bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · seperti wajah. setiap orang bisa dengan mudah...
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Logo
Logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul tahun
1937 dan kini istilah logo lebih populer dari pada logotype. Logo bisa
menggunakan elemen apa saja: tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan lain-
lain. Logo yang biasa dibuat ada yang berupa text based ada juga yang berupa
picture based. (Rustan, 2013:13).
Menurut Kartika (2016:68) menjelaskan bahwa Logo adalah objek yang
sangat mudah melekat dalam ingatan dan dapat mendefinisikan begitu banyak
arti yang berbeda. Logo itu sendiri bukan perangkat komuikasi, namun dapat
berfungsi sebagai symbol dari apa yang disampaikan oleh perusahaan
sekaligus symbol dari presepsi konsumen yang muncul.
Menurut Rustan (2013:53), penilaian manusia dalam konteks identitas
perusahaan disebut dengan identity mix yang terdiri dari:
1. Visual
Contoh: logo, tipografi, warna, packaging, seragam, signage, bangunan.
2. Komunikasi
Contoh: iklan, laporan tahunan, press release, costumer service, public
relation.
3. Perilaku (behavior)
Contoh: corporate value, corporate culture, norma
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa logo merupakan lambang
atau simbol yang mewakili suatu perusahaan. Logo bisa berupa tulisan, lambang,
gambar atau elemen grafis lainnya yang ditampilkan secara visual. Sebuah logo
diciptakan sebagai identitas perusahaan yang unik agar mudah diingat masyarakat
dan sebagai pembeda dengan pesaing. Dengan kata lain logo bisa diibaratkan
seperti wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang
8
9
lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya dengan logo. Logo
merupakan sebuah visi penyampaian citra positif melalui sebuah tampilan
sederhana dalam bentuk symbol. Pada penelitian ini, penulis merancang strategi
untuk membuat logo yang memiliki filosofi yang tepat sebagai pemicu bagi
khalayak agar tertanam dibenak masyarakat.
2.2. Corporate Identity
Menurut Regina (2013:65) mengemukakan bahwa Identitas perusahaan
diartikan sebagai consensus tentang siapa kita sebagai suatu organisasi. Definisi
lain tentang identitas perusahaan adalah sebagai suatu kumpulan karakteristik
suatu perusahaan yang saling tergantung, memberikan spesifitas, stabilitas dan
pertalian, sehingga bisa diidentifikasikan. Sebetulnya yang lebih pas adalah bahwa
identitas perusahaan merefleksikan eksistensi sistemnya dengan pola yang khusus.
Menurut Kasali (2013:110) identitas perusahaan atau corporate identity
disebut juga sebagai simbol perusahaan, simbol dimaksud agar lebih mudah
diingat oleh konsumen juga agar dijiwai oleh segenap karyawan. Simbol sangat
penting bagi perusahaan yang bergerak di sector pelayanan, kredibilitas, dan
keramahan manusia di dalamnya.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perancangan Corporate
identity merupakan suatu cara untuk membuat perusahaan tersebut di kenal dan
dapat membedakan dengan perusahaan lain.
2.3. Manfaat Corporate Identity
Menurut Rustan (2013:61) mengemukakan bahwa fungsi utama Corporate
identity adalah untuk menampilkan kesan pertama dari image suatu perusahaan
kepada masyarakat luas.
Selain itu, menurut Rustan (2013:61) manfaat corporate identity juga
mempunyai fungsi-fungsi lain, antara lain:
10
1. Sebagai alat yang menyatukan strategi perusahaan.
Sebuah corporate identity yang baik harus sejalan dengan rencana
perusahaan tersebut bagaimana perusahaan itu sekarang dan bagaimana di
masa yang akan datang. Selain itu corporate identity harus dapat dengan
tepat mencerminkan image perusahaan, melalui produk dan jasanya.
2. Sebagai pemacu sistem operasional suatu perusahaan.
Pertanyaan pertama yang muncul dalam pembuatan corporate identity
adalah bagaimana suatu perusahaan ingin dilihat oleh publik. Pertanyaan
ini secara tidak langsung membuat personil-personil perusahaan tersebut
berpikir dan mengevaluasi sistem operasional mereka selama ini. Dari sini
dapat ditemukan kelemahan atau kesalahan yang selama ini dilakukan,
sehingga tercipta tujuan perusahaan yang lebih baik dan mantap.
3. Sebagai pendiri jaringan network yang baik.
Sebuah perusahaan yang berimage positif, stabil, dapat dipercaya dan
diandalkan akan menarik perhatian para investor untuk menanamkan
modal dalam perusahaan tersebut. Jenis perusahaan yang seperti ini juga
yang mendapat banyak keringanan saat ia membutuhkan tambahan modal
dari bank. Produk-produk dari perusahaan ini juga mungkin menjadi
produk yang paling laku dan digemari di pasar.
4. Sebagai alat jual dan promosi.
Perusahaan dengan image yang positif berpeluang besar untuk
mengembangkan sayapnya dan memperkenalkan produk atau jasa baru.
Konsumen yang telah lama memakai produk dari perusahaan tersebut akan
dengan setia terus memakai produk itu. Mereka akan lebih menerima
11
karena telah membuktikan sendiri bahwa produk itu benar-benar cocok
untuk mereka.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat dari
corporate identity bagi perusahaan adalah sebagai pembentuk citra, yang
nantinya citra tersebut mendatangkan beberapa keuntungan berupa
memiliki identitas perusahaan untuk meningkatkan market share dan
perusahaan tersebut dapat dikenal masyarakat. Selain itu identitas juga
dapat digambarkan dari cara pelayanan perusahaan tersebut.
2.4. Jenis Bentuk Logo
Klasifikasi jenis-jenis logo menurut Kuwayama dalam Rustan (2013:22) ada
4 jenis, yaitu:
1. Alphabet (Berbentuk Huruf)
Gambar II.1 Jenis Bentuk Logo Alphabet
2. Symbols, Numbers (Lambang-lambang, Angka-angka)
Gambar II.2 Jenis Bentuk Logo Symbols, Numbers
12
3. Concrete Forms (berbentuk serupa dengan bentuk aslinya)
Gambar II.3 Jenis Bentuk Logo Concrete Forms
4. Abstract Forms (berbentuk abstrak)
Gambar II.4 Jenis Bentuk Logo Abstract Forms
2.5. Teori Warna
Menurut Anggraini (2014:37) menyimpulkan bahwa Warna merupakan
Unsur penting dalam objek desain. Warna juga dapat menampilkan identitas
atau citra yang ingin disampaikan, baik dalam menyampaikan pesan atau
membedakan sifat secara jelas. Warna merupakan salah satu elemen yang
dapat menarik perhatian, meningkatkan mood, menggambarkan citra
perusahaan dan lainnya.
Makna warna berdasarkan lingkup yang universal menurut Anggraini
(2014:38) adalah sebagai berikut:
13
Tabel II.1 Filosofi Warna
Merah
Agresivitas. keberanian,
semangat, percaya
diri, gairah,
kekuatan, dan
vitalitas.
Pink
Lembut, menenangkan, cinta,
kasih sayang dan
feminim.
Orange
Sosialisasi, kehangatan,
segar, keceriaan,
keseimbangan,
semangat dan
energi.
Ungu
Spiritual, mistis, misterius,
menarik perhatian, kekayaan dan
kebangsawanan.
Kuning
Persahabatan, optimisme,
santai, gembira,
harapan, toleran,
menonjol dan
eksentrik.
Coklat
Kenyamanan, anggun,
kesejahteraan dan
elegan.
Hijau
Alam, kehidupan, fertilitas,
sehat dan natural.
Abu-Abu
Kesederhanaan, intelek,
futuristik dan
millenium.
Biru
Keharmonisan, kesan
lapang, kesetiaan,
ketenangan, sensitif
dan kepercayaan.
Hitam
Kuat, percaya diri,
perlindungan,
maskulin, elegan,
dramatis dan
misterius.
14
2.6. Karakteristik Bentuk
"Untuk menentukan bentuk logo yang sesuai dengan konsep dan kepribadian
entitasnya, desainer sangat dianjurkan mempelajari hubungan antara bentuk-
bentuk dasar dan sifat yang terkandung didalamnya". (Rustan, 2013:46).
Menurut Anggraini (2014:35) mengemukakan bahwa Secara visual, bentuk
logo dapat didesain dengan berbagai aturan berikut ini. Pertama logotype, ditulis
menggunakan olahan tipografi yang khas, unik dan juga konsisten. Kedua initials,
Mengubah huruf pertama dari nama brand dengan unik, menarik, tapi tetap
bermakna dan sesuai. Ketiga pictoral visual, representasi objek untuk
menggambarkan citra perusahaan, jasa atau organisasi. Keempat abstrack visual,
menggunakan olahan visual yang abstrak.
Beberapa hubungan arah garis, bentuk dasar dan sifatnya menurut Rustan
(2013:46-47), sebagai berikut:
1. Hubungan Arah Garis dan Sifatnya
Tabel II.2 Hubungan Arah Garis dan Sifatnya
Garis Mendatar atau Horizontal.
Pasti, statis, berhenti, tenang/tentram, rasional, formal,
basis/dasar, dataran, negatif/minus, pembatalan.
Garis Tegak atau Vertikal.
Aktif, tinggi, agung/mulia, megah, angkuh, spiritual, kasatuan,
tunggal, kepemilikan, kekuatan, absolut, terkemuka.
Garis Miring atau Diagonal.
Dinamis, bergerak, mengarah, informal, tidak stabil, larangan,
pembatalan.
15
2. Hubungan Bentuk Dasar dan Sifatnya
Tabel II.3 Hubungan Bentuk dan Sifatnya
Lingkaran.
Dinamis, bergerak, kecepatan, berulang, tak terputus, tak
berawal dan tak berakhir, abadi, kualitas, dapat diandalkan,
sempurna, matahari, kehidupan, semesta.
Segi Empat.
Stabil, diam, kokoh, megah, teguh, rasional, keunggulan teknis,
formal, sempurna, dapat diandalkan, kejujuran, integritas.
Segitiga.
Stabil, diam, kokoh, megah, teguh, rasional, tritunggal, api,
kekuatan, gunung, harapan, terarah, progress, bernilai, suci,
sukses, sejahtera, keamanan.
2.7. Jenis Huruf (Font)
Rustan (2013:66) mendefinisikan bahwa “tipografi (Typography) adalah tata
huruf yang merupakan suatu tehnik manipulasi huruf dengan mengatur
penyebarannya pada suatu bidang yang tersedia untuk membuat kesan tertentu
dengan tujuan kenyamanan semaksimal mungkin pada saat membacanya baik
dalam jarak dekat maupun jarak jauh sehingga maksud dan arti dari tulisan dapat
tersampaikan dengan sangat baik.”
Berikut ini adalah jenis-jenis dan anatomi huruf:
1. Huruf Tidak Berkait (San Serif)
a. Tidak memiliki kait (hook) hanya batang dan tangkainya saja.
b. Contoh Arial Black,Impact dan Tahoma.
c. Ujungnya bisa tajam atau tumpul.
d. Sifatnya kurang formal, sederhana, akrab
e. Keuntungannya sangat mudah dibaca.
f. Cocok untuk huruf desain di layar komputer (web, e-book, desain untuk
pertelevisian dan media elektronik lainnya).
16
Arial BlackImpactTahoma Gambar II.5 Huruf Tidak Berkait (San Serif)
2. Huruf berkait(Serif)
a. Memiliki kait (hook) pada ujungnya.
b. Contoh: Century, Garamond dan Times New Roman.
c. Sifatnya formal, elegant, mewah, anggun, intelektual.
d. Kurang mudah dibaca disbanding font sans serif.
e. Cocok untuk huruf desain di media cetak seperti Koran, skripsi, brosur, dan
lain-lain.
Century GaramondTimes New Roman Gambar II.6 Huruf Berkait(Serif)
3. Huruf Tulis (Script)
a. Setiap huruf yang saling terkait seperti tulisan tangan.
b. Contoh: Brush Script, Comic Sans dan Mistral.
c. Sifatnya anggun, tradisional, pribadi, informal.
d. Kurang mudah dibaca, sehingga jangan dipakai terlalu banyak dan terlalu
kecil.
e. Cocok untuk desain di undangan pernikahan, ulang tahun, keluarga, upacara
tradisional, dan lain-lain.
Brush Script MTComic SansMistral
Gambar II.7 Huruf Tulis(Script)
2.8. Fungsi dan Tujuan Logo
Beberapa fungsi dan tujuan logo menurut Rustan (2013:12), adalah:
17
1. Identitas diri. Untuk membedakannya dengan identitas milik orang lain.
2. Tanda kepemilikan. Untuk membedakan miliknya dengan milik orang
lain.
3. Tanda jaminan kualitas.
4. Mencegah peniruan/pembajakan.
2.9. Kriteria Logo
Berdasarkan fungsi awal logo, maka kriteria utama yang tidak dapat
dipungkiri menurut Rustan (2013:40) adalah:
1. Harus unik. Mencerminkan dan mengangkat citra entitasnya sekaligus
membedakannya dengan yang lain.
2. Harus dapat mengakomodasi dinamika yang dialami entitasnya dalam jangka
waktu selama mungkin. Artinya logo harus fleksibel sekaligus tahan lama.
Diluar kriteria dasar itu, ada beberapa kriteria umum yang bersifat fisik yang
dilihat dari faktor bentuk, warna dan ukuran. Kriteria ini dapat digunakan sebagai
acuan dasar, menjadi semacam check-list dalam mendesain logo.
Namun kriteria ini tidak bersifat kaku, bahkan tidak tertutup kemungkinan
untuk berubah dimasa depan seiring perkembangan kreatifitas dalam dunia desain
grafis dan bidang-bidang yang terkait dengannya, seperti teknologi, komunikasi
dan lain-lain.
2.10. Langkah Proses Penciptaan Logo
Pesatnya perkembangan teknologi menimbulkan dampak yang signifikan
pada dunia desain, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Sebagai
18
contoh dampak positif perkembangan teknologi, desain dimudahkan prosesnya
karena teknologi saat ini dapat membantu proses riset hingga finishing sehingga
menghemat waktu pengerjaan sebuah desain. Sedangkan dampak negatif
perkembangan teknologi, banyak pihak yang menganggap dirinya seorang
desainer hanya karena dapat menjalankan software yang berhubungan dengan
desain seperti photoshop. Padahal dalam prakteknya, desain tidak hanya sekedar
visual semata karena desain juga mengandung atribut non-fisik seperti emosi,
kepribadian, budaya dan lain-lain.
Menurut Rustan, (2009:2) menjelaskan bahwa “Mendesain logo yang
efektif sebagai suatu identitas perusahaan bukannya perkara yang mudah yang
dapat diselesaikan dalam hitungan jam atau hari. Merasa punya bakat dan taste
yang baik saja tidaklah cukup. Diperlukan sejumlah tahapan pekerjaan dan
pengetahuan pendukung.”
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan sebuah
logo memerlukan sebuah riset dan analisa brand yang tepat. Karena pengenalan
yang mendalam akan karateristik sebuah brand menjadi landasan dari rancangan
logo sebuah perusahaan. Selain mengenal seluk beluk perusahaan, perancangan
sebuah logo juga tidak lepas dari proses pemahaman symbol, yakni karateristik
bentuk, tipografi, pengetahuan tentang gestalt, karateristik warna, pengetahuan
tentang media, pengetahuan dibidang produksi cetak dan masih banyak lagi
pengetahuan tambahan yang diperlukan.
Terdapat beberapa tahapan yang biasa digunakan oleh desainer untuk
mendesain sebuah logo. Tahapan-tahapan ini dilakukan untuk memperoleh sebuah
19
desain logo yang benar-benar menggambarkan entitas dari perusahaan yang
bersangkutan.
Berikut beberapa tahapan yang harus dilalui oleh desainer untuk
menciptakan logo perusahaan yang berkualitas menurut Rustan (2011:36), adalah:
1. Riset dan Analisa
Riset dan analisa adalah hal yang paling pertama yang dilakukan
oleh seorang desainer logo dalam membuat sebuah logo tentunya.
Kegiatan ini dilakukan dengan mencari fakta-fakta tentang entitas dari
perusahaan yang akan dibuatkan logonya, dan tidak lupa juga entitas dari
pesaingnya. Contoh mudahnya, jika entitasnya adalah perusahaan, maka
anda harus mencari tahu sektor industrinya, visi, misi, struktur perusahaan,
analisa pasar, target group, keunggulan atau kelemahan dari entitas
tersebut. Mencari alasan serta tujuan dari pembuatan logopun harus anda
lakukan. Bisa saja logo yang dibuat adalah logo untuk grup, anak
perusahaan atau lainnya. Semua informasi yang dibutuhkan tersebut dapat
dilakukan dengan melakukan wawancara khusus. Hasil riset dan analisa
dapat dirangkum dalam creative brief yang sangat dibutuhkan dalam
pengerjaan pada tahap berikutnya.
2. Thumbnails
Thumbnails merupakan visual brand storming atau cara
pengembangan ide melalui visual yang berupa sketsa-sketsa kasar dengan
menggunakan pensil atau ballpoint yang dibuat secara manual tanpa
bantuan komputer. Sering kali desainer pemula langsung menggunakan
komputer dan melewatkan tahapan ini. Mereka tidak menyadari bahwa
20
saat memvisualkan konsep, kita juga harus memikirkan cocok tidaknya
gambar dengan pesan yang ingin disampaikan bagaimana supaya logo
mampu menarik perhatian dan mudah diingat. Konsentrasi kita akan
terbagi dalam banyak hal ketika langsung membuatnya dengan komputer.
Selain harus fokus pada hal-hal diatas, kita juga harus membagi fokus kita
dengan mengoprasikan mouse, prosesor, memori, harddisk, operating
system, software, vga, monitor dan hal lainnya. Sedangkan jika
menggambar secara manual, fokus kita hanya terbagi dengan pensil dan
kertas. Dengan kata lain, jika menggunakan kertas maka seolah
mengambil benda dengan tangan kita secara langsung. Tetapi, dengan
menggunakan komputer maka seperti mengambil benda dengan
menggunakan robot atau alat bantu lain. Selain harus mengontrol tangan,
kita juga harus mengoprasikan robot.
3. Komputer
Tahap selanjutnya adalah membuat desain menggunakan
komputer. Thumbnails-thumbnails yang telah anda gambar dapat dipilih
mana yang lebih bagus dan desain menggunakan komputer. Dengan
demikian anda tidak akan membuang banyak waktu. Pada tahap ini anda
bisa saja menambahkan efek-efek lain untuk memperindah logo anda
namun anda tetap tidak keluar dari jalur creative brief dan juga tidak
membuat logo yang sangat berbeda dengan apa yang telah ada pada
thumbnails karena itu anda merancang semuanya dari awal.
21
4. Riview
Setelah semua alternative desain yang dibuat dengan komputer
selesai, tahap selanjutnya adalah dengan mengajukannya kepada klien dan
memberikannya kesempatan untuk memilih. Kemungkinan dalam
penyerahan tahapan ini desain logo yang anda buat tidak begitu disukai
oleh klien. Maka dari itu, anda dapat mengajukan 3 alternatif pilihan logo.
Jika terlalu banyak, dikhawatirkan klien justru akan sulit untuk
menentukan logo yang mana dia sukai.
5. Pendaftaran Merek
Setelah logo yang anda buat selesai dibuat, maka logo tersebut
dapat didaftarkan ke Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual dan
Departemen Hukum dan HAM untuk melindungi karya yang anda telah
buat supaya tidak disalah gunakan oleh pihak lain.
6. Sistem Identitas
Pada tahap ini desainer menentukan atribut lain seperti logo
turunan, system warna, system typografi, system penerapan logo pada
berbagai media dan hal-hal lainnya. Semua hal tersebut dapat anda
rangkum dalam system identitas.
7. Produksi
Berdasarkan pedoman system identitas, berbagai media internal
dan eksternal dapat dimulai diproduksi dengan identitas yang telah
didaftarkan.