bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · seperti wajah. setiap orang bisa dengan mudah...

14
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Logo Logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul tahun 1937 dan kini istilah logo lebih populer dari pada logotype. Logo bisa menggunakan elemen apa saja: tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan lain- lain. Logo yang biasa dibuat ada yang berupa text based ada juga yang berupa picture based. (Rustan, 2013:13). Menurut Kartika (2016:68) menjelaskan bahwa Logo adalah objek yang sangat mudah melekat dalam ingatan dan dapat mendefinisikan begitu banyak arti yang berbeda. Logo itu sendiri bukan perangkat komuikasi, namun dapat berfungsi sebagai symbol dari apa yang disampaikan oleh perusahaan sekaligus symbol dari presepsi konsumen yang muncul. Menurut Rustan (2013:53), penilaian manusia dalam konteks identitas perusahaan disebut dengan identity mix yang terdiri dari: 1. Visual Contoh: logo, tipografi, warna, packaging, seragam, signage, bangunan. 2. Komunikasi Contoh: iklan, laporan tahunan, press release, costumer service, public relation. 3. Perilaku (behavior) Contoh: corporate value, corporate culture , norma Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa logo merupakan lambang atau simbol yang mewakili suatu perusahaan. Logo bisa berupa tulisan, lambang, gambar atau elemen grafis lainnya yang ditampilkan secara visual. Sebuah logo diciptakan sebagai identitas perusahaan yang unik agar mudah diingat masyarakat dan sebagai pembeda dengan pesaing. Dengan kata lain logo bisa diibaratkan seperti wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang 8

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · seperti wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang 8. 9 lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Logo

Logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul tahun

1937 dan kini istilah logo lebih populer dari pada logotype. Logo bisa

menggunakan elemen apa saja: tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan lain-

lain. Logo yang biasa dibuat ada yang berupa text based ada juga yang berupa

picture based. (Rustan, 2013:13).

Menurut Kartika (2016:68) menjelaskan bahwa Logo adalah objek yang

sangat mudah melekat dalam ingatan dan dapat mendefinisikan begitu banyak

arti yang berbeda. Logo itu sendiri bukan perangkat komuikasi, namun dapat

berfungsi sebagai symbol dari apa yang disampaikan oleh perusahaan

sekaligus symbol dari presepsi konsumen yang muncul.

Menurut Rustan (2013:53), penilaian manusia dalam konteks identitas

perusahaan disebut dengan identity mix yang terdiri dari:

1. Visual

Contoh: logo, tipografi, warna, packaging, seragam, signage, bangunan.

2. Komunikasi

Contoh: iklan, laporan tahunan, press release, costumer service, public

relation.

3. Perilaku (behavior)

Contoh: corporate value, corporate culture, norma

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa logo merupakan lambang

atau simbol yang mewakili suatu perusahaan. Logo bisa berupa tulisan, lambang,

gambar atau elemen grafis lainnya yang ditampilkan secara visual. Sebuah logo

diciptakan sebagai identitas perusahaan yang unik agar mudah diingat masyarakat

dan sebagai pembeda dengan pesaing. Dengan kata lain logo bisa diibaratkan

seperti wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang

8

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · seperti wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang 8. 9 lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya

9

lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya dengan logo. Logo

merupakan sebuah visi penyampaian citra positif melalui sebuah tampilan

sederhana dalam bentuk symbol. Pada penelitian ini, penulis merancang strategi

untuk membuat logo yang memiliki filosofi yang tepat sebagai pemicu bagi

khalayak agar tertanam dibenak masyarakat.

2.2. Corporate Identity

Menurut Regina (2013:65) mengemukakan bahwa Identitas perusahaan

diartikan sebagai consensus tentang siapa kita sebagai suatu organisasi. Definisi

lain tentang identitas perusahaan adalah sebagai suatu kumpulan karakteristik

suatu perusahaan yang saling tergantung, memberikan spesifitas, stabilitas dan

pertalian, sehingga bisa diidentifikasikan. Sebetulnya yang lebih pas adalah bahwa

identitas perusahaan merefleksikan eksistensi sistemnya dengan pola yang khusus.

Menurut Kasali (2013:110) identitas perusahaan atau corporate identity

disebut juga sebagai simbol perusahaan, simbol dimaksud agar lebih mudah

diingat oleh konsumen juga agar dijiwai oleh segenap karyawan. Simbol sangat

penting bagi perusahaan yang bergerak di sector pelayanan, kredibilitas, dan

keramahan manusia di dalamnya.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perancangan Corporate

identity merupakan suatu cara untuk membuat perusahaan tersebut di kenal dan

dapat membedakan dengan perusahaan lain.

2.3. Manfaat Corporate Identity

Menurut Rustan (2013:61) mengemukakan bahwa fungsi utama Corporate

identity adalah untuk menampilkan kesan pertama dari image suatu perusahaan

kepada masyarakat luas.

Selain itu, menurut Rustan (2013:61) manfaat corporate identity juga

mempunyai fungsi-fungsi lain, antara lain:

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · seperti wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang 8. 9 lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya

10

1. Sebagai alat yang menyatukan strategi perusahaan.

Sebuah corporate identity yang baik harus sejalan dengan rencana

perusahaan tersebut bagaimana perusahaan itu sekarang dan bagaimana di

masa yang akan datang. Selain itu corporate identity harus dapat dengan

tepat mencerminkan image perusahaan, melalui produk dan jasanya.

2. Sebagai pemacu sistem operasional suatu perusahaan.

Pertanyaan pertama yang muncul dalam pembuatan corporate identity

adalah bagaimana suatu perusahaan ingin dilihat oleh publik. Pertanyaan

ini secara tidak langsung membuat personil-personil perusahaan tersebut

berpikir dan mengevaluasi sistem operasional mereka selama ini. Dari sini

dapat ditemukan kelemahan atau kesalahan yang selama ini dilakukan,

sehingga tercipta tujuan perusahaan yang lebih baik dan mantap.

3. Sebagai pendiri jaringan network yang baik.

Sebuah perusahaan yang berimage positif, stabil, dapat dipercaya dan

diandalkan akan menarik perhatian para investor untuk menanamkan

modal dalam perusahaan tersebut. Jenis perusahaan yang seperti ini juga

yang mendapat banyak keringanan saat ia membutuhkan tambahan modal

dari bank. Produk-produk dari perusahaan ini juga mungkin menjadi

produk yang paling laku dan digemari di pasar.

4. Sebagai alat jual dan promosi.

Perusahaan dengan image yang positif berpeluang besar untuk

mengembangkan sayapnya dan memperkenalkan produk atau jasa baru.

Konsumen yang telah lama memakai produk dari perusahaan tersebut akan

dengan setia terus memakai produk itu. Mereka akan lebih menerima

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · seperti wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang 8. 9 lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya

11

karena telah membuktikan sendiri bahwa produk itu benar-benar cocok

untuk mereka.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat dari

corporate identity bagi perusahaan adalah sebagai pembentuk citra, yang

nantinya citra tersebut mendatangkan beberapa keuntungan berupa

memiliki identitas perusahaan untuk meningkatkan market share dan

perusahaan tersebut dapat dikenal masyarakat. Selain itu identitas juga

dapat digambarkan dari cara pelayanan perusahaan tersebut.

2.4. Jenis Bentuk Logo

Klasifikasi jenis-jenis logo menurut Kuwayama dalam Rustan (2013:22) ada

4 jenis, yaitu:

1. Alphabet (Berbentuk Huruf)

Gambar II.1 Jenis Bentuk Logo Alphabet

2. Symbols, Numbers (Lambang-lambang, Angka-angka)

Gambar II.2 Jenis Bentuk Logo Symbols, Numbers

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · seperti wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang 8. 9 lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya

12

3. Concrete Forms (berbentuk serupa dengan bentuk aslinya)

Gambar II.3 Jenis Bentuk Logo Concrete Forms

4. Abstract Forms (berbentuk abstrak)

Gambar II.4 Jenis Bentuk Logo Abstract Forms

2.5. Teori Warna

Menurut Anggraini (2014:37) menyimpulkan bahwa Warna merupakan

Unsur penting dalam objek desain. Warna juga dapat menampilkan identitas

atau citra yang ingin disampaikan, baik dalam menyampaikan pesan atau

membedakan sifat secara jelas. Warna merupakan salah satu elemen yang

dapat menarik perhatian, meningkatkan mood, menggambarkan citra

perusahaan dan lainnya.

Makna warna berdasarkan lingkup yang universal menurut Anggraini

(2014:38) adalah sebagai berikut:

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · seperti wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang 8. 9 lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya

13

Tabel II.1 Filosofi Warna

Merah

Agresivitas. keberanian,

semangat, percaya

diri, gairah,

kekuatan, dan

vitalitas.

Pink

Lembut, menenangkan, cinta,

kasih sayang dan

feminim.

Orange

Sosialisasi, kehangatan,

segar, keceriaan,

keseimbangan,

semangat dan

energi.

Ungu

Spiritual, mistis, misterius,

menarik perhatian, kekayaan dan

kebangsawanan.

Kuning

Persahabatan, optimisme,

santai, gembira,

harapan, toleran,

menonjol dan

eksentrik.

Coklat

Kenyamanan, anggun,

kesejahteraan dan

elegan.

Hijau

Alam, kehidupan, fertilitas,

sehat dan natural.

Abu-Abu

Kesederhanaan, intelek,

futuristik dan

millenium.

Biru

Keharmonisan, kesan

lapang, kesetiaan,

ketenangan, sensitif

dan kepercayaan.

Hitam

Kuat, percaya diri,

perlindungan,

maskulin, elegan,

dramatis dan

misterius.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · seperti wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang 8. 9 lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya

14

2.6. Karakteristik Bentuk

"Untuk menentukan bentuk logo yang sesuai dengan konsep dan kepribadian

entitasnya, desainer sangat dianjurkan mempelajari hubungan antara bentuk-

bentuk dasar dan sifat yang terkandung didalamnya". (Rustan, 2013:46).

Menurut Anggraini (2014:35) mengemukakan bahwa Secara visual, bentuk

logo dapat didesain dengan berbagai aturan berikut ini. Pertama logotype, ditulis

menggunakan olahan tipografi yang khas, unik dan juga konsisten. Kedua initials,

Mengubah huruf pertama dari nama brand dengan unik, menarik, tapi tetap

bermakna dan sesuai. Ketiga pictoral visual, representasi objek untuk

menggambarkan citra perusahaan, jasa atau organisasi. Keempat abstrack visual,

menggunakan olahan visual yang abstrak.

Beberapa hubungan arah garis, bentuk dasar dan sifatnya menurut Rustan

(2013:46-47), sebagai berikut:

1. Hubungan Arah Garis dan Sifatnya

Tabel II.2 Hubungan Arah Garis dan Sifatnya

Garis Mendatar atau Horizontal.

Pasti, statis, berhenti, tenang/tentram, rasional, formal,

basis/dasar, dataran, negatif/minus, pembatalan.

Garis Tegak atau Vertikal.

Aktif, tinggi, agung/mulia, megah, angkuh, spiritual, kasatuan,

tunggal, kepemilikan, kekuatan, absolut, terkemuka.

Garis Miring atau Diagonal.

Dinamis, bergerak, mengarah, informal, tidak stabil, larangan,

pembatalan.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · seperti wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang 8. 9 lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya

15

2. Hubungan Bentuk Dasar dan Sifatnya

Tabel II.3 Hubungan Bentuk dan Sifatnya

Lingkaran.

Dinamis, bergerak, kecepatan, berulang, tak terputus, tak

berawal dan tak berakhir, abadi, kualitas, dapat diandalkan,

sempurna, matahari, kehidupan, semesta.

Segi Empat.

Stabil, diam, kokoh, megah, teguh, rasional, keunggulan teknis,

formal, sempurna, dapat diandalkan, kejujuran, integritas.

Segitiga.

Stabil, diam, kokoh, megah, teguh, rasional, tritunggal, api,

kekuatan, gunung, harapan, terarah, progress, bernilai, suci,

sukses, sejahtera, keamanan.

2.7. Jenis Huruf (Font)

Rustan (2013:66) mendefinisikan bahwa “tipografi (Typography) adalah tata

huruf yang merupakan suatu tehnik manipulasi huruf dengan mengatur

penyebarannya pada suatu bidang yang tersedia untuk membuat kesan tertentu

dengan tujuan kenyamanan semaksimal mungkin pada saat membacanya baik

dalam jarak dekat maupun jarak jauh sehingga maksud dan arti dari tulisan dapat

tersampaikan dengan sangat baik.”

Berikut ini adalah jenis-jenis dan anatomi huruf:

1. Huruf Tidak Berkait (San Serif)

a. Tidak memiliki kait (hook) hanya batang dan tangkainya saja.

b. Contoh Arial Black,Impact dan Tahoma.

c. Ujungnya bisa tajam atau tumpul.

d. Sifatnya kurang formal, sederhana, akrab

e. Keuntungannya sangat mudah dibaca.

f. Cocok untuk huruf desain di layar komputer (web, e-book, desain untuk

pertelevisian dan media elektronik lainnya).

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · seperti wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang 8. 9 lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya

16

Arial BlackImpactTahoma Gambar II.5 Huruf Tidak Berkait (San Serif)

2. Huruf berkait(Serif)

a. Memiliki kait (hook) pada ujungnya.

b. Contoh: Century, Garamond dan Times New Roman.

c. Sifatnya formal, elegant, mewah, anggun, intelektual.

d. Kurang mudah dibaca disbanding font sans serif.

e. Cocok untuk huruf desain di media cetak seperti Koran, skripsi, brosur, dan

lain-lain.

Century GaramondTimes New Roman Gambar II.6 Huruf Berkait(Serif)

3. Huruf Tulis (Script)

a. Setiap huruf yang saling terkait seperti tulisan tangan.

b. Contoh: Brush Script, Comic Sans dan Mistral.

c. Sifatnya anggun, tradisional, pribadi, informal.

d. Kurang mudah dibaca, sehingga jangan dipakai terlalu banyak dan terlalu

kecil.

e. Cocok untuk desain di undangan pernikahan, ulang tahun, keluarga, upacara

tradisional, dan lain-lain.

Brush Script MTComic SansMistral

Gambar II.7 Huruf Tulis(Script)

2.8. Fungsi dan Tujuan Logo

Beberapa fungsi dan tujuan logo menurut Rustan (2013:12), adalah:

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · seperti wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang 8. 9 lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya

17

1. Identitas diri. Untuk membedakannya dengan identitas milik orang lain.

2. Tanda kepemilikan. Untuk membedakan miliknya dengan milik orang

lain.

3. Tanda jaminan kualitas.

4. Mencegah peniruan/pembajakan.

2.9. Kriteria Logo

Berdasarkan fungsi awal logo, maka kriteria utama yang tidak dapat

dipungkiri menurut Rustan (2013:40) adalah:

1. Harus unik. Mencerminkan dan mengangkat citra entitasnya sekaligus

membedakannya dengan yang lain.

2. Harus dapat mengakomodasi dinamika yang dialami entitasnya dalam jangka

waktu selama mungkin. Artinya logo harus fleksibel sekaligus tahan lama.

Diluar kriteria dasar itu, ada beberapa kriteria umum yang bersifat fisik yang

dilihat dari faktor bentuk, warna dan ukuran. Kriteria ini dapat digunakan sebagai

acuan dasar, menjadi semacam check-list dalam mendesain logo.

Namun kriteria ini tidak bersifat kaku, bahkan tidak tertutup kemungkinan

untuk berubah dimasa depan seiring perkembangan kreatifitas dalam dunia desain

grafis dan bidang-bidang yang terkait dengannya, seperti teknologi, komunikasi

dan lain-lain.

2.10. Langkah Proses Penciptaan Logo

Pesatnya perkembangan teknologi menimbulkan dampak yang signifikan

pada dunia desain, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Sebagai

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · seperti wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang 8. 9 lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya

18

contoh dampak positif perkembangan teknologi, desain dimudahkan prosesnya

karena teknologi saat ini dapat membantu proses riset hingga finishing sehingga

menghemat waktu pengerjaan sebuah desain. Sedangkan dampak negatif

perkembangan teknologi, banyak pihak yang menganggap dirinya seorang

desainer hanya karena dapat menjalankan software yang berhubungan dengan

desain seperti photoshop. Padahal dalam prakteknya, desain tidak hanya sekedar

visual semata karena desain juga mengandung atribut non-fisik seperti emosi,

kepribadian, budaya dan lain-lain.

Menurut Rustan, (2009:2) menjelaskan bahwa “Mendesain logo yang

efektif sebagai suatu identitas perusahaan bukannya perkara yang mudah yang

dapat diselesaikan dalam hitungan jam atau hari. Merasa punya bakat dan taste

yang baik saja tidaklah cukup. Diperlukan sejumlah tahapan pekerjaan dan

pengetahuan pendukung.”

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan sebuah

logo memerlukan sebuah riset dan analisa brand yang tepat. Karena pengenalan

yang mendalam akan karateristik sebuah brand menjadi landasan dari rancangan

logo sebuah perusahaan. Selain mengenal seluk beluk perusahaan, perancangan

sebuah logo juga tidak lepas dari proses pemahaman symbol, yakni karateristik

bentuk, tipografi, pengetahuan tentang gestalt, karateristik warna, pengetahuan

tentang media, pengetahuan dibidang produksi cetak dan masih banyak lagi

pengetahuan tambahan yang diperlukan.

Terdapat beberapa tahapan yang biasa digunakan oleh desainer untuk

mendesain sebuah logo. Tahapan-tahapan ini dilakukan untuk memperoleh sebuah

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · seperti wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang 8. 9 lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya

19

desain logo yang benar-benar menggambarkan entitas dari perusahaan yang

bersangkutan.

Berikut beberapa tahapan yang harus dilalui oleh desainer untuk

menciptakan logo perusahaan yang berkualitas menurut Rustan (2011:36), adalah:

1. Riset dan Analisa

Riset dan analisa adalah hal yang paling pertama yang dilakukan

oleh seorang desainer logo dalam membuat sebuah logo tentunya.

Kegiatan ini dilakukan dengan mencari fakta-fakta tentang entitas dari

perusahaan yang akan dibuatkan logonya, dan tidak lupa juga entitas dari

pesaingnya. Contoh mudahnya, jika entitasnya adalah perusahaan, maka

anda harus mencari tahu sektor industrinya, visi, misi, struktur perusahaan,

analisa pasar, target group, keunggulan atau kelemahan dari entitas

tersebut. Mencari alasan serta tujuan dari pembuatan logopun harus anda

lakukan. Bisa saja logo yang dibuat adalah logo untuk grup, anak

perusahaan atau lainnya. Semua informasi yang dibutuhkan tersebut dapat

dilakukan dengan melakukan wawancara khusus. Hasil riset dan analisa

dapat dirangkum dalam creative brief yang sangat dibutuhkan dalam

pengerjaan pada tahap berikutnya.

2. Thumbnails

Thumbnails merupakan visual brand storming atau cara

pengembangan ide melalui visual yang berupa sketsa-sketsa kasar dengan

menggunakan pensil atau ballpoint yang dibuat secara manual tanpa

bantuan komputer. Sering kali desainer pemula langsung menggunakan

komputer dan melewatkan tahapan ini. Mereka tidak menyadari bahwa

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · seperti wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang 8. 9 lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya

20

saat memvisualkan konsep, kita juga harus memikirkan cocok tidaknya

gambar dengan pesan yang ingin disampaikan bagaimana supaya logo

mampu menarik perhatian dan mudah diingat. Konsentrasi kita akan

terbagi dalam banyak hal ketika langsung membuatnya dengan komputer.

Selain harus fokus pada hal-hal diatas, kita juga harus membagi fokus kita

dengan mengoprasikan mouse, prosesor, memori, harddisk, operating

system, software, vga, monitor dan hal lainnya. Sedangkan jika

menggambar secara manual, fokus kita hanya terbagi dengan pensil dan

kertas. Dengan kata lain, jika menggunakan kertas maka seolah

mengambil benda dengan tangan kita secara langsung. Tetapi, dengan

menggunakan komputer maka seperti mengambil benda dengan

menggunakan robot atau alat bantu lain. Selain harus mengontrol tangan,

kita juga harus mengoprasikan robot.

3. Komputer

Tahap selanjutnya adalah membuat desain menggunakan

komputer. Thumbnails-thumbnails yang telah anda gambar dapat dipilih

mana yang lebih bagus dan desain menggunakan komputer. Dengan

demikian anda tidak akan membuang banyak waktu. Pada tahap ini anda

bisa saja menambahkan efek-efek lain untuk memperindah logo anda

namun anda tetap tidak keluar dari jalur creative brief dan juga tidak

membuat logo yang sangat berbeda dengan apa yang telah ada pada

thumbnails karena itu anda merancang semuanya dari awal.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · seperti wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang 8. 9 lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya

21

4. Riview

Setelah semua alternative desain yang dibuat dengan komputer

selesai, tahap selanjutnya adalah dengan mengajukannya kepada klien dan

memberikannya kesempatan untuk memilih. Kemungkinan dalam

penyerahan tahapan ini desain logo yang anda buat tidak begitu disukai

oleh klien. Maka dari itu, anda dapat mengajukan 3 alternatif pilihan logo.

Jika terlalu banyak, dikhawatirkan klien justru akan sulit untuk

menentukan logo yang mana dia sukai.

5. Pendaftaran Merek

Setelah logo yang anda buat selesai dibuat, maka logo tersebut

dapat didaftarkan ke Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual dan

Departemen Hukum dan HAM untuk melindungi karya yang anda telah

buat supaya tidak disalah gunakan oleh pihak lain.

6. Sistem Identitas

Pada tahap ini desainer menentukan atribut lain seperti logo

turunan, system warna, system typografi, system penerapan logo pada

berbagai media dan hal-hal lainnya. Semua hal tersebut dapat anda

rangkum dalam system identitas.

7. Produksi

Berdasarkan pedoman system identitas, berbagai media internal

dan eksternal dapat dimulai diproduksi dengan identitas yang telah

didaftarkan.