bab ii landasan teori · 5 bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar sistem pengertian sistem dibagi...
TRANSCRIPT
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari
pendekatan yang menekankan pada prosedur dan dilihat dari pendekatan yang
menekankan pada elemen atau komponen. Pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada prosedur di definisikan suatu sistem adalah jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan sasaran tertentu.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen di
definisikan sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu.
Dari kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
sebagai suatu kumpulan atau himpunan antar group atau
subsitem/bagian/komponen yang terorganisasi baik fisik maupun non fisik seperti
hardware, software, brainware dan prosedur yang saling berinteraksi dan
bekerjasama secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu.
6
2.1.1. Pengertian Sistem
Pada dasarnya sistem adalah kerangka dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, yang di susun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk
melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang di hasilkan
oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk
membantu mengambil keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari
serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak di luar perusahaan.
Pengertian sistem yang di kemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut.
Menurut Norman L. Enger dalam Tata Sutabri (2012:7) menyatakan
bahwa “Suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-
komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa
sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau
pengolahan yang tertentu”.
Dengan demikian secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu
kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-variabel yang saling
terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain.
7
2.1.2. Karakteristik Sistem
Dalam sistem, terdapat beberapa karakteristik yang menjadi ciri dalam
sebuah sistem. Karakteristik sistem menurut Azhar Sutanto (2010:2) adalah
“Adanya tujuan sistem, batasan sistem, subsistem, hubungan sistem, lingkungan
sistem, dan input, proses dan output”.
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen, batasan sistem, pengolahan dan sasaran yang
mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun yang
dimaksud sebagaia berikut :
1. Komponen Sistem (Component)
Suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling
berinteraksi, yang saling bekerjasama membentuk satu kesatuan.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi satu sistem dengan
sistem yang lainnya atau sistem dengan lingkungan kesatuan.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Bentuk apapun yang ada diluar lingkup atau batasan sistem yang mempunyai
operasi sistem tersebut, disebut dengan linkungan luar sistem.
4. Penghubungan Sistem (Interface)
Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lainnya
disebut dengan penghubung sistem atau interface.
8
5. Masukan Sistem (Input)
Merupakan Energi yang dimasukkan kedalam sistem masukan dapat berupa
masukkan perawatan (maintenance) yaitu energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna.
7. Pengolahan Sistem (Process)
Pengolahan sistem adalah suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian
pengolahan yang akan berubah masukkan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Goal)
Sasaran sistem adalah suatu sistem yang memiliki tujuan dan sasaran yang
pasti dan bersifat deterministic.
9. Sub Sistem (Sub Sistem)
Yaitu bagian-bagian yang terdapat dalam sistem itu sendiri.
10. Timbal Balik (Feed Back)
Timbal balik dapat dijadikan tolak ukur sistem dalam menyampaikan informasi.
9
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Merupakan bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen
yang lainnya, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus
yang terjadi didalam sistem tersebut. Klasifikasi sistem terbagi menjadi empat
bagian antara lain :
1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Sistem Fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made
System)
Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
manusia. Sistem Buatan Manusia yang melibatkan interaksi antara manusia
dengan mesin.
3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic
System)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.
10
4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan
dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
2.1.4. Pengertian Informasi
Menurut Mcleo dalam yakub (2012:8) “Informasi adalah data yang di
bah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.”
Menurut Jogiyanto (2009 : 8) definisi informasi adalah “Data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya“.
2.1.5. Kualitas Informasi
Menurut Agus Mulyanto (2009 :20), Kualitas informasi bergantung pada
3 (tiga) hal yang sangat domain yaitu:
1. Informasi harus akurat.
Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima
informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau
merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi
tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus
jelas mencerminkan maksudnya.
2. Informasi harus tepat waktu.
11
Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak
boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai
yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan
keputusan.
3. Informasi harus relevan.
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti
bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.1.6. Nilai Informasi
Menurut Jogiyanto, H.M. (2009:11) “Nilai adalah suatu informasi
dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya”.
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian
didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari
informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan
tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem,
informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.
2.1.7. Pengertian Sistem Informasi
Definisi sistem informasi menurut Tata Sutarbi (2012:38) :
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang
mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manejerial dengan
kegiatan strategi dari suatu organisai untuk dapat menyediakan laporan-
laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu.
12
Definisi lain dari sistem informasi menurut Azhar Sutanto dalam Lilis
Puspitawati (2012:14) “Sistem informasi merupakan komponen-komponen dari
subsistem yang saling berhubungan dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi”.
Sistem informasi memiliki enam buah komponen atau disebut juga blok
bangunan (building blok) yaitu :
1. Komponen Masukan (Input Block)
Input merupakan data yang masuk kedalam sistem informasi.
2. Komponen Model
Kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi
data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah
ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen Keluaran (Output Block)
Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen serta sesuai pemakai sistem.
4. Komponen Teknologi (Technology Block)
Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara menyeluruh.
13
5. Komponen Basis Data (Database Block)
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya,
tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
6. Komponen Kendali (Control Block)
Beberapa pengendalian yang dirancang secara khusus untuk menanggulangi
gangguan-gangguan terhadap sistem.
Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi adalah suatu sistem yang diproses untuk mempermudah kegiatan suatu
organisasi yang memiliki tujuan untuk menyajikan informasi.
2.1.8. Pengertian Akuntansi
Menurut Mursyidi (2010:17) “Akuntansi adalah proses
pengidentifikasian data keuangan, memproses pengolahan dan penganalisisan data
yang relevan untuk diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk
pembuatan keputusan”.
Definisi menurut Soemarso (2009:14) menerangkan bahwa “Akuntansi
(accounting) suatu disiplin yang menyediakan informasi penting sehingga
memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara
efisien”
14
Dari pengertian beberapa ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
akuntansi adalah proses sistematis untuk megidentifikasi, melakukan pencatatan,
dan mengkomunikasikan kegiatan ekonomi yang bermanfaat untuk pihak
ekstemal dan internal.
2.1.9. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:57) “Sistem
Informasi Akuntansi secara garis besar dapat di gambarkan sebagai rangkaian
aktivitas yang menggambarkan pemrosesan data-data dari aktivitas bisnis
pengolahan data keuangan perusahaan dengan menggunakan sistem informasi
komputer yang terintegrasi secara harmonis”.
Menurut Laudon di dalam Azhar Susanto (2013:52) :
Sistem informasi akuntansi yaitu Komponen-komponen yang saling
berhubungan dan bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses,
menyimpan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan
koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas
didalam perusahaan.
Dengan demikian, dilihat dari definisi tersebut diatas sistem akuntansi
dan sistem informasi akuntansi mempunyai pengertian yang sama yaitu
serangkaian kegiatan administrative perusahaan dalam melaksanakan
pengumpulan data, memproses, menyimpan sebagai penunjang pengambilan
keputusan.
15
2.1.10. Pengertian Penjualan Kredit
Menurut Nanu Hasanuh dalam Hery (2011:202) “Penjualan adalah
mengakibatkan adanya pendapatan, jumahnya tergantung pembebanan kepada
pembeli”.
Menurut Mulyadi (2010;220) “Penjualan kredit dilaksanakan oleh
perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima
dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan
kepada pembeli tersebut”.
Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:165)
“Penjualan Kredit adalah aktivitas penjualan yang menimbulkan
tagihan/klaim/piutang kepada pembeli (Costumer) sehingga penjual tidak
menerima uang tunai pada saat barang di serahkan kepada pembeli (Costumer)”.
Dari penjelasan diatas dapat disimpukan bahwa penjualan kredit adalah
suatu proses terjadinya penjualan (penyerahan) barang atau jasa yang ditawarkan
berdasarkan harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dengan termin
pembayaran dalam jangka waktu tertentu sehingga mengakibatkan terjadinya
tagihan/piutang kepada konsumen.
16
2.1.10. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Menurut Furqon (2013:18), “sistem informasi penjualan merupakan
suatu sistem yang berfungsi untuk mengolah data-data terkait dengan kegiatan
penjualan baik dari transaksi pembelian sampai transaksi penjualan digunakan
untuk mendukung kegiatan penjualan tersebut.”
Menurut Nore (2013:23), “Sistem infomasi penjualan adalah sustu
sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang
dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh
informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.”
Dari pengertian menurut para ahli di atas dapat di simpulkan bahwa
Sistem informasi akutansi penjualan adalah sebuah sistem yang menghasilkan
informasi laporan keuangan yang bermanfaat bagi penerimanya sebagai dasar
dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan masalah keuangan pada
perusahaan yang diperoleh dari penerimaan atas pemindahan hak milik barang
atau jasa yang sesuai dengan harga yang telah disepakati bersama.
2.1.11. Siklus Akuntansi
Menurut Hery (2013:66) “Proses akuntansi yang di awali dengan
menganalis dan menjurnal transaksi, dan yang di akhiri dengan membuat laporan
dinamakan sebagai siklus akuntansi (accounting cycle).”
17
Sumber : Hery (2013:67)
Gambar II.1.
Siklus Akuntansi
Berikut tahapan-tahapan siklus akuntansi secara rinci:
1. Data Transaksi
Transaksi dapat didefenisikan sebagai aktifitas perusahaan yang berkaitan
dengan masalah ekonomi/keuangan. Aktifitas perusahaan yang berkaitan
dengan masalah keuangan harus dicatatkan dalam pembukuan perusahaan yang
nantinya digunakan untuk membuat laporan keuangan perusahaan.
2. Jurnal (Posting)
Jurnal umum adalah buku pencatatan untuk menginput data transaksi
keuangan/bsinis yang telah terjadi dalam suatu perusahaan.
18
3. Buku Besar (Ledger)
Buku besar merupakan tempat yang digunakan untuk mengelompokan
transaksi-transaksi keuangan contoh dalam aktiva lancar terdapat perkiraan kas,
piutang, persediaan barang dagang, surat-surat berharga (investasi jangka
pendek).
4. Neraca Saldo (Trial Balance)
Neraca saldo adalah kumpulan saldo-saldo dari perkiraan yang ada dibuku
besar.
5. Penyesuaian (Adjustment)
Jurnal Penyusaian merupakan jurnal yang dipergunakan untuk menyesuaikan
saldo-saldo perkiraan dibuku besar pada akhir periode pembukuan.
6. Kertas Kerja (worksheet)
Kertas kerja/neraca lajur adalah form/kertas/catatan yang digunakan untuk
membuat ringkasan mengenai pembukuan perusahaan yang terdiri dari kolom
neraca saldo, kolom penyesuaian, kolom neraca saldo setelah penyesuaian,
kolom laporan laba rugi, dan kolom neraca.
7. Laporan Keuangan (financial statment)
Setelah transaksi diringkas dan digolongkan, laporan keuangan harus disusun
berdasarkan data-data transaksi tersebut. Laporan dari perhitungan akuntansi
menyediakan beberapa informasi yang dinamakan laporan keuangan (financial
statment).
19
8. Jurnal Penutup
Jurnal Penutup (Closing entry) adalah jurnal yang dibuat pada akhir tahun
untuk menutup semua rekening yang bersifat sementara
9. Neraca Saldo Setelah Penutupan Buku
Neraca Saldo Setelah Penutupan Buku (Post Closing Trial Balance) yaitu suatu
bentuk neraca saldo yang digunakan untuk memuat semua rekening yang tidak
mengalami penutupan buku
10. Jurnal Pembalik
Jurnal Pembalik adalah Jurnal yang dibuat pada awal tahun untuk
menyesuaikan kembali Ayat Jurnal Penyesuaian yang pernah dibuat pada akhir
tahun periode sebelumnya, selama berhubungan dengan penerimaan atau
pengeluaran kas pada periode tertentu.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa siklus akutansi
adalah langkah-langkah kegiatan yang terjadi secara berulang-ulang mulai dari
transaksi hingga pembuatan jurnal pembukuan.
2.2. Peralatan Pendukung (Tool System)
Mendukung terciptanya sebuah rancangan. Peralatan Pendukung (Tool
System) merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika
model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol, lambang, diagram yang
menunjukan secara tepat arti fisiknya.
20
2.2.1. Unifield Modeling Language (UML)
Menurut Widodo (2011:6) “UML adalah bahasa pemodelan standar
yang memiliki sintak dan semantik”.
Menurut Nugroho (2010:6) “UML (Unifield Modelling Language)
adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma
berorientasi objek. pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk
penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sehingga lebih
mudah di pelajari dan di pahami”.
Dari beberapa pengertian diatas penulis mendefinisikan UML adalah
sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasikan,
menspesifikasikan dari sebuah sistem yang di rancang.
2.2.2. Diagram Unifield Modeling Language (UML)
Menurut Shalahuddin dan Sukamto (2015:140) Pada diagram UML
terdiri dari 9 macam diagram adalah sebagai berikut :
1. Package Diagram
Diagram yang memperlihatkan kumpul kelas-kelas, merupakan bagin dari
komponen.
2. Class diagram
Diagram kelas menunjukan hubungan satu set kelas, interface, dan kolaborasi.
Diagram kelas juga merupakan dasar untuk beberapa diagram terkait yaitu
diagram komponen dan diagram deployment.
21
3. Component Diagram
Memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada
komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
4. Deployment Diagram
Untuk mempresentasikan hubungan antara hardware yang digunakan dalam
infrastruktur sebuah sistem informasi.
Sumber : Rosa A.S, M. Shalahudin (2013:154)
Gambar II.2.
Contoh Deployment Diagram
5. Behavior Diagram
Kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem
atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem
6. Use Case Diagram
Merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan
dibuat.
22
Sumber : Rosa A.S, M. Shalahudin (2013:204)
Gambar II.3.
Contoh Use Case Diagram
7. Activity Diagram
Sebuah diagram yang menggambarkan aktivitas dari sebuah sistem dan
penggunaan diagram ini untuk sebuah analisa sistem. Activity diagram
termasuk kedalam diagram behaviour.
23
Sumber : Rosa A.S, M. Shalahudin (2013:235)
Gambar II.4.
Contoh Activity Diagram
8. Interaction Diagrams
Kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem
dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem
9. Sequence Diagram
Menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu
hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.
24
Sumber : Rosa A.S, M. Shalahudin (2013:210)
Gambar II.5.
Contoh Squence Diagram
2.2.3. ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Shalahuddin dan Sukamto (2013:50) Pemodelan awal basis
data yang paling banyak digunakan adalah menuggunakan Entity Relationship
Diagram. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika
penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data
tidak perlu menggunakan ERD.
1. Notasi-notasi simbol di dalam Diagram E-R yang dapat digunakan adalah :
a. Persegi panjang, menyatakan Himpunan Entitas.
b. Lingkaran/Elip, menyatakan atribut yang berfungsi sebagai key digaris
bawahi.
c. Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi.
d. Garis, sebagai penghubung antara Himpunan Relasi dengan Himpunan
Entitas dan Himpunan Entitas dengan Atributnya.
25
e. Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau
dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu-,dan N untuk
relasi satu-ke-banyak atau N dan N untuk Relasi banyak-ke-banyak)
2. Contoh penggambaran relasi antar himpunan entitas lengkap lengkap dengan
kardinalitas relasi dan atribut-atributnya:
a. Relasi satu-ke-satu (one-to-one)
Adanya relasi antar himpunan entitas Dosen dengan himpunan entitas
Jurusan Himpunan relasinya kita beri nama ‘mengepala’. Para relasi ini,
setiap dosen paling banyak mengepalai satu jurusan (walaupun memang
tidak semua dosen yang menjadi ketua jurusan). Dan setiap jurusan pasti di
kepalai oleh paling banyak satu orang dosen. Maka penggambarannya
adalah:
b. Relasi satu-ke-banyak (one-to-many)
Adanya relasi antar himpunan entitas Dosen dengan himpunan entitas
Kuliah. Himpunan relasinya kita beri nama ‘mengajar’, para relasi ini setiap
dosen dapat mengajar lebih dari satu matakuliah, sedang setiap matakuliah
diajar hanya oleh paling banyak satu orang dosen. Maka banyak mengepalai
satu jurusan (walaupun memang tidak semua dosen yang menjadi ketua
jurusan). Dan setiap jurusan pasti di kepalai oleh paling banyak satu orang
dosen.
c. Relasi satu-ke-banyak (many-to-many)
Adanya relasi antar himpunan entitas Mahasiswa dengan himpunan entitas
Kuliah. Himpunan relasinya kita beri nama “mempelajari”. Para relasi ini,
setiap mahasiswa dapat mempelajari lebih dari satu matakuliah, demikian
26
juga sebaliknya setiap mata kuliah dapat dipelajari oleh lebih dari satu orang
mahasiswa .
Sumber : Rosa A.S, M. Shalahudin (2013:58)
Gambar II.6.
Contoh Entity Relationship Diagram
2.2.4. LRS (Logical Record Stucture)
Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa
LRS adalah “sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER
akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitanya dengan
konvensi ke LRS”. Perubahan yang terjadi yaitu mengikuti aturan-aturan sebagai
berikut :
1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.
2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika
hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan
27
cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality
yang paling membutuhkan referensi).
3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) jika
tingkat hubunganya M:M (many to many) dan memiliki foreign key sebagai
primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling
berhubungan.
Sumber : Frieyadi (2007:13)
Gambar II.7.
Contoh Logical Relationship Structure
2.2.5. Spesifikasi File
Merupakan daftar yang berisi penjelasan mengenai tabel-tabel yang
dipergunakan. Pada spesifikasi file ini di jabarkan isi dari file-file yang
dipergunakan, yang dikenal dengan sebutan Field. Dalam file database akan
disebutkan dengan lebih rinci lagi mengenai komposisi suatu data. Misalnya
panjng Field. Kunci record dan organisasi file.
28
2.2.6. Pengkodean
Menurut Sutanta dan Wardoyo (2012:5), “Penggunaan kode merupakan
bagian dari upaya optimalisasi rancangan database”. Alasan utama penggunaan
kode data dalam rancangan database adalah untuk efisiensi memori, mencirikan
nilai item tertentu, dan memudahkan pengelolaan data.Kode data perlu dirancang
sekaligus pada saaat perancangan database dan didokumentasi dengan jelas.
Dengan menggunakan kode data, maka proses validasi dan control terhadap nilai-
nilai item dapat dilakukan secara terprogram. Dalam beberapa kasus, kode data
hanya digunakan dalam internal sistem, tidak perlu ditampilkan kepada pengguna
database, kode dapat berupa kumpulan angka, huruf, dan karakter khusus.
Tujuan dari pengguna kode data antara lain :
1. Mewakili sejumlah informasi yang kompleks.
2. Mengidentifikasi data secara unik.
3. Meringkas atau menyederhanakan data.
4. Melakukan klasifikasi data.
5. Menyampaikan makna tertentu untuk pemroresan berikutnya.
Setiawan dalam Sutanta dan Wardoyo (2012:6) menjelaskan bahwa
terdapat beberapa kriteria kode yang benar, jika memenuhi kriteria sebagai
berikut :
1. Mengidentifkasi suatu objek secara unik.
2. Memungkinkan adanya pengembangan yang terencana.
29
3. Ditetapkan secara standar.
Dalam pengkodean ada beberapa petunjuk pembuatan kode yang
menjabarkan tentang petunjuk dari struktur kode yang baik, antara lain :
1. Harus mudah diingat
Agar kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan cara menghubungkan
kode tersebut dengan obyek yang diwakili dengan kodenya.
2. Harus unik
Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya. Unik berarti
tidak ada kode yang kembar.
3. Harus Fleksibel
Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau
penambahan item baru dapat tetap diwakili oleh kode.
4. Harus Efisien
Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efisien bila
direkam diluar komputer.
5. Harus Konsisten
Kode harus konsisten dengan kode yang telah dipergunakan.
6. Harus Distandarisasi
Untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam organisasi. Kode yang tidak
standar akan mengakibatkan kebingungan.
30
7. Spasi Dihindari
Spasi didalam kode sebaiknya dihindari, karena dapat mengakibatkan
kesalahan didalam menggunakannya.
8. Hindari Karakter Yang Mirip
Karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya sebaiknya tidak
digunakan didalam kode.
9. Panjang Kode Harus Sama
Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.
2.2.7. Java Netbeans
Menurut Eko Priyo Utomo (2013:1) “Java merupakan salah satu bahasa
pemrogaman yang bersifat multiplatform dengan slogan dari para pengembangnya
adalah ‘Whrite once run everywhere’ sehingga aplikasi yang di kembangkan
menggunakan bahasa java akan dapat di jalankan pada berbagai macam platform
atau sistem operasi”.
Menurut Jubilee Enterprises (2015:7) “Netbeans merupakan IDE
(Integrated Develovment Environment) untuk membuat aplikasi dengan Java, PHP,
C, C++, dan HTML5”.
31
Dari beberapa uraian di atas penulis mendefinisikan bahwa java netbeans
adalah suatu bahasa pemrograman yang bersifat Multiplatform (aplikasi yang bisa
di jalankan oleh Operating System apa saja, Windows, Linux dll) yang di gunakan
untuk membuat suatu aplikasi.
2.2.8. MySQL
Menurut Jubilee Enterprises (2015:7) “MySQL merupakan database
yang dapat anda gunakan untuk menyimpan dan mengelola data yang ada dalam
aplikasi”.
Menurut Edy Winarmo (2013:120) “MySQL merupakan tipe data
relational yang artinya MySQL menyimpan datanya dalam bentuk tabel-tabel
yang saling berhubungan.
Dari beberapa pengertian diatas penulis mendefinisikan bahwa MySQL
adalah sebuah database yang di gunakan dalam sebuah program dengan memiliki
fungsi sebagai penyimpanan data dengan jenis-jenis yang bermacam-macam.