bab ii landasan teori -...
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Internet dan Electronic Commerce
2.1.1 Internet
Kata Internet merupakan kata yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Apakah
yang dimaksud dengan internet?, pertanyaan ini mungkin akan muncul walaupun kita
sudah sering mendengar kata internet. Internet berasal dari kata Interconnection
Networking, dimana secara sederhana, internet diartikan sebagai “ A global network of
computer network “(Randall & Latulipe, 1995)(Diana, 2001, p.3) yaitu internet
merupakan jaringan komputer yang sangat besar yang terbentuk dari jaringan – jaringan
kecil yang ada diseluruh dunia yang saling berhubungan satu sama lain. Ada beberapa
definisi internet, yaitu :
• Menurut Turban (2000, p.241), internet merupakan jaringan komunikasi global dan
umum yang menyediakan hubungan langsung ke semua orang melalui local area
network (LAN) atau internet service provider (ISP).
• Menurut Engst, Low & Simon (1995, p.17), internet merupakan suatu pikiran dengan
jumlah partisipan yang banyak, dan dihubungkan dengan perangkat keras, perangkat
lunak, dan jumlah informasi yang sangat besar secara global.
Jadi internet merupakan sistem komunikasi dua arah dengan jumlah partisipan yang
banyak, dan dihubungkan dengan perangkat keras, perangkat lunak, dan jumlah informasi
yang sangat besar secara global.
Internet pertama kali dikembangkan dan diuji-coba pada tahun 1969 oleh U.S.
Department of Defense dalam proyek ARPANet (Advanced Research Projects Network),
dan perkembangan internet menjadi sangat pesat. Salah satu faktor yang membuat
internet menjadi sangat cepat berkembang adalah perkembangan WWW (World Wide
Web) yang dirancang oleh Tim Berners-Lee dan staf ahli di laboratorium CERN (Conseil
Europeen pour la Resherche Nucleaire) di Jenewa (Swiss). Selain itu, faktor yang
mendorong berkembangnya internet dengan pesat adalah : (Laudon & Laudon, 2000)
(Diana, 2001, p.7)
v Komunikasi (Communication)
Daya tarik communication meliputi beberapa kapabilitas internet, seperti e-
mail, usenet newsgroup, LIST SERV, chatting, dan telnet.
v Information retrieval
Daya tarik Information retrieval meliputi kapabilitas internet, yaitu FTP
(File Transfer Protocol), dan gopher.
v Information search
Daya tarik Information search berupa kapabilitas WWW (World Wide Web)
Tabel 2.1 Daya Tarik dan Kapabilitas Utama Internet
DAYA TARIK INTERNET
KAPABILITAS INTERNET FUNGSI INTERNET
Email Mengirim pesan (surat elektronik) antar pribadi
Communication
Usenet newsgroup Kelompok diskusi menggunakan e-mail mailing list servers.
LISTSERV Kelompok diskusi menggunakan e-mail mailing list servers
Chatting Percakapan interaktif melalui internet
Telnet Masuk kesistem komputer tertentu dan bekerja pada sistem komputer yang lain.
FTP Transfer file dari satu komputer ke komputer lain.
Information Retrieval Gophers
Menempatkan informasi yang disimpan pada internet servers dengan menggunakan hirarki menu.
Information Research WWW
Mengambil, memformat, dan menampilkan informasi (termasuk teks, audio, grafik, dan video)dengan menggunakan hypertext links.
Sumber: Mengenal e-business, Diana,2001 hal.7
Menurut Tjiptono (2000c)(Diana, 2001, p.7), faktor yang paling berpengaruh terhadap
perkembangan internet yang cepat secara global termasuk Indonesia adalah faktor 4 C
yaitu Chatting/Communication, Career, Cyberporn dan Commerce.
2.1.2 Electronic Commerce
Definisi e-commerce tidak hanya mengenai transaksi secara online, tetapi
meliputi berbagai kegiatan, seperti riset pasar, mengindentifikasi peluang dan mitra
bisnis, menjalin hubungan dengan konsumen dan pemasok, serta melakukan perancangan
produk bersama rekan bisnis (Cameron, 1997)(Diana, 2001, p.11). Menurut Clarke
(http://www.anu.edu.au/people/Roger.Clarke/EC/ECDefns.html), electronic commerce
adalah mengadakan perdagangan barang dan jasa dengan menggunakan telekomunikasi
dan perangkatnya. Secara garis besar electronic commerce merupakan segala aktifitas
bisnis yang dilakukan secara elektronik.
Benda- benda yang diperdagangkan diklasifikasi menjadi 3 dimensi, yaitu :
1. Barang dan jasa
Dua group ini sudah dapat dibedakan secara konvensional. Dimana barang
merupakan suatu hal yang mempunyai ciri fisik, sedangkan jasa merupakan suatu
tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasaan konsumen.
2. Fisikal item dan Digital item
Digital item adalah sesuatu yang mungkin dapat dikirim atau dilakukan sepenuhnya
melalui jaringan telekomunikasi, sedangkan fisikal item, dikirim melalui transportasi
baik itu berupa barang atau orang atau fasilitas dimana pelayanan akan dilakukan.
Digital item terdiri dari 2 yaitu :
Barang digital (Digital goods) dan pelayanan digital (Digital Services). Menurut
Roger Clarke, yang termasuk dalam digital item adalah :
• Documents, termasuk artikel, dan buku
• Data, termasuk statistik
• Referensi, termasuk kamus, dan ensiklopedia.
• Berita
• Perkiraan cuaca
• Proyek suara, seperti pidato, seminar dan pertunjukan musik
• Proyek video dan video tanpa suara, termasuk televisi, video-conferens dan video
klip.
• Interaktif suara seperti telephone conferens, dan tele-conferens.
• Interaktif video, video tanpa suara, seperti video-conferens.
• Gambar, termasuk grafik yang terstruktur (contoh : diagram) dan foto.
• Hiburan, Infotainment, edutainment dan pendidikan melalui multi-media.
• Pemesanan dan tiket untuk pertunjukkan langsung
• Perangkat lunak
• Perdagangan dalam asuransi
• Perdagangan uang, termasuk mata uang asing
• Perdagangan dalam surat-surat berharga dan derifatif finansial seperti saham,
suku bunga.
• Perdagangan dalam komoditi dan derifatif komoditi
Satu barang dapat disebut sebagai fisikal item dan digital item.
Contoh : Audio dalam compact disc (CD) adalah fisikal item, sedangkan audio
dimana didownload melalui internet merupakan digital item.
3. Tingkat Produktifitas
Barang yang diperdagangkan dibagi berdasarkan tingkatan barang tersebut
diproduksi. 4 klasifikasi barang berdasarkan tingkatan produksi :
1. Standart Product
Revolusi industri meliputi otomatisasi proses yang berulang, dan strandarisasi
barang dan jasa menjadi jumlah bentuk yang terbatas dengan ciri – ciri tertentu
yang sudah ditentukan sebelumnya. Standart Product dibuat dalam jumlah yang
cukup besar sehingga secara umum dapat mengurangi biaya untuk tiap unitnya.
2. Commodities
Yang dimaksud Comodities disni, bukan yang sering digunakan para ekonom,
yaitu merupakan segala sesuatu yang dapat diperdagangkan, tetapi merupakan
bagian golongan produk yang mempunyai bentuk yang dapat diidentifikasi, dalam
jumlah yang banyak, terdiri dari berbagai jenis sumber, misalnya saham, finansial
derifatif (mata uang asing, , dan hasil perkebunan atau hasil tambang).
3. Custom-Built Products
Setiap produk dibuat sesuai dengan kebutuhan dari tiap – tiap konsumen dengan
spesifikasi tertentu. Contoh : Perusahaan konsultan.
4. Customised Product
Beberapa keadaan yang ada dalam produk dimodifikasi agar sesuai dengan
sebagian dari kebutuhan konsumen atau spesifikasi standar yang dimodifikasi
sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hal –hal yang dimaksud diatas adalah
pilihan produk , contoh : warna, ukuran., pilihan tambahan, seperti : jok kulit, tape
dan lain – lain.
Menurut Choi (1997)(Diana, 2001, p.13), e-commerce memiliki bentuk yang bermacam-
macam, tergantung pada 3 dimensi utama, yaitu
Ø Tingkat digitalisasi produk atau jasa yang dijual
Ø Proses
Ø Perantara (delivery agent)
Dalam bisnis tradisional, ketiga dimensi tersebut bersifat fisik, sedangkan dalam e-
commerce murni ketiga dimensi tersebut bersifat digital. Jika salah satu dari ketiga
dimensi tersebut bersifat fisik, maka model bisnisnya disebut dengan partial e-commerce.
Contoh dari partial e-commerce adalah jika kita membeli buku dari www.amazone.com ,
dimana buku yang dikirim menggunakan perantara, yaitu FedEx (Federal Express). Jika
kita membeli perangkat lunak (Software) dari www.download.com, dimana produk,
proses, dan perantara/pengiriman bersifat digital, sehingga disebut dengan e-commerce
murni.
Menurut Laudon & Laudon (2000)(Diana, 2001, p.17), model bisnis internet
dibagi menjadi 9, yaitu:
1. Virtual Store Front
Model bisnis dengan menjual produk atau jasa bersifat fisik secara online. Pengiriman
barang dan jasa bersifat non-digital /fisik dengan menggunakan perantara, seperti
kurir, jasa pos.
2. Marketplace Concentrator
Model bisinis dengan memusatkan informasi mengenai produk dan jasa dari berbagai
produsen pada satu titik sentral. Pembeli dapat mencari dan membandingkan dan
melakukan transaksi.
3. Information Brokers
Model bisnis yang menyediakan informasi mengenai produk, harga dan
ketersediannya.
4. Transaction Brokers
Model bisnis yang memberikan fasilitas transaksi. Disini pembeli dapat mengamati
berbagai tarif dan syarat pembelian.
5. Electronic Clearinghouses
Model bisnis ini menyediakan suasana seperti tempat lelang produk, dimana harga
dan ketersediaan selalu berubah, tergantung pada reaksi konsumen.
6. Reverse Auction
Model bisnis dimana konsumen mengajukan penawaran kepada berbagai penjual
untuk membeli barang atau jasa dengan harga yang dispesifikasi oleh konsumen.
7. Digital Product Delivery
Model bisnis yang menjual dan mengirim perangkat lunak, multimedia, dan produk
digital lainnya melalui internet.
8. Content Provider
Model bisnis yang menyediakan konten. Pendapatan dari model bisnis ini diperoleh
dari biaya langganan atau biaya akses, penjualan ruang iklan atau biaya penempatan
iklan dalam daftar terorginasasi pada searchable database.
9. Online Service Provider
Model bisnis yang menyediakan layanan dan dukungan bagi para pemakai perangkat
lunak dan perangkat keras.
Manfaat e-commerce (Turban, 2000)(Diana, 2001, p.28) :
Ø Bagi Organisasi :
♦ Memperluas pasar, dimana mencakup pasar global.
♦ Menekan biaya penyusunan, proses, distribusi, dan akses informasi berbasis
kertas
♦ Dapat lebih fokus pada core competence, contoh www.dogtoys.com
♦ Menekan biaya inventori dan overhead dengan cara memfasilitasi manajemen
rantai nilai bertipe ‘pull’ , yang prosesnya berawal dari pesanan pelanggan dan
menggunakan pemanufakturan Just – in – Time (JIT )
♦ Dapat menerapkan mass customization terhadap produk dan jasa.
♦ Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk / jasa
♦ Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis.
♦ Menekan biaya telekomunikasi
Ø Bagi Konsumen
♦ Memungkinkan konsumen dapat melakukan transaksi setiap saat (24 jam) dan
dari hampir semua lokasi.
♦ Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada
konsumen
♦ Memungkinkan konsumen mendapatkan produk atau jasa yang lebih murah.
♦ Pengiriman yang sangat cepat dan real time untuk produk atau jasa digital.
♦ Memungkinkan konsumen memperoleh informasi yang relevan dan rinci
dengan sangat cepat.
♦ Memungkinkan konsumen dapat berinteraksi dengan dengan konsumen lain
dalam electronic communities.
Ø Bagi Masyarakat Luas
♦ Memungkinkan lebih banyak orang yang bekerja dirumah dan jarang keluar
untuk berbelanja, sehingga kondisi lalu – lintas tidak padat dan tingkat polusi
udara bisa berkurang.
♦ Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga murah sehingga
terjangkau oleh masyarakat yang kurang mampu.
♦ Memungkinkan masyarakat di negara berkembang dan kawasan pedalaman
dapat menikmati produk atau jasa yang relatif langkah ditempat tinggalnya.
♦ Memfasilitasi penyampaian jasa publik, seperti pelayanan kesehatan,
pendidikan, dan distribusi layanan sosial pemerintah secara lebih murah.
Faktor kunci yang bisa memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pesaing
adalah (Tjiptono, 2000b)(Diana, 2001, p.75) :
Ø Faktor 5E, meliputi :
a) Extra value, yaitu nilai lebih dibandingkan pesaing dan bisnis konvensional off-
line
b) Experience, berupa excitement, entertainment, dan kesempatan untuk menilai dan
mencoba produk secara virtual, sehingga konsumen tertarik untuk mengunjungi
situs perusahaan yang diharapkan akan berlanjut ke transaksi.
c) Expert Information, berupa situs –situs yang user-friendly dengan kandungan
informasi berbobot yang mudah dipahami.
d) Electronic solution, solusi interaktif dan real time.
e) Empowerment, yaitu konsumen diberdayakan atas dasar mutual trust sehingga
mereka yang mengendalikan interaksi dan menentukan tipe informasi yang
diterima.
Ø Faktor 5C, meliputi :
a) Customer orientation à fokus pada kebutuhan dan keinginan pelanggan.
b) Creativity à Inovasi berkesinambungan, bahkan berani melakukan ‘creative
destruction’.
c) Commitment à dukungan penuh pada merek perusahaan, terutama selama
periode panjang yang diwarnai kemajuan lambat.
d) Core comptences à berfokus pada pengembangan kapabilitas unik dan kritis.
e) Capital à akses kesumber daya atau institusi finansial dan kesediaan untuk
menggunakan sumber daya finansial yang tersedia.
2.2 Marketspace
Marketspace mengarah pada keadaan virtual dimana pembeli dan penjual bertemu
satu sama lain dan melakukan transaksi bisnis. Konsep marketspace digunakan untuk
membedakan lokasi dimana electronic commerce dilakukan dengan fisikal marketspace (
konvesional ).
Virtual Virtual Information Communication Space Traditional Space Market Place
Virtual Virtual Transaction Distribusi Space Space
Gambar 2.1 Virtual Marketspace Sumber: Mengenal e-business, Diana,2001, hal.38.
Menurut Clarke (http://www.anu.edu.au/people/Roger.Clarke/EC/ECDefns.html),
kategori marketspace dalam electronic commerce dibagi menjadi 4, yaitu :
• B 2 B ( Business to Business )
Marketspace yang melibatkan satu perusahaan yang melakukan kegiatan bisnis
dengan perusahaan lain, dimana perusahaan ini dapat bersifat non-profit ( organisasi
sosial ) seperti panti asuhan, LSM ( Lembaga Sosial Masyarakat ).
• B 2 G / G 2 B ( Business to Geverment / Government to Business )
Model ini hampir sama dengan model B 2 B, tetapi dalam model B 2 G menyangkut
hal- hal mengenai kebijakan dan regulasi dari pemerintah. Dimana model ini
melibatkan perusahaan dan pemerintah dalam melakukan kegiatan bisnis.
• B 2 C ( Business to Consumer )
Model ini sangat sering kita temui, dimana dalam melakukan kegiataan bisnis
melibatkan perusahaan dan orang, dimana orang sebagai konsumen. Dalam model ini
dapat menyesatkan, dimana tidak hanya orang sebagai konsumen, tetapi perusahaan
juga mungkin dapat menjadi konsumen.
• C 2 C ( Consumer to Consumer )
Model yang digunakan untuk mendukung transaksi antar individu. Dalam model ini
melibatkan dua individu yang melakukan kegiataan bisnis.
2.3 Bauran Pemasaran ( Marketing Mix )
Menurut asosiasi pemasaran Amerika, pengertian dari pemasaran adalah proses
dari perencanaan dan pelaksanaan konsep, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari
ide, barang, jasa untuk membuat perubahan yang memuaskan individu dan tujuan
organisasi (Kotler,2000). Sistem pemasaran dari suatu perusahaan sangat penting, karena
dengan pemasaran yang baik, perusahaan dapat meningkatkan angka penjualan, dan
tentunya juga profit yang diperoleh akan meningkat.
Communication
Goods / Services
Money
Information
Gambar 2.2 A Simple Marketing System Sumber : Marketing Management, 2000, Philip Kotler, page.9
Bentuk pemasaran dalam internet mempunyai beberapa variasi,yaitu melalui
elektronik mail yang akan mengirimkan gambar serta spesifikasi produk yang akan
ditawarkan secara otomatis ke kotak surat elektronik calon konsumen, dan melalui
website yang memanfaatkan teknologi multi media yang penuh warna dan suara, serta
gambar-gambar yang berkualitas sangat baik dengan animasi – animasi yang membuat
calon konsumen tertarik. Di samping itu apabila menemukan apa yang mereka cari,
konsumen dapat langsung memesan semua barang dan jasa yang dibutuhkan secara on-
line.
Industry ( a collection of sellers )
Market ( a collection of buyers )
Orang yang mencari jawaban dari pihak lain yang disebut dengan marketer,
dimana pihak lain tersebut disebut dengan prospek. Jawaban dari prospek ini berupa
perhatian, pembelian, pemberian suara dan sumbangan.
Dalam melaksanakan sistem pemasaran, marketer menggunakan banyak alat –alat untuk
mendapatkan jawaban yang diinginkan dari sasaran pasar yang mereka tentukan. Alat –
alat ini terdapat di bauran pemasaran (Marketing Mix). Ada beberapa pengertian
mengenai bauran pemasaran (Marketing Mix), yaitu :
• Menurut Etzel (http://www.ut.ac.id/ol-supp/peko3302/merencanakandan
mengembangkan_str.html) , bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah kombinasi
dari 4 elemen (produk, harga, tempat/distribusi dan promosi) yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pasar yang menjadi sasaran perusahaan.
• Menurut McCarthy (http://www.ut.ac.id/olsupp/peko3302/merencanakandan
mengembangkan_str.html), bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat
variabel yang dapat dikendalikan untuk memenuhi sasaran organisasi.
Dari definisi marketing mix diatas, diperoleh gambaran bahwa marketing mix terdiri dari
4 komponen, kemudian disebut dengan 4 P dari marketing, yaitu produk (product), harga
(price), promosi (promotion), dan tempat (place).
1 Produk ( Product )
Produk adalah sesuatu yang ditawarkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
dan memuaskan keinginan konsumen. Produk yang ditawarkan tidak hanya
Marketing Mix
Gambar 2.3 The Four P Component of the Marketing Mix Sumber : Marketing Management, 2000, Philip Kotler, page.15
memperhatikan kualitas, feature, dayaguna, tetapi juga perlu memperhatikan desain,
jaminan, siklus kehidupan prosuk , dan pengembangan produk baru.
Target Market
Product Place Product variety Channels Quality Coverage Design Price Promotion Assortments Features List price Sales promotion Locations Brand name Discounts Advertising Inventory Packaging Allowances Sales Force Transport Sizes Payment period Public Relation Services Credit terms Direct Marketing Warranties Returns 2 Harga ( Price )
Setiap produk atau jasa harus ditentukan harga sesuai dengan kebutuhan dari pasar
yang telah ditentukan dan pada level tersebut perusahaan dapat memperoleh. Return
on investment. Menurut para ahli ekonomi, harga berdifat mencoba-coba, sehingga
dalam penentuan harga diperlukan analisa keadaan pasar pada saat sekarang dan masa
akan datang. Karena harga dipengaruhi oleh keadaan pasar, maka harga mudah
berubah, terutama pada kondisi ekonomi yang tidsak stabil.
3 Promosi ( Promotion )
Promosi adalah kegiatan dari organisasi yang memberikan informasi kepada pasar
yang telah ditentukan dan menyakinkan calon konsumen untuk menggunakan produk
yang ditawarkan. Sangat jarang barang atau jasa yang dapat terus diterima dan
digunakan oleh konsumen tanpa didukung oleh promosi yang efektif. Kegiataan
promosi dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu :
- Advertising
Advertising merupakan promosi yang menggunakan media sebagai penyediaan
informasi produk yang diberikan unuk calon konsumen pada pasar yang telah
ditentukan. Kegiataan promosi dilakukan dengan menggunakan bantuan media
Media yang digunakan antaralain adalah surat kabar, majalah, radio, atau
televisi.
- Personal selling
Personnel selling, merupakan komunikasi dua arah, dimana tidak hanya
perusahaan yang memberikan informasi kepada calon konsumen, tetapi
konsumen dapat memberikan masukan dan kelemahan dari produk yang
ditawarkan serta keinginan konsumen.Dalam personal selling, perusahaan
berhubungan langsung dengan konsumen.
- Sales Promotion
Sales promotion dilakukn dengan mengadakan pameran, membuat selebaran,
dan kupon promosi.
4 Tempat ( Place )
Yang dimaksud tempat adalah ketersediaan produk, dimana konsumen dapat
memperoleh produk tersebut di tempat dan waktu tertentu sesuai dengan keinginan
konsumen. Hal ini erat hubungannya dengan disrtibusi. Jika distribusi produk yang dijual
tidak lancar, dimana sering terjadi kekosongan persediaan produk akan menyebabkan
kekecewaan konsumen dan konsumen akan beralih ke produk yang lain. Tetapi jika
penyediaan barang terlalu banyak akan meningkatkan biaya yang akan dikeluarkan,
sehingga pengaturan penyediaan barang yang baik dapat mengurangi biaya – biaya akan
akan mempengaruhi harga dari produk tersebut.
Promotion Mix
Offering Mix
Gambar 2.4 Marketing Mix Strategy
Sumber : Marketing Management, 2000, Philip Kotler, page.16
Contoh penerapan marketing mix antaralin lain adalah www.glodokshop.com, dimana
perusahaan ini menentukan produk yang dijual adalah barang –barang elektronik. Hal ini
dipengaruhi oleh pengguna internet yang sebagian besar mempunyai usia muda, dimana
produk ini lebih disukai oleh kaum muda ( contoh : handphone, tape, komputer ). Harga
yang ditawarkan oleh www.glodokshop.com cukup kompetitif dibandingkan dengan toko
konvensional. Dalam hal promosi, www.glodokshop.com memasang iklan di majalah –
majalah komputer dan memasang iklan di website – website yang banyak dikunjungi
pengguna internet.. Dalam proses distribusi, www.glodokshop.com bekerjasama dengan
perusahaan ekspedisi seperti Fedex, DHL, Tiki. Target perusahaan menggunakan
keempat hal diatas adalah konsumen. Dengan menggunakan keempat hal tersebut,
Sales Promotion
Advertising
Sales Force
Public Realtion
Direct mail Telemarketing And internet
Company
Product Service
s
Distribution
Target Customer
perusahaan dapat menjaga konsumen yang sudah ada, dan menarik calon- calon
konsumen yang potensial.
2.4 Keamanan Sistem Pembayaran Internet
Perkembangan teknologi, tidak hanya menimbulkan hal – hal positif, tetapi juga
dapat menimbulkan hal – hal negatif. Hal ini dapat terjadi karena pemanfaatan teknologi
oleh oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab, yang dikenal dengan penjahat
intelektual. Dengan memanfaatkan teknologi, penjahat intelektual melakukan aksi
kejahatannya yang merugikan orang lain. Hal – hal ini menyebabkan masalah dalam
melakukan transaksi di internet. Masalah – masalah keamanan tersebut, adalah (
http://www.geocities.com/amwibowo/resource.html ) :
1. Kerahasian ( Confidentiality ).
Data transaksi, data pribadi maupun pesan – pesan bersifat rahasia ( Confidential
), maka data – data tersebut dikirim secara rahasia, sehingga tidak dapat dibaca
dan digunakan oleh orang – orang yang tidak bertanggung jawab.
2. Keutuhan ( Intergrity ).
Maksud dari keutuhan adalah data –data / informasi yang dikirim tidak boleh
berubah pada saat sampai ditujuan, dimana keutuhan data/informasi tetap
terjamin. Penerima informasi menerima data / informasi sesuai dengan
data/informasi yang dikirim, tidak mengalami perubahan.
3. Keabsahan ( Authenticity )
Keabsahan dalam kegiatan bisnis melalui internet meliputi :
• Keabsahan pihak – pihak yang melakukan transaksi.
Keabsahan konsumen dapat diperoleh dengan menggunakan sistem
pembayaran tertentu, seperti kartu kredit atau kartu debit. Walaupun
demikian penjahat intelektual dapat menyalahgunakan data / informasi yang
diperoleh untuk melakukan transaksi. Keabsahan Pedagang sangat sulit,
karena internet bersifat virtual.
• Keabsahan data transaksi :
Keabsahan data / Informasi yang diterima dapat dilakukan dengan memberi
tanda tangan, yang merupakan tanda bahwa data / informasi tersebut dikirim /
dibuat oleh pengirim yang telah memberikan tanda tangan dalam dokumen .
4. Tak dapat disangkal ( Non-repudiation )
Catatan yang mencatat semua kegiatan bisnis yang dilakukan, akan dapat
dijadikan bukti jika ada perselisihan.
Untuk menghindari masalah – masalah tersebut, dalam melakukan kegiatan bisnis di
internet harus berhati – hati dan yakinkan transaksi yang dilakukan aman dan data pribadi
dilindungi. Menurut FTC ( Federal Trade Commision ) ada beberapa petunjuk dari sisi
konsumen untuk menghindari penipuan di internet, yaitu:
• Menggunakan browser yang aman, software yang enkripsi atau mengacak informasi
yang dikirim secara online à Untuk melindungi keamanan dari transaksi secara
online. Pastikan bahwa browser memiliki kemampaun enkripsi dengan menggunakan
versi yang terbaru. Ketika menyerahkan informasi pembelian atau data pribadi, lihat
pada statusbar, dan cari “lock“ icon untuk menyakinkan bahwa informasi akan aman
selama pengiriman.
• Sebelum memberi informasi finansial pribadi ke website, periksa privacy policy dari
wensite tersebut. Perhatikan penetapan bagaimana informasi akan digunakan atau
dibagikan dengan yang lain dan bagaimana fungsi keamanannya sehingga informasi
tidak dapat berisi hal –hal yang bersifat penipuan.
• Baca dan memahami kebijakan privacy, pembayaran kembali, dan pengiriman dari
website yang dikunjungi, sebelum melakukan transaksi. Lihat dengan jelas mengenai
kebijakan keamanan website, pembayaran kembali, dan pengiriman serta kebijakan
privacy atas pengumpulan dan penggunaan data pribadi anda. Hal ini dapat kita lihat
bagian bawah homepage, atau dibagian “about “ atau “ FAQ’s”.
• Jagalah kerahasian data pibadi anda. Jangan memperlihatkan data pribadi anda
(alamat, nomor telephone, nomor account bank, nomor kartu kredit) kecuali anda
mengetahui siapa yang mengumpulkan data tersebut, mengapa mereka
mengumpulkan data tersebut, dan bagaimana mereka menggunakan data tersebut.
• Berikan informasi pembelian hanya untuk perusahaan yang anda tahu dan percaya
serta hanya pada saat yang tepat (contoh : formulir peesan barang). Jangan pernah
berikan kode rahasia (password) kepada orang meskipun Internet Service Provider.
Jangan men-download file yang dikirim ke anda oleh orang yang tak dikenal atau
click pada hyperlinks dari orang yang tak dikenal. Membuka file dapat menyebabkan
system anda terkena virus.
• Jagalah catatan transaksi yang dilakukan secara online dan baca e-mail. Pedagang
mungkin mengirim informasi penting mengenai transaksi yang dilakukan.
• Periksa kartu kredit dan rekening koran bulanan, untuk mengetahui kesalahan atau
ketidakabsahan ( unauthorized ) secara cepat dan telti . Laporkan kartu kredit atau
kartu debit sepecatnya jika kartu anda hilang atau dicuri.
Menuru kosiur (1997), strategi khusus untuk menghindari interfensi dari pihak ketiga:
1. data yang dikirim tidak dapat secara fisik diambil oleh pihak lain yang tidak
berhak
2. data yang dikirim dapat diambil secara fisik, namun yang bersangkutan tidak
dapat membacanya.
Yang kedua lebih mudah karena untuk yang pertama diperlukkan teknologi dan biaya
yang sangat besar. Prinsip kedua sudah lama berkembang dalam ilmu pengetahuan
umumnya, yaitu bahasa sandi ( Kriptografi ).
Selain petunjuk – petunjuk untuk melakukan transaksi di internet, perlu penggunaan
kriptografi sebagai landasan – landasan teoritis bagaimana sistem – sistem perdagangan
di internet tersebut melakukan pengamanan. Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari
bagaimana membuat suatu pesan yang dikirim pengirim dapat disampaikan kepada
penerima dengan aman. Kriptografi dapat mengatasi masalah – masalah keamanan, yaitu
:
1. Kerahasian ( confidentiality ) à menggunakan enkripsi (penyandian).
2. Keutuhan ( intergrity ) à menggunakan fungsi hash satu arah
3. Keabsahan ( authenticity ) à menggunakan password atau sertifikat digital dan tanda
tangan digital untuk keabsahan data transaksi.
4. Tak bisa disangkal ( non-repudiation ) à menggunakan tanda tangan digital dan
sertifikat digital.
Dalam Kriptografi mempunyai 2 fungsi mendasar, yaitu :
Enkripsi
Enkripsi adalah proses mengubah suatu pesan asli (palintext) menjadi suatu pesan
dalam bahasa sandi (ciphertext). Secara matematis dapat ditukis dengan :
C = E (M) dimana : M = pesan asli, E = proses enkripsi C = pesan dalam bahasa sandi Dekripsi
Deskripsi adalah proses mengubah pesan dalam suatu bahasa sandi menjadi pesan asli
kembali. Secara matematis dapat ditulis dengan :
M = D ( C ) dimana D = Proses deskripsi, M = Pesan asli C = Pesan dalam bahasa sandi Selain menggunakan enkripsi dan deskripsi, seringkali diberi parameter tambahan yang
disebut dengan istilah kunci ( password ).
2.5 Kerangka Berpikir
Perkembangan teknologi informasi membuat bisnis model berubah, dimana ilmu
pengetahuan yang memiliki peranan paling penting untuk menguasai pasar dalam suatu
industri. Seiring dengan jumlah pengguna internet di Indonesia yang sangat cepat,
semakin banyak perusahaan yang menggunakan internet sebagai media perdagangan,
sehingga semakin ketat persaingan dalam e-commerce
Marketing mix merupakan suatu hal yang penting untuk mencapai target pasar
yang sudah ditentukan, sehingga pemasaran yang semakin baik dan angka penjualan
meningkat. Dengan meningkatkan jumlah penjualan, keuntungan yang diperoleh
perusahaan semakin meningkat, dan menarik perusahaan lain dan calon konsumen
menggunakan e-commerce, sehinnga membuat perkembangan e-commerce semakin
meningkat.
Menjalankan bisnis di internet akan menjadi popular sebagai sebuah cara hidup,
namun ketidakamanan akan dengan cepat meruntuhkan segalanya. Secara garis besar,
perkembangan penggunaan internet yang sangat cepat, akan mengakibatkan
perkembangan e-commerce yang cepat, tetapi jika tanpa diikuti dengan keamanan yang
membuat penggunanya merasa aman akan menyebabkan konsumen meninggalkan e-
commerce, sehingga perkembangan e-commerce akan terhambat dan mungkin akan
mengalami kemunduran. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Gates (business @ the
speed of thought, 2000) bahwa dalam transaksi komersial secara online, keamanan
merupakan syarat yang mutlak.
2.6 Pengajuan Hipotesis
Dalam penelitian ini, hipotesis yang akan diuji adalah :
1. Ada pengaruh Marketing Mix (harga, produk, promosi, dan distribusi) terhadap
peningkatan penggunaan e-commerce :
2. Ada pengaruh keamanan sistem pembayaran (kerahasiaan, keutuhan, keabsahan, dan
tidak dapat disangkal) terhadap peningkatan penggunaan e-commerce.
3. Ada pengaruh marketing mix dan keamanan sistem pembayaran terhadap peningkatan
penggunaan e-commerce.