulan karya tulis pilihan dr seorang
atau beberapa orang pengarang. Antologi dapat pula disebut bunga rampai.
f. Dongeng
Dongeng, merupakan suatu kisah yang di angkat dari pemikiran
fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan
moral, yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan
mahluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi,
dari pemikiran seseorang yang kemudian di ceritakan secara turun-
temurun dari generasi kegenerasi. Dalam satu buku, bisa terdiri atas satu
atau lebih dongeng. Sekarang, banyak buku-buku dongeng yang
merupakan saduran dan disesuaikan dengan kehidupan masa kini.
g. Biografi
Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tanggal lahir atau
mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang
perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian. Biografi yang
ditulis sendiri oleh tokohnya dinamakan autobiografi.
h. Catatan harian (jurnal/diary)
Catatan harian adalah buku yang isinya berdasarkan catatan harian
atau catatan harian itu sendiri, misalnya catatan harian Anne Frank. Buku
yang dibuat berdasarkan catatan harian misalnya, Bersaksi di Tengah
Badaikarya Wiranto.
49
i. Novelet
Cerita tanggung, untuk dikatakan cerpen dia terlalu panjang, untuk
dikatakan novel terlalu pendek. Jumlah halaman novelet diperkira berada
di antara 40-50 halaman. Namun, batasan ini sangat relatif, tidak mutlak.
j. Fotografi
Fotografi berasal dari 2 kata yaitu photo yang berarti cahaya dan
graphyang berarti tulisan atau lukisan. Dalam seni rupa, fotografi adalah
proses melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai
istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan
gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang
mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling
populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera.
Karya-karya foto seseorang atau beberapa orang dapat saja dijadikan
buku. Buku jenis ini akan lebih menarik jika disertai keterangan mengenai
objeknya. Untuk kepentingan lain, buku fotografi ini bisa juga berisi
penjelasan mengenai cara atau strategi untuk menghasilkan foto-foto
seperti yang tercetak.
k. Karya ilmiah
Laporan penelitian, disertai, tesis, skripsi, dan sebagainya.
l. Tafsir
Tafsir adalah keterangan atau penjelasan tentang ayat-ayat Al-quran
agar maksudnya lebih mudah dipahami. Tafsir harfiah berarati tafsir kata
demi kata, tafsir mimpi adalah penggunaan ciri -ciri modern untuk
50
menguraikan arti mimpi. Buku yang berisi materi tentang hal ini
dinamakan buku tafsir.
m. Kamus
Kamus adalah buku acuan yg memuat kata dan ungkapan, biasanya
disusun menurut abjad berikut keterangan tentang makna, pemakaian, atau
terjemahannya. Kamus dapat pula diartikan sebagai buku yg memuat
kumpulan istilah atau nama yang disusun menurut abjad beserta penjelasan
tentang makna dan pemakaiannya (KBBI).
Wikipedia menguraikan kamus sebagai sejenis buku rujukan yang
menerangkan makna kata-kata. Kamus berfungsi membantu seseorang
mengenal kosakata baru. Selain menerangkan maksud kata, kamus juga
mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal-usul (etimologi) kata dan
juga contoh penggunaannya. Untuk memperjelas, kamus juga dapat
disertai ilustrasi.
n. Panduan
Disebut juga buku petunjuk, misalnya buku tentang beternak ayam,
berkebun kelapa sawit, kiat memperoleh dan kiat menjalani beasiswa di
luar negeri, dan sebagainya.
o. Atlas
Kumpulan peta yang disatukan dalam bentuk buku. Selain dalam
bentuk buku, atasl juga ditemukan dalam bentuk multimedia, misalnya
Google Earth. Atlas dapat memuat informasi geografi, batas negara,
statisik geopolitik, sosial, agama, serta ekonomi.
p. Ilmiah
51
Buku yang disusun berdasarkan kaidah keilmiahan. Misalnya, buku
yang disusun berdasarkan hasil penelitian dan disampaikan dalam bahasa
ilmiah.(https://hilmo22.wordpress.com)
q. Coffeetable Book
Coffeetable Books adalah sebuah buku bacaan santai yang fungsinya
membuat rileks pembaca yang sedang menunggu atau menikmati
hidangannya di cafe. Coffeetable Books sering disebutsebagai buku bacaan
santai. Coffeetable Books berisi foto - foto yang sifatnya membuat
rilekmenghilangkan sejenak kepenatan yang dijalani sehari - hari.
Dalam proses pembuatannya yang harus diperhatikan adalah :
1) Harus memiliki konsep dari dibuatnya buku tersebut
2) Memiliki bahan berupa foto dan teks(teks jika diperlukan saja) yang
menunjang buku tersebut
3) Menentukan Grid System/ sistem kolom untuk teks. Baik 1 Kolom,2
kolom/ 3 kolom.
4) Melayout Cover dan isi buku
Untuk cover biasanya diambil gambar yang mewakili dari isi buku,
menggunakan judul dengan font buatan sendiri. Dibelakang buku biasanya
ada kata bijak penulis/ kesimpulan buku.
Di dalam coffeetable books terdapat :
1) Contents
2) Latar belakang buku tersebut
3) Isi Buku tersebut
4) Daftar Pustaka/Index buku tersebut
52
5) Biografi penulis
Untuk bagian isi diusahakan menggunakan background warna saja
dari warna dominan foto, dikarenakan jika menggunakan gambar vector
membuat berat data.Bagian isi diusahakan berisi foto tanpa harus
memperbanyak teks, foto sudah berbicara banyak tentang apa yang ingin
diutarakan. (http://.blogspot.com)