bab ii landasan teori · 7 bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar dalam jurnal (junianto &...

15
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Dalam jurnal (Junianto & Primaesha, 2015), karakteristik sebuah sistem adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan dan beroperasi untuk mencapai suatu tujuan. Sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tidak teratur, namun sistem terdiri dari unsur yang dapat dikenal untuk saling melengkapi karena memiliki maksud, tujuan dan sasaran tertentu. 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut (Susanto, 2017) menyatakan bahwa, “Sistem adalah kumpulan grup dari sub sistem atau bagian atau komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”. Dalam jurnal (Informasi, 2016) dapat disimpulkan bahwa, sistem merupakan himpunan atau grup dari elemen atau komponen yang berhubungan atau saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai sasaran dan maksud. Berarti sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur-unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi karena mempunyai satu maksud, tujuan atau sasaran.

Upload: others

Post on 10-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Dalam jurnal (Junianto & Primaesha, 2015), karakteristik sebuah sistem adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar

Dalam jurnal (Junianto & Primaesha, 2015), karakteristik sebuah sistem

adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan dan beroperasi untuk

mencapai suatu tujuan. Sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun

secara tidak teratur, namun sistem terdiri dari unsur yang dapat dikenal untuk saling

melengkapi karena memiliki maksud, tujuan dan sasaran tertentu.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut (Susanto, 2017) menyatakan bahwa, “Sistem adalah kumpulan grup

dari sub sistem atau bagian atau komponen apapun baik phisik ataupun non phisik

yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja secara harmonis untuk mencapai

satu tujuan tertentu”.

Dalam jurnal (Informasi, 2016) dapat disimpulkan bahwa, sistem merupakan

himpunan atau grup dari elemen atau komponen yang berhubungan atau saling

bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. Sebuah sistem terdiri dari

bagian-bagian saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai sasaran dan

maksud. Berarti sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak

teratur, tetapi terdiri dari unsur-unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi

karena mempunyai satu maksud, tujuan atau sasaran.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Dalam jurnal (Junianto & Primaesha, 2015), karakteristik sebuah sistem adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling

8

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut (Hutahean, 2015) dalam bukunya menjelaskan bahwa, sistem itu

dikatakan sistem yang baik, jika memiliki karakteristik yaitu:

1. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama mmbentuk satu kesatuan.

Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-

bagian dari sistem.

2. Batasan sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu

sistem menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environtment)

Lingkungan luar sistem (environtment) adalah diluar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang

harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan,

kalau tidak akan meengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung sistem (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan

subsitem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir dari subsitem ke subsitem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan

menjadi masukan (input) untuk subsitem lain melalui penghubung.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Dalam jurnal (Junianto & Primaesha, 2015), karakteristik sebuah sistem adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling

9

5. Masukan sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa

perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenace

input adalah energi yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input

adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem

komputer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input

untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran sistem (output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer

menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan sedangkan informasi

adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah sistem

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi

keluaran. Sistem produksi akan akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi,

sistem akutansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

8. Sasaran sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran

dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang

akan dihasilkan sistem.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut (Susanto, 2017) klasifikasi sistem dibagi menjadi:

1. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

a. Sistem terbuka bila aktifitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh

lingkungannya.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Dalam jurnal (Junianto & Primaesha, 2015), karakteristik sebuah sistem adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling

10

b. Sistem tertutup bila aktifitas didalam sistem tersebut tidak terpengaruh

oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya.

2. Buatan Manusia dan Buatan Allah/ Alamiyah

Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bisa

diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau

buatan manusia. Kita adalah sistem yang ada secara almiah demikian pula

dengan pohon-pohon yang ada disekitar kita, sedangkan mobil merupakan

sistem buatan manusia. Organisasi perusahaan dan perguruan tinggi merupakan

contoh lain dari sistem buatan manusia.

3. Sistem Berjalan dan Sistem Konsep

a. Sistem berjalan adalah sistem yang saat ini sedang digunakan.

b. Sistem konseptual adalah sistem yang menjadi harapan atau masih diatas

kertas.

4. Sulit/ komplek dan Sederhana

a. Sistem komplek adalah sistem yang memiliki banyak tingkatan dan

subsistem.

b. Sistem sederhana adalah sistem yang memiliki sedikit tingkatan dan

subsistem.

5. Dapat Dipastikan dan Tidak Dapat Dipastikan

a. Dapat dipastikan artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan dan

sedang dibuat.

b. Tidak dapat dipastikan artinya tidak dapat ditentukan dari awal

tergantung kepada sistuasi yang dihadapi.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Dalam jurnal (Junianto & Primaesha, 2015), karakteristik sebuah sistem adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling

11

6. Sementara dan Selamanya

a. Sementara artinya sistem hanya digunakan untuk periode waktu tertantu.

b. Selamanya artinya sistem digunakan selama-lamanya untuk waktu yang

tidak ditentukan.

7. Abstrak dan Ada Secara Phisik

a. Abastrak artinya disini tidak dapat diraba.

b. Ada secara phisik artinya disini dapat diraba.

8. Subsistem/ Sistem dan Supersistem

a. Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem.

b. Supersistem adalh sistem yang lebih besar.

9. Bisa Beradaptasi dan Tidak Bisa Beradaptasi

a. Bisa beradaptasi artinya bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan

lingkungan.

b. Tidak bisa beradaptasi artinya tidak bisa menyesuaikan diri terhadap

perubahan lingkungan.

2.1.4. Perancangan Sistem

Dalam jurnal (Di, Yuppentek, & Tangerang, 2016) pengertian perancangan

adalah wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah

direncanakan. Pada perancangan sistem terdapat desain yang meliputi laporan,

formulir, data dan proses informasi. tahap ini dibuat rencana pengujian dan

implementasi sistem yang baru serta pelatihannya.

2.1.5. Pengertian Informasi

Dalam buku (Krismaji, 2015) menjelaskan bahwa, “Informasi adalah data

yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Dalam jurnal (Junianto & Primaesha, 2015), karakteristik sebuah sistem adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling

12

Definisi informasi menurut (Susanto, 2017) adalah sebagai berikut:

“Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat”.

Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan informasi adalah data

yang telah diolah sehingga memiliki manfaat dan kegunaan.

2.1.6. Pengertian Sistem Informasi

Menurut (Susanto, 2017) di dalam bukunya menjelaskan bahwa, ”Sistem

informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang

saling berhubungan satu sama dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai

satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna”.

Pengertian menurut (Kadir, 2014) dalam bukunya menjelaskan bahwa,

“Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data

dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai”.

Berdasarkan pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan sistem informasi

adalah kumpulan dari suatu sistem yang saling berhubungan dan dapat diproses

menjadi informasi yang bermanfaat.

2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Pengertian sistem informasi akuntasi menurut (Susanto, 2017), adalah:

Sistem informasi akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan (integrasi)

dari sub-sub sistem/komponen baik fisik maupun non fisik yang saling

berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk

mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi

informasi keuangan.

(Romney & Steinbart, 2014) dalam bukunya yang berjudul Accounting

Information Systems yang diterjemahkan oleh Kikin Sakinah, Novita Puspasari,

mengatakan bahwa pengertian sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:

“Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat,

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Dalam jurnal (Junianto & Primaesha, 2015), karakteristik sebuah sistem adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling

13

menyimpan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil

keputusan”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan sistem informasi akuntansi adalah

suatu sistem untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data transaksi untuk

menjadi informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan guna

pengambilan keputusan dalam operasi perusahaan.

2.1.8. Pengertian Akuntansi

Menurut (Sujarweni, 2015) menyatakan bahwa, “Akuntansi adalah proses

dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku

besar, neraca lajur, kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan

keuangan yang digunakan pihak-pihak tertentu”.

Dikutip dalam jurnal (Pt, Pikir, Utami, & Hidayat, 2018) menurut Samryn

(2014:3) menjelaskan bahwa, “Secara umum akuntansi merupakan suatu sistem

informasi yang digunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi informasi

keuangan”.

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan akuntansi adalah suatu proses yang

bukti transaksinya digunakan untuk mengubah data transaksi menjadi informasi

keuangan bagi pihak-pihak tertentu.

2.1.9. Pengertian Penjualan

Dalam jurnal (Harjunawati, 2016) menyatakan bahw “Penjualan adalah

bagian penting dari pemasaran suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan”.

Penjualan sendiri pada umumnya diartikan sebagai pemindahan produk yang

dihasilkan oleh perusahaan baik itu barang ataupun jasa dari produsen ke tangan

konsumen.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Dalam jurnal (Junianto & Primaesha, 2015), karakteristik sebuah sistem adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling

14

Menurut (Sujarweni, 2015) mengatakan bahwa, “Penjualan adalah suatu

sistem kegiatan pokok perusahaan untuk memperjual-belikan barang dan jasa yang

perusahaan hasilkan”.

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah proses

menjual barang atau jasa terhadap pembeli untuk memperoleh keuntungan.

2.1.10. Pengertian Jasa

Menurut (Tjiptono & Chandra, 2016) mendefinisikan “Pelayanan (service)

bisa dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua komponen utama, yaitu

service operation yang kerap kali tidak diketahui keberadaannya oleh pelanggan

(back office atau atau backstage) dan service delivery yang biasanya tampak (visible)

atau diketahui pelanggan (sering disebut pula front office atau frontstage)”.

Sedangkan dalam buku (Kotler & Keller, 2016) mendfinisikan jasa sebagai

berikut: “any act or that party can offer another that is essensially intangible and

does ot result in the ownership of anything. It’s production may or not to be tied to a

physical product.” Artinya jasa atau layanan adalah semua tindakan atau kinerja

yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak

berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat atau tidak

terkait dengan produk fisik.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa jasa adalah suatu

kegiatan atau pelayanan yang tidak berwujud melaikan memiliki nilai jual yang dapat

membawa manfaat bagi penerima layanan.

2.1.11. Pengertian SDLC

Dalam jurnal (Journal & Engineering, 2016) Proses pengembangan sistem

melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai dengan sistem

tersebut di terapkan, dioperasikan, dan dipelihara. Daur atau siklus hidup dari

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Dalam jurnal (Junianto & Primaesha, 2015), karakteristik sebuah sistem adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling

15

pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk

menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut

dalam proses pengembangannya. Tahapan dalam pengembangan sistem dinamakan

System Development Life Cycle karena pada setiap tahapan sistem akan dikerjakan

secara berurut menurun dari perencanaan, analisis, desain, implementasi dan

perawatan.

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2014) dalam bukunya menjelaskan

bahwa: “System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses mengembangkan dan

mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan

metodologi yang digunakan orang untuk menggembangkan sistem-sistem perangkat

lunak sebelumnya”.

2.1.12. Pengertian Waterfall

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2014) menjelaskan tentang metode

pengembangan sistem yaitu waterfall. Metode air terjun (waterfall) sering disebut

metode sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle).

Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup terurut mulai dari analisis,

desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.

Berikut adalah gambar model air terjun:

Gambar II. 1. Ilustrasi Model Waterfall

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Tahap analisis dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan sistem

agar dapat dipahami sistem seperti apa yang dibutuhkan oleh user.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Dalam jurnal (Junianto & Primaesha, 2015), karakteristik sebuah sistem adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling

16

2. Desain

Tahap desain adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan

program sistem termasuk struktur data, arsitektur sistem, representasi antarmuka, dan

prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan sistem dari tahap analisis

kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program

pada tahap selanjutnya.

3. Pengodean

Pada tahap pengodean, desain harus ditranslasikan ke dalam program sistem. Hasil

dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada

tahap desain.

4. Pengujian

Tahap pengujian fokus pada sistem dari segi logika dan fungsional dan memastikan

bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan

(error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

5. Pemeliharaan

Tidak menutup kemungkinan sebuah sistem mengalami perubahan ketika sudah

dikiriman ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan

tidak terdeteksi saat pengujian atau sistem harus beradaptasi dengan lingkungan baru.

Tahap pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis

spesifikasi untuk perubahan sistem yang sudah ada, tapi tidak untuk sistem baru.

2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)

Peralatan pendukung (tools system) merupakan alat yang digunakan untuk

menggambarkan bentuk logika dari model suatu sistem dengan menggunakan

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Dalam jurnal (Junianto & Primaesha, 2015), karakteristik sebuah sistem adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling

17

simbol, lambang, diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun

peralatan pendukung yang digunakan, antara lain:

2.2.1. Pengertian Unified Modeling Language (UML)

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2015) “Secara fisik, UML adalah

sekumpulan spesifikasi yang dikeluarkan oleh OMG”.

2.2.2. Komponen-komponen UML

UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut ini:

1. Use case Diagram

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2014) menyimpulkan bahwa:

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk (behavior) sistem

informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara

satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar,

use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah

sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

2. Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan

sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi

objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus

menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek

beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan

lain-lain. Class diagram mempunyai 3 komponen, antara lain:

a. Entity Classes

Segala sesuatu (concrete, conceptual, event, and state) dapat dijadikan suatu

entity dalam suatu class.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Dalam jurnal (Junianto & Primaesha, 2015), karakteristik sebuah sistem adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling

18

b. Interfaces Classes

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class

abstrak yang hanya memiliki metoda.

c. Control Classes

Suatu class yang difungsikan untuk mengatur Entity Classes dan Interfaces

Classe.

3. Object Diagram

Object diagram serupa dengan diagram kelas, tetapi dari pada menggambarkan

kelas objek, lebih baik mengunakan diagram objek yang memodelkan instance

objek actual dengan menunjukkan nilai-nilai saat ini dari atribute instance.

4. Statechart Diagram

Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu

state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang

diterima.

5. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan aliran aktivitas baik dalam proses bisnis

maupun use case. Diagram ini juga dapat digunakan untuk memodelkan aksi

yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari

aksi tersebut.

6. Sequence Diagram

Menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain melalui pesan

pada eksekusi sebuah use case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan

bagaimana pesan terkirim dan diterima antara objek dan dalam urutan apa.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Dalam jurnal (Junianto & Primaesha, 2015), karakteristik sebuah sistem adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling

19

7. Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambabrkan interaksi antar objek sperti

sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek

dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki

sequence number, dimana message dari level tertinggi memiliki nomor satu.

Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.

8. Component Diagram

Diagram ini digunakan untuk membuat model physical relationship diantara

modul kode fisik. Contohnya ketika mendesain client-server, diagram ini dapat

berguna untuk menunjukkan class atau package yang mana yang berapa di client

maupun server.

9. Deployment Diagram

Diagram ini digunakan untuk merepresentasikan hubungan antara komponen

hardware yang digunakan dalam infrastruktur fisik dari sebuah informasi.

2.2.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Adapun penjelasan Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebagai

berikut:

1. Defenisi ERD

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2015) Model E-R atau ERD adalah

“Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah Entity

Relationship Diagram (ERD)”. Berdasarkan teori diatas ERD adalah suatu

model jaringan yang menggunakan susunan data yang paling banyak digunakan.

2. Komponen ERD

ERD memiliki beberapa aliran notasi atau komponen yang digunakan pada ERD

dan Notasi yaitu Entitas yang disimbolkan dengan persegi panjang, Atribut yang

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Dalam jurnal (Junianto & Primaesha, 2015), karakteristik sebuah sistem adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling

20

disimbolkan dengan Elips, Relasi yang disimbolkan dengan belah ketupat,

kardinalitas yang digambarkan dengan banyaknya hubungan antar entitas, dan

penghubung yang digambarkan dengan garis.

3. Kardinalitas

Menurut (Yanto, 2016) derajat kardinalitas merupakan ”Penjabaran dari

hubungan antara entitas ”. Terdapat 3 macam kardinalitas yaitu:

a. Derajat kardinalitas One to One

Derajat kardinalitas one to one jika satu entitas x hanya berelasi dengan satu

entitas y, ataupun sebaliknya.

b. Derajat kardinalitas one to many

Derajad kardinalitas one to many terjadi jika satu entitas x berelasi dengan

banyak entitas y, ataupun sebaliknya.

c. Derajad kardinalitas many to many

Derajat kardinalitas many to many terjadi jika banyak entitas x berelasi

dengan banyak entitas y ataupun sebaliknya.

2.2.4. Logical Record Structure (LRS)

Menurut (Pratama, 2014) dalam bukunya menyatakan bahwa: “LRS

merupakan transformasi dari penggambaran ERD dalam bentuk yang lebih jelas dan

mudah untuk dipahami”. Penggambaran LRS hampir mirip dengan penggambaran

normalisasi file, hanya saja tidak digambarkan simbol asterix (*) sebagai simbol

primary key (kunci utama) dan foreign key (kunci tamu).

Menurut Frieyadie dalam jurnal (Kasus et al., 2017) menjelaskan bahwa LRS

merupakan suatu hasil dari pemodelan Entity Relationship (ER) beserta dengan

atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antar entitas yang ada. LRS

bertujuan untuk menentukan kardinalitas, jumlah tabel dan foreign key (FK). Hal

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Dalam jurnal (Junianto & Primaesha, 2015), karakteristik sebuah sistem adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling

21

yang perlu diperhatikan untuk mengubah ERD kedalam bentuk LRS yaitu tingkat

hubungan (cardinality) apakah 1:1, 1:M atau M:M. Dari pengertian diatas dapat

disimpulkan bahwa LRS adalah pentranformasian bentuk ERD yang didalamnya

terdapat atribut sehingga ada hubungan-hubungan antar entitas.