bab ii konsep dasar a. konsep keluarga 1. pengertian...
TRANSCRIPT
BAB II
KONSEP DASAR
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena
ikatan tertentu atau saling membagi pengalaman dan melakukan
pendekatan emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai
bagian dari keluarga (friedman, 1998).
Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama melalui ikatan perkawinan dan kedekatan emosi yang masing-
masing mengidentifikasi diri sebagai bagian dari keluarga (Ester,
2007).
Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang peranannya
sangat penting untuk membentuk kebudayaan yang sehat. Dari
keluarga inilah pendidikan kepada individu dimulai dan dari keluarga
inilah akan tercipta tatanan masyarakat yang baik, sehingga untuk
membangun suatu kebudayaan maka seyogyanya dimulai dari
keluarga. Keluarga adalah sebagai unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan (Setiadi, 2008).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
keluarga adalah suatu unit terkecil yang terdiri dari dua orang atau
lebih yang tinggal disatu tempat atau satu rumah yang saling
beriteraksi satu sama lain dan mempunyai peran masing-masing serta
mempertahankan suatu kebudayaan.
2. Struktur keluarga
Menurut Effendy (1998) struktur keluarga terdiri dari bermacam-
macam, diantaranya adalah :
a. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu di
susun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu di
susun melalui jalur garis ibu.
c. Matri local : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga istri.
d. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga suami.
e. Keluaraga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar
bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang
menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami
istri.
3. Tipe dan bentuk keluarga
Menurut Effendy (1998) ada beberapa tipe keluarga yaitu :
a. Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga Besar (Extended Family) adalah keluarga inti di tambah
dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, sepupu,
paman, dan sebagainya.
c. Keluarga Berantai ( Serial Family ) adalah keluarga yang terdiri
dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan
merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga Duda atau Janda ( single family) adalah keluarga yang
terjadi karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga Berkomposisi (composite) adalah keluarga yang
perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga Kabitis (cohabitation) adalah dua orang yang menjadi
satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
4. Fungsi keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat di jalankan keluarga menurut Effendy
(1998) sebagai berikut :
a. Fungsi Biologis: Untuk meneruskan keturunan, memelihara dan
membesarkan anak, memenuhi kebutuhan gizi keluarga,
memelihara dan merawat anggota keluarga.
b. Fungsi Psikologis: Memberikan kasih sayang dan rasa aman,
memberikan perhatian diantara anggota keluarga, membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga, memberikan identitas
keluarga.
c. Fungsi Sosialisai : Membina sosialisasi pada anak, membentuk
norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan
anak, meneruskan nilai – nilai budaya keluarga.
d. Fungsi Ekonomi : Mencari sumber - sumber penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan
penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan–kebutuhan
keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-
anak, jaminan hari tua dan sebagainya.
e. Fungsi Pendidikan : Menyekolahkan anak untuk memberikan
pengetahuan, keterampilan, dan membentuk prilaku anak sesuai
dengan bakat, minat yang dimilikinya, mempersiapkan anak untuk
kehidupan semasa yang akan datang dalam memenuhi perannya
sebagai orang dewasa, mendidik anak sesuai dengan tingkat-
tingkatnya.
5. Tugas kesehatan keluarga
Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
e. Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas
kesehatan masyarakat.
(Friedman, 1998)
6. Peran Perawat Keluarga
Dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga, perawat perlu
memerhatikan prinsip-prinsip berikut.
a. Melakukan kerja bersama keluarga secara kolektif.
b. Memulai pekerjaan dari hal yang sesuai dengan kemampuan
keluarga.
c. Menyesuaikan rencana asuhan keperawatan dengan tahap
perkembangan keluarga.
d. Menerima dan mengakui struktur keluarga.
e. Menekankan pada kemampuan keluarga.
Peran perawat keluarga adalah sebagai berikut.
a. Sebagai pendidik, perawat bertanggung jawab memberikan
pendidikan kesehatan kepada keluarga,terutama untuk
memandirikan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
memiliki masalah kesehatan.
b. Sebagai koordinator pelaksana pelayanan keperawatan, perawat
bertanggung jawab memberikan pelayanan keperawatan yang
komprehensif.
c. Sebagai pelaksana pelayanan perawatan, pelayanan keperawatan
dapat diberikan kepada keluarga melalui kontak pertama dengan
anggota keluarga yang sakit yang memiliki masalah kesehatan.
d. Sebagai supervisor pelayanan keperawatan, perawat melakukan
supervise ataupun pembinaan terhadap keluarga melalui
kunjungan rumah secara teratur, baik terhadap keluarga berisiko
tinggi maupun yang tidak.
e. Sebagai pembela (advokat), perawat berperan sebagai advokat
keluarga untuk melindungi hak-hak keluarga sebagai klien.
f. Sebagai fasilisator, perawat dapat menjadi tempat bertanya
individu, keluarga, dan masyarakat untuk memecahkan masalah
kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi sehari-hari serta
dapat membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi
masalah.
g. Sebagai peneliti, perawat keluarga melatih keluarga untuk dapat
memahami masalah-masalah kesehatan yang dialami oleh anggota
keluarga.
h. Sebagai modifikasi lingkungan, perawat komunitas juga harus
dapat memodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah,
lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekitarnya agar dapat
tercipta lingkungan yang sehat.
(Sudiharto dan Sri Setyowati, 2007 : 29 dan 43)
B. Konsep Tumbuh Kembang Balita
Tahap pertumbuhan dan perkembangan setiap balita tidak ada yang
sama persis. Oleh karena itu, tidak mungkin memprediksi secara tepat
bagaimana perilaku balita dalam setiap tahap kehidupannya.
1. Perkembangan
Perkembangan adalah hal-hal yang lebih berkaitan dengan
fungsi-fungsi organ tubuh seperti kepandaian/intelegensia, emosi,
perilaku dan panca indera (Rini,2008). Perkembangan seorang anak
secara umum digambarkan dalam periode-periode. Salah satunya
adalah periode Bawah Lima Tahun atau sering disingkat sebagai
Balita. Balita merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi
sebelum anak awal. Rentang usia balita dimulai dari dua sampai
dengan lima tahun, atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia
24-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita.
Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi
dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini
perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial,
emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan bagi perkembangan selanjutnya. Perkembangan yang optimal
sangat dipengaruhi oleh peranan lingkungan dan interaksi antara anak
dan orangtua/orang dewasa lainnya. Interaksi sosial diusahakan sesuai
dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan, bahkan
sejak bayi dalam kandungan (Rini,2008).
2. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran tubuh. Tumbuh
berkaitan dengan fisik, yaitu hal-hal yang dapat dilihat dengan mata,
yang tampak dan dapat diukur, antara lain tinggi badan, berat badan
dan lingkar kepala (Rini,2008). Pertumbuhan fisik Pertambahan berat
badan menurun, terutama diawal balita. Hal ini terjadi karena balita
menggunakan banyak energi untuk bergerak.
C. Konsep Malnutrisi
1. Pengertian
Malnutrisi adalah suatu keadaan dimana tubuh mengalami
gangguan dalam penggunaan zat gizi untuk pertumbuhan,
perkembangan dan aktivitas. Malnutrisi dapat disebabkan oleh
kurangnya asupan makanan maupun adanya gangguan terhadap
absorbsi, pencernaan dan penggunaan zat gizi dalam tubuh (Rahajeng,
2009) .
Gizi (Natrision) adalah suatu proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti,
absorbsi, transportasi. Penyimpanan metabolisme dan pengeluaran zat-
zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan
energi (Nyoman, 2001).
Kurang energi protein (KEP) adalah keadaan dimana kurang
gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam
makanan sehari-hari yang tidak memenuhi angka kebutuhan gizi
(Manjoer Arief, 2000).
Kurang energi protein (KEP) adalah keadaan kurang gizi akibat
konsumsi makanan tidak cukup mengandung energi dan protein serta
karena gangguan kesehatan (Depkes RI, 1999).
Dari berbagai macam pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa malnutrisi kurang energi protein adalah suatu keadaan di mana
tubuh mengalami gangguan dalam penggunaan zat gizi untuk
pertumbuhan, perkembangan dan aktivitas akibat konsumsi pangan
tidak cukup mengandung energi dan protein serta karena gangguan
kesehatan.
2. Anatomi dan Fisiologi
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut
sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk
menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi,
menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari
tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring),
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem
pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran
pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
a. Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan
dan air pada hewan.
b. Tenggorokan ( Faring)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan
kerongkongan. Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel )
yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan
merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan
antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga
mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang.
c. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata
yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam
lambung.
d. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk
seperti kandang keledai. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan,
yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan
enzim-enzim.
e. Usus halus (usus kecil)
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran
pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding
usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein,
gula dan lemak.
f. Usus Besar (Kolon)
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara
usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air
dari feses.
g. Usus Buntu (sekum)
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam
istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus
penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar
h. Umbai Cacing (Appendix)
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus
buntu.
i. Rektum dan anus
Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah
sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Feses dibuang dari tubuh melalui proses
defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus
j. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki
dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa
hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior
perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
k. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan
manusia dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya
berhubungan dengan pencernaan.
Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan
memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan
glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga
memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan.
l. Kandung empedu
Kandung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses
pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-
10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya,
melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya.
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
1) Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
2) Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama
hemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah
dan kelebihan kolesterol.
(http://blogs.unpad.ac.id/haqsbageur/2010/03/26/)
3. Etiologi/Predisposisi
Gizi pada anak bisa terjadi di usia balita (Bawah Lima Tahun).
Pedoman untuk mengetahui anak kurang gizi adalah dengan melihat
berat badan dan tinggi badan yang kurang dari normal. Jika tinggi
badan anak tidak terus bertambah atau kurang dari normal, itu
menandakan bahwa kurang gizi pada anak tersebut sudah berlangsung
lama. Menjelaskan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kurang
gizi pada anak.
Pertama, jarak antara usia kakak dan adik yang terlalu dekat
ikut mempengaruhi. Dengan demikian perhatian ibu untuk kakak akan
tersita dengan keberadaan adiknya, sehingga kakak cenderung tidak
terurus dan tidak diperhatikan makanannya. Oleh karena itu kakak
menjadi kurang gizi.
Kedua, anak yang mulai bias berjalan mudah terkena infeksi
atau juga tertular penyakit-penyakit lain.
Ketiga yaitu lingkungan yang kurang bersih, sehingga anak
mudah sakit-sakitan. Karena sakit-sakitan tersebut anak menjadi
kurang gizi.
Keempat, kurangnya pengetahuan orang tua terutama ibu
mengenai gizi. Kurang gizi yang murni adalah karena makanan, ibu
harus dapat memberikan makanan yang kandungan gizinya cukup.
Kelima, kondisi sosial ekonomi keluarga yang sulit. Faktor ini
cukup banyak mempengaruhi karena jika anak sudah jarang makan
maka otomatis mereka akan kekurangan gizi.
Keenam, selain karena makanan anak kurang gizi bisa juga
karena adanya penyakit bawaan yang memaksa anak harus dirawat,
misalnya penyakit jantung dan paru-paru bawaan (Siswono, 2001).
4. Patofisiologi
Penyakit malnutrisi dengan kekurangan energi protein atau
tidak mencukupinya makanan bagi tubuh sering kali dikenal dengan
marasmus dan kwarsiokor. Kwarsiokor adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh kekurangan energi protein baik dari segi kualitas
maupun kuantitasnya. Kekurangan proyein dalam makanan akan
mengakibatkan kekurangan asam amino essensial dalam serum yang
diperlukan untuk sintesis dan metabolisme terutama sebagai
pertumbuhan dan perbaikan sel, semakin berkurangnya asam amino
dalam serum mengakibatkan berkurangnya produksi albumin oleh hati.
Kulit akan tampak bersisik dan kering karena depigmentasi. Anak
dapat mengalami gangguan pada mata karena kekurangan vitamin A.
Kekurangan mineral khusunya besi, kalsium dang zheng. Edema yang
terjadi karena hipoproteinemia yang mana cairan akan berpindah dari
intra vaskuler compartemen ke rongga interstisial yang kemudian
menimbulkan ansietas. Gangguan gastrointestinal seperti adanya
perlemakan pada hati dan atropi pada sel acini pankreas.
Marasmus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
kekurangan kalori dan protein. Pada marasmus ditandai dengan atropi
jaringan terutama lapisan subkutan dan badan tampak kurus seperti
orang tua. Pada marasmus metabolisme lemak kurang terganggu dari
pada kwarsiokor sehingga kekurangan vitamin biasanya minimal atau
tidak ada. Pada marasmus tidak ditemukan edema akibat dari
hipoalbuminemia atau retensi sodium. Pemenuhan kebutuhan dalam
tubuh masih dapat ditemui dengan adanya cadangan protein sebagai
sumber energi (Yuliani, 2006).
Marasmus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
kekurangan kalori protein. (Suriadi, 2001:196).
5. Manifestasi Klinik
a. Tanda dan gejala terjadinya kurang energi protein :
1) Badan kurus, di timbang pada KMS berada di bawah garis
merah atau pita kuning bagian bawah.
2) Lemah lesu.
3) Selera makan kurang.
4) Gangguan pertumbuhan pada anak.
5) Ganguan kecerdasan
6) anak mudah terkena penyakit.
b. Kategori KEP berdasarkan kriteria KMS yang baru di bedakan
menjadi dua, yaitu :
1) KEP sedang-berat
Anak disebut masuk dalam kategori sedang –berat bila berat
badan kurang dari 70% baku rujukan BB/u WHO- NCHS, pada
KMS artinya sama dengan di bawah garis merah.
2) KEP ringan
Anak di sebut KEP ringan bila berat badan 70% sampai kurang
dari 80% baku rujukan BB/u WHO- NCHS.
Table kategori KEP menurut standar baku WHO-NCHS
Kategori Criteria WHO-NCHS Criteria menurut KMS
KEP ringan 70%-80% Pita warna kuning (antara
pita warna hijau dan garis
merah)
KEP sedang-berat <70% BGM
c. Cara mendeteksi KEP :
1) KEP dapat dideteksi dengan cara antropometri yaitu mengukur
BB dan umur yang dibandingkan dengan indeks BB/u baku
standar WHO-NCHS sebagai mana tercantum dalam KMS.
2) Badan kurus, bila ditimbang BB pada KMS berada di bawah
garis merah.
3) Lemah lesu dan cengeng.
4) Gangguan pertumbuhan.
5) Selera makan kurang.
6) Gangguan perkembangan kecerdasan.
7) Sikap anak kurang tanggap.
d. Penyakit penyerta yang menyertai KEP yaitu :
1) Kwasiokor
Kwasiokor dapat di jumpai pada usia bayi yang masih disapih
atau pada anak usia pra sekolah yang merupakan golongan
umur yang relatif memerlukan banyak protein untuk tubuh.
Gejala kwasiokor :
a) Gejala yang terpenting adalah pertumbuhan yang terganggu
b) Gejala gastrointestinal
c) Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung,
mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok/perubahan pada
rambut.
d) Kulit penderita kering
Pengobatan Kwasiokor : Prinsisp Kwasiokor ialah
memberikan makanan yang mengandung banyak protein
yang bernilai hayati tinggi.
2) Marasmus
Gejala marasmus : Pertumbuhan kurang atau terhenti,
anak masih suka menangis, konstipati diare, lemak pipi
menghilang wajah penderita seperi wajah orang tua.
Komplikasi yang akan terjadi Infeksi, diare, Gangguan
keseimbangan elektrolit, defisiensi vitamin A, anemi.
Pencegahan: Pendidikan kesehatan, rutin ke posyandu,
program makanan tambahan, pemberian zat besi, pemberian
kapsul vitamin A dosis tinggi, pemberian kapsul minyak
beryodium (Ngastiyah,2005).
6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan malnutrisi (tingkat ringan dan sedang)
dilakukan dengan memberikan makanan yang bergizi, menu yang
seimbang, mengandung karbohidrat dan protein dalam jumlah yang
cukup. Selain itu, perlu juga mengobati penyakit lain yang dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak (misalnya diare)
sedangkan anak dengan keadaan malnutrisi berat sering berada dalam
keadaan darurat dan sebaiknya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat
pengobatan (Riyadi, 2009).
7. Komplikasi
Bahaya komplikasi pada pasien malnutrisi energi protein
sangat mudah mendapat infeksi karena daya tubuhnya rendah terutama
sistem kekebalan tubuh. Infeksi yang paling sering adalah
bronkopneumonia dan tuberculosis. Adanya atrofilis usus
menyebabkan penyerapan terganggu mengakibatkan pasien sering
diare. Melihat komplikasi tersebut sukar untuk di cegah, yang perlu di
perhatikan adalah kebersihan mulut, kulit, dan hipotermia
(Ngastiyah,2005).
8. Proses Asuhan Keperawatan Keluarga
a. Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan pada Asuhan Keperawatan
Keluarga dengan Malnutrisi kurang energi protein menurut
(Friedman, 1998) antara lain :
a. Identitas Data
Nama keluarga, alamat dan nomor telepon, komposisi
keluarga, tipe bentuk keluarga, latar belakang kebudayaan,
identifikasi religi, status kelas keluarga, dan aktifitas-aktifitas
rekreasi atau aktifitas waktu luang.
b. Tahap perkembangan dan riwayat keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini : Malnutrisi kurang
energi protein sering ditemukan pada keluarga dengan
anggota keluarganya baik anak atau pun yang dewasa.
2) Jangkauan pencapaian tahap perkembangan
3) Riwayat keluarga inti : Adanya anggota keluarga yang
terkena malnutrisi kurang energi protein (balita)
mempunyai resiko terhambatnya tumbuh kembang.
4) Riwayat keluarga asal dari kedua orang tua.
c. Data Lingkungan
1) Karakteristik rumah : Rumah yang kurang nyaman, serta
sanitasi yang kurang hygienis dapat mempengaruhi
kebersihan makanan dan minuman, status rumah yang
dihuni keluarga apakah rumah sendiri atau menyewa dapat
mempengaruhi kepedulian keluarga dalam menjaga
kebersihan.
2) Karakteristik lingkungan, sekitar rumah dan lingkungan
yang lebih besar (tetangga dan masyarakat yang lebih luas,
tempat tinggal yang sempit, padat, sanitasi yang tidak
terjaga, lingkungan dengan keluarga ekonomi menengah ke
bawah).
3) Fasilitas dan pelayanan kesehatan : Tingkat ekonomi yang
rendah dapat mengakibatkan sulitnya pengobatan
malnutrisi kurang energi protein. Ketidakefektifannya dan
keluarga dalam mengunjungi pelayanan kesehatan yang
ada.
4) Fasilitas transportasi : Transportasi merupakan sarana yang
penting dan sangat diperlukan agar penderita mendapatkan
pelayanan kesehatan dengan segera. Ketiadaan sarana
transportasi menjadikan masyarakat enggan berkunjung ke
pelayanan kesehatan sehingga kondisi akan semakin
memburuk.
d. Struktur Keluarga
1) Struktur komunikasi : Berkomunikasi dan berinteraksi antar
sesama anggota keluarga merupakan tugas keluarga, dan
dapat menurunkan beban masalah.
2) Struktur kekuasaan : Kekuasaan dalam keluarga dipegang
oleh pemegang keputusan yang mempunyai hak dalam
menentukan masalah dan kebutuhan dalam mengatasi
masalah kesehatan diare dalam keluarga.
3) Struktur peran : Peran antar kelurga menggambarkan
perilaku interpersonal yang berhubungan dengan masalah
kesehatan dalam posisi dan situasi tertentu.
e. Nilai-nilai keluarga
Beban kasus keluarga sangat bergantung pada nilai
kekuasaan dan kebutuhan akan asuhan keperawatan keluarga.
f. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
Perhatian yang kurang sehingga penderita DHF tidak
mendapatkan perawatan kesehatan yang dibutuhkan.
2) Fungsi Sosialisasi
Tingkat kependidikan dan pengetahuan masyarakat rendah,
sehingga dalam proses sosialisasi masyarakat, keluarga
tidak mendapatkan informasi yang tepat tentang DHF dan
penanganannya.
3) Fungsi Kesehatan
Keluarga mampu melakukan lima tugas kesehatan keluarga
yaitu :
a) Mengenal masalah kesehatan tentang penyakit DHF
(pengertian, faktor penyebab, tanda dan gejala, akibat
serta penatalaksanaan).
b) Mengambil keputusan jika ada anggota keluarga yang
sakit.
c) Merawat anggota keluarga yang sakit dengan
menjauhkan faktor-faktor pencetus terjadinya DHF
(Dengue Haemorragic Fever) dan pemenuhan nutrisi
yang cukup.
d) Memodifikasi lingkungan misal menjaga kebersihan
agar terhindar dari penyakit.
e) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan misalnya :
membawa anggota keluarga yang sakit ke pelayanan
kesehatan terdekat seperti Puskesmas.
4) Fungsi Reproduksi
Berapa jumlah anak, bagaimana keluarga merencanakan
jumlah anak, metode yang digunakan.
5) Fungsi Ekonomi
Keluarga mempunyai fungsi dalam memenuhi kebutuhan
ekonominya dan termasuk pemanfaatan sumber yang ada di
masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan
keluarga.
9. Pathways Keperawatan
10. Diagnosa Keperawatan
1) Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan pada pasien berhubungan
dengan :
a) KMK mengenal masalah malnutrisi
b) KMK mengambil keputusan dalam mengambil tindakan yang
tepat dalam mengatasi malnutrisi
c) KMK merawat anggota keluarga yang mengalami malnutrisi
d) KMK memodifikasi lingkungan guna mengatasi masalah
malnutrisi
e) KMK memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengatasi
malnutrisi
2) Gangguan tumbuh kembang pada keluarga berhubungan dengan :
a) KMK mengenal masalah malnutrisi
b) KMK mengambil keputusan dalam mengambil tindakan yang
tepat dalam mengatasi malnutrisi
c) KMK merawat anggota keluarga yang mengalami malnutrisi
d) KMK memodifikasi lingkungan guna mengatasi masalah
malnutrisi
e) KMK memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengatasi
malnutrisi
3) Resiko infeksi sekunder pada anggota keluarga berhubungan
dengan
a) KMK mengenal masalah malnutrisi
b) KMK mengambil keputusan dalam mengambil tindakan yang
tepat dalam mengatasi malnutrisi
c) KMK merawat anggota keluarga yang mengalami malnutrisi
d) KMK memodifikasi lingkungan guna mengatasi masalah
malnutrisi
e) KMK memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengatasi
malnutrisi
4) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan :
a) KMK mengenal masalah malnutrisi
b) KMK mengambil keputusan dalam mengambil tindakan yang
tepat dalam mengatasi malnutrisi
c) KMK merawat anggota keluarga yang mengalami malnutrisi
d) KMK memodifikasi lingkungan guna mengatasi masalah
malnutrisi
e) KMK memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengatasi
malnutrisi
5) Kurang pengetahuan berhubungan dengan :
a) KMK mengenal masalah malnutrisi
b) KMK mengambil keputusan dalam mengambil tindakan yang
tepat dalam mengatasi malnutrisi
c) KMK merawat anggota keluarga yang mengalami malnutrisi
d) KMK memodifikasi lingkungan guna mengatasi masalah
malnutrisi
e) KMK memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengatasi
malnutrisi
11. Rencana Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Rencana Perawatan IntervensiUmum Khusus Kriteria Standar
1 Perubahannutrisikurang darikebutuhantubuh padaanggotakeluargayangmengalamimalnutrisiberhubungandenganketidakmampuankeluargamerawatanggotakeluargayangmengalamimalnutrisi.
Setelahdilakukantindakankeperawatan selama 3haridiharapkankeluargadapatmelaksanakan 5 tugaskesehatankeluarga
1. Setelah dilakukanpendidikankesehatan selama1x30 menit keluargamampu mengenalmasalah malnutrisia. Keluarga
dapatmenyebutkanpengertianmalnutrisi
b. Keluargadapatmenyebutkantanda dan gejalamalnutrisi
c. Keluargadapatmenyebutkan
Responverbal
Responverbal
Responverbal
Responverbal
Zat gizi adalah zat makananyang dibutuhkan oleh tubuh.Arti dari kurang gizi ataumalnutrisi adalahkekurangan zat-zat ataubahan makanan yangdibutuhkan tubuh.Penyebab malnutrisi :
1. Social ekonomi kurang2. Cara penyapihan yang
kurang tepat3. Pemasukan gizi kurang
baik dari segikarbohidrat dan nutrisi
4. Sering sakitTanda gejala
1. Badan kurus2. Rambut tipis, mudah
1. Berikan penkestentang pengertian,tanda dan gejala,penyebab dankomplikasi darimalnutris
2. Beri kesempatanpada keluargauntuk bertanya
3. Tanyakan kembalitentang meteriyang baru sajadasampaikan
4. Beri reinforcemen
penyebabmalnutris
d. Dapatmenyebutkankomplikasi darimalnutrisi
2. Setelah dilakukanpertemuan selama1x15 menit keluargamampu mengambilkeputusan yangtepat untukmengatasi masalahmalnutrisi
Responverbal
Responafektif
dicabut3. Tampak lemah dan
pucat4. Kulit kering
Komplikasi malnutrisi :1. Kwarshiokor : diare,
infeksi, anemia,gangguan tumbuhkembang
2. Marasmus : infeksi,tuberculosis,gangguan tumbuhkembang
Pemberian nutrisi yang tepatpada penderita melnutrisikurang energy protein dapatmembantu penyembuhanatau pemulihan kondisibalita secara bertahap
positif atasjawaban keluarga
1. Diskusikan danmotivasi keluargadalam mengambilkeputusan untukmengatasi masalahmalnutrisi
2. Jelaskan bahwaperawatsiapmembantugunamempertimbangkan langkahperawatan/penanganan lebih lanjut
3. Setelah dilakukanpertemuan selama1x20m\ menitkeluarga mampumemberikanperawatan padaanggota keluargayang mengalamimaknutrisi
Responpsikomotor
Penatalaksanaan malnutrisi(tingkat ringan dan sedang)dilakukan denganmemberikan makanan yangbergizi, menu yangseimbang, mengandungkarbohidrat dan protein yangcukup.Cara mengolah bahanmakanan :
1. Bahan makanansayuran atau buah-buahan harus dicucidahulu sebelumdipotong
2. Sayuran dimasaktidak terlalu lama
3. Beras dicuci tidaksampai bening airbilasannya
3. Berikanreinforcemenpositif ataskemampuankeluarga dalammengambilkeputusan
1. Beri penkes dandemonstrasikancara mengolahbahan makananyang benar
2. Beri kesempatankeluarga untukbertanya
3. Tanyakan kembalitentang materiyang baru sajadiberikan
4. Beri reinforcemenpositif atastindakan yangdilakukan keluarga
4. Setelah dilakukanpertemuan selama1x15 menit keluargamampumemodifikasilingkungan untukmengatasi masalahkesehatan balitadengan malnutrisi
Responpsikomotor
Responferbal danafektif
4. Lauk dicuci dandibuang kotoprannyasebelum dipotong
5. Alat masak harusbersih
6. Cuci tangan sebelummasak
Memodifikasi lingkunganagar balita mau makandengan cara mengajakmakan secara bersama-samadan membuat makananmenjadi menarik unrukmeningkatkan selera makananak
Puskesmas merupakan salahsatu tempat pelayanankesehatan yang dapat
1. Anjurkan keluargauntuk melakukanmodifikasilingkungan dengantepat
2. Beri kesempatanpada keluargauntuk bertanya
3. Tanyakan kembalitentang materiyang baru sajadiberikan
4. Beri reinforcemenpositif atastindakan yangdilakukan keluarga
1. Jelaskan tentangPuskesmas danAnjurkan keluarga
5. Setelah dilakukanpertemuan selama1x15 menit keluargamampumemanfaatkanpelayanan kesehatan
dimanfaatkan oleh keluargadalam memeriksakankesehatan
untuk membawabalita yangmengalamimalnutrisi kePuskesmas yangada di wilayahnya.
2. Diskusikan dengankeluarga kapanbalita akan dibawake Puskesmas.
3. Beri kesempatankeluarga untukbertanya.
4. Tanyakan kembalitentang apa yangsudah dijelaskantadi.
5. Beri reinforcementyang positifkeluarga yang akanmemanfaatkanpelayanankesehatan
2 Gangguantumbuhkembangpadakeluargaberhubungandenganketidakmampuankeluargamerawatanggotakeluargadenganmalnutrisi
Setelahdilakukantindakankeperawatan selama 3haridiharapkankeluargamampumelaksanakan 5 tugas
1. Setelah dilakukanpendidikankesehatan selamakeluarga1x15 menitkeluarga mampumengenal masalahgangguan tumbuhkelmbang akibatmalnutrisi
2. Setelah dilakukanpertemuanselama1x15 menit keluargamampu mengambilkeputusan yangtepat untukmengatasi masalahgangguan tumbuhkembang pada balita
Responverbal
Responafektif
Pertumbuhan adalahbertambahnya ukuran tubuh.Tumbuh berkaitan denganfisik , yaitu hal-hal yangdapat dilihat dengan mata,yang tampak dan dapatdiukur, antara lain : tinggibadan, berat badan danlingkar kepala (Rini, 2008)Perkembangan adalah hal-hyal yang lebih berkaitandengan fungsi-fungsi organtubuh seperti kepandaian,emosi, perilaku dan pancaindera (Rini, 2008).
Cirri-ciri yang menyertaigangguan tumbuh kembangpada balita :1. Kenaikan berat badan
berkurang, terhenti, ataubahkan menurun
2. Ukuran lingkaran lenganatas menurun
3. Maturasi tulangterlambat
1. Beri penkestentang nutrisi danDiskusikan dengankeluarga tentanggangguan tumbuhkembang balita..
2. Berikankesempatan padakeluarga untukbertanya
3. Tanyakankembali tentang halyang baru sajadidiskusikan
4. Berikanreinforcementpositif atas jawabankeluarga.
1. Diskusikan danmotivasi keluargadalam mengambilkeputusan untukmengatasi masalahgangguan tumbuhkembang
2. Jelaskan bahwaperawat siap
3. Setelah dilakukanpertemuan selama1x20 menit keluargamampu memberikanperawatan padaanggota keluargayang mengalamigangguan tumbuhkembang
Responpsikomotor
4. Rasio berat terhadaptinggi, normal, ataucenderung menurun
5. Tebal lipat kulit normalatau semakin berkurang
Dengan memantau kondisibalita serta menstimulustumbang balita makagangguan tumbuh kembangtidak akan terjadi
membantu gunamempertimbangkan langkahperawatan/penanganan lebih lanjut
3. Beri kesempatankeluarga untukbertanya
4. Beri reinforcemenpositif ataskemampuankeluarga dalammengambilkeputusan
1. Beri penkestentang tumbuhkembang balitadan stimulasi balita
2. Beri kesempatankeluarga untukbertanya
3. Tanyakan kembalitentang materiyang baru sajadisampaikan
4. Beri reinforcemenpositif atas
4. Setelah dilakukanpertemuan selama1x15 menit keluargam,ampumemodifikasilingkungan untukmengatasi masalahkesehatan padaanggota keluargayang mengalamigangguan tumbuhkembang
5. Setelah dilakukanpertemuan selama1x15 menit keluargamampumemanfaatkanpelayanan kesehatanuntuk mengatasimasalah kesehatan
Responpsikomotor
Responverbal danafektif
Stimulasi yang dilakukanuntuk mengetahui sejauhmana tumbang pada balitakita adalah dengan caramenstimulus pada warna,kata sifat, guna benda,menghitung mainan, pakaibaju, menncoret-coretkertas.Lingkungan yang nyamandan menarik akan membuatbalita senang danberkembang sesuaiumurnya.
Puskesmas merupakan salahsatu tempat pelayanankesehatan yang dapatdimanfaatkan oleh keluargauntuk memeriksakankesehatan.
tindakan yangdilakukan keluarga
1. Beri penkes dandemonstrasikanpada keluarga caramemodifikasilingkungan yangbenar
2. Beri kesempatanpada keluargauntuk bertanya
3. Tanyakan kembalitentang materiyang baru sajadiberi
4. Beri reinforcemenpositif atastindakan yangdilakukan keluarga
1. Jelaskan tentangPuskesmas danAnjurkan keluargauntuk membawabalita yangmengalamigangguan tumbuh
pada angghotakeluarga yangmengalamigangguan tumbuhkembang
kembang kePuskesmas yangada di wilayahnya.
2. Diskusikan dengankeluarga kapanbalita akan dibawake Puskesmas.
3. Beri kesempatankeluarga untukbertanya.
4. Tanyakan kembalitentang apa yangsudah dijelaskantadi
5. Beri reinforcementyang positifkeluarga yang akanmemanfaatkanpelayanankesehatan
3 Resikoinfeksisekunderpadaanggotakeluargaberhubungan
Setelahdilakukantindakankeperawatan selama 3haridiharapkan
1. Setelah dilakukanpendidikankesehatan selama1x30 menitkeluarga mampumengenal masalahresiko resiko
denganketidakmampuankeluargamerawatanggotakeluargadenganmalnutrisi
keluargamampumelaksanakan 5 tugas
infeksi sekunderpada balita yangmengalamimalnutrisia. Keluarga dapat
menyebutkanpengertianinfeksi
Responverbal
Kekurangan protein akanmengganggu :1. Pertumbuhan badan2. Sisitem kekebalan3. Kemampuan untuk
memperbaiki kerusakanjaringan
4. Produksi enzim danhormone
Salah satunya adalah infeksidimana penurunan systemkekebalan tubuhInfeksi adalah masuknyakuman atau mikroorganismekedalam tubuh manusia danberkembang biak sehinggamenimbulkan gejalapenyakit.Tanda dan gejala :
1. Badan panas2. Selera makan
berkurang3. Anak rewel, tampak
lemah dan lemas
1. Berikan penkestentang pengertianinfeksi dan tujuanpencegahan infeksi
2. Beri kesempatanpada keluargauntuk bertanya
3. Tanyakan kembalitentang meteriyang baru sajadasampaikan
4. Beri reinforcemenpositif atasjawaban keluarga
b. Keluarga dapatmenyebutkantujuan dariperawatanbalita yangmengalamimalnutrisikurang energypritein
2. Setelah dilakukanpertemuan selama1x15 menitkeluarga mampumengambilkeputusan yangtepatb untukmengatasi masalahresiko infeksiakibat malnutrisikurang energyprotein
Responverbal
Tujuan pencegahan infeksipada balita malnutrisi adalahagar kondisi balita yangmengalami malnutrisi tidakdiperparah denganterinfeksinya tubuh sehinggamengakibatkan balitamengalami sakit yangmenyertai malnutrisi.
Keputusan yang tepat untukmenghindari terjadinyainfeksi adalah denganmemberikan nutrisi yangadekuat sesuai dengankebutuhan tubuh balita yangmengalami malnutrisi danmengajarkan cara mencucitangan.
1. Diskusikan danmemotivasikeluarga dalammengambilkeputusan untukmengatasi masalahresiko infeksisekunder.
2. Jelaskan bahwaperawat siapmembantu gunamempertimbangkan langkahperawatan/penanganan lebih lanjut.
3. Berikanreinforcement
3. Setelah dilakukanpertemuan selama1x15 menitkeluarga mampumemberikanperawatan padaanggota keluargayang mengalamimasalah resikoinfeksi sekunderakibat malnutrisi
Responpsikomotor
Tujuan diet :1.Menanamkan kebiasaan
makan yang baik untukmemelihara tumbuhkembang anak.
2.Memberikan makanansesuai kebutuhan untukmengejar kekuranganberat badan danpanjang/tinggi badan.
3.Mencegah kerusakanjaringan lebih lanjut danmeningkatkan daya tahantubuh.
4.Mencegah terjadinya giziburuk.
Prinsip diet :1.Tinggi energy, protein dan
lemak serta zat gizi mikro(Fe, Zn, Vitamin A, C, BCompleks)
2.Aneka ragam makanan
positif ataskemampuankeluarga dalammengambilkeputusan
1. Beri penkes dandemonstrasikanpada keluarga caramenusun menugizi seimbanguntuk balitadengan malnutrisiyang benar
2. Beri kesempatankeluarga untukbertanya.
3. Tanyakan kembalitentang materiyang baru sajadiberikan
4. Beri reinforcementyang positif atastindakan yangdilakukan keluarga
mengacu pada giziseimbangan.
3. Jenis dan komposisimakanan disesuaikandengan umur dan seleraanak.
4.Upayakan menggunakanbahan alami yang diolahsendiri.
5.Usahakan ASI eksklusifsampai 6 bulan dan terusmenyusui sampaianakberumur 2 tahun.
Bahan makanan yangdiperolehkan :1.Semua sumber
karbohidrat : nasi, nasitim, bubur, roti gandum,pasta, jagung, kentang,ubi, talas, sereal danhavermout.
2.Sumber protein : hewanidan nabati.
3.Semua jenis sayuran.4.Buah-buahan atau sari
buah sumber vitamin Adan Vitamin C, sepertijeruk, apel, papaya,
4. Setelah dilakukanpertemuan selama1x15 menitkeluarga mampumemodifikasilingkungan untukmemodifikasilingkungan untuk
Responpsikomotor
melon, jambu air, salak,semangka dan belimbing.
5.Susu penuh (full cream),yoghurt, susu kacang,keju, mayonnaise.
Cara mengatur diet :1.Makan dalam porsi yang
kecil dan sering, danbervariasi agar menarikminat untuk makan.
2.Diperlukan kesabaranuntuk membujuk anak,agar makan. Misalnyasambil diajak bermain.Anak tidak boleh dipaksa.
3.Untuk balita, dapatdiberikan makananformula seperti tempe,formula ikan
Cara memodifikasilingkungan yang tepat untukmengatasi masalah resikoinfeksi sekunder adalahdengan mencuci tangan.Cara mencuci tangan yangbenar adalah :1.Gulung lengan baju
1. Beri penkes dandemonstrasikanpada keluarga caramemodifikasilingkungan agarinfeksi sekunderbalita tidak terjadi
2. Beri kesempatan
mengatasi masalahresiko infeksisekunder akibatmalnutrisi
sampai atas pergelangantangan ,lepaskan cincin,jam tangan dan perhiasantangan lain
2.Basahi tangan sampaisepertiga lengan dibawahair mengalir
3.Ambil sabun cair kira-kira5 ml,ratakan pada tanganyang telah dibasahi
4.Gosok bagian telapaktangan dengan telapaktangan satunya lalumasukan jari-jari tangankanan ke sela-sela jari-jaritangan kiri
5.Pindahkan telapak tangankanan ke punggung tangankiri gosokan, tanpa salingmelepaskan lalu masukanjari-jari tangan kanan kesela-sela tangan kiri.Lakukan pada tangan yangsama.
6.Lakukan penggosokankuku-kuku
7.Bersihkan jempol tangankanan dengan
pada keluargauntuk bertanya
3. Tanyakan kembalitentang meteriyang baru sajadasampaikan
4. Beri reinforcemenpositif atastindakan yang akandilakukan keluarga
5. Setelah dilakukanpertemuan selama1x15 menitkeluarga mampumemanfaatkanpelayanankesehatan untukmengatasi masalahkesehatan padaanggota keluargayang mengalamiresiko infeksisekunder akibatmalnutrisi
Responverbal danafektif
menggegamnya dengantangan kiri lalu diputar-putar, lakukan padatangan yang satunya.
8.Kadang perlu menggosokgaris telapak tangan
9.Bersihkan dengan airmengalir lalu keringkan
Puskesmas merupakan salahsatu tempat pelayanankesehatan yang dapatdimanfaatkan oleh keluargauntuk memeriksakankesehatan.
1. Jelaskan tentangPuskesmas danAnjurkan keluargauntuk membawabalita yangmengalami resikoinfeksin sekunderakibat malnutrisike Puskesmas yangada di wilayahnya.
2. Diskusikan dengankeluarga kapanbalita akan dibawake Puskesmas.
3. Beri kesempatankeluarga untukbertanya.
4. Tanyakan kembalitentang apa yang
sudah dijelaskantadi
5. Beri reinforcementyang positifkeluarga yang akanmemanfaatkanpelayanankesehatan