bab ii konsep dasar a. pengertian -...

28
4 BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak yang berasal dari uterus dan jaringan ikat sehingga disebut juga leiomioma, fibromioma atau fibroid. (Mansjoer). Mioma uteri adalah tumor yang paling umum pada traktus genitalis (Derek Llewellyn-Jones, 1994). Mioma uteri adalah tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya (www.infomedika.htm, 2004). B. Anatomi dan Fisiologi Vagina 1. Suatu saluran musculo-membranosa yang menghubungkan uterus dengan vulva. 2. Terletak antara kandung kencing dan rectum. 3. Dinding depan vagina (= 9cm) lebih pendek dari dinding belakang (= 11 cm). 4. Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan yang berjalan circular dan disebut: rugae, terutama pada bagian bawah vagina. 5. Setelah melahirkan, sebagian dari pada rugae akan menghilang. 6. Walaupun disebut selaput lendir vagina, selaput ini tak mempunyai kelenjar- kelenjar sama sekali sehingga tak dapat menghasilkan lendir, mungkin lebih baik disebut kulit. 7. Kedalam puncak vagina menonjol ujung dari cerviks.

Upload: phamkhuong

Post on 22-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

4

BAB II

KONSEP DASAR

A. Pengertian

Mioma uteri adalah Neoplasma jinak yang berasal dari uterus dan

jaringan ikat sehingga disebut juga leiomioma, fibromioma atau fibroid.

(Mansjoer). Mioma uteri adalah tumor yang paling umum pada traktus genitalis

(Derek Llewellyn-Jones, 1994). Mioma uteri adalah tumor jinak otot rahim,

disertai jaringan ikatnya (www.infomedika.htm, 2004).

B. Anatomi dan Fisiologi

Vagina

1. Suatu saluran musculo-membranosa yang menghubungkan uterus dengan

vulva.

2. Terletak antara kandung kencing dan rectum.

3. Dinding depan vagina (= 9cm) lebih pendek dari dinding belakang (= 11 cm).

4. Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan yang berjalan circular dan

disebut: rugae, terutama pada bagian bawah vagina.

5. Setelah melahirkan, sebagian dari pada rugae akan menghilang.

6. Walaupun disebut selaput lendir vagina, selaput ini tak mempunyai kelenjar-

kelenjar sama sekali sehingga tak dapat menghasilkan lendir, mungkin lebih

baik disebut kulit.

7. Kedalam puncak vagina menonjol ujung dari cerviks.

Page 2: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

5

8. Bagian dari cerviks yang menonjol kedalam vagina disebut portio.

9. Oleh portio ini, puncak vagina dibagi dalam 4 bagian ialah:

a) Fornix anterior.

b) Fornix posterior.

c) Fornix lateral kana.

d) Fornix lateral kiri.

Uterus

1. Dalam keadaan tidak hamil terdapat dalam ruangan pelvis minor di antara

vesika urinaria dan rectum.

2. Permukaan belakang sebagian besar tertutup oleh peritoneum, sedangkan

permukaan depan hanya sebagian di atasnya saja.

3. Bagian bawah dari permukaan depan melekat pada dinding belakang vesika

urinaria.

4. Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu

yang gepeng terdiri dari 2 bagian:

a) Corpus uteri berbentuk segitiga.

b) Cerviks uteri berbentuk silindris.

5. Bagian dari corpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri

(dasar rahim).

6. Dinding rahim uteri terdiri dari 3 lapisan:

a) Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding uterus bagian

luar.

Page 3: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

6

b) Myometrium (lapisan otot) merupakan lapisan yang paling tebal. Terdiri

dari otot polos yang disusun sedemikian rupa hingga dapat mendorong

isinya keluar pada persalinan.

c) Endomentrium (selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam dari

corpus uteri yang membatasi cavum uteri. Pada Endomentrium

didapatkan lubang-lubang kecil, merupakan muara-muara dari saluran-

saluran kelenjar uterus yang dapat menghasilkan secret alkalis yang

membasahi cavum uteri. Epitel endometrium terbentuk silinder.

7. Ligamen-ligamen uterus, adalah:

a) Ligament latum:

Berupa lipatan peritoneum sebelah lateral kanan-kiri dari pada uterus,

meluas sampai ke dinding panggul dan dasar panggul, sehingga seolah-

olah menggantung pada tubae.

b) Ligamentum rotundum:

Terdapat di bagian lateral dari uterus, caudal dari insertie tuba, kedua

ligament ini melalui vunalis inguinalis ke bagian cranial labus majus.

c) Ligamentum infundibula pelvicum (ligamen suspensorium ovarii):

Dua buah kiri dan kanan dari infundibulum dan ovarium ke dinding

panggul. Ligamentum ini menggantungkan uterus pada dinding panggul.

Antara sudut tuba dan ovarium terdapat ligamentum ovarii proprium.

d) Ligamentum cardinale:

Kiri-kanan dari cerviks setinggi stium uteri internum ke dinding panggul.

Menghalangi pergerakan ke kiri/kanan.

Page 4: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

7

e) Ligamentum sacio uterium:

Kiri-kanan dari cerviks sebelah belakang ke sacrum mengelilingi rectum.

f) Ligamentum vesico uterium:

Dari uterus ke kandung kencing.

Tuba Uterina Fallopi

Alat ini terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral, mulai

dari cornus uteri kanan-kiri. Panjangnya ± 12 cm diameter 3 – 8 cm.

Ovarium

Ovarium ada 2, kiri dan kanan uterus, di hubungkan dengan uterus oleh ligament

ovarii proprium dan dihubungkan dengan dinding panggul dengan perantaraan

ligament infundibulo-pelvicum, disini terdapat pembuluh darah untuk ovarium

yaitu a dan v ovarium.

Parametrium

Jaringan liar yang terdapat antara kedua lembar ligament latum disebut

parametrium. Bagian atas ligament latum yang mengandung tuba meso-salpine

dan bagian caudalnya yang berhubungan dengan uterus disebut meso-metrium.

Estrogen

Estrogen adalah hormon steroid dengan 10 atom C dan dibentuk terutama dari 17

kelosteroid androstendion. Estrogen alamiah yang terpenting adalah estradiol

(E2), estron (E1), dan estriol (E3). Secara biologis, estradiol adalah yang paling

aktif. Perbandingan khasiat biologis dari ketiga hormon tersebut E2: E2: E3

adalah 10: 5:1. selain ovarium, esterogen juga di sinteisis di adrenal, plasenta,

testis, jaringan lemak, dan susunan pusat saraf pusat.

Page 5: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

8

Esterogen yang dihasilkan oleh adrenal disebut juga estron residu.

Metabolismenya terutama melalui estrenifikasi ke glukoronida/sulfida dan

pengeluarannya terjadi melalui tinja. Pada organ sasaran seperti uterus, vagina,

serviks, payudara, maupun pada hipofisis.

Hipotamus, estrogen diikat reseptor yang terdapat di dalam sitoplasma dan

diangkut ke inti sel. Estradiol memacu proliferasi endometrium dan memperkuat

kontraksi otot uterus.

Serviks

Estradiol menyebabkan perubahan selaput vagina, meningkatkan produksi getah

dan meningkatkan kadar glikogen. Sehingga terjadi peningkatan produksi asam

laktat oleh bakteri poderlein. Nilai pH menjadi rendah dan memperkecil

kemungkinan terjadi infeksi.

Ovarium

Estridiol memacu sintesis selain reseptor FsH di dalam sel-sel granula, juga

reseptor LH di sel-sel teka. Ada khasioat estrogen pada sistem reproduksi wanita

dapat dengan mudah dilihat tanpa memerlukan pemeriksaan hormon serum/urine.

Selain itu estrediol juga mengatur kecepatan pengeluaran ovum dan

mempersiapkan spermatozoa dalam genetalia wanita agar dapat menembus

selubung ovum (proses kapasitas).

Progesteron

Progesterone merupakan steroid dengan 21 atom C dan terutama dibentuk di

dalam folikel dan plasenta. Selain itu dapat berasal dari metabolisme pregnadiol

dan disebut sebagai progesteron residu, serta dibentuk pula di dalam adrenal.

Page 6: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

9

Dengan demikian tampat bahwa progesterone tidak hanya merupakan suatu

hormon dasar, melainkan juga sebagai hasil antara pada organ-organ yang

membentuk steroid. Penghancuran progesterone terjadi setelah pengubahan

menjadi pregnandiol sebagai glukorenida/sulfat. Selama fase folikuler kadar

progesterone plasma sekitar 1 mg/ml; sedangkan pada fase luteal 10 – 20 mg/ml.

Endometrium

Terhadap endometrium, progesterone menyebabkan perubahan skletorik.

Perubahan ini mencapai puncaknya pada hari ke 22 siklus haid normal. Bilamana

progesterone terlalu lama mempengaruhi endometrium, maka akan terjadi

degenerasi endometrium, sehingga tidak cocok lagi untuk menerima indikasi.

Serviks

Di bawah pengaruh progesteron selama fase luteal, jumlah getah serviks

berkurang dan molekul-molekul besar membentuk jala tebal, sehingga

merupakan sawar yang tidak dapat dilintasi spermatozoa. Bersamaan dengan itu

pula, prosio dan serviks menjadi sempit, getah serviks menjadi kental, dan daya

membuang menghilang.

Miometrium

Progesteron menurunkan tonus miometrium, sehingga kontraksi berjalan lambat.

Dalam kehamilan kasiat ini bermanfaat karena membuat uterus menjadi tenang.

C. Etiologi

Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan diduga

merupakan penyakit multifaktorial. Dipercayai bahwa mioma merupakan sebuah

Page 7: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

10

tumor monoclonal yang dihasilkan dari mutasi somatic dari sebuah sel neoplastik

tunggal. Sel-sel tumor mempunyai abnormalitas kromosom, khususnya pada

kromosom lengan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumor,

disamping faktor predisposisi genetik, adalah estrogen, progesterone dan human

growth hormone.

1. Estrogen

Mioma uteri dijumpai setelah menarke. Seringkali terdapat

pertumbuhan tumor yang cepat selama kehamilan dan terapi estrogen

eksogen. Mioma uteri akan mengecil pada saat menopause dan pengangkatan

ovarium. Adanya hubungan dengan kelainan lainnya yang tergantung

estrogen seperti endometriosis (50%), perubahan fibrosistik dari payudara

(14,8%), adenomyosis (16,5%) dan hyperplasia endometrium (9,3%). Mioma

uteri banyak ditemukan bersamaam dengan anovulasi ovarium dan wanita

dengan sterilitas. 17B hydroxydesidrogenase: enzim ini mengubah estradiol

(sebuah estrogen kuat) menjadi estron (estrogen lemah). Aktivitas enzim ini

berkurang pada jaringan miomatous, yang juga mempunyai jumlah reseptor

estrogen yang lebih banyak daripada miometrium normal.

2. Progesteron

Progesteron merupakan antagonis natural dari estrogen. Progesterone

menghambat pertumbuhan tumor dengan dua cara yaitu: mengaktifkan 17B

hydroxydesidrogenase dan menurunkan jumlah reseptor estrogen pada tumor.

Page 8: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

11

3. Hormon pertumbuhan

Level hormon pertumbuhan menurun selama kehamilan, tetapi

hormon yang mempunyai struktur dan aktivitas biologis serupa yaitu HPL,

terlihat pada periode ini, memberi kesan bahwa pertumbuhan yang cepat dari

leiomioma selama kehamilan mungkin merupakan hasil dari aksi sinergistik

antara HPL dan Estrogen.

Dalam Jeffcoates Principles of Gynecology, ada beberapa faktor yang diduga

kuat sebagai faktor predisposisi terjadinya mioma uteri, yaitu:

1. Umur

Mioma uteri jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun, ditemukan sekitar

10% pada wanita berusia lebih dari 40 tahun. Tumor ini paling sering

memberikan gejala klinis antara 35 – 45 tahun.

2. Paritas

Lebih sering terjadi pada nullipara atau pada wanita yang relatif infertil,

tetapi sampai saat ini belum diketahui apakah infertilitas menyebabkan

mioma uteri atau sebaliknya mioma uteri yang menyebabkan infertilitas, atau

apakah kedua keadaan ini saling mempengaruhi.

3. Faktor ras dan genetik

Pada wanita ras tertentu, khususnya wanita berkulit hitam, angka kejadian

mioma uteri tinggi. Terlepas dari faktor ras, kejadian tumor ini tinggi pada

wanita dengan riwayat keluarga ada yang menderita mioma.

Page 9: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

12

4. Fungsi ovarium

Diperkirakan ada korelasi antara hormon estrogen dengan pertumbuhan

mioma, dimana mioma uteri muncul setelah menarke, berkembang setelah

pertumbuhan epidermal dan insulin-like growth kehamilan dan mengalami

regresi setelah menopause. Pemberian agonis GnRH dalam waktu lama

sehingga terjadi hipoestrogenik dapat mengurangi ukuran mioma. Efek

estrogen pada pertumbuhan mioma mungkin berhubungan dengan respon

mediasi oleh estrogen terhadap reseptor dan faktor pertumbuhan lain.

Terdapat bukti peningkatan produksi reseptor progesterone, faktor-faktor

yang distimulasi oleh estrogen. Anderson dkk, telah mendemonstrasikan

munculnya gen yang distimulasi oleh estrogen lebih banyak pada mioma dari

pada miomatrium normal dan mungkin penting pada perkembangan mioma.

Namun bukti-bukti masih kurang meyakinkan karena tumor ini tidak

mengalami regresi yang bermakna setelah menopause sebagaimana yang

disangka. Lebih daripada itu tumor ini kadang-kadang berkembang setelah

menopause bahkan setelah ooforekstomi bilateral pada usia dini.

Patologi

Jika tumor dipotong, akan menonjol di atas miomtrium sekitarnya karena

kapsulnya berkontraksi. Warnanya abu keputihan, tersusun atas berkas-berkas

otot jalin-menjalin dan melingkar-lingkar di dalam matriks jaringan ikat. Pada

bagian perifer serabut otot tersusun atas lapisan konsentrik dan serabut otot

tersusun atas lapisan konsentrik serta serabut otot normal yang mengelilingi

tumor berorientasi sama. Antara tumor dan miometrium normal, terdapat lapisan

Page 10: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

13

jaringan areolar tipis yang membentuk pseudoksal, tempat masuknya pembuluh

darah ke dalam mioma.

Pada pemeriksaan mikroskopis, kelompok-kelompok sel otot berbentuk

kumparan dengan inti panjang dipisahkan menjadi berkas-berkas oleh jaringan

ikat. Karena seluruh suplai darah mioma berasal dari beberapa pembuluh darah

yang masuk ke pseudokapsul, berarti pertumbuhan tumor tersebut selalu

melampaui suplai darahnya. Ini menyebabkan degenerasi, terutama pada bagian

tengah mioma. Mula-mula terjadi degenerasi hyaline, mungkin terjadi degenerasi

kistik, atau klasifikasi dapat terjadi kapanpun oleh ahli ginekologi pada abad ke-

19 disebut sebagai “batu rahim”. Pada kehamilan, dapat terjadi komplikasi,

dengan diikuti ekstravasasi darah di seluruh tumor yang memberikan gambaran

seperti daging sapi mentah. Kurang dari 0,1 % terjadi perubahan tumor menjadi

sarkoma.

D. Patofisiologi

Mioma uteri terjadi karena adanya sel-sel yang belum matang dan

pengaruh estrogen yang menyebabkan sub mukosa yang ditandai dengan

pecahnya pembuluh darah dan intranurel, sehingga terjadi kontraksi otot uterus

yang menyebabkan pendarahan pervaginan lama dan banyak. Dengan adanya

perdarahan pervaginan lama dan banyak akan terjadi resiko tinggi kekurangan

volume cairan dan gangguan peredaran darah ditandai dengan adanya nekrosa

dan perlengketan sehingga timbul rasa nyeri.

Page 11: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

14

Penatalaksanaan pada mioma uteri adalah operasi. Jika informasi tidak

adekuat, kurang support dari keluarga, dan kurangnya pengetahuan dapat

mengakibatkan cemas.

Pada post operasi akan terjadi terputusnya integritas jaringan kulit dan

robekan pada jaringan saraf perifer sehingga terjadi nyeri akut. Terputusnya

integritas jaringan kulit mempengaruhi proses epitalisasi dan pembatasan

aktivitas, maka terjadi perubahan pola aktivitas. Kerusakan jaringan juga

mengakibatkan terpaparnya agen infeksius yang mempengaruhi resiko tinggi

infeksi.

Pada pasien post operasi akan terpengaruhi obat anastesi yang

mengakibatkan depresi pusat pernafasan dan penurunan kesadaran sehingga pola

nafas tidak efektif.

E. Manifestasi Klinik

Hampir separuh dari kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada

pemeriksaan pelvik rutin. Pada penderita memang tidak mempunyai keluhan apa-

apa dan tidak sadar bahwa mereka sedang mengandung satu tumor dalam uterus.

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya gejala klinik meliputi:

1. Besarnya mioma uteri.

2. Lokalisasi mioma uteri.

3. Perubahan-perubahan pada mioma uteri.

Page 12: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

15

Gejala klinik terjadi hanya pada sekitar 35% - 50% dari pasien yang

terkena. Adapun gejala klinik yang dapat timbul pada mioma uteri:

1. Perdarahan abnormal, merupakan gejala klinik yang sering ditemukan (30%).

Bentuk perdarahan yang ditemukan berupa: menoragi, metroragi, dan

hipermenorrhea. Perdarahan dapat menyebabkan anemia defisiensi Fe.

Perdarahan abnormal ini dapat dijelaskan oleh karena bertambahnya area

permukaan dari endometrium yang menyebabkan gangguan kontraksi otot

rahim, distorsi dan kongesti dari pembuluh darah di sekitarnya dan ulserasi

dari lapisan endometrium.

2. Penekanan rahim yang membesar:

a) Terasa berat di abdomen bagian bawah.

b) Gejala traktus urinarius: urine frequency, retensi urine, obstruksi ureter

dan hidronefrosis.

c) Gejala intestinal: konstipasi dan obstruksi intestinal.

d) Terasa nyeri karena tertekannya saraf.

3. Nyeri, dapat disebabkan oleh:

a) Penekanan saraf.

b) Torsi bertangkai.

c) Submukosa mioma terlahir.

d) Infeksi pada mioma.

4. Infertilitas, akibat penekanan saluran tuba oleh mioma yang berlokasi di

cornu. Perdarahan kontinyu pada pasien dengan mioma submukosa dapat

Page 13: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

16

menghalangi implantasi. Terdapat peningkatan insiden aborsi dan kelahiran

premature pada pasien dengan mioma intramural dan submukosa.

5. Kongesti vena, disebabkan oleh kompresi tumor yang menyebabkan edema

ekstremitas bawah, hemorrhoid, nyeri dan dyspareunia.

6. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan.

Kehamilan dengan disertai mioma uteri menimbulkan proses saling

mempengaruhi:

1. Kehamilan dapat mengalami keguguran.

2. Persalinan prematurnitas.

3. Gangguan proses persalinan.

4. Tertutupnya saluran indung telur menimbulkan infentiritas.

5. Pada kala III dapat terjadi gangguan pelepasan plasenta dan perdarahan.

Biasanya mioma akan mengalami involusi yang nyata setelah kelahiran.

Pengaruh kehamilan dan persalinan pada mioma uteri:

1. Cepat bertambah besar, mungkin karena pengaruh hormon estrogen yang

meningkat dalam kehamilan.

2. Degenerasi merah dan degenerasi karnosa: tumor menjadi lebih lunak,

berubah bentuk, dan berwarna merah. Bisa terjadi gangguan sirkulasi

sehingga terjadi perdarahan.

3. Mioma subserosum yang bertangkai oleh desakan uterus yang membesar atau

setelah bayi lahir, terjadi torsi (terpelintir) pada tangkainya, torsi

menyebabkan gangguan sirkulasi dan nekrosis pada tumor. Wanita hamil

merasa nyeri yang hebat pada perut (abdomen akut).

Page 14: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

17

4. Kehamilan dapat mengalami keguguran.

5. Persalinan prematuritas.

6. Gangguan proses persalinan.

7. Tertutupnya saluran indung telur sehingga menimbulkan infertilitas.

8. Pada kala III dapat terjadi gangguan pelepasan plasenta dan perdarahan.

9. Mioma yang lokasinya di belakang dapat terdesak ke dalam kavum douglasi

dan terjadi inkarserasi.

Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan:

1. subfertil (agak mandul) sampai fertile (mandul) dan kadang-kadang hanya

punya anak satu. Terutama pada mioma uteri sub mucosum.

2. Sering terjadi abortus. Akibat adanya distorsi rongga uterus.

3. Terjadi kelainan letak janin dalam rahim, terutama pada mioma yang besar

dan letak sub serus.

4. Distosia tumor yang menghalangi jalan lahir, terutama pada mioma yang

letaknya diservix.

5. Inersia uteri terutama pada kala I dan kala II.

6. Atonia uteri terutama paska persalinan; perdarahan banyak, terutama pada

mioma yang letaknya di dalam dinding rahim.

7. Kelainan letak plasenta.

8. Plasenta sukar lepas (retensio plasenta), terutama pada mioma yang sub

mukus dengan intra mural.

Page 15: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

18

Penanganan berdasarkan pada kemungkinan adanya keganasan,

kemungkinan torsi dan abdomen akut dan kemungkinan menimbulkan

komplikasi obstetric, maka:

1. Tumor ovarium dalam kehamilan yang lebih besar dari telur angsa harus

dikeluarkan.

2. Waktu yang tepat untuk operasi adalah kehamilan 16 – 20 minggu.

3. Operasi yang dilakukan pada umur kehamilan di bawah 20 minggu harus

diberikan substitusi progesteron:

a. Beberapa hari sebelum operasi.

b. Beberapa hari setelah operasi, sebab ditakutkan korpus luteum terangkat

bersama tumor yang dapat menyebabkan abortus.

4. Operasi darurat apabila terjadi torsi dan abdomen akut.

5. Bila tumor agak besar dan lokasinya agak bawah akan menghalangi

persalinan, penanganan yang dilakukan:

a. Bila reposisi, kalau perlu dalam narkosa.

b. Bila tidak bisa persalinan diselesaikan dengan section cesarea dan jangan

lupa, tumor sekaligus diangkat.

F. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan ada dua macam yaitu penanganan

secara konservatif dan penanganan secara operatif.

1. Penanganan konservatif sebagai berikut:

a. Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap 3 – 6 bulan.

Page 16: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

19

b. Bila anemia, Hb < 8 g% transfuse PRC.

c. Pemberian zat besi.

d. Penggunaan agonis GnRh Leuprolid asetat 3,75 mg IM pada hari 1 – 3

menstruasi setiap minggu sebanyak tiga kali. Obat ini mengakibatkan

pengerutan tumor dan menghilangkan gejala. Obat ini menekan sekresi

gonadotropin dan menciptakan keadaan hipoestrogenik yang serupa yang

ditemukan ada periode postmenapause. Efek maksimum dalam

mengurangi ukuran tumor diobservasi dalam 12 minggu. Terapi agonis

GnRH ini dapat pula diberikan sebelum pembedahan, karena memberikan

beberapa keuntungan: mengurangi hilangnya darah selama pembedahan,

dan dapat mengurangi kebutuhan akan transfusi darah. Namun obat ini

menimbulkan kehilangan masa tulang meningkat dan osteoporosis pada

wanita tersebut.

Catatan: Baru-baru ini, progestin dan antiprogestin dilaporkan mempunyai

efek terapeutik. Kehadiran tumor dapat ditekan atau diperlambat dengan

pemberian progestin dan levonorgestrol intrauterin.

2. Penanganan operatif, bila:

a. Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus 12 – 14 minggu.

b. Pertumbuhan tumor cepat.

c. Mioma subserosa bertangkai dan torsi.

d. Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya.

e. Hipermenorea pada mioma submukosa.

f. Penekanan pada organ sekitarnya.

Page 17: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

20

Jenis operasi yang dilakukan dapat berupa:

a) Enukleasi Mioma

Dilakukan pada penderita infertile atau yang masih menginginkan

anak atau mempertahankan uterus demi kelangsungan fertilitas. Sejauh ini

tampaknya aman, efektif, dan masih menjadi pilihan terbaik. Enukleasi

sebaiknya tidak dilakukan bila ada kemungkinan terjadinya karsinoma

endometrium atau sarkoma uterus, juga dihindari pada masa kehamilan.

Tindakan ini seharusnya dibatasi pada tumor dengan tangkai dan jelas yang

dengan mudah dapat dijepit dan diikat. Bila miomektomi menyebabkan cacat

yang menembus atau sangat berdekatan dengan endometrium, kehamilan

berikutnya harus dilahirkan dengan seksio cesarean.

Kriteria preoperasi menurut American College of Obstetricians

Gynecologists (ACOG) adalah sebagai berikut:

1) Kegagalan untuk hamil atau keguguran berulang.

2) Terdapat leiomioma dalam ukuran yang kecil dan berbatas tegas.

3) Apabila tidak ditemukan alasan yang jelas penyebab kegagalan

kehamilan dan keguguran yang berulang.

b) Histerektomi

Dilakukan bila pasien tidak menginginkan anak lagi, dan pada

penderita yagn memiliki leiomioma yang simptomatik atau yang sudah

bergejala. Kriteria ACOG untuk histerektomi adalah sebagai berikut:

1) Terdapatnya 1 sampai 3 leiomioma asimptomatik atau yang terdapat

teraba dari luar dan dikeluhkan oleh pasien.

Page 18: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

21

2) Perdarahan uterus berlebihan:

a. Perdarahan yang banyak bergumpal-gumpal atau berulang-ulang

selama lebih dari 8 hari.

b. Anemia akibat kehilangan darah akut atau kronis.

3) Rasa tidak nyaman di pelvis akibat mioma meliputi:

a. Nyeri hebat dan akut.

b. Rasa tertekan punggung bawah atau perut bagian bawah yang kronis.

c. Penekanan buli-buli dan frekuensi urine yang berulang-ulang dan

tidak disebabkan infeksi saluran kemih.

c) Miomektomi

Miomektomi adalah pengambilan mioma saja tanpa pengangkatan

uterus. Apabila wanita sudah dilakukan miomektomi kemungkinan dapat

hamil 30 – 50%. Dan perlu disadari oleh penderita bahwa setelah dilakukan

miomektomi harus dilanjutkan dengan histerektomi.

Lama perawatan:

I. 1 hari pasca diagnosa keperawatan.

II. 7 hari pasca histerektomi/miomektomi.

Masa pemulihan:

I. 2 minggu pasca diagnosa perawatan.

II. 6 minggu pasca histerektomi/miomektomi.

d) Penanganan radioterapi

1) Hanya dilakukan pada pasien yang tidak dapat dioperasi (bad risk patient).

2) Uterus harus lebih kecil dari usia kehamilan 12 minggu.

Page 19: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

22

3) Bukan jenis submukosa.

4) Tidak disertai radang pelvis atau penekanan pada rectum.

5) Tidak dilakukan pada wanita muda, sebab dapat menyebabkan

menopause.

Maksud dari radioterapi adalah untuk menghentikan perdarahan.

G. Komplikasi

1. Perdarahan sampai terjadi anemia.

2. Torsi tangkai mioma dari:

a) Mioma uteri subserosa.

b) Mioma uteri submukosa.

3. Nekrosis dan infeksi, setelah torsi dapat terjadi nekrosis dan infeksi.

4. Pengaruh timbal balik mioma dan kehamilan.

a. Pengaruh mioma terhadap kehamilan:

I. Infertilitas.

II. Abortus.

III. Persalinan prematuritas dan kelainan letak.

IV. Inersia uteri.

V. Gangguan jalan persalinan.

VI. Perdarahan post partum.

VII. Retensi plasenta.

Page 20: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

23

b. Pengaruh kehamilan terhadap mioma uteri:

I. Mioma cepat membesar karena rangsangan estrogen.

II. Kemungkinan torsi mioma uteri bertangkai.

H. Pengkajian Fokus

Data subjektif:

a. Pasien mengeluh nyeri saat menstruasi.

b. Pasien mengatakan ada perdarahan abnormal.

c. Pasien merasa penuh pada perut bagian kanan bawah.

d. Pasien mengeluh adanya perubahan pola BAK dan BAB.

e. Pasien merasa haidnya tidak teratur.

Data objektif:

a. Ada benjolan pada perut bagian bawah yang padat, kenyal, permukaan tumor

rata serta adanya pergerakan tumor.

b. Pemeriksaan ginekologi dengan pemeriksaan bimanual didapat tumor

menyatu dengan rahim atau mengisi kavum douglas.

c. Infertilitas atau abortus.

Anamnesis:

a. Timbul benjolan di perut bagian bawah dalam waktu yang relatif lama.

b. Kadang-kadang disertai gangguan haid, buang air kecil atau buang air besar.

c. Nyeri perut bila terinfeksi, terpuntir, pecah.

Pemeriksaan fisik:

a. Palpasi abdomen didapatkan tumor di abdomen bagian bawah.

Page 21: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

24

b. Pemeriksaan ginekologik dengan pemeriksaan bimanual didapatkan tumor

tersebut menyatu dengan rahim atau mengisi kavum Douglasi.

c. Konsistensi padat, kenyal, mobil, permukaan tumor umumnya rata.

Gejala klinis:

a. Adanya rasa penuh pada perut bagian bawah dan tanda massa yang padat

kenyal.

b. Adanya perdarahan abnormal.

c. Nyeri, terutama saat menstruasi.

d. Infertilitas dan abortus.

Pemeriksaan luar

Teraba massa tumor pada abdomen bagian bawah serta pergerakan tumor

dapat terbatas atau bebas.

Pemeriksaan daam

Teraba tumor berasal dari rahim dan pergerakan tumor dapat terbatas atau

bebas dan ini biasanya ditemukan secara kebetulan.

Pemeriksaan penunjang

a. USG, untuk menentukan jenis tumor, lokasi mioma, ketebalan endometrium

dan keadaan adnexa dalam rongga pelvis. Mioma juga dapat dideteksi dengan

CT scan ataupun MRI, tetapi kedua pemeriksaan itu lebih mahal dan tidak

memvisualisasi uterus sebaik USG. Untungnya, leiomiosarkoma sangat

jarang karena USG tidak dapat membedakannya dengan mioma dan

konfirmasinya membutuhkan diagnosa jaringan.

Page 22: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

25

b. Dalam sebagian besar kasus, mioma mudah dikenali karena pola gemanya

pada beberapa bidang tidak hanya menyerupai tetapi juga bergabung dengan

uterus; lebih lanjut uterus membesar dan berbentuk tak teratur.

c. Foto BNO/IVP pemeriksaan ini penting untuk menilai massa di rongga pelvis

serta menilai fungsi ginjal dan perjalanan ureter.

d. Histerografi dan histeroskopi untuk menilai pasien mioma submukosa diserta

dengan infertilitas.

e. Laparaskopi untuk mengevaluasi massa pada pelvis.

f. Laboratorium: darah lengkap, urine lengkap, gula darah, tes fungsi hati,

ureum, kreatinin darah.

g. Tes kehamilan.

Page 23: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

26

I. Pathways

Sel-sel yangbelum matang

Pengaruhestrogen

Mioma Uteri

Sub. Mukosa Intra Mual Sub Berosa

Pecahnyapembuluh darah

Gangguan kontraksiotot Uterus

Pembesaran urat

Perdarahan pervaginanlama dan banyak

Penekanan organlain

Mual muntahResiko tinggi

kekurangan cairanGangguan peredaran

darah

Nekrosa danPerlengketan

Nyeri

Operasi

Pre Operasi Post Operasi

Informasi tidakadekuat

Kurangnyasupport, sistem

Kurangnyapengetahuan

Cemas

Terputusnyajaringan kulit

Robekan pada jaringansaraf perifer

Nyeri akut

Pengaruh obatanastesi

Depresi pusatpernafasanpenurunankesadaran

Pola nafastidak efektif

Proses epilesasi

Pembatasan aktivitas

Perubahan pola aktivitas

Terpapar ageninfeksius

Resiko tinggi Infeksi

Sumber : Mochtar, Rustam. 1998

Page 24: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

27

J. Fokus Intervensi dan Rasional

Pre operasi

1. Nyeri berhubungan dengan trauma saraf, gangguan peredaran darah.

Tujuan:

a. Nyeri dapat mengalami penurunan atau berkurang.

Intervensi:

1) Kaji tingkat nyeri pasien (skala)

R: Untuk mengetahui skala nyeri.

2) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgenik.

R: Untuk mengurangi/menghilangkan rasa nyeri pada pasien.

3) Atur posisi tidur senyaman mungkin.

R: Pasien merasa nyaman.

4) Ajarkan teknik relaksasi atau distraksi untuk mengurangi nyeri.

R: Pasien bisa dengan mandiri mengurangi rasa nyeri.

2. Resiko kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan perdarahan

dan muntah.

Tujuan:

a. Keseimbangan cairan yang adekuat.

b. Turgor kulit baik.

Intervensi:

1) Hitung balance cairan.

R: Mengetahui keseimbangan cairan pasien.

Page 25: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

28

2) Pantau tanda-tanda vital

R: Mengetahui keluaran cairan pasien melalui akral.

3) Kolaborasi pemberian cairan parenteral.

R: Menjaga keseimbangan kebutuhan cairan pasien.

4) Berikan anti ametik sesuai kebutuhan.

R: Menghindari resiko kekurangan cairan pada pasien.

5) Pantau hasil laboratorium.

R: Menentukan intervensi selanjutnya.

3. Cemas berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses atau

tindakan operasi.

Tujuan:

a. Pasien paham terhadap proses penyakit atau operasi dan harapan operasi.

b. Cemas berkurang.

Intervensi:

1) Kaji ulang tingkat pemahaman pasien.

R: Mengetahui tingkat pemahaman pasien.

2) Gunakan sumber-sumber bahan pengajaran sesuai keadaan.

R: Menyesuaikan dengan keadaan.

3) Pengajaran pra operasi secara individual tentang pembatasan dan

prosedur pra operasi.

R: Menyiapkan pasien dengan tindakan yang akan dihadapi.

Page 26: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

29

4) Informasikan kepada pasien, keluarga atau orang terdekat tentang rencana

prosedur tindakan.

R: Pasien dan keluarga tahu kemungkinan hasil terbaik dan terburuk

setelah dilakukan tindakan.

Post operasi

1. Nyeri akut berhubungan dengan robekan pada jaringan saraf perifer.

Tujuan:

a. Ekspresi wajah pasien rileks.

b. Mengungkapakan penurunan nyeri.

Intervensi:

1) Kaji tingkat nyeri pasien (skala)

R: Mengetahui skala nyeri.

2) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgetik.

R: Membantu mengurangi nyeri pada pasien dengan obat.

3) Atur posisi tidur senyaman mungkin.

R: Membantu pasien istirahat.

4) Ajarkan teknik relaksasi/distraksi untuk mengurangi nyeri.

R: Pasien mampu mengatasi nyeri secara mandiri.

2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidaknyamanan pasca operasi.

Tujuan:

a. Bunyi nafas normal.

b. Nafas tidak cuping hidung.

c. Tidak terjadi retraksi dada.

Page 27: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

30

Intervensi:

1) Atur posisi kepala ekstensi atau sesuai kebutuhan untuk mempertahankan

ventilasi.

R: Menjaga intake oksigen tetap adekuat.

2) Bantu pasien untuk merubah posisi bentuk dan nafas dalam.

R: Menjaga keefektifan jalan nafas.

3) Auskultasi paru untuk mendengarkan bunyi nafas setiap 4 jam.

R: Mengetahui adanya bunyi tambahan pada paru.

4) Kaji adanya hipoksia.

R: Mengetahui pemenuhan kebutuhan oksigen.

5) Monitor respiratori rate.

3. Perubahan pola aktifitas berhubungan dengan pembatasan aktifitas setelah

operasi.

Tujuan:

a. Melakukan aktivitas sesuai kemampuan.

b. Kebutuhan tubuh pasien terpenuhi.

Intervensi:

1) Pantau aktivitas yang dapat dilakukan pasien.

R: Menentukan latihan aktivitas pasien secara mandiri.

2) Bantu pasien untuk ambulasi dini dan tingkatan aktivitas sesuai

kemampuan pasien.

R: Mencegah kekakuan otot.

Page 28: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007... · KONSEP DASAR A. Pengertian Mioma uteri adalah Neoplasma jinak

31

3) Bantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

R: Kebutuhan pasien terpenuhi.

4) Libatkan keluarga dalam membantu pemenuhan kebutuhan sehari-hari

pasien.

R: Keluarga mampu memenuhi kebutuhan pasien secara mandiri.

4. Resiko tinggi berhubungan dengan trauma pada kulit atau tindakan operasi.

Tujuan:

a. Penyembuhan luka tepat waktu.

b. Tidak ada tanda-tanda infeksi.

Intervensi:

1) Monitor luka operasi.

R: Mengetahui tanda-tanda infeksi sejak dini.

2) Rawat luka sesuai prinsip.

R: Mencegah resiko infeksi.

3) Pertahankan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.

R: Proteksi diri dan mencegah kuman/bakteri menular.

4) Monitor TTV.

R: Mengetahui infeksi dari peningkatan suhu tubuh.

5) Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi.

R: Mencegah infeksi.