bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari...
TRANSCRIPT
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema)
artinya suatu kesatuan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi, atau energy. Istilah ini sering digunakan
untuk menggambarkan suatu entitas yang berinteraksi, dimana sering kali
menggunakan suatu model matematika.
2.1.1. Pengertian Sistem
Pengertian sistem menurut Sutabri (2012:6) “ Suatu sistem pada dasarnya
adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya, yang
berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.
Sedangkan pengertian sistem menurut Kristianto (2008:1) “ Suatu sistem
adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran
tertentu”. Sedangkan menurut Susanto (2013:32) dalam bukunya yang berjudul
Sistem Informasi Akuntansi “ Sistem adalah kumpulan atau group dari subsistem
atau bagian atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai
satu tujuan tertentu”.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu
jaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen,
prosedur-prosedur, atau variabel yang terorganisir, yang saling berinteraksi atau
6
berhubungan, saling ketergantungan antara satu dan lainnya dimana setiap sistem
dibuat agar bersama-sama dapat menangani dan menyelesaikan sesuatu saran
tertentu secara rutin terjadi dan terus berulang. Unsur, komponen, atau variabel
yang dimaksud bukan hanya bagian yang tampak secara fisik tetapi hal-hal yang
bersifat abstrak atau konseptual seperti misi, pekerjaan kegiatan kelompok yang
informal dan sebagainya.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem menurut Mulyanto (2009:2), dalam bukunya Sistem
Informasi Konsep dan Aplikasi:
1. Mempunyai Komponen Sistem (Components Sistem)
Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah
sistem berada dan berfungsi didalam lingkungan yang berisi sistem lainnya.
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan
salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut
dengan subsystem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah
lingkungannya.
2. Mempunyai Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Mempunyai Lingkungan (Environment)
Lingkungan luar adalah apapun diluar batas dari sistem yang dapat
mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun
yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga
7
sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan
lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak
mengganggu kelangsungan sebuah sistem.
4. Mempunyai penghubung (Interface) Antar Komponen
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antar satu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi
media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output).
Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan
berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.
5. Mempunyai Masukan (Input)
Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan kedalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan
yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal
(signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapat keluaran.
6. Mempunyai Pengolahan (Processing)
Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari
masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
7. Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan
Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya
tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan tidak terkendali.
8
8. Mempunyai Keluaran (Output)
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa
informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa
pembuangan.
9. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)
Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk
mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan
mengembalikannya ke dalam kondisi normal.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Klasifikasi sistem menurut Mulyanto Agus (2009:8) dalam bukunya yang
berjudul Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi.
Sistem dapat diklasifikasikan berbagai sudut pandang, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak (Abstract System) adalah sistem yang berupa pemikiran atau
gagasan yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (Physical
System) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata.
2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human
Made System) Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi
karena proses alam, bukan buatan manusia. Sedangkan sistem buatan
manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan
atau campur tangan manusia.
9
3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tidak Tertentu
(Probabilistic System) Sistem tertentu (deterministic system) yaitu sistem
yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-
bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sedangkan sistem tidak tentu
(probabilistic system) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi
karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Tebuka (Open System)
Sistem Tertutup (Closed System) yaitu sistem yang tidak berhubungan
dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak
dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara optimis
tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada
sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif
tertutup (relative closed system). Sistem relatif tertutup biasanya
mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh
oleh keadaan diluar sistem. Sedangkan Sistem Terbuka (Open System)
adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat
terpengaruh dengan keadaan lingkungan luar. Sistem terbuka menerima
input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain.
Sistem ini mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik
karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya
proses di dalam sistem.
10
2.1.4. Daur Hidup Sistem
Daur hidup sistem menurut Sutabri (2012:20) Siklus hidup sistem (System
Life Cycle) adalah proses avalusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau
subsistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem terdiri dari
serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem,
karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara top
down. Siklus hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall
approach) bagi pembangunan dan pengembangan sistem. Pembangunan sistem
hanyalah salah satu rangkaian daur hidup suatu sistem. Kita akan melihat
beberapa fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem.
1. Mengenali Adanya Kebutuhan
Sebelum segala sesuatu terjadi, pastilah terlebih dahulu timbul suatu
kebutuhan atau problem yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya.
Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan organisasi. Volume
kebutuhan itu meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada semua
kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah
efektifitasnya.
2. Pembangunan Sistem
Suatu proses atau seperangkat prosedur yang baru diikuti untuk menganalisa
kebutuhan membangun suatu sistem untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
3. Pemasangan Sistem
Setelah tahap pembangunan sistem selesai, kemudian sistem akan
dioperasikan pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur
hidup sistem dimana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap
11
operasional adalah pemasangan sistem, yang merupakan langkah akhir dari
suatu pembangunan sistem.
4. Pengoperasian Sistem
Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoprasian yang
membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan
organisasi yang ditunjang oleh sistem informasi selalu mengalami
perubahan karena pertumbuhan kegiatan perubahan peraturan dan
kebijaksanaan, ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan-
perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.
5. Sistem menjadi usang
Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi
hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem berjalan. Tibalah
saatnya secara ekonomis dan teknis sistem yang ada sudah tidak layak lagi
untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk
menggantikannya.
2.1.5. Pengertian Informasi
Pengertian informasi menurut Hartono (2013:15) “Informasi pada dasarnya
adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang dimiliki arti
kegunaan lebih luas”.
Sdangkan, menurut Sutabri (2012:29) “Informasi adalah data yang telah di
klasifikasi atau di interpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan
keputusan”.
12
Dalam pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa data merupakan suatu
data yang akan diolah melalui proses tertentu sehingga dapat dijadikan suatu
informasi. Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus
akurat (accurate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance). Penjelasan
tentang kualitas informasi tersebut akan dipaparkan sebagai berikut :
1. Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.
Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi data
kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak
informasi tersebut.
2. Tepat Waktu (On Time)
Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi
yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi
merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan
keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini,
mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut
dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk
mendapat, mengolah, dan mengirimkannya.
3. Relevan (Relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi
informasi untuk orang satu dengan lain berbeda, misalnya informasi sebab
musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan kurang
relevan dan akan lebih relevan apabila ditujukan kepada ahli teknik
13
perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk
ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat
relevan untuk seorang akuntan perusahaan.
2.1.6. Pengertian Sistem Informasi
Pengertian sistem informasi menurut Al Fatta (2009:9) “ Sistem Informasi
merupakan suatu perkumpulan data yang terorganisasi beserta tata cara
penggunaannya yang mencakup lebih jauh dari pada sekedar penyajian. Istilah
tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan
mengatur data serta menyusun tata cara penggunaannya.
Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud
pembuatannya tergantung pada tiga faktor utama, yaitu : keserasian dan mutu
data, pengorganisasian data, dan tata cara penggunaannya untuk memenuhi
permintaan penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi
berbeda-beda bergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang
harus dipenuhi. Suatu persamaan yang menonjol ialah suatu sistem informasi
menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
Untuk dapat menggabungkan data yang berasal dari berbagai sumber suatu sistem
alih rupa (transformation) data sehingga jadi tergabungkan (compatible).
Berapapun ukurannya dan apapun ruang lingkupnya suatu sistem informasi perlu
memiliki ketergabungan (compatibility) data yang disimpannya.
Sedangkan menurut Sutabri (2012:46) “ Sistem Informasi adalah suatu
sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat
14
manajerial dengan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok
bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok
keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem,
keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain
membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1. Blok Masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input yang
dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan
cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi merupakan “tool box” dari sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga)
15
bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan
perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data (Database Block)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih
lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa
supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang
baik juga berguna untuk efisiensi kapasits penyimpanannya. Basis data
diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut
DBMS (Database Management System).
6. Blok Kendali (Control Block)
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem
itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-
hal yang merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Manajement (SIM)
Pengertian sistem informasi manajement menurut Kendall & Julie
E.Kendall (2015:3) “Sistem Informasi Manajemen adalah Sistem informasi yang
sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia dan
komputer”
16
Untuk mengakses informasi, penggunaan SIM membagi basis data biasa,
basis data menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna
menginterpretasikan dan menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan
output informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. Sistem Informasi
Manajemen juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah
terkomputerisasi, meski tidak berupa suatu struktur tunggal.
Komponen sistem informasi adalah:
1. Hardware, terdiri dari komputer, printer dan jaringan,
2. Software, kumpulan perintah dan kumpulan intruksi yang ditulis dengan
aturan tertentu agar komputer melakukan pekerjaan tertentu,
3. Data, komponen dasar dari suatu informasi yang akan diproses lebih lanjut
untuk dapat menghasilkan sebuah informasi,
4. Brainware, yaitu yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator,
pimpinan dan sebagainya,
5. Input, menggambarkan suatu kegiatan memasukkan data untuk
menghasilkan suatu laporan atau data keluaran,
6. Process, menggambarkan bagaimana suatu data diolah untuk
menghasilkan suatu informasi yang memiliki nilai lebih,
7. Output, adalah kegiatan dalam menghasilkan laporan kegiatan proses,
8. Saving, kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data,
9. Control, suatu aktifitas pengawasan untuk menjamin bahwa sistem
informasi tersebut berjalan sesuai yang diharapkan.
17
2.1.8. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Dalam melaksanakan dan mengelola perusahaan seorang pemimpin harus
mengambil keputusan yang tepat diantara alternatif yang akan diproses. Dalam
pengambilan keputusan manajemen membutuhkan informasi yang handal
mengenai apa yang akan terjadi didalam perusahaan. Informasi tersebut dapat
dipenuhi dengan adanya sistem informasi akuntansi yang telah dirancang dan
direncanakan dengan baik sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Menurut Barry E. Cushing dalam Zaki (2008:3) mendefinisikan bahwa “
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu set sumber daya manusia dan modal
dalam suatu organisasi, yang bertugas untuk menyiapkan informasi keuangan dan
juga informasi yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan dan pengolahan data
transaksi”.
Menurut Susanto (2013:72) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Akuntansi : “ Kumpulan atau group dari subsistem atau bagian atau
komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama
lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang
berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan”.
2.1.9. Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian
Menurut Mulyadi (2008:373) “Gaji adalah pembayaran atas penyerahan
jasa yang dilakukan oleh pegawai administrasi atau yang mempunyai jenjang
jabatan manajer pada umumnya dibayarkan secara tetap per bulan”. Dapat diambil
kesimpulan bahwa gaji dibayarkan kepada karyawan administrasi setiap bulannya
secara rutin oleh si pemberi kerja atas jasa yang telah diberikan.
18
Suatu organisasi dapat melakukan beberapa langkah dalam menentukan gaji
yaitu”.
1. Analisa Jabatan / Tugas
Analisa jabatan merupakan kegiatan dilakukan mencari informasi tentang
tugas-tugas yang dilakukan dan persyaratan yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas supaya berhasil untuk mengembangkan uraian tugas,
spesifikasi tugas dan standar kerja.
2. Evaluasi Jabatan / Tugas
Evaluasi jabatan adalah proses sistematis untuk menentukan nilai relatif
dari suatu pekerjaan dibandingkan dengan pekerjaan lain.
3. Survei Gaji
Survei gaji adalah kegiatan untuk mengetahui tingkat gaji yang berlaku
secara umum dan perusahaan yang mempunyai jabatan sejenis.
4. Penentuan Tingkat Gaji
Penentuan tingkat gaji biasanya dilakukan menggunakan metode yang
nantinya akan diambil suatu keputusan mengenai jumlah gaji yang
diberikan berdasarkan dengan metode yang digunakan.
Menurut Mulyadi (2008:374), mengemukakan bahwa dokumen yang
digunakan dalam sistem akuntansi penggajian adalah:
1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat
keputusan yang bersangkutan dengan pegawai, seperti surat keputusan
pengangkatan pegawai baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah,
pemberhentian, pemindahan dan lainnya sebagainya.
19
2. Kartu Jam Hadir
Dokumen ini digunakan oleh fungsi mencatat waktu untuk mencatat jam
hadir setiap pegawai di perusahaan.
3. Kartu Jam Kerja
Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang di konsumsi oleh
tenagakerja langsung untuk perusahaan menufaktur.
4. Daftar Gaji dan daftar upah
Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto tiap karyawan, dikurangi
potongan-potongan berupa PPH pasal 21, utang pegawai, iuran untuk
organisasi pegawai, dan lain sebagainya.
5. Rekap Daftar Gaji dan rekap daftar upah
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji perdepartemen, yang dibuat
berdasarkan daftar gaji dan daftar upah.
6. Surat Pernyataan Gaji dan upah
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan dengan
pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari
pembuatan daftar gaji dan daftar upah.
7. Amplop Gaji dan upah
Uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap pegawai dalam amplop gaji
dan upah.
8. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh
fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam
daftar gaji dan upah yang diterima.
20
Menurut Diana dan Setiawati (2011:52) “Jurnal adalah suatu catatan yang
digunakan untuk mencatat transaksi berdasarkan dokumen perusahaan secara
kronologis (menurut tanggal terjadinya transaksi)”. Adapun jurnal penggajian
yaitu sebagai berikut:
1. Pada saat perhitungan gaji
Biaya Gaji XXX
Hutang Gaji XXX
2. Pada saat pembayaran gaji
Hutang Gaji XXX
Kas XXX
3. Pada saat pembayaran PPH
Hutang gaji XXX
PPH XXX
Kas XXX
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan beberapa tools
system yang nantinya digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini diantaranya
menggunakan Unified Modelling Language (UML), pembuatan Diagram UML
yaitu : use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram,
pembuatan Entity Relationship Diagram (ERD), pembuatan Logical Record
Structure (LRS) dan pembuatan User Interface. Adapun tools system yang penulis
gunakan sebagai berikut:
21
2.2.1. Unified Modelling Language (UML) Pada perkembangan teknologi perangkat lunak, diperlukan adanya bahasa
yang digunakan untuk memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat dan perlu
adanya standarisasi agar orang di berbagai negara dapat mengerti permodelan
perangkat lunak. Seperti yang kita ketahui bahwa menyatukan banyak kepala
untuk menceritakan sebuah ide dengan tujuan untuk memahami hal yang sama
tidaklah mudah, oleh karena itu diperlukan sebuah bahasa pemodelan perangkat
lunak yang dapat dimengerti oleh banyak orang. Maka munculah sebuah
standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang
dibangun dengan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu Unified Modelling
Language (UML).
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2014:133) “UML (Unified Modeling
Language ) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia
industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”. Selain itu
Rosa dan Shalahuddin (2014 : 137-138) juga menerangkan bahwa :
UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk
menspesifikasikan, menggambarkan, membangun dan dokumentasi dari sistem
perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan
komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks
pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi
penggunaaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada
kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.
22
2.2.2. Diagram UML
Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam bukunya (Rekayasa Perangkat
Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, 2014 : 140-171) menerangkan bahwa
pada UML. 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3
kategori. Pembagian kategori dan macam macam diagram tersebut dapat dilihat
pada gambar dibawah:
Sumber : Rosa dan Shalahuddin (2014:140)
Gambar II.1 Bagian-bagian Diagram UML II.1
Berikut ini penjelasan dari pembagian kategori dan masing-masing diagram
dari gambar tersebut diatas :
1. Structure Diagram
Structure diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
Structure diagram terdiri dari :
a. Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari
segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun
23
sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau
operasi. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki suatu kelas.
Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu
kelas.
b. Object Diagram
Diagram Objek atau object diagram menggambarkan struktur sistem
dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem. Pada
diagram objek harus dipastikan semua kelas yang sudah di definisikan
pada diagram kelas harus dipakai objeknya, karena jika tidak,
pendefinisian kelas itu tidak dapat dipertanggungjawabkan.
c. Component Diagram
Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk
menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan
komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada
komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem. Diagram
komponen juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut :
1) Source code program perangkat lunak
2) Komponen executable yang dilepas ke user
3) Basis data secara fisik
4) Sistem yang harus beradaptasi dengan sistem lain
5) Framework sistem
6) Composite Structure Diagram
24
d. Composite structure
diagram baru mulai ada pada UML versi 2.0, pada versi 1.x diagram
ini belum muncul. Diagram ini dapat digunakan untuk
menggambarkan struktur dari bagian-bagian yamg saling terhubung
maupun mendeskripsikan struktur pada saat berjalan (runtime) dari
instance yang saling terhubung. Contoh penggunaan diagram ini
misalnya untuk menggambarkan deskripsi dari setiap bagian mesin
yang saling terkait untuk menjalankan fungsi mesin tersebut,
menggambarkan aliran data router pada jaringan komputer, dll.
e. Package Diagram
Package diagram menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen
yang saling terkait dalam diagram UML. Hampir semua diagram
dalam UML dapat dikelompokkan menggunakan package diagram.
f. Deployment Diagram
Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan
konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.
Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-
hal berikut :
1) Sistem tambahan (embedded System) yang menggambarkan
rancangan device, node dan hardware
2) Sistem client / server
3) Sistem terdistribusi murni
4) Rekayasa ulang aplikasi
25
2. Behavior Diagram
Behavior Diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi
pada sebuah sistem.
Behavior diagram terdiri dari :
a. Use Case Diagram
Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan
(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan
sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan
untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem
informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.
Syarat penamaan pada use case adalah nama di definisikan sesimpel
mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu
pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case. Aktor merupakan
orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat
itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi
aktor belum tentu merupakan orang. Use case merupakan
fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling
bertukar pesan antar unit atau aktor
b. Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran
kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang
26
ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa
diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang
dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem .
c. State Machine Diagram
State Machine diagram atau dalam bahasa Indonesia disebut diagram
mesin status atau sering juga disebut diagram digunakan untuk
menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin
atau sistem atau objek. Perubahan tersebut digambarkan dalam suatu
grafik berarah. State machine diagram merupakan pengembangan dari
diagram Finite State Automata dengan penambahan beberapa fitur dan
konsep baru.
3. Interaction Diagram
Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan interaksi sistem lain maupun interaksi antar subsistem
pada suatu sistem.
Interaction diagram terdiri dari :
a. Sequence Diagram
Diagram sequence menggambarkan kelakuan objek pada usecase
dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang
dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk
menggambarkan diagram sequen maka harus diketahui objek-objek
yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang
dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram
27
sequence juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use
case.
b. Communication Diagram
Diagram komunikasi menggambarkan interaksi antar objek atau
bagian dalam bentuk urutan pengiriman pesan. Diagram komunikasi
merepresentasikan informasi yang diperoleh dari Diagram Kelas,
Diagram Sequence, dan Diagram Use Case untuk mendeskripsikan
gabungan antara struktur statis dan tingkah laku dinamis dari suatu
sistem.
Diagram komunikasi mengelompokkan message pada kumpulan
diagram sequence menjadi sebuah diagram. Dalam diagram
komunikasi yang dituliskan adalah operasi atau metode yang
dijalankan antara objek yang satu dan objek lainnya secara
keseluruhan, oleh karena itu dapat diambil dari jalannya interaksi pada
semua diagram sequence.
c. Timing Diagram
Timing diagram merupakan diagram yang fokus pada penggambaran
terkait batas waktu. Timing diagram digunakan untuk menggambarkan
tingkah laku sistem dalam periode waktu tertentu. Timing diagram
biasanya digunakan untuk mendeskripsikan operasi dari alat digital
karena penggambaran secara visual akan lebih mudah dipahami
daripada dengan kata-kata.
28
d. Interaction Overview Diagram
Interaction overview diagram mirip dengan diagram aktivitas yang
berfungsi untuk menggambarkan sekumpulan urutan aktivitas.
Interaction overview Diagram adalah bentuk aktivitas diagram yang
setiap titik mempresentasikan diagram interaksi. Interaksi diagram
dapat meliputi diagram sequence, diagram komunikasi, interaction
overview diagram, dan timing diagram.
2.2.3. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Rossa dan Shalahudin (2011:49) mengatakan bahwa “Entity
Relationship Diagram (ERD) dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam
bidang matematika”. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional.
1. Berikut Simbol-simbol yang digunakan ERD :
a. Entitas (Entity)
Entitas merupakan data inti yang akan disimpan, bakal tabel pada basis data.
b. Atribut
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam satu entitas.
c. Atribut Kunci Primer
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan
digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan, biasanya berupa id.
d. Atribut Multinilai (Multivalue)
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat
memiliki nilai lebih dari satu.
29
e. Relasi
Relasi yang menghubungkan antar entitas, biasanya diawali dengan kata
kerja.
f. Asosiasi (Association)
Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki
multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian.
2. Tahapan Pembuatan Entity Relationship Diagram (ERD)
Dalam pembuatan Entity Relationship Diagram (ERD) dilakukan secara
bertahap, dan dapat dibuat menjadi 2 (dua) Tahapan Pembuatan ERD awal dan
Tahapan Optimasi ERD (Final Design). Berikut langkah-langkah teknis yang
dilakukan :
a. Mengidentifikasikan dan menentukan semua entitas yang terlibat
b. Menentukan Atribut dan Kunci Primary (penentuan atribut sesuai
kebutuhan sistem, bisa jadi atribut lebih dari yang ada di dokumen) dari
masing-masing entitas.
c. Menetapkan seluruh relasi diantara entitas-entitas yang ada beserta foreign
key nya.
d. Menentukan derajat / kardinalitas relasi untuk setiap relasi.
3. Kardinalitas atau Derajat Relasi
Derajat kardinalitas menunjukkan jumlah maksimum entitas untuk dapat
berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Derajat kardinalitas
yang terjadi di antara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa :
a. Satu ke satu (one to one)
30
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan
paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga
sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan
paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
A B
A
Sumber : Fathansyah (2007:77)
Gambar II.2 Derajat Kardinalitas One to One
b. Satu ke Banyak (One to Many)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya,
dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling
banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 4
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 4
31
A B
sumber : Fathansyah (2007:78)
Gambar II.3 Derajat Kardinalitas One to Many
c. Banyak ke Satu (Many to One)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan
paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak
sebaliknya, dimana setiap pada himpunan entitas A berhubungan dengan
paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.
A B
B
Sumber : Fathansyah (2007:78)
Gambar II.4 Derajat Kardinalitas Many to One
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 5
Entitas 4
Entitas 3
Entitas 2
Entitas 1
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 4
Entitas 5
32
d. Banyak ke Banyak (Many to Many)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga
sebaliknya dimana setiap pada himpunan entitas B dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
Sumber : Fathansyah (2007:79)
Gambar II.5 Derajat Kardinalitas Many to Many
2.2.4. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Kroenke (2006:76) “Logical Record Structure (LRS) adalah
representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil
relasi antar himpunan entitas. Dibentuk dengan nomor dan tipe record. Beberapa
tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang
unik. Perbedaan LRS dan ERD adalah nama dan tipe record berada diluar field
tipe record ditempatkan. LRS terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini
menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi
33
tanda field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record. Penggambaran LRS
mulai dengan menggunakan model yang dimengerti.
Sedangkan menurut Simarmata (2017:107) “Logical Record Structure
(LRS) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang
terbentuk dari hasil antar himpunan entitas”. Penggambaran LRS mulai dengan
menggunakan model yang dimengerti. Berikut adalah metode-metode yang
digunakan dalam mengkonversikan LRS :
1. Metode yang dimulai dengan hubungan kedua model yang dapat
dikonversikan ke LRS
2. Metode lain yang dimulai dengan ER-Diagram dan langsung
dikonversikan ke LRS.
2.2.5. User Interface
User Interface merupakan suatu sistem yang membantu pengguna (user)
untuk berkomunikasi dengan sistem komputer dan sistem aplikasi.
1. Permasalahan dalam desain User Interface adalah sebagai berikut :
a. Penggunaan jargon atau singkatan-singkatan komputer yang
berlebihan
b. Desain yang tidak jelas
c. Ketidakmampuan membedakan tindakan-tindakan alternatif yang
harus dipilih pemakai
d. Pendekatan problem-solving yang tidak konsisten
e. Desain yang tidak konsisten
34
2. Berikut pemecahan masalah desain User Interface :
a. Pahami user tugas mereka
b. Libatkan user dalam desain antar muka
c. Uji sistem dengan melibatkan user
d. Lakukan proses desain secara interaktif
3. Didalam pembuatan User Interface dibutuhkan syarat-syarat, berikut
syarat-syarat mendesain user interface :
a. Layar harus diformat agar berbagi info, perintah pesan muncul di area
layar yang konsisten
b. Pesan, perintah, informasi jangan terlalu panjang
c. Jangan terlalu sering memakai atribut display yang mengganggu
seperti blinking, highlight, dan sebagainya.
d. Nilai default dibuat jelas
e. Antisipasi error yang mungkin dibuat user
f. Jika ada error yang mungkin dibuat user
g. Jika ada error, user mestinya tidak boleh melanjutkan tanpa
memperbaiki error
h. Jika user melakukan sesuatu yang membahayakan sistem, keyboard
harus terkunci dan pesan untuk meminta bantuan teknis harus
dimunculkan.
Didalam desain user interface ada dua syarat dialog dan syarat istilah berikut
adalah penjelasannya :
35
a. Syarat Dialog
1) Gunakan kalimat sederhana dan benar
2) Jangan mencoba melucu
3) Jangan menghina
b. Syarat Istilah
1) Jangan menggunakan jargon komputer
2) Hindari singkatan jika mungkin
3) Konsistensi dengan pemilihan istilah
4) Pilihlah istilah yang tepat untuk perintah