bab ii landasan teori a. penelitian relevanrepository.ump.ac.id/38/3/bab ii efa.pdf · penelitian...

21
BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada Siwa Kelas VIII F SMP Negeri 3 Sokaraja Tahun Pelajaran 2012- 2013” oleh Yuyun Sutyaningrum (2013) merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan teknik nontes. Permasalahan yang terjadi, yaitu siswa masih merasa kesulitan dalam hal menulis seperti menyusun kalimat menjadi paragraf, serta masih ada siswa yang bermain sendiri, mengobrol dengan teman sebangku pada saat proses kegiatan belajar berlangsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan kemampuan menulis berita siswa kelas VIII F SMP Negeri 3 Sokaraja. Hal ini ditunjukan dari nilai yang diperoleh siswa dari siklus I sampai siklus II. Siklus I nilai terendah 59 menjadi 73 pada siklus II, nilai tertinggi pada siklus I 95 dan pada siklus II nilai tertinggi sama yaitu 95. Rata-rata pada siklus I 79 meningkat menjadi 88 pada siklus II. Persamaan penelitian Yuyun dengan penelitian ini adalah sama dalam penggunaan model pembelajaran, yakni sama-sama menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Perbedaan antara kedua penelitian ini terletak pada objek penelitiannya. Objek penelitian Yuyun adalah kemampuan menulis berita, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis teks ulasan. 7 Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Upload: donhan

Post on 06-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian Relevan

Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita

dengan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC) pada Siwa Kelas VIII F SMP Negeri 3 Sokaraja Tahun Pelajaran 2012-

2013” oleh Yuyun Sutyaningrum (2013) merupakan jenis penelitian tindakan kelas.

Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan teknik nontes. Permasalahan

yang terjadi, yaitu siswa masih merasa kesulitan dalam hal menulis seperti

menyusun kalimat menjadi paragraf, serta masih ada siswa yang bermain sendiri,

mengobrol dengan teman sebangku pada saat proses kegiatan belajar berlangsung.

Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran Cooperative Integrated

Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan kemampuan menulis berita

siswa kelas VIII F SMP Negeri 3 Sokaraja. Hal ini ditunjukan dari nilai yang

diperoleh siswa dari siklus I sampai siklus II. Siklus I nilai terendah 59 menjadi 73

pada siklus II, nilai tertinggi pada siklus I 95 dan pada siklus II nilai tertinggi sama

yaitu 95. Rata-rata pada siklus I 79 meningkat menjadi 88 pada siklus II.

Persamaan penelitian Yuyun dengan penelitian ini adalah sama dalam

penggunaan model pembelajaran, yakni sama-sama menggunakan model

pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Perbedaan

antara kedua penelitian ini terletak pada objek penelitiannya. Objek penelitian

Yuyun adalah kemampuan menulis berita, sedangkan objek dalam penelitian ini

adalah kemampuan menulis teks ulasan.

7

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

8

B. Kemampuan Menulis Teks Ulasan

1. Pengertian Menulis

Menurut Tarigan (2008: 3, 22), menulis merupakan suatu keterampilan

berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak

bertatap muka. Menulis ialah menurunkan atau menuliskan lambang-lambang grafik

yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang

lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut dengan memahami bahasa dan

gambaran grafik itu. Selain itu, menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif.

Menurut Dalman (2014: 4, 7), menulis adalah proses penyampaian pikiran, angan-

angan, perasaan dalam bentuk lambang/tanda/tulisan yang bermakna. Proses

menulis atau mengarang melibatkan serangkaian kegiatan yang terdiri atas tahap

prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan. Fase prapenulisan merupakan kegiatan

yang dilakukan untuk mempersiapkan sebuah tulisan, yang terdiri dari kegiatan

memilih topik, tujuan, dan sasaran karangan, mengumpulkan bahan, serta menyusun

kerangka. Fase penulisan kegiatan pengembangan butir demi butir atau ide demi ide

ke dalam sebuah tulisan yang runtut, logis, dan enak dibaca. Fase pascapenulisan

yaitu proses penyuntingan dan perbaikan yang dilakukan berkali-kali untuk

memperoleh sebuah karangan yang sesuai dengan harapan penulisnya.

Menurut Suparno dan Yunus (dalam Dalman, 2014 : 4), menulis merupakan

suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis

sebagai alat atau medianya. Menurut Nurgiyantoro (2013: 425), menulis merupakan

aktivitas aktif produktif/ aktivitas menghasilkan bahasa. Menulis adalah aktivitas

mengemukakan gagasan melalui media bahasa. Aktivitas pertama menekankan

unsur bahasa, sedangkan yang kedua gagasan. Kedua unsur tersebut dalam tugas

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

9

menulis yang dilakukan di sekolah hendaknya diberi penekanan yang sama. Artinya,

walaupun tugas itu diberikan dalam rangka mengukur kompetensi berbahasa, juga

harus mempertimbangkan ketepatan bahasa yaitu, konteks dan isi. Iskandarwassid

dan Sunendar (2009: 248), menulis merupakan kemampuan berbahasa yang bersifat

aktif dan produktif.

Dari beberapa pengertian menulis menurut beberapa ahli, dapat disimpulkan

bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa yang digunakan untuk

berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis ialah mengungkapkan ide/gagasan,

penyampaian pesan (informasi), pikiran, angan-angan, dan perasaan dalam bentuk

lambang/tanda/tulisan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.

Selain itu, menulis merupakan kegiatan aktif produktif. Mengungkapkan

ide/gagasan, penyampaian pesan (informasi), pikiran, angan-angan, dan perasaan

dalam bentuk lambang/tanda/tulisan melibatkan serangkaian kegiatan yang terdiri

atas tahap prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan. Tahap prapenulisan

merupakan tahapan persiapan, dalam tahap ini penulis memilih topik, tujuan,

mengumpulkan bahan, serta menyusun kerangka. Tahap penulisan merupakan tahap

penulisan, penulis mengembangkan gagasan atau ide ke dalam sebuah tulisan yang

runtut, logis, dan bermakna. Tahap pascapenulisan, pada tahap ini penulis

menyunting dan merevisi tulisan.

Menulis terutama dalam menulis karangan memiliki tujuan. Tujuan menulis

menurut Hugo Hartig (dalam Tarigan, 2008: 25-26) dibagi menjadi tujuh macam.

Tujuan-tujuan penulisan tersebut adalah:

a. assignment purpose (tujuan penugasan), penulis hanya menulis sesuatu karena

ditugaskan atau bukan kemampuan sendiri.

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

10

b. altruistic purpose (tujuan altruistik), penulis bertujuan untuk menyenangkan

pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, menolong pembaca

memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya, ingin membuat hidup

pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya.

c. persuasive purpose (tujuan persuasif), bertujuan untuk meyakinkan pembaca

akan kebenaran gagasan yang diutarakan.

d. informational purpose (tujuan informasi), bertujuan memberi informasi atau

keterangan kepada pembaca.

e. self-exspressive purpose (tujuan pernyataan diri), bertujuan untuk

memperkenalkan atau menyatakan diri (pengarang) kepada pembaca.

f. creative purpose (tujuan kreatif), tujuan dari tulisan ini erat hubugannya dengan

tujuan pernyataan diri. Akan tetapi tujuan kreatif di sini melebihi pernyataan diri,

dan melibatkan dirinya dengan sesuatu keinginan untuk mencapai norma artistik,

atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang di dalamnya bertujuan mencapai

nilai-nilai arstistik dan nilai-nilai kesenian.

g. problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah), bertujuan untuk

memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis ingin mejelaskan, menjernihkan,

menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya

sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh pembaca.

Agar maksud dan tujuan penulis tercapai, maka penulis harus mengetahui ciri-

ciri tulisan yang baik. Menurut Adelstein dan Pival (dalam Tarigan, 2008:6-7), ciri-

ciri tulisan yang baik antara lain:

a. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis mempergunakan nada

yang serasi.

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

11

b. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis menyusun bahan-bahan

yang tersedia menjadi suatu keseluruhan yang utuh.

c. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk menulis dengan jelas

dan tidak samar-samar.

d. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk menulis secara

meyakinkan.

e. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk mengkritik naskah

tulisan yang pertama serta memperbaikinya.

f. Tulisan yank baik mencerminkan kebanggaan penulis dalam naskah atau

manuskrip: kesudian mempergunakan ejaan dan tanda-baca secara seksama,

memeriksa makna kata dan hubungan ketatabahasaan dalam kalimat-kalimat

sebelum menyajikannya kepada para pembaca.

Akhadiah dkk (1988: 2), mengemukakan ciri-ciri tulisan yang baik diantaranya

bermakna, jelas/lugas, kesatuan yang bulat, singkat dan padat, serta memenuhi

kaidah bahasa. Dari kedua pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

tulisan yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tulisan yang baik mempergunakan nada yang serasi.

b. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis menyusun bahan-bahan

yang tersedia menjadi suatu keseluruhan yang utuh.

c. Tulisan yang baik menggunakan bahasa yang jelas dan tidak samar-samar.

d. Tulisan yang baik hendaknya meyakinkan pembaca.

e. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk mengkritik naskah

tulisan yang pertama serta memperbaikinya.

f. Tulisan yang baik hendaknya mempergunakan ejaan dan tanda baca secara

seksama, memeriksa makna kata dan hubungan ketatabahasaan dalam kalimat-

kalimat sebelum menyajikannya kepada para pembaca.

g. Tulisan yang baik hendaknya singkat dan padat.

h. Tulisan yang baik hendaknya bermakna.

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

12

2. Pengertian Teks Ulasan

Menurut Mahsun (2014: 1, 2), teks adalah satuan bahasa yang digunakan

sebagai ungkapan suatu kegiatan sosial baik secara tulisan maupun tulis dengan

strukur lengkap. Berdasarkan definisi tersebut, ciri teks wujudnya dapat berupa

bahasa yang dituturkan atau dituliskan, atau juga bentuk dari sarana lain yang

digunakan untuk menyatakan buah pikiran atau ide. Teks digunakan untuk

pernyataan kegiatan sosial dengan struktur berpikir yang lengkap, maka setiap teks

dalam kurikulum 2013 memiliki struktur tersendiri. Tujuan sosial yang hendak

dicapai manusia dalam kehidupan beragam. Dari tujuan yang beragam tersebut, akan

memunculkan beragam jenis teks dan tentunya dengan struktur teks atau struktur

berpikir yang beragam.

Teks dalam kurikulum 2013 tidak dapat dilepaskan dari gendre. Genre

merujuk pada nilai atau norma kultural yang direalisasikan dalam suatu proses

sosial. Dengan demikian, genre dapat didefinisikan sebagai jenis teks yang berfungsi

sebagai rujukan agar teks yang dibuat lebih efektif, baik dari segi ketepatan tujuan,

ketepatan pemilihan dan penyusunan elemen teks, dan ketepatan dalam penggunaan

unsur tata bahasa (Mahsun, 2014: 3). Secara umum, teks dalam kurikulum 2013

diklasifikasikan atas teks mikro dan teks makro. Teks mikro atau teks tunggal

merupakan jenis teks yang dipelajari pada siswa SD sampai menengah, sedangkan

teks makro atau teks majemuk merupakan teks yang dipelajari pada tingkat

akademik. Teks makro atau majemuk merupakan teks yang kompleks dengan

struktur yang lebih besar dan tersegmentasi ke dalam bagian-bagian yang dapat

berupa bab, subbab, seksi atau subseksi (Mahsun, 2014: 15). Teks makro dapat

diklasifikasika atas dua jenis yaitu teks majemuk yang faktual dan fiksional. Contoh

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

13

teks makro atau teks majemuk faktual : usul penelitian (proposal), skripsi, tesis,

laporan penelitian, artikel, dan lain-lain. Teks mikro digolongkan ke dalam dua

kelompok besar, yaitu teks yang termasuk genre sastra dan genre non sastra. Teks

yang termasuk dalam genre sastra dikategorikan ke dalam genre cerita, sedangkan

teks genre non sastra dikategorikan ke dalam genre faktual dan tanggapan. Teks

yang termasuk dalam genre cerita diantaranya: anekdot, cerpen, fabel,

biografi/otobiografi, pantun, dan syair. Teks yang termasuk dalam genre faktual

diantaranya: deskripsi, laporan, berita, surat, laporan buku/ulasan, dan prosedur,

sedangka teks yang termasuk genre tanggapan diantaranya: negosiasi, wawancara,

label, eksplanasi, pidato, eksposisi, diskusi dan ulasan.

Ulasan adalah istilah yang digunakan untuk menilai baik tidaknya sebuah

buku. Dalam hal ini, yang dinilai adalah keunggulan dan kelemahan buku (baik fiksi

maupun nonfiksi). Menurut Waluyo ( 2014: 106), teks ulasan (review text) disebut

juga teks resensi, resensi merupakan teks yang berisi pertimbangan atau ulasan

tentang sebuah buku. Resensi berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata kerja revidere

atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Menurut Afirin

dan Tasai (2008: 235), resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai

sebuah karya atau buku, komentar seorang penulis atas sebuah karya, baik buku,

film, karya seni. Suhandang (dalam Sudarman, 2008 : 220), mendefinisikan resensi

dengan meggunakan istilah review, yaitu suatu tinjauan terhadap karya seni dan

sastra. Resensi berupa pendapat atau pandangan terhadap segala aspek yang

terkandung dalam buku tersebut. Menurut Hornby (dalam Sudarman, 2008 : 220),

mengidentifikasi resensi sebagai laporan tertulis tentang isi buku yang diterbitkan

atau dipublikasikan paling akhir. Buku-buku yang cukup lama terbit, dapat diresensi

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

14

kembali, jika buku tersebut dianggap penting dan ada korelasi (sebab akibat) dengan

wacana-wacana aktual yang sedang diperbincangkan banyak orang. Sudarman (2008

: 221), resensi merupakan memberikan penilaian secara objektif, terhadap karya

orang lain untuk dipublikasikan, baik karya itu dalam bentuk buku, seni, pagelaran,

musik, dan lain sebagainya.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpilkan bahwa teks ulasan sama

halnya dengan resensi. Teks ulasan/resensi dalam bahasa inggris disebut review text.

Teks ulasan/resensi/review text ialah pertimbangan atau menimbang-nimbang,

mengulas, pembicaraan, memeriksa, menilai, mengomentari, dan meninjau suatu

karya/buku. Teks ulasan/resensi/review text berupa pendapat atau pandangan penulis

terhadap segala aspek yang terkandung dalam buku/karya dan kemudian

dipublikasikan. Mengulas tidak hanya buku fiksi atau nonfiksi, dapat juga berupa

laporan, film, lukisan, pagelaran, musik, dan lain sebagainya.

Tujuan teks ulasan adalah untuk menginformasikan isi buku tentang yang

ditulis dan dibahas kepada pembaca. Tujuan mengulas buku/karya adalah untuk

menginformasikan kepada pembaca agar tertarik untuk membeli atau membaca dan

sebagai bahan pertimbangan dalam memilih atau membeli buku. Menurut Samad

(1997 : 2), tujuan penulisan resensi meliputi tujuan, antara lain: (a) memberikan

informasi atau pemahaman yang komprehensif (bersifat mampu

menangkap/menerima dengan baik) yang ada dalam sebuah buku, (b) mengajak

pembaca untuk memikirkan dan mendiskusikan tentang problema yang muncuk

dalam sebuah buku, (c) memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku

tersebut pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak, (d) menjawab

pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku yang baru terbit seperti: siapa

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

15

pengarangnya, mengapa ia menulis buku itu, bagaimana hubungannya dengan buku-

buku sejenis karya penarang yang sama, dan bagaimana hubungannya dengan buku

sejenis karya pengarang lain, (e) bagi segolongan pembaca resensi untuk:

mendapatkan bimbingan dalam memilih buku, setelah membaca resensi berminat

untuk membaca atau mencocokkan seperti apa yang ditulis dalam resensi, tidak ada

waktu untuk membaca buku kemudian mengandalkan resensi sebagai sumber

informasi. Berdasarkan pendapat Samad tersebut, ada empat hal yang perlu

diperhatikan oleh seorang peresensi buku, yaitu : (a) informasi yang disampaikan

haruslah jelas, (b) mampu mengajak pembaca untuk bersikap kritis terhadap hasil

resensi, (c) hasil resensi harus bersifat persuasuf (membujuk), dan (d) memiliki

sikap kreatif dalam meresensi buku. Arifin dan Tasai (2008: 236), tujuan menulis

resensi yaitu, (a) penulis resensi untuk menjembatani keinginan atau selera penulis

kepada pembacanya, (b) penulis ingin menyampaikan informasi kepada pembaca

apakah buku atau hasil karya yang diresensi layak mendapat sambutan masyarakat

atau tidak, (c) penulis resensi berupanya memotivasi pembacanya untuk membaca

buku tersebut secara langsung, (d) penulis resensi dapat mengkritik, mengoreksi,

atau memperlihatkan kualitas baik kelebihan maupun kekurangannya, dan (e)

penulis resensi mengharapkan honorium atau imbalan dari media cetak yang

memuat resensinya, baik majalah maupun surat kabar.

Dari beberapa tujuan menulis teks ulasan/resensi menurut para ahli, maka

dapat disimpulkan tujuan menulis teks ulasan/resensi adalah:

a. menginformasikan,

b. mengajak pembaca untuk membaca buku atau karya yang ditulis oleh penulis ,

c. untuk menjembatani keinginan atau selera penulis kepada pembacanya,

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

16

d. memotivasi pembacanya untuk membaca buku secara langsung,

e. mengkritik, mengoreksi, atau memperlihatkan kualitas baik kelebihan maupun

kekurangannya, dan

f. untuk mendapat honorium atau imbalan dari media cetak yang memuat

resensinya, baik majalah maupun surat kabar.

Menurut Waluyo (2014: 128), teks ulasan memiliki beberapa jenis ulasan yang

digolongkan berdasarkan objek yang diulas diantaranya: (a) ulasan buku dibedakan

menjadi dua jenis yaitu buku sastra misalnya roman, novel, cerpen, dongeng, dan

puisi dan buku nonsastra yang membahas topik faktual dan tidak bersifat imajinatif

misalnya, buku biografi, esai ilmiah, jurnal, buku pengetahuan dan sebagainya. (b)

ulasan film adalah teks ulasan yang mengulas tentang film dan sejenisnya misalnya,

serial televisi, sinetron dan sebagainya. (c) ulasan pementasan adalah teks ulasan

yang mengulas tentang kegiatan yang dipentaskan misalnya, teater, pentas musik,

pentas tari, wayang dan sebagainya. (d) ulasan karya seni adalah teks ulasan yang

mengulas tentang bentuk-bentuk karya seni misalnya, lukisan, karya seni ukir, karya

seni pahat, karya seni dekorasi dan sebagainya.

Teks dalam kurikurum 2013 memiliki struktur dan unsur kebahasaan

tersendiri, begitu juga teks ulasan. Teks ulasan memiliki struktur dan unsur

kebahasaan. Menurut Kemendikbud (2014: 123), struktur teks ulasan terdiri atas

empat bagian yaitu: (a) orientasi, berisi gambaran umum karya/buku yang akan

diulas, misalnya gambaran umum karya yang akan diulas berupa nama, kegunaan

dan sebagainya, (b) tafsiran, berisi pandangan atau penjelasan mengenai karya/buku

yang diulas secara singkat, (c) evaluasi, bagian evaluasi penulis menilai karya

(kelebihan dan kekurangan), penampilan, dan produksi. Bagian evaluasi juga berisi

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

17

gambaran tentang detail suatu karya yang diulas, dan (d) rangkuman, bagian

rangkuman berisi simpulan karya tersebut. Selain struktur, teks ulasan memiliki

unsur kebahasan. Menurut Kemendikbud (2014: 123), unsur kebahasaan teks ulasan

diantaranya: (a) kata sifat sikap, (b) kata kerja, (c) kata benda, (d) metafora, (e)

kalimat (kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat), dan (f) kata

rujukan.

Menurut Samad (1997: 6), langkah-langkah menulis teks ulasan (resensi)

sebagai berikut:

a. pengenalan terhadap buku yang akan diresensi,

b. membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti,

c. menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan

bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data,

d. membuat sinopsis atau intisari dari buku yang diresensi,

e. menentukan sikap dan menilai hal-hal yang berkenaan dengan organisasi

penulisan, bobot ide, aspek bahasanya, dan aspek tekniknya,

f. mengoreksi dan merevisi.

Menurut Arifin dan Tasai (2008: 238), langkah-langkah menulis teks ulasan

(resensi) sebuah karya memiliki beberapa tahapan, yaitu (a) mengamati suatu karya,

(b) membaca isi suatu karya, (c) membuat ringkasan, dan (d) memaparkan isi dan

mutu suatu karya. Kemendikbud (2014 : 138), langkah-langkah menulis teks ulasan

yaitu : (a) membaca karya yang akan diulas dengan cermat, (b) menulis hal-hal

penting, (c) mengembangkan kalimat hingga menjadi paragraf, (d) menuliskan

pendapat tentang karya, buku, film, dll yang akan diulas, dan (e) menuliskan judul,

pengarang, penerbit, jumlah halaman dan harga.

Dari beberapa langkah menulis teks ulasan yang dikemukakan oleh beberapa

ahli, maka dapat disimpulkan langkah-langkah menulis teks ulasan (resensi) adalah:

a. pengenalan terhadap buku atau karya yang akan diulas,

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

18

b. mengamati buku atau karya yang akan diulas,

c. membaca buku atau karya yang akan diulas dengan cermat dan teliti,

d. menandai bagian penting/kutipan yang dijadikan data,

e. mencatat ide pokok/gagasan pada selembar kertas,

f. menilai kelebihan dan kekurangan (memaparkan isi dan mutu) buku atau karya,

g. membuat ringkasan dengan mengembangkan gagasan menjadi sebuah paragraf,

h. menyusun/menulis teks ulasan sesuai dengan struktur teks berdasarkan fakta yang

diperoleh,

i. mengoreksi dan merevisi.

C. Model Pembelajaran (CIRC) Cooperative Integrated Reading and

Composition

1. Pengertian Model Pembelajaran CIRC

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa penyebab rendahnya prestasi

belajar Bahasa Indonesia di SMP adalah karena guru menggunakan model mengajar

yang tidak sesuai dengan materi pelajaran dan biasanya guru hanya mengejar materi

yang diajarkan sehingga siswa sulit untuk memahami atau menguasai konsep materi

pelajaran. Model pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru dalam kegiatan

belajar mengajar sehari-hari kurang memberi motivasi siswa, sehingga siswa kurang

antusias dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi dasar

menulis. Seorang guru atau pengajar membutuhkan kejeniusan khusus dalam hal

memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Salah satu

model pembelejaran yang telah dicoba oleh Steven dan Slavin adalah model

pembelajaran Cooperative Integrated Read and Composition (CIRC). Cooperative

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

19

Integrated Reading and Composition (CIRC) merupakan salah satu tipe model

pembelajaran cooperative learning. Tipe CIRC dalam model pembelajaran

kooperatif merupakan tipe pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan

siswa. CIRC merupakan model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan

menulis. Model pembelajaran CIRC merupakan model pembelajaran menyeluruh

dengan cara membaca dan menulis yang melibatkan kerja sama murid dalam satu

kelompok dan keberhasilan kelompok tergantung pada kesuksesan masing-masing

individu dalam kelompok. Artinya, setiap individu bertanggung jawab atas tugas

yang diberikan oleh anggota kelompok dan berperan penting untuk keberhasilan

kelompok.

Tujuan utama CIRC adalah untuk membantu pemahaman siswa dalam

mempelajari bacaan dengan menggnakan tim kooperatif. Selain tujuan utama, model

pembelajaran CIRC juga memiliki tujuan dalam proses pembelajaran menulis dan

seni berbahasa yaitu untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi

pendekatan proses menulis pada pelajaran menulis dan seni berbahasa yang

melibatkan kehadiran teman satu kelas (Slavin, 2005: 203, 204). Model

pembelajaran CIRC dalam pembelajaran menulis, siswa diharapkan memahami

bacaan, baik dengan melalui kegiatan-kegiatan dalam proses menulis maupun

dengan kemampuan memahami bacaan yang baru dipelajari dalam pembelajaran

menulis.

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) terdiri dari tiga

unsur penting, yaitu: kegiatan-kegiatan dasar terkait, pengajaran langsung pelajaran

memahami bacaan, seni berbahasa dan menulis terpadu. Semua kegiatan mengikuti

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

20

siklus reguler yang melibatkan presentasi dari guru, latihan tim, latihan independent,

pra penilaian teman, latihan tambahan, dan tes (Slavin, 2005: 204). Unsur utama

dari model pembelajaran CIRC menurut Slavin (2005: 205-212) adalah sebagai

berikut:

a. Kelompok Membaca (teams)

Para siswa dibagi ke dalam kelompok yang ditentukan oleh guru berdasarkan

tingkat kemampuan membaca.

b. Tim (placement test)

Setiap anggota tim menerima poin berdasarkan kinerja individual pada kegiatan

pembelajaran sebelumnya.

c. Kegiatan–Kegiatan yang Berhubungan dengan Cerita (student creative)

Tim diberikan tugas yang berkaitan dengan bacaan.

d. Pemeriksaan oleh Pasangan (team study)

Setelah menyelesaikan kegiatan, guru dan siswa saling memeriksa dan

memberikan bantuan kepada tim yang membutuhkan.

e. Tes (team scorer and team recognition)

Tim (kelompok) diberikan tes pemahaman terhadap cerita, kemudian guru

memberikan skor terhadap hasil kerja tim dan memberikan penghargaan bagi tim

yang berhasil secara cermerlang.

f. Pengajaran Langsung dalam Memahami Bacaan (teaching group)

Pengajaran langsung dalam khusus memahami bacaan. Guru memberikan materi

sesuai dengan materi memahami bacaan.

g. Seni Berbahasa dan Menulis Terintegrasi (facts test)

Pada kegiatan ini menekankan pada proses menulis di mana para siswa menulis

sesuai topik yang dipilih dan kemampuan menulis paragraf.

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

21

h. Membaca Independen dan Buku Laporan (whole-class unit)

Para siswa diminta untuk mengulas kembali materi yang diajarkan pada akhir

pembelajaran.

Menurut Suprijono (2009: 130), langkah-langkah model pembelajaran

kooperatif tipe CIRC yaitu, (a) siswa diarahkan untuk membentuk kelompok yang

anggotanya 4 orang yang secara heterogen, (b) siswa menerima wacana/kliping

sesuai dengan topik, (c) siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide

pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar

kertas, (d) siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok, (e) siswa dan guru

membuat kesimpulan bersama,dan (f) penutup. Menurut Taniredja, dkk (2012: 112),

langkah-langkah model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) yaitu, (a) membenuk kelompok yang anggotanya 4 orang

secara heterogen, (b) guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik

pmbelajaran, (c) siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok

dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada selembar kertas,

(d) mempresentasikan/membacakan hasil kelompok, dan (e) guru membuat

kesimpulan bersama, (f) penutup.

Dari kedua langkah-langkah model pembelajaran di atas, dapat disimpulkan

bahwa langkah-langkah model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) adalah :

a. membentuk kelompok yang beranggotakan 4 orang secara heterogen,

b. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran,

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

22

c. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menentukan ide pokok dan memberi

tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada selembar kertas,

d. Siswa mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok,

e. Guru bersama siswa membuat kesimpulan bersama, dan

f. penutup.

2. Ciri-Ciri Model Pembelajaran CIRC

Pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and

Composition) yang dirancang khusus untuk pembelajaran membaca dan menulis.

Untuk membedakan model pembelajaran CIRC dengan model pembelajaran

kooperatif lainnya, berikut disampaikan beberapa ciri-ciri dari CIRC adalah:

a. berkelompok,

b. tanggung jawab tugas kelompok merupakan bagian tanggung jawab individu,

c. saling membacakan teks/bacaan yang diberikan oleh guru,

d. penghargaan lebih mengarah pada kelompok dari pada individu, dan

e. setiap anggota kelompok berhak untuk sukses.

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Demikian

halnya dengan model pembelajaran koopertif tipe CIRC. Kelebihan model

pembelajaran CIRC yang diungkapkan oleh Suyitno (dalam Widyasari, 2013:3)

antara lain: (a) CIRC amat tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam

menyelesaikan soal pemecahan masalah, (b) dominasi guru dalam pembelajaran

berkurang, (c) siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena belajar dalam

kelompok, (d) para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek

pekerjaannya, (e) membantu siswa yang lemah, dan (f) meningkatkan hasil belajar,

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

23

khususnya dalam menyelesaikan soal bacaan dan keterampilan menulis. Kekurangan

model pembelajaran CIRC diantaranya membutuhkan waktu yang tidak sedikit

dalam pelaksanaannya. Waktu tersebut digunakan pada saat diskusi. Selain itu,

sulitnya mengatur kelas untuk kondusif sehingga suasana kelas cenderung ramai.

Oleh karena itu, guru harus pandai dalam mengatur waktu yang ada dan menguasai

kondisi kelas agar pelaksanaan pembelajaran menggunakan model ini dapat berjalan

dengan baik (Widyasari, 2013:3).

D. Pembelajaran Menulis Teks Ulasan dengan Model Pembelajaran CIRC

(Cooperative Integrated Reading and Composition)

Pembelajaran menulis yang diajarkan pada siswa kelas VIII salah satunya

adalah menulis teks ulasan. Materi menulis teks ulasan merupakan materi kurikulum

2013, diharapkan siswa mampu mengungkapkan ide gagasan mengenai suatu buku,

film, atau karya sastra meliputi kelebihan dan kekuranganny. Pada kurikulum 2013,

kesesuaian isi dengan struktur teks yang sudah ditentukan meliputi: orientasi,

tafsiran, evaluasi, dan rangkuman. Salah satu upaya untuk meningkatkan

kemampuan siswa menulis teks ulasan yaitu dengan menggunakan model

pembelajaran. Model pembelajaran digunakan untuk menyampaikan materi

pembelajaran kepada siswa. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan

dalam proses pembelajaran menulis teks ulasan adalah model pembelajaran CIRC

(Cooperative Integrated Reasing and Composition).

Pada pembelajaran menulis teks ulasan/resensi dengan mendasarkan pada

prinsip penggunaan model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reasing and

Composition) menurut Slavin (2005: 205-212), langkah-langkah model

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

24

pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam

pembelajaran menulis teks ulasan sebagai berikut:

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menyuruh ketua

kelas untuk memimpin doa sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

2. Guru menanyaakan kondisi siswa dan mencatat siswa yang tidak masuk.

3. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran menulis teks ulasan.

5. Guru memberi pertanyaan tentang materi yang akan disampaikan kepada siswa.

6. Guru menyampaikan keterkaitan pengetahuan siswa dengan materi yang akan

dipelajari.

7. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang teks

ulasan.

8. Guru menginstruksikan model pembelajaran yang akan digunakan dalam

menulis teks ulasan dengan model pembelajaran Cooperative Integrated

Reading and Composition (CIRC).

9. Guru mengingatkan kembali pelajaran mengenai teks ulasan yang telah

dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya.

10. Guru memberikan materi tentang menulis teks ulasan.

11. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang

belum dipahami.

12. Guru membagi siswa dalam kelompok yang masing-masing beranggotakan 4

orang (mengadopsi komponen teams).

13. Guru mengumumkan hasil menulis teks ulasan pada pembelajaran sebelumnya

(mengadopsi komponen placement test).

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

25

14. Guru memberikan soal yang berkaitan dengan teks bacaan (mengadopsi

komponen student creative).

15. Guru memberikan bimbingan kepada kelompok yang membutuhkan

(mengadopsi komponen team study).

16. Perwakilan dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan

kelompok lain menganggapi.

17. Guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang mendapat nilai terbaik

(mengadopsi komponen team scorer and team recognition).

18. Guru memberikan materi singkat sebelum memberikan tugas individu kepada

siswa (mengadopsi komponen teaching group).

19. Guru memberikan tugas individu menulis teks ulasan (mengadopsi komponen

facts test).

20. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran (mengadopsi

komponen whole-class unit).

21. Penutup.

E. Kerangka Berpikir

Kemampuan menulis teks ulasan siswa kelas VIII D SMP Negeri 2

Purwokerto masih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, faktor tersebut

berasal dari siswa itu sendiri maupun dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Siswa kurang termotivasi dan kurang antusias dalam pembelajaran menulis teks

ulasan. Selain itu, penggunaan metode dalam pembelajaran merupakan salah satu

faktor yang berpengaruh. Selama ini pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

26

menggunakan metode atau model pembelajaran yang konvensional, artinya guru

dalam menggunakan metode atau model pembelajaran kurang memberikan motivasi

dan antusias siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada

kompetensi dasar menulis.

Pembelajaran menulis teks ulasan dilakukan sebagai sarana untuk

meningkatkan keterampilan menulis teks ulasan dengan struktur teks yang tepat,

menentukan gagasan utama dan menggungunakan bahasa yang efektif. Karena

permasalahan yang dihadapi oleh kebanyakan guru adalah cara mengatasi rendahnya

keterampilan siswa dalam menulis. Sebagai upaya meningkatkan keterampilan

menulis khususnya menulis teks ulasan, guru harus mempuyai pengetahuan dalam

pembelajaran yaitu tentang model pembelajaran yang tepat. Peneliti dalam hal ini

sebagai guru menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading

and Composition (CIRC) untuk meingkatkan keterampilan menulis teks ulasan pada

siswa kelas VIII D SMP Negeri 2 Purwokerto. Dengan model pembelajaran ini,

materi yang diajarkan akan mudah dan ditangkap oleh siswa karena dalam

pembelajaran ini siswa akan bekerja sama dan saling berbagi ilmu. Model

pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) diharapkan

dapat membuat proses pembelajaran yang menyenangkan dan meningkatkan

kemampuan menulis siswa dalam menulis teks ulasan.

F. Hipotesis Tindakan

Berbagai tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini diharapkan dapat

membawa perubahan dalam peningkatan kemampuan menulis teks ulasan pada

siswa kelas VIII D SMP Negeri 2 Purwokerto. Hipotesis tindakan dalam penelitian

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/38/3/BAB II Efa.pdf · Penelitian relevan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Model Pembelajaran

27

ini yaitu melalui model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) kemampuan menulis teks ulasan pada siswa kelas VIII D SMP

Negeri 2 Purwokerto tahun pelajaran 2014-2015 dapat meningkat.

Peningkatan Kemampuan Menulis..., Efa Kurniasih, FKIP UMP, 15