bab ii landasan teori · 6 bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar sistem 2.1.1. pengertian sistem...

21
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah Kumpulan orang yang saling bekerjasama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sitematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan”. Menurut Tyoso (2016:1) Sistem, merupakan Suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk suatu kesatuan”. Menurut Hutahaean (2014:2) Sistem, adalah Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu. Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari unsure atau bagian yang berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Unsur atau bagian tersebut bias merupakan prosedur-prosedur atau subsistem-subsistem yang terkumpul dan diatur sedemikian rupa untuk mencapai suatu sistem yang diinginkan. Sistem memiliki ciri-ciri atau karakteristik tertentu agar sistem tersebut dapat dikategorikan sebagai sistem yang baik. Adapun karakteristik sistem yang dimaksud menurut Hutahaean (2014:3), terdiri dari: 1. Komponen Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan.

Upload: others

Post on 19-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling

bekerjasama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sitematis dan terstruktur untuk

membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan”.

Menurut Tyoso (2016:1) Sistem, merupakan “Suatu kumpulan dari

komponen-komponen yang membentuk suatu kesatuan”.

Menurut Hutahaean (2014:2) Sistem, adalah “Suatu jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan

kumpulan dari unsure atau bagian yang berhubungan dan bekerjasama untuk

mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Unsur atau bagian tersebut bias

merupakan prosedur-prosedur atau subsistem-subsistem yang terkumpul dan diatur

sedemikian rupa untuk mencapai suatu sistem yang diinginkan.

Sistem memiliki ciri-ciri atau karakteristik tertentu agar sistem tersebut dapat

dikategorikan sebagai sistem yang baik. Adapun karakteristik sistem yang dimaksud

menurut Hutahaean (2014:3), terdiri dari:

1. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

7

Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-

bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu

sistem menunjukkan ruanglingkup (Scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (Environment)

Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang

harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan,

kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan

subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir dari subsistem kesubsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan

menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

5. Masukkan sistem (input)

Masukkan adalah energy yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa

perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).

Maintenance input adalah energy yang dimasukkan agar sistem dapat

beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan

data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

8

6. Keluaran sistem (output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh computer

menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi

adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah sistem

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi

keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi,

sistem akuntansi akan menolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

8. Sasaran sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran

dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang

akan dihasilkan sistem.

Beberapa aspek dari sistem ini membuat pengguna sistem dapat

mengklasifikasikan sistem yang relevan sesuai dengan susdut pandang pengguna

sistem. Adapun yang termasuk dalam klasifikasi sistem menurut Hutahean (2014:6)

diantaranya:

1. Sistem diklasifikasikan sebagai:

a. Sistem abstrak (abstract system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide

yang tidak tampak secara fisik.

b. Sistem fisik (physical system)

Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai:

a. Sistem alamiah (natural system)

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

9

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

b. Sistem buatan manusia (human made system)

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang

melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

3. Sistem diklasifikasikan sebagai:

a. Sistem tertentu (deterministicl system)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang

sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

b. Sistem taktentu (probalistic system)

Sistem taktentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat

diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai:

a. Sistem tertutup (close system)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan

dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur

lingkungan luar.

b. Sistem terbuka (open system)

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan

luar atau subsistem lainnya.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

10

2.1.2. Pengertian Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi

manajemen dalam pengambilan keputusan. Beberapa ahli mendefinisikan informasi

sebagai berikut:

Menurut Hutahaean (2014:9) Informasi, adalah “Data yang diolah menjadi

bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”.

Menurut Djahir (2014:8) Informasi, merupakan “Suatu kesatuan yang tampak

maupun tidak tampak fungsinya untuk mengurangi ketidak pastian suatu keadaan

atau peristiwa dimasa depan”.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian

informasi adalah data yang diolah agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan

bagi penggunanya.

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Anggraeni (2017:2) Sistem Informasi, merupakan “Suatu kombinasi

teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumberdaya

data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah

organisasi”.

Menurut Kadir (2014:13) Sistem Informasi, adalah “Sebuah rangkaian

prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan

didistribusikan kepada pemakai”.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem infromasi

merupakan suatu kombinasi dari orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

11

dan pengendalian yang tujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting,

mengolah data menjadi informasi yang berguna bagi pemakai.

2.1.4. Pengertian Data

Menurut Gordon dalam Hutahaean (2014:8) Data, adalah “Bahan mentah

bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak

menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya”.

Menurut Jogiyanto (2017:13) Data, merupakan “Bentuk yang belum dapat

bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut, kemudian data diolah melalui

suatu model untuk dihasilkan sebuah informasi dengan menggunakan proses

tertentu”.

Berdasarkan pendapat dari para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

data merupakan suatu bahan mentah yang melewati suatu proses tertentu agar

menjadi sebuah informasi yang lebih bermakna.

2.1.5. Pengertian Basis Data

Menurut Rosa dan M.Shalahuddin (2018:43) Basis Data, adalah “Sistem

terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah

atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”. Adapun perangkat

yang digunakan diantaranya:

1. MySQL

Menurut Enterprise (2014:6) MySQL, adalah “RDMS yang cepat dan mudah

digunakan untuk berbagai kebutuhan”. MySQL dikembangkan oleh MySQL

AB swedia. Berikut ini hal-hal yang menyebabkan MySQL menjadi begitu

populer:

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

12

a. Berlisensi open source, sehingga anda dapat menggunakan secara gratis.

b. Merupakan program powerfull dan menyediakan fitur yang lengkap.

c. Dapat bekerja dengan banyak sistem operasi dan dengan bahasa-bahasa

pemrograman seperti PHP, C++, Java dan lain-lain.

2. PHPMyAdmin

Menurut Arief dalam Maryani.dkk (2018:86) PHPMyAdmin, adalah “Suatu

aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk

mengelola database MySQL”.

3. Xampp

Menurut Wicaksono dalam Fridayanthie dan Tias Mahdiati (2016:129)

Xampp, adalah “Sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website

berbasis PHP dan menggunakan data MySQL dikomputer lokal”.

2.1.6. Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman merupakan kumpulan aturan yang disusun sedemikian

rupa sehingga memungkinkan pengguna komputer membuat program yang dapat

dijalankan dengan aturan tersebut. Adapun bahasa pemrograman yang digunakan

penulis yaitu:

1. Java Netbeans

Menurut Haqi (2017:3) Netbeans, merupakan “Sebuah proyek Open Source

yang sukses dengan pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan

memiliki hampir 100 mitra”.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

13

2.1.7. Konsep Dasar Berorientasi Objek

Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara pendekatan

dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi

atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang

akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan

objek-objek dunia nyata.

Sistem berorientasi objek merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan

berdasarkan metode berorientasi objek adalah sebuah sistem yang komponennya

dibungkus (dienkapsulasi) menjadi kelompok data dan fungsi. Setiap komponen

dalam sistem tersebut dapat mewarisi atribut dan sifat dan komponen lainnya, dan

dapat berinteraksi satu sama lain.

Berikut ini adalah beberapa konsep dasar yang harus dipahami tentang

metodologi berorientasi objek menurut Rosa dan Shalahuddin (2018:104) :

1. Kelas (class)

Kelas adalah kumpulan objek-objek dengan karakteristik yang sama. Kelas

merupakan definisi statik dan himpunan objek yang sama yang mungkin lahir

atau diciptakan dari kelas tersebut.

2. Objek (object)

Objek adalah abstraksi dan sesuatu yang mewakili dunia nyata seperti benda,

manusia, satuan organisasi, tempat, kejadian, struktur, status atau hal-hal lain

yang bersifat abstrak.

3. Metode (method)

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

14

Operasi atau metode atau method pada sebuah kelas hampir sama dengan fungsi

atau prosedur pada metodologi struktural. Sebuah kelas boleh memiliki lebih

dari satu metode atau operasi.

4. Atribut (attribute)

Atribut dari sebuah kelas adalah variabel global yang dimiliki sebuah kelas.

Atribut dapat berupa nilai atau elemen-elemen data yang dimiliki oleh objek

dalam kelas objek.

5. Abstraksi (abstraction)

Prinsip untuk merepresentasikan dunia nyata yang kompleks menjadi satu

bentuk model yang sederhana dengan mengabaikan aspek-aspek lain yang tidak

sesuai dengan permasalahan.

6. Enkapsulasi (encapsulation)

Pembungkusan atribut data dan layanan (operasi-operasi) yang dipunyai objek

untuk menyembunyikan implementasi dan objek sehingga objek lain tidak

mengetahui cara kerjanya.

7. Pewarisan (inheritance)

Mekanisme yang memungkinkan satu objek mewarisi sebagian atau seluruh

definisi dan objek lain sebagai bagian dan dirinya.

8. Antarmuka (interface)

Antarmuka atau interface sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut kelas dan

memiliki metode yang dideklarasikan tanpa isi. Deklarasi metode pada sebuah

interface dapat diimplementasikan oleh kelas lain.

9. Reusability

Pemanfaatan kembali objek yang sudah didefinisikan untuk suatu permasalahan

pada permasalahan lainnya yang melibatkan objek tersebut.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

15

10. Generalisasi dan Spesialisasi

Menunjukan hubungan antara kelas dan objek yang umum dengan kelas dan

objek yang khusus. Misalnya kelas yang lebih umum (generalisasi) adalah

kendaraan darat dan kelas khususnya (spesialisasi) adalah mobil, motor dan

kereta.

11. Komunikasi Antar Objek

Komunikasi antar-objek dilakukan lewat pesan (message) yang dikirim dari satu

objek ke objek lainnya.

12. Polimorfisme (polymorphism)

Kemampuan suatu objek untuk digunakan dibanyak tujuan yang berbeda dengan

nama yang sama sehingga menghemat baris program.

13. Package

Package adalah sebuah kontainer atau kemasan yang dapat digunakan untuk

mengelompokkan kelas-kelas sehingga memungkinkan beberapa kelas yang

bernama sama disimpan dalam package yang berbeda.

2.1.8. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Mulyani (2016:26) Model Prototype, merupakan “Teknik

pengembangan sistem yang menggunakan prototype untuk menggambarkan sistem,

sehingga atau pemilik sistem mempunyai gambaran pengembangan sistem yang akan

dilakukannya”. Berikut contoh model prototype :

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

16

Sumber : Mulyani (2016:26)

Gambar II.1.

Model Prototype

Tahap-tahap pengembangan model prototype adalah :

1. Analisis kebutuhan user

Pengembang dan pemilik atau pengguna sistem melakukan diskusi dimana

pengguna atau pemilik sistem menjelaskan kepada pengembang tentang

kebututuhan sistem yang mereka butuhkan.

2. Membuat prototype

Pengembang membuat prototype dari sistem yang telah dijelaskan oleh pengguna

atau pemilik sistem.

3. Menyesuaikan prototype dengan keinginan user

Pengembang menanyakan kepada pengguna atau pemilik sistem tentang

prototype yang sudah dibuat, apakah sesuai atau tidak dengan kebutuhan sistem.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

17

4. Membuat sistem baru

Pengembang menggunakan prototype yang sudah dibuat untuk membuat sistem

baru.

2.1.9. Studi Literatur

Untuk menunjang Laporan Tugas Akhir ini, penulis memaparkan lima

penelitian terkait mengenai Sistem Administrasi Sekolah, diantaranya:

a. Pada jurnal yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Administrasi pada

SMP Swasta Katolik Budi Murni 3 Medan”, dapat disimpulkan bahwa dengan

adanya system informasi administrasi ini proses pengecekan nilai maupun

pencarian data bias dilakukan dengan cepat dan tepat, sehingga system mampu

menghasilkan laporan rapor bulanan dan rapor semester dalam waktu yang

relatif singkat sesuai dengan kehidupan (Tarigan, 2014).

b. Pada jurnal yang berjudul “Sistem Informasi Administrasi Siswa Berbasis

Website Pada SMA Putradarma Bekasi”. Dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi absensi yang terdapat pada website dapat memudahkan para orangtua

siswa untuk memantau kehadiran anaknya disekolah tanpa keterbatasan waktu

dan dapat membantu mempermudah para guru dalam mengelola nilai siswa

tanpa terkendala waktu dan tempat (Yuzistin.dkk, 2016).

c. Pada jurnal yang berjudul “Analisa dan Perancangan Sistem Infromasi

Administrasi Siswa Pada SD Negeri 32 Pangkal pinang Berbasis Desktop”,

dapat disimpulkan bahwa dengan adanya system administrasi siswa ini

membantu user untuk memudahkan pengolahan data administrasi siswa dan

dengan adanya sistem administrasi siswa ini memudahkan user dalam

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

18

melakukan pencarian data salahsatu siswa yang dibutuhkan (Kiswanto dan Reza

Pahlevi, 2017).

d. Pada Artikel Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi

Administrasi Sekolah Pada Kleompok Bermain Pelita Ilmu”, dapat disimpulkan

bahwa dengan adanya sistem informasi administrasi sekolah dapat membantu

dalam mengelola data sekolah dengan tepat, dan dengan adanya penerapan

prototype memudahkan dalam pembuatan sistem informasi administrasi sekolah

(Wicaksono, 2017).

e. Pada jurnal yang berjudul “Analisa Perancangan Sistem Informasi Administrasi

Kesiswaan Berbasis Desktop Di SMA 1 Pemali”, dapat disimpulkan bahwa

sistem komputerisasi sangat mendukung proses kerja seperti penyimpanan data

sehingga dapat dengan mudah memberikan informasi yang dibutuhkan oleh

pihak sekolah terutama bagian Tata Usaha dan orang memperoleh informasi

tentang laporan administrasi siswa (Wibowo, 2016).

2.2. Perangkat Pendukung (Tool System)

Sebuah sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan

diperlukan alat untuk mempermudah mendefinisikan unsure dari sistem secara jelas.

Peralatan pendukung (Tools System) dapat mendesain model dari suatu sistem

informasi yang disulkan dalam bentuk model logika (Logical Model). Peralatan

pendukung (Tools System) merupakan alat yang digunakan untuk bentuk logika dari

model sistem dimana simbol-simbol dan diagram-diagram yang digunakan

menunjukkan secara tepat arti fisik dari suatu sistem.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

19

2.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Simarta dalam Fridayanthie dan Tias Mahdiati (2016:132) Entity

Relationship Diagram (ERD), adalah “Alat pemodelan data utama dan akan

membantu mengorganisasi data dalam suatu proyek kedalam entitas-entitas dan

menentukan hubungan antar entitas”. Simbol-simbol dalam ERD (Entity

Relationship Diagram) adalah sebagai berikut:

a. Entitas : suatu yang nyata atau abstrak yang mempunyai karakteristik dimana

kita akan menyimpan data.

b. Atribut : ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu.

c. Relasi : hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas.

d. Link : garis penghubung atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas

dengan relasi.

Adapun Entity Relationship Diagram (ERD) memiliki kardinalitas, berikut

adalah kardinalitas dalam ERD:

a. Satu ke satu (One to One)

Setiap elemen dari entitas A berhubungan paling banyak dengan elemen pada

Entitas B. Demikian juga sebaliknya sertiap elemen B berhubungan paling

banyak satu elemen pada Entitas A.

b. Satu ke banyak (One to Many)

Setiap elemn dari Entitas A berhubungan dengan maksimal banyak elemen pada

Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B berhubungan dengan

paling banyak satu elemen di Entitas A.

c. Banyak ke satu (Many to One)

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

20

Setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling banyak dengan satu elemen

pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B berhubungan

dengan maksimal banyak elemen di Entitas A.

d. Banyak ke banyak (Many to Many)

Setiap elemen dari Entitas A berhubungan maksimal banyak elemen pada

Entitas B demikian sebaliknya. Berikut adalah contoh ERD :

Sumber : Maryani.dkk (2018:132)

Gambar II.2.

Contoh Entity Relationship Diagram

2.2.2. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Simarta dan paryudi dalam Fridayanthie dan Tias Mahdiati

(2016:132) LRS (Logical Record Structure), adalah “Representasi dari struktur

record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan

entitas”. Menentukan kardinalitas, jumlah tabel dan Foreign Key (FK).

Berikut adalah cara membentuk skema database atau LRS (Logical Record

Structure) berdasarkan Entity Relationship Diagram:

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

21

a. Jika relasinya satu - ke - satu, maka foreign key diletakan pada salahsatu dari dua

entitas yang ada atau menyatakan kedua entitas tersebut

b. Jika relasinya satu - ke - banyak, maka foreign key diletakan pada entitas Many.

c. Jika relasinya banyak - ke - banyak, maka dibuat “file konektorí” yang berisi

dua foreign key yang berasal dari kedua entitas. Berikut adalah contoh LRS :

Sumber : Maryani.dkk (2018:132)

Gambar II.3.

Contoh Logical Record Structure

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

22

2.2.3. UML (Unified Model Language)

Pada perkembangan teknologi perangkat lunak, diperlukan adanya bahasa

yang digunakan untuk memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat dan perlu

adanya standarisasi agar orang diberbagai negara dapat mengerti pemodelan

perangkat lunak. Seperti yang kita ketahui bahwa menyatukan banyak kepala untuk

menceritakan sebuah ide dengan tujuan untuk memahami hal yang sama tidaklah

mudah, oleh karena itu diperlukan sebuah bahasa pemodelan perangkat lunak yang

dapat dimengerti oleh banyak orang.

Menurut Rosa dan M.Shalahuddin (2018:133) Unified Modeling Language

(UML), adalah “Salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri

untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta

menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”. Adapun hal-hal

yang harus dilakukan dalam analisis dan desain berorientasi objek menggunakan

UML adalah sebagai berikut:

1. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Menurut Rosa dan M.Shalahuddin (2018:161) Diagram aktivitas atau activity

diagram, yaitu “Menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah

sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”. Yang perlu

diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem

bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Berikut ini adalah contoh dari diagram aktivitas:

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

23

Sumber : Yuzistin.dkk (2016:259)

Gambar II.4.

Contoh Activity Diagram

2. Diagram Use Case (Use Case Diagram)

Menurut Rosa dan M.Shalahuddin (2018:155) Use case atau diagram use

case, merupakan “Pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi akan

dibuat”. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor

dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk

mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja

yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Berikut ini adalah contoh dari diagram

use case:

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

24

Sumber : Yuzistin.dkk (2016:263)

Gambar II.5.

Contoh Use Case Diagram

3. Diagram Kelas (Class diagram)

Menurut Rosa dan M.Shalahuddin (2018:141) Diagram kelas atau class

diagram, yaitu “Menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas

yang akan dibuat untuk membangun sistem”. Kelas memiliki apa yang disebut

atribut dan metode atau operasi.

Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer membuat

kelas-kelas sesuai rancangan didalam diagram kelas agar antara dokumentasi

perancangan dan perangkat lunak sinkron. Susunan struktur kelas yang baik pada

diagram kelas sebaiknya memiliki janis-jenis kelas berikut:

a. Kelas main

Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan.

b. Kelas yang menangani tampilan sistem (view)

Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

25

c. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)

Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian

use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang menangani proses

bisnis pada perangkat lunak.

d. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)

Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah

kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Berikut adalah

contoh dari diagram kelas:

Sumber : Yuzistin.dkk (2016:267)

Gambar II.6.

Contoh Class Diagram

4. Diagram Sekuen (Sequence Diagram)

Menurut Rosa dan M.Shalahuddin (2018:165) Diagram sekuen, yaitu

“Menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu

hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”. Oleh karena itu

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling bekerjasama

26

untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang

terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang

diinstansiasi menjadi objek itu.

Berikut adalah contoh dari diagram sekuen:

Sumber : Yuzistin.dkk (2016:265)

Gambar II.7.

Contoh Sequence Diagram