bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · pada laporan neraca, 7 aktiva disusun berdasarkan...
TRANSCRIPT
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
Dalam pengolahan Data Akuntansi PT. Asri Prima Baskara, penulis
berpedoman pada beberapa teori pendukung yang diperoleh dari beberapa sumber.
Teori tersebut antara lain:
A. Pengertian Pengolahan Data
Menurut (Indrajani, 2015), “Data adalah fakta-fakta mentah kemudian dikelola
sehingga menghasilkan informasi yang penting bagi sebuah perusahaan atau
organisasi”.
Menurut (Lubis, 2016), “Data adalah fakta-fakta yang menggambarkan suatu
kejadian yang sebenernya pada waktu tertentu”.
Menurut (Tyoso, 2017), “Pengolahan data adalah suatu kegiatan manipulasi atau
mentranformasi simbol-simbol seperti angka atau abjad untuk tujuan meningkatkan
kegunaannya”.
Dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa data adalah sebuah
informasi tertulis yang bisa dijadikan bukti bagi seseorang dalam menggambarkan
suatu kejadian tertentu. Data juga dapat dijadikan kajian analisa atau kesimpulan
yang lebih berguna dan bermanfaat.
6
B. Pengertian Akuntansi
Menurut (Bahri, 2016), “Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan,
pengikhtisaran, dan pelaporan atas suatu transaksi dengan cara sedemikian rupa,
sistematis dari segi isi, dan berdasarkan standar yang diakui umum”.
Pengertian Akuntansi Menurut Horngren, dan Harrison dalam buku (Sujarweni,
2016) menyatakan bahwa “Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur
aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya
kepada para pengambil keputusan”.
Menurut (Sujarweni, 2016), “Akuntansi adalah proses dari transaksi yang
dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur,
kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang
digunakan pihak-pihak tertentu”.
Dari pengertian akuntansi tersebut dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah
pencatatan seluruh kegiatan keuangan yang terjadi didalam sebuah perusahaan baik
kecil atau besar secara terstruktur.
B. Persamaan Dasar Akuntansi
Sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dinakaman aktiva atau
harta atau kekayaan (assets). Aktiva ini selanjutnya akan digunakan oleh perusahaan
demi lancarnya kegiatan operasuinal sehari-hari. Contoh dari aktiva meliputi: uang
kas, piutang usaha, persediaan barang dagangan, perlengkapan toko dan kantor,
asuransi dan sewa dibayar di muka, tanah, bangunan, peralatan kantor dan toko,
kendaraan operasional dan aktiva lainnya.
Menurut (Sujarweni, 2016), “Aktiva adalah setiap sumber daya yang dimiliki
oleh perusahaan dan berguna pada waktu sekarang dan waktu yang akan datang,
diharapkan akan mendapat manfaat ekonomi dimasa depan. Pada laporan neraca,
7
aktiva disusun berdasarkan tingkat likuiditasnya (tingkat kelancaran aktiva menjadi
uang selama kegiatan perusahaan”.
Berdasarkan likuiditasnya, aktiva dibagi menjadi :
1. Aktiva lancar
Digunakan untuk menyatakan kas/bank dan sumber-sumber lain yang dapat
dicairkan menjadi kas/bank, dijual maupun dipakai habis dalam kurun waktu
selama 1 tahun.
2. Aktiva tetap
Aktiva berwujud yang digunakan untuk alat melakukam operasional perusahaan
dan punya masa manfaat lebih dari 1 tahun dan mengalami penyusutan kecuali
tanah.
Menurut (Hery, 2016), “Utang merupakan kewajiban perusahaan kepada
kreditur (supplier, bankir) dan pihak lainnya (karyawan, pemerintah). Kreditur dan
pihak lainnya disini memiliki hak/klaim atas asset perusahaan”. Contohnya adalah :
a. Utang Usaha
Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar/melunasi utangnya kepada
supplier sebagai akibat dari pembelian dagangan secara kredit. Dalam hal ini
perusahaan selaku pembeli barang dagangan secara kredit harus mentransfer
uang kas kepada supplier (penjual), yang berarti supplier memiliki hak/klaim
atas asset si pembeli.
b. Pinjaman Bank
Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar/melunasi utangnya kepada
pihak bank (bankir) sebagai akibat dari transaksi peminjaman uang bank. Dalam
hal ini perusahaan harus membayar jumlah pokok pinjaman berikut bunga.
8
Bunga bank yang masih terhutang (interest payable), yang belum dibayarkan,
juga merupakan kewajiban (liabilities) bagi debitur (peminjam uang).
c. Utang Gaji
Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar utangnya kepada karyawan
atas uang gajih karyawan yang belum dibayarkan, dimana karyawan telah
memberikan jasanya kepada perusahaan. Dalam hal ini, karyawan memiliki
hak/klaim atas asset (uang kas) perusahaan.
d. Utang Pajak Penghasilan
Perusahaan memiliki kewajiban (berdasarkan undang-undang) untuk membayar
pajak yang terhutang kepada pemerintah atas penghasilan/keuntungan yang
diperoleh perusahaan.
Sedangkan Ekuitas (equity) merupakan hak pemilik dana atau pemegang
saham atau asset perusahaan. Ekuitas untuk perusahaan perorangan dinamakan
ekuitas pemilik (owner’s equity), untuk firma (persekutuan) dinamakan partnership
equity, sedangkan untuk perorangan dinamakan ekuitas pemegang saham
(stockholders equity). Ekuitas atau modal disebut juga sebagai kekayaan bersih (net
asset), yang artinya bahwa hak (klaim) pemilik atau pemegang saham atas kekayaan
perusahaan diperoleh setelah seluruh kekayaan yang ada dalam perusahaan dikurangi
dengan seluruh kewajiban perusahaan.
Hubungan antara kekayaan, kewajiban dan ekuitas dapat dirumuskan
kedalam sebuah persamaan akuntansi sebagai berikut :
Assets = Liabilities + Equity
Rumusan persamaanakuntansi diatas sifatnya baku (mutlak), dimana
liabilities harus ditempatkan terlebih dahulu sebelum equity, ini mengandung makna
9
bahwa kreditur memiliki hak yang pertama atas kekayaan perusahaan, setelah itu sisa
assets yang masih ada barulah merupakan hak pemilik dana/pemegang saham.
C. Siklus Akuntansi
Menurut (Hery, 2016) “ Siklus Akuntansi adalah proses akuntansi yang diawali
dengan menganalisis dan menjurnal transaksi, dan yang diakhiri dengan membuat
laporan dinamakan sebagai siklus akuntansi (accounting cycle)”.
Secara lebih rinci, tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi dapat
diurutkansebagai berikut :
1. Mula-mula dokumen pendukung transaksi dianalisis dan informasi yang
terkandung dalam dokumen tersebut dicatat dalam jurnal.
2. Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal diposting ke buku besar.
3. Seluruh saldo akhir yang terdapat pada masing-masing buku besar akun
“didaftar” (dipindahkan) ke neraca saldo untuk membuktikan kecocokan antara
keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal debet dengan keseluruhan nilai
akun yang bersaldo normal kredit.
4. Menganalisis data penyesuaian dan membuat ayat jurnal penyesuaian.
5. Memposting data jurnal penyesuaian ke masing-masing buku besar akun terkait.
6. Dengan menggunakan pilihan (optional) bantuan neraca lajur sebagai kertas
kerja (worksheet), neraca saldo setelah penyesuaian (adjusted trial balance) dan
laporan keuangan disiapkan.
7. Membuat ayat jurnal penutup (closing entries).
8. Memposting data jurnal penutup ke masing-masing buku besar akun yang terkait
9. Menyaipkan neraca saldo setelah penutupan (post-closing trial balance).
10. Membuat ayat jurnal pembalik (reversing entries).
10
Jika digambarkan dalam bagan arus, tahapan siklus akuntansi akan tampak
sebagai berikut :
Sumber : Hery (2016:57)
Gambar II.1
Siklus Akuntansi
D. Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar dan Hopwood dalam (Fauzi, 2017), “Sistem Informasi
Akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan perlatan yang diatur
untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi yang berguna”.
Menurut Moscove dan Simkin dalam (Fauzi, 2017), “SIA adalah suatu
komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses,
menganalisis, mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan
orientasi finansial yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam
perusahaan”.
Sedangan menurut (Andi, 2017), “Sistem Informasi Akuntansi merupakan
sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data sehingga
menghasilkan informasi bagi para pengambil keputusan”.
11
Dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa Sistem Informasi
Akuntansi adalah sebuah Sistem Informasi yang digunakan untuk membantu
mengolah data keuangan disuatu perusahaan secara terkomputerisasi.
Fungsi utama SIA adalah memproses transaksi keuangan dan non-keuangan
yang berpengaruh langsung terhadap proses transaksi keuangan.
Tujuan Sistem Informasi Akuntansi adalah:
a. Untuk mendukung operasi sehari-hari
b. Mendukung pengambilan keputusan manajemen
c. Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung-jawaban
2.2. Tools Aplikasi (Zahir Accounting V.5.1)
A. Pengertian Zahir Accounting
Menurut (Zamzami, Nusa, 2016), “Zahir merupakan salah satu program
akuntansi lokal yang sangat populer di dikalangan usaha kecil menengah (UKM) di
indonesia karena sifatnya easy, simple dan flexsible”.
Penggunaan software Zahir Accounting V.5.1 merupakan solusi yang terbaik
untuk memecahkan permasalahan yang ada pada perusahaan ini, dengan sistem yang
terkomputerisasi akan tercapai suatu kegiatan yang efektif dan efisien dalam
menunjang aktifitas pada perusahaan ini. Selain itu membuat pencatatan akuntansi
dan laporan penjualan yang sekarang lebih rapih dan akurat.
12
B. Menu Awal Zahir
Sumber : Tampilan Zahir Accounting
Gambar II.2
Menu Awal Zahir
Setiap kali program dijalankan akan tampil Menu Utama seperti gambar diatas,
dimana melalui menu utama iniAnda dapat membuat data keuangan baru atau
membuka data keuangan yang sudah dibuat sebelumnya.
C. Modul dan Fasilitas yang Ada di Zahir Accounting V.5.1
1. Menu Data-data
Pada bagian ini kita dapat mengisi dan juga mengolah informasi-informasi
penting yang berhubungan dengan transaksi, seperti data customer, data vendor, data
barang,pajak dan lain-lain. Bagian ini sangat penting untuk dibuat dengan benar
karena data yang dibuat dalam modul ini akan dipakai pada modul-modul yang lain
dan juga seluruh file.
13
Sumber : Tampilan Zahir Accounting
Gambar II.3
Modul data-data
Beberapa fasilitas yang ada dimodul data-data yaitu sebagai berikut:
a. Data Nama Alamat : Digunakan untuk membuat dan mengedit data customer,
vendor, employee
b. Data Rekening : Mengelola (menambah, mengedit dan menghapus)
Akun/Rekening
c. Data Produk : Mengelola barang dagang
d. Satuan Pengukuran : Untuk membuat satuan pengukuran dan konvensi satuan
e. Data Proyek : Mengelola transaksi proyek
f. Data Harga Tetap : Mengelola harta tetap yang dimiliki perusahaan
g. Data Pajak : Mengelola pajak barang dagang
h. Data Mata Uang : Mengelola mata uang beserta akun penting yang digunakan
saat transaksi.
14
2. Modul Buku Besar
Modul buku besar ini digunakan untuk melakukan input transaksi jurnal umum
dan untuk menampilkan buku besar per rekening perkiraan.
Sumber : Tampilan Zahir Accounting
Gambar II.4
Modul Buku Besar
Adapun beberapa fasilitas dimodul buku besar yaitu:
a. Data Rekening Perkiraan
Mengelola (menambah, mengedit dan menghapus) Akun Rekening
b. Transaksi Jurnal Umum
Melakukan transaksi jurnal yang tidak bisa dilakukan dimodul lain
c. Buku Besar
Melihat buku besar rekening perusahaan
d. Daftar Transaksi Jurnal
Melihat daftar transaksi jurnal umum
15
3. Modul Penjualan
Untuk melakukan input transaksi yang berkaitan dengan penjualan (tunai mapun
kredit), piutang usaha, menampilkan daftar transaksi penjualan, kartu piutang usaha,
mencetak faktur.
Sumber : Tampilan Zahir Accounting
Gambar II.5
Modul Penjualan
Beberapa fasilitas yang ada di Modul Penjualan:
a. Sales Order
Melakukan pesanan penjualan.
b. Pengiriman Barang (Invoice)
Entry transaksi penjualan tunai/kredit, barang/jasa.
c. Retur Penjualan
Entry retur penjualan/nota kredit.
d. Daftar Piutang Usaha
Melihat daftar keseluruhan piutang.
e. Pembayaran Piutang Usaha
Melakukan pembayaran piutang usaha.
16
f. Pengembalian Kelebihan (Kredit)
Transaksi pengembalian non tunai atas kelebihan pembayaran (transaksi ini hanya
memindahkan saldo negatif suatu faktur sebagai pembayaran faktur lainnya).
4. Modul Pembelian
Menu pembelian ini digunakan untuk menginput transaksi yang terkait dengan
pembelian (tunai maupun kredit), hutang usaha, menampilkan daftar transaksi
pembelian, kartu hutang usaha, mencetak faktur.
Sumber : Tampilan Zahir Accounting
Gambar II.6
Modul Pembelian
Beberapa fasilitas yang ada di Modul Pembelian:
a. Purchase Order
Entry pesanan pembelian.
b. Penerimaan Barang (Invoice)
Entry transaksi secara tunai/kredit, barang/jasa.
c. Retur Pembelian
Entry retur pembelian/nota debit.
d. Daftar Hutang Usaha
Melihat daftar keseluruhan hutang.
17
e. Pembayaran Hutang Usaha.
Melakukan pembayaran hutang.
f. Penerimaan Kembalian (Debit)
Untuk menginput transaksi kelebihan pembayaran dari supplier, dimana uang
perusahaan akan dikembalikan secara tunai atau digunakan untuk pembayaran
hutang.
5. Modul Kas dan Bank
Menu Kas dan Bank ini digunakan untuk menginput transaksi yang berkaitan
dengan kas dan bank, seperti transfer kas ke bank atau sebaliknya, transaksi kas
masuk dan kas keluar, rekonsiliasi bank.
Sumber : Tampilan Zahir Accounting
Gambar II.7
Modul Kas dan Bank
Beberapa fasilitas yang ada di Modul Kas dan Bank:
a. Transfer Kas
Mencatat transfer uang dari satu rekening ke rekening lainnya.
b. Kas Masuk
Menginput transaksi kas masuk seperti penerimaan setoran modal, pinjaman dari
bank.
18
c. Kas Keluar
Menginput transaksi kas keluar seperti pembayaran gaji, pembayaran listrik dan
telepon, pembelian asset dan pembayaran hutang ke bank.
d. Rekonsiliasi Bank
Menyamakan akun Bank dari transaksi yang dicatat di Zahir dengan laporan
rekening koran atau buku Bank.
6. Modul Persediaan
Menu Persediaan ini digunakan untuk melakukan input transaksi yang
berhubungan dengan persediaan, seperti transakso pemakaian barang, pemindahan
barang, perakitan, penyesuaian, stok opname.
Sumber : Tampilan Zahir Accounting
Gambar II.8
Modul Persediaan
Beberapa fasilitas yang ada di Modul Persediaan:
a. Pemakaian/Penyesuaian Barang
Digunakan untuk menginput transaksi pemakaian barang/penyesuaian. Seperti
barang A yang ada di pusat digunakan sebanyak X buah untuk cabang.
b. Pemindahan Barang
Digunakan untuk menginput pemindahan barang/perakitan.
19
c. Stock Opname
Fasilitas stock opname berguna untuk menyamakan jumlah barang yang tercatat
di Zahir dengan yang ada di gudang secara fisik, yang umumnya sering terdapat
perbedaan akibat barang hilang atau rusak. Fasilitas ini biasanya digunakan
diakhir periode, misalkan diakhir bulan.
d. Perakitan
Fasilitas ini berguna untuk mempercepat proses input transaksi Pemindahan
Barang, yaitu Zahir akan secara otomatis menginput transaksi Pemindahan Barang
berdasarkan formula yang ditentukan di masing-masing barang hasil produksi.
Proses persediaan juga berkaitan dengan penerimaaan barang yang ada di Modul
Pembelian dan pengiriman barang yang ada di Modul Penjualan. Setiap penjualan
yang akan menyebabkan barang keluar, secara otomatis Zahir akan membentuk
jurnal penyesuaian persediaan berdasarkan metode yang digunakan.
7. Modul Laporan
Menu Laporan ini digunakan utnuk menampilkan laporan-laporan keuangan
seperti Neraca, Laporan Laba-Rugi, Buku Besar, Aliran Kas, Laporan Stock Barang,
Laporan Penjualan, Laporan Pembelian.
Sumber : Tampilan Zahir Accounting
Gambar II.9
Modul Laporan
20
D. Pengkodean
Menurut (Pujiyanti, 2015), Sifat kode akun adalah:
1. Mudah diingat,
2. Sederhana dan singkat,
3. Konsisten,
4. Memungkinkan adanya perubahan akun baru tanpa mengubah kode akun yang
sudah ada.
Untuk mempermudah pencatatan, sebaiknya akun tersebut disusun sedimikian
rupa dan diberi nomor atau kode. Berdasarkan nomor tersebut bisa dikenali apakah
suatu akun tersebut tergolong aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, atau beban.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian nomor atau kode
akun, yaitu kode akan dibuat secara sederhana dan mudah diingat, kode akun harus
digunakan secara konsisten, dan jika ada penambahan akun baru usahakan jangan
sampai mengubah kode yang sudah ada, Menurut (Pujiyanti, 2015)
1. Kode Numerikal
Kode numerik adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan nomor-
nomor dimulai dari 0 sampai 9. Sistem numerik dapat dilakukan dengan cara berikut:
a. Kode Nomor Beruntun
Dengan cara ini, akun diberi nomor secara berurutan. Nomor yang dapat dimulai
dari 1, 100 atau sesuai yang diinginkan.
21
Tabel II.1
Contoh Kode Nomor Berurutan
Sumber: Pujiyanti (2015:56)
b. Kode Kelompok
Tabel II.2
Contoh Kode Kelompok
Sumber: Pujiyanti (2015:56)
Untuk lebih jelas,perhatikan klarifikasi akun secara lengkap beserta kode
masing-masing dengan menunjukan tiga angka, angka ketiga menunjukan jenis akun.
Tabel II.3
Contoh Kode Kelompok Tiga Angka
Sumber: Pujiyanti (2015:57)
22
c. Kode Blok
1. Tiap Kelompok diberikan satu blok nomor
Tabel II.4
Contoh Kode Blok Tiap Kelompok
Sumber: Pujiyanti (2015:57)
2. Tiap golongan diberikan satu blok nomor
Tabel III.5
Contoh Kode Blok Tiap Golongan
Sumber: Pujiyanti (2015:57)
3. Tiap jenis diberikan satu nomor kode
Tabel II.6
Contoh Kode Blok Tiap Jenis
Sumber: Pujiyanti (2015:58)
2. Kode Desimal
Pada kode desima akun diklasifikasikan menjadi kelompok ataun rubik, tiap
rubik dibagi menjadigolongan dan tiap golongan dibagin menjadi jenis akun.
23
Setiap rubik, golongan, dan jenis akundiberi nomor kode dimulai dari 0 sampai
dengan 9.
Angka dibagi menjadi beberapa rubik:
Rubik 0 : Akun aktiva lancar
Rubik 1 : Akun aktiva tetap
Rubik 2 : Akun kewajiban lancar
Rubik 3 : Akun kewajiban jangka panjang
Rubik 4 : Akun ekuitas
Rubik 5 : Akun pendapatan
Rubik 6 : Akun beban
Rubik 7 : Akun pembelian
Rubik 8 : Akun penjualan
Rubik 9 : Akun pendapatan lain-lain
Rubik dibagi menjadi beberapa golongan:
Rubik 2 : Akun kewajiban lancar
Golongan : 20 Utang usaha
21 Utang wesel
Golongan dibagi menjadi beberapa jenis:
Golongan : 20 Utang usaha
201 Utang gaji
202 Utang sewa
24
3. Kode Mnemonik
Pemberian kode mnemonik dilakukan dengan menggunakan huruf.
Tabel II.7
Contoh Kode Mnemonik
Sumber: Pujiyanti (2015:59)
4. Kode Kombinasi Huruf dan Angka
Tabel II.8
Contoh Kode Kombinasi Huruf dan Angka
Sumber: Pujiyanti (2015:60)