bab ii mini riset
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
1/23
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KONSEP MEDIS
2.1.1. Anatomi
Paru-paru terletak pada rongga
dada, berbentuk kerucut yang ujungnya
berada di atas tulang iga pertama dan
dasarnya berada pada diafragma. Paru
terbagi menjadi dua yaitu, paru kanan dan
paru kiri. Paru-paru kanan mempunyai tiga
lobus sedangkan paruparu kiri mempunyai dua lobus. Kelima lobus tersebut
dapat terlihat dengan jelas. Setiap paru-paru terbagi lagi menjadi beberapa
subbagian menjadi sekitar sepuluh unit terkecil yang disebut
bronchopulmonary segments. Paru-paru kanan dan kiri dipisahkan oleh ruang
yang disebut mediastinum (Sherwood, !!"#.
Paru-paru dibungkus oleh selaput tipis yaitu pleura. Pleura terbagi
menjadi pleura $iseralis dan pleura pariental. Pleura $iseralis yaitu selaput yang
langsung membungkus paru, sedangkan pleura parietal yaitu selaput yang
menempel pada rongga dada. %iantara kedua pleura terdapat rongga yang disebut
ka$um pleura (&uyton,!!'#.
2.1.2. Fisiologi
6
Gambar 2.1 natomi Paru
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
2/23
'
)ungsi utama paru-paru yaitu untuk pertukaran gas antara darah dan
atmosfer. Pertukaran gas tersebut bertujuan untuk menyediakan oksigen bagi
jaringan dan mengeluarkan karbon dioksida. Kebutuhan oksigen dan karbon
dioksida terus berubah sesuai dengan tingkat akti$itas dan metabolisme
seseorang, tapi pernafasan harus tetap dapat memelihara kandungan oksigen
dan karbon dioksida tersebut (*est, !!+#.
dara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang
menyempit (bronchi dan bronkiolus# yang bercabang di kedua belah paru-
paru utama (trachea#. Pipa tersebut berakhir di gelembung-gelembung paru-
paru (al$eoli# yang merupakan kantong udara terakhir dimana oksigen dan
karbondioksida dipindahkan dari tempat dimana darah mengalir. da lebih
dari !! juta al$eoli di dalam paru-paru manusia bersifat elastis. uang udara
tersebut dipelihara dalam keadaan terbuka oleh bahan kimia surfaktan yang
dapat menetralkan kecenderungan al$eoli untuk mengempis (/crdle, !!6#.
2.1.. D!"inisi Asma Bron#$ial
sma adalah penyakit yang menyebabkan otot-otot di sekitar saluran
bronchial (saluran udara# dalam paru-paru mengkerut, sekaligus lapisan saluran
bronchial mengalami peradangan dan bengkak (0speland, !!1#.
sma adalah suatu peradangan pada bronkus akibat reaksi hipersensitif
mukosa bronkus terhadap bahan alergen (iyadi, !!2#.
3adi, asma adalah penyakit inflamasi (peradangan# yang menyerang saluran
pernapasan yaitu bronkhus yang disebabkan oleh berbagai faktor yang salah
satunya adalah alergi sehingga terjadi konstriksi jalan nafas, pembengkakan, dan
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
3/23
1
produksi sekret yang berlebihan (4ull, !!5#.
2.1.%. Etiologi
Sampai saat ini, etiologi asma belum diketahui dengan pasti. amun suatu
hal yang sering kali terjadi pada semua penderita asma adalah fenomena
hiperakti$itas bronchus. 4ronkhus penderita asma sangat peka terhadap rangsang
imunologi maupun nonimunologi. )aktor penyebab yang sering menimbulkan
asma perlu diketahui dan sedapat mungkin dihindarkan. )aktor-faktor tersebut
adalah (Somantri, !!1#7
"# lergen tama 7 %ebu umah, Spora 3amur, %an 8epung Sari
erumputan
# 9ritan Seperti sap, 4au-4auan %an Polutan
# 9nfeksi Saluran afas 8erutama :ang %isebabkan ;leh ingkungan Kerja
'# ;bat-;batan
&' 0mosi (/utta?in, !!1#
2.1.(. Mani"!stasi Klinis
&ejala asma terdiri atas triad 7 dispnea, batuk dan mengi. gejala sesak
napas sering dianggap sebagai gejala yang harus ada. &ambaran klinis penderita
asma 7
a. &ambaran objektif 7
• Sesak napas parah dengan ekspirasi memanjang disertai whee@ing
• %apat disertai batuk dengan sputum kental dan sulit dikeluarkan
• 4ernapas dengan menggunakan otot-otot tambahan
•Sianosis, takikardia, gelisah dan pulsus paradoksus
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
4/23
2
• )ase ekspirasi memanjang disertai whee@ing (di apeks dan hilus#
b. &ambaran subjektif 7 mengeluh susah bernapas, sesak dan anoreksia
c. &ambaran psikososial7 cemas, takut, mudah tersinggung, dan kurangnya
pengetahuan pasien terhadap situasi penyakitnya.
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
5/23
Pencetus serangan (allergen, emosi, obat-obatan, infeksi#
eaksi antigen dan antibodi
%ikeluarkannya substansi $asoaktif (histamine, bradikinin, anafilatoksin#
Kontraksi otot polos
4ronchospasme
4ersihan jalan napas tidak efektif
) permeabilitas kapiler
Kontraksi otot polos, edema mukosa, hipersekresi
;bstruksi saluran napas
Sekresi mucus A
Produksi mucus A
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebu
Kerusakan pertukaran gas
Bipo$entilasi, distribusi $entilasi tidak merata dengan sirkulasi darah paru-paru, gangguan difusi gas di al$eol
Bipoksemia
Biperkapnia
"
2.1.*. Pato"isiologi
(/utta?in, !!1#
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
6/23
2.1.+. Kom,li#asi
/enurut Somantri (!!'#, Komplikasi dari penyakit asma adalah 7
a. BipoksemiaBipoksemia didefinisikan sebagai penurunan nilai P; C 55 mmBg dengan
nilai saturasi ; C 15 D . pada awalnya pasien akan mengalami perubahan
mood, penurunan konsentrasi, dan menjadi pelupa. Pada tahap lanjut
timbul sianosis.
b. sidosis espiratorik
sidosis respiratorik timbul akibat dari peningkatan nilai P=;
(hiperkapnea#, tanda yang muncul antara lain nyeri kepala, fatigue, letargi,
di@@ines dan takipnea.
c. 9nfeksi Saluran Pernafasan
9nfeksi pernafasan akut disebabkan karena peningkatan produksi mukus ,
peningkatan rangsang otot polos bronkhial, dan edema mukosa.
8erhambatnya aliran udara akan meningkatkan kerja nafas dan
menimbulkan dispnea.
d. &agal jantung
8erutama cor pulmional (gagal jantung kanan akibat penyakit paru-paru#
harus diobser$asi, terutama pada pasien dispnea berat. Komplikasi ini
seringkali berhubungan dengan bronkhitis kronis, namun beberapa pasien
emfisema berat juga mengalami masalah ini.
e. %isritmia 3antung%isritmia jantung timbul akibat hipoksemia, penyakit jantung lain, dan
efek obat atau terjadinya asidosis respiratorik.
f. Status smatikus
Status asmatikus merupakan komplikasi utama yang berhubungan dengan
asma bronkhial. Penyakit ini sangat berat, potensial mengancam
kehidupan, dan seringkali tidak memberikan respon terhadap terapi yang
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
7/23
biasa diberikan. Penggunaan otot bantu pernafasan dan distensi $ena leher
seringkali terlihat.2.1.&. P!m!ri#saan P!n-nang
/enurut %a$ey (!!5#, pemeriksaan penunjang untuk penderita Penyakit
asma adalah 7
a. Tes fungsi paru menunjukkan obstruksi aliran napas dan menurunnya
pertukaran udara akibat destruksi jaringan paru. kapaitas total paru bisa
normal atau meningkat akibat udara yang terperangkap. dilakukan
pemeriksaan re$ersibilitas karena !D pasien mengalami perbaikan dari
pemberian bronkodilator.
b. Foto Thoraks bisa normal, namun pada emfisema akan menunjukkan
hiperinflasi disertai hilangnya batas paru serta jantung tampak kecil.
c. Computed Tomography bisa memastikan adanya bula emfisema
d. Analisa Gas Darah harus dilakukan jika ada kecurigaan gagal nafas. pada
hipoksemia kronis kadar hemoglobin bisa meningkat.
2.1./. P!natala#sanaan M!0is
Penatalaksanaan medis penatalaksanaan medis dari Penyakit Paru asma
adalah7
a. 4erhenti merokok harus menjadi prioritas.
b. 4ronkodilator (E-agonis atau antikolinergik# bermanfaat pada !-+!D
kasus.
c. Pemberian terapi oksigen jangka panjang selama F"6 jam memperpanjang
usia pasien dengan gagal nafas kronis (yaitu pasien dengan Pa; sebesar
', kPa dan )0< " sebesar ",5 >#.
d. ehabilitasi paru (khususnya latihan olahraga# memberikan manfaat
simtomatik yang signifikan pada pasien dengan pnyakit sedang-berat.
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
8/23
+
!. ;perasi penurunan $olume paru juga bisa memberikan perbaikan dengan
meningkatkan elastic recoil sehingga mempertahankan patensi jalan nafas.
(%a$ey, !!#
2.2. KONSEP KEPEAATAN
2.2.1. P!ng#aian 3M-tta4in5 266&'
". 9dentitas
4eberapa komponen yang ada pada identitas meliputi nama, jenis kelamin,
umur, alamat, suku bangsa, agama, o.registrasi, pendidikan, pekerjaan,
tinggi badan, berat badan, tanggal dan jam masuk umah Sakit.
. Keluhan utamaKeluhan utama yang dirasakan oleh pasien dengan asma biasanya mengeluh
adanya sesak nafas dan batuk.
. iwayat penyakit sekarang
Pada riwayat sekarang berisi tentang perjalanan penyakit yang dialami pasien
dari rumah sampai dengan masuk ke umah Sakit.
+. iwayat penyakit dahulu
Perlu ditanyakan apakah pasien sebelumnya pernah mengalami 4ronkhitis
atau penyakit menular yang lain.
5. iwayat penyakit keluarga
Perlu ditanyakan pada keluarga apakah salah satu anggota keluraga ada yang
pernah mengalami sakit yang sama dengan pasien atau penyakit yang lain
yang ada di dalam keluarga.
6. Pola akti$itas dan latihan
Pola akti$itas perlu dikaji karena pada klien dengan 4ronkhitis mengalami
keletihan, dan kelemahan dalam melakukan akti$itas gangguan karena adanya
dispnea yang dialami.
'. Pola istirahat dan tidur
&angguan yang terjadi pada pasien dengan 4ronkhitis salah satunya adalah
gangguan pola tidur, pasien diharuskan tidur dalam posisi semi fowler.
Sedangkan pada pola istirahat pasien diharuskan untuk istirahat karena untuk
mengurangi adanya sesak yang disebabkan oleh akti$itas yang berlebih.
1. Pola nutrisi-metabolik
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
9/23
5
danya penurunan nafsu makan yang disertai adanya mual muntah pada
pasien dengan 4ronkhitis akan mempengaruhi asupan nutrisi pada tubuh yang
berakibat adanya penurunan 44 dan penurunan massa otot.
2. Pola eliminasi
Pada pola eliminasi perlu dikaji adanya perubahan ataupun gangguan pada
kebiasaan 44 dan 4K.
"!. Pola hubungan dengan orang lain
kibat dari proses inflamasi tersebut secara langsung akan mempengaruhi
hubungan baik intrapersonal maupun interpersonal.
"". Pola persepsi dan konsep dirikan terjadi perubahan jika pasien tidak memahami cara yang efektif untuk
mengatasi masalah kesehatannya dan konsep diri yang meliputi (4ody 9mage,
identitas diri, Peran diri, ideal diri, dan harga diri#.
". Pola reproduksi dan seksual
Pada pola reproduksi dan seksual pada pasien yang sudah menikah akan
mengalami perubahan.
". Pola mekanisme koping /asalah timbul jika pasien tidak efektif dalam
mengatasi masalah kesehatannya, termasuk dalam memutuskan untuk
menjalani pengobatan yang intensif.
"+. Pola nilai dan kepercayaan
danya kecemasan dalam sisi spiritual akan menyebabkan masalah yang baru
yang ditimbulkan akibat dari ketakutan akan kematian dan akan mengganggu
kebiasaan ibadahnya.
"5. Pemeriksaan )isik
a. Paru-paru 7 adanya sesak, retraksi dada, auskultasi adanya bunyi ronchi,
atau bunyi tambahan lain. tetapi pada kasus berat bisa didapatkan
komplikasi yaitu adanya pneumonia.
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
10/23
6
b. Kardio$askuler 7 8% menurun, diaforesis terjadi pada minggu pertama,
kulit pucat, akral dingin, penurunan curah jantung dengan adanya
bradikardi, kadang terjadi anemia, nyeri dada.
c. euromuskular 7 perlu diwaspadai kesadaran dari composmentis ke
apatis,somnolen hingga koma pada pemeriksaan &=S, adanya kelemahan
anggota badan dan terganggunya akti$itas.
d. Perkemihan 7 pada pasien dengan bronkhitis kaji adanya gangguan
eliminasi seperti retensi urine ataupun inkontinensia urine.
e. Pencernaan 9nspeksi 7kaji adanya mual,muntah,kembung,adanya distensi
abdomen dan nyeri abdomen,diare atau konstipasi. uskultasi 7 kaji
adanya peningkatan bunyi usus. Perkusi 7kaji adanya bunyi tympani
abdomen akibat adanya kembung. Palpasi 7adanya hepatomegali,
splenomegali, mengidentifikasi adanya infeksi pada minggu
kedua,adanya nyeri tekan pada abdomen.
f. 4one 7 adanya respon sistemik yang menyebabkan malaise, adanya
sianosis. 9ntegumen turgor kulit menurun, kulit kering.
2.2.2. Diagnosa K!,!ra7atan 3 8!r0man5 2612'
". Ketidakefektifan bersihan jalan nafas (!!!"#
. Ketidakefektifan pola nafas (!!!#
. 9ntoleran akti$itas (!!!2#
+. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (!!!!#
5. &angguan pola tidur (!!"21#
6. nsietas (!!"+6#
'. %efisiensi pengetahuan (!!"6#.2.. P!r!n9anaan 3il#inson : A$r!n5 2612'
N
o
Diagnosa
#!,!ra7atan
T--an 0an Krit!ria
8asil
Int!r;!nsi
" Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
(!!!"#
Domain 11 <
keamanan G
perlindungan
NO= <
• espiratory status 7
s-9tion
• Pastikan kebutuhan oral
G tracheal suctioning
• uskultasi suara nafas
sebelum dan sesudah
suctioning.
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
11/23
'
K!las 2 angb!r$-b-ngan<
>ingkungan 7
merokok,
menghirup asap
rokok, perokok
pasif-P;K,
infeksi
)isiologis 7
disfungsi
neuromuskular,
• /endemonstrasikan
batuk efektif dan
suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu
(mampu
mengeluarkan
sputum, mampu
bernafas dengan
mudah, tidak ada
pursed lips#
• /enunjukkan jalan
nafas yang paten (klien tidak
merasa tercekik,
irama nafas,
frekuensi pernafasan
dalam rentang
normal, tidak ada
suara nafas
abnormal#
• /ampu
mengidentifikasikan
dan mencegah factor yang dapat
menghambat jalan
nafas
• 9nformasikan pada klien
dan keluarga tentang
suctioning• /inta klien nafas dalam
sebelum suction
dilakukan.
• 4erikan ; dengan
menggunakan nasal
untuk memfasilitasi
suksion nasotrakeal
• &unakan alat yang steril
sitiap melakukan
tindakan• njurkan pasien untuk
istirahat dan napas
dalam setelah kateter
dikeluarkan dari
nasotrakeal
• /onitor status oksigen
pasien
• jarkan keluarga
bagaimana cara
melakukan suction
• Bentikan suction dan
berikan oksigen apabila
pasien menunjukkan
bradikardi, peningkatan
saturasi ;, dll
irway /anagement
• 4uka jalan nafas,
guanakan teknik chin
lift atau jaw thrust bila
perlu
• Posisikan pasien untuk memaksimalkan
$entilasi
• 9dentifikasi pasien
perlunya pemasangan
alat jalan nafas buatan
• Pasang mayo bila perlu
• >akukan fisioterapi
dada jika perlu
• Keluarkan sekret
dengan batuk atau
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
12/23
1
hiperplasia
dinding bronkus,
alergi jalan nafas,asma.
;bstruksi jalan
nafas 7 spasme
jalan nafas,
sekresi tertahan,
banyaknya
mukus, adanya
jalan nafas
buatan, sekresi
bronkus, adanya
eksudat di
al$eolus, adanya
benda asing di
jalan nafas.
suction
• uskultasi suara nafas,
catat adanya suaratambahan
• >akukan suction pada
mayo
• 4erikan bronkodilator
bila perlu
• 4erikan pelembab udara
Kassa basah a=l
>embab
• tur intake untuk cairan
mengoptimalkankeseimbangan./onitor
respirasi dan status ;
Ketidakefektifan
pola nafas (!!!#
Domain %
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
13/23
2
• afas pendek
• 8ahap ekspirasi
berlangsung
sangat lama
• Peningkatan
diameter anterior-
posterior
Fa#tor >ang
b!r$-b-ngan <
• Biper$entilasi
• %eformitas tulang
• Kelainan bentuk
dinding dada• Penurunan
energiGkelelahan
• PerusakanGpelema
han muskulo-
skeletal
• ;besitas
• Posisi tubuh
• Kelelahan otot
pernafasan
• Bipo$entilasisindrom
• yeri
• Kecemasan
• %isfungsi
euromuskuler
• Kerusakan
persepsiGkognitif
• Perlukaan pada
jaringan syaraf
tulang belakang• 9maturitas
eurologis
abnormal#
• 8anda 8anda $ital
dalam rentangnormal (tekanan
darah, nadi,
pernafasan
>embab
tur intake untuk cairan
mengoptimalkankeseimbangan.
/onitor respirasi dan
status ;
O@>g!n T$!ra,>
4ersihkan mulut,
hidung dan secret trakea
Pertahankan jalan nafas
yang paten
tur peralatan
oksigenasi
/onitor aliran oksigen
Pertahankan posisi
pasien
;bser$asi adanya tanda
tanda hipo$entilasi
/onitor adanya
kecemasan pasien
terhadap oksigenasi
ital sign Monitoring
/onitor 8%, nadi, suhu,dan
=atat adanya fluktuasi
tekanan darah
/onitor
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
14/23
"!
dan kelembaban kulit
/onitor sianosis perifer
/onitor adanya cushing
triad (tekanan nadi yang
melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik#
9dentifikasi penyebab
dari perubahan $ital
sign
9ntoleran akti$itas
(!!!2#
%omain + 7akti$itas G istirahat
Kelas + 7 espon
kardio$askuler G
pulmonal
%efinisi 7
Ketidakcukupan
energi psikologis dan
fisiologis untuk
melanjutkan atau
menyelesaikan
akti$itas kehidupan
sehari-hari yang
harus atau yang
ingin dilakukan.
4atasan
Karakteristik 7
• espon tekanan
darah abnormal
terhadap akti$itas
• espon frekuensi
jantung abnormal
terhadap akti$itas
• Perubahan 0K&
yang
mencerminkan
aritmia
• Perubahan 0K&
yang
mencerminkan
iskemia
NO= <
•
0nergy conser$ation• Self =are 7 %>s
Krit!ria 8asil <
• 4erpartisipasi dalam
akti$itas fisik tanpa
disertai peningkatan
tekanan darah, nadi
dan
• /ampu melakukan
akti$itas sehari hari
(%>s# secaramandiri
NI= <
En!rg> Manag!m!nt
• ;bser$asi adanya
pembatasan klien dalam
melakukan akti$itas
• %orong anak untuk
mengungkapkan
perasaan terhadap
keterbatasan
• Kaji adanya factor yang
menyebabkan kelelahan
• /onitor nutrisi dansumber energi
tangadekuat
• /onitor pasien akan
adanya kelelahan fisik
dan emosi secara
berlebihan
• /onitor respon
kardi$askuler terhadap
akti$itas
• /onitor pola tidur danlamanya tidurGistirahat
pasien
A9ti;it> T$!ra,>
• Kolaborasikan dengan
8enaga ehabilitasi
/edik dalam
merencanakan progran
terapi yang tepat.
• 4antu klien untuk
mengidentifikasi
akti$itas yang mampu
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
15/23
""
• Ketidaknyamana
n setelah
berakti$itas• %ispnea setelah
berakti$itas
• /enyatakan
merasa letih
• /enyatakan
merasa lemah
)aktor yang
berhubungan 7
• 8irah baring
• Kelemahanumum
• Ketidakseimbang
an antara suplai
dan kebutuhan
oksigen
• 9mobilitas
• &aya hidup
monoton
dilakukan
• 4antu untuk memilih
akti$itas konsistenyangsesuai dengan
kemampuan fisik,
psikologi dan social
bantu untuk
mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber
yang diperlukan untuk
akti$itas yang diinginkan
• 4antu untuk mendpatkan
alat bantuan akti$itasseperti kursi roda, krek
• 4antu untu
mengidentifikasi
akti$itas yang disukai
• 4antu klien untuk
membuat jadwal latihan
diwaktu luang
• 4antu pasienGkeluarga
untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam
berakti$itas• Sediakan penguatan positif
bagi yang aktif
berakti$itas
• 4antu pasien untuk
mengembangkan
moti$asi diri dan
penguatan
• /onitor respon fisik,
emosi, social dan
spiritual
+ Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
(!!!!#
Domain 2
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
16/23
"
memenuhi
kebutuhan metabolik
Fa#torb!r$-b-ngan <
• 4erat badan ! D
atau lebih di
bawah ideal
• %ilaporkan
adanya asupan
makanan yang
kurang dari
% (Recomend
ed Daily Allowance)
• /embran
mukosa dan
konjungti$a pucat
• Kelemahan otot
yang digunakan
untuk
menelanGmengun
yah
• >uka, inflamasi
pada ronggamulut
• /udah merasa
kenyang, sesaat
setelah
mengunyah
makanan
• %ilaporkan atau
fakta adanya
kekurangan
makanan• %ilaporkan
adanya
perubahan
sensasi rasa
• Perasaan
ketidakmampuan
untuk mengunyah
makanan
• /iskonsepsi
• Kehilangan berat
badan dengan
sesuai dengan tinggi
badan
• /ampumengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
• 8idak ada tanda
tanda malnutrisi
• 8idak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti
meningkatkan intake )e
• njurkan pasien untuk
meningkatkan proteindan $itamin =
• 4erikan substansi gula
• :akinkan diet yang
dimakan mengandung
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
• 4erikan makanan yang
terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan
ahli gi@i#• jarkan pasien bagaimana
membuat catatan
makanan harian.
• /onitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
• 4erikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
• Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkanN-trition Monitoring
• 44 pasien dalam batas
normal
• /onitor adanya penurunan
berat badan
• /onitor tipe dan jumlah
akti$itas yang biasa
dilakukan
• /onitor interaksi anak
atau orangtua selama
makan
• /onitor lingkungan
selama makan
• 3adwalkan pengobatan
dan tindakan tidak
selama jam makan
• /onitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
• /onitor turgor kulit
• /onitor kekeringan,
rambut kusam, dan
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
17/23
"
makanan cukup
• Keengganan
untuk makan• Kram pada
abdomen
• 8onus otot jelek
• yeri abdominal
dengan atau tanpa
patologi
• Kurang berminat
terhadap
makanan
• Pembuluh darahkapiler mulai
rapuh
• %iare dan
atau steatorrhea
• Kehilangan
rambut yang
cukup banyak
(rontok#
• Suara usus
hiperaktif • Kurangnya
informasi,
misinformasi
Fa#tor
b!r$-b-ngan <
• )aktor biologis
• )aktor ekonomi
• Ketidakmampuan
untuk
mengabsorbsi
nutrien
• Ketidakmampuan
untuk mencerna
makanan
• Ketidakmampuan
menelan
makanan
• )aktror
psikologis
mudah patah
• /onitor mual dan muntah
• /onitor kadar albumin,
total protein, Bb, dan
kadar Bt
• /onitor makanan
kesukaan
• /onitor pertumbuhan dan
perkembangan
• /onitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungti$a• /onitor kalori dan intake
nutrisi
• =atat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
papila lidah dan ca$itas
oral.
• =atat jika lidah berwarna
magenta, scarlet
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
18/23
"+
5 &angguan pola tidur
(!!"21#
Domain % <kti$itas G 9stirahat
K!las 1
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
19/23
"5
• kurang control
tidur
• kurang pri$asi
• pencahayaan
• bising
• bau gas
• restrain fisik
• teman tidur
• tidak familier
dengan perabot
tidur
6 nsietas (!!"+6#
Domain /
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
20/23
"6
Batasan
Kara#t!risti# <
Perilaku 7• Penurunan
produkti$itas
• &erakan yang
irele$an
• &elisah
• /elihat sepintas
• 9nsomnia
• /engekspresikan
kekhawatiran
karena perubahandalam peristiwa
hidup
• gitasi
• /engintai
• 8ampak waspada
fektif 7
• &elisah
• Kesedihan yang
mendalam• %istres
• Ketakutan
• Perasaan tidak
adekuat
• 4erfokus pada diri
sendiri
• Peningkatan
kewaspadaan
• 9ritabilitas
• &ugup• Senang berlebihan
• asa nyeri yang
meningkatkan
ketidakberdayaan
• Peningkatan rasa
ketidakberdayaan
yang persisten
• 4ingung
• /enyesal
• aguGtidak percaya
• %orong pasien untuk
mengungkapkan
perasaan, ketakutan, persepsi
• 9nstruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
• 4arikan obat untuk
mengurangi kecemasan
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
21/23
"'
diri
• Khawatir
)isiologis 7
• *ajah tegang
• 8remor tangan
• Peningkatan keringat
• Peningkatan
ketegangan
• &emetar
• 8remor
• Suara bergetar
Fa#tor >ang
b!r$-b-ngan <
Perubahan dalam
status ekonomi,
lingkungan, status
kesehatan, pola
interaksi, fungsi
peran, status peran
Pemajanan toksin
8erkait keluarga
Berediter
9nfeksiGkontaminan
interpersonal
Penularan penyakit
interpesonal
Krisis maturasi
Krisis situasional
Stres
Penyalahgunaan @at
ncaman kematian
ncaman pada status
ekonomi,
lingkungan, status
kesehatan, pola
interaksi, fungsi
peran, status peran,
konsep diri
Konflik yang tidak
didasari mengenai
tujuan penting
hidup
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
22/23
"1
Konflik yang tidak
didasari mengenai
nilai yangesensialGpenting
Kebutuhan yang
tidak dipenuhi
' %efisiensi
pengetahuan (!!"6#
Domain ( <
persepsi G kognisi
K!las % < kognisi
D!"inisi ang
b!r$-b-ngan <
• Keterbatasan
kognitif
• Salah interpretasi
informasi
• Kurang pajanan
• Kurang minat
dalam belajar
•
Kurang dapat
NO= <
• Kowlwdge 7 disease
process
• Kowledge 7 health
4eha$ior
Krit!ria 8asil <• Pasien dan keluarga
menyatakan
pemahaman tentang
penyakit, kondisi,
prognosis dan
program pengobatan
• Pasien dan keluarga
mampu melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara
benar
• Pasien dan keluarga
mampu menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan
perawatGtim kesehatan
lainnya.
NI= <
T!a9$ing < 0is!as!
Pro9!ss
• 4erikan penilaian tentang
tingkat pengetahuan
pasien tentang proses penyakit yang spesifik
• 3elaskan patofisiologi dari
penyakit dan bagaimana
hal ini berhubungan
dengan anatomi dan
fisiologi, dengan cara
yang tepat. &ambarkan
tanda dan gejala yang
biasa muncul pada
penyakit, dengan cara
yang tepat• &ambarkan proses
penyakit, dengan cara
yang tepat
• 9dentifikasi kemungkinan
penyebab, dengna cara
yang tepat
• Sediakan informasi pada
pasien tentang kondisi,
dengan cara yang tepat
•Bindari jaminan yang
kosong
• Sediakan bagi keluarga
atau S; informasi
tentang kemajuan pasien
dengan cara yang tepat
• %iskusikan perubahan
gaya hidup yang
mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasi di masa
yang akan datang dan
-
8/17/2019 BAB II MINI RISET
23/23
"2
mengingat
• 8idak familier
dengan sumber informasi
atau proses pengontrolan
penyakit
• %iskusikan pilihan terapiatau penanganan
• %ukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second
opinion dengan cara
yang tepat atau
diindikasikan
• 0ksplorasi kemungkinan
sumber atau dukungan,
dengan cara yang tepat• ujuk pasien pada grup
atau agensi di komunitas
lokal, dengan cara yang
tepat
• 9nstruksikan pasien
mengenai tanda dan
gejala untuk melaporkan
pada pemberi perawatan
kesehatan, dengan cara
yang tepat